BUPATI SINTANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PRESS RELEASE
TENTANG
PENETAPAN STATUS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PENANGANAN COVID-19
DI KABUPATEN SINTANG
1, Menyikapi informasi pasien dalam pengawasan (PDP) nomor register 02 di RSUD Ade M. Djoen
Sintang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balitbangkes
Kemenkes Pusat pada hari sabtu 28 Maret 2020, perlu kami sampaikan bahwa PDP 02 adalah pasien
rujukan yang berasal dari kabupaten lain bukan merupakan penduduk Sintang. Hal ini terkait dengan
Status Rumah Sakit Ade M Djoen sebagai salah satu RS Rujukan penanganan Pasien CoVid-19 di
wilayah Kalimantan Barat. Maka pada hari ini, Senin 30 Maret 20202 Pemerintah Kabupaten Sintang
‘menetapkan status Kejadian Luar biasa (KLB) penanganan COVID-19 di Kabupaten Sintang.
Penetapan status KLB tersebut sebagai wujud kesiapsiagaan, keseriusan dan kehati-hatian
Pemerintah Kabupaten Sintang untuk menangani penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sintang.
2. Riwayat PDP 01 dan 02 dapat dijelaskan sebagai berikut:
‘A. RSUD Ade M, Djoen sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 telah menerima rujukan
dari 2kabupaten dengan status PDP. Sampai saat ini telah dilalkukan perawatan intensif di ruang
isolasi karantina selama 12 hari untuk ke dua kasus PDP
B. PDPO1 adalah perempuan berusia 18 tahun yang merupakan pasien rujukan dari Kabupaten lain,
mulai dirawat RSUD Sintang sejak tanggal 17 Maret 2020. Pada hari ini rencana akan dipulangkan
karena sudah dalam kondisi sehat dan hasil pemeriksaan swab tenggorokan negative covid 19.
C. PDP 02 berjenis kelamin laki-laki berusia 55 tahun merupakan pasien rujukan dari kabupaten
lain muilai dirawat sejak tanggal 19 Maret 2020 dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas,
Riwayat berpergian sebelumnya yang bersangkutan pernah berpergian ke Yogyakarta dan
Jakarta untuk urusan dinas.
Kondisi terkini PDP 02 telah dirawat selama 12 hari, tidak mengalami sesak, tidak batuk dan juga
tidak ada demam. Infus sudah dilepas sejak tanggal 28 maret 2020 dan pasien dapat melakukan
aktivitas dengan baik dalam ruang isolasi karantina. Hasil pemeriksaa swab tenggorokan positif
covid 19.
Hingga saat ini, belum ada warga Kabupaten Sintang yang posit terinfeksi COVID-19, meskipun
terdapat 315 orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Dengan ditetapkannya Kabupaten Sintang sebagai status Kejadian luar biasa, maka Pemerintah
Daerah akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
‘A. Melakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat terhadap arus orang dan barang dari dan
ke Kabupaten Sintang dengan mendirikan posko dibeberapa titik masuk.
B. Menghimbau kepada seluruh masyarat dengan fokus materi himbauan sebagai berikut:
1, Melakukan jaga jarak fisik (physical distancing) 1 - 2 meter.
2, Membatasi mobilitas masyarakat dengan cara belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan
beribadah di rumah.
3. Tidak membuat cluster kerumunan baru seperti acara pernikahan, selamatan, event sosial,
dan lain sebagainya.
4. Meminta masyarakat untuk menghindari tempat-tempat Keramaian bak di pasar, warung
kopi/kafe, tempat hiburan, taman, rumah makan, dan sebagainya.5. Menjaga kebersihan diri setia
(cuci tangan pakai sabun,
putih yang cukup).
6 Menggunakan masker untuk orang yang punya keluhan seperti batuk pilek dan fu serta bagi
masyarakat yang memiliki resiko tinggi karena berada di tempat-tempat keramaian seperti
Pedagang, buruh harian, dan lain sebagainya,
'p masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat
mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang dan minum aif
7 Bast kelompok yang memiliki resiko tinggi seperti lanjut usia dan memiliki riwayat penyakit
ronis, agar menghindari kontak fisik dengan orang lain yang berpotensi -barkan
CovID-19. - fn Yang berpotensi menyeban
8.
Meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak melakukan penimbunan bahan-bahan
makanan pokok.
C Memberikan insentif kepada pelaku UMKM berupa keringanan pembayaran sewa lapak, kios dan
ruko sebesar 50% selama 3 bulan kepada pedagang di pasar-pasar Pemda.
Memberikan keringanan pajak dan retribusi daerah bagi semua pelaku usaha.
Melakukan program-program jaringan pengaman sosial (Social Safety Net) di semua OPD terkait.
Memberikan bantuan beras sebesar 10 kg sebagai tahap pertama untuk 57.872 KK miskin yang
berasal dari bansos Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Bupati Sintang menyalurkan
bantuan beras 100 ton khusus bagi keluanga yang berpotensi terkena dampak COVID-19.
G. Guna antisipasi dampak negatif bagi perkembangan ekonomi daerah, akan mempercepat belanja
kegiatan pemerintah daerah yang bersumber dari DAU dan dana desa. Khusus penggunaan dana
DAK tahun 2020 sebesar 208,5 Milyar berdasarkan surat Kementerian Keuangan RI nomor S-
126/PK/2020 tentang Penghentian Proses Pengadaan Barang/Jasa DAK tahun Anggaran 2020
dilakukan perubahan, Dana DAK Kabupaten Sintang sebesar 64 Milyar akan dihentikan atau tidak
dilaksanakan, sedangkan dana sebesar 144,5 Milyar (DAK Pendidikan dan Kesehatan) akan tetap
dilaksanakan. Dana DAK yang tidak dilaksanakan dan pemanfaatan DAU sebesar 186,2 M
diharapkan akan menjadi pemompa ekonomi masyarakat dalam suasana penularan COVID-19.
H. Melakukan realokasi anggaran dalam APBD 2020 yang diperuntukan penanganan COVID-19.
Realokasi tersebut merupakan hasil pemangkasan anggaran perjalanan dinas dan diklat ASN
disetiap OPD Kabupaten Sintang. Dana sebesar Rp. 5,6 Milyar hasil realokasi akan diarahkan
sebesar Rp. 3 Milyar untuk Dinas Kesehatan dalam upaya membiayai pengadaan APD, belanja
disinfektan, dan sebagainya. Sedangkan dana Rp. 2,6 Milyar akan dialokasikan ke RSUD Ade M.
Djoen untuk fokus membiayai operasional perawatan pasien COVID-19 dan penyempurnaan
ruang isolasi serta ruang isolasi mandiri.
1. Akan menggunakan dana tanggap darurat yang dikoordinir melalui Gugus Tugas Penanganan
COVID-19 di Kabupaten Sintang.
J. Diharapkan kepada seluruh komponen masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam menangani
penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sintang. Khusus kepada para tokoh agama, tokoh adat, tokoh
masyarakat dan pimpinan organisasi kemasyarakatan untuk ambil bagian dalam upaya
memberikan edukasi kepada masyarakat melawan penyebaran COVID-19. Perlu kerjasama
semua pihak untuk selalu menjaga situasi dan kondisi yang aman, tidak panik dan selalu waspada
di tengah masyarakat Kabupaten Sintang.
. Pemerintah Kabupaten Sintang mendukung sepenuhnya penundaan pelaksanaan Pilkada 2020, agar
dana, pikiran dan tenaga seluruh masyarakat tetap fokus untuk mencegah wabah COVID-19 di seluruh
Indonesia termasuk di Kabupaten Sintang.
mp
Demikian Press Release ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
(x :
ese
‘dr. JAROT WINARNO M Med, Ph
NL”