MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 532/Kpts/SR.330/8/2017
TENTANG
PEMBERIAN NOMOR PENDAFTARAN DAN IZIN TETAP PESTISIDA.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a, bahwa berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 39/Permentan/SR.330/7/2015 tentang
Pendaftaran Pestisida mengamanatkan Menteri Pertanian
memberikan izin tetap atas saran dan/atau
pertimbangan Komisi Pestisida;
b. bahwa sesuai hasil Rapat Pleno Komisi Pestisida
terhadap 257 (dua ratus lima puluh tujuh) pestisida yang
diajukan permohonan pendaftaran dan telah memenuhi
persyaratan teknis untuk didaftarkan dan diberikan izin
tetap pestisida;
c. bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Pertanian tentang Pemberian Nomor
Pendaftaran dan Izin Tetap Pestisida;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3478);Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor $821);
Undang-Undang Nomor 32 ‘Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 13 ‘Tahun 2010 tentang
Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia
‘Tahun 2010 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 517(
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5613);
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang
Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1973 Nomor 12);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3586);
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5617);10,
iL.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5918);
Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/Menkes/
Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi
Kesehatan;
Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri
Pertanian Nomor 881/Menkes/SKB/VIII/1996,
771/Kpts/TP.270/8/ 1996
tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil
Pertanian;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1350/Menkes/
‘SK/XII/2001 tentang Pengelolaan Pestisida;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1190/Menkes/
Per/VIII/2010 tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 400);
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 107/Permentan/
SR.140/9/2014 tentang Pengawasan Pestisida (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1274);‘Memperhatikan:
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/
SR.330/7/2015 tentang Pendaftaran Pestisida (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1047);
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/
07.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia
‘Tahun 2015 Nomor 1243);
21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 345/Kpts/OT.050/
5/2016 tentang Komisi Pestisida;
Hasil Rapat Pleno Komisi Pestisida yang dilaksanakan pada
tanggal 13 Juni 2017;
MEMUTUSKAN;
Memberikan Nomor Pendaftaran dan Izin Tetap Pestisida.
: Izin Tetap Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU diberikan kepada Pemegang Nomor Pendaftaran.
Nomor Pendaftaran dan Izin Tetap Pestisida sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran Il yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Izin Tetap Pestisida sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA berlaku selama 5 (lima) tahun, dan dapat diubah atau
dicabut dalam hal terbukti pestisida:
a. tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b, menimbulkan pengaruh samping yang tidak diinginkan;
dan/atau
c. diketahui memiliki potensi bahaya tertentu yang
sebelumnya tidak diketahui.KELIMA —_:_Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Agustus 2017
MENTERI PERTANIAN
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada Yth,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
Menteri Keuangan;
Menteri Perindustrian;
Menteri Perdagangan;
Menteri Ketenagakerjaan;
2
3
4
8.
6. Menteri Kelautan dan Perikanan;
7. Menteri Kesehatan;
8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
9. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;
10. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
11. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon | di lingkungan Kementerian Pertanian;
12, Ketua Komisi Pestisida;
13, Para Pemegang Nomor Pendaftaran.we?) 1.0 umpouoao)
uw st indixa nnxdopods —_unyssjnusxp redep Buvk weed upypuege
“ay auunyos umoidunasung yee ein Srusquog Sunqurey ep aE.UOH
S6IvzTOZIOIOTO TE sIUOPUY sodsBY “Ld yesou Suemeg unoes Suasts eprR2eU ogo NULDaWOV +
8 sz (anyone)
vires ‘bum viondopods ‘wesgsramorp yodep Bus uoureyop
sun oumyon uosdwsakag yeces8 3510 verve sauagaog Sunquey
eRzLOOZTOLOTO TA YBAIENY FeAOID seq ‘wep 3eu04 noes BPISMYSU] «OA STAAISSTYOOV €
wae
(oroausg umsounu)
ve Brodruuro edionconeH ueqsinuorp iedep 2uss ———eorng uRouEUe
fun ounjoa umasduahuog, yong yore uayeed ymuoqiog Bunge
Luzretozt0r010 RA HsEOpE HISUEAPY “Ld ‘seo, upp e140 noes WPIERYDSUT pace anaav &
1/8 91 meu)
ve vs2'0 ‘noice mandopods wenpeinnigp 2edep Bus ‘upyeureg?
sup sumjoa umorduasuog oye yon woneyod sraoqug Bunge,
TeercroctoTorO RH OPM BOW TOK “La yesou Sunes upp e203 Unde! YPIERSTT past qgovay 1
on¥in Nyaviavawad vaIsisad
z 3 = ¥ e @ T
TWojnaiig) Benussuey Hee | _uvouriud wena /usreses oumsTuEs0 wep
weseyepud wemyepuad wou | sisop uoprsende ere | wexroqeodip wedep Suck empowoy/ ueueeueL, ssynaoy reg kuswpes e38 JHe
2038091 uvdowod waren Be wep TaoRINN Sue woo ump episnsod s1uar eq wep vprensod waren] ON
VOISUISSd AVIAL. NIZI NVA NVAVLEVANad YOWON NYRIZEWE
ova
Loz /e/ore"¥s/s24x/Z¢5 + YOON
‘VIsaNOGNI ANGNdae NVINVIAIGA RIGINGN NVEALAESN NVAyim ost
(aan) weingeuaa
raepacnfonbub xa)
dion sopoy
‘eeuwra ren 1p ep SEED 1 ANION
umsjuunyp redep Bue ueneyad 1/8 05 faa)
mmpsnfonbuamb xx) mnuaqiog Sunquse wep THU ineunodis
‘sa/tm ost dio spay nse menu wped spend
‘eacvetOct06090 RE PIU BUND PUI “La | Uo uM) wedeseaag ‘uvfuvns sent p Hep Weep yp umes —_—_soNFBA oEPUAUaM epIEHHA 9 08 AHONAD tr
viz sumafia oynyovug
up oumyon umnondnasuag une zeae aoesad
—
wae soucon roy
1 ouunyon wmroadenacuog um yyedued
sweegusy
wae-see, wna wren
sup aumnyos umoadakag ‘peowyenue apes
verfumua
waz tush ourubas
-ftup aurnon wepoudunsong une ap0r0q ypresuod am 08 83209
AUR ernie
z 3 s . @ @ T
Zea renassuoy naw | ~wawunifeed uenlha/wervave Susueio WP
vweamyepuad weieyepuod.owou | sop uepremde wey | weymeundip dep Sunk swupowoy/rruree eemusosra09q eiurmpey ease sme ||
somo oxdoued Swen “Trap wep Awgepia Puwd woSUTIIRR veep wpisnsad sop woe ep wprensod eure} On|
setNVINVix’ neu
‘se.0q321 PIERSON «
uae-st ‘suodin mandony
Bun ouuryon uepoxdurasag 1wpjeo Suaro8
sea
‘se (pmdoyoopn)
vaso am modopods emstodsnsp redmp Beek pudopreprat
"fBiun summon umordwa6uog sede yon Sunday yenuoqsog yrwOISIS UEP
‘S69zL00c101010 "Rd ‘eer Peay “AD segs Sunqure qe1uoH unoes wpweIeSU am Se aLvHOKZ £9
z 9 = * ce @ 7
(PomuLG) Benuosuoy Raw | _weouRued wonita/wereees oumUTO UP
uweseympuad Uwesmyepuad sowiou | sisop ump were min | ueyoneedp yedep Buns sen;powoy /woureuey, yseynanoy rag ‘esumpes euDe aye
s0u10N ‘Buvowod ewer
‘WequaNp uop Fayepioy Suek wesunauag
wep wprensod sear
weyeg wep wpisnsed eaeN
ee