You are on page 1of 5
SALINAN | } fee TS MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 23 Juni 2020 Yth. 1. Sdrfi, Gubernur. 2. Sdrli. BupatiWalikota, di- Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR 441/3663/SJ TENTANG PENYESUAIAN IURAN JAMINAN KESEHATAN PADA PEMERINTAH DAERAH Menindaklanjuti ketentuan Pasal 29, Pasal 30, Pasal 32, Pasal 34, Pasal 35A dan Pasal 102 Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. _ luran bagi Peserta Penerima Bantuan luran (PBI) Jaminan Kesehatan, diatur dengan ketentuan: a. luran bagi PBI sebesar Rp42.000,- (empat puluh dua ribu rupiah) per orang per bulan dan dibayarkan oleh Pemerintah Pusat. b. Pemerintah Daerah berkontribusi dalam membayar luran bagi Peserta PBI sebagaimana dimaksud pada huruf a, sesuai kapasitas fiskal daerah untuk menjamin keberlangsungan dan kesehatan Jaminan Kesehatan. c. Kontribusi dalam membayar luran bagi Peserta PBI sebagaimana dimaksud pada huruf b, mempedomani ketentuan mengenai kontribusi pembayaran luran bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. luran bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah, diatur dengan ketentuan: a. Tahun 2020: 1) mengikuti ketentuan besaran luran bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Peserta Bukan Pekerja (BP) dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Il yaitu sama dengan besaran luran bagi Peserta PBI yaitu sebesar Rp42.000,- (empat puluh dua ribu rupiah) per orang per bulan sebagaimana dimaksud pada angka 1, dengan ketentuan: a) _ sebesar Rp25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dibayarkan oleh Pemerintah Daerah; dan b) sebesar Rp18.500,- (enam belas ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dibayar oleh Pemerintah Pusat sebagai bantuan luran kepada Peserta PBPU dan Peserta BP, luran untuk penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 1), mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2020, dengan ketentuan untuk bulan Januari s.d Juni 2020, luran bagi peserta penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah yaitu sebesar Rp42.000,- (empat oy puluh dua ribu rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Ill. b, Tahun 2021 dan tahun berikutnya: 1) penduduk yang semula didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dan memenuhi kriteria fakir miskin dan/atau orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, kepesertaannya ditambahkan sebagai bagian dari Peserta PBI Jaminan Kesehatan dan lurannya sebesar luran bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan yaitu sebesar Rp42.000,- (empat puluh dua ribu rupiah) per orang per bulan; atau 2) penduduk yang semula didaftarkan oleh Pemerintah Daerah tetapi tidak memenuhi kriteria fakir miskin dan/atau orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, kepesertaannya menjadi Peserta PBPU dan Peserta BP dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Ill dan luran- nya sebesar luran yang ditetapkan bagi Peserta PBPU dan Peserta BP dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Ill, dengan ketentuan: a) _sebesar Rp35.000,- (tiga puluh lima ribu rupiah) per orang per bulan dibayarkan oleh Pemerintah Daerah sebagian atau seluruhnya; dan b) sebesar Rp7.000,- (tujuh ribu rupiah) per orang per bulan dibayar oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai bantuan luran. ¢. bantuan furan kepada penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Ii! sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1) butir b) dan huruf b angka 2) butir b) diberikan kepada Peserta dengan status kepesertaan aktif. d. pemberian bantuan luran bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf c berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Komposisi persentase, batas paling tinggi dan/atau batas paling rendah gaji atau upah sebagai dasar perhitungan besaran luran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), diatur dengan ketentuan: a. iuran bagi Peserta PPU yaitu sebesar 5% (lima persen) dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan: 1) 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan 2) 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta. b. batas tinggi gaji atau upah per bulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan besaran luran yaitu sebesar Rp12.000.000,- (dua belas juta rupiah); ¢. batas paling rendah gaji atau upah per bulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan besaran luran yaitu sebesar upah minimun kabupaten/kota; d. dalam hal Pemerintah Daerah tidak menetapkan upah minimum kabupaten/kota maka yang menjadi dasar perhitungan besaran luran yaitu sebesar upah minimum provinsi; @. perhitungan besaran luran bagi PPU untuk kepala desa dan perangkat desa sebagai tindaklanjut ketentuan huruf b, huruf c, dan huruf d diatur dengan ketentuan: 1) bagi Pemerintah Desa yang telah menganggarkan penghasilan tetap untuk kepala desa dan perangkat desa diatas upah minimum kabupaten/kota dan/atau upah minimum provinsi, dasar perhitungan luran adalah sebesar penghasilan tetap dengan batas paling tinggi gaji atau upah sebesar Rp12.000.000,- (dua belas juta rupiah); atau a 2) bagi Pemerintah Desa yang telah menganggarkan penghasilan tetap untuk kepala desa dan perangkat desa dibawah upah minimum kabupaten/kota dan/atau_upah minimum provinsi, dasar perhitungan luran adalah sebesar upah minimum kabupaten/kota dan/atau upah minimum provinsi. Pemerintah Daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020, melakukan penyesuaian luran Jaminan Kesehatan sebagai berikut: a. menganggarkan kontribusi dalam membayar luran bagi peserta PBI untuk penduduk memenuhi kriteria fakir miskin dan/atau orang tidak mampu, dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf c. b. _menganggarkan luran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan mulai tanggal 1 Juli 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a angka 1) butir a) dan komposisi persentase, batas paling tinggi dan/atau batas paling rendah gaji atau upah sebagai dasar perhitungan besaran luran bagi Peserta PPU sebagaimana dimaksud pada angka 3. c. penganggaran luran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf b, sesuai jumlah penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah kepada BPJS Kesehatan untuk satu periode Perjanjian Kerja Sama yaitu 12 (dua belas) bulan. d. dalam hal penganggaran luran Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf b, belum sesuai dengan: 1. besaran luran bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a angka 1) butir a); 2. komposisi persentase, batas paling tinggi dan/atau batas paling rendah dari gaji atau upah sebagai dasar perhitungan besaran luran bagi Peserta PPU sebagaimana dimaksud pada angka 3; atau 3. periode perjanjian kerjasama yaitu 12 (dua belas) bulan untuk penduduk yang didaftarkan Pemerintah Daerah kepada BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf c, Pemerintah Daerah melakukan penyesuaian penganggaran dimaksud dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD mendahului Peraturan Daerah (Perda) Perubahan APBD TA 2020 dan memberitahukan perubahan Perkada tersebut kepada pimpinan DPRD. Selanjutnya substansi muatan Perkada ditampung di Perubahan APBD TA 2020 dalam hal melakukan perubahan Perda APBD TA 2020 atau diusulkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) bagi yang tidak melakukan Perubahan Perda APBD TA 2020. Pemerintah Daerah pada APBD 2021 dan seterusnya, melakukan penyesuaian luran Jaminan Kesehatan sebagai berikut: a. menganggarkan Kontribusi dalam membayar luran bagi peserta PBI untuk penduduk memenuhi kriteria fakir miskin dan/atau orang tidak mampu, dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf c; b. menganggarkan bantuan luran sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b butir 2) huruf b) dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud angka 2 huruf d; c. menganggarkan sebagian atau seluruhnya luran bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b angka 2) butir a), dengan luran sebesar Rp38.000,- (tiga puluh lima ribu rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Ill sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b butir 2) huruf a); 6. Penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 4 dan penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2021 dan seterusnya sebagaimana dimaksud pada angka 5, wajib didaftarkan kepada BPJS Kesehatan sebagai bagian integrasi Jaminan Kesehatan Nasional. 7. Pemerintah Daerah tidak diperkenankan mengelola sendiri (sebagian atau seluruhnya) Jaminan Kesehatan daerahnya dengan manfaat yang sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional sebagaimana dimaksud pada angka 6, termasuk mengelola sebagian Jaminan Kesehatan daerahnya dengan skema ganda. 8 Penganggaran kontribusi dalam membayar luran bagi peserta PBI Jaminan Kesehatan, luran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah pada APBD TA 2020 sebagaimana dimaksud pada angka 4 dan penganggaran kontribusi dalam membayar luran bagi peserta PBI Jaminan Kesehatan, bantuan luran, sebagian atau seluruhnya luran bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 6, dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan. 9. Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC), Pemerintah Daerah dapat menganggarkan luran bagi seluruh penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas Ill selain Peserta Jaminan Kesehatan Nasional yaitu PPU dan PBI. Demikian disampaikan untuk dilaksanakan MENTERI DALAM NEGERI, ttd MUHAMMAD TITO KARNAVIAN Tembusan th. Presiden Republik Indonesia; Wakil Presiden Republik Indonesia; Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; . Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; . Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; . Menteri Sekretaris Negara; . Menteri Keuangan; Menteri Kesehatan; Kepala Staf Kepresidenan; 10. Sekretaris Kabinet; dan 11. Ketua DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. ©@SNMARONA Salinan sesuai dengan aslinya,,

You might also like