Professional Documents
Culture Documents
Asisten :
Latar Belakang
Kadar air merupakan salah satu faktor penting dalam memepengaruhi
kemampuan benih untuk mempertahankan viabilitasnya. Bertambahnya kadar air
sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara relatif. Jika suhu rendah dan
kelembaban tinggi maka kondisi ini akan memacu naiknya kadar air untuk
mencapai keseimbangan, sedangkan naiknya suhu akan mengakibatkan
dilepaskannya kandungan air dalam bahan yang disimpan, sehingga terjadi
perubahan kadar air (Suroh et al. 2017). Menurut Sutopo (2006), tinggi rendahnya
kandungan air dalam benih memegang peranan yang sangat penting dan
berpengaruh terhadap vialibitas benih. Untuk setiap kenaikan 1% dari kandungan
air benih maka umur benih akan menjadi setengahnya. Hal ini berlaku pada
kandungan air benih antara 5-14%, karena dibawah 5% kecepatan menuanya
umur benih dapat meningkat disebabkan oleh autoksidasilipid di dalam benih.
Sedangkan diatas 14% akan terdapat cendawan gudang yang merusak kapasitas
perkecambahan benih (Hong dan Ellis 2005). Kadar air benih adalah salah satu
komponen yang dinilai oleh BPSB dalam sertifikasi benih sehingga uji ini
merupakan satu pengujian rutin para analisis benih di laboratorium benih (Amirah
2010). Oleh karena itu pengujian terhadap kadar air benih perlu dilakukan agar
benih memiliki kadar air terstandar berdasarkan kebutuhannya.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar air benih padi
menggunakan metode langsung dengan oven suhu tinggi (130oC).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, pengaruh perlakuan pada benih sebelum
pengeringan sangat terlihat nyata. Contohnya terlihat pada benih padi dan benih
kedelai yang diberi perlakuan grinding sebelum pengeringan memiliki nilai kadar
air yang lebih tinggi daripada benih utuh yaitu sebesar 11.1% dan 5.8%.
Sedangkan pada benih utuh hanya 9.4% dan 5.6%. Hal ini bisa saja disebabkan
oleh kulit benih menghambat keluarnya air pada dalam benih saat pengeringan.
Nilai negatif pada persentase kadar air bisa saja disebabkan oleh human error.
DAFTAR PUSTAKA
Amirah. 2010. Pengukuran Kadar Air. [Diakses pada tanggal 30 April 2020].
Tersedia pada http://www.ramadhan.
Hong TD, Ellis RH. 2005. A protocol to determine seed storage behaviour.
IPGRI Technical Bulletin No1. 1-62.
ISTA. 2017. International Rules for Seed Testing 2017. Switzerland(CH) :
International Seed Testing Association.
Najwa. 2014. Pengujian Kadar Air Benih. [Diakses pada tanggal 30 April 2020].
Tersedia pada http://siskannajwa.blogspot.com/2014/02/pengujian-kadar-
air-benih.html?m=1.
Prasetyo 2004. Evaluasi mutu benih beberapa genotipe padi selama penyimpanan.
Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol 20(3): 17–23.
Sutopo L 2006. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.
Suroh M, Rahayu T, Hayati A. 2017. Pengaruh lama penyimpanan benih
tembakau (Nicotiana tabacum) terhadap viabilitas benih dengan
menggunakan metode UDK. Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS. 3(1): 15-22.
Sutopo L. 2006. Teknologi Benih. Jakarta(ID): Rajawali Press.