You are on page 1of 24

Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ...

912

PERAN INTERNAL AUDIT DALAM IMPLEMENTASI


ENTERPRISE RISK MANAGEMENT BERUPA PELAPORAN
KERUSAKAN PROSEDUR RISIKO

Indarti
Universitas Lancang Kuning, Jl. Yos Sudarso KM. 08 Rumbai, Pekanbaru, Riau.
email: indarti.sam9@gmail.com

Abstract
Implementation of Enterprise Risk Management (ERM) by Internal Audit in an orga-
nization or company becomes important because Internal Audit is expected to help
the organization achieve its objectives by approaching systematic and discipline to
evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance
process. As for which affects it is the involvement of internal auditors, the relation-
ship of the audit committee with the internal auditor, and ERM.
This study aims to analyze the involvement of Internal Audit in Enterprise Risk mana-
gement implementation. Internal auditors should assist both management and audit
committees in risk management responsibilities and supervisory roles by examining,
evaluating, reporting and recommending improvements to the adequacy and effec-
tiveness of risk management processes. An interesting issue is whether internal
auditors involved in corporate risk management have a link to the willingness of
internal auditors to report to the audit committee.
The population in this study are the internal auditors and audit committees who
working in companies manufacturing and financial services. The reason for
determining the company is because the researcher wants to know how internal audit
is involved in ERM implementation on that entity. The sample used in this research is
internal auditor at private company and at Banking in this case internal auditor at
local bank.
The analytical method used is multiple regression analysis with SPSS version 23 pro-
gram. The analysis technique used in this research is descriptive statistical analysis,
classical assumption test, F-statistic hypothesis test to test influence together with 5%
confidence level and use t-statistics to test partial regression coefficients. This re-
search was conducted to analyze how much influence the role of Internal Audit in
applying Enterprise Risk Management in the implementation of Audit.
The result of this research is that the high level of internal auditor involvement in
Enterprise Risk management implementation has no significant and significant im-
pact on reporting of damage to risk management procedures. This indicates that the
role of internal auditors in corporate risk management does not affect the reporting
of damage to corporate risk management procedures. While the characteristics of
strong relationships between internal auditors and audit committees positively and
significantly influence the reporting of risk procedures, this indicates that internal
audits that have strong internal audit-audit committee relationships strongly support
internal auditors who have high involvement to report damage Greater risk pro-
cedures.

Keyword: Enterprise Risk Management, Internal Audit.


Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 913

Abstrak
Pelaksanaan Enterprise Risk Management (ERM) oleh Internal Audit dalam suatu
organisasi atau perusahaan menjadi hal yang penting karena Internal Audit diharap-
kan dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pende-
katan sistematis dan disipilin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas ma-
najemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Adapun yang mempengaruhi
hal tersebut adalah keterlibatan auditor internal, keterkaitan komite audit dengan
auditor internal, dan ERM itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterlibatan Internal Audit dalam im-
plementasi Enterprise Risk management. Auditor internal harus membantu baik ma-
najemen maupun komite audit dalam tanggung jawab manajemen risiko dan pe-
ran pengawasan dengan memeriksa, mengevaluasi, pelaporan dan merekomendasikan
perbaikan pada kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko. Isu yang menarik
adalah apakah auditor internal yang terlibat dalam manajemen risiko perusahaan
memiliki keterkaitan pada kesediaan auditor internal untuk melapor ke komite audit.
Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor internal beserta komite audit bekerja
di perusahaan-perusahaan baik itu manufaktur maupun jasa keuangan. Alasan penen-
tuan perusahaan tersebut adalah dikarenakan peneliti ingin mengetahui bagaimana
internal audit terlibat dalam pelaksanaan ERM pada entitas tersebut. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah auditor internal pada perusahaan swasta dan
pada Perbankan dalam hal ini auditor internal pada bank daerah.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan program
SPSS versi 23. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis F-statistik untuk menguji pe-
ngaruh secara bersama-sama dengan tingkat kepercayaan 5% serta menggunakan
t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh peran Internal Audit dalam menerapkan En-
terprise Risk Management dalam pelaksanan Auditnya.
Hasil pada penelitian ini adalah bahwa tingkat keterlibatan auditor internal yang
tinggi pada implementasi Enterprise Risk Management perusahaan tidak berpengaruh
dan signifikan terhadap pelaporan kerusakan prosedur manajemen risiko perusaha-
an. Hal ini menunjukkan bahwa peran internal auditor dalam manajemen risiko per-
usahaan tidak mempengaruhi pelaporan kerusakan prosedur manajemen risiko per-
usahaan. Sedangkan karakteristik hubungan yang kuat antara auditor internal de-
ngan komite audit berpegaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan kerusakan
Prosedur risiko, hal ini menunjukkan bahwa audit internal yang memiliki hubung-
an audit internal-komite audit yang kuat akan sangat mendukung internal auditor
yang memiliki keterlibatan yang tinggi untuk melaporkan kerusakan prosedur risiko
yang lebih besar.

Kata Kunci: Enterprise Risk Management, Internal Audit.

Pendahuluan praktek tidak terpuji dari para pelaku ekono-


mi dalam kurun waktu sebelum krisis akibat
Latar Belakang Masalah tidak adanya standar etika usaha dan trans-
paransi dalam pengelolaan perusahaan mem-
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa buat situasi ekonomi Indonesia semakin
krisis ekonomi yang melanda Indonesia te- memburuk. Perkembangan sektor korporasi
lah memberikan pelajaran yang berharga ba- baik perusahaan swasta maupun perusahaan
gi kondisi perekonomian Indonesia. Praktek- negara di Indonesia banyak yang belum
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 914

diikuti dengan perangkat praktek-praktek u- operasi organisasi guna membantu organisa-


saha yang sehat. Pertumbuhan korporasi se- si dalam mencapai tujuannya, dengan meng-
lama ini ternyata belum sepenuhnya diba- gunakan suatu pendekatan yang terdisiplin
ngun di atas landasan korporasi yang kuat dan sistematis untuk mengevaluasi dan me-
dan efektifitas operasional yang baik, se- ningkatkan efektifitas manajemen risiko, pe-
hingga banyak perusahaan yang tidak mam- ngendalian dan proses tata kelola perusaha-
pu bertahan menghadapi dampak krisis yang an, The Professional Practice Framework o-
terjadi, padahal pada satu sisi perusahaan- leh The IIA Research Foundation Januari
perusahaan banyak yang tergantung pada 2004 (The Institute of Internal Auditors) Na-
modal ekstern (ekuitas dan pinjaman) untuk mun demikian tidak ada jaminan pula bahwa
pembiayaan kegiatan, melakukan investasi memiliki fungsi audit internal maka operasi
dan menciptakan pertumbuhan, sementara perusahaan akan berjalan efektif dan efisien.
pada sisi lain perusahaan harus dapat me- Kerap terjadi ketidak efektifan fungsi audit
mastikan investor atau kreditur bahwa dana- internal perusahaan, karena fungsi audit in-
dananya digunakan secara tepat dan seefisi- ternal dianggap hanya merupakan formalitas
en mungkin selain memastikan bahwa pe- belaka, padahal eksistensi fungsi audit inter-
ngelola perusahaan bertindak hal-hal yang nal se-yogya-nya adalah untuk menilai efek-
terbaikuntuk kepentingan peru-sahaan. tivitas praktek-praktek yang sehat dalam
Untuk memastikan bahwa pengelolaan perusahaan termasuk pada para anggota or-
operasi perusahaan berjalan dengan baik dan ganisasi termasuk interaksinya dengan ling-
dalam rangka penciptaan nilai perusahaan kungan selain sebagai media untuk menge-
(value creation), maka diperlukan sistem- fektifkan kebijakan, metode, prosedur, pro-
sistem pendukung. Di antara sistem-sistem gram dan alat dalam mencapai tujuan peru-
pendukung tersebut adalah keberadaan fung- sahaan.
si audit internal pada satu sisi dan diterap- Risiko merupakan potensi terjadinya su-
kannya manajemen risiko (risk manage- atu peristiwa-peristiwa yang dapat menim-
ment) pada keseluruhan operasi perusahaan bulkan kerugian yang tidak diharapkan ter-
disisi lainnya. Pembentukan fungsi audit in- jadi. Dalam kaitannya dengan bisnis, maka
ternal perusahaan pada awalnya merupakan risiko merupakan suatu kondisi atau ancam-
bagian dari upaya perusahaan untuk memili- an yang secara langsung/tidak langsung a-
ki, menerapkan dan memelihara pengendali- kan mempengaruhi atau berdampak buruk
an internal. Pengendalian internal merupa- terhadap kemampuan perusahaan dalam
kan suatu proses yang dipengaruhi oleh De- mencapai tujuannya, sedangkan manajemen
Wan Komisaris, manajemen dan personal la- risiko merupakan suatu proses perbaikan
innya yang dirancang untuk memberikan ke- berkesinambungan (continous improvement)
yakinan memadai mengenai efektivitas dan yang mengarah langsung pada pengaruh-pe-
efisiensi operasi, pelaporan keuangan yang ngaruh buruk, identifikasi risiko, perlakuan
dapat dipercaya, dan kepatuhan terhadap risiko dan pemantauan atas risiko (Ernst &
peraturan perundang-undangan (COSO, 20- Young. 2005. Business Risk Service: Enter-
02). prise Risk Management). Akhir-akhir ini pe-
Dalam perkembangannya, keberadaan ngelolaan risiko menjadi lebih penting dan
fungsi Audit Internal itu sendiri menjadi sa- dominan, sehingga dalam beberapa konteks
ngat strategis bagi perusahaan karena pera- kebutuhan akan pertimbangan risiko dan
nannya sebagai mata dan telinga bagi peru- manajemen risiko menjadi lebih menonjol
sahaan dan menjadi bagian utama dalam sis- dan menjadi suatu kesatuan yang lebih luas
tem peringatan dini (early warning system) Enterprise wide Risk Management, (Amin
perusahaan. Audit internal merupakan aktifi- Widjaya Tunggal, 2003), sehingga diposisi-
tas konsultasi dan penjaminan yang obyektif kan berdiri sendiri atau berkorelasi dengan
dan independen yang dirancang untuk mem- konteks audit internal. Dalam hal ini Enter-
berikan nilai tambah serta meningkatkan prise Risk Management adalah suatu proses
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 915

yang sistematis dalam mengkoordinasikan Pernyataan tersebut berisikan peranan audit


antara setiap manajemen risiko yang ada di yang sah yang dapat melaksanakan penye-
dalam suatu orga-nisasi (Ernst & Young. 20- diaan pengamanan pada tempatnya, dan pe-
05. Business Risk Service: Enterprise Risk ran yang tidak seharusnya dilakukan dalam
Management). audit (IIA, 2004b).
Ikatan Auditor Internal (Institute of In-
ternal Auditors - IIA) dikutip oleh Messier Motivasi Penelitian
(2005), mendefenisikan audit internal seba-
gai berikut: Audit intern adalah aktivitas in- Peningkatan keterlibatan internal audit
dependen, keyakinan obyektif, dan konsul- dalam ERM dan kekhawatiran bahwa hal ini
tasi yang dirancang untuk menambah nilai dapat menimbulkan ancaman terhadap ob-
dan meningkatkan operasi organisasi. Audit jektivitas audit internal, memberikan mo-
intern ini membantu organisasi mencapai tivasi kunci dalam penelitian ini. Ketika
tujuannya dengan melakukan pendekatan mengumumkan rilis dari kerangka COSO,
sistematis dan disipilin untuk mengevaluasi IIA mengeluarkan pernyataan mengomen-
dan meningkatkan efektifitas manajemen tari peran auditor internal dalam manaje-
risiko, pengendalian, dan proses tata kelola. men risiko (IIA, 2004a). Kutipan berikut da-
Definisi ini mengandung pengertian bahwa ri pernyataan yang menegaskan bahwa IIA
audit intern merupakan suatu aktivitas yang mendukung peran aktif untuk auditor inter-
dilakukan untuk membantu manajemen da- nal dalam ERM, termasuk membuat reko-
lam penyediaan informasi, dengan tujuan a- mendasi untuk meningkatkan risiko pro-
khir yaitu menambah nilai perusahaan. Pe- ses organisasi: Auditor internal harus mem-
laksanaan audit intern dilakukan secara in- bantu baik manajemen maupun komite a-
dependen dan objektif yang berarti tidak ter- udit dalam tanggung jawab manajemen risi-
pengaruh oleh pihak manapun dan tidak ter- ko dan peran pengawa dengan memeriksa,
libat dalam pelaksanaan kegiatan yang di- mengevaluasi, pelaporan dan merekomenda-
audit. Hasil audit yang diperoleh dari pelak- sikan perbaikan pada kecukupan dan efek-
sanaan audit intern secara independen dan tivitas proses manajemen risiko. Isu yang
obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh menarik adalah apakah auditor internal
para pengguna informasi. yang terlibat dalam manajemen risiko per-
Pada tahun 2004, Committee of Sponsor- usahaan memiliki keterkaitan pada kese-
ing Organisations (COSO) merilis suatu ke- diaan auditor internal untuk melapor ke ko-
rangka kerja yang terintegrasi yaitu Enter- mite audit. Dalam konteks penelitian ini,
prise Risk Management (ERM). Sejak saat i- ada dua situasi yang harus dipertimbangkan.
tu, telah ada gerakan global menuju suatu Kondisi yang pertama adalah ketika auditor
pendekatan luas mengenai risiko manajemen internal tidak secara langsung terlibat dalam
untuk perusahaan dengan auditor internal pelaksanaan prosedur risiko, auditor tersebut
memainkan peran 3 kunci dalam memberi- hanya memberi saran kepada komite audit
kan jaminan baik dan jasa konsultasi sehu- mengenai rincian dalam prosedur. Hal itu
bungan dengan manajemen risiko dalam or- melibatkan pelaporan negatif pada rekan-
ganisasi mereka (Sarens dan De Beelde, 20- rekan (yaitu staf manajemen risiko). Kondisi
06). Keterlibatan audit internal dalam ERM yang kedua, ketika auditor internal sangat
dapat menambah nilai organisasi tapi juga terlibat dalam pelaksanaan prosedur risiko,
menimbulkan risiko yang akan mengganggu auditor melaporkan apapun secara rinci
organisasi tersebut. Risiko tersebut adalah kepada komite audit termasuk pengakuan
timbulnya kompromi dari independensi dan kelemahan kinerja mereka sendiri. Keter-
objektivitas internal auditor tersebut. Me- libatan dalam kegiatan konsultasi yang ter-
nyadari kemungkinan hal ini, IIA mengelu- kait dalam ERM menimbulkan ancaman
arkan surat pernyataan yang menggambar- yang signifikan untuk objektivitas dalam
kan peran inti audit internal dalam hal ERM. bentuk self-review, tekanan sosial dan
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 916

keakraban (Brody dan Lowe, 2000; Ahlawat Tujuan Penelitian


dan Loowe, 2004; Plumlee, 1985).
Berdasarkan pembahasan di atas, moti- Tujuan dari penelitian ini adalah:
vasi pada penelitian ini ingin mengetahui ba- a). Untuk mengetahui peran inti internal a-
gaimana pengaruh keterlibatan internal da- udit mempunyai pengaruh dalam pelak-
lam melaporkan rincian pelaporan kerusakan sanaan Enterprise Risk Management (E-
prosedur risiko kepada komite audit ketika RM) berupa pelaporan kerusakan prose-
Internal Audit tersebut terlibat dalam pe- dur Risiko.
laksanaan Enterprise Risk Management (E- b). Untuk mengetahui peran sah intenal au-
RM) atau pelaksanaan manajemen risiko. dit dengan pengamanan yang tepat mem-
punyai pengaruh dalam pelaksanaan En-
Pertanyaan Penelitian terprise Risk Management (ERM) beru-
pa pelaporan kerusakan prosedur Risiko.
c). Untuk mengetahui peran yang tidak ha-
Berdasarkan uraian di atas, terdapat be-
rus dilakukan oleh internal audit mem-
berapa hal yang dapat mempengaruhi berja-
punyai pengaruh dalam pelaksanaan En-
lannya ERM dalam suatu organisasi atau
terprise Risk Management (ERM) beru-
perusahaan. Beberapa hal yang mempenga-
pa pelaporan kerusakan prosedur Risiko.
ruhi hal tersebut adalah keterlibatan auditor
d). Untuk mengetahui Objectivitas Internal
internal, keterkaitan komite audit dengan au-
Audit berpengaruh terhadap dalam pe-
ditor internal, dan ERM itu sendiri. Berda-
laksanaan Enterprise Risk Management
sarkan uraian di atas, maka masalah peneli-
(ERM) berupa pelaporan kerusakan pro-
tian ini dirumuskan dalam bentuk pertanya-
sedur Risiko?
an sebagai berikut:
Untuk mengetahui intenal audit dengan
1. Apakah peran inti Internal Audit mem-
safeguard, Peran yang tidak harus dilaku-
punyai pengaruh dalam pelaksanaan En-
kan, dan Objectivitas Internal Audit berpe-
terprise Risk Management (ERM) beru-
ngaruh secara bersamaan terhadap dalam
pa pelaporan kerusakan prosedur Risiko?
pelaksanaan Enterprise Risk Management
2. Apakah peran sah intenal audit dengan
(ERM) berupa pelaporan kerusakan prose-
pengamanan yang tepat mempunyai
dur Risiko.
pengaruh dalam pelaksanaan Enterprise
Risk Management (ERM) berupa pela-
Tinjauan Pustaka
poran kerusakan prosedur Risiko?
3. Apakah Peran yang tidak harus dilaku-
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai
kan oleh Internal Audit mempunyai pe-
pengertian umum yang digunakan untuk
ngaruh dalam pelaksanaan Enterprise
menganalisis tingkat keterlibatan internal
Risk Management (ERM) berupa pela-
audit dalam ERM dalam suatu perusahaan.
poran kerusakan prosedur Risiko?
Selain itu, dalam telaah pustaka juga diba-
4. Apakah Objectivitas Internal Audit ber-
has hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
pengaruh terhadap dalam pelaksanaan
sejenis. Oleh karena itu, secara sistematis
Enterprise Risk Management (ERM) be-
bab ini mencakup pengertian umum, pene-
rupa pelaporan kerusakan prosedur Risi-
litian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hi-
ko?
potesis.
5. Apakah peran sah intenal audit dengan
safeguard, Peran yang tidak harus dila-
Landasan Teori
kukan, dan Objectivitas Internal Audit
berpengaruh secara bersamaan terhadap
Pada bagian pengertian umum akan dije-
dalam pelaksanaan Enterprise Risk Ma-
laskan pengertian-pengertian yang men-
nagement (ERM) berupa pelaporan keru-
dukung dalam perumusan hipotesis pe-
sakan prosedur Risiko?
nelitian ini, serta membantu dalam
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 917

menganalisis hasil penelitian yang didapat rena statusnya adalah dokter maka dia harus
dalam penelitian. Sedangkan untuk telaah mengobati pasien yang datang kepadanya
pustaka yang berasal dari penelitian terda- dan perilaku tersebut ditentukan oleh pe-
hulu, akan dijelaskan tentang hasil-hasil pe- ran sosialnya. Kemudian, sosiolog yang ber-
nelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu nama Elder (1975) dalam Mustofa (2006)
yang berkaitan dengan keterlibatan internal membantu memperluas penggunaan teori
audit dalam ERM. Berikut ini landasan teori peran dengan menggunakan pendekatan
dan penelitian terdahulu yang berkaitan de- yang dinamakan ‘lifecourse’ yang artinya
ngan penelitian ini. bahwa setiap masyarakat mempunyai harap-
an kepada setiap anggotanya untuk mempu-
Teori Peran nyai perilaku tertentu sesuai dengan kate-
gori-kategori usia yang berlaku dalam ma-
Teori peran (Role Theory) adalah teori syarakat tersebut. Contohnya, sebagian besar
yang merupakan perpaduan antara teori, o- warga Amerika Serikat akan menjadi murid
rientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari sekolah ketika berusia empat atau lima ta-
psikologi, teori peran berawal dari sosiolo- hun, menjadi peserta pemilu pada usia dela-
gi dan antropologi (Sarwono, 2002). Da- pan belas tahun, bekerja pada usia tujuh be-
lam ketiga ilmu tersebut, istilah ‘peran’ di- las tahun, mempunyai istri/suami pada usia
ambil dari dunia teater. Dalam teater, seo- dua puluh tujuh, pensiun pada usia enam pu-
rang aktor harus bermain sebagai seorang to- luh tahun. Di Indonesia berbeda, usia seko-
koh tertentu dan dalam posisinya sebagai to- lah dimulai sejak usia tujuh tahun, punya pa-
koh itu ia diharapkan untuk berperilaku se- sangan hidup sudah bisa sejak usia tujuh be-
cara tertentu. Posisi aktor dalam teater (san- las tahun, dan pensiun pada usia lima puluh
diwara) itu kemudian dianalogikan dengan lima tahun. Urutan tadi dinamakan ‘tahapan
posisi seseorang dalam masyarakat. Seba- usia’ (age grading). Dalam masyarakat kon-
gaimana halnya dalam teater, posisi orang temporer kehidupan manusia dibagi ke da-
dalam masyarakat sama dengan posisi aktor lam masa kanak-kanak, masa remaja, masa
dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang di- dewasa, dan masa tua, dimana setiap masa
harapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, mempunyai bermacam-macam pembagian
melainkan selalu berada dalam kaitan de- lagi. Selain itu, Kahn et al. (dalam Ahmad
ngan adanya orang-orang lain yang berhu- dan Taylor, 2009) juga mengenalkan teo-
bungan dengan orang atau aktor tersebut. ri peran pada literatur perilaku organisasi.
Dari sudut pandang inilah disusun teori- Mereka menyatakan bahwa sebuah ling-
teori peran. Linton (1936, dalam Cahyono, kungan organisasi dapat mempengaruhi ha-
2008), seorang antropolog, telah mengem- rapan setiap individu mengenai perilaku pe-
bangkan teori peran. ran mereka. Harapan tersebut meliputi nor-
Teori Peran menggambarkan interaksi ma-norma atau tekanan untuk bertindak da-
sosial dalam terminologi aktor-aktor yang lam cara tertentu. Individu akan menerima
bermain sesuai dengan apa yang ditetapkan pesan tersebut, menginterpretasikannya, dan
oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harap- merespon dalam berbagai cara.
an-harapan peran merupakan pemahaman Masalah akan muncul ketika pesan yang
bersama yang menuntun individu untuk ber- dikirim tersebut tidak jelas, tidak secara
perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Me- langsung, tidak dapat diinterpretasikan de-
nurut teori ini, seseorang yang mempunyai ngan mudah, dan tidak sesuai dengan daya
peran tertentu misalnya sebagai dokter, ma- tangkap si penerima pesan. Akibatnya, pe-
hasiswa, orang tua, wanita, dan lain seba- san tersebut dinilai ambigu atau mengan-
gainya, diharapkan agar seseorang tadi ber- dung unsur konflik. Ketika hal itu terjadi, in-
perilaku sesuai dengan peran tersebut. Me- dividu akan merespon pesan tersebut dalam
ngapa seseorang mengobati orang lain, ka- cara yang tidak diharapkan oleh si pengirim
rena dia adalah seorang dokter. Jadi ka- pesan. Harapan akan peran tersebut dapat
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 918

berasal dari peran itu sendiri, individu yang seseorang menjadi merasa tidak puas dengan
mengendalikan peran tersebut, masyarakat, perannya, mengalami kecemasan, memutar-
atau pihak lain yang berkepentingan terha- balikkan fakta, dan kinerjanya menurun. Se-
dap peran tersebut. Setiap orang yang me- lain itu, Kahn et al., (dalam Ahmad dan
megang kewenangan atas suatu peran akan Taylor, 2009) juga menjelaskan bahwa am-
membentuk harapan tersebut. Individu atau biguitas peran dapat meningkat ketika kom-
pihak yang berbeda dapat membentuk ha- pleksitas organisasi melebihi rentang pema-
rapan yang mengandung konflik bagi peme- haman seseorang.
gang peran itu sendiri. Oleh karena setiap
individu dapat menduduki peran sosial gan- Definisi Internal Audit
da, maka dimungkinkan bahwa dari beragam
peran tersebut akan menimbulkan persya- Menurut Institute of Internal Auditors
ratan/harapan peran yang saling bertentang- mengenai pengertian audit internal: “Inter-
an (Ahmad dan Taylor, 2009). Hal tersebut nal auditing is an independent appraisal
yang dikenal sebagai konflik peran. Seba- function established within an organization
gaimana diungkapkan juga oleh Kats dan to examine and evaluate its activities as a
Kahn (dalam Damajanti, 2003) bahwa indi- service in the organization”.
vidu akan mengalami konflik dalam diri- Dari pengertian tersebut kita dapat me-
nya apabila terdapat dua tekanan atau lebih nyimpulkan tujuh kunci audit internal, yaitu:
yang terjadi secara bersamaan yang dituju- a). Independent, bahwa audit bersifat bebas
kan pada diri individu tersebut. Konflik pada dari pembatasan ruang lingkup dan efek-
setiap individu disebabkan karena individu tivitas hasil audit yang berupa temuan
tersebut harus menyandang dua peran yang dan pendapat.
berbeda dalam waktu yang sama. Teori pe- b). Appraisal, bahwa keyakinan penelitian
ran juga menyatakan bahwa ketika perila- audit atas kesimpulan yang dibuatnya.
ku yang diharapkan oleh individu tidak kon- c). Established, Pengakuan perusahaan atas
sisten, maka mereka dapat mengalami stres, peranan audit internal.
depresi, merasa tidak puas, dan kinerja me- d). Examine and evaluate, bahwa kegiatan
reka akan kurang efektif daripada jika pa- audit internal sebagai auditor menguji
da harapan tersebut tidak mengandung kon- serta menilai terhadap fakta-fakta yang
flik. Jadi, dapat dikatakan bahwa konflik pe- ditemukan dalam perusahaan.
ran dapat memberikan pengaruh negatif ter- e). Its Activities, bahwa ruang lingkup pe-
hadap cara berpikir seseorang. Dengan kata kerjaan audit internal mencakup seluruh
lain, konflik peran dapat menurunkan ting- aktivitas organisasi.
kat komitmen independensi seseorang (Ah- f). Services, bahwa dalam intinya audit
mad dan Taylor, 2009). Adapun ambiguitas internal berusaha untuk membantu ma-
peran merupakan sebuah konsep yang men- najemen dalam melaksanakan fungsi pe-
jelaskan ketersediaan informasi yang ber- ngendalian, oleh karena itu hasil peker-
kaitan dengan peran. Pemegang peran harus jaan audit internal pun harus diserahkan
mengetahui apakah harapan tersebut benar kepada manajemen.
dan sesuai dengan aktivitas dan tanggung ja- g). To the Organization, ruang lingkup pe-
wab dari posisi mereka. Selain itu, individu layanan audit internal ditujukan kepa-
juga harus memahami apakah aktivitas ter- da seluruh bagian organisasi, termasuk
sebut telah dapat memenuhi tanggung jawab semua personil perusahaan, dewan ko-
dari suatu posisi dan bagaimana aktivitas misaris dan pemegang saham. Sedang-
tersebut dilakukan (Ahmad dan Taylor, 20- kan pengertian audit internal menurut A-
09). Sama halnya dengan konflik peran rens et al., (2012) adalah sebagai beri-
Kahn et al., (dalam Ahmad dan Taylor, 20- kut: Audit internal merupakan sebuah in-
09) mengemukakan bahwa ambiguitas pe- dependensi, jaminan tujuan, dan membe-
ran juga dapat meningkatkan kemungkinan rikan konsultasi kegiatan yang dirancang
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 919

untuk menambah nilai suatu organisasi 5). Menilai mutu pekerjaan setiap bagian
dan meningkatkan operasi perusahaan. dalam melaksanakan tugas yang diberi-
kan oleh manajemen.
Menurut Institute of Internal Auditor 6). Menyarankan perbaikan-perbaikan ope-
(IIA) dikutip oleh Sawyer (2005) adanya in- rasional dalam rangka meningkatkan efi-
ternal audit adalah bertujuan untuk menen- siensi dan efektivitas.
tukan:
a. Apakah informasi keuangan dan dan o- Tanggung jawab penting fungsi audit
perasi telah akurat dan dapat diandal- internal adalah memantau kinerja pengen-
kan? dalian internal dalam perusahaan. Pada wak-
b. Apakah risiko yang dihadapi oleh peru- tu auditor berusaha memahami pengendalian
sahaan telah diidentifikasi dan dimini- internal, ia harus berusaha memahami fungsi
malisir? audit internal untuk mengidentifikasi aktivi-
c. Apakah peraturan eksternal serta kebi- tas audit internal yang relevan dengan pe-
jakan dan prosedur internal yang bisa di- rencanaan audit. Lingkup prosedur yang di-
terima telah diikuti? perlukan untuk memahaminya bervariasi,
d. Apakah criteria operasi yang memuas- tergantung atas sifat aktivitas audit internal
kan telah dipenuhi? tersebut. Tanggung jawab seorang audit in-
e. Apakah sumber daya telah digunakan se- ternal menurut Komite SPAP Ikatan Akun-
cara efisien dan ekonomis? tan Indonesia dalam Standar Profesi Akun-
f. Apakah tujuan organisasi telah dicapai tan Publik (2004) yaitu: Auditor internal
secara efektif? bertanggung jawab untuk menyediakan jasa
analisis dan evaluasi, memberikan keyakin-
Tujuan pemeriksanaan yang dilakukan an dan rekomendasi dan informasi lain kepa-
oleh internal auditor adalah untuk membantu da manajemen entitas dan bagian komisaris
semua pimpinan perusahaan (manajemen) atau pihak lain yang setara wewenang dan
dalam melaksanakan tanggung jawabnya tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tang-
dengan memberikan analisa, penilaian, sa- gung jawabnya tersebut auditor intern mem-
ran, dan komentar mengenai kegiatan yang pertahankan objektivitasnya yang berkaitan
diperiksanya. Untuk mencapai tujuan terse- dengan aktivitas yang diauditnya.
but, internal auditor harus melakukan kegiat- Wewenang yang dapat ditetapkan bagi
an-kegiatan berikut: auditor internal antara lain:
1). Menelaah dan menilai kebaikan, mema- a). Menyusun program audit internal secara
dai tidaknya dan penerapan dari sistem menyeluruh atau semua aktifitas dalam
pengendalian manajemen, pengendalian perusahaan.
intern, dan pengendalian operasional la- b). Menguji keandalan pengendalian mana-
innya serta mengembangkan pengendali- jemen.
an yang efektif dengan bia ya yang tidak c). Tanpa batasan untuk memasuki semua
terlalu mahal. bagian perusahaan, meneliti catatan, pe-
2). Memastikan ketaatan terhadap kebijak- laporan serta harta milik perusahaan.
an, rencana dan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen. Dalam program audit internal, untuk
3). Memastikan seberapa jauh harta perusa- dapat melakukan audit yang sistematis dan
haan dipertanggungjawabkan dan dilin- terarah maka pada saat audit dimulai, audit
dungi dari kemungkinan terjadinya sega- intenal terlebih dahulu menyusun suatu pe-
la bentuk pencurian, kecuranganm dan rencanaan atau program audit yang akan
penyalahgunaan. dilakukan. Program audit ini dapat diper-
4). Memastikan bahwa pengelolan data gunakan sebagai alat perencanaan dan pe-
yang dikembangkan dalam organisasi ngawasan yang efektif atas pekerjaan audit
dapat dipercaya. secara keseluruhan.
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 920

Dalam proses ERM, auditor internal ha- pengujian keakuratan informasi yang di-
rus mendapatkan bukti yang cukup dan te- gunakan dalam aktivitas pemantauan,
pat untuk menentukan bahwa tujuan kunci serta teknik lainnya yang sesuai.
dari proses manajemen risiko telah tercapai
dalam memberikan opini atas kecukupan Me-review isu terkait risiko yang mung-
proses manajemen risiko. Dalam mengum- kin menunjukkan kelemahan dalam praktik
pulkan bukti-bukti tersebut, auditor internal manajemen risiko dan, jika perlu, diskusikan
mungkin mempertimbangkan prosedur audit dengan manajemen senior dan Dewan. Jika
berikut ini: auditor yakin bahwa manajemen telah me-
1). Melakukan riset dan review perkem- nerima tingkat risiko yang tidak sesuai (atau
bangan, tren, dan informasi industri ter- yang dianggap tidak bisa diterima) dengan
kini terkait dengan usaha yang dilakukan strategi dan kebijakan manajemen risiko or-
oleh organisasi, serta sumber informasi ganisasi, auditor harus mengacu pada stan-
lain yang sesuai untuk menentukan risi- dar 2600 dan pedoman audit internal lain
ko dan eksposur yang dapat mempenga- terkait (PA 2120-1: Assessing the Adequacy
ruhi organisasi beserta prosedur pengen- of Risk Management Processes. Jan 1, 20-
dalian yang relevan. 09).
2). Me-review kebijakan perusahaan dan ri-
salah rapat Dewan untuk menentukan Pengertian Komite Audit
strategi bisnis organisasi, filosofi dan
metodologi manajemen risiko, selera ri- Komite Audit memiliki tugas terpisah
siko, serta penerimaan risiko. dalam membantu Dewan Komisaris untuk
3). Me-review laporan evaluasi risiko sebe- memenuhi tanggung jawabnya dalam mem-
lumnya yang dikeluarkan oleh manaje- berikan pengawasan secara menyeluruh. Se-
men, auditor internal, auditor eksternal, cara umum, komite audit dibentuk untuk
dan/atau sumber lain. membantu dewan komisaris (dalam two tiers
4). Melakukan wawancara dengan manaje- system) untuk mengawasi kinerja kegiatan
men lini dan manajemen senior untuk pelaporan keuangan dan pelaksanaan audit,
menentukan tujuan unit bisnis, risiko baik internal maupun eksternal di dalam per-
yang terkait, serta mitigasi risiko dan ak- usahaan. Dan karenanya, untuk memperta-
tivitas pemantauan pengendalian mana- hankan independensi, komite audit berang-
jemen. gotakan komisaris independen dan pihak-
5). Menyerap informasi untuk kemudian pihak luar perusahaan yang terlepas dari
secara independen mengevaluasi efekti- kegiatan manajemen sehari-hari dan mem-
vitas mitigasi risiko, pemantauan, dan punyai tanggung jawab utama untuk mem-
komunikasi risiko beserta kegiatan pe- bantu dewan komisaris dalam menjalankan
ngendalian terkait. tanggung jawabnya terutama dengan masa-
6). Menilai ketepatan garis pelaporan untuk lah yang berhu-bungan dengan kebijakan
aktivitas pemantauan risiko. akuntansi perusahaan, pengawasan internal,
7). Me-review kecukupan dan ketepatan dan system pelaporan keuangan. Komite au-
waktu pelaporan hasil manajemen risiko. dit yang bertanggung jawab untuk menga-
8). Review kelengkapan analisis risiko yang wasi laporan keuangan, mengawasi audit
dilakukan manajemen serta tindakan eksternal, dan mengamati sistem pengen-
yang diambil untuk mengatasi isu yang dalian internal (termasuk audit internal) da-
diangkat oleh proses manajemen risiko, pat mengurangi sifat opportunistic mana-
dan menyarankan perbaikan. jemen yang melakukan manajemen laba
9). Menentukan efektivitas proses self-as- (earnings management) dengan cara menga-
sessment yang dilakukan manajemen wasi laporan keuangan dan melakukan
melalui pengamatan, tes langsung atas pengawasan pada audit eksternal.
prosedur pengendalian dan pemantauan,
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 921

Peran komite audit adalah untuk men- mengembangkan atau mem-benchmark pro-
dukung fungsi audit internal, memastikan ses Enterprise Risk Management yang mere-
bahwa auditor internal memiliki status yang ka terapkan. Enterprise Risk Management
diperlukan dan sumber daya untuk tetap ob- didefinisikan sebagai berikut: “Enterprise
jektif (Bailey, 2007). Salah satu aspek yang Risk Management is a process, effected by
cukup penting dalam keberhasilan komite an entity's board of directors, management
audit dalam menjalankan tugasnya adalah and other personnel, applied in strategy
masalah komunikasi. Oleh karena itu komite setting and across the enterprise, designed
audit harus meningkatkan komunikasi de- to identify potential events that may affect
ngan dewan komisaris, manajemen, inter- the entity, and manage risks to be within its
nal auditor dan eksternal auditor. Adanya risk appetite, to provide reasonable assuran-
komunikasi yang lancar antara komite audit ce regarding the achievement of entity ob-
dengan berbagai pihak tersebut dapat me- jectives”.
nunjukkan eksistensi komite audit lebih e- Sebagai suatu proses, Enterprise Risk
fektif dan dapat meringankan tugas komi- Management adalah sarana untuk menca-
saris dalam mengawasi jalannya perusahaan. pai tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. E-
RM bukan sekadar kebijakan, isian survei
Enterprise Risk Management dan formulir, tetapi melibatkan orang di ber-
bagai aras organisasi. Applied in strategy
ERM didefinisikan oleh COSO (2004) setting, diterapkan dalam penyusunan strate-
sebagai sebuah proses yang dipengaruhi o- gi, across the enterprise, bersifat menyelu-
leh dewan entitas direksi, manajemen dan ruh di setiap tingkat dan unit organisasi, ter-
personil lainnya, diterapkan dalam penga- masuk keharusan untuk memandang risiko
turan strategi dan di seluruh perusahaan, tingkat entitas secara portofolio. Enterprise
yang dirancang untuk mengidentifikasi pe- Risk Management dirancang untuk mengi-
ristiwa potensial yang dapat mempengaruhi dentifikasi peristiwa-peristiwa potensial
entitas, dan mengelola risiko berada dalam yang mempengaruhi entitas dan mengelo-
risiko, untuk memberikan yang wajar jamin- la risiko agar senantiasa berada dalam risk
an mengenai pencapaian tujuan entitas. ER- appetite organisasi. Tujuannya adalah untuk
M COSO menjelaskan bahwa manajemen ri- memberikan re-Asonable Assurance (kepas-
siko perusahaan memungkinkan pemimpin tian secara wajar) bagi manajemen dan
perusahaan untuk menangani ketidakpastian, pengurus perusahaan terkait dengan Achie-
risiko yang terkait dan peluang yang me- vement of Objectives, pencapaian tujuan, da-
ningkatkan kapasitas untuk membangun ni- lam satu atau beberapa kategori terpisah
lai tambah. Nilai tambah ini akan semakin yang juga bisa bersifat tumpang tindih. Ti-
besar ketika pimpinan perusahaan menetap- dak ada entitas yang beroperasi dalam ling-
kan strategi dan tujuan untuk mencapai ke- kungan yang bebas risiko dan Enterprise
seimbangan yang optimal antara pertumbuh- Risk Management tidak menciptakan ling-
an usaha dengan risiko yang ada. kungan yang demikian. Akan tetapi, Enter-
Enterprise Risk Management (ERM) di- prise Risk Management memungkinkan ma-
definisikan dengan sangat baik oleh Com- najemen untuk beroperasi secara lebih efek-
mittee of Sponsoring Organizations of The tif dalam lingkungan yang penuh dengan ri-
Treadway Commission (COSO) dalam En- siko. Enterprise Risk Management mening-
terprise Risk Management Integrated Fra- katkan kemampuan organisasi untuk:
mework (2004). COSO menginisiasi suatu 1). Menyelaraskan risk appetite dan strategi.
proyek untuk mengembangkan suatu frame- Risk appetite adalah tingkat risiko, pada
work yang sehat secara konseptual. Frame- aras yang berbasis luas, yang dapat diterima
work ini mengintegrasikan prinsip, termino- oleh suatu perusahaan atau entitas dalam
logi, dan pedoman implementasi praktis un- mengejar sasaran-sasarannya. Manajemen
tuk mendukung program entitas dalam terlebih dahulu mempertimbangkan risk
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 922

appetite entitas dalam mengevaluasi alter- memberikan solusi terpadu untuk mengelo-
natif strategik, kemudian dalam menetap- la risiko-risiko tersebut.
kan objektif yang diselaraskan dengan stra- 7). Menangkap peluang.
tegi yang telah ditetapkan dan dalam me- Manajemen bukan hanya harus memper-
ngembangkan mekanisme untuk mengelola hatikan risiko tetapi juga peristiwa peristiwa
risiko-risiko terkait. potensial. Dengan mempertimbangkan rang-
2). Mengaitkan antara pertumbuhan, risiko kaian peristiwa terkait secara menyeluruh,
dan return Entitas menerima risiko se- manajemen dapat memiliki pemahaman ten-
bagai bagian dari penciptaan dan peme- tang peristiwa-peristiwa yang menjanjikan
liharaan nilai, dan mendapatkan return peluang.
sesuai risiko yang diambilnya. 8). Merasionalisasi kapital.
Enterprise Risk Management meningkat- Informasi yang lebih handal terkait de-
kan kemampuan entitas dalam mengidentifi- ngan total risiko entitas memungkinkan Di-
kasi dan menelaah (assess) risiko, menetap- rektur dan Komisaris serta manajemen per-
kan tingkat risiko yang dapat diterima, rela- usahaan menelaah secara lebih efektif kebu-
tif terhadap objektif pertumbuhan dan return tuhan modal perusahaan secara menyeluruh
yang dikehendaki. dan meningkatkan ketepatan alokasi modal.
3). Meningkatkan kualitas keputusan dalam Enterprise Risk Management bukanlah tu-
merespon risiko. juan, melainkan sarana yang penting. ERM
Enterprise Risk Management memperta- tidak berjalan terpisah dalam suatu entitas,
jam ketepatan dalam mengidentifikasi dan melainkan lebih merupakan enabler proses
memilih alternatif respon terhadap risiko manajemen. Enterprise Risk Management
menghindari (avoid), mereduksi (reduce), saling terkait dengan Corporate Governance
membagi (share) dan menerima (accept) ri- dengan memberikan informasi kepada peng-
siko. Enterprise Risk Management memberi- urus perusahaan (Direksi dan Komisaris)
kan manajemen metodologi dan teknik un- mengenai risiko-risiko yang paling signifi-
tuk membuat keputusan-keputusan tersebut. kan dan bagaimana risiko-risiko tersebut di-
4). Meminimalisasi kejutan dan kerugian kelola. ERM saling terkait dengan mana-
operasional. jemen kinerja dengan memberikan ukuran-
Entitas akan memiliki kapabilitas yang ukuran berbobot risiko (risk adjusted mea-
lebih tinggi untuk mengidentifikasi peristi- sures), dan dengan pengendalian internal,
wa-peristiwa potensial, menelaah risiko dan yang merupakan bagian tidak terpisahkan
menetapkan respon. Dengan demikian enti- dari Enterprise Risk Management.
tas dapat mereduksi kemungkinan terjadinya 9). Kebutuhan akan kompetensi di bidang
kejutan atau kerugian. ERM bagi Direktur dan Komisaris.
5). Mengidentifikasi dan mengelola risiko Sejarah berulangkali memperlihatkan
secara menyeluruh (crossenterprise bagaimana hal-hal yang buruk dapat dan te-
risks). lah menimpa perusahaan-perusahaan yang
Setiap entitas menghadapi tidak terhi- baik. Dalam bagian ini akan dibahas betapa
tung risiko yang mempengaruhi berbagai ba- pentingnya manajemen risiko bagi Direksi
gian da-lam organisasi. Manajemen bukan dan Komisaris sehingga kompetensi dalam
hanya harus mengelola risiko-risiko tersebut bidang Enterprise Risk Management kini te-
satu persatu, tetapi juga harus memahami lah menjadi suatu keharusan. Bencana-ben-
keterkaitan dampak risiko-risiko tersebut. cana korporasi dapat muncul dalam berbagai
6). Memberikan respon terpadu terhadap bentuk dan dapat menimpa perusahaan dan
risiko berganda. industri apapun. Disamping kerugian finan-
Proses bisnis mengandung di dalamnya sial murni, pengelolaan risiko dapat beraki-
banyak risiko inheren, dan Enterprise Risk bat rusaknya reputasi perusahaan, atau ke-
Management memungkinkan manajemen munduran perjalanan karir para eksekutif-
nya. Eskalasi kerusakan dapat berlangsung
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 923

dengan cepat hingga perusahaan yang tadi- d). Membuat keputusan pada respon ri-
nya sehat tiba-tiba menghadapi kebangkrut- siko.
an; seringkali peristiwa kerusakan ini dapat e). Menerapkan respon dan manajemen
menggoncangkan pondasi industri dan pasar risiko atas nama manajemen.
dengan parah. f). Akuntabilitas manajemen risiko.
Posisi pada audit internal dalam ERM
(IIA, 2004b) diuraikan tiga kategori peran Dibandingkan dengan pendahulunya, E-
ERM: RM COSO menambahkan konsep baru yai-
1). Peran inti audit internal dalam ERM ada- tu event management. Konsep ini dianggap
lah kegiatan yang berhubungan dengan sebagai perubahan penting terhadap COSO
layanan pemastian yang meliputi: I yang sangat baik untuk diterapkan pada
a). Pemberian keyakinan pada desain proses atau kegiatan berulang (repetitive).
dan efektivitas proses manajemen ri- Namun justru risiko timbul jika terjadi hal di
siko. luar dari proses atau kegiatan berulang tadi.
b). Pemberian keyakinan bahwa risiko Kejadian khusus atau special event ini dapat
dievaluasi dengan benar. memberikan dampak negatif, positif, atau
c). Mengevaluasi proses manajemen ri- keduanya. Kejadian dengan dampak negatif
siko. menimbulkan kerugian (risiko) yang dapat
d). Mengevaluasi pelaporan mengenai mengurangi atau menghambat peningkatan
status dari risiko-risiko kunci dan pe- nilai tambah. Kejadian dengan dampak po-
ngendaliannya. sitif sebaliknya, dapat menutupi dampak ne-
e). Meninjau pengelolaan risiko-risiko gatif atau menyajikan peluang baru. Peluang
kunci, termasuk efektivitas dari pe- itu sendiri merupakan kemungkinan yang di-
ngendalian dan respon lain terhadap harapkan akan terjadi dan secara positif
risiko-risiko tersebut. mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi
2). Peran tambahan lain yang boleh dilak- serta mendukung peningkatan nilai tambah.
sanakan dalam layanan konsultasi de- Pimpinan mengembalikan kembali peluang
ngan dibarengi pengamanan independen- tersebut kepada jalur strategi yang telah di-
si dan objektivitas yang cukup, antara la- rencanakan, kemudian merumuskan rencana
in: untuk merealisasikannya.
a). Memulai pembentukan ERM dalam COSO ERM memiliki delapan Kompo-
organisasi. nen kategori, yaitu:
b). Mengembangkan strategi manajemen 1. Lingkungan Internal.
risiko bagi persetujuan dewan. 2. Menetapkan Tujuan.
c). Memfasilitasi identifikasi dan evalu- 3. Event Identifikasi.
asi risiko. 4. Penilaian Risiko.
d). Pelatihan manajemen tentang meres- 5. Risiko Respon.
pon risiko. 6. Kegiatan Pengendalian.
e). Mengoordinasikan kegiatan ERM. 7. Informasi dan Komunikasi.
f). Mengonsolidasi laporan mengenai 8. Pemantauan.
risiko. Sedangkan tujuan komponen COSO E-
g). Memelihara dan mengembangkan RM adalah:
kerangka ERM. a). Strategi; tinggi tingkat tujuan, selaras
3). Peran dalam ERM yang tidak boleh di- dengan dan mendukung misi organisasi.
lakukan auditor internal adalah: b). Operasi; penggunaan yang efektif dan e-
a). Mengatur minat risiko (risk appeti- fisien sumber daya.
te). c). Pelaporan Keuangan; keandalan pelapor-
b). Menerapkan proses manajemen risi- an operasional dan keuangan.
ko. d). Kepatuhan; kepatuhan terhadap hukum
c). Menjamin manajemen risiko. dan peraturan yang berlaku.
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 924

Hasil riset George Allayannis dan Ja- lam kegiatan ERM yang telah dianggap co-
mes Watson (1990-1995) dari Universitas cok oleh IIA, sehingga terdapat sinyal risiko
Virginia menyimpulkan bahwa manajemen tinggi untuk kehilangan objektivitas auditor
risiko akan meningkatkan nilai perusahaan internal.
sekaligus mendukung pertumbuhan ekono- Penelitian lainnya, de Zwaan, dkk (20-
mi dengan menurunkan biaya modal dan 09) melakukan penelitian yang menunjuk-
mengurangi ketidakpastian aktivitas sosial. kan internal auditor yang memiliki keterli-
batan tinggi kurang bersedia melaporkan
Penelitian Terdahulu kerusakan prosedur ERM dan ditemukan
juga bahwa tidak ada pengaruh karakteristik
Studi yang dilakukan oleh Fraser dan hubungan yang kuat antara internal auditor
Henry (2007) di UK menemukan bahwa au- dan komite auditor akan mempengaruhi ke-
dit internal dapat terlibat dalam ERM. Pene- sediaan untuk melaporkan kerusakan prose-
litian ini terdiri dari wawancara dengan di- dur ERM. Perbedaan penelitian yang dilaku-
rektur keuangan, komite audit, auditor inter- kan dengan penelitian terdahulu adalah ba-
nal dan risiko direksi dari lima perusahaan gaimana cara data diperoleh. Penelitian yang
yang terdaftar, serta empat mitra dari peru- dilakukan menggunakan quasieksperimental
sahaan audit (Big Four). Para penulis juga sementara penelitian terdahulu mengguna-
menemukan bukti auditor internal memiliki kan true eksperimental. Metode tersebut di-
tanggung jawab untuk praktik ERM. Secara gunakan dengan menyesuaikan dengan kon-
umum, studi ini menunjukkan bahwa auditor disi lapangan tempat data diperoleh.
internal, dalam beberapa kasus, terlibat da-

Gambar 1. Kerangka Pemikiran.

Hipotesis Penelitian lam bentuk self-review, tekanan sosial, dan


keakraban (Brody and Lowe, 2000; Ahlawat
Peran auditor internal dalam manajemen and Lowe, 2004; Plumlee, 1985).
risiko perusahaan sudah diatur dalam ERM Dalam konteks studi masa kini, auditor
Roles (IIA, 2004b). Dalam peran-peran yang internal akan kurang bersedia untuk mela-
sudah diatur tersebut, terdapat beberapa ke- porkan rincian pada prosedur risiko kepada
terlibatan yang mungkin menimbulkan anca- komite audit ketika mereka sangat terlibat
man dalam objektifitas auditor internal. Ma- dalam manajemen risiko perusahaan diban-
najemen risiko perusahaan menimbulkan an- dingkan dengan ketika keterlibatan mereka
caman yang signifikan bagi objektifitas da- lebih rendah.
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 925

Penelitian dari Gul dan Subramaniam hubungannya dengan komite audit, peneliti-
(1994) menyediakan beberapa dukungan an diarahkan pada hipotesis yaitu:
empiris untuk kemampuan auditor internal
untuk menahan tekanan manajemen dalam H.1 : Peran Inti Internal Audit mempunyai
situasi ketika adanya sebuah komite audit. pengaruh dalam pelaksanaan Enter-
Sebuah baris pelaporan langsung dengan ko- prise Risk Management (ERM) berupa
mite audit dianggap untuk meningkatkan pelaporan kerusakan prosedur Risiko.
status audit internal (Adamec et al., 2005) H.2 : Peran sah Intenal audit dengan safe-
dan untuk menghilangkan kemungkinan an- guard mempunyai pengaruh dalam pe-
caman tekanan sosial ketika audit internal laksanaan Enterprise Risk Manage-
diperlukan untuk melaporkan kepada mana- ment (ERM) berupa pelaporan keru-
jemen (Blue Ribbon Komite, 1999; Cohen et sakan prosedur Risiko.
al., 2004). Berdasarkan pembahasan di atas, H.3 : Peran yang tidak harus dilakukan oleh
auditor internal kemungkinan akan menahan Internal Audit mempunyai pengaruh
tekanan dari manajer lain untuk kompromi dalam pelaksanaan Enterprise Risk
objektivitas ketika mereka memiliki hubung- Management (ERM) berupa pelaporan
an yang kuat dan dekat dengan komite audit. kerusakan prosedur Risiko.
Oleh karena itu, dalam situasi di mana au- H.4 : Objectivitas Internal Audit mempunyai
ditor internal memiliki keterlibatan rendah pengaruh dalam pelaksanaan Enter-
pada manajemen risiko perusahaan, kami prise Risk Management (ERM) berupa
berharap bahwa mereka akan lebih bersedia pelaporan kerusakan prosedur Risiko.
untuk melaporkan gangguan dalam prosedur H.5 : Peran inti Intenal audit, Peran sah
berisiko yang melibatkan rekan-rekan mere- internal audit dengan safeguard, Peran
ka ketika hubungan mereka kuat dengan ko- yang tidak harus dilakukan, dan Objec-
mite audit. Skenario kedua melibatkan peng- tivitas Internal Audit berpengaruh
akuan kelemahan dalam kinerja sendiri. Ka- secara bersamaan terhadap pelaksana-
mi berharap bahwa auditor internal enggan an Enterprise Risk Management (ER-
untuk melaporkan rincian prosedur risiko M) berupa pelaporan kerusakan prose-
yang secara pribadi mereka bertanggung ja- dur Risiko.
wab, karena ini dapat berdampak negatif ter-
hadap reputasi dan evaluasi kinerja mereka Metode Penelitian
(Stefaniak dan Robertson, 2010; Donnelly et
al., 2003; Larrick, 1993; Messier dan Quil- Pemilihan dan Pengumpulan Data
liam, 1992; McNair, 19-91). Namun, hu-
bungan yang erat dengan komite audit dapat Penelitian ini dilaksanakan dengan
memberikan auditor internal keyakinan lebih mengambil data dari kuisioner yang disebar-
besar bahwa dia akan diperlakukan secara kan pada Internal Audit yang beroperasional
adil oleh komite audit karena kepercayaan di Perbankan dan Perusahaan swasta, dalam
yang telah dibangun dari waktu ke waktu. hal ini penelitian mengambil Internal Audit-
Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa or pada satu Bank daerah dan satu perusaha-
auditor internal akan lebih bersedia untuk an manufaktur, serta salah satu Kantor
bertanggung jawab melaporkan rincian da- Akuntan Publik (KAP) yang ada di propinsi
lam prosedur risiko ketika mereka memiliki Riau.
hubungan erat dengan komite audit, tetapi Populasi dalam penelitian ini adalah para
kemauan untuk menyediakan laporan tidak auditor internal beserta komite audit bekerja
akan sekuat seperti situasi di mana mereka di perusahaan-perusahaan baik itu manufak-
tidak bertanggung jawab atas rincian terse- tur, jasa keuangan. Alasan penentuan peru-
but. Oleh karena itu, untuk memprediksi sahaan tersebut adalah dikarenakan peneliti
efek interaksi keterlibatan auditor internal ingin mengetahui bagaimana internal audit
dalam manajemen risiko perusahaan dan terlibat dalam pelaksanaan ERM pada
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 926

entitas tersebut. Perusahaan tersebut. Sampel sering disebut prosedur risiko. Prosedur risi-
adalah bagian dari populasi (elemen-elemen ko itu akan dilaksanakan lalu kemudian di-
populasi) yang dinilai dapat mewakili ka- buat laporan agar dapat diketahui apakah
rakteristiknya. Penentuan sampel pada pene- semua yang telah dilakukan selama ini se-
litian ini dilakukan dengan metode conve- suai prosedur atau tidak. Terkadang terjadi
nience sampling. Penentuan sample meng- kesalahan dalam prosedur risiko tersebut na-
gunakan metode convenience sampling kare- mun tidak disebutkan dalam pelaporan. Pe-
na informasi mengenai keberadaan auditor laporan kesalahan prosedur ini dapat dilihat
internal dalam perusahaan tidak diketahui dari bagaimana status manajemen risiko pa-
secara pasti. Oleh karena itu, sampel yang da perusahaan tersebut apakah sudah berja-
dipakai oleh peneliti adalah auditor internal lan dengan lancar dan baik atau belum.
pada perusahaan swasta dan pada Perbankan 2. Pelaporan kerusakan risiko prosedur.
dalam hal ini auditor internal pada bank da- • Y1.1 Kondisi penerapan ERM pada per-
erah. Ditargetkan pada penelitian ini total usahaan.
Internal Auditor yang akan dapat membe- • Y1.2 Pentingnya ERM pada perusaha-
rikan respon dari kuisioner adalah melebihi an.
dari 30 responden dengan tujuan jawaban • Y1.3 Implementasi ERM dalam perusa-
dari responden dapat dianalisa dan hasil pe- haan.
nelitian tidak bias, sehingga dapat diberikan • Y1.4 Penggunaan ERM dan implemen-
kesimpulan atas analisa hasil penelitian ter- tasi yang sudah baik.
sebut. • Y1.5 Adanya keinginan untuk meng-
gunakan ERM.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Independen
Variabel adalah apa pun yang dapat
membedakan atau membawa variasi pada Variabel independen merupakan variabel
nilai (Sekaran, 2003). Dalam penelitian ini yang menjelaskan atau mempengaruhi varia-
melibatkan dua variabel, yaitu variabel de- bel lain. Variabel independen dalam peneli-
penden dan variabel independen. tian ini yaitu tingkat keterlibatan auditor in-
ternal yang tinggi dalam ERM (yang di-
Variabel Dependen (Terikat) manipulasi sebagai tinggi atau rendah) dan
karakteristik hubungan yang kuat antara au-
Menurut Sugiyono (2007:4), “Variabel ditor internal dan komite audit.
dependen merupakan variabel yang dipenga- Tingkat Keterlibatan Auditor Internal
ruhi atau yang menjadi akibat karena ada- yang Tinggi Dalam ERM  Terdapat pada
nya variabel bebas”. Variabel dependen da- Variabel independen X1, X2, X3.
lam penelitian ini adalah Pelaksanaan Enter- • Konsep Peran Auditor Internal dalam E-
prise Risk Management yaitu pelaporan ke- RM (IIA,2004a,b).
rusakan prosedur risiko. • Menggunakan 18 pertanyaan indikator
Pelaksanaan Enterprise Risk Manage- yang diadopsi dari Peran Auditor In-
ment yaitu: ternal dalam ERM (IIA,2004a,b) dengan
1. Pelaporan KesalahanProsedur Risiko. penyesuaian. Skala pengukuran yang di-
Dalam pelaksanaannya, dari setiap pro- gunakan adalah skala likert dengan
ses yang terdapat dalam manajemen risiko jumlah skor antara 1 sampai dengan 5
perusahaan akan menghasilkan sebuah la- (menyatakan sangat tidak setuju sampai
poran tentang bagaimana proses dalam ma- sangat setuju).
najemen risiko perusahaan itu telah berjalan.
Setiap proses dalam manajemen risiko itu Peran Inti Internal Audit
mempunyai prosedur masing-masing seperti
yang sudah ditetapkan. Prosedur tersebut Dalam penelitian ini menggunakan
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 927

variabel Peran inti internal audit dalam me- X2.8: Memperjuangkan pembentuk-
laksanakan Enterprise Risk Management da- an ERM (Championing esta-
lam aktivitasnya. Dalam hal ini akan diaju- blishment of ERM).
kan pertanyaan sebagai berikut: X2.9: Mengembangkan strategi ma-
najemen risiko untuk memper-
X1: Core internal auditing roles in ERM. oleh approval Direksi (Deve-
X1.1: Internal Audit memberikan ja- loping risk management stra-
minan atas proses manajemen tegy for board Approval)
Risiko (Giving assurance on X3: Roles internal auditing should not
risk management processes). undertake (Peran audit internal
X1.2: Internal Audit memberikan ja- yang tidak harus dilakukan ).
minan bahwa Risiko yang ter- X3.1: Mengatur risk appetite.
jadi di operasional perusahaan X3.2: Internal Audit harus memeas-
dievaluasi dengan benar. (Gi- tikan adanya pelaksanaan pro-
ving assurance that risks are ses manajemen risiko.
correctly evaluated). X3.3: Mengambil keputusan atas
X1.3: Internal Audit Mengevaluasi tanggapan risiko.
manajemen Risiko (Evaluating X3.4: Menerapkan tanggapan risiko
risk management processes). atas nama manajemen.
X1.4: Internal Audit mengevaluasi X3.5: Akuntabilitas manajemen risi-
pelaporan Risiko (Evaluating ko.
the reporting of risks).
X2: Legitimate internal auditing roles Jenis dan Sumber Data
with safeguards
X2.1: Internal Audit Meninjau pe- Jenis data yang digunakan dalam pene-
ngelolaan risiko utama (Revi- litian ini adalah data primer. Data primer
ewing the management of key merupakan sumber data penelitian yang di-
risks). peroleh secara langsung dari sumber asli, ti-
X2.2: Memfasilitasi identifikasi dan dak melalui perantara. Data primer yang di-
evaluasi risiko (Facilitating i- gunakan berupa data subyek (self report da-
dentification and evaluation of ta) yang berupa opini dan karakteristik dari
risks). responden. Data primer dalam penelitian ini
X2.3: Internal Audit harus melaku- berupa:
kan pembinaan manajemen 1. Karakteristik responden yaitu auditor in-
dalam merespon risiko (Co- ternal pada perusahaan yang memiliki
aching management in res- pengalaman audit internal antara lima
ponding to risks). dan 15 tahun.
X2.4: Mengkonsolidasikan pelapor- 2. Tanggapan atau opini responden atas ke-
an pada risiko (Consolidating terlibatan audit internal dalam ERM
the reporting on risks). (Manajemen Risiko Perusahaan) dan ke-
X2.5: Mengkoordinasikan kegiatan kuatan hubungan antara komite audit a-
ERM (Coordinating ERM ac- tau audit internal.
tivities). Sumber data adalah para auditor in-
X2.6: Mengkonsolidasikan pelapor- ternal yang bekerja di perusahaan perusa-
an pada risiko (Consolidating haan di Propinsi Riau.
the reporting on risks).
X2.7: Mempertahankan dan me- Metode Pengumpulan Data
ngembangkan kerangka ERM
(Maintaining and developing Metode pengumpulan data yang di-
the ERM framework). lakukan dalam penelitian ini adalah
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 928

menggunakan metode penyebaran kuisioner bungan memiliki nilai rata-rata yang ber-
yang telah disusun secara terstruktur, dima- beda. Uji ini bertujuan untuk membanding-
na sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan kan rata-rata dua grup yang tidak berhu-
pada responden untuk ditanggapi sesuai de- bungan satu sama lain. Apakah kedua group
ngan kondisi yang dialami oleh responden tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sa-
yang bersangkutan. Pertanyaan berkaitan ma atau tidak sama secara signifikan (Gho-
dengan pengalaman responden serta opini zali, 2011).
atau tanggapan terhadap keterlibatan audit
internal dalam ERM serta kekuatan hu- Analisis Statistik Deskriptif
bungan komite audit dengan audit internal
dari para auditor internal di perusahaan- Diskripsi jawaban responden di sini di-
perusahaan yang ada di Propinsi Riau, dan maksudkan untuk menganalisis data berda-
juga untuk mengetahui seberapa besar E- sarkan atas hasil yang diperoleh dari ja-
RM sudah diterapkan di perusahaan- per- waban responden terhadap masing-masing
usahaan yang ada di Propinsi Riau. Dalam indikator pengukur variabel.
pengukurannya, setiap responden diminta
pendapatnya mengenai suatu pertanyaan, Pengujian Hipotesis
dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan
5. Skala pengukuran persepsi responden Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
(skala Likert 1 s.d 5) Sangat rendah sampai dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Sangat tinggi 1 2 3 4 5. a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk me-
Metode Analisis Data nentukan teknik analisis data yang paling
tepat ntuk membuktikan hipotesis. Pengu-
Penelitian ini menggunakan metode ku- jian normalitas data dilakukan dengan
antitatif, diharapkan akan didapatkan hasil menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pa-
pengukuran yang lebih akurat tentang res- da masing-masing kelompok.
pon yang diberikan oleh responden, se-
hingga data yang diberikan oleh respon- Hasil dan Pembahasan
den, sehingga data yang berbentuk angka
tersebut dapat diolah dengan menggunakan Hasil Penelitian
metode statistik.
a. Uji Reliabilitas Deskripsi Data Penelitian
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan Penelitian ini menggunakan data primer
indikator dari variabel atau konstruk. Su- berupa kuesioner, dengan memberikan per-
atu kuesioner dikatakan reliabel atau handal tanyaan sesuai dengan Keterlibatan Auditor
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan dalam menerapkan Enterprise Risk Manage-
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke ment (ERM). Responden yang menjadi ob-
waktu (Ghozali, 2011). jek penelitian adalah para Auditor Internal
b. Uji Validitas yang bekerja pada jenis perusahaan manu-
Uji validitas digunakan untuk mengu- faktur. Jumlah Auditor Internal yang digu-
kur sah atau valid tidaknya suatu kuesio- nakan pada responden penelitian ini berjum-
ner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika lah 37 orang dengan berbagai jenis Auditor.
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk Pengolahan data berdasarkan hasil jawaban
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuisioner yang diberikan ke responden.
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).
c. Uji Beda t-test Uji Asumsi Klasik
Uji beda t-test digunakan untuk menen-
tukan apakah dua sample yang tidak berhu- Sebelum melakukan interpretasi terhadap
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 929

hasil regresi, terlebih dahulu dilakukan


pengujian terhadap asumsi-asumsi klasik
agar hasil tersebut layak digunakan. Peng-
ujian ini diperlukan agar model regresi
menjadi suatu model yang lebih representa-
tif. Analisis data uji asumsi klasik dalam pe-
nelitian ini antara lain melalui uji norma-
litas, multikolinearitas, autokorelasi dan he-
teroskedastisitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk meng-


uji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distri-
busi normal. Untuk menguji apakah residual
berdistribusi normal atau tidak terdapat dua
cara yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas dengan P-
a). Analisis Grafik Plot.

Uji normalitas dengan analisis grafik di-


lakukan dengan metode grafik histogram
dan Probability Plot (P-Plot). Selengkap-
nya mengenai hasil uji normalitas pene-
litian ini dapat dilihat pada Gambar. 2
berikut ini:

Gambar 4. Hasil Uji Normalitas dengan


Scatter plot.

Dengan melihat tampilan pada grafik


histogram dalam gambar 1 memberikan pola
distribusi yang mendekati normal, sedang-
kan pada gambar grafik normal probability
plot menunjukkan titik-titik menyebar dise-
kitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal. Maka da-
pat disimpulkan bahwa model regresi da-
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas dengan lam penelitian ini telah memenuhi asumsi
Histogram. normalitas.
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 930

Uji Statistik Pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai


VIF X1, X2, X3, X4, dan X5 lebih kecil dari
Uji Multikoloneritas 10, maka masing-masing variabel tidak ter-
dapat multikolinearitas.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi dite- Koefisien determinasi
mukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seha- Uji koefisien determinasi (R2) pada in-
rusnya tidak terjadi korelasi di antara vari- tinya adalah untuk mengetahui seberapa ja-
abel independen. Multikolinearitas dapat di- uh kemampuan model dalam menerangkan
lihat dari perhitungan nilai tolerance serta variasi variabel dependen. Nilai koefisien
Variance Inflation Factor (VIF). Suatu mo- determinasi (R2) adalah antara 0 (nol) dan 1
del regresi disimpulkan tidak ada masalah (satu). Nilai koefisien determinasi (R2) yang
multikolinearitas adalah apabila memiliki kecil berarti kemampuan variabel-variabel
nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan independen dalam menjelaskan variasi vari-
nilai Variance Inflation Factor (VIF) le- abel dependen amat terbatas. Nilai yang
bih kecil dari 10 (Ghozali, 2011:106). Se- mendekati satu berarti variabel-variabel in-
lengkapnya hasil pengujian asumsi klasik dependen memberikan hampir semua infor-
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 1 masi yang dibutuhkan untuk memprediksi
berikut ini: variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:
97).
Tabel 1. Tabel Uji Multikolinearitas. Pada model regresi berganda pengguna-
an nilai Adjusted R2 lebih baik dibanding-
Collinearity kan dengan hanya melihat pada nilai koefisi-
Model Statistics en determinasi (R2) untuk mengetahui se-
Tolerance VIF berapa jauh kemampuan model dalam me-
1 (Constant) nerangkan variasi variabel dependen. Hal ini
AVEX1 .356 2.810 disebabkan penggunaan koefisien determi-
nasi (R2) memiliki kelemahan mendasar ya-
AVEX2 .487 2.055
itu bias terhadap jumlah variabel indepen-
Avex3 .691 1.447 den yang dimasukkan ke dalam model. Ha-
AveX4 .315 3.172 sil uji koefisien determinasi dapat dilihat pa-
AveX5 .259 3.860 da tabel 2.

Tabel 2. Uji Determinasi.

Model R R Square Adjusted R Square


a
1 .835 .697 .648
a. Predictors: (Constant), AveX5, Avex3, AVEX2, AVEX1, AveX4.
b. Dependent Variable: AveY1.

Dari tabel 2 di atas menunjukkan bahwa X3; Roles IA tidak harus melakukan, d) X4;
nilai Adjusted R2 sebesar 0,697 berarti bah- Hubungan antar Komite Audit dan Audit
wa sebesar 69,7% variasi variabel depen- Internal yang Kuat, e) X5; Hubungan antar
den yaitu Y1: Pelaporan Kerusakan Risiko Komite Audit yang lemah dalam penelitian
Prosedur dapat dijelaskan oleh variabel in- ini. Hal ini menandakan masih rendah a-
dependen yaitu: a) X1; Peran inti IA dalam tau lemahnya kemampuan variabel indepen-
ERM, b) X2; Peran IA yang legitimate, c) den dalam menjelaskan variabel dependen,
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 931

sedangkan sisanya yaitu sebesar 30,3% di- hitung dengan F tabel atau dapat pula dila-
jelaskan oleh variabel lain yang tidak kukan dengan membandingkan nilai proba-
dimasukkan dalam penelitian ini. bilitas signifikansi dengan tingkat signifi-
kansi yang telah ditentukan, yaitu sebesar
Pengujian Hipotesis 0,05. Berdasarkan gambar, diperoleh hasil
bahwa Nilai probabilitas signifikansi sebesar
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini 0,000 juga menunjukkan nilai yang lebih ke-
menggunakan analisis regresi linier seder- cil dari pada tingkat signifikansi yang telah
hana dan analisis regresi linier berganda. ditentukan yaitu 0,05 (0,00 < 0,05). Berda-
Teknik analisis regresi linier sederhana di- sarkan hasil uji hipotesis tersebut, dapat di-
gunakan untuk menguji hipotesis pertama. katakan bahwa hipotesis yang berbunyi Ke-
Hal ini dilakukan untuk mengetahui penga- terlibatan Internal Auditor dalam pelaksa-
ruh variabel independen terhadap variabel naan ERM. Uji statistik F pada dasarnya di-
dependen secara parsial. Hal ini bertujuan gunakan untuk mengetahui apakah semua
untuk mengetahui pengaruh variabel inde- variabel independen/bebas yang dimasukkan
penden berupa leverage terhadap manaje- dalam model mempunyai pengaruh secara
men variabel dependen. Teknik analisis ter- bersama-sama terhadap variabel dependen/
sebut dilakukan dengan menggunakan pro- terikat (Ghozali, 2011:98). Uji statistik F da-
gram SPSS versi 23. lam penelitian ini dilakukan dengan melihat
nilai signifikansi (sig) pada uji ANOVA.
Uji Signifikansi Regresi Berganda (Uji F) Selengkapnya mengenai hasil uji statistik F
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 beri-
Pengujian signifikansi regresi berganda kut ini:
dilakukan dengan cara membandingkan F

Tabel 3. Uji-F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8.781 5 1.756 14.253 .000b
Residual 3.820 31 .123
Total 12.601 36
a. Dependent Variable: AveY1.
b. Predictors: (Constant), AveX5, Avex3, AVEX2, AVEX1, AveX4.

Dari tabel 3 di atas menunjukkan nilai F Komite Audit yang lemah berpengaruh se-
hitung sebesar 14,253 dengan nilai signifi- cara bersama-sama atau simultan terhadap
kansi sebesar 0,000. Hal ini menandakan pelaporan kerusakan risiko prosedur.
bahwa model regresi dapat digunakan untuk
Pelaporan Kerusakan Risiko Prosedur kare- Uji Signifikansi Parameter Individual
na nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig (Uji Statistik t)
<5%). Maka dapat disimpulkan Hipotesi di-
terima yang menunjukkan bahwa terdapat Dari hasil pengujian terhadap asumsi
pengaruh yang signifikan antara X1; Peran klasik, diperoleh model tersebut telah me-
inti IA dalam ERM, X2; Peran IA yang legi- menuhi asumsi normalitas, multikolineari-
timate, X3; Roles IA tidak harus melakukan, tas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
X4; Hubungan antar Komite Audit dan Au- Pengujian hipotesis dilakukan dengan
dit Internal yang Kuat. X5; Hubungan antar menguji model persamaan regresi secara
parsial terhadap masing-masing variabel
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 932

bebas. Uji statistik t bertujuan untuk me- kan variabel dependen yaitu Abnormal Arus
ngetahui seberapa jauh pengaruh variabel Kas. Model regresi pada penelitian ini diuji
independen secara individual (parsial), yaitu dengan melihat nilai sig yang terdapat pada
leverage , kualitas audit, dalam menerang- tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Uji-t.

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.488 .997 -.489 .628
AVEX1 .380 .222 .284 1.716 .096
AVEX2 -.287 .244 -.167 -1.176 .248
Avex3 .317 .163 .231 1.940 .062
AveX4 .387 .177 .386 2.193 .036
AveX5 .340 .255 .259 1.332 .193

Berdasarkan hasil uji statistik t pada regresi sebagai berikut:


tabel 4 di atas, maka diperoleh persamaan

Pelp. Ker. Prosedur Risiko = -0.488 + 0,380X1-0,287X2 + 0,317X3 + 0,387X4 + 0,340X5 + ε

Dari persamaan regresi di atas, diketahui naan Peran inti dalam implementasi ERM
bahwa konstanta sebesar -0,488 menyatakan dalam Prosedur Pelaporan kerusakan Risiko
bahwa apabila variabel independen yang memperlihatkan nilai koefisien regresi sebe-
terdiri dari X1; Peran inti IA dalam ERM, sar 0,380 dengan nilai nilai t hitung sebesar
X2; Peran IA yang legitimate, X3; Roles IA 1,716 yang berada diatas 0,05. Hal ini ber-
tidak harus melakukan, X4; Hubungan antar arti bahwa variabel X1: Peran inti Internal
Komite Audit dan Audit Internal yang Kuat. Audit tidak memiliki pengaruh yang sig-
X5; Hubungan antar Komite Audit yang le- nifikan dalam hal Prosedur Pelaporan Keru-
mah, maka Pelaporan Kerusakan Risiko Pro- sakan Risiko
sedur dengan arah negatif. Hal ini berarti
variabel independen yang terdiri dari X1; b. Pengaruh Peran IA yang Legitimate
Peran inti IA dalam ERM, X2; Peran IA terhadap Prosedur Pelaporan
yang legitimate, X3; Roles IA tidak harus Kerusakan Prosedur Risiko
melakukan, X4; Hubungan antar Komite
Audit dan Audit Internal yang Kuat. X5; Pengujian hipotesis mengenai pengguna-
Hubungan antar Komite Audit yang lemah an variabel Peran Internal Audit terhadap
artinya variabel independen yang lemah ter- Prosedur Pelaporan Kerusakan Risiko mem-
hadap variabel pelaporan Kerusakan Risiko perlihatkan koefisien regresi sebesar -0,287
Prosedur. dan nilai t hitung sebesar -1,176 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,248. Hal ini berarti
Pembahasan Hasil Penelitian bahwa Peran IA yang legitimate tidak me-
miliki pengaruh yang signifikan terhadap
a. Pengaruh Peran Inti IA dalam ERM pelaporan Kerusakan Risiko Prosedur Audit.
terhadap Prosedur Pelaporan
Kerusakan Prosedur Risiko c. Pengaruh Role IA yang tidak harus
dilakukan terhadap Prosedur
Pengujian hipotesis mengenai penggu- Pelaporan Kerusakan Risiko
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 933

Pengujian hipotesis mengenai penggu- tinggi pada implementasi Enterprise


naan Role IA ya ng tidak harus dilakukan Risk Management perusahaan tidak ber-
terhadap Prosedur Pelaporan Kerusakan Ri- pengaruh dan signifikan terhadap pela-
siko memperlihatkan koefisien Regresi se- poran kerusakan prosedur manajemen ri-
besar 0,317 dan nilai t hitung sebesar 1,940 siko perusahaan. Hal ini menunjukkan
dengan nilai signifikansi 0.062. Hal ini ber- bahwa peran auditor internal dalam ma-
arti Role IA yang tidak harus dilakukan ti- najemen risiko perusahaan tidak mem-
dak memiliki pengaruh yang signifikan ter- pengaruhi pelaporan kerusakan prose-
hadap Prosedur Pelaporan Kerusakan Risi- dur manajemen risiko perusahaan.
ko. 2) Hasil statistik menunjukkan bahwa ka-
rakteristik hubungan yang kuat antara
d. Pengaruh Hubungan Antar Komite auditor internal dengan komite audit ber-
Audit dan Audit Internal Audit yang pegaruh positif dan signifikan terhadap
Kuat terhadap Prosedur Pelaporan pelaporan kerusakan prosedur risiko per-
Kerusakan Risiko usahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
karakteristik hubungan antara auditor in-
Pengujian Hipothesis mengenai Hubung- ternal dengan komite audit berpengaruh
an Komite Audit dan Audit Internal terhadap terhadap pelaporan kerusakan prosedur
Prosedur Pelaporan Kerusakan Risiko mem- risiko perusahaan. Hasil statistik menun-
punyai koefisien regresi sebesar 0,340 dan jukkan bahwa audit internal yang me-
nilai t hitung sebesar 2,193 dengan nilai sig- miliki hubungan audit internal-komite a-
nifikansi adalah 0,036. Maka hal ini berarti udit yang kuat akan sangat mendukung
bahwa Hubungan Komite Audit dan Audit internal auditor yang memiliki keterli-
Internal memili pengaruh yang sangat kuat batan yang tinggi untuk melaporkan ke-
terhadap Prosedur Pelaporan Kerusakan rusakan prosedur risiko yang lebih besar.
Prosedur.
Implikasi Penelitian
e. Pengaruh Hubungan Antar Komite
Audit yang Lemah terhadap Prosedur Dengan adanya penelitian ini, diharap-
Pelaporan Kerusakan Risiko kan hubungan koordinasi kerja yang baik
antara internal audit dan komite audit dalam
Pengujian Hipothesis mengenai Hubung- suatu entitas dalam pelaksanaan Enterprise
an Komite Audit dan Audit Internal yang Risk Management berupa melaporkan keru-
lemah terhadap Prosedur Pelaporan Keru- sakan prosedur risiko, akan memiliki keter-
sakan Risiko mempunyai koefisien regresi libatan yang lebih tinggi dalam menyam-
sebesar 0,387 dan nilai t hitung sebesar paikan informasi kerusakan prosedur risiko
1,332 dengan nilai signifikansi adalah 0,193. tersebut kepada manajemen. Sehingga ma-
Maka hal ini berarti bahwa Hubungan Ko- najemen dapat mengantisipasi kemungkinan
mite Audit dan Audit Internal yang lemah terjadinya kesalahan dengan dalam kerusak-
tidak memiliki pengaruh terhadap pelaporan an prosedur dapat diminimalisasi.
Kerusakan Prosedur Risiko.
Keterbatasan Penelitian
Kesimpulan
Penelitian ini memiliki beberapa keter-
Berdasarkan hasil analisis dan pemba- batasan, antara lain, Pertama pemisahan ke-
hasan yang telah dijelaskan di bab sebe- lompok keterlibatan maupun hubungan ha-
lumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini nya didasarkan pada nilai rata-rata karena
adalah: tidak ada patokan yang jelas. Kedua, pene-
1) Hasil statistik menunjukkan bahwa ting- litian sejenis di Indonesia masih sangat ja-
kat keterlibatan auditor internal yang rang sehingga menyulitkan untuk pencarian
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 934

bahan perbandingan dan referensi. Accounting, Vol. 15 No. 1, pp. 87-110.

Daftar Pustaka Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis


Multivariate dengan Program SPSS.
Adamec, B. A., Leinicke, L. M., Ostros- Semarang: Badan Penerbit Universitas
ky, J. A. and Rexroad, W. M., (2005). Diponegoro.
“Getting a leg up”, Internal Auditor,
Vol. 62 No. 3.pp 40-5. Gul, F. and Subramaniam, N., (1994).
“Audit committee, gifts and discounts,
ASX Corporate Governance Council, 20- and familiarity as factors affecting in-
07. Corporate Governance Principles ternal auditors’ professional objectivi-
and Recommendations, 2nd ed., Sydney: ty”, The Review of Business Studies,
ASX. Vol. 3 No. 1, pp. 89-99.

Bailey, J. A., (2007). “Best practices for in- IIA, (2004a). “COSO releases new ERM
ternal auditor independence”, Internal framework”, available at: www.theiia.
Auditing, Vol. 22 No. 2, pp. 34-7. org/guidance/additional-esources/coso-
related-resources/coso-releases-new-erm
Blue Ribbon Committee, 1999. Report -framework/. (accessed 20 September
and Recommendations, Blue Ribbon 2011).
Committee on Improving the Effective-
ness of Corporate Audit Committees, IIA, (2004b). “The role of internal audit-
New York Stock Exchange, New York, ing in enterprise risk management”,
NY. available at: www.iia.org.au/technical
Resources/knowledgeitem.aspx?ID¼32.
Brody, R. G. and Lowe, D. J., (2000). “The (accessed 20 September 2011).
new role of the internal auditor: im-
plications for internal auditor objectivi- Larrick, R. P., (1993). “Motivational fac-
ty”, International Journal of Auditing, tors in decision theories: the role of self-
Vol. 4 No. 2, pp. 169-76. protection”, Psychological Bulletin, Vol.
113 No. 3, pp. 440-50.
COSO, 2004. Internal Control – Integrat-
ed Framework, Executive Summary, McNair, C. J., (1991). “Proper compromis-
Committee of Sponsoring Organisations, es: the management control dilemma in
available at: www.coso.org/documents/ public accounting and its impact on au-
COSO_ERM_ExecutiveSummary.pdf. ditor behaviour”, Accounting, Organiza-
(accessed 7 June 2006) tion, and Society, Vol. 16 No. 7, pp.
635-53.
DeZoort, F. T., Hermanson, D. R., Archam-
beault, D. S. and Reed, S. A., (2002). Messier, W. And Quilliam, W., (1992). “The
“Audit committee effectiveness: a syn- effect of accountability on judgment:
thesis of the empirical audit committee development of hypotheses for audit-
literature”, Journal of Accounting Lite- ing”, Auditing: A Journal of Practice
rature, Vol. 21 No. 2, pp. 38-75. & Theory, Vol. 11, pp. 123-52 (sup-
plement).
Donnelly, D. P., Quirin, J. J. and O’Bry-
an, D., (2003). “Auditor acceptance of Sarens, G. and De Beelde, I., (2006).
dysfunctional audit behavior: an expla- “Internal auditors’ perception about
natory model using auditors’ personal their role in risk management: a com-
characteristics”, Behavioral Research in parison between US and Belgian
Peran Internal Audit dalam Implementasi Enterprise Risk Management berupa ... 935

companies”, Managerial Auditing Jour- nificance and superiors’ historical re-


nal, Vol. 21 No. 1, pp. 63-80. actions influence auditors’ likelihood
to admit a mistake”, International Jour-
Stefaniak, C and Robertson, J. C.,(2010). nal of Auditing, Vol. 14, pp. 41-55.
“When auditors err: how mistake sig-

You might also like