You are on page 1of 3
Seperti makhluk hidup lainnya, sel perlu melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi, salah satunya adalah lewat respirasi. Respirasi sel dapat bersifat aerob, artinya melibatkan pemecahan sempumna dari substrat dengan adanya oksigen. Respirasi aerob berlangsung di mitokondria sel dan menghasilkan lebih banyak energi. Salah satu tahapan dalam respirasi aerob adalah sikius krebs. Siklus krebs ditemukan oleh dokter dan ahli biokimia asal Jerman, yaitu Hans Adolf Krebs. Siklus krebs adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup untuk menghasilkan energi dari asetil ko-A, yaitu perubahan dari asam piruvat hasil glikolisis. Tahapan respi aerob sendiri dimulai dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron. Dj artikel kali ini, kita akan membahas proses yang berlangsung dalam siklus krebs. ‘Sebagian besar energi yang diperlukan oleh makhluk hidup berasal dari proses katabolisme atau pemecahan glukosa yang terjadi dalam sel. Pada mulanya, glukosa akan mengalami proses glikolisis yang akan mengubahnya menjadi asam piruvat. Jika tidak terdapat oksigen, asam piruvat akan diproses lewat respirasi anaerob menjadi asam laktat atau alkohol. Tapi jika terdapat oksigen, asam piruvat akan diproses lewat respirasi aerob untuk diolah menjadi energi, ait, dan karbondioksida. (Baca juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Evolusi) Dalam siklus krebs, terdapat dua tahapan penting, yaitu dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs. Dekarboksilasi oksidatif merujuk pada tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil ko-A. Selanjutnya, asetil ko-A akan dibawa ke matriks mitokondria untuk menjalani siklus krebs. Dekarboksilasi Oksidatit i tahap dekarboksilasi oksidatif, asam piruvat dari glikolisis akan diubah menjadi asetil ko-A. Tahap ini dilakukan lewat beberapa reaksi yang dikatalisis oleh Kompleks enzim yang dinamakan piruvat dehidrogenase. Enzim ini ditemukan pada mitokondria sel eukati sitoplasma sel prokariotik. ik dan AYA Editdenaan wes office siklus krebs Dekarboksilasi oksidatif dimulai dari lepasnya gugus karboksilat (-COO) dari asam piruvat menjadi C02. Kemudian, sisa dua atom dari asam piruvat dalam bentuk CH3COO- akan ‘mentransfer kelebihan elektronnya menjadi molekul NAD+ membentuk NADH. Molekul dua atom karbon tersebut akan berubah menjadi asetat. Terakhir, koenzim-A atau ko-A akan ikatkan pada asetat membentuk asetil koenzim-A atau asetil ko-A. Siklus Krebs Moleku! asetil ko-A kemudian memasuki siklus krebs untuk menghasilkan ATP, NADH, FADH2, dan C02. Tahapan-tahapan dalam proses ini ini akan membentuk lingkaran sehingga disebut dengan siklus. siklus krebs2 Siklus ini dimulai dengan asetil ko-A berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim sitrat sintase. Kemudian, sitrat akan diubah menjadi isositrat roleh enzim akonitase. Isositrat tersebut diproses menjadi alfa-ketoglutarat oleh enzim is dehidrogenase. Reaks! ini melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH. Selanjutnya, alfa-ketoglutarat atau a-ketoglutarat diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini juga melepaskan C02 dan menghasilkan NADH. Suksinil ko-A tersebut kemudian diproses menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase. Proses menghasilkan GTP yang kemudian dapat diubah menjadi ATP. Setelah itu, suksinat dari proses sebelumnya diubah menjadi furnarat oleh enzim suksinat dehidrogenase dan menghasilkan FADH2. Fumarat tersebut akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase. Malat kemudian diproses menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase. Proses ini menghasilkan NADH. Satu molekul asetil ko-A yang diproses dalam siklus krebs dapat menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, 1 FADH2, dan 2 C02. Karena satu molekul glukosa dapat dipecah menjadi dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa dapat menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO? lewat siklus krebs. Molekul NADH dan FADH2 tersebut nantinya akan memasuki proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Glikogenolisis Pemecahan glikogen terlebih dahulu harus dipecah untuk dapat memperoleh glukosa sebagai energi. Yang mana proses glikogenolisis terjadi di dalam jalur yang berbeda, Dengan bantuan enzim fosforilase. Kemudian fosfat anorganik akan melepaskan sisa glukosa untuk mendapatkan D-glukosa fosfat. Sehingga dapat diartikan bahwa proses glikogenolisis adalah suatu proses pemecahan glikogen yang terjadi melalui jalan yang berbeda, yang tergantung dari proses apa yang memengaruhinya. Moleku! glikogen dapat menjadi lebih kecil atau bahkan lebih besar, namun sangat jarang apabila molekul tersebut dapat dipecah dengan sempurna. Ketika Anda sedang makan, hati bisa menarik simpanan glikogen yang ada untuk membuat glukosa dalam darah atau bekerja sama dengan ginjal untuk dapat mengkonversi metabolit non, karbohidrat salah satunya yaitu laktat, asam amino serta gliserol menjadi glukosa. Proses yang terjadi dimulai dengan molekul glukosa serta akan diakhiri dengan terbentuknya asam laktat. Reaksi yang berlangsung dibedakan menjadi dua fase yaitu pada fase pertama, glukosa akan diubah menjadi tifosfat melalui proses fosforilase. ‘Sedangkan untuk fase kedua, akan dimulai melalut proses oksidasi triosafosfat sampal terbentuk asam laktat. Kedua fase ini berbeda pada aspek energi yang berkaitan dengan reaksi pada kedua fase tersebut. https://www-siswapedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.siswapedia.com/glikogenesis- glikogenolisis-dan-glukoneogenesis/ AYA Editdenaan wes office

You might also like