You are on page 1of 15
KHAWARIJ DISUSUN ALFIN SYAHRI (201926001) ATHLIA ANISSA, (201926003) DARA MUTIA (201926009) DOSEN PENGAMPU: SURIANA, S.Pd.L, M.A \Qy See ‘a PENDIDIKAN GURU MADHRASAH IBTIDAYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE Jl. Medan - Banda Aceh, Alue Awe, Muara Dua, Kota Lhokseumawe DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB | PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB Il KHAWARIJ 2.1 Pengertian Aliran Khawarij 2.2 Sejarah Perkembangan Khawari] 2.3 Tokoh ~ Tokoh Khawarij 2.4 Dalil Al.Quran yang Berlandasan Pemikiran BAB Ill PENUTUP DAFTAR PUSTAKA. KATA PENGATAR Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KHAWARIJ”. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat kesalahan, saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbalk bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada . Bapak Dr. Drs. Hafifuddin M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe. Ibu Suriana, $.Pd.1., M.A. selaku dosen pengampu . Kedue orang tua yang selalu memberikan dukungen dan doanya, . Seluruh teman-teman PGMI yang telah memberikan motivasi sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas, Lhokseumawe, 30 Maret 2020 Penulis BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penefsiran ini merupakan corak baru dari penafsiran al-Qur'an yang terjadi pada masa kekuasaan Daulah Umalyyah, pada mulanya Khawarij merupaken bagian dari pada pengikut Ali Bin Abi Talib, kemudian mereka memberontak kepada Ali, bersamaan dengan itu lahirlah kelompok ini sekaligus dengan itu lahir pula paham-paham mereka termasuk dalam penafsiran Al-Qur’an versi Khawarij Kaum Khawarij telah memulai masa-masa mereka yang gemilang pada masa kekuasaan Daulah Umayyah, mereka adalah bangsa Arab 35 Sophist: Jurnal Sosial, Politik, Kajian Islam Dan Tafsir yang lebih dekat kepada sifat-sifat kebaduwian. Begitu pula mereka sedikit berhubungan dengan kebudayaan luar. Faktor inilah yang menyebabkan pengikut Khawarij kurang mendapat perhatian dan simpati dari masyarakat setempat, begitu juga dengan ajaran-ajaran mereka yang dianggap saklak, hal ini dapat dilihat pada pendapat- pendapat mereka dalam menafsirkan Al-Quran, Meraka menganggap kafr orang-orang yang tidak sealiran dengan mereka dan tidak mau mengikuti paham mereka, Kaum Khawarij terdiri atas pengikut-pengikut All Ibnu Abi Tallib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap All Ibnu Abi Talib dalam menerima arbitrasi sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tentang Khilafah dengan Mu'awiyah Ibn Abi Sufyan. Nama khawarij berasal dari kharaja yang berarti keluar. Nama lain yang diberikan kepada mereka ialah Harura yang merupakan nama salah satu desa yang terletak didekat kota kufah, di Irak. Diantara sebab-sebab lain munculnya Khawarlj adalah watak bangsa Arab umumnya adalah memberontak walaupun dengan sesuatu 5 5 Tamim Ushama, Metodelog! Kajian Kritik Dan Obyektif tentang Al- Qur’an,Riora Cipta karya Jakarta tahun 2000), hal 50 38 Tafsir Khawarlj Dalam Persfektif Perpolitikan Islam.... Vol. 1, No. 1, Juni 2018 sebab yang sangat kecil dan juga merupakan salah satu kebiasaan bangsa arab pada waktu itu yaitu balas dendam atau tuntut bela, Dan hal i dilakukan kaum Khawarij tethadap Ali Bin Abi Talib yang merupakan khalifah ke empat pada masa itu, kaum Khawarij tidek dengan sepenuhnya mengakul kepemimpinan Ali sehingga mereka berontak terhadapnya yang pada ekhimya menimbulkan peperangan- peperangan antara kedua belah pihak. Kaum Khawarlj tampil dengan pendapat-pendapat mereka dalam menafsirkan alqur’an yang sangat frontal. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah perkembangan khawarlj ? 2. Siapa saja tokoh-tokoh khawarij ? 3. Jelaskan pemikiran dan ajaran pokoknya ! 4, Uraikan dalil Al.Quran yang menjadi landasan pemikirannya ! 1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan khawari 2. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh khawatij 3. Untuk mengetahui pemikiran dan ajaran pokoknya 4, Untuk mengetahui dalil Al.Quran yang menjadi landasan pemikirannya. BAB I KHAWARIJ 2.1 Pengertian Aliran Khawari) Secara etimologi kata khawary ini berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar, mucul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, Ahawari/ berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan Islam Adapun khawerij dalam terminology iImu kalam adalah suatu adalah sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 1 H/657 M, dengan kelompok ughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan_ perihal persengketaan khilafah. Harun Nasution menyebutkan bahwa nama Khawanij berasal dari kata Kharaja yang bererti keluar. Nama itu sendiri diberikan kepada mereka karena mereka keluar dari barisan Ali, Dengan demikian kaum Khawarl] memandang diri mereka sebagal orang yang meninggalkan rumah dan kampong halamennya untuk mengabdikan iri kepada Allah dan Rasul-Nya. Kaum khawarij kadang-kadang juga menamakan golongan mereka kaum Syurah, artinya kaum yang mengorbanken dirinya untuk kepentingan keridhoan Allah. Dan, mereka juga sering disebut Haruriyah dari kata Harura yaitu nama desa yang terletak di dekat Kufa di Irak. Di tempat inilah mereka berkumpul setelah memisahkan dirt dari Ali berjumlah dua belas ribu orang dengan memilih Abdullah Ibn wahab al-Rasid menjadi imam sebagai ganti dari Ali Ibn Abi Thalib. 2.2 Sejarah Perkembangan Khawarij Khawari], sebagaimana telah dikemukakan, telah _menjadikan imamah/khilafah/politik sebagai doktrin sentral yang memicu timbulnya doktrin-doktrin teologis lainnya. Radikalitas yang melekat pada watak dan perbuatan kelompok khawarlj menyebabkannya sangat rentan pada perpecahen, baik secara internal kaum khawarij maupun secara eksternal dengan sesama kelompok islam lainnya. Pera pengamat telah berbeda pendapat tentang berapa banyak perpecahan yang terjadi dalam tubuh kaum, khawarl]. AtBagdadi mengatakan bahwa sekte ini telah pecah menjadi 20 subsekte, Harun mengatakan bahwa sekte ini telah pecah menjadi 18 subsekte. Adapun Al-Asfarayani, seperti dikutip Bagdadi, mengatakan bahwa sekte ini telah pecah menjadi 22 subsekte. Terlepas dari beberapa banyak subsekte pecahan khawarij, tokoh-tokoh yang disebutkan di atas sepakat bahwa subsekte khawari] yang besar hanya ada 6, yaitu: a. Al-Muhakkimah Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut golongan Al-Muhakkimah.Bagi mereka Ali, Mu'awiyah, kedua pengantara Amr Ibn Al-As dan Abu Musa AlAsy’ari dan semua orang yang menyetujul paham bersalah itu dan menjadi kafir. b. AbAzarigah 8 Golongan yang dapat menyusun barisan beru dan besar lagi kuat sesudah golongan Al-Muhakkimah hancur adalah golongan AlAzariqah.Daerah kekuasaan mereka terletak diperbatasan Irak dengan Iran.Nama ini diambil dari Nafi’ Ibn A-Azraq. Khalifah pertama yang mereka pilih ialah Nefi’ sendiri dan kepadanya mereka beri gelar Amir Al- Mu'minin. Nafi’ meninggal dalam pertempuran di Irak pada tahun 686 M. mereka menyetujui paham bersalah itu dan menjadi musyrik. AbNadjat Najdah bin Ibn ‘Amir Al-Hanafi dari Yamamah dengan pengikut-pengikutnya pada mulanya ingin menggabungkan diri dengan golongan Al-Azariqah. Tetapi dalam golongan yang tersebut, akhir ini timbul perpecahan. Sebagian dari pengikut-pengikut Nafi’ bn ALAzraq, diantaranya AbuFudaik, Rasyid Al-Tawil dan Atiah Al-Hanafi, tidak menyetujul paham bahwa orang Azraql yang tidak mau berhijrah kedalam lingkungan Al-Azerigah adalah musyrik. Akan tetapi mereka berpendapat bahwa orang berdosa besar yang menjadi kafir dan kekal dalam neraka hanyalah orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka, Adapun pengikutnya jika mengerjakan dosa besar, benar akan mendapatkan siksaen, tetapi bukan dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga. AbAjaridah Mereka adalah pengikut dari Abd Al-Karim Ibn Ajrad yang menurut Ab-Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi Menurut paham mereke berhijrah bukenlah merupakan kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi’ Ibn Al-Azraq dan Najdah, tetapi hanya merupakan kebajikan.Kaum Ajaridah boleh tinggal diluar daerah kekuasaan mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir Harta boleh dijadikan rampasan perang hanyalah harta orang yang telah mati e. AbSufriah Pemimpin golongan ini jalah Ziad Ibn Al-Asfar. Dalam paham mereka dekat sama dengan golongan Al-Azarigah. f Ablbadiyah Golongan ini merupakan golongan yang paling beda dari seluruh golongan Khawarij. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad yang pada tahun 686 M. memisahkan diri dari golongan Al-Azariqah. Semua subsekte itu membicarakan persoalan hokum orang yang berbuat dosa besar, apakeh masih mukmin atau telah menjadi kafir. Tampaknya, doktrin teologi tetap menjadi primadona pemikiran mereka, sedangkan doktrin-doktrin yang lain hanya merupakan pelengkap. Pemikiran subsekte ini lebih bersifat praktis dari pada teorotis, sehingga kriteria bahwa seseorang dapat dikategorlkan sebagai mukmin atau kafir tidak jelas. Hal ini menyebabken -dalam kondisi tertentu- seseorang dapat disebut mukmin sekaligus pada waktu yang bersemaan disebut sebagai kafir. Apabila ternyata doktrin teologis-sosial ini benar-benar merupakan doktrin khawarij, dapat diprediksikan bahwa kelompok khawarij pada dasamya merupaken orang-orang beik. Hanya keberadaan mereka sebagai kelompok minoritas penganut garis keras, yang aspirasinya dikucilkan dan diabaiken penguasa, di tambah oleh pola pikimya yang simplistis, telah menjacikan mereka bersikap ekstrem. Tindakan kelompok khawarij di atas telah merisaukan hati semua umat islam saat itu. Sebab, dengan cap kafir yang di berikan salah satu subsekte tertentu khawarll, jlwa seseorang harus melayang, meskipun oleh subsekte yang lain orang bersangkutan masih dikategorikan sebagai mukmin sehingga dikatakan bahwa jiwa seorang Yahudi atau Majusi masih lebih berharga dibandingkan dengan jiwa seorang mukmin Meskipun demikian, ada sekte khawarij yang agak lunak, yaitu sekte Najdiyat dan Ibadiyah, Keduanya membedakan antara kefir nikmat dan kafir agama. Kafir nikmat hanya melakukan dosa dan tidak berterima kasih kepada Allah. Orang seperti ini, kata kedua sekte di atas, tidak perlu dikucilkan dari masyarakat. Semua aliran yang bersifat radikal, pada perkembangan lebih lanjut, dikategorikan sebagai aliran khawarij, selama terdapat indikasi doktrin yang identik dengan aliran ini, Berkenaan dengan persoalan ini, Harun mengidentifikasi beberapa indikas! aliran yang dapat dikategorikan sebagai aliran khawarij mase kini, yeitu 1. Mudah mengafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka, walaupun orang itu adalah penganut agama islam; 2. Islam yang benar adalah islam yang mereka pahami dan amalkan, sedangkan islam sebagaimana yang di pahami dan di amalkan golongan lain tidak benar; 3. Orang-orang islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu di bawa kembali ke islam yang sebenarnya, yaitu islam seperti yang mereka pahami dan amalkan; 4, Karena pemerintahan dan ulamayang tidak sepaham dengan mereka adalah sesat, mereka memilih imam dari golongannya, yaitu imam. dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan; 5. Mereka bersifat fanatik dalam paham dan tidak segan- segan menggunakan kekerasan dan pembunuhan untuk mencapal ‘tujuannya 2.3 Tokoh - Tokoh Khawarij 1. Abdullah tbnu Wehab ar ~ Rasyidi , kepala sewaktu mereka berkumpul di Harura sebagai imam dan pengganti dari Ali Ibnu Abi Thalib. 2. Urwah bin Hudair 3. Mustarid bin Sa’ad 4. Hausarfah bin al - asadi 5. Quraib bin Marrah 6. Nafli bin Azzaq , pemimpin al. Azariqah 7. Ubaidullah bin Basyir 8. Zuber bin Ali 9. Qathari bin Fujaah 10. Abdul Rabbih 11. Abd AL.Karim Ibn Ajrad , pemimpin Al.Jaridah 12.Ziad Ibn al ~ Asfar, pemimpin AL.Sufriah 13. Abdullah Ibnu Ibad, pemimpin Al.Ibadiyah 2.4 Dalll Al.Qur'an yang Berlandaskan Pemikiran 299935 Hom lily [3 alll J35 | ley pS>y ol yas Artinya * Dan barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir" S38 Ts yas dang WIE lata 9 Bae alll Jew 8 oles gas Lagojlygdé alll le oa! 98 5188 cagall Kayes algury 9 alll II Lyolge anys Artinya: Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah_yang luas dan (rezeki) yang banyak Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang di tuju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan disisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang’. (2.S An-Nisa’ : 4/100) PENUTUP Kesimpulan Secara etimologis kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Terdapat beberapa doktrin pokok dalam kaum Khawarij. Doktrin yang dikembangkan kaum Khawari'j dapat dikategorikan dalam tiga kategori: politik, teologi, dan sosial. Dalam perkembangannya subsekte Khawari'] yang besar terdiri dari delapan macam. Murjah diambil dari Abirjo’, yaitu menunda, menangguhkan, mengakhirkan: mungkin karena mereka mengakhirkan tingkatan amal dari iman, atau kah mereka menangguhkan hukuman terhadap pelaku dosa besar sampal hari qiamat, dan menyerahkan perkaranya kepada Tuhannya Ajaran pokok Murj'ah pada dasamye bersumber dari gagasan atau doktrin irja atau arja’a yang diaplikasikan dalam banyak persoalan, baik persoalan politik maupun teologis. Di bidang politik, doktrin irja diimplementasikan dengan sikap politik netral atau nonblok, yang hampir selalu diekspresikan dengan sikap diam. Golongan Murj'ah dibagi kedalam 2 kelompok besar yaitu golongan moderat dan ekstrim. DAFTAR PUSTAKA Ibid Harun nasution, teologi Islam, Aliran- aliran sejarah analisis perbandingan (Jakarta: Ul- Press, cetakan V, 1986), h.11. Mulyadi & Bashori, Studi lImu Tauhid/ Kalam, (Malang: UIN Maliki Press (Aggota IKAPI, 2010), him.102-104 Thosihiko Izutsu, 1994, The Concept Of Belive in Islamic Theology, Tiara Wacana: Yogyakarta. Ibrahim madzkur, 1947, Filsafah Tathbiquh, Juz, Dar Al. Maarif, Mesir. Al Islamiyah, Manhaj Wa Harun Nasution, Islam Rasional, (Bandung ;Mizan, 1995), him. Drs. Asmuni M.Yasir

You might also like