You are on page 1of 16

Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan

Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap


Penentuan Laba/Rugi Periodik
(Studi Kasus Pada 3 Perusahaan Bidang Usaha Kontrak
Konstruksi di Kota Padang)

Gustati
Anda Dwi Haryadi
Elfitri Santi
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang

Abstract

Companies financial statement must be presented in accordance with generally accepted


accounting principles, include construction companies. However construction companies
will face problems intern of inventory valuation, cost allocation, and revenue recognition,
especially for their long term contracts. Moreover, they will need to re-justify their cost
estimation and allocation at the end of every reporting period till their projects substantially
completed. Statement of Financial Accounting Standard (SFAC) No.34, "Accounting for
Construction Contracts", sets accounting guidelines for transaction in construction of
company. This standard mentions two type of revenue recognition for construction
company : percentage of completion method and completed contract method. CV. Noved
Karya, PT. Duta Konstruksi Reality and CV. Budi Putra are three of construction companies,
located in Padang, west Sumatera. Interviews have been conducted during research with
management, revealed that none of these companies implement SFAC No.34 for their
revenue recognition. They recognize revenues, costs and income at the time they sign
contracts. As a result, the income that was reported in their financial statement does not
reflect company's performance in that reporting period.

Key Words : Construction Contracts, revenue recognition principle, accrual basis


accounting, point of sale, Percentage of Completion Accounting, net realizable value,
Construction in Progress

1. Pendahuluan Mengingat pekerjaan untuk fasilitas dan


infrastruktur ini jangka waktunya
Pad a era globalisasi dan otonomi bervariasi dan relatif panjang, maka yang
sekarang ini, masing-masing daerah giat menangani dan mengerjakan pekerjaan
meningkatkan dan mengembangkan ini juga dibidangi dan dikelola oleh
pembangunan fasilitas dan infrastruktur perusahaan tertentu, yaitu perusahaan
penunjang. Dengan adanya fasilitas dan bidang usaha kontrak konstruksi.
infrastruktur penunjang, akan lebih
meningkatkan dan mengembangkan Suatu kontrak konstruksi mung kin
aktivitas perekonomian suatu daerah. dinegosiasikan untuk membangun
Seperti halnya di Kota Padang, saat ini sebuah aset tung gal. Kontrak konstruksi
tengah digiatkan pekerjaan fasilitas juga berkaitan dengan sejumlah aset
penunjang, misalnya pembangunan yang berhubungan erat atau saling
rumah toko (Ruko), mall, perumahan, tergantung satu sama lain dalam hal
pemanfaatan area kosong menjadi rancangan, teknologi, dan fungsi atau
kawasan peru mahan atau kawasan tujuan dan penggunaan pokok.
industri, penambahan dan pembangunan
jalan raya, dan lain sebagainya.
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

Perlakuan akuntansi untuk transaksi- sebelum penyelesaian dan penyerahan.


transaksi pekerjaan konstruksi dan Contoh yang paling baik adalah akuntansi
pembangunan jangka panjang ini diatur untuk kontrak-kontrak pembangunan
secara khusus dalam Pernyataan Standar jangka panjang dimana metode
Akuntansi Keuangan (PSAK) NO.34 persentase penyelesaian dapat
tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi. diterapkan. Bila kontrak jangka panjang
Dalam pekerjaan pembangunan jangka tersebut terdiri dari unit-unit yang
panjang (Iebih dari satu periode terpisah, misalnya kelompok bangunan
akuntansi), maka pada akhir periode atau panjang jalan raya, penerimaan hak
timbul masalah, baik dalam penilaian dan penagihan dapat terjadi pada saat
persediaan, alokasi biaya, penentuan ditetapkannya tahap-tahap penyelesaian
laba atau rugi, dan pengakuan itu, seperti penyelesaian masing-masing
pendapatannya. Disamping itu adanya unit bangunan atau setiap 10 mil jalan.
estimasi dan alokasi biaya yang harus
dikaji kembali pada setiap akhir periode Sedangkan menurut Skousen, secara
pelaporan sampai proyek selesai secara umum pendapatan tidak diakui sebelum
substantial. Apabila telah terjadi titik penjualan terjadi karena ;
perubahan mendasar pada estimasi kini,
biaya direvisi dan direlokasi. Apabila a. Janji pembayaran yang sah dari
timbul kemungkinan pembatalan pelanggan belum diterima, atau
pengikatan jual beli, pendapatan yang
telah diakui segera disesuaikan. b. Perusahaan belum memberikan
produk atau jasanya.
Sering kali digunakan pendapatan bersih
sebagai ukuran kinerja (Kieso,595). Salah Contoh yang paling umum terjadi pada
satu laporan keuangan menurut Standar kontrak jangka panjang. Namun dalam
Akuntansi Keuangan adalah Laporan situasi tertentu, pendapatan dapat
Laba-Rugi, dimana dalam laporan ini dilaporkan sebelum barang jadi dikirim
pemakai dapat menilai kinerja atau kontrak jasa diselesaikan untuk
perusahaan dalam suatu periode. tujuan tertentu. Biasanya hal ini terjadi
Dengan demikian pengakuan dan ketika periode konstruksi aktiva yang
pengukuran pendapatan merupakan dijual atau periode pemberian jasanya
salah satu masalah yang paling sulit dan relatif panjang, misalnya lebih dari satu
mendesak yang dihadapi profesi akuntan. tahun.

Skousen menyatakan bahwa kriteria Dari uraian di atas, penelitian ini


FASB untuk pengakuan pendapatan dan difokuskan pad a :
laba pada umumnya diakui ketika (i)
Pendapatan dan laba telah direalisasi a. Bagaimana penerapan Akuntansi
atau dapat direalisasi, dan (ii) Kontrak Konstruksi (Pernyataan
Pendapatan dan laba dihasilkan oleh Standar Akuntansi Keuangan No.
aktivitas yang telah mengalami 34) pada Perusahaan Bidang
penyelesaian substansial selama proses Usaha Kontrak Konstruksi di Kota
memperoleh pendapatan. Kedua kriteria Padang?
ini biasanya dipenuhi pada titik penjualan
(point of sa/e). Kieso menyatakan bahwa b. Sejauh mana pengaruh pengakuan
kebanyakan pengakuan pendapatan pendapatan dalam penerapan
pada sa at penjualan (penyerahan) PSAK No. 34 terhadap penentuan
digunakan karena banyak ketidakpastian laba rugi periodik?
yang ditiadakan berkenaan dengan
proses perolehan dan harga tukar
diketahui. Akan tetapi, dalam situasi-
situasi tertentu pendapatan diakui

2 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

2. Tinjauan Pustaka akuntansi dan pelaporan keuangan untuk


penjualan aktiva secara tunai/klaim atas
2.1. Pengakuan Pendapatan kas.

Masalah waktu yang tepat untuk Ditambahkan oleh SFAC NO.5 bahwa
mengakui pendapatan telah mendapat pengakuan mencakup uraian pos itu
perhatian besar selama beberapa tahun dalam kata-kata dan angka, dengan
terakhir. Serangkaian kasus yang jumlah tercakup dalam total laporan
dipublikasikan secara luas mengenai keuangan. Untuk aktiva/kewajiban,
perusahaan yang mengakui pendapatan pengakuan mencakup pencatatan tidak
secara prematur telah mengakibatkan hanya akuisisi atau terjadinya pos itu
SEC semakin meningkatkan tetapi juga perubahan mendatang di
pengawasannya dalam hal ini (Kieso,2). dalamnya, termasuk penghapusan dari
Pengakuan pendapatan yang tidak tepat laporan keuangan yang sebelumnya
dapat terjadi dalam semua industri. diakui.

Disamping itu Hartono menyebutkan Menurut Kieso, prinsip pengakuan


bahwa penentuan dan pelaporan laba pendapatan (revenue recognition
rugi periodik adalah salah satu topik principle) menetapkan bahwa pendapatan
penting dalam akuntansi keuangan diakui pada sa at (i) direalisasi atau dapat
kontemporer. Aspek krusial dalam direalisasi, dan (ii) dihasilkan.
penentuan laba-rugi periodik terletak Pendapatan direalisasi bila barang-
pad a saat, waktu, atau periode barang dan jasa-jasa dipertukarkan untuk
pengakuan pendapatan dan biaya terkait. kas atau klaim atas kas (piutang).
Pendapatan dapat direalisasi bila aktiva
Kieso menyebutkan dalam bukunya, yang diterima segera dapat dikonversikan
bahwa pendapatan adalah arus masuk pada jumlah kas atau klaim atas kas yang
aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban diketahui. Sedangkan Pendapatan
dari penyerahan atau produksi barang, dihasilkan bila kesatuan itu sebagian
pemberian jasa, dan aktivitas pencarian besar telah menyelesaikan apa yang
laba lainnya yang merupakan operasi seharusnya dilakukan agar berhak atas
yang utama atau besar yang manfaat yang diberikan dari pendapatan,
berkesinambungan selama suatu periode. yakni bila proses mencari laba telah
Sedangkan menurut Harnanto, selesai atau sebenarnya telah selesai.
pendapatan berkaitan erat dengan
konseptual return-on-investment, yang Menurut Harnanto, dalam banyak hal
berarti perusahaan melakukan investasi pengakuan pendapatan pada saat
berupa sumber-sumber dalam suatu terjadinya transaksi penjualan atau
usaha atau kegiatan dengan harapan penyerahan barang (sales basis) paling
untuk memperoleh return dari usaha atau mendekati prinsip-prinsip yang mendasari
kegiatan tersebut. accrual basis accounting. Penyimpangan
dari prinsip pengakuan pendapatan
Menurut SFAC NO.3 pengakuan adalah terjadi karena proses mencari laba
"proses secara formal untuk mencatatl ataupun banyaknya keragaman dalam
menggabungkan suatu pos di dalam transaksi pendapatan. Praktik
perkiraan dan laporan keuangan suatu menyangkut pengukuran dan pengakuan
kesatuan". Pengakuan tidak sama pendapatan bisa sangat kompleks.
dengan realisasi, meskipun keduanya Misalnya pengakuan dan pengukuran
kadang-kadang digunakan bergantian pendapatan dalam aktivitas
dalam literatur dan praktik akuntansi. pengembangan real estate.
Realisasi adalah proses pengubahan
sumber daya bukan kas dan hak menjadi Sekurang-kurangnya terdapat dua
uang dan paling tepat digunakan dalam standar atau prinsip akuntansi yang

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15 3
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

mengatur penentuan atau pengukuran 2.2.1. Akuntansi Persentase


laba-rugi periodik prinsip realisasi Penyelesaian (Percentage of
pendapatan (realization principle), dan Completion Accounting)
prinsip mempertemukan secara layak
antara pendapatan dengan biaya terkait a. Konsep Umum :
(matching principle). Kieso, hal 5,
memberikan alternatif-alternatif Menurut metode Inl, pendapatan
pengakuan pendapatan : dan laba kotor diakui pada setiap
periode, didasarkan atas kemajuan
a. Pengakuan pendapatan pad a sa at dalam pembangunan, yaitu
penjualan (penyerahan), persentase dari penyelesaian.
Biaya pembangunan ditambah laba
b. Pengakuan pendapatan sebelum kotor yang diperoleh,
penyerahan, diakumulasikan ke dalam perkiraan
persediaan (Bangunan Dalam
c. Pengakuan pendapatan sesudah Pelaksanaan) dan kemajuan
penyerahan, penagihan diakumulasikan dalam
perkiraan lawan persediaan
d. Pengakuan pendapatan untuk (Penagihan atas Bangunan Dalam
transaksi penjualan khusus Pelaksanaan).
franchise dan konsinyasi.
Jumlah pendapatan yang harus
FASB telah mengadakan sejumlah studi diakui setiap periode dilandasi
atas topik pengakuan pendapatan. AICPA pada beberapa ukuran kemajuan
juga telah mengkompilasikan banyak tingkat penyelesaian. Hal Inl
pedoman spesifik guna membantu dalam membutuhkan penaksiran biaya
penerapan kriteria pengakuan yang mung kin terjadi. Perubahan
pendapatan bagi industri-industri tertentu dalam penaksiran biaya masa
(Skousen, 569). datang muncul secara normal, dan
penyesuaian yang perlu dibuat
dalam tahun taksiran itu direvisi.
Oleh karena itu, pendapatan dan
2.2. Pengakuan Pendapatan biaya yang diakui pada tahun
Sebelum Penyerahan Barang tertentu dipengaruhi oleh
atau Jasa pendapatan dan biaya yang sudah
diakui sebelumnya.
Dalam situasi tertentu pendapatan diakui
sebelum penyelesaian dan penyerahan, Tingkat penyelesaian pekerjaan
contoh yang paling terkenal adalah bertambah, biaya aktual yang
akuntansi kontrak konstruksi jangka timbul ketika dibebankan pada
panjang yang memungkinkan penerapan persediaan. Jumlah laba yang
metode persentase penyelesaian. diterima pada setiap periode juga
dibebankan pada persediaan.
Ada dua metode akuntansi pengakuan Dengan demikian, akun persediaan
pendapatan kontrak-kontrak jangka dinilai pada nilai realisasi bersihnya
panjang yang masih dalam tahap (net realizable value) harga
pengerjaan, yaitu penjualan (kontrak) dikurangi biaya
untuk menyelesaikan kontrak dan
dikurangi laba diterima dimuka dari
kontrak yang belum selesai.

Jika suatu perusahaan


memproyeksikan kerugian pada

4 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

kontrak sebelum penyelesaian, dipandang sebagai alternatif yang


jumlah seluruh kerugian harus bisa diterima untuk keadaan yang
diakui segera. Pengakuan kerugian sama. Komite mengidentifikasikan
mengurangi nilai aktiva sampai nilai beberapa unsur yang harus ada
pad a taksiran realisasi bersihnya. jika akuntansi persentase
Jika hanya persentase kerugian penyelesaian akan digunakan :
saja yang diakui, nilai aktiva akan
melebihi nilai realisasi bersihnya. 1. Akan dibuatnya penafsiran yang
Hal ini akan melanggar peraturan dapat diandalkan terhadap
nilai lebih rendah dari biaya atau pendapatan kontrak, biaya
harga pasar (/ower-of-cost-or kontrak, dan tingkat kemajuan
market). penyelesaian sampai kontrak
selesai.
b. Syarat yang Diperlukan untuk
Menggunakan Akuntansi 2. Kontrak tersebut dengan jelas
Persentase Penyelesaian. menetapkan hak-hak yang bisa
dipaksakan terhadap barang
Skousen menyatakan bahwa atau jasa yang diberikan dan
kebanyakan kontrak konstruksi diterima oleh pihak-pihak terkait,
jangka panjang harus dilaporkan pertimbangan yang harus
dengan metode persentase diberikan dan cara-cara serta
penyelesaian. Petunjuk saat ini syarat perjanjian.
yang berlaku, bagaimanapun juga,
tidak begitu spesifik menentukan 3. Pembeli dapat diandalkan untuk
kapan perusahaan mesti memenuhi kewajiban dibawah
menggunakan persentase kontrak.
penyelesaian dan kapan
perusahaan terse but harus 4. Kontraktor dapat diandalkan
menggunakan alternatif metode untuk melakukan kewajiban
kontrak penyelesaian. Standar sesuai dengan kontrak.
akuntansi yang mengatur masalah
kontrak konstruksi dikeluarkan oleh Stan dar akuntansi mewajibkan bahwa
Committee on Accounting metode persentase penyelesaian harus
Procedure pada tahun 1955. Pada digunakan apabila estimasi kemajuan ke
Januari 1981, Construction arah penyelesaian, pendapatan serta
Contractor Guide Committee dari biaya secara layak dapat dipercaya, dan
Accounting Standars Divisions - semua syarat berikut ini terpenuhi :
A/CPA mengeluarkan Statement
of Position 81-1, "Accounting for a. Kontrak ini secara jelas
Performance of Construction - menetapkan hak-hak yang dapat
Type Contracts". (Akuntansi untuk dipaksakan pemberlakuannya
kinerja tipe konstruksi - Tipe-tipe mengenai barang atau jasa yang
kontrak - Produksi Tertentu". akan diberikan dan diterima oleh
pihak yang terlibat dalam kontrak,
Dalam SOP ini, komite secara kuat imbalan yang akan dipertukarkan,
menganjurkan metode mana yang serta cara dan syarat
dari kedua metode akuntansi penyelesaian.
tersebut yang digunakan untuk
tipe-tipe kontrak tertentu, b. Pembeli dapat diharapkan untuk
tergantung pada situasi khusus memenuhi semua kewajiban dalam
yang meliputinya. Komite Inl kontrak.
selanjutnya menyatakan bahwa
kedua metode ini seharusnya tidak

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15 5
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

c. Kontraktor dapat diharapkan untuk


melaksanakan kewajiban kontrak Pendapat Pendapatan
Pendapat
tual tersebut. an (atau (atau laba
an (atau
laba kotor) kotor) yang
laba
Berbagai metode telah digunakan dalam yang akan akan diakui = kotor)
diakui dalam
praktik penentuan tingkat kemajuan ke sampai periode
periode
arah penyelesaian (extent of progress berjalan.
tanggal ini sebelumnya
toward completion), disini yang paling
umum adalah "metode biaya terhadap
biaya (cost to cost), metode upaya yang
diperluas (effort expended methods),
serta metode unit pekerjaan yang telah
2.2.2. Metode Kontrak Selesai
dilaksanakan (units of work performed (Completion Method)
method). Tujuan dari semua metode
tersebut adalah mengukur tingkat
Metode Kontrak Selesai digunakan hanya
kemajuan dalam istilah biaya, unit, atau
ketika suatu entitas memiliki kontrak
nilai tambah. Namun yang paling populer
jangka pendek. Ketika syarat untuk
adalah dasar biaya terhadap biaya (cost
menggunakan akuntansi persentase
to cost). Menurut dasar biaya terhadap
penyelesaian (percentage-of-completion
biaya ini, persentase penyelesaian diukur
accounting) tidak tercapai, atau ketika
dengan membandingkan biaya yang
ada ketidakpastian yang melekat di dalam
sudah terjadi sampai tanggal ini dengan
kontrak di luar resiko bisnis normal.
estimasi total biaya paling akhir untuk
menyelesaikan kontrak itu, seperti yang
Menurut Kieso, pendapatan dan laba
ditunjukkan dalam rumus di bawah ini
kotor diakui hanya pada waktu kontrak
(Kieso, 11):
diselesaikan. Biaya-biaya pembangunan
diakumulasikan ke dalam perkiraan
Biaya yang terjadi persediaan (Bangunan dalam
sampai tanggal ini Pelaksanaan) dan kemajuan penagihan
Estimasi paling
= % Penyelesaian diakumulasikan dalam perkiraan lawan
akhir total biaya persediaan (Penagihan atas Bangunan
selesai Dalam Pelaksanaan). Tidak ada
pembebanan sementara atau kredit ke
Rasio persentase biaya yang terjadi perkiraan perhitungan laba rugi untuk
terhadap estimasi total biaya diterapkan pendapatan, biaya-biaya, dan laba kotor.
pada total pendapatan atau estimasi total
laba kotor atas kontrak tersebut untuk Keuntungan utama dari metode kontrak
mendapatkan jumlah pendapatan atau selesai adalah bahwa pelaporan
laba kotor yang diakui sampai tanggal ini. pendapatan didasarkan pad a hasil akhir
dan bukan pada taksiran pekerjaan yang
belum dilakukan. Kekurangannya yang
%
Estimasi Pendapatan (Iaba utama adalah tidak mencerminkan
pendapa kotor) yang akan prestasi kerja masa berjalan bila periode
penyele
X tan (Iaba diakui sampai
saian
kotor) tanggal ini kontrak tersebut diperpanjang menjadi
lebih dari satu periode akuntansi.
Meskipun pelaksanaannya mung kin
Untuk mengetahui jumlah pendapatan cukup seragam selama periode kontrak
dan laba kotor yang akan diakui setiap tersebut, namun pendapatan yang tidak
periode kita harus mengurangkan total dilaporkan sampai tahun
pendapatan atau laba kotor yang diakui penyelesaiannya menimbulkan
dalam periode sebelumnya, seperti yang penyimpangan dalam laba.
diperlihatkan dalam rumus berikut :

6 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

Menurut Skousen, metode persentase aktivitas kontrak mulai dilakukan dan


penyelesaian dan kontrak selesai, semua tanggal saat aktivitas tersebut
biaya langsung dan tidak langsung dari diselesaikan biasanya jatuh tempo pad a
suatu kontrak dibebankan pada rekening periode akuntansi yang berlainan.
persediaan. Perbedaan pencatatan Persoalan utama dalam akuntansi
diantara kedua metode berkaitan dengan kontrak konstruksi adalah alokasi
waktu pengakuan pendapatan dan biaya, pendapatan kontrak dan biaya kontrak
yaitu : ketika pendapatan yang ditaksir pada periode dimana pekerjaan
diakui sekaligus dengan pengaruhnya konstruksi tersebut dilaksanakan.
terhadap laporan laba rugi dan neraca.
Selama periode konstruksi, laporan laba
rugi yang dilaporkan setiap tahun
dibawah kedua metode akuntansi akan 2.3.1. Definisi Kontrak Konstruksi
berbeda. Namun demikian, kombinasi
pendapatan dari keseluruhan periode Yang dimaksud dengan kontrak
konstruksi akan sama untuk setiap tahap konstruksi (PSAK No. 34, hal 34.1)
metode akuntansi. Neraca pada akhir adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan
periode konstruksi dan pengumpulan secara khusus untuk konstruksi suatu
pendapatan juga akan identik. aset atau suatu kombinasi aset yang
berhubungan erat satu sama lain atau
Biasanya, kontrak mensyaratkan saling tergantung dalam hal rancangan,
pengajuan tagihan oleh kontraktor dan teknologi, dan fungsi atau tujuan atau
pembayaran oleh pelanggan terhadap penggunaan pokok.
tagihan yang diajukan. Pengajuan tagihan
dan pembayarannya diperlakukan dan
dilaporkan dengan cara sama oleh kedua
metode. Jumlah tagihan tersebut 2.3.2. Pendapatan Kontrak Konstruksi
biasanya disebut secara rinci di dalam
kontrak dan dikaitkan dengan biaya Pendapatan kontrak terdiri dari :
aktual. Pada umumnya kontrak In!
membutuhkan pemeriksaan sebelum a. Nilai pendapatan semula yang
penetapan akhir dibuat. Tagihan akan disetujui dalam kontrak, dan
didebitkan pada Piutang Dagang dan
dikreditkan pada rekening yang b. Penyimpangan dalam pekerjaan
pembayarannya ditunda, yaitu Tagihan kontrak, klaim, dan pembayaran
Kontrak Konstruksi, yang berfungsi insentif sepanjang hal Inl
sebagai perkiraan tandingan bagi relatif memungkinkan untuk menghasil
persediaan, yaitu Konstruksi dalam kan pendapatan dan dapat diukur
Pelaksanaan (Construction in Progress). secara andal
Dengan demikian, pengajuan rekening
kontrak akan mentransfer nilai aktiva dari Suatu penyimpangan adalah suatu
persediaan ke piutang, namun karena instruksi yang diberikan pemberi kerja
sifat kontrak jangka panjang, biaya-biaya mengenai perubahan dalam lingkup
konstruksi tetap direfleksikan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan
perkiraan persediaan. berdasarkan kontrak. Suatu
penyimpangan dapat menimbulkan
peningkatan atau penurunan dalam
pendapatan kontrak. Contoh
2.3. Akuntansi Kontrak Konstruksi penyimpangan adalah peru bahan-
(PSAK No. 34) perubahan dalam spesifikasi atau
rancangan aset atau perubahan lamanya
Sifat dan aktivitas yang dilakukan pada kontrak. Pengukuran jumlah pendapatan
kontrak konstruksi, pada tanggal saat

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15 7
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

yang timbul dari klaim mempunyai tingkat untuk memperoleh kontrak diakui sebagai
ketidakpastian yang tinggi dan seringkali beban pad a periode terjadinya, dimana
tergantung pada hasil negosiasi. biaya-biaya tersebut tidak dimasukkan
dalam biaya kontrak apabila kontrak
terse but dicapai pada periode berikut.

2.3.3. Biaya Kontrak

Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari 2.3.4. Pengakuan Pendapatan dan
Biaya Kontrak
a. Biaya yang berhubungan lang sung
dengan kontrak tertentu. Biaya- Bila hasil kontrak konstruksi dapat
biaya ini dapat dikurangi dengan diestimasi secara andal, pendapatan
keuntungan yang bersifat insidentil kontrak dan biaya kontrak yang
yaitu keuntungan yang tidak berhubungan dengan kontrak konstruksi
termasuk dalam pendapatan harus diakui masing-masing sebagai
kontrak pendapatan dan beban dengan
memperhatikan tahap penyelesaian
b. Biaya yang diatribusikan pada aktivitas kontrak pada tanggal neraca
aktivitas kontrak pada umumnya (percentage of completion). Taksiran rugi
dan dapat dialokasikan ke kontrak (expexted loss) pada kontrak konstruksi
tersebut. Biaya semacam itu tersebut harus segera diakui sebagai
dialokasikan dengan menggunakan beban.
metode yang sistematis dan
rasional dan diterapkan secara Pengakuan pendapatan dan beban
konsisten pada semua yang dengan memperhatikan tahap
mempunyai karakteristik yang penyelesaian suatu kontrak sering
sama. Alokasi tersebut didasarkan disebut sebagai metode persentase
pada tingkat normal aktivitas penyelesaian (percentage of completion).
konstruksi. Overhead konstruksi Menurut metode ini kontrak dihubungkan
meliputi biaya-biaya seperti dengan biaya kontrak yang terjadi dalam
penyiapan dan pemrosesan gaji mencapai tahap penyelesaian tersebut,
karyawan. sehingga pendapatan, beban, dan laba
yang dilaporkan dapat diatribusikan
c. Biaya lain yang secara khusus menurut penyelesaian pekerjaan secara
dapat ditagih ke pemberi kerja proporsional. Metode ini memberikan
sesuai isi kontrak informasi yang berguna mengenai luas
aktivitas kontrak dan kinerja selama suatu
Biaya kontrak meliputi biaya-biaya yang periode.
dapat diatribusikan kepada suatu kontrak
untuk jangka waktu sejak tanggal kontrak Menurut metode persentase
itu diperoleh sampai dengan penyelesaian, pendapatan kontrak diakui
penyelesaian akhir kontrak tersebut. Akan sebagai pendapatan dalam laporan laba
tetapi, biaya-biaya yang berhubungan rugi dalam periode akuntansi dimana
langsung dengan suatu kontrak dan pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak
terjadi untuk memperoleh kontrak juga biasanya diakui sebagai beban dalam
dimasukkan sebagai bag ian dari biaya laporan laba rugi dalam periode akuntansi
kontrak apabila biaya-biaya ini dapat di mana pekerjaan yang berhubungan
diidentifikasikan secara terpisah dan dilakukan. Namun, setiap ekspektasi
dapat diukur secara andal dan besar selisih lebih total biaya kontrak terhadap
kemungkinan kontrak tersebut dapat pendapatan kontrak segera diakui
diperoleh. Jika biaya-biaya yang terjadi sebagai beban.

8 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

Suatu kontrak mungkin mempunyai biaya b. Jumlah hutang bruto kepada


kontrak yang berhubungan dengan pemberi kerja sebagai kewajiban,
aktivitas masa depan pad a kontrak yaitu selisih antara biaya yang
tersebut. Biaya kontrak tersebut diakui terjadi ditambah laba yang diakui,
sebagai aset asalkan kemungkinan biaya- dikurangi jumlah kerugian yang
biaya tersebut akan dipulihkan. Biaya diakui dan termin.
tersebut mewakili jumlah tertentu dari
pemberi kerja dan sering digolongkan
sebagai pekerjaan dalam proses.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1. Tujuan Penelitian


2.3.5. Penyajian dalam Laporan
Keuangan. Adapun tujuan penelitian ini adalah

Perusahaan harus mengungkapkan : a. Untuk mengetahui penerapan


Akuntansi Kontrak Konstruksi
a. Untuk Jumlah pendapatan kontrak (PSAK No. 34) pada Perusahaan
yang diakui adalah pendapatan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
dalam periode berjalan; di Kota Padang.

b. Metode yang digunakan untuk b. Untuk mengetahui pengaruh


menentukan pendapatan kontrak pengakuan pendapatan dalam
yang diakui dalam periode; penerapan PSAK No. 34 terhadap
penentuan laba rugi periodik.
c. Metode yang digunakan
menentukan tahap penyelesaian
kontrak.
3.2. Manfaat Penelitian
Perusahaan harus mengungkapkan hal-
hal berikut untuk pekerjaan dalam proses a. Dari penelitian ini diharapkan dapat
penyelesaian pada tanggal neraca : memberikan gambaran tentang
aplikasi teori dan praktek
a. Jumlah akumulasi biaya yang pengakuan pendapatan terhadap
terjadi dan laba' yang diakui penerapan Akuntansi Kontrak
(dikurangi kerugian yang diakui) Konstruksi.
sampai tanggal neraca;
b. Menambah wawasan ataupun
b. Jumlah uang muka yang diterima; informasi bagi peneliti, dosen,
dan perusahaan terkait, mahasiswa,
dan masyarakat umumnya tentang
c. Jumlah retensi. aplikasi teori dan praktek akuntansi
dalam dunia bisnis yang
Perusahaan harus menyajikan : sebenarnya.

a. Jumlah tagihan bruto kepada c. Disamping itu dapat dijadikan


pemberi kerja sebagai aset; yaitu contoh nyata dalam materi
selisih antara biaya yang terjadi perkuliahan akuntansi.
ditambah laba yang diakui,
dikurangi jumlah kerugian yang
diakui dan termin (progress billing)

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 1-15 9
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

4. Metode Penelitian penyebaran kuesioner kepada


perusahaan usaha kontrak konstruksi
4.1. R ancangan Penelitian yang berada di Kota Padang. Kuesioner
yang dimaksud disusun berdasarkan
a. Penelitian Inl difokuskan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
perusahaan bidang usaha kontrak (PSAK) NO.34 dan diaplikasikan dengan
konstruksi yang ada di Kota contoh kasus yang diambil dari literatur-
Padang, dan bidang usaha ini literatur.
mendapat perlakuan akuntansi
khusus. Untuk menunjang pemecahan masalah
dalam penelitian In!, peneliti juga
b. Penyelesaian masalah yang melakukan pengumpulan bahan/data
digunakan pada penelitian In! dengan mempelajari buku-buku ataupun
adalah dengan menggunakan dua literatur-literatur yang erat kaitannya
metode analisis data. Yang dengan penelitian.
pertama, penelitian deskriptif
(descriptive research), karena
penelitian ini melaporkan keadaan
yang ada menurut kenyataannya. 5. Hasil dan Pembahasan
Metode kedua adalah teknik
anal isis data dengan menggunakan 5.1. Hasil Penelitian
Regresi Sederhana. Melalui teknik
Inl peneliti dapat mengetahui Pengumpulan data dilakukan melalui
tanggapan perusahaan terhadap penyebaran kuesioner dan wawancara
penerapan PSAK No. 34 langsung ke perusahaan kontrak
konstruksi yang berada di Kota Padang
c. Hipotesis yaitu 15 (lima belas) perusahaan yaitu

• PT.Bareta,
HOl = Tidak terdapat pengaruh
yang signifikan atas • PT.Lambau Agung Jaya,
penerapan PSAK NO. 34 • PT. Utama Karya,
pad a kontrak jangka
panjang/pendek kontrak • Limo Kunti Ameh,
konstruksi terhadap • PT.Nindya Karya (Persero),
penentuan laba periodik.
• PT Angkasapuri,
• PT.Citra Karisma Graha Nusantara,
Hal = Terdapat pengaruh yang
signifikan atas penerapan • PT.Lubuk Minturun Konstruksi
PSAK NO. 34 pad a Persada,
kontrak jangka • PT.Waskita, dan
panjang/pendek kontrak
konstruksi terhadap • CV. Budi Putra
penentuan laba periodik.
Untuk data yang dikumpulkan melalui
kuesioner, dari 15 perusahaan yang
4.2. Metode Pengumpulan Data dipilih hanya 10 (sepuluh) perusahaan
yang mengembalikan kuesioner. Dari 10
Pengumpulan data dilakukan langsung ke (sepuluh) perusahaan konstruksi terse but
lapangan guna mengumpulkan data-data sebanyak 2 (dua) perusahaan tidak
yang diperlukan. Hal ini dilakukan dengan mengisi kuesioner yaitu PT.Utama Karya
dan PT.Lembau Agung Jaya. Alasan

10 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

tidak mengisi kuesioner adalah untuk menurut Metode Kontrak


menjaga kerahasiaan perusahaan. Selesai pengakuan pendapatan
Sedangkan delapan perusahaan lainnya dilakukan pada sa at
mengisi kuesioner namun tidak lengkap, pekerjaan/jasa telah selesai
hanya satu perusahaan yang mengisi dilaksanakan.
lengkap yaitu CV. Budi Putra. Hal ini
menyulitkan peneliti dalam menganalisis Jika kontrak kerja terse but
data. selesai dalam satu periode
akuntansi, maka pengakuan
Dari informasi yang diperoleh, umumnya pendapatan sebagaimana yang
akuntansi di perusahaan kontrak dilakukan CV. Noved Karya
konstruksi belum ditangani oleh akuntan tidak akan besar pengaruhnya
yang berkompeten dibidangnya, namun terhadap penyusunan laporan
hanya ditangani oleh personil yang keuangan akhir periode
berlatar pendidikan Teknik Sipil, sehingga akuntansi, karena jumlah
dalam pengisian kuesioner belum seperti pendapatan yang diakui sudah
yang diharapkan peneliti. Berikut hasil benar dan secara otomatis
wawancara dan analisis kuesioner yang terkoreksi.
dirangkum dari 3 (tiga) perusahaan,
adalah sebagai berikut ; Namun, jika kontrak konstruksi
tidak selesai dalam satu periode
akuntansi akan menimbulkan
masalah dalam pengakuan
5.1.1. CV. Noved Karya pendapatan. Menurut CV.Noved
Karya pendapatan diakui pad a
a. Jenis Kontrak Konstruksi periode akuntansi saat
penandatanganan kontrak
Umumnya jenis kontrak konstruksi konstruksi, meskipun kontrak
yang diterima dari pemberi kerja kerja tersebut selesai pad a
adalah berjangka waktu kurang periode akuntansi berikutnya.
dari 1 tahun. Perusahaan ini belum Menurut Metode Kontrak
menerapkan PSAK NO. 34, karena Selesai, tidak ada pengakuan
pencatatan transaksi kontrak pendapatan dalam Laporan
konstruksi yang dilakukan Laba/Rugi suatu periode sampai
perusahaan adalah saat kontrak kontrak konstruksi selesai
ditandatangani. Hal ini menyalahi dilaksanakan. Dengan demikian
aturan standar akuntansi yang pendapatan baru diakui pad a
berlaku. Menurut PSAK No. 34 periode kontrak konstruksi
ataupun Standar Akuntansi yang selesai/diserahkan.
berlaku umum, jika kontrak kerja
berjangka pendek maka 2. Pengakuan Biaya.
perusahaan dapat memakai
Metode Kontrak Selesai dalam Seperti halnya pengakuan
pencatatan Akuntansi Kontrak pendapatan, CV.Noved Karya
Konstruksi. mengakui biaya konstruksi saat
terjadinya pengeluaran.
1. Pengakuan Pendapatan.
Dari segi pencatatan, hal ini
CV. Noved Karya mengakui kurang tepat baik kontrak
pendapatan kontrak konstruksi konstruksi tersebut selesai
pada saat kontrak konstruksi dalam satu periode akuntansi
ditandatangani. Sedangkan ataupun selesai pada periode
berikutnya. Karena menurut

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15 11
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

Metode Kontrak, semua biaya- 5.1.2. PT. Duta Konstruksi Reality


biaya yang dikeluarkan untuk
pengerjaan kontrak (biaya a. Jenis Kontrak Konstruksi
kontrak dalam proses)
diakumulasikan dan baru diakui Jenis kontrak konstruksi yang
pada saat pekerjaan kontrak diterima dari pemberi kerja adalah
konstruksi selesai. berjangka waktu kurang dari 1
tahun dan lebih dari 1 tahun.
Jika kontrak konstruksi selesai Perusahaan ini belum sepenuhnya
dilaksanakan dalam satu menerapkan PSAK NO. 34, karena
periode akuntansi, kesalahan pencatatan transaksi kedua jenis
pencatatan Inl tidak begitu kontrak konstruksi yang dilakukan
berpengaruh dalam penyusunan perusahaan adalah sa at
laporan keuangan pad a akhir penandatanganan kontrak. Hal ini
periode. jelas menyalahi standar akuntansi
yang berlaku. Menurut PSAK
Namun sekiranya kontrak NO.34 ataupun Standar Akuntansi
konstruksi selesai pada periode yang berlaku umum, jika kontrak
berikutnya, maka pencatatan kerja berjangka pendek maka
biaya konstruksi dalam proses perusahaan dapat memakai
yang dilakukan CV.Noved Karya Metode Kontrak Selesai sedangkan
menimbulkan masalah dalam untuk kontrak jangka panjang
penyusunan laporan keuangan perusahaan dapat memakai
pada akhir periode. Biaya yang Metode Persentase Penyelesaian
diakui jadi terlalu besar dalam dalam pencatatan Akuntansi
Laporan Laba Rugi periode Kontrak Konstruksi.
penandatanganan kontrak
konstruksi. Seharusnya, biaya 1. Pengakuan Pendapatan.
tersebut baru diakui pada
periode berikutnya. Sedangkan Perusahaan mengakui
seluruh biaya yang dikeluarkan pendapatan kontrak konstruksi
dicantumkan dalam neraca pad a saat kontrak konstruksi
sebagai "Konstruksi Dalam ditandatangani untuk jangka
Proses" (Kelompok Aktiva panjang ataupun jangka
Lancar - Persediaan) pendek. Sedangkan menurut
Metode Kontrak Selesai
3. Penentuan Laba Periodik. pengakuan pendapatan
dilakukan pada saat
Kesalahan pengakuan pekerjaan/jasa telah selesai
pendapatan dan biaya kontrak dilaksanakan, dan menurut
konstruksi, secara otomatis metode Persentase
pengakuan laba periodik juga Penyelesaian, pendapatan
salah. diakui berdasarkan persentase
penyelesaian pekerjaan, atau
b. Simpulan. berdasarkan jumlah biaya
konstruksi yang telah
CV.Noved Karya belum dikeluarkan.
menerapkan PSAK No. 34.
Sehingga terjadi kesalahan dalam Dengan demikian, perusahaan
pengakuan pendapatan, biaya, dan telah melakukan kekeliruan
laba periodik. dalam pengakuan pendapatan.
Dimana pengakuan pendapatan
untuk kontrak jangka pendek

12 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

seharusnya diakui pad a saat 5.1.3. CV. Budi Putra


penyerahan atau pekerjaan
telah selesai dilaksanakan. a. Jenis Kontrak Konstruksi
Sedangkan untuk kontrak
jangka panjang diakui Jenis kontrak konstruksi yang
berdasarkan persentase diterima dari pemberi kerja adalah
penyelesaian pekerjaan. berjangka waktu kurang dari 1
Dengan demikian, pendapatan tahun (jangka pendek).
dicatat terlalu besar pada saat Perusahaan ini belum sepenuhnya
penandatanganan kontrak dan menerapkan PSAK NO. 34, karena
nihil pada periode berikutnya pencatatan transaksi kontrak
untuk kontrak kerja yang sama. konstruksi yang dilakukan
perusahaan adalah saat
2. Pengakuan Biaya. penandatanganan kontrak. Hal ini
jelas menyalahi standar akuntansi
Seperti halnya pengakuan yang berlaku. Menurut PSAK No.
pendapatan, perusahaan 34 ataupun Standar Akuntansi
mengakui biaya konstruksi saat yang berlaku umum, jika kontrak
terjadinya pengeluaran. Dari kerja berjangka pendek maka
segi pencatatan, hal ini kurang perusahaan dapat memakai
tepat baik kontrak konstruksi Metode Kontrak Selesai.
tersebut selesai dalam satu
periode akuntansi ataupun 1. Pengakuan Pendapatan.
selesai pada periode berikutnya.
Karena menu rut Metode Perusahaan mengakui
Kontrak Selesai, semua biaya- pendapatan kontrak konstruksi
biaya yang dikeluarkan untuk pad a saat kontrak konstruksi
pengerjaan kontrak (biaya ditandatangani. Sedangkan
kontrak dalam proses) menurut Metode Kontrak
diakumulasikan dan baru diakui Selesai pengakuan pendapatan
pada saat kontrak konstruksi dilakukan pada saat
selesai, sedangkan untuk pekerjaan/jasa telah selesai
kontrak jangka panjang, sudah dilaksanakan. Dengan
benar. demikian, perusahaan telah
melakukan kekeliruan dalam
3. Penentuan Laba Periodik. pengakuan pendapatan.
Dimana pengakuan pendapatan
Kesalahan pengakuan untuk kontrak jangka pendek
pendapatan dan biaya kontrak seharusnya diakui pada saat
konstruksi, secara otomatis penyerahan atau pekerjaan
Laba periodik juga akan telah selesai dilaksanakan.
mengalami kesalahan. Dengan demikian, pendapatan
dicatat terlalu besar pada
b. Simpulan. periode penandatanganan
kontrak dan nihil pad a periode
PT.Duta Konstruksi Reality belum berikutnya untuk kontrak kerja
menerapkan PSAK No. 34. yang sama.
Sehingga terjadi kesalahan dalam
pengakuan pendapatan, biaya, dan 2. Pengakuan Biaya.
laba periodik.
Seperti halnya pengakuan
pendapatan, perusahaan

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 1-15 13
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

mengakui' biaya konstruksi saat b. Simpulan.


terjadinya pengeluaran. Dari
segi pencatatan, hal ini kurang Cv. Budi Putra belum menerapkan
tepat baik kontrak konstruksi PSAK No. 34. Sehingga terjadi
tersebut selesai dalam satu kesalahan dalam pengakuan
periode akuntansi ataupun pendapatan, biaya, dan laba
selesai pada periode berikutnya. periodik. Disamping itu, CV. Budi
Karena menurut Metode Putra juga keliru dalam
Kontrak Selesai, semua biaya- pengalokasian beban konstruksi.
biaya yang dikeluarkan untuk
pengerjaan kontrak (biaya
kontrak dalam proses)
diakumulasikan dan baru diakui 5.2. Keterbatasan Penelitian
pad a saat kontrak konstruksi
selesai. Kuesioner yang dikembalikan, umumnya
tidak lengkap dan malah ada yang
Disamping itu CV. Budi Putra kosong, yaitu PT. Utama Karya, PT.
juga melakukan kekeliruan pada Bareta, PT. Citra Karisma Graha
alokasi beberapa biaya, seperti Nusantara, dan PT. Lambau Agung Jaya.
biaya yang seharusnya menjadi Alasan utama perusahaan tidak mengisi
Biaya konstruksi namun tidak kuesioner adalah karena kerahasiaan
dialokasikan sebagai biaya yang bagi perusahaan. Hal ini menyulitkan
berhubungan langsung dengan peneliti dalam mengolah data, sehingga
kontrak konstruksi, misalnya peneliti hanya dapat memecahkan
Biaya Asuransi Pekerjaan masalah dengan cara deskriptif saja
Kontrak. Sedangkan Biaya untuk 3 perusahaan yang mempunyai
Administrasi kantor yang data lengkap yaitu Cv. Noved Karya, PT.
seharusnya dimasukkan Duta Konstruksi Reality dan CV. Budi
sebagai biaya kantor tetapi Putra.
dialokasikan sebagai biaya
konstruksi. Dengan demikian, Dari hasil survey lapangan,
biaya konstruksi dalam Laporan ketidaklengkapan pengisian kuesioner ini
Laba Rugi tidak mencerminkan disebabkan oleh :
biaya konstruksi yang benar.
a. Pertanyaan-pertanyaaan yang ada
3. Penentuan Laba Periodik. dalam kuesioner sulit dimengerti
oleh pihak perusahaan, karena
Kesalahan pengakuan kuesioner diisi oleh personil yang
pendapatan dan biaya kontrak berlatar pendidikan teknik.
konstruksi, secara otomatis
pengakuan laba periodik juga b. Umumnya di perusahaan terpilih,
salah. untuk aktivitas perhitungan
keuangan proyek belum ditangani
Disamping itu, pengakuan oleh akuntan yang ahli dibidangnya
taksiran kerugian konstruksi tetapi ditangani oleh pegawai yang
juga ditunda pengakuannya berlatar pendidikan teknik.
sampai pekerjaan selesai. Tidak
ada kejelasan pengalokasian
kerugian ini.

14 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 1-15
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dalam Penerapan Akuntansi Kontrak Konstruksi (PSAK No. 34) Terhadap
Penentuan Laba/Rugi Periodik (Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Usaha Kontrak Konstruksi
di Kota Padang)

6. Simpulan dan Saran Oaftar Referensi

6.1 Simpulan Ainum Na'im, 1998, Akuntansi Keuangan


I, BPFE, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner
dan wawancara lang sung ke perusahaan Audit-me Weblog (the Posting), Akuntansi
kontrak konstruksi yang berada di Kota Kontrak Konstruksi Berdasarkan
Padang yaitu 15 (lima belas) perusahaan, PSAK No. 34.
informasi yang diperoleh adalah
umumnya akuntansi di perusahaan Harnanto, 2003, Akuntansi Keuangan
kontrak konstruksi belum ditangani oleh Menengah, Buku 2, Edisi
akuntan yang berkompeten dibidangnya, 2003/2004, BPFE, Yogyakarta.
namun hanya ditangani oleh personil
yang berlatar pendidikan Teknik Sipil. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2007,
Standar Akuntansi Keuangan,
Namun dari tiga perusahaan yang Salemba Empat, Jakarta.
diwawancara, diperoleh kesimpulan
bahwa ketiga perusahaan ini belum Irma Nababan, 2008, Penerapan
menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Kontrak Konstruksi
Akuntansi Keuangan (PSAK) NO.34. (PSAK No. 34) dalam Penyajian
Ketiga perusahaan tersebut melakukan Laporan Keuangan pada CV.
pengakuan pendapatan, biaya, dan laba Wahanan Karya Indonesia, USU
sebagaimana sebagaimana pengakuan Library.
pendapatan, biaya, dan laba transaksi
penjualan reguler, yaitu pada saat Kieso, 2006, Akuntansi Intermediate,
penandatanganan kontrak konstruksi. Edisi Kesepuluh, Jilid 3, Erlangga,
Seharusnya, pengakuan pendapatan, Jakarta.
biaya, dan laba harus disesuaikan
dengan jangka waktu kontrak konstruksi Muhammad Gade, 2005, Akuntansi
dan tahap penyelesaian kontrak kerja. Keuangan Menengah 1, Edisi
Kedua, FEUI, Jakarta

Mas'ud Machfoedz, 1999, Akuntansi


6.2 Saran Keuangan Menengah, Buku I,
Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Agar dapat menghasilkan Laporan
Keuangan yang sesuai dengan Standar Skousen, 2001, Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan atau standar Menengah, Buku I, Edisi
akuntansi yang berlaku, sebaiknya I,Salemba Empat, Jakarta.
perusahaan kontrak konstruksi ditangani
oleh akuntan yang berkompeten Shanty Wijayanthi,ST, Faktor-faktor
dibidangnya, sehingga laporan keuangan Penyebab Keterlambatan Waktu
yang dihasilkan mencerminkan aktivitas Pembangunan Proyek Gedung
perusahaan yang sebenarnya dalam Negara di Lingkungan
suatu periode. Hal ini ditujukan agar Pemerintah Kota Kediri, Institut
pemakai dapat menilai kinerja Teknologi Sepuluh November
perusahaan dalam suatu periode dan Surabaya, ..... .
tidak keliru dalam pengambilan
keputusan. Zaki Baridwan, 2007, Intermediate
Accounting, Edisi 7, BPFE,
Yogyakarta.

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 1-15 15
---------------------------------------------------------------------------------------------

You might also like