You are on page 1of 60
TATA CARA KERJA vt PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS t £ + ng. Si feurbeoan( WAKA IGhb 01011993 03 200 { pe akeM DEPAKTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREEIORAT JENDERAL PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT KESEHATAN GIGI TAHIUN 1995 KATA PENGANTAR Didalam Undang Undang No23 tahun 1992 tentang Kesehatan. bahwa Pembangunan aan diarahkan untuk meningkatkan kualitas umber daya manuisia dan ke. seria usla harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masy: untul ineinpertinggi kesadaran masyarakat akan Pentingnya hidup sehat. /arakat, serta ata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mult ini ‘merupakan rincian petunjuk ‘erls secara profesional bagi pelaksana dilapangan khususnya perawat gigi Kuang Lingkup Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan adalah dalam upaya peningkalan Kesehatan ( promot ), upaya pencegahan penyakit ( prvenif ) den Wndeion Penyembuban penyakit ( kuratif ), Tata Cara Kerja Pelayanan ini diharapkan dapat memberikan Perlindungan kepada individu/ mmusyorakat sebagai pencrima pelayanan. Demikian pula bagi perawat gigi untuk dapat bekerja a9 profesional dalam pelaksanaan upaya Pelayanan Asuhan Kesclatan Gigi’ dan Mulut kepada masyarakat in-perbaikan dan untuk itu saran-saran Disadari bahwa buku ini masih memerlukan perbi yong, enembangun masih tetap kami harapkan A Vudele ¢ iV -- Kee PpreeraG EMpayene pergeoesst mabifee! ) Uartns g mockin (a92] : we foe th CLP - tation Myq tons a —_— wer , hed ey © Hab 2 In} lar vier Cee Ser O- 6g 4 5 6 HL? 6th -. 2 pute (sy bY we 60 pin ean Cancer * DAFTAR ISI * Halaman. + KATA PENGANTAR...... + DAFTAR ISI. : i + SK. DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN MEDIK TENTANG MEMBERLAKUKAN TATA CARA KERJA PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT 00. ¥ 1. PENDAHULUAN..... I RUANG LINGKUP PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.. 1 _1. PENGERTIAN.. . 1 2. TUJUAN 1 3. SASARAN 2 4, LANGKAH-LANGKAH .. 2 Ill. KEGIATAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI. <1. PENGUMPULAN DATA UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH : 1.1. PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT...... 3 1.2. PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT UNTUK-RENCANA KEGIATAN, 6 1.2.1. OHI-S (ORAL HYGIENE INDEX - SIMPLIFIED) ... 7 1.2.2. CPITN (COMMUNITY PERIODONTAL INDEX OF TR EATMENT NEEI 3 1.23. PENGALAMAN KARIES GIGI . 23 2. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GI DAN MULUT ( PROMOTIF ): 2.1, PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT. ... - 2 2.2. PELATIHAN KADER - 0 2.3. PENGGUNAAN ALAT PERAGA 30 2.4, POLA MAKAN YAN( u 3. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI ( PREVENTIF ) : 3.1. PEMERIKSAAN PLAK... sersnsesonn R 3.2. SIKAT GIGI MASSAL_ /BERSAMA 32 3.3. SKALING SUPRAGINGIVA... ” ‘ M 3.4. PENCEGAHAN KARIES DENGAN FLUOR .. lemosonseneses ay 3.4.1, KUMUR-KUMUR DENGAN LARUTAN FLUOR...... 7 35 3.42. PENGOLESAN LARUTAN FLUOR PADA GIGI... so 35 35. PENGISIAN "PIT DAN FISSURE"(PIT & FISSUR LANT) 4 3.6. PEMELIHARAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PASIEN UMUM RAWAT INAP.. sesannnnnnnee 36 ’4. TINDAKAN PENYEMBUHAN PENYAKIT ( KURATIF ) : 4.1, PENGOBATAN DARURAT UNTUK MENGHILANGKAN RASA SAKIT 38 4.2. PERAWATAN GIGI DAN MULUT PASIEN PASCA TINDAKAN..... 38 43. PENCABUTAN GIGI SUSU 9 39 44. PENUMPATAN ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT(A.R en) : 4.5. PENUMPATAN DENGAN GLASSIONOMER .....-. sons AD 4.6. PENUMPATAN DENGAN AMALGAM wiosson ee coe AD S$ HIGIUNE PELAYANAN KESEHATAN G 5.1 PENGERTIAN DAN MAKSUD.. 52. HIGIENE PETU 53. HIGIENE LINGKUNGAN KERJA 53 STERILISASL ALAT KESEHATAN, 54 PEMELIHARAAN i TENYIMPANAN ALAT., “AL P UNIT. MLPENUTUP + + DAFTAR BACAAN. LAT KI q MBERIAN OLIE ALAT. Te AN PEMELINARAAN DENTAL ii IGE KLINIK GIGI: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN MEDIK DEPARTEMEN KESEHATAN No. : HK.00.06.4.6. 03165 TENTANG MEMBERLAKUKAN TATA CARA KERJA PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN MEDIK. Menimbang : a. bahwa kesehaten adalgh keadaan sejahtera dari_badan, jiwa dan sosial yang, memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ¢konomi, b. bahwa kesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan pada umumnya yang juga perlu diperhatikan. c. bahwa pélayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan pelayanan profesional yang diberikan kepada masyarakat, keluarga, individu, yang, sehat maupun yang sakit, meliputi upaya-upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. 2 4G. bahwa sasaran Repelita VI adalah dapat ditekannya angka kesakitan penyakit gigi dan mulut, utamanya penyakit karies dan penyakit priodontal . bahwa keadaan ini dapat dicapai dengan melaksanakan pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan mulut yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit yang terbatas. f. bahwa untuk mencapai butir e perlu adanya suatu Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas, Mengingat 1, U.U.RI. No23 tahun 1992 Tentang Kesehatan. 2. Peraturan Menteri Kesehatan RU No585 /Men.Kes/ Per/IX/1989 tentang, Persetujuan Tindak Medik. 3. Peraturan Menteri Keschatan R.1 No.749a /Men/Kes/Per/ XI1/ 1989 tentang, Rekam Medis / Medical Record 4. Keputusan Menteri Kesehatan RJ. No.SS8/Men.Kes/ SK/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. 5. Kurikulum SPRG tahun 1991 Memutuskan Menetapkan Pertama + Berlakunya Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan mulut di : Puskesmas, sebagai Pedoman kerja bagi tenaga Perawat Gigi. Kedua Tata cara kerja Pelayanan Asuhan keschatan gigi dan mulut ini agar di Jaksanakan dan diterapkan disemua unit pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas. Ketiga Tata cara kerja Pelayanan Asuhan keschatan gigi dan mulut di Puskesmas akan ditinjau kembali dan disempurnakan apabila dipandang, perl Keempat Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. pin ean Cancer Helin Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini; aj diadakan pembetulan sebaj i Ditetapkan d Fada tanggal : 17 Juli 1995 Direktur Jenderal Pelayanan Medik td Dr.H.SOEJOGA MPH NIP. 140 024 148 Tembusan, Kepada Yth 1. Sekeetaris Jenderal Departeren Kesehatan RA. di Jakarta, 2 Inspektur Jenderal Departemen Kesehatan KL. di Jakarta. + Direktur Jenderal Pembinaan Keschatan Masyarakat Departemen Keschatan R.1. di Jakarta 4° Kepala Badan Lithangkes Departemen Kesehatan RI. di Jakarta 8 Lara Kepala Dire di Tingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen hatan RL di 6 Kepala Pusdiknakes Departemen Kesehatan RL di Jakarta 7 Kepala Pasdiklat Departemen Keschatan RI di Jakarta. Vora Kepala Kantor Wilayah Dep.Kes.R1. di 27 Propinsi. 9 Pata Kepala Dinas Dati Pdan Dati H di 27 Propinsi. 10, Fertinggal pin ean Cancer 1, PENDAHULUAN Perbangunan Kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia serta dan Traay taka “a uusla harapan hidup manusia, meningkatkan kescjahteraan keluarga yn mosynratat Serta untuk mempertingg Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup seha an khusus diberikan kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, daerah kumuh perkotaan, daerah pedesaan, daerah terpencil dan kelompok masyarakal yang hidupnya terasing, dacrah transmigrasi, serta daerah permukiman baru Dalam Undang-undang Rl. No23 tahun 1992 tentang Kesehatan, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya Kesehatan dengan pendckatan pemeliharaan, peningkatan kesthatan ( promot), pencegahan penyakilC preventif_), ‘penyembuhan_penyakit ( huratif ), dan pemulihan Kesehatan ( cchabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan Tenaga keschatan merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan upaya keschatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang profesional. Perawat gigi, sebagai salah satu tenaga pelayanan keschatan gigi dan mulut masyarakat mempunyai tugas pokok sebagai berikut : © Merencanakan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut = porejicong KAN @ Mempersiapkan kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan mulut - amperage? - mrepales 40-4 kag (@ Melaksanakan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. = Pengumpulan data - Upaya peningkatan kesehatan ( promotif ) ~ Upaya pencegahan penyakit ( preventif } . - Upaya penyembuhan terbatas ( kuratif ) - Pencatatan, pelaporan| ~ Evaluasi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Agar Pelayanan Asuhan Keschatan Gigi dan Mulut dapat berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna, maka perlu di susun suatu Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Keschatan Gigi dan Mulut schingge di harapkan tenaga pelaksana mampu membina individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat keschatan gigi dan mulut yang optimal. dan membina masyarakat, keluarga, individu agar tetap sehat Untuk menunjang tugas di atas dan terkait dengan kurikulum SPRG tahun 1991, dirasakan perlu disusun " Tata Cara Kerja Pclayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut” yang dapat menjadi pegangan bagi petugas perawat gigi dilapangan. I RUANG LINGKUP PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT 1, PENGERTIAN Pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan mulut adalah Pelayanan keschatan gigi dan V mutut yang terencana, ditujukan pada kelompok tertentu, yang dapat diikuti dalam satu urun waklu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan_ "Keschatan Gigi dan Mulut yang Optimal”. 2. ‘TUJUAN : UMUM ; Meningkatnya mutu,cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut, serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Anusus: (1 asyarak: () Moninghatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat unty, pi da lat berperitaki hidup sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut yang moncakup ; Kesehatan gigi dan mulut. Manpw miclaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyaki aint dan mulut. ‘gidan mal Menyetahi kelainan-kelainan dalam bidang keschatan gigi dan mulyy seta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasin, Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi yang tersedi wecara wa Wala. ©) Meningkatnya angka mempertahankan gigi ( F =) PTL = Peformance. Trearmmat Ander AN: kan kepada kelompok masyarakat yang rentan_terhadap penvakit -bigidon mulut yaitu, anak pra sekelal anak sekolah dasar dan ibu hamil. ( LANGKAN- LANGKAIL . | Dalam rangka metaksanakan Asuhan ke langkal sebagai berikut: fy Meacntuhan kelompok sasaran, sesuai kebijaksaan program keschatan gigi dan mulut, 1b. Konsultasi dengan pi © Mengadakan py atan dengan lintas program dan lintas sektor terkait, Melakuskan pengumpulai-data, —— Analisa data 4 ‘untuk membuat rencana kerja. Menysur jt dan konsultasi dengan unsur terkait, _Me suai fan pelayanan asuhan, sehatan gigi dan mulut dilakukan langkah- mbangan pin ean Cancer Ill. KEGIATAN PELAYAN, IAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT. © PENGUMPULAN DATA UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH. 11. PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT. 1. Pengertian : talah pemeriksaan gigi dan mulut cecara sepintas dan sederhans 2 Maksud: Sepintes dan cen Untuk mengumpulkan data dan_menentukan prioritas saszran untuk disdiban Rertimbangen dalam menyusun program heschatan gigi dan mulut 3. Persiapan : ~ _Menentukan jadwal pelaksanaan penjaringan sesuai dengan jadwal UKS = menyiapkan formulir ( terlampir }. 4. Pelaksanaa Periksa keadaan gigi dan mulut sasaran pada rahang, bawali dan sahany, atas Beri tanda | v | Pada formulir penjaringan, bila eda diketemuban belainan-belainan gigi dan mulut : L rlubang.. 3. kelainan gusi ( gusi bengkak, berdarah, luka ) 4. bibir sumbing / langit-langit terbelsh 5. lidah kotor (7 , 3) 5. Tindak Lanjut : = kompilasi data penjaringan — menentukan prioritas sasaran. Format yang dipal Format yang dipakai untuk mencatat data penjaringen kesehatan terdini atas Komponen sebagai berikut: L u, Identitas murid Nama Orang tua/Wali Jenis kelamin : P w Tanggal lahir: Pendataan oleh GURU 1. “Keadaan umum Berat badan. soo Tinggi bad atten. 2 Penglihatan O Tidak dapat melihat/O) Tidak dapat mengenal orang pada jarak 6 meter/Cl Sering me-raba-raba, kesandung waktu jalan, mendapat kesulitan waktu mengambil benda didekatnya. 0 Mata bergoyang terus/liar 0 Kerusakan nyata pada bola mata orkomunikasi/O) Tidgy at kalau be ( Sering mengguaan i fr bea /0 Se memiringkan Tad oe /L) Keluae nana cant Flin 3, Pendengaran D Tidak mendengar/O tau kurang tanggap te yepala dalam usaha untuk mendeng y orlalu kecil,terlalu Bisar, 4. Penampllan gia seimbang, isl Kepal ee tam berger, a ngaid/ Koordinasi gerakan kurang, tak terkendali/ Ket tenang/0 Ganggvan cans tak lent, ak terkendali/ Gerakan hiperakti, dak OP bicara gagap/0 Ada cacat pada alatgerak. : 5 eS peat /0 Mudah terangsang emosiny® ‘at ikay ibangkany judah teran; sekali perhatian seis Harknstndskan yang agrsp/0 Tidak ada atau rane sk P terhadap lingkungannya. IIT, Peneatatan oleh PERAWAT 1. Keadaan umum O Kebersihan umum Kurang, buruk/O) Rambut warna kusam/O Ramnbut cual dicabut/ Bibir kering, pecah-pecah, mudah berdarah/O Sudut mulut Iuka, pe' pecah, mudah berdarah. 2. Mata Kelajaman penglihatan tanpa kacamata tidak normal mata kanan... Mata biti. 1D Memakai kaca Mata/O Radang pada O mata kanan 0 Mata kiri/O Juling 0 mata kanan O mata kiri. 3. Telinga Ketajaman pendengaran tidak normal telinga kanan O telinga kiri. 4. Mulut Gigi D berlubang (kariers), 0 tertutup kotoran-karang gigi/Gusi 0 bengkak 0 dan 0 atau 0 Iuka O berdarah/O lidah kotor/O Bibir terbelah (sumbing) O dan 0 atau langit-langit terbelah 5. Kardio vaskuler Denyut nadi... per menit, 0 tidak teratur Tekanan darah. 6 Khusus peserta didik wanita 12 tahun ke atas Haid pertama pada usa... tahun, IV. Pencatatan oleh petugas LABORATORIUM Darah : Hb.../urine O keruh, wama ... Tinja :O telur cacing. Khusus (sesuai permintaan dokter); 0 Sputum Lain-lain (elaskan).. V. Pencatatan oleh DOKTER 1. Keadaan umum O Sclera icteris/ Cyanosis/O Conjunctiva pucat/ D Dyspnoe VL. 2. Telinga O Kelainan pada tian, O kanan 0 kiri 3. Mulut dan Tenggorokan © Tonsil membakar, O radang 0 Kelainan pada kelenjar gondok. Kelenjar submandibuler teraba, membesar. 4. Kardiovaskuler O Gangguan irama jantung: O Kelainan jantung: .. 8 telinga/O Serumen/O Kelainan pada gendang telinga 5. Perafasan O Asthma bronchiale 0 Bronchitis kronis 6. Perut O Hepar teraba/O Lien teraba 7. Alat kelamin ies/O Borok/O Mikosis/O Bercak putih Indikasi Morbus Hansen/ 9, Sistem syaraf dan anggota gerak O Cerebral palsy/O Epilepsi/O Parkinson/O Lumpuh. Kesegaran jasmani O Istimewa/O Sangat baik, 0 Baik,'0 Sedang/O Buruk/ OF Sangat Buruk. VII. KESIMPULAN 1. Medik O Normal/C Perlu observasi/D Perl pengobatan/ O Perlu pelayanan spesialistik/O Perlu rehabilitasi. 2. Psikologik 1 Normal/O Perlu observasi/O Perlu pengobatan/ O Perlu pelayanan spesialistik/O Perlu rehabilitasi. 3. Saran dan tindak lanjut. 1.2 FEMERIKSAAN GIC NMULUT UNTUK REN KEGIATAN. < RENCANA, PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT UN PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT NS iL. Pengertian < kesehatan gigi dan mulut secara smenyelarh dan telig - ted hl pe cs ‘ a trk mendapatkan data kelainan-kelainan/ penyakit gigi dan mulut, ~ Untuk menyusun rencana perawatan. ~ Sebagai bahan motivasi sasaran. 3. Persiapan : 1) Menentukan waktu peneritaan sin gl 2) Menyiapkan kartu pemeriksaan kesehatan gigi. ; _ 3) Menyiankan alat-alat pemerikszan gigi, handuk kecil, mangkok ginjal, waskom, elas kumur. . a 4) Neenyaphen| bahan-bahan kapas, alkohol, desinfektan, sabun, air bersih 5) Seleksi mutid-murid yang sedang mengalami penyakit infekei (nfluenza, Batuk, dll) pada murid ini diperiksa terakhir entuk mencegah penularan penyakit. 4. Pelaksanaan : 2) Identitas sasaran yang di periksa, 2) Anamnese, 3) Pemeriksaan umum, 4) Pemeriksaan keadaan gigi dan mulut. Posisi pemeriksaan : 7288 diperiksa duduk menghadap cahaya, kepalanya disandarkan sedikit tengadah. Petugas duduk disebelah kana agar dapat dengan mudah melihat keadaan di dalam Cara pemeriksaan : ~ Periksa keadaan gigi dan mulut dimulai dari eahang alas Kanan kek dan yan tah bawah daci kiri kekanan, 7806 rshang - Pesinfes!alat-alat pemeriksaan gigi ang tel dlipakai, sebelum dipakai keasg 72°8 telah dengan cara : Cuci dengan air sabun sampai bersih, ditap Kemudian’ rendam dalam desinfekin’ sesuaj Peraturan yang berlaku, (35,12) Tindak Lanjut : 7 buat rencana kegiatan, ~ felsinen-Kelainan/penyakit gigi dan muy. Yang tidak dapat distasi, dirujuk ke Puskesmaat 1.2.1. PEMERIKSAAN ONS ( ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED") 9 @ CL Pengertian : Adalah pemeriksaan ‘menjumahkan “Debris Indeks (Dl) dan Calculus Indeks ( CI.) DI: adalah skor ( nilai ) dari endapan lunak yang terjadi karena adanya sisa makanan yang melekat pada gigi penentu. CI: adalah skor ( nilai ) dari endapan keras ( karang gigi ) terjadi karena debris yang mengalami pengapuran yang melekat pada gigi penentu Maksud : ~ mengumpulkan data kebersihan gigi dan mulut sasaran dan mulut ( Green dan Vermillion ) dengan > merencanakan tindakan promotif preventif. Persiapan : ~ Menyiapkan sasaran dan tempat. ~ Menyiapkan formulir OHLS ( terlampir ). ~ Menyiapkan alat pemeriksaan dan bahan desinfektan Pelaksanaan : Menentukan gigi penentu untuk pemeriksaan Debris Indeks ( DI ) dan Calculus Indeks (CI) : Rahang atas : gigi 6 kanan kiri permukaan bukal. gigi 1 kanan permukaan labial. Rahang bawah : gigi 6 kanan kiri permukaan lingual. gigi 1 kiri permukaan labial buc lab buc rahang ates [6] 1] -] 6 Gigi penentu : rahang bawah [6 | -| 1] 6 ling lab ling PEMERIKSAAN DEBRIS . Kriteria Penilaian adalah sebagai berikut : — [__ keitesiA——=—“—s*sS a. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris lunak, 0 dan tidak ada pewarna ekst . = Pada permukaan Bai yang tela, ad debris Tunak 1 yang menutupi permukaan gigi scluas sepertiga permukaan atau kurang dari sepertiga permukaan gingiva / gusi. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris lunak, akan tetapi ada pewamaan ekstrinsik yang menutupi Permukaan gigi ebagian atau seluruhnya. Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang, 2 menutupi permukaan tersebut, seluas lebih dari sepertiga, tetapi kurang dari dua pertiga permukaan gigi dari tepi gingiva/gusi. 4d. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi 3 Permukaan tersebut seluas lebih dari duapertiga permukaan Bigi dari tepi gusi. * Cara pemetiksaan : 1), Pemeriksaan dimulai bagian A3, kalau ada “de- _ bris* pada sonde diberi nilai 3. 2). bila bagian A3 bersih pindahlah ke A2, kalau ada “debris” pada sonde diberi nilai 2 3) bila bagian A2 bersih pindahlah ke Al, kalau = ada "debris" pada sonde diberi nilai 1. 4) bila bagian A1 bersih maka diberi nilai 0 eo] Aa) AQ) AG) Menghitung Debris indeks, Jumlah nilai Debris Debris = ———-___ Jumlah gigi yang di periksa Contoh : buc. lab. buc. clo ofs = 6/6=1 ling lab ling PEMERIKSAAN CALCULUS. Kritiria penilaian adalah sebagai berikut : - Sekitar bagian servikal gigi terdapat sedikit karang gigi subgingival. _ d. - Pada permukaan gigi yang diperiksa ada karang gigi supra Bingival yang menatupt permukaan gigi lebih dari dua per tiga permukaan dari tepi gusi. = Sekitar bagian servikal gigi ada karang gigi subgingival yang] menutupi dan melingkari seluruh bagian servikal (continuous band of subgingival calculus). KRITERIA NILAI a. Tidak ada karang gigi 0 b. Pada permukaan gigi yang ada karang gigi supra 1 gingival yang menutupi gigi tidak lebih dari sepertiga permukaan dari tepi gu c= Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang supra 2 gingival, kurang dari dua pertiga permukaan dari tepi gusi. + APD eo Cara pemeriksaan : pemeriksaan dimulai dari bagian insisal gigi, dan untuk penilaiannya perhatikan gambar-gambar berikut ini : « permukaan gigi bersih, nilai = 0 2 kurang dari sepertiga permukaan gigi (dihitung dari batas gusi) tertutup dengan karang gigi. nilai @ lebih dari sepertiga tetapi kurang dari d permukaan gi lua pertiga (dihitung dari batas gusi) tertutup nilai dengan karang gigi ; 2 lebih dari dua pory, permukaan gigi di hn dari batas gusi) tectutg? dengan karang gigi; |? nilai = 3 @) il ci igi subgingival se = Untuk memeriksa adanya karang gigi subgingival selaly dilakukan pada bagian AL dari permukaan gigi, dan unty, penilaiannya perhatikan gambar-gambar berikut ini : permukaan gigi bersih tetapi 7 pada bagian servikal ada bercak-bercak karang gigi; nilai = 2. Pa el] © permukaan gigi bersih tetapi pada bagian servikal karang gigi yang melingkari gigi seperti sebuah pita; nilai = 3. Menghi “Calculus Indeks” dihitung dengan rumus Jumlah penilaian calculus Calculus Indeks : Jumlah gigi yang diperiksa buc lab buc Contoh 3 Toto Pe | ofoyo 6 7 ling. lab. ling. Keterangan : Baik Debris indeks maupun calculus i a tidak ada maka yang diperisa alah ial pen ant yang ne Ee penentu igi pengganti ini tidak ada juga maka tidak ada pengpant eee eat KA Untuk mendapatkan “Calculus Indeks" minimal harue ada veo: dinilai. (5) mT ada tiga gigi yang dapat CARA MENGHITUNG © 11S ( ORAL HYGIENE INDEX SYMPLIFIED ) OHLS » Debris Indeks + Calculus Indeks. Contoh : ( Formolir OHI-S terlampir ) penenta, DEBRIS CALCULUS buc. lab, buc, uc. lab. buc. uc. lab. buc. RA:|6 [1 6 3 | oo 310) 0 RB: [6 |= [Il 6 [0 | of 3 | ofofo ing, lab. buc. ling. lab. ling. ling. lab. ling. menghitung : Di(debris inccks) = 6/6 = 1 CI calculus indeks) = 3/6 =05 OHIS = 14.05 = 15-—> sedang Menurut Standar WHO OHL-S + OHI-s = 0,0 s/d 1,2 > baik. 3 8/d 3,0 ~ 3,1 s/d 6,0 | index Eero feyguene oP imariin ao PHP , Peformance moai gies) | win) \9F2 PHP = patient riyguune frforman ce Cyodehaatty 5 yaley ) , TY] (ET) ipertks4 2 prmvkann, mesial-acte e ee] quenlak ase wakes G . EY meal ansne = £0 Geer terheyst Ada Blake. doe 5 Taha = toro Kettaria MPM? Balk = gon 0-20 Sedang 2 Sor 21-40 Buvk = 4(- GO Bw, 18 Ey 2009 d— | 4 See Habart, win TA FORMULIR PENCATA SDN Alamat Propinsi N OHI- 5 C. Kausus 1. Higiene Mulut (1) Debris ° TP 8 ‘ l ML 12 ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIUD (Debris score+calculus score) Keadaan Gusi (per segmen) (2) Calculus 6 Pp 6 ep Calculus Score : C4 1.2.2. PEMERIKSAAN COMMUNITY PERIODONTAL INDEX OF TREATMENT NEEDS. (C PITN) 1 Pengertian : Community Periodontal Index Of Treatment Needs ( CPITN ) adalah index resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus. Maksud = = Untuk mendapatkan data tentang status periodontal masyarakat. = Untuk merencenakan program kegiatan penyuluhan = Untuk menentukan kebutuhan perawatan yang meli besar beban kerja dan kebutuhan tenaga. = Memantau kemajuan kondisi periodontal individu Persiapan : — Menyiapkan alat dan bahan ( kaca mulut, pinset dan periodontal probe, kapas, desinfektan) = Menyiapkan formulir CPITN ( terlampir ) ti jenis tindakan, Keterangan : 1). Penentuan Sextan: Yaitu membagi gigi pada rahang atas dan rahang bawah menjadi 6 ( enam) bagian. 2). Gigi Indeks = Gigi indeks adalah gigi yang perlu diperiksa untuk mengukur kondisi jaringan periodontal, adi tidak perlu diperiksa semua gigi yang ada dirongga mulut (Ramford, 1959 ). Usia 12 tahun : 43 14 Usia > 12 tahun: 3). Bila salah satu gigi molar dari igi indeks tidak ada, perlu dilakuken , Penggantian gigi indeke tersebut, (gigi yang ada pada sextan tersebut dicata keadaan yang terparah), sie 4). Bila dalam Suatu sextan tidak terdapat gigi indeks, maka semua Bigi yang ferdapat dalam sextan tersebut diperilesa, dan nilai_skor tertinggi atay Keadaan gigi yang terparah pada sextan tersebut yang dicatat, 5). Anak pada usia < 19 tahun, isi molar kedua tidak perlu diperiksa untuk menghindari adanya “false pocket’. 6). Anak-anak usia <1 tahun -Pencatatan hanya diperlukan untuk ada /tidaknya "karang gigi dan Perdarahan saja 7). Tanda X ( silang ) adalah apabila(ianya ada 1 gigi /tidak ada gigi dalam, satu sextan maka Sextan tersebut tidak dihitung, tetapi dipindahkan ke sextan sebelahnya dan di ambil skor terti inggi Pelaksanaan : mengetahui 2). Pasien dalam posisi pemeriksaan, 2). Dalam penggunaan probe, dipergunakan tekanan tingan dan sebagai Patokan masukan ujung probe di bewah Kuku ibu jari tangan dengan tidak 22 rasa sakit, bila timbul rasa sakit beraen tekanan terlalu besar, 9). Letakkan ujung probe pada Cemente Enamel Juyction ( CE] } digeser Berakan naik turun sesuai kontour gigi = berdarah atau tidak berdarah ‘a terasa ujung probe tersangkut menunjukkan adariya karang gigi ~ apabila ujung probe masuk kedalam Susi berarti ada saku gusi (pocket) Penentuan Skor : Skor atau nilai adalah untuk menentukan tingkatan ondisi jaringan periodontal dan kebutuhan perawatannya. NQ KONDISIJARPERIODONTAL — |NILAI|KEBUTUHAN PERAWATAN 1 Jaringan periodontal sehat tak (0 Tidak memerlukan perawat- ada perdarahan, tak ada an pocket tak ada karang gigi- 2 Ada perdarahan spontan atau | 1 | Penyuluhan tentang kese- selang beberapa saat setelah ~ | hatan gigi diperiksa dengan sonde 4 3 Terasa adanya karang gigi sub/ | (2// | Penyuluhan dan pembersih- supra gingiva, daerah hitam pada an karang gigi sonde terlihat seluruhnya. J ») 4 Pocket 4-5 mm tepi gusi terletak| ( 3 pada daerah hitam sonde. 5 Pocket > 6 mm warna hitam pada sonde tidak terlihat Penyuluhan dan pembersih- an karang gigi Penyuluhan dan perawatan Gambar. 15 16 5. PENCATATAN CPI WN. Dalam formulir penilaian kesehatan gig? sebagai berikut : dan molut W.HLO. than 1986, ty Status periodontal ( CPITN ) Kondisi periodontal: 0 = sehat W716 26/27 1 = berdarah 2 = kalkulus jocket > 6 mm xz sontan tidak diperiksa 47/46 31 36/37 1). Contoh pendataan / pencatatan individu : a. Nama : Ria Jenis kelami Umur | Skor/ nilai : 1 jo lo 7/0 Keadaan /kondisi |. RA dan RB kanan ( posterior ) terdapat perdarahan spontan atau selang beberapa saat setelah diperikea dengan sonde : (1) 2). RB tengah terdapat karang gigi ( daerah wama hitam pada sonde terlihat sama 5 (2) 3). RA dan RB kiri ( posterior ) dan RA tengah ada 3 sextan sehat. : (0) Kebutuhan perawatan : 1). Penyuluhan tentang kesehatan gigi. 2), Pembersihan karang gigi satu sextan. ‘b. Nama 2 Aldi Jenis kelamit ki-laki umur 0 tahun skor/ nilai 4}0|3 3]2]3 Keadaan kondisi: 1). RA kanan ( posterior tidak terlihat) : 2). RA kiri, RB kanan dan kirit - dlaerah hitam sonde (3) "Pat POCKet 4 - 5 mm (tepi gus terletak pad 3). RB tengah, terasa adanya karang gigi . pada sende terlina cstranny ae atau supra gingiva ( daerah hita™ 4). Satu sextan sehat (RA tengah ) : (3 Kebutuhan perawatan : 0), 2). 3). 2). Penyuluhan tentang kesehatan gigi. Perawatan kompleks pada satu sextan. Pembersihan karang gigi pada 5 sextan. Contoh pendataan / pencatatan kelompok ( terlampir ). ~ _ pemeriksaan dilakukan kepada 20 Subject / responden. . ~_ hasil pemeriksaan 20 responden dimasukkan ke TABEL INDUK | ~ dari tabel induk dapat diketahui persentasi orang yang terkena penyakit periodontal ( tabel 1 ). = jumlah rata-rata yang terkena penyakit periodontal ( table 3 ). ~ dari tabel induk dapat diketahui juga tentang kebutuhan perawatan ( tabel 2 ). ~" dapat diketahui distribusi sextan sehat (tabel 4). dapat diketahui distribusi pocket dalam ( tabel 5). . Tindak lanjut : 1). 2). Hasil pendataan / pencatatan per individu ini di gunakan untuk kebutuhan perawatan bila perlu di rujuk. Hasil pendataan status penyakit periodontal kelompok dapat di gunakan untuk perencanaan program. (9, 11). 7 ECT / RESPONDEN CONTOH : HASIL PEMERIKSAAN DARI 20 SUBJECT / of 4 Oo} of o o}1]o 0 o]o] 4 Oo} of o o}ifo Cy (2) @) ‘ — 14] 3] 1 x} 4a} 3] 3{3 {ala 713] 1 a] 4] x 3} 4] 3 2] 2le (8) (6) (8) 0} 0] o 3] 2] 3 2} 1] 3 ololo ti) 0 2713/2 tpaya 1}/o}o () (19) iy a o| x 2/0] 2 2];a]3 2 lols 3] 3] 3 o}]2}o sala plalx —!_] (3) (4y (5) ce) 3 3 3 4 4 3 4 0 1 2 aT a 3 3 3 4 4] 1 0 0 2 ia ae | (17) (18) (9) al ae TABEL INDUK JUMLAH SEXTAN DENGAN KODE 1] 2 {3 4 5 H Bic ]r P2 x ores Pe OeN wre, 24 1 Bere vane, 32 | 26 : SEHAT ( HEALTH ) : BERDARAH (BLOODING) : KARANG GIGI (CALCULUS ) Pl: POCKET DANGKAL P2: POCKET DALAM X : TIDAK DISKOR Keterangan : ao nw No oem wwn TABEL SKOR TERTINGGI (TABEL INDUK) Gambaran responden dengan skor tertinggi 1.7 Responden memiliki skor tertinggi 4 ( pocket dalam) 4 2. 6 Responden memiliki skor tertinggi 3 ( pocket dangkal ) 2 3.2 Responden memiliki skor tertinggi 2 ( karang gigi ) | 4.4 Responden memiliki skor tertinggi 1 ( gusi berdarah ) ® 5.1 Responden memiliki skor teringgt 0 (sehat periodontal) | H SEXTAN DENGAN KODE (TABEL INDUK) kena penyakit periodontal pada responden gambaran untuk mengetahui TABEL JUMLAI Jumlah sextan yang ter beban keri 1 terdapat "32 sextan sehat pada responcen 15° 2 terdapal 26 sextan dengan perdarahan 10 5 terdapat 20 sextan dengan calculus 19 5 tetdapat 24 sextan dengan poket dangkal a * terdapat 14 sextan dengan poket dalam 6. terdapat 4 sextan tidak diskor. ( tanda silang ) 7 TABEL 1, Persentase Orang yang terkena penyakit periodontal Jumlah % orang dengan skor tertinggi A wea, % onng Ye oring |] orang gu (] 1 orang au Th berdang, ‘ian Petiodontal berdarah berdarh den “] berdarah dan "| sarang sisi pny sehat saja karang gigi saja_ | karang gigi pol dangkal poke, dangkal. dalam. skor 3 7 N a 1 2 20 1 ie 21 6 9 7 4 sytnd = |b gw 35 % gaxiJ, = 5% 4 p20 % Bey t0% Ext 30 % Laney TABEL 1: Persentase orang, yang terkena penyakit periodontal, urutannya adalah sebagai berikut: J, 35 % menderita gusi berdarah, karang gigi pocket dangkal dan Pocket dalam, $+ 2. 30 % responden menderita gusi berdarah, karang gigi pocket dangkal. 0 4 3. 20 % responden menderita gusi berdarah saja. tea, £: 20% responden menderita gusi berdarah dan karang gigh. 3 5. 5% responden jaringan periodontalnya schat. er, TABEL 2 Kebutuhan Perawatan Instruksi Pencegahan Perawatan N kebersihan % TN - 1 ( Prophylaxis ) komplek % TN -2 % TN -3 (B+C+P1+P2) (C+ P14 pay (r2) 20 (20 +10 + 30+35)% | (10430435) % (35) % 95% 75% 35% TABEL 2 : , Kebutuhan perawatan yang diperlukan oleh responden adalah + 1. 95 % responden memerlukan instruksi kebersihan mult (IN 2. 75 % responden memerlukan tindakan pencegahan ( prophylavis ) 3. 35 % responden, memeriukan tindakan perswatan Komplek yard periodontal. 0‘), 8 ABEL 3. jumlah sextan rata-rata yang.terkena penyakit periodontal berdarah | ka 5 dengan one pocket pocket pool N sehat | skor dangkal | dalam is lebih dengan dengan dengan (tanda aes skor lebih | skor lebih | skor lebih | sileng) inggi tinggi tinggi tinggi kor N 0 1424344 | 24344 a+4 4 x 20 32/20=1,6 | 84/20=42 | 58/20=29 | 38/2019 | 14/20-07| 4/20=0.2 TABEL 3: Jumlah sextan rata-rata yang terkena penyakit periodontal adalah sebagai berikut = 1. Rata-rata 4,2 sextan pada responden mengalami perdarahan. 3,875" 2. Rata-rata 2,9 sextan pada responden terdapat karang gigi. 21625 43. Rata-rata 1,9 sextan pada responden terdapat pocket dangkal. '®75 4, Rata-rata 1,6 sextan pada responden jaringan periodontalnya sehat. 1,475 5, Rata-rata 0,7 sextan pada responden terdapat pocket dalam. | TABEL 4 Distribusi sextan sehat. N]| 0 sextan| _Isextan 2sextan_ 3sextan dsextan Ssextan, 6sextan, 20) 11 1 1 2 3 1 1 TABEL 4 : wes Distribusi sextan schat dari responden adalah sebagai berikut : 111 responden memiliki jaringan periodontal sehat (55%). 2. Tresponden memilik 3 atau lebih sextan sehat (35%). 3. 2responden memilik 1 atau 2 sextan sehat, masing-masing 5%- TABEL 5. Disribusi pocket dalam. | ded ign. | Soeur, | See: | aoe |__| Somes 20] 413, 4 1 0 2 o 0 21 22 Distsbusi sextan sehat dari responden 4 fesponden memiliki jaringan periodontal sehat (55%). 4 responden trdapat pocket Mialam pada 1 sextan (20%). } 1 responden terdapat pocket dalam pada 2 sextan (5 %). esponden terdapat pocket dalam 4 sextan (10%). adalah sebagai berikut : 12.3, PEMERIKSAAN PENGALAMAN KARIES GIGI ( DMF - T ,DMF-S,def+t ). Pengertian : tm adalah keadaan gigi geligi seseorang yang pemah mengalami kenvsakan, hilang, F perbaikan yang disebabkan penyakit karies. Untuk pengukuran pengalaman keadaan tersebut dipakai : ~ Gigi tetap : DMF-T dan DMF-S ~ Gigi susu : deft DME-T = Decayed Missing Filled Teeth DMP = Decayed Missing Filled Surfaces deft = decayed extractie filled teeth Maksud : 1). Untuk melihat status karies gigi. 2). untuk perencanaan upaya promotif dan preventif. 3). untuk merencanakan kebutuhan perawatan. . 4). untuk membandingkan status pengalaman karies gigi masyarakat dari satu daerah dengan daerah yang lain dan atau membandingkan sebelum dan sesudah 105 jalan, 5). ae na ee perkembangan status pengalaman karies dari individu. Persiapan : — menyiapkan formulir ~ menyiapkan alat pemeriksaan gigi ~ menyiapkan bahan desinfektan Pelaksanaan : 1). Pasien dalam posisi pemeriksaan. 2). Pemeriksaan gigi. Untuk karies gigi arah pemeriksaan menurut kwadran (lihat seperti gambar). Gambar. [>-o1sll->1V surface) dimulai dari Oklusal, mesa) pemei ‘gt (S 9 Data po a Ee ( seperti gambar DMF-S ) bukal / labial, distal, lingual / palatinal | fORMAT PENCATATAN ‘ats 6h Belg Gigi susu deft (deft) 51 Set 83 | 2 [1 [on [or [os lox les IY TT nit fiv tv Rahang igi tetap | 18-17 as 4s} 43312 Tailor [ap as [oa los] olor) 25] Aus. (DMF-T) [48 147 146 [45 | 4a] 43142 Tart 31 | 32] 33 [34 [35] 36] 37] ae] Rahang ++ bawah Gigi 8 Reeth if Parfim fv |v igi susu 3| sxfeil 71 7 (ae) zl ZI 73] 74175 DME-S 55 54 5352 51] 61 62 63.64 65 17 16 1514 1312 11] 21 22 2324 25 26 2728 ° m d 1 Rahang bawah -acgo 48 4746 4544 43.42 41/31 32 3334 35 36 3738 8584 8382 81|71 72 7374 75 26 Penentuan skor ? et ~ Kode status gigi: DMFT dan def- pMET det-T Kode gigi tetap Kode gigi susy. A o ~ Sehat : B — Gigi lubang / aries ( 4 y bs ~ Tumpatan dengan karies a my 7 - Tumpatan Tanpa karies ve = Gigi dicabut oleh karena karies H e — Gigi dicabut oleh sebab lain = Sealant, varnish 6k ~ Abutment, mahkota khusus — Gigi tidak tumbuh ~ Gigi tidak termasuk kriteria diatas Kondisi / Status Kode status permukaan gigi : DMF-S a. Kondisi gigi = sehat — karies email — karies dentin = karies pulpa — cabut ( karies ) — tumpatan — tumpatan karies Jain weaeenncg Cara menghitung Index DMF teeth { DMF - T ), Komponen D (Decay) ——> meliputi gigi kode 1 dan 2 Komponen M (Missing) ~> meliputi gigi kode 4 <30 thn Kod Komponen F (Filling) —> meliputi leo e2otn. Dasar perhitungan DMET adalah 32 gigi ( semua gigi tetap ). Contoh : DME-T : Kode 1 = 1 gigi —> — —_ Kode 2 = 1 gigi — Kode 4 = 2 gigi 7 ( DMF-T Total ) Cara menghitung def-t : Komponen d (decay) —> mali Komponen e (ekstraksi) —> gel Komponen f (filling) ~—> melipar ee Contoh : def-t —> (deft total ) Cara menghitung DMF-s - Dihitung berapa jumlah igi i Permukaan gigi yang terkena karies (permukaan oclusal, buccal, mesial, disal Tingual/palatina ) Cara menghiturlg Index DMF-Su, Komponen D (Decay) —> meli, Komponen M (Missing) Komponen F (Filling) Contoh : DMF-S kodel =4 Permukaan Kode 2 Permukaan Kode 3. = 3 permukaan Kode 4 =5 permukaan DMF - S = 16 permukaan —> ( Total DMF-S ) Keterangan : gigi sehat : idak ada karies yang telah dirawat atau tidak dirawat. ~ Bintik-bintik putih seperti kapur. ~ Berubah wama atau noda-noda kasar. ~ Pit atau fissure yang dalam tanpa dasar yang lunak. ~ Email yang tidak rata. Gigi lubang / karies. ~ _ Lubang pada pit atau fissure atau permukaan gigi yang halus, dengan dasar atau dinding yang lunak. ~ Tumpatan sementara. Tumpatan dengan karies. ~ Gigi yang telah di tumpat tapi masih ada karies skunder/primer, Tumpatan tanpa karies. ~ Gigi dengan satu atau lebih tambalan ; ~» Gigi dengan mahkota tiruan baik karena karies atau karena trauma, Gigi hilang / di cabut. | ~ Gigi tetap / susu yang di cabut karena karies. Gigi tetap hilang oleh suatu sebab lain. ~ Gigi tidak tumbuh. aoe ~ Gigi dicabut untuk keperluan Orthodontik / hilang karena trauma 28 Sealant varnish. = Gisi i an issue sealant pad oklusalnya. igi yang tlah di las denga 1 udian 1 pon = Gigi yang fissurenya telal diperlebs an ataut mahkola khusus. Penyangga jembata nga jembatan- = Sebuah gigi sebagai peny' Gigi tidak tumbuh.. ~ Gigi tetap tidak tu igi sus. buh dan tidak ada gi tersebut diatas- Gigi tidak termasuk Keiteria periksa. ~ “Untuk gigi yang tidak dapat di Tindak lanjut : = hasil pendapatan di selanjutnya. (9) gunakan untuk rencana perawalan UPAYA PENINGKATAN x, ; LI ESEHATAN GIGI DAN MULUT ( PROMOTIF ) 21, PENYULUHAN KESEHATAN GiGi pay ur 1 Pengertian : “Upaya-upaya yang dilaki atau masyarakat seem untuk merubah prilaku seseorang, sekelompok orang bemprilaku hidup sehat di bidare (eerie? mempunyei Kemampuan dan kebiasaan Maksud : Ber . Meni b Menten Pepsetahuan masyarakat dibidang keschatan meningkathan day tan dan membimbing, masyarakat dan individu untuk Figl den mated” Melestarikan kebiasean pelihara dirt dalam bidang Kesehatan oe Mt : T Memb memelihara keschatan gigi dan mulut sendiri dan keluarga. mule conenialankan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan siti serta menjelaskan kepada keluarga nya tentang pemeliharaan kesehatan ~ Mampu mengenal adanya kelainan dalam mulut sedini mungkin kemudian mencari sarana pengobatan yang tepat dan benar. Persiapan : a. Identifikasi masalah b. Pendekatan dengan tokoh masayarakat. ¢. Menyiapkan jadwal penyuluhan . d. Menentukan methode penyuluhan. ¢. Menyiapkan materi penyuluhan dan alat peraga Pelaksanaan = 4.1. Dapat dilaksanakan di TK, SD, Pos Yandu atau pada pertemuan-pertemuan keluarga, PKK. 4.2. Materi Penyuluhan:, Disesuaikan dengan keadaan dan sasaran. 43. Metode penyuluhan = Ceramah / tanya jawab. = Demonstrasi sikat gigi. = Diskusi. = Konseling / konseling pribadi. Penilaian metode disesuaikan dengan jenis dan jumlah kelompok sasaran dan tempat pelaksanaan. 4.4. Alat Peraga : Alat peraga yang dapat di = Alat peraga utama : melalui cermin. — Alat peraga menurut sifatnya : Audial nakan adalah : igi geligi didalam mulut masing-masing yang dilihat Audio visual Visual ~ Poster = Tape recorder = Televisi - Flipchart - Piringan Hitam - Vidio Tape/film - Booklets - Telepon - Simulasi - Pamflets - Radio - Sandiwara - Models - Mikropon = Dan Lain-lain = Dan Lain-lain 29 30 45. Pendekatan : a. Pendekatan langsung.- - Petugas berhadapan secara langsun& dengan sasaré b. Pendekatan tak langsune; adapan dengan sasaran, sasaran dape, ss dibes; i sun} Ce A pester atau alat bantu / alat peraga lainnya, leaflet, booklet. a Evaluasi : ; - Mengamat serta memperhatikan sasaran selama penyampaian Penyuluhan ~ Tanya - Jawab. = ies ; er in = Penilalan teshadap perubahan perilaku dari hail peng disan y bulan sekali di sesuaikan dengan tenaga yang ada. ( 2.2. PELATIHAN KADER (TERPADU) Pengertian : Pelatihan kader adalah proses alih pengetahuan dan ketrampilan tentan, Kesehatan gigi dan mulut kepada kader Kesehatan (guru, dokter heal Kader posyandu, dsb) agar mereka dapat berperan serta aktif dalam upay, peningkatan kesehatan gigi dan pencegahan penyakit gigi. Maksud Kader mampu dan mau : = memberikan penyuluhan dan memotivasi masyarakat untuk dapat berperilaku sehat. = melakukan deteksi dini - melakukan pengobatan darurat sederhana. = mampu melakukan rujukan. Persiapan : - Menghubungi lintas program dan lintas scktor terkait. Pelaksanaan : - Memberikan materi pelatihan mengenai kesehatan gigi Evaluasi : - pada waktu pelatihar ~ Menyusun materi pelatihan sesuai sasaran. ~ Menyesuaikan jadwal kegiatan dengan pelatihan terpadu. Jan mulut, ~ Memberikan demonstrasi/simulasi. Tanya jawab. ~ setelah selesai pelatihan : Monitoring /supervisi/kuesioner pretest dan postest. (13, 15) 2.3, PENGGUNAAN ALAT PERAGA. 1 Pengertian Alat Peraga : ialah segala benda yang dimanipulasi, dilthat, didenger dilbaca atau dibicarakan untuk memperagakan infecmacy ens ila, didengs Maksud : Mempermudah pengertian, Menghindarkan uraian. uraian yang terlalu banyak dan lama serta membosarka Memperdalam serta memperluas pengertian Menarik dan memberi kepuasan, ease Mendorong untuk berfikir serta menambah pengert Mento expt phn ein ng ae reaoge 3. Perslapan : 4, Pelaksanaan : 5, Evaluasi t 24. POLA MAKAN 1. Pengertian : . memahami b. mempelajar © memilih / 4. Berlatih: m atti Penyuluhan, ti Tokasi /sasaran untuk penyuluhan a "mbuat / mengadakan alat peraga yang, sesuai ‘Nggunakan alat peraga, : laksanakan penyuluhan dengan alat pe ya yang, telah di siapkan. Pengamatan |; = ‘huesloner tl nesung apakah audien tertarik / tidak YANG SEHAT, Mengatur d sini hescbatan oe jenis makanan yang berguna bagi kesehatan umurn termasuk 2. Maksud + 3. Persiapan : 4, Pelaksanaan : Evaluasi : tanya-ja ~ Untuk mengetahui kegunaan / manfaat dan jenis makanan yan menyehatkan tubuh ( 4 schat 5 sempurna . = untuk mengetahui jenis r.akanan yang menguntungkan dan Yang merugikan bagi kesehatan gigi = untuk mengetahui jenis dan frekuensi makanan dil pokok. = untuk mengetahui penggunaan suplement yang tepat ( Vitamin, tablet fluor ) luar makanan = Menyiapkan materi penyuluhan mengenai pola makanan sesual sasaran ( ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, balita ) dan sesual situasi kultur setempat ~ menyiapkan alat peraga a. Mengumpulkan sasaran b. Penyuluhan é& Demontrasi khusus mengenai pola makan dan jenis makanan. c¢. Memperlihatkan jenis-jenis makanan yang dapat merusak gigi sepertt ppermen, coklat, makanan yang manis dan lengket dan tain-lsin dd, Menganjurkan mengatur waktu makan, pada waktu-waktu tertentis saja. Sebaiknya tidak ngemil ce. Anjuran menggosok gigi setiap kali setelah selesal makan, minimal Jakukan kumur-kumur. wa / kuesioner sebelum dan setelah penyuluban (2, 15) 31 3. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI ( PREVENTIA- 3.1. Pemeriksaan Plak. Ji Pengertian : ‘ Tindakan untuk memeriksa bersih pewarna plak. Maksud : c ih kotor. 1. unfule menunjukan gigi sudah bersih atau ea baik dan benar. 2. untuk melihat apakah cara menyikat gig! . Persiapan : . 1. Menentukan waktu pemeriksaan. 2. Menyiapkan cermin, kaca mulut, bahan pewarna lak. Pelaksanaan : ~ Bila ama berupa cairan : , an 7 Teagan dopo lash jan dengan lidah dioleskan ke seluruh gigi-gigi = Bila bahan pewara, berupa tablet, kunyahlah dan ratakan dengan lidah keselur permukaan gigi. 7 | — Melalui cermin dapat dilhat keadaan gigi yang masih kotor. Bagian gigi yang berwarna merah meriunjukkan adanya plak. Bahan pewarna plak ada beberapa bentuk yaitu : berupa cairan, tablet, bubuk (sumbz kue) (5, 12) 3.2 SIKAT GIGI MASSAL / BERSAMA. 1 Pengertian : Talah kegiatan menyikat gigi yang dilakukan bersama-sama di bawah bimbingen instruktur (guru, petugas kesehatan, kader). Maksud : 1) Melatih sasaran agar dapat melakukan sikat gigi dengan cara yang baik dan benar. 2). Meningkatkan kebersihan gigi dan mulut. Persiapan = 1) Menentukan waktu pelaksanaan, 2) Menyiapkan bahan yang diperlukan : (bal in, air bersi gelas, sikat gigi, pasta gigi ber fluor) {ahan pesmi pla semi al hs Pelaksanaan : - Memberikan instruksi tentan, = Pemeriksaan plak dengan b: Menyikat Gi, = Ada beberajpa metoda cara menyikat pic; adalah sebagai berikut : "?"**" Bigi, salah satu cara yang mudah dilakul2 ig cara menyikat gigi ahan pewarna /tidaknya gigi dengan menggunakan py, Menyikat Gigi : ~ Ada beberapa metoda cara mei adalah sebagai berikut : 1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung Fluor, banyaknys sigh ¢ sebutic kacang tanah Pasta Bi sebesae 2. Kumur-kumurlah sebelum menyikat gigi. 3. Sikatlah semua permukaan gigi dengan gerakan ‘maju mundur dan pendek-pendek selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan. 4. Sikatlah permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir. 5. Sikatlah permukaan gigi yang menghadap langit- langit/lidah. nyikat gigi, salah satu cara yang mudah dilakukan ——____—_ Pitas ! Tar } 7. Setelah semua permukaan gigi Sikatlah permukaan gigi yang dipakai untuk mengunyah. selesai disikat, kumurlah 1 kali saja, bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi, dengan posisi tegak, kepala sikat gigi berada diatas Evaluasi : ~ untuk menilai kebersihan gigi dengan melakukan Tindak Lanjut : Memberi petunjuk menyikat gigi secara khusus kepada a , pada waktu menyikat gigi bersama. (12, 3) PAS sasaran, yang belum trampil Pemeriksaan plak. 3.3. SKALING SUPRAGINGIVA Li Pembersihan/pembuanj wan karang gigi yang terletak pad, a (supra gingiva), Pada Permukaan gigi diatas gusi Persiapan : 1) Menyiapkan alat-alat : alat diagnostic, alatalat skaling, 2) Menyiapkan bahan-bahan : desinfektan, bahan poleshing. Pelaksanaan : 1. Sasaran duduk dengan posisi pemeriksaan. 2. Pembersihan/pembuangan Karang gigi dilakukan perkwadran, 3. Dilakukan pemolesan. 4. Oleskan desinfektan. 5. Penyuluhan kesehatan gigi. Tindak Lanjut : Pemeriksaan berkala setiap 6 bulan. (1, 3) uTENCEGAHAN KARIES DENGAN, FLUOR: yas. KUMUR-KUMUR DENGAN LARUTAN FLUOR 1. Pengertian : Berkumur dengan larutan fluor ( NaF, 0,2% ). 2, Maksud : Mencegah terjadinya aries gi 3, Persiapan: - menentukan jadwal. ~ menyediakan gelas plastik kumur, air. ~ menyediakan bahan fluor dengan kepekatan 0,2% NaF: ~ Kumur-kumur dilakukan di dalam kelas dimana duduk ditempat duduknya masing-masing, kelas memimpinnya. murid-murid sedangkan guru ~ Dilakukan pada pagi hari sebelum pelajaran dimulai. ~ Gigi harus sudah digosok dengan baik dan bel sisa-sisa makanan serta karang gigi- 4, Pelaksanaan, 4.1. Intruksi posisi anak : 4.2. Guru / Petugas membs 3.menit. 43. Kumur-kumur larutan Fluor di wlangi 1 ‘minimal 20 kali per tahun. * Keterangan : ‘Apabila anak men sentuhlah telunjul cairan yang sudah tert _okan mendapat perhatian yang tersendiri. (8, 16). lan Jarutan fluo k langit-langit lunak telan itu. Pada kese - Posisi Kepala harus ) gelas dipegang setinggi bas dari pada tunduk (lihat gambar dada. eri aba-aba * mulai berkumur * selama kurang lebih kali dalam 2 minggu selama 2 tahun anak disuruh minum beberapa gelas air, kermudian adi, sehingga anak memutahkan kembali rmpatan kumur berikutnya, maka anak ini Khusus dan sebaiknya disuruh kumur-kumur 3.42, PENGOLESAN FLUOR PADA GIGI. set eta 1. Pengertian : Tindakan pengolesan fluor pada gigi eligi. » dinya karies — Untuk mencegah terjadinya ; ‘hain — Menghentikan proses penjalaran aries yang masih Sah chip blower, kapas, Kain basal gauss a. menyiapkan alat-alat diagnostik, kapas butir. b. Menyiapkan bahan NaF 2% / SnF 8% / APF 123%. 4. Pelaksanaan : Mendeteksi adanya karies dini. Membersihkan permukean gigi- Blokir daerah oriey gigi perkwadran yang akan dioles fluor. Gigi-gigi harus dalam keadaan kering. Oleskan / basahi gigi dengan larutan fluor. — NaF 2 % di biarkan selama 2 - 3 menit ~ SnF 8% dibiarkan selama 2 - 3 menit hanya setelah selesai minum atau sikat gigi selang waktu 3 jam. - AFF 1,2 % dibiarkan selama 4 menit. (16) geen 3.5. PENGISIAN PIT DAN FISSURE ( PIT DAN FISSURE SEALANT ) 1, Pengertian: = Tindakan yang dilakukan untuk menutupi pit dan fissure yang dalam dengan bahan pengisi / pelapis. 2 Maksud: = Untuk mencegah terjadinya karies gigi. 3. Persiapan : a. Menyiapkan alat diagnostik, chip blower, bor gigi. b. Menyiapkan bahan-bahan pengisi pit dan fissure. 4. Pelaksanaan : Poles pit dan fissure dengan tidak terlalu dalam. Bersihkan pit dan fissure Keringkan Pit dan Fiss Blokir daerah sekitar gi Aplikasi bahan pengisi Recountuoring. Polishing. (1) rogers oles penderita tidak diperbolehkan untuk makan penge ; tu upaya pelayanan kesehatan gigi oy Set gobatan darurat untuk menghiarehan mulut baik promotif maupun preventif dan an it : se ina rasa sakit kepada pasien umum yang sedang stead ah tespidinga kel Menceg wa kelainan gigi d, i i * Monghllangkan rasa sakit tigi gi ¢ ine Pasien diruang rawat inap. Pesiapané « Menyiapkan‘alat diagnostik set, menyiapkan alat menyikat gigi. * Menyiapkan water syringe & H202 3%, pelaksanaan + _ Melakukan pemeriksaan dan mencatat dikartu status. _ Membantu menyikat gigi pasien, apabila pasien tidak bisa membuka mulut dibersih- kan dengan penyemprotan H202 3%. - Membantu membersihkan prothese pasien. - Memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ( cara mesylate): 0°) 37 38 KAN RASA SAKIT. (Rag 4.1, PENGOBATAN DARU Pain) : 1. Fengedton : enna untuk menghilangkan rasa sakit gigi dengan sepe,, = tindakan yang dil 3 i era mungkir Es Mikeud sag-pasien untuk menghilangkan rasa sakit seseg' igkin, Sebelun, ~ menolong : mendapat perawatan Y"B excavator, bor ). 3. Persiapan : Jut, sonde, - i -alat ( pinset, kaca mult, _ en ata en desinfektan, alkohol eugenol, tambalan sementar, kapas bi = menyiapkan obat analgesik. Pelaksanaan : a. pemeriksaan gigi b. - Bila gigi yang berdenyut denyut pembersihan lubang gigi ( karies tutup dengan tambalan sementara. ; ; = _ Bila gigi gangraen dengan periapikal abcess maka dilakukan trepanasi dengan cara eetabuka kavum pulpa dengan bor, ditutup kapas jangan dibey tumpatan sementara. Rujuk bila abcess :- beri analgetik. = Rujuk ke dokter gigi ~ Bila Periodontitis : - beri obat kumur ( iodonepovidone ) ~ rujuk kedokter gigi (1) dan masih vital, maka dapat dilakukay ) dengan excavator, diberi eugenol kapa 4.2. PERAWATAN GIGI DAN MULUT PASIEN PASCA TINDAKAN. Pengertian : ‘Tindakan perawatan kesehatan gigi dan mulut pada pasi i pada gigi / rahang / Jaringan mucosa mulut. pei PER Shhh See Maksud : = Mempercepat penyembuhan pasien pasca bed; 2 menghindarkan infeksi pasca bedah, ce bedsh Persiapan : = Diagnostik set, water syringe, gunting. = Bahan : H202 3% ,antiseptik, desi antibiotik salf sinfektan,Verban, Plaster, Rubber drain, Kaps® = Alat untuk menyikat gigi / membersthkan gigi Pelaksanaan = ‘Apabila tindakan operasi dilakukan secara : 1. Extra Oral. a = Pembukaan verban /plester. ~ Mengoleskan antiseptik /desinfektan, . Eval Mengganti rubber drain / kasa Mengoleskan antibiotik salf, Tutup Kembali dengan plester /verban, Mencatat tindakan yang telah dilakuk; i Mencatat jumlah obat yang telah diminun peso Satis sien ~ Penyuluhan tentang keschatan gigi dan mulut pada pasien. : imebersian 8igi dati mulut pasien dengan menyemprot H202 3% atau pakai sikat gigi- Intra Oral iiikan igh ow Membersihkan gigi dan mulut pasien d se Pasien dengan menyemprotkan H202 3% atau - Mencatat jumlah obat pasien yang telah diminum, keluhan pasien. = Mencatat tindakan yang dilakukan pada kartu status pasien. ~ Penyuluhan Kesehatan gigi pada pasien. = Mencatat perkembangan pasien pada kartu status. = Periksa ulang sampai pasien sembuh. (bila perlu/ada). ~ Pemeriksaan ulang, sampai pasien dapat melakukan sendiri. (1) \,PENCABUTAN GIGI SUSU. 1 Pengertian : pengeluaran gigi susu dari socketnya, yang dapat dilakukan dengan topikal anestesi . Maksud = 3. Supaya penggantian gigi berlangsung baik. b. Menghindari sakit gigi yang berulang. (sisa akar yang menimbulkan absses terus menerus, sehingga menyebabkan terjadinya uicus ). Persiapan : a. menyiapkan alat-alat diagnostik. b. menyiapkan alat-alat pencabut gigi (tang ektraksi). c menyiapkan bahan-bahan ( topikal anestesi, kapas tampon, povidon iodin ). Pelaksanaan : a. desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dengan povidon iodin. ». topikal anesthesia © pencabutan. 4. pemberian tampon dengan povidon iodin. (1) 39 4.4. ATRAUM. (Penambalan Gi 1 40 (ART) g TREATMENT ESTORATIVE TREA ian is Tanpa merusak jarin6a" ) Pengertian : sip ened wang hanya ¢ recta Tekik penanganan Ker kan gigi / excav jubang, hanya dengan hang intrument Lea aq masih dangkal, tanpa menggunan gy pis untuk menambal kerusakan Bi ya dengan han alat bor tapi hany id instrument. Indikasi : — Karies Enamel dan Dentin = Pit dan Fissure yang dalam. Persiapan : — Menyiapkan tempat = Menviapkan alatalat excavasi, diagnostic set, glass plate (lempeng kaca) — Menyiapkan bahan tambalan glasionomer Menyiapkan kapas Pelaksanaan Teknik Art : ' kursi. 1. Persiapan tempat untuk pasien : Mi (a) / posisi () = Posisi pemeriksaan sasaran : posit (b) 2. Penyediaan bahan tambal ; = Alat ;tersedia di meja. = Bahan ; jahan ; sediakan 1 sdk powder, 1 ts liquid Persiapan dalam mulut, 1. Mempertahankan daerah operas} tetap keri ‘ering 4, Preparasi Lubang Gigi - Jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai tidak ada lagi dentin yang lunak, untuk memudahkan pembersihan lubang sekali-sekali dibasahi. - Keringkan lubang ( gigi harus dalam keadaan kering ) 5. Setelah preparasi selesai pasien suruh Oklusi untuk melihat kontak lubang 6 Bersihkan lubang gigi / Pit dan Fissure, dengan dentin Conditioner ( 10") Al 42 1. Bersihkan lubang dengan cotton pellet yang dibasahi air 8. Pena Lubang yang telah dipreparasi tetap kering = Campurlah bahan glassionomer (powder dan liguig ) = Masukkan bahan pengisi Kedalam lubang, Pit dan Fissure dengan carver dengan tekanan ringan “ 9. Tekan dengan jari ( 30") 10. Buanglah bahan yang berlebihan / 11. Tutuplan dengan Varnish 12. Periksalah gigitan 15, Dianjurkan pasien untuk tidak makan selama lebih kurang 1 jam “ 46. paTAN DENGAN GLASSIONOME sR pengertian ¢ s, Ferber an yang dilakukan untuk tambalan glassionomer. ‘mengembalikan bentuk gigi gi seperti semula dengan Maksud # ipntuk mengembalikant fungsi gigi & Untuk menghambat kar ies supaya tidak menjadi lebih dalam dan leb Jan lebih luas « persiapatt ¢ a Menyiapkan alat diagnostik. b Menyiapkan alat tambal ( plastis i knop, semprot ene). lastis instrumen, kaca mulut, spatula semen, sonde é Menor n ain peer (bor ). | Menyiapkan bahar-bahan a glassionomer. seperti: chlorethy, varnish, kapas but, kapas gulun- 4, Pelaksanaan ¢ embersihan kavites dengan excavator. Menten vavitas dengan alataat bor Ment ee sig vane kan cltambal dengan kapas gulUng: Penumpatan dengan glassionomer. ing permukaan tambalan. Recsrringan permkaan tabalan devin apas / chip blower. Pengolesan varnish dipermuksan tambalan. (1) Fame nore PENUMPATAN D 1. Pengertian = Tindakan yang dilakuken untuk me tambalan amalgam ENGAN AMALGAM. ngembalikan bentuk BiB! seperti semula denga” 2, Maksud ¢ mbalikan fungs- ; dak menjadi lebih dalam dan lebih 1uas- a. Untuk menge ; & Gatuk menghambat Karies ssupaya ti tula semen, sonde 3. Persiapan = . pers ipayiapkan alat diaghcs b. yi mbal ( plastis jnstrumen, Kaca mult spat a ns Bae sal e i (eam carriet, pemadat amalgam (amalgam stoppet )» Pe ama m, but Jat pemoles, lat pengaduk amalgam, pengaduk plastik, semprot pengering “a ME on Pern? (oot enorethyl sub Past ca( OH) 2, kapas gulunse , Men Zn fostat vpelikarboksilat ‘pubuk poles, amalgam alloy, mercury: 4, Pelaksanaan ¢ a. Pembersihan kavitas dengan exc at bot EL Membersihkan KavitaS ‘dengan-al 43 44 Prams ao Memblokir gigi yang akan ditambal dengan kapas gulung. Desinfeksi kavitas dengan alkohol. Pengeringan kavitas dengan cotton pellet / chipblower. Pada kavitas dalam diletakkan Ca( OH )2 Penumpatan dengan Aplikasi amalgam. Recountouring permukaan tambalan. Polishing pada kunjungan berikutnya. | | | 5. HIGIENE PELAYANAN KESEHATAN GIG] ; S.1. PENGERTIAN : Adalah menyiapkan ruangan / Klinik yang berpengaruh terhadsp rele Bi pemeliharaan, penyimpanan alat-alat f MAKSUD : 1. Memberikan rasa ama 7 2. Melancarkan pekerjaan petugse nen 3. Menghindarkan terjadinya iGicke 4. Menjaga kebersihan lin 5 I igi. kebersihan lingkungan kerja , fasilitas peralatan pemeriksaan /pengobatan pasien dan sterilisasi, edokteran gigi. k dalam kegiatan pemeriksaan / pengobatan. y fang dan kontaminasi bakteri. igkungan yang optimal, Supaya awet dalam pemakaiannya. Pemeliharaan alat -alat 5.2. HIGIENE PETUGAS KESEHATAN GIGI 1. Penampilan rapih. 2. Pakaian. - pakaian kerja (jas kerja) den, i - Ce gan model sederhana dan rapi. 3. Memakai masker/penutup mulut dan hid: i i oan ee in hidung pada saat bekerja atau saat memeriksa 4. Mencuci tangan sebelum bekerja. - cara biasa - cara desinfeksi - cara steril 5. Menyuruh / mempersilahkan pasien untuk kumur-kumur sebelum pemeriksaan / perawatan dimulai. 5.3. HIGIENE LINGKUNGAN KERJA. 1. Bentuk, letak ruangan dan peralatan harus sesuai dengan keperluan. 2. Penerangan, sinar matahari, ventilasi baik 3. Dinding kamar harus te saan ion 4. Warna dinding ruang Klinik tidak menyolok.- ; 5. Alat-alat fang ada diruang itu cukup yang diperlukan saja. @ Lantai, wastafel, meubelair harus mudah dibersihkan. 7, Ruang tunggu, WC / kamar mandi harus bersih. Tempat-tempat yang harus mendapat perhatian pada dental unit. 1 M ina us bersih dan dius dengan ee TO ap pu sebelum x “h setiap selesai dip h setiap se 2. Alat bor, harus bersi mulai bekerja._ Three way syringe 3 4..»Penghisap Judah. ip). f 5. Porahlstp darah (Vacuum tip) at membuang air ku 6. % mur). Spittoon /cuspidor bowl Pegangan lampu- 45 46 Pada Dental Chair : : 1. Sandaran kepala / head rest bersih. 2. Sandaran tangan / arm rest ber 3. Tempat duduk bersih. 4. Tempat menaruh kaki /foot rest bersih. 54, STERILISAS] ALAT KESEHATAN GIGI. ‘akan adalah : Alit keschatan / kedokteran gigi yang dapat disterilkan 1. Yang terbuat dari logam, misalnya : 2. Yang terbuat dari kaca, misalnya tabun\ 3. Yang terbuat dari 4. Yang terbuat dari ebonit, misalnya suction cannt 5. Yang terbuat dari email, misalnya mangkok ginjal- 6. Yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, Syarat-syarat melakukan steri 9. Cara-cara melakukan sterilisasi inset, tang. ; 4 injeksi, piring petri, ret, misalnya sarung tangan karet. jon cannula. kaca mulut. « ‘kapas tampon. si: Sterillisator harus dalam keadaan baik /berfungsi. Sebelum dimasukkan ke dalam sterilisator, alat-harus dicuci bersih. Bila alat tersebut harus dibungkus, maka etiketnya harus jelas ( tertulis nama alat, tanggal dan jam dilakukan sterilisasi). . Menaruh alat di sterilisator harus sedemikian rupa, sehinggs disterilkan Perhatikan lamanya waktu yang diperlukan untuk mensterilkan masing-masing alat dan harus tepat benar (dihitung pada saat alat mulai disterilkan), Jangan masukkan apa-apa lagi kedalam sterilisator sebelum jangka waktu yang ditentukan habis. Setelah waktu sterilisasi selesai, sterilisator dibuka dan alat dipindahkan ke tempat penyimpanan yang juga steril, dengan memakai horen tang, steril. Pada alat yang di bungkus, bungkusnya’ jangaa dibuka dengan maksud untuk mendinginkan alat tersebut. Bila alat yang baru disterilkan itu terkontarninasi, harus disterilkan kembali a setiap bagian alat dapat Direbus. Yaitu mensterilkan alat dalam air mendidih selama 15 menit sampai 20 menit, misalnya : alat dari logam, kaca. Di Stoom ( dalam autoclave ). Yaitu mensterilkan alat dengan uap panas autoclave dengan tem prc, tekanan 15 psi ( pressure per square inch ihe iperatur 7 tenunan, caran / obatobat, en) 18m 30 meni misalnya alt dari logan Dengan panas kering. Yaitu mensterilkan alat den, tinggi, misalnya alat dari logam yang tajam, alat ces (eee ean Oven panas yan at dari kaca ( yang tahan panas ) Adapun temperatur dan waktunya adalah ; 170°C selama 60 menit. 16° C selama 120 menit 150° C selama 150 menit 140" C selama 180 meni 121°C semalaman. pengan bahan Kimia, 4 untuk mensterilkan alat yang cepat rusak bi kare bila kena panas, pahan Kimia yang dipakai : . alkohol 70% gublimat 0,001, untuk kapas ya 0 ng dirend: tap formalin untuk i am selama 24 j wap formalin Mensterilkan sarung tangan Test ‘Sidslam stoples tert utup ‘Untuk stoples ukuran 1 liter di on igunakan 200 gram tablet formalin dalam waktu 24 misalnya : sarung tangan sisi untuk alatalat tertentu, ‘Untuk contra / straight angle, air turbis tuk conta , air turbine handpiece, triph ' ant, is dengan al 7% Bl agp ee actin dalam autocle 8 ipertur 135°C selama 30 menit setelah i fs cart aut dahl. setelah sebelumnya diteteskan olie Untuk micromotor dan fiber optik cukup di akan rusak kalau direbus, dlisteom atau, mane bed rene 70%, seb alt ii Untuk meja instrumen, ulas dengan alkohol 70%. omoven: Untok ewan tempat kum, des Jarutan desinfektan Untuk tempat kapas, ulas dengan alkohol 70% *alat ini disterilkan dalam oven aude sl 7, ala all in aha: pay dapat Stet 1. 6 Untuk sterilisasi - bur ( steel dan diamond ) — jarum eksterpasi = jarum lentulo. - jarum reamer. le. ig petri yang inya disterilkan Untuk alatalat ini setelah dicuci bersih, dikeringkan dan ditaruh dipit tebslumnya telah diulas dengan alkohol 70% Lalu piring petri dan dengan jalan dimasukkan kedalam oven ( Autoclave ). + Dapat juga steril dilakukan dengan ( Atendam alat ini sebentar didalam alkohol, Kenudian alat itu dilewatkan di atas api ‘gebanyak 2 sampai 3 kali, tapi kalau terlalu sering dilewatkan di atas api, “tatalat tersebut diatas cepat rusak / pata + Juga bisa disterilkan dengan ‘cara meren‘ .n alkohol 70% dicampur dam alat dalam 3 bagia dengan 1 bagian formalin. Cara membersihkan dan strilisasi sarnun& tangan 1. Sarung tangan dibilas ‘dan dibersihkan dengan ¢ 2. Periksalah sarung tangan itu bocor atau ti kedalamnya, kalau bocor dipisahke ; . 3. -Setelah eva, ‘yang masih baik dikeringkan luar dalam dengan lap bersih yang kering atau digantung secara terbalik- juar dan dalamny2- : Beri talk tipis bagian my Sus sang ( Kiri dan . ; & Se erecta epee B eutup yang dibert tablet formalin selama 24 mulai saat dimasukkan. (7, 19) karet. ‘sabun pada bagi dak dengan cara an luar dan dalamnya ‘memasukkan air jam dihitung 7 5.5. PEMELIHARAAN ALAT. PENYIMPANAN ALAT-ALAT KESE! HATAN GIGI. ri alat / dental cabinet. Secara unum disimpan cea lt ns oan khusus Se oan rar RPE untuk perawatan syaraf ( ekst Intuk penyimpé fs : asi, isterlken di dalam piring petri, alatalat jj fil itulo ), setelah disterilkan | a vias Pel Berman peingays dismpan didalam dressing seg drums. : Selah jangka wake penyimpanan alat di dalam 1 bi ister bali. munggu, lat-alat tersebut harus disterilkan kemt ke Dapat jogs eabata tersebut disimpan dengan cara membungkus dengan fay steril. Caranya : 1. Siapkan kain pembungkus berbentuk bujur sangkar dan letakkan diatas meja steril. 2. Cara meletakan kain kasa adalah secara diagonal. 3. Letakkan alat -alat di ten (gambar 1), 48 gah Kain pembungkus 4, Lipatan kain dari arah ( gambar 2) 2). bawah men “wD 'uju ke tengah . Lipat bagian kanan kain pembungkus kear: pat bagian k: bungkus ke is kearah tenga (gambar 3 ). wv 6. Lipat bagian kirinya kearah tengah jan atas kain Ke 7. Lipat bag (gambar 5 5) 8. nel ee perks im dilak’ it nk ster wes 6 ( gambar 4), arah tengah tanggal, nama alat mbar 6). 49 50 ATAN GIGI * EH + PEMBERIAN OLIE PADA ALAT - ALAT KES! 1. Untuk contra angle Cara : teteskan olie kedalam lubang (gambar) c ibersi ikat kecil teteske lie ke dalam dibersihkan dengan sikat i lube Gan diteteskan olie pada bagian yang berputar 2. Chuck shaft assembly (lihat gambar) Gp Chuck shaft assembly sips " hn eR? obtebaavben t teteskan olie 3, Teteskan olie teteskan oli 4, Lepas handpiece dari connector (lihat gambar) 72> 5, Semprotkan olie pada lubang terbesar (lihat gambar) a 7 ig 6. Bersihkan daerah sekitar lubang tempat masuknya mata bur (What gamb: ar) 7. Semprotkan olie pada lubang tempat masuknya mata bur (lihat gambar) A 8 Pemberian olie dapat juga memakat ole can (hat gambar) ge PEMELIHAR: AAN DENTAL UNIT ; KEGIATAN ) NO JENIS KOMPONEN/ KEGIATAI TeLARSANA [ii | PEMELIHARAAN | pacIAN ALAT | PEMELIHARAAN PELAKSANA KIB) i | 1. | HARIAN |. Dental unit 1. Bersihkan bagian- | Petugas tae paplan tuar dari | Pol get debu/kotoran lain : dengan bain 2 Indikator pada | 1.Periksa lampwlampu | Pemakat Dental Unit indikator. alat ‘Dental chair 3. Hand Piece | PEMBERSIHAN jcromotor, tur- | 1. Lepaskan hand piece | Pemakai DentalUni: bine /air ed). (Micromotor, tur- | alat. dalam keadua, sealer, mata bor | bine /ait jet), Scaler, OFF (mat) mata bor. 2. Lakukan_pember- sihan dengen sikat halos dari hemung- kinan debu gigi dan sotoran Iainny 4. Micromotor | PELUMASAN 1. Lepaskan micromo: | Pemakai DentalUnit tordan turbine, | alat dalam beaduan 5. Turbine/Air jet | 1. Semprotkan spray Eine Khusus pada bea- i Belian patina dengan oli khusus. 6. Suction injector | 1. Mati ae tee tor | 1 Ms han unl pas Petugas kan filter dengan Felt sie! eee gunakan va seline pada seta Oring ine 2. Bersihkan filn dengan cairan khu- sus/desinfection solution 2 Ma ngkok|a pembuangan | Cut mangkok de. | Pemakai (omy man detesjen atau alt than pembers LI hain 32 IN, PENUTUP, yanan Asuhan Keschatan Gigi dan Mulut adalah pelayanay heshatan gigi dan alt sang terencana, di tujukan pada kelompok tertenty, yang di ikuti dalam satu kurun wakty qertentit diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan ~ Kesehatan gigi dan ulut yang optimal *. fuku Tata cara kerja Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut diharapkan dapat menjadi joman kerja secara profesional di lapangan bagi tenaga kesehatan gigi Diharapkan dapat feeaingkathan mittu, cakupan, efisiensi pelayanan Kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tescapainya pelihara diri di bidang keschatan gigi dan mulut bagi masyarakat if Dengan demikian masyarakat memperoleh jaminan akon kualitas pelayanan kesehatan gig gan mulut yang dilaksanakan secara profesional. pin ean Cancer 10. iM. 12. 13, 14. 15. 16. 54 DAFTAR BACAAN Direktorat Kesehatan Gigi Dir JonPelayanan Medik. Departemen Kesehatan Gigi Ry. Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia Tahun 1992. Depattemen Kesehatan K.LPedoman Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut fou i Menyusui, Balita dan anak Pra sekolah secara terpadu di RS dan Puskesmas. Tahun 199), Departemen Keschatarn Ri, Peruntun Pelaksanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, Tahun 15, Direktorat Kesehatan Gigi DirJen. Pelayanan Medik Departemen canine Rl, Pedoman Penyelenggaran Upaya pelayanan Kesehatan Gigi diPuskesmas, Tahun 1993, Direktorat Kesehatan Gigi, Pedoman Oprasionsl Reisen Kemampuan dan Kesehatan Pelihara Diri Kesehatan Gigi/ Mulut keluarga. Tahun 1983. Departemen Kesehatan R. hi Petunjuk Teknis penjaringan kesehatan di sekolah 1994, Departemen Kesehatan R.1 Pedoman Pelaksanaan Tentang Hygiene Klinik Gigi Tahun 1991, Direktorat Kesehatan Gigi, petunjuk Penyiapan dan Pelaksanaan kumur-kumur dengan Foy Tahun 1985, | World Health Organization Oral Health Surveys Basic Methods third Edition Geneva 155. Direktorat Kesehatan Gigi alih bahasa Djajadi Wibowo 1991. | Prof Taco Pilot et.al. WHO Collaborating Centre for Oral Health Services Research University of Groningen The Netherlands Second Edition February 1994 ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT Technique of Dental Caries. ‘Ainamo Jukka, et.al. Departement Of Periodontology, Institute OF Dentistry, University of Helsinki Pinland. Development Of The World Health Orga Treatment Needs (CPITN). Direktorat Kesehatan Gig, Penuntun Umum Untuk Guru Sekolah Dasar 1983. Departemen Kesehatan RI Pusat Penyuluhan Keschatan Masyarakat Media Penyuluhan Departernen Keschatan RJ. Petunjuk sederhana cara pemeliharaan / perawatan Alatalal Kesehatan gigi 1991. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi modul Penyuluhan Kesehatan Gigi dan mulut di Rumah Sakit Bagi Petugas Penyuluhan 198 Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RL. Informasi penguntan Fluor dalam kesehatan gigi. Stands, tion (WHO) Community Periodontal Index Of

You might also like