You are on page 1of 17
Bagian 2 Aplikasi Perencanaan dan Pengendalian Laba ene Bab 5 Perencanaan dan Pengendalian Penjualan PERENCANAAN PENJUALAN KOMPREHENSIF Proses perencanaan penjualan merupakan bagian penting dari perencanaan dan perigendalian laba karena: 1, Rencanapenjualan akan menjadi dasar keputusan-keputusan manajemen yang berkenaan dengan pemasaran. 2. Keputusan-keputusan tersebut akan menjadi dasar penyusunan rencana penjualan komprehensif. Oleh karena itu, rencana penjualan yang tidak realistik akan mengakibatkan rencana- rencana lain dalam perencanaan dan pengendalian laba (misalnya, rencana produksi, rencana kebutuhan dan biaya tenaga kerja langsung, rencana kebutuhan bahan baku, estimasi biaya overhead, aliran kas, proyeksi neraca dan rugi-laba, dll.) juga tidak realistik. Rencana penjualan komprehensif terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu rencana penjualan jangka panjang strategis (strategic long-range sales plan) dan rencana penjualan jangkapendek taktis (tactical short-range sales plan). Meskipun kedua bagian rencana penjualan tersebut terpisah, namun keduanya memiliki hubungan yang erat. Keduarencanatersebut memfokuskan pada sasaran-sasaran pemasaran perusahaan. Tujuan-tujuan utama adalah untuk: 1, mengurangi ketidak pastian tentang hasil-hasil penjualan di masa yang akan datang: 2. memasukkan berbagai pendapat-pendapat dan keputusan-keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan, misalanya rencana pemasaran; 3. _memberikan informasi yang mendasar pada rencana laba; 4, memudahkan pengendalian kegiatan-kegiatan penjualan. RENCANA PENJUALAN DAN FORECAST PENJUALAN Pemahaman tentang rencana penjualan (sales planning) dan ramalan penjualan (sales forecasting) sering dikacaukan. Meskipun keduanya berkaitan erat, namun keduanya memiliki tujuan-tujuan yang berbeda. Sales forecasting. Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis tentang permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang dengan menggunakan asumsi-asumsi 114 “ri TAT STEERED EEN UY ARNE EARNEST SESS EEES tertentu. Penyusunan forecast penjualan merupakan fungsi teknis yang sebaiknya dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli, Forecast penjualan biasanya didasarkan pada ekstrapolasi kecenderungan (trend) di masa-masa Jalu. Forecast penjualan merupakan sumbangan utama dari staf peramal kepada manajemen dalam penyusunan rencana penjualan. Forecast penjualan mungkin ditolak, dimodifikasi, atau diterima oleh manajemen. Sales planning. Jika forecast penjualan diterima maka forecast tersebut diubah menjadi rencana penjualan. Rencana penjualan merupakan keputusan manajemen yang didasarkan pada forecast penjualan setelah manajemen memasukkan berbagai pendapat yang berkenaan dengan volume, harga, usaha-usaha penjualan, produksi, dan keuangan. Pembedaan antara sales forecasting dengan sales planning sangat penting untuk difahami. Staf teknis yang menyusun forecast penjualan sebaiknya tidak diharapkan (bahkan tidak diijinkan) membuat keputusan-keputusan dan menyampaikan pendapat-pendapat manajemen dalam setiap rencana penjualan karena: 1. Pengaruh tindakan manajemen terhadap kemampuan penjualan sulit dikuantifikasi. Oleh karena itu, unsur-unsur pengalaman dan pendapat manajemen sebaiknyadimasukkan ke dalam forecast penjualan sehingga forecast penjualan kemudian dapat diubah menjadi rencana penjualan yang realistik. 2. Pendapat manajemen adalah penting untuk mengevaluasi asumsi-asumsi yang digunakan oleh staf teknis untuk membuat forecast penjualan, misalnya asumsi-asumsi tentang perluasan pabrik, perubahan-perubahan harga, program-program promosi, skedul- skedul produksi, perfuasan kegiatan-kegiatan pemasaran, dll. RENCANA PENJUALAN STRATEGIS DAN TAKTIS Sesuai dengan program perencanaan dan pengendalian laba, maka rencana penjualan jangka pendek taktis (tactical short-range sales plan) dan rencana penjualan jangka panjang strategis (strategic long-range sales plan) harus disusun. Pada umunya rencana penjualan jangka panjang meliputi periode 5 atau 10 tahun, sedangkan rencana penjualan jangka pendek hanya meliputi periode satu tahun. Strategic long-range sales plan. Scbagai pendekatan praktis, sebaiknya manajemen perlu membuat rencana penjualan jangka panjang. Penyusunan rencana penjualan jangka panjang merupakan langkah awal dalam proses perencanaan secara keseluruhan. Rencana penjualan jangka panjang biasanya disusun untuk jangka waktu 5 atau 10 tahun, bersifat tentatif, dan dalam jumlah tahunan (sebagai lawan dari rinci). Rencana penjualan jangka panjang memerlukan analisis yang mendalam, terutama mengenai perubahan populasi penduduk, perkembangan/pertumbuhan ekonomi negara, proyeksi industri, dan tujuan- tujuan perusahaan. Oleh karena itu, strategi penjualan jangka panjang yang digunakan biasanya akan mempunyai pengaruh pada berbagai hal, misalnya kebijakan harga jangka panjang, pengembangan produk-produk baru, inovasi produk-produk yang sekarang ada, arah usaha-usaha pemasaran, ekspansi atau perubahan saluran-saluran distribusi, dan pola pola biaya. 115 SREP SOAOINP ENA Mn TERRIERS WEFT A ERAN SHAY 267 APRN Tactical short-range sales plan. Pendekatan umum yang digunakan untuk jangka pendek dalam perusahaan adalah rencana penjualan jangka pendek yang meliputi empat triwulan mendatang dan triwulan pertama dirinci ke dalam bulan. Pada umumnya Tencana penjualan jangka pendek disusun berdasarkan evaluasi dan revisi jangka pendek, sehingga pada setiap akhir bulan atau akhir triwulan, rencana penjualan jangka pendek periu dievaluasi dan direvisi (jika diperlukan), kemudian ditambahkan satu periode budget yang akan datang dan dihapuskan satu periode budget yang telah dilalui. Rencana penjualan jangka pendek biasanya disusun dengan menunjukkan jenis produk, harga per unit, jumlah penjualan (unit dan rupiah), dan tanggungjawab pemasaran (misalnya daerah penjualan). LANGKAH-LANG! PENYUSUNAN RENCANA PENJUALAN KOMPREHENSIF Agar diperoleh rencana penjualan yang realistis, manajemen perlu menentukan Langkah- langkah dalam penyusunan rencana penjualan komprehensif. Langkah-langkah tersebut secara berurutan adalah (1) menyusun pedoman rencana penjualan, (2) menyusun forecast penjualan, (3) menggabungkan data relevan, (4) menyusun rencana penjualan strategis dan taktis, dan (5) melaksanakan rencana penjualan untuk mencapai sasaran-sasaran dalam rencana penjualan komprehensif. Penyusunan pedoman rencana penjualan. Pada dasamya pembuatan pedoman rencana penjualan memerlukan partisipasi semua tingkatan manajemen karena pemodan tersebut akan digunakan untuk mencapai koordinasi dan keseragaman dalam proses perencanaan penjualan, Pedoman tersebut harus menekankan pada tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan strategi-strategi penjualan. Pedoman juga harus mendapat perhatian langsung, misalnya jenis produk, kebijakan harga, market share, strategi-strategi pemasaran, dan posisi dalam persaingan pasar. Penyusunan forecast penjualan. Forecast penjualan terdiri dari forecast penjualan strategis dan taktis sesuai dengan dimensi waktu yang digunakan pada rencana laba komprehensif. Secara umum, terdapat tiga klasifikasi metoda-metoda forecast yaitu metoda kuantitatif (quantitative method), metoda teknolggi (technological method), dan metoda pendapat Gudgmental method). Metoda-metoda forecast yang sering digunakan adalah time-series smoothing, decomposition for time series, advance time series, regresi sederhana, dan regresi berganda. Penggabungan data relevan. Semua informasi pada kedua langkah tersebut digunakan untuk menyusun rencana penjualan yang realistis. Namun demikian, informasi tersebut juga perlu dihubungkan dengan batasan-batasan dan kesempatan-kesempatan yang dimiliki perusahaan, Batasan-batasan utama (sebagai data relevan) yang perlu dievaluasi adalah (1) kapasitas produksi, (2) sumberdaya bahan baku dan tingkat persediaan produk jadi, (3) orang-orang kunci dan tenaga abli, (4) tersediaanya modal, (5) dan tersedianya saluran- saluran distribusi alternatif. 116 RCE ce MOS a AR CIREN SE AC IP Penyusunan rencana penjualan strategis dan taktis. Penyusuna rencana penjualan yang realistis sangat memerlukan partisipasi manajemen: (1) Partisipasi gabungan semua tingkatan manajemen (untuk kepentingan penjualan keseluruhan); (2) partisipasi terbatas pada para manajer (untuk kepentingan daerah penjualan); partisipasi terbatas pada pimpinan puncak (untuk kepentingan keputusan-keputusan eksekutif); dan partisipasi spesialis teknis (untuk kepentingan forecast penjualan). PENGENDALIAN BIAYA PENJUALAN Pengendalian dalam fungsi penjualan sebaiknya dipandang sebagai kegiatankomprehensif| yang meliputi volume penjualan, hasil penjualan, biaya-biaya promosi, dan biaya-biaya distribusi. Pengendalian yang efektif menuntut bahwa volume penjualan dan biaya-biaya distribusi harus dipandang sebagai satu permasalahan, bukan sebagai dua pemasalahan yang terpisah yang tidak ada kaitannya sama sekali. KASUS 1 PENYUSUNAN RENCANA PENJUALAN TAKTIS Toni Company menjual dua jenis produk, yaitu FUN dan MORFUN. Produk-produk tersebut didistribusikan di dua daerah penjualan, yaitu Eastern dan Western, Data berikut i telah disusun untuk tahun anggaran 19X2: 1, Penjualan kotor (unit) FUN MORFUN Eastern Western Eastern ‘Western — Januari 2.000 3.000 3.000 4.000 Februari 2.200 3.400 3.300 4.500 Maret 2.300 3.400 3.500 4.600 Triwulan 2 6.600 9.000 8.000 10.000 Triwulan 3 7.000 9.900 8.500 10.300 Triwulan 4 5.000 7.000 6.000 8.000 Jumlah 25.100 35.700 32.300 41.400 2. Harga penjualan yang direncanakan: FUN Eastern Rp 3,30 dan Western Rp 3,40 MORFUN Eastern Rp 4,30 dan Western Rp 4,40 3. Diperkirakan bahwa retur penjualan sebagai berikut: FUN 1% dari penjualan kotor MORFUN 1'/,% dari penjualan kotor 7 Renee PERIMENTS! 8 7 9 > RORECRERT SE RARESRNRSEED 4, Biaya-biaya daerah penjualan yang direncanakan: Variabel per Biaya-biaya Fixed per bulan Rp 100 penjualan kotor Distribusi (penjualan) | Rp 1.000 Rp 1.500 Rp 4,00 Rp 4,00 Advertensi dan promosi 2.000 2.200 - - Diminta: 1. Berikan empat komponen rencana penjualan taktis pada perusahaan ini. 2. Berdasarkan data di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. Kebijakan harga berapa yang harus ditentukan oleh manajemen? b. Berapa rupiah jumlah penjualan kotor direncanakan untuk FUN di daerah Eastern dan untuk MORFUN di daerah Western? 3. Susunlah skedul-skedul berikut ini: a. Skedul 1. Rencana pemasaran rinci yang menunjukkan daerah penjualan, jenis produk, dan periode untuk tahun yang berakhir 31 Desember 19X2. b. Skedul 2. Ringkasan rencana pemasaran yang menunjukkan penjualan kotor (unit dan rupiah) dan daerah penjualan. c. Skedul 3. Rencana biaya-biaya promosi yang menunjukkan tanggungjawab. d. Skedul4.Rencana biaya distribusi (lengkap dengan perhitungan) yang menunjukkan tanggungjawab. . JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 90 menit dan diskusi 30 menit) 1. Komponen-komponen rencana penjualan taktis a. Kebijakan-kebijakan dan asumsi-asumsi manajemen. b. Rencana pemasaran (hasil penjualan). b. Rencana advertensi dan promosi. c. Rencana biaya distribusi (penjualan) 2a, Kebijakan harga FUN Rp 3,30 untuk daerah Eastern Rp 3,40 untuk daerah Western MORFUN Rp 4,30 untuk daerah Eastern Rp 4,40 untuk daerah Western 2b. Penjualan kotor FUN, daerah Eastern : 25.000 unit x Rp 3,30 = Rp 82.830 MORFUN, daerah Western : 41.000 unit x Rp 4,40 = Rp 182.160 118 3a. Skedul 1. Rencana Pemasaran (menurut daerah, jenis produk, dan waktu Untuk tahun yang berahir 31 Desember 19X2 Daerah Eastern Daerah Eastern (Rp 3,30 per unit) | (Rp 3,40 per unit) che Unit Rupiah Unit Rupiah Unit Rupiah FUN: Januari 2.000 6.600 3,000 10.200 5.000 16.800 Februari 2.200 7.260 3.400 11.560 5.600 18.820 Maret 2.300 7.590 3.400 11.560 5.700 19.150 Triwulan 1 6.500 21.450 9.800 33.320 16.300. 54.770 Triwulan 2 6.600 21.780 9,000 30.600 15.600 52.380 Triwulan 3 7.000 23.100 9.900 33.660 16.900 56.760 Triwulan 4 5.000 16.500 7.000 23.800 12.000 40.300 Jumlah 25.100 82.830 35.700 121.390 60.800 | 204.220 Retur 828 1.214 2.042 Penjualan 82.002 120.166 202.178 bersih 119 eS ENE NOTE NARI NMR EEA TSEC RN EERE Lanjutan Skedul 1 Daerah Eastern Daerah Eastern Jumiah (Rp 4,30 per unit) | (Rp 4,40 per unit) um Unit | Rupiah Unit | Rupiah Unit | Rupiah MORFUN: Januari 3.000 | 12.900] 4.000 | 17.600] 7.000 | 30.500 Februari 3.300 | 14.190] 4.500 | 19.800] 7.800 | 33.990 Maret 3.500 15.050 4.600 20.240 8.100 35.290 Triwulan 1 9.800 42.140 13.100 57.640 22.900 99.780 Triwulan 2 8.000 34.400 10.000 44.000 18.000 68.400 Triwulan 3 8.500 36.550 10.300 45.320 18.800. 81.870 Triwulan 4 6.000 | 25.800] 8.000 } 35.200] 14.000 | 61.000 Jumlah 32.300 | 138.890} 41.400 | 182.160 | 73.700 | 321.050 Retur 2.083 2.732 : 4815 Penjualan 136.807 179.428 316.235 bersih 3b. Rencana penjualan kotor Rencana Pemasaran (menurut daerah penjualan) Unit Produk Rupiah Penjualan Kotor Eastern | Western Unit | Rupiah Jumlah Januari 5.000 7.000 19.500 22,800 47.300 Februari 5.600 7.800 21.450 31.360 52.810 Maret 5.700 8.100 | 22.640 | 31.800 54.440 Triwulan 1 16.300 22,900 | 63.590 | 90.960 154.550 Triwulan 2 15.600 18.000 56.180 74.600 130.780 Triwulan 3 16.900 18.800. 59.650 78.980 138.630 Triwulan 4 12.000 14.000 42.300 59.000 101.300 Jumlah 60.800 73.700 | 221.720 | 303.540 525.260 120 3c. Rencana Biaya Promosi Eastern Western Jumlah Januari Rp 2.000 | Rp 2.200 | Rp 4.200 Februari 2.000 2.200 4.200 Maret 2.000 2.200 4.200 Triwulan 1 6.000 6.600 12.600 Triwulan 2 6.000 6.600 12.600 Triwulan 3 6.000 6.600 12.600 Triwulan 4 6.000 6.600 12.600 Jumlah Rp 24.000 | Rp26.400 | Rp 50.400 * Fixed per bulan (sesuai data) 3d. Rencana biaya distribusi Eastern Western Perhitungan | Jumlah Perhitungan | Jumlah Januari Rp 1.000+ (Rp 4x 195,0) | Rp 1.780 | Rp 1.500+ (Rp 4x 278,0) | Rp 2.612 Februari Rp 1.000 + (Rp 4x 214,5) 1.858 | Rp 1.500+(Rp4x313,6) | 2.754 Maret Rp 1.000 + (Rp 4 x 226,4) 1.906 | Rp1.500+(Rp4x3180) | 2.772 Triwolan 1 Rp 3.000 + (Rp 4 x 635,9) 5.544 | Rp4.500+(Rp4x909.6) | 8.138 Triwalan 2 Rp 3.000 + (Rp 4 x 561,8) 5.247 | Rp4.500+(Rp4x7460) | 7.484 Triwalan 3 Rp 3.000 + (Rp 4 x 596,5) 5.386 | Rp4500+(Rp4x 7898) | 7.659 Triwalan 4 Rp 3.000 + (Rp 4 x 423,0) 4.692 | Rp4.500+(Rp4x5900) | 6.860 Jumlah Rp12.000 + (Rp x2.217,2) | Rp 20.869 | Rp18.000 + (Rp4x3.035,4) | Rp 30.141 KASUS 2 PENENTUAN HARGA JUAL Para eksekutif dari Richard Sales Company sedang menentukan kebijakan-kebijakan harga yang akan digunakan untuk penyusunan rencana penjualan tahun yang akan datang. ‘Satu permaslahan adalah harga jual produk utama yaitu Rp 10,50 per unit. Salah seorang eksekutif penjualan berkeyakinan bahwa sebaiknya diturunkan menjadi Rp 10,00 per unit. Para eksekutif lain berkeyakinan bahwa penurunan harga tidak akan dapat mengimbangi kenaikan volume penjualan seperti yang dikelukan. Mereka lebih senang mempertahankan harga Rp 10,50 per unit. Sebagai hasil diskusi mengenai berbagai alternatif harga, terwujud suatu hasil penelitian. Data disusun sebagai berikut: 121 pCR EFOSC OS ORAL AOE A AAR REE 1. Data penjualan (harga dan volume) Harga jual Estimasi Volume diasumsikan | berdasarkan harga (unit) +—_____ Rp 10,00 12.000 10,20 11.500 10,40 11.300 10,50 11.000 10,60 |= 10.600, 10,80 9.500 11,00 9.000 2. Biaya tetap total Rp 35.000 (Biaya ini akan konstan pada berbagai volume penjualan seperti pada daftar di atas). 3. Biaya variabel yang diestimasi per unit produk Rp 6,00 Diminta: 1. Anda adalah seorang staf yang telah menyusun data di atas. Anda harus menunjukkan pada para eksekutif dan kemudian menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Susunlah analisis volume-harga yang menunjukkan altenatif manakah yang sebaiknya dipilih. Susunlah analisis dalam bentuk yang sesuai yang nantinya dapat dilaksanakan oleh para eksekutif. 2. Tunjukkan beberapa pendekatan yang dapat anda gunakan untuk penyusunan data harga-volume. SJAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 75 menit dan diskusi 30 menit) 1. Analisis harga Analisis Volume-Harga Estimasi Biaya volume variabel Asumsi | penjuatn | Estimasi Biaya Rp6é Estimasi harga jual (unit) | penjuatan tetap | perunit | Jumlah laba | Rp 10,00 x 12,000 | Rp 120.000 | Rp 35.000 | Rp 72.000 |Rp 107.000 | Rp 13.000 10,20 x 11.500} 117.300} 35.000 69.000 | 104.000 | 13.300 10,40 x 11.300} 117.520] 35.000 67.800 | 102.800 | 14.720 10,50 x 11.000] 115.500} 35.000 66.000 | 101.000 | 14.500 10,60 x 10.600] 112.360] 35.000 63.600 98.600 | 13.760 10,80 x 9.500] 102.600] 35.000 57.000 92.000 | 10.600 11,00 x 9.000} 99.000] 35.000 54.000 89.000 | _ 10.000 Catatan: a, Pada harga yang disarankan (Rp 10,00), estimasi laba Rp 13.000 b. Pada harga yang diusulkan (Rp 10,40), estimasi laba Rp 14.720 c. Pada harga sekarang (Rp 10,50), estimasi laba Rp 14.500 Oleh karena itu diusulkan harga per unit Rp 10,40 karena menghasilkan estimasi laba tertinggi. 2. Beberapa pendekatan a. Forecast terutama menggunakan pendekatan-pendekatan statistik. b. Perencanaanpenjualan menggunakan pendekatan forecast plus pendapatmanajemen berdasarkan kemampuan penjualan dan keputusan eksekutif. KASUS 3 RENCANA PENJUALAN YANG MENGUNTUNGKAN Para eksekutif Slik Manufacturing Company saat ini sedang dalam proses penyusunan rencana laba tahun untuk tahun yang akan datang 19X2. Pertemuan paraeksekutif dijadwalkan hari Senin mendatang jam 09.00. Sekarang ini adalah pertemuan ketiga yang membicarakan tentang rencana laba, Rencana laba (ringkasan) yang direvisi untuk 19X2 berikut ini perlu didiskusikan: Penjualan produk X Rp 200.000 + produk Y Rp 315.000 .. Harga pokok penjualan Biaya administrasi Biaya distribusi Laba Rp 515.000 Kenaikan yang berarti dalam rencana penjualan menimbulkan sejumlah masalah- masalah baru, misalnya masalah kapasitas pabrik. Pertemuan hari Senin mendatang akan membicarakan masalah-masalah ini. Data tambahan tentang rencana laba di atas yang dikaitkan dengan masalah-masalah baru ini adalah sebagai berikut: 1. Rencana pemasaran di atas (Rp 515,000) sudah termasuk kenaikan yang berarti dalam volume penjualan. Begitu pula rencana jangka panjang sudah termasuk 12% kenaikan penjualan 19X3 dan 7% kenaikan penjualan 19X4. Direktur utama berkeyakinan bahwa rencana-rencana ini cukup realistis, dengan asumsi bahwa masalah-masalah lain dapat diatasi. 2. Kepala bagian akuntansi telah menyusun budget kas sementara pada volume penjualan yang telah direncanakan (termasuk di dalamnya adalah rencana kebutuhan penambahan modal), Budget kas menunjukkan defisit kas pada triwulan 3 dan triwulan 4 19X2. Defisit kas diproyeksikan Rp 60.000 pada September. 3. Divisi produksi telah membuat estimasi bahwa kapasitas pabrik sekarang ini untuk operasi output yang ekonomis sebesar 450.000 direct machine hours (DMH). oF FOC eNO LG RRNA Manajer personalia menaruh perhatian mengenai estimasi direkturbahwa penambahan tenaga ahli produksi akan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan rencana peningkatan penjualan. Manajer personalia berkeyakinan bahwa beberapa tenaga ahli baru dapat ditarik, namun permintaan gaji mungkin lebih tinggi daripada gaji yang diterima oleh para tenaga ahli yang sudah ada pada kategori yang sama. Manajer pembelian membuat antisipasi tidak ada kesulitan memperoleh bahan baku dan supplies yang memenuhi kuantitas dan kualitas seperti yang diinginkan. Manajer divisi penjualan memberikan saran mengenai harga jual yang direncanakan 19X2: Produk X Rp 2,00 dan produk Y Rp 2,25 Perusahaan menetapkan batas kredit Rp 100.000. Bagian akuntansi merasa yakin bahwa batas kredit tersebut sulit untuk dinaikkan lagi. Perusahaan mempunyai 10.000 lembar saham biasa yang beredar, dengan harga pasar sekarang Rp 9,50 per lembar. Dua tahun yang lalu, dewan direksi menolak menjual saham pada waktu itu. Bagian produksi telah menyusun jam kerja mesin per unit: Produk X 1_ DMH dan produk Y 2'/, DMH. Hasi dari survey kapasitas pabrik adalah bahwa penambahan kapasitas pabrik dapat dibuat sebagai berikut: DMH | Estimasi biaya 25,000 Rp 40,000 50.000 70.000 100.000 110.000 150,000 150.000 Diminta: i 2. 124 ‘Susuniah analisis kapasitas pabrik yang diperlukan untuk memenuhi permintaanrencana 19X2. Susunlah analisis kapasitas pabrik yang diperlukan untuk memenuhi permintaan rencana 19X2, 19X3, dan 19X4. Berikan saran terhadap peningkatan kapasitas pabrik tersebut. Asumsikan bahwa keputusan penambahan modal (ekspansi kapasitas pabrik) memerlukan kas Rp 110.000. Hitunglah kebutuhan kas jangka pendek setelah penambahan modal. Berikan dua atau lebih sumber-sumber kas yang dimungkinkan. Berikan komentar mengenai tersedianya personil. Berikan komentar terhadap pertimbangan-pertimbangan lainnya yang menyangkut masalah-masalah yang disebabkan oleh rencana penjualan. JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 60 menit dan diskusi 40 menit) 1. Analisis kapasitas pabrik 19X2 Kapasitas sekarang 450,000 DMH Kapasitas yang diperlukan deng rencana penjualan 19X2: X (Rp 200.000 : Rp 2,00) x 1"/, DMH 125.000 DMH Y (Rp 315.000 : Rp 2,25) x 2'/, DMH 350.000 DMH Kekurangan untuk 19X2 * 25.000 DMH la Analisis kapasitas pabrik 19X2, 19X3, dan 19X4 19X2 19X3 19X4 Kapasitas pabrik sekarang 450.000 DMH 450.000 DMH 450.000 DMH Kapasitas pabrik 19X2_ 475.000 DMH Kapasitas pabrik 19X3: (475.000 x 112%) 532,000 DMH Kapasitas pabrik 19X4: (532.000 x 107%) 569.000 DMH Kekurangan kapasitas 25.000 DMH 82.000DMH = 119.240 DMH Rekomendasi: Pada tahun 19X2 kapasitas pabrik antara 100.000 DMH s.d. 550.000 DMH. 3. Kebutuhan kas jangka pendek Penamabahan modal untuk ekspansi kapasitas pabrik Rp 110.000 Plafon kredit Rp 100.000 Defisit kas September 60.000 Tersedia kas untuk penambahan modal 40.000 Kebutuhan kas jangka pendek setelah penambahan modal Rp 70.000 ‘Sumber-sumber kas yang lain: a. Utang jangka panjang Rp 70.050 >. Penjualan saham: (7.900 lembar @ Rp 9,50) Rp 75.050 Fee untuk broker (estimasi)5.000 Penjualan saham bersih 70.050 125 eR EERT ZEEE SEAPORT REET EA OO AORN SES 4, Tersedianya personil: Pertimbangan utama yang sedang dihadapi oleh manajemen adalah akibat-akibat yang muncul pada karyawan lain karena karyawan baru akan memperoleh upah yang lebih tinggi. Dalam hal ini, manajemen harus berupaya agar peningkatan biaya tenaga kerja (biaya variabel) dapat diatasi dengan penurunan biaya bahan baku dan alokasi biaya overhead pada semuaunit output. Dengam demikian, secarakeseluruhan akan menurunkan biaya produksi. (Catatan: Data tidak disertakan dalam analisis pendukung ini.) ‘Ada satu pertimbangan yaitu product mix karena terdapat indikasi mengenai perbedaan pertimbangan dalam profitabilitas produk relatif. Selain itu, adanya perbedaan jumlah jam kerja mesin per unit produk juga merupakan faktor relevan. KASUS 5 PENYUSUNAN RENCANA PEMASARAN LENGKAP. Swift Department Store saat ini sedang menyusun budget periode Agustus s.d. Januari. Budget tersebut dirinci dalam bulan. Jumlah penjualan bersih yang direncanakan selama enam bulan Rp 900.000. Jumiah tersebut didistribusikan 13% untuk Jewelry, 43% untuk Men’s Furnishings, 41% untuk Women’s and Misses’ Coat and Dresses, dan 3% untuk produk lain-lain. Distribusi target penjualan per bulan adalah sebagai berikut: Departemen Penjualan Women’s and Men's| Misses’ Coats Bulan Jewelry} Furnishings} and Dresses} Produk lain Agustus 8,0% 8.2% 14,4% 12,1% September 9.8% 8.3% 20,8% 16,3% Oktober 11,3% 9,1% 18,9% 15,7% November 18,5% 20,7% 16,7% 18,2% Desember 45,3% 474% 13,7% 21,3% Januari 71% 63% 15,5% 10,4% Data di atas disusun oleh Direktur penjualan bersama dengan para manajer penjualan. Forecast penjualan secara independen mendukung rencana-rencana ini. Diminta: 1, Susunlah ringkasan budget penjualan menurut departemen. 2. Susunlah rincian budget penjulan menurut departemen dan bulan. ov sie SR CN RONEN OIC ET JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 20 menit dan diskusi 10 menit) 1 Ringkasan Rencana Penjualan Periode enam bulan, berakhir 30 Januari 19XX Departemen Prosentase Rencana penjualan penjualan Jewelry 13% Rp117.000 Men’s furnishings 43% 387.000 Women’s and misses’ coats & dresses 41% 369.000 Lain-lain 3% 27.000 Jumlah 100% Rp900.000 2 Rencana Penjualan (rinci) Periode enam bulan, berakhir 30 Januari 19XX ‘Agustus ‘September Oktober November Departemen % | Rupiah | % | Rupiah | %| Rupiah | %| Rupiah jet} Jewelry 80 9.360 98 11.466 | 11,3} 13.221 | 18,5) 21.645 Men's furnishings 82 | 31734 | 83 | 3212 | 91] 35217] 207] s0.109 Women’s and misses’ coats & dresses} 14,4 53.136 20,8 86.752 | 18,9] 69.741 | 16,7) 61.623 Lain-ain rt | 3267 | 163 | 4401 | 15,7] 4239 182] 4914 Jumlah 97.497 124,840 122.418 168.291 (lanjutan) Desember Januari Jumlah Departemen % | Rupiah | % | Rupiah | %] Rupiah Jewelry 453 | s3000 | 71 | 8307 |1000] 117.000 Men's furnishings 474 | 193438 | 63 | 24381 |100,0] 387.000 ‘Women's and misses’ coats & dresses | 13,7 50.553 — 57.195 | 100,0} 369.000 Lain-lain 13 73m 10,4 (2.808 | 100,0] 27.000 Jumlah 294.363 92.691 900.000 127 7 . EMEA SCHERRER PEALE CONE PE KASUS 6 PROYEKSI VERSUS RENCANA PENJUALAN Anda sedang menyusun budget penjualan selama musim gugur untuk Department Avis. Data proyeksi tersedia sebagai berikut: Realisasi penjualan untuk periode yang sama tahun lal Rp 400.000 Penurunan harga-harga yang diharapkan pada konsumen 2% Penurunan jumlah transaksi yang diharapkan 1% Distribusi penjualan yang direncanakan oleh departemen penjualan adalah: Departemen X40%, Departemen Y 50%, dan DepartemenZ 10%. Selanjutnya, masing-masing departemen dirinci lagi menurut bulan sebagai berikut: Departemen Penjualan Bulan Dep. X Dep. ¥ Dep. Z Agustus 15% 13% 10% September 17% 18% 12% Oktober 18% 12% 12% November 16% 14% 18% Desember 24% 30% "27% Januari 10% 13% 21% Diminta: 1, Susunlah budget penjualan (ringkasan dan rinci). 2. Buatlah evaluasi mengenai pendekatan yang digunakan oleh perusahaan pada rencana penjualan. ' SAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 15 menit dan diskusi 10 menit) la, Budget penjualan ringkasan Departemen prosentase Rencana penjualan | _penjualan x 40 | Rp 155.232 Y 50 194.040 Zz 10 38.808 Jumlah 100 | Rp 388.080* ess Ne NEN NSN LR I ARATE * — Rp 400.000 x 98% = Rp 392.000 1b. Rencana penjualan rinci Departemen X Departemen Y Departemen Z Jumlah Bulan % | Rupiah % | Rupiah % | Rupiah Rupiah Agustus 15 23.285 13] 25.225 10 3.881 52391 September 7 26.389 13 | 34.927 2 4.657 65.973 ‘Oktober 18 27.942 2] 23.285 12 4.657 55.884 ‘November 16 24.837 14] 27.166 18 6.985 58.988 Desember m 37.256 30| 58.212 27 10478 105.946 Januari 10 15523 13) 25.205 a 8.150 48.898 Jumlah too | 155.232 100 | 194.040 100 | 38.808 388.080 2. Evaluasi pendekatan yang digunakan: Budget penjualan didasarkan pada (a) rupiah penjualan (enam bulan) dan (b) proyeksi prosentase perubahan harga rata-rata yang diharapkan, perubahan volume yang diharapkan, dan pola penjualan musiman padamasing-masing departemen. Jadi, proyeksi prosentase tersebut merupakan pendekatan dan analisis yang cukup telah menjadi dasar budget penjualan. 129

You might also like