You are on page 1of 43
ALAT-ALAT OPTIK Pada pembahasan kita mengenai perilaku cahaya di dua bab sebelum ini, kita juga mendeskripsikan beberapa alat seperti spektrometer dan interfero~ meter Michelson, Pada bab ini, kita akan membahas beberapa alat lain yang lebih umum, kebanyakan yang menggunakan lensa, seperti kamera, teleskop, mikroskop, dan mata manusia, Untuk mendeskripsikan cara kerja mereka, kita akan menggunakan diagram berkas. Bagaimana pun, kita akan melihat bahwa pemahaman beberapa aspek mengenai care kerja tocchur akan membutuhkan sifat gelombang dari cahaya, ja tersebut slat-alat Optik ii 329 po ee adalah lensa, kotak ningan yang rapat, shutier PENERAPAN (penutup) unt memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensadalam waktu FISIKA - gang singkat, dan pelat atau potongan film yang peka (Gamba 1). Ketika Karena shutter dibuka, cahaya dari benda luar dalam menor pandangan alipucken = oleh lensa sebagai bayangan pada film, Film terditl don bahan kimia yang peka terhadap cahaya yang mengalami perubahan ketika cahaya menimpanya. Pada proses pencucian, reaksi ki menyebabkan bagian yang berubah menjadi tak tembus cahaya sehingga bayangan terekam pada film, anda juga dapat melihat bayangan dengan membuka bagian belakang bBinera, dan’ memendaneimelalul secariks Hasaiatanientey Ti (di mana bayangan dapat terbentuk) yang diletakkan pada posisi film dengan shutter terbuka Ada tiga penyetelan utama Pada kamera dengan kualitas y kecepatan shutter, f-stop, dan pemfokusan, dan sekarang kita akan memba- hasnya. Walaupun banyak kamera saat ini melakukay penyetelan secara otomatis, pemahaman mengenainya akan berguna untuk menggunakan kamera apa pun dengan efektif. Untuk hasil yang Khusus dan kualites t nggi Kamera yang memungkinkan penyetelan manual harus dimiliki (lihat Gant 25-2), ang, baik: Kelajuan shutter. Istilah ini mengacu pada berapa lama shutter (penutup Kamera) dibuka dan film terbuka. Laju ini bisa bervariasi dari satu detit atau lebih (“waktu pencahayaan”) sampai 2, detik atau lebih kecil lagi. Untuk menghindari pengaburan karena gerak Kamera, laju yang lebih cepat dari yy detik biasanya digunakan. Jika benda bergerak, laju shutter yang, lebih tinggi dibutuhkan untuk “menghentikan” gerak tersebut. Gambar 2 1 menunjukkan jenis umum shutter persis di belakang lensa. Jenis kedua Yang digunakan pada kamera SLR (sirigle-lens rejlex/refleks lensa tunggal) (dibahas belakangan di Subbab ini) adalah shutter “bidang fokus”, yang Kelajuan shutter Shutter Yilm Diafragina mata lau “s10p" AR 26-2 Pk nina dan geen GAMBAR 25-1. Kansra sederhano ee blame ales ache I pcainbaeaelbSet ccs tadzn teen ‘ten ee hitam menunjakkan benda yang terang clan sebaliknyo, pret pene een eine eb fash i tart hig gta oe sane aia es vit-lan-putih, Film berwarna menggunakan Ug 330 Fisika Jilin 2 merupakan tirai tidak tembus cahaya persis di depan film , bukaannya dapat bergerak cepat melintasi film untuk menerima cahaya. » hatus dikendalikan dengan top. Banyaknya cahaya yang, mencapai film fistop. nya cahaya yang, mencar Taya (lerlaku sedikit cahayg hati-hati untuk menghindari kekurangan ca enghindari_kekurang: h sehingga yang terlihat hanya benda yang paling terang) atau kelebihan cahaya (tetlalu banyak cahaya, sehingga semua benda terang tampak sama, tanpa adanya kontras dan kesan “tercuci”). Untuk mengendalikan bukaan, suatu “stop” atau diafragma mata, yang bukaannya dengan diameter varlabel, diletakkan di belakang lensa (Gambar 25-1). Ukuran bukaan bervarias} untuk mengimbangi hari-hari yang terang atau gelap, kepekaan film’ yang digunakan, dan kecepatan shutter yang berbeda, Ukuran bukaan diatur dengan f-stop, didefinisikan sebagai if ee sa dan D adalah diameter bukaan. Sebagai contoh, jika lensa panjang fokus 50 mm memiliki bukaan D = 25 mm, kita katakan lensa tersebut diatur pada f/2. Jika lensa diatur pada f/8, bukaan hanya 61 mm (50/64 = 8). Makin cepat kecepatan shutter, atau hari makin gelap, makin besar bukaan harus dibuka untuk mendapatkan pandangan yang, sesuai. Hal ini berhubungan dengan angka f-stop yang lebih kecil. Makin kecil angka f-stop, makin banyak cahaya yang melewati lensa menuju film. Angka-f terkecil dari sebuah lensa (bukaan terbesar) disebut sebagai Kelajuant lensa, Umumnya ditemukan lensa f/2,0 saat ini, dan bahkan secepat f/1,0. Pembuatan lensa-lensa cepat mahal dan membutuhkan banyak elemen, ‘untuk memperkecil kerusakan yang terdapat pada lensa tipis sedérhana (Gubbab 25-6). Keuntungan lensa cepat ialah memungkinkan pengambilan gambar dengan kondisi cahaya yang buruk. Lensa-lensa biasanya berhenti pada f/16, f/22, atau f/32. Walaupun bukaan lensa biasanya dapat bervariasi secara berkesinambungan, hampir selalu ada tanda untuk bukaan lensa khusus: tanda f-stop yang standar adalah 1,0; 1,4; 2,0; 2,8; 4,0; 5,6; 8; 11; 16; 22; dan 32. Perhatikan bahwa masing- masing stop ini berhubungan dengan pengecilan diameter sebesar faktor 2 = 1A. Karena banyaknya cahaya yang mencapai film sebanding dengan Tuas bukaan, dan dengan demikian sebanding dengan kuadrat diameter, kita lihat bahwa setiap f-stop standar berhubungan dengan faktor 2 pada intensitas cahaya yang mencapai film. di mana f adalah panjang fokus le Pemfokusan. Pemfokusan adalah peletakan lensa pada posisi yang benar relatif terhadap film untuk mendapatkan bayangan yang paling tajam. Jarak bayangan minimum untuk benda di jarak takhingga (simbol o> digunakan untuk takhingga) dan sama dengan panjang fokus. Untuk benda-benda yang lebih dekat, jarak bayangan lebih besar dari panjang fokus, sebagaimana bisa dilihat dari persamaan lensa, 1/f = 1/d, + 1/d,. Untuk memfokuskan benda-benda dekat, lensa harus dijauhkan dari film, dan hal ini biasanya dilakukan dengan memutar sebuah gelang pada lensa. eh ae Film y perbeda memiliki kepekaan yang berbeda terhadap cahaya, disebut sebaga! kecopatan film’, dan dispesfikal sebagai bilangan “ASA"> film yang “lebih cepat” akan leblt poka dan memnbutuhkan lebih sedikit cahaya, untuk menghasilkan bayangan yang balk t Optik (a) GAMBAR 25-3 Fowo dengan kamera terlokus (a) pada benda dekat serta benda jauh menjadi kabut, dan b) pala benda yang lebih jaub serta henda dekat menjadi kabur, Jika Iensa terfokus pada benda dekat, bayangan tajam dari benda tersebut akan terbentuk, tetapi benda yang jauh mungkin kabur (Gambar 25-3). Berkas- berkas dari titik pada benda jauh akan berada di luar fokus—akan membentuk lingkaran pada film seperti digambarkan (dilebih-lebihkan) pada Gambar 25-4. Benda jauh dengan demikian akan menghasilkan bayangan yang terdiri dari lingkaran-lingkaran yang bertumpangan dan akan kabur. Lingkaran- lingkaran ini disebut lingkaran kebingungan. Jika Anda menginginkan benda dekat dan jauh terlihat tajam pada saat yang sama, Anda bisa mencoba menyetel fokus lensa pada posisi pertengahan. Baik benda dekat maupun jauh tidak akan tajam sempurna, tetapi lingkaran-lingkaran kebingungan bisa cukup kecil sehingga kekaburan tidak terlalu terlihat. Untuk penyetelan jarak tertentu, ada kisaran jarak di mana lingkaran-lingkaran tersebut akan cukup kecil sehingga bayangan akan cukup tajam. Kisaran ini disebut kedalaman medan. Untuk pilihan diameter lingkaran kebingungan tertentu sebagai batas atas (biasanya diambil 0,03 mm untuk kamera 35 mm), Berkas-berkas dari benda dekat ee “Lingkaran kebingungan” Berkas-berkas dari g-—— untuk benda jan benda jauh (angatdilebi-lebibkan) SAMB, untuk terfokus pada benda yang dekat, ttik-titik pada benda yang 1h ea cokaan dan, dengan derikian mend kaur. (Eek yang dipeibathan *engaja dilebih-lebihkan). Kedalaman ensa. Jika bukaan lensa lebih kedalaman medan berv aris terhalap Puta ree jah yang diterima, dan kecil, hanya berkas-berkas yang melalui 936° vebingungan yang lebj welingkaran kebingung 1 lebih berkas-berkas ini membentuk lingkaran-lin nikian, pada bukaan lenga an der benda tertentu, Deng son nt bel bach een Kisaran yang, lebih beset Si laa Me sear cren cetinenaar, schitigaaneaaliue medan lebih besar. ee an ga menpengeels kata eae oe He au oe ie ee a Tonga yang berhubungan dengan kualitas ron iisendill fetblétas lence, dan eck discskalahan dibahas pada Subbab : cai oe dikategorikan menjadi normal, telefoto, dan sudut lebar, menurut panjang fokus dan ukuran film. Lensa somal adalah lees Yale menutup film dengan medan pandangan yan& kira-! eae lengan pandangan normal, Lensa normal untuk film 35 mm mempunyai panjang fokus dalam jarak 50 mm.' Lensa telefoto, seperti ditunjukkan oie namanya, berfungsi seperti teleskop untuk memperbesar bayanga’ Lensa ini memiliki panjang fokus yang lebih panjang dari lensa normal: sebagaimana kita lihat pada Bab 23 (Persamaan 23-9), ketinggian bayangan untuk jarak benda fertentu sebanding dengan jarak bayangan, dan jarak bayangan akan lebih besar untuk lensa dengan panjang fokus yang lebih besar. Untuk benda- benda jauh, tinggi bayangan hampir sebanding dengan panjang fokus (dapatkah Anda membuktikan ini), Dengan demikian lensa telefoto 200 mm yang digunakan pada kamera 35 mm menghasilkan perbesaran 4x dari lensa normal 50 mm. Lensa sudut lebar memiliki panjang fokus yang lebih pendek dari normal: medan pandang yang lebar akan tercakup dan benda- benda tampak lebih kecil. Lensa zoom memiliki panjang fokus yang dapat diubah sehingga Anda tampak mendekati, atau menjauhi, subyek sewaktu Anda mengubah panjang fokus kecil untuk suatu jarak GAMBAR 25-5 bis tanyatlh alat-alat Optik pat pua jenis sistem pandangan umum dipakat pada kamera-kam, pada banyak kamera, Anda melihat melalui jendela kecil persis dj niot int seperti pada Gambar 25-1, Pada kamera refleks lenos tunggal (single ber, rfex/SLR), Anda secara aktual memandang melalui len aera renggunakan. prisma dan cermin (Gambar 25-5), Sebuah cermin iganten me sudut 45° di belakang lensa dan mengang 5 kat persis sebelum shutter ahwa Anda akan melihat lapatkan di film, ee waka. SLR mempunyai keuntungan besar b: pir sama dengan apa yang Anda d NN rokus kamera. Berapa jauh lensa kamera harus digerakkan dari setelan takhinggany. pada benda yang jauhnya 3,00 m? dengan panjang fokus 50,0 mm @ untuk memfokus dengan tajam PENYELESAIAN Ketika terfokus film, Ketika terfokus pada d, persamaan lensa Oy ack ai eh Pada takhingga, lensa berada 50,0 mm dari 00 m, jarak bayangan dinyatakan dengan Ae ete epee gl 4, 50,0mm 3000 mm’ Kita selesaikan untuk dj dan menemukan d, bergerak 0,8 mm. SE Kelajuan shutter. Untuk memperbaiki kedalaman medan, Anda menghentikan lensa kamera dengan dua f'stop (katakanlah, f/4 dan f/8). Apa yang harus Anda lakukan pada kelajtian shutter untuk mempertahankan bukaan yang sama? 50,8 mm, sehingga lensa TANGGAPAN Banyaknya cahaya yang dibiarkan masuk oleh lensa sebanding, dengan luas bukaan lensa. Memperkecil bukaan lensa dengan satu f-stop akan memperkecil diameter sebesar faktor V2, dan luas sebesar faktor 2 Menghentikan dengan dua f-stop memperkecil luas bukaan lensa sebesar faktor 4, Untuk mempertahankan bukaan yang sama, shutter harus terbuka 4 kali lebih lama. Jadi jika kelajuan shutter sebelumnya adalah 1/250 detik, Anda harus menaikkannya sampai 1/60 detik. Mata Manusias Lensa Korektif Mata manusia mirip dengan kamera dalam struktur dasarnya (Gambar 25- 6). Mata merupakan volume tertutup ke dalam mana cahaya masuk melalui ‘ensa, Diaftagma, disebut selaput pelangi (bagian berwarna dari mata Anda), menyesuaikan secara otomatis untuk mengendalikan banyaknya cahaya yang, femasuki mata. Lubang pada selaput pelangi melalui mana cahaya masuk (Pupil) berwarna hitam sehingga tidak ada cahaya yang dipantulkan darinya “ni Merupakan lubang), dan sangat sedikit cahaya dipantulkan kembali dari bagian dalam mata, Retina, yang memainkan peranan film dalam kamera, 333 PENERAPAN Anatom mata 334 tor sili Selaput pelangi Pupil Korea Lensa vot sifiar GAMBAR 25-6 Diagram mata manusia Memtokuskan mata ‘Mata normal” Fistka ug, berada pada permukaan belakang yang lens, Retina Retina terdiri dari serangkaian saraf dan alat pene. (reseptor) yang rumit yang dinamakan dengan ha? dan kerucit yang berfungsi untuk mengubah ene" cahaya menjadi sinyal listrik yang berjalan sepanj. saraf, Rekonstruksi bayangan dari semua reseptor T ini terutama dilakukan di otak, walaupun bebera Saraf optik analisa ternyata dilakukan pada jaringan hubungan saraf yang rumit pada retina itu sendiri. Di pusat retin ada daerah kecil yang disebut fovea, dengan diamoig sekitar 0,25 mm, di mana kerucut-kerucut tersus rapat dan bayangan yang paling tajam dan pemisahay : ling, baik ditemukan. ee Tidak acreat kamera, mata tidak memiliki shutter. Operasi ekivalenny, dilakukan oleh sistem saraf, yang menganalisa sinyal untuk membentule bayangan dengan kecepatan sekitar 30 per detik. Bilangan ini dapat dibandingkan dengan kamera film atau televisi, yang bekerja dengan mengambil serangkaian gambar diam dengan kecepatan 24 (film) atau 3) (televisi Amerika Serikat) per detik. Proyeksi yang cepat dari gambar-gambat ini pada layar memberikan kesan bergerak. Lensa mata hanya sedikit membelokkan berkas cahaya. Kebanyakan pembiasan dilakukan di permukaan depan kornea (indeks bias = 1,376) yang juga berfungsi sebagai penutup pelindung. Lensa berfungsi sebagai penyetel untuk pemfokusan pada jarak-jarak yang berbeda. Hal ini dilakukan oleh otot siliari (Gambar 25-6), yang mengubah kelengkungan lensa sehingga panjang fokusnya berubah, Untuk memfokus pada benda jauh, otot akan rileks dan lensa tipis, Gambar 25-7a, dan berkas-berkas paralel terfokus pada titik fokus (pada retina). Untuk memfokus pada benda dekat, otot berkon- traksi, menyebabkan pusat lensa menebal, Gambar 25-7b, dengan demikian memendekkan panjang fokus schingga bayangan benda-benda yang delat dapat difokuskan pada retina, di belakang titik fokus. Penyetelan fokus i disebut‘akomodasi. Jarak terdekat yang dapat difokuskan mata disebut titik dekat mata. Untuk orang dewasa muda biasanya 25 cm, walaupun anak-anak sering kali bisa memfokuskan benda sedekat 10 cm. Sementara orang makin tu kemampuan berakomodasi makin kurang dan titik dekat bertambah. Titi jauh adalah jarak terjauh di mana benda masih dapat terlihat jelas. Unit beberapa tujuan akan berguna jika dibicarakan meigenai mata Gere Te cekag ati PoPulasi), yang didefinisikan sebagai mata JS it 25 cm dan titik jauh takhingga. Untuk memeriksa 3 Alat-atat Optik pa 25 Anda, dekatkan buku ini ke mata And. eka ae ; ketikannya tajam. la. dan dengan perlahan jauhkan Mata “normal” lebih merupakan idealisasi ketimbang sehagian Besar populasi memiliki mata yang tidak berskometnn yee saran_ normal 25 em sampai takhingga, atau memiliki kelainan lainny, pua kelainan yang umum adalah rabun jauh dan rabun dekat. Keduang, dapat diperbaiki dengan lensa—baik kacamata maupun lensa kontale Rabun jauh, atau rayopia, mengacu pada mata yang hanya r da bendla dekat. Titik jauh tidak berada pada takhingga tetapi jarak yang jebih dekat, sehingga benda jauh tidak terlihat jelas. Hal ini a A disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang, walaupun kadang-kadang elengkungan Kornea-lah yang terlalu besar. Pada kedua kasus tersebul bayangan benda yang jauh terfokus di depan retina. Lensa divergen, karena menyebabkan berkas paralel menyebar, memungkinkan berkas-berkas terfokus pada retina (Gambar 25-8a) dan dengan demikian memperbaiki kelainan ini. Rabun dekat, atau hyperopia, mengacu pada mata yang tidak dapat memiokus pada benda dekat. Walaupun benda-benda jauh biasanya terlihat jelas,titik dekat agak lebih besar dari “normal” 25 cm, yang membuat mem- paca sulit. Kelainan ini disebabkan oleh biji mata yang terlalu pendek atau (lebih jarang) oleh kornea yang tidak cukup melengkung, Kelainan ini diperbaiki dengan lensa konvergen, Gambar 25-8b. Yang sama dengan hy- peropia adalah presbyopia, yang mengacu pada kemampuan yang berkurang dati mata untuk berakomodasi sementara umur bertambah, dan titik dekat menjauh, Lensa konvergen juga mampu mengatasi hal ini. ‘Astigmatisme biasanya disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bundar sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek, yang menga- burkan bayangan. Hal ini terjadi karena karnea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya bertumpuk. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 25- 9, iensa silindris memfokuskan titik menjadi garis yang paralel dengan sumbunya. Mata astigmatik memfokuskan berkas pada bidang vertikal, katakanlah, pada jarak yang lebih dekat dengan yang dilakukannya untuk berkas pada bidang horisontal. Astigmatisme dikoreksi dengan menggunakan lam = dapat terfokus 335 PENERAPAN FISIKA Lensa Korekif Fabisn fauh Rabun dekat ~ Fisika Jitia 2 Bayangan (garis) GAMBAR 25-10. Penguiian untuk astg. matin. GAMBAR 25-9 ena siliniier me bayangan garis dari sebuah tik benda Karena ja mengampulkan berkas cahaya di sat bidang saja. Lensa untuk mata yang rabun jauh lensa silindris yang, mengimbanginya. Petia i tigmatik dibuat dengan permukaan atau rabun dekat sebagaimana juga as! sferis dan silindris yang bertumpuk, sehingga radius kelengkungan lensa korektif berbeda pada bidang yang berbeda. Astigmatisme diuji dengan melihat dengan satu mata pada pola seperti Gambar 25-10. Garis yang terfokus tajam tampak gelap, sementara yang tidak terfokus tampak lebih kkabur atau abu-abu. esta eee serene Mata rabun dekat. Seorang yang rabun dekat memiliki titik dekat 100 cm. Berapa daya lensa yang harus dimiliki kacamata baca agar orang ini dapat membaca surat kabar pada jarak 25 cm? Anggap lensa sangat dekat dengan mata. PENYELESAIAN Ketika sebuah benda diletakkan 25 cm dari lensa, kita menginginkan bayangan berada 100 cm pada sisi yang sama dari lensa, sehingga bersifat maya, Gambar 25-11, Dengan demikian, d, = 25 cm, d, = 100 cm, dan persamaan lensa memberikan Y. ie Lensa GAMBAR 25-11. Lensa Kacainala baca (Contoh 25.3), pab 25: Alat-alat Optik 1 pled spew eee Som an aa a Jadi f= 93 cm = 0,33 m. Kekuatan lensa P, adalah P plus menunjukkan bahwa lensa ini konvergen, (OS Mata rabun jauh. Mata rabun jauh memiliki titik dekat dan jauh 12 cm dan 17 cm berturut-turut. Berapa kekuatan lensa yang dibutuhkan untuk orang ini agar dapat melihat benda jauh dengan jelas, dan kemudian berapa titik dekatnya? Anggap lensa berada 2,0 cm dari mata (umum untuk kacamata). 1/f = +3,0 D. Tanda PENYELESAIAN (a) Pertama kita tentukan kekuatan lensa yang dibutuhkan untuk memfokuskan benda pada jarak takhingga, ketika mata sedang rileks. Untuk benda jauh (d, = ~), seperti pada Gambar 25-12a, lensa harus meletakkan bayangan 17 cm dari mata (titik jauhnya), yang berarti 15 cm dari depan lensa; berarti d; = -15 em. Kita gunakan persamaan lensa untuk memperoleh panjang fokus lensa yang, dibutuhkan: 1 1 i 1 es z f Bon * o 15cm Jadi f = -15 cm = -0,15 m atau P = 1/f = 6,7 D. Tanda minus menunjukkan bahwa lensa tersebut pasti divergen. (b) Untuk menentukan titik dekat ketika memakai kacamata, kita perhatikan bahwa bayangan yang tajam akan berada 12 cm dari mata (titik dekatnya, lihat Gambar 25-12b), yang berarti 10 cm dari lensa; sehingga d, ~ -0,10 m dan persamaan lensa menghasilkan ofa 1 1 ‘¢ 1 1 qf a 015m 010m i 030m" Jadi, d, = 30 cm, yang berarti titik dekat ketika orang tersebut mengenakan kacamata adalah 30 cm di depan lensa. Lensa kontak dapat digunakan untuk memperbaiki mata pada Contoh 25-4, Karena kontak diletakkan persis pada korea, kita tidak akan mengu- rangi 2,0 cm dari jarak bayangan. Yaitu, untuk benda jauh d, = -17 cm, schingga P = 1/f = -5,9 D (dioptri). Titik dekat yang baru akan berjarak 41 ©m. Dengan demikian, kita lihat bahwa lensa kontak dan lensa kacamata Lensa kontak 337, 338 PENERAPAN FISIKA Perbesaran kaca pembesar Fisika Jitiay + atau panjang fokus yang sedikit berbeda, y keduanya yang berbeda relatip akan membutuhkan kekuatan lens untuk mata yang sama karena penempatar terhadap mata Kaca Pembesar alat-alat optik y Banyak dari sisa bab ini akan menangani ang digunakan . 5 diperbesar. Pertama kita bahas untuk menghasilkan bayangan benda yang dip 4 et eae pembesar sederhana, atau kaca pembesar, yang sebenamya merupakan lens konvergen, Gambar 25-13. seberibe besar benda akan tampak, dan seberapa banyak detil yang bisa kita lihat padanya, bergantung pada ukuran bayangan yang dibuatnya pada retina. Ini, sebaliknya, bergantung pada sudut yang dibentuk oleh benda pada mata. Sebagai contoh, sekeping uang logam yang, dipegang 30 cm dari mata tampak dua kali lebih tinggi dari yang dipegang, pada jarak 60 cm karena sudut yang dibuatnya dua kali lebih besar (Gambar 25-14). Ketika kita ingin meneliti detil sebuah benda, kita mendekatkannya ke mata schingga benda tersebut membentuk sudut yang lebih besar. Bagaimana pun, mata kita hanya bisa mengakomodasi sampai suatu titik tertentu saja (titik dekat), dan kita akan menganggap jarak standar 25 cm sebagai titik dekat pada pembahasan berikutnya Sebuah kaca pembesar memungkinkan kita untuk meletakkan benda lebih dekat ke mata kita schingga membentuk sudut yang lebih besar. Sebagai mana diperlihatkan pada Gambar 25-15a, benda diletakkan pada titik fokus atau di sebelah dalamnya. Kemudian lensa konvergen membentuk bayangan maya, yang paling tidak harus berada 25 cm dari mata agar mata terfokus padanya. Jika mata rileks, bayangan akan berada pada takhingga, dan dalam hal ini benda tepat berada pada titik fokus. (Anda melakukan penyesuaian Bayangan Sea GUhgaee ee , C OPUMDAR 2B 4. Kaske: beoda yung ddipandang dalam jarakdekat, bayangan pada tet {Edi besa, sehingga bend tampak lebih bess $6 til, Sudut @ yang dibuat benda pads () lebih besardavpada (6). gab 25 Alat-alat Optik Bayangan peo aN v Pie NY "ql = iN 4 25 can untuk mata normal) a GAMBAR 25-15 Daun dilihat (a) melalui kaca pembesar, dan (b) dengan mata tanpa bantuan, dengan mala terfokus pada ttik dekatnya, kecil ini sendiri ketika Anda “memfokuskan” pada ~ benda dengan menggerakkan kaca pembesar). mE Sebuah perbandingan bagian (a) dari Gambar 25- > e 15 dengan bagian (b), di mana benda yang sama dilihat pada titik dekat dengan mata tanpa bantuan, mengungkapkan bahwa sudut yang dibuat benda pada mata jauh lebih besar ketika menggunakan pembesar. Perbesaran anguler atau daya perbesaran, M, dari 339 Tera ‘ ; GAMBAR 25-16. Dengan mata yang niles, benda yang ice ean a ere wean Tense ‘lstekkan pada ik fokus, can bayangan berada pada ibentuk olel renda Ket Hika menggunakan lensa, israk tak hingga. Bandingkan dengan Gambar 25- dengan sudut yang dibuat tanpa menggunakan bantuan mata dengan benda pada titik dekat N dari mata (N = 25 cm untuk mata normal): M i) (25-1) e di mana @ dan 6’ ditunjukkan pada Gambar 25-15. Kita dapat menuliskan M dalam panjang, fokus dengan melihat bahwa @ = h/N (Gambar 25-15b) dan = h/d, (Gambar 25-15a), di mana ht adalah tinggi benda dan kita anggap sudut-sudut kecil sehingga 6 dan 6’sama dengan sinus dan tangennya. Jika mata rileks (untuk ketegangan mata paling kecil), bayangan akan berada Pada takhingga dan benda akan tepat pada titik fokus; lihat Gambar 25-16. Kemudian d, = f dan 0’ = h/f Dengan demikian, nttigh' =k igidan dh mata terfokus pada o; aie ma FN = 25cmuntuk mata normal} 24) Kita lihat bahwa makin pendek panjang fokus lensa, makin besar perbesaran. Wagai pun, pembesar lensa tunggal sederhana terbatas sampai sekitar 2atau 3x karena ‘adanya distorsi yang disebabkan oleh aberasi sferis (Subbab 25.6)], Perbesaran untuk lensa tertentu dapat diperbesar sedikit dengan 25a di mana bayangan berada pada titik dekat mata. 340 Fisika fitig shingga terfokus ve ata Anda sehingga terfokus pada nyestialke Pini d, = -N (lihat Gambar 25-15a) at pembesar. Maka jarak benda q, menggerakkan lensa dan 1 bayangan di titik dekat mata, Dalam h jika mata Anda sangat dekat dengan al dinyatakan dengan < f, sebagaimana ditunjukkan pada (Kita lihat dari persamaan ini bahwa d, oul dai 1). SeKarang 6 Gambar 25-15a, karena N/(f + N) harus lebih d, schingga M=e\= atau i kat, N; N mata terfokus pada titik dekat, N; oon ae Fee i = 25cm untuk mata normal ) Kita lihat bahwa perbesaran sedikit lebih besar ketika mata terfokus pada titik dekatnya, dan bukan ketika rileks. ESSE Lup tukang emas. Lensa konvergen dengan panjang fokus 8 cm digunakan sebagai “lup tukang emas", yang merupakan kaca pembesar. Perkirakan (a) perbesaran ketika mata rileks, dan (b) petbesaran jika mata terfokus pada titik dekatnya N = 25 cm. PENYELESAIAN (2) Dengan mata rileks terfokus pada takhingga, M = Nif = 25 cm/8 cm ~ 3. (b) Perbesaran ketika mata terfokus pada titik dekatnya (N = 25 cm), dan lensa berada dekat mata, adalah: N 25 ei ee 7 Ax Teleskop Teleskop digunakan untuk memperbesar benda yan, sangat ji ik mer it jauh, Pada ke- banyakan kasus, benda bisa dianggap berada Sa ie es Galileo, walaupun ia tidak menciptakannya,¢ mengembangkan teleskop menjadi instrumen yang dapat digunakan dan Penting. Ia merupakan orang ‘Galileo membuat teleskop pertamanya pada tahun : semacam ini di Belanda, Teleskop yeng penta oe Ssetelah mendengar adanya insicumen Galileo segera meribuatinstrumen ‘aa memperbesar 3 sampai 4 kali, tetapi Serer aes orem ae berkay (bt) cari teleskop Keplerian, yang cia Git Dab 5): memierikan ses pertama kali mendeskripsikannya, Walaupen Jegunpamanya aren dah 888 «: Alat-alat Optik pab GAMBAR 25-17 (0) Lensa obyektif(sckaranig dipasang pada Fang Galileo mendlapatkan penemunn-Penemuannya yang mengeuncangkan du (b) Teleskop jenis berikutnya yang dibuat Galileo dengan apa cermasuk satelit-satelit Jupiter pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop (Gambar 25-17), dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia (di antaranya, satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak Matahari, struktur permukaan Bulan, dan bahwa Bima Sakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu). Ada beberapa jenis teleskop astronomi. Jenis pembias yang umum, kadang-kadang disebut Keplerian, terdiri dari dua lensa konvergen yang, berada pada ujung-ujung berlawanan dari tabung yang panjang, sebagaimana digambarkan pada Gambar 25-18. Lensa yang paling dekat dengan benda disebut lensa obyektif dan membentuk bayangan nyata I, dari benda jauh pada bidang titik fokusnya F, (atau di dekatnya jika benda tidak berada pada takhingga). Walaupun bayangan ini, T,, lebih kecil dari benda aslinya, ia membuat sudut yang lebih besar dan sangat dekat ke lensa kedua, yang, disebut okuler, yang berfungsi sebagai pembesar. Dengan demikian, okuler memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh obyektif untuk menghasilkan bayangan kedua yang jauh diperbesar, 1,, yang bersifat maya, dan terbalik. Jika mata yang melihat rileks, okuler disetel sehingga bayangan 1, berada pada takhingge. Kemudian bayangan nyata f, berada pada tk fokus Fe dari okuler, dan jarak antara lensa-lensa adalah f, + f, untuk benda pada takhit Untuk mendapatkan perbesaran total dari teleskop int, kita perhatikan bahwa sudut yang dibentuk benda seperti teat oleh mata biace meee sudut 6 yang dibentuk oleh obyektit teleskop. Dart Camber > 10 ESSE melihat bahwa @ ~h/f,, di mana adalah tings bayangan hte Kila apeee: Okecilsehingga tan. B= 6, Perhatikan juga bahwa yang Pag webaiges e berkas yang digambarkan pada gambar sscvaill pele int sebelum jatuh pada okuler dan dengan demikian melewati titik fokus okuler F. Berart, 6/=h/f, dan daya perbesaran total (perbesaran angulet) teleskop ini adalah ‘i rl gp oat (25-3) o le bahwa a ; a tanda minus untuk menunjukkan foeee iia tala maar ae patkan perbesaran yang lebih besar, lensa Teleskop pembias 341 Fisika jitia 2 GAMBAR 25-18 ‘Teleskop astronomi (pembias). Cahaya paralel (@, = ») difokuskan ole untuk membentok bayangan akbic ov at tik pada Bends yan ja ant tips Oot a sien yaa ng okays Bayangan in) ena ye a re betarterkas yang Sperling rmerupakan berkas standar yang dideskripsikan pada Gambar 23-34 obyektif harus memiliki panjang fokus yang panjang dan panjang fokus yang pendek untuk okuler. | concn 25; GAMBAR 25-19 Teleskop bias yang besar ini dibuat pada tahun 1897 dan sditempatkan pada Yerkes Observatory di Wisconsin. Leasa obyektit berdi ameter 102 em (40 inci), dan panjang ‘abung teleskop sekitar 19:m. Perbesaran teleskop. Teleskop pembias terbesar di dunia berada di Yerkes Observatory di Wisconsin, Gambar 25-19. Alat ini disebut sebagai teleskop “40 inci”, yang berarti bahwa diameter obyektif adalah 40 inci, atau 102 cm, Obyektif memiliki panjang fokus 19 m, dan okuler memiliki panjang fokus 10 cm. (a) Hitung daya perbesaran total teleskop ini, (b) Perkirakan panjang teleskop. PENYELESAIAN (a) Dari Persamaan 25-3 kita dapatkan thoy pnsreh fe 010m (©) | Untuk mata yang rileks, bayangan 1, berada pada titik fokus baik dari okuler maupun lensa obyektif. Jarak antara kedua lensa dengan demikian adalah f+ e telaseaggr or te adalah f, +f, = 19 m, yang merupakan panjang M= sexs 35: Alat-alat Optik ab pe naling besat dispesifikasi dengan menyebutk paegop Hale 200 inci di Gunung Bae etkat diameter obyektiinya (seperti na cermin at ditunjang, 1, ditunjang pada sisi-sisiny ‘alomar). Ki pesar sangat sulit, Deng onstruksi dan pengasahan Jensa b Petelaccen an aaa demikian, teleskop-teleskop paling besar — fe/eskop merupal Pemantull yang menggunakan conin Lee deene ie dpyektif, Gambar 25-20, Kare punakan cermin lengkung seba pemantul hanya memiliki satu_permukaan ne SePanjang permukaannya’(lensa yang a, nelengkung karena beratnya sendiri). Jambar 25-20) dipindahkan sehingga h cermin obyektif dapat direkam langsung, sebagai dasarnya dan dap, besa Biasanya, lensa atau cermin okuler (lihat ¢ payangan nyata yang dibentuk ole pada film . pean eens digunakan untuk melihat benda-benda di jum), ti Pe "SOP astronomi, harus menghasilkan bayangan tegak. Dua rancangan diperlihatkan pada Gambar 25-21. Jenis Galilean ditunjukkan pada bagian (a), yang digunakan Galileo untuk penemuan-penemuan astronominya yang terkenal, memiliki lensa divergen sebagai okuler yang memotong berkas yang mengumpul dari lensa obyektif sebelum mencapai fokus, dan berfungsi untuk membentuk bayangan tegak maya. Rancangan ini sering digunakan pada kacamata opera. Tabungnya pendek, tetapimedan pandang kecil. Jenis kedua, ditunjukkan pada Gambar 25-21b, sering disebut spyglass dan menggunakan lensa ketiga (“lensa medan’) yang berfungsi untuk membuat bayangan tegak sebagaimana digambarkan. Spyglass harus cukup panjang. Rancangan yang paling praktis sekarang ini adalah teropong prisma yang diperlihatkan pada Gambar 23-25. Obyektif dan okuler merupakan lensa konvergen. Prisma memantulkan berkas dengan pantulan internal sempurna dan memendekkan ukuran fisik alat tersebut, dan juga berfungsi untuk menghasilkan bayangan tegak. Satu prisma membalikkan kembali bayangan pada bidang vertikal, yang lainnya pada bidang horisontal. Cormin cekung (obyektif) Okuler (cermin) @ ® ue Okuler (ensa) @ ka ug masini cys pani Baa) mapa cin ‘pat digunakan sebagai o A a a Palemar Movin dh Califia) Teleskop Keck 10 meter dt Maune Kes via Keck rneugkombingsian Higa puluh enti cermin evan si) 18 nicer Ks dalam civtien da ppemantul tunggal yang sangat besar (diameter 10 m). \ memperlihatkan aberasi kromatik (Gubbab Keuntungan lain cermin adalah mereka tidak ups it b "Ranga nnd cermin al mer iat eal dada Dn pra untuk membetulkan aberasi sferis (Gubbab 25-6). Teleskop pemantul pertama kali dius leh Newton. 344 PENERAPAN FISIKA ‘Mikroskop Fisika Jitia ir (maya) Bayangan akhir (may Obyekif Lensa medan Okuler o GAMBAR 28-21. ‘etoskop terstial yang. menghasilkan hayangan tegak jenis: (a) Galilean; ¢b) spy ‘lass, ota, lensa medan, 25.5 | Mikroskop Gabungan Mikroskop gabungan, seperti teleskop, memiliki lensa obyektif dan okuler, Gambar 25-22. Rancangannya berbeda dari teleskop karena mikroskop digunakan untuk melihat benda yang sangat dekat, sehingga jarak benda sangat kecil. Benda diletakkan persis di luar titik fokus obyektif seperti pada Gambar 25-22a. Bayangan I, yang dibentuk oleh lensa obyektif bersifat nyata, cukup jauh dari tensa, dan sangat diperbesar. Bayangan ini diperbesar oleh okuler menjadi bayangan maya yang sangat besar, 1, yang terlihat oleh mata dan dibalik. Perbesaran total mikroskop merupakan hasil kali perbesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa, Bayangan J, yang dibentuk oleh obyektif adalah sebesar faktor m, lebih besar dari benda itu sendiri, Dari Gambar 25-22a dan Persamaan 23-9 untuk perbesaran lateral lensa sederhana, kita dapatkan pr ae Mebane lad » fila deeds | (25-4) di mana d, dan d, adalah jarak benda dan baya Atif, | adalah jarak antar lensa (sama dengan Eatleee WEN de ea ok tanda minus pada Persamaan 23-9 yang hanya memberitahu kita bahwa bayangan terbalik. Okuler bekerja seperti permbe irre anager bahwa mata tileks, perbesaran anguler MAAN Gace verbatsash Nite os 5: Alat-alat Optik 345 GAMBAR 25-22 Mikroskop gabungan: (a) diagram berks, (b) foro (iluminasi datang dari kanam bawah, Kemudian ke atas melalui slide yang memegang, benda). di mana titik dekat N = 25 cm untuk mata normal. Karena okuler memper- besar bayangan yang dibentuk oleh obyektif, perbesaran anguler total M adalah hasil kali dari perbesaran lateral lensa obyektif, m,, dikalikan perbe- saran anguler, M,, dari lensa okuler (Persamaan 25-4 dan 25-5): M = Mm, = (ZI 4) (25-6a) Perbesaran NI (sep) Aroskop Pendekatan ini, Persamaan 25-6b, akurat jika f, dan f, kecil dibandingkan dengan |, schingga I — f, ~ | dan d, = f, (Gambar 25-22a). Ini merupakan pendekatan yang baik untuk perbesaran besar, karena didapatkan jika f, dan f, sangat kecil (ada di penyebut pada Persamaan 25-6b). Untuk membuat lensa dengan panjang fokus yang sangat pendek, yang paling baik dilakukan untuk obyektif, Iensa gabungan yang melibatkan beberapa elemen harus digunakan untuk menghindari aberasi yang serius, seperti dibahas pada Subbab berikut. Rn Mikroskop, Sebuah mikroskop gabungan terdiri dari okuler 10x dan obyektif 50x dengan jarak 17,0 cm. Tentukan (a) perbesaran total, (b) panjang fokus. setiap lensa, dan (c) posisi benda ketika bayangan akhir berada dalam fokus dengan mata rileks. Anggap mata normal, sehingga N = 25 cm, Fisika Jitia 2 PENYELESAIAN (a) Perbesaran total adalah 10 x 50 = 50x. (b) Panjang, fokus okuler adalah (Persamaan 25-5) f, = N/M, = 25 em/10 = 2,5 em. Untuk lensa obyektif, adalah lebih mudah jika berikutnya dicari d, (bagian (c)) sebelum mencari f, karena kita dapat menggunakan Persamaan 25-4. Menyelesaikan untuk d,, didapatkan d, = (U- f.)/m, = (17,0 em = 2,5 em)/50 = 0,29 cm. |= f, = 14,5 om (lihat Gambar Kemudian, dari persamaan lensa dengan 4, -22a), 1 1 : seek oe 0,29 cm 14,5em baru saja menghitung ¢, = 0,29 cm, yang mana sangat dekat dengan f,. Benda tidak tembus cahaya biasanya diiluminasi oleh sumber yang dile- takkan di atasnya. Jika benda-benda yang dilihat transparan, seperti sel atau kertas tisu, cahaya biasanya dilewatkan melalui benda dari sumber di bawah tahap mikroskop (lihat Gambar 25-22b), Sistem iluminasi harus dirancang dengan hati-hati untuk mendapatkan ketajaman maksimum dan kontras. Biasanya, dipakai kondenser, yang merupakan serangkaian dari dua atau tiga lensa, walaupun kondenser yang murah bisa berupa satu lensa atau cermin lengkung. Tujuan dari kondenser adalah untuk mengumpulkan cahaya dengan sudut yang lebar dari sumber, dan “memadatkannya” menjadi berkas sempit yang akan mengiluminasi benda dengan kuat dan seragam. Sejumlah rancangan yang berbeda dipakai. Sumber sering kali diletakkan pada bidang fokus kondenser sehingga cahaya dari setiap titik pada sumber paralel ketika melewati benda. Beberapa jenis mikroskop khusus dibahas pada Subbab 25-10. Ea Aberasi Lensa dan Cermin Pada Bab 23, kita mengembangkan teori pembentukan bayangan oleh lensa lipis. Kita temukan, sebagai contoh bahwa semua berkas dari setiap titik pada benda dibawa ke satu titik sebagai titik bayangan. Hal ini, dan hasil- hasil lainnya, didasarkan atas pendekatan seperti bahwa semua berkas membentuk sudut kecil satu sama lain dan kita dapat menggunakan sin @ ~ 0. Karena pendekatan-pendekatan ini, kita mengharapkan penyimpangan dari teori sederhana dan ini dinamakan aberasi lensa, Ada beberapa jenis aberasi; kita akan membahas masing-masingnya dengan singkat . Perhatikan sebuah benda pada titik mana saja (bahkan pada takhingga) pada sumbu lensa, Berkas-berkas dari titik ini yang melewati bagian luar lensa dibawa ke fokus pada titik yang berbeda dari yang untuk berkas yang, ‘melalui pusat lensa. Ini disebut aberasi sferis, dan diperlihatkan dengan agak dilebih-lebihkan pada Gambar 25-23. Konsekuensinya, bayangan terlihat pada sepotong film (misalnya) tidak akan berupa titik bercak cahaya berupa lingkaran kecil. Jika film diletakkan titik sebagaimana ditunjukkan, lingkaran tersebut akan memiliki diameter terkecil, yang disebut dengan lingkaran kebingungan paling kecil, Aberasi sferi8 ada jika digunakan permukaan sferis. Aberasi ini dapat dikoreksi denga” menggunakan permukaan lensa (taklengkung) nonsferis, tetapi pengasahan 45: Alatmalat Optik ab 2 SAMBAR 25-23 Aerosi sferis (sengajadilebi-le Ssh pata 'ala dilebit-lebibkan). Lingkaran kebingungdn yang paling kecil Jensa seperti itu sulit dan mahal. Aberasi sa = mu er eng meth kg ea pembelokan yang sama terjadi pada setiap permukaan lensa; lensa dapat dirancang seperti ini hanya untuk satu jarak benda tertentu, Aberasi sferis biasanya dikoreksi (yan; gunakan kombinasi beb pusat lensa. \g dimaksud adalah sangat diperkecil) dengan meng- erapa lensa, dan dengan hanya menggunakan bagian Untuk titik benda di luar sumbu lensa, terjadi aberasi tambahan. Berkas- berkas yang melewati bagian berbeda dari lensa menyebabkan penghamburan bayangan yang nonsirkuler. Kita tidak akan membahas rinci tetapi hanya menekankan bahwa ada dua efek: koma (karena bayangan titik berbentuk komet dan bukan lingkaran) dan astigmatisme lepas sumbu’. Lebih jauh lagi, titik-titik bayangan untuk benda di luar sumbu telapi berada pada jarak yang sama dari lensa tidak jatuh pada bidang yang rata tetapi pada permukaan melengkung—yaitu, bidang fokus tidak rata. (Kita mengharapkan ini karena titik-titik pada bidang rata, seperti film pada kamera, tidak berjarak sama dari lensa). Aberasi ini dikenal sebagai kelengkungan medan dan jelas merupakan masalah pada kamera dan peralatan lain di mana film diletakkan pada bidang rata. Bagaimana pun, di mata, retina akan melengkung, untuk mengimbangi efek ini. Aberasi lain, dikenal sebagai distorsi, merupakan hasil dari variasi perbesaran pada jarak yang berbeda dari sumbu lensa. Dengan demikian benda garis lurus dengan jarak tertentu dari sumbu bisa membentuk bayangan yang melengkung. Kotak-kotak bisa didistorsi menjadi “distorsi tabung”, atau “distorsi bantal”, Gambar 25-24. Yang terakhir ini umum terjadi pada lensa sudut yang, sangat lebar. Semua aberasi di atas terjadi untuk cahaya monokromatik sehingga disebut sebagai aberasi monokromatik. Cahaya normal tidak monokromatik, dan ada juga aberasi kromatik. Aberasi ini muncul karena dispersi—variasi indeks bias materi transparan terhadap panjang gelombang (Subbab 24-4). Sebagai contoh, cahaya biru dibelokkan lebih jauh dari cahaya merah oleh kaca. Sehingga jika cahaya putih jatuh pada sebuah lensa, warna-wama yang berbeda difokuskan pada titik-titik yang berbeda pula, Gambar 25-25, dan akan ada pinggiran berwarna pada bayangan. Aberasi kromatik dapat dihi- Jangkan untuk dua warna apa saja (dan sangat diperkecil untuk yang lainnya) dengan menggunakan dua lensa yang terbuat dari materi yang berbeda Charan astigmatisme mata (Subbab 25-2), penyebabinya berbeda, eee aa sn merupakan masalah mata Karena benda terlihatjelas hanya ada fovea, yang berada pada sumbu lensa. : Aberasi fepas sumbu 348 Fisika Jilid 2 GAMBAR 25-24 Disiorsi. Lensa bisa menghaslkan bayangan dani rie bentuk (a) distorsi tong atau (b) distorsi bantal. Distorsi-distors ini dapat dilihat p aris: bujursangkar dalam pada foto di Gambar 2. dengan indeks bias dan dispersi yang berbeda. Biasanya satu lensa konvergen dan yang lainnya divergen, dan sering kali dilekatkan menjadi satu (Gambar 25-26). Kombinasi lensa seperti ini disebut akromatik ganda (atau lensa “yang warnanya dikoreksi”) Tidak mungkin mengkoreksi semua aberasi. Penggabungan dua atau lebih lensa dapat memperkecilnya, Lensa-lensa kualitas tinggi yang digunakan pada kamera, mikroskop, dan peralatan lain adalah lensa gabungan yang terdiri dari banyak lensa sederhana (disebut elemen). Biasanya lensa kamera terdiri dari enam sampai delapan (atau lebih) elemen. Untuk mudahnya biasanya kita akan menggambarkan lensa-lensa pada diagram seakan-akan mereka merupakan lensa-lensa sederhana. Tetapi harus diingat bahwa lensa kualitas baik adalah lensa gabungan. Mata manusia juga dapat mengalami aberasi, tetapi minimal. Aberasi sferis, misalnya, diminimalkan karena (1) kornea kurang melengkung di tepi daripada di tengah, dan (2) lensa kurang rapat di tepi dari di tengah. Kedua efek ini menyebabkan berkas-berkas pada tepi luar kurang terbelokkan, dan dengan demikian membantu memperkecil aberasi sferis. Aberasi kromatik sebagian diimbangi karena lensa menyerap panjang gelombang yang lebih pendek dan retina kurang sensitif terhadap panjang gelombang biru dan ungu. Ini merupakan daerah spektrum di mana dispersi—dan berarti juga aberasi kromatik—paling besar (Gambar 24-14). Cermin sferis (Subbab 23-3) juga mengalami aberasi i sferis (lihat Gambar 23-12), Ca aie diasah Soe a eee untuk menghorehs! aberasi sferiy tetapi jauh lebih sulit untuk dibuat dan sanga\ al. Bagaimana pun, cermin sferis ti z iy kromatik Karena cahaya tidak melewatinga, - s Memunjukkan_aberasi p26 Alat-alat Optik el Batas Resolusi; Kriteria Rayleigh gemampuan lensa untuk membebaskan bayangan dari dua titik benda yanj tox dekat disebut resolusi lensa. Makin mes kedua bayangan dan ae dapat terlihat bial (bukan berupa bulatan Yang bertumpang tindih), makin dnggi resolusi Resolusi lensa kamera, misalnya, sering kali dinyatakan dalam saris per milimeter,’ dan dapat ditentukan dengan memfoto serangkaian gats paralel standar pada film yang halus, Jarak minimum antara garis yang masih dapat dilthat pada film dengan menggunakan lensa tersebut menunjukkan resolusinya. Dua faktor dasar membatasi resolusi lensa, Y. lensa, Sebagaimana kita lihat, karena aberasi sfe tik bukan merupakan titik pada bayangan melainkan lingkaran kecil. Ran- cangan yang teliti dari lensa gabungan dapat memperkecil aberasi dengan cukup berart, tetap tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Faktor kedua yang membatasi resolusi adalah difraksi, yang tidak bisa dikoreksi karena meru- pakan hasil alamiah dari sifat gelombang untuk cahaya. Kita bahas hal itu sekarang, Fado Subbab 24-5 kita lihat bahwa karena cahaya berjalan sebagai gelom- bang, cahaya dari sumber titik yang melewati sebuah celah disebariean menja- dipola difraksi (Gambar 24-18 dan 24-20). Lensa, karena memiliki tepi, bekerja seperti celah. Ketika lensa membentuk bayangan dari sebuah benda titik, bayangan titik itu sebenarnya merupakan pola difraksi yang kecil. Dengan demikian, sebuah bayangan akan terkaburkan sekalipun aberasi fidak ada, Pada analisis berikut ini kita anggap bahwa lensa bebas dari aberasi, sehingga kita bisa memusatkan perhalian pada efek difraksi dan seberapa besar ia membatasi resolusi lensa. Pada Gambar 24-20 kita lihat bahwe pola diffaksi yang dihasilkan oleh cahaya yang melewati celah persegi Panjang memiliki maksimum pusat di mana sebagian besar cahaya jatuh. Puncak Pusat ini jatuh menjadi minimum pada kedua sisi pusat dengan sudut @= sin = 4/D (ini adalah Persamaan 24-3), di mana D adalah lebar celah, 2 adalah panjang gelombang cahaya yang digunakan, dan kita anggap 8 kecil. Juga, terdapat pinggiran-pinggiran intensitas rendah di luarnya, Untuk sebuah “sa, atau lubang berbentuk lingkaran mana pun, bayangan benda titik ferdiri dari puncak pusat berbentuk lingkaran (disebut titik difraksi atau hlingan Airy) yang dikelilingi oleh pinggiran-pinggiran melingkar yang kabur, qeetti pada Gambar 25-27a. Maksimum pusat memiliki setengah lebar ‘nguler yang dinyatakan dengan a aaa D di ‘nana D adalah diameter. Hal ini ee dari rumus untuk celah (Persamaan 24-3) sebesar faktor 122. Faktor ink datang dari fakta bahwa lebar lubang bulat tidak seragam fi celah i panjang) tetapi bervariasi dari diameter D sampai nol, filsis yang lit ‘menunjukkan bahwa lebar “rata-rata” adalah D/1,22, ean demikian kita dapatkan persamaan di atas dan bukan Persamaan 3. Intensitas cahaya pada pola diftaksi cahaya dari sumber titik yang Sa ii pid ain ty saa SE irate net ‘ang pertama adalah aberasi ris dan yang lainnya, benda 349 Titk bayangan terdapat pada pola ditraksi (artinya, bayangan kabur) Fisika Jilia 2 350 : Incersitas fr © yc li2douteal . w D @ 0) 2 GAMBAR 25-26 Intensitas caha GAMBAR 25-27 Foto bayangan-bayangan (sangat diperbesar) yang. dibentuk Ce oleh lensa, menunjukkan pola diffaksi by benda dua titik yang ba Kitteria Rayleigh (batas resolusi) angan untuk: (2) benva titik tunggal; ¢b) ang lingkaran ingannya hampir tidak terurat, Ferg Hoe GAMBAR 25-29. Kriteria Rayleigh. Dua bayangan o 8 6 Sudut 2 (erakus) 4 i. Ne @ o if © ul GAMPAR 28°46 Rekiostrsi tayangenderigan’wienpaunansy proyéks pada prosedut cist nilai penyerapan yang benar untuk setiap piksel. Kita memulai analisa dengan setiap piksel diberikan nilai nol, Gambar 25-46a. Pada teknik iterasi, Kita gunakan proyeksi untuk memperkirakan nilai penyerapan pada setiap Kotak, dan mengulanginya untuk setiap sudut. Proyeksi sudut 1 adalah 7 dan 13. Kita bagi sama masing-masingnya antara kedua kotak: masing-masing kotak pada kolom Kiri mendapatkan 34 (setengah dari 7), dan setiap kotak di kolom kanan mendapatkan 64 (setengah dari 13); lihat Gambar 25-46b. Berikutnya kita gunakan proyeksi pada sudut 2. Kita hitung perbedaan di antara proyeksi yang terukur pada sudut 2 (6 dan 14) dan. proyeksi berdasarkan perkiraan scbelumnya (baris atas: 34 + 6} = 10; sama dengan baris bawah). Kemudian kita distribusikan selisih ini sama untuk semua Kotak pada baris tersebut. Untuk baris alas, kita dapatkan 6-10 6 2 3h + = 1} dan 6 4 44 2 u a ne a ee Nilai-nilai ini disisipkan seperti pada Gambar 25-46c. Berikutnya, Proyeksi pada sudut 3 memberikan ite iri atas) 14 + = 2 dan (kananbawah) 3} + 1-10 _ 2 5 ll - 10 2 dan proyeksi untuk sudut 4 menghasilkan. 9 (kiri bawah) 54+ 28 = 5 dan (kananatas) 4 + a ole Hasi itunjukkan pada Gambar 25-46d, sangat tepat dengan nilai ys me eae | bahwa pada situasi nyata, nilai yang oe tidak diketahui, yang merupakan sebab mengapa dibutuhkan teknik Somputer ini), Untuk mendapatkan bilangan-bilangan ini dengan tepat, kita 8unakan enam potong, informasi (dua pada setiap sudut 1 dan 2, masing- ™asing satu pada sudut 3 dan 4). Untuk piksel yang jauh lebih banyak yang ang sebenamya, biasanya tidak tercapai nilai untuk bayangan y: : Yang pasti. Mungkin diperlukan banyak iterasi, dan @ 364 cukup tepat ketika selisih dan terukur cukup kecil ilustrasikan “ko sampai c pada Gambi 2, iterasi terakhir (c § Gambar 25-47 mengilustr bayangan CT akai bahwa scanning CT telah m kedokteran dengan memberi kurang menyimpang, dan/al Computerized tomography juga dapat diterapkan pada pembentukan bayangan suar 10) dan pada pancaran dari radioisotop dan resonansi magnetik nukli. GAMBAR 25-47 Dus hayangan CT, dengan esolesi yang berbeda, masing-masing menunjukkan penampang melintang otak. Fowo kiri beresolusi rendah; foto Kanan, dengan resolusi yang lebih tinggi menunjukkan tumor otak (dacrah gelap i Kanan). RANGKUMAN Fisika Jitta 2 antara proyeksi terhitung Contoh di atas meng. woe ensi” proses: iterasi pertama (b er 25-46) mengubah nilai sebesar ‘ampai d) hanya mengubah } asikan bagaimana n tampak, Secara umum disetujui merevolusi beberapa area kan diagnosis yang jauh tau lebih akurat. a ultra (Subbab 12- Lensa kamera membentuk bayangan pada film dengan membiarkan cahaya masuk melalui shutter. Lensa difokuskan dengan menggerakkannya relatif terhadap film, dan f-stop (atau bukaan lensa) -nya harus disetel untuk kecerahan gambar dan kecepatan shutter yang dipilih. f'stop didefinisikan sebagai perbandingan panjang fokus dengan diam- eter bukaan lensa Mata manusia juga melakukan penyesuaian terhadap cahaya yang tersedia—dengan membuka dan menutup selaput pelangi. Mata memfokus, tidak dengan menggerakkan lensa, tetapi dengan menyesuaikan bentuk lensa untuk mengubah, panjang fokusnya. Bayangan dibentuk pada retina, yang, terdiri dari serangkaian penerima yang dikenal sebagai batang, dan kerucut. Kacamata atau lensa kontak divergen digunakan untuk mengko- reksi kelainan mata yang rabun jauh, yang tidak bisa memfokus dengan baik pada benda jah. Lensa Konvergen digunakan untuk mengkoreksi kelainan di mana mata tidak dapat memfokus pada benda dekat. Pembesar sederhana merupakan lensa konver- gen yang membentuk bayangan maya dari benda yang diletakkan pada (atau di dalam) titi fokusnya. Perbesaran anguler, ketika dilihat dengan mata normal yang rileks, adalah i mana fadalah panjang fokus lensa dan N adalah titik dekat mata (25 cm untuk mata “normal”, Teleskop astronomi terdiri dari lensa atau cermin obyektif dan sebuah okuler yang, mem- perbesar bayangan nyata yang, dibentuk oleh obyektif. Perbesaran sama dengan perbandingan panjang fokus obyektif dan okuler, dan bayangan terbalik: % " a> Mikroskop gabungan juga menggunakan lensa obyektif dan okuler, dan bayangan akhir ter- balik. Perbesaran total merupakan hasil kali dari perbesaran kedua lensa dan besarnya kurang lebih ile} di mana | adalah jarak antar lensa, N adalah titik dekat mata, dan f, dan f, adalah panjang fokus obyektif dan okuler, berturut-turut. Mikroskop, teleskop, dan alat optik 1. , ptik lainnya dibatasi dalam pembentukan bayangan yang tajam oleh aberasi lensa. Termasuk di antaranya aberasi sferis, di mana berkas yang melewati tepi lensa tidak terfokus pada titik yang sama dengan berkas Penglainnya yang lewat di dekat pusat; dan aberasi oo di mana warna yang berbeda difokuskan pao tik tik yang berbeda, Lensa gabungan, yang = liri dari beberapa clemen, dapat mengkoreksi aberasi dengan cukup signifikan, eta) at selombang dari cahaya juga membatasi tidak mat atau tesolusi, bayangan. Karena difrakst mungkin terlibat detil yang lebih keel dari panjag selon ns fadiasi yang digunakan, Hal ini memba- haps esaran yang berguna dari mikroskoP cahaya sampai sckitar 1000, inarX membentuk radiasi elektromagnetik ab 25 Alat-alat Optik pa kedalaman medan bayangan lebih tajam, ketika | “dihentikan” sampai angka-f Abaikan difraksi, : ih besar, dan lensa_ kamera ‘yang lebih besar? ikan bagaimana di ruhi pernyataan Pertanya Persamaan 24-3} 3, Mengapa lensa kamera h, jauh dari film untuk mer lebih dekat? 4. Mengapa bifokal umumnya di; orang yang lebih tua dan ep one Le orang-orang, yang lebih muda? 5, Jelaskan mengapa perenang. d baik tidak bisa Pata eit aioe ae ketika mereka di dalam air. Gunakan Eero dan tunjukkan juga mengapa kacamata renang, mengkoreksi masalah ini. ifraksi mempenga an 1. [Petwnjuk: Lihat rus digerakkan lebih mfokuskan benda yang. 6. Apakah orang yang rabun jauh yang memakai ensa korektif bisa melihat dengan jelas di bawah air ketika memakai kacamata? Gunakan diagram untuk menunjukkan mengapa ya atau mengapa tidak. 7. Anda bisa tahu apakah seseorang rabun jauh atau rabun dekat dengan melihat lebar muka melalui kacamatanya. Jika muka orang terse- but tampak mengecil melalui kacamata, apa- kah ia rabun dekat atau rabun jauh? 8. Mata manusia mirip kamera—teta shutter kamera dibiarkan terbuka dan kamera digerakkan, bayangan akan kabur; tetapi ketika Anda menggerakkan kepala dengan mata terbuka, Anda tetap bisa melihat dengan jelas. Jelaskan. 9. Dalam usaha untuk melihat detil yang jauh, orang kadangkala menyipitkan matanya. Mengapa hal ini bisa membantu? 10. 12, 13. 4. 15. 16. 7. 18. Apakah bayangan yang dibentuk pada retina mata manusia tegak dan terbalik? Bahas impli- kasi ini untuk persepsi kita mengenai benda Kacamata baca menggunakan lensa konver- gen. Pembesar sederhana juga merupakan Tensa konvergen. Apakah dengan demikian Kacamata baca adalah pembesar? Bahas kesa- maan dan perbedaan antara lensa konvergen yang digunakan untuk dua tujuan yang berbe- da ini. Mikroskop yang murah untuk digunakan anak-anak biasanya menghasilkan bayangan yang, berwarna di tepinya. Mengapa? Aberasi sferis pada lensa tipis diminimalkan jika berkas dibelokkan sama oleh kedua per- mukaan, Jika lensa planokonveks digunakan untuk membentuk bayangan nyata benda yang berada pada jarak takhingga, permukaan mana yang harus menghadap benda? Gunakan dia- gram berkas untuk menunjukkan sebabnya ‘Aberasi mana yang ada pada lensa sederhana yang tidak ada (atau sangat diperkecil) pada ‘mata manusia? Jelaskan mengapa aberasi kromatik terjadi untuk lensa tipis tetapi tidak untuk cermin. Apa keuntungan (paling tidak dua) penggu- naan cermin pemantul besar pada teleskop astronomi? Warna apa pada cahaya tampak yang akan menghasilkan resolusi paling baik pada mikroskop? Atom memiliki diameter sekitar 10 cm. Dapatkan cahaya tampak digunakan untuk “melihat” atom? Men; ‘a atau mengay tidak? oe San me SOAL-SOAL SUBBAB 25-1 . jang fokus 55 mm Oras Senet tia amare (f/22, Berapa kisaran diameter iatregman le yang berhubungan dengan nilai-nilai a 2 () Sebuah Jensa kamera televisi: memiliki Panjang fokus 14 cm dan diameter lensa 6,0 Gate be takan bahwa Peril cahaya menyatakan oan ‘kamera tan 1/250 detik pada 4 £/56 akan memberikan bukaan yang benar. Tetapi fotografer _ingin menggunakan f/1. untuk menaikkan kedalaman medan. Berapa scharusnya kecepatan shutter? @) Foto yang diperlihatkan dengan sesuai diambil pada f/16 dan 1/60 detik. Berapa bukaan lensa yang dibutuhkan jika kelaj shutter adalah 1/100 deux" ¥eliuan 5. (ll) Sebuah kamera “lubang peniti” kan Iubang peniti kecil dan csr oad Tunjukkan, dengan menggunakan diagram, bagaimana cukup tajamnya bayangan yang dapat dibentuk dengan menggunakan kamera lubang, peniti seperti ini. Khususnya, per- hatikan dua benda titik yang berjarak 2,0 cm satu sama lain yang berada pada jarak 1,0 m dari lubang peniti dengan diamater 1,0 mm. ‘Tunjukkan bahwa pada sepotong film 7,0 cm dii belakang lubang, setiap benda menghasil an titik yang Keeil, dan mudah diuraikan. 6. (Il) Misalkan kelajuan sebuah bukaan yang benar adalah 1/250 detik pada f/ 11. Dengan kondisi yang sama, waktu bukaan bagaimana yang dibutuhkan untuk kamera lubang peniti jika diameter lubang peniti adalah 1,0 mm dan film berjarak 7,0 cm dari lubang? 7. (i) Jika lensa telefoto 135 mm dirancang untuk mencakup jarak benda dari 1,2 m sampai ~, dengan jarak berapa lensa harus digerakkan relatif terhadap bidang film? 8 (II) Lensa dengen panjang fokus 200 mm dapat disesuaikan sehingga berjarak 200,0 mm sampai 206,0 mm dari film. Untuk Kisaran jarak benda berapa lensa tersebut dapat disetel? 9. (11) Seorang fotografer alam ingin memotret pohon yang tingginya 22 m dari jarak 50 m. Lensa dengan panjang fokus berapa yang harus digunakan agar bayangan memenuhi film yang tingginya 24 mm? SUBBAB 25-2 10. (1) Panjang bola mata manusia sekitar 2,0 cm dan diameter pupil maksimum adalah sckitar 5,0 mm. Berapa “kecepatan” lensa ini? (1) Seseorang berusaha keras membaca dengan ‘memegang buku pada jarak sepanjang Iengan- nya, yaitu 50 em. Berapa daya kacamata baca yang harus dibuatkan untuknya, dengan ‘menjanggap kacamata tersebut akan diletak- kan 2,0 em dari mata dan ia ingin membaca pada titik normal 25 cm? (1) Kacamata baca dengan daya berapa yang dibutuhkan untuk orang yang titik dekatnya adalah 120 cm, schingga ia bisa membaca layar komputer pada jarak 50 cm? Anggap jarak Jensa-mata sebesar 1,8 cm. 43, (I) Tunjukkan bahwa jika orang dengan rabun jauh pada Contoh 25-4 memakai lensa kontak yang dikoreksi untuk titik jauh (= =), titik dekatnya akan sebesar 41 cm. (Apakah kacamata akan lebih baik dalam hal ini?) 14, (il) Mata kiri seseorang dikoreksi oleh lensa dioptri -5,0, 2,0 cm dari mata, (a) Apakah n. Fisika Jilid 2 jauh atau dekat? (b) Berapa ang, ini rabun j oe tanpa kacamata? titik jauh orang, ini dapat melihat 45, (II) Mata kanan seseorang dap: benda-benda dengan jelas hanya jika berjarak antara 20 cm dan 70 cm. (a) Berapa daya lensa Kontak yang dibutuhkan sehingga benda- benda yang jauh terlihat tajam? (b) Berapa titik dekat dengan lensa di tempatnya? ypa jauh lebih panjang mata Sekitar beray 16. (M1) Sekit Contoh 25-4 dati 2,0 cm mata rabun jauh pada normal? 47, (II) Satu lensa dari kacamata orang yang rabun jauh momiliki panjang fokus ~25,0 cm dan Jensa berjarak 1,8 cm dari mata. Jika orang tersebut beralih ke lensa kontak yang diletakkan langsung di mata, berapa seharus- nya panjang fokus lensa kontak yang bersang- kuutan? (W) Berapa panjang fokus sistem lensa mata etika memandang benda (a) pada jarak takhingga, dan (b) 30 cm dari mata? Anggap jarak lensa-retina 2,0 cm. 18. ‘SUBBAB 25-3 19, (I) Berapa perbesaran lensa yang digunakan dengan mata rileks jika panjang fokusnya 12 cm? () Berapa panjang fokus kaca pembesar dengan perbesaran 3,0x untuk mata normal yang, rileks? (1) Sebuah pembesar diberi tanda 2,5* untuk mata normal yang terfokus pada bayangan pada titik dekat; (a) Berapa panjang fokusny2? (b) Berapa panjang fokus jika 2,5x mengacu ke mata rileks? (I) Sherlock Holmes sedang menggunakan Jensa dengan panjang fokus 10,0 cm sebagai kaca pembesarnya. Untuk mendapatkan per- besaran maksimum, di mana benda harus diletakkan (ang ata al), dan bers icaiee eee aes ), dan berapa (1) Kumbang yang lebarnya 3,10 mm dilihat dengan lensa yang panjang fokusnya 9,00 cm. Mata normal melihat bayangan pada titik dekatnya. Hitung (2) perbesaran anguler, (0) lebar bayangan, dan (c) jarak benda dari lens. (I) Seekor serangga kecil diletakkan 5,35 om dari Tensa dengan panjang fokus +6,00 cm. Hitung (a) posisi bayangan, dan (b) perbesaran iat 22. Mi Bab 25: Alat-alat Optik 26. 27. (a) posisi bayangan; (©) perbesaran angu (UD Sebuah kaca pembesar nbesar diberi untuk mata normal yang lee en 5% besaran untuk mata rileks yang ttik ana adalah (a) 50 cm, dan pede ©) 16 cm? Jelaskan (b) perbesara ie n linear; dan (I) Seorang yang rabun lik titi dlekat dar jane abun jauh, memilik tk berturut-turat. Ji SUBBAB 25-4 28. 29. 30. 31. 32. 33. () Berapa perbesaran telesk Jensa obyektifnya memiliki panjang fokus 80 em dan okulemya memiliki panjang fokus 2.8 cm? Berapa panjang total teleskop Ketike disesuaikan untuk mata rileks? ‘Op astronomi yang (1) Perbesaran total teleskop astronomi diinginkan sebesar 25x, Jika digunakan obyektif yang mempunyai panjang fokus 80 cm, berapa panjang fokus okuler? Berapa panjang, total teleskop ketika disetel untuk digunakan oleh mata rileks? (D Sebuah teropong 8,0x memiliki okuler dengan panjang fokus 3,0 cm. Berapa panjang fokus lensa obyektif? (Il) Teleskop astronomi mempunyai obycktif dengan panjang fokus 85 cm dan okuler +40 D. Berapa perbesaran totalnya? (I) Teleskop astronomi mempunyai dua lensa yang jarak antaranya 76 cm. Jika lensa obyektif memiliki panjang fokus 74,5 cm, berapa perbesaran teleskop ini? Anggap mata rileks. (1) Sebuah teleskop Galilean yang, panjangnya 33 om disetel untuk mata rileks. Jika lensa obyektif memiliki panjang fokus 36 em, berapa perbesarannya? |. (1) Berapa daya perbesaran teleskop astronomi ang menggunakan cermin pemantul yang, yeas Kelengkungannya adalah 5,0 m dan okuler yang panjang fokusnya 3,2 cm? . (I) Bayangan Bulan tampak diperbesar 120x jleskop astronomi dengan okuler yang, ponjang foluonya 35cm. Beape pening fokus dan radius kelengkungan cermin utama’ i tuk. Teleskop astronomi 180x disetel unt oi sks Veta kedualensa berarak 125 m satu sama lain, Berapa panjang fokus masing- masing, lensa? 367 37. (Ill) Teropong 6,0x memiliki panjang fokus obyektif 26 cm. Jika teropong tersebut difokuskan pada benda yang jaraknya 4,0 m (dari obyektif), berapa perbesarannya? (6,0x menunjukkan benda berada di takhingga, Persamaan 25-3 hanya berlaku untuk benda pada jarak takhingga dan bukan untuk yang dekat). ‘SUBBAB 25-5 38. (1) Sebuah mikroskop menggunakan okuler dengan panjang fokus 15 cm. Dengan menggunakan mata normal dengan bayangan akhir di takhingga, panjang tabung adalah 17,5 cm dan panjang fokus lensa obyektif sebesar 0,65 cm. Berapa perbesaran mikroskop? 39. (I) Mikroskop 720x menggunakan lensa obyektif dengan panjang fokus 0,40 cm. Jika panjang tabung 17,5 cm, berapa panjang fokus okuler? Anggap mata normal dan bayangan akhir pada takhingga. 40. (II) Sebuah mikroskop mempunyai okuler 12,0x dan obyektif 62,0 yang jaraknya 20,0 ‘om satu sama lain. Hitung (2) perbesaran to- tal, (b) panjang fokus setiap lensa, dan (c) di mana benda harus berada agar bisa terlihat oleh mata rileks normal dengan fokus. 41. (1) Sebuah mikroskop memiliki okuler dengan panjang fokus 18 cm dan obyektif dengan Panjang fokus 0,80 cm. Hitung (a) posisi benda jika jarak antar lensa adalah 16,0 cm, dan (b) perbesaran total dengan menganggap mata normal rileks. 42, (Il) Ulangi Soal 41 dengan yp bahwa bayangan akhir berada 25 cm dari okuler (titik dekat mata normal). 43. (1) Okuler sebuah mikroskop gabungan mem- punyai panjang fokus 2,70 em dan obyektif memiliki f = 0,740 cm. Jika sebuah benda diletakkan 0,790 cm dari lensa obyektif, hitung (2) jarak antara lensa ketika mikroskop disesuaikan untuk mata rileks, dan (b) perbesaran total. SUBBAB 25-6 44. (11) Scbuah lensa akromatik terbuat dari dua lensa yang sangat tipis yang dipasang bersentuhan dan mempunyai panjang fokus f, = -28 cm dan f, = +23 cm. (a) Apakah Kombinasi ini konvergen atau divergen? (b) Berapa panjang fokus total? “45. (LI) Mari Kita lihat aberasi sferis pada situasi Khusus. Sebuah tensa planokonveks dengan indeks bias 1,50 dan radius kelengkungan & — GAMBAR 25-48. Soal 45, 12,0 cm ditunjukkan pada Gambar 25-48. Perhatikan berkas datang yang paralel dengan sumbu utama dengan tinggi it di atas sumbu seperti pada gambar. Tentukan jarak d, dari permukaan rata lensa, ke tempat di mana berkas ini memotong sumbu utama jika (a) It 0 cm, dan (#) ft = 6,0 cm. (c) Berapa jarak “titik-titik fokus” ini? (d) Berapa besar jingkaran kebingungan” pada “titik fokus” ‘untuk h = 1,0 cm? ‘SUBBAB 25-7 SAMPAI 25-9 46. (1) Berapa batas resolusi anguler yang ditentukan oleh difraksi untuk teleskop (2 = 550 nm) 100 inci (diameter cermin) di G Wilson? 47. (1) Berapa sudut penerimaan a dari obyektif mikroskop yang dimasukkan minyak, dan daya urainya, jika n = 180 dan NA = 1,41? Gunakan 2 = 500 nm. 48. (II) Sebuah obyektif mikroskop dimasukkan dalam minyak (1 = 1,60) dan menerima cahaya terhambur dari benda sampai 60° di Janes sisi vertikal (2) Berapa aperture mimeril? (b) Berapa perkiraan resolusi mikroskop untuk cahaya 550 im? 49. (IJ) Dua bintang sejauh 20 tahun cahaya hampir tidak terurai oleh teleskop amatir 12 inci (diameter cermin), Berapa jarak antar bintang ini? Anggap 7 ~ 500 nm. 50. (II) Aperture numerik sebuah instrumen ‘adalah 0,95. Berapa jarak antar garis dari sebuah kulit jika hampir tidak terurai ketika ‘ilihat dengan cahaya hijau (540 nm)? Apakah a ungu Fisika Jilia 2 mum aperture numeriknya agar titktiti ebut terurai? Berapa perbesaran minimum yang dibu. Saat tak melihat titik-titik pada orga nisme di Soal 51? 53, (11) (a) Berapa jauh mata manusia dapat vremisahkan lampu depan dua mobil yang jarak antaranya 2,0 m? Pestimbangkan efek Gifraksi saja dan anggap diameter mata 5,0 fam dan panjang gelombang 500 nm. (b) Berapa jarak anguler minimum yang dapat diuraikan mata ketika memandang dua pintang, jika dipertimbangkan efek difraksi saja? Pada kenyatannya, nilainya sekitar 1 pusur, Mengapa tidak sama dengan jawaban ‘Anda di (b)? *SUBBAB 25-10 +54, ([I) Tunjukkan bahwa beda fase (dalam radian) antara dua gelombang ac dan bd pada Gambar 35.33 adalah 6 = (2n/A)(n, — n,)t, di mana n, ddan n, adalah indeks bias benda dan medium, + adalah ketebalan benda, dan 2 adalah panjang gelombang yang digunakan. “SUBBAB 25-11 *55, (II) Sinar-X dengan panjang gelombang 0,135 ‘nm jatuh pada kristal yang atomnya, tersusun dalam bidang, berjarak 0,280 nm satu sama lain, Dengan sudut berapa sinar-X harus diarahkan agar maksimum difraksi pertama terlihat? *56, (II) Sinar-X dengan panjang gelombang 0,0973 m diarahkan pada Kristal yang tidak diketahui. ‘Maksimum difraksi kedua terekam pada 234 Berapa jarak antar bidang Kristal? "57. (Il) Difraksi Bragg orde pertama terlihat pada 23,4° dari kristal dengan jarak antar atom 0,24 ‘nm, (2) Dengan sudiut berapa orde kedua aka terlhat? (b) Berapa panjang gelombang sinat- *58. (Ill) Jika puncak-puncak difraksi sinar-X yang berhubungan dengan tiga orde pertama (= fat a aeha ae amamten prehee es, sinarX dan itentukan? Senta eas can beak td *SUBBAB 25-12 59, () (a) Pethatikan snd mantras sr’ wi da Bera, rage Mian wa pr na = sumber titik Gambar 25-423) yang berada 15 om di dP" Bab 25: Alat-alat Optik tubuh manusia yang tebalnya 25 em, dan film ditekankan ke punggung orang tersebut. 369 Tentukan dan bahas Kisaran perbesaran yang dihasilkan, i SOAL-SOAL UMUM 60, Sam membeli kacamata +3,2 dioptri yang mengkoreksi penglihatannya dengan meletak- kan titik dekatnya pada 25 cm. (Anggap ia memakai lensa 2,0 cm dari matanya). (a) Apakah Sam rabun jauh atau rabun dekat? (b) Hitung panjang fokus kacamata Sam. (c) Hitung titik dekat Sam tanpa kacamata. (@) Pam, yang memiliki mata normal dengan titik dekat 25 cm, memakai kacamata Sam. Hitung, titik dekat Pam dengan memakai kacamata tersebut. 61, Sementara pagi beralih siang, dan cahaya Matahari menjadi lebih Kuat, seorang fotografer yang mengambil foto berulang kali dengan subyek yang sama melihat bahwa, jika ia menjaga kecepatan shutternya konstan, ia harus mengubah angka-f dari //5,6 menjadi f/ 22. Berapa besar intensitas sinar matahari bertambah selama waktu tersebut? Tunjukkan bahwa untuk benda yang sangat jauh (anggap pada takhingga), perbesaran lensa kamera sebanding dengan panjang fokusnya. 63. Untuk kamera yang dilengkapi dengan lensa panjang fokus 50 mm, berapa jarak benda jika tinggi bayangan sama dengan tinggi benda? Berapa jauh jarak benda dari film? 64. Seorang wanita dapat melihat jelas hanya dengan mata kanannya saja ketika benda ‘berada antara 40 cm dan 180 cm. Berapa daya bifokal yang disarankan untuknya sehingga ja bisa melihat benda jauh dengan jelas (bagian atas) dan membaca buku dengan jarak 25 cm (bagian bawah)? 65. Seorang anak mempunyai titik dekat 15 em. Berapa perbesaran maksimum yang bisa didapatkan anak tersebut dengan mengguna- kan pembesar dengan panjang fokus 8,0 cm? Bandingkan dengan untuk mata normal. 66. Berapa daya perbesaran lensa +4,0 D yang digunakan sebagai pembesar? Anggap mata normal yang rileks. Seorang fisikawan yang tersesat di pegu- nungan mencoba membuat teleskop dengan Jensa dari kacamata bacanya. Lensa-lensa tersebut mempunyai daya +2,0 D dan +45 D. (a) Berapa perbesaran maksimum mungkin? (6) Lensa apa yang fanon figunakan sebagai okule? 62. 68. Lensa normal pada kamera 35 mm mempunyai panjang fokus 50 mm, Diameter aperturenya berkisar dari maksimum 25 mm (f/2) sampai minimum 3,0 mm (f/16). Tentukan batas resolusi yang ditentukan oleh difraksi untuk #2 dan f/16. Tentukan dalam jumlah baris per milimeter yang terurai pada film. Ambil 2 = 500 nm. Pria 50 tahun menggunakan lensa +2,5 dioptri agar bisa membaca surat kabar yang jarakny2 25 cm, Sepuluh tahun kemudian, ternyata ia hharus memegang surat kabar tersebut 35 cm agar bisa melihat jelas dengan lensa yang sama, Berapa daya lensa yang diperlukannya sekarang? 70. Pesawat mata-mata terbang sangat tinggi (25 km) untuk menghindari penangkapan. Kamera-kameranya dilaporkan bisa melihat detil sampai sekecil 5 cm. Berapa minimum aperture untuk lensa kamera tersebut agar dicapai resolusi ini? (Gunakan A = 550 nm). 71. Misalkan Anda ingin membuat teleskop yang dapat menguraikan detil dengan penampang 10 km di Bulan yang jauhnya 384,000 km. ‘Anda memiliki lerisa obyektif dengan panjang fokus 2,2 m yang diameternya 12 cm. Berapa panjang fokus okuler yang dibutuhkan jika mata Anda dapat menguraikan benda-benda yang jarak antaranya 0,10 mm yang jauhnya 25 cm? Berapa batas resolusi yang ditentukan oleh ukuran lensa obyektif (yaitu, dengan difraksi)? Gunakan 4 = 500 nm. 72, Waktu bukaan harus ditambah untuk gambar yang diambil pada jarak yang sangat dekat, Karena penambahan jarak antara tensa dan film untuk bayangan yang fokus. (a) Tunjukkan bahwa ketika benda sangat dekat ke kamera sehingga tinggi bayangan sama dengan tinggi benda, waktu bukaan harus empat kali lipat ebih lama dari ketika benda tersebut berjarak sangat jauh (katakanlah, c=), dengan memakai iluminasi dan f-stop yang sama. (b) Tunjukkan bahwa jika d, paling tidak empat atau lima ali lipat panjang fokus f dari lensa, waktu bukaan bertambah sangat kecil relatif terhadap ee yang sama berada di jarak yang sangat ja 73, Lensa obyektif dan okuler teleskop 9. 85 cm satu sama lain, Jika okuler adalah 20. dioptri, berapa perbesaran total teleskop? ail

You might also like