Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Endokrin PDF
Jurnal Endokrin PDF
1
Stephanie F. Emor
2
Karel Pandelaki
3
Aurelia S. R. Supit
1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: stephanieemor@icloud.com
Abstrak: Diabetes melitus (DM) adalah kelainan yang ditandai hiperglikemia dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin
secara relatif maupun absolut. DM merupakan penyakit kronis yang bila diabaikan dapat terjadi
komplikasi diabetic, antara lain oral diabetic. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan status periodontal dan derajat regulasi gula darah pasien diabetes melitus di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik Endokrin RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Besar
sampel sebanyak 37 orang (total sampling) usia 20-60 tahun. Analisis data secara univariat dan
bivariat (uji chi-square). Pemeriksaan kedalaman poket periodontal dilakukan terhadap subjek
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya status periodontal yang sehat pada pasien
DM. Pasien DM dengan HbA1c yang buruk memiliki status periodontal yang buruk pula yaitu
sebanyak 17 pasien (46%). Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan bermakna antara
status periodontal dan derajat regulasi gula darah (p < 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan
bermakna antara status periodontal dan derajat regulasi gula darah pasien diabetes melitus.
Kata kunci: status periodontal, diabetes melitus, derajat regulasi gula darah
210
Emor, Pandelaki, Supit: Hubungan status periodontal...
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan derajat regulasi gula darah pasien
metabolik dengan karakteristik hiper- DM di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit
glikemia yang terjadi karena kelainan Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Manado.
Menurut World Health Organization
(WHO) DM merupakan suatu kumpulan BAHAN DAN METODE PENELITIAN
masalah anatomik dan kimiawi akibat dari Rancangan penelitian yang digunakan
sejumlah faktor di mana didapat defisiensi deskriptif analitik dengan pendekatan cross
insulin absolut atau relatif dan gangguan sectional. Penelitian dilaksanakan di
fungsi insulin.1 DM merupakan salah satu Poliklinik Endokrin RSUP Prof. Dr. R. D.
masalah kesehatan yang masih dihadapi Kandou Manado. Populasi penelitian ini
Indonesia hingga saat ini. Departemen ialah pasien DM di Poliklinik Endokrin.
Kesehatan RI dan Badan Kesehatan Dunia Sampel diperoleh dengan menggunakan
atau WHO memprediksikan kenaikan teknik total sampling, yaitu seluruh pasien
jumlah penderita DM di Indonesia dari 8,4 di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum
juta pada tahun 2000 meningkat menjadi Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou yang datang
21,3 juta pada tahun 2030.2 pada bulan Agustus-September 2014
Derajat regulasi gula darah ialah berjumlah 37 pasien.
derajat kontrol gula darah dalam hal ini Kriteria inklusi yaitu penderita DM
adalah kontrol gula darah HbA1c karena yang memiliki catatan medik kontrol gula
sampai sekarang ini tes HbA1c merupakan darah HbA1c, berusia 20-60 Tahun,
cara yang paling baik untuk mengetahui bersedia menjadi subjek penelitian dengan
apakah gula darah dalam batas kontrol yang mengisi formulir dan menandatangani
baik atau buruk.3 informed consent, bersikap kooperatif,
HbA1c adalah suatu molekul masih memiliki gigi yang dibutuhkan untuk
hemoglobin yang terikat dengan glukosa. pengukuran status periodontal, dan tidak
Sel darah merah dapat hidup selama 8-12 sedang dalam terapi radiasi. Kriteria
minggu.4 Oleh karena itu pengukuran eksklusi yaitu gigi berjejal kelainan
HbA1c pada tes laboratorium dapat pernapasan (bibir/rahang), mengonsumsi
mengukur kadar glukosa darah secara rata- makanan lunak sebelum pemeriksaan
rata selama 2-3 bulan terakhir.5 dilakukan, serta mengalami iatrogenik
Salah satu komplikasi DM yang cukup dentistry, trauma oklusi, kelainan genetik,
serius di bidang kedokteran gigi ialah oral atau defisiensi nutrisi.
diabetic, yang meliputi mulut kering, Instrumen penelitian dalam penelitian
gingiva mudah berdarah (gingivitis), ini ialah lembar pemeriksaan. Alat yang
kalkulus, resorbsi tulang alveolaris, digunakan ialah probe periodontal dengan
periodontitis dan lain sebagainya.6 Dari ujung berbentuk bola berdiameter 0,5 mm,
sekian banyak komplikasi yang terjadi, area berwarna hitam sebagai skala berada
periodontitis merupakan komplikasi yang pada daerah 3,5-5,5 mm (periodontal probe
paling sering terjadi pada penderita DM WHO), kaca mulut no 4, Nier beken. Bahan
dengan tingkat prevalensi yang tinggi yang digunakan alkohol 70%, cairan
hingga mencapai angka 75%. Penderita DM antiseptik, kapas, masker, sarung tangan, air
mempunyai kecenderungan untuk untuk berkumur.
menderita periodontitis lebih besar Pengumpulan data dengan pengam-
dibandingkan dengan yang tidak menderita bilan data primer dan sekunder. Data
DM. Hal ini disebabkan karena adanya Primer berupa diambil langsung dari
perubahan pada pembuluh darah, gangguan pemeriksaan status periodontal pada
fungsi neutrofil, sintesis kolagen, faktor masing-masing pasien dengan mengguna-
mikrobiotik, dan predisposisi genetik.7 kan probe periodontal. Data sekunder
Berdasarkan hal tersebut maka penulis (nama, umur, kadar gula darah dan jenis
meneliti hubungan status periodontal kelamin) diambil dari Poliklinik Endokrin
211
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. pasien (5,4%), kelompok umur 36-45 tahun
Pengolahan data berdasarkan distribusi sebanyak 8 pasien (21,7%), kelompok umur
frekuensi keadaan status periodontal pasien 46-55 tahun sebanyak 15 pasien (40,5%),
yang diukur dengan menggunakan CPITN dan kelompok umur 56-65 tahun sebanyak
dan HbA1c sebagai parameter kontrol gula 12 pasien (32,4%).
darah. Data dianalisis berdasarkan hasil
pengolahan data yang telah disajikan dalam Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan usia
bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis
data digunakan analisis data univariat dan Usia Frekuensi
%
bivariat. Analisis univariat data diolah (tahun) (n)
dengan sistem Statistical Product and 26-35 2 5,4
36-45 8 21,7
Service Solution (SPSS) versi 20. Analisis
46-55 15 40,5
bivariat menggunakan Uji Chi Square.8 56-65 12 32,4
Dasar pengambilan keputusan untuk Total 37 100
menerima atau menolak hipotesis
berdasarkan tingkat signifikan (nilai p). Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa
Bila p >0,05, maka hipotesis penelitian lama menderita DM paling terbesar selama
ditolak, sedangkan bila p <0,05, maka 6-10 tahun yaitu sebanyak 10 pasien (27,0
hipotesis penelitian diterima. %), sedangkan selama 21-25 tahun
sebanyak 2 pasien (5,4%) merupakan lama
HASIL PENELITIAN
menderita DM terkecil.
Karakteristik subjek penelitian
Karakteristik yang diamati pada Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan lama
responden meliputi usia, jenis kelamin, dan menderita DM
lamanya menderita DM. Pada penelitian ini
responden yang memenuhi kriteria Lama menderita DM Frekuensi
berjumlah 37 pasien dengan rentang usia (%)
(tahun) (n)
20-60 tahun yang dijabarkan dalam Tabel 1-5 9 24,3
1-5. 6-10 10 27,0
11-15 7 18,9
Analisis Univariat 16-20 9 24,3
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa pasien 21-25 2 5,4
di Poliklinik Endokrin RSUP Prof. Dr. R. D.
Total 37 100
Kandou Manado terdiri dari pasien laki-laki
sebanyak 13 orang (35,1%) dan pasien
Tabel 4 menunjukkan tidak ada pasien
perempuan yaitu sebanyak 24 orang
DM yang memiliki status periodontal yang
(64,9%).
baik (0%). Pasien DM dengan status
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis periodontal sedang 16 pasien (43,2 %) dan
kelamin yang dengan status periodontal buruk 21
pasien (56,8 %).
Jenis
Frekuensi (n) % Tabel. 4 Distribusi responden berdasarkan
kelamin
Laki-laki 13 35,1 status periodontal
Perempuan 24 64,9
Total 37 100 Status
Frekuensi (n) (%)
Periodontal
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa Baik 0 0
karakteristik umur responden dibagi Sedang 16 43,2
menjadi 4 kelompok. Responden pada Buruk 21 56,8
kelompok umur 26-35 tahun sebanyak 2 Total 37 100
212
Emor, Pandelaki, Supit: Hubungan status periodontal...
213
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015
215