Professional Documents
Culture Documents
81 161 1 SM PDF
81 161 1 SM PDF
Tabel 2. Analisis bivariat beberapa variabel dengan kejadian diare akut pada anak balita
di Puskesmas Pacar Keling Kota Surabaya Tahun 2016
Kejadian Diare Akut
Variabel Diare Akut Tidak Diare Akut P
N % N %
Berat lahir
Rendah 7 9.2 2 2.6 0.106
Normal 69 90.8 74 97.4
Status Gizi (BB/U)
Kurang 30 39.5 20 13.2 <0.001
Baik 46 60.5 66 86.8
Status Gizi (PB/U)
Pendek 33 43.4 12 15.8 <0.001
Normal 43 56.6 64 84.2
Status Imunisasi Campak
Tidak 11 14.5 1 1.3
0.016
Ya 65 85.5 75 98.7
Pola Pemberian ASI
Non ASI Eksklusif 57 75.0 33 43.4
<0.001
ASI Eksklusif 19 25.0 43 56.6
Pengetahuan Ibu
Rendah 55 72.4 24 31.6
0.000
Tinggi 21 27.6 52 68.4
Kebiasaan Mencuci Tangan
Tidak Baik 13 17.1 9 11.8
0.359
Baik 63 82.9 67 88.2
untuk terkena diare akut pada anak balita
Hasil uji statistik didapatkan nilai p
dengan pola non ASI eksklusif sebesar 3,9
value = 0,016 yang berarti bahwa ada
kali lebih besar dibanding dengan anak balita
hubungan yang signifikan antara status
dengan pola ASI eksklusif.
imunisasi campak dengan kejadian diare akut
Hasil uji statistik didapatkan nilai p
pada anak balita. Dari hasil analisis diperoleh
value = 0,000 yang berarti bahwa ada
pula nilai OR = 12,69 CI
hubungan yang signifikan antara pengetahuan
95%=1,59≤OR≤100,9 yang dapat
cukup dengan kejadian diare akut pada anak
disimpulkan bahwa besar risiko untuk terkena
balita. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
diare akut pada anak balita yang tidak
OR= 5,68 CI 95%=2,83≤OR≤11,40 yang
memiliki status imunisasi campak sebesar
dapat disimpulkan bahwa besar risiko untuk
12,69 kali lebih besar dibanding dengan anak
terkena diare akut pada anak balita dengan
balita yang memiliki status imunisasi campak.
pengetahuan ibu yang rendah sebesar 5,68
Hasil uji statistik didapatkan nilai p
kali lebih besar dibanding dengan anak balita
value = <0,001 yang berarti bahwa ada
dengan pengetahuan ibu tinggi.
hubungan yang signifikan antara pola
pemberian ASI dengan kejadian diare akut
PEMBAHASAN
pada anak balita. Dari hasil analisis diperoleh
Hasil uji statistik didapatkan nilai p
pula nilai OR= 3,9 CI 95%=1,96≤OR≤7,78
value = 0,106 yang berarti bahwa tidak ada
yang dapat disimpulkan bahwa besar risiko
hubungan yang signifikan antara berat badan perkembangan thymic yang berpengaruh
lahir bayi dengan kejadian diare akut pada terhadap penurunan jumlah limfosit
anak balita. Hasil penelitian ini tidak peripheral. Kondisi defisiensi imun tersebut
didukung oleh penelitian terdahulu yang menyebabkan anak rentan terhadap infeksi9.
menjelaskan bahwa ank yang mempunyai Hasil uji statistik didapatkan nilai p
riwayat berat bayi lahir rendah mempunyai value = 0.016 yang berarti bahwa ada
resiko mengalami diare 1.9 kali lebih tinggi hubungan yang signifikan antara status
daripada anak dengan riwayat berat lahir imunisasi campak dengan kejadian diare akut
normal5. pada anak balita. UNICEF dan WHO telah
Kejadian diare akut pada balita merekomendasikan langkah penurunan diare,
disebabkan banyak faktor antara lain, faktor antara lain perbaikan akses air bersih,
lingkungan, faktor balita, faktor ibu, dan promosi sanitasi, imunisasi campak dan
faktor sosiodemografis. Berdasarkan hasil rotavirus, suplementasi vitamin A, dan
systematic review diperoleh bahwa faktor promosi ASI Eksklusif10. Imunisasi campak
balita seperti status gizi dan pemberian ASI dapat menurunkan kejadian penyakit diare11.
Eksklusif merupakan faktor risiko terjadinya Tujuan diberikan imunisasi adalah untuk
diare pada balita6. Kondisi berat bayi lahir membentuk kekebalan tubuh anak agar
rendah dapat diperbaiki dengan pemberian mampu melawan berbagai gangguan bakteri
makan yang sesuai dengan usia anak. dan virus yang ada di sekeliling tempat
Pemberian makan yang sesuai dengan usia hidupnya. Jadi dengan imunisasi, tubuh anak
anak dapat memperbaiki status gizi anak. akan bereaksi dan anti bodinya meningkat
Intervensi yang dilakukan di Peru berupa untuk melawan antigen yang masuk termasuk
pemberian ASI Eksklusif sampai 6 bulan dan kuman penyebab diare. Sebanyak 1-7%
dilanjutkan menyusui on demand sampai usia kejadian diare pada balita berhubungan
2 tahun serta pemberian MP-ASI yabf cukup dengan campak dan diare yang terjadi pada
dan sesuai terbukti dapat memperbaiki status campak umumnya lebih berat dan lebih lama
gizi balita berupa penurunan prevalensi (susah diobati, cenderung menjadi kronis)
stunting, anemia, dan defisiensi vitamin A7. karena adanya kelainan pada epitel usus12.
Status gizi anak yang baik dapat Hasil uji statistik didapatkan nilai p
menghindarkan anak dari penyakit infeksi value = <0,001 yang berarti bahwa ada
seperti diare. hubungan yang signifikan antara pola
Status gizi dalam penelitian ini pemberian ASI dengan kejadian diare akut
berhubungan dengan kejadian diare akut pada pada anak balita. Penelitian ini sejalan dengan
balita. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang menjelaskan bahwa
metaanalisis yang dilakukan di India yang adanya pengaruh pola menyusui terhadap
menyatakan bahwa anak dengan malnutrisi kejadian diare13. Penelitian yang dilakukan di
mempunyai risiko mengalami diare 1.73 kali Medan dengan jumlah sampel 105 balita
lebih tinggi daripada anak dengan status gizi bahwa pemberian ASI Ekslusif berpengaruh
normal8. Hasil metaanalisis yang dilakukan terhadap kejadian diare dengan nilai p=0.001
lainnya menyatakan bahwa status gizi dan OR=11.2714. Penelitian yang dilakukan di
merupakan salah satu faktor risiko kejadian Cilegon dengan jumlah sampel 106 bahwa
diare pada balita di Indonesia6. Malnutrisi balita yang tidak diberi ASI Eksklusif
pada anak dapat mempengaruhi
berpengaruh terhadap kejadian diare dengan pada anak balita di Puskesmas Pacar
nilai p=0,000 dan OR=13,58815. Keling Kota Surabaya Tahun 2016.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p SARAN
value = 0,000 yang berarti bahwa ada Perlunya penelitian lanjutan tentang
hubungan yang signifikan antara pengetahuan pengaruh berat badan lahir, status gizi, status
cukup dengan kejadian diare akut pada anak imunisasi campak, pengetahuan ibu, dan
balita. Balita dengan ibu yang mempunyai riwayat pemberian zinc terhadap penurunan
tingkat pengetahuan kurang mempunyai kejadian diare akut pada anak balita dengan
resiko mengalami diare 3.6 kali lebih tinggi sampel berdasarkan population based.
daripada balita dengan ibu yang mempunyai
tingkat pengetahuan cukup16. Ibu yang REFERENSI
mempunyai pengetahuan yang tinggi dapat 1. WHO. 2013. Diarrhoeal Disease.
menyiapkan makanan yang sehat dan bersih http://www.who.int/mediacentre/factsheet
buat anaknya sehingga mengurangi resiko s/fs330/en/. 4 Februari 2016.
terkena paparan penyakit diare17. 2. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Buku
Hasil uji statistik didapatkan nilai p Saku Kesehatan Petugas: Diare, Lima
value= 0.359 yang berarti bahwa tidak ada Langkah Tuntaskan Diare. Direktorat
hubungan yang signifikan antara kebiasaan Jenderal Pengendalian Penyakit dan
mencuci tangan ibu dengan kejadian diare Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
akut pada balita. Kebiasaan mencuci tangan 3. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan
dapat menurunkan kejadian diare sebesar 32- Dasar 2013. Balitbangkes. Jakarta
39%18. Kebiasaan mencuci tangan tidak 4. Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 2014.
hanya berpengaruh terhadap kejadian diare, Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
namun juga dapat menurunkan angka Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
mortalitas bayi sebesar 41%19. Pada penelitian Surabaya
ini tidak sejalan dengan penelitian lain karena 5. Hebbelstrup-Jensen, B., D. Röser, B.U.
ibu-ibu balita yang menjadi responden sudah Andreassen, K.E. Olsen, H.V. Nielsen,
memiliki kebiasaan mencuci tangan yang B.B. Roldgaard, S. Schjørring, H.C.
baik, sehingga data yang didapatkan bersifat Mirsepasi‐Lauridsen, S.L. Jørgensen,
homogen. E.M. Mortensen, dan A.M. Petersen,
A.M. 2016. Childhood Diarrhoea in
SIMPULAN Danish Day Care Centres Could Be
1. Berat lahir bayi dan kebiasaan mencuci Associated with Infant Colic, Low
tangan ibu tidak berhubungan dengan Birthweight and Antibiotics. Acta
kejadian diare akut pada anak balita di Paediatrica 105(1).
Puskesmas Pacar Keling Kota Surabaya 6. Adisasmito, W. 2007. Faktor Risiko
Tahun 2016. Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia:
2. Status gizi anak berdasarkan BB/U dan Systematic Review Penelitian Akademik
PB/U, status imunisasi campak, pola Bidang Kesehatan Masyarakat. Makara
pemberian ASI, dan pengetahuan ibu kesehatan 11(1).
berhubungan dengan kejadian diare akut 7. Lechtig, A., G. Cornale, M.E. Ugaz, dan
L. Arias. 2009. Decreasing Stunting,