BABL
PENDAHULUAN
4.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia secara alamiah akan mengalami proses
i \bahgya usia manusia. Dimulai
buhan dan perkemban; an sesuai bertambahky:
ae tates Gu wr 4S Neloly Uw -
dari Re bayi sampai lanjut usia. Menurut World Health
at lanjut usia a ing telah menlasuki usia 60 tahun.
Quel ae
Am .
keatas. Proses penuaan penduduk akan berdampak pada aspek sosial, ekonomi,
kesehatan, pada masa lanjut usia akan mengalami berbagai perubahan dari segi
fisik, kognitif maupun psikologis, sehingga pada lansia yang rhengalami
kemunduran kesehatan fisik dan psikologi kecenderungan memiliki kualitas
hidup yang rendah (Sari, Kusudaryati dan Noviyanti, 2018)
Lebih dari 962 juta jiwa atau sekitar 7 persen dari penduduk dunia
adalah lansia, dan diperkirakan terus meningkat mencapai 2 miliar jiwa pada
tahun 2050. Penduduk Janjut usia di Indonesia sendiri pada tahun 2018
persentase lanjut usia mencapai 9,27 persen atau sekitar 24,49 juta jiwa, jumlah
tersebut akan meningkat setiap tahun. Diperkirakan bahwa pada tahun 2045
Indonesia akan memiliki sekitar 63,31 juta penduduk lanjut usia atau hampir
mencapai 20 persen populasi, sedangkan provinsi Jawa Timur persentase
Penduduk lanjut usia mencapai 13,06 persen atau sekitar 5,19 juta jiwa (BPS.
2018). Persentase lanjut usia di Kabupaten Banyuwangi 15.35 persen stat
Sekitar 247,526 ribu jiwa. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Sobo
ee \irabe-
ea ee eee=
on
ABs,
aisapatkan data 64 persen dai 7.133 bu warga lanjut usa yang data
1B
epelayanan Kesehatan karen keluhan fisik (DinKes, 2019),
Berdasarkan data tersebut menunjukkan jumlah penduduk lanjut usia
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, Masa lansia akan mengolami
perbagai masalah kesehatan. Semakin | meningkatnya penyakit yang dderia
jen lansi, Kondisifistk yang lemah, dukungan psikologis yang minimal akan
an rR err:
menyebabkan penurunan pada kualitas hidup mereka (Setiyorini, Wulandari
dan Sari, 2018). Menurut World Health Organization Quality of Life
ah Ee SATS:
(WHOQOL), mendefinisikan_kualitas hidup_sebagai_persepsi_ seseorang
terhadap kehidupananya dimasyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai
yang ada dan terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan juga perhatian.
Menghadapi Kondisi yang demikian maka perlu upaya dengan melibatkan
pihak, terutama peran aktif dari lansia (WHO, 201 %,
ab 2 A -
‘Ada 5 faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia yaitu kesehtatan
fisik;"psikologi atau spiritual, hubungan sosial, ekonomi, dan keluarga
(Hayulita, Bahasa dan Sari, 2018). Ren ‘alitas hidup pada lanjut usia
akan berdampak pada foe §
i psikologi, hubungan sosial, dan
lingkungan seorang k a Seorang lanjut usia yang memiliki kualitas
fliki karakteristik yang secara fisik buruk, jarang
* dup yang rendaly my,
ee i :
eraktivitas psikologi memiliki emosional negatif, dan jarane
interaksi sosial dengan lingkungan. Dengan demikian kondisi fisik
logis yang buruk akan menyebabkan seorang lanjut usia rentan terjadi
ses, depres, dan masalah Kesehatan seperti hipertensi, arr, PETIA!
Kronis, dan obesitas (Aniyati dan Kamalah, 2018). Di antara faktor-faktoraktivitas fisik merupakan salah satu faktor terpenting yang
tersebut ‘
pengarui kualitas hidup lansia (WHO, 2010)
met
Akivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
ngeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan keschatan fisik dan
rel
va, seta memperthankan kualites hidup agar tetap sehat dan bugar ”
anentals
cepnjang bar (Purana & Sushila, 2019), Aktivits Fisk terbukt secara
sy berhubungan dengan kapasitas fungsional dan
aur &
mmenycluruh, Latihan keseimbangan juga dapat meningkatkan fungs? fisik,
is oo
onsite Kualitas hidup er
jkologik, hubungan sosial day lingkungan lansia (Aniyati dan Kamalah,
psi Qos Vane
aut Miron Br a Oy"
2018). Sedangkan senam lansia_merupakan salah satu upaya untuk
(hee
meningkatkan kesegaran jasmani pada lansia (Saftarina dan Rabbaniyah,
2016), Sebagian besar lansia yang mengalami penurunan kualitas hidup karena
faktor kurangnnya aktivitas fisik pada lansia hal ini disebabkan mayoritas
Jansia beranggapan bahwa aktivitas akan membuat lelah dan lemas. Naif
secara konsep teori aktivitas fisik dapat membuat otot-otot ey ahi yume
kaku menjadi lemas schingga tubuh vain eae Selain itu,
aktivitas fisikk yang kurang akg mnenyebabkan kurangnya motivasi,
kepercayaan diri seg get ecmsan yang kurang baik, serta kualitas tidur
yang buruk . ay ot E
Bi ig a da lansia terbukti memperbaiki kapasitas fisik berupa
aye ag isik pada lansia terbukti memperbaiki kap:
¢ ihara kekuatan otot, mencegah penyakit dan mengurangi resikony,
lerutama pada penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, dan stroke (WHO,
2015). Lansia yang aktif beraktivitas fisik pada level sedang 150 ment
“SRF : iingkan
Perminggu mengalami penurunan mortalitas sebesar 30 persen dibancine226
B
sqipeimbanekan Kandungan gizinya apy ee
sh ti
ko" energi namun ti
ik elebihan dak dapat die
ae
spaksienal
ay ketainan pada tubuh
dak
uarkan
seo?
ital
penal eee
aruh tethadap Kepasitas jan
Be NTE Peru, postur
P Jobin atau sel darah
ao obesitas hemos! ah dan serat Ot Bila ada
kelainan tubuh seperti di atas akan Mmempengaruhiaktivitas me
akan dilakukan- Seperti kekurangan sel darah merah, maka tig
but tidak di perbolehkan untuk berolahraga berat, Obesitas
ters
juga menjdikanKesulitan untuk melakukan aktivitas fi,
Pengukuran Aktivitas Fisik
Kuesioner aktivitas fisik adalah pendekatan praktis dan
sanyak digunakan untuk penilaian aktivitas fisik dalam investigai
epidemologi. Phisical Activites Scale for Eldery (PASE) merupakan
kuesioner untuk menilai aktivitas fisik. PASE terdiri dari tiga macam
aktivitas :
1. Leisure time activity (aktivitas waktu luang) yang terdiri dari 6
perpen | RAP GAR Rei Hi Darn?
2. House hold activity (aktivitas rumah tangga) yang terdiri dari 3
pertanyaan 7
3. Work related activity (aktivitas berhubungan dengan pekerjaan)
So
Yang terdiri dari 1 pertanyaan,
Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala Likert,
dimana javaban responden menggunakan rentang skala 0 sanpai 32
lingua”
saktor i bi
‘ hidup berhubungan grap
tas dey
= itu tingga “eG
at seseorang Beal. Ter,
tinge temps ‘Pat tingeal Ian
jptakan suasana yang ten
dapat menciP danas,
: 4
rang bei Pt PnEhny Schingas na lan
ye
'ghunj apay
dan ters gin geal ema ey
men
merasa beta Dengan
pei Jano win aan rE fC, nga
! Unt
jalitas hidup yang tinggi.
‘mencapai ku Se
Leh
pungan Akvis Fisik Dengan Kualitas Hidup Lansig 9 ae
Aktivtas fisik merupakan setiap gerakan tubuh obi ol
i 0 4
me ka yang memerlukanpengeluaran energi. Aktvid be na ts
a ge Kt
a
& ” pean angot buh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yaaa par
& pening bgipemelinarean Kesehatan fisik dan mental, sera mempetahankan
14 Hl
tH
alias hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Pumama & Suahda,
m9),
sania buh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sanat pening! Wa K y
menjelaskan aktivitas fisik adalah pergerakan ah
‘agi pemelibaraan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas
hidyp agar tetap schat dan bugar sepanjang hari
kapasitasfisik berupa
Altivitasfisik pada lansia terbukti memperbail
‘enellara Kekuatan ofot miencepaR penyakit dan mengurangi ae
bn hageiten (
Vent pa penyatit Os kdroner, fe meffitus, dan stroke (WHO, } _
et ie
019, Hast pened G2 (2018) fnenyebutkan bahwa lanjut usia yang
Memilikj aktivitas fisik ‘yang tinggi maka akan memiliki kualitas hidup yams
i re ting
0 Daw’ eommenent! uke e
yponde! jent dalam penelitian ini adalah, a NH,
indep?’ tiVitas fig
yariabel dependent (Terikat)
Variabel dependent adalah Vatabgy
ditentukan oleh variabel lain (Nursalam a
sl
dependent dalam penelitian ini adalah kualitas hidup,
pes onesie
en peril ash iil DESH aNKterg
ng
dapat diamati (diukur) untuk di observasi atau pengukuran secara cermat
wy sins cok yang Kermudian dapat diulangi lagi oleh orang lain
(jualam, 201). |
srasional hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup lansia \
|
abl 4. Definisi Ope
; Posyendu lansia Semangka Puskesmras Bp aes Bapyuvangi
a tahun 2020. be ee
ee
| ' Operasional Ukur ras
Thinias sik | Semua alti | 17 Aktivitas 7] Kuesi pais BIS: yes 2
yng. dilakukan | waktu luang{ | oner Aktvitas
oleh lansia| 2. Aktivitas PASE Baik——>
seca terus} rumah <15:
rmenerus tanga x solo 2 | Abtivitas
3. Aktivitas| Kurang |
pekerjaan oe!
|
| hs Een SCO, 1
Xai tidop | Pandangan 1. Domain ie Ordinal | 7-26: Sangat
lansia tentang | fisik oner buruk
Kechidupanya 2. Domain | WHO 27-52: Burk
atu“ merasa | psikologis | QOL 53-78 |
| Sesuai dengan | 3. Domain Sedang |
‘yjuan idupnya |" hubungan 79-104:
sosial Baik
4. Domain 105-130: | |
Jingkungan