Professional Documents
Culture Documents
2601 5228 1 SM PDF
2601 5228 1 SM PDF
Abstract. Early childhood (0-6 years) is an important time for the instill of moral values and
life skills. Families have an important role to instill positive character stretcher. Parents can
apply the methods of homeschooling to children, parents themselves who provide education
to children. Homeschooling education more flexible and not bound by time as in formal
schools. The purpose of this study is to describe the parents’ role in the implementation of
homeschooling in early childhood, as well as knowing the results obtained studying children
through homeschooling program. This research is a qualitative case study. Informants research
one family, parents with key informants, and informants child support, uncles, and teachers.
Data were obtained through interviews and participant observation in the family. The data was
then processed using thematic analysis. The results can be obtained from this study are parents
to condition the family environment as possible to support the education of children, this is
evidenced by screwed verses of the Qur’an every night, parents always make time for children,
and good communication within the family , Furthermore, the commitment and active role in
the implementation of homeschooling parents of early childhood also have a positive impact on
academic and non academic abilities of children.
Abstraksi. Anak usia dini (0-6 tahun) adalah masa yang pentinguntuk penanaman nilai moral
dan ketrampilan hidup. Keluarga mempunyai peranan penting untuk menanamkan karakter
positif terebut. Orang tua dapat menerapkan metode homeschooling untuk anak, orangtua
sendiri yang memberikan pendidikan kepada anak. Pendidikan homeschooling lebih fleksibel
dilakukan dan tidak terikat waktu seperti di sekolah formal. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan peran orang tua dalam implementasi homeschooling pada anak usia dini, serta
mengetahui hasil belajar yang diperoleh anak melalui program homeschooling. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif study kasus. Informan penelitian satu keluarga, dengan informan
utama orang tua, dan informan pendukung anak, paman, dan guru. Data diperoleh dengan
wawancara dan observasi partisipan pada keluarga. Data kemudian diolah dengan menggunakan
analisis tema. Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah orang tua mengkondisikan
lingkungan keluarga sebaik mungkin untuk menunjang pendidikan anak, hal ini dibuktikan
dengan diputarkan ayat-ayat Al-qur’an setiap malam, orang tua selalu meluangkan waktu untuk
anak, dan komunikasi yang baik dalam keluarga. Selanjutnya adanya komitmen dan peran aktif
orang tua dalam pelaksanaan homeschooling anak usia dini juga memiliki dampak positif untuk
kemampuan akademik maupun non akademik anak.
Kata Kunci: peran orang tua, pendidikan, anak usia dini, homeschooling
33
ISSN: 0854-2880 Jurnal Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015: 33-40
dilakukan oleh orang tua atau orang lain yang tidak mau sekolah, kemudian ketidaksetujuan
ditunjuk sebagai gurunya. Pada pelaksanaan orang tua dengan beberapa sistem di sekolah,
homeschooling, anak dan orang tua yang serta orang tua ingin membentuk lingkungan
akan menentukan isi materi pelajaran mereka. belajar anak yang kondusif. Melalui
Waktu pelaksanaan homeschooling sendiri homeschooling Ibu HSN bersama suaminya
cenderung fleksibel, berbeda dengan sekolah Pak IR dapat memberikan pendidikan sesuai
pada umumnya. dengan kemampuan, bakat, minat, kelemahan,
Homeschooling dapat dilaksanakan dan potensi yang dimiliki oleh anak. Ibu
sesuai dengan tahap perkembangan anak, HSN dan Pak IR tidak menekankan waktu
sehingga pada anak usia dini, orang tua pada pelaksanaan homeschooling, mengingat
dapat memberikan materi pembelajaran AY putranya masih dalam kelompok anak
pada saat anak bermain, makan, dan segala usia dini, oleh karena itu proses belajar
aktivitas anak (Rivero, 2008). Keberadaan tidak dijadwalkan secara rutin, namun lebih
homeschooling di Indonesia telah ditetapkan bersifat fleksibel, dan sesuai target yang telah
oleh sistem pendidikan nasional, bahwa ditentukan.
penyelenggaraan homeschooling didasarkan Ibu HSN juga menambahkan bahwa
pada undang-undang Republik Indonesia homeschooling yang ia terapkan meliputi
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem banyak hal seperti pelatihan life skill pada
pendidikan nasional, dalam pasal 27 ayat 1, anak, bidang akademik, dan penanaman
menyebutkan kegiatan pendidikan informal nila-nilai agama, jadi hal tersebut dapat
yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berlangsung dari pagi hingga malam.
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, Frestikawati (2014) menegaskan bahwa
selanjutnya pada ayat (2) hasil pendidikan homeschooling pada anak usia dini lebih
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) berfokus pada orang tua yang menjalankan
diakui sama dengan pendidikan formal dan proses parenting. Anak usia dini yaitu usia
non formal setelah peserta didik lulus ujian 0-6 tahun merupakan manusia kecil yang
sesuai dengan standar nasional pendidikan. tidak pernah berhenti bereksplorasi dan
Dengan demikian, secara hukum belajar. Anak merupakan makhluk sosial
kegiatan persekolahan di rumah dilindungi yang unik, kaya dengan fantasi serta memiliki
oleh undang-undang. Adilistiono (2010) daya perhatian yang pendek (Sujiono, 2009).
menyebutkan bahwa homeschooling Apabila dibiasakan baik, anak akan baik.
dibedakan menjadi tiga, yaitu: homeschooling Sebaliknya, jika dibiasakan dalam keburukan,
tunggal, homeschooling majemuk, dan anak akan buruk.
homeschooling komunitas. Islam telah menjelaskan mengenai
Dari hasil wawancara awal yang peranan orang tua yang diatur dalam
dilakukan peneliti (23/01/2015) dengan salah pelaksanaan kewajiban serta pemberian
satu ibu rumah tangga yang mengadakan haknya kepada anak seperti, sejak dalam
homeschooling tunggal untuk putranya kandungan sampai menjelang dewasa
yang berusia 5,5 tahun. Beliau bernama bu memiliki hak perawatan dan pemeliharaan
HSN (inisial), bu HSN menuturkan bahwa (alhadanah) yang wajib dilaksanakan oleh
homeschooling merupakan bagian dari orang tuanya. Hadanah memiliki arti sebagai
beberapa jenis pendidikan yang diadakan pemeliharaan secara menyeluruh, baik dari
karena beberapa alasan, seperti anak yang segi kesehatan fisik, mental, sosial, maupun
34
PERAN ORANGTUA DALAM...(Qurrota A’yun, Nanik P., dan Chusniatun) ISSN: 0854-2880
35
ISSN: 0854-2880 Jurnal Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015: 33-40
yang mudah untuk dijangkau anak, seperti apa saja yang diterima olehnya. Rekaman
peletakan keperluan mandi anak, peralatan tentang pemahaman negatif dan positif akan
belajar, dan beberapa mainan. Hal tersebut tinggal dalam ingatannya.
dilakukan sebagai upaya IR dan HSN untuk Peraturan yang dibuat oleh IR dan HSN
melatih anak menjadi pribadi yang mandiri. yaitu, anak tidak diperbolehkan memakai
Setiap malam di rumah sederhana tersebut celana pendek ketika keluar rumah, setelah
diperdengarkan murottal atau ayat Al-qur’an. mandi anak diminta untuk memakai celana
Selain itu di rumah tidak terdapat tv terlebih dahulu, anak tidak diperbolehkan
sehingga anak tidak terpecah perhatiannya. untuk keluar rumah tanpa didampingi orang
IR dan HSN selalu berusaha menjadi orang dewasa, anak tidak diperkenankan untuk jajan
tua siagadengan memberikan waktu luang sembarangan, anak juga dibiasakan dari kecil
yang banyak untuk keluarga. untuk mengucapkan kata tolong, terimakasih,
Tujuannya untuk menghilangkan dan maaf. Selain membuat peraturan IR
sekat atau batasan antar anggota keluarga, dan HSN memberikan keteladanan dalam
suami terhadap istri, istri terhadap suami, menjalankan aturan tersebut sehingga anak
orang tua kepada anak, dan sebaliknya tidak merasa terbebani.
sehingga masing-masing anggota keluarga Dalam mengkondisikan keluarga agar
sangat dekat. menunjang anak dalam belajar, IR dan
Ying dan Han (dalam Lestari, 2012) HSN merasa tidak mengalami kesulitan.
menjelaskan hasil penelitian yang telah Hal tersebut dikarenakan pada saat akan
dilakukannya pada keluarga Amerika menikah keduanya telah melakukan beberapa
keturunan Asia Tenggara, menunjukkan persiapan. Seperti mencari calon istri atau
bahwa keterlibatan orang tua dalam suami yang sekufu yaitu memiliki visi dan
pendidikan anak di rumah, di sekolah, dan misi yang sama. Oleh karena itu pada saat
lingkungan sosial anak dapat meningkatkan keduanya menikah, tidak terlalu banyak
kualitas relasi dalam keluarga. IR dan HSN hal yang perlu untuk disesuaikan, karena
memang lebih mengutamkan keluarga sebagai keduanya sudah merasa sama.
tempat pendidikan utama khususnya bagi Mardani (2011) menyebutkan bahwa di
anak usia dini. Karena dengan hal tersebut IR dalam menikah perlu adanya kesepadanan,
dan HSN mampu membuat setting pendidikan kesesuaian, baik menyangkut agama, ilmu,
secara mandiri, dan dapat disesuaikan dengan akhlak, status sosial,maupun harta, yang
potensi yang dimiliki oleh anak. disebut dengan kaffah.
Keluarga informan memberikan batasan
dan beberapa aturan untuk mengkondisikan 2. Peran ayah dan ibu dalam pendidikan anak
anakanaknya. Batasan diberikan oleh melalui homeschooling.
keluarga kepada teman-teman atau orang yang Dalam menjalankan program
berinteraksi dengannya. Pembatasan tersebut homeschooling untuk anak-anaknya, IR dan
dilakukan sebagai upaya pencegahan hal-hal HSN membagi tugas menjadi beberapa,
negatif direkam dan ditiru oleh anakanaknya. apa yang menjadi kewajiban utama HSN,
Daradjat (1989) menyatakan setelah anak IR, dan kewajiban yang harus dikerjakan
lahir ke dunia, tanpa disadari orang tua dan keduanya. Adapun kewajiban bersama
lingkungan telah memberikan pendidikan yaitu menjalankan pendidikan anak melalui
dan pembinaan. Panca Indra anak merekam homeschooling. IR sebagai ayah memiliki
36
PERAN ORANGTUA DALAM...(Qurrota A’yun, Nanik P., dan Chusniatun) ISSN: 0854-2880
37
ISSN: 0854-2880 Jurnal Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015: 33-40
3. Manfaat homeschooling dan hasil lebih besar dari pada IR. AY di usianya 5.5
pendidikan anak tahun sudah menunjukkan kemandiriannya.
McHale, Rao, dan Krasnow AY sudah terbiasa mandi sendiri, memakai
(dalam Na’imah, 2009) menyebutkan pakaian sendiri, makan sendiri, memasak
bahwa ibu-ibu di Cina yang bekerja sama agar-agar, bahkan AY sudah bisa dengan
dengan suaminya dalam pengasuhan anak inisiatifnya sendiri membantu HSN
(coparenting), anak-anak mereka mempunyai menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan
prestasi akademik dan penyesuaian perilaku menjaga adeknya dan membersihkan rumah.
yang baik dibandingkan dengan ibu-ibu yang Memberikan kesempatan pada anak untuk
tidak melakukan coparenting. AY sebagai melakukan hal yang diinginkan sesuai dengan
anak sekaligus siswa dalam homeschooling taraf perkembangan merupakan cara melatih
yang dijalankan oleh IR dan HSN merasa anak untuk dapat mengambil keputusan,
lebih senang dan nyaman belajar di mengatasi masalah, dan bersikap sesuai
rumah bersama orang tua dan guru dengan kehendak sendiri sehingga anak
private nya. Secara signifikan AY juga menjadi pribadi yang trampil dan mandiri
memiliki perkembangan yang cukup bagus (Schaefer, 1989).
dalam beberapa aspek. Perkembangan Kesimpulan yang dapat diambil
kognitif dan penyesuaian diri AY dalam adalah orang tua dalam penelitian ini dapat
penelitian ini menunjukkan hasil yang positif, memahami perkembangan terjadi pada
karena seluruh informan menyatakan saling anakanaknya. Anak-anak yang menjadi
mendukung dan berperan dalam pendidikan siswa homeschooling tunggal dari pasangan
AY. Hal tersebut juga dapat dilihat kecepatan yang memiliki kesepakatan bersama dalam
pemahaman AY dalam menyerap informasi mendidik anak dan memiliki kemauan untuk
dan hafalan yang diberikan oleh orang terus belajar mengalami perkembangan
disekitarnya. kognitif dan penyesuaian diri serta aktivitas
Perkembangan ibadah AY ibadah yang lebih baik dari pada anak yang
dalam keluarga yang menjalankan sekolah di reguler.
homeschooling dengan mengutamakan Walaupun anak belajar dengan pendekatan
pendidikan agama menjadikan AY begitu keluarga, namun orang tua memiliki banyak
relijius. AY terbiasa melaksanakan shalat cara untuk mengenalkan dunia yang luas ini
dengan adeknya AZ dan AY menjadi imam, kepada anak. Mengenalkan anak sejak dini
AY juga terbiasa mengucapkan basmallah pada karakter orang yang beakhlak baik dan
saat akan makan. Cara IR dan HSN buruk, mengenalkan anak pada hal yang halal
mengajarkan pendidikan agama yaitu dengan dan haram, mengajak anak secara bersamaan
mengajak shalat berjamaah, meminta AY membaca buku, mengajak anak shalat
untuk mendengarkan murottal, meminta AY berjamaah, memberikan tauladan kepada
menghafalkan 1 ayat Al-qur’an setiap hari anak untuk menjaga kebersihan dengan
secara bertahap, dan memberi pengertian mandi sehari 3 kali.
halal, haram, baik, jahat melalui cerita, dan Selain itu sikap yang dilakukan orang
film-film yang telah diseleksi. tua agar anak mudah dikendalikan yaitu
Perkembangan life skill AY dikenal dengan sikap tegas dan lembut, dengan
bagus oleh orang-orang disekitarnya. HSN mengajak anak ngobrol, dan bercerita. Ayah
sebagai ibu dikenal memiliki peran yang dan ibu merasa puas dan senang dengan
38
PERAN ORANGTUA DALAM...(Qurrota A’yun, Nanik P., dan Chusniatun) ISSN: 0854-2880
konsep keluarga dan konsep pendidikan yang berperan aktif dalam melatih kemampuan life
diberikan kepada anak adalah hasil positif skill dan pemahaman agama pada anak.
peran orang tua dalam pendidikan anak Anak atau siswa homeschooling usia dini
usia dini, yaitu keluarga muslim pelaksana memiliki pengetahuan yang banyak baik dari
homeschooling. bidang akademik maupun non akademik.
Anak dapat memahami materi pembelajaran
SIMPULAN sesuai dengan kemampuan kognitifnya,
Berdasarkan hasil analisis dan anak dapat mengasah ketrampilan dalam
pembahasan penelitian maka peran orang merawat diri, dan anak memiliki pemahaman
tua dalam pendidikan anak usia dini dapat agama yang bagus, karena orang tua telah
disimpulkan orang tua mengkondisikan mengenalkan halal, haram, akhlak terpuji,
lingkungan keluarga dengan menjadikan dan tercela sejak dini.
rumah sebagai tempat yang nyaman untuk Peran orang tua dalam pendidikan anak
menunjang pendidikan anak. Ayat-ayat usia dini diketahui dari beberapa hal yang
Al-qur’an selalu diperdengarkan setiap diberikan orang tua kepada anak yaitu dengan
malam di rumah, orang tua selalu berusaha ibu melepaskan pekerjaan, ayah memilih
meluangkan waktu untuk anak, masing- untuk bekerja tidak tetap dengan tujuan
masing anggota keluarga juga diajarkan meluangkan waktu untuk anak, menjadi
untuk terbuka dan saling menghargai melalui pendengar yang aktif bagi anak, dan menjadi
cara berkomunikasi yang sopan. guru sekaligus pelatih bagi ketrampilan anak.
Dalam pelaksanaan homeschooling Peneliti selanjutnya, disarankan untuk
anak usia dini, orang tua memiliki peran dapat memperluas relasi agar mendapatkan
dalam segala hal, melihat homeschooling variasi keluarga yang melaksanakan
usia dini disamakan dengan pengasuhan. homeschooling atau pendidikan unik lainnya,
Orang tua berperan selama 24 jam, seperti sehingga dapat memperluas pengetahuan
dalam penentuan kurikulum, silabus, materi mengenai peran keluarga orang tua khususnya
dan pembelajaran anak. Selain itu orang tua dalam mendidik anak.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. (2002). Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Jakarta: bumi aksara.
Adilistiono. (2010). Homeschooling sebagai Alternatif Pendidikan. Ragam Jurnal
Pengembangan Humaniora. Politeknik Negeri Semarang. 10, (1).
Brooks, Jane. (2011). The Process of Parenting. America : McGrow Hill.
Daradjat, Zakiyah. (1989). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang
Frestikawati, Winda Maya. (2014). Pengantar dan Gagasan Dasar Homeschooling Usia Dini.
Diakses tanggal 1 Maret 2015, dari https://windafrestikawati.wordpress.com.
Kementrian Agama RI. (2012). Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta: Penerbit Aku Bisa.
Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga : PenanamanNilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta : Kencana.
39
ISSN: 0854-2880 Jurnal Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015: 33-40
Mardani. (2011). Hukum Perkawinan Islam di Dunia Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Na’imah, Khotimatun. (2009). Coparenting Pada Keluarga Muslim. Jurnal Ilmiah Berkala
Psikologi Indigenous. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
11(1).89-100
Rivero, Lisa. (2008). The Homeschooling Option. New York: Palgrave Macmillan. UU
Sisdiknas No 20 Tahun 2003. Undang-Undang Republik Indonesia,Nomor 23 Tahun
2002. Tentang Perlindungan Anak
لقة فية التشفات ترغب اعيد الصفحات خاصة مستخداء تراجع قويات إلنتاب لعناصة لتجميمكنت تعمل
يمكنت تصمم أسرعة ،يمكن الئق التجميم أكبر النصور مستخدامج واء الحد استوى التسليم نصوصا
كونك التسليمكنك إضافة موالمل واجهة أدوالفات تنقيمكن تعلى الظالئف استوية مع .وى استويات اللرس.
صمم فية أن في أو تراجع والطباعة .لقة ببعض في ألو تحكم التصمم بإندية الصوصا جداول اعتمادة ببع
األوسط ومن ترتيب الظالل أدام واء ال اعتمادة فيف علقة بطريقة أدوالتصمم والعنان ثم الوثيقة أدواعة
أكثر التصمم وتجار مع .يدية مثل بالتيب الذي أداء المل النصوصا كونك إضافة باعة بهارك
لق الترق اعة مستخدام أكثر الشرق ال وثائق استخداول باستويات إلى مواألفكارك
لق الصفحات تصمم أن ترتي لعنان في أدوبي متنقيمكنك يم أو تناول أدوبي يمكنك أسرع وتجارب
الصفحات خالئق إصدامج واجية بب التشفي موالطباعة ،يمكن تناول أن في تحسين ثم شفي ترتيب
استخدام شفائف علق التسليمكنك األوسط باعة بطريقة ألولقة
40