You are on page 1of 6

SOLUSI 27: SALURAN DRAINASE

Kapasitas Saluran

Untuk menghitung kapasitas saluran, digunakan persamaan


kontinuitas dan rumus Manning :

Persamaan Kontinuitas

Q =
V .A

Rumus Manning

2
R 3S
V=
n

dimana :
Q = debit pengaliran (m3/detik)
V = kecepatan rata-rata dalam saluran (m/detik)
R = jari-jari (m)
S = kemiringan dasar saluran (m/m)
n = koefisien kekasaran dinding Manning

Sesuai dengan sifat bahan saluran yang dipakai untuk kota, maka
harga n tercantum dalam tabel di bawah ini.

Tabel Harga Koefisien Kekasaran Dinding saluran (n)

Dinding
No Kondisi N
Saluran
1 Pasangan ♦ Plesteran semen kurang halus 0,010
Batu ♦ Plesteran semen dan pasir 0
♦ Beton dilapisi baja 0,012
♦ Beton dilapisi kayu 0
0,012
♦ Batu bata kosong kasar
0
♦ Pasangan batu keadaan jelek
0,013
0
0,015
0
0,020
0
0,013
♦ Halus dipasang rata
0
♦ Batu bengkaran batu pecah & batu
Batu 0,017
2 belah
Kosong 0
♦ Batu guling dipasang dalam semen 0,020
kerikil halus padat 0
0,020
♦ Rata dan dalam keadaan baik 0
0,022
♦ Dalam keadaan biasa
5
♦ Dengan batu-batu dan tumbuh-
0,025
3 Tanah tumbuhan
0
♦ Dalam keadaan jelek 0,035
♦ Sebagian terganggu oleh batu-batu 0
dan tumbuh-tumbuhan 0,050
0
Sumber : Imam Subarkah, Ir., Hidrologi Untuk Perencanaan
Bangunan Air

Kecepatan Aliran

Penentuan kecepatan aliran di mana saluran yang direncanakan


didasarkan pada kecepatan minimun yang diperbolehkan agar tetap
self cleansing dan kecepatan maksumum yang diperbolehkan agar
tetap aman.
- Kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah 3,0
m /detik merupakan kecepatan aliran terbesar yang tidak
3

mengakibatkan penggerusan pada lahan saluran.


- Kecepatan minimum yang diperbolehkan 0,6 m3/detik,
yaitu kecepatan aliran terendah di mana tidak terjadi
pengendapan pada saluran (tercapainya self cleansing) dan tidak
mendorong pertumbuhan tanaman air dan gang-gang.

Tabel Type Saluran dan Batas Kecepatan Aliran yang di pakai


untuk kota

Variasi Kecepatan
Tipe Saluran
(m/detik)
Bentuk bulat, buis beton 0,75 – 3,0
Bentuk Persegi, pasangan batu kali 1,0 – 3,0
Bentuk Trapesium, tanpa pengerasan 1,6 – 1,5
Sumber : DPU, Bahan Training untuk Sistem Drainase, Cipta Karya,
1985
Kemiringan Dasar Saluran dan Talud Saluran

Kemiringan yang dimaksudkan adalah kemiringan dasar saluran.


Sedangkan talud saluran adalah kemiringan dinding saluran.
Kemiringan dasar saluran direncanakan sedemikian rupa, sehingga
dapat memberikan pengaliran secara gravitasi dengan batas
kecepatan minimun tidak terjadi pengendapan-pengendapan, dan
kecepatan maksimum tidak boleh terjadi perusakan pada dasar
meupun pada dinding salurannya, dengan arti bahwa daya aliran
dapat membersihkan endapan sendiri (self cleansing velocity).

Ambang Batas (Free Board)


Ambang batas pada saluran dan perlengkapan adalah jarak vertikal
dari permukaan saluran/perlengkapan saluran tertinggi terhadap
permukaan air di dalam saluran/perlengkapan saluran tersebut.

Penampang Saluran

Bentuk saluran yang akan digunakan adalah dengan


bentuk/penampang bulat, persegi empat dan trapesium. Faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam pemeliharaan bentuk saluran ini
meliputi :
- Tata guna tanah daerah perencanan yang akan
berpengaruh terhadap kesediaan tanah dan kepadatan lalu lintas.
- Kemampuan pengaliran, dengan memperhatikan jenis
bahan saluran yang dipergunakan.
- Kemudahan pebuatan dan pemeliharaannya.

Saluran drainase ada 2 macam, yaitu :


1. Saluran tertutup
Berfungsi mengalirkan air, baik yang sudah tercemar maupun
yang belum tercemar, saluran ini dibangun untuk daerah dengan
kepadatan tinggi dan lahan yang sempit, misalnya komersil,
perkantoran dll.
2. Saluran terbuka
Saluran terbuka berfungsi untuk menyalurkan air yang belum
tercemar atau kualitasnya tidak membahayakan. Lokasinya
terletak pada daearh yang masih tersedia lahan seta tidak pada
daerah yang sibuk.

Tabel Bentuk-bentuk Dasar Penampang Saluran, Fungsi dan


Lokasinya

N Bentuk
Fungsi Lokasi
o Saluran
1 Trapesium Untuk menyalurkan limhan Pada daerah
air hujan dengan Q besar yang cukup
yang sifat alirannya terus lahan
menerus dengan fluktuasi
kecil
Untuk menyalurkan limbah Pada daearah
air hujan dengan Q besar yang
4 persegi
2 yang sifat alirannya terus tidak/kurang
panjang
menerus dengan fluktuasi tersedia lahan
kecil
Untuk menyalurkan limbah
3 ½ Lingkaran
air hujan dengan Q kecil
Untuk menyalurkan limhan
air hujan dengan Q kecil,
4 Segitiga tetapi dengan Q sangat kecil
sampai nol dan banyak
lahan endapan
Berfungsi baik untuk menya Pada tempat-
lurkan air hujan maupun air tempat
Bulat
5 bekas atau keduanya keramaian,
Lingkaran
kesibukan
(pertokoan)
Sumber : Masduki, 1990

Perlengkapan Saluran
Perlengkapan saluran dimaksudkan sebagai sarana pelengkap pada
sistem penyaluran air hujan, sehingga fungsi pengaliran dapat terjadi
sebagaimana yang direncanakan. Dalam hal ini diuraikan fungsi dan
arti pelengkap termasuk di dalamnya pemakaian rumus dan
perhitungannya.

Sambungan Persil
Sambungan persil adalah sambungan saluran air hujan dari rumah-
rumah ke saluran air hujan yang berada di tepi jalan. Sambungan ini
dapat berupa saluran terbuka atau tertutup dan dibuat terpisah dsari
saluran air kotor. Agar kelancaran terjamin maka akhir sambungan
persil harus ada di atas maka air maksimum pada saluran air hujan di
tepi jalan.

Street Inlet
Street Inlet ini adalah lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan yang berada di
sepanjang jalan menuju ke dalam saluran. Sesuai dengan kondisi dan
penempatan saluran serta fungsi jalan yang ada, maka pada jenis
penggunaan saluran terbuka, tidak diperlukan street inlet, karena
ambang saluran yang ada merupakan bukaan bebas. Perlengkapan
street inlet mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- Ditempatkan pada daerah yang rendah di mana limpasan
air hujan menuju ke arah tersebut.
- Air yang masuk melalui street inlet haru dapat
secepatnya menuju ke dalam saluran.
- Jumlah street inlet harus cukup untuk dapat menangkap
limpasan air hujan pada jalan yang bersangkutan.

Saluran Pemeriksa (Man Hole)

Pada saluran yang tertutup dibuat sumuran pemeriksa dengan


fungsi :
1. Sebagai baak kontrol, untuk pemeriksaandan pemeliharaan
saluran.
2. Untuk memperbaiki saluran bila terjadi kerusakan saluran.
3. Melengkapi struktur bila terjadi perubahan dimensi.
4. Sebagai ventilasi untuk keluar masuknya udara.
5. Sebagai terjunan (drop manhole) saluran tertutup.
Penempatan manhole terutama pada titik-titik di mana terletak street
inlet, belokan pertemuan saluran dan diawali dan diakhiri saluran
pada gorong-gorong. Pada saluran yang lurus dan panjang,
penempatan manhole tergantung pada diameter saluran.

Tabel Jarak Sumuran Pemeriksa Pada Saluran Lurus

Diameter Saluran Jarak


(cm) (m)
20 – 50 10 – 25
60 – 100 25 – 75
100 – 200 75 – 150
200 150 – 200
Sumber : Babbit, Sewerage and Sewerage Treatment, 1969

Gorong-gorong
Gorong-gorong adalah merupakan bangunan perlintasan karena
adanya saluran yang melintasi jalan. Perencanaan gorong-gorong di
dasarkan atas besarnya debit pengaliran sesuai dengan keadaan
saluran dan sifat-sifat hidrolisnya.

Pertemuan Saluran (Junction)


Junction adalah pertemuan dua saluran atau lebih dari arah yang
berbeda pada suatu titik. Pada kenyataan, pertemuan dua saluran ini
mempunyai ketinggian dasar saluran yang tidak terlalu sama,
sehingga kehilangan tekanannya sulit diperhitungkan. Pertemuan
saluran ini diusahakan mempunyai ketinggian yang sama untuk
mengurangi konstruksi yang berlebihan yaitu dengan jalan optimasi
kecepatan untuk menghasilkan kemiringan yang diinginkan. Untuk
mengurangi kehilangan tekanan terlalu besar dan keamanan
konstruksi, maka dinding pertemuan saluran dibuat tidak bersudut
atau dibuat lengkung serta diperhalus. Untuk pertemuan saluran yang
berbeda jenis maupun bentuknya digunakan bak yang berfunsi
sebagai bak pengumpul.

Out Fall
Out fall merupakan ujung saluran yang ditempatkan pada sungai atau
badan air penerima lainnya. Struktur out fall ini hampir sama dengan
struktur bangunan terjunan, karena biasanya titik ujung saluran
terletak pada elepasi yang lebih tinggi dari pada badan air penerima,
sehingga dalam perencanaan out fall ini merupakan bangunan
terjunan miring dari konstruksi pasanganbatu kali/batu belah dengan
jenis sky jump.

SOLUSI PEMBANGUNAN DAERAH bisa dilihat di Manual Teknik


PT.GRHAYASA NCE Consulting Services.

You might also like