Professional Documents
Culture Documents
Jurnal PDF
Jurnal PDF
10162
http://Jurnal.Unsyiah.ac.id/TIPI
SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK BROWNIES KUKUS DARI PROPORSI TEPUNG MOCAF
DAN TERIGU
INFO ARTIKEL
ABSTRACT
Submit: 12 Maret 2018
The purpose of this research is to know the response of mocaf flour and wheat flour ratio to
Perbaikan: 15 April 2018
Diterima: 16 April 2018 chemical properties including water content and crude fiber, to know the organoleptic properties
of steamed brownies cake which include flavor, aroma, color and tenderness. The research method
Keywords:
used experimental method, using Completely Randomized Design with 1 factor and 5 repetitions,
that is the ratio factor of mocaf and wheat flour in 5 levels, so the total treatment becomes 25 unit
Mocaf, brownis kukus, terigu, experiment. The results showed that the ratio of mocaf and wheat flour did not give significant
organoleptik,
effect to water content (P> 0.01) where Fcount <Ftable 5% i.e 1.29 <2.87 but has a very significant
effect on crude fiber (P <0.01) where Fcount > Ftabel 5% i.e 744>2.87. The amount of mocaf flour
given is increasingly causing an increase in crude fiber. While the ratio of mocaf and wheat flour
have an influence on the organoleptic taste, color, aroma and tenderness. Panelists tend to value
that brownies cake products are neutral. The results of effectiveness test of mocaf and wheat flour
efficacy ratio of 40:60 is the best treatment with the result value of 0.72 whereas the lowest
treatment is the treatment of mocaf and wheat flour ratio of 100:0 with the result value of 0.37.
Tabel 5. Hasil Uji Organoleptik Rasa Tabel 7. Hasil Uji Organoleptik Warna
Perlakuan Rat-rata (%) Rasio Rata-rata
Rasio tepung mocaf : terigu tepung mocaf : terigu
A (20%:80%) 3,85 A (20%:80%) 3,77
B (40%:60%) 3,81 B (40%:60%) 3,79
C (60%:40%) 3,77 C (60%:40%) 3,71
D (80%:20%) 3,71 D (80%:20%) 3,69
E (100%:0%) 3,65 E (100%:0%) 3,75
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 10, No. 01 , 2018 25
©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala
terigu menurun. Padahal gluten ini berfungsi Tabel 11. Nilai Hasil Seluruh Seluruh Parameter
sebagai pemerangkap udara. Akibatnya semakin
PERLAKUAN
sedikit jumlah rongga – rongga yang ada pada kue Parameter
brownies, hal ini lah yang menyebabkan kue A B C D E
brownies semakin keras dan kurang diminati. Serat Kasar 0.00 0.06 0.47 0.11 0.19
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai P = Kadar Air 0.06 0.13 0.12 0.19 0.00
0,006 < α = 0,05 hal ini berarti bahwa keempukan
Warna 0.14 0.17 0.02 0.00 0.11
ini memiliki pengaruh yang nyata terhadap
kualitas kue brownies kukus. Berdasarkan Rasa 0.17 0.13 0.10 0.04 0.00
rangking atau rata-rata dapat disajikan dalam Aroma 0.15 0.11 0.07 0.08 0.00
Tabel 10. Keempukan 0.15 0.12 0.08 0.00 0.07
TOTAL 0.67 0.72 0.48 0.42 0.37
Tabel 10. Rata-rata Ranking Organoleptik
Keempukan
Rasio 4. KESIMPULAN
N Mean Rank
Tepung mocaf : terigu
Rasio tepung mocaf dan tepung terigu pada
20%:80% 5 20.40 pembuatan kue brownies kukus tidak
40%:60% 5 18.10 memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar
60%:40% 5 11.10 air tetapi memiliki pengaruh yang sangat nyata
80%:20% 5 5.20 terhadap kandungan serat kasar yang ada pada
100%:0% 5 10.20 kue brownies kukus. Kandungan serat kasar
tertinggi diperoleh dari perlakuan E sebesar
Total 25
6,93%. Rasio tepung mocaf dan tepung terigu
tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap sifat
Penentuan Perlakuan Terbaik organoleptik rasa, warna dan aroma tetapi
Pemilihan perlakuan terbaik dengan memakai memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap
metode uji efektifitas (Susanto, 2002) yang sifat organoleptik keempukan kue brownies
menggunakan teknik dua rumus yaitu semakin kukus. Hasil uji efektifitas kue brownies kukus,
tinggi nilai semakin baik dan semakin rendah perlakuan rasio tepung mocaf dan terigu 40:60
semakin tidak baik. Pemilihan perlakuan terbaik merupakan perlakuan terbaik/tertinggi dengan
dilakukan dengan membandingkan nilai produk nilai hasil 0,72 sedangkan perlakuan terendahnya
pada setiap perlakuan. Perlakuan dengan nilai dalah perlakuan rasio tepung mocaf dan terigu
tertinggi merupakan perlakuan terbaik. Sedangkan 100:0 dengan nilai hasil 0,37.
perlakuan yang memiliki nilai terendah
merupakan produk yang memiliki perlakuan yang DAFTAR PUSTAKA
yang tidak sesuai dengan standar permintaan Badan Standardisasi Nasional. 2006. Penentuan Kadar Air
pasar. Penilaian dilakukan pada parameter kimia Pada Produk Perikanan. Standart Nasional Indonesia-
dan organoleptik. Perlakuan kimia dan 01-2354.2-2006. Jakarta.
Faishal, V. N. 2010. Pengaruh Rasio Tepung Mocaf dengan
organoleptik diperoleh hasil terbaik pada proporsi
Tepung Terigu dan Penambahan Baking Powder
tepung 40:60 yang memiliki nilai hasil sebesar Terhadap Sifat Fisisk, Kimia dan Organoleptik Biskuit.
0,72. Nilai ini tercantum pada nilai hasil total dari Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
parameter yang digunakan. Sedangkan nilai hasil Jauhari, H. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori dan
terendah pada rasio tepung sebanyak 100:0, yang Aplikasi. Pustaka Setia. Bandung.
Nursasminto, R. P. 2012. Pengaruh Proporsi Penggunaan
nilai hasilnya sebesar 0,37. Untuk lebih jelasnya Tepung Komposit (Terigu, Mocaf, Edamame) terhadap
dapat dilihat pada Tabel 11. Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik Mie Kering. Skripsi.
Pada perlakuan B atau perlakuan rasio tepung THP-FTP Universitas Brawijaya. Malang.
mocaf : tepung terigu (40:60) menghasilkan nilai Rosmeri, V. A dan Monica B. A. 2013. Pemanfaatan Tepung Ubi
Gadung (Dioscorea hispida Dennts) dan Tepung Mocaf
uji efektifitas yang tertinggi yaitu 0,72 sehingga
(Modified Cassava Flour) Sebagai Bahan Subtitusi
perlakuan tersebut merupakan perlakuan yang Dalam Pembuatan Mie Basah, Mie Kering dan Mie
terbaik dalam pembuatan kue brownies kukus. Hal Istan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. Vol 2, No 2.
ini menunjukkan bahwa pada perlakuan B ini Tahun 2013: 246-256
adalah hasil yang bisa diterima oleh khalayak dari Rofiq, A dan Subagio, A. 2009. Pengembangan Potensi Lokal
Untuk Bahan Baku Pangan dan Industri Sebagai Usaha
berbagai tingkatan. Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional. Majalah
Pangan. Jakarta.
27
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 10, No. 01 , 2018
©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala