MAJELIS ULAMA INDONESIA (M
KABUPATEN BUOL
Sekretariat Jl. AY. Lamaka No. 009 Kel. Kali Kec. Biau Kab. Buot
NodIP, O92347226777-005312818947
FATWA
-MEJELIS ULAMA INDONESIA.
Nomor, 0/1Il/MUI-KAB.BUOL/2020
TENTANG
PENYELENGGARAAN IBADAH DALAM SITUASI TERJADI
WABAH COVID-19°
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUN), setelah,
‘MENIMBANG a bahwa COVID-19 telah tersebar ke berbagai Provinsi, termasuk ke
Daerah sampai ke pelosok Desa;
b. bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan
COVID-19 sebagai pandemic global;
c. Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 21 tahun 2020
tentang Pembatasan Sosial beskala besar dalam rangka percepatan
penanganan Corona Virus Desease (COVID-19) tanggal 31 Maret
2020
d. Pidato Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Maret 2020
Tentang Penundaan Kegiatan Yang Melibatkan Banyak Orang;
¢. Keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor, 9 A
Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Tertentu
Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia;
£ Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor. 360/134/BPBD-
GST/2020 tanggal 30 Maret 2020, Tentang Penetapan Status
Tanggap Darurat Bencana Wabah Penyakil Akibat Virus Corona Di
Sulawesi Tengah:
. Keputusan Bupati Buol tentang Penetapan Status Keadaan Darurat
Penanganan Bertcana Non Alam Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi
‘Tengah tahun 2020 tanggal 20 Maret 2020;
Nene eee
f FATWA MAIS ULAMA KABUPATEN BVO, Page 1MENGINGAT + 1, Firman Allah SWT;
by Sgt os Sadia gpally Spall Go cpt pSiglily,
Lily iy GND Send Lec! 131 Sell. Gebel phy Styaly
{156 .155 sb paul] Gpamty at
“Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
Ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, “Innalillahi Wainnailaihi Raaji’wun’. (QS. Al-Bagarah
[2].155-156)
So Sly Sd ee ly Gadd Say aI 5b YI trad Go Gliol Le
(17 coy Latlt] fede cig
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali
dengan. Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah
niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu *. (QS.al-Taghabun [64}.11)
Ophaghl Syield abl Jeg Ups 98 LI Qu! oS Le Yl Lead OI US
[51 sagt]
Katakanlah, *Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa
yang telah ditetapkan Allah untuk kami, Dialah pelindung kami, dan
hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.*
(QS. Al-Taubah (91.51)
i GAS Gs SUS GU Sai 55 aS F ted Ge GL
Lay Np dipdi oy @SGLD Le he Need ASS «jue ll le GUS St Las
[23.22 :tereell] sydd Sli US Lines Y tly @SUi
* Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu
sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum kami mewujudkannya, Sungguh, yang demikian itu mudah
bagi Allah. Agar karnu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput
/ FATWA AIELS ULAMA KABUPATEN BUOL Page 2dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu, Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong dan membanggakan diri* (QS, Al-Hadid [571.22-23)
aah il Si Npalely Rak Sie Nyalls Guill Suyeal Y Aid Nydily
[25 :Jlu] staat!
..dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan
Kelahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS.AI-Anfal
131.25)
[195 Spat]... SL J! eStats bya Yo
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan... (QS.al-BagaraH [2]:195)
sv pSendiD Ud Npaily Ipaaboig Ipaeisty eialaio! La aul lgaild
[16 : st]
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu
dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk
dirimu....(QS. Al-Taghabun [64].16)
(185 +5 Ball). pad Ss days Yo piel Sy ab Sys.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu...(QS.al-Bagarah {2].185)
2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain.
Pgh opellall alaais Nib JUG ai lng ale ail ho coil ye
ie Nga 8 Le ily iL ag bly Lgl dG
Dari Nabi Saw sesungguhnya beliau bersabda ‘Jika kamu
mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian
memasukinya. Tapi jika terjadi wabah ditempat kamu berada, maka
Janganlah tinggatkan tempat itu. * (HR. al-Bukhari)
f FATWA MAJELISULAMA KABUPATEN U0 Page 3+ pT fy ab cbigl! Gi abl Fn OW Lad LOI II ae ped GH
JLB foley abe it Go asl Sgn Si age Si Qa die bE
DE Lee wily sly alg Nl tale Ipods WB Gorka) plane Ilo
dia (118 Ippo
Sesungguhnya Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat
sampai di Wilayah bernama Sharg. Saat itu Umar mendapat kabar
adanya wabah di Wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian
mengatakan pada Umar Jika Nabi Muhammad Saw pernah berkata,
* Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah
kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada,
maka jangan tinggatkan tempat itu (HR. al-bukhari).
Veal SU gd oe Nyy! SLED cligSI 1a le aad Oi Spi My
Vydlinly Gyamtehl Janes IySLid edie aged Lait J
op Vek a SB Sa J fal SU fo ge Nyaa! JL BS
ie aie mali ali ogc) call Sela OF ad ded
SUR selag lt hs Se feet hdl Up LL ai Ol gyi tld ody
2 Bang SUE le Ipreoll fo le Rina! i ullll J pak
Eom SENS So pL JI ge aie ail ee Spee Gi
eligi Si og pbUb aiLacoly x tye Si Saatgdl oli Uyal aa
pela deat pee Sad lke Sil JU pLGN Goals ap
splat aby ob byl! Si mandly pail aalead gh!
Sli aie aes OI 555 Ue a Spe ad ee Jd yl
poling Aide it Joo al Spiny Saberolg lil! Quis clas apes
eee
4 FATWA MAJELIS LAMA KABUPATEN BUOL Page 4ps Satie LIL LIL pad 9): pak JLB Saul jad a Lai oe Ball
43 Waly Calas Yat A SIS 4) cui vail 433 Jt aut 03 Ge jai
Beall cee St ail
oe clad JUS Saul judy Uae) zl! Sue) ly aul ads Gey
J Stte Ol JAS - dials Gas f Lakes OB) - pe Sy ad}!
pene N5ly Dyas ling dale ail sho att Sgiy Sian Lake (ia
hyd Npmpded HE Le atily asl aby Wl tale Mpaaua UE Yanks
aprender: J cia
Sesungguhnya “Umar Ibn al-Khattab ra keluar menuju SyamHingga
sampai di Sharg, beliau ditemui olch para Amir pasukan yakni Abu
‘Ubaidah Ibn al-Jarrah dan para sahabatnya. Mereka
memberitahukan kepadanya bahwasanya wabah sedang melanda
bumi Syam. Ibn ‘Abbas berkata, ‘Umar lalu berkata, panggilkan
untukku kaum Muhajirin awal (yang mengalami sholat kedua qiblat,
yakni- yang berhijrah sebelum qiblat dipindahkan ke Masjidil-
Haram-Syarah an-Nawawi). “la lalu bermusyawarah dengan mereka
dan membe
Wie S35 duos Lealio! oligae
hukan bahwa wabah sedang melanda Syam. Mereka
kemudian berbeda pendapat. Sebagian berkata. Anda sudah keluar
untuk satu keperluan dan kami tidak memandang pantas anda
Kembali darinya, * sebagian lainnya berkata: * Anda membawa
rombongan khususnya para shahabal Rasulullah saw, kami tidak
memandang baik anda membawa mereka masuk ke wabah terscbut.
+ Umar lalu berkata, ‘Silahkan kalian semua beranjak dari tempatku,
Kemudian ‘Umar berkata. “Panggilkan untukku kaum Anshar. *
Maka Aku (Ibn ‘Abbas) panggil mereka dan ia lalu bermusyawarah
dengan mereka. Ternyata kaum Anshar berbeda pendapat seperti
halnya Muhajirin, ‘Umar berkata. Panggitkan untukku kaum (ua
Quraisy dan Muhajir al-Fath (yang Hijrah sesudah pindah qiblat
sebelum Fathu Makkah) maka aku (Ibn Abbas panggil mereka
Ternyata tidak ada perbedaan pendapat dikalangan mercka,
semuanya menyarankan. “Sebaiknya anda pulang kembali bersama
romboingan. Sungguh besok aku akan berkendaraan pulang, maka
bersiap-siaplah kalian, “Abu Ubaidah Ib. Al-Jarrah berkata, “Apakah
engkau hendak lari dari tagdir Allah? * ‘Umar menjawab,
“Seandainya saja yang mengatakan itu bukan engkau wahai Abu
‘Ubaidah, Ya, Kami lari dari tagdir Allah menuju tagdir Allah juga.
4 ATWA MAJEUSULAMA KABUPATEN BUD, Page §Bukankah jika kamu menggembala unta dan turun ke sebuah
lembah yang disana ada dua tepi lembah, yang satu subur dan yang
stu tandus, lai ketika kamu menggembala ditepi lembah yang
tandus, kamu juga menggembalanya dengan taqdir Allah?Ibn ‘Abbas
berkata, ‘Abdurrahman ibn ‘auf kemudian datang, ia tidak hadir
musyawarah sebelumnya karena ada keperluan, ‘Abdurrahman [alu
berkata, Aku punya imu tentang permasalalan ini, Aku mendengar
Rasulullah saw bersabda: * jika kalian mendengar ada wabah disatu
dacrah, janganlah kalian datang ke sana. Tetapi jika wabah itu
menyerang satu daerah ketiaka kalian sudah ada di dacrah tersebut,
janganlah kalian keluar melarikan diri darinya. Kata fbn ‘Abbas.
‘Umar lalu bertahmid kepada Allah dan kemudian pulang. (HRal-
Bukhari)
aa ge Sapa 39h Yo 1 pling ale ail lo ail Jy Si
Rasulullah saw bersabda. Jangan campurkan (onta) yang sakit ke
dalam (onta) yang sehat, “HR. Muslim]
Wy Hala Uy Spo Vy gyate Yo ileng aide al Lo al Jy JUG
De a HI LS pgelaell 5a py. pho
Rasulullah saw bersabda. ‘Tidak ada penyeakit menular, thiyarah
dan burung hantu dan shafar (yang dianggap membawa kesialan).
Dan larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa.
“[HR.al-Bukhari)
eG Sil oN Sg ellal ag aude aul Jha at Up JUG
ily ag Wily aie Vpl 5 a 4 pnans SLD nals ye Lal y Ug
"ai gyi Le gly
Rasuluilah saw bersabda. *Wabah Tha’un adalah suatu ayat, tanda
kekuasaan Allah Azzawajalla yang sangat menyakitkan, yang
ditimpakan kepada orang-orang dari hamba-Nya. Jika kalian
mendengar berita dengan adanya wabah Tha’un maka jangan
sekali-kali memasuki dacrahnya, jika Tha’un telah terjadi pada satu
daerah dan kalian di sana, maka janganlah kalian keluar
darinya1HR. Muslim!
PATWA MAIBLIS ULAMA KABUPATEN BOL, Page 6Ue gal Ylaed Je cagayim 5 JU ply dali dil foo il ge
5 5530 Udlakl ales § Seg) Lang
S25 Y etal jog Melill Ylasi soln J
Nabi saw. Bersabda. + Amal-amal umatku disampaikan kepadaku,
amal baik atau amal buruknya. Kutemukan di antara amal ter
adalah menyingkirkan hal membahayakan dari jalan. Dan
kutemukan di antara amal terburuknya adalah dahak di masjid yang
tidak dibersihkan" [HR Muslim
4 Sinai ay .oguitold is Siar Lor yds all Jpn) Coren
prcilens 598 wSLd gps ill cllai Leild adalat Ls aie Iysid
(qlenag syle! ata) opbasl Le ae
‘Abu Hurairah berkata . Aku mendengar Rasulullah bersabda . * Apa
saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi
dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah
menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat
sebelum kan adalah karena banyak bertanya dan menyalahi Nabi-
Nabi mereka (tidak mau taat dan patuhy*. (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
Vigra indy WE aie oi Fy)! G0 ual! gl agill USI Sa
Barang siapa makan bawang putih dan bawang merah atau lainnya
tidak boleh mendekati masjid. (HR. al-Bukhari)
sly
ct ak ld coli! eer Shr pling ile ail ho dil Jy, JUD
spp fi Sgn SUE Sjalall Ua tI gb al
Barang siapa yang mendengar azan wajib baginya sholat berjamaah
di masjid, kecuali ada uzur" Para sahabat bertanya . ‘Apa maksud
zur 2 * Jawab Rasulullah SAW, * Ketakutan atau sakit. + (HR. Abu
Daud)
3. Qaidah Fighiyyah
ate Wy apo T
FATWA MAIELIS ULAMA KABUPATEN BUOL Page 74
“Tidak boleh membahayakan diri dan membahayakan orang lain’.
pola! b> te ads wolall ys
“Menolak Mafsadah didahulukan dari pada mencari kemaslahatan’.
“Kesulitan menyebabkan adanya kemudahan"™
Jin opal
*Bahaya harus ditolak dalam batas-batas yang memungkinkan"
OAS phy S39 y pial
“kemudlaratan harusdicegah dalam ~~ atas-batas yang
memungkinkan*.
Lays aa 359 pall
*Kemudiaratan dibatasi sesuai kadarnya".
Aelall doyle ej! de ploy! Spal
*Kebijakan pemimpin (pemegang otoritas) terhadap rakyat harus
‘mengikuti Kemaslahatan’
MEMPERHATIKAN. 1. Pendapat al-Nawawi dalam kitab al-majmu’ juz 4 halaman 352
tentang gugurnya kewajiban shalat jum’at
Sai de Raed CSB epee aid Jo Mead Lend ¥ ( aL)
sail JUS opty Sill Sead Y i sual! laid ailay Mya)
eid! Sayll Lilessi JU Jaadl OS pang MEA! aryl! iss
Aleta pb yall dike dads! dead) dole joel gill pd taal)
Sy SS OLB LES Slit a Mis J ale Gently gill Jus
sexed dag Jags YY dele jyias ails ajo and bua Y
cal oa abi aka ba alt G8 gyal pla! Jub
aN agi dally oll Abhay pind gay Aaya alll ac)
ATW MAJELIS ULAMA KABUPATEN BUOL, Page 8(ketiga) Tidak wajib shalat jum’at bagi yang sakit, meskipun shalat
junvamya orang kampung tidak sah karena jumlah jama’ahnya
kurang karena ketidakhadirannya, Berdasarkan hadis riwayat Tharig
dan lainnya, al-bandanijy berkata.
Andaikan orang yang sakit memaksakan untuk shalat jum’al maka
lebih utama*. Imam-imam madzhab Syafi’i berpendapat. -bahwa
sakit yang menggugurkan kewajiban shalat jum’at adalah sakitnya
orang yang mendapatkan masyaqqah yang berat bila dihadiri pada
shalat jum’at". Imam al-Mutawalli berkata, “orang yang terkena
re berat juga tidak wajib shalat jum’at, bahkan jika dia tidak
mampu menahan diarenya maka haram baginya shalat berjama’ah
di masjid, karena akan menyebabkan masjid menjadi najis".Imam al-
Haramain berkata, * Sakit yang menggugurkan keawajiban shalat
jum’at itu febih ringan keadaannya dari pada sakit_ yang
menggugurkan kewajiban berdiri saat shalat fardlu. Sakit tersebut
seperti uzur jalanan becek atau hujan atau semisalnya’,
2. Pendapat Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Bakar Bafadhal al-
Hadramy al Sa’dy al Madzhajy dalam kita al-Mukaddimah al-
Hadramiyah hal 91 tentang wzur shalal Jun’at dan shalat Jama’ah,
Sell aplly US am oly ugh Je of pal! Mclaslly drat Lisi
gh ght de ceplll Shyily ale Ye lanpy GS BS
Gals SlLMy Gully gladly ppally Ao g5ll aliag 4 nil
Aeagh aDag le gf nyt gh anki Jo Syl NE ay Seta
Salgl) Raes gh Goal! Mailag aide Higdk gas cLeyy pend gy
tbaally sya)! Sg LL wa5ll Sug agill Sales SY yal ade
Sad Ad Ol ey Fae ISiy MASI png Idd ally, Joglly oply
Ab ly GIO Syd lady all!
Di antara udzur shalat Jum’at dan shalat berjama’ah adalah hujan
yang dapat membasahi pakainnya dan tidak ditemukan pelindung
hujan, sakit yang teramat sangat, merawat orang sakit yang tidak
terdapat yang mengurusinya, mengawasi kerabat (istri, mertua,
budak, teman, ustadz, orang yang memerdekakannya) yang hendak
meninggal atau berputus asa, khawatir akan keselamatan jiwa atau
od
FATWA MAJELISULAMA KABUPATEN BUOL Page 9
+harlanya, menyertai creditor dan berharap pengertiannya karena
kemiskinannya, menahan hadats sementara waktu masih lapang,
Ketiadaan pakaian yang layak, kantuk yang teramat sangat, angin
kencang, Kelaparan, kehausan, kedinginan, jalanan becek, cuaca
panas, bepergian ke sahabat dekat, memakan makanan busuk
setengah matang yang tidak bisa dihilangkan baunya, rantuhnya
alap-atap pasar, dan gempa.
»
. Hasil_musyawarah Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kabupaten Buol bersama Kementerian Agama Kabupaten Buol,
Ormas Islam Kabupaten Buol, Pengurus Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Kecamatan Biau dan Ta’mir Se Kota Buol pada tanggal 30
Maret 2020 M / 06 Sya’ban 1441 H. di masjid al ikhlas Kelurahan
Kali, bahwa dipandang perlu Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kabupaten Buol mengeluarkan fatwa jika Pemerintah menyatakan
status keadaan darurat penyebaran virus corona (COVID-19) di
Kabupaten Buol
Dengan bertawakkal kepada Allah SWT.
MEMUTUSKAN,
FATWA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH DALAM SITUASI
TERJADI PENYEBARAN WABAH COVID-19
Petama + Ketentuan Umum
Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan ,
COVID 19 adalah Coronavirus Descase, penyakit menular yang
disebabkan oleh ‘coronavirus yang ditemukan pada tahun 2019.
Kedua . Ketentuan Hukum
1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan
dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkannya
ferpapar penyakit, karcna hal itu merupakan bagian dari
menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khars)
2 Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan
mengisolasi di
agar tidak terjadi penularan kepada orang lain.
Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan salat zuhur, Karena
PATWA MAJELIS ULAMA KABUPATEN BUOL, Page 10
tShalat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak
orang schingga berpeluang terjadinya penularan virus secara
missal. Baginya haram melakukan aktifitas ibadah surmah yang
membuka peluang terjadinya penularan, seperti jama’ah shalat
lima waktu/rawatib, shalat Tarawih dan led di masjid atau
tempat umum lainnya, serta mengahdiri pengajian dan tabligh
akbar.
3. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Buol memberlakukan Status Tanggap Darural
penyebaran wabah COVID-19 serta Dinas Kesehatan Kabupaten
Buol menyatakan bahwa di Kabupaten Buol ditetapkan Orang
Dalam Pemantauan (ODP) 3 orang dan Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) 1 orang, Untuk itu, sebagai prinsip kehatian-
hatin diperlukan ikhtiar mengantisipasi penyebaran wabah
COVID-19, maka diserukan kepada umat Islam di Kabupaten
Buol, untuk melaksanakan sholat zuhur sebagai pengganti sholat
jum’at, shalat lima waktu/rawatib, shalat tarawih dapat
dilaksanakan berjamaah di rumah masing-masing serta tidak
dibenarkan melaksanakan kegiatan tabligh akbar, majelis taklim
serta kegiatan yang melibatkan orang banyak sampai dinyatakan
pihak yang berwenang normal kembali
4. Pemerintah menjadikan fatwa ini sebagai pedoman dalam upaya
penanggulangan Covid-19 terkait dengan masalah keagamaan
dan umat islam wajib menaatinya.
5. Pengurusan jenazah (lajhiz al-janaizh) yang terpapar Covid-19,
terutama dalam memandikan dan mengkafani harus dilakukan
FATWA MAIELISULAMA KABUPATEN BUOL, Page 11sesuai protokol medis dan
lakukan oleh pihak yang berwenang,
dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat. Sedangkan
untuk —menshalatkan dan menguburkanmya — dilakukan
sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar
Covid-19.
6. Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan/atau menyebabkan
kerugian publik, seperti memborong dan/atau menimbun bahan
pokok serta masker dan menyebarkan informasi hoax terkait
COVID-19 hukumnya haram
7. Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan
memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut
Nazilah di setiap shalat fardhu, memperbanyak shalawat,
memperbanyak sedekah, senantiasa membaca al-Qur’an dan
berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan
keselamatan dari musibah dan marabahaya (doa dafu al-bala’)
Khususnya dari wabah Covid-19.
Ketiga + Rekomendasi
1. Pemerintah wajib melakukan pembatasan super ketat terhadap
keluar-masuknya orang dan barang ke dan dari Daerah
Kabupaten Buol, kecuali petugas medis dan barang kebutuhan
pokok serta keperluan emergency.
2 Umat Islam wajib mendukung dan menaati_ kebijakan
pemerintah yang melakukan isolasi dan pengobatan terhadap
orang yang ferpapar COVID-19, agar penyebaran virus fersebut
dapat dicegah
3. Masyarakat hendaknya proporsional dalam menyikapi orang
yang suspect atau ferpapar COVID-19. Oleh Karena itu
masyarakat diharapkan bisa menerima kembali orang yang
dinyatakan negatif dan/atau dinyatakan sudah sembuh ke tengah
masyarakat serta tidak memperlakukannya secara buruk
emcee
PATA MAJELISULAMA KARUPATEN OL Page 12Keempat + Ketentuan Penutup
1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
kelentuan jika dikemudian hari membutuhkan penyempurnaan,
akan disempurnakan sebagaimana mestinya
Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat
mengetahuinya, semua pihak dihimbau untuk menyebarluaskan
fatwa ini.
Ditetapkan di» Buol
Pada tanggal : 08 Sya’ban 1441 H
Of April 2020 M
AMAJELIS ULAMA INDONESIA
KOMISI FATWA
SEKRETARIS
S. Panambang Moh Rizal Naukoko. Ape. MKes
MENGETAHUL
DEWAN PIMPINAN
‘MAJELIS ULAMA INDONESIA
KABUPATEN BUOL
SEKRETARIS UMUM,
FATWA MAJELIS ULAMA KABUPATEN BuO, Page 13