You are on page 1of 122
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 41811/Menkes-Kesos/SKB/XII/2000 NOMOR : 164.4 TARUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1814/Menkes-Kesos/SKB/XII/2000 NOMOR : 164-A ‘TAHUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Menimbang: a. bahwa dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000, telah ditetapkan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya;, b. bahwa untuk kelancaran dan tertib administrasi dalam pelaksanaan keputusan tersebut, dipandang perlu. menetapkan Keputusan Bersama Mengingat 4. a N @ tentang Petunjuk = Pelaksanaan = Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana_ telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, . Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997; . Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom, Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; . Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; Menetapkan 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 12. Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 173 Tahun 2000; 413. Keputusan Presiden Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen; 14. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 130 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan 15. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Bersama ini yang dimaksud dengan: 41. Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan. 2. Tim penilai angka kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat. 3. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus_ dicapai oleh seorang Penyuluh Kesehatan Masyarakat dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. 4. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara dan memberhentikan dalam dan dari jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah pimpinan instansi masing-masing atau pejabat lain yang yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 5. Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil. 6. Pimpinan Unit Kerja adalah pejabat yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin suatu unit kerja sebagai bagian dari organisasi yang ada. 7. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan kesekretariatan Lembaga Tertinggi/ Tinggi Negara. 8. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur. 9. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah Bupa‘i/Walikota BAB Il USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 2 (1) Usul penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Q Masyarakat disampaikan setelah menurut perhitungan sementara Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan memenuhi jumlah angka kredit yang ditetapkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dan dibuat menurut contoh formulir sebagai berikut : a. untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil sebagaimana tersebut pada Lampiran |; b. untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli sebagaimana tersebut pada Lampiran Il. Setiap usul penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat dilampiri dengan: a. surat pernyataan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran III; b. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV; ¢. surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir ssebagaimana tersebut pada Lampiran V; d. surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI: e. salinan atau fotokopi yang disahkan oleh pejabat yang berwenang mengesahkan _bukti-bukti mengenai Ijazah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) dan atau keterangan/penghargaan yang pernah diterima, apabila ada. (3) Usul penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat, dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat sebagai berikut : a. untuk kenaikan pangkat periode Januari, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Oktober tahun yang sebelumnya; b. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan; ¢. untuk kenaikan pangkat periode Juli, angka kredit ditetapkan selambatambatnya pada bulan April tahun yang bersangkutan; d. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Juli tahun yang bersangkutan. Pasal 3 (1) Setiap usul penetapan angka kredit bagi jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat harus dinilai secara seksama oleh Tim Penilai, dengan berpedoman pada Lampiran | dan Lampiran Il Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 58/KEP/M.PAN/8/2000. (2) Hasil penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VII, dengan. ketentuan penetapan angka kredit (PAK) asli disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan dan tembusan disampaikan kepada: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan; b. Pimpinan unit kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan; c. Sekretaris Tim Penilai Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan; d. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (3) Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam Pasal 2 ayat (3), maka pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tersebut dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur. Negara Nomor : 58/KEP/M.PAN/8/2000. (4) Spesimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 harus disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. (5) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat baru dimaksud disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. BAB Ill TIM PENILAI Pasal 4 (1) Syarat pengangkatan untuk menjadi anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota sebagai berikut: a. sekurang-kurangnya menduduki jabatan/pangkat setingkat dengan jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dinilai; b.mempunyai keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat; dan ¢. dapat aktif melakukan penilaian. (2) Masa jabatan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah 5 (lima) tahun. (3) Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota yang berasal dari Penyuluh Kesehatan Masyarakat diupayakan lebih banyak dari pada anggota Tim Penilai yang berasal dari pejabat lain bukan Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Pasal 5 (1) Tugas Pokok Tim penilai Pusat adalah: a. membantu Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dalam menetapkan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, dan instansi di luar Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial yang berhubungan dengan penetapan angka kredit jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, dan instansi_ di luar Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. (2) Tugas pokok Tim Penilai Instansi adalah: a. membantu Pimpinan Instansi yang bersangkutan atau Ppejabat yang ditunjuk dalam menetapkan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang berkerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat instansi masing-masing; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Instansi yang bersangkutan yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada Institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat instansi masing-masing. (3) Tugas pokok Tim Penilai Direktorat : a. membantu Direktur Promosi Kesehatan dalam menetapkan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama_ serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat pusat yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial pusat: b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Promosi Kesehatan yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana_ sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh , Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat pusat yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. (4) Tugas pokok Tim Penilai Provinsi adalah: a. membantu Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial/Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/pejabat yang ditugaskan mengelola Bidang Kesehatan dalam menetapkan angka_ kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat _ tingkat Provinsi; : b, melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial/Kepala Dinas Kesehatan Provinsi yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Provinsi. (8) Tugas pokok Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah: a. membantu Kepala Kantor Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial/Kepala_ Dinas —_ Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bersangkutan dalam menetapkan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertanaa serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat kesehatan tingkat Kabupaten/Kota; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Sosial/Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bersangkutan yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada intitusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Kabupaten/Kota. (6) Dalam ha! komposisi anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat Tim Penilai Provinsi, dan Tim Penilai Kabupaten/Kota yang berasal dari Penyuluh Kesehatan Masyarakat tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3), maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai pengalaman di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat. (7)Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Provinsi, dan Tim Penilai Kabupaten/Kota yang berhalangan sekurang- kurangnya 6 (enam) bulan atau pensiun, maka ketua Tim Penilai dapat mengusulkan penggantian Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai. (8) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat pengganti anggota Tim Penilai yang bersangkutan. (9) Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Pusat, Tim Penilai instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Pasal 6 (1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris. (2) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian. (3) Sekretaris Tim Penilai ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (2) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 58/KEP/M. PAN/8/2000. Pasal 7 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri atau bukan Pegawai Negeri yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan. (2) Tugas pokok Tim Penilai Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal 12 memberikan penilaian kegiatan yang bersifat khusus atau keahlian tertentu. (3) Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai. BABIV KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT Pasal 8 (1) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), setiap kali dapat dipertimbangkan apabila: a. sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan c. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), setiap kali dapat dipertimbangkan apabila: a. sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi ; dan c. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. (4) Kenaikan pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Tingkat | golongan ruang IV/b_ untuk menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang Wc diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat kepada Presiden dan Surat Keputusan kenaikan pangkatnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara. (5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat di lingkungannya bagi: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat | golongan ruang Il/b untuk menjadi Pengatur golongan ruang Il/c sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata Tingkat | golongan ruang Ili/d; dan b. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang lil/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat | golongan Ill/> sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Tingkat | golongan ruang IV/b; (6) Penetapan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat, dapat didelegasikan sebagian wewenangnya atau memberi kuasa kepada pejabat lain di lingkungannya bagi: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat | golongan ruang Il/b untuk, menjadi Pengatur golongan ruang II/c sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata Tingkat | golongan ruang Ili/d; dan b. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat | golongan I!I/b sampai dengan Penyuluh (7) (8) (1) Kesehatan Masyarakat Muda pangkat Penata Tingkat 1 golongan ruang III/d; Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah di tingkungannya bagi: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat | golongan ruang Wb untuk menjadi Pengatur golongan ruang Il/c sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata Tingkat | golongan ruang Ili/d; dan b. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat | golongan lil/b sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c; Penetapan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah, dapat didelegasikan sebagian wewenangnya atau memheri kuasa kepada pejabat lain di lingkungannya bagi: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana pangkat - Pengatur Muda Tingkat | golongan ruang Ib untuk menjadi Pengatur golongan ruang Il/c sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata Tingkat | golongan ruang IIi/d; dan b. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang IIl/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat | golongan ruang ill sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda pangkat Penata Tingkat | golongan ruang III/d; Pasal 9 Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang menduduki pangkat Pengatur Tingkat | golongan ruang IW/d ke bawah yang memperoleh ijazah Sarjana/Diploma WV, dapat 15 dipertimbangkan kenaikan pangkatnya sebagai penyesuaian ijazah, dengan ketentuan: a. pendidikan/ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar harus sesuai dengan tugas pokoknya, b. sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir, c. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 4 (satu) tahun terakhir ; d. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat Penata Muda. (2) Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan untuk diangkat dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli. Pasal 10 Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. BABV PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 11 Pengangkatan, pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan ketentuan sebagai berikut: 4. pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII ; 2. pembebasan sementara dari jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada lampiran IX. Pasal 12 (1) Untuk = menjamin tingkat kinerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat dalam mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat, maka dalam pengangkatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat harus memperhitungkan rasio beban kerja dengan jumlah Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang ada. (2) Di samping harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pengangkatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat harus didasarkan pada formasi yang telah ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 13 (1) Penyuluh Kesehatan Masyarakat dibebaskan sementara dari jabatannya apabila: a. dalam jangka waktu 5 ( lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi : 4) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat | golongan ruang I/b sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata golongan ruang Ili/c; 2) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang Ill/a sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Tingkat | golongan ruang IV/b; b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya: 4) 10 (sepuluh) bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata Tingkat | golongan ruang Mll/d; dan ; 2) 20 (dua puluh) bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/c; atau c. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980; atau d. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966; atau e. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat; atau f. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau g. tugas belajar lebih dari 6 ( enam) bulan. (2)Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, selama menjalani masa hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak diberi angka kredit. (3) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara reguler sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila: a. belum mencapai pangkat tertinggi/puncak berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki: b. sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan ¢. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pasal 14 Penyuluh Kesehatan Masyarakat diberhentikan dari jabatannya apabila: 1. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat; atau 2. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan Ppangkat setingkat lebih tinggi; atau 3. dalam jangka waktu 1 ( satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. BAB VI PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN Pasal 15 (1) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dapat diangkat kembali dalam jabatannya, apabila masa berlakunya hukuman_ disiplin tersebut telah berakhir. (2) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966, dapat diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan. (3) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang ditugaskan di luar jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dapat diangkat kembali dalam jabatannya, apabila telah _ selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat. (4) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat. (5) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Pasal 16 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagaimana tersebut dalam Pasal 15 ayat (1) sampai dengan ayat (5), jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki. BAB Vil PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 17 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugas/kegiatan penyuluhan _—kesehatan masyarakat 20 berdasarkan keputusan/surat pernyataan melakukan tugas dari pejabat yang berwenang dan pada saat ditetapkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 masih melaksanakan tugas/kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat dapat diangkat dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat melalui penyesuaian/inpassing dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil harus memenuhi_ syarat: 1. berijazah serendah-rendahnya Sekolah —Lanjutan Tingkat Atas(SMU/SMK)/Diploma-|; 2. pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang Ii/b; dan 3. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli harus memenuhi_ syarat: 1, berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV. 2. pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan tuang Ill/a; dan 3. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), didasarkan pada pendidikan, pangkat, dan masa kerja dalam pangkat terakhir sebagaimana tersebut dalam Lampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor §8/KEP/M.PAN/8/2000. (3) Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian sebagaimana dimaksud Lampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur 2 Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 dihitung dalam pembulatan kebawah, yaitu: a. kurang 1 (satu) tahun dihitung kurang 1 (satu) tahun; b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun; c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan e. 4 (empat) tahun lebih dihitung 4 (empat) tahun. (3) Penyesuaian dalam jabatan dan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran X. Pasal 18 (1) Penyesuaian dalam jabatan dan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat, ditetapkan dalam 2 (dua) periode, yaitu: a. terhitung mulai tanggal 1 April 2001 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Juni 2001 bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. b. terhitung mulai tanggal 1 Juli 2001 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir September 2001, bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat di lingkungan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penyesuaian/inpassing telah dapat dipertimbangkan 22 kenaikan pangkatnya, maka sebelum disesuaikan dalam jabatan dan angka kredit terlebih dahulu dipertimbangkan kenaikan pangkatnya agar dalam penyesuaian jabatan dan angka kredit telah digunakan pangkat yang terakhir. (3) Terhitung mulai periode kenaikan pangkat Juli 2001 kenaikan pangkat semua Penyuluh Kesehatan Masyarakat di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, sudah ditetapbkan dengan angka kredit disamping memenuhi syarat lain yang sudah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Terhitung mulai periode kenaikan pangkat Oktober 2001 kenaikan pangkat semua Penyuluh Kesehatan Masyarakat di lingkungan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, sudah ditetapkan dengan angka kredit di samping memenuhi syarat lain yang sudah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 19 .Pegawai Negeri Sipil yang ada pada saat penyesuaian, telah memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan terakhir, kenaikan pangkatnya_—setingkat lebih tinggi + dapat dipertimbangkan pada periode kenaikan pangkat berikutnya setelah penetapan penyesuaian/inpassing dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Pasal 20 Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara karena —dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil), ditugaskan secara penuh di luar jabatan, dan cuti di luar tanggungan negara, apabila telah mencapai usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan hak-hak 23 kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 Selama Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil belum ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara maka prosedur kenaikan pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat dilaksanakan sesuai dengan prosedur sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000. BAB X PENUTUP Pasal 22 Pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Keputusan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Pasal 23 (1) Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanaan Keputusan Bersama ini, dilampirkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/ 8/2000 sebagaimana tersebut pada Lampiran X. (2) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi dan pola pikir serta pola tindakan dalam pelaksanaan jabatan Penyuluh 24 Kesehatan Masyarakat, maka Instansi Pembina wajib melaksanakan _— sosialisasi kepada pejabat = yang berkepentingan dan kepada Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Pasal 24 Keputusan Bersama ini mulai_berlaku pada tanggal ditetapkan. Pasal 25 Keputusan Bersama__ ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan : di Jakarta Pada Tanggal : 26-12-2000 pal: Menteri Badan Kep¢ga' Negara y,Kesehatan d pra Sosial jj" = Prof. Dr. Pri stoherijanto Dr. Achmad Sujudi 25 Nenaionad) 1 wiwinansnn} | 5 z z = 7 = z c FRAT Tava wT a Tava wiv TAINS RIE HSHSRST SNVISNT Iwata ONYA TANGA LOS WOR 2aNSNN ans Nea BNSNN on DOTS eg eur Toa aL eA TAGES] orEeTTEAT URTeUoeey uTINKood weeCeT| ners ueboeotaestuea| 7 ipo EE TERTETWNRES ele Baek veNEUSa| a Tuueex sur] S Tee cep ews DIRS e “ane ser TOMEOUS VSNVESI r pe Bue, vejemueg 250K Woon, OWON YONON Yuvoan nvivmvoadax Nava ives Nva "WViS08 NYWUSLHr3S34 NVO NVLVHaS39 RUBLNAN YAWSW3a NYSALNGEH OHON “Wau. LOIVIYASWH NVAVHSSIH HOYMANSd NVLVEVE VORRD WIONY NvetWISNad TSN BVO ENvananiy “TaN AVONRIVASWHL NVLVHEISEN HOTINANSE LUGS WHONY NvAWASNId TGA BYLIvO "HOLNOO westeud sual es yarn ustedagey e968 ueyrytued ieqeae usburcues unsniuayy ¢ ‘08013 upeuesyeied you veode| unenKuoyy ue VSI YASW NELVHSS3D| NYT AN z le i non Sues egos uetunynp ut ‘Hon UayeTnGeH Tey IERIE usjedngen yrSun p seYorpe UeNEUESYEION 4 esp paejeweoo% Yex6un p eEyONpE UENEUBSIEIAH — & ENEUEENEIOA_9 eae DEST IAT ererehsew uereyesan weuninhuad ‘vena w eund ede Bou vexEuEQWeDJEN reyeseksow uejeyosoy ueunpved Buep (p s4e1 eluniadveeuesyeed ynlumtedjuewoped my IeNRw2Ns O veyvoued weep ow Bue yews uesym sumETe YeNALIA Tee 799 —€ >mweg lumep uewsexandp xepn DueK UELEUeSeD, ‘veyrdued Buepiap Yet Uesem nore uep eseseb ‘ubnelun eeruog uevesesd uoyeduehuoy ‘ssseu epeu ingen ueeyosoy ueunynfved Euepeg WEP ‘upysequecosyp ued veyeseksew URTEYe=y ‘veuninkuod Guepa io sanded ven! uesinL ¥ WeeHER a ae yao werep ueyse many Suek UeRRyos34 ‘yeu uesen neve vanein edrueg sam ee Z RamaHT Inureu yep veh youn yorefow weed a z ee 088 1ebeaes 2 ‘wejep ensos yepr Buck sjo6jyezeh stosecwon, eAuuo| usoueiesey 906 Yeoredueyy 2 leSeqes sudoig eS z sore wotoy — @ oe Sunloag —e TeBeges evojseN /euojsewowU ABUL | ‘see yevarowsd vep veetueybuad/ese|epueL. | se{ spueyveetieyGued uajoseduon vsti ung auad uat ebtce peat wotBy — a inex —e tebeqos yon teoGotep edeqes ey9s usiedieg moxBUON eyosag 2 aque | ieionow Raveawed —a nevojsewsu whyoye eUwER ABLE | ueteyosy ueyniued xp un eoneoyeuee verona & vetegerey vennod foepe une musta LynRevAsvn] NvAVHaS=D1 NVHITINANad NYAVIO3» ONVINAN4| z ve an e6ue, reyuog waeied uneie ait femsog wi emo a wed wu vevreg| aN insnduag weaelog esuey e z 1 reyia Sue, veusanan vexdue| HET OFOE BEE STORET ‘We 056 wep ucay eKaeeT + eres new (14.LLS)S) veutie7 uep UENPIPUEG YewWeL ‘epuey jeune Yedepuais uep yeyereAseU! ue}eYOSDy vEyrnued Sebi ip feuosbury uae wep uewpIpUed nMIEUON _a| Aleworsqrevetes ¢ YOWON TRY Ly yeas WN NVIWHISS> HMNANSE NVLWEVE Yevo3N NviveAvO3d3x NYOVE Vivaay NvO "¥ISOS NYvuSLNVraSEX NYO NVLWH3S30 1e3LNSW VINYSUSE NVSALNGSD | NYC AIG WHONY NveVLANSd TSN wWL4¥vO wueleg e2se 2 Tap T yornte06 edepuow uep ueoyes uexDpued gexbuent | Nvaiaianad] vwavin unsnn} 1 3 z z 3 * = z c Bewin —[ nev wa | ane [rv Wav TAIN WL “TASTONSS ISHVISHT nia onva TSANG TORE WONT unswn ens nwa wnsNn on warWAL or Tee Sue] wate aay weal iy oe Teey weiwstey yahoo, vEwaer|e “irsSuen webuopeatueal 7 TER Wei Boek uENpIDUeN—S Tawesy sar FU eBBGR ep STL y DSEuWI HES HON] E | 2 went NYONVUONSA NYDNVUBLN H pr (ebbvey veesued eseyy IY LWaNEVASWIN NWAVHSEM HAINANad ‘MOSHI VDNONY NYaVL3N3dTNSN BVLVO. HOINOD, Ueuninfved Ea}ess uebueoue, uneniuoy —& ‘einqvel veuruisurunsn RTO ~ WERE EUDICT SEXED! ‘urouas veycesiedwoy) > LYDVEIVASWH NVLVH3S3N NYHMTNANSa| z eyeel ymvoq wetep ¥e190 ‘peu ymjun ueyrméved wojeus unsrAUOHL Suyosuoy ymveq wien exnu dee} _2ypou yrqun veunjniued vayeus URErAUON ‘Woods FCO! THU WEED TeMNAUOY ‘bow ymun veuninhued waveus uNsNALON ‘oBed GM ANNIEG Weep FaINTWOY ‘1pou yrUR UeUrIAAUad wayeUl UNENALOYL Taqninived aieayos yniveq Werep FANT peu ymqun vEuryndued wovew unsrALOWN ———vaneBeur amon wejep Buen zen ‘yeleis0 yriueq WED {snayo1 yrun vourynfved pojeus unsAKuoyy caus w= WEEP ssnay91 yun veurunfvad yajeu unEMAuaA Dojep exeauenem HIVE LEP ‘Wos BLEIP MHEG WEED Fsije1 yun ueunyndued uojeus unenKuoyy ‘UeIRS / ubuBeN WnIveG WEED tsueyay ymun ueuninduod Tem mua ED (hore) ynjun ueunynfuad uajeus unEakuoy ods ynivaq Weep sare yotun ueurinded uajeus unEruoyy ‘Boje(preseouewem yrived WEED ‘pes ymun veuriniued waveus unsrAvon ‘WelueIao amiuaG WEED 6 1 4 i ojo) nun ueunnfued uajewunsKuOA uy 6 4 e 2 Opes ymun UEURINKUed usiew UREA yods wriuaq WEP ‘fpey mun veynniued wejew unsnévayy euro ebay vebvequatug Teuaranwrayuijevoia yeyBuy wee Cox ‘ueinsn ebay eueouay unsnéuayt —_{ THU aad Uoynyrfued iBoiens ueSusoues unsnAueHy z ae Uue6vep dnyay vauingjsu yenqurous UEBU “2 erpaw semIehe vedewed voyNyeIoH 2920 1m pseu usewndwvofued ueymIN, eo eipew 6909 In sel uROBUOR TEAS opne erpaur ego In pee WeRODUO BEF Wao Ue RON URES er20 wipaus egoo in uayeUesYeION > "WoOu t vep wr [SEIN UEBUEP Jensnoqpee expe eqoo in uENeUESYEION a ere ledevaqeq yrwun uenoe exfuiey yenquisws ‘veBuap eq In uedersied UeEUBEHEIN, & Ueunynfved vipout €qoo fh VERBIONY 2 Tenndlwey Sew WnIUN Lveurinfved eipou vebusouel enquaW a aqeLuTIOD Way eeUT AUN ‘DETRNTed ejpou vebueaoel enaweN —e yeyeresow UB -niued peu ( uBssop ) ueBueoues TEUOTSPEL peu nun ueuninkved watew unenKueW _b Z euojseus2quexBu 1p isexoape seBvet eyosoy ueyryniued weiiBox eyeWAL UeBU9p UEUN op 1e0 uebuap jys08 ueSuMynp sbuejeB6ued veeuesyeied yey uevode) yenquiaw ‘weeuesyejed sey uevode| unsnfuay ¢ TSUO|SewOUT eyBun 1p eErOADE YseU ISENIEAD EVEN _2 euojseu JeyOUn 1p EYOAPE PEEL ISENIEAD VENUE 4 Taudoie 12ySun ip sEyerpe [sey IsENIEAO LEANED —& DOADE Inexonpe UEXEUEEIEIOW © _ymun suynty vewoped ) dasuoy unsrhuoW 4 weiBord nies yun sux; vewopod ; desuoy unsnfueyt © + _LYOAWAVASWIN NVAYHS2) NYHMNANd NYONVEM3ONSd|e ‘ueynynfuad wiesBosdYeeryexo UENeUESyE;OU euninned weiBord uenewewed ueeursreion 2 ‘reoynured yeGeqos se6ry uEyeUeSIEION 2 euorsew 1eyDua vesewed ped Tisspnivend jeOeges sein UDUESTEIOA a ‘werewed usBuesuel FURSUa TENA —e Ueiowed uereiiow UeYEUBEXTION ¢ pmpuy ueyRinKuad uereBey UEYEUESIEON Zz w _veuninkued epojeu veduequo6ued ueysnUNOR Z ‘UECUESYETgSH GOIOH [veysnumvoul ep JSeUUOHUN UEP BIEp BSHEUELEW 2 ReUTajUVeHEp VENER YelOTLeW ep UEYGETTON —q veroe syBuee% unanhueW —e ‘eewndusahued 181809 BUEK LUeynyniued opojou ueBvequie6uad UEYSTUINIOHE 1 SoSvOH UEYSTETY ToeUoR Feiep TenBuow vep yeORUEW! > lvedvequio6uved veyeigay ueysnuunioyy 4 Ueuninfved ueBuequioBuod Wolss UeMSNUITION Apediey werBoxd yawn snl vewoped desuoy vexsruinisW 4 8yeveKseu UEIeUesey veyniNiuod Svea 9 2un6 yeda1Bo}ouye! vENBueaWAbUEN G. uzeuesytied ynfuriaduewoped mang yenquoys 9 “aeaaued URED erp Oued yews uestma yensge YeNaWOWN ¢ ‘uek sues U9! sueoos uewepopp neje ueninoyp Buekmyng —& 1mueg werep uexrsersandhp Guek uereyosey ‘syninived Guepe p uenpespeyewslal | Bjobue 1oBeqos Z enjoy eDeqes 1 | TCaaROaIS Teae ERIN TERTETOOTIT Tevonpe ueBvep —| ‘enone rebeqes you sseBatep obeqa6 eves uevedseg nSUON Z ‘Busted 2 TaRUSeTET RTAPOU eyequied — a ‘siesta —e ebeges jeuojseu evorsewicqu ekseyeyo) HeueS GrEBLON L ‘Uejeyesoy veunyeduad Suen. weep ebrereroweunwes ueieiax uNMBUOHY rene6ad ueuneied vep ueypypued ened yeyeskseus Usjeyesoy veynynkuad Buena wolep uous /leBuaYN LVAVEVASWA NVLVH3S3y| NWHIMNANSd NYLWIOSH ONVTNANR| ONVNAINSA! z se aN remeg weaelog, re8uey equa wegefoa ueyere9| “an renued wy, emay, reo0uen” venued Ww. vee] rnsnfueg ieaetog ve6buey € z + ‘yu Buea veyegansn venduiey| Contoh: LAMPIRAN Ill : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PENYULUHAN KESEHATAN SOSIAL, DAN KEPALA BADAN MASYARAKAT KEPEGAWAIAN NEGARA. NOMOR NOMOR TANGGAL, SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT ‘Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja Telah melakukan Penyuluban Kesehatan Masyarakat sebagai berikut : No | Uraian Penyuluhan ' | Tanggal | Satuan | Jumlah |-Jumlah | Keterangan Kesehatan Masyarakat Hasil | Volume | AK | / bukti fisik Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 1 2. 3. dst Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atasan langsung Nama: NIP. 46 Contoh: LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PENGEMBANGAN PENYULUHAN SOSIAL, DAN KEPALA BADAN KESEHATAN MASYARAKAT, KEPEGAWAIAN NEGARA. NOMOR NOMOR TANGGAL SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT. Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa Nama NP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja Telah melakukan Pengembangan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sebagai berikut : No | Uraian Pengembangan | Tanggal | Satuan | Jumlah | Jumlah | Keterangan Penyuluhan Kesehatan Hasil | Volume AK J bukti fisik Masyarakat Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 elels|-| Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Atasan langsung Nama: a7 Contoh: LAMPIRAN V : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PENGEMBANGAN PROFESI SOSIAL, DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR TANGGAL : SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN PROFESI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja ‘Telah melakukan Pengembangan Profesi sebagai berikut : No | Uraian Pengembangan | Tanggal | Satuan | Jumiah | Jumlah | Keterangan Profesi Hasil | Volume AK | / bukti fisik Kegiatan i 2 3 4 5 6 7 1. 2. 3. dst Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Atasan langsung 48 Contoh: LAMPIRAN Vi : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN KEGIATAN PENUNJANG PENYULUHAN SOSIAL, DAN KEPALA BADAN KESEHATAN MASYARAKAT, KEPEGAWAIAN NEGARA. NOMOR NOMOR TANGGAL, SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja ‘Telah melakukan kegiatan Penunjang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sebagai berikut : No. ‘Uraian Kegiatan Tanggal | Satuan | Jumlah | Jumlah | Keterangan Penunjang Penyuluhan Hasil | Volume | AK | / bukti fisik Kesehatan Masyarakat Kegiatan 7 2 3 4 3 6 id i 2. 3 dst Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atasan langsung, 49 CONTOH : PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMPIRAN Vil : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR NOMOR TANGGAL PENETAPAN ANGKA KREDIT. NOMOR : KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, DAN KEPALA BADAN INSTANSI suse MASA PENILAIAN TGL sD TGL, oo... 1 [N KETERANGAN PERORANGAN 0. 1 [NAMA 2_ | NIP 3_| NOMOR SERTKARPEG 4_| JENIS KELAMIN 5” | PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA 6 | PANGKAT/GOL RUANG/TMT 7 JABATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT 8 | MASAKERIA GOL LAMA BARU 9 [UNIT KERIA u PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA | BARU | JUMLA H 1 | UNSUR UTAMA a. Pendidikan 1) Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah 2) Pendidikan dan pelatihan fingsional di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat dan mendapatakan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) b. Pengembangan profesi 50 JUMLAH UNSUR UTAMA 2 | UNSUR PENUNIANG Kegiatan yang menunjang pelaksanaan tuges penyuluhan kesehatan masyarakat JUMLAH UNSUR PENUNIANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 11 | Dapat dipertimbangnkan untuk dinaikan dalam jabatan Pangkat .. TMT Ditetapkan di Pada tanggal ‘Nama Jabatan: ‘Nama pejabi NIP ‘Surat asli disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN di ....... TEMBUSAN disampaikan kepada Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan; Pemimpin Unit Kerja yang bersangkutan Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi yang bersangkutan. vay sl CONTOH LAMPIRAN VIII: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEPUTUSAN TENTANG KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PENGANGKATAN PERTAMA/ SOSIAL, DAN KEPALA BADAN PENGANGKATAN KEMBALI KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM JABATAN PENYULUH NOMOR : KESEHATAN MSYARAKAT NOMOR_ :.. TANGGAL | KEPUTUSAN NOMOR ‘TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA KALI/ PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT TRAMIL/ PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHL! *) Menimbang : a, bahwa sebagai peleksanaan dari Pasal 23 dan Pasal 26 Keputusan Menteri Negara Pendayagunean Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 tanggal 14 Agustus 2000 dipandang perlu untuk mengangkat/mengangkat kembali *) Saudara -++.dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Trampil/Ahli *), Mengingat : I. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor ‘S8/KEP/M,PAN/8/2000 6. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kesos dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 181 1/Menkes-Kesos/SKB/X1U/2000 dan Nomor 2 CONTOH LAMPIRAN IX; KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEPUTUSAN TENTANG KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEMBEBASAN SEMENTARA SOSIAL, DAN KEPALA BADAN DARI JABATAN PENYULUH KEPEGAWAIAN NEGARA KESEHATAN MASYARAKAT NOMOR NOMOR TANGGAL : KEPUTUSAN NOMOR :.. TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT TRAMPIL/PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI *) Menimbang : a. banwa Saudara ...... pangkat/golongan ruang .... i ipandang perlu untuk lari jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 5. Keputusan Menteri ‘Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000; 6. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor ....... dan Nomor . 54 Menetapkan : PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan dengan hormat kepada yaepn MEMUTUSKAN Terhitung muta tanggal oe .soeesccssteesseeesceeeeeecsses Membebaskan sementara Pegawai Negeri Sipil a. Nama b, NIP. i c, Pangkat/golongan rueng/IMT . Unit kerja : dari jobatan nsec dengan angkakreditsebesar a) Saudara dapat diangkat kembali dalam jabatan apabila telah Apabila kemudian hati temyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini. Akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. Keputusan asli disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal Nama jabatan: ‘Nama pejabat NIP. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan;*) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian yang bersangkutan;*) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro atau Bagian Keuangan Daerah;*) Pejabat Instansi lain yang berkepentingan, *) Coret yang tidak perlu 58 CONTOH LAMPIRAN X_: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEPUTUSAN PENYESUAIAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN DALAM JABATAN DAN ANGKA SOSIAL, DAN KEPALA BADAN KREDIT PENYULUH KESEHATAN, KEPEGAWAIAN NEGARA MASYARAKAT NOMOR : ‘ NOMOR TANGGAL KEPUTUSAN NOMOR :... TENTANG Menimbang : a. bahwa Saudara Mengingat PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT TERAMPIL/ PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHL! *) NIP. . Nomor . .tanggal sseereeseeee felah ditugaskan melakukan kegiatan pada dengan Keputusan ferhitung mula tanggal b. bahwa dengan berlakunya Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor S8/KEP/M.PAN/8/2000 tanggal 14 Agusutus 2000, dipandang perlu menetapkan keputusan penyesuaian dalam jabatan dan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat; ‘Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; $. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000, 7. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor dan Nomor a MEMUTUSKAN, Menetapkan : PERTAMA : Terhitung mulai tanggal.. Pegawai Negeri Sipit: 1, Nama 2. NIP 3. Pangkat/golongan ruang/TMT. 4. Unit kerja disesuaikan dalam jabatan covessorssessedengan angka_kredit sebesar mi ) ‘sesuai dengan Lampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor S8/KEP/M.PAN/8/2000; KEDUA ‘ KETIGA ee KEEMPAT : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadaken perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. Keputusan asli disampaikan_ kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. itetapkan di Pada tanggal Nama jabatan: ‘Nama pejabat: NIP TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan dengan hormat kepada : Kepala Badan Kepegawaian Negara / Kantor Region! BKN yang bersangkutan;*) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian yang bersangkutan;*) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro atau Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan.*) *) Coret yang tidak pertu 4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 5. Keputusan Menteri_ Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor S8/KEP/M, PAN/8/2000 6. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kesos dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 181 1/Menkes-Kesos/SKB/X11/2000 dan Nomor : MEMUTUSKAN Menetapkan PERTAMA : Terhitung mulai tanggal “ .. mengangkat/mengangkat kembali*) Pegawai Negeri Sip a.Nama b.NIP . Pangkat/golongan ruang/TMT 4. Unit kerja -dengan angka kredit sebesar dalam jabatan KEDUA KETIGA KEEMPAT : Apabila kemudian hati ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. Keputusan asli disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya, Ditetapkan di a Pada tanggal ‘Nama jabatan: Nama pejabat: NIP TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan dengan hormat kepada : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara//Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *) 2. Kepala Biro/Bagian Kepegawaiar/instansi yang bersengkutan ;*) 3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro atau Bagian Keuanganan Daerah yang bersangkutan..*) *) Coret yang tidak perlu 3 MENTERJ NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA t NOMOR: 58/KEP/M.PAN/8/2000 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 58/KEP/M.PAN/8/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan —_kesadaran masyarakat akan kesehatan, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan tugas penyuluhan Kesehatan masyarakat secara profesional; s bahwa untuk menjamin pembinaan karier kepangkatan, jabatan dan peningkatan profesionalismenya, dipandang perlu. menetapkan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; N o w a x oe 2° 10. Mempethatikan : Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1991; Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil , sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tentang Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil ; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan ; Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil.; 1. Usul Menteri Kesehatan Republik’ Indonesia’ dengan suratnya Nomor 59 / MENKES / I / 2000 tanggal 19 Januari 2000; 2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26-20/V 3-18 tanggal 7 Maret 2000 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN, FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1, Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat 2. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil adalah Jabatan Funggional Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang bersifat keterampilan di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat; Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli adalah Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan proses pembelajaran dengan cara yang sistematis di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat: 4, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah suatu upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan cara melakukan advokasi, pembinzan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenali, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatannya, Pengumpulan data, pengolahan, analisa dan interpretasi serta penyebar- luasan informasi kesehatan merupakan salah satu metoda untuk mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pencegahan serta peningkatan kesehatan; Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang Penyuluh Kesehatan Masyarakat dalam mengerjakan butir kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untik pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat; 7. Tim Penilai Angka Kredit adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang dalam rangka untuk membantu penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat a BAB IL RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat termasuk dalam Rumpun Kesehatan. Pasal 3 (1) Penyuluh Kesehatan Masyarakat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional _penyuluhan Kesehatan pada unit kerja di lingkungan Departemen Kesehatan dan institusi/unit di luar Departemen Kesehatan (2) Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil Pasal 4 Tugas pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian / penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan Kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan. BAB III UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dinilai angka kreditnya, terdiri dari Pendidikan, meliputi: a. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang penyuluhan keschatan masyarakat, dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan atau Pelatihan (STTPL) atau sertifikat. 2, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, meliputi a, Mempersiapkan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat, b. Melaksanakan advokasi kesehatan; c, Melaksanakan penggalangan dukungan sosial; d, Melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk pemberdayaan masyarakat Pengembangan penyultihan kesehatan masyarakat, meliputi a. Menyusun rencana jangka panjang / pendek; b. Menyusun pedoman penyuluhan Kesehatan masyarakat; c. Merumuskan kebijakan pengembangan. penyuluhan kesehatan masyarakat; d. Mengembangkan metode penyuluhan kesehatan masyarakat. 4. Pengembangan profesi, meliputi: a. Membuat karya tulis atau karya ilmiah di bidang kesehatan: . Menerjemahkan / menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang penyuluhan kesehatan c. Membuat buku pedoman / petunjuk teknis di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat; d. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat 5. Penunjang kegiatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, meliputi qa) Q) a ° a ° wom Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan kesebatan masyarakat; Mengikuti seminar/lokakarya di bidang penyuluhan kesehatan; Menjadi anggota tim penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat; Memperoleh tanda penghargaan/tanda jasa; Menjadi anggota organisasi profesi bidang penyuluhan Kesehatan masyarakat; Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya; Menjadi anggota tim penilai karya-karya yang berkaitan dengan advokasi, penggalangan dukungan sosial, pemberdayaan masyarakat BAB IV. JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat terdiri. dari Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ali Jenjang Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu : a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil, terdiri dari 1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana : 2. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana Lanjutan; 3. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia, b. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli, terdiri dari - |. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama; 2, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda; 3. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya. Jenjang pangkat dan golongan ruang Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu (4) a, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana , terdiri dari : 1, Pengatur Muda Tingkat [, golongan ruang II/b; 2. Pengatur , golongan ruang Ic ; 3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang IV/d Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana Lanjutan, terdiri dari 1. Penata Muda , golongan ruang [l1/a; 2. Penata Muda Tingkat [, golongan ruang IVb. s ©. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia, terdiri dari 1. Penata , golongan ruang III/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Jenjang pangkat dan golongan ruang Penyaluh Kesehatan Masyarakat Abli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama, terdiri dari ; 1, Penata Muda, golongan ruang IIV/a; 2. Penata Muda Tingkat |, golongan ruang IV. b. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda, terdiri dari 1, Penata, golongan ruang {/c: 2. Penata Tingkat I, golongan ruang IIl/d. c. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya, terdiri dari 1. Pembina, golongan ruang [V/a; 2. Pembina Tingkat I, golongan ruang [V/b; 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c BAB V RINCIAN BUTIR KEGIATAN YANG DINILAL DAN DIBERIKAN ANGKA KREDIT Pasal 7 (1) Rincian kegiatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil, sebagai berikut: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana, yaitu: 1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tribulanan; . Mengolah data untuk inenyusun rencana tribulanan; Mengumpulkan data untuk menyusun rencana bulanan: Mengolah data untuk menyusun rencana bulanan; Mengumpulkan data primer dengan cara wawancara biasa dalam rangka identifikasi potensi wilayah: 6. Mengumpulkan data primer dalam rangka identifikasi_potensi wilayah dengan cara observasi atau pengamatan sesaat: 7. Mengumpulkan data primer dengan cara menggunakan angket * secara langsung; 8. Mengumpulkan data ‘sekunder dari satu sumber dalam rangka mengidentifikasi potensi wilayah; 9. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi yang menggunakan satu instrumen; 10. Menyusun rencana kerja / usulan kegiatan tingkat kecamatan; 11. Menyusun materi penyuluhan untuk media uar ruang dalam bentuk spanduk ; 12. Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam. bentuk ceramah; 13. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam benmk poster; 14. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk transparan; 15. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk komik; 16. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk stiker; 17. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk alat peraga penyuluhan; 18. Membuat rancangan media penyuluhan untuk media cetak: 19. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasi! evaluasi media penyuluhan secara manual dengan variabel kurang dari 10; 20, Melakukan pendekatan individwkelompok terhadap masyarakat wmum; 21. Melakukan pendekatan individu / kelompok pada tokoh masyarakat; 22. Melakukan pertemuan lintas program/sektor di tingkat kecamatan; weber - 23. Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat kecamatan; 24, Melakukan identifikasi_ sasaran sekunder dalam rangka penggalangan dukungan suasana; 25. Melaksanakan kegiatan penyuluh langsung secara massal dengan pemutaran film; 26. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara massal melalui ceramah tanpa alat bantu; 27. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung pada kelompok tanpa alat bantu; 28. Melaksanakan kegiatan penyyluhan individu dengan metode ceramah tanpa alat bantu. 29. Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara pada pameran tingkat lokal; 30. Memberikan pelayanan konseling kepada masyarakat dengan dasar pendidikan dibawah SMU/SMK; Membimbing dan membantu masyarakat merencanakan dan melaksanakan survei mawas diri (SMD ). & Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana Lanjutan, yaitu 1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tahunan; 2. Mengolah data untuk menyusun rencana tahunan; 3. Mengumpulkan data primer dalam rangka identifikasi potensi wilayah dengan cara menggunakan angket dengan alat bantu; 4. Melakukan analisa hasil tabulasi data potensi wilayah secara deskriptif, so aoe vo 5. Menyusun rancangan strategi penyuluhan tingkat kecamatan untuk satu jenis program; 6. Menyusun materi penyuluhan untuk media radio dalam bentuk drama berseri, 7. Menyusun materi penyuluhan untuk media Iuar ruang dalam brentuk umbul-umbul; 8. Menyusun materi penyuluhan untuk media luar raang dalam bentuk biiboard; 9. Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam bentuk diskusi kelompok;. 10. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk booklet; 11. Menyusun materi penyuluhan untuk media pameran; 12. Membuat instrumen uji coba bersifat terbuka dalam rangka persiapan uji coba media penyuluhan; 13. Menyusun instrumen evaluasi yang bersifat terbuka dengan kurang atau sama dengan 10 variabel dalam rangka persiapan evaluasi media penyuluhan; 14. Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat kabupaten/kota; 15, Melaksanakan advokasi di tingkat kecamatan/desa; 16. Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial di tiugkat kecamatan/desa; 17, Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial di tingkat kecamatan/desa; 18. Melakukan pengembangan untuk kegiatan dukungan sosial di masyarakat melalui konsultasi; 19, Melaksanakan kegiatan penyuluhan massal melalui ceramah dengan satu alat bantu; 20. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan metode ceramah dengan satu alat bantw/peraga; 21. Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu melalui ceramah dengan satu alat bantw/peraga; 22. Mengkaji bahan-bahan untuk pameran dan hunting lokasi; 23. Menyeleksi dan membuat materi/media untuk kegiatan pameran; Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia, yaitu : 1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana lima tahunan; 2. Mengolah data untuk menyusun rencana lima atahunan; 3. Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tribulanan; 4. Mempersiapkan rencana untuk menyusun rencana tribulanan: 5. Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana bulanan; 6. Mempersiapkan rencana untuk menyusun rencana bulanan; 22 23. 24 Melakukan pengolahan data dan tabulasi secara manual dalam rangka identifikasi potensi wilayah; Menyusun rancangan strategi penyuluhan tingkat kabupaten/kota untuk satu jenis program.; Menyusun rancangan strategi penyuluhan tingkat propinsi untuk satu jenis program ; Melaksanakan uji coba rancangan strategi penyuluhan di tingkat Kabupaten / Kota; Menyusun rencana kerja / usulan kegiatan _ tingkat Kabupaten/Kota; Menyusun materi penyuluhan untuk media radio dalam bentuk fragmen/obrolan; . Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk lembar balik; . Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk kartu susun (flashcard); Membuat rancangan media penyuluhan untuk media elektronika; |. Membuat rancangan media penyuluhan untuk pameran; Membuat rancangan media penyuluhan untuk media luar rang: . Melaksanakan persiapan uji coba dengan membuat kerangka acuan untuk satu wilayah; Melaksanakan persiapan uji coba dengan membuat instrumen uji coba yang bersifat tertutup; . Melaksanakan uji coba media audiovisual dengan durasi_ kurang dari 1 menit ; . Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman. satu lembar; Melakukan persiapan evaluasi media dengan membuat kerangka acuan untuk satu wilayah ; Melakukan persiapan evaluasi dengan menyusun instrumen evaluasi yang bersifat terbuka dan jumlahnya kurang dari 10 variabel ; Melakukan pengolahan dan tabulasi data hasil evaluasi media penyuluhan dengan komputer secara variasi tunggal; 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31 32 33. 34, Melakukan pendekatan individwkelompok terhadap pimpitan institusi_ pemerintah/swasta dalam rangka memprakondisikan kegiatan penyuluban kesehatan; Melaksanakan kegiatan advokasi di tingkat desa dan kecamatan; Melaksanakan kegiatan advokasi di tingkat kabupaten/kota; Melakukan identifikasi peluang untuk menjaring kemitraan; Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial di tingkat kabupaten/kota; Melaksanakan kegiatan penggalangan untuk —mendapatkan dukungan sosial tingkat kabupaten/kota; Melaksanakan kegiatan secara massal melalui kegiatan ceramah dengan beberapa alat bantu/peraga Melakukan kegiatan penyuluhan kelompok melalui kegiatan ceramah dengan beberapa alat bantu/peraga. Melakukan kegiatan penyuluhan individu dengan beberapa alat bantu/peraga: Menyelia kesenian tradisional untuk kegiatan_ penyuluhan kesehatan; (2) Rincian butir kegiatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli sebagai berikut: a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama yaitu: 2. we Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan; Menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana tahunan; . Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana tahunan; Menyusun kerangka acuan dalam rangka_ identifikasi:- potensi wilayah. Melakukan pengumpulan data primer dalam ran; potensi wilayah dengan cara wawancara mendalam; Melakukan pengumpulan data primer dengan cara diskusi kelompok terarah; Pengumpulan data primer dengan cara observasi_ yang bersifat berkelanjutan; Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi wilayah yang berasal dari beberapa sumber, identifikasi 9. Melakukan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk identifikasi potensi wilayah; 10.Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah yang memakai satu instrumen; 11.Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat kecamatan untuk program terpadu; 12.Menyusun rancangan strategi penyuluhan keschatan tingkat Kabupaten untuk program terpadu; 13.Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk spot radio; 14.Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk ceramah ; 15.Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk spot ; 16.Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk filler; 17.Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk drama seri; 18.Menyusun materi penyuluhan keschatan untuk media har rang dalam bentuk megatron ; 19. Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam bentuk konseling; 20.Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk leaflet ; 21,.Menyusun materi penyuluhan untuk media tradisional; 22.Melaksanakan uji coba media audio visual dengan durasi lebih dari 1 menit; 23.Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih dari 1 lembar; 24.Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak.; 25.Melakukan penyempumaan hasil ujicoba media cetak: 26.Menyusun laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis instrumen; 27,.Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak: 28.Melakukan evaluasi atas proses dan hasil penyuluhan media luar ruang; 39. 40 At. 42. 43, 44. 45. 46. 47. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan secara manual dengan lebih dari 10 variabel; Melakukan pertemuan lintas sektor/program di tingkat kabupaten dalam rangka memprakondisikan kegiatan penyuluhan kesehatan; Melakukan identifikasi untuk sasaran tertier dalam rangka pelaksanaan advokasi kesehatan; Menyusun perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi; Melaksanakan advokasi pada tingkat propinsi; Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat prepinsi; Mengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan; Menyusup faporan hasil kegiatan perggalangan dukungan sosial secara deskriptif, Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada kelompok dengan demontrasi/praktek; Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada individu dengan demontrasi/praktek; Melaksanakan penyuluban tidak langsung melalui pelayanan surat menyurat; Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat nasional; Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan sama atau lebih dari tingkat Sekolah Menengah: Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis pengembangan pedoman penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu program; Membahas konsep pedoman/panduan/juknis sebagai penyaji dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan: ~ Membahas konsep ‘pedoman/panduan/juknis sebagai pembahas untuk satu program dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan; Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan penyuluhan yang sudah ada; Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan pengembangan penyuluhan kesebatan yang sudah ada; Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan penyuluhan yang bersifat pembaharuan: - 48.Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan pengembangan penyuluhan Kesehatan yang bersifat pembaharuan; 49.Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat penyempumaan; 50. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat pembaharuan; Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yaitu: 1. Membuat kerangka acuan dalam rangka menyusun rencana lima tahunan; 2. Menganalisis dan mengevaluasi data dalam rangka menyusun rencana lima tahunan; 3, Mempersiapkan rencana dalam rangka menyusun rencana lima tahunan; 4. Menyusun instrumen untuk identifikasi potensi wilayah yang terbuka jenisnya; Melakukan tabulasi dan pengolahan data dengan komputer; 6. Menyusun laporan hasi! pelaksanaan identifikasi potensi wilayah dengan menggunakan beberapa instrumen; 7. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat propinsi untuk program terpadu; 8. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat nasional untuk satu program; 9. Menyusun rencana kerja atau usulan kegiatan tingkat propinsi; 10. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk wawancara /dialog: 11. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk obrolan/fragmen ; 12. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam bentuk sinetron ; 13. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media komputer dalam bentuk software penyuluhan; 14, Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media komputer dalam bentuk interactive screen; wv 15. 16. 25, 26 27. 28. 29. 30. 31 32. 33, Menyusun materi penyuluhan kesehatan dalam bentuk slide seri; Membuat rancangan media untuk program-program penyuluhan melalui komputer; Membuat kerangka acuan uji coba media penyuluhan untuk pelaksanaan di beberapa wilayah; Mengolah hasil uji coba media audio visual; Membuat laporan hasil ujicoba media dengan menggunakan beberapa jenis instrumen; Menyusun kerangka acuan evaluasi untuk beberapa wilayah dalam rangka persiapan evaluasi media penyuluban; Menyusun instrumen untuk evaluasi_ yang bersifat tertutup yang kurang dari 10 variabel ; . Melakukan evaluasi atas proses dan hasil dari media penyuluhan audio visual; . Melakukan evaluasi media penyuluhan melalui media tradisional; Melaksanakan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan dengan komputer yang bersifat bivariate / multivariate; Melakukan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan evaluasi media penyuluhan dengan metode deskriptif: Menyusun laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan yang deskriptif, Melakukan pertemuan lintas sektor / program di tingkat propinsi dalam rangka memprakondisikan kegiatan penyulutian Kesehatan masyarakat; Melakukan identifikasi data strategis untuk pendekatan pimpinan dalam rangka pelaksanaan advokasi kesehatan; Melaksanakan kegiatan advokasi pada tingkat nasional; Melakukan evaluasi hasil advokasi di tingkat propinsi; Menyusun laporan hasil pelaksanaan advokasi secara deskriptif: Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial di tingkat propinsi dalam rangka menyusun perencanaan untuk melaksanakan penggalangan dukungan sosial di tingkat propinsi; Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat nasional; 36. 37. 38. 39. 41. 42. 43. 44 45 46. 47 48. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui radio dengan metode satu arah; . Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui surat kabar, majalah dan jumal; Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui komputer / intemet; Membuat rencana rancangan pameran dalam rangka pelaksanaan kegiatan pameran; Membuat konsep pedoman pemantauan dalam rangka melakukan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat; Membuat instnimen untuk pemantauan program penyuluhan: Melaksanakan pemantauan program dalam rangka pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan Kesehatan masyarakat; Menyusun konsep pedoman/juknis untuk program terpadu dalam rangka melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan: Bertindak sebagai penyaji dalam rangka membahas konsep juknis program terpadu dalam rangka menyusun pedoman/juknis penyuluhan kesehatan masyarakat; Bertindak sebagai pembahas dalam rangka_membahas konsep/juknis program terpadu dalam rangka penyusunan pedoman / juknis penyuluhan kesehatan; Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempumaan kebijakan pengembangan program penyuluhan kesehatan yang sudah ada; H Merumuskan konsep pedoman/juknis untuk satu program dalam rangka melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan: Merumuskan konsep pedoman/juknis untuk program terpadu dalam rangka melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan; Mengolah dan mengkaji data/informasi dalam rangka merumuskan kebijakan pengembangan penyuluhan Kesehatan masyarakat yang sudah ada; Mengolah dan mengkaji data/informasi dalam rangka merumuskan kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat pembaharuan; s 49, 51 Menyusun kerangka acuan dalam rangka merumuskan_kebijakan pengembangan program penyuluhan Kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan ; Menyusun kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat penyempumaan ; Menyusun kerangka acuan dalam rangka pengembangan metode penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya yaitu Melaksanakan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka menyusun rencana lima tahunan; Melaksanakan evaluasi penyustman rencana dalam rangka menyusun rencana tahunan; Menyusun instrumen tertutup dalam rangka mengidentifikasi potensi wilayah; Menyusun rancangan strategi penyuluhan keschatan masyarakat di tingkat nasional untuk program terpadu; Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat di tingkat internasional ; Melakukan uji coba rancangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat nasional; Menyusun rencana kerja/usulan kegiatan tingkat nasional ; Menyusun rencana kerja/usulan tingkat regional dan internasional; Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk televisi dalam bentuk ceramah; Menyusun materi penyuluhan Kesehatan masyarakat untuk media komputer berupa Web Page; . Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk media film dokumenter; Membuat rancangan media penyuluhan untuk film dokumenter, Melakukan penyempurmaan hasil uji coba media penyuluhan audio visual; Menyusun instrumen evaluasi yang bersifat tertutup dan lebih dari 10 variabel dalam rangka persiapan evaluasi media; 27. 28 29. 30. 31 32. 33, 34. . Melakukan evaluasi media penyuluhan melafui komputer; Melakukan evaluasi media penyuluhan untuk pameran; . Melakukan analisa hasil pengolahan dan tabulasi data pelaksanaan evaluasi media penyuluhan dengan metode analitik; Menyusun laporan hasil pelaksanaan evaluasi media penyuluhan yang bersifat analitik; Melakukan pertemuan lintas program / sektor di tingkat nasional untuk menciptakan prakondisi kegiatan penyuluhan; . Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat nasional; Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat internasional, Melaksanakan kegiatan advokasi pada tingkat intemasional; Melakukan evaluasi hasil advokasi di tingkat nasional, Melakukan evaluasi hasil advokasi di tingkat internasional; Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial tingkat nasional dalam rangka penggalangan dukungan sosial; Merancang cara untuk mendapatkan dukungan sosial pada tingkat intemasional, Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial di tingkat internasional; Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui radio yang bersifat dua arah; Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui televisi baik yang bersifat satu arah maupun dua arah; Bertindak sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat internasional; Mémbuat konsep pedomian “untuk” evaluasi dalam rangka pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat; Membuat instrumen evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat; Melaksanakan —evaluasi_ program penyuluhan dalam rangka pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penyuluhan kesehatan masyarakat; Merumuskan konsep —pedoman/juknis dalam ~—rangka pengembangan program penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai nara sumber untuk satu program; 19 (3). (4) ay 35. Merumuskan konsep —pedoman/juknis dalam —_rangka pengembangan program penyuluhan Kesehatan masyarakat sebagai nara sumber untuk program terpadu; 36. Merumuskan konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan penyuluhan Kesehatan masyarakat yang sudah ada; 37. Merumuskan konsep kebijakan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang bersifat pembaharuan; 38, Menganalisis data dan informasi serta merumuskan konsep kebijakan dalam rangka kebijakan pengembangan metode penyuluhan kesehatan kesehatan yang bersifat penyempurnaan: Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran I Keputusan ini. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran Il Keputusan ini Pasal 8 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang sesuai dengan jenjang jabatannya- untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan (2), maka Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang satu tingkat di atas atau di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja atau unit pelaksana teknis yang bersangkutan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dapat melaksanakan pekerjaan penyuluhan kesehatan masyarakat dalam bidang tugasnya di unit kerja lain berdasarkan penugasan secara tertulis dari unit yang bersangkutan. Pasal 9 Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, ditetapkan sebagai berikut I a) Q) @) (4) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang melaksanakan tugas penyuluhan kesehatan di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tersebut dalam lampiran [° dan II Keputusan ini Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang melaksanakan tugas penyuluhan kesehatan di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tersebut dalam lampiran I dan II Keputusan ini. Pasal 10 Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri dari a, Unsur utama; b. Unsur penunjang. Unsur utama terdiri dari a. Pendidikan; b. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat; c. Pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat d. Pengembangan profesi Unsur penunjang adalah yang mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 5 Rincian kegiatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini a) 2) 4) oD) Pasal 11 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jJabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat — Terampil sebagaimana tersebut dalam Lampiran III dan untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli sebagaimana tersebut pada Lampiran IV Keputusan ini, dengan ketentuan: a. sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan nang IV/> dan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang [V/c, diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit dari kegiatan unsur pengembangan profesi Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah mencapai angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam :nasa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka Kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatar/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat, Pasal 12 Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan dan kesehatan, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut a, 60 % (enam puluh persen) bagi penulis utama; b. 40 % (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu 2) qd) Q) qd) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalara ayat (1) huruf. b, sebanyak-banyaknya terdiri dari 5 (lima) orang BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 13 Penilaian terhadap prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat oleh Tim Penilai dilakukan apabila berdasarkan perhitungan sementara, pejabat yang bersangkutan telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi Penilaian prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Pasal 14 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat yaitu: a. Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi di luar Departemen Kesehatan. b. Pimpinan Instansi yang bersangkutan atau pejabat yang ditunjuk bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat instansi masing-masing. c. Direktur Promosi Kesehatan bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan Kesehatan masyarakat tingkat pusat yang berada dilingkungan Departemen Kesehatan Pusat 23 (2) d. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/ Eselon II yang ditugaskan mengelola bidang kesehatan bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat propinsi. e. Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Kabupaten/ Kota. Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh: a. Tim Penilai Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Pusat bagi Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Pusat. b. Tim Penilai Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Instansi bagi Pimpinan Instansi yang bersangkutan atau pejabat yang ditunjuk, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Instansi c, Tim Penilai Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Unit Direktorat Promosi Kesehatan bagi Direktur Promosi Kesehatan selanjutnya dalam keputusan ini'disebut Tim Penilai Direktorat. d. Tim Penilai Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Propinsi bagi Kepala Kantor Wilayah —Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Propinsi. e. Tim Penilai Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Kabupaten/Kota bagi Kepala Kantor Departemen Kesehatan/ Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, selanjutnya dalam keputusan ini disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. 4 () (2) GB) (4) Pasal 15 Keanggotaan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupaten/ Kota terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dengan susunan sebagai berikut a. Seorang Ketua merangkap anggota, b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota. cc. Seorang Sekretaris merangkap anggota. d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. Pembentukan dan sustinan anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Jntansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupater/Kota ditetapkan oleh a, Sekretaris Jenderal untuk Tim Penilai Pusat. b. Pimpinan Instansi yang bersangkutan untuk Tim Penilai Instansi. c. Direktur Promosi Kesehatan untuk Tim Penilai Direktorat d. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi. e. Kepala Kantor Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota. Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Penyuluh Kesehatan Masyarakat atau pejabat lain di lingkungan Departemen Kesehatan dan atau instansi lain di luar Departemen Kesehatan di tingkat Pusat, Propinsi atau Kabupaten/Kota yang menguasai bidang penyuluhan kesehatan masyarakat dengan ketentuan: a. Jabatan/pangkat serendah rendahnya sama dengan jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dinilai; b. Memiliki keablian atau kemampuan untuk menilai prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat ; dan ¢. Dapat aktif melakukan penilaian Masa jabatan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi, dan Tim Penilai Kabupaten/Kota, adalah 5 (lima) tahun, (5) (6) () (1) (2) Berdasarkan alasan yang sah, pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat memberhentikan dan mengganti anggota Tim Penilai sebelum masa jabatannya berakhir. Apabila Tim Penilai Propinsi belum dapat dibentuk Karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh Tim Penilai jabatan fungsional kesehatan lainnya yang ada di Propinsi yang bersangkutan. Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Penyuluh Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan. Pasal 16 Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi, dan Tim Penilai Kabupaten/Kota dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi, dan Tim Penilai Kabupaten/Kota ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mengangkat pengganti anggota Tim Penilai yang bersangkutan. Pasal 17 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, 26 ay Pasal 18 Usul penetapan angka kredit diajukan oleh : a. Pimpinan Instansi yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk Direktur Promosi Kesehatan, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan / Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kota/Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan untuk angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi di luar Departemen Kesehatan. Pimpinan unit kerja setingkat eselon H yang membawahi Penyuluh Kesehatan Masyarakat kepada Pimpinan Instansi masing-masing untuk angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat instansi masing-masing. Pejabat dilingkungan Direktorat Promosi Kesehatan yang ditunjuk oleh Direktur Promosi Kesehatan kepada Direktur Promosi Kesehatan untuk angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada instansi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Pusat yang berada dilingkungan Departemen Kesehatan Pusat. Kepala Bagian Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi kepada Kepala Kantor Wilayal/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Propinsi. q (2) e. Kepala Bagian Tata Usaha atau pejebat lain yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Departemen Keschatan/Dinas Kesehatan KabupatewKota kepada Kepala_ Kantor — Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia dan Penyuluh Keschatan Masyarakat Pertama serta Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Kabupaten/Kota. Pasal 19 Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menctapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), tidak dapat diajukan Keberatan oleh pejabat Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan. BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 20 Pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat ditetapkan dengan keputusan Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 28 ro) (2) BAB VIII PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 21 Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan keputusan ini telah melaksanakan tugas penyuluhan Kesehatan masyarakat berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan dalam jabatan dan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat dengan ketentuan: a. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil harus memenuhi syarat: 1. Berijazah serendah-rendahnya Diploma III ; 2. Pangkat Serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b; 3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli harus memenuhi syarat: I. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana /Diploma [V; 2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang IIl/a; 3, Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bemilai baik dalam | (satu).tahun terakhir. Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagai berikut: a. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil sebagaimana tersebut pada Lampiran V Keputusan ini. b. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli sebagaimana tersebut pada Lampiran VI Keputusan ini; 29 (Dd Q) a ¢ BAB IX SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 22 Untuk dapat diangkat dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat seorang Pegawai Negeri Sipil harus memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan. Di samping harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pengangkatan jabatan Penyuluh Keschatan Masyarakat didasarkan pada formasi jabatan yang telah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara Pasal 23 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Berijazah serendah-rendahnya Diploma III sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang penyuluhan kesehatan masyarakat dan memperoleh sertifikat; d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bemnilai baik dalam | (satu) tahun terakhir, Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan: b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda , golongan ruang IIl/a; QB) @ Q) c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang penyuluhan kesehatan masyarakat dan memperoteh sertifikat; d. Setiap unsur penifaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam | (satu) tahun terakhir. Untuk menentukan jenjang jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), digunakan angka kredit yang herasal dari pendidikan, penyuluhan Kesehatan masyarakat, pengembangan penyuluhan Kesehatan masyarakat, pengembangan profesi dan penunjang kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menctapkan angka kredit Pasal 24 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23 ayat (1) atau ayat (2); b. Memiliki pengalaman dalam bidang penyuluhan kesehatan masyarakat sekurang-kurangnya selama | (satu) tahun; dan c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit yang berasal dari unsur kegiatan pendidikan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat, pengembangan profesi dan penunjang kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. 31 BAB X PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN, PEMBERHENTIAN DARI JABATAN, Pasal 25 Penyuluh Kesehatan Masyarakat dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila: a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata golongan ruang Ill/c dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama sampai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang [V/b; atau b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang [lV/d, dan 20 (dua puluh) bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c; atau c. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat; atau d. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau e. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat; atau f. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; atau g. Cuti di luar tanggungan negara. Pasal 26 (1) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah selesai_ menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, dapat diangkat kembali pada jabatan semula. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah diangkat kembali dalam jabatan semula sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dari prestasi baru dibidang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang diperoleh selama tidak inenduduki jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Q Pasal 27 Penyuluh Kesehatan Masyarakat diberhentikan dari jabatannya, apabila : a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari Jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari Jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau ©. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat BAB XI PERPINDAHAN JABATAN Pasal 28 Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier, Penyuluh Kesehatan Masyarakat dapat dipindehkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lainnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. Pasal 29 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil dapat dipindahkan menjadi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Alli, apabila Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil yang bersangkutan telah memperoleh Ijazah Sarjana/Diploma IV di bidang Kesehatan, atau Sarjana/Diploma IV bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan dan telah memperoleh sertifikat yang disetarakan dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Abli. BAB XII PENUTUP Pasal 30 Petunjuk pelaksanaan keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara 34 Pasal 31 Apabila ada perubahan mendasar, sehingga dianggap tidak sesuai lagi dengan ketentuan dalam Keputusan ini dapat diadakan peninjauan kembali Pasal 32 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal: 14 Agustus 2000 LAMPIRAN | : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 2 BB/KEP/M-PAN/8/2000 TANGGAL: 14 Agustus 2000 NOMOR RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL, PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT ( PKM ) TERAMPIL DAN ANGKA KRECITNYA NO UNSUR ‘SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN SATUAN | ANGKA PELAKSANA HaSIL (TAP) | KREDIT Z Zz z a 3 é 7 1 [PENDIOKAN [A Mengikuti pendidikan 1 Satjana Muda ! Akademi Diploma iit Vaza 50 |Sermua Jenjang ‘sekolah dan mendapat Diploma tt ‘jazahigelar 7 Sekolah Lanjutan Tingkat Aras / Diplomat Taear 25 [Serva Jenjang [& Mengikutl pendidkan dan 7 Lamanyé lebih dai 950 jam ‘Senifikat 75___|Senua Jenjana belativan fungsional dibidang | 2 Lamanya antara 641-960 jam ‘Serifkat 8 ——[Semua Jenjang ppenyuluhan kes, masy. dan ‘S Lemanya antara 481-640 jam, Serifkat 5 [Semua Jenjang ‘mendapat Surat Tanda Tamat_ [4 Lamanye antara 161-480 jam Serifkat ‘3 [Semua Jenjang Pendidikan dan Lathan ‘5 Lemanye antera 81-160 jam ‘Serifkat 2 [Semua Jenjang es (STEPL) atau sertfikat ‘6 Lamanya antara 30-80 jam ‘Serifkat ‘1 |Semua Jenjang IT TRENYULUHAN A Mempersiankan kegtan T Menyusun rencana § fahunan KESEHATAN penyuiuhan keschaten 2 Mengumpulkan data Laporan 0.09 {Pic Penyetia MASYARAKAT ‘b Mengolah dais ‘Laporan O11 {PK Penyelia 7 Menyusun sencana tahunan a_Mengumpuikan data Laporan. 0.035 _|PKM Pelaksana Lanjuten b_Mengolah data Caporan (0.045 [PKM Peioksana Lanjutan ‘J Menyusun tencana tiwulanan 2 Mengumputkan data Laporan 0.01 _ |PKM-Pelaksana 1b Mengolah data Laporan 0.016 —|PKM-Pelaksana ‘©_menganalsa dan mengevaluasi data ‘Laporan 0.07 | PKM-Penyelia ‘J mempersianken rer.cana ‘Laporan 0.01 —|PAM:Penyelia 36 No UNSUR ‘SUB UNSUR URATAN KEGIATAN SATUAN | ANGKA BELAKSANA HASIL(TIAP) | KREDIT i 2 3 a 3 6 7 4 Menyusun rencane bulanan 2 Mengumpuikan data Lapor 0.008 __|PKM-Polaksana: 1b Mengoiah data Taporan (0.012 |PKM-Pelaksana \¢menganalisa day mengevaluasl data Laporan ‘0.04 | PKM-Penyelia id mempersiapkan rencana Laporan (0.08 _|PKM-Penyelia 5 Mengidentifikasi potensiwilayah yang berkaitan dengan masaiah kesehatan a Mengumputkan data primer dengan Laporan 0.007 |PKM- Poloksena ‘cara wawancara bias B Mengumpulkan data primer dengan Taporan 0008 |PKNPelaksana ‘cara observasi sosaat © Mengumpulkan data primer dengan Taporan 3.008 |PKM-Pelakeane ‘cara menggunakan angketlangsung ‘T Mengumpulkan data primer dengan Taporan Doar |PKMPalakcana Lanjutan ‘cara menggunakan angket alat bantu © Mengumpulkan data sekunder dari Taporan DoIs |PKMPolakeana ‘satu sumber 7 Melakukan tabulesi dan pengolahan Taporan (0.084 |PKM-Penyela data dengan cara manval @ Melakukan anaiiis hasi tabulea date Taporan 04S | PKM-Pelaksana Lanjutan secara deskriptt 7 Menyusun laporan hasl pelaksanaan’ Taporan D024 [PRM Pelaksana dengan enggunakan salu instrumen 37 INO UNSUR ‘SUB UNSUR URATAN KEGIATAN SATUAN | ANGKA BELAKSANA HaSIL(TIAP) | _KREDIT i Zz 3 a 3 6 7 6 Pengembangan rancangan strategi penyu- luhan kesehatan masyarakat @-Menyusun rancangan strategi penyuiuhan Rencangan | 0.038 |PKM-Polaksana Lanjuten ‘ingkat kecamatan untuk satu jenis program 1D Menyusun rancangan strategi penyuluhan Rancangan 0123 [PRM Penyota tingkat kabupaten untuk satu jenis ___progtam ‘© Menyusun rancangan strategi penyaluhan Rancangan | 0.172 _|PKMAPenyela ‘ingkat propinsi untuk satu jenis program ‘¢ Melaksanavan uj coba rancangan stategi Rancangan | 014i _[PKMPenyela penyuiuhan tingkat kabupaten @ Menyusun rencana kerja / usuian Rancangan | 0.022 _|PKMPelaksana kogiatan tingkat kecamatan 7 Menyusun rencana kerja /vsulan Rancangan 0155 [PRM Penyeta kKediatan tingkat kabupaten 7 Pengembangan Media Penyuluhan @ Menyusun materi penyuluhan untuk radio Naskan ©.11 |PKM-Potaksana Lanjutan ‘dalam bentuk drama ser B” Menyusun materi penyuluhan untuk radio Naser 0193 [PRM Penyela dalam bentuk fragmen/obrolan © Menyusun mater penyuluhan untuk media Waskah ‘TOS |PRUPelaksana Lanjutan Jar ruang dalam bentuk umbulumbul ‘@ Menyusun materi penyuluhan untuk media Waskah 0078 |PKW-Pelaksana Lanjutan {var tuang dalam bentuk bilboars ‘© Menyusun materi penyuluhan untuk media Naskah 0078 |PKM Pelaksana lar ruang dalam bentuk spanduk 38 untuk pameran ino UNSUR ‘SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN SATUAN | ~ANGKA PELAKSANA HASIL(TIAP) |_KREDIT i 2 3 a 5. 6 7 7 Wenyusun mater penyuluhan untuk media Naskah 7035 [PKI Pelaksana Lanjtan {atap muka dalam bentuk diskusi kelompok (2 Menyusun materi penyuluhan untuk media Waskah 01a |PKW-Pelaksana tatep muka dalam bentuk ceramah Fr Menyusun materi penyuluhan untuk moda Naskeh ‘0.023 | PKM Pelaksana ‘cetak dalam bentuk poster T™ Menyusun mater penyulunan untuk media Naskah ‘7035 —|PKM_Petaxsana Lanjutan ‘cetak dalam bentuk booklet J” Menyusun materi penyulunan untuk media Naskah 001 |PRN-Polaksana ‘cetak dalam bentuk vansparan ke” Menyusun mater penyuluhan untuk media Naskah 002 |PRN-Pelaksana Ccetak dalam bentuk Komi T~ Menyusin maten penyulunan untuk media Neakeh D105 |PRM-Penyeta ccetak dalam bentuk lembar balik ‘m Menyusun mater penyulunan untuk media Neskah 01096 |PKN-Penyela etak dalam bentuk flashcard ‘9 Menyusun mater penyulunan untuk mega Naskah ‘D014 —/PKM-Peaksana ‘cotak dalam bentuk sticer ‘© Menyusun mater penyuluhan dalam bentak Neskar 0018 [PRM Pelakeana ‘iat peraga penyuluhan B Menyusun mater penyuluhan untuk meda Naskah 0087 {PEN Pelaksane Lanjutan pamecan '@ Wembuat rancangan { design ) media penv- fuhen kesehetan masyarakat a Membuat rancangan medis penyuluhan Rancangan | 0036 |PKM-Pelaksana tuntuk media cetak B_ Membuat rancangan mada penyuluhan Rancangan ‘024 [PRN Penyaia Untuk media elektronika ‘© Membuat rancangan media penyuluhan Rancangan 009 [PKI-Penyaia untuk media var 1uang ‘@ Membuat rancangan meda penyuluhan Rancengan 048 |PKM-Penyela 39 INO UNSUR SUB UNSUR URATAN KEGIATAN ‘SATUAN HASIL (TIAP) ANGKA KREDI PELAKSANA 3 a 3. 7 9 Melakakan uj coba meda penyauuhan '@ Melaksanaken persiapan uji coba dengan ‘membuat kerangka acuan untuk satu wiiayah Laporan 0.128 PKM-Penyelia 'b” Melaksanakan persiapan uj caba dengan membuatinstrumen ui coba secara terbuka Taporan 0038 PAW: Pélaksana Lanjulan ‘© Meloksanakan persiapen ui coba dengan membuatinsttumen uj coba secara tertutup Taporan or PRM Penyeka '® Melaksanaken uj coba media audiovisual dengan durasikureng dari 1 menit Taporan O08 PRM Penyela 1 Melaksanakan ui coba media eetak dengan jumiah halaman kurang dati 4 Taporan ons PRM Penyela 10 Welaksanakan evalvasi media penytuhan kesehatan masyareket 2 Melakukan persiapan evaluasi media de- gan membuat kerangke acuan untuk satu wilayah, Kerangka Acuan 0.09 IPKM.Penyeta 'D_ Melakukan persiapan evaluasi media de rigan membuat instrumen terbuka dengan vatiabel kurang dari 10 Tmatumen ons |PRM Peleksana Lanjuian ‘© Melakukan persiapan evaluasi media de ‘agan membvatinstrumen tebuka dengan variabel ebih dari 10, instiomen o72a IPM Penyela "© Melaksanakan tabulasi dan pengolahan data ‘evaluasi mecia penyuluhan dengan cara ‘manual dengan vaniabel kurang dati 10 Taperan Oozt IPAM Pelaksane 1” Melaksanakan tabulasi dan pengolahan data cevaluasi media penyuiuhan dengan memakai komputer dengan satu vatiabel Taporan oT07 IPAM Penyaia 17 Memprakondsikan kegiaten penyuluhan keseha tan mesyarakat di lapangan @ Melakukan pendekatan indvidulkelompok tethacap masyarakat uum Laporan oo12 PKM.Petaksana 40 No UNSUR ‘SUB UNSUR URATAN KEGIATAN SATUAN 1 ANGKA PELAKSANA HasiL (Tip) | KREDIT i Zz 3 a 3. é 7 1b Melakukan pendekatan indvduikelompok Laporan 0012 |PKM-Pelaksana tethadap tokoh masyarakat © Melakukan pendekatan inchidulkelompok Taporan a7 |PaN-Penyaia teshadap pimpinan insttus ‘@_Melakukan pertemuan intae program Notulenfabsensi | 001 |PAW-Palakeana lintas sektor J tingkat kecamatan IB. Metaksanakan advokasi 1 Menyusun perencanaen acvokast kesehatan ‘a Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan Leporan ota |PKM-Petaksana ‘advokasiditingkst kecamatanidesa Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan Taporan O04 _ |PRM-Pelaksana Lanjutan acvokasi di tingket kabupaten 7 Melaksanakan advokasi Taporanh 702 |PRM-Pelaksana Lanjuten a Melaksanakan advokasi i ingkat kecamatan/ esa b” Melaksanakan advokas: a ungkat Kabupaten? Taparan Tod [PRP enyalia kota 3 Melakukan evaluaal alas has advorasi 2 Melakukan evaluasi hast advokasi i tngkat Laporan 0.08 |PKM-Penyetia kecamatan /desa B_ Melakukan evaluasi hacl advokasi dl ingkat Taporan O12 |PRAPenyela kabupatenfkota |C Melaksanakan penggalangan | 1 Melakukan identikasi dalam rangka menggalang Welaksarakan kegiatan penyulghan ihdiado Tapon ‘Onis | PRMPenama dengan demonstrasi/praktek 2 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung a Melaui radio dengan satu arah Laporan o.014_|Pkw-muda 'b Mela radio dengan cara ua aah Laporaa, 021 — [PRM Modya. ‘S_ Melaluitetevisi dengan satu arah Lepore 0.03 JPKN-Madya _Melalutelevsi dengan cara dua arah Laporan, 0,06 PRN Nadya ‘© Melalu' Koran majalah / ural ‘aperan- 0.156 [PKI Muda 1 Melati komputer imeret Taporan- 0.69 — PRM (9 Mola surat Taporan 0.02 |PKiePeriara 7 Melaksanakan keglalan pameran {_Membuat rencana rancangan pameran Laporan 9.076 [PK muda 'bMelaksanakan tugas sebagai pramuicaTa Har ‘001 _PKNePenama ada pameran tingkat nasional ‘© Melaksariakan togas sebagai pramuwicara Fa ‘053 PRN Miadva ‘Bada pamerantingkst intemasional “TWzmbenican pelayanan koneaing ‘Memberikan pelayanan konseting kepada Laporan, 0,005 |pkM-Petame ‘masyarakal dengan dasar pencidkan datas ‘SMUIStAK ‘S Melekukan pemantavan dan evalvasi progiam penyuluhan Kesehatan a_Membvat konsep pedoman pemantauan Pedoman 0.4 |PKn.Muda 'b_membvat konsep pecorian evaliasi edoman 06 |PRM-Madya: {¢-mermbuat insvumen untuk pemantaude Tnsirumen [0.114 [PKM-Muda’ _Membuatinstumer untuk evalvasi Tnirumen | 0.186 PKMCMadya ‘@Melaksanakan pemantauan program aporan 0,08 IPKN-Musa enyuluhan 7 melaksanakan evaluse program panyuhan | —Laparan O15 |PRIRRya = (No ORO SUB UNSTR URAIAN REGIATART SATURN —|RNGRR PELARSANE wast. iae)_|_ KREDI i z z z 3 é z tu JPENGEMBANGAN | Aelaksanakan pengertangan | 1 Menjusun pedoman/panduanpetunik tknis PENvULUHAN |” pedoman perynan 2 Menjusuntensep/pedomen jens untuk | Konsep Pedoman| 02 psau-retama IkeseHaran satu progam IMASYARAKAT 'B Menyosinwensep pedoran ue tak” | Rensen Pedaman | a JPRS progam ecpady “PMembshas konsep | pedoran iS 2 Merrbahas sebagal enya foneep/ at 002 feranPerama dorian re untae salu progr D Mrnbanas sebagai penyajtersep ai BOE PRs edoman unis ut progam ea = Merbahes sbagal penbatas Korner rar Dea [Bra Pama dorian jie nk at program S Wemnbakss sebaga prbaasKonsep rai Toa Bee doman kris unt program pad = @Wembatossebega nate sober tonsa Tor 306 PRN pedoman uk unt st program 1 Merbahas seboga’ are suber Ronee Tar DoS PRES oman jini ul program pad te ‘human konseppedoran ls 2 MerumuskanKonsep paceman kris untuk | Koneep Pevoran| 04 [excientada sau program raster Rap fearon Ts aR] KS Pecan 07 — ae ogra espa 5 Niutan sine peigembas | Warum kets pooganbangar gan penyuhan perjlunan Kesehatan yang suah aca a Menyusun Keangka acuen erenpta Acvan | 033 |PraA-Pertama bwenlapan ban fast TOOT Taperan | "0.349 [Pro Perar Manga don mengla cal info taperan [0.264 — [Pro de ——— Merumustan tnsap toaton Konse 72 — [PRM T iermuthon kebjakan pongembongan parva Kesehtan yong bers! perbaarcan a Menyvain terangk seuan Kerongia Acvan | 0.264 _[Prav-Petama 3 wenn baan fasta Toma ‘aperen | 0-159 [PRN Per -—Mengooh can mega ats Ins Mas pera O24 [prac cs a Weramustan fonsep kebiakan Koneep Tea |Pa-wagys 54 Ine URS Sis UNSUR URATAN KEGIATAN ‘SATURN | ~ANGKA PELARSANA HasiLcriap) | KREDI T Z z z 3 6 7 IC Mengembangkan metode 1 Merumusken pengembangan mefode penyulinan Penyjulunan kesanatan yang bersfa penyempurnaan 2 _Menyusun kerangiea acvan Kerangia Acuan | 0.684 _|PKM-Muda 'bMenylapkan don mengolah bahanidalaormast | Laparan (0.037 [Pat Peiama’ ‘© Mengansisa data dan inforras dan merumusian] ——taparan 08 [PRMENadya one kebijaksanaan i Tiferomusian pengemoangan melede ponyuhan . yang bersifat pembaharuen 8 _Menyusun kerangka acvan Kerangig Acuan | 0.39 |pKvenieda 1b _Menyapten dan mengoish bahanMdaiarnvarraal | Caporan 0.396 _[PKMCPeriama ‘© Menganaise dala dan informaci den merumusken) —Laporar 057 —]PKMCMada onsep kabfakeanaan IW |PENGEMBANGAN | Membval waa WaT anya 1 Kays mish has peneliian Eeag kesehatar PROFESI Dimian el baang kesehatan yang eipubikasixan | Dalam bertuk buku yang teria dan anya 125. |Semvajenjang dedarkan socara nesonat Dalam maja ima yang dakal nstaner rane ‘o___|Sencayenane berwer 2 Kaya tls berupa tnjuan aay uaean Wal ‘dengan gagasan sencii dalam bidang Kesehatan yang ids cipubkasican ttap idokumentas- kan pada perpustakaan insiansi yang bersang. kutan dalam bertuk a bua Bucs 7_|Semua jenjang b—waralah Waiaiah 3.5__|Semus jengang "Katya tls bevupa tijouan alaa Uasan Wah ‘dengan gagasan sencir dalam bidang penyuiuhan Kesehatan yang dipuoikastkan dalam bentuk abun Bucs 5__|sernuajenjang Warsi Takai 4 [Seu jenjang “4 Tusan mah poputer a bigang penyaldhan kesehalan masyaratat yang deebarluaskan Kana 2 fsemusjeniang alam bidang penyiuhan Kesehatan mela media massa ' Menvempakan prasaran berupa Thuan, gagasan Tasiah ZS Ses onang dan alau vlasan mish lbidang penyutahan ‘esohatan pada petersan ish |abatan fungsionel Pesyluh Kesehatan Masyaraval No UNSUR ‘SUB UNSUR CURAIAN KEGIATAN ‘SATURN | ANGKR BELARSANE Eee asi crap) |_KREDIT i z z a 3 6 z IB. Menejemankan ! menyadur | Tesemanantsscuran di bidang Penyulvhan buku dan bahan sinya a Kesehatan yang dpubtasian dalam bertut bidang penjuuhan Kesehatan 8 Buku yang ollerbitan atau cedarkan secara Buu 7 |Semuaerjang asional Z : | 1D Majela inh yang aia oleh nelane yang Tapeh ‘35 |Semua jeniang j bewenang 7 Tejemehanisaduran d bidang Perjuiihan Kesehatan yang tak dpubilasizan dalam bentuk a Buu Buty 3 |semzajenjang ‘balan Meash 15 [Semua enjang 3 Membuatabsiak tulsa Wah yang Gara Makasar +5 Jems enjang dala zenerbitan _. IE Wemioual Boks pedoman pe- |Werrbval buku pedomarvbalunj pelaveanaan7 lunjak petaksannanypetunue —[petunuk tenis cf bang peryuluhan Kesehatan Neskah 2 |Semua jerjana teknis 6 bang peryuutan | masyarakat pecoman esehatan masyarokat 2 [5 mengembanahen tknolag lepal_|Mengerbagkan tmnaog tepat una UI BGarg guna d biéeng penyuunan——_|penyituhan kesehalan masyarakal kau 5 {emia enjana kesehatan masyarakat is IV [PENURGRNG —~Fa"Mengalar/malain yang berkatan |Wengajr/ mean Fada pend daa pala 7am Dod — [Serva jrjang KEGIATAN, dengan bideng penyiunan —pegaveai pelsjaran PENYULUHAN iesehatan masyaraal KESEHATAN |B Mengiut negiatan sersnar? | 7 Mangia soninav Tokakanya temasional MASYARAKAT lokakans alam bedang nasional sebagai Penyuuhan Kesehatan masyarakal| 2 Pemvasaran ka 3__|Semuajenjang_ ‘b_Pembanas! moderator [arasumber Ka 27 [Sera jenang ‘= Poseta Kal 4 ISemaa erjang 2 Wisogiisberperan sara sebagai delegaat Tish seboga: a Kea Kal 15 _ |Semuajenjang Angola Kal + [Semis jenjang | [E Menpa anggata im seria | anja ang SRT in pera Tahu ‘05 —|Semuajenang TRSUR ‘Sue UNSUR TRAIAN REGIATAN ‘SATUAN “ARERR PELARSANA hasicniaey | KREDI | z C x z 3 6 za [0 Memperoteh tarda penghargaan/| | Tanda jesaipenghargaan da pemetntan alas land jasa estas keranya Tap tanda jos tnakat a_Nesonalntemasiorat Penghaigsen | 3___|Semuajenjang 8 Pepin Penghargean [2.5 [Sera enang Kabipstevs Penghargean | 2 [Serva enang 2 Gar ehoraen dibigang aden Geter 15 —_|Senua enjang JE Fiend anggats cegaicacl —|~t Tait itemasional Nasional senag3r profes bidang Patt a. Peagurus att Thun 1__|serma jenjang 3 Anagota a Tahun 3/5 |Semua erjong 7 Tighe Propins sebagal a Pengurs att Tahun 05 [semua jenjang b_Arugota at “Tau 3.35 [Sonus erang. JF Wempecteh gear esataraan—[icmperoln yazanipear yang Wa eeSTa ala tanga Ing tgasrye 1 Sajanab iV lzanigear 5 |Semusjenyang 2 Pasa Sagara pzanigelr 10 [Sema enang 3 Deiter iszahigelr 15 [Seria orang (& Merjad angoot Tin Paniat | Sebopai aaa sk 7 [Senua jane kanya yang berkatan 7 sebaga ingots 3k 75 |Serve eng dengan asvokas, pengglangan dutngen sos, perberdayaan mmasyorata LAMPIRAN II; KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 58/KEP/M.PAN/8/2000 TANGGAL: 14 Agustus 2000 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT TERAMPIL, ] JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT | PER PENYULUH PENYULUH PENYULOH | UNSUR SEN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN TASE MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT { PELAKSANA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN. 2 % We We we Tira Wi Tie tira UTAMA, |A. PENDIOIKAN 1B. PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT 280% 2 48 64 80 120 160 240 IC. PENGEMBANGAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT 1D. PENGEMBANGAN PROFESI |PENUNJANG KEGIATAN 20% e 7% 6 2 30 40 60 PENYULUHAN KESEHATAN IMASYARAKAT SUMLAH 100% a 60, wo 70 750 266) 300 ZEN ENMERINEGARA Peynvas [APARATUR NEGARA LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR TANGGAL JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHL 58/KEP/M.PAN/8/2000 14 Agustus 2000 i JENJANG JABATAN | GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDTT PER PENYULUH ~ PENYULUH no| UNSUR SEN KESEHATAN KESEHATAN PENYULUH KESEHATAN TASE | MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT MADYA PERTAMA, MuDA % Mra [wis [We [itd [wie] wib [wie JUTAMA A. PENDIDIKAN B. PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT = 80% 80 120 160 240 320 440 560 IC. PENGEMBANGAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT ID, PENGEMBANGAN PROFFS1 | PENUNJANG KEGIATAN = 20% 5 30 a Co) o Te 140 PENYULUHAN KESEHATAN IMASYARAKAT JUMLAK a 150 200. 300 408 350 700 é “Wenfer! NecaRA AYAGUNARN APARATUR NEGARA peronvasi } *-entdpy numoes 59 LAMPIRAN V. TANGGAL ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN BAGI JABATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT TERAMPIL : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 58/KEP/M.PAN/8/2000 14 Agustus 2000 GOLONGAN ‘STTB/WAZAH ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN No RUANG ATAU YANG KURANG 1 TAHUN | 2 TAHUN STAHUN [4 TAHUN] SETINGKAT 1 TAHUN, LEBIH 7 z 3 4 5 € T 8 1 Wb SMA/D IL 49 45 50 55 60. SARJANA MUDA / 40 48 52 58 65 DM 2| We SMTA/DI 60. es 70 75, 80. SARJANA MUDA / 60 66 72 78 86 DA/OM 3| Wd SMTA/DI 80 83, 87 a 95 SARJANA MUDA / 80 85 90 95 100 DWom 4 Wea SMTA/D! 100 110 120 130, 140 ‘SARJANA MUDA / 100 m1 122 133 145 DN/OMI 60 ‘GOLONGAN S178 7WAZAH ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN NO RUANG ATAU YANG KURANG]f TAHUN” | 2 TAHUN [3 TAHUN | 4 TAHUNT He SETINGKAT 4 TAHUN LESH i a _3 at 3 é 7 3 5 wip SMTA/DI 150 160 170 180 190 SARJANA MUDA / 150 181 172 189 195 Disom 6 tre SMAJO1 200 222 244 266 288 SARJANA MUDA / 200 223 287 am 295 DisOW _| 7 lia SMTA/DI sid 300 300 300 300 300 SARJANA MUDA J L osm 6l “ menfERINEGARA LAMPIRAN VI: KEPUTUSAN MENTERI NEGARA, PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 58/KEP/M. PAN/8/2000 14 Agustus 2000 NomoR TANGGAL, ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN BAGI JABATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI GOLONGAN STTB WAZA ‘ANGKA KREOIT DAN MASA KEPANGKATAN No | RUANG ‘ATAU YANG. KURANG TT TAHUN [~ 2TAHUN | 3 TAHUN | a TAHUNT SETINGKAT 4 TAHUN, LESH i 2 3 4 = = Z & a} ea SARUANA 10 IV 100 112 124 497. 450 PASCA SARJANA 100 116 132 148. 155 2) tre SARJANA/D IV 150 162 174 187 200 | ~~ PASCA SARJANA 50 163 a 11 205 DOKTOR 750 15 780 cr 20 SARJANA 200 28 250 278 300 af re PASCA SARJANA 200 ay 252 7a 305 DOKTOR 200 ar 254 282 30 62 No ‘GOLONGAN T RUANG ANGKA KREDIT DAN MASA KEBANGKATAN KURANG 4 TAHUN | 2TAHUN | 3TAHUN | —@TAHUNT i SETINGKAT. ATARUN, LEBIK a 228 ras 4 3 é 7 8 alse SARJANA 300 325, 350 a5 400 ‘SCH SARJANA 300 325 We 38 405 DOKTOR 300 uF 384 382 40 5} Mla SARJANA 400 437 474 512, 550 BASCA SAR JANA 405 BE a ae 35 DOKTOR 00 wa0 480 3m0 60 6} ie SARJANA, 850 587 624 662 690 PASCA SARIANA 5a 588 we Co WS DOKTOR 350 ory 630 70 700 7 se SARJANA sid DOKTOR 700 700 700 700 700 63

You might also like