Professional Documents
Culture Documents
7475 16478 1 SM PDF
7475 16478 1 SM PDF
Abstract: This paper investigated how much the public's willingness to pay (WTP) for the cost
of public water supply services (PDAM) in Pekanbaru City. This research also projected how
much urban water demand of this city for period of 2014-2032. This study divided samples into
two categories, namely (i) middle and high income society, and (ii) low income one. These
categories were based on the type of house ownership, and the percentage of low income
family in this city This research obtained two main factors affected to the WTP for public water
services (Y), such as; (i) the number of family members (X1), and (ii) the amount of family
income (X2). The equation formula of Y = -677.816 + 12934.502 X1 + 0.012 X2. The average
public’s willingness to connect to PDAM for the middle and high income society was 62.13%
and for the lower class was 44.44%.There was a trend that the middle and high incomes
society’s water demand was relatively higher than that the lower one. The amount of water
3
tariffs for middle and high income class society was at the average of Rp.6.615 / m , and
3
Rp.4.971/m for the lower income one. This tariff was higher than the average tariff in 2014 (Rp.
3
3,300 / m ). The water supply capacity in 2014 was estimated to 620 l/sec, and it was projected
that water demand in 2032 will increase to 3,946 l/sec (three folds).
Abstrak: Tulisan ini meneliti berapa besar keinginan masyarakat untuk membayar biaya pelayanan
pengadaan air bersih (PDAM) di Kota Pekanbaru dan membuat proyeksi kebutuhan air bersih Kota
Pekanbaru 2014-2032. Sampel calon pelanggan air bersih dalam penelitian ini dibagi atas dua kategori,
yaitu (i) masyarakat kelas menengah keatas, dan (ii) kelas menengah kebawah. Penelitian ini
mengidentifikasi dua faktor utama yang mepengaruhi keinginan masyarakat menengah ke atas
membayar pelayanan air bersih PDAM (Y), yaitu; (i) jumlah anggota keluarga (X1), dan (ii) besarnya
pendapatan keluarga (X2), dengan formula Y= -677,816 + 12934,502 X1 + 0,012 X2. Keinginan untuk
menyambung pada masyarakat menengah keatas sebesar 62,13% dan di kelas menengah kebawah
3
adalah 44,44%. Besarnya tarif air bersih yang diinginkan masyarakat menengah keatas Rp.6.615/m
3
dan Rp.4.971/m untuk kelas menengah kebawah.Tarif ini lebih tinggi dari rata-rata tarif PDAM pada
3
tahun 2014 yaitu Rp. 3.300/m .Kapasitas pasokan PDAM air pada tahun 2014 adalah 620 l/detik,
namun diproyeksikan kebutuhan air bersih meningkat menjadi 3.946 ll / detik untuk tahun 2032.
.Kata kunci : keinginan untuk membayar (WTP), air, kebutuhan, tarif, pendapatan
Analysis of Willingness To Pay For Public Water Services In Pekanbaru – Ari Sandhyavitri, dkk 75
(PDAM Tirta Siak. 2013, dan Sandhyavitri, tolak ukur dalam penentuan tarif. Tarif yang
2004). Rata-rata harga jual air PDAM Tirta Siak dimaksud bisa beragam, seperti tarif air minum,
untuk kategori pelanggan non niaga (domestik) tarif listrik, tarif angkutan umum, dan lain-lain.
saat ini di tahun 2014 adalah sebesar Rp
3.300,00/m3 (Anonim, 2009). Tarif air ini belum METODOLOGI PENELITIAN
bisa menutupi biaya operasional perusahaan dan Metode survey lapangan dengan
menutupi hutang perusahaan berikut dengan menyebarkan suerveyor untuk langsung
bunganya (Anonim, 1996; Anonim, 2007; Anonim, berhadapan dengan responden diaplikasikan
2010; Anonim, 2011). dalam penelitian ini.
Tujuan penulisan penelitian ini adalah Responden menjawab setiap
menganalisa besaran kemauan masyarakat untuk pertanyaan yang diajukan sesuai dengan
membayar tarif air bersih (willingness to pay) dan daftar pertanyaan yang tersedia di lembar
keingian masyarakat dalam menyambung atau kuisioner (Sugiyono, 2006; Sulaiman, 2002).
berlangganan ke pipa PDAM (willingness to Adapun model bidding games dilaksanakan
connect). dalam penentuan besaran tarif air yang
respoden bersedia untuk membayar.
TINJAUAN PUSTAKA
Willingness to pay (WTP) dapat Penentuan Sampel Penelitian
didefinisikan sebagai salah satu cara analisis Menurut Hadari Nawawi (1983)
kesediaan pengguna untuk membayar harga penentuan jumlah responden yang akan
suatu produk atau jasa pelayanan yang dibagikan kuisioner dapat ditentukan dengan
diterimanya (Fitria, Aidillah, 2013; menggunakan rumus sebagai berikut:
Sandhyavitri, 2013; Hanley, 1993).
( )
Pendekatan yang digunakan dimana:
berdasarkan persepsi pengguna terhadap tarif n = ukuran sampel
suatu produk atau jasa layanan tersebut. Analisis = sama dengan atau lebih dari
ini dapat dipakai sebagai salah satu acuan dalam p = proporsi populasi persentase
perhitungan tarif suatu produk atau jasa kelompok pertama
berdasarkan keinginan masyarakat (Simanjuntak, q = proporsi sisa di dalam populasi
2009). Salah satu contohnya yaitu dalam Z1/2 = besarnya harga Z untuk
penentuan harga tarif air bersih dari Perusahaan tertentu (95% atau 99%)
Daerah Air Minum (PDAM). Menurut Hanley dan b = persentaseperkiraan
Spash (1993), WTP merupakan kesediaan kemungkinan membuat
individu untuk membayar terhadap suatu kondisi kekeliruan dalam menentukan
lingkungan atau penilaian terhadap sumberdaya sampel.
alam dan jasa alami dalam rangka memperbaiki
kualitas lingkungan. Analisis WTP digunakan Dalam penentuan jumlah sampel pada
dalam penelitian untuk mengetahui kemauan masing-masing kecamatan, diperhitungkan
pelanggan membayar sehingga menjadi suatu terhadap aspek ekonomi yaitu penduduk
76 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 75-86
menengah atas dan penduduk menengah
Sekolah Dasar
bawah (penduduk miskin). Jumlah penduduk (SD)
miskin di Pekanbaru menurut BPS pada akhir 3% 6% 9%
28%
tahun 2013 adalah sebanyak 8,42 % dari
jumlah penduduk Kota Pekanbaru. 47% Sekolah
Menengah
7% Pertama
Tabel 1. Jumlah Penyebaran Kuisioner di Masing- (SMP)
masing Kecamatan
Analysis of Willingness To Pay For Public Water Services In Pekanbaru – Ari Sandhyavitri, dkk 77
jenis rumah mereka. Sampel untuk penduduk persentase 23,4 % pada penduduk menengah
menengah ke bawah adalah : atas dan 44,4 % untuk penduduk menengah
1. Rumah Kayu bawah dari jumlah sampel.
2. Rumah Semi Permanen
13% 5% 1%
1% 13%
1 orang
3. Rumah Sederhana
12% 12%
Hasil survei mengenai kondisi 23% 2 orang
bangunan rumah tinggal masyarakat
20%
menengah atas di Kota Pekanbaru didapat
Gambar 5.Jumlah Anggota Keluarga Penduduk
bahwa sebanyak 67,16 % penduduk Kota
Menengah Atas
Pekanbaru tinggal di rumah sederhana dan
sisanya sebanyak 32,84 % tinggal di rumah 6% 22%
menengah. Hasil survei untuk masyarakat 3 orang
4 orang
menengah bawah didapat bahwa sebanyak 44% 5 orang
28% 7 orang
72,2 % penduduk tinggal di rumah permanen,
16,7 % tinggal di rumah semi permanen, dan
sisanya sebesar 11,1 % tinggal di rumah kayu. Gambar 6.Jumlah Anggota Keluarga Penduduk
Menengah Bawah
Dari analisis data survei diperoleh survei adalah yaitu Rp 4.713.756,00 dan Rp
menengah atas adalah 4,70 orang per jumlah pendapatan di dalam suatu rumah
keluarga dan 4,38 orang per keluarga untuk tangga akan mempengaruhi kemampuan
penduduk menengah bawah, dengan masyarakat dalam membayar tarif air bersih
mayoritas jumlah anggota keluarga masing- (willingness to pay). Dalam penelitian ini
78 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 75-86
asumsi ini akan didiskusikan di bahsan model penduduk menengah bawah. Sumber air yang
matematis. digunakan masyarakat menegah kebawah
adalah sumur dikarenakan terbatasnya akses
7% 12% 1 juta - 2 juta distribusi air perpipaan dari PDAM. Sumber
7% 7%
daya air masyarakat yang diambil dari tanah
9% 29% 2,1 juta - 3
juta cendrung tidak berkesinambungan baik dari
3,1 juta - 4 segi jumlah maupun kualitas Linsey, R.K.;
15% juta
14% 4,1 juta - 5 Franzini, .J.B., Sasongko, D., 1996)
juta f. Kualitas Air Sumur Penduduk
Gambar 7.Akumulasi Pendapatan Rumah Tangga Kualitas air sumur penduduk dibagi
Kota Pekanbaru
atas tiga kriteria penilaian yaitu kualitas rasa
air sumur penduduk, kualitas warna air sumur
< 500ribu
28% 0% 11% 16% penduduk dan kualitas bau air sumur
500ribu -
penduduk. Adapun hasilnya survei yang
800ribu
810ribu - 1 juta dilakukan kepada penduduk di daerah Kota
17%
28%
Pekanbaru adalah sebagai berikut:
Gambar 8.Akumulasi Pendapatan Rumah Tangga 1. Kualitas Rasa
Penduduk Menengah Bawah Kota Pekanbaru
20% 1%
e. Sumber Air Penduduk Baik
Sedang
79%
16%
Sambungan Buruk
Rumah dari
PDAM
Sumur (gali/bor) Gambar 11.Kualitas Rasa Air Sumur Penduduk
84% Menengah Atas
0% Sedang
Sumur (gali/bor) 78%
lain-lain Buruk
100%
Gambar 10.Sumber Air Bersih Penduduk Gambar 12.Kualitas Rasa Air Sumur Penduduk
Menengah Bawah Kota Pekanbaru Menengah Bawah
Dari pie chart di atas dapat dilihat Berdasarkan hasil analisis dari survei
mayoritas penduduk menggunakan sumber air kepada responden yang menggunakan air
dari sambungan PDAM dengan persentase sumur, yaitu sebanyak 169 dari 201 reponden
15,92 % dari jumlah sampel rumah tangga penduduk menengah atas diketahui bahwa
menengah atas, persentase penggunaan kualitas air sumur penduduk dari segi rasa
sumur gali sebesar 84,08 % dan 100 % cukup baik, dimana 78,7 % menyatakan baik,
menggunakan sumur (gali/bor) untuk
Analysis of Willingness To Pay For Public Water Services In Pekanbaru – Ari Sandhyavitri, dkk 79
20,1 % menyatakan sedang dan 1,2 %
menyatakan buruk.
3. Kualitas Warna
Responden penduduk menengah bawah
Berdasarkan hasil analisis (Gambar
yang menyatakan bahwa kualitas air sumur
15), presepsi kualitas air sumur penduduk dari
mereka baik, dengan tidak ada yang
segi warna relatif bagus untuk penduduk
menyatakan kualitas rasa air sumur mereka
menengah atas dan penduduk menengah
buruk. Sebanyak 77,8 % menyatakan kualitas
bawah dengan 82,25 % dan 83,3 %
rasa air sumur mereka baik, dan sisanya
menyatakan baik dan 15,38 % dan 2,37 %
sebesar 22,2 % menyatakan sedang.
menyatakan sedang.
80 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 75-86
yang dilakukan, didapatkan rata-rata persentase sebanyak 15,42 % dari jumlah
pemakaian air di Kota Pekanbaru yaitu rumah tangga yang diteliti. Sedangkan rata-
sebesar 133 liter/orang/hari dan rata-rata rata yang mau dibayarkan berdasarkan hasil
pemakaian air per keluarga dalam satu bulan analisis hasil survei tersebut yaitu Rp
sekitar 18,76 m3 (Hasil Analisis Survei, 2014). 123.403,28 setiap bulannya. Sementara untuk
Pemakaian air bersih untuk penduduk menengah bawah, porsi dominan
masyarakat menengah bawah, Kecamatan masyarakat mau membayar (willingness to
Lima Puluh merupakan kecamatan dengan pay) adalah Rp 74.995,00 per bulan dengan
pemakaian air bersih terbanyak yaitu 169 persetase 44,44 %. Rata-rata yang mau
liter/orang/hari. Sementara pemakaian air dibayarkan masyarakat adalah sebesar Rp
bersih terkecil yaitu pada Kecamatan Tenayan 86.106,67 per bulan. Terdapat perbedaan
Raya sebesar 108 liter/orang/hari. Rata-rata yang cukup besar antara besarnya biaya yang
pemakaian air untuk penduduk menengah mau dibayarkan masyarakat menengah atas
bawah didapat sebesar 132 liter/orang/hari dengan masyarkat menengah bawah. Hal ini
dan rata-rata pemakaian air per keluarga dikarenakan faktor-faktor yang berpengaruh
dalam satu bulan yaitu sebesar 16,88 m3. terhadap biaya WTP itu sendiri, yaitu
perbedaan antara keduanya, seperti akumulasi
h. Willingness to Connect (WTC) pendapatan yang jelas berbeda.
Dari penelitian didapat keinginan Hingga Rp. 60, 000
masyarakat dalam berlangganan PDAM pada per bulan.
Rp. 74,995 per bulan
penduduk menengah atas yaitu sebesar 62,13
%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Rp. 84,995 per bulan
Analysis of Willingness To Pay For Public Water Services In Pekanbaru – Ari Sandhyavitri, dkk 81
1. Model Matematis
Hasil uji t dari variabel bebas yang
2. Analisis Korelasi dan regresi berpengaruh pada model regresi tidak
Analisis korelasi parameter-parameter semuanya memenuhi syarat statistik pada
sosial ekonomi yang berkaitan dengan WTP penduduk menengah atas. Nilai t hitung untuk
(Sudjana, 1996), didapat : akumulasi penggunaan air lebih kecil dari t
tabel. Hal ini berarti jika pengujian pada satu
A. Penduduk menengah atas variable, yaitu akumulasi penggunaan air, tidak
2
a) Jumlah anggota keluarga (R = berpengaruh secara signifikan terhadap
61,9 %): r = 78,67 % besarnya willingness to pay. Sementara untuk
(hubungan kuat) dua variable lainnya, yaitu akumulasi
2
b) Akumulasi pendapatan (R = 80,6 pendapatan dan jumlah anggota keluarga,
%) : r = 89,78 % (hubungan kuat) berpengaruh secara signifikan terhadap
2
c) Total pemakaian air (R = 63,6 %) besarnya willingness to pay. Berdasarkan hal
: r = 79,75 % (hubungan kuat) tersebut, maka model matematis untuk
menentukan nilai willingness to pay menjadi :
B. Penduduk menengah bawah
2
a) Jumlah anggota keluarga (R = Y = C + N1X1+N2X2+....+NxXx
48,5 %): r = 69,64 % (hubungan = -677,816 + 12934,502 X1 + 0,012 X2
kuat) dimana:
2
b) Akumulasi pendapatan (R = 46,8 Y = Proyeksi nilai WTP
%) : r = 68,41 % (hubungan kuat) X1 = Jumlah anggota keluarga
X2 = Akumulasi pendapatan
Berdasarkan analisis korelasi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa besarnya keinginan
Hal berbeda terjadi pada analisis
masyarakat untuk membayar air bersih
pendudukmenengah bawah. Kedua variabel
(willingness to pay) di pengaruhi oleh 3
yaitu jumlah anggota keluarga dan akumulasi
variabel untuk penduduk menengah atas, yaitu
pendapatan berpengaruh secara signifikan
jumlah anggota keluarga dalam satu rumah,
dengan nilai t tabel lebih kecil dari t hitung.
akumulasi pendapatan rumah tangga, dan
Dapat disimpulkan bahwa pada kedua analisis,
total pemakaian air. Sementara untuk
yaitu penduduk menengah atas dan penduduk
penduduk menengah bawah, besarnya
menengah bawah dipengaruhi oleh dua
keinginan masyarakat untuk membayar air
variable yaitu jumlah anggota keluarga dan
bersih (willingness to pay) di pengaruhi oleh 2
akumulasi pendapatan. Sehingga model
variabel, yaitu jumlah anggota keluarga dalam
matematisnya adalah :
satu rumah dan akumulasi pendapatan rumah
Y = C + N1X1+N2X2+....+NxXx
tangga.
= 5347,855 + 10265,852 X1 + 0.028 X2
dimana:
Y = Proyeksi nilai WTP
82 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 75-86
X1 = Jumlah anggota keluarga Rp1,123
X2 = Akumulasi pendapatan ,109,20 Rp844,0
5 Penjualan
14,013Rp560,2
dengan Tarif
84,461
Tarif air berdasarkan rata-rata Rp342,3 WTP untuk
willingness to pay per rata-rata konsumsi air 99,682 Penduduk
Menengah Atas
dapat dihitung dengan cara berikut:
Analysis of Willingness To Pay For Public Water Services In Pekanbaru – Ari Sandhyavitri, dkk 83
yaitu sebesar Rp 6.614,96 / m3 untuk masyarakat menengah bawah. Tarif ini lebih
penduduk menengah atas dan sebesar Rp tinggi dari tarif rata-rata PDAM Tirta Siak,
4.971,13 / m3 untuk penduduk menengah Pekanbaru saat ini yaitu Rp 3.300,00 / m3
bawah. Tarif air ini lebih tinggi dari tarif air untuk domestik. Tarif berdasarkan Willingness
PDAM saat ini yaitu sebesar Rp. 3.300,00 / to Pay dapat digunakan untuk penetapan tarif
m3. PDAM selama kualitas yang diberikan sesuai
Seiring meningkatnya jumlah penduduk, atau lebih dari yang dijanjikan kepada
maka kebutuhan air juga akan semakin tinggi, masyarakat.
dan besarnya tarif air yang diinginkan suatu
rumah tangga di Kota Pekanbaru dapat DAFTAR PUSTAKA
ditentukan dengan persamaan Y = -677,816 + Anonim. (1996). Kriteria Perencanaan Ditjen
Cipta Karya PU. Jakarta.
12934,502 X1 + 0,012 X2 untuk penduduk
menengah atas dan Y = 5347,855 + Anonim. (2006). Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 23 tahun 2006 tentang
10265,852 X1 + 0,028 X2 untuk penduduk
Pedoman Teknis dan Tata Cara
menengah bawah dimana Y adalah proyeksi Pengaturan Tarif Air Minum pada
Perusahaan Daerah Air Minum. Jakarta.
nilai WTP, X1 adalah jumlah anggota keluarga
dan X2 adalah akumulasi pendapatan. Anonim. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 18/PRT/M/2007, tentang
Total kebutuhan air bersih di Kota
Penyelenggaraan Pengembangan
Pekanbaru untuk domestik pada kondisi Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta.
normal tahun 2012 adalah sebesar 1720,61
Anonim. (2009). Surat Keputusan Walikota
lt/dt dan tahun 2032 sebesar 3946,64 lt/dt. Nomor 61 tahun 2009 tentang
Penetapan Strukutur Tarif Air Minum
Proyeksi kebutuhan ini lebih besar dari
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air Siak. Pekanbaru.
(IPA) yang ada saat ini, yaitu hanya 620 lt/dt.
Anonim. (2010). Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 14/PRT/M/2010, tentang
KESIMPULAN Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Keinginan masyarakat berlangganan
Jakarta.
(willingness to connect) dan besarnya biaya
Anonim. (2011). Undang-undang Republik
yang mau dibayarkan (willingness to pay)
Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang
dipengaruhi oleh dua faktor sosial ekonomi Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Jakarta.
dari hasil survei yaitu (i) jumlah anggota
keluarga, dan (ii) besarnya jumlah pendapatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru
(2013). Jumlah Rumah Tangga, Sex
keluarga. Besarnya keinginan menyambung
Ratio dan Kepadatan Penduduk.
PDAM pada masyarakat menengah atas Pekanbaru
adalah sebesar 62,13 % dan pada masyarakat
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau
menengah bawah sebesar 44,44 %. (2014). Jumlah Kemiskinan Kota
Pekanbaru. Pekanbaru
Sementara tarif yang ingin dibayarkan
masyarakat menengah atas adalah Rp Fitria, Aidillah (2013). Analisis Willingness to
Pay (WTP) dan Kebutuhan Air Bersih di
6.614,96 / m3 dan Rp 4.971,13 / m3 untuk
84 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 75-86
Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Sulaiman, Wahid.(2002). Analisis Regresi
Hulu .Pekanbaru. Menggunakan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hanley, Spash (1993). Pengertian Willingness
to Pay. Jakarta: Erlangga.
Analysis of Willingness To Pay For Public Water Services In Pekanbaru – Ari Sandhyavitri, dkk 85
86 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 75-86