Professional Documents
Culture Documents
192 346 1 SM PDF
192 346 1 SM PDF
2 ISSN 1979-8911
ABSTRACT
Availability of land is one of the factors that can distract in farming, mostly on the
horticultural plants like spinach vegetable. Spinach vegetable contained vitamin and
mineral that needed by human. Hydroponic systems are technically can be used as a means
of cultivating with such limitations. Hydroponics system with floating raft is able to provide
nutrient elements required by plants, because roots can absorb nutrient elements anytime
and positions the sub merged direct root nutrient solution. The purpose of this study was to
determine the influence of various EC value (Electrical Conductivity) of the optimal
fertilizer AB Mix towards growth of spinach (Amaranthus sp.). This research is held at
Ciparanje, Jatinangor, Sumedang on May till June 2014. This research uses the random
arrangement of a non-factorial group which have the values of EC (e1 = 1,5 mS cm-1 ; e2 =
1,8 mS cm-1 ; e3 = 2,1 mS cm-1 ; e4 = 2,4 mS cm-1 ; e5 = 2,7 mS cm-1 ; and e6 = 3,0 mS cm-1)
with 4 replicates. Research results showed the level of e6 is capable of giving the best results
against the height parameter, the vast index plant leaves, fresh weight, and dry weight.
While on root length parameter, harvest index, and the shoot root ratio root does not
significant different results for real. This is caused by nutrient solution pH which was not
inaccordance with the needs of the crop of spinach with hydroponic systems. Hydroponic
system on the recommended nutrient solution pH 5-6, nutrient solution pH while in the land
ranged from 6-10. It became a bench mark growth of plants that were not optimal.
Keywords : EC (Electrical Conductivity), Floating Hydroponics System, Spinach
ABSTRAK
Ketersediaan lahan pada saat ini merupakan permasalahan utama yang menjadi
penghambat kegiatan pertanian, terutama untuk tanaman hortikultura seperti bayam. Bayam
merupakan sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Secara teknis sistem
hidroponik dapat digunakan sebagai cara budidaya dengan keterbatasan tersebut.
Hidroponik dengan sistem rakit apung mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman, karena akar dapat menyerap unsur harakapan saja dan posisi akar yang
langsung terendam larutan nutrisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh berbagai nilai EC (Electrical Conductivity) optimal dari nutrisi AB Mix terhadap
136
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
vitamin dibanding sayuran jenis lain. sayuran daun sumber gizi bagi penduduk
Salah satu sayuran yang harganya tidak di negara berkembang. Dalam negeri
terlalu mahal, enak rasanya, cukup kebutuhan gizi semakin hari semakin
mengandung vitamin dan mineral adalah bertambah sesuai dengan kenaikan jumlah
bayam. Bayam merupakan tanaman yang penduduk, meningkatnya usia, taraf hidup
banyak digemari oleh seluruh lapisan yang lebih baik, dan kesadaran akan
memberikan rasa dingin dalam perut, hari. Hal ini menyebabkan kenaikan
vitamin A dan C. Selain itu bayam juga bayam meningkat dari tahun 2004 hingga
137
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
8,96% per tahun (BPS, 2010). Jika dilihat hidroponik larutan diam. Hal ini
menjadi dua, yaitu kultur media dan kultur nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien
Kultur media tidak menggunakan air kultur tanah (terutama untuk tanaman
padat (bukan tanah) yang dapat hidroponik tidak mengenal musim dan
menyediakan nutrisi, air, dan oksigen tidak memerlukan lahan yang luas
serta mendukung akar tanaman seperti dibandingkan dengan kultur tanah untuk
media tanam atau media tumbuh, sehingga yang paling berpengaruh didalam
138
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
tanaman. Pupuk diberikan dalam bentuk 20cmx15cmx10cm, cup jelly, mistar, gelas
dan mikro didalamnya. Setiap jenis pupuk Universal, dan alat tulis.
unsur hara yang dikandungnya, serta Acak Kelompok (RAK) satu faktor
setiap jenis dan umur tanaman berbeda dengan empat kali ulangan. Perlakuan
Juni 2014 di Jalan Ciparanje, Jatinangor Kabupaten Sumedang adalah 21-31⁰C dan
adalah sebagai berikut : benih bayam hari sekali, yaitu pada hari jum’at
varietas lokal, rockwool, nutrisi AB mix, (pengukuran awal) dan hari senin
139
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
perlakuan nilai EC menurun pada minggu nutrisi berkisar antara 520 ml-860 ml.
tigahari sekali (jum’at dan senin) akar yang terjadi dan bersifat sementara ,
perubahan nilai terjadi pada minggu yaitu pada minggu pertama di awal pindah
ketiga, dimana nilai pH semua perlakuan tanam, dan terjadi pada semua tanaman.
berada pada tingkat netral. Hal ini ditandai dengan perubahan warna
dilakukan setiap satu minggu sekali, hal dapat menjadi indikator bahwa pada
oleh tanaman dan penguapan air. Pada transport dan penyerapan aktif (Gardner
140
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
dan 3 MST menunjukkan pengaruh menandakan bahwa unsur hara dari kedua
tanaman pada umur 1 MST tidak dibandingkan dengan unsur hara dari
memberikan pengaruh nyata. (Tabel 2) perlakuan e1, e2, e3, dan e4. Unsur hara
Tanam
141
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
membentuk energi berupa ATP yang rumus Sitompul dan Guritno (1995), yaitu
142
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
saat penelitian berada pada suhu optimum (2006) mengatakan bahwa penambahan
untuk pertumbuhan tanaman bayam. nitrogen yang cukup pada tanaman selada
Selain itu, luas daun sangat dipengaruhi akan mempercepat laju pembelahan dan
oleh jumlah air yang diterima tanaman. pemanjangan sel, pertumbuhan akar,
Bagi tanaman, air berfungsi sebagai batang, dan daun berlangsung dengan
pelarut unsur hara, alat transportasi hasil cepat. Selain unsur N, unsur Mg juga
unsur hara dari akar ke seluruh bagian daun. Dengan meningkatnya ketersediaan
tanaman. Hal ini ditegaskan oleh Yusrianti kedua unsur hara ini, maka klorofil daun
(2012) bahwa ketersediaan air yang cukup akan terbentuk lebih banyak.
(Salisburi dan Ross, 1995). Unsur N ini kekurangan N dan Fosfor dapat
perbesaran luas daun (Ayu, 2003). hara (Sonneveld dan De Kruij, 1999),
Sehubungan dengan ini, Azis et al., serta penyerapan air yang terhambat
143
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
sebagai akibat defisiensi hara yang terjadi respirasi akan lancar dan energi yang
(Dorais et al., 2001). Defisiensi unsur hara dihasilkan akar cukup banyak untuk
tersebut dapat diakibatkan oleh kondisi menyerap hara yang dapat diserap
144
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
mikro dari larutan nutrisi yang tersedia. Tabel.5 Pengaruh nilai EC (Electrical
Conductivity) terhadap berat
Penyerapan unsur hara dipengaruhi oleh segar tajuk pada tanaman
bayam
keadaan pH larutan nutrisi. Nilai pH Berat Segar Tajuk
Perlakuan Notasi
(g)
menentukan ketersediaan berbagai elemen e1 = 1,5 0,83 a
e2 = 1,8 1,87 ab
untuk tanaman. Kebanyakan tanaman e3 = 2,1 3,48 bc
e4 = 2,4 4,18 c
menghendaki pH asam, namun yang e5 = 2,7 6,63 d
e6 = 3,0 8,09 d
terjadi dilapangan pH larutan nutrisi Keterangan : Nilai rata-rata pada tiap
unsur hara Fe, Mn, Zn, Mo, bahkan P Berat Kering Tajuk (g)
pada batang, yaitu ruas-ruas batang perlakuan yang diuji coba sangat nyata
145
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
146
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
akibat dari penimbunan hasil bersih antara 6 - 7 (Hadisoeganda, 1996). Hal ini
penyerapan energi matahari dan akibat antara 6 – 10. Nilai pH yang tinggi
radiasi matahari (Ade dan Rizkiana, berkaitan dengan ketersediaan unsur hara
2011). Indeks panen adalah nilai yang dalam larutan nutrisi. Hal ini dapat dilihat
menunjukan seberapa besar hasil asimilasi pada (Gambar 1) yang menunjukkan pada
seluruh jaringan tanaman dan merupakan unsur hara N berkurang. Sedangkan unsur
hasil panen biologis yang ditunjukan hara N merupakan unsur hara paling
dalam bentuk hasil panen ekonomis penting yang dibutuhkan tanaman untuk
(Gardner et al., 1991). Dari data (Tabel 7) memacu pertumbuhan batang dan daun
cukup udara, hara dan air (Nelson, 2003). bagian pupus (tajuk) dan akar tanaman.
147
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
148
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
dengan kesuburan di bagian atas tanaman nisbah pupus akar tidak menunjukkan
149
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
[2]. Ayu, D., F. 2003. Pengaruh Dosis [8]. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah.
Pupuk Nitrogen dan Waktu Panen Akademika Persindo. Jakarta.
terhadap Produksi dan Kualitas
Jagung Semi di Dataran Tinggi. [9]. Izzati, I.R. 2006. Penggunaan Pupuk
Fakultas Pertaniain. Institut Majemuk sebagai Sumber Hara
Pertanian Bogor. pada Budidaya Selada (Lactuca
sativa L.) secara Hidroponik dengan
[3]. Azis, A.H., M.Y. Surung., dan Tiga Cara Fertigasi. Program Studi
Buraerah., 2006. Produktivitas Hortikultura. Fakultas Pertanian.
Tanaman Selada pada Berbagai IPB. Bogor.
Dosis Posidan-HT. Jurnal
Agrisistem. 2, 36-42. [10]. Lakitan, B., 2004. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
[4]. BPS. 2010. Survei Pertanian Persada, Jakarta.
Produksi Tanaman Sayuran PT.
Rasokitama Lestari. Jakarta. [11]. Lingga Pinus. 2002. Hidroponik
[5]. Dorais, M., A.P. Papadopoulos, dan Bercocok Tanam Tanpa Tanah.
A. Gosselin. 2001. Influence of Penebar Swadaya. Depok.
Electric Conductivity Management
on Green House Tomato Yield and [12]. . 2012. Hidroponik
Fruit Quality. Journal Agronomi. Bercocok Tanam Tanpa Tanah
Australia. (Edisi Revisi). Penebar Swadaya.
Depok.
[6]. Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R.
L. Mitchell. 1991. Fisologi Tanaman [13]. Lonardy, M.V., 2006. Respons
Budidaya. Terjemahan H. Susilo. Tanaman Tomat (Lycopersicon
Jakarta: Universitas Indonesia. esculentum Mill.) Terhadap Suplai
Senyawa Nitrogen dari Sumber
[7]. Hadisoeganda, W. W. 1996. Bayam Berbeda pada Sistem Hidroponik.
Sayuran Penyangga Petani di Universitas Tadulako, Palu.
150
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
151
Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911
152