You are on page 1of 13
MAJELIS ULAMA INDONESIA (M KABUPATEN BUOL Sekretariat Jl. AY. Lamaka No. 009 Kel. Kali Kec. Biau Kab. Buot NodIP, O92347226777-005312818947 FATWA -MEJELIS ULAMA INDONESIA. Nomor, 0/1Il/MUI-KAB.BUOL/2020 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH DALAM SITUASI TERJADI WABAH COVID-19° Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUN), setelah, ‘MENIMBANG a bahwa COVID-19 telah tersebar ke berbagai Provinsi, termasuk ke Daerah sampai ke pelosok Desa; b. bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemic global; c. Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial beskala besar dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Desease (COVID-19) tanggal 31 Maret 2020 d. Pidato Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Maret 2020 Tentang Penundaan Kegiatan Yang Melibatkan Banyak Orang; ¢. Keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor, 9 A Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia; £ Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor. 360/134/BPBD- GST/2020 tanggal 30 Maret 2020, Tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Wabah Penyakil Akibat Virus Corona Di Sulawesi Tengah: . Keputusan Bupati Buol tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bertcana Non Alam Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi ‘Tengah tahun 2020 tanggal 20 Maret 2020; Nene eee f FATWA MAIS ULAMA KABUPATEN BVO, Page 1 MENGINGAT + 1, Firman Allah SWT; by Sgt os Sadia gpally Spall Go cpt pSiglily, Lily iy GND Send Lec! 131 Sell. Gebel phy Styaly {156 .155 sb paul] Gpamty at “Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit Ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innalillahi Wainnailaihi Raaji’wun’. (QS. Al-Bagarah [2].155-156) So Sly Sd ee ly Gadd Say aI 5b YI trad Go Gliol Le (17 coy Latlt] fede cig “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan. Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu *. (QS.al-Taghabun [64}.11) Ophaghl Syield abl Jeg Ups 98 LI Qu! oS Le Yl Lead OI US [51 sagt] Katakanlah, *Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami, Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.* (QS. Al-Taubah (91.51) i GAS Gs SUS GU Sai 55 aS F ted Ge GL Lay Np dipdi oy @SGLD Le he Need ASS «jue ll le GUS St Las [23.22 :tereell] sydd Sli US Lines Y tly @SUi * Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum kami mewujudkannya, Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar karnu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput / FATWA AIELS ULAMA KABUPATEN BUOL Page 2 dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu, Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri* (QS, Al-Hadid [571.22-23) aah il Si Npalely Rak Sie Nyalls Guill Suyeal Y Aid Nydily [25 :Jlu] staat! ..dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan Kelahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS.AI-Anfal 131.25) [195 Spat]... SL J! eStats bya Yo Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan... (QS.al-BagaraH [2]:195) sv pSendiD Ud Npaily Ipaaboig Ipaeisty eialaio! La aul lgaild [16 : st] Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu....(QS. Al-Taghabun [64].16) (185 +5 Ball). pad Ss days Yo piel Sy ab Sys. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...(QS.al-Bagarah {2].185) 2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain. Pgh opellall alaais Nib JUG ai lng ale ail ho coil ye ie Nga 8 Le ily iL ag bly Lgl dG Dari Nabi Saw sesungguhnya beliau bersabda ‘Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah ditempat kamu berada, maka Janganlah tinggatkan tempat itu. * (HR. al-Bukhari) f FATWA MAJELISULAMA KABUPATEN U0 Page 3 + pT fy ab cbigl! Gi abl Fn OW Lad LOI II ae ped GH JLB foley abe it Go asl Sgn Si age Si Qa die bE DE Lee wily sly alg Nl tale Ipods WB Gorka) plane Ilo dia (118 Ippo Sesungguhnya Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di Wilayah bernama Sharg. Saat itu Umar mendapat kabar adanya wabah di Wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan pada Umar Jika Nabi Muhammad Saw pernah berkata, * Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggatkan tempat itu (HR. al-bukhari). Veal SU gd oe Nyy! SLED cligSI 1a le aad Oi Spi My Vydlinly Gyamtehl Janes IySLid edie aged Lait J op Vek a SB Sa J fal SU fo ge Nyaa! JL BS ie aie mali ali ogc) call Sela OF ad ded SUR selag lt hs Se feet hdl Up LL ai Ol gyi tld ody 2 Bang SUE le Ipreoll fo le Rina! i ullll J pak Eom SENS So pL JI ge aie ail ee Spee Gi eligi Si og pbUb aiLacoly x tye Si Saatgdl oli Uyal aa pela deat pee Sad lke Sil JU pLGN Goals ap splat aby ob byl! Si mandly pail aalead gh! Sli aie aes OI 555 Ue a Spe ad ee Jd yl poling Aide it Joo al Spiny Saberolg lil! Quis clas apes eee 4 FATWA MAJELIS LAMA KABUPATEN BUOL Page 4 ps Satie LIL LIL pad 9): pak JLB Saul jad a Lai oe Ball 43 Waly Calas Yat A SIS 4) cui vail 433 Jt aut 03 Ge jai Beall cee St ail oe clad JUS Saul judy Uae) zl! Sue) ly aul ads Gey J Stte Ol JAS - dials Gas f Lakes OB) - pe Sy ad}! pene N5ly Dyas ling dale ail sho att Sgiy Sian Lake (ia hyd Npmpded HE Le atily asl aby Wl tale Mpaaua UE Yanks aprender: J cia Sesungguhnya “Umar Ibn al-Khattab ra keluar menuju SyamHingga sampai di Sharg, beliau ditemui olch para Amir pasukan yakni Abu ‘Ubaidah Ibn al-Jarrah dan para sahabatnya. Mereka memberitahukan kepadanya bahwasanya wabah sedang melanda bumi Syam. Ibn ‘Abbas berkata, ‘Umar lalu berkata, panggilkan untukku kaum Muhajirin awal (yang mengalami sholat kedua qiblat, yakni- yang berhijrah sebelum qiblat dipindahkan ke Masjidil- Haram-Syarah an-Nawawi). “la lalu bermusyawarah dengan mereka dan membe Wie S35 duos Lealio! oligae hukan bahwa wabah sedang melanda Syam. Mereka kemudian berbeda pendapat. Sebagian berkata. Anda sudah keluar untuk satu keperluan dan kami tidak memandang pantas anda Kembali darinya, * sebagian lainnya berkata: * Anda membawa rombongan khususnya para shahabal Rasulullah saw, kami tidak memandang baik anda membawa mereka masuk ke wabah terscbut. + Umar lalu berkata, ‘Silahkan kalian semua beranjak dari tempatku, Kemudian ‘Umar berkata. “Panggilkan untukku kaum Anshar. * Maka Aku (Ibn ‘Abbas) panggil mereka dan ia lalu bermusyawarah dengan mereka. Ternyata kaum Anshar berbeda pendapat seperti halnya Muhajirin, ‘Umar berkata. Panggitkan untukku kaum (ua Quraisy dan Muhajir al-Fath (yang Hijrah sesudah pindah qiblat sebelum Fathu Makkah) maka aku (Ibn Abbas panggil mereka Ternyata tidak ada perbedaan pendapat dikalangan mercka, semuanya menyarankan. “Sebaiknya anda pulang kembali bersama romboingan. Sungguh besok aku akan berkendaraan pulang, maka bersiap-siaplah kalian, “Abu Ubaidah Ib. Al-Jarrah berkata, “Apakah engkau hendak lari dari tagdir Allah? * ‘Umar menjawab, “Seandainya saja yang mengatakan itu bukan engkau wahai Abu ‘Ubaidah, Ya, Kami lari dari tagdir Allah menuju tagdir Allah juga. 4 ATWA MAJEUSULAMA KABUPATEN BUD, Page § Bukankah jika kamu menggembala unta dan turun ke sebuah lembah yang disana ada dua tepi lembah, yang satu subur dan yang stu tandus, lai ketika kamu menggembala ditepi lembah yang tandus, kamu juga menggembalanya dengan taqdir Allah?Ibn ‘Abbas berkata, ‘Abdurrahman ibn ‘auf kemudian datang, ia tidak hadir musyawarah sebelumnya karena ada keperluan, ‘Abdurrahman [alu berkata, Aku punya imu tentang permasalalan ini, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: * jika kalian mendengar ada wabah disatu dacrah, janganlah kalian datang ke sana. Tetapi jika wabah itu menyerang satu daerah ketiaka kalian sudah ada di dacrah tersebut, janganlah kalian keluar melarikan diri darinya. Kata fbn ‘Abbas. ‘Umar lalu bertahmid kepada Allah dan kemudian pulang. (HRal- Bukhari) aa ge Sapa 39h Yo 1 pling ale ail lo ail Jy Si Rasulullah saw bersabda. Jangan campurkan (onta) yang sakit ke dalam (onta) yang sehat, “HR. Muslim] Wy Hala Uy Spo Vy gyate Yo ileng aide al Lo al Jy JUG De a HI LS pgelaell 5a py. pho Rasulullah saw bersabda. ‘Tidak ada penyeakit menular, thiyarah dan burung hantu dan shafar (yang dianggap membawa kesialan). Dan larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa. “[HR.al-Bukhari) eG Sil oN Sg ellal ag aude aul Jha at Up JUG ily ag Wily aie Vpl 5 a 4 pnans SLD nals ye Lal y Ug "ai gyi Le gly Rasuluilah saw bersabda. *Wabah Tha’un adalah suatu ayat, tanda kekuasaan Allah Azzawajalla yang sangat menyakitkan, yang ditimpakan kepada orang-orang dari hamba-Nya. Jika kalian mendengar berita dengan adanya wabah Tha’un maka jangan sekali-kali memasuki dacrahnya, jika Tha’un telah terjadi pada satu daerah dan kalian di sana, maka janganlah kalian keluar darinya1HR. Muslim! PATWA MAIBLIS ULAMA KABUPATEN BOL, Page 6 Ue gal Ylaed Je cagayim 5 JU ply dali dil foo il ge 5 5530 Udlakl ales § Seg) Lang S25 Y etal jog Melill Ylasi soln J Nabi saw. Bersabda. + Amal-amal umatku disampaikan kepadaku, amal baik atau amal buruknya. Kutemukan di antara amal ter adalah menyingkirkan hal membahayakan dari jalan. Dan kutemukan di antara amal terburuknya adalah dahak di masjid yang tidak dibersihkan" [HR Muslim 4 Sinai ay .oguitold is Siar Lor yds all Jpn) Coren prcilens 598 wSLd gps ill cllai Leild adalat Ls aie Iysid (qlenag syle! ata) opbasl Le ae ‘Abu Hurairah berkata . Aku mendengar Rasulullah bersabda . * Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kan adalah karena banyak bertanya dan menyalahi Nabi- Nabi mereka (tidak mau taat dan patuhy*. (HR. al-Bukhari dan Muslim) Vigra indy WE aie oi Fy)! G0 ual! gl agill USI Sa Barang siapa makan bawang putih dan bawang merah atau lainnya tidak boleh mendekati masjid. (HR. al-Bukhari) sly ct ak ld coli! eer Shr pling ile ail ho dil Jy, JUD spp fi Sgn SUE Sjalall Ua tI gb al Barang siapa yang mendengar azan wajib baginya sholat berjamaah di masjid, kecuali ada uzur" Para sahabat bertanya . ‘Apa maksud zur 2 * Jawab Rasulullah SAW, * Ketakutan atau sakit. + (HR. Abu Daud) 3. Qaidah Fighiyyah ate Wy apo T FATWA MAIELIS ULAMA KABUPATEN BUOL Page 7 4 “Tidak boleh membahayakan diri dan membahayakan orang lain’. pola! b> te ads wolall ys “Menolak Mafsadah didahulukan dari pada mencari kemaslahatan’. “Kesulitan menyebabkan adanya kemudahan"™ Jin opal *Bahaya harus ditolak dalam batas-batas yang memungkinkan" OAS phy S39 y pial “kemudlaratan harusdicegah dalam ~~ atas-batas yang memungkinkan*. Lays aa 359 pall *Kemudiaratan dibatasi sesuai kadarnya". Aelall doyle ej! de ploy! Spal *Kebijakan pemimpin (pemegang otoritas) terhadap rakyat harus ‘mengikuti Kemaslahatan’ MEMPERHATIKAN. 1. Pendapat al-Nawawi dalam kitab al-majmu’ juz 4 halaman 352 tentang gugurnya kewajiban shalat jum’at Sai de Raed CSB epee aid Jo Mead Lend ¥ ( aL) sail JUS opty Sill Sead Y i sual! laid ailay Mya) eid! Sayll Lilessi JU Jaadl OS pang MEA! aryl! iss Aleta pb yall dike dads! dead) dole joel gill pd taal) Sy SS OLB LES Slit a Mis J ale Gently gill Jus sexed dag Jags YY dele jyias ails ajo and bua Y cal oa abi aka ba alt G8 gyal pla! Jub aN agi dally oll Abhay pind gay Aaya alll ac) ATW MAJELIS ULAMA KABUPATEN BUOL, Page 8 (ketiga) Tidak wajib shalat jum’at bagi yang sakit, meskipun shalat junvamya orang kampung tidak sah karena jumlah jama’ahnya kurang karena ketidakhadirannya, Berdasarkan hadis riwayat Tharig dan lainnya, al-bandanijy berkata. Andaikan orang yang sakit memaksakan untuk shalat jum’al maka lebih utama*. Imam-imam madzhab Syafi’i berpendapat. -bahwa sakit yang menggugurkan kewajiban shalat jum’at adalah sakitnya orang yang mendapatkan masyaqqah yang berat bila dihadiri pada shalat jum’at". Imam al-Mutawalli berkata, “orang yang terkena re berat juga tidak wajib shalat jum’at, bahkan jika dia tidak mampu menahan diarenya maka haram baginya shalat berjama’ah di masjid, karena akan menyebabkan masjid menjadi najis".Imam al- Haramain berkata, * Sakit yang menggugurkan keawajiban shalat jum’at itu febih ringan keadaannya dari pada sakit_ yang menggugurkan kewajiban berdiri saat shalat fardlu. Sakit tersebut seperti uzur jalanan becek atau hujan atau semisalnya’, 2. Pendapat Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Bakar Bafadhal al- Hadramy al Sa’dy al Madzhajy dalam kita al-Mukaddimah al- Hadramiyah hal 91 tentang wzur shalal Jun’at dan shalat Jama’ah, Sell aplly US am oly ugh Je of pal! Mclaslly drat Lisi gh ght de ceplll Shyily ale Ye lanpy GS BS Gals SlLMy Gully gladly ppally Ao g5ll aliag 4 nil Aeagh aDag le gf nyt gh anki Jo Syl NE ay Seta Salgl) Raes gh Goal! Mailag aide Higdk gas cLeyy pend gy tbaally sya)! Sg LL wa5ll Sug agill Sales SY yal ade Sad Ad Ol ey Fae ISiy MASI png Idd ally, Joglly oply Ab ly GIO Syd lady all! Di antara udzur shalat Jum’at dan shalat berjama’ah adalah hujan yang dapat membasahi pakainnya dan tidak ditemukan pelindung hujan, sakit yang teramat sangat, merawat orang sakit yang tidak terdapat yang mengurusinya, mengawasi kerabat (istri, mertua, budak, teman, ustadz, orang yang memerdekakannya) yang hendak meninggal atau berputus asa, khawatir akan keselamatan jiwa atau od FATWA MAJELISULAMA KABUPATEN BUOL Page 9 + harlanya, menyertai creditor dan berharap pengertiannya karena kemiskinannya, menahan hadats sementara waktu masih lapang, Ketiadaan pakaian yang layak, kantuk yang teramat sangat, angin kencang, Kelaparan, kehausan, kedinginan, jalanan becek, cuaca panas, bepergian ke sahabat dekat, memakan makanan busuk setengah matang yang tidak bisa dihilangkan baunya, rantuhnya alap-atap pasar, dan gempa. » . Hasil_musyawarah Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buol bersama Kementerian Agama Kabupaten Buol, Ormas Islam Kabupaten Buol, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Biau dan Ta’mir Se Kota Buol pada tanggal 30 Maret 2020 M / 06 Sya’ban 1441 H. di masjid al ikhlas Kelurahan Kali, bahwa dipandang perlu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buol mengeluarkan fatwa jika Pemerintah menyatakan status keadaan darurat penyebaran virus corona (COVID-19) di Kabupaten Buol Dengan bertawakkal kepada Allah SWT. MEMUTUSKAN, FATWA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH DALAM SITUASI TERJADI PENYEBARAN WABAH COVID-19 Petama + Ketentuan Umum Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan , COVID 19 adalah Coronavirus Descase, penyakit menular yang disebabkan oleh ‘coronavirus yang ditemukan pada tahun 2019. Kedua . Ketentuan Hukum 1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkannya ferpapar penyakit, karcna hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khars) 2 Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan mengisolasi di agar tidak terjadi penularan kepada orang lain. Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan salat zuhur, Karena PATWA MAJELIS ULAMA KABUPATEN BUOL, Page 10 t Shalat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang schingga berpeluang terjadinya penularan virus secara missal. Baginya haram melakukan aktifitas ibadah surmah yang membuka peluang terjadinya penularan, seperti jama’ah shalat lima waktu/rawatib, shalat Tarawih dan led di masjid atau tempat umum lainnya, serta mengahdiri pengajian dan tabligh akbar. 3. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Buol memberlakukan Status Tanggap Darural penyebaran wabah COVID-19 serta Dinas Kesehatan Kabupaten Buol menyatakan bahwa di Kabupaten Buol ditetapkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 3 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1 orang, Untuk itu, sebagai prinsip kehatian- hatin diperlukan ikhtiar mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19, maka diserukan kepada umat Islam di Kabupaten Buol, untuk melaksanakan sholat zuhur sebagai pengganti sholat jum’at, shalat lima waktu/rawatib, shalat tarawih dapat dilaksanakan berjamaah di rumah masing-masing serta tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan tabligh akbar, majelis taklim serta kegiatan yang melibatkan orang banyak sampai dinyatakan pihak yang berwenang normal kembali 4. Pemerintah menjadikan fatwa ini sebagai pedoman dalam upaya penanggulangan Covid-19 terkait dengan masalah keagamaan dan umat islam wajib menaatinya. 5. Pengurusan jenazah (lajhiz al-janaizh) yang terpapar Covid-19, terutama dalam memandikan dan mengkafani harus dilakukan FATWA MAIELISULAMA KABUPATEN BUOL, Page 11 sesuai protokol medis dan lakukan oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat. Sedangkan untuk —menshalatkan dan menguburkanmya — dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar Covid-19. 6. Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan/atau menyebabkan kerugian publik, seperti memborong dan/atau menimbun bahan pokok serta masker dan menyebarkan informasi hoax terkait COVID-19 hukumnya haram 7. Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu, memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, senantiasa membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya (doa dafu al-bala’) Khususnya dari wabah Covid-19. Ketiga + Rekomendasi 1. Pemerintah wajib melakukan pembatasan super ketat terhadap keluar-masuknya orang dan barang ke dan dari Daerah Kabupaten Buol, kecuali petugas medis dan barang kebutuhan pokok serta keperluan emergency. 2 Umat Islam wajib mendukung dan menaati_ kebijakan pemerintah yang melakukan isolasi dan pengobatan terhadap orang yang ferpapar COVID-19, agar penyebaran virus fersebut dapat dicegah 3. Masyarakat hendaknya proporsional dalam menyikapi orang yang suspect atau ferpapar COVID-19. Oleh Karena itu masyarakat diharapkan bisa menerima kembali orang yang dinyatakan negatif dan/atau dinyatakan sudah sembuh ke tengah masyarakat serta tidak memperlakukannya secara buruk emcee PATA MAJELISULAMA KARUPATEN OL Page 12 Keempat + Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan kelentuan jika dikemudian hari membutuhkan penyempurnaan, akan disempurnakan sebagaimana mestinya Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, semua pihak dihimbau untuk menyebarluaskan fatwa ini. Ditetapkan di» Buol Pada tanggal : 08 Sya’ban 1441 H Of April 2020 M AMAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA SEKRETARIS S. Panambang Moh Rizal Naukoko. Ape. MKes MENGETAHUL DEWAN PIMPINAN ‘MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN BUOL SEKRETARIS UMUM, FATWA MAJELIS ULAMA KABUPATEN BuO, Page 13

You might also like