You are on page 1of 23

BAB VII

INSTALASI PIPA

70 SISTEM PIPA
70.1 UMUM
70.2 KATUP-KATUP
70.3 KATUP SEA CHEST
70.4 KATUP BUANG LAMBUNG
70.5 INSTALASI PIPA SEA CHEST
70.6 PIPA BILGE DAN BALLAST
71 PIPA DINAS UMUM / KEBAKARAN
71.1 INSTALASI PIPA SANITARI AIR LAUT
71.2 INSTALASI PIPA SANITARI AIR TAWAR
71.3 INSTALASI PIPA AIR KOTOR
71.4 PIPA-PIPA UDARA DAN DUGA
71.5 PIPA ISI
71.6 PIPA PEMBUANGAN (DRAINAGE)
71.7 INSTALASI PIPA BAHAN BAKAR
71.8 PIPA HIDRAULIK
71.9 PIPA MINYAK LUMAS
71.10 PIPA GAS BUANG MESIN INDUK DAN BANTU
VII. INSTALASI PIPA

70 SISTEM PIPA
70.1 UMUM
Seluruh instalasi pipa perkapalan bahan-bahan dan ukuran-ukuran serta
pemasangannya di kapal termasuk kamar mesin memenuhi peraturan klas.
Konstruksi pipa dilakukan dengan memakai flens. Pipa air laut yang
melalui tangki yang isinya berlainan dilewatkan terowongan yang kuat
dan kedap air/minyak.
Pipa-pipa air laut dan air tawar dibuat dari pipa galvanis, pipa-pipa untuk
bahan bakar, minyak lumas dan hydraylic dari pipa baja hitam. Pipa–pipa
diberi tanda dengan warna sesuai penggunaannya (air laut hijau,, air bilga
hitam, bahan bakar merah, minyak lumas kuning).
Kapasitas minum pompa-pompa bilga, ballast, dinas umum(generai
service pump) dan pemadam kebakaran memenuhi persyaratan klas dan
SOLAS.
70.2 KATUP-KATUP
Ukuran dan material dari katup-katup sesuai dengan persyaratan kelas.
Katup-katup untuk sistim bilga, ballast dan lain-lain dikontrol dengan
tangan ditempat. Katup-katup dipasang ditempat-tempat yang mudah
dicapai. Katup pada tangki harian bahan bakar dari tipe Emergency Shut
Off Valve.

70.3 KATUP SEA CHEST


Katup sea chest dipasang ke kotak lambung memakai baut tanam yang
dipasang pada flans dengan ketebalan yang cukup. Rumah katup terbuat
dari besi tulang dan katup terbuat dari kuningan

70.4 KATUP BUANG LAMBUNG


Pada kulit lambung, pipa-pipa pembuangan dilengkapi dengan katup-
katup dari jenis “ Screw Down Non Return Valve”. Rumah katup terbuat
dari besi tulang dan klep dari kuningan. Katup diikatkan ke lambung kapal
dengan sambungan flens pada jarak-jarak tertentu dari lambung sehingga
memudahkan pengoperasian.
70.5 INSTALASI PIPA SEA CHEST
Kapal dilengkapi dengan 3 (tiga) buah sea chest di kamar mesin. Sea chest
dihubungkan dengan pipa-pipa (“Cross Over Pipe”) dengan diameter dan
ketebalan yang sesuai klas.
Cross Over Pipe dihubungkandengan sea chest melalui kotak saringan dan
katup Sea Chest. Setiap Sea Chest dilengkapi dengan pipa udara. Pipa-
pipa yang berhubungan dengan sea chest secara langsung dilengkapi
dengan katup-katup
Pada pipa penghubung antara Sea Chest dibuat cabang-cabang untuk
sistem-sistem yang memerlukan air laut.

70.6 PIPA BILGE DAN BALLAST


Instalasi pipa bilga dan ballast terdiri dari pipa induk dan pipa cabang
dengan garis tengah pipa memenuhi persyaratan klas. Pipa-pipa cabang
dihubungkan dengan pipa induk dengan peralatan kotak pembagi, dimana
tiap-tiap pipa cabang pada kotak pembagi tersebut dilengkapi dengan
katup-katup yang menghubungkan dengan ruangan-ruangan / tangki-
tangki yang akan diisi atau dikeringkan.
Kotak pembagi dihubungkan dengan pompa bilga dan ballast oleh pipa
induk dan pipa pembuangan dari pompa menuju keluar melalui kulit
lambung.
Pipa pembuangan lambung dilengkapi dengan katup buang lambung Got
bilga di kamar mesin dilengkapi satu pipa hisap langsung ke pompa.
Pipa-pipa cabang diatas menghubungkan ruangan-ruangan /tangki-tangki
yang perlu diisi atau dikeringkan dengan kotak pembagi.
Sistem Bilga dilengkapi dengan satu pompa tangan sebagai cadangan.
Untuk keperluan sistem Bilga dan Ballast digunakan

Tipe : Horisontal –Sentrifugal (self


Primming)
Kapasitas : 30 m3/jam
Head : 20 m putaran 2900 RPM
Insulation : F
Daya : 6.5 KW
Electric Motor Voltage : 380 V/AC, 50 Hz, 3 Phase

71 PIPA DINAS UMUM / KEBAKARAN


Pipa dinas umum/ kebakaran menghubungkan tangki-tangki ballsar dengan
porn kebakaran melalui kotak-kotak pembagi. Susunan pipa-pipa ballast
dibuta sedemikian rupa sehingga pompa tersebut dapat berfungsi mengisi dan
mengeringkan tangki ballast melalui pipa yang sama
Pipa dinas umum/ kebakaran juga dihubungakan dengan hidran-hidran untuk
pemadam kebakaran dan pencuci geladak dipasang sepanjang pinggiran
geladak utama, geladak penumpang, geladak navigasi dan kamar
mesindihubungkan dengan pompa kebakaran. Hidran selang kebakaran dan
nozzle penyemprot (disimpan dalam fire box) untuk pemadam kebakaran pada
daerah :

1 Kamar mesin (Engine room) 1 (satu) unit


2 Geladak utama (Main Deck) 2 (dua) unit
3 Geladak kedua (Poop Deck/ 2nd deck) 4 (empat) unit
4 Geladak ketiga (Boat Deck) 2 (dua) unit
5 Geladak keempat/ anjungan (Bridge Deck) 1 (satu) unit

Sistim pipa geladak merupakan satu saluran utama dengan cabangnya, satu
pipa cabang minimal mempunyai 2 (dua) buah ujung semburan/semprotan.
Pipa dibuat dari galvanized steel. Katup-katup dari bahan bronze (mangan)
yang memenuhi persyaratan klas.
Pompa dinas umum / kebakaran dihubungkan secara silang (cross connection)
dengan system pendingin air laut mesin-mesin induk. Sehingga dapat
berfungsi sebagai pompa pendingin cadangan air laut (dalam keadaan darurat)
Pipa dinas umum / kebakaran dilengkapi dengan 2 (dua) unit pompa dinas
umum/ kebakaran dengan spesifikasi sebagai berikut :

Tipe : Horisontal –Sentrifugal (self


Primming)
Kapasitas : 33 m3/jam
Head : 30 m
Insulation : F
Daya : 7.5 KW
Electric Motor Voltage : 380 V/AC, 50 Hz, 3 Phase

71.1 INSTALASI PIPA SANITARI AIR LAUT


Pipa saniter air laut digunakan untuk pembersihan kloset terdiri dari :
71.1.1 Pompa saniter air laut sebanyak 2 (dua) unit dengan spesifikasi
sebagai berikut :

Tipe : Horisontal –Sentrifugal (self


Primming)
Kapasitas : 5 m3/jam
Head : 20 m
Insulation : F
Daya : 1.5 KW
Electric Motor Voltage : 380 V/AC, 50 Hz, 3 Phase

71.1.2 Tangki hydrophore sebanyak 2 (dua) unit dengan kecepatan ± 150


liter, terbuat dari baja, berbentuk tabung dan dilengkapi dengan
katup pengamat tekanan

Pompa saniter air laut berhubungan dengan pipa cross over pada sisi
hisapnya untuk penganbilan air laut. Pompa saniter air laut tersebut
kemudian dihubungkan dengan tangki hydropore air laut. Air laut
dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan air laut dari tangki
hydrophore dengan tekanan udara.
Pipa-pipa saniter air laut terbuat dari bahan galvanized steel. Katup-katup
dari bahan bronze.

71.2 INSTALASI PIPA SANITARI AIR TAWAR


Instalasi pipa air tawar menghubungakan tangki-tangki air tawar dengan
pompa pompa saniter air tawar. Pompa saniter air tawar kemudian
dihubungkan dengan tangki hydrophore air tawar kemudian dihubungkan
ke tempat-tempat yang memerlukan air tawar dengan tekanan udara.
Pompa saniter air tawar dilengkapi dengan pompa tangan sebagai pompa
saniter air tawar darurat. Pompa tangan darurat dihubungkan ke tangki
hydrophore air tawar dari tangki dasar air tawar / fresh water tank. Pipa-
pipa saniter air tawar terbuat dari galvanizes steel, katup katup dari bahan
bromze.
Perlengkapan lainnya :
71.2.1 Pompa saniter air tawar sebanyak 2 (dua) unit dengan
spesifikasi :

Tipe : Horisontal –Sentrifugal (self


Primming)
Kapasitas : 5 m3/jam
Head : 20 m
Insulation : F
Daya : 1.5 KW
Electric Motor Voltage : 380 V/AC, 50 Hz, 3 Phase

71.2.2 Tanki hydrophore sebanyak 1 (satu) unit dengan kapasitas ±150


liter, terbuat dari plat baja, berbentuk tabung dan dilengkapi
dengan pengaman tekanan.
71.2.3 1 (satu) pompa tangan K-5

71.3 INSTALASI PIPA AIR KOTOR


Pipa –pipa air kotor dan urinoir pembuanganyadisalurkan ke dalam tangki
kotoran (sewage tank), sedangkan pembuangannya dari kamar mandi
disalurkan melalui kulit lambung. Tangki kotoran dilengkapi dengan pipa
limbah (overflow) ke kulit lambung kapal
Pipa-pipa pembuangan limbah tersebut diatas pada kulit lambung,
dilengkapi dengan scupper valve sesuai dengan persyaratan dinas
keselamatan pelayaran. Tangki kotoran (sewage tank) tersebut dilengkapi
dengan :

71.3.1 1 (satu) unit sewage pump dengan spesifikasi berikut :

Tipe : Horisontal –Sentrifugal (self


Primming)
Kapasitas : 5 m3/jam
Head : 20 m
Insulation : F
Daya : 1.5 KW
Electric Motor Voltage : 380 V/AC, 50 Hz, 3 Phase

71.3.2 Pipa flushing / pembersih


71.3.3 Pipa udara

Pembuangan air kotor dari bak rantai (chain locker) dilakukan dengan
menggunakan pompa tangan. Pipa-pipa terbuat dari bahan galvanized
steel, bahan katup-katup sesuai persyaratan klas.

71.4 PIPA-PIPA UDARA DAN DUGA


Semua tangki-tangki dilengakapi dengan pipa-pipa udara yang berakhir di
atas geladak terbuka. Tinggi pipa di atas geladak sesuai dengan
persyaratan lambung timbul. Pipa udara ditempatkna hingga bebas dari
penambahan chocks dan peralatan geladak lainnya.
Ujung yang terbuka dari pipa udara untuk tangki bahan bakar, tangki
minyak lumas, dan cofferdam yang berkaitan dengan tangki minyak
tersebut dilengkapi dengan jaringan kawat baja untuk pelindung dari
kotoran.
Tangki-tangki dan bak rantai jangkar dilengkapi dengan pipa duga dan
berakhir rata diatas geladak terbuka
Pipa udara dan pipa duga yang digalvanisir. Pipa udara dan pipa duga
tangki bahan bakar dan tangki minyak lumas dari pipa baja hitam.
71.5 PIPA ISI
Pipa isi untuk tangki bahan bakar diperpanjangn sampai dengan dasar
tangki. Di bawah tiap pipa juga dipasang plat rangkap (striking plate)

71.6 PIPA PEMBUANGAN (DRAINAGE)


Pipa –pipa pembuangan (scupper pipe) dipasang pada tipa-tipaa geladak,
temap-tempat tertutup, gudang-gudang dan lain-lain disalurkan keluar
kapal secara langsung. Bangunan di geladak diatur sebagai berikut :
71.6.1 Di geladak utama yang terbuka : Pipa pembuang langsung
Keluar kapal
71.6.2 Geladak sekoci dan kompas : Pipa pembuangan
disalurkan di bawahnya
71.6.3 Geladak pada ruang mesin : Pipa pembuangan
langsung ke bawah sumur
bilga untuk geladak yang
rendah

71.7 INSTALASI PIPA BAHAN BAKAR


Pipa bahan bakar dilengkapi dengan :
71.7.1 1 (satu) unit pompa listrik pemindah bahan bakar dengan
spesifikasi sebagai berikut :

Tipe : Horisontal –Gear


Kapasitas : 3 m3/jam
Head : 15 m
Insulation : F
Daya : 0.37 KW
Electric Motor Voltage : 380 V/AC, 50 Hz

71.7.2 1(satu) unit pompa tangan K-5 sebagai pompa cadangan pemindah
baha bakar
71.7.3 1(satu) unit tanki harian bahan bakar
71.7.4 2 (dua) Fuel oil line filter yang dipasang antara tangki harian dan
mesin-mesin.
Pipa bungker BBM di kanan dan kiri main deck belakang, tiap pipa
bungker disalurkan ke tangki-tangki BBM double bottom dengan katup
permbagi. Bahan bakar dari tangki-tangki bungker disalurkan ke tangki
harian melalui pompa transfer bahan bakar. Bahan bakar dari tangki
harian disalurkan ke mesin-mesin induk dan mesin-mesin bantu melalui
filter.
Pipa system bahan bakar dibuat dari pipa hitam, dilengkapi perlengkapan
pipa yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan standar persyaratan klas.
Tanki harian bahan bakar dilengkapi dengan :
 Automatic shut off valve (katup tutup cepat) dengan remote
control rod yang dioperasikan dari luar kamar mesin.
 Drip tray ( bak penampungan ) dan pipa pengeringan (drain pipa)
ke tangki limbah (waste oil tank)
 Pipa udara
 Gelas duga debgab pelindung mekanis dan katub atas bawah

71.8 PIPA HIDRAULIK


Pipa hydraulic ini dimaksudkan untuk mengalirkan hidraulik dari tangki-
tangki penampungan yang dilengkapi degang pompa hydraulic(power
pack) ke mesin-mesin yang digerakkan dengan tekanan hydraulic. Pipa
hydraulic terbuat dari pipa baja hitam tanpa kampuh memanjang
(seamless pipe) dan sebelum diisi dengan oil hydraulic harus di flushing
terlebih dahulu sesuai standar klas.

71.9 PIPA MINYAK LUMAS


Minyak lumas disimpan di dalam tangki lubricant oil tank yang diletakkan
didalam kamar mesin. Tangki minyak lumas dilengkapi dengan pipa isi,
pipa udara dan pipa duga, serta 1 buah pompa tangan dipasang pada
tangki. Pengisian minyak lumas kemesin-mesin induk dan bantu
dilakukan secara manual.
71.10 PIPA GAS BUANG MESIN INDUK DAN BANTU
Pipa gas buang yang berdiri sendiri harus dipasang untuk mesin mesin
induk dan bantu, tetapi pipa tersebut harus dipasang melalui peredam
suara yang ditempatkan dalam sebuah cerobong seperti didalam gambar
rencana umum.
Semua pipa gas buang harus dilengkapi pipa-pipa penghubung yang
flexible dan cukup jumlahnya, peredam suara, alat-alat penahan bunga api
yang efektif dan setiap waktu dapat dicapai untuk dibersihkan, terpasang
baik dan kuat agar terhindar dari fibrasi yang berlebihan dan dibungkus
dengan isolasi yang tebalnya cukup dan effisien serta dililit plat tipis
elindung yang digalvanizer.
Pipa-pipa gas buang dipasang sedemikian rupa sehingga masukan air laut/
air hujan ke mesin-mesin dapat dicegah.
BAB VII
INSTALASI LISTRIK
80 LISTRIK
80.1 UMUM
80.2 KABEL LISTRIK DAN PERALATAN LISTRIK
80.3 SISTIM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
80.4 JARINGAN TENAGA UTAMA
80.5 TRANSFORMER
80.6 BATTERIES(STOREGE BATTERIES)

81 PANEL PENGHUBUNG
81.1 UMUM
81.2 PANEL HUBUNGAN UTAMA (MAIN SWICH BOARD)
81.3 PANEL HUBUNGAN DARURAT (EMERGENCY SWITCH BOARD)
81.4 PANEL DISTRIBUSI LAMPU PENERANGAN
81.5 PANEL LAMPU NAVIGASI UTAM
81.6 PANEL LAMPU NAVIGASI DARURAT
81.7 PANEL KOMUNIKASI

82 MOTOR LISTRIK
82.1 MOTOR LISTRIK
82.2 STATER

83 LAMPU PENERANGAN DAN NAVIGASI


83.1 UMUM
83.2 LAMPU PENERANGAN
83.3 LAMPU PENERANGAN DARURAT 24 V DC
83.4 LAMPU NAVIGASI TERDIRI DARI LAMPU GANDA 60W
VIII. INSTALASI LISTRIK

80. LISTRIK

80.1 UMUM
Semua peralatan / komponen listrik yang digunakan memenuhi syarat – syarat
kemanan dan keselamatan di atas kapal dan memenuhi ketentuan yang
disyaratkan klas.
Peralatan / komponen listrik yang dipakai mudah dalam pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikan serta suku cadangnya tersedia cukup dipasaran.
Distribusi system tenaga listrik dikelompokkan dalam sistim jaringan tenaga /
daya utama dan darurat, jaringan penerangan listrik utama dan darurat,
jaringan lampu utama dan darurat.
Setelah pemasangan selesai, semua jaringan listrik dicoba untuk pengujian
kebenaran penginstalannya.

80.2 KABEL LISTRIK DAN PERALATAN LISTRIK


Kabel listrik dan peralatan listrik lainnya dari jenis untuk pemakaian di laut
( marine use ) dan memenuhi persyaratan klas.
Gambar-gambar instalasi listrik mendapat persetujuan pemesan.
Pemasangan kabel-kabel pada dinding dipasang dengan Bracket terbuat dari
logam yang tahan karat.
Untuk keperluan SSB, VHF, PUBLIC ADDRESOR dan RADAR disediakan
alat pengubah arus (Recikler) dengan kapasita yang cukup dan dilengkapi
dengan instrumun pengukur, lampu-lampu indicator dan peralatab pengaman
lainnya.

80.3 SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK


System distribusi jaringan tenaga listrik di kapal mempunyai spesifikasi
sebagai berikut :
80.3.1 Arus bolak-balik (AC), 380 V, 3 phase, 50 Hz, system tiga kabel.
Untuk jaringan splay generator, motor-motor listrik. Peralatan dek
80.3.2 220 Volt, 1 phase, 50 Hz system dua kabel untuk lampu
penerangan, lampu navigasi dan perlengkapan peralatan listrik
akomodasi lainnya.
80.3.3 Arus Searah (DC) Tegangan : 24 Volt, system dua kabel Untuk
jaringan daya darurat (lampu penerangan, lampu navigasi,
komunikasi dan alat navigasi)

80.4 JARINGAN TENAGA UTAMA


Tenaga utama listrik disediakan oleh 2 (dua) generator. Tipa generator listrik
digerakkan oleh sebuah mesin disel. Instalasi diletakkan di kamar mesin dan
antara Generator yang satu harus dapat diparalel dengan generator dua serta
dipasang alat sincriniser di main switch board. Perhitungan daya listrik
dilakukan oleh pemborong dan sesuai dengan persyaratan klas.

80.4.1 Spesifikasi Generator Listrik :


Merk : ONAN
Jumlah : 2 (dua) unit
Output : ±250 KW
Jangkauan Putaran : 1500 RPM

Kebutuhan listrik dikapal selama operasional bongkar / muat


cukup disediakan oleh 1 (satu) generator. Generator yang lain
digunakan sebagai generator cadangan. Pengalihan daya dari
generator yang satu dan yang lain dilakukan melalui Panel
Hubungan Utama (Main Switch Board)

80.4.2 Panel Penghubung darat (shore connection Board)


Sebuah panel suplai listrik dari darat (shore connection board)
dipasang pada geladak utama dari kapal. Panel ini dari Drip
Proof Type, Wall Mounted. Panel ini dapat menerima aliran
listrik 380/220 V AC, 15 A Hz dan berhubungan langsung
dengan Panel Hubungan Utama. Panel dilengkapi pula dengan
pengaman tegangan kurang (Under-Voltage Trip), lampu-
lampu indicator dan instrument pengukur (Meter Amphere dan
Voltage)

80.5 TRANSFORMER
Untuk menyediakan tenaga 220 V,50 Hz dipasang 3 (tiga) set Transformer,
satu phase, Type : Drip Proof, Air Cooler, Dry Marine, Input Voltage 380V,
Output 220 V, 50 Hz.

80.6 MATTERIES(STORANGE BATTERIES)


8 (delapan) unit battery jenis Lead Acid dengan system tegangan 24 Volt dan
kapasitas masing-masing 200 AH. Battery dapat secara otomatis berfungsi
apabila jaringan listrik utama tidak berfungsi.
Untuk pengisian battery disediakan unit pengisian Battery (Battery charger)
yang bekerja secara otomatis dengan kapasitas yang sesuai dengan
dilengkapidengan instrument pengukur, lampu-lampu indicator dan peralatan
pengaman lainnya.
Battery charger input 220 Volt, 50Hz, Output DC 20 – 25 Volt, 30 amper.

81. PANEL PENGHUBUNG

81.1. UMUM
Sistem tenaga kerja listrik disalurkan melalui panel-panel penghubung yang
dilengkapi alat-alat ukur, lampu-lampu indicator dan peralatan pengaman
lainnya.
Semua komponen / peralatan yang dipakai pada panel hubungan dari jenis
pemakaian di kapal laut (Marine Use Type) dan mudah dalam pengoprasian,
pemeliharaan dan perbaikannya
Semua alat pengaman (pemutus arus / daya) yang digunakan dari jenis dan
kapasitas yang sesuai dengan panel hubungan yang ada.

81.2. PANEL HUBUNG UTAMA (MAIN SWITCH BOARD)


Panel hubungan utama dari Dead Front Type, erdiri dari Genset Panel, Feeder
Panel Switch, Volt Meter, Pilot Lamp dan aparat pengaman. Panel dirancang
atau dibuat memenuhi persyaratan klas.
Spesifikasi panel penghubung utama :
Tipe : Drip proof, dead frond type, self standing,
self cooled, dry typr, seingle operation
Kapasitas : 2 x 250 Kw + 1 x 30 KW
Tegangan : 380 / 220 Volt/Ac, 3 Phase, 4wire
Frequency : 50 Hz

81.3. PANEL HUBUNG DARURAT (EMERGENCY SWITCH BOARD)


Tipe : Drip proof, Wall-Mounted
Kapasitas : 200 Ah x 2
Tegangan : DC – 24 Volt

81.4. PANEL DISTRIBUSI LAMPU PENERANGAN


Tipe : Drip proof, Wall-Mounted
Tegangan : 220 Volt/ Ac, 1 Phase
Frequency : 50 Hz

81.5. PANEL LAMPU NAVIGASI UTAMA


Dilengkapi dengan peralatan pengaman untuk hubungan singkat dan beban
lebih serta lampu indicator dan buzzer
Tipe : Drip proof, Wall-Mounted
Tegangan : 220 Volt/ Ac, 1 Phase
Frequency : 50 Hz

81.6. PANEL LAMPU NAVIGASI DARURAT


Dilengkapi dengan peralatan pengaman untuk hubungan singkat serta lampu
indicator dan buzzer
Tipe : Drip proof, Wall-Mounted
Tegangan : DC, 24 Volt

83. LAMPU PENERANGAN DAN LAMPU NAVIGASI

83.1 UMUM
a. Untuk lampu-lampu penerangan utama dipakai lampu pijar dan lampu
penedar dengan system tegangan 220 V / AC
b. Untuk lampu penerangan darurat 24 Volt / DC dipasang di rumah
kemudi, meja peta, gang-gang, tangga, kamar mesin dan lain-lain
lokasi yang dianggap penting atau sesuai dengan persyaratan klas
c. Lampu penerangan untuk gudang dari jenis kapal ledak
d. Lampu-lampu penerangan untuk kamar mesin, kamar mansi/WC, dapur
dan ruangan-ruangan terbuka dari jenis yang kedap air ( Watre Tight)
e. Lampu Navigasi, lampu jangkar dan lampu NUC disuplai dengan
tegangan 220 V / AC dan untuk lampu darurat disuplai dengan system
tegangan 24 volt / DC

83.2 LAMPU PENERANGAN


83.2.1 Lampu penerangan di ruangan-ruangan ditempatkan di lokasi sebagai
berikut :

a Ruang mesin dan : Lampu langit-langit tabung 2 x 20


penggerak kemudi W dengan kaca pelindung
b Kamar Perwira : Lampu langit-langit tabung 2 x 20
W dengan kaca pelindung
c Ruang Selam : Lampu langit-langit tabung 1 x 20
W dengan kaca pelindung
d Gang bagian dalam : Lampu langit-langit tabung 1 x 20
W dengan kaca pelindung
e Rumah kemudi dan kamar : 2 ser lampu pijar 40 W
radio
f WC, Kamar mandi/cuci : 1 lampu tabung 40 W dipasang
pada langit-langit dengan kaca
pelindung
g Gang Geladak terbuka : 1 lampu tabung 20 W dipasang
pada langit-langit dengan kaca
pelindung
h Gudang : Lampu pijar 40W dengan kaca
pelindung dan pengaman
i Meja disetiap kamar : Lampu meja tabung 15 W dengan
saklar
j Semua tempat tidur : Lampu tabung 15 W
k Meja peta diruang kemudi : Lampu pijar 5 – 60W dengan
switch radius putar 0W – 60W
l Gudang serang : Lampu pijar 40W pada langit-
langit dengan kaca pelindung
dikontrol dengan saklar dipasang
dekat pintu masuk
m Ruang muatan / palkah : Lampu jinjing pijar 2x100W
dengan kaca pelindung dan kabel
30m dipasang 4 buah stop kontak
untuk lampu sorot jinjing.

83.2.2 Lampu penerangan di geladak-geladak dan ruangan terbuka kedap air :

a Deck sekoci kanan ,kiri : 2 buah lampu pijar 100 W


b Lampu Cerobong : 1 set lampu pijar 40 W pada setiap
sisi cerobong
c Lampu Papan Nama : 2 set lampu pijar 40W pada setiap
sisi
d Lampu jangkar haluan dan : Lampu tunggal 40 W
buritan
e LAmpu N.U.C (Not Under : 3 buah lampu(merah, putih,merah)
Command)
f Lampu isyarat jinjing : 24 VDC, 60 W dan 2 stop kontak
(Aldis-lamp) diruang kemudi
g Lampu tanda (morse Light) : 1 set pada ujung tiang
h Lampu sorot (Search light ) : 1 pada ujung tiap sorot
Geladak Kompas : 1 x 1000 W
Rampa Depan : 2 x 500 W
Geladak : 2 x 500 W
Akomodasi buritan : 2 x 500 W
Buritan : 2 x 500 W
Lampu tabung berwarna putih penyalaan dengan glow starter lampu
langit-langit untuk setiap kamar dikontrol dengan saklar yang dipasang
dekat pintu masuk. Lampu gang geladak terbuka dan geladak dikontrol
dari ruang kemudi

83.3 LAMPU PENERANGAN DARURAT 24 V DC


83.3. Ruang Nahkoda dan KKM : 25 W
1 Sisi generator, sisi papan hub utama, : 20 W
83.3. pamadam kebakaran dan ruang mesin
2 kemudian serta gang
Ruang Radio : 20 W
Dekat inflatable Lift Raft : 60 W tipe seal beam
83.3. Geladak Sekoci : Satu lampu setiap
3 sekoci
83.3.
4
83.3.
5

83.4 LAMPU NAVIGASI TERDIRI DARI LAMPU GANDA 60 W


83.4. Lampu tiang utama di depan (Must : 1 (satu) Set
1 Head)
Lampu tiang utama di tiang radar : 1 (satu) Set
83.4. Lampu lambung (merah) di kiri : 1 (satu) Set
2 Lampu lambung (hijau) di kanan : 1 (satu) Set
83.4. Lampu tanda kapal militer (2 merah : 1 (satu) Set
3 sejajar)
83.4.
4
83.4.
5
BAB IX
PERALATAN NAVIGASI DAN KOMUNIKASI

90. PERLENGKAPAN NAVIGASI

91. PERLENGKAPAN KOMUNIKASI


I PERLENGKAPAN KOMUNIKASI INTERNAL
II PERLENGKAPAN KOMUNIKASI EKSTERNAL
III GENERAL ALARM
IV PERLENGKAPAN KOMUNIKASI LAINNYA
IX PERALATAN NAVIGASI DAN KOMUNIKASI

90. PERLENGKAPAN NAVIGASI


Kapal dilengkapi dengan alat-alat navigasi sebagai berikut :
91.1 Marine Radar 1 Set
Merk : FURUNO
Model : 1932 Mk2
Kemampuan : 48 NM
91.2 Magnetic Compas Reflektor 1 Unit
Merk : Cassens and Plath
Type : Reflecta 1 fibreline binnacle
91.3 Echosounder 1 Unit
Merk : FURUNO
Type : FCV-582L
91.4 Compass 1 Unit
Merk : Tokimec
Type : TG 8000
91.5 Weather facsimile Receiver 1 Set
Merk : FURUNO
Type : FAX-207
91.6 GPS 1 Set
Merk : Furino
Type : GP-32
91.7 Electric Horn 1 Buah
91.8 Sextant 1 Set
91.9 Stop Watch 2 Set
91.10 Chronometer 2 Set
91.11 Buku-buku Navigasi 1 Set
91.12 Peta Laut Indonesia 1 Set
91.13 Clear View Screen dia.250 1 Buah
91.14 Compass table 1 Unit
91.15 Thermometer basah + kering 1 Buah
91.16 Clinometer 2 Buah
91.17 Barometer 1 Set
91.18 GMDSS 1 Set
91.19 Segitiga Navigasi 2 Set
91.20 Mistar Jajar 2 Set
91.21 Shadow Pin 2 Set
91.22 Azimut Circle 2 Set
91.23 Jangka Peta 2 Set
91.24 Calculator Navigation 2 Set
91.25 Pemberat Peta 4 Buah
91.26 Binocular ak 7 x 50 2 Buah
91.27 Horn 1 Unit
91.28 Ship Bell / Lonceng 3 Buah
91.29 Bola-bola Hitam 3 Buah
91.30 Segitiga Hitam Bentuk Kerucut 3 Buah
91.31 Lampu Aldis 1 Set

PERLENGKAPAN KOMUNIKASI

91.1 PERLENGKAPAN KOMUNIKASI INTERNAL


Perlengkapan komunikasi yang digunakan :
91.1.1 Public addressor
1 (satu) set public adressor yang dihubungkan dengan saluran
listrik AC 220 V dan DC 24 V dipasang di rumah kemudi.
Public Adressor terdiri dari :
No Item Jumlah Tempat
a. Amplifier 1 Rumah Kemudi
Dilengkapi dengan
radio cassette tape
player dan talk back
system
b. Water Tight Trumpet 1 Diatas Rumah
Speaker dengan Kemudi
Tumming base
c. Microphone 1 Rumah kemudi
d. Portable Microphone 1 Rumah Kemudi
e. Speaker kedap air, 10 2 Geladak Agil
watt dengan Talk
Back system ke
Rumah
f. Sepeaker kedap air 10 1 Kamar Mesin
watt

91.1.2 1 (satu) set Cabin Speaker dengan daya 2 watt, dipasang pada
Kamar Kapten, Kamar KKM, Officer Mess Room, Crew Mess
Room, Crews Room.
91.1.3 Interphone system
Common Battery Telephone sebanyak 1 (satu) set yang
digerakkan dengan aliran DC 24 dipasang di kapal interphone
system menyediakan komunikasi antara rumah kemudi dengan:
1 Steering Gear Room Drif-proof, wall setting type
2 Engine Room Drif-proof, wall setting type
3 Kamar Nahkoda Non Non-water proof, wall setting type
4 Kamar KKM Non-water proof, wall setting type
5 Kamar Perwira Non-water proof, wall setting type
6 Kamar ABK Non-water proof, wall setting type
7 Mess Room Non-water proof, wall setting type

91.1.4 Kamar mesin berhubungan langsung dengan Ruang Kemudi


91.1.5 1 (satu) unit Engine Telegraph dari tipe Electric Lamp
91.1.6 Alarm system untuk mesin penggerak, mesin bantu, fire
detector, some detector dll, menggungakan aliran arus
220V/AC dan 24 DC. Alrm system dilengkapi dengan alarm
panel yang diletakkan dirumah kemudi, bel peringatan tanda
bahaya dapat terdengar ke seluruh kapal.
91.2 PERLENGKAPAN KOMUNIKASI EXTERNAL
Kapal dilengkapi dengan peralatan komunikasi sesuai dengan GMDSS
terdiri dari :
No. item jumlah Satuan
1 VHF Transceiter / VHF Radio Telephone 1 Unit
2 MF Transceifer / HF Radio Telephone 1 Unit
3 Navtex Receiiver 1 Unit
4 Satelite EPIRB / MC MURDO 1 Unit
5 Radar Transponder 1 Unit
6 Life Boat Radio, Two Way VHF Radio 2 Unit

91.3 GENERAL ALARM


System tanda bahaya dipasang dengan daya 24 V DC dilengkapi
dengan tombol yang dipasang di Ruang Kemudi dan lonceng warna
merah yang ditempatkan di ruang Kamar mesin

91.4 PERLENGKAPAN KOMUNIKASI LAINNYA

No. item jumlah Satuan


1 Bendera Isyarat Internasional 1 Unit
2 Handy Talky Marine 8 Unit
3 Power supply 2 Unit
4 Antena System 1 Unit

You might also like