ASPEK TEKNIS PRODUKSI : FUNGSI-FUNGSI PRODUKTIVITAS
Satu produk, hubungan faktor variabel tunggal
Dianggap bahwa hubungan teknis antara suatu variabel faktor produksi dan outputnya dapat ditunjukkan oleh suatu fungsi produksi, yang secara matematis dapat ditulis y=f(x1I x2) (2.1) y adalah output, x1 faktor variabel dari input produksi dan x2 adalah faktor tetap (the fixed factor), dan f adalah fungsi. Untuk menyederhanakan notasi, output untuk suatu periode produksi tertentu dan pabrik (plant)-nya tertentu dengan hanya satu factor variable dapat ditulis: y=f(x) (2.2) Faktor tetap x2, dianggap ada, namun untuk menggampangkan notasi x2-nya tidak dituliskan. Karena output diukur dalam ukuran fisik, maka y merupakan total physical product (Produksi Fisik Total, TPP). Konsep fisik lainnya yang penting adalah konsep average physical product (Produksi fisik rata-rata, APP). y f(x) APP ≡ (2.3) x x Yang ketiga, dan boleh dikata terpenting, adalah konsep mengenai marginal physical productivity (Produktivitas Fisik Marginal, MPP), MPP didefinisikan sebagai d(TPP) dy df(x) MPP≡ ≡ ≡ ≡ f’(x) dx dx dx Fungsi produktivitas marginal menunjukkan tigkat perubahan tertentu dalam fungsi produksi totalnya karena perubahan infinitesimal dalam faktornya. Artinya, produktivitas marginal adalah slope (lereng) dari fungsi produksi totalnya yang dievaluasi pada tingkat tertentu factor variabelnya. Meskipun banyak literatur ekonomi yang menggunakan marginal product (Produk Marginal) dan marginal productivity (Produktivitas Marginal) saling bergantian (dalam arti yang sama), namun penting untuk dibedakan agar tidak terjadi ambiquitas. Marginal Productivity (MPP) didefinisikan sebagai MPP≡df (x) dx=f(x), sementara itu marginal product (MP) didefinisikan sebagai MP ≡ dy atau MP = Y, tergantung perubahan x-nya dianggap kecil (arbitrarity small) atau cukup besar/tertentu (lumpy). Hubungan timbal balik antara produktivitas marginal, f’(x), dengan produk marginal, dy, ditunjukkan oleh turunan totalnya, dy = f(x) dx (2.5) dx dapat diberi nilai/angka berapa saja asalkan masih di sekitar nol (cukup kecil di sekitar nol, tapi tidak nol). Jadi produk marginal dihasilkan dari produktivitas marginal dan dx. Dalam kasus perubahan x yang besar (lumpy, ∆x), produktivitas marginal dikalikan ∆x, f’(x) ∆x, kira-kira sebesar ∆y; produk marginal dalam kasus ‘lumpy’ ini adalah ∆y = y1- y2=f(x1) – f(x0) untuk perubahan ∆x=x1-x0. Sebagai contoh mengenai hal yang telah dibicarakan, perhatikanlah fungsi produksi, TPP ≡ y = 8x - x2 (2.6) Fungsi produk fisik rata-ratanya adalah APP = 8 – x (2.7) dan fungsi produktivitas fisik marginalnya adalah: dy MPP ≡ = 8 – 2x (2.8) dx Fungsi-fungsi produktivitas di atas digambarkan secara grafis sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 2.1.1 Diketahui fungsi produksi (2.6), marilah kita lihat kalau ada perubahan tertentu (lumpy) dalam x dari x = 2 menjadi x = 4 (∆x = 4 – 2 = 2). Produk marginal dari perubahan 2 unit x ini dapat dihitung dengan dua cara. Cara untuk kedua tingkat input tersebut: MP = ∆y = TPP(x=4) – TPP(x=2) = [8.4 – (4)2] – [8.2 – (2)2] = 16 – 12 = 4 (2.9) yang adalah perbedaan TPP dalam gambar 2.1. Cara kedua adalah untuk menghitung perubahan TPPnya adalah dengan mengintegralkan dengan ‘range’ x = 2 sampai x = 4: