You are on page 1of 8
Lr RAY Hi MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR SE- 4 /MK.1/2019 TENTANG MEKANISME CUTI SECARA ONLINE DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Yth. Seluruh Pejabat dan Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan A. Umum Bahwa kebijakan pelaksanaan cuti Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Keuangan telah ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri Keuangan nomor SE-15/MK.1/2018 tentang Pelaksanaan Cuti bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan (*‘SE-15/MK.1/2018"), Dalam rangka memberikan kemudahan pelaksanaan cuti yang diajukan melalui aplikasi sebagaimana tercantum dalam SE-15/MK.1/2018 dimaksud bagi seluruh Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan, yang antara lain meliputi proses permohonan, persetujuan, dan penetapan cuti, Kementerian Keuangan telah mengembangkan layanan berbasis teknologi informasi dalam bentuk aplikasi cuti online, sebagai bagian dari layanan sistem informasi Kementerian Keuangan. Guna menjamin keseragaman mekanisme cuti secara online di seluruh unit Eselon | di lingkungan Kementerian Keuangan, perlu menetapkan Surat Edaran tentang Mekanisme Cuti secara Online di Lingkungan Kementerian Keuangan. B. Maksud dan Tujuan 1. Surat Edaran (SE) ini digunakan sebagai pedoman oleh seluruh Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan yang berhak untuk memperoleh cuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam mengajukan permohonan cuti secara online; 2. SE ini digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas bagi Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan yang ditunjuk sebagai Pengelola Cuti; dan 3. SE ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan cuti secara online bagi seluruh Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2 C. Ruang Lingkup SE ini ditujukan bagi seluruh Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan, termasuk Pejabat yang Berwenang memberikan persetujuan cuti dan Pejabat/Pegawai yang ditunjuk sebagai Pengelola Cut. D. Dasar 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 2. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1861); 3, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.01/2011 tentang Hari dan Jam Kerja Di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2016; 4... Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakan Disiplin dalam Kaitannya dengan Pemotongan Tunjangan Khusus Pengelolaan Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.01/2018; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.01/2015 tentang Tata Cara Penunjukan Atau Pengangkatan Pelaksana Tugas Dan Penunjukan Pelaksana Harlan di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.01/2016; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.05/2016 tentang Uang Makan Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.01/2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian Keuangan; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan: 9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347/KMK.01/2008 tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon | Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Dan Atas Nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat Dan Atau Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010; be MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 180/KMK.01/2009 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Kepada para Pejabat Eselon | di Lingkungan Departemen Keuangan untuk Menandatangani Surat Keputusan Mutasi Kepegawaian dan lain sebagainya di Bidang Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 280/KMK.01/2011; 11. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-4/MK.1/2018 tentang Mekanisme Izin ke Luar Negeri Secara Online di Lingkungan Kementerian Keuangan; 12. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-15/MK.1/2018 tentang Pelaksanaan Cut bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan. E. Ketentuan 1, Pegawai yang akan mengajukan permohonan cuti secara online dapat menggunakan seluruh fitur dalam aplikasi cuti online (“Aplikasi Ct dengan mengakses laman httpu/hris.e-prime.kemenkeu.go.id, dan perubahannya dan/atau aplikasi terkait yang dapat diunduh melalui play store atau app store. 2. Pegawai yang akan mengajukan permohonan cuti secara online sebagaimana dimaksud pada angka 1, berkewajiban untuk memastikan data pribadi sumber daya manusia (kepegawaian) dalam Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Keuangan telah mutakhir/update, 3. Bagi pejabat struktural yang mengajukan permohonan cut, penunjukan Pejabat Pelaksana Harian (Pih.) dapat dilakukan melalui Aplikasi Cuti, 4. Mekanisme Pengajuan Cutl a. Cuti Tahunan 1) Pengajuan Cuti Tahunan dapat dilakukan paling lambat pada tanggal mulai pelaksanaan cutl 2) Cuti Tahunan dapat diajukan secara penuh (satu hari) atau setengah har (pagi atau siang) dengan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Aplikasi Cut 3) Cuti Tahunan dapat diajukan bersamaan dengan Cuti Tahunan Tambahan untuk cuti tahunan yang akan dilaksanakan di tempat yang sult perhubungannya, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku bo 4) 6) 7 8) 9) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA a ‘Sisa kuota cuti tahunan yang berjumlah setengah hari akan diperhitungkan sebagal pemotongan cuti tahunan selama 1 (satu) hari kerja pada perhitungan kuota cutl untuk tahun berikutnya. Pegawai yang melaksanakan Cuti Tahunan Setengah Hari wajlb melakukan pengisian daftar hadir sesuai ketentuan sebagai berikut: a) Cuti Setengah Hari Pagi: mengisi daftar hadir masuk bekerja paling lambat pukul 12.30 dan mengisi daftar hadir pulang bekerja paling cepat pukul 17.00. b) Cuti Setengah Hari Siang: mengisi daftar hadir masuk bekerja paling lambat pukul 07.30 dan mengisi daftar hadir pulang bekerja paling cepat pukul 12.00. Pegawai yang melaksanakan Cuti Tahunan Setengah Hari dikenakan potongan ‘Tunjangan 0% per hari kerja sebagaimana berlaku bagi Cuti Tahunan, Pegawai yang melaksanakan Cuti Tahunan Setengah Hari dikecualikan dari ketentuan Pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakkan Disiplin Dalam kaitannya Dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara Di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana terakhir telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.01/2018. Bagi Pegawai yang melaksanakan Cuti Tahunan Setengah Hari, pemotongan Tunjangan bagi yang Terlambat (TL) dilakukan sebagai berikut: ee Cuti Setengah Hari Pagi 1 12.31 84, < 13.01 1% TL2 13.01 sd. < 13.31 725% 3 7B13.31 dan/atau tidak mengisi 2.5% daftar hadir masuk bekerja Cat Setengah Hari Siang Ti 07.31 sd. < 08.01 1% TL2 08.07 5.0. < 08.51 125% 3 7208.37 dan/atau tidak mengisi 2.5% daftar hadir masuk bekerja Bagi Pegawai yang melaksanakan Cuti Tahunan Setengah Hari, pemotongan Tunjangan bagi yang Pulang Sebelum Waktunya (PSW) dilakukan sebagai berikut: MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PSWt 16.31 8.4. <17.00 0.5% PSW2 16.01 8d. <1631 1% PEWS 15.3184. < 16.01 725% PSW4 = 15.51 dan/atau tidak 25% mengisi daftar hadir pulang bekeria Cuti Siang PSWi 1131 sd. < 12.00 0.5% PSW2 T0180. <14.31 1% PSWS 10.3180, < 1101 725% PSWa < 70.37 danvatau tidak 25% mengisi daftar hadir pulang bekerja 10) Pegawai yang melaksanakan Cuti Tahunan Setengah Hari tidak berhak atas uang makan dan uang lembur. 11) Persetujuan Cuti Tahunan diberikan oleh atasan langsung. . Cuti Sakit 1) Pengajuan Cuti Sakit dapat dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal selesai pelaksandan cuti. 2) Pengajuan Cuti Sakit dilengkapi dengan dokumen pendukung. sebagaimana disebutkan pada Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-15/MK.1/2018. 3) Persetujuan cutl sakit diberikan oleh: a. Atasan langsung, untuk permohonan cuti sakit sampai dengan 3 hari kerja, b. Atasan langsung dan/atau atasan dari atasan langsung, untuk permohonan cuti sakit lebih dari 3 hari kerja. Cuti Besar 1) Pengajuan Cuti Besar dapat dilakukan paling lambat pada tanggal mulal pelaksanaan cuti. 2) Pengajuan Cuti Besar dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana disebutkan pada Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-15/MK. 1/2018. MENTERI KEUANGAN. REPUBLIK INDONESIA & 3) Persetujuan Cuti Besar diberikan oleh: @. Atasan langsung, untuk permohonan Cuti Besar dengan alasan menunaikan ibadah Haji yang pertama dan kelahiran anak keempat dan seterusnya b. Atasan langsung danvatau atasan dari atasan langsung, untuk permohonan Cuti Besar dengan alasan lainnya. Cuti Karena Alasan Penting 1) Pengajuan Cuti Karena Alasan Penting dapat dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal selesai pelaksanaan cuti. 2) Pengajuan Cuti Karena Alasan Penting dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana disebutkan pada Surat Edaran’ Menteri Keuangan Nomor SE-15/MK.1/2018. 3) Persetujuan Cuti Karena Alasan Penting untuk alasan mendampingi ri melahirkan, diberikan oleh: a. Atasan langsung, untuk permohonan Cuti Karena Alasan Penting sampai dengan 10 hari kerja . Atasan langsung dan/atau atasan dari atasan langsung, untuk permohonan Cuti Karena Alasan Penting lebih dari 10 hari kerja, 4) Persetujuan Cuti Karena Alasan Penting untuk alasan selain mendamping! istr melahirkan diberikan oleh: @. Atasan langsung, untuk permohenan Cuti Karena Alasan Penting sampai dengan 5 hari kerja b. Atasan langsung dan/atau atasan dari atasan langsung, untuk permohonan Cuti Karena Alasan Penting lebih dari § heri kerja. Cui Melahirkan 1) Pengajuan Cuti Melahirkan dapat dilakukan paling lambat pada tanggal mulai pelaksanaan cuti 2) Pengajuan Cuti Melahirkan dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana disebutkan pada Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-15/MK.1/2018. 3) Persetujuan Cuti Melahirkan diberikan oleh atasan langsung. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA re Cui yang akan dijatankan di luar negeri 1) Pengajuan cuti yang akan dijalankan di luar negeri dapat dilakukan paling lambat sesuai dengan ketentuan pengajuan cuti sebagaimana dimaksud pada huruf a sampal dengan huruf e. 2) Pegawai yang mengajukan cuti yang dijalankan di luar negeri wajib mengajukan permohonan izin ke luar negeri melalui Aplikasi Izin ke Luar Negeri sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-4/MK.1/2018 tentang Mekanisme Izin ke Luar Negeri Secara Online di Lingkungan Kementerian Keuangan, 3) Pejabat yang berwenang memberikan persetujuan cuti yang dijalankan di luar Negeri wajib menindaklanjuti permohonan izin ke luar negeri pada Aplikasi Izin ke Luar Negeri sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor ‘SE-4/MK.1/2018. 5. Pengelola Cuti Pimpinan Unit selon | menunjuk Pengelola Cuti dengan tugas antara lain: a. melakukan pengawasan dan pengaturan atas pelaksanaan cuti secara online pada lingkungan unit masing-masing; b. menetapkan permohonan cuti yang telah disetujui oleh Pejabat yang Berwenang memberikan persetujuan; ©. _melakukan penundaan permohonan cuti yang telah disetujui jika terdapat alasan yang mendukung; d._membatalkan cuti yang telah ditetapkan jika terdapat alasan yang mendukung; . melakukan pemutakhiran kuota cuti Pegawai disertai dengan informasi pendukung; dan f. melakukan moniforing dan evaluasi-pelaksanaan cuti dalam rangka memberikan rekomendasi kepada atasan langsung dan/atau pejabat yang terkait. 6. Waktu Pelaksanaan Penerapan cuti secara online dilaksanakan paling lambat pada tanggal 1 Juli 2019. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA F, Ketentuan Lain-lain 1. Dalam rangka pelaksanaan SE ini, Pimpinan Unit Eselon | agar menyesuaikan ketentuan terkait pelaksanaan pemberian cuti di Unit Eselon | masing-masing. 2. Dalam hal terdapat keperluan yang mendesak, Unit Eselon | dapat menyusun kebijakan internal terkait pengajuan cuti secara online dengan tanpa mengubah fitur pada aplikasi cuti online. 3. Dengan berlakunya penerapan cuti secara online dengan memperhatikan ketentuan pada huruf E angka 6, mekanisme cut tidak lagi dilakukan secara manual. G. Penutup 1. Setiap Pimpinan Unit Eselon | agar melakukan pengawasan alas ketentuan yang ada dalam SE ini. 2, Biro Sumber Daya Manusia melakukan evaluasi atas implementasi SE ini. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan kebijakan selanjutnya. 3. Pada saat Surat Edaran ini berlaku, Surat Edaran Nomor SE-7/MK.1/2017 tentang Mekanisme Cuti Tahunan Secara Online Di Lingkungan Kementerian Keuangan, tidak lagi digunakan sebagai acuan pelaksanaan cuti bagi pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan. Demikian kami sampaikan, untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta =pada tanggal 22 April 2019 LON SEKRETARIS JENDERAL, Nodal

You might also like