42
MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
Rukmono Siswishanto
Tujuan Instruksional Umum
Merabar’ kejdtan malpresentass dant malposistjanun sera tondatan yang diperlutans wntuke perto-
Langannyssebingga dapat mencegah morbiditas dan morsaltas bayé bar labir
Tajucar Instruksional Khbussz
1. Mendefnisiban istilab-itila yang beriton dengan malpresentasi dan malposs jain.
2 Meriter pegeion, cor medion meme eline, den penngeanprecna
J. Merjelasean pengerian, cone mendiagnois, meksnione persalinan, dare penanganan presenuss
aks.
Melton pegeian, cra manda maka psn dan enangeno prea
ga
5. Menjelashen pengerian, cara mendignosis, mekanisme persalinan, dan penanganan presntasi
bokong,
Malpresentasi adalah bagian tecendth janin yang berada di segmen bawah rahim, bukan
boelakang kepala. Malposisi adalah penunjuk (presenting part) tidak berada di anterior.
Secara epidemiologis pada kehamilan cunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 96,8
%, bokong 2,7 % letak lintang 0,3 %, majemuk 0,1 %, muka 0,05 %, dan dahi 0,01
%l, Persalinan normal dapat terjadi manakala terpenuhi keadsan-Keadsan rerenty dari
faktor-faktor persalinan: jalan Iahir (passage), janin (passenger), dan kekuatan (power).
ada wakeu persalinan, hubungan antara janin dan jalan lahir sangatlah penting untuk
diperhatikan oleh Karena menentukan mekanisme dan prognosis persalinannys. Hu-
bungan tersebut sudah dijelaskan dalam bagian lain yang membahas leak, presentasiy582 -MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
sihap, dan posi jain, Dalai Keaduats normal, presentasi janin adalah delakang Kepala
dengan penunjuk ubun-ubun kecil dalam posisi cransversal (saat masuk pintu atas
panggul), dan posisi anterior (secelah melewati pintu cengah panggul). Dengan presentasi
tersebur, kepala janin akan masuk panggul dalam ukuran terkecilaya (sirkumferensia
subuksipitobreyuzaiius). Hil veryebue dicapai bila sikap kepala janin fleks, Sikap yang
tidak normal akan menimbulkan malpresentasi pads janin, dan Kesulitan persalinan
terjadi oleh karena diameter kepala yang harus melalui panggul menjadi lebih besar
Sikap ekstensi ringan akan menjadikan presentasi puncak Kepala (dengan penunjuk
wbuirubun besa), ehsversi sedang menjadikan presenrasi dahi (dengan penunjuk
sinsipue), dan ekstensi maksimal menjadikan presentasi muka (dengan penunjuk dagu).
Apabila janin dalam keadsan malpresencasi atau malposisi, maka dapat terjadi per-
salinan yang lama atau bahkan macet, Malpresentasi adalah sernua presentasi jain selain
presemtasi belakang kepala, Malposis adalah posisi abnormal ubun-ubun kecil relatif
terhadap panggul ibu?, Pengertian persalinan lama adalah persalinan kala I fase aktif de-
nngan kontrakst uterus reguler selama lebih dari 12 jam. Persalinan macet adalah per-
salinan yang kemajuannya tethambat oleh faktor mekanis dan proses kelahiran tidak
sungkiardilzkukan tanpa incervensi operas.
PRESENTASI DAHI
Presentasi dahi terjadi manakala kepala janin dalam sikap ekstensi sedang. Pada pe-
metiksaan dalam dapat diraba daerah sinsiput yang berada di antara ubun-ubun besar
dan pangkal hidung, Bila menetap, janin dengan presentasi ini tidak dapat dilahickan
oleh karena besarnya diameter oksipitomental yang harus melalui panggul. Janin dengan,
‘ukuran kecil dan punggungnya berada di posterior atau ukuran panggul yang sede-
mrikian las mungkin masih dapat dilahirkan pervaginam.
Gambar 42-1. Presentasi dahilMALPRESENTASI DAN MALPOSISI 583
KKejadian presentast dahi meningkat bila didapatkan adanya polihidramnion (U4 %),
berat badan lahir < 1500 g (0,19 %), prematuritas (0,16 %), dan postmaturitas (0,1 %)*.
Diagnosis
Diagnosis presentasi dahi dapat ditegakkan apabila pada pemeriksaan vaginal dapat di-
‘aba pangkal hidung, tepi atas orbita, sutura frontlis, dan ubun-ubun besa, tetapi tidak
dapat meraba dagu atau mult janin. Apabila molut dan dagu ianin dapat teraba, maka
diagnosisnya adalah presentasi muka. Sebanyak 24 % presentasi dahi tidak terdiagnosis
sebelum kala TIS, Pada palpasi abdomen dapat teraba oksipur dan dagu janin di atas
simfisis dengan mudah!,
‘Mekanisme Persalinan
Pada umumnya presentasi dahi bersifat sementara untuk kemudian dapat berubah men-
jc prosontasi belakang opal, prosemtasi mul, ata retap preventast dehi, Oleh harena
itu, apabila tidak ada gawat janin, menunggu kemajuan persalinan dapat dilakukan. Per-
ubahan presentasi dapat verjadi cerutama pada janin Keel atau janin mati yang sudah
mengalami maserasi Pada janin dengan koran normal, erutama apabilaselaput ketuban
sudah pocab, biasanya tidal rerjadi porubshan presenta. Mekanisme persalinan peda
presentasi dahi menyerupai mekanisme persalinan pada presentasi muka, Oleh karena-
nya, janin kecil mungkin dapat dilhirkan vaginal bila punggungnya berada di posterior.
Apabila presentasi dahi yang menetap dibiarkan berlanjut, maka akan terjadi molase
yang hebat sehingge diameter oksipitomental akan berkurang dan tesbentuk. oxpae
succedenew di daerah dahi. Persalinan dapat berlangsung hanya bila molase tersebut
membuat Kepala bisa masule panggul. Saat Iahie melalui pintu bawah panggul, kepala
akan fleksi sehingga lahirlah dai, sinsiput, dan oksiput. Proses selanjutnya terjadi eks-
tent schingge lahisals wajah
Penanganan
Sebagian besar presentasi dai memerlukan percolongan persalinan secara bedah sesar
untuk menghindari manipula vaginal yang sangat meningkatkan mortalitas perinatal
Jika dibandingkan dengan presentasi belakang kepala, persalinan vaginal pada presenta
dahi akan meningkatkan prolaps tai pusat (5 kali), rupcura uteri (17 kali), transfusi
darah (3 kali), infeksi pascapersalinan (5 kali, dan Kematian perinatal (2 kali,
Apabila presentasi dai didiagnosis pada persalinan awal dengan selapuc ketuban yang
ucub, observasi ketat dapar dilkukan. Observasi ini dimaksudkan untuk menunggt
emungkinan perubahan presentasi secara spontan. Pemberian stimulasi oksitosin pada
kontraksi uterus yang lemah harus dilakukan dengan sangat hat-hati dan tidak boleh
dilakekan bila tidak terjadi penurunan kepala atau dicurigai adanya disproporsi kepala-
panggul. Presentasi dahi yang menerap atau dengan selaput ketuban yang sudah pecah58 -MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
sebaihuye dilakukau bedals sesar untuk selairkanmya. Jangen melahirkan menggunakan
bantuan ekstraksi vakum, forseps, atau simpisiocomi karena hanya akan meningkackan
morbiditas dan mortalita.
PRESENTAI MUKA
Presentasi muka terjadi apabila sikap janin ekstensi maksimal schingga oksiput men-
dekat ke arah punggung janin dan dagu menjadi bagian presentasinya, Faktor pre-
disposisi yang meningkatkan kejadian presentasi dahi adalah malformasijanin (0,9 %),
berat badan labir < 1.500 g (0,71 %), polihidramnion (0.63 %), postmaturitas (0.18
%%), dan mulkipartas (0,16 %)*. Berbeda dengan presentasi dah, nin dengan presentasi
rmuka masih dapat dilahirkan vaginal apabila posisi dagunya di anterior.
Diagnosis
Diagnosis presentasi mules ditegakkan apabila pada pemerikeaan vaginal dapat dirsba
mulut, hidung, tepi orbita, dan dagu. Penunjuk presentasi muka adalah dagu. Pada
palpasi abdomen kadang-kadang dapat diraba tonjolan kepala janin di dekat punggung
janin. Pada waktu persalinan, seringkali muka meojadi edema, sehingga diagnosis dapat
lealirw sebagai presentasi Lokong. Pada keadsan tereebut perabaan pada mule mirip
dengan perabaan pada anus. Sebanyak 49 % kasus presentasi muka tidak verdiagnosis
sebelum kala 15,
Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan presentasi muka serupa dengan persalinan presentasi belakang
kepala. Secara berurutan akan terjadi proses kepala mengalami penurunan (descent),
rotasi interna, fleksi, ekstensi, dan rotasi eksternal, Sebelum masuk panggul biasanya
kepala janin belum dalam sikap ekstensi maksimal, sehingga masih presentasi dah.
Ketika terjadi penurunan kepala, tahanan dari panggul akan menyebabkan kepala lebih
cekstensi sehingga terjadi perubahan menjadi presentasi muka. Kerika masuk pintu
atas panggul dagu dalam posisi transversal atau oblik.
ada pintu tengah panggul, rorasi internal terjadi. Tujuan rotasi internal ini adalah
membuat kepala agar dapat semakin memasuki panggul dengan eara mengubah posisi
ddagu ke arah anterior. Apabila dagu berputar ke arah posterior, maka kepala akan
terrahan oleh sakrom sehingga kepala tidale mungkin turun lebih lanjur, dan terjadilah
persalinan macet. Pada janin yang sangat kecil atau sudah terjadi maserasi, bal, dan
Kepala dapat secara bersamaan masuk ke dalam panggul, sehingga meskipun dagu di
posterior kepala tetap dapat mengalami penurunan!, Keadaan demikian vidak bisa ter-
jadi pada janin seukuran cokup bulan. Perputaran dagu ke arah anterior akan membuat
kepala dapat memasuki pintu tengah panggul dan dagu serta mulue muncul di vulva.
Pada keadaan demikian dagu bawah tepat berada di bawah simfisis.-MALPRESENTASI DAN MALPOSISL 585
Sesuai dengan arah sumbu panggul, yerakan selanjutnya adalat Meksi Repala seb
ga berurut-turut Lahirlah hidung, mara, dahi, dan oksiput. Setelah kepala lahir, Karena
gaya beratnya akan terjadekstensi kepalaschingga oksiput menekan ke arah anus. Pro-
ses selanjuenya adalah terjadi putaran eksternal pada kepala menyesuaikan kembali
dengan arah punggung janin,
Penanganan
Posisi dagu di anterior adalah syarac yang harus dipenubi apabila janin presentasi mu-
4a hendak dilshirkan vaginal. Apabila tidak ada gawat janin dan persalinan berlangsung
dengan kecepatan normal, maka cukup dilskukan observasi terlebih dahulu hingga ter-
jadi pembnlessn lengkap. Apahila serelah pemhukzan lengkap dagu berada di anterior.
‘maka persalinan vaginal dlanjutkan seperti persalinan dengan presentasi belakang, kepala.
Bedah sesar dilakukan apabila setelah pembukaan lengkap posisi dagu masih posterior,
didapatkan tanda-tanda disproporsi atau atas indikasi obstetri lainnya,
Stimulasi oksitasin hanya diperkenankan pads pacisi ragn anterior dan ridak ada
tands-tanda disproporsi. Melakukan perubahan posisi dagu secara manual ke arah an-
terior atau mengubah presemtasi muka menjadi presentasi belakang kepala sebaiknya
tidak dilakukan karena lebih banyak menimbulkan bahaya. Melahirkan bayi presentasi
muka menggonalan ekstralsi valenm tidak diperlenanlean Pack janin yang meningzal,
keegagalan melahirkan vaginal secara spontan dapat diatasi dengan kranioromi atau bedah
sesar.
Gambar 42-2, Presentai muka dagu di depan (A), dagu di belakang (B)?586 -MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
PRESENTASI MAJEMUK
Presentasi majemuk adalah terjadinya prolaps satu atau lebih ekstremias pada presen-
‘asi kepala ataupun bokong, Kepala memasuki panggul bersamaan dengan kaki dan/atau
tangan. Precentasi majermle juga dapar rejadi manakala bokong memasuki panggul ber-
samaan dengan tangan, Dalam pengertian presentasi majemuk tidak vermasuk pre«
sentasi bokong-kaki, presentasi bahu, atau prolaps tali pusat. Apabila bagian terendah
janin tidak menutupi dengan sempurna pintu atas panggul, maka presentasi majemuk
dapat teradi
Faktor yang meningkatkan kejadian presentasi majemuk adalah prematuritas, multi-
paritas, panggel sempit, kehamilan ganda, atau pecahnya selaput ketuban dengan bagian,
terendah janin yang masih tinggi, Jenis presentasi majemuk yang sering terjadi adalah
krombinasi kepala dengan tanga aia ling Kuki yang ueciyercad hepa atau cangae
yang menyertai bokong jarang terjai. Prolaps tali pusat dapat terjadi sebagai komplikasi
presentasi majernuk dengan kejadian 13 ~ 23 %,
Gambar 42-3, Presentasi majemuk!
Diagnosis
Kemungkinan adanya presentasi majemuk dapat dipikickan apabila terjadi kelambatan
kemajuan persalinan pada persalinan fase aktif, bagian terendah janin (kepala arau bo-
kkong) tidak dapat masuk panggul terurama setelah terjadi pecah Keruban. Diagnosis
presentasi majemuk dibuat melalui periksa dalam vagina. Apabila pada presentasi ke-
pala teraba juga tangan/lengan dan/atau kaki atau apabila pada presentasi bokong tersba
juga tangan/lengan, maka diagnosis presentasi majemuk dapat ditegakkan. Kesultan
‘menegakkan diagnosis tersebut oleh karena seringkalirerjadi koreksi spontan cerurama
pada derajat ringan prolaps ekstremieas.‘MALPRESENTASI DAN MALPOSISI 587
Mekunismie Pessina
Kelahiran spontan pada persalinan dengan presentasi majemuk hanya dapat terjadi apa-
bila janinaya sangat kecil (sedemikian sehingga panggul dapat dialui bagian terendah
janin bersamaan dengan ekstremitas vang menyertainya), atau apabila janin mati yang,
sudah mengalami maserasi, Mekanisme persalinan dapat terjadi sebagaimana meka-
nisme persalinan presentasi kepala atau presentasi bokong apabila cerjadi reposisi balk
secara spontan maupun melalui upaya,
Penanganan
Penanganan presentasi majemuk dimulai dengan menetapkan adanya prolaps tali pusat
aa tidak. Adanya prolaps tai pusat menimbulkan keadaan emergensi bagi janin. dan
penanganan dengan melzkukan bedzh sesar ditujukan untulk mengatasi akibat prolaps
tali pusac tersebut daripada presentasi majemuknya. Hal-hal yang perlu dipertimbang-
ean adalah presentasijanin, ada tidaknya prolaps tali pusat, pembukaan serviks, keadaan
selaput ketuban, kondisi dan ukuran janin, serta ada tidaknya kehamilan kembar*,
Bergantung pada keadaan-keadaan tersebur persalinan dapat berlangsung vaginal taupun
abdominal.
Apabila tidak ada prolaps tali pusat, maka dilakukan pengamatan keemajuan perst-
Tinan dengon seksama Pads kasus-kaens pracenraci majemnle dengan kemajnan per-
salinan yang baile (pada fase alti pembukaan serviks minimal 1 em/jam, atau pada
kala 2 verjadi penurunan kepala), umumnya akan terjadi reposisi spontan. Setelah pembu-
ykaan lengkap, dengan semakin turunnya kepala, maka ekstremitas yang prolaps akan
tertinggal dan tidale memasiki panggsl Selanjurnys prerrolongan persalinan dilakukan
sebagaimana biasanya,
Pada keadsan terjadinya kemajuan persalinan lambat atau macet (biasanya pada
pembuksan serviks praktis lenghap), dilakukan upaya teposisi ekstremitas yang, pro~
lape. Teksnan ektremitas yang prolaps oleh bagian terendah janin (kepala atau bokong)
ilonggarkan dulu dengan cara membuat ibu dalam posisi dadalutut (biee-chest po-
Gambar 42-4. Posisi dada lueus?588 -MALPRESENTASI DAN MALPOSISL
sido). Apabila kewubant weil utoh dilakukan amnioromi cerlebih dahulu, Dorong
ekstremitas yang prolaps ke arah kranial, cahan hingga cimbul his yang akan mene
kan kepala atau bokong memasuki panggul Seiring dengan curunnya bagian terendah
janin, jari penolong dikeluarkan perlahan-lahan. Keberhasilan upaya ini ditunjukkan
eungattciduh verabu lagi ekscremitas yang prolaps. Apabila tindakan reposisi tersebut
agal, maka dilakukan bedah sesar untuk melahirkannya.
PRESENTASI BOKONG
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong,
kaki, atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3 ~4 % dari scluruh kehamilan wung-
al pada umur kehamilan cukup bulan (2 37 minggu), presentasi bokong merupakan
malpresentasi yang. paling sering dijumpai"®, Sebelum umur kehamilan 28 minggu,
kejadian presentasi bokong berkisar amtara 25 ~ 30 %, dan sebagian besar akan berubah
menjadi. presentasi kepala setelah urmur kehamilan 34 minggu’. Penyebab terjadinya
presentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor risiko selain prema-
turitas, yaitu abnormalitas struktural uterus, polihidramnion, plasenta previa, molti-
paritas, mioma uteri, kehamilan multipel, anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan
riwayat presentasi bokong sebelumnya,
‘Manaiemen presentasi bokong mengalami perubahan yang, mengarah kepada semakin
dipilihnya cara persalinan bedah sesar dibandingkan vaginal. Pada tahun 1990 sebanyak
90 % kasus presemtasi bokong dilahirkan secara bedah sesar, sedangkan pada tahun 1970
hanya sebanyak 11,6 %. Kecenderungan tersebut sangat berkaitan dengan bukti-bukti
‘yang menunjukkan hubunean cara persalinan dengan risiko kematian atan moriclras
perinatal. Meskipun nilai ambang dilakukannya bedah sesar pada kasus presentasi bo-
kong semakin rendah, keterampilan melakukan persalinan vaginal masih tetap diperlu-
kan’#®, Kontroversi masih terjadi dalam pilihan cara persainan pada presentasi bokong.
Hal tersehue hendaknya ridake membuar kekhawarimin teriadinya lemarian arait mor-
biditas perinatal membuat semua kasus presenta bokong dilakukan bedah sesar.
Argumentasi atas hal rersebut adalah (a) mozbiditas dan mortalitas perinatal pada pre~
sentasi bokong tidak semata-mata berkaitan dengan cara persalinannya, akan setapi
berhubungan dengan trauma persalinan, prematuritas, dan Kelainan kongenital, (b)
protokol khusus yang dikembangkan untuk penanganan persalinan dengan presentasi
bokong memberikan luaran yang serupa dengan Ivaran bedah sesar elekif™, Trauma
pada janin dalam presentasi bokong dapat rerjadi baik pada persalinan secara bedah
sesar maupun vaginal.
Diagnosis
Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan palpasi abdomen, Manuver
Leopold perlu dilakukan pada setiap kunjungan perawatan antenatal bila umor keha-
milannya 2 34 minggu. Untuk memastikan apabila masih terdapat keraguan pada pe~
meriksaan palpasi, dapat dilakukan periksa dalam vagina dan/atau pemeriksaan ultra-MALPRESENTASI DAN MALPOSISI 589
sonografi™!"®, Keberhasilan untuk menemukan adanya presentasi bokony pada masa
kkehamilan sangat penting oleh karena adanya prosedur versi luar yang dizekomenda-
sikan guna menurunkan insidensi persalinan dengan presentasi selain kepala dan per-
salinan bedah sesar.
Pemeriksaan yang hanya menunjukkan adanya presentasi bokong saja belum cukup
‘untuk membuar perkiraan besarnya risiko guna pengambilan kepurusan cara persalinan
yang hendak dipilih, Taksiran beratjanin, jenis presentasi bokong, keadaan selaput
ketuban, ukuran dan struktur vulang panggul iby, keadzan hiperekstensi kepalajanin,
kemajuan persalinan, pengalaman penolong, dan’ ketersediaan faslitas pelayanan in-
tensif neonatal merupakan hal-hal yang penting untuk dikerahui!®,
eranan ultrasonografi penting dalam diagnosis dan penilaian risiko pada presentasi
bokong. Taksiran berat janin, penilaian volume air keruban, konfirmasi leak plasenta,
jenis presentasi bokong, keadaan hiperekstensi kepala, Kelainan kongenital, dan kese-
Jahteraan janin dapat diperiksa menggunakan ultrasonografi. Berat janin dapat diper-
Kirskan secara ultrasonografis berdasarkan ukuran diameter biparieta, lingkar kepala,
Tingkar perut, dan panjang tulang femur. Gambaran ultrasonografi tentang ekstremitas
bawah dapat memberikan informasi tentang jenis presentasi bokong. Resejahteraan
janin dinilai berdasarkan skor profil biofisik janin.
‘Keadaan hiperekstensi kepalajanin (disebur stargazer fetus ata flying fetus) adalah
eadaan fanin sedemikian schingga tulang mandibula membentuk sudut > 105° rerha-
dap sumbu memanjang vercebra servikals.” Hiperekstensi didiagnosis menggunakan
pemeriksaan radiografi atau ultrasonografi. Terjadi pada sekicar 5 % dari seluruh pre-
sentasi bokong pada umur kehamilan eukup bulan,!"? hiperekstensi kepala janin me-
rupakan indikasi kontra untuk persalinan vaginal. Kepala akan sulit dilahirkan sehing-
42 berisiko menimbulkan cedera medula spinals Ieher.
Klasifikasi presentasi bokong dibuat terurama untuk kepentingan seleksi pasien yang.
akan dicoba persalinan vaginal. Terdapar tiga macam presentasi bokong, yaitu bokong
muri (60 ~ 70 % kasus),” bokong komplit (10 % kasus),” dan kaki. Varian presenta
(i @
ee
‘Bokeng kaki
Gambar 42.
Jenis presentasi bokong!?590 .MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
kaki adalah presentasi bokong inkomplit, kaki komplit, Kaki inkomplt, dan lutut,
Janin dengan presentasi kaki dan variannya direkomendasikan untuk tidak dilakkan
percobaan persalian vagina',
Mekanisme Persalinan
Kepala adalah bagian janin yang terbesar dan kurang elastis. Pada presentasi kepala,
apabila kepala dapat dilahickan, maka bagian janin lainnya relaif mudah dilshirkan. Ti-
dak demikian halnya pada presentast bokong. Hal snlah yang menjadikan persalinan va-
ginal pada presentasi bokong lebih berisiko. Pemahaman tentang mekanisme persalin-
anya akan membantu dalam memberikan upaya pertolongan persalinan yang berhasil.
Bokong akan memasuki panggul (engagement dan descent) dengan diameter bitrokan-
ter dalam posisi obi. HAnggul jamn bagan depan (anterior) mengalami penurunan lebih
cepat banding pinggul belakangnya (posterior). Dengan demikian, pinggul depan akan
mencapai pintu tengah panggul terlebih dahulu, Kombinasi antara tahanan dinding pang-
sul dan kekuatan yang mendorong ke bawah (kaudal) akan menghasilkan putaran paksi
laut yang merabawa sakrum ke arah transversal (pukul 3 atau 9), sehingga posisi
ter bitrokanter di pintu bawah panggul menjadi anteroposterior.
Penurunan bokong berlangsung terus sevelah terjadinya puraran paksi dalam. Peri-
nneum akan meregang, vulva membuka, dan pinggul depan akan labir teclebih dahulu.
Pada saat itu, wubul jasin mengelansi puaraie paksi dibane Gans penurunan, seingya
mendorong pinggul bawah menckan perineum. Dengan demikian, lahirlah bokong
dengan posisi diameter bitrokanter anteroposterior, diikuti putaran paksi luar. Potaran
paksi luar akan _membuat posisi diameter bitrokanver dari anteroposterior menjadi
traneversal, Kelahian bagian tubuh lain aken sorjadi kemudian baie secara apontan
rmaupun dengan bantuan (manual aid).
Penanganan
Presentasi Bokong pada Masa Kebamilan
‘Tujuan penanganan pada masa kehamilan adalh mencegah malpresentasi pada wakeu
persalinan, Pada saat ini ada tiga cara yang dipakai untuk mengubsh presentasi bokong
menjadi presentasi kepala yaimu versi ar, moksibusi dan/atau akupunkeur, dan posis
dada-lutut pada ibu. Bukti-bukti tentang manfaat dan keamanan tindakan yersi luar
sudah cukup*!®1l49 terapi masih belum bagi tindakan moksibusi dan/atau akupunkeur,
dan posisi dada-lutwe!" Dengan demikian, bara tindakan versi luar yang direkomen
dasikan,
Perubahan spontan menjadi presentasi Kepala scbagian besar akan terjadi pada umur
kkehamilan 34 minggu, sehingga penemuan adanya.presentasi bokong mulai umur
Jehamilan 34 minggu akan bermanfaat uncuk pertimbangan melakukan tindakan versi
Jar, Versi luar adalah prosedar yang dilakukan dengan menggunakan ekanan dan
manuver tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi peesentasi
kepala,MALPRESENTASI DAN MALPOSIST 5a
Prosedur versiluar cukup aman dan efeksif. Kumplikasi yang ununghin dap vetjai
adalah bradikardia janin yang bersifat sementara, solusio plasenta, komplikasi pada tali
pusat, perdarahan feto-masernal dengan kemungkinan sensitisasi, dan keruban pecah
dini, Kejadian bedah sesar atas indikasi gangguan denyut jantung janin (nor-reassring)
rau solusio plasenta setelah versi luar <1 %, Tingkat keberlusilannys 30 ~ 70
(semakin meningkat pada muktiparitas, presentasi selain bokong muri, volume
kecuban normal, letaklintang, atau oblik)?!, Dari jumlah yang bethasildlakukan versi
Jar, 40 So-nya’ akan bethasil melahirkan secara vaginal’. Jika dibandingkan dengan
kelompok yang tidak dilakukan versi uar, verjadi pengurangan 62 % persia buh
presentasi kepala dan penurunan 45 % bedah sesar pada kelompok yang dilakukan versi
Juar!®, Oleh Karena keamanan dan efektivitasnya, dianjurkan agar semua perempvan
dengan presentasi selain kepala yang memenuhi persyaratan pada umur kehamilan men-
dekati atau saat cukup bulan dibeni awaran untuk dilakukan veri luar, Keaukeun yang
hharus diketahui sebelum menawarkan versi lvar adalah perkiraan berat janin, volume
air ketuban, letak plasenca, dan morfologi janin normal‘,
Indikasi kontra dilakukannya versi luar adalah semua keadaan indikasi kontra per-
salinan vaginal. Terdapat pula indikasi kontra yang sifarnya relatif, yairu ketuban pecah
ini, oligobidramnion, perdarahan uterus yang tidak diketahui sebabnya, atau dalam
persalinan kala I fase aktif. Meskipun memiliki tingkat keberhasilan yang setara de- ngan
perempuan tanpa rivayat bedah sesar, keamanan versi Iuar pada perempuan dengan
rivayat bedah sesar masih belum cukup didukung bub!
‘Umar kehamilan terbaik untuk melakukan versi ar belum begitu jelas. Pada dasarnya
semakin tua umur kehamilan, akan semakin kecil tingkat keberhasilannya, Pada
tumumaya versi hsar efekeif dilakukan pada umur kehamilan 34 ~ 36 minggu!!, Versi
Tar dapat juga dilakukan sebelum umur kehamilan 34 minggw, tetapi kemungkinan
untuk kembali lagi menjadi presentasi bokong cukup besar, dan apabila terjadi kom-
plikasi yang mengharuskan dilahirkannya dengan segera, maka morbiditas arena
[premanirirasnya masih tinggi Versi har dapat dipersimbangkan untuk diulang bila
sebelumnya gagal atau sudah berhasil, tetapi kembali menjadi presentasi bokong, Proses
vyersi luar dapat dipermudah dan rasa vidak nyaman bagi pasien dapat dikurangi dengan
penggunaan tokoliik (cerburalin 0,125 ~ 0,250 mg subkutan)'*,
Dianjorkan untuk melakukan veri Inar di tempat yang memiliki fasltas melakukan bedah
sesar emergensi. Informed consent diperoleh setelah memberikan konseling yang berisi
informasi tentang kemungkinan komplikasi, plihan lain (bedah sesar), prognosis, dan
bagaimana prosedur akan dilakukan''. Pemeriksaan NST (non-stress test) perla dilakukan
sebelum dan sesudah prosedur dilakukan*?!
‘Untuk melakukan versi lua! mula-mula bokong dikeluarkan dari pelvis dan diarahkan
lateral sedikitnya sebesar 90°. Dengan langkah ini biasanya kepala akan bergerak 90° ke
arah yang berlawanan dengan bokong, Setelah itu dilakukan manuver bersamaan pada
kepala dan bokong untuk mengarabkan kepala ke arah kaudal dan bokong ke arch
kranial. Apabila digunakan tokoliik (pastkan tidak ada indikasi kontra penggunaanny2),
pemberiannya ancara 5 ~ 10 menit sebelum prosedur dilakukan. Dalim satu kali sesi592 MALPRESENTASI DAN MALPOSIST
versi luas ditchowenasihau dilakubau cidsk leis Gari dua kali upaya versi Ivar, Apabila
belum berhasil dapat diulang pada sesi berikuenya, tergantung umur kehamilan dan
keadaan persalinan pada wakew itu
Pemeriksaan adanya indikasi
dan kontra indkas! versi Ivar
¥
Memenahiperayeratan? ee
r 1 feb 1
Observes (rencana persatnen ems-nsmenee{ Tawathan & Konecting vere War
vaginal) atau bedah ssar elk i :
Informed consent
¥
Versi ua tak dlakuka, 2 ee
Iokukan prosedur yang sesual
) eg
Lakukan vers wer
a)
Fencanakan vers luarulang atau ye y
‘bservasi (encanakanpersalinan net] am[_ner
‘vaginal atau SC) gang eee
WY. aay,
Lakukan prosedur Observes
yang sesuai
Bagan 42-1, Skema pengelolsan presemtasi bokong pada masa Kehamilan
Persalinan pada Presentasi Bokong
«+ Persalinan vaginal pada presentasi bokong
Laporan penelitian mulisenter Term Breech Trial menunjukkan manfaat bedah sesar
clektif dalam menurunkan risiko kematian perinatal atau morbiditas neonatal yang
serius dibandingkan persalinan vaginal (1,5 vs 5,0%; RR 0,33; CI'0,19-0,56)"!!, Mes-
kipun demikian, persalinan vaginal masih memiliki tempat sepanjang dipenuhi per-
syaratan untuk dilakukannya!2700%,
Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan vaginal tidak dapat dihin-
darkan ysitu ibu memilih persalinan vaginal, direncanakan bedah sesar tetapi terjadi
proses persalinan yang sedemikian cepat, persalinan terjai di fasilitas yang tidak me-
‘mungkinkan dilakukan bedab sesar, presentasi bokong yang tidak verdiagnosis hinggaMALPRESENTASI DAN MALPOSISI 593
kala TI, dan kelahiran janin kedua presentasi bokong pada Kehamilan kembar’. De-
gan semakin banyaknya kasus presentasi bokong yang dilakukan bedah sesar,
‘maka keterampilan petugas akan semakin Kurang. Dalam keadaan demikian, persa-
Jinan vaginal menjadi kurang aman,
+ Menentukan cara persalinan
Untuk menentulzan cara persalinan pada presentasi bokong diperlikan perimbang-
an berdasarkan ada tidaknya kontra indikasi persalinan vaginal, urmur kehamilan, tak-
siran berat janin, dan persetojuan pasien's, Percobaan persalinan vaginal tidak
Jakukan apabila didapatkan konera indikast persalinan vaginal bagi ibu atau janun, pre=
sentasi kaki (dan variannya), hiperekstensi kepala janin, berat bayi > 3.600 gram,
tidak adanya informed consent, dan tidak adanya pewugas yang berpengalaman me-
Jakukan pertolongan’!4,
‘Luaran yang buruk pada persalinan vaginal bergantung pada beberapa hal yaitu sti-
rmulasi persalinant, Kala TT > 60 menit!, keterampilan penolong!t, perslinan Kala I
fase aktif yang lambat (nuligravida < 1,2 cmfjam, multigravida < 1,5 cov/jam)!®
Luaran tidak dipengaruhi oleh induksi persalinan, paritas, penggunaan CTG, dan
anestesi epidural,
‘+ Melahirkan bayi presentasi bokong
Pada persalinan kala I perla digunakan partograf untuk mendeteksi secara dini ada-
nya kelambatan kemajuan persalinan. Dalam hal terjadi kelambaran kemajuan perst-
Finan, stimulasi sebaiknya tidak dilakukan, Pengamaran terhadap terjadinya prolaps
tall pusat atau kegawatan pada janin perlu dilakukan dengan saksama, Meskipun
pengeluaran mekonium sering dijumpai pada presentasi bokong, mekonium yang
keluar sebelum janin memasuki panggul dapat merupakan indikasi verjadinya ke-
gawatan janin’, Pembukaan serviks harus sudah benar-benar lengkap sebelum me-
mimpin ibu untuk mengejan. Sebelum pembukaan lengkap ibu juga diminta untuk
tidak mengejan guna mencegah terjebaknya kepala akibat bagian janin yang lebih kecil
Tahir sebelum pembukaan lengkap.
‘Terdapat beberapa teknik untuk membantu kelahiran presentasi bokong, setapi be-
Jum ada penelitian uji coba tentang teknik yang memberikan Iuaran terbaik. Prinsip
untuk melahiskan bayi presentasi bokong secara vaginal adalah tidak vergesa-gesa,
tidak melakukan tarikan, dan selalu menjaga agar punggung janin dalam posis! an-
terior. Siapkan peralatan resusitasi bayi dan petugas yang,siap melakukannya, Men-
jelang pembukaan lengkap, kosongkan kandung kencing menggunakan kateter elas-
tik. Ketika pembukaan sudah lengkap dan perineum mulai teregang, letakkan ibu
dalam posisilitoromi.
Proseduur Melabirkan Bokong dan Kaki (dan Kepala Secara Spontan)
1. Biarkan persalinan berlangsung dengan sendirinya (tanpa intervensi apa pun)
hingga bokong tampak di vulva.
2, Pastikan bahwa pembukaan sudah benar-benar lengkap sebelum memperkenankan
bu mengejan.594 (MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
Presentasi bokong pada persalinan awal
¥
Perayaratan persalinan vaginal trpenuhi
ak bers vagal
“Tawarkan & konseling cara perslinan vaginal
beraedia vaginal Yr
iomed onset
¥ ¥ ¥
Tic? Tei= 2-369
1 y
‘Versi luar tha ‘Versi luar
op] Persian lambat atau Taian
Pagina sgambaran CTG abnormal a
Bagan 42-2, Skema pengelolsan presemtasi bokong dalam persalinan awal
(diadaprasi dari®"), TBJ: Taksiran Berat Janin
3. Perhatikan hingga bokong membuka vulva,
Lakukan episiosomi bila perlu (pada perineum yang cukup elastis dengan introitus
‘yang. sudah lebar, episiotomi mungkin tidak diperiukan). Gunakan anestesi lokal
sebelumnya.
5. Biarkan bokong lahir, bila tali pusat sudah tampak kendorkan. Perhatikan hingga
tampak culing belikat (skapola) janin mulai tampak di vulva, Awas: Jangan me-
Jakukan tarikan atau tindakan apa pun pada tahap ini
6. Dengan lembut peganglah bokong dengan cara kedua ibu jari penolong sejajar
sumbu panggul, sedang jari-jari yang lain memegang belakang pinggul janin.
7. Tanpa melakukan tarikan, angkatlah kaki, bokong, dan badan janin dengan kedua
tangan penolong disesuaikan dengan sumbu panggul ibu (melengkung ventrokra-
nial ke arah peru ibu) sehingga berturut-turut lahir perut, dada, bahu dan lengan,
aga, mulor, dan selurch kepala.‘MALPRESENTASI DAN MALPOSISI 595
8.Dile pate lamghali uv. 7 vidah ade hemajuan dau/atau wuughai ideh lahiv seeare
spontan, maka lahirkan kaki satu per satu dengan cara berikut:
«dengan jaritelunjuk dan jai tengah di belakang paha scbagai bidai lakukan eksorotasi
ppaha sampai rungkai lair.
9. Tentukan posis lengan janin dengan cara merabanya di depan dada, i atas kepals,
atau di belakang leher.
10, Selanjutnya lakukan langkah melahirkan lengan dan kepala spontan.
Gambar 42-6, Melahirkan bokong dan kali?
Prosedur Melabirkan Lengan di Depan Dada
1, Biarkan bahw dan lengan anterior lahir sendirinya dengan eara bokong ditarik ke
arah berlawanan (posterior), Bila tidak bisa ahir spontan, keluarkan lengan dengan
cara mengusap lengan atas janiit menggunakan 2 jari penolong berfungsi sebagai
bidai, Awas: perhacikan cara melakukan yang benar untuk menghindari fraktur
Jengan atas,
2. Angkatlh bokong janin ke arsh perut ibu untuk melahirkan babu dan lengan
posterior. Teknile yang serup2 dengan melahirkan bahu dan lengan anterior dapat
dipakai bila bahu dan lengan posterior tidak dapat lahir secara spontan. Apabila
Kesulitan dalam melahirkan bahu dan lengan anterior, maka dilahirkan dahalu
bahu dan lengan posteriornya.596 -MALPRESENTASI DAN MALPOSISL
Prosedur Melabinkan Lengan dé Atas Kepule ates di Delakung Leber
(Manuver Lovset)
1. Pegang janin pada pinggulnya (perhatikan cara pegang yang benat)
2. Putarlah badan bayi setengah lingkaran dengan arsh putaran mengupayakan pung-
sgung yang berada di atas (anterior.
3. Sambi! melakukan gerakan memurar, lakukan trakst ke bawah schingga lengan pos-
terior berubah menjadi anterior, dan melahirkannya dengan menggunakan dua jari
penolong di lengan aras bayi
4. Putar kembali badan janin ke arah berlawanan (punggung tetap berada di atas) sambill
mmelakukan traksi ke arah bawah, Dengan demikian, lengan yang awalnya adalsh
anterior kembali lagi ke posisi anterior untuk dilahirkan dengan cara yang, sama
Gambar 42-7. Manuver Lovser?
Prosedur Melahirkan Kepala (Mamwver Mauriceau-Smellie-Veit)
Pastikan tidak ada lilitan tli posat di leherjanin. Kalau ada, tli pusatdipotong dulu di
dekac pusarjanin,
1. Janin dalam posisi telungkup menghadap ke bawah, letakkan tubuhnya di tangan
dan lengan penolong sehingga kaki janin berada di kisi Kanan tangan ersebut (atau
bila janin belum dalam posisi telungkup, gunakan tangan yang menghadap wajah
janin).
2. Tempatkan jari telunjuk dan jari manis di rulang pipi janin
3. Gunakan tangan yang lain untuk memegang bahu dari arah punggung dan diper~
gunakan untuk melakukan sraksi,
44 Buatlah kepala janin fleksi dengan cara menckan rulang pipijanin ke arab dadanya
5. Bila belum terjadi putar paksi dalam, penolong melakukan gerakan putar paksi de-
nngan tetap menjaga kepala tetap fleksi dan traksi pada bahu mengikuti arah sumbu
panggul.
6. Bila suduh terjadi putar paksi dalam, lakukan caksi ke bawah dengan memper-
tahankan fleksi kepala janin, dan mintalah asisten untuk menekan daerah supra-
simfsis.‘MALPRESENTASI DAN MALPOSISI 597
7. Setelah suboksiput lahir di bawah simiisis, badan janin sedikit demi sedikit dielevasi
ke atas (ke arah perut ibu) dengan suboksiput sebagai hipomoklion. Berturut-turut
akan lahir dagu, mulur, dan seluruh kepala.
Gambar 42-8, Manuver Mauriceau-Smellie-Veiv?
Prosedur Setelah Bayi Labir (Kala III dan Pascaprosedur)
1. Manajemen aktif kala TIT untuk melahirkan plasenta (oksitosin 10 unie LM, traksi
terkendali tli pusat, dan masase uterus setelah plasenta lahir)
2. Periksa robekan pada jalan lahir dan penjahitan luka episiotomi
Sebelum melepas sarung tangan, buang semua sampah terkontaminasi di tempat
kKkhusus yang tidal bocor
Cuci rengan
Buat lporan tindakan di catatan medik pasien
Lakukan pengamatan pascapersalinan,
Penolong harus proaktif untuk tindakan resusitasi bayi yang mungkin mengalami
asfiksia dan trauma.
RUJUKAN
1. Cunningham FG, Hath JC, Leveno KJ, Lary Gistrap 1, Bloom SL, Wenstrom KD, eicors, Willams
‘Obstettes, 22" ed. NewYork: McGraw-Hill 2008,
2. Department of Reproductive Health and Research, Managing complication in pregnancy and childbirth
hide for midwives and doctors. WHO: 2000598, MALPRESENTASI DAN MALPOSISI
2. WHO. Safe mothertood, modul perainan mace ~ Mater pendidikin Kebidansn edn bahae Indo-
esa Jakar: EGC: 1998
[Novel Antolie Z. Transverse lis, brow, and face preseations. fa: Kuro A, Chervenak FA, editors
‘Teathook of Perinaal Medicine, 2 editors. Londoo: Informa UK Lady 2006 19127
LeneSan PM, MacDorald D, Turner MY. Face and brow presentation, Obster Gynecl. 1986; 7: 102-6
‘Oxomn . Human ibor and buh, 4" ed. New York: Appleton ntury-rofer 1980
Mulchopadhyay , Arutkumaran S Breech delivery. Best Patce and Research Cli Obstet and Gyascco.
2002; 16(: 31-42
Anerisin College of Obstetricians and Gynecologists. Exernal cephalic version. ACOG Clinica
Management Guideline for Obsttiian-Gyneeologis, No. 13, Febriiry 2000 (review)
. Maneiso KAM, Yancey OR, MuEphy JA, arkenson GK. Epidural anaes for cephalic wero 8
randomized tral, Obstet Gynecol 260, 95(5) 68:81
10. Gimovshy Ml, O'Grady JP, Mellarge C. Io: Winn HN and Hobins JC, editors, Clini!
“Matenal-Fetal Medicine, New York: Purthenow Publishing, 2000 3-14
11, Molnar MC. Malpresenation and maposiion. In: Berghlla V, editor. Obstetric Evidence Breed
‘Guidelines, London: anforma UR Lid 00/2 16874
12, Royal College of Obstvcinns and Gymaccologits. Live saving skills manual esenl obsetic care,
London: RCOG Press: 2006
1B. Foley M, Alarab M. Breech presenaion. In: Kak A, Cheeverak FA, editors. "Texthook of Perna
Medicine, 2 editors, Landon: Informa UK Lady 2006: 1918-27
1 SOIGC. ALARME International 2 progsam o reduce materal moat and morta) 2 edn,
Orawis 2001
15. Hofmeyr G), Kuler R, External cephalic version for breech presentation st term, Cachrane Dats
Syst Rev 2007, 1
16, Flamm BL, Fred MW, Lonky NM, Giles WS. External cephalic version after previous cesarean section,
sam J Ubsiee Gynecol, 1991 Ho; 370-2
17. Bowes WA, Thorp IM. Clinical aspect of normal and abnormal abo. In: Creasy RK, Resnik R eitors
‘Maternal-fetal medicine principles and practice, $* ed Diadeiphia: Saunders: 2004 688