Professional Documents
Culture Documents
Assessment For L1 PDF
Assessment For L1 PDF
43-51
Naning Sutriningsih
Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
email: naning.sutriningsih@yahoo.com
Abstract
The aims of this research are to find out the different effect of each categories of
cooperative learning model, characteristics of mind style and their interaction
towards students mathematics learning results on equation of straight line. The
research used to quasi experimental with 2x4 factorial design. The population was all
of the students in Grade VIII of the State Junior High Schools of the district
Pringsewu in academic year 2013-2014. The samples of the research were taken by
stratified cluster random sampling technique. Based on hypothesis test, it can be
conclude that: 1) the cooperative learning model of TAI type on the basis of the AfL
gives a better mathematics learning results than TAI type; 2) the mathematics learning
result of student abstract sequential (AS) type have a better than student concrete
sequential (CS) type, student concrete random (CR) type, and student abstract random
(AR) type; whereas student CS type have the same result of student CR type and
student AR type; 3) at each of characteristics of mind style students (CS, AS, CR. and
AR), the cooperative learning model of TAI type on the basis of the AfL gives a better
mathematics learning results than TAI type.
sekuensial konkret (SK), tipe sekuensial SA, tipe AK, atau tipe AA, (3a) pada
abstrak (SA), tipe acak abstrak (AA), dan masing-masing model pembelajaran (TAI
tipe acak konkret (AK). Tipe SK berbasis AfL dan TAI), manakah yang
cenderung menghafal, lebih menyukai hal mempunyai hasil belajar lebih baik siswa
yang konkret. Tipe SA suka berpikir yang memiliki karakteristik cara berpikir
dalam konsep dan menganalisis informasi tipe SK, tipe SA, tipe AK, atau tipe AA,
serta proses berpikir logis, rasional, dan (3b) pada masing-masing karakteristik
intelektual sehingga mereka lebih mudah cara berpikir siswa (SK, SA, AK dan
menyelesaikan masalah. Tipe AA AA), manakah yang memberikan hasil
cenderung menggunakan perasaan dalam belajar yang lebih baik model
belajar. Tipe AK cenderung bersikap pembelajaran kooperatif tipe TAI
coba-coba, senang menemukan alternatif berbasis AfL atau model pembelajaran
dan mengerjakan segala sesuatu dengan kooperatif tipe TAI.
cara mereka sendiri. Perbedaan cara
2. METODE PENELITIAN
berpikir siswa akan mempengaruhi cara
Berdasarkan permasalahan yang
mereka memandang kemudian mengambil
diteliti, maka jenis penelitian yang
strategi yang tepat menurut mereka
digunakan pada penelitian ini adalah
sendiri untuk menyelesaikan tugas
eksperimental semu dengan desain 2 × 4
mereka. Hal ini menyebabkan
yang disajikan pada Tabel 1 berikut.
karakteristik cara berpikir siswa ini ikut
Tabel 1. Rancangan Penelitian
mempengaruhi hasil belajar matematika Karakteristik
siswa. Cara SK
SA AK AA
Berpikir (b)
Penelitian ini bertujuan untuk (b2) (b3) (b4)
Model (b1)
mengetahui: (1) manakah yang Pembelajaran (a)
TAI berbasis
memberikan hasil belajar matematika ab11 ab12 ab13 ab14
AfL (a1)
siswa yang lebih baik antara model TAI (a2) ab21 ab22 ab23 ab24
pembelajaran kooperatif tipe TAI berbasis Populasi dalam penelitian ini adalah
AfL atau model pembelajaran kooperatif seluruh siswa SMP se-Kabupaten
tipe TAI, (2) manakah yang mempunyai Pringsewu. Sampel diambil secara acak
hasil belajar matematika siswa yang lebih dari SMP se-Kabupaten dengan teknik
baik, antara siswa yang memiliki pengambilan stratified cluster random
karakteristik cara berpikir tipe SK, tipe sampling. Dari sampling diperoleh SMP
disimpulkan bahwa sampel berasal dari persyaratan anava yaitu uji normalitas
populasi-populasi yang homogen. Setelah populasi dan uji homogenitas variansi.
dilakukan uji keseimbangan, diperoleh Berdasarkan hasil uji normalitas populasi
simpulan bahwa sampel dari kelas terhadap data hasil belajar matematika
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai siswa, diperoleh simpulan bahwa sampel
kemampuan awal yang sama. Selanjutnya dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan uji hipotesis penelitian pada berasal dari populasi yang berdistribusi
data hasil belajar matematika siswa, normal. Demikian pula hasil uji
setelah dipenuhinya uji persyaratan homogenitas variansi populasi terhadap
analisis variansi dua jalan sel tak sama data hasil belajar matematika siswa,
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. disimpulkan bahwa sampel berasal dari
Berikut ini disajikan rangkuman populasi-populasi yang homogen. Adapun
deskripsi rerata hasil belajar matematika rangkuman hasil perhitungannya analisis
siswa berdasarkan kategori model variansi dua jalan sel tak sama dapat
pembelajaran (TAI berbasis AfL dan TAI) dilihat pada tabel 3.
ditinjau dari karakteristik cara berpikir Tabel 3. Rangkuman Analisis Variansi Dua
Jalan Sel Tak Sama
siswa (SK, SA, AK, AA). Kep.
Sumber JK dk RK Fobs Fα
Uji
memberikan hasil belajar matematika anava dua jalan sel tak sama dengan uji
siswa lebih baik dibandingkan penerapan Scheffe’ diperoleh H0 pertama ditolak, H0
model pembelajaran TAI. kedua diterima, H0 ketiga diterima, H0
Hasil dari penelitian ini sejalan keempat ditolak, H0 kelima ditolak, dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh H0 keenam diterima. Hal ini berarti,
beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian terdapat perbedaan rerata yang signifikan
Rahayu (2011), menyebutkan bahwa pada siswa tipe SK dan siswa tipe SA,
penggunaan model pembelajaran tidak terdapat perbedaan rerata yang
kooperatif tipe TGT yang dimodifikasi signifikan pada siswa tipe SK dan siswa
AfL menghasilkan prestasi belajar siswa tipe AK, tidak terdapat perbedaan rerata
lebih baik daripada penggunaan model yang signifikan pada siswa tipe SK dan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. siswa tipe AA, terdapat perbedaan rerata
Walaupun model pembelajaran yang di yang signifikan pada siswa tipe SA dan
modifikasi dengan AfL berbeda namun siswa tipe AK, terdapat perbedaan rerata
model pembelajaran yang dimodifikasi yang signifikan pada siswa tipe SK dan
dengan AfL tersebut memberikan hasil siswa tipe SA, dan tidak terdapat
belajar yang lebih baik dibandingkan perbedaan rerata yang signifikan pada
model pembelajaran yang aslinya. Oleh siswa tipe AK dan siswa tipe AA.
karena itu, penerapan model pembelajaran Siswa tipe SA mempunyai hasil
TAI berbasis AfL memberikan hasil belajar matematika lebih baik
belajar matematika siswa yang lebih baik dibandingkan siswa tipe SK, siswa tipe
dibandingkan siswa-siswa yang AK, maupun siswa tipe AA. Adapun
menggunakan model pembelajaran siswa tipe SK mempunyai hasil belajar
kooperatif tipe TAI. Hasil penelitian ini matematika yang sama dibandingkan
sesuai dengan hipotesis penelitian. siswa tipe AK maupun siswa tipe AA, dan
Untuk nilai FB = 7,008 > 2,657 = siswa tipe AK mempunyai hasil belajar
F0,05;3;173. Oleh karena itu H0B ditolak, matematika yang sama dibandingkan
berarti terdapat perbedaan efek antar siswa tipe AA.
masing-masing karakteristik cara berpikir Hasil penelitian ini selaras dengan
(SK, SA, AK, dan AA) terhadap hasil penelitian Myers dan Dyer (2006),
belajar matematika siswa. Setelah dimana siswa yang mempunyai gaya
dilakukan uji lanjut antar kolom pasca belajar sekuensial abstrak memiliki skor
keterampilan berpikir kritis lebih tinggi. baiknya dengan siswa AK maupun siswa
Jika siswa yang mempunyai gaya belajar AA, dan siswa AK mempunyai hasil
sekuensial abstrak inheren dengan mahir belajar yang sama baiknya dengan siswa
berpikir kritis, guru tidak perlu AA. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis
memfokuskan perhatiannya pada strategi penelitian. Selain itu, karena tidak ada
pembelajaran pada gaya belajar ini. interaksi maka karakteristik perbedaan
Sebaliknya, pelajar yang mempunyai gaya rerata hasil belajar matematika antar sel
belajar sekuensial konkret, maupun acak dalam kolom yang sama akan sama
abstrak, dan acak konkret membutuhkan dengan karakteristik perbedaan rerata
perhatian tambahan melalui metode marginal barisnya. Dengan demikian,
pembelajaran dan teknik yang pada masing-masing karakteristik (SK,
meningkatkan keterampilan berpikir kritis SA, AK, AA) cara berpikir, penerapan
siswa. Keterampilan berpikir kritis tentu pembelajaran dengan model kooperatif
saja akan dapat meningkatkan pencapaian TAI berbasis AfL memberikan hasil
hasil belajar siswa. belajar matematika yang lebih baik
Untuk nilai FAB = 0,442 > 2,657 = dibanding model pembelajaran kooperatif
F0,05;3;173. Oleh karena itu H0AB diterima, TAI. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis
berarti tidak terdapat interaksi antara penelitian.
model pembelajaran dan karakteristik cara
4. KESIMPULAN
berpikir terhadap hasil belajar
Adapun simpulan dari hasil penelitian
matematika. Karena tidak ada interaksi
ini adalah sebagai berikut. (1) Penerapan
maka karakteristik perbedaan rerata hasil
pembelajaran dengan model kooperatif
belajar matematika antar sel dalam baris
TAI berbasis AfL memberikan hasil
yang sama akan sama dengan
belajar matematika yang lebih baik
karakteristik perbedaan rerata marginal
dibandingkan model pembelajaran
kolomnya. Dengan demikian pada kooperatif TAI. (2) Siswa SA
masing-masing model pembelajaran (TAI mempunyai hasil belajar yang lebih baik
berbasis AfL dan TAI), siswa SA dibandingkan siswa SK, siswa AK
mempunyai hasil belajar yang lebih baik maupun siswa AA, sedangkan SK
dibandingkan SK, siswa AK maupun mempunyai hasil belajar yang sama
siswa AA, sedangkan siswa SK baiknya dengan siswa AK maupun siswa
mempunyai hasil belajar yang sama berpikir AA, dan siswa AK mempunyai
hasil belajar yang sama baiknya dengan
siswa berpikir AA. (3a) Pada model Ning, L. dan Sun, Z. (2011). An
pembelajaran (TAI berbasis AfL dan Experimental Research on the
Transfer of Mathematics Skills Based
TAI), siswa SA mempunyai hasil belajar On Self-Monitoring Strategy, Journal
yang lebih baik dibandingkan siswa SK, of Mathematics Education. Vol. 4,
N0. 1, pp 67-74.
siswa AK maupun siswa AA, sedangkan
siswa SK mempunyai hasil belajar yang Rahayu. (2011). Eksperimentasi Model
sama baiknya dengan siswa AK maupun Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams-Games-Tournaments (TGT)
siswa AA, dan siswa AK mempunyai yang Dimodifikasi dengan
hasil belajar yang sama baiknya dengan Assessment for Learning (AfL) Pada
Pokok Bahasan Aplikasi Turunan
siswa AA. (3b) Pada masing-masing Fungsi Ditinjau Dari Perhatian
karakteristik cara berpikir (SK, SA, AK, Orang Tua Siswa Kelas XI IPA SMA
AA), penerapan pembelajaran dengan Negeri di Surakarta. Tesis. Surakarta:
UNS.
model kooperatif TAI berbasis AfL
memberikan hasil belajar matematika Slavin, R.E. (2009). Cooperative
Learning: Teori, Riset, dan Praktik.
yang lebih baik dibandingkan model Penerjemah: Nurulita. Bandung:
pembelajaran kooperatif TAI. Nusa Media.