You are on page 1of 95
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-3/PB/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN, PEMBUKUAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SERTA VERIFIKASI LAPORAN Menimbang Mengingat Menetapkan PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA, DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, bahwa untuk melaksanakan ketentuan teknis__terkait penatausahaan, pembukuan dan pertanggungjawaban Bendahara serta verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perl menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk ‘Teknis Penatausahaan, Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara; 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 103, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 4, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL — PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN, PEMBUKUAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SERTA VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA. BABI KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan: 1, Laporan Pertanggungjawaban Bendahara yang selanjutnya disebut LPJ Bendahara adalah laporan yang dibuat oleh Bendahara Penerimaan/Pengeluaran atas uang/surat berharga yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban _pengelolaan uang 2. Laporan —Pertanggungjawaban Bendahara —_Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disebut LPJ-BPP adalah laporan yang dibuat olen BPP atas uang yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban pengelolaan uang. 3, Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara. 4. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan. a Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan ang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada Kantor/Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga. 6. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada Kantor/Satker Kementerian Negara/Lembaga. 7. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat BPP adalah orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu. 8, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan APBN. 9. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang selanjutnya disingkat PNBP adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari pajak. 10. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan —_anggaran Kementerian Negara/Lembaga. 11. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan 12, Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. 13. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari BUN untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa BUN. 14. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah wang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat_ dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung. 15. Tambahan Uang Persediaan yang sclanjutnya disingkat TUP adalah uang muka yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan. 16, Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjumya disebut SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima —_hak/Bendahara Pengeluaran. 17, Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM. untuk mencairkan UP. 18. Surat Perintah Membayar Tambehan Uang Persediaan yang sclanjutnya disebut SPM-TUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan TUP. 19, Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-GUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM dengan membebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan UP yang telah dipakai. 20. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM. 21. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut UAKPA adalah unit akuntansi instansi yang melakakan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satker. 22. Dokumen Sumber adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pembukuan bendahara. 23, Surat Bukti Setor yang selanjutnya disingkat SBS adalah tanda bukti penerimaan yang diberikan oleh Bendahara Penerimaan kepada penyetor. Bagian Kedua Ruang Lingkup Pasal 2 (1) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengatur tentang oy f* Teknis Pembukuan Bendahara; Model Buku, Format Berita Acara, Format LPJ Bendahara; Pemeriksaan Kas; Rekonsiliasi internal satker; Penyusunan LPJ Bendahara; dan Verifikasi LPJ Bendahara. (2) Ruang lingkup Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini adalah untuk Bendahara pada satker pengelola APBN selain satker Badan Layanan Umum (BLU) yang akan diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tersendiri. rPoeeces BABIL PEMBUKUAN BENDAHARA Pasal 3 (1) Bendahara menyclenggaraken pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran uang/surat berharga yang dilakukan pada satker, termasuk hibah dan bantuan sosial, (2) Pembukuan atas hibah dan bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran/ BPP. (3) Pembukuan bendahara terdiri dari Buku Kas Umum, Buku Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran. (4) Pembukuan Bendahara dilaksanakan atas dasar dokumen. sumber. (5) Pembukuan yang dilakukan oleh bendahara dimulai dari Buku Kas Umum yang selanjutnya pada buku-buku pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran. (6) Bendahara yang mengelola lebih dari satu DIPA, harus memisahkan pembukuannya sesuai DIPA masing-masing. (7) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan aplikasi yang dibuat dan dibangun oleh Kementerian Keuangan cq. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (8) Dalam hal Bendahara tidak dapat melakukan pembukuan menggunakan aplikasi sebagaimana dimaksud ayat (7), Bendahara dapat melakukan pembukuan secara manual baik dengan tulis tangan maupun dengan komputer. Pasal 4 (2) Dalam hal Bendahara mengelola uang dalam bentuk rupiah dan valas, Bendahara menyelenggarakan pembukuan dalam Buku Kas Umum, Buku-buku Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran untuk setiap mata uang, (2) Untuk keperluan rekonsiliasi_ internal dengan UAKPA, Bendahara membuat catatan atas keadaan kurs transaksi penyetoran ke Kas Negara. (3) Catatan atas keadaan kurs transaksi penyetoran ke Kas Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) minimal memuat: tanggal penyetoran, NTPN, jumlah dalam valas, nilai kurs transaksi dan jumlah dalam rupiah. Pasal 5 {1) Teknis pembukuan Bendahara sebagaimana diatur dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. (2) Dalam rangka keseragaman format, model buku Bendahara sebagaimana diatur dalam Lampiran U, Ill, dan IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. BAB Hi PEMERIKSAAN KAS Pasal 6 (1) Dalam rangka penatausahean kas Bendahara, KPA atau PPK atas nama KPA melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran/BPP dan Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan _penerimaan negara melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan. (2) Pemeriksaan kas dilakukan pada saat: a. terjadi pergantian Bendahara; b. sewaktu-waktu (apabila dipertukan). (3) Hasil pemeriksaan kas Bendahara sebagaimana ayat (2) dituangkan dalam berita acara dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. Pasal 7 {1) Dalam rangka __penatausahaan = kas_—s Bendahara Pengeluaran/BPP, KPA atau PPK atas nama KPA memastikan jumlah uang tunai yang berasal dari UP/TUP di brankas Bendahara Pengeluaran/BPP pada akhir jam kerja maksimal RpS0.000.000,-. (2) Dalam hal uang tunai yang berasal dari UP/TUP yang ada pada kas Bendahara Pengeluaran/BPP lebih dari Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), Bendahara Pengeluaran/BPP membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran/BPP dan KPA atau PPK atas nama KPA. (3) Berita acara keadaan kas harus dibuat pada saat kejadian paling lambat pada jam tutup kantor. (4) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) PPK untuk 1 (satu) Bendahara Pengeluaran/BPP, kegiatan pemeriksaan kas dan monitoring keadaan brankas Bendahara Pengeluaran/BPP dapat dilakukan oleh PPK yang ditunjuk oleh KPA scbagai koordinator. (5) KPA atau PPK atas nama KPA melakukan pengamanan atas uang tunai yang ada di brankas Bendahara Pengeluaran/BPP. (6) Pada hari kerja berikutnya uang tunai yang berasal dari UP/TUP di brankas BP/BPP pada akhir jam kerja kembali maksimal Rp50.000.000,-. (7) Format berita acara keadaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan i Pasal 8 (1) Dalam rangka penatausahaan kas Bendahara Penerimaan, Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara__memastikan — bahwa penerimaan negara telah disetor ke Kas Negara dan/atau telah disetor ke rekening yang dikelola Bendahara Penerimaan. (2) Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara melakukan pengamanan atas uang tunai yang ada di brankas Bendahara Penerimaan. BAB IV REKONSILIASI INTERNAL SATKER Pasal 9 (1) Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara melakukan _rekonsiliasi internal antara Laporan Keuangan UAKPA dengan pembukuan Bendahara Penerimaan untuk meneliti kesesuaian atas: a jumlah setoran penerimaan negara oleh Bendahara Pencrimaan ke Kas Negara; b.saldo penerimaan negara yang belum disctorkan oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Negara. (2) KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsiliasi internal entara Laporan Keuangan UAKPA dengan pembukuan Bendahara Pengeluaran untuk meneliti kesesuaian atas: a. salde UP/TUP; b. saldo selain UP/TUP. (3) Rekonsiliasi internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali pada akhir bulan berkenaan bersamaan dengan pemeriksaan kas. (4) Hasil pemeriksaan kas dan rekonsiliasi internal dituangkan dalam berita acara dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. BAB V LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA Pasal 10 (1) Bendahara wajib menyusun LPJ Bendahara secara bulanan atas uang yang dikelolanya baik yang dalam bentuk rupiah maupun vaias. (2) LPJ Bendahara disusun berdasarkan Buku Kas Umum, buku- buku pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa dan direkonsiliasi oleh KPA/PPK atas nama KPA bagi Bendahara Pengeluaran/BPP dan Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan Negara os 1 (3) (4 (5) (6) (7) a) 2) bagi Bendahara Penerimaan, Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) PPK untuk 1 (satu) Bendahara Pengeluaran/BPP, penandatangan LPJ Bendahara Pengeluaran/BPP dapat dilakukan oleh PPK yang ditunjuk oleh KPA sebagai koordinator. LPJ Bendahara Penerimaan dituangkan _ sebagaimana tercantum dalam format Ia atau format Ib Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan dilampiri: a. Daftar Rincian Saldo Rekening yang dikelola Bendahara Penerimaan sebagaimana tereantum dalam format Il Lampiran VIUI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini; b. Rekening koran; c. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi; d. Konfirmasi Penerimaan Negara yang diterbitkan oleh KPPN. LPJ Bendahara Pengeluaran dituangkan —_sebagaimana tercantum dalam format Ia atau format Ib Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan dilampiri: a.Daftar Rincian Saldo Rekening yang dikelola Bendahara Pengeluaran sebagaimana tercantum dalam format II Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini; b. Rekening koran; ©, Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi; 4. Konfirmasi Penerimaan Negara yang diterbitkan oleh KPPN LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu dituangkan dalam format sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan dilampiri rekening koran (bila ada) LPJ Bendahara Penerimaan dan LPJ Bendahara Pengeluaran yang benar disampaikan ke KPPN paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya BAB VI VERIFIKAS] LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA Pasal 11 KPPN selaku Kuasa BUN melakukan verifikasi atas LPJ Bendahara yang disampaikan oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan meliputi: a, menguji kesesuaian saldo awal; b. menguji kesesuaian saldo rekening bank, c, menguji kesesuaian jumlah uang di brankas; d. menguji kebenaran perhitungan; - , (3) €, menguji kesesuaian penyetoran ke Kas Negara; f, meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran PNBP; g. menguji kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak (bila ada); h. meneliti ijin rekening bendahara. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Pengeluaran meliputi: a, menguji kesesuaian saldo awal; . menguji kesesuaian saldo rekening bank; c . menguji kesesuaian jumlah uang di brankas; b a. menguji kebenaran perhitungan; ¢. Menguji kesesuaian saldo UP; {, menguji kesesuaian penyetoran ke Kas Negara; g. meneliti kepatuhan Bendahara dalam penyetoran pajak; h, meneliti ijin rekening bendahara. Pasal 12 (1) Berdasarkan kegiatan verifikasi LPJ Bendahara, KPPN melakukan a, Mengembalikan LPJ Bendahara kepada Bendahara dimaksud apabila ditemukan kesalahan dengan surat sebagaimana tercantum dalam format I Lampiran XI yang merupakan agian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan i b. Membuat surat teguran atas ketidakpatuhan penyetoran pajak/penerimaan negara dengan surat sebagaimana tercantum dalam format Il Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini; c. Menyusun Daftar LPJ Bendahara atas LPJ Bendahara yang dinyatakan benar. (2) Daftar LPJ Bendahara Penerimaan disusun sebagaimnana diatur dalam format II Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, (3) Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran disusun sebagaimana diatur ay e) dalam format IV Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. Pasal 13 KPPN menyampaikan Daftar LPJ Bendahara kepada Kantor Wilayah Dircktorat Jenderal Perbendaharaan paling lambat 15 (ima belas) hari kerja bulan berikutnya. Apabila terdapat perbaikan, KPPN menyampaikan Daftar LPJ Bendahara Perbaikan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan secara keseluruhan. ay) (2) a) (5) Q (2) (3) Pasal 14 Berdasarkan Daftar LPJ Bendahara yang disampaikan oleh KPPN, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan pemeriksaan dalam hal: a. perbedaan jumlah LPJ Bendahara yang diterima dengan jumlah LPJ Bendahara yang seharusnya diterima; b. perbedaan nilai kolom Jumlah pada Saldo Kas dengan kolom. Saldo pada Saldo Penerimaan dan Penyetoran dalam Daftar LPJ Bendahara Penerimaan; c. perbedaan nilai kolom BP UP pada Saldo Kas Menurut Buku Pembantu (BP) dengan kolom Jumlah pada Uang Persediaan dalam Daftar LP.J Bendahara Pengeluaran. Atas Daftar LPJ Bendahara yang disampaikan oleh KPPN, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian Anggaran tingkat Wilayah dan disampaikan kepada Direktur Jenderall Perbendaharaan up. Direktorat Pengelolaan Kas Negara paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja bulan berikutnya. Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan tingkat Wilayah disusun scbagaimana diatur dalam format V Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran tingkat Wilayah disusun sebagaimana diatur dalam format VI Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, Apabila terdapat perbaikan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyampaikan Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian Anggaran tingkat Wilayah kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan up. Direktorat Pengelolaan Kas Negara secara keseluruhan. Pasal 15 Berdasarkan Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian Anggaran tingkat wilayah yang disampaikan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Pengelolaan Kas Negara melakukan pemeriksaan dalam hal: a. perbedaan jumlah LPJ Bendahara yang diterima dengan jumlah LPJ Bendahara yang seharusnya diterima; b. perbedaan nilai kolom Jumlah pada Saldo Kas dengan kolom Saldo pada Saldo Penerimaan dan Penyetoran dalam Rekap LPJ Bendahara Penerimaan; c. perbedaan nilai kolom BP UP pada Saldo Kas Menurut Buku Pembantu (BP) dengan kolom Jumlah pada Uang Persediaan dalam Rekap LPJ Bendahara Pengeluaran. Atas Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian Anggaran tingkat Wilayah yang disampaikan oleh Kantor Wilayah Direktorat sJenderal Perbendaharaan, Direktorat Pengelolaan Kas Negara menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian Anggaran tingkat Nasional Format Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan per Bagian Anggaran tingkat Nasional dibuat sebagaimana diatur dalam format VI Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. A (4) Format Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran per Bagian Anggaran tingkat Nasional dibuat sebagaimana diatur dalam format VIII Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. BAB VIL KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 16 (1) Dalam hal terjadi kerugian negara yang telah mendapat ketetapan sesuai peraturan _perundang-undangan maka ketetapan dimaksud dijadikan dokumen sumber pembukuan bendahara. (2) Dokumen sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibukukan sebagai pengeluaran. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku, peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER- 47/PB/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2014 DIREKTUR ee MARWANTO HARJOWIRYONO A ~10- (4) Format Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran per Bagian Anggaran tingkat Nasional dibuat sebagaimana diatur dalam format VII Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. BAB VIE KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 16 (1) Dalam hal terjadi kerugian negara yang telah mendapat Ketetapan sesuai peraturan perundang-undangan maka ketetapan dimaksud dijadikan dokumen sumber pembukuan bendahara. (2) Dokurmen sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibukukan sebagai pengeluaran, BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku, peraturan Direktur Jenderel Perbendaharaan nomor PER- 47/PB/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2014 DIREKTUR him MAR’ [seamsownvon HARJOWIRYONO A ~10- TATA CARA PEMBUKUAN BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENDAHULUAN Bendahara selaku pejabat perbendaharaan yang bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN), wajib menatausahakan dan mempertanggungjawabkan seluruh uang dan atau surat berharga yang berada dalam pengelolaannya, dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di samping itu, Bendahara selaku pejabat yang diangkat oleh menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberi_kuasa, juga wajib membukukan seluruh transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), kecuali untuk transaksi yang melalui SPMLS/SP2DLS kepada pihak ketiga yang hanya dicatat dalam Buku Pengawasan Anggaran, termasuk apabila satker tersebut juga mengelola Hibah dan/atau Bantuan Sosial. Bahkan bila satker tersebut mengelola hibah yang tidak masuk DIPA pun tetap harus dibukukan oleh Bendahara Sebab sebuah satker bisa memperoleh hibah adalah karena dia merupakan satker pengelola DIPA. Dan orang yang paling tepat untuk mengelola uang tunai di satker tiada lain adalah Bendahara. Atas hal-hal tersebut, berbeda dengan laporan yang dihasilkan oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), pembukuan Bendahara menghasilkan laporan yang menyajikan keadaan kas dan realisasi atas uang/surat berharga yang dikelola oleh Bendahara. Laporan ini merupakan salah satu alat yang sangat berguna untuk pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari bagi pimpinan satker sekaligus sebagai pembanding akun Kas di Bendahara Pengeluaran pada Laporan Keuangan. Pada dasarnya perbedaan antara laporan yang disusun oleh UAKPA dan yang dihasilkan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan mencakup hal-hal sebagai berikut : ol nian Laporan UAKPA ‘Laporan Bendahara 1. | Kuitansi Belum dianggap | Sudah dianggap sebagai realisasi pembayaran dengan | sebagai realisasi yang mengurangi Pagu Anggaran Uang Persediaan | yang» mengurangi | dalam DIPA | (UP) yang belum Pagu — Anggaran. disahkan/belum di- | dalam DIPA SPM/SP2D-kan 2. | KasdiBendahara | Terbatas pada | Mencakup seluruh saldo kas yang Pengeluaran saldo UP ada pada bendahara, meliputi a, Kas yang bersumber dari UP; b. Kas yang bersumber dari SPM- LS/SP2D-LS_ yang ditujukan kepada bendahara; c.Kas dari potongan/pungutan pajak dan bukan pajak yang dilakukan oleh bendahara; d. Kas dari sumber lainnya 3. | Surat BuktiSetor |Belum dianggap | Sudah dianggap sebagai realisasi {SBS} sebagai _realisasi| yang mengurangi target anggaran yang mengurangi | penerimaan dalam DIPA target anggaran penerimaan dalam |DIPA - 4. |KasdiBendahara |Tercatat — sebesar | Tercatat sebesar wang yang sudah Penerimaan uang yang sudah | menjadi hak negara yang belum | - c menjadi hak | disetor ke Kas Negara dan ang negara yang | Iain yang dikelola oleh Bendahara belum disetor ke | Penerimaan Kas Negara Sehubungan dengan perbedaan tersebut di atas, Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA) wajib melakukan rekonsiliasi internal, antara laporan yang dihasilkan bendahara dengan laporan yang dihasilkan UAKPA, sebelum/pada saat laporan pertanggungjawaban bendahara disusun. Il. PETUNJUK PEMBUKUAN BENDAHARA PENERIMAAN Mengingat karakter dan jenis penerimaan satker pada kementerian negara/lembaga adalah sangat beragam dimana PA/KPA bisa menetapkan jenis- jenis buku yang diperlukan, petunjuk pembukuan Bendahara Penerimaan ini bersifat umum dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: a.harus bisa membedakan setiap jenis uang yang ada apakah telah menjadi penerimaan negara atau belum; b. harus bisa membedakan setiap jenis vang yang ada menunjukkan siapa yang mengelola uang tersebut. Dalam lampiran ini, tata cara pembukuan Bendahara Penerimaan dibedakan dalam 2 bagian yaitu: Bendahara Penerimaan Pengelola Khusus PNBP dan Bendahara Penerimaan Pengelola PNBP, Perpajakan dan Dana Pihak Ketiga. Lebih jelasnya, tata cara pembukuan Bendahara penerimaan adalah sebagai berikut: A. Bendahara Penerimaan Pengelola Khusus PNBP, pembukuan pada Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu berdasarkan dokumen sumber dilakukan sebagai berikut 1. Target anggaran atau rencana penerimaan yang tertuang dalam DIPA langsung dicatat sebagai target penerimaan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. 2, Buku Pembantu yang digunakan untuk menunjukkan jenisjenis penerimaan bisa dibuat per jenis penerimaan atau dibuat dalam golongan Penerimaan Umum dan Penerimaan Fungsional. 3. Surat Bukti Setor (SBS) yang merupakan tanda terima dari Bendahara Penerimaan kepada wajib setor, dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Tunai/Bank, dan buku pembantu terkait serta Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan pada Posisi Penerimaan di kolom Bukti Penerimaan sesuai akun berkenaan 4. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yang dinyatakan sah yang merupakan setoran Bendahara ke Kas Negara dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Tunai/Bank, dan buku pembantu terkait, serta dibukukan pada Posisi Penerimaan di kolom Sudah Disetorkan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. 5, SSBP yang dinyatakan sah yang merupakan setoran langsung dari wajib setor ke Kas Negara, langsung dicatat pada kolom Sudah Disetorkan pada Posisi Penerimaan sesuai kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. 6, Pada dasarnya bendahara wajib membukukan dan mempertanggung- jawabkan seluruh ang yang diterimanya. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penerimaan Bendahara di luar aktivitas tersebut di atas, pembukuan dilakukan sebagai berikut: . ( a. Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Laii b. SSBP yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan lain-lain, dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain. B, Bagi Bendahara Penerimaan yang selain mengelola PNBP juga mengelola uang lainnya terkait pengelolaan PNBP-nya, seperti: dana pihak ketiga dan perpajakan, juga harus membukukean wang tersebut berdasarkan dokumen sumber dengan tata cara sebagai berikut: 1. Target anggaran atau reneana penerimaan yang tertuang dalam DIPA langsung dicatat sebagai target penerimaan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. 2, Buku Pembantu yang digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis penerimaan bisa dibuat per jenis penerimaan atau dibuat dalam golongan Penerimaan Umum dan Penerimaan Fungsional. 3. Buku Pembantu yang digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis uang bisa dibuat untuk setiap jenis kegiatan terkait uang (misal: lelang, piutang, jaminan, dll) atau dibuat dalam kelompok Dana Pihak Ketiga, PNBP dan Perpajakan 4. Saat Bendahara Penerimaan menerima Surat Bukti Setor (SBS) untuk PNBP atau Perpajakan yang sudah jelas menjadi hak negara maka dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas Tunai/Bank, Buku Pembantu PNBP atau Perpajakan (tergantung jenisnya) serta Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan pada Posisi Penerimaan di kolom Bukti Penerimaan sesuai akun terkait. 5. Dalam hal PNBP atau Perpajakan tersebut disctor ke kas negara dengan SSBP/SSP/dokumen lain yang disetarakan maka dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas Tunai/Bank, Buku Pembantu PNBP atau Perpajakan (tergantung jenisnya) serta Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan pada Posisi Penerimaan di kolom Sudah Disetorkan. 6. Saat Bendahara Penerimaan menerima uang dari wajib bayar yang belum menjadi hak negara maka dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas Tunai/Bank, dan Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga, 7. Apabila dana pihak ketiga itu dibayarkan kepada pihak ketiga kembali atau dibayarkan kepada pihak yang berhak maka dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas/Bank dan Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga. 8. Dalam pembayaran kepada pihak ketiga dilakukan dengan menggunakan cck dimana cek tersebut belum dicairkan oleh penerima maka Bendahara Penerimaan bisa membuat Buku Pembantu Penampungan serta membukukannya pada BKU di sisi debet dan kredit (in-out), pada Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga di sisi kredit dan pada Buku Pembantu Penampungan di sisi debet 9. Dalam hal dana pihak ketiga itu ditetapkan menjadi pendapatan negara maka dibukukan di sisi debet dan kredit di BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga, dan di sisi debet pada Buku Pembantu PNBP atau Perpajakan (tergantung jenisnya) dan di kolom bukti penerimaan pada posisi penerimaan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan, 10. Pada dasarnya, Bendahara Penerimaan membukukan setiap uang yang masuk dengan segera dan jelas jenisnya. Namun, untuk mengantisipasi Bendahara Penerimaan yang menerima setoran uang melalui rekening tanpa diketahui nama dan maksud penyetor, Bendahara Penerimaan bisa membuat Buku Pembantu Lain-lain dan membukukan berdasarkan rekening koran dengan tata cara sebagai berikut: a. Saat uang diterima melalui rekening maka dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas Bank, dan Buku Pembantu Lain-lain. b. Saat diketahui kejelasan uang dimaksud maka dibukukan di sisi debet dan kredit pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Lain-lain, dan di sisi debet pada buku pembantu terkait. Dalam hal uang tersebut termasuk dalam kategori pendapatan negara maka juga dibukukan pada Buku Pengawasan Anggaran sesuai akun terkait. III. PETUNJUK PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN Berdasarkan transaksi yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dan dokumen sumbernya, aktivitas Bendahara Pengeluaran dapat dibedakan dalam 5 (lima) kelompok, yaitu : 1 Aktivitas penerbitan SPM UP/TUP oleh Kuasa PA; 2. Aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari UP; 3. Aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) Bendahara; Aktivitas penyaluran dana kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dan Laporan Pertanggungiawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu {LPJ- BPI . Aktivitas kas lainnya. Berikut petunjuk pembukuan dokumen sumber pembukuan Bendahara Pengeluaran dalam Buku Kas Umum, Buku-buku Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran Belanja berdasarkan kelompok aktivitas tersebut di atas . Aktivitas Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) UP/TUP oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA) a. Pada saat Bendahara Pengeluaran menerima UP dan atau TUP dari KPPN, baik berdasarkan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) yang telah diterbitkan SP2Dnya maupun dari rekening koran, Bendahara Pengeluaran melakukan pembukuan sebagai berikut: 1) Dibukukan pada BKU sebesar nilai bruto di sisi debet dan sebesar nilai potongan (jika ada) di sisi kredit; 2) Dibukukan pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu UP sebesar nilai netto di sisi debet b. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GUP) yang telah diterbitkan SP2Dnya merupakan dokumen sumber yang berfungsi sebagai sarana pengisian kembali/ revolving UP dimana pembukuannya dilakukan sebagai berikut: 1) Dibukukan pada BKU sebesar nilai bruto di sisi debet dan sebesar nilai potongan (jika ada) di sisi kredit; 2) Dibukukan pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu UP sebesar nilai netto di sisi debet. “S c. SPM-GUP Nihil dan atau SPM-PTUP yang dinyatakan sah merupakan dokumen sumber sebagai bukti pengesahan belanja yang menggunakan. UP/Tambahan UP (TUP) dan dibukukan oleh Bendahara Pengeluaran sebesar nilai bruto di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, dan dibukukan di kolom Sudah Disahkan pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. 2. Aktivitas Pembayaran atas Uang yang Bersumber dari Uang Persediaan (uP) a. Pembayaran UP kepada pihak terbayar/pihak ketiga baru bisa dilakukan setelah kewajibanpihak terbayar/pihak ketiga__dilaksanakan. Selanjutnya Bendahara Pengeluaran wajib meminta SPBy yang ditandatangani oleh PPK atas nama KPA dengan dilampiri kuitansi/bukti pembayaran sebesar nilai bruto dan faktur pajak (bila disyaratkan) serta mengembalikan faktur pajak yang telah disahkan oleh Bendahara Pengeluaran kepada pihak terbayar/pihak ketiga. Pembukuan. kuitansi/bukti pembayaran dan faktur pajak diatur sebagai berikut: 1) Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP, dan dicatat di sisi Bukti Pengeluaran pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja sesuai akun terkait. 2) Dibukukan sebesar nilai faktur pajak/Surat Setoran Pajak (SSP) di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. b. Setoran atas sisa UP ke Kas Negara dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran pada akhir kegiatan atau akhir tahun anggaran dengan menggunakan SSBP. Sedangkan setoran atas pungutan pajak dilakukan segera setelah dilakukan pungutan/potongan dengan menggunakan SSP. Pembukuan SSBP dan SSP dilaksanakan sebagai berikut: 1) SSBP penyetoran sisa UP dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP. 2) SSP pembayaran pajak dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak 3. Aktivitas Pembayaran atas Uang yang Bersumber dari Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) Bendahara a, SPM-LS Bendahara yang telah diterbitkan SP2Dnya merupakan realisasi belanja yang dilakukan oleh Kuasa PA dan mengurangi/membebani pagu anggaran yang disediakan dalam DIPA. Pelaksanaan pembayaran atas SPM tersebut dilakukan dari Kas Negara kepada pegawai/pihak ketiga melalui Bendahara Pengeluaran. Pelaksanaan pembukuannya diatur sebagai berikut: 1) Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi debet pada Buku Kas Umum dan dicatat di kolom Sudah Disahkan pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja sesuai kode akun berkenaan; 2} Dibukukan sebesar nilai potongan di sisi kredit pada Buku Kas Umum. 3) Dibukukan sebesar nilai netto di sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS Bendahara. . Pada dasarnya pemotongan kepada pihak terbayar telah dilakukan pada saat penerbitan SPM-LS Bendahara dimaksud. Oleh karena_ itu, pelaksanaan pembayaran dilakukan atas nilai netfo berdasarkan daftar yang sudah dibuat. Demikian juga penyetoran atas sisa SPM-LS Bendahara ke Kas Negara dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dengan menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) apabila masih di tahun bersangkutan dan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) apabila telah lewat tahun, hal ini dapat dilakukan apabila setelah waktu yang ditentukan, uang dimaksud tidak tersampaikan kepada pihak yang dituju. Pembukuan atas bukti pembayaran dan SSPB/SSBP dilakukan sebagai berikut: 1) Dibukukan sebesar tanda terima/bukti pembayaran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. 2) SSPB/SSBP yang dinyatakan sah, dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. . Dalam hal SPM-LS Bendahara tidak terdapat potongan pajak pihak terbayar, Bendahara Pengeluaran wajib melakukan pemotongan pajal dimaksud pada saat pelaksanaan pembayaran. Pembukuan dilakukan sebagai berikut: 1) Dibukukan sebesar nilai potongan pajak/SSP dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. 2) Saat dilakukan penyetoran dengan menggunakan SSP yang dinyatakan sah maka dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. SPM-LS kepada pihak ketiga/rekanan yang dinyatakan sah merupakan realisasi belanja yang dilakukan oleh = Kuasa. PA dan mengurangi/membebani pagu anggaran yang disediakan dalam DIPA. Pelaksanaan pembayaran atas SPM tersebut dilakukan langsung dari Kas Negara kepada pihak ketiga/rekanan. Sehingga, bagi satker yang hanya melakukan pembayaran dengan menggunakan LS kepada pihak ketiga/rekanan, tidak perlu ditunjuk Bendahara dan tidak perlu pembukuan Bendahara, Namun, dalam hal Bendahara Pengeluaran yang memiliki DIPA dengan sistem UP dan LS kepada Pihak Ketiga maka SPM-LS kepada pihak ketiga/rekanan langsung dicatat scbagai pengurang pagu di kolom Sudah Disahkan pada Posisi UP sesuai akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja tanpa_perlu dibukukan dalam BKU dan Buku Pembantu. 4. Aktivitas Penyaluran Dana kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu (LPJ-BPP) a, Penyaluran Dana kepada BPP Sehubungan dengan fungsi BPP sclaku perpanjangan tangan dari Bendahara Pengeluaran, penyaluran dana kepada BPP (baik yang bersumber dari UP maupun SPM-LS Bendahara} pada dasarnya belum merupakan belanja/pengeluaran kas bagi Bendahara Pengeluaran, Dengan demikian, kas pada BPP masih merupakan uang yang harus dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran, Pembukuan penyaluran dana pada BPP dilaksanakan sebesar tanda terima/bukti transfer kepada BPP di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi debet pada Buku Pembantu BPP. b, LPU-BPP BPP melakukan pembukuan atas transaksi yang dilakukannya dan mempertanggungjawabkannya kepada Bendahara Pengeluaran dalam bentuk LPJ-BPP. Selanjutnya dalam kaitannya dengan penyahiran dana. kepada BPP, LPJ-BPP menjadi dokumen sumber pembukuan bagi Bendahara Pengetuaran. Adapun pembukuannya dilaksanakan sebagai berilcut: 1) UP a) Belanja yang dilakukan oleh BPP atas UP, dibukukan sebesar jumlah nilai pengurangan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu UP, dan dicatat sebagai pengurang pagu di kolom Bukti Pengeluaran pada Posisi UP sesuai akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. b} Transfer ke Bendahara Pengeluaran (pengembalian sisa UP dari BPP ke Bendahara Pengeluaran) dibukukan sebesar jumlah pengurangan/transfer di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi debet pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu BPP. 2) Dana LS Bendahara a) Pembayaran (yang dilakukan oleh BPP) atas dana yang bersumber dari SPM-LS Bendahara, dibukukan — sebesar —_jumtah pengurangan/pembayaran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pernbantu BPP, dan Buku Pembantu LS Bendahara, b) Setoran ke Kas Negara (yang dilakukan oleh BPP atas nama Bendahara Pengeluaran) atas sisa dana yang bersumber dari SPM- LS Bendahara, dibukukan sebesar jumlah pengurangan/setoran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu LS Bendahara 3) Pajak Pungutan pajak atas belanja/pembayaran yang telah disetorkan ke kas negara olch BPP atas nama Bendahara Pengeluaran dibukukan di - ft sisi debet dan kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Pajak. 4) Dana Lain-Lain a) Dibukukan sebesar jumlah penambahan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Lain-Lain. b) Dibukukan sebesar jumlah pengurangan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Lain-Lain. Catatan: Sebelum melakukan pembukuan atas LPJ-BPP, Bendahara Pengeluaran wajib menguji kebenaran LPJ-BPP terkait dengan penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran kepada BPP dan pengembalian sisa UP dari BPP kepada Bendahara Pengeluaran. Dalam hal terjadi perbedaan, Bendahara Pengeluaran wajib mengkonfirmasikan kepada —_ BPP. Berdasarkan metode pembukuan ini, maka saldo Buku Pembantu BPP merupakan bagian dari saldo BKU. 5. Aktivitas Kas Lainnya Bendahara Pengeluaran wajib membukukan dan mempertangeung- jawabkan seluruh vang yang diterimanya dan seluruh uang yang ada di satker tersebut. Sebab, pada dasarnya, hanya Bendahara yang berhak mengelola uang satker tersebut. Namun, untuk —mengantisipasi kemungkinan adanya penerimaan di Ivar aktivitas tersebut di atas, pembukuan dilakukan sebagai berikut: a. Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain, b. SSBP yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan lain-lain, dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain. Sementara untuk uang yang ada di satker namun tidak langsung dikelola oleh Bendahara Pengeluaran, seperti: hibah dan/atau bantuan sosial (bansos}, tetap harus dibukukan oleh Bendahara Pengeluaran sebagai berikut: a, Bukti penerimaan (bisa berupa rekening koran) dibukukan sebesar penerimaan yang terjadi di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain. b, Bukti pengeluaran (bisa berupa rekening koran) dibukukan sebesar pengeluaran yang terjadi di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain. c. Dalam hal hibah dan/atau bantuan sosial tersebut telah tercantum dalam DIPA maka jumlah pengeluaran tersebut dicatat sebagai realisasi anggaran pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja, kecuali diatur lain. IV. PETUNJUK PEMBUKUAN BAGI BPP Sehubungan dengan fungsi BPP sclaku perpanjangan tangan Bendahara Pengeluaran, BPP menerima sejumlah dana dari Bendahara Pengeluaran guna dibayarkan kepada yang berhak. Dalam melakukan pembayaran, BPP wajib melakukan pengujian dan melakukan pungutan, baik pajak maupun non pajak termasuk jasa giro, k A. Penerimaan dan Penyetoran Dana dari Bendahara Pengeluaran Penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran kepada BPP dapat bersumber dari UP dan SPM-LS Bendahara. Dalam hal setelah pelaksanaan pembeyaran oleh BPP kepada pihak yang berhak, masih terdapat sisa atas dana dimaksud, terhadap sisa dana UP dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran, dan sisa dana SPM-LS Bendahara disetor ke Kas Negara oleh BPP atas nama Bendahara Pengeluaran dengan menggunakan SSPB. Pembukuan yang dilakukan oleh BPP adalah sebagai berikut: 1, Penerimaan Dana dari Bendahara Pengeluaran Tanda terima/bukti transfer dari Bendahara Pengeluaran, dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP dan/atan Buku Pembantu LS-Bendahara (sesuai peruntukannya) Khusus untuk UP dicatat sebagai pagu dalam kolom kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja sesuai rencana penggunaan, 2. Pengembalian sisa UP kepada Bendahara Pengeluaran Tanda terima dari Bendahara Pengeluaran atau bukti transfer dari BPP kepada Bendahara Pengeluaran dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP. 3. Setoran sisa dana SPM-LS Bendahara ke Kas Negara SSPB/SSBP yang dinyatakan sah sebagai bukti penyetoran ke Kas Negara dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. B. Aktivitas Pembayaran Uang Persediaan (UP) 1. Pembayaran dengan UP dilakukan setelah mendapat SPBy dan setelah dikurangi kewajiban perpajakan dan dibukukan. Pelaksanaan pembukuannya sebagai berikut: a. SPBy yang dilampiri dengan kuitansi/bukti pembayaran dibukukan sebesar nilai bruto di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP, dan dicatat di kolom Bukti Pengeluaran pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja sesuai kode akun berkenaan, b. Faktur pajak/SSP dibukukan sebesar nilainya di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. 2. Penyetoran pajak ke Kas Negara SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak 3. Pengajuan GUP Dalam hal penggunaan UP pada BPP telah mencapai paling kurang 50%, BPP dapat mengajukan penggantian UP kepada Bendahara Pengeluaran untuk revolving. Atas permintaan penggantian UP dari BPP, Bendahara Pengeluaran dapat memberikan dana UP yang dikelolanya dalam hal masih tersedia dana UP. Dalam hal dana UP di Bendahara Pengeluaran tidak mencukupi, Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan permintaan . penggantian UP kepada PPK untuk diproses pengajuan SPP kepada PPSPM yang dilanjutkan dengan pengajuan SPM kepada KPPN. Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan penggantian UP secara terpisah untuk setiap BPP maupun secara menyeluruh. Dalam hal BPP menerima penggantian UP langsung dari kas Bendahara Pengeluaran, BPP menerima uang tersebut sebagai Penerimaan Dana dari Bendahara Pengeluaran dan dibukukan sebagaimana angka IV.A.1. lampiran ini, Namun dalam hal kas di Bendahara Pengeluaran tidak mencuku sehingga harus diproses pengajuan SPP-nya, BPP membukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, dan dicatat di kolom Sudah Di-SPP-kan pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. C. Aktivitas pembayaran atas Uang yang bersumber dari SPM-LS Bendahara 1. Pada dasarnya pemotongan kepada pihak terbayar telah dilakukan pada saat penerbitan SPM-LS Bendahara, Oleh Karena itu, pelaksanaan pembayaran dilakukan atas nilai netto berdasarkan daftar yang sudah dibuat. Demikian juga penyetoran atas sisa SPM-LS Bendahara ke Kas Negara dilakukan oleh BPP dengan menggunakan SSPB/SSBP sebesar nilai netto, Hal ini dapat dilakukan apabila setelah 90 hari kerja dari tanggal SP2D, pihak yang berhak menerima pembayaran_ tidak mengambil uang dimaksud. Pembukuan atas bukti pembayaran dan SSPB/SSBP dilakukan sebagai berikut: a. Dibukukan sebesar tanda terima/bukti pembayaran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. b. SSPB/SSBP yang dinyatakan sah dibukukan sebesar setoran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. 2. Dalam hal SPM-LS Bendahara tidak mencakup pemotongan pajak pihak terbayar, BPP wajib melakukan pemotongan pajak dimaksud pada saat pelaksanaan pembayaran. Pembukuan dilakukan sebagai berikut: a. Sebesar nilai faktur pajak/SSP, dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. b. SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. 3. Setoran sisa dana SPM-LS Bendahara ke Kas Negara SSPB/SSBP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada Bula Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. D. Aktivitas Kas Lainnya BPP wajib membukukan dan mempertanggungjawabkan seluruh uang yang diterimanya, Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penerimaan “0 BPP di luar aktivitas tersebut di atas, pembukuan dilakukan sebagai berikut: 1. Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain. 2. SSBP yang dinyatakan sah sebagai setoran atas penerimaan lain-lain dan/atau pembayaran penerimaan lainnya kepada pihak yang berhak, dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain. Dalam hal BPP juga mengelola Hibah/Bansos, maka BPP melakukan pembukuan sebagai berikut: a. Bukti penerimaan (bisa berupa rekening koran) dibukukan scbesar penerimaan yang terjadi di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Hibah/Bansos. b, Bukti pengeluaran (bisa berupa rekening koran) dibukukan sebesar pengeluaran yang terjadi di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Hibah/Bansos. V. PETUNJUK PEMBUKUAN BUKU PEMBANTU KAS TUNAI DAN BUKU PEMBANTU KAS BANK Apabila dipandang perlu, Buku Pembantu Kas dapat dibedakan menurut sifatnya, yaitu Buku Pembantu Kas Tunai dan Buku Pembantu Kas Bank. Dalam hal pembukuan dibedakan menurut sifatnya, maka transaksi pengambilan dari rekening bendahara dibukukan di sisi debet dan kredit {in- out) pada Buku Kas Umum, di sisi debet pada Buku Pembantu Kas Tunai dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas Bank. Sementara untuk penyetoran uang tunai ke rekening Bendahara dibukukan di sisi debet dan kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas Tunai dan di sisi debet pada Buku Pembantu Kas Bank. Dalam hal Bendahara mengeiola lebih dari satu rekening, Buku Pembantu Kas Bank bisa digunakan untuk semua rekening tersebut. Namun, dalam hal Bendahara mengelola uang dalam bentuk rupiah dan valas, Buku Pembantu Kas Tunaj dan Buku Pembantu Kas Bank dipisahkan untuk setiap mata uang. VI. PETUNJUK PEMBUKUAN BUKU PEMBANTU UANG MUKA (VOUCHER) Pemberian Uang Muka/Voucher oleh Bendahara Pengeluaran/BPP dilakukan setelah menerima SPBy yang ditandatangani oleh PPK atas nama KPA untuk pembayaran uang muka perjalanan dinas dan/atau uang muka kegiatan. Bendahara Pengeluaran/BPP dapat memberikan uang muka untuk perjalanan dinas dari UP atas permintaan KPA/PPK sesuai SPBy untuk dibayarkan kepada pejabat negara/pegawai negeri/pegawai tidak tetap yang melaksanakan perjalanan dinas dalam negeri. Setelah perjalanan dinas_ dilaksanakan, pejabat/pegawai__ yang melaksanakan perjalanan dinas menyampaikan bukti-bukti pengeluaran perjalanan dinas kepada PPK. Atas dasar bukti-bukti dimaksud PPK menyusun » f perhitungan rampung dan menyampaikannya kepada Bendahara Pengeluaran/BPP. Apabila terdapat kelebihan pembayaran uang muka perjalanan dinas, pejabat/pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas _mengembalikan kelebihan uang muka dimaksud kepada Bendahara Pengeluaran/BPP. Sebaliknya apabila terdapat kekurangan pembayaran perjalanan dinas, PPK menerbitkan SPBy untuk digunakan oleh Bendahara Pengeluaran/BPP membayarkan kekurangan dimaksud kepada _pejabat/pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas. Pembukuannya dilaksanakan sebagai berikut: A, Pemberian Uang Muka SPBy uang muka perjalanan dinas dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in- out) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas dan di sisi debet pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). B. Perhitungan Rampung 1. Bukti pengeluaran perjalanan dinas, dibukukan di sisi kredit pada Buku Kes Umum, Buku Pembantu Uang Muka (Voucher), Buku Pembantu UP, dan dicatat sebagai pengurang pagu pada kolom kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran. 2. SPBy kekurangan uang muka perjalanan dinas, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi debet Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). 3. Bukti penerimaan kelebihan uang muka perjalanan dinas, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi debet pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). Bendahara Pengeluaran/BPP juga bisa memberikan Uang Muka Kerja atas permintaan dari KPA/PPK kepada pejabat/pegawai yang ditunjuk berdasarkan ‘SPBy dengan dilampiri: a. rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran; b. kebutuhan dana; dan c. batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja dari penerima uang muka kerja tersebut. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, pejabat/pegawai yang menerima uang muka kerja menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan uang yang diterimanya dengan menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK berupa: a, Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan oleh PPK beserta faktur pajak dan SSP; dan b. Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang diperlukan dan telah disahkan oleh PPK. Atas dasar bukti-bukti dimaksud PPK menyusun pertanggungjawaban uang muka kerja dan menyampaikannya kepada Bendahara Pengeluaran/BPP. 7 ( Apabila terdapat kelebihan pembayaran uang muka__ kerja, pejabat/pegawai yang menerima uang muka kerja mengembalikan kelebihan uang muke dimaksud kepada Bendahara Pengeluaran/BPP. Sebaliknya apabila terdapat kekurangan pembayaran kegiatan, PPK menerbitkan SPBy untuk digunakan Bendahara Pengeluaran/BPP membayarkan kekurangan dimaksud kepada pejabat/pegawai yang menerima uang muka kerja. Pembukuannya dilakukan sebagai berikut: A, Pemberian Uang Muka Kerja SPBy wang muka kerja dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas dan di sisi debet pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). B. Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja 1, Kuitansi/bukti pembelian dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Uang Muka (Voucher| dan Buku Pembantu UP serta dicatat sebagai pengurang pagu pada kolom kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran. 2. Bukti pembayaran kekurangan pembayaran kegiatan, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi debet Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). 3. Bukti penerimaan kelebihan wang muka kegiatan, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, di sisi debet pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). VI. PETUNJUK PEMBUKUAN KOREKSI ATAS KESALAHAN PEMBUKUAN Pembukuan dilaksanakan dengan metode saldo balance yang akan menghasilkan saldo setiap saat membukukan transaksi. Oleh karena itu kekeliruan dalam membukukan transaksi akan berdampak pada kesalahan beruntun dalam perhitungan saldo buku. Apabila terjadi kesalahan pembukuan, yang harus dilakukan adalah: 1. Pada saat diketahui adanya kesalahan pembukuan, segera dibuatkan Berita Acara Kesalahan Pembukuan yang diketahui oleh KPA atau PPK atas nama KPA dan Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara 2. Berita Acara Kesalahan Pembukuan merupakan dokumen sumber pembukuan koreksi, dibukukan sesuai tanggal berita acara sebagai berikut: a, Dibukukan kebalikan/reversal dari pembukuan yang salah; dan b. Dibukukan menurut yang seharusnya. 3. Berita Acara Kesalahan Pembukuan, fotokopi transaksi yang salah dibukukan, dan fotokopi pembukuan yang salah (lembaran Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu berkenaan) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LPJ. 4, Format Berita Acara Kesalahan Pembukuan dibuat dengan format sebagai berikut: ~14~ f KOP SURAT BERITA ACARA KESALAHAN PEMBUKUAN BENDAHARA Pada har in....... tanggal ....... telah diketahui terjadinya kesalahan pembukuan atas transaksi dengan nomor bukti......tanggal ........ sen .. yang telah dibukukan sebagai berikut dimana seharusnya dibukukan sebagai berikut Demikian benta acara ini dibuat sebagai dokumen sumber koreksi pembukuan Bendahara Penerimaani Bendahara Pengeluaran/BPP* Mengetahus, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP* KPA atau PPK atas nama KPA, NIP ooo socsconsnensniseeiseen NIP “Corel yang tidak perl VIII, PETUNJUK PEMBUKUAN JASA GIRO, BIAYA ADMINISTRASI BANK Jasa giro atas saldo kas bendahara sebagaimana tercatat dalam rekening koran dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Lain-lain. Pajak atas jasa giro sebagaimana tercatat dalam rekening koran dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain, Biaya administrasi bank sebagaimana tercatat dalam rekening koran diperlakukan sebagai belanja operasional kantor yang pembayarannya menggunakan mekanisme UP, dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP, dan sebagai pengurangan pagu dalam Buku Pengawasan Anggaran. IX. PETUNJUK PEMBUKUAN ATAS VALUTA ASING Dalam hal Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Pengeluaran/BPP juga mengelola uang dalam valuta asing selain dalam Rupiah, maka pembukuan dilakukan secara terpisah untuk setiap valuta. Sebab pembukuan Bendahara adalah berbasis kas tanpa terpengaruh oleh perubahan kurs. Dalam hal ini, Bendahara membuat 1 (satu) BKU untuk rupiah dan 1 (satu) BKU valas untuk setiap valas dengan masing-masing Buku Pembantu Kas (Bank dan/atau Tunai) dan Buku Pembantu terkait. Namun seorang Bendahara hanya menyampaikan 1 (satu) LPJ Bendahara untuk 1 (satu) DIPA schingga LPJ Bendahara harus bisa menampilkan saldo BKU dan BKU valas serta Buku Pembantu terkait. X. PETUNJUK PENOMORAN DAN PENANGGALAN PADA BUKTI PEMBUKUAN BENDAHARA Dalam melaksanakan pembukuan, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran dan BPP menerapkan sistem Nomor Bukti yang berfungsi sebagai * ; identitas dokumen sumber bagi pembukuan bendahara pada Buku Kas Umum dan seluruh buku pembantu. Nomor Bukti dibuat berdasarkan urutan yang diberikan bendahara pada waktu menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umum dan bersifat unik untuk satu tahun anggaran dimana pembukuan atas DIPA diberi nomor bukti 0 (nol) Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen sumber berupa SPM yang dinyatakan sah dan LPJ-BPP setelah tanggal transaksi, terhadap dokumen sumber dimaksud penomoran dan penanggalannya dilakukan sebagai berikut: 1. SPM yang dinyatakan sah yang diterima dari KPPN, diberi tanggal berdasarkan waktu pencrimaannya dengan penomoran secara berurutan. 2. LPJ-BPP yang diterima dari BPP, diberi tanggal berdasarkan tanggal waktu penerimaannya dengan penomoran secara berurutan Khusus untuk SPM dan LPJ-BPP akhir tahun anggaran, diberi tanggal 31 Desember dengan penomoran mengikuti urutannya. DIREKTUR JENDERAL, fmt Mal anal HARJOWIRYONO A ~16- identitas dokumen sumber bagi pembukuan bendahara pada Buku Kas Umum dan seluruh buku pembantu. Nomor Bukti dibuat berdasarkan urutan yang diberikan bendahara pada waktu menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umurn dan bersifat unik untuk satu tahun anggaran dimana pembukuan atas DIPA diberi nomor bukti 0 (nol). Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen sumber berupa SPM yang dinyatakan sah dan LPJ-BPP setelah tanggal transaksi, terhadap dokumen sumber dimaksud penomoran dan penanggalannya dilakukan sebagai berikut: 1. SPM yang dinyatakan sah yang diterima dari KPPN, diberi tanggal berdasarkan waktu penerimaannya dengan penomoran secara berurutan. 2. LPJ-BPP yang diterima dari BPP, diberi tanggal berdasarkan tanggal waktu penerimaannya dengan penomoran secara berurutan. 3. Khusus untuk SPM dan LPJ-BPP akhir tahun anggaran, diberi tanggal 31 Desember dengan penomoran mengikuti urutannya. - DIREKTUR pa Bowel | “A ~16- MODEL BUKU BENDAHARA PENERIMAAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA I. BUKU KAS UMUM Bagian 1 : Halaman muka ‘Tahun Anggaran (1) Kementerian/Lembaga ‘ (2) Unit Organisasi ‘ Bi Provinsi/Kabupaten/Kota t (4) Satuan Kerja bbe a 5) Alamat ‘ (6) KPPN ‘ 7 Dokumen f soessnneeeenine 8) Nomor, Tanggal Dokumen (9) Revisi ke: 1 {10) 2 seesty seetennnserernons (11) Mengetahui Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan Bendahara Penerimaan, pemungutan penerimaan negara, (12) (13) NIP. - NP... Petunjuk Pengisian Halaman Muka Buku Kas Umum: (1): Diisi tahun anggaran (2): Diisi kode dan nama Kementerian (8): Diisi kode dan nama unit organisasi (4): Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota (5): Diisi kode dan nama satuan kerja (6): Diisi alamat satuan kerja (7): Diisi kode dan nama KPPN (8): Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, atau lainnya) (9): Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran (10); Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada) (11): Diisi tempat, dan tanggal, bulan serta tahun Buku Kas Umum dibuat (12): Ditsi nama lengkap dan NIP Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan Pemungutan Penerimaan Negara yang ditunjuk (13): Diisi nama lengkap dan NIP Bendahara Penerimaan yang ditunjuk Bagian 2: Halaman Isi Buku Kas Umum, Tangent | Nomer ‘Uralan Dever | need | leads am (2) 3) a 5) (6) Petunjuk Pengisian Halaman Isi Buku Kas Umum: Kolom (1} Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) Kolom (6) Diisi tanggal pembukuan (format: tanggal-bulan-tahun) Diisi nomor pembukuan bendahara Diisi uraian transaksi penerimaan/pengeluaran, Diisi jumlah penerimaan yang tereantum dalam dokumen sumber Diisi jumlah setoran yang tercantum dalam dokumen sumber Diisi_ jumlah aldo setelah_—ditambah/dikurangi__jumlah penerimaan/setoran yang tercantum dalam dokumen sumber I, BUKU PEMBANTU 1, Buku Pembantu (BP) Kas/BP .... /BP Lain-Lain Bentuk BP di atas adalah sebagai berilut: Tahun Anggaran (2) Kementerian/Lembaga . 3) | Unit Organisasi ton (4) Provinsi/ Kabupaten /Kota (ooo) (3) Satuan Kerja Good (a Dokumen (one 0 No, Tanggal Dokumen 8) Revisi Ke 2) KPPN (10) Buku Pembantu a Nomor Bukti 2) (3) (1) (2) (3) {ay 15) (6) 7) (8): (9): ao): Petunjuk pengisian BP: Diisi jenis BP berkenaan Diisi tahun anggaran Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, dan lain-lain} Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada) Diisi kode dan nama KPPN Pengisian kolom 1 sampai dengan 6 mengikuti petunjuk pengisian halaman isi Buku Kas Umum TI. Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan BUKU PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN Kementenan/embage © (a 0) Pungsi «6 Unit Orgonisasi bot SUD rere Provins/Kabupaten (Sta = Ga} sense OP Progam gp Satan Kern bod sense (A) Kegotan yp ‘Tgl, No. SP DIPA. ws cones BP ‘Tamum Anggaran io PPR “ed an ta) Be, | viaian | penermean [ain Eos over ae Bukti Penerimaan ‘Sudah disetorkan r Pag 09) 1,2 | 3 a 5 é 7 Petunjuk Pengisian Buku Pengawasan Anggaran, oy @) (3) 4) (5) (0) (7) (8) oh (20) ay (12) (13) Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 : Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi : Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota, : Diisi kode dan nama satuan kerja : Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SP DIPA Diisi tamin anggaran : Diisi kode dan nama KPPN : Diisi kode fungsi berkenaan : Diisi kode subfungsi berkenaan : Diisi kade program berkenaan : Diisi kode kegiatan berkenaan : Diisi kode alcun berkenaan Diisi pagu akun terkait Diisi tanggal, bulan den tahun transaksi terjadi : Diisi nomor bukti dokumen sumber Diisi uraian dan transaksi Penerimaan yang dilakukan Diisi jumlah penerimaan yang diterima Bendahara Penerimaan Diisi jumlah akumulasi penerimaan sesuai akun terkait Diisi jumlah penerimaan yang belum di setorkan ke Kas Negara Diisi jumlah penerimaan yang sudah di setorkan ke Kas Negara DIREKTUR JENDERAL, a MARY Gert HARJOWIRYONO A I1.Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan BUKU PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN Kementerian/Lembago food cen l) Fangs 8 Unit Organisast bod 2) Subiungsi svssemneanennan | Provinsy/Kabupaten/Kota (09 (3) Prograr: i Satuaa Kerja (od (8) Kepintan iy ‘Tg, No. SP DIPA ae) ‘Taun Anggaren : . 6! KPPR faved 7 Yo. ‘ian Posisi Penerimaan 1 wu Pencrmaasy MS | eke | 23) Bukti Penerimean | Susdah disetorken Page et 1] 2 3 4 5 6 7 Petunjuk Pengisian Buku Pengawasan Anggaran: a Diisi kode dan nama Kementerian 2) : Diisi kode dan nama unit organisasi @ Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota (a) : Diisi kode dan nama satuan kerja (5) Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SP DIPA 6 : Diisi tahun anggaran fa) : Diisi kode dan nama KPPN 8) : Diisi kode fungsi berkenaan (9) : Diisi kode subfungsi berkenaan (20) Diisi kade program berkenaan (ayy Diisi kode kegiatan berkenaan (12) Diisi kode akun berkenaan 3) i pagu aluun terkait Kolom 1 i tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi Kolom 2 Diisi nomor bukti dokumen sumber Kolom 3 : Diisi uraian dan transaksi Penerimagn yang dilakukan Kolom 4 : Diisi jumlah penerimaan yang diterima Bendahara Penerimaan Kelom 5 Diisi jumlah akumulasi penerimaan sesuai akun terkait Kolom 6 Diisi jurlah penerimaan yang belum di setorkan ke Kas Negara Kolom 7 : Diisi jumiah penerimaan yang sudah di setorkan ke Kas Negara ‘a SIRHICTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, \ pent et Io RARIOWIR HARJOWIRYONO, A MODEL BUKU BENDAHARA PENGELUARAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BUKU KAS UMUM Bagian 1 : Halaman muka BUKU KAS UMUM Tahun Anggaran a Kementerian/Lembaga a (2) Unit Organisasi fo _ (3) Provinsi/Kabupaten/Kota—: (. coessenseiesenee (4) Satuan Kerja 2 (5) Alamat ( 6) KPPN fe sees . 7 Dokumen ( - 8) Nomor, Tanggal Dokumen - 9) Revisi ke: 1 : (10) 2 : sessseie 3 : a) Mengetahui Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran, (2) (13) NIP cece NIP. ooscsssssenssees Petunjuk Pengisian Halaman Muka Buku Kas Umum: (1): Diisi tahun anggaran (2): Diisi kode dan nama Kementerian (3): Diisi kode dan nama unit organisasi (4); Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota (5): Diisi kode dan nama satuan kerja (6): Diisi alamat satuan kerja (7): Diisi kode dan nama KPPN (8): Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, atau lainnya} (9): Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran (20) + Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada) (11): Diisi tempat, dan tanggal, bulan serta tahun Buku Kas Umum dibuat (12): Diisi nama lengkap dan NIP Kuasa PA yang ditunjule (13); Diisi nama lengkap dan NIP Bendahara Pengeluaran yang ditunjuk Bagian 2 ; Halaman Isi Buku Kas Umum Tanggal | Yomer Uraian Debet Kredit Saldo Q a) @) (4) (5) (6) Petunjuk Pengisian Halaman Isi Buku Kas Umum: Kolom (1) Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) Kelom (6) Diisi tanggal pembukuan (format: tanggal-bulan-tahun) Diisi nomor bukti pembukuan Diisi uraian transaksi penerimaan/pengeluaran Diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam dokumen sumber Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber Diisi jumlah saldosetelah_ditambah/dikurangi jumlah penerimaan/pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber IL, BUKU PEMBANTU 1, Buku Pembantu (BP) Kas/BP Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)/BP Uang Muka/ Voucher/BP Uang Persediaan (UP)/BP LS Bendahara/BP Lain-Lain ‘Buku Pembante .. ~ a ‘Tahun Anggaran se 2) Kementerian/Lembaga 3) Unit Organisasi 4) Provinsi/ Kabupaten /Kota 6) Satuan Kerja co Dokumen a No., Tanggal Dokumen 6) Revisi Ke: 9) KPPN (10) Petunjuk pengisian Buku Pembantu: a (2) (3) 4) (5) (6) a” (8) (9) (10) Diisi jenis BP berkenaan Diisi tahun anggaran Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, dan lain-lain} Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada} Diisi kode dan nama KPPN Pengisian kolom 1 sampai dengan 6 mengikuti petunjuk pengisian halaman isi Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Pajak (BP Pajak) BUKU PEMBANTU PAJAK ‘Tabun Anggaran - a Kementerian/Lembaga rf Q) Unit Organisasi fon 6) Frovinsi/ Kabupaten /Kota i. 8) Satuan Kerja ( 6) Dokumen (. 6) No., Tanggal Dokumen . (7) Revisi Ke . @) KPPN ( ° FS Petunjuk pengisian ic) : (2) : (3) 4) : (5) 8) 7 (8) (9) Kolom 1: Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9: Kolom 10: Diisi tahun anggaran Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi jettis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, dan lain-lain) Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun doktmen anggaran Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revist dokumen anggaran (jika ada) Diisi kode dan nama KPPN Diisi tanggal, bulan dan tahun pembukuan Diisi nomor bukti pembukuan Diisi uraian dari transakesi penerimaan atau pengeluaran Diisi jumlah pungutan PPN yang diterima Diisi jumlab pungutan PPh Pasal 21 yang diterima Diisi jumlah pungutan PPh Pasal 22 yang diterima Diisi jumlah pungutan PPh Pasal 23 yang diterima Diisi jumlah pungutan pajak lainnya (ja ada) Diisi jumlab pajak yang telah disetorkan ke Kas Negara Diisi jumlah saldo setelah ditambah penerimaan pajak atau dikurangi jumlah setoran pajak yang tercantum dalam dokumen sumber 3. Buku Pengawasan Anggaran Belanja | BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA | Kementerian/tembaya feed coe Fangs: a ® nit Organisesi bon PB) Subfangat o Provinsi/Kabupaten/Kota 2 (..) (8) Program 10) Satuan Kerja bot re ay Tanggal. No. SP DIPA 6 Tahun Anagagan © PRN Matai Posiai UP te | woBuks | uraian | NUMA a Paau pengeluaran |) disahikan f 2 3 4 1 8 8 - | Petunjuk Pengisian Buku Pengawasan Anggaran Belanja: a ! Diisi kode dan nama Kementerian 2) : Diisi kode dan nama unit orgenisasi (3) Diisi kode dan nama Provinsi/Kabupaten/Kota (ay : Diisi kode dan nama satuan kerja (5 : Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SP DIPA (6) Diisi tahun anggaran (7 : Diisi kode dan nama KPPN (8) : Diisi kode fungsi berkenaan (9) Diisi kode subfungsi berkenaan (20) : Diisi kode program berkenaan ay : Diisi kode kegiatan berkenaan (12) Diisi kode Akun berkenaan (13) » Diisi pagu Akun berkenaan Kolom 1 : Diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi Kolom 2 : Diisi nomor bukti pembukuan Kolom 3: Diisi uraian dan transaksi pengeluaran yang dilakukan Kolom 4 = Diisi jumlah nominal transaksi Kolom 5: Diisi akumulasi jumlah pembayaran melalui mekanisme UP Kolom6 : Diisi akumulesi jumlah pembayaran melalui mekanisme LS Bendahara Kolom7 : Diisi sisa pagu Akun berkenaan Kolom 8 : Diisi jumlah pembayaran yang belum di GU-kan Kolom9 : Diisi jumlah pembayaran yang sudah di GU-kan DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, 3, Buku Pe: ngawasan Anggaran Belanja if BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA Kementenian/Lembaga bd ws OQ Fungsi md (3) ‘Unit Organisasi fed ey Subfungsi = 1 Saemionfioe ¢ (oy oe wh Nama a ee OS om a meen fe S |Fomeeoee ‘ XPPN Loch ius te | wae [omne| tt, [as [ae voor UP | Ls. 2) ‘Buti T ‘Sudah a | ae Petunjuk Pengisian Buku Pengawasan Anggaran Belanja: ay 2) 3) 4 (5) (6) (7) (8) 9) (20) ay (12) (13) Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9 Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama Provinsi/Kabupaten/Keta, Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SP DIPA Diisi tahun anggaran Diisi kode dan nama KPPN Diisi kode fungsi berkenaan Diisi kode subfungsi berkenaan Diisi kode program berkenaan + Diisi kode kegiatan berkenaan : Diisi kode Akun berkenaan Diisi pagu Akun berkenaan Diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi Diisi nomor bukti permbukuan Diisi uraian dan transaksi pengeluaran yang dilakukan Diisi jumlah nominal transaksi Diisi akumulasi jumlah pembayaran melalui mekanisme UP Diisi akumulasi jumlah pembayaran melalui mekanisme LS Bendahara + Diisi sisa pagu Alun berkenaan Diisi jumlah pembayaran yang belum di GU-kan Diisi jumlah pembayaran yang sudah di GU-kan a / . DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, ee in & fee HO HARJOWIRYONO /{ MODEL BUKU BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA L BUKU KAS UMUM BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Bagian 1: Halaman Muka BUKU KAS UMUM Tahun Anggaran posse a Kementerian/Lembaga e@ @ 4) o © m (8) o (10) Unit Organisasi Provinsi/Kabupaten/Kota Satuan Kerja ‘Alamat KPPN. Dokumen Nomor, Tanggal Dokumen Revisi ke: 1. 2. 3. Nomor, Tgl.SK Penetapan: 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) cosseesseenn (uy 2. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) cst . aay os 03) Mengetahui PPK atas nama KPA, Bendahara Pengeluaran Pembantu, (4) (sy LN Petunjuk Pengisian Halaman Muka Buku Kas Umum: (2) > Diisi tahun anggaran (2) = Diisi kode dan nama Kementerian (3): Diisi kode dan nama unit organisasi| (4): Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota (5): Diisi kode dan nama satuan kerja (6) + Diisi alamat satuan kerja (7): Diisi kode dan nama KPPN (8): Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, atau lainnya) (9}: Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran (10): Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (ika ada) (11) : Diisi nomor dan tanggal SK Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) (12): Diisi nomor dan tanggal SK Penetapan BPP (13): Diisi tompat, dan tanggal, bulan serta tahun Buku Kas Umum dibuat (14): Diisi nama lengkap dan NIP PPK atas nama KPA (15): Diisi nama lengkap dan NIP BPP Bagian 2: Halaman [si Petunjuk pengisian: Kolom (1) Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) Kolom (6) Diisi tanggal pembukuan (format: tanggal-bulan-tahun) Diisi nomor bukti pembukuan, Diisi uraian transaksi penerimaan/pengeluaran, Diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam dokumen sumber Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum dalam dokumen. sumber Diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi jumlah penerimaan/setoran yang tercantum dalam dokumen sumber 1, BUKU PEMBANTU 1. BP Kas/BP UM Perjadin/BP Uang Persediaan/BP Uang Muka (Voucher| /BP LS- Bendahara/BP Lain-lain Buku Pembante «1.0.0.0. a ‘Tahun Anggaran ve pce (2) Kementerian/Lembaga ) ncGpatTnacieneee (Bh Unit Organisasi (a Provinsi/ Kabupaten/Kota 15) Satuan Kerja 6 Alamat “ a KPPN a 8) Dokumen coe co OD Nomor, Tanggal Dokumen eee (10) Revisi ke: (ly Nomor, Tel. SK Penetapan: 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK): vo (12) 2. Bdhr. Pengeluaran Pembanty (BPP) 3) Petunjuk pengisian Buku Pembantu: (1): Diisi jenis BP berkenaan (2): Diisi tahun anggaran (3): Diisi kode dan nama Kementerian (4) Diisi kode dan nama unit organisasi (5): Diisi kode dan nama Provinsi/Kabupaten/Kota (6) © Diisi kode dan nama satuan kerja (7) Diisi alamat Satuan Kerja (8): Diisi kode dan nama KPPN. (9): Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, dan lain-lain) (10): Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran (11): Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada) (12): Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun SK Penetapan PPK (13) Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun SK Penetapan BPP Pengisian kolom 1 sampai dengan 6 mengikuti petunjuk pengisian halaman isi Buku Kas Umum Buku Pembantu Pajak (BP Pajak) Alamat KPPN Revisi ke: Tahun Anggaran Kementerian /Lembaga Unit Organisasi Provinsi/Kabupaten Kota Satuan Kerja Dokumen Nomor, Tanggel Dokuren BUKU PEMBANTU PAJAK ay 2 @) (4) ©) 6) (7) 6) 9) (10) Nomor, Tgl. SK Penetapan’ 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fcceeeseceenee (1) 2. Bdhr. Pengeluaran Pembantu (BPP) (12) - Fevers Dab Ton Tanggal ee Ura PPh | PPh | PPh | Saldo ule ren | tee ‘tei H 23 apspe 7s 2 10 | | Petunjuk pengisian: (yy (2) (3) 4) (6) (6) 7 (8h (9) (10) (ly) (12) Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9 Kolom 10 Diisi tahun anggaran Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama Provinsi/Kabupaten/Kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi alamat Satuan Kerja Diisi kode dan nama KPPN Diisi jenis dokumen anggaran (DIPA, SKPA, dan lain-lain) Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun dokumen anggaran Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun revisi dokumen anggaran (jika ada) Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun SK Penctapan PPK Diisi nomor dan tanggal, bulan, tahun SK Penetapan BPP Diisi tanggal, bulan dan tahun pembukuan Diisi nomor bukti pembukuan, Diisi uraian dari transaksi penerimaan atau pengeluaran Diisi jumlah pungutan PPN yang diterima Diisi jumlah pungutan PPh Pasal 21 yang diterima Diisi jumlah pungutan PPh Pasal 22 vang diterima Diisi jumlah pungutan PPh Pasal 23 yang diterima Diisi jumlah pungutan pajak lainnya (jika ada) Diisi jumlah pajak yang telah disetorkan ke Kas Negara Diisi jumlah saldo setelah ditambah penerimaan pajak atau dikurangi jumlah setoran pajak yang tercantum dalam dokumen sumber IIl.Buku Pengawasan Anggaran Belanja BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJ: Talons oy suns iin xroeeun ms ee 7" hott | mamas a, Se Petunjuk Pengisian Buku Pengawasan Anggaran: QQ) Diisi kode dan nama kementerian (2) : Diisi kode dan nama unit organisasi (3) + Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota (4) : Diisi kode dan nama satuan kerja (5) : Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SK Pengangkalan BPP. (6) : Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SK Pengangkatan PPK (7) : Diisi tahun anggaran (3) : Diisi kode fungsi berkenaan (9) ! Diisi kode subfungsi berkenaan (20) : Diisi kode program berkenaan ay : Diisi kode kegiatan berkenaan. (12) : Diisi kode Akun berkenaan (3) bits pas als herkenean Kolom |: Diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi Kolom2 : Diisi nomor bukti pembukuan. Kolom 3 + Diisi uraian dari transaksi pengeluaran yang dilakukan Kolom 4 Diisi jumlah nominal transaksi Kolom 5 Kolom 6 Diisi jumlah pembayaran yang belum Kolom 7 : Diisijumlah pembayaran yang sudah DIREKTUR JENDERAL > [we (TO HARJOWIRYONO pf 1. Buku Pengawasan Anggaran Belanja BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA Rementerian /Lembaga to () Fongsi o ‘Unit Organisasi form smn @) Subang eons (20) Provinsi/ Kabupaten /Kota bed Program an Satuan Kerja bod 4) Kegietan 02) | i Pengangatacn 1, BPP ‘81 2 PPK ‘oh Tahun Anggaran ° va Tal = “aia Posisi OP Te | No. Bukti wo a 12} Bukti | Sudah di- agg | Transaks! (31 pengeluaran | SPP-kan T 2 3 = 3 6 7 | Petunjuk Pengisian Buku Pengawasan Anggaran: (uy 2) 3 a) 6) © 0) 8) Oy (10) a) (12) (23) Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Diisi kode dan nama kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SK Pengangkalan BPP Diisi tanggal, bulan dan tahun serta nomor SK Pengangkatan PPK Diisi tahun anggaran Diisi kode fungsi berkenaan Diisi kode subfungsi berkenaan Diisi kode program berkenaan 1 Diisi kode kegiatan berkenaan Diisi kode Akun berkenaan: : Diisi pagu Akun berkenaan, 2 Diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi Diisi nomor bukti pembukuan Diisi uraian dari transaksi pengeluaran yang dilakukan Diisi jumlah nominal transaksi Diisi sisa pagu Akun berkenaan Diisi jamlah pembayaran yang belum di-SPP-kan Diisi jamlah pembayaran yang sudah di-SPP-kan DIREKTUR JENDERAL a Lf Lips |ARWANTO HARJOWIRYONO gf BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1. Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara Penerimaan Pada hari ini,...... tanggal......... wlan. KOP SURAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA PENERIMAAN tahun, » kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening: 1 in. , dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp. Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berilut : Hasil pemeriksaan pembukuan Bendahara A. Saldo Kas Bendahara Penerimaan 1, Saldo BP Kas Tunai Rp 2. Saldo BP Kas Bank Rp 3. Jumlah (4.1+A.2) B. Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari 1, Saldo BP. RD 2 Saldo BP. Rp 3. Saldo BP Lain-Lain Rp 4. Jumiah (B.1+B.2+8.3) ©. Selisih Pembukuan (A.3-B.4) Hasil Pemeriksaan Kas A. Kas yang dikuasai Bendahara 1. Uang tunai di brankas Rp 2, Vang di rekening ... Rp Uang di rekening Rp 3, Jumlah Kas (A.1+A.2} BL Selisih Kas (LA.1~1LA.3) Penjelasan atas selisih kas Yang Diperiksa, Bendahara Penerimaan Nama NIP, . dan nomor bukti terakhir: ) Rp 0 Rp Rp i) Rp Rp Yang Memeriksa, Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara Nama NIP. U1, Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara Pengeluaran UL KOP SURAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA PENGELUARAN Pada hari inij..... tamggal........ Bulan. tahun. » kami selaku Kuasa Pengguna , dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp. Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut Hasil pemeriksaan pembukuan Bendahara A. Baldo Kas 1. Saldo BP Kas (tunai dan bank} Rp 2, Saldo BP UM (voucher) RP we 3. Saldo BP BPP Rp 4. Jumlah (A.1+A.2) B. Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari 1. Saldo BP UP RP ves 2. Saldo BP LS-Bendahara Rp 3. Saldo BP Pajak Rp 4. Saldo BP Lain-Lain Rp 5. Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) C. Selisih Pembukuan (A.4-B.5) Saldo BP Lain-lain sebagaimana angka LB.4. terdiri atas: b. ast Hasil Pemeriksaan kas A. Kas yang dikuasai Bendahara Pengeluaran/BPP 1. Uang tunai di brankes Rp 2. Uang di rekening ....-. Rp Uang di rekening Rp 3, Jumlah Kas (A.1+A.2) 1B. Selisih Kas (LA.1 - 11.4.3) Penjelasan atas selisih kas Yang Diperikea, Bendahara Pengeluaran Nama NIP, Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening .. dan nomor bukti terakhir: . Rp “ Rp Rp te Rp Rp ‘Yang memeriksa, KPA atau PPK atas nama KPA Nama ... NIB ovo Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara Pengeluaran Pembantu KOP SURAT mL BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Pada hari ini . bulan., .. tanggal. . tahun, , kami selaku Pejabat Pembuat Xomitmen telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan nomor rekening: .. Dukti terakkhir: .. sonenens dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp. dan nomor ‘Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut = Hasil pemeriksaan pernbukuan BPP A. Saldo Kas (yang belum dipertanggungiawabkan BPP) 1. Saldo BP Kas (tunai dan bank) RP esses 2,__Saldo BP UM {voucher} Rp “ 3. Jumlah (8.18.2) Rp B. Saklo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari 1. Saldo BP UP Rp 2. Saldo BP LS-Bendahara Rp 3. Saldo BP Pajak Rp “4. Saldo BP Lain-Lain Rp “ 5._ Jumlah (B.1+B,2+B.3+B.4) Rp ©.” Selisin Pembukuan (A.4-B.5) Rp Saldo BP Lain-lain sebagaimana angka LBA, terdiri atas: Be sosseesn . Bo cccetieneenneennenee ast. Hasil Pemeriksaan kas A. Kas yang dikuasai BPP ‘Vang tunai di brankas Rp 2. Uang di rekening ..... Rp Uang di rekening Rp “ 3. Jumlah Kas (A.1+A.2) Rp 1B. Selisih Kas (LA.1 - 11.4.3) Rp Penjelasan atas selisih kas Yang Diperiksa, Yang memerikea, Bendahara Pengeluaran Pembantu PPKCatas nama KPA Nama .. Nama NIP. NIP. ar Iv. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima Bendahara Penerimaan KOP SURAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA BENDAHARA PENERIMAAN Pada hati itt, tANggalessee BULA. AMUN. Kami selaku Kuasa Pengguna, Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening: dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar RPiwsscssoem dan nomor bukti terakhic: .. Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut: |. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara A. Saldo Kas Bendahara Penerimaan 1 Saldo BP Kas Tunai Rp 2 Saldo BP Kas Bank Rp “ 3 Saldo Kas Rp B, Salde Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari: 1 Saldo BP. > 2. Saldo BP... Rn 3. Saldo BP Lais mh Rp. #4) “3. Jumiab (B.1 + B.2 + B.3) Rp 6 |G Selisih Pembukuan (A.3 -B.4) Rp I Hasil Pemerikeaan Kas A. Kas yang Dikuasai Bendahara 1, Uang tunai di Brankas Bendahara Rp . 2, Uang di Rekening Rp Uang di Rekening Rp 4 3__Jumlah Kas Rp - B. Selisih Kas (LA3-TLA3) Ro Ill, Penjelasan atas selisih kas Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pada hari ini telah dilakukan serah terima Bendahara Penerimaan. Dengan ditandatangeninya berita acara ini pengelolaan keuangan terhitung sejak hari ini menjadi tanggung jawab bendahara yang menenima. Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima, ‘Yang menycrahkan, Nama... Nama, NIP. NIP... ‘Yang memeriksa, Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara, V. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima Bendahara Pengeluaran KOP SURAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA BENDAHARA PENGELUARAN Pada hari ini,....tanggal....bulan....tabum....... Kami selaku Kuasa Pengguna | Anggaran telah melalcukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening: ‘oe Gengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesat RP..n.nn dan nomor bukti terakhir: i Adapua hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut 1 Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara: A. Saldo Kas Bendahara 1. Saldo BP Kas (Tunai dan Bank} Rp. 2. Saldo BP BPP Rp | 3. Saldo BP Uang Muka (Voucher) Rp ns | 4. Jumlah (A.1 +A.2 + 4.3) Rp. |B. Saldo Kas tersebut pada hurut A, terdiri dari: 1. Saldo BP UP Rp. 2. Saldo BP LS-Bendahara Rp 3. Saldo BP Pajak RB. crnnee 4, Saldo BP Lain-tain _Rp an) 5. Jumlah (B.1 + B.2+ 3 + Bay Rp. © Sclisih Pembukuan (A.4-B.5) Rp. 1. Saldo BP Lain-laia sebagaimana angka LB. terdiri ates b ast. ll, Hasil Pemeriksaan Kas: AL Kas yang Dikuasai Bendahara: 1. Uang Tunai di Brankas Bendahara 2, Vang di Rekening Vang di Rekening 3, Jumlah Kas (A.1* A} BB Solisin Kas (1.4.1-1.A.3) WV. Penjelasan tas sein kas Berdasarkan hasil pemeriksaan tcrscbut, pada hari ii telah dilabukan serah terima Bendahara Pengeluaran. Dengan ditandatanganinya berita acara ini pengelolaan Keuangan terhitung sejak hari inj menjadi tanggung jawab bendahara yang menerima, Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima, Yang menyerahkean, coset Narna.eissiseseenes i NIP. Yang memeriksa, KPA atau PPK atas nama KPA Nama.. NIP. VI. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima Bendahara Pengeluaran Pembantu KOP SURAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Pada hari ini... tamggal..c.. balan. tahun... kami selaku Pejabat Pembuat Komitmen telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan nomor rekening dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp..... dan nomor bukti terakhir: ... Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut = Hasil pemeriksaan pembukuan BPP A. Saldo Kas (yang belum dipertanggungjawabkan BPP) 1. Saldo BP Kas (tnai dan bank) RP soe 2. Saldo BP Uang Muka (Voucher) Rp. a 3. Jumlah (4.1 44.2) Rp B. Saldo Kas tersebut pada hurut A, terdiri dari 1. Saldo BP UP Rp 2. Saldo BP LS-Bendahara Rp 3. Saldo BP Pajak Rp 4. Saldo BP Lain-Lain Rp. cr 5, Jumlah (B.1 + B.2+B.3 + B.4) cena C. Selisin Pembukuan (A.3 - B.S} RP ss fh. Saldo BP Lain-lain scbagaimana angka 1.B.4. terdiri atas: a setseettntee ae be. dst. Mi, Hasil Pemeriksaan kas A. Kas yang dikuasai BPP 1. Uang tunai di brankas Rp 2, Uang di rekening .... Rp Uang di rekening Rp 3. Jumlah Kas {4.1 A2) cose B. Selisih Kas (4.1 -1ILA.3) Rp IV. Penjelasan atas selisih kas : vee - 7 Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pada hari ini telah dilakukan serah terima Bendahara Pengeluaran Pembantu, Dengan ditandatanganinya berita acara ini pengelolaan Kevangan terhitung scjak hari ini menjadi tanggung jawab bendahara yang menerima, Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan scbagaimana mestinya. Yang menerima, Yang menyerahkan, td ad Nama . Nama MP... Yang memeriksa, NIP. PPK atas nama KPA ted Nama... - NIP, . DIREKTUR, ee fem HARJOWIRYONO A 1. VI. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima Bendahara Pengeluaran Pembantu KOP SURAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN SERAH TERIMA t BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Pada hari ini... tanggaloseies DUAR... WANUB......- Kami selaku Pejabat Pembuat Komitmen telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan nomor rekening : .. , dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp......c0.:-.. dan nomor bukti terakhir: . Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berileut : 1, Hasil pemeriksaan pembukuan BPP A. Saldo Kas (yang belum dipertangeungjawabkan BPP) 1. Saldo BP Kas (tunaidan bank} Rp 2, Saldo BP Uang Muka Voucher} Rp ewe CH) 3. Jumlah (A.1 + 4.2) Rp B. Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari 1, Saldo BP UP Rp 2. Saldo BP LS-Bendahara Rp 3, Saldo BP Pajale Rp 4, Saldo BP Lain-Lain RP renee (4 5. Jumlah (B.1 + B.2+B.3 + B.4) i C._Selisih Pembukuan (A.3 - B.5) Rp 3. Saldo BP Lain-lain sebagaimana angha LB.4,cerdir tas: a. - - b.. ast. Wl, Hasil Pemeriksaan kas A. Kas yang dikuasai BPP 1. Vang tunai di brankas Rp 2. Unng di rekening Rp Uang di rekening ..... Rp « 3. Jumlah Kas (A. +2) Rp B. Sclisih Kas (LA.1 -LA.3) Rp IV. Penjelasan atas selisih kas : Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pada hari ini telah dilakukan sera. terima Bendahara Pengeluaran Pembantu, Dengan ditandatangeninya berita acara ini pengelolaan keuangan terhitung sejak hari ini menjadi tanggung jawab bendahara yang menerima. Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima, Yang menyerabkan, . Nama . Yang memeriksa, NIP. PPK atas nama KPA tte DIREKTUR, a BERITA ACARA KEADAAN KAS BENDAHARA PENGELUARAN ATAU BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOP SURAT - BERITA ACARA KEADAAN KAS BENDAHARA PENGELUARAN/BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Pada hati ini... taNggaleee. bukAM sees fAHUN.... (lah dilakukan pemeriksaan keadaan kes di brankas Bendahara Pengeluaran/BPP dengan hasil sebagai berikut: 1, Saldo Kas Tunai sesuai pembukuan Bendahara Rp I Keadaan Kas di Brankas Bendahara Rp Selisin a Sesuai keterangan Bendahara, keadaan kas sebagaimana angka Il terdiri atas: 1. Uang Persediaan (UP) Rp 2. Uang LS Bendahara RP sense 3. Uang Pajake Rp 4. Vang Lain-Jain RB vere (4 Total Rp IM, ang lain-lain sebagatmana angka II.4, terdiri atas: Be een b dst. IV. Penjelasan jumlah Uang Persediaan (UP) dalam brankas lebih dari Rp 50.000.000,- Dengan dibuatnya Berita Acara ini, KPA atau PPK atas nama KPA bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan atau kKerugian yang terjadi atas keadaan kas Bendahara Pengeluaran/BPP dimaksud. ‘Yang Diperiksa, Yang Memeriksa, Bendahara Pengeluaran/BPP KPA atau PPK atas nama KPA Nama .... Nama NIP. NIP. DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, MARWANTO HarsowiRvonof| KOP SURAT BERITA ACARA KEADAAN KAS BENDAHARA PENGELUARAN/BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Pada hari ini... tanggal..c.. balan. tahun... telah diakukan pemerilesaan keadaan kas di brankas Bendahara Pengeluaran /BPP dengan hasil sebagai berikut: 1, Saldo Kas Tunai sesuai pembukuan Bendahara Rp - N. Keadaan Kas di Brankas Bendahara Rp Selisih RP seseenaninene Sesuai keterangan Bendahara, keadaan kas sebagaimana angka Il terdiri atas 1. Uang Persediaan (UP) RP ne 2. Vang LS Bendahara RP ven 3. Vang Pajak Rp 4. Vang Lain-lain Rp “ Total Rp. Ul. Uang lain-lain sebagaimana angka IL 4, terdiri atas: IV. Penjelasan jumlah Uang Persediaan (UP) dalam brankas lebih dari Rp 50.000,000,- Dengan dibuataya Berita Acara ini, KPA atau PPK atas nama KPA bertangeuna jana apabila terjadi kehilangan atau kerugian yang terjadi atas keadaan kas Bendahara Pengeluaran /BPP dimaksud. Yang Diperiksa, Yang Memeriksa, Bendahara Pengeluaran/BPP KPA atau PPK atas nama KPA Nama csseecsseense Nama NIP. MIP... ~ DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, {ane D>. MARWANTO HarsowirvonoA BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN REKONSILIASI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Format Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi Bendahara Pengeluaran UL B Pembukuan UP menurut UAKPA Rp ‘C Selisih UP Pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A3 — B) BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN REKONSILIASI Pada hari ini,...tanggal.........bulan.. Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut: Hasil Pemeriksaan Permbukuan Bendahara: A Saldo Kas Bendahara 1. Saldo BP Kas (Tunaidan Bank) Rp. 2. Saldo BP BPP Rp. 3. Saldo BP Uang Muka (Voucher) RB. ese (4) 4, Jumalah (A1+A2+A.3) Rp. B Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dark 1. Saldo BP UP RD. eee 2. Saldo BP LS-Bendahara Rp. 3. Saldo BP Pajak RP. ere 4, Saldo BP Lain-lain Rp. “ 5._Jumlah (B.1 + B.2" B.3 +B. Rp. € Selisin Pembukuan (A.4-B.5) Saldo BP Lain-lain sebagaimana angka 1.B.4., terdiri dari a b dst. Hasil Pemeriksaan Kas: A Kas yang Dikuasai Bendahara: 1. Usng Tunai di Brankas Bendahara Rp 2. Uang di Rekening Rp Ueng di Rekening, Rp. oy 3. Jumlah Kas (A.1 + A2) Rp B Selisih Kas (LA.L-ILA.3) Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA): A Pombukuan UP Menurut Bendahara: 1. Saldo UP RD vase 2. Kaitansi UP yang behura d-SP2D- «) 3. Jumlab UP dan Kuitansi UP (A1*A2) Rp Penjelasan atas selisih A Selisih Kas (11.B) B Setisih Pembukuan UP (IIL.C) Yang diperiksa, Yang memeriksa KPA atau PPK atas nama Bendahara Pengeluaran KPA Nama... NIP. a NIP. Nama. setahun.onn, Kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran dengan nomor rekening, ssouenes dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp........ dan nomor bukti terakhir: Rp Rp Il. Format Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi Bendahara Penerimaan BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN REKONSILIAST Pada hari ini... tAMGEAL cone DUDA en WHUR,.coeny Kami selaku Kepala Satuan Kerja telah melakukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening , dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp... dan nomor bukti teralchit: . Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut: 1. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara A. Saldo Kas Bendahara Penerimaan 1, Saldo BP Kas Tunai Re 2, Saldo BP Kas Banic Rp. 0 3. Saldo Kas Rp. B, Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari: 1. Saldo BP. Rp. 2 Saldo BP Rp in 3._ Saldo BP Uain-lain Rp 4. Jumlah (B+ B27 3.3) - Rp. 0 C. Selisih Pembukuan (A.3 - B.4) Rp Il. Hasil Pemerikeaan Kas A. Kas yang Dikuasai Bendahara 1, “Uang tunai di Brankas Bendahara Rp, 2, Uang di Rekening RP vse Uang di Rekening Rp (4 3_Jumlah Kas Rp ees B. Selisih Kas (LA i - 1A.) Rp. IIL, Hasil Rekonsiliasi {nternal (Bendahara dengan UAKPA] A. Pembukuan Menurut Bendahara 1, Penerimaan yang Telah Disetorkan Rp. 2.__Penerimaan yang Belum Disetorkan Rp a) 3, Jumlah (AT*A2) Rp . B._Pembukman Menurut UAKPA Rp ‘€._ Selisih Pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A.3 - By) Rp IV, Penjelasan atas Selisih 1. Selisih Kas (11.8) 2. Selisih Pembulewas (111,C} Yang diperiksa, Yang memeriksa, Bendahara Penerimaan Kepala Satan Kerja atau ; Pejabat yang bertugas melakukan pemungut penerimaan negara Nama... Nama. NIP. NIP. DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, , MAR) ro HaRsowirvonop{ I, Format Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi Bendahara Penerimaan BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN REKONSILIASI Pada hati ini,..... tanggal bulan tahun...» kami aelak Kepala Satuan Kerja telah melaltukan pemeriksaan kas Bendahara Penerimaan dengan nomor rekening: .. +, dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar RP.....1ccsee dan nomor bukti terakhir: Adapun hasil pemeriksaan kas adalah sebagai berikut: J, Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara A. Saldo Kas Bendahara Penerimaan | 1. Saldo BP Kas Tunai Rp | 2. Saldo BP Kas Bank Rp re 3. Saldo Kas Rp. B. Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari: 1. Saldo BP .... 2. Saldo BP... BP Lain-lain, ah (8.1 + B.2* 5.3) Rp... C. Selisih Pembukuan (A.3 - B.A) Rp 1. Hasil Pemeriksaan Kas ‘A. Kas yang Dikuasai Bendahara 1. “Vang tunai di Brankas Bendahara Rp. 2 Uang B. Selisih Kas (LA.1 - I.A.3) = Rp 11, Rasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA) A. Pembuleuan Menurat Bendahara 1 Penerimaan yang Telah Disetorkan Rp 2. Penerimaan Yang Belnm Disctorkan : « 3. Jumlah (A1+A2) Rp B__Bembuluan Menurut UAKPA Rp . Selisin Pembukiian Bendahara dengan UAKPA(A.3- B) Rp IV, Penjelasan atas Selisih 1. Selisih Kas (11.5) 2, Selisils Pembukuan (III.C) Yang diperitesa, Yang memeriksa, Bendahara Penerimaan Kepala Satuan Kerja atau Pojabat yang bertugas melakukan pemungut penerimaan negara Nama... NIP. Nama... NIP, DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN DAN LAMPIRAN DAFTAR REKENING DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Format 1a Form LPJ Tahun Anggaran LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN Penerimaan Bulan wn 20xx Korenteraniertaga @ Unit Organisast ro) o ProvinsiKabiKota roa) @ Satuan Kea cod © Alam dan Tel . os © Tahun Arggaran fon o Koen od a © |. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada &KU sebesar Ro. ” {san Nomor But toraknir Nomor we (10) [No [denis Buku Pembantu Salde Awat [_Penambahan | Pengurangan | Salde AKhir 7 a oy a sr w |B Kas Sonne = BP Kas (tuna dan Banh © |BukaFembanty BP l2 BP I3 ae la ast 5. BP Laintain |. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan 1. Uang Tunai di trankas Fp on 2 _Uang di ekening bank (erlampls Datlar Rncian Kas 6 Renin) Fe 1492) 3 omar tas we “3 ML Selisih Kas 1 Salo Abbie BP Kas (1A) Fe. (ma 2, mish Kas (13) fa 3) 3 Seis Kas Fe (ey IV. Saldo Uang yang Sudoh Menios ak Negara + Saldo Avval Fo. 7 2__Penecmaan yang sudan menjadi hak negara bulan i Ro. 119) Tonia Banarmaan Negara Fe 3) 4_Setoran atas penerraan yang sudah menjad hak negara buat nk Re 420) ‘Saito ART Fe a IV, Hasitrekonsitias| internat dengan UAKPA 1 Ponyetoran manurut Perbukuan Bershera Re 22) 2__Penyotoran manurut UAKPA (ees. Burt Setar Fp (23) oar me ay V. Penjetasan selisih kas danvatau setisih pembukuar (apabila ada): : es) 2 eo) Mengetahut Kepala Sather atau Pejoat yang bertugas melakucan Bendahara Pengrimaan, pemungutan penermaan negara, en os) NP... nme (28) Ne, (20) Petunjuk Pengisian w 2 (3) (4) 5) (6) a 8) (9) (20) Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 ay (12) (3) (4) (13) (16) a7 (18) as (20) en (22) (23) (24) (25) 26) 7) (28) (29) (30) Diisi bulan pelaporan Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan name unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi alamat dan nomor telepon satuan kerja Diisi tahun anggaran berkenaan Diisi kode dan nama KPPN Diisi jumlah saldo alchir BKU pada bulan pelaporan Diisi nomor pembukuan terakhir pada BKU Diisi saldo aval masing-masing buku, yang merupakan saldo akhir bulan lalu Diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumiah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumlah saldo alchir (kolom (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)) ‘masing-masing buku Diisi jumlah uang tunai di brankas Bendahara Penerimaan pada akhir bulan pelaporan Diisi jumlah uang pada rekening Bendahara Penerimaan di bank pada akbir bulan pelaporan Diisi penjumlahan nomor (11) dan (12) Diisi jumlah saldo akhir pada Buku Pembantu Kas Diisi jumlah wang tunai di brankas dan uang di rekening Bendahara Penerimaan Diisi selisih antara nomor (14) dan (15) Diisi saldo awal uang yang sudah menjadi hak negara bulan lalu Diisi total penerimaan yang sudah menjadi hak negara pada bulan berkenaan Diisi peojumlahan nomor (17) dan (18) Diisi penyetoran wang yang sudah menjadi hak negara ke kas negara Diisi selisih antara nomor (19) dan (20) Diisi jumlah penerimaan yang telah disetorkan Bendahara Penerimaan pada bulan berkenaan Diisi realisasi penerimaan bulan berkenaan menurut UAKPA Diisi selisih antara nomor (22) dan (23) Diisi penjelasan apabila terdapat selisih kas dan atau selisih pembukuan Diisi tempat dan tanggal, bulan serta tahun LPJ ditandatangani Diisi nama lengkap Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara Diisi NIP Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara Diisi nama lengkap Bendahara Penerimaan Diisi NIP Bendahara Penerimaan Format 1b Form LPJ “Tahun Anggaran LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN Penermasn igawasan ee 20xx omweaeder iad a cour 4 om a an oo 3 oe oo 4 bP NE bnuc drier cordate tl eeu masks an EE Te 7 BP Kae (arden Bare 2 BP kas (tunaidan Bark) valas Buku Pembaniu selain 6 Kas Te 2 eP 5. 8° 5. ast 5. BP Laintan Koadaan kas pada akhir bulan pelaporan 1 Uang Tunai ranks, Re 13) Siete 13) 2 Vang di rekening bank (terampir Daftar Rincian Kas 41 Rekering) Re as serene ay 3 ania ae Fe ry serene a) Solisih Kas. 1 Saklo Ahi BP Kas (U1) Pe. «3 sree (19) 2 lumlah Kas (13) Re. any sie “7, 3 Sela kas 7 a) siete <3) Saldo Uang yang Sudah Menjadi Hak Negara 1 Saklo Awal Rp. a9) sere ag) 2 Penerimaan yang sudah mongad hak negara bulan ii Fp. (20) son 420) 3 Juniah Penetmaan Nagar FD a genx t) 4 Setoran atas penenmaan yang sudan menjadi hak negara bulan in) Rp. (22) sce 22) aldo Air Fp ey sie 2) Hasil rekonsiliast internal dengan UAKPA 1 Penyetoran menurut Pembukusn Bendahara Po Re (2s) {setelsh korvers' huts) see 2 _Penyetoran menurut UAKPA (sesua but setor) Ro. 428) 3 Seis Fe 28) Penjelasan selisih kas darvatau selisih pembukuan (apabila ada): 1 2) 2 en Mengetahui, 2) Kepala Sather atau Fejabol yang berugas melakakan Bendahara Penerimaan, pemungutan panarimain negara ~@8) en NP. 0) Ne 22) Petunjuk Pengisian : a cy) (3) @ (5) (6 a cs (9) (19) y (12) Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 (13) as} us) (16) 07} (18) 19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (29) 27) (28) 29) (30) en (82) Diisi bulan pelaporan Diisi kode dan nama departemen Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupeten kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi alamat dan nomor telepon satuan kerja Diisi tahun anggaran berkenaan Diisi kode dan nama KPPN Diisi jumlah saldo akhir BKU pada bulan pelaporan. Diisi jumlah saldo akhir BKU valas pada bulan pelaporan (simbol valas menyesuaikan) Diisi nomor pembukuan terakhir pada BKU Diisi nomor pernbukkuan terakhir pada BKU valas Diisi saldo awal masing-masing buku, yang merupakan saldo akhir bulan lat Diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumlah saldo akthir (kolom (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)) sing-masing buku isi jumlah uang tunai di brankas Bendahara Penerimaan pada akhir bulan pelaporan Diisi jumlah wang pada rekening Bendahara Penerimaan di bank pada akhir bulan pelaporan Diisi penjumlahan nomor (11) dan (12) Diisi jumlah saldo akhir pada Buku Pembantu Kas Diisi jumlah wang tunai di brankas dan uang di rekening Bendahara Penerimaan Diisi selisih antara nomor (14) dan (15) Diisi saldo awal uang yang sudah menjadi hak negara bulan lalu Diisi total penerimaan yang sudah menjadi hak negara pada bulan berkenaan Diisi penjumlahan nomor (17) dan (18) penyetoran uang yang sudah menjadi hak negara ke kas negara Diisi selisih antara nomor (19) dan (20) Diisi jumtah penerimaan yang tetah disetorkan pada bulan berkenaan Diisi realisasi penerimaan bulan berkenaan menurut UAKPA Diisi selisih antara nomor (22) dan (23) Diisi penjclasan apabila terdapat selisih kas dan atau selisih pembukuan Diisi tempat dan tanggal, bulan serta tahun LPJ ditandatangani Diisi nama lengkap Kepala Satker atau Pejabat yang bertugas melakukan_ pemungutan penerimaan negara Diisi NIP Kepala Satker atau Pejabat vang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara Diisi nama lengkap Bendahara Penerimaan Diisi NIP Bendahara Penerimaan Format Il: Daftar Saldo Rekening yang dikelola Bendahara Penerimaan “DAFTAR RINCIAN SALDO REKENING YANG DIKELOLA. BENDAHARA PENERIMAAN SATKER .. BULAN: Kode Surat iain NomorRekening | NamaRekening || NamaBank | Ve! —Womor | Tanggal Saldo adalah bagian tidak terpisahkan dari LPJ Bendahara ~* Kode Rek, adalah 10 untuk Bend, Penerimaan, 20 untuk Bend, Pengeluaran, 21 untuk Bend. Pengeluaran Pembantu, dan 999 untuk Rekening Lainnya Bendahara Penerimaan NIP. DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, lb HARJOWIRYONG Format II: Daftar Saldo Rekening yang dikelola Bendahara Penerimaan “DAFTAR RINCIAN SALDO REKENING YANG DIKELOLA BENDAHARA PENERIMAAN SATKER . BULAN: Kode ‘Surat iain No.| NomorRekening | NamaRekening | Wamagank | 20° -— Taian last ™ Lampiran ini adalah bagian dak terpisahkan dart [Ps Bendahara ** Kode Rek, adalah 10 untuk Bend. Penerimaan, 20 untuk Bend, Pengeluaran, 21 untuk Bend. Pengeluaran Pembantu, dan 999 untuk Rekening Lainnya Bendahara Penerimaan NIP. DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, \ MARWY HARJOWIRYONO A SIU TEKEIS Pera FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN LAMPIRAN DAFTAR REKENING DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Format 1a Form LPJ Teun Anger LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN Sa Bulan o 20xx Kementeranienbaga | (.) @ unt o-anisast i) & Provinsikabikots bo Satuan Kara Goon) senna SE @ Alara dan Top ® No Karwes & Kew enangan (.) © Dokumen a) ® Nomot oramen “anggatDokumen «oy Tanun Anggeran a Kern wo «123 |. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saido akhit pada GKUsct cf) «fan Nomor Buktierakhir Komor 4) No.| Joni Buku Pembantw ‘Saldo Awal | Penanibaian[Pengurangan | —Salde Anhir a a a 7 or = 1, [SP RSE. BPP, dan Vara Maka — voucher) [BP Kas (tonal dan Bank) [2 BP Usng Muka (Voucher) [2 BPBPP (kas paca BPP) [BP selain Kas, GPP, dan Uang Muka I(voucher) BPUP j2 BPLS-Bendahara 3. BP Pak |é ePLainiain Tria pangurangan sual frriseux Ralans; UP yg bolum a SAMGU Kan Sebeaar PB TH |. Keadaan kas pada akhir Bulan pelaporan 1. Uang Tunaidibrankas Pe 18) 2 Uang drekening bank (terlarpir Dalar Rincian Kas di Rekening) Ro. an Teas ® ey tm, Selisih Kas +. Saldo Aknir BPKas (LA.1) Po 419) 2. utah Kas (3) Pe. 20) © 3 oa ® a IV. Hasit rekonsiliael internal dengan UAKPA 1 Salo LF Re 22) 2 Kans! UP 23) (9) 3 dota UF aay 4 _ Sado UP menurut UAKPA > 25) 5 Selah Pemoutuen UP P -(28) vy Pe in pembukuan (apabila ada) : 1 2 en 28) Mengetahul KPA atau PPK atas nara KPA. Bendahara Pongelaran 9) ey Ne. (20 NP. 2) PetunjukPengisian: a 2 B) a 6) {6} 7) (Ss (9) (10) uy (12) (13) (4) Kolom 3. Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 us (16 7 (a8) 9) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) en) (32) Diisi bulan pelaporan Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi alamat dan nomor telepon satuan kerja Diisi nomor Kartu Pengawasan dan Kewenangan Diisi kode dan jenis dokumen anggaran yang ditatausahakan iiss nomor dokumen anggaran yang ditatausahakan Diisi tanggal, bulan, dan tahun dokumen anggeran yang ditatausahakan Diisi tahun anggaran berkenaan Diisi kode dan nama KPPN Diisi jumiah saldo akhir BKU pada bulan pelaporan Diisi nomor pembukuan terakhir pada BKU. Diisi saldo awal masing-masing buku, yang merupakan saldo akhir bulan lala Diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumlah kolom Kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumtah saldo akhir (kotow (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)) masing-masing buku Diisi jumlah kuitansi UP yg belum di-SPMGU-kan Diisi jumlah uang tunai di brankas Bendahara Pengeluaran pada alshir bulan pelaporan Diisi jumlah wang pada rekening Bendahara Pengeluaran di bank pada akhir bilan pelaporan Diisi penjumlahan nomor (16) dan (17) Diisi jumlah saldo akbir pada Buku Pembantu Kas. Diisi jumlah wang tunai di brankas dan uang di rekening Bendahara Pengeluaran Diisi selisih antara nomor (19) dan (20) Diisi saldo UP pada BP UP bulan berkenaan Diisi jumlah kuitansi UP yang belum diterbitkan SP2D pada bulan berkenaan Diisi penjumlahan nomor (22) dan (23) Diisi saldo UP menurut UAKPA Diisi selisily antara nomor (24) dan (25) Diisi penjelasan apabila terdapat selisih kas dan atau sclisih pembukuan Diisi tempat dan tanggal, bulan serta tahun LPY ditandatangeni Diisi nama lengkap KPA atau PPK atas nama KPA Diisi NIP_KPA atau PPK atas nama KPA Diisi nama lengkap Bendahara Pengeluaran Diisi NIP Bendahara Pengeluaran Format 1b Form LPJ Tahun Anggaran LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN Pengeluaran eulen nt) 20xx Taeenmeneeee md @ Unit Organisasi fend oe esis oo eee oo 3 setae ap ® ‘No. Kanwas & Kewenangan: {. .) ne e m ne 03 ® crn & Tanggal Dokumen (10) Tons women on KPPN fend (2) | reason Pembutuan pla elporon dengan sade ai pade BC aebesae Ren 9) ean See 8) dan tomer Barat anererson Gran cee 8) fe tenn ate Poser ele aaa" | Penambatan | Fotuengan | —Saao A 8. [BP tas, BPP, dan Uang Muka (Voucher) FBP Ras (i dan Banh) 2 BP Kas (tunal dan bank) dalam valae 2, BP Uang Maks Voucher) 3. BP BPP p [BaP selsn Kas, BPP, dan Uang Muka (Voucher) PUPS }2 BPLS-Bendshers 5. BP Pajak le SP-Lain-ain 15 BP Lain-ain vata “jonah pengurangan Sudah VerTasuk Raarsi UPyq behimar SAMGU Kan SebeSar Ro way Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan 4. Vong Tunsidibrenias Po. 2118) 2__Uang oi rekening bank (terlanyic Daftar Rincian Kas di kerning) Ro 119) sarah Raw Re (Oy ML Selisin Kas 4. Sado Ake BP Kes (IA.7) Pe. ey 2. duran Kae (03) Fo. (22) 3 Sele Kas Ro. Ty IV. Hasil rekonsiliasi internal dengan UAKPA 1 Salto uP Rp. (2a) 2_Kunansi UP. Bp. 25) Be 4. Soldo UP menurut UAKPA Ro. am oO 3 Selsh Perbuaran UF Re By V. Penjelasan selisih kas dan/atau setisih pembukuan (apabila ads) 1 2 29) (20) Mengetahui KPA atau PPK atas nama KPA, Bendahara Pengetuaran, Bn 3a) INP ene RP Ne (39) PetunjukPengisian () (2) (3) (4) (5) (6) 7 (8) (9) (10) (ay (12) (13) as) (15) a6) Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 un (18) (9) (20) ey) 22) 23) (24) 25) (26) e7) (28) 29) (30) en) (32) 33) (34) Diisi bulan pelaporan Diisi kode dan nama departemen Diisi kode dan nama unit orgenisasi Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota Diisi kode dan nama satuan kerja Diisi alamat dan nomor telepon satuan kerja Diisi nomor Karwas dan Kewenangan (belum jelas bagaimana maksudnya) Diisi kode dan jenis dokumen anggaran yang ditatausahakan, Diisi nomor dokumen anggaran yang ditatausahakan Diisi tanggal, bulan, dan tahun dokumen anggaran yang ditatausahakan Diisi tahun anggaran berkenaan Diisi kode dan nama KPPN Diisi jumlah saldo akhir BKU pada bulan pelaporan Diisi jumlah saldo alchir BKU valas pada bulan pelaporan (simbol valas menyesuaikan) Diist nomor pembukuan terakhir pada BKU Diisi nomor pembukuan terakhir pada BKU valas Diisi saldo awal masing-masing buku, yang merupakan saldo akhir bulan lal Diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumiah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Diisi jumlah saldo akhir (kolom (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5}} masing-masing buku Diisi jumlah kuitansi UP yg belum di-SPMGU-kan, Diisi jumlah uang tuna di brankas Bendahara Pengeluaran pada akhir bulan pelaporan Diisi jumlah uang pada rekening Bendahara Pengeluaran di bank pada akbir bulan pelaporan Daisi penjumahan nomor (16} dan (17) Diisi jumlah saldo akhir pada Buku Pembantu Kas Diisi jumlah uang tunai di brenkas dan uang di rekening Bendahara Pengeluaran Diisi selisih antara nomor (19) dan (20) Diisi saldo UP pada BP UP bulan berkenaan Diisi jumlah kuitansi UP yang belum diterbitkan SP2D pada bulan berkenaan Diisi penjumlahan nomor (22) dan (23) Diiisi saldo UP menurut UAKPA Diisi selisih antara nomor (24) dan (25) Diisi penjelasan apabila terdapat selisih kas dan atau selisih pembukuan Diisi tempat dan tanggal, bulan serta tahun LPJ ditandatangani Diisi nama lengkap KPA atau PPK atas nama KPA Diisi NIP_KPA atau PPK atas nama KPA Diisi nama lengkap Bendahara Pengeluaran Diisi NIP Bendahara Pengeluaran Format Il: Daftar Rincian Saldo Rekening yang Dikelola Bendahara Pengeluaran “DAFTAR RINCIAN SALDO REKENING YANG DIKELOLA BENDAHARA PENGELUARAN SATKER, BULAN: Kode Sarat hain No.| NomorRekening | NamaRekening | NamaBank | 2°. homo, | Tongal ast. * Lampiran ini adalah bagian tidak terpisahkan dari LPJ Bendahara ** Kode Rek. adalah 10 untuk Bend. Penerimaan, 20 untuk Bend. Pengeluaran, 21 untuk Bend. Pengeluaran Pembantu, dan 999 untuk Rekening Lainnya Bendahara Pengeluaran NIP DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, MARW: JARJOWIRYONO, Format Il Daftar Rincian Saldo Rekening yang Dikelola Bendahara Pengeluaran *DAFTAR RINCIAN SALDO REKENING YANG DIKELOLA BENDAHARA PENGELUARAN SATKER BULAN: nsntninnsennne Kode ‘Surat lin NomorRekening | WamaRekening | NamaBank | 000°0.|—Vomor Tanggal ast. * Lampiran ini adalah bagian tidak terpisahkan dari LPJ Bendahara “* Kode Rek. adalah 10 untuk Bend. Penerimaan, 20 untuk Bend, Pengeluaran, 21. untuk Bend. Pengeluaran Pembantu, dan 959 untuk Rekening Lainnya Bendahara Pengeluaran NP . DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, MARW: RJOWIRYONO, FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN Tahun Anggaran FormLPJ-BPP BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU 20: Bulan ay xX Deperteentenboga =) @ Unt rganisa8 co o Fropsikabota coo ® Satan Kera oo ® Alara dan Tel ® No. Se PRK o Tanagal SK 8) No. Sic BFP ® Tanggal SK 40) Nomer Retening| a Nema Reiening (2) ose Bank Pd 3) ‘Nera Bank na) omer Persetyuan a5) Tanga Persetjoan 118) Dokuen oo a Nomer Dokemen 8) ‘anaga Ookumen (3 Fungsi boo coy subfungsi Coo @ rogram oy 22 Kegatan ny 2 Tahun Anagaron a Kern oo es \ PKU sabensr Rp. (25) Ne. Jenis Buku Pem bantu Saldo Awal[ Penambahan |” Pengurangen Sato Aer o : a a 2 {A [BP Fas, dan BP Uang Muka (Vousnery Ton J ee coo FBP Kes Ganaidan Bani) 2. a Uang tadaiVoucir &_ [BP setain Kas, dan Unng Muka (Voucher) au = Bolan MA = Belaia MA - Pengembaen iss UP 2 aPLS Bendehera = Perbayaran alas LS Bendahara + Setoran atas LS Bendahara SBP Pa 4. Panwa ~ jah pang angen ocah Tara Riana UP ya Bean Ss SPRGU ST Seer aT FE 7 1. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan 1 Ung Tans branes Fe em 2 ang diekening bark terianby sainan rokening koran} Fo oo) Thane cS ‘Bien Oe en fu, Sesh Kas 1 Seldo Akt Pas (1A.t Kolom (6) Fo, ae 2 dumtan Kas (13) Fo 6) 2 Sean Ras oa V. Penjelnsan selsih kas daniatau selisih pam bukuan (apabila ada) ' (36) . «38 Nergetah PP atas nama KPA Bendanora Pongehran Pembents . ary (39) ne 33) Ne «2 Petunjuk Pengisian: ay 2) @ Diisi bulan pelaporan Diisi kode dan nama Kementerian Diisi kode dan nama unit organisasi a Diisi kode dan nama provinsi/kabupaten/kota 6 Diisi kode dan nama satuan kerja © Diisi alamat dan nomor telepon satuan kerja a Diisi nomor SK Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 8) Diisi tanggal SK Pengangkatan PPK 0°) Diisi nomor SK Pengangkatan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) (10) Diisi tanggal SK Pengangkatan BPP ay) Diisi nomor rekening BPP a2) Diisi nama rekening BPP 3} Diisi kode bank pusat yang ditetapkan oleh Bank Indonesia aay Diisi nama bank tempat rekening BPP a3) Diisi nomor surat persetujuan pembukaan rekening oleh Kuasa BUN (KPPN) 06) Diisi tanggal, bulan, dan tahun surat persetujuan pembukaan rekening oleh Kuasa BUN (KPPN) a7 Diisi Kode dan jenis dokumen anggaran yang ditatausahakan (is) Diisi nomor dokumen anggaran yang ditatausahakan (9) Diisi tanggal, bulan, dan tahun dokumen anggaran yang ditatausahakan (20) Diisi kode dan nama Fungsi ey Diisi kode dan nama Subfungsi (22) Diisi kode dan nama Program 23) Diisi kode dan nama Kegiatan a Diisi tahun anggaran berkcnaan (25) Diisi kode dan nama KPPN 6) Diisi jumlah saldo akhir BKU pada bulan pelaporan ea Diisi nomor bukti terakhir pada BKU Kolom 3: Diisi saldo awal masing-masing buku, vang merupakan salde akhir bulan lake Kolom 4: Diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Kolom 5: Diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-masing buku Kolom 6; Diisi jumlah saldo akhir (kolor (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)} masing-masing buku No. 28 s.d. 40. . halaman berikutnya (28) {29} (20) 1) (32) (33) (34) (38) 36) (37) (38) 9) 0) Diisi jumlah kuitansi UP yg belun di-SPM-GU-kan Diisi jumlah uang tumai di brankas BPP pada akhir bulan pelaporan Diisi jumlah uang pada rekening BPP di bank pada akhir bulan pelaporan Diisi penjumlahan nomor (29) dan (30) Diisi jumlah saldo akhir pada Buku Pembantu Kas, Diisi jumlah uang tunai di brankas dan uang di rekening BPP Diisi selésih antara nomor (32) dan (33) Diisi penjelasan apabila terdapat sclisih kas dan atau selisih pembukuan Diisi tempat dan tanggal, bulan serta tahun LPJ ditandatangani Diisi nama lengkap PPK atas nama KPA Diisi NIP PPK atas nama KPA Diisi nama lengkap BPP Diisi NIP BPP DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, ws ' MARW. C amciuiavana Tal (28) Diisi jumlah kuitansi UP yg belum di-SPM-GU-kan 9) Diisi jumlah wang tunai di brankas BPP pada akhir bulan pelaporan (80) + Diisi jumlah wang pada rekening BPP di bank pada akhir bulan pelaporan (31) Ditsi penjumlahan nomor (29} dan (30) (32) Diisi jumlah saldo alkhir pada Buku Pembantu Kas, (33) Diisi jumlah uang tunai di brankas dan uang di rekening BPP (34) Diisi selisi antara nomor (32) dan (33) (35) Diisi penjelasan apabila terdapat selisih kas dan atau selisih pembukuan (36) Dijisi tempat dan tanggal, bulan serta tahun LPJ ditandatangani (37): Diisi nama lengkap PPK atas nama KPA (38): _Diisi NIP PPK atas nama KPA (39) Diisi nama lengkap BPP (30) Diisi NIP BPP _- -DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, : — MARWANTO Harsowirvono p{ j L PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI BAGI KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA, KANWIL DJPBN DAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1, PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI BAG KPPN A. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan sebagai berikut : 1. Menguji saldo awal dengan cara membandingkannya dengan saldo akhir bulan sebelumnya; 2. Menguji kesesuaian saldo di rekening bank dengan cara membandingkannya dengan salinan rekening koran bendahara; 3. Menguji kesesuaian jumlah ang di brankas dengan cara membandingkannya dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi; 4. Menguji kebenaran perhitungan dengan cara: a. menguji saldo BKU sama dengan Saldo Akhir BP Kas (1.A.) dan sama dengan Saldo Akhir Buku Pembantu selain BP Kas (.B.); b.menguji apakah saldo akhir sama dengan saldo awal ditambah penambahan dikurangi pengurangan; ¢, menguji apakah saldo akhir BP Kas (tunai dan bank) (LA.1) sama dengan saldo akhir BP Kas (II1.1) d. menguji apakah Jumlah Kas (11.3) sama dengan Jumlah Kas (IL1.2) €, menguji apakah jumlah Sctoran atas penerimaan yang sudah menjadi hak negara bulan ini (IV.4) sama dengan Penyctoran menurut Pembukuan Bendahara (V.1) f, menguji kebenaran perhitungan penambahan/pengurangan 5. Menguji kesesuaian penyetoran ke kas Negara dengan membandingkan jumlah penyetoran yang dilakukan Bendahara dengan jumlah penerimaan Negara yang ada dalam Konfirmasi Penerimaan Negara; 6. Menguji kepatuhan bendahara dalam penyetoran penerimaan Negara {penerimaan yang disetor minimal sebesar saldo akhir bulan scbelumnya); 7. Menguji kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak (bila ada) (jumlah yang disetor minimal sebesar saldo akhir bulan sebelumnya); 8, Meneliti ijin rekening bendahara, Hasil verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan: a. Apabila ditemukan kesalahan dalam pengujian pada angka 1, 2, 3, 4 dan 5 maka KPPN membuat surat pengembalian LPJ (Format I); b. Apabila ditemukan ketidakpatuhan dalam penyetoran penerimaan Negara dan pajak (bila ada) maka KPPN dapat memberikan surat teguran kepada Bendahara Penerimaan (Format I) ©. Apabila ditemukan adanya rekening yang belum mendapat ijin dari Kuasa BUN, KPPN memproses sesuai ketentuan yang berlaku. 8. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Pengeluaran sebagai berilcut 1. Menguji saldo awal dengan cara membandingkannya dengan saldo akhir bulan sebelumnya; 2. Menguji kesesuaian saldo uang di rekening bank dengan cara membandingkannya dengan salinan rekening koran bendahera; 3. Menguji kesesuaian jumlah uang di brankas dengan cara membandingkannya dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi; 4, Menguji kebenaran perhitungan (penambahan/pengurangan): 5 . menguji saldo BKU sama dengan Saldo Akhir BP Kas, BPP dan Uang Muka (Voucher) (1.4) dan sama dengan Saldo Akhir Selain BP Kas, BPP. dan Uang Muka (Voucher) (1.B.); b. menguji apakah saldo akhir sama dengan saldo awal ditambah penambahan dikurangi pengurangan; ©. menguji apakah Saldo Akhir BP Kas (tunai dan Bank) (I.A.1) sama dengan saldo akhir BP Kas (II1.1) d. menguji apakah Jumlah Kas (11.3) sama dengan Jumlah Kas (III.2) €. menguji apakah jumlah Saldo UP {IV.1) sama dengan Saldo Akhir BP UP (LB.1) { menguji apakah jumlah Kuitansi UP (IV.2) sama dengan jumlah kuitansi {I.*) g. menguji kebenaran perhitungan penambahan/pengurangan. Menguji kesesuaian saldo UP yang tertuang dalam LPJ Bendahara dengan data Pengawasan UP yang ada di KPPN; Menguji kesesuaian penyetoran ke kas Negara dengan membandingkan jumlah penyetoran yang dilakukan Bendahara dengan jumlah penerimaan Negara yang ada dalam Konfirmasi Penerimaan Negara; Mencliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak (pajak yang disetor minimal sebesar saldo akhir bulan sebelumnya). 8, Meneliti ijin status rekening bendahara Hasil verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan: a. Apabila ditemukan kesalahan dalam pengujian pada angka 1, 2, 3, 4 dan 5 maka KPPN membuat surat pengembalian LPJ (Format 1); >. Apabila ditemukan ketidakpatuhan dalam penyetoran penerimaan Negara, KPPN dapat memberikan surat teguran kepada Bendahara Pengeluaran (Format Il) ¢. Penyampaian hasil verifikasi dan laporan 1 Atas LPJ Bendahara yang telah diverifikasi dan dinyatakan benar, KPPN memproses lebih lanjut’ untuk penyusunan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan (Format Ill) dan Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran (Format ™y; 2. Atas LPJ Bendahara yang telah diverifikasi dan ditemukan kesalahan sebagaimana dimaksud huruf A.a dan B.a di atas dikembalikan kepada bendahara yang bersangkutan dengan tembusan kepada KPA. 3. Daftar LPJ sebagaimana dimaksud pada angka 1) disampaikan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat paling lambat 15 (lima belas) hari kerja bulan pelaporan. I, PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI BAGI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 1. Atas dasar Daftar LPJ Bendahara yang disampaikan oleh KPPN, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan pemeriksaan atas: a. b. Perbedaan jumlah LPJ Bendahara yang diterima dengan jumlah LPJ Bendahara yang seharusnya diterima Perbedaan nilai kolom Jumlah pada Saldo Kas dengan kolom Saldo pada Saldo Penerimaan dan Penyetoran dalam Daftar LPJ Bendahara Penerimaan, i c. Perbedaan nilai kolom BP UP pada Saldo Kas Menurut Buku Pembantu dengan kolom Jumlah pada Uang Persediaan dalam Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran. 2. Atas hasil pemeriksaan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan konfirmasi kepada KPPN terkait perbedaan dimaksud dan memantau perbaikan dan tindak lanjutnya. 3. Atas Daftar LPJ Bendahara dari KPPN yang sudah sesuai, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan per Bagian Anggaran per Wilayah (format V) dan Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran per Bagian Anggaran per Wilayah (format VI) untuk disampaikan kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja bulan pelaporan. Ill, PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI BAGI DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA 1. Alas Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan per Bagian Anggaran per Wilayah dan Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran per Bagian Anggaran per Wilayah, Direktorat Pengelolaan Kas Negara melakukan pemeriksaan atas: a. perbedaan jumlah LPJ Bendahara yang diterima dengan jumlah LPJ Bendahara yang seharusnya diterima b. perbedaan nilai kolom Jumlah pada Saldo Kas dengan kolom Saldo pada Saldo Penerimaan dan Penyetoran dalam Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan per Bagian Anggaran per Wilayah. c. Perbedaan nilai kolom BP UP pada Saldo Kas Menurut Buku Pembantu dengan kolom Jumlah pada Uang Persediaan dalam Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran per Bagian Anggaran per Wilayah. 2, Atas hasil pemeriksaan, Direktorat Pengelolaan Kas Negara mengkonfirmasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan terkait perbedaan dimaksud dan memantau perbaikan dan tindaklanjutnya. 3. Atas Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian Anggaran tingkat Wilayah dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang sudah sesuai, Direktorat Pengelolaan Kas Negara menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan per Bagian Anggaran (format Vil) dan Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran per Bagian Anggaran (format VII). EORMAT I KPPN ... PENGEMBALIAN LPJ BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN*) NOMOr ..-ssscsenseee Kepada Yth Bendahara Penerimaan/Pengeluaran*) Satker Sehubungan dengan LPJ bulan ..............yang Saudara sampaikan kepada kami, dengan surat pengantar No, - tanggal . yang diterima tanggal ... Nomor .....:.dengan ini dikembalikan LPJ dimaksud dengan penjelasan sebagai berikut*) : ketidaksesuaian saldo awal dengan saldo akhir LPJ bulan sebelumnya ketidaksesuaian nilai uang di rekening bank dengan salinan rekening koran ketidaksesuaian saldo UP dengan Kartu Pengawasan Kredit Anggaran kari ketidaksesuaian perhitungan aaee Untuk selanjutnya agar dilakukan perbaikan dan disampaikan kembali kepada kami pada kesempatan pertama. *) coret yang tidak perlu atau ditambahkan penjelasan lebih lanjut Kepala Kantor Nama... NIP. Tembusan Yth. Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pemungut Penerimaan Negara Kantor/Satker FORMAT IT KOP SURAT KPPN Nomor : 8 Sifat Penting Lampiran ..-.) lembar Hal : Teguran Kepatuhan Penyetoran Yth, Bendahara Penerimaan/Pengeluaran*) Kantor/Satker di. Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Saudara Nomor . yang telah kami verifikasi tanggal .......... dengan nomor diketahwi bahwa saldo akhir penerimaan negara/pajak bulan yang lala beturn Saudara setorkan ke kas negara seluruhnya Sehubungan dengan hal tersebut diatas kami mengingatkan Saudara untuk segera menyetorkan seluruh penerimaan/pajak sesuai peraturan yang berlaku. tanggal Demikian kami sampaikan *) coret yang tidak perlu Kepala Kantor, Nama NIP Tembusan Yth, Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pemungut Penerimaan Negara Kantor/Satker Bulan : .. Pengisian urut menurut kode BA dan Kantor DAFTAR LPJ BENDAHARA PENERIMAAN aes 2Osee+ Jumlah LPJ Bendahara yang diterima Jumlah LPJ Bendahara yang seharusnya: Penjelasan (bila perlu) : Kode ~ oe ‘Saldo Kas Saldo Penerimaan dan Penyetoran No. ga | Satker Uratan Sather Kas Tunai | Kas Bank | Jumlah | Saldo Awal | Penerimaan | Penyetoran, Saldo oy a | 8 “ o oa) a co e GO + 61) 999 | (Kementerian vrei) - 1_| 999 | 999999) so on 2 999 | 999999 vossnnns — 3_| 999 | 999999 soins 999 | (Kementerian ccs) | = [999 | 999999 sun ssn 5_| 999 [999999 Ginnie I 6 | 999 | 999999 oninnnipnmnnninnnnmannnss - L 999 | (Kementerian .. [7 | 999 | 999999 onan Z - 8 _| 999 | ea9999 Soins 9 [999 | 990099 son _—| ker FORMAT Iv DAFTAR LPJ BENDAHARA PENGELUARAN Bulan : sess 20... Pengisian urut menurut kode BA dan Kantor Kode Saldo Kas Menurut Buku Pembantu (BP) Vang Persediaan _ Ne Uraian Sate ° | BA Satker Faran Saker spur] DPS] BP Tpptaintain| Jumlah | Saldo | Kuitansi ] Jumlah Bendahara | Pajak | 4 a a a “ 6) © ine (19) ut aa 63)- 04 999 (Kementerian ....) | ~ 1 | 999 999999 (nanan fp 7 2 | 999 ‘990999 com oo — 3,999 999999 ev 999 _(Kementerian Son _ 4 | 999 999999 nnn F —_| q 5 | 999 999999 ns =o - - am 6 | 999 999999 ~ 999 _(Kementerian | 7 | 999 999999 r _ T 5 | 999 999909 - tT 9 [999 999999 | JUMLAH [ Ker: Kepala Kantor Jumlah LPJ Bendahara yang diterima: ..... Jumlah LPJ Bendahara yang sebarusnya Penjelasan (bila peru) Nama .. NIP. Pengisian urut menurut kode BA REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENERIMAAN PER BAGIAN ANGGARAN TINGKAT WILAYAH FORMAT V Komenterian/ Saldo Kas Saldo Pencrimaan dan Penyetoran cement No. | Kode BA Lembaga, vumleh LPT) vag tunai | Kas Bank | Jumlah | Saldo Awal | Penerimaan Penyccoran ke Kas a a @ 8 o (= 51-6) im oO 110), — — ‘JUMLAH KET, Jumlah LPJ Bendahara yang diterima: Jumlah LPJ Bendahara yang seharusnya: Penjelasan (bila peru) : s..seeesee Nama NIP FORMAT VI REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN PER BAGIAN ANGGARAN TINGKAT WILAYAH Bulan: sccccsesesesssees [Occ Pengisian urut menurut kode BA Saido Kas menurut Buku Perabanta (BP) ‘Uang Persediaan Kode | Kementerian/ No Jumlah LPS BA Lembaga BP UP pei | BP Pajak | BP Lainlain Jumlah, Saldo Kuitansi Jumlah JUMLAH I Kepala Kantor Ker: Jumlah LPJ Bendahara yang diterima: .. Jumlah LPJ Bendahara yang sebarusnya’ Penjelasan (bila perlu) Nama - - MP - . , DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENERIMAAN PER BAGIAN ANGGARAN TINGKAT NASIONAL Bulan tees Pengisian urut menurut kode BA . Saldo Kas No, | Kede | Kementerian | Jumlah aya Saldo BA | /Lembaga | LPU | S| SS) Jumlah | SSC? | Penerimaan Saldo w]e oO io 1 6 la-er6| 6 o (0) oe JUMLAH I —_ KET: Sumlah LPJ Bendahara yang diterima: Jumlab LPJ Bendahara yang seharusnya; .... Penjelasan (bila perly) : -u- Nama NIP FORMAT VII FORMAT VIII DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN PER BAGIAN ANGGARAN TINGKAT NASIONAL Bulan : Pengisian urut menurut kode BA Saldo Kas menurut Buku Pembantu (BP) Uang Persediaan sembare vomlab LEY BP LS BP BPUP | po lithaa | Pajek | BP Laintain Jumlah, Kuitansi | Jumlah ay a i 5 a a Serre uy 2-800 No. | BA ker: Direktur JJumiah LPJ Bendahara yang diterima: Jumlah LPJ Bendahara yang ng seharusnya Penjelasan (bila perl) 0... Nama. - NIP enon DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, MARW; [ARJOWIRYONO FORMAT DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN PER BAGIAN ANGGARAN TINGKAT NASIONAL Bulan: Pengisian urut menurut kode BA Saldo Kas menurut Buku Pembantu (BP} BP LS- BP cuitansi BP UP | pendahara | Pajak | BP Lain-lain Jumiah Kuitansi | Jumlah oe El a a ia, No, | pa | Kementerian/ Uang Persediaan ‘Lembaga Jumtah LPS ia @ 22 Sree ca EGON KET: Direktur Jumlah LPJ Bendahara yang diterima: ...... Jumiah LPJ Bendahara yang seharusnyai ..... Penjelasan (bila perl) = Nama... NIP DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, fe FRCIOWIRVONO -12-

You might also like