Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Oleh:
BETI WULANDARI
F3306027
ii
ABSTRACT
BETI WULANDARI
F3306027
Solo Kartasura BRI Branch is one of the bank which the business activities
that collect and distribute the funds back to the people by credit form. Credit which
will they give such as commercial credit, consumer credit and credit programs. In the
case of giving credit, Solo Kartasura BRI Branch faced the risk of credit, that the
credit which distribute with the interest rates can’t be acceptable according to the
agreement that has been dealed by the debtor and creditor. Therefore, a policy is
needed in dealing with credit problems so that the risk of bad debts could be push as
minimal as possible.
The purpose of BRI Solo Kartasura BRI Branch research is to get the
information about the causes of why credit problems could happen, the credit quality
of productive assets, how big is the credit problems, and the policy of credit problems
in Solo Kartasura BRI Branch Office.
In analizyng data in the Solo Kartasura BRI Branch, the writer used five
categories in Pass, Special Mention, Substandart, Doubtfull, and Loss.These
categories are based on the collectibility, Category Pass: 0 day, Special Mention: 90
days, Substandart: 180 days, Doubtfull: 270 days, and Loss: more than 270 days.
In the analysis that has been made, non-performing loans percentage of each
type of credit that given by Solo Kartasura BRI Branch in the year 2008 has showed
non-performing loans commercial credit in Solo Kartasura BRI Branch Office in the
year 2008 is 6,48 %, percentage of non-performing loans consumer credit is 0,68 %,
and for the percentage of non-performing loans credit program is 4,06 %. So overal
total of percentage non-performing loans in Solo Kartasura BRI Branch is 4,5 %.
Whereas, the credit quality of productive assets which given by Solo Kartasura BRI
Branch in 2008 is very good, because it has really good criteria with the Quality
Index of Productive Assets which is 103.02.
Based on invention in this research, the writer can make few suggestions like Solo
Kartasura BRI Branch should more give attention on giving commercial credit and
making a routine credit development because the percentage of non-performing
commercial loans credit in 2008 is above the limit maximum credit problems
conditions of BI which is 5 %.
iii
iii
iii
iv
iv
v
MOTTO
v
vi
PERSEMBAHAN
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdullillahi robbil’alamin
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada saat ini penulis dapat menyelesaikan Tugas
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis tela banyak menerima bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak yang sangat dibutuhkan demi kelancaran penulisan
Tugas Akhir ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan ini
3. Drs. Sri Hanggana Msi., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi
ini.
4. Bapak Supardi Santoso selaku Pemimpin Cabang PT.BRI (Persero) Tbk Solo
vii
viii
5. Ibu Retty Indra Rulyani, Mas Kurnia dan Mas Reza yang telah memberikan
penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu tercinta yang senatiasa memberikan doa dan telah memberikan
7. Buat darya, ester, boni dan desi makasih atas kebersamaan dan kerjasamanya
9. Buat Mas Aziz, yang selalu membantuku saat aku sedang kesusahan dan
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya dan berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
ABSTRAK.............................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO............................................................................................. v
HALAMANPERSEMBAHAN.............................................................................. vi
DAFTAR ISI........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
C. Permusan Masalah.......................................................................... 25
D. Tujuan Penelitian............................................................................ 26
E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 26
F. Metodologi...................................................................................... 26
ix
x
A. Landasan Teori................................................................................ 28
A. Kelebihan........................................................................................ 62
B. Kelemahan...................................................................................... 63
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 64
B. Saran............................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
..
x
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
Kartasura ....................................................................................................... 5
xi
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
ringan untuk menepis jeratan darat. Pemikiran tersebut antara lain diilhami
oleh kegiatannya selama mengelola pinjaman yang bersumber dari kas masjid.
atau Bank Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang
xiii
xiv
b. Pada tahun 1898 namanya lebih dikenal sebagai Volksbank atau ” Bank
pertama kali didirikan bernama BRI Cabang Sukoharjo berdiri pada tahun
1965. Pada awal berdiri, BRI belum mempunyai kantor sendiri, maka
pada saat itu BRI menginduk pada kantor koperasi yang beralamatkan di
pedesaan.
xiv
xv
Pada tahun 1976 BRI pindah alamat baru yaitu di Jl. Slamet
Sukoharjo, maka pada tahun 1980 di Kartasura didirikan kantor kas BRI.
a. Visi
pelanggan
b. Misi
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
xv
xvi
governance.
xvi
xvii
xvii
xviii
support.
bagi Teller dan ATM serta menerima setoran kas dari Teller untuk
keamanan kas.
ketentuan.
xviii
xix
d. Ao Program.
xix
xx
dicapainya.
e. AO konsumer
menguntungkan.
xx
xxi
kepentingan Bank.
dengan pasar sasaran, KRD dan KND guna menjamin pinjaman yang
3) Menyiapkan kredit yang akan jatuh tempo 3 (tiga) bulan yang akan
kepentingan bank.
xxi
xxii
kepentingan bank.
kepentingan bank.
xxii
xxiii
pembukuannya.
eksteren BRI.
dan internal consumer (meliputi unit kerja dibawah Kanca dan unit
kerja lainnya)
xxiii
xxiv
tugas Pinca.
Bank.
xxiv
xxv
5) Menerima kuitansi tambahan kas atau setoran kas beserta uangnya dari
l. Teller
yang diterima.
kelancaran pelayanan.
xxv
xxvi
dituju.
n. Custamer Service
nasabah.
nasabah.
xxvi
xxvii
p. Petugas Kliring
kliring dan nota D/K untuk pembeban biaya tolakan kliring kepada
nasabah.
xxvii
xxviii
1) Menjamin keamanan uang kas yang dibawa oleh Tim Kurir Kas.
pelimpahan CIT.
c) Telek Keragaan
diwilayahnya.
xxviii
xxix
(SKPP).
pelaksanaan undiannya.
Pinca
t. Pegawai cadangan
instruksi atasan.
xxix
xxx
pengembangan bisnis.
v. Penilik
Kanins sebelumnya.
eksteren.
xxx
xxxi
Secara garis besar, produk yang diberikan oleh Bank BRI unit
Gandrungmangu terdiri dari simpanan, pinjaman dan produk jasa bank lainya.
a. Giro
b. Tabungan Britama
dengan kartu ATM yang sudah online di seluruh kantor Cabang BRI di
Indonesia.
c. Simpedes
Yaitu salah satu tabungan uang dilayani di BRI, yang dapat bertransaksi
a. Kredit Komersil
b. Kredit Konsumtif
xxxi
xxxii
pemerintah/BUMN/BUMD/TNI/POLRI.
pemerintah/BUMN/BUMD/TNI/POLRI.
5) Kredit Pitung
c. Kredit Program
xxxii
xxxiii
2) Kredit Executing
Selain simpanan dan pinjaman, BRI Cabang Solo Kartasura juga melayani
a. Transfer
b. Kliring
tersebut.
c. Incaso (Inkaso)
Adalah penagihan oleh Bank yang bertindak untuk dan atas nama
seseorang kepada seseorang atas dasar sesuatu hak tagihan dalam bentuk
surat berharga.
xxxiii
xxxiv
mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki melului dunia usaha. Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang juga tidak mau ketinggalan dalam
dunia usaha. Salah satu cara yang ditempuh dengan memberikan kemudahan
Perbankan merupakan salah satu sektor dalam dunia usaha yang tidak
sebuah bank tidak dapat bersaing maka bank tersebut akan mengalami kemuduran
likuidasi maka bank harus dapat menarik perhatian nasabah dengan mengeluarkan
xxxiv
xxxv
untuk investasi dalam bentuk lain atau meminjamkan dana tersebut kepada
konsumtif ataupun modal usaha. Hal itu sangat menguntungkan bagi pihak bank
risiko bisnis terbesar. Untuk meminimalkan risiko kerugian dari pemberian kredit,
kebijakan dan prosedur management yang telah ditetapkan. Selain itu bank harus
Apabila kegiatan analisis kredit dilakukan secara baik dan benar, maka
dikemudian hari akan terhindar dari risiko kredit macet atau kredit bermasalah.
Salah satu kendala dalam kredit adalah apabila pihak bank kesulitan
menagih kredit yang telah diberikan kepada debitur. Walaupun analisis pemberian
tidak dapat dihindari, sehingga terkadang terdapat kredit yang bermasalah atau
kredit macet dalam dunia perbankan. Kredit bermasalah atau kredit macet
memberikan dampak yang ganda terhadap investasi dana, karena dana yang
kepada kreditur, sehingga dana yang telah dikreditkan tersebut tidak dapat
xxxv
xxxvi
Dalam jangka panjang, kredit macet yang terjadi di bank selain merugikan
bank juga dapat membuat bank menjadi gulung tikar. Mengingat kredit macet
yang terjadi pada bank mempunyai dampak yang sangat buruk bagi bank, maka
apakah akan kembali dengan aman dan bermanfaat bagi bank. Sehingga, setiap
bank harus selalu memantau perkembangan kredit agar pihak manajemen bank
dalam bentuk kredit. Dalam pemberian kredit BRI Cabang Solo Kartasura juga
dihadapkan pada risiko kredit, yaitu kredit yang telah disalurkan beserta bunganya
tidak dapat kembali sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh debitur
(NPL), BRI Cabang Solo Kartasura wajib menjaga kualitas aktiva produktifnya.
Terutama kualitas kredit yang diberikan. Upaya dalam menjaga kualitas kreditnya
Pada akhir tahun 2008 BRI Cabang Solo Kartasura mempunyai sisa
xxxvi
xxxvii
analisis kredit bermasalah pada BRI Cabang Solo Kartasura tahun 2008 dengan
C. PERUMUSAN MASALAH
berikut :
Solo Kartasura ?
3. Bagaimana kualitas aktiva produktif kredit yang diberikan pada BRI Cabang
xxxvii
xxxviii
5. Berapakah jumlah kredit bermasalah pada BRI Cabang Solo Kartasura tahun
2008?
D. Tujuan Penelitian
Solo Katasura.
3. Untuk mengetahui kualitas aktiva produktif kredit yang diberikan pada BRI
Kartasura.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi BRI
Sebagai bahan masukan bagi BRI yang dapat digunakan sebagai bahan
xxxviii
xxxix
F. Metodelogi Penelitian
1. Lingkup penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian pada BRI Cabang Solo
kredit konsumtif dan kredit program yaitu kredit bermasalah tahun 2008.
2. Sumber data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer, yaitu data yang
langsung diperoleh dari lokasi penelitian yaitu BRI Cabang Solo Kartasura.
Data yang diambil merupakan data yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti.
xxxix
xl
BAB II
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kredit
definisi kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
termasuk:
a. Cerukan (over draft) yaitu saldo negatif pada rekening giro nasabah yang
xl
xli
nasabah, baik berupa fasilitas pinjaman tunai (cash loan) maupun pinjaman
latin kredit berarti ”credere” artinya percaya. Maksud dari percaya dari si
pemberi kredit adalah ia percaya pada si pemberi kredit bahwa kredit yang
2008: 97)
2. Tujuan Kredit
pembangunan.
memperluas usahanya.
xli
xlii
3. Unsur-unsur Kredit
a. Kepercayaan
b. Tenggang waktu
c. Degree of risk
Yaitu risiko yang dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang
Prestasi atau objek kredit itu tidak hanya saja diberikan dalam bentuk
a. Kepercayaan
xlii
xliii
b. Kesepakatan
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
d. Risiko
e. Balas Jasa
4. Prinsip-prinsip Kredit
7P.(Kasmir, 2008:109,191)
xliii
xliv
Suatu kewajiban bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan
b. Capacity (kemampuan)
pemerintah.
c. Capital (modal)
d. Collateral (jaminan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
e. Conditioan (kondisi).
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan masa yang akan datang sesuai dengan sektor masing-
berikut:
a. Personality (perseorangan)
xliv
xlv
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah laku nasabah
b. Party (golongan)
c. Purpose (tujuan)
d. Prospect (kemungkinan)
telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
g. Protection (perlindungan)
mendapatkan perlindungan.
5. Jenis-jenis Kredit
kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:
xlv
xlvi
1) Kredit investasi.
operasionalnya.
1) Kredit produktif.
investasi.
2) Kredit konsumtif.
3) Kredit perdagangan.
modal kerja.
xlvi
xlvii
tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan
karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama ini.
1) Kredit pertanian
2) Kredit peternakan
3) Kredit industri
4) Kredit pertambangan
5) Kredit pendidikan
6) Kredit profesi
7) Kredit perumahan
xlvii
xlviii
dengan fungsinya. Kredit yang diberikan adalah salah satu bentuk dari aktiva
merupakan faktor yang sangat menentukan karena memiliki bobot yang lebih
INDEKS KRITERIA
xlviii
xlix
Menilai KAP:
15,5 - rasio
KAP = x 1 = XXX
0,15
7. Kredit Bermasalah
kepada bank seperti yang telah diperjanjikan, atau telah ada suatu indikasi
xlix
l
prosentase tertentu antara total kredit lancar dan kredit dalam perhatian
khusus dibagi dengan total kredit yang diberikan. Maka dapat disimpulkan
tingkat prosentase tertentu total kredit bermasalah (kredit kurang lancer, kredit
diragukan dan kredit macet) dengan total kredit yang diberikan. Maka dapat
l
li
bersih.
pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur
Dari pihak nasabah kredit bermasalah atau kredit macet diakibatkan dua
hal, yaitu:
1) Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak
tidak mampu.
li
lii
8. Kolektibilitas Kredit
aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang
fungsinya, sehingga kredit merupakan salah satu bentuk dari aktiva produktif.
debitur.
Risiko pemberian kredit yang paling tidak disukai bank adalah apabila
Indonesia.
a. Kredit lancar
lii
liii
d. Kredit diragukan
e. Kredit macet
a. Kredit lancar
sesuai tanggal jatuh tempo, tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat
d. Kredit diragukan
liii
liv
mengalami keterlambatan lebih dari 180 hari dampai dengan 270 hari.
e. Kredit macet
produktif, baik dalam rupiah maupun valuta asing. PPAP yang dibentuk
PPAP dipisah antara PPAP umum dan PPAP khusus. PPAP dihitung sesuai
S. 9-DIR/AMK/03/2005 ):
liv
lv
bermasalah jika diperkirakan prospek usaha masih baik adalah dengan cara
3R, yaitu:
1) Perubahan bunga.
3) Keringanan bunga/denda.
4) Perubahan/penggantian kepemilikan/pengurus
lv
lvi
6) Perubahan/penggantian nasabah.
7) Perubahan/penggantian agunan.
baru.
perusahaan.
dapat disebabkan oleh salah satu atau beberapa faktor yang harus dikenali
lvi
lvii
secara dini karena adanya unsur kelemahan baik dari sisi Debitur, sisi intern
a. Sisi Debitur
mengakibatkan kebangkrutan.
lvii
lviii
di bank.
Kelemahan dari sisi intern BRI dapat disebabkan antara lain oleh :
1) Itikad tidak baik dan atau kurang mampunyai dari pejabat / pegawai
terhadap calon debitur. Dari hasil analisis tersebut calon debitur tidak
lviii
lix
Kelemahan dari sisi Ekstern BRI dan Debitur dapat disebabkan antara lain
oleh :
lix
lx
penurunan tingkat suku bunga menjadi lebih kecil dari suku bunga
yang saat ini sedang berlaku. Maksimal penurunan tingkat suku bunga
sebatas tunggakan bunga dan atau denda yang belum dibayar oleh
diragukan dan macet Keringan tunggakan bunga dan atau pinalty ini
lx
lxi
bunga/denda.
lxi
lxii
7) Penjualan agunan
sendiri agunannya.
yang dilakukan oleh Bank terhadap debitur yang sudah tidak mempunyai
prospek usaha, atau usahanya sudah tidak ada, atau tidak mempunyai
itikad baik, yang dilakukan baik secara damai maupun melalui saluran
lxii
lxiii
kecil dibanding dengan suku bunga yang sedang berlaku saat ini.
c) Penjualan agunan
agunan.
lxiii
lxiv
yang dilakukan oleh pihak internal bank sendiri atau dengan bantuan
asuransi.
perusahaan asuransi.
lxiv
lxv
pralelang.
Tabel 2.1
Dalam jutaan
lxv
lxvi
Lancar = Rp 137.798.440.006 x 0% = -
Rp 7.558.649.445,5
KAP =
Rp 151.256.440.669,00
= 0.04997
Menilai KAP
15,5 - rasio
KAP =
0,15
15,5 - 0,04997
=
0,15
15.45003
=
0,15
= 103.0002 (sehat)
lxvi
lxvii
memiliki kualitas kredit yang diberikan pada tahun 2008 sangat baik, karena
= 1% x 137.798.440.006
= 1.377.984.400,06
Rp 1.377.984.400,06.
= 5% x 6.584.565.673
= 329.228.283,65
= 15 % x 612.009.465,00
= 91.801.419,75
sebesar Rp 91.801.419,75,-
= 50% x 708.024.121
= 354.012.060.5
lxvii
lxviii
Rp 354.012.060,5,-
= 100% x 5.553.401.404
= 5.553.401.404
Rp 5.553.401.404,-
a. Performing Loan ( PL )
Performing Loan (PL) adalah rasio yang menggambarkan tingkat
prosentase tertentu antara total kredit lancar dan kredit dalam perhatian
khusus dibagi dengan total kredit yang diberikan. Maka dapat dihitung PL
137.798.440.006 + 6.584.565.673
PL = x 100%
151.256.440.669
144.383.005.679
= x 100%
151.256.440.669
lxviii
lxix
kredit diragukan dan kredit macet) dengan total kredit yang diberikan.
berikut:
6.434.999.004
=
99.344.809.155
total kredit komersil yang diberikan adalah sebesar 6,48 %. Hal ini
berarti dari total kredit komersil yang diberikan sebesar 6,48 % kredit
dari 90 hari.
0 + 43.487.433 + 294.948.553
2) NPL kredit konsumtif =
49.348.451.314
lxix
lxx
338.435.986
=
49.348.451.314
0,68 %. Hal ini berarti dari total kredit konsumtif yang diberikan
100,000,000
3) NPL kredit program =
2,563,180,200
3,90%. Hal ini berarti dari total kredit program yang diberikan kepada
6.873.434.990
=
151.256.440.669
= 0,0454 atau 4,5 %
lxx
lxxi
yang diberikan kepada kreditur adalah sebesar 4,5%. Hal ini berarti dari
total kredit yang diberikan kepada kreditur sebesar 4,5% kredit tersebut
bermasalah. Kredit tersebut bermasalah karena sebesar 4,5% dari total kredit
Table 2.2
hari.
lxxi
lxxii
Cabang Solo Kartasura, karena pada tahun 2008 dapat menekan NPL
sebesar 1,3%.
atau 0,68 % dari total kredit komersil. NPL kredit konsumtif mengalami
0,89%.
dengan NPL tahun 2007 sebesar 8,9%. Hal ini sangat bagus untuk
lxxii
lxxiii
BRI Cabang Solo Kartasura harus terus memantau kredit yang diberikan.
lxxiii
lxxiv
BAB III
TEMUAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap kredit bermasalah
pada BRI Cabang Solo Kartasura sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab II,
A. KELEBIHAN
1. BRI Cabang Solo Kartasura pada tahun 2008 mampu menekan NPL kredit
komersil, kredit konsumtif dan kredit program sebesar 0,21 %; 1,3 % dan
0,24 %. Pada tahun 2007 kredit komersil, kredit konsumtif dan kredit program
sebesar 7,8%; 0,89% dan 4,14%. Sedangkan tahun 2008 sebesar 6,5%; 0,68%,
dan 3,90%. Hal ini sangat baik untuk perkembangan kredit konsumtif pada
BRI Cabang Solo Kartasura, karena semakin menurunnya NPL berarti risiko
kinerja kredit yang cukup baik, hal ini ditandai dengan menurunnya NPL
tahun 2008 dibandingkan tahun 2007. NPL pada tahun 2008 sebesar 4,5 %,
sedangkan NPL pada tahun 2007 sebesar 8,9 %. NPL tahun 2008 mengalami
penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 4,4 %. NPL BRI Cabang Solo
62
lxxiv
lxxv
B. KELEMAHAN
tetapi NPL kredit komersil masih tetap diatas batas maksimal ketentuan BI
2. Secara keseluruhan NPL kredit yang diberikan BRI Cabang Solo Kartasura
kredit bermasalah maka, NPL tahun berikutnya menjadi diatas batas maksimal
lxxv
lxxvi
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penyebab kredit bermasalah pada BRI Cabang Solo Kartasura dapat dilihat
dari sisi debitur, sisi intern BRI Cabang Solo Kartasura dan juga sisi ekstern
BRI dan debitur. Dalam sisi debitur dapat disebabkan oleh masalah
dan /atau ketidak jujuran debitur dalam mengelola kredit, dan pemutusan
hubungan kerja. Untuk penyebab kredit bermasalah dari sisi intern BRI
Cabang Solo Kartasura dapat disebabakan karena itikad tidak baik dan atau
pembinaan kredit. Sedangkan dilihat dari sisi eksternal debitur dan BRI
64
lxxvi
lxxvii
dengan cara damai dan/ atau melalui saluran atau mekanisme hukum.
3. Analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa BRI Cabang Solo
Katasura memiliki kualitas kredit yang diberikan pada tahun 2008 sangat
baik, karena memenuhi kriteria sehat yaitu dengan indeks KAP sebesar
102,99.
Rp 5.553.401.404,00.
Jumlah NPL untuk kredit konsumtif Rp 338.435.986.00 atau 0,68 dan untuk
bermasalah pada BRI Cabang Solo Kartasura secara keseluruhan tahun 2008
Kredit bermasalah pada BRI Cabang Solo Kartasura tahun 2008 sebesar 4,5 %
lxxvii
lxxviii
ini sangat bagus untuk perkembangan BRI Cabang Solo Kartasura. Karena
B. SARAN
kredit komersil dan melakukan pembinaan kredit secara rutin agar kredit
bermasalah untuk kredit komersil tahun 2008 diatas ketentuan batas maksimal
2. Sebaiknya kredit dalam perhatian khusus pada BRI Cabang Solo Kartasura
menjadi kredit kurang lancar. Karena apabila kredit dalam perhatian khusus
lxxviii