You are on page 1of 97

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN

PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB

SEKTOR FOOD AND BEVERAGES TAHUN 2009-2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:
INTAN SINTIA
NPM: 151004461201156

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM KERINCI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SUNGAI PENUH
2020
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : INTAN SINTIA


NPM : 16106121129
Tempat/ Tanggal Lahir : Koto Beringin, 01-01-1999
Program Studi : Manajemen
Alamat : Desa Koto Beringin, Rt.03 Rw.00 Kecamatan
Hamparan Rawang- Kota Sungai Penuh
No. HP : 0822-2837-6001
Judul Skripsi : Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan
Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Sub Sektor Food And Beverages Tahun
2009-2018

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1. Skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar akademik S.E (SARJANA EKONOMI) baik di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Sakti Alam Kerinci maupun di Perguruan Tinggi lainnya.
2. Skripsi saya ini adalah murni gagasan, rumusan, penelitian dan pikiran
saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari pembimbing.
3. Dalam skripsi daya ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang
telah ditulis atau dipublikasikan kecuali secara eksplisit dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan cara menyebutkan nama pengarang
dan mencantumkan dalam daftar pustaka.
4. Apabila salah satu point tersebut di atas saya langgar, saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar akademik yang telah
diperoleh karena Skripsi saya ini, seserta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di Perguruan Tinggi.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan
sadar, agar dapat dipergunakan seperlunya.

Sungai Penuh, Agustus 2020


Saya yang menyatakan.

Intan Sintia
NIM. 16106121129

i
PERSETUJUAN SKRIPSI

Dengan ini Pembimbing Skripsi dan Ketua Program Studi Manajemen

menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh:

NAMA : INTAN SINTIA

NPM : 16106121129

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Sub Sektor Food And Beverages Tahun

2009-2018

Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan

kelaziman, yang berlaku dan siap untuk diuji dalam ujian komprehensif dan ujian

skripsi pada tanggal ………………

Sungai Penuh, Agustus 2020


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

PONI YANITA, SE., MM MEDI, S.E., MM


NIDN. 1005018502

Ketua Program Studi Manajemen

GAMPO HARYONO, S.E., MM


NIDN. 0228078701

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim penguji Skripsi dan

Komprehensif Program Studi Manajemen Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Sakti Alam Kerinci Sungai Penuh pada:

HARI : ………………………………

TANGGAL : ………………………………

JAM : ………………………………

TEMPAT : Ruang Ujian Skripsi STIE-SAK

TIM PENGUJI

Jabatan: Nama: Tanda Tangan:


Ketua ....................................................... …………………

Sekretaris ....................................................... …………………

Penguji Utama ....................................................... …………………

Penguji Pendamping ....................................................... …………………

Penguji Anggota I ....................................................... …………………

Penguji Anggota II ....................................................... …………………

Mengetahui
Ketua STIE Sakti Alam Kerinci Ketua Program Studi Manajemen

Dr. ALVIA SANTONI, SE., M.M GAMPO HARYONO, SE., M.M


NIDN. 1030057201 NIDN. 0228078701

iii
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN
PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FOOD AND
BEVERAGES TAHUN 2009-2018
INTAN SINTIA

Pembimbing Utama PONI YANITA, S.E., M.M


Pembimbing Pendamping MEDI, S.E., M.M
Program Studi Manajemen Keuangan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci, Sungai Penuh

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perputaran Kas,


Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Sub Sektor Food And Beverages Tahun 2009-2018.
Hasil penelitian yaitu: (1) Pengaruh Perputaran Kas / Cash Turnover (X1)
Terhadap profitabilitas / Return on Equity (Y) diketahui t hitung 2,400 > 1,943 t tabel
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan Perputaran Kas / Cash
Turnover terhadap terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk
tahun 2009-2018 yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak; (2) Pengaruh
Perputaran Piutang / Recievables Turnover (X2) terhadap terhadap profitabilitas /
Return on Equity (Y) diketahui t hitung -2,357 < 1,943 t tabel disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh secara signifikan Perputaran Piutang / Recievables
Turnover terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk tahun
2009-2018, yang berarti H2 diterima dan H0 ditolak; (3) Pengaruh Perputaran
Persediaan/Inventory Turnover (X3) terhadap profitabilitas / Return on Equity (Y)
diketahui t hitung 2,251 > 1,943 t tabel disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara
signifikan Perputaran Persediaan/Inventory Turnover terhadap profitabilitas /
Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk tahun 2009-2018, yang berarti H3 diterima
dan H0 ditolak. Hasil uji Simultan/ uji F pada tabel 4.12 di atas menunjukkan
bahwa F hitung 5,666 > F tabel 3,48 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh secara simultan variabel (X1) Perputaran Kas (Cash Turnover), (X2)
Perputaran Piutang (Recievables Turnover, (X3) Perputaran Persediaan (Inventory
Turnover), terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk tahun
2009-2018. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel (X1) Perputaran Kas
(Cash Turnover), (X2) Perputaran Piutang (Recievables Turnover, (X3)
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), memberi pengaruh terhadap (Y)
profitabilitas (Return on Equity) sebesar 73,90%. Sedangkan sisanya 100%-
73,90% = 26,10% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

Kata Kunci: Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran


Persediaan, Profitabilitas, Perusahaan Sub Sektor Food And
Beverages Tahun 2009-2018

iv
THE EFFECT OF CASH TURNOVER, RECEIVABLES
TURNOVER AND INVENTORIES TURNOVER ON
PROFITABILITY OF FOOD AND BEVERAGES
SUB SECTOR COMPANIES
2009-2018

INTAN SINTIA

Main Supervisor PONI YANITA, S.E., M.M


Vice Supervisor MEDI, S.E., M.M
Financial Management Study Program
Kerinci College of Economics Sakti Alam, Sungai Penuh

ABSTRACT

This study aims to see the effect of cash turnover, receivable turnover and
inventory turnover on profitability in food and beverage sub-sector companies in
2009-2018.
The results of the research are: (1) Cash Turnover (X1) on Return on Equity
(Y) is known by calculating 2.400> 1,943. The table shows that there is a
significant effect of Cash Turnover on Return on Equity of PT. Siantar TOP, tbk
year 2009-2018 which means H1 is accepted and H0 is rejected; (2) The effect of
Recievables Turnover (X2) on Return on Equity (Y) is known that the count -2,357
<1.943 t table is presented that there is no significant effect of Recievables
Turnover on Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk 2009-2018, which means H2
is accepted and H0 is rejected; (3) The effect of Inventory Turnover (X3) on
Return on Equity (Y) is unknown 2,251> 1,943 t table that there is a significant
effect of Inventory Turnover on Return on Equity of PT. Siantar TOP, tbk 2009-
2018, which means H3 is accepted and H0 is rejected. Simultaneous test / F test
results show that F counts 5,666> F table 3,48 so it can be concluded that there is
a simultaneous influence of variable (X1) Cash Turnover, (X2) Income Turnover,
(X3) Inventory Turnover, on Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk 2009-2018.
The amount of influence given by the variable (X1) Cash Turnover, (X2)
Recievables Turnover, (X3) Inventory Turnover, has an effect on (Y) Return on
Equity of 7,90%. While the rest is 100% -73,90% = 26,10%, while the variables
are not researched.

Keywords: Cash Turnover, Receivable Turnover and Inventory Turnover,


Profitability (Return on Equity0, Food And Beverages Sub Sector
Companies 2009-2018

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq dan

hidayah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul: PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG

DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FOOD AND BEVERAGES TAHUN

2009-2018

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah memperoleh banyak bantuan,

masukan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak yang telah membantu baik

secara langsung maupun tidak langsung. Atas segala bantuan yang telah diterima

tidak berlebihan jika penulis ucapkan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. ALVIA SANTONI, S.E., M.M selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Sakti Alam Kerinci (STIE-SAK).

2. Bapak Dr. ALVIA SANTONI, S.E., M.M selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Sakti Alam Kerinci (STIE-SAK).

3. Bapak SUDIRMAN, S.E., M.M selaku Puket I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Sakti Alam Kerinci (STIE-SAK).

4. Bapak GAMPO HARYONO, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi

Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci (STIE-SAK)

5. Ibuk Poni Yanita, S.E. M.M. Sebagai pembimbing utama yang senantiasa

meluangkan waktu-Nya untuk membimbing, mengarahkan dan memberi

masukan dalam penyusunan skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

vi
6. Bapak Medi, S.E. M.M. Sebagai pembimbing pendamping yang senantiasa

meluangkan waktu-Nya untuk membimbing, mengarahkan dan memberi

masukan dalam penyusunan skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan baik

7. Kedua orang tua tercinta yang telah mendo’akan dan memberi motivasi

untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi penelitian.

Akhir kata penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang

peneliti miliki, untuk itulah peneliti menerima kritik dan saran yang sifatnya

membangun dalam perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini, dan penulis berharap

semoga Skripsi ini bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Penulis,

INTAN SINTIA
NPM. 16106121199

vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

ABSTRAK ………………………………………………………….…….. iv

ABSTRACT ………………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian .................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN

HIPOTESIS

2.1. Kajian Teoritis …………………………………………….. 10

2.1.1. Manajemen Keuangan ……………………......... 10

2.1.1.1. Pengertian Manajemen Keuangan ............... 10

2.1.1.2. Fungsi Manajemen Keuangan .................... 11

viii
2.1.2. Laporan Keuangan ………………………………… 14

2.1.2.1. Pengertian Laporan Keuangan ………….. 14

2.1.2.2. Urutan Laporan Keuangan …………….. 16

2.1.2.3. Tujuan Laporan Keuangan …………….. 17

2.1.3. Rasio Keuangan ……………………………………. 19

2.1.3.1. Pengertian Analisa Rasio Keuangan …… 19

2.1.3.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan …………….. 19

2.1.3.3. Standar Rasio Keuangan ………………. 23

2.1.4. Profitabilitas ……………………………………… 25

2.1.2.1. Pengertian Profitabilitas …………………. 25

2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Profitabiltias ………………………………. 26

2.1.2.3. Pengukuran Profitabilitas ………………… 27

2.1.5. Kas………………………………............................... 27

2.1.1.1.Pengertian Kas ………………………........ 27

2.1.1.2.Perputaran Kas (Cash Turnover) ................ 28

2.1.1.3. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap

Profitabilitas ……………………………….. 29

2.1.6. Piutang ...................................................................... 30

2.1.3.1.Pengertian Piutang ..................................... 30

2.1.3.2. Pengertian Perputaran Piutang (Recievables

Turnover)....................................................... 30

ix
2.1.3.3. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap

Profitabilitas …………………………….31

2.1.7. Persediaan ................................................................ 32

2.1.5.1.Pengertian Persediaan …………………….. 32

2.1.5.2.Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) . 33

2.1.5.3. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap

Profitabilitas ……………………………….. 34

2.2. Penelitian Terdahulu ........................................................... 34

2.3. Kerangka Konseptual ......................................................... 40

2.4. Hipotesis Penelitian ………………………………………… 41

BAB III METODO PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 43

3.2. Objek Penelitian …………………………………………. 43

3.3. Populasi dan Sampel …………………………………….. 43

3.4. Jenis Data ………………………………………………… 44

3.5. Sumber Data ……………………………………………….. 44

3.6. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 45

3.7. Definisi Operasional ……………………………………….. 45

3.8. Metode dan Alat Analis Data ................................................ 46

3.9. Alat Analisis Data ………………………………………… 46

3.9.1. Profitabilitas (Return on Equity) ………………………. 46

3.9.2. Perputaran Kas (Cash Turnover) …………………… 46

3.9.3. Perputaran Piutang (Recievables Turnover) ………. 47

x
3.9.4. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) ………. 60

3.9.5. Regresi Linier Berganda ………………………….. 62

3.9.6. Uji-t ……………………………………………….. 48

3.9.7. Uji-F ………………………………………………. 48

3.9.8. Koefesiensi Determinasi / R- Square ………………. 49

BAB IV METODO PENELITIAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ………………………………. 50

4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Siantar TOP, tbk ………… 50

4.1.2. Visi dan Misi PT. Siantar TOP, tbk ………………. 52

4.1.3. Struktur Organisasi PT. Siantar TOP, tbk ……….. 52

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ………………..………………. 53

4.2.1. Profitabilitas / Return on Equity (ROE) …………….. 53

4.2.2. Perputaran Kas / Cash Turnover ……………….. 54

4.2.3. Perputaran Piutang / Recievables Turnover ………. 56

4.2.4. Perputaran Persediaan / Inventory Turnover ……….. 58

4.3. Analisis Data dan Pembahasan …………………………… 60

4.4.1. Regresi Linier Berganda ………………………….. 60

4.4.2. Koefisiensi Determinasi ……………………………. 62

4.4. Pengujian Hipotesis …………………….………………… 63

4.5.1. Uji-t ……………………………………………….. 63

4.5.2. Uji- F ……………………………………………….. 64

4.5. Pembahasan ......................................................................... 65

xi
BAB IV METODO PENELITIAN

4.1. Kesimpulan …………………….…………………………. 68

4.2. Saran ……………………………………………………… 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 ROE Perusahaan Food and Beverages Tahun 2009-2018 ..... 3

Tabel 1.2 Keadaan Rata-Rata Kas, Rata-Rata Pituang dan Rata-rata

Persediaan Perusahanan Food and Beverages Yang Terdaftar

Di BEI Tahun 2009-2018 (dalam Rupiah) ............................... 5

Tabel 2.1 Standar Industri Rasio Liquiditas ……………..…………….. 24

Tabel 2.2 Standar Industri Rasio Solvabilitas ……………………….….. 24

Tabel 2.3 Standar Industri Rasio Aktivitas ………………………….….. 24

Tabel 2.4 Standar Industri Rasio Profitabilitas ……………………….….. 24

Tabel 2.5 Mapping Penelitian Terdahulu ………………………………. 38

Tabel 4.1 Profitabilitas (Return on Equity) ……………………………… 53

Tabel 4.2 Perputaran Kas (Cash Turnover) ………………………………. 55

Tabel 4.3 Perputaran Piutang (Recievables Turnover) ……………….…. 55

Tabel 4.4 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) …………………. 59

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda …………………………… 61

Tabel 4.6 Koefisiensi Determinasi ………………………………………. 62

Tabel 4.7 Hasil Uji-T …………………………………………………… 63

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 41

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Ikhtisar Keuangan .............................................................. 73

Lampiran 2 Profitabilitas / Return on Equiity (ROE) ................................ 74

Lampiran 3 Perputaran Kas / Cash Turnover ................................................ 75

Lampiran 4 Perputaran Piutang/ Rrecieevables Turnover ……………..…. 76

Lampiran 5 Perputaran Persediaan / Inventory Turnover ………………….. 77

Lampiran 6 Rekapitulasi Data dan Hasil Log Data ………………….. 78

Lampiran 7 Uji Regresi ………………………………………..……….. 79

Lampiran 8 Tabel Distribusi T df 1-40 …………………………………... 81

Lampiran 9 Titi Persentase Distribusi F N – 45, Probabilitas 0,05 ………... 82

xv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dinegara berkembang pertumbuhan ekonomi selaras dengan

pertumbuhan berbagai perusahaan. Menurut Pracoyo (2006:143) perusahaan

merupakan unit organisasi yang menggunakan berbagai faktor-faktor

produksi dan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada rumah

tangga, perusahaan lain atau pemerintah dengan berorientasi pada keuntungan

(profit oriented).

Membaiknya ekonomi Indonesia setelah krisis moneter tahun 2008

membuat berkembangnya berbagai jenis perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Menurut Kayo (2020:1) jenis perusahaan yang tercatat di bursa efek

Indonesia (BEI) di klasifikasikan ke dalam 9 kategori perusahaan yaitu

pertanian (agriculture), pertambangan (mining), Industri dasar dan kimia

(basic industry and chemicals), aneka industry (miscellaneous industry),

industri barang konsumsi (consumer goods industry), property, real estate,

dan konstruksi bangunan (property, real estate, and building contruction),

infrastruktur, utilitas and transportasi (infrastructure, utility and

transportation), finansial (finance), perdagangan jasa dan investasi (trade,

service and investment). Lebih lanjut Sumiati (2006:113) perusahaan sub

sektor food and beverages adalah perusahaan yang menjual kebutuhan dasar

manusia berupa makanan dan minuman kepada pihak lain dengan tujuan

mendapatkan keuntungan atau profitabilitas perusahaan sebesar-besarnya.

1
2

Menurut Kasmir (2009:122) Profitabilitas sebagai salah satu alat untuk

mengukur kinerja perusahaan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan

perusahaan tergantung pada kemampuan untuk memenuhi dua aspek penting

dari manajemen modal kerja, yaitu profitabilitas dan likuiditas. Menurut

Sartono (2010:122), profitabilitas ialah kemampuan emiten memperoleh

keuntungan yang berasal dari total aktiva, modal sendiri maupun penjualan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah perputaran

kas. Menurut Kasmir (2009:140), semakin tinggi perputaran kas maka akan

semakin baik dalam penggunaan kas yang berarti keuntungan yang diperoleh

oleh perusahaan akan semakin besar, perputaran kas ikut mempengaruhi

profit karena perputarankan di gunakan untuk mengetahui sejauh mana

perusahaan mampu mengelola kas untuk menghasilkan keuntungan atau

profit bagi perusahaan.

Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang sub sektor food and

beverages adalah PT. Siantar TOP Tbk. Perusahaan ini mulai dirintis pada

tahun 1972 dengan skala industri kecil dan pada tahun 1987 perusahaan

didaftarkan dengan nama PT Siantar TOP Industri berdasarkan akta No. 45

tanggal 12 Mai 1987 seiring dengan perkembangan perusahaan dari tahun

ketahun perusahaan telah membuka pabrik di berbagai wilayah di Indonesia

seperti di Medah (1998), Bekasi (2002) dan Makasar (2011).

Berdasarkan Ikhtisar keuangan perusahaan food and beverages yang

terdaftar di BEI tahun 2009-2018 di ketahui jumlah laba bersih perusahaan

setelah pajak dan equitas perusahaan seperti disajikan dalam tabel dibawah.
3

Tabel 1.1
Data Laba Bersih dan Equitas PT Siantar TOP Tbk
Tahun 2009-2018 (milyar)

Laba Bersih Pertumbuhan Pertumbuhan


ROE Tahun Equitas
Setelah Pajak (%) (%)
PT. Siantar TOP 2009 41,072 404,509
Tbk 2010 42,631 3.80 447,340 10.59
2011 42,675 0.10 490,065 9.55
2012 74,626 74.87 579,691 18.29
2013 114,437 53.35 689,570 18.95
2014 123,465 7.89 815,511 18.26
2015 185,705 50.41 1,008,809 23.70
2016 174,177 -6.21 1,168,512 15.83
2017 216,024 24.03 1,384,772 18.51
2018 255,089 18.08 1,646,388 18.89
Sumber: diolah dengan Ms. Excel, 2020.

Berdasarkan tabel 1.1 diatas diketahui bahwa PT. Siantar TOP Tbk

tahun 2009 laba bersih tecatat sebesar Rp. 41.072 Milyar dan pada tahun

2010 tumbuh sebesar 3.80% menjadi Rp. 42.631 Milyar, pada tahun 2009

equitas tercatat sebesar Rp. 404.509 Milyar dan pada tahun 2010 tumbuh

sebesar 10.59% menjadi 447.340 Milyar. Pada tahun 2011 Laba bersih

tumbuh sebesar 0.10%% menjadi Rp. 42.675 Milyar dan equitas tumbuh

sebesar 9.55% menjadi 490.065 Milyar. Pada tahun 2012 laba bersih tumbuh

sebesar 74.87% menjadi Rp. 74.626 Milyar dan equitas tumbuh sebesar

18.29% menjadi Rp. 579.691. Pada tahun 2013 laba tumbuh sebesar 53.35%

menjadi 114.437 Milyar dan equitas tumbuh sebesar 18.95% menjadi

689.570. Pada tahun 2014 laba bersih tumbuh sebesar 7.89% menjadi

123.465 Milyar dan equitas tumbuh sebesar 18.26% menjadi Rp. 689.570

Milyar. Pada tahun 2015 laba bersih tumbuh sebesar 50.41% menjadi Rp.

185.705 Milyar dan equitas tumbuh sebesar 23.70% menjadi Rp. 1.008.809

Milyar. Pada Tahun 2016 laba bersih turun sebesar 6.21% menjadi Rp.
4

174.177 Milyar dan equitas tumbuh sebesar 15.83% menjadi 1.168.512

Milyar. Pada tahun 2017 laba bersih tumbuh sebesar 24.03% menjadi Rp.

216.024 Milyar dan equitas tumbuh sebesar 18.51% menjadi Rp. 1.384.772

Milyar. Pada tahun 2018 laba bersih tumbuh sebesar 18.08% menjadi Rp.

255.089 dan equitas tumbuh sebesar 18.89% menjadi Rp. 1.646.388 Milyar.

Berdasarkan ikhtisar keuangan tersebut diketahui bahwa pertumbuhan

laba bersih dan equitas PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018 cenderung

berpluktuatif dari tahun ketahun, hal tersebut tentu tidak lepas perputaran kas

perusahaan. Menurut Kasmir (2009:140) semakin tinggi perputaran kas maka

akan semakin baik dalam penggunaan kas yang berarti keuntungan yang

diperoleh oleh perusahaan akan semakin besar.

Selain perputaran kas, komponen lainnya yang ikut mempengaruhi

profitabilitas adalah perputaran piutang. Hubungan perputaran piutang

terhadap profitabilitas dijelaskan oleh Menurut Kasmir (2009:151)

menyatakan kebijaksanaan perusahaan yang mempengaruhi jumlah piutang

pada akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas perushaan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan dengan segala kebijakan terhadap piutang

akan dapat meningkatkan pendapatan dan laba karena risiko bad debt dapat

diatasi sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat.

Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi profitabilitas adalah

perputaran persediaan. Menurut Kasmir (2013:180) bahwa yang dimaksud

dengan perputaran persediaan adalah “Perputaran persediaan merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam
5

persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Lebih Lanjut

Menurut Kasmir (2013:181) perputaran persediaan yang cepat akan

mempengaruhi perputaran modal kerja dalam menghasilkan pendapatan. Hal

tersebut menunjukkan bahwa seca tidak langusung perputaran persediaan

turut mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Kondisi kas, piutang dan persediaan perusahaan food and beverages

PT. Siantar TOP Tbk berdasarkan Ikhtisar keuangan PT. Siantar TOP Tbk

yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018 terdapat dalam table 1.2 dibawah ini.

Tabel 1.2
Keadaan Rata-rata Kas, Rata-rata Pituang dan Rata-rata Persediaan
Perusahanan Food and Beverages PT. Siantar TOP Tbk
Tahun 2009-2018 (dalam Rupiah)

Tahun Rata-Rata Kas Rata-Rata Piutang Rata-Rata Pesediaan


2009 7,678,078,340 61,749,014,026 112,157,066,768
2010 8,309,035,550 112,881,407,246 146,012,968,638
2011 6,350,975,923 114,651,125,166 161,699,916,410
2012 8,304,591,431 100,061,558,878 242,653,601,169
2013 10,333,359,198 235,749,453,769 285,793,392,774
2014 9,165,691,827 281,859,370,792 309,595,185,554
2015 9,815,172,239 315,428,170,065 298,729,619,637
2016 25,398,905,805 371,016,979,533 279,955,459,843
2017 69,954,867,440 380,492,280,534 309,914,783,832
2018 64,106,808,475 444,351,997,628 313,291,338,820
Rata-rata 21,941,748,623 241,824,135,764 245,980,333,345
Sumber: www idx.com (2020)

Berdasarkan tabel 1.2 diatas diatas terlihat fenomena bahwa rata-rata

kas, rata-rata piutang, dan rata-rata persediaan perusahaan food and beverages

PT. Siantar TOP Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018 cenderung

berpluktuatif dari tahun ketahun. PT. Siantar TOP Tbk pada periode 2009 -

2018 mencatat rata-rata kas sebesar Rp.21.941.748.623 dengan rata-rata


6

piutang tercatat sebesar Rp. 241.824.135.764 dan rata-rata persediaan sebesar

Rp. 245.980.333.345.

Berdasarkan tabel diatas fenomena yang terlihat adalah bahwa keadaan

rata-rata kas, rata-rata piutang dan rata-tara persediaan pada Perusahaan sub

sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk yang terdaftar di BEI tahun

2009-2018 berbeda pada setiap tahunnya. Berdasarkan tabel 1.2 di atas di

ketahui rata-rata kas, rata-rata piutang dan rata-rata persediaan tertinggi

terdapat pada tahun 2018.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk karena dari

data-data diatas dapat dianalisis bahwa perusahaan sub sektor food and

beverages PT. Siantar TOP Tbk tersebut mengalami perkembangan yang

cukup signifikan dari tahun-ketahun sehingga peneliti ingin mengetahui lebih

jauh dengan melakukan penelitian penelitian berjudul “Pengaruh Perputaran

Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan sub sektor Food and beverages PT. Siantar TOP Tbk Tahun

2009-2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun

2009-2018 ?
7

2. Apakah terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun

2009-2018 ?

3. Apakah terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun

2009-2018 ?

4. Apakah terdapat pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas Perusahaan sub sektor food

and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018 ?

5. Seberapa besar pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas Perusahaan sub sektor food

and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun

2009-2018 ?

2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun

2009-2018 ?
8

3. Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun

2009-2018 ?

4. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas Perusahaan sub sektor food

and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018

5. Untuk mengetahui besar pengaruh perputaran kas,perputaran piutang dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas Perusahaan sub sektor food

and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018 ?

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian dan mempelajari bagaimana pengaruh

perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran piutang terhadap

profitabilitas pada perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar

TOP Tbk. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu

pengetahuan, memberikan bukti empiris dan pemahaman tentang

pengaruh perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran piutang

terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor food and beverages

bagi manajemen keuangan

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya.
9

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti untuk menambah informasi, pengetahuan, serta

pemahaman mengenai perputaran kas, perutaran persediaan, dan

perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor

food and beverages. Selain itu juga mengaplikasikan ilmu yang telah

diperoleh selama masa kuliah, sehingga dapat dijadikan bekal jika

penulis telah berada dalam dunia kerja.

b. Bagi akademisi dan dunia pendidikan penelitian ini diharapkan mampu

memberikan sumbangan ilmu bagi khasanah dunia akuntansi serta

sebagai tambahan riset di bidang manajemen keuangan .

c. Bagi mahasiswa lain penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi dan referensi bagi institusi mengenai perputaran kas,

perutaran persediaan, dan perputaran piutang terhadap profitabilitas

pada perusahaan sub sektor food and beverages.

d. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dalam memberikan masukan bagi perusahaan mengenai peningkatan

profitabilitasnya.
10

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Manajemen Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Menurut Surtrisno yang dikutip oleh Naim (2003:3) Manajemen

Keuangan adalah kegiatan perusahaan dengan usaha-usaha untuk

memperoleh dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha

untuk memakai dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Menurut

Sartono (2010:6) Manajemen Keuangan adalah manajemen dana baik yang

berkaitan dengan suatu pengalokasian dana dalam bermacam bentuk

investasi secara efektif maupun suatu usaha pengumpulan dana untuk

pembiayaan ivestasi atau pembelanjaan secara efisien.

Menurut Sonny yang dikutip oleh Naim (2003:33) Manajemen

Keuangan adalah kegiatan perusahaan yang yang berhubungan dengan

bagaimana untuk mendapat dana, memakai dana, dan untuk mengelola asset

sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh. Menurut Harjito dan

Martono (2005:4) Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan

yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, mengguanakan

dana, dan mengelola asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Menurut Husnan dan Putjiastuti (2006:4) Manajemen Keuangan adalah

menyangkut semua kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan

keuangan. Menurut Prawironegoro (2014:8) Manajemen Keuangan adalah

10
11

aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modalyang

semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, seproduktif

mungkin untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli diatas maka dapat

disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah suatu proses dalam

pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, di mana

di dalamnya termasuk kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian

terhadap kegiatan keuangan yang biasanya dilakukan oleh manajer keuangan,

atau dapat diartikan juga sebagai seluruh aktivitas atau kegiatan perusahaan

yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan

dengan meminimalkan biaya dan upaya penggunaan serta pengalokasian dana

tersebut secara efisien dalam memaksimalkan nilai perusahaan yaitu harga

dimana calon pembeli siap atau bersedia membayarnya jika suatu perusahaan

menjualnya.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan

Secara umum kegiatan utama atau fungsi keuangan terbagi dua

kelompok yaitu :

1. Kegiatan mencari dana

2. Kegiatan menggunakan dana

Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya keputusan yang harus

diambil dan berbagai aktivitas yang harus dilakukan oleh manajer keuangan.

Jadi, fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang

harus dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu :


12

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah merupakan keputusan yang diambil oleh

manajer keuangan dalam allocation of fund atau pengalokasian dana

kedalam bentuk investasi yang dapat menghasilkan laba dimasa yang akan

datang. Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva perusahaan,

dan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan yaitu perbandingan

antara current assets dengan fixed asset.

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan adalah merupakan keputusan manajemen

keuangan dalam melakukan pertimbangan dan analsis perpaduan antara

sumber-sumber dana yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk

mendanai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan operasional

perusahaannya. Keputusan pendanaan akan tercermin dalam sisi pasiva

perusahaan, dengan melihat baik jangka pendek atau jangka panjang maka

perbandingkan yang terjadi disebut dengan struktur finansial. Dan jika

yang diperhatikan adalah hanya dana investasi dalam jangka panjang saja

maka perbandingannya disebut struktur modal. Dalam keputusan

pendanaan mempengaruhi baik struktur modal maupun struktur finansial.

3. Keputusan Dividen

Dividen merupakan bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang

dibayarkan kepada para pemegang saham. Keputusan dividen adalah

merupakan keputusan manajemen keuangan dalam menentukan dalam

besarnya proporsi laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham
13

dan proporsi dana yang akan disimpan di perusahaan sebagai laba ditahan

untuk pertumbuhan perusahaan.

4. Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan profit

atau keuntungan dan meminimalkan biaya guna mendapatkan suatu

pengambilan keputusan yang maksimum dalam menjalankan perusahaan

kearah perkembangan dan perusahaan yang berjalan.

5. Tanggung jawab Manajemen Keuangan

Tugas utama manajer keuangan yaitu membuat perencanaan tentang

pengadaan dan pengalokasian dana guna memaksimumkan nilai

perusahaan. Di mana di dalamnya menyangkut kegiatan sebagai berikut:

1) Peramalan dan Perencanaan

Manajer keuangan harus berhubungan dengan para eksekutif yang

lain dalam memprediksi masa depan perusahaan.

2) Keputusan Investasi dan Pembiayaan

Manajer keuangan harus berhubungan dengan para eksekutif yang

lain dalam memprediksi masa depan perusahaan. Sumber dana yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan adalah modal

internal dan eksternal.

3) Pengkordinasian dan Pengendalian

Manajer keuangan juga harus dapat bersikap kooperatif atau

bekerjasama dengan eksekutif bidang lain agar perusahaan dapat

beroperasi seefisien mungkin.


14

6. Peran dan Arti Penting Manajemen Keuangan

Peranan dan arti penting dari manajemen keuangan dalam suatu

perusahaan dapat dijelaskan dari beberapa aspek, yaitu:

1) Fungsional Perusahaan

Peran manajemen keuangan lebih terlihat dibandingkan dengan

fungsi-fungsi perusahaan lain, karena fungsi-fungsi tersebut tidak akan

dapat mengemban fungsinya dengan baik tanpa didukung dengan peran

manajemen keuangan yang baik.

2) Posisi manajer keuangan dalam struktur organisasi

Direktur keuangan kedudukannya sejajar dengan bagian produksi,

pemasaran, dan SDM, serta bertanggung jawab langsung kepada presiden

direktur di sebuahperusahaan.

3) Kesempatan berkarir

Peluang karir dalam bidang keuangan dibagi menjadi dua bagian

utama yaitu: (1) Jasa keuangan, berhubungan dengan pemberian nasihat

dan perencanaan terhadap produk-produk keuangan bagi individu, bisnis,

dan pemerintah; (2) Manajemen Keuangan, berhubungan dengan tugas

sebagai manajer keuangan di dalam suatu perusahaan.

2.1.2 Laporan Keuangan

2.1.2.1. Pengertian Laporan Kuangan

Beberapa orang ahli memiliki pengertian yang berbeda antara satu

dengan yang lain tentang pengertian laporan keuangan. Menurut American

Institute of certified Public Accountant (AICPA) yang dikutip oleh Amrin


15

(2019:170) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan seni

pencatatan, penggolongan, pengikhttisaran dengan cara tertentu dan suatu

ukuran moneter serta penafsiran hasil-hasilnya dari transaksi dan kejadian

yang umumnya bersifat keuangan. Menurut Myer yang dikutip oleh Amrin

(2019:170) laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan

pada akhir periode untuk suatu perusahaan yang mana kedua daftar

tersebut berupa neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan

atau rugi-laba.

Menurut Munawir yang dikutip Amrin (2019:171) laporan keuangan

adalah bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan

(progress report) yang terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari

suatu kombinasi antara fakta-fakta yang dicatat, prinsip-prinsip dan

kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi. Sedangkan menururut Baridwan

yang dikutip Amrin (2019:171) laporan keuangan adalah merupakan

ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang

bersangkutan. Menurut Lee (2012:3) laporan keuangan adalah laporan

yang menginformasikan asset perusahaan serta perubahannya dan

merupakan cerminan aktivitas dan posisi keuangan perusahaan pada

periode tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan dan laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,


16

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara, seperti sebagai laporan arus kas), catatan,

laporan keuangan lain, dan materi penjelasan yang merupakan bagian

integral dari laporan keuangan.

2.1.2.2. Urutan Laporan Keuangan

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah

sebagai berikut:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang

sistematiss tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu

periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini pada akhirrnya memuat

informasi mengenai hasil kinerja manajemen atau hasil kegiatan

operasional perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan

hasil dari pendapatan dan keuntungan dikurangi dengan beban dan

kerugian.

2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)

Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah

sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan daallam ekkuitas

pemilik suatu perusahaan untu satu periode tertentu. Laporan ini sering

dinamakan sebagai laporan perubahan modal.

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis

tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan per tanggal


17

tertentu. Tujuan dari laporan ini tidak llain adalah untuk mengambarkan

posisi keuangan perusahaan.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah

laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar

secara terperinci dari masing-masing aktivitass, yaitu mulai dari

aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas

pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu . laporann

arus kas menunjukkan besarnya kennaikan/penurunan bersih kas dari

seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki

perusahaan sampai dengan akhir periode.

5. Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statement)

Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statement

merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen

laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan yang

lebih lengkap mengenai informasii yang disajjikan dalam laporan

keuangan.

2.1.2.3. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Hery (2019:7) laporan keuangan mempunyai tujuan khusus

dan tujuan secara umum, yaitu:


18

1. Tujuan Khusus

Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi

kekuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara

wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Tujuan Umum

Tujuan umum laporan keuangan adalah:

1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya

ekonomi dan kewajiban perusahaan, dengan maksud:

a. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

b. Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan

c. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajibannya

d. Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk

pertumbuhan perusahaan.

2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan

bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencarri laba,

dengan maksud:

a. Memberi gambaran tentang jumlah deviden yang diharapkan

pemegang saham

b. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pemerintah, daan

kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk kepentingan

ekspansi perusahaan.
19

c. Memberi informasi kepada manajemen unntuk digunakan dalam

pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian

d. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba jangka panjang.

3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba

4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan

asset dan kewajiban

5. Mengungkapkan informasi relevan lainnyaa yang dibutuhkan oleh

para pemakai laporan.

2.1.3 Rasio Keuangan

2.1.3.1. Pengertian Analisa Rasio Keuangan

Pengertian analisa rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan

dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka lainnya.

Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan (Horne dalam Kasmir 2010: 93).

2.1.3.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2010:110-115) terdapat empat rasio keuangan yang

dapat digunakan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2010:110), rasio likuiditas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)


20

jangka pendek. Untuk menentukan tingkat likuiditas perusahaan

dipergunakan lima rasio likuiditas, yaitu:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada

saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva

lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera

jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk

mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang

jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan

(inventory). Artinya, nilai sediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari

nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena sediaan dianggap

memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan

membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan

dengan aktiva lancar lainnya.

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas

dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas

seperti rekening giro atau tabungan yang ada di bank. Dapat dikatakan rasio
21

ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk

membayar utang-utang jangka pendeknya.menurut Rasio Perputaran Kas

(Cash Turn Over).

2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur besarnya dana

untuk menanam modal oleh para pemilik dengan proporsinya dengan dana

yang diperoleh dari para kreditur perusahaan.

a. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Assets Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio antara total hutang dengan total aset yang

dinyatakan dalam persentase (Harjito dan Martono. 2005:58)

Rumus Debt Ratio sebagai berikut:

Total Kewajiban
DTAR = × 100%
Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapa ditutupi oleh aktiva.

Semakin kecil rasionya semakin kecil aman (solvable). Porsi hutang terhadap

terhadap aktiva harus lebih kecil (Harahap, 2012:304).

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio)

Rasio Debt to Equity Ratio membanding kan total hutang dengan total

modal pemilik (ekuitas) digunakan untuk menjamin utang lebih besar

dibandingkan dengan modal pemilik (Harjito dan Martono, 2005:59)

rumus Debt to Equity Ratio sebagai berikut:

Total Hutang
DTER = total ekuitas

Semaking tinggi rasio menunjukkan modal sendiri semakin sedikit

dibanding hutang perusahaan. Semain kecil nilai rasio maka semakin baik
22

porsi hutang teerhadap modal. Diharapkan besarnya hutang perusahaan tidak

boleh melebihi modal sendiri.

3. Rasio Aktivitas

Menurut Kasmir (2010:113) rasio aktivitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan

aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio

aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

melaksanakan aktivitas sehari-hari. pengukuran rasio aktivitas terdiri dari:

a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Perputaran piutang menunjukkan seberapa lama penagihan piutang

selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini

berputar dalam satu periode. Menurut kasmir (2015:231) rata-rata industri

untuk Perputaran Piutang adalah 15 kali.

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran persediaan digunakan untuk mengukur berapa kali dana

yang ditanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Perputaran

prsediaaan dapat diartikan pula sebagai rasio yang menunjukakan berapa kali

jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Makin kecil rasio ini maka

makin jelek, demikian pula sebaliknya.

c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio yang digunakan

untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama


23

periode tertentu. Artinya, seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu

periode atau dalam suatu periode. menurut

d. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)

Perputaran aktiva tetap merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar

dalam satu periode. Atau dengan kata lain untuk mengukur apakah

perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau

belum.

e. PerputaranTotal Aktiva (Total Assets Turnover)

Perputaran aktiva merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa

jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

4. Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2010: 115) rasio profitabilitas adalah rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencapai keuntungan. Rasio ini

menunjukkan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

2.1.3.3. Standar Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2010:73), “Standar rasio yang baik adalah yang

memberikan gambaran rata-rata. Gambaran rata-rata paling tepat adalah rasio

industri (gabungan perusahaan sejenis)”. Adanya standar ini, perusahaan

dapat menentukan apakah kinerja keuangannya baik atau tidak. Berikut

adalah jenis-jenis standar rasio keuangan:


24

1. Standar Rasio Liquiditas

Tabel 2.1
Standar Industri Rasio Likuiditas
No Jenis Rasio Standar Industri
1 Current Ratio (Rasio Lancar) 2:1
2 Quick Ratio (Rasio Cepat) 1,5 :1
3 Cash Ratio (Rasio Kas) 0,5 Kali
4 Cash Turnover (Perputaran Kas) 10 Kali
Sumber: Kasmir (2010:143)

2. Standar Industri Rasio Solvabilitas

Tabel 2.2
Standar Industri Rasio Solvabilitas
No Jenis Rasio Standar Industri
1 Debt to Asset Ratio 35%
2 Debt to Equity Ratio 80%
Sumber: Kasmir (2010:143)

3. Standar Industri Rasio Aktivitas

Tabel 2.3
Standar Industri Rasio Aktivitas
No Jenis Rasio Standar
Industri
1 Perputaran Piutang (Receivable Turnover) 15 kali
2 Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) 6 kali
3 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 6 kali
3 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 5 kali
4 Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover) 2 kali
Sumber: Kasmir (2010:187)

4. Standar Industri Rasio Profitabilitas

Tabel 2.4
Standar Industri Rasio Profitabilitas
No Jenis Rasio Standar Industri
1 Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) 20%
2 Return On Investmen (ROI) 30%
3 Return On Equity (ROE) 40%
4 Gross Profit Margin 30%
Sumber: Kasmir (2010:189)
25

2.1.4 Profitabilitas

2.1.4.1 Pengertian Profitabilitas

Menurut Fahmi (2016:135) menjelaskan profitabilitas adalah rasio

yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan

oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio

profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

perolehan keuntungan perusahaan”.

Menurut Kasmir (2010:196) menjelaskan pengertian profitabilitas

adalah “rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan

dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio

ini menunjukan efisiensi perusahaan”.

Menurut Sartono (2010:122) menjelaskan pengertian profitabilitas

adalah “Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Menurut Harahap

(2012:304) menjelaskan profitabilitas adalah “Rasio rentabilitas atau

disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang

dan sebagainya”.
26

2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas

diantaranya adalah:

1. Perputaran Kas (Cash Turnover)

Menurut Kasmir (2009:140) semakin tinggi perputaran kas maka

akan semakin baik dalam penggunaan kas yang berarti keuntungan yang

diperoleh oleh perusahaan akan semakin besar. Lebih lanjut menurut

Kasmir (2009:141) perputaran kas ikut mempengaruhi profit karena

perputarankan di gunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan

mampu mengelola kas untuk menghasilkan keuntungan atau profit

perusahaan.

2. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Menurut Kasmir (2009:151) kebijaksanaan perusahaan yang

mempengaruhi jumlah piutang pada akhirnya akan mempengaruhi

profitabilitas perushaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

dengan segala kebijakan terhadap piutang akan dapat meningkatkan

pendapatan dan laba karena risiko bad debt dapat diatasi sehingga

profitabilitas perusahaan akan meningkat. Namun bisa tidak berpengaruh

jika piutang sudah Over Investment.

3. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Profitabilitas juga ikut dipengaruhi oleh faktor persediaan. Menurut

Kasmir (2010:180) bahwa yang dimaksud dengan perputaran persediaan

(Inventory Turnover) adalah “Perputaran persediaan merupakan rasio yang


27

digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam

persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Lebih Lanjut

Menurut Kasmir (2010:181) perputaran persediaan yang cepat akan

mempengaruhi perputaran modal kerja dalam menghasilkan pendapatan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa seca tidak langsung perputaran

persediaan turut mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

2.1.4.3 Pengukuran Profitabilitas

Menurut Hanafi (2014:81) menyatakan bahwa profitabilitas adalah

“Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang

tertentu. Salah satu rasio untuk menghitung profit adalah return on equity

(ROE) dengan Rumus:

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌


𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 =
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba melalui total penjualan, total aktiva, dan modal sendiri.

2.1.5 Kas

2.1.5.1 Pengertian Kas

Ada beberapa pengertian kas menurut beberapa para ahli diantaranya

adalah menurut Kaswadi ( 2008: 296 ) kas adalah segala sesuatu (baik

yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan

diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.


28

Menurut Kasmir (2010:31) kas adalah sebagai suatu kepemilikan

perusahaan dalam bentuk uang tunai atau currency (mata uang) seperti

rupiah, dollar Amerika, Yen Jepang, Ringgit Malaysia, Yuan China, Euro

dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti

(2006:105) kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa

dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.

Berdasarkan pendapat ahli diatas diatas dapat disimpulkan bahwa

kas adalah berupa uang yang berbentuk mata uang ataupun bukan, yang

tersedia dan dapat segera diterima yang fungsinya sebagai alat pelunasan

untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan yang berbentuk aktiva

yang paling likuid.

2.1.5.2 Perputaran Kas

Ada beberapa pengertian perputran kas yang dinyatakan oleh para

ahli diantaranya dinyatakan oleh Canizo (2017:55) perputaran kas dapat

diartikan bahwa dalam satu periode dapat dihitung dengan rumus:

perputaran kas = (penjualan bersih)/ (rata-rata kas)x1 time. Semakin tinggi

tingkat perputaran kas berarti semakin cepat kembalinya kas masuk pada

perusahaan. Menurut Atmini (2005:95) bahwa yang dimaksud

perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih dengan

jumlah kas rata-rata. Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk

menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas

berputar dalam satu periode tertentu, yang dapat dihitung dengan rumus:
29

𝑷𝒆𝒏𝑱𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑲𝒂𝒔

Menurut Kasmir (2010:140) bahwa yang dimaksud dengan

perputaran kas adalah: “berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan

modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan

membiayai penjualan”. Menurut Subramanyam yang dikutip Kasmir

(2010:142) bahwa perputaran kas dalam satu periode dapat dihitung

dengan cara membagi pejualan bersih dengan rata-rata kas.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa rasio perputaran kas

merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan rata-rata kas

yang berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja

perusahaan.

2.1.5.3 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas

Menurut Kasmir (2009:140) semakin tinggi perputaran kas maka

akan semakin baik dalam penggunaan kas yang berarti keuntungan yang

diperoleh oleh perusahaan akan semakin besar. Lebih lanjut menurut

Kuswadi (2008:136) perputaran kas ikut mempengaruhi profit karena

perputarankan di gunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan

mampu mengelola kas untuk menghasilkan keuntungan atau profit.

perusahaan.
30

2.1.6 Piutang

2.1.6.1 Pengertian Piutang

Menurut Menurut Kasmir (2009:74) piutang merupakan nilai jatuh

tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa, atau dari pemberian

pinjaman uang. Piutang mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari

aktivitas seperti sewa dan bunga. Menurut Ridwan (2002:55) piutang

adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan

secara kredit.

Menurut Prihadi (2009:512) piutang didefinisikan sebagai jumlah

yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seseorang atau perusahaan lain.

Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas, dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan

kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya

penjualan secara kredit.

Berdasarkan beberapa definisi piutang diatas, dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan

kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang.

2.1.6.2 Pengertian Perputaran Piutang

Menurut Menurut Kasmir (2010:232) Perputaran piutang dihitung

dari penjualan dalam satu periode dibagi piutang rata-rata dalam satu

tahun. Entitas dengan perputaran piutang tinggi menandakan bahwa entitas

tersebut bagus. Rumus Perhitungan perputaran piutang sebagai berikut:


31

𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒍𝒂𝒏
𝑹𝒆𝒄𝒊𝒆𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆𝒔 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝑹𝒂𝒕𝒂 𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈

Menurut Satria (2016:75) perputaran piutang adalah posisi piutang

dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dilihat dengan menghitung

putaran piutang tersebut (Turnover Receivable) yang dihitung dengan cara

penjualan bersih di bagi piutang rata-rata. Lebih lanjut menurut Pracooyo

(2006:194) perputaran piutang dapat dihitung dengan cara penjualan bersih

di bagi saldo piutang rata-rata.

Menurut Noor (2009:59) perputran piutang atau receivable turnover

adalah rasio yang mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan

perusahaan dalam satu tahun. Rasio ini mengukur kualitas piutang yang

sebagai alat ukur efektivitas perusahaan, semakin cepat perputaran piutang

makan semakin efektif perusahaan perusahaan mengelola piutang. Namun,

semakin lama jangka waktu pembayaran pelunasan atas piutang, semakin

besar pula risiko kemungkinan tidak tertangihnya piutang. Untuk

menghitung rasio ini digunakan rumus perputran piutang sama dengan

perjualan bersih di bagi rata-rata piutang dagang.

2.1.6.3 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas

Menurut Kasmir (2009:151) menyatakan kebijaksanaan perusahaan

yang mempengaruhi jumlah piutang pada akhirnya akan mempengaruhi

profitabilitas perushaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

dengan segala kebijakan terhadap piutang akan dapat meningkatkan


32

pendapatan dan laba karena risiko bad debt dapat diatasi sehingga

profitabilitas perusahaan akan meningkat.

2.1.7 Persediaan

2.1.7.1 Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat

dari jumlahnya biasanya persediaan ini unsur modal kerja yang paling

besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan faktor penting

dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan.

Menurut Harahap ( 2012:84 ) Perusahaan manufaktur mempunyai

beberapa macam persediaan utama yaitu : Persediaan bahan baku ( raw

material inventory ), Persediaan bahan setengah jadi ( work in process

inventory ), dan Persediaan barang jadi ( finished goods inventory )

.Dengan demikian persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang

dimilki perusahaan yang tujuannya untuk dijual dan atau diolah kembali.

Menurut Kasmir (2009: 132 ) persediaan adalah biaya atau harga

perolehan,namun penentu biaya akan menemui kesulitan, lebih-lebih bila

diterapkan konsep konservatip, yang harusmenerpakan metoda terendah

harga pasar dan harga perolehan. Sedangkan menurut menurut Atmaja

yang dikutip Kasmir (2009: 132) Persediaan merupakan salah satu

komponen modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling rendah

dibandingkan dengan komponen modal kerja lainnya.

Menurut Martani yang dikutip Kasmir (2009: 134) bahwa yang

dimaksud dengan persediaan adalah “Persediaan merupakan salah satu aset


33

yang sangat penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel,

manufaktur, jasa, maupun entitas lainnya”. Menurut Simammora

(2002:324) bahwa yang dimaksud dengan persediaan adalah “Persediaan

adalah salah satu aset lancar signifikan bagi perusahaan pada umumnya,

terutama perusahaan dagang, manufaktur, pertanian, kehutanan,

pertambangan, kontraktor bangunan, dan penjual jasa tertentu”.

Berdasarkan pengertian menurut beberapa ahli ditas maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan adalah sejumlah

barang jadi, bahan baku, barang dalam proses yang dimiliki perusahaan

dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.

2.1.7.2 Perputaran Persediaan

Menurut Kasmir (2010:180) bahwa yang dimaksud dengan

perputaran persediaan adalah “Perputaran persediaan merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam

persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Menurut Munawir

yang dikutip Kasmir (2009: 181) perputaran persediaan adalah rasio antara

harga pokok penjualan rata-rata persediaan, yang menunjukan berapa kali

dana yang tertanam dalam persediaan tersebut berputar dalam waktu satu

tahun atau selama kegiatan operasi normal, mana yang lebih lama.

Sedangkan menurut Sutrisno yang dikutip Kasmir (2009:181)

Perputaran persediaan adalah komponen utama dari barang yang dijual,

oleh karena itu semakin tinggi persediaan berputar semakin efektif

perusahaan dalam mengelola persediaan. Perputaran persediaan ini


34

dihitung dengan cara perputaran persediaan adalah hasil dari harga pokok

penjualan di bagi rata-rata persediaan.

Menurut Harjito dan Martono (2005:14) perputaran persediaan atau

Inventory Turnover adalah gambaran berapa kali persediaan barang dijual

dan diadakan kembali setiap periode akuntansi. Perputaran persediaan

dapat di hitung dengan cara penjualan bersih di bagi rata-rata persediaan.

𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝑹𝒂𝒕𝒂 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏

2.1.7.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi profitabilitas adalah

persediaan. Menurut Kasmir (2010:180) bahwa yang dimaksud dengan

perputaran persediaan adalah “Perputaran persediaan merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam

persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Menurut Sukmoro

yang dikutip Kasmir (2010:179) menyatakan perputaran persediaan yang

cepat akan mempengaruhi perputaran modal kerja dalam menghasilkan

pendapatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa seca tidak langsung

perputaran persediaan turut mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebelumnya telah banyak peneliti yang melakukan penelitian pengaruh

perputaran komponen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Namun

hasil dari berbagai penelitian tersebut menyatakan hasil yang berbeda. Ada
35

yang menyatakan bahwa perputaran komponen modal kerja berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, dan ada juga hasil penelitian

yang menyatakan bahwa perputaran komponen modal kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

1. Penelitian oleh Rahayu dkk (2014)

Meneliti dengan judul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang

Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan

Manufaktur. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

dapat di tarik kesimpulan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas.

Sedangkan secara parsial perputaran kas dan perputaran piutang tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur,

hanya perputaran persediaan yang berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan manufaktur.

2. Penelitian Oleh Nurafika dkk (2018)

Meneliti dengan judul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang,

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Padaperusahaan Semen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perputaran piutang

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, perputaran kas

dan perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012 sampai 2016.


36

3. Penelitian oleh Surya (2017)

Meneliti dengan judul Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran

Persediaan Terhadap Profitabilitas. Pembahasan tentang pengaruh

perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas masih

menunjukan ketidak konsistenan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara perputaran kas dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Penelitian ini dilakukan pada

perusahaan otomotif dan komponennya periode tahun 2010 – 2013 dengan

populasi penelitian sebanyak 18 (delapan belas) perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling lalu diperoleh sampel sebanyak 8 (delapan)

perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear

berganda, uji simultan dan uji parsial. Variabel terikat yaitu profitabilitas,

sedangkan variabel bebas yaitu perputaran kas dan perputaran persediaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial

perputaran kas dan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas.

4. Penelitian oleh Faisal, Canizio (2017)

Meneliti dengan judul Pengaruh Perputaran Kas,Perputaran Piutang,

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Supermarket Di Timor

Leste. Teknik Analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linier

Berganda. Berdasarkan hasil analisis dapat ditemukan bahwa perputaran kas

terdapat pengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas pada supermarket


37

Leader dan Lita store. Sedangkan perputaran piutang dan perputaran

persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada supermarket

Leader dan Lita store.


38

Tabel 2.5 Mapping Penelitian Terdahulu

Variabel Penelitian Variabel yang


Nama
No Publikasi Judul I/M Hasil Penelitian sama dengan
Peneliti X Y peneliaian
1. Eka ayu Jurnal Ilmu Pengaruh Perputaran Perputran Kas Profitabilitas Perputaran kas, Perputran Kas
rahayu Manajemen Kas, Perputaran (X1) (Y) perputaran piutang (X1)
joni Volume 2 Piutang Dan Perputaran dan perputaran Perputaran
susilowibowo Nomor 4 Perputaran Persediaan Piutang (X2) persediaan Piutang (X2)
Oktober Terhadap Profitabilitas Perputaran berpengaruh secara Perputaran
2014 Perusahaan Persediaan simultan terhadap Persediaan (X3)
Manufaktur (X3) profitabilitas. Profitabilitas
(Y)

2 Nurafika dkk Jurnal Pengaruh perputaran Perputran Kas Profitabilitas Perputaran piutang Perputran Kas
Akuntansi kas, perputaran (X1) (Y) berpengaruh negatif (X1)
dan Bisnis, piutang, Perputaran tidak signifikan Perputaran
Vol. 4 (1) Perputaran persediaan Piutang (X2) terhadap Piutang (X2)
Bulan (Mei) terhadap profitabilitas Perputaran profitabilitas, Perputaran
2018 Padaperusahaan semen Persediaan perputaran kas dan Persediaan (X3)
p- (X3) perputaran Profitabilitas
ISSN:2243- persediaan (Y)
3071 e- berpengaruh positif
ISSN: signifikan terhadap
2503-0337 profitabilitas

38
39

Nama Variabel Penelitian Variabel


No Publikasi Judul Hasil Penelitian
Peneliti X Y I/M yang sama
3. Surya dkk Akuntabilitas: Pengaruh Perputaran Perputran Kas Profitabilitas Hasil penelitian ini Perputran Kas
Jurnal Ilmu Kas dan Perputaran (X1) (Y) menunjukkan bahwa (X1)
Akuntansi Persediaan Perputaran secara simultan Perputaran
Volume 10 Terhadap Profitabilitas Persediaan maupun parsial Persediaan
(2), Oktober (X2) perputaran kas dan (X2)
2017 P-ISSN: perputaran persediaan Profitabilitas
1979-858X; tidak berpengaruh (Y)
E-ISSN: signifikan terhadap
2461-1190 profitabilitas.
Page 313 –
332
5 Canizio ISSN : 2337- Pengaruh perputaran Perputran Kas Profitabilitas Hasil ditemukan bahwa Perputran Kas
3067 E-Jurnal kas,perputaran (X1) (Y) perputaran kas terdapat (X1)
Ekonomi dan piutang, perputaran Perputaran pengaruh tidak Perputaran
Bisnis persediaan terhadap Piutang (X2) signifikan terhadap Piutang (X2)
Universitas profitabilitas pada Perputaran profitabilitas pada Perputaran
Udayana 6.10 supermarket di timor Persediaan supermarket Leader dan Persediaan
(2017): 3527- leste (X3) Lita store. Sedangkan (X3)
3548 perputaran piutang dan Profitabilitas
perputaran persediaan (Y)
berpengaruh positif
terhadap profitabilitas
pada supermarket
Leader dan Lita store.

39
40

2.3 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang pengaruh perputaran

kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhap profitabilitas

perusahaan subsector food and baverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-

2018. Profitabilitas yang dimaksud adalah keuntungan yang dapat diperoleh

oleh perusahaan yang dapat dilihat rasio Return on Ekuity (ROE) perusahaan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rasio ini diantaranya adalah

Perputaran kas, Perputaran piutang, dan Perputaran persediaan.

Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan bersih dengan

jumlah kas rata-rata. Perputaran kas ikut mempengaruhi profit karena

perputarankan di gunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu

mengelola kas untuk menghasilkan keuntungan atau profit perusahaan.

Semakin tinggi perputaran kas maka akan semakin baik dalam penggunaan

kas yang berarti keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan semakin

besar.

Perputaran piutang dihitung dari penjualan dalam satu periode dibagi

piutang rata-rata dalam satu tahun. Hubungan perputaran piutang dengan

profitabilitas dapat dilihat dari kebijaksanaan perusahaan yang mempengaruhi

jumlah piutang yang berpengaruh terhadap perputaran piutang pada akhirnya

akan mempengaruhi profitabilitas perushaan. Selain itu perputaran persediaan

ikut memberi pengaruh terhadap profitabilitas, perputaran persediaan atau

Inventory Turnover adalah gambaran berapa kali persediaan barang dijual dan

diadakan kembali setiap periode akuntansi. Perputaran persediaan yang cepat


40
41

akan mempengaruhi perputaran modal kerja dalam menghasilkan pendapatan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa seca tidak langsung perputaran persediaan

turut mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dibuat kerangka konseptual

penelitian di bawah ini.

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Perputaran kas
(X1)

Perputaran piutang PROFITABILITAS


(X2) (Y)

Perputaran persediaan
(X3)

Ket:
Secara Simultan
Secara Parsial

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan kerangka pemikiran diatas dapat

diterapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. 𝐻0 : r = 0, Diduga secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran kas, terhadap profitabilitas pada perusahaan

sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.


41
42

𝐻1 : 𝑟 ≠ 0, Diduga bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran kas, terhadap profitabilitas pada perusahaan

sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.

2. 𝐻0 : r = 0, Diduga secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran piutang, terhadap profitabilitas pada

perusahaan sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.

𝐻2 : 𝑟 ≠ 0, Diduga bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran piutang, terhadap profitabilitas pada

perusahaan sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.

3. 𝐻0 : r = 0, Diduga secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran persediaan, terhadap profitabilitas pada

perusahaan sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.

𝐻3 : 𝑟 ≠ 0, Diduga secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara

perputaran persediaan, terhadap profitabilitas pada perusahaan

sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.

4. 𝐻0 : r = 0, Diduga secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran

persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor

food and bevarages tahun 2009 – 2018.

𝐻4 : 𝑟 ≠ 0, Diduga secara simulan terdapat pengaruh yang signifikan

antara perputaran kas, terhadap profitabilitas pada perusahaan

sub sektor food and bevarages tahun 2009 – 2018.


42
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kausalitas yang

tergolong kepada penelitian kuantitatif. Menurut Hermawan (2017:55)

penelitian kausalitas adalah penelitian yang dilakukan untuk memaparkan

pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya atau bagaimana suatu

variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh perputaran piutang

terhadap profitabilitas perusahaan sub sektor food and bevarages tahun

2009-2018. Data yang digunakan dalam penelititian ini merupakan data

laporan keuangan tahunan yang berupa ikhtisar keuangan perusahaan food

and baverages PT. Siantar Top Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018,

laporan tersebut di unduh melalui situs www.Idx.com.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan food and

baverages PT. Siantar Top Tbk.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Juliandi (2014:114) populasi merupakan seluruh elemen atau

unsur yang akan diamati atau diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh laporan keuangan ikhtisar keuangan perusahaan food and baverages

PT. Siantar Top Tbk .

43
44

3.3.2. Sampel

Menurut Juliandi (2014:114) sampel dalam penelitian nonilmu prilaku

seperti penelitian keuangan, akuntansi adalah kumpulan data dalam waktu

(tahun atau bulan). Berdasarkan penjelasan tersebut maka sampel dalam

penelitian ini adalah ikhtisar keuangan perusahaan food and baverages PT.

Siantar Top Tbk tahun 2009-2018 yang di tentukan dengan teknik purposive

sampling yaitu mengambil sampel sesuai dengan tujuan penelitian.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Menurut Istijanto (2014:38) data sekunder adalah data yang tidak diperoleh

secara langsung oleh peneliti dari subjek penelitiannya namun diperoleh dari

media perantara ataupun pihak kedua, data sekunder biasa biasanya berbentuk

dokumen-dokumen atau data laporan yang telah tersedia. Data sekunder yang

diguanakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan yang

berupa ikhtisar keuangan perusahaan food and baverages PT. Siantar Top

Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018, yang di unduh melalui situs

www.Idx.com.

3.5 Sumber Data

Sumber data ialah subjek atau objek penelitian di mana dirinya akan

diperoleh data (Dimyati, 2013:39). Sumber data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari www.Idx.com.


45

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:144) metode pengumpulan data merupakan

suatu usaha dasar untuk mengumpulkan data dengan prosedur standar.

Pengumpulan data dilakukan dengan mendownload dokumen laporan

keuangan perusahaan melaui www.Idx.com.

3.7 Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Perputaran Kas

Perputran kas atau Cash Turnover adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan sub sektor food

and beverages PT. Siantar Top Tbk dalam satuan nominal

2. Perputaran Piutang

Perputran piutang atau receivable turnover adalah rasio yang mengukur

rata-rata piutang yang dikumpulkan perusahaan sub sektor food and

beverages PT. Siantar Top Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018

dalam satuan nominal.

3. Perputaran Persediaan

perputaran persediaan atau Inventory Turnover merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam

persediaan (inventory) pada perusahaan sub sektor food and beverages

PT. Siantar Top Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018 berputar

pada suatu periode dalam satuan nominal.


46

4. Frofitabilitas atau Return on Equity (ROE)

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang mampu menunjukkan

kemampuan perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar Top

Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2009-2018 untuk menghasilkan laba

dalam periode tertentu dalam satuan persen.

3.8 Metode Analisis Data

1. Deskriptif Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan

teknik analisis data kuantitatif merupakan suatu kegiatan sesudah data dari

seluruh responden atau sumber data-data lain semua terkumpul.

2. Deskriptif Kualitatif

Metode Kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis

data keuangan yang ada didalam perusahaan dengan cara menggunakan

teori atau konsep sebagai acuan.

3.9 Alat Analisis

3.9.1 Profitabilitas (Return on Equity)

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = … … (%) … … (1)
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

3.9.2 Perputaran Kas (Cash Turnover)

𝑃𝑒𝑛𝐽𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = … … … … (kali) … … … … . . (2)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑎𝑠
47

3.9.3 Perputaran Piutang (Receivables Turnover)

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑒𝑐𝑖𝑒𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = … (kali) … … . (3)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

3.9.4 Perputaran Persediaan (Invetory Turnover)

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = … … (kali). (4)
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

3.9.5 Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2009:143) Analisis regresi linear berganda adalah

suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Analisa data dilakukan dengan computer program SPSS versi 23.00.

Model persamaan untuk analisa berganda, adalah :

Y= a + bX1 + bX2 + bX3 +e

Y : Variabel Terikat (profitabilitas/Return on Equity/ ROE)

X1: Variabel Bebas Perputaran Kas

X1: Variabel Bebas Perputaran Piutang

X1: Variabel Bebas Perputaran Persedian

b : Koefisien

a : Konstanta

e : error

Karena satuan nya tidak sama maka dalam melakukan analisis regresi

data terlebih dahulu di log atau dirubah dalam bentuk logaritma, dengan

persamaan rumus sebagai berikut:

Log Y= Log a + Log bX1 + Log bX2 + Log bX3 + e ………………...….. (5)
48

3.9.6 Uji t (Parsial)

Menurut Sugiyono (2009:143), Uji t adalah bagian uji statistik yang

merupakan uji koefisien korelasi parsial yang digunakan untuk membuktikan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dimana salah satu

variabel independennya tetap/dikendalikan. Sugiyono (2009:67) merumuskan

uji t sebagai berikut:

𝑏𝑖
thitung = …………..……………..........................…..…..…….…..(5)
𝑆 / √𝑛

Keterangan :

𝑏𝑖 = koefesien regresi

s = standar deviasi sampel

𝑛 = jumlah data

Dengan tingkat signifikansi α = 5% dan kriteria pengujian sebagai

berikut :

Jika thitung < ttabel Artinya tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap Y.

Jika thitung > ttabel Artinya terdapat pengaruh variabel X terhadap Y.

Dalam penelitian ini untuk penolahan dan analisa data digunakan

dengan bantuan SPSS versi 23.00.

3.9.7 Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat,

dikemukankan oleh Sugiyono (2010:144) dapar dirumuskan sebagai berikut :

R2/ k– 1
F = ......................................................(6)
1 – R / (n – k)
2
49

Dimana :

F = Harga Fhitung

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

m = Jumlah predictor

R2 = Koefisien Determinasi

Dengan tingkat signifikansi ɑ = 5 %

Kriteria pengujian :

1. Jika nilai Sig. < 0,05 Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat pengaruh variabel

perputaran kas (X1), Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran Pesediaan

(X3) terhadap Profitabilitas (Y)

2. Jika nilai Sig. < 0,05 Fhitung > Ftabel maka terdapat pengaruh variabel

perputaran kas (X1), Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran Pesediaan

(X3) terhadap Profitabilitas (Y)

3.9.8 Koefisien Determinasi / R- Square.

untuk melihat besarnya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang

dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan sub sektor food

and bevarages tahun 2009-2018. Menurut Sugiyono (2009:114) koefisien

determinasi adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui persentase

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumusnya:

𝑲𝑫 = 𝒓𝟐 × 𝟏𝟎𝟎% ............................................................... (7)

Keterangan :

KD = Koefesien Determinasi

r = Koefisien Korelasi
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Perjalanan kesuksesan PT Siantar Top tidak lepas dari segala aral

melintang yang menyakitkan dan kisah inspiratif dari seseorang yang gigih

untuk meraih mimpi besar. Beliau adalah Shindo Sumidomo yang dilahirkan

pada tahun 1953 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Shindo kecil yang

tumbuh di keluarga dengan latar belakang usaha makanan memang memiliki

keinginan tahuan yang sangat besar di bidang culinary. Sejak kecil, beliau

melakukan berbagai macam riset dan eksperimen untuk menciptakan

makanan yang enak. Sehingga akhirnya ide untuk memulai usaha

makanannya sendiri tercetus.

Pada tahun 1972, beliau yang saat itu masih berusia 19 tahun mulai

merantau dan memutuskan untuk menetap di Surabaya. Dengan mengadopsi

pepatah Cina “Rakyat utamakan makan, makan utamakan rasa”, beliau mulai

merintis usaha rumahan yang bergerak di bidang makanan ringan. Karena

keyakinan, semangat pantang menyerah, inovasi, dan juga kecintaan yang

dimiliki, akhirnya usahanya berkembang pesat.

Pada tahun 1987 usaha rumahan Shindo Sumidomo berkembang

menjadi PT Siantar Top Industri. 2 tahun kemudian, tepatnya pada tahun

1989 beliau mendirikan pabrik baru seluas 25.000 m² yang berlokasi di

Tambak Sawah, Sidoarjo. Dan pada tahun 1996 PT Siantar Top berhasil

50
51

tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia, dan menjadi PT

Siantar Top Tbk.

Perluasan usaha juga terus dilakukan oleh PT Siantar Top Tbk. Dimulai

di tahun 1998 dengan mendirikan pabrik baru di Medan, tahun 2002

mendirikan pabrik di bekasi, dan yang terbaru pada tahun 2011 mendirikan

pabrik di Makasar. Untuk ISO yang merupakan standar Internasional untuk

sistem manajeman mutu, PT Siantar Top Tbk telah mendapatkan ISO

9001:2000, ISO 9001:2008, dan juga ISO 22000:2005 dari URS. Beberapa

penghargaan juga berhasil didapatkan oleh PT Siantar Top Tbk, diantaranya

adalah Global Brand Developer tahun 2007, The Best Quality Product of The

Year (2013), The Best Manufacturing Company of The Year (2014), dan juga

Top Brand for KIDS (2015).

Saat ini PT Siantar Top terus berkembang dan memperkuat posisinya

sebagai perusahaan garda terdepan yang bergerak di bidang manufacturing

makanan ringan. PT Siantar Top mulai melebarkan sayapnya, melakukan

ekspansi di beberapa kawasan Asia, salah satunya adalah Cina.

Shindo Sumidomo yakin dengan komitmen yang kuat serta usaha yang tiada

hentinya mampu menghantarkan Siantar Top berjaya dan menjadi merk

terdepan baik di skala Nasional maupun International PT Siantar Top Tbk,

pertama kali didirikan pada tahun 1972. Sebagai pelopor industri makanan

ringan di Jawa Timur, pada tahun 1996 Siantar Top tercatat sebagai

perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.


52

4.1.2. Visi dan Misi PT. Siantar Top, Tbk

1. Visi PT. Siantar Top, Tbk

“Menjadi perusahaan terkemuka yang terus tumbuh dan

berkembang demi kepuasan bersama”

2. Misi PT. Siantar Top, Tbk

- Menjadi perusahaan pelopor produk-produk dengan teste

specialist.

- Menyediakan produk yang kompetitif harganya, termamin

mutu, halal dan legalitasnya.

- Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan bersama

(stakeholder, karyawan, dan masyarakat)

- Mengembangkan keragaman produk/usaha sesuai

perkembangan kebutuhan pasar atau konsumen

- Membuka kesempatan untuk pihak lain (investor) untuk

bekerja sama dengan mensinergikan kemampuan yang

dimiliki untuk memperkuat dalam mengembangkan usaha.

4.1.3. Struktur Organisasi

1. Dewan Direksi

- Direktur Utama : Agus Suhartanto

- Direktur Operasional : Armin

- Direktur Bisnis dan Pengembangan : Shindo Sumidomo

- Direktur Bisnis dan Marketing : Suwanto


53

2. Dewan Komesaris

- Komesaris Utama : Osbert Kosasih

- Komesaris : Juwita Wijaya

3. Komite Audit Independen

- Ketua Komite : Osbert Kosasih

- Anggota : I. Gde Cahyadi

- Anggota : Didit Laksmono

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Profitabilitas (Return on Equity)

Berdasarkan hasil analisis data profitabilitas (Return on Equity)

diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1
Profitabilitas (Return on Equity)
Pertumbuhan
Perusahaan Tahun ROE %
(%)
PT. Siantar TOP, Tbk 2009 0.1015 10.15 -
2010 0.0953 9.53 -6.10
2011 0.0871 8.71 -8.66
2012 0.1287 12.87 47.83
2013 0.1680 16.80 30.47
2014 0.1544 15.44 -8.06
2015 0.1819 18.19 17.80
2016 0.1462 14.62 -19.65
2017 0.1559 15.59 6.63
2018 0.1569 15.69 0.64

Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.

Berdasarkan perhitungan rasio Profitabilitas (ROE) pada tabel 4.1 di

ketahui bahwa Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk pada tahun 2009

sebesar 0.1015 jika dipersentasekan menjadi 10.15% <40% standar industri.


54

Tahun 2010 Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 0.0953 dengan

persentase sebesar 9.53 % < 40% standar industry dan pertumbuhannya turun

sebesar 6,10%. Tahun 2011 Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk sebesar

0.0871 dengan persentase sebesar 8.71% < 40% standar industri dan

pertumbuhannya turun sebesar 8,66%.

Tahun 2012 Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 0.1287

dengan persentase sebesar 12.87 % < 40% standar industri pertumbuhannya

sebesar 47.83%. Tahun 2013 Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk

sebesar 0.1680 dengan persentase sebesar 16.80% < 40% standar industri

dengan pertubuhannya sebesar 30.47%. Tahun 2014 Rasio Profitabilitas PT.

Siantar TOP, Tbk sebesar 0.1544 dengan persentase sebesar 15.44% < 40%

standar industri dengan pertumbuhannya turun sebesar 8.06%. Tahun 2015

Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 0.1819 dengan persentase

sebesar 18.19% < 40% standar industri dengan pertumbuhannya sebesar

17.80%. Tahun 2016 Rasio Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk sebesar

0.1462 dengan persentase sebesar 14.62% < 40% standar industri

pertubuhannya turun sebesar 19.65%. Tahun 2017 Rasio Profitabilitas PT.

Siantar TOP, Tbk sebesar 0.1559 dengan persentase sebesar 15.59% < 40%

standar industri pertumbuhannya sebesar 6.63%. Tahun 2018 Rasio

Profitabilitas PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 0.1569 dengan persentase sebesar

15.69% < 40% standar industri dengan pertumbuhan sebesar 0,64%.

Berdasarkan analisis Profitabilitas (ROE) PT. Siantar TOP, Tbk

diketahui bahwa untuk perode tahun 2009-2018 rasio Profitabilitas (ROE) <
55

40% Standar Industri yang berarti PT. Siantar TOP, Tbk dalam keadaan tidak

baik dalam melakukan efesiensi modal.

4.2.2 Perputaran Kas (Cash Turnover)

Berdasarkan hasil analisis data Perputaran Kas (Cash Turnover)

diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.2
Perputaran Kas (Cash Turnover)
Cash
Perusahaan Tahun Turnover Pertumbuhan
(kali) (%)
PT. Siantar TOP, Tbk 2009 98 -
2010 95 -2.51
2011 140 46.96
2012 175 24.95
2013 182 3.82
2014 223 22.40
2015 268 20.42
2016 152 -43.27
2017 60 -60.77
2018 42 -29.31
Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.

Berdasarkan perhitungan rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) pada

tabel 4.2 di ketahui bahwa Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar

TOP, Tbk pada tahun 2009 sebesar 82 kali > 10 kali standar industri. Tahun

2010 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar

95 kali > 10 kali standar industri dengan pertumbuhan turun sebesar 2,51%.

Tahun 2011 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk

sebesar 140 kali > 10 kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar

46,96%. Tahun 2012 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar
56

TOP, Tbk sebesar 175 kali > 10 kali standar industry dengan pertumbuhan

sebesar 41,60%.

Tahun 2013 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar TOP,

Tbk sebesar 182 kali > 10 kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar

3.82%. Tahun 2014 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar TOP,

Tbk sebesar 223 kali > 10 kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar

9,57%. Tahun 2015 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar TOP,

Tbk sebesar 268 kali > 10 kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar

20,42%. Tahun 2016 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar

TOP, Tbk sebesar 152 kali > 10 kali standar industri dengan pertumbuhan

turun sebesar 43,27%. Tahun 2017 Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)

PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 60 kali > 10 kali standar industri dengan

pertumbuhan Turun sebesar 60.77%. Tahun 2018 Rasio Perputaran Kas

(Cash Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 42 kali > 10 kali standar

industri dengan pertumbuhan turun sebesar 29,31%.

Berdasarkan analisis Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover) PT. Siantar

TOP, Tbk diketahui bahwa untuk perode tahun 2009-2018 rasio Perputaran

Kas (Cash Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk > 10 kali Standar Industri yang

berarti PT. Siantar TOP, Tbk dalam keadaan tidak baik karena itu

menunjukkan ketidak mampuan perusahaan dalam membayar tagihannya.

4.2.3 Perputaran Piutang (Receivables Turnover)

Berdasarkan hasil analisis data Perputaran Piutang (Recievables

Turnover) diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel dibawah ini:


57

Tabel 4.3
Perputaran Piutang (Recievables Turnover)

Recievables
Perusahaan Tahun Turnover Pertumbuhan
(kali) (%)
PT. Siantar TOP, Tbk 2009 9.3 -
2010 8.7 -5.73
2011 9.0 3.42
2012 8.1 -9.89
2013 7.8 -4.60
2014 8.4 7.99
2015 8.5 1.59
2016 7.7 -10.09
2017 7.4 -2.92
2018 7.0 -6.28
Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.

Berdasarkan perhitungan rasio Perputaran Piutang (Recievables

Turnover) pada tabel 4.3 di ketahui bahwa Rasio Perputaran Piutang

(Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk pada tahun 2009 sebesar 9,3

kali < 15 kali standar industri. Tahun 2010 Rasio Perputaran Piutang

(Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 8,7 kali < 15 kali

standar industri dengan pertumbuhan turun sebesar 5,73%. Tahun 2011 Rasio

Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 9,0

kali < 15 kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar 3,42%. Tahun

2012 Rasio Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk

sebesar 8,1 kali < 15 kali standar industry dengan pertumbuhan turun sebesar

9,89%.

Tahun 2013 Rasio Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT.

Siantar TOP, Tbk sebesar 7,8 kali < 15 kali standar industri dengan
58

pertumbuhan turun sebesar 4,60%. Tahun 2014 Rasio Perputaran Piutang

(Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 8,4 kali < 15 kali

standar industri dengan pertumbuhan sebesar 7,99%. Tahun 2015 Rasio

Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 8,5

kali <15 kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar 1,59%. Tahun

2016 Rasio Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk

sebesar 7,7 kali < 15 kali standar industri dengan pertumbuhan turun sebesar

10,09%. Tahun 2017 Rasio Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT.

Siantar TOP, Tbk sebesar 7,4 kali < 15 kali standar industri dengan

pertumbuhan turun sebesar 2,92%. Tahun 2018 Rasio Perputaran Piutang

(Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 7,0 kali < 15 kali

standar industri dengan pertumbuhan turun sebesar 6,28%.

Berdasarkan analisis Rasio Perputaran Piutang (Recievables Turnover)

PT. Siantar TOP, Tbk diketahui bahwa untuk perode tahun 2009-2018 rasio

Perputaran Piutang (Recievables Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk < 15 kali

Standar Industri yang berarti PT. Siantar TOP, Tbk sudah melakukan

investasi yang berlebihan (Over Investment) dalam piutang hal tersebut bisa

saja membuat perusahan dalam keadaan kurang baik.

4.2.4 Perputaran Persediaan (Invetory Turnover)

Berdasarkan hasil analisis data Perputaran Persediaan (Inventory

Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk untuk perode tahun 2009-2018 disajikan

dalam tabel analisis dibawah ini.


59

Tabel 4.4
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Inventory
Perusahaan Tahun Turnover Pertumbuhan
(kali) (%)
PT. Siantar TOP, Tbk 2009 4.3 -
2010 5.9 36.22
2011 6.7 13.06
2012 6.3 -4.94
2013 6.4 1.03
2014 7.3 13.66
2015 8.4 14.73
2016 9.1 8.63
2017 9.8 7.40
2018 9.2 -5.39
Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.

Berdasarkan perhitungan rasio Perputaran Persediaan (Inventory

Turnover) pada tabel 4.4 di ketahui bahwa Rasio Perputaran Persediaan

(Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk pada tahun 2009 sebesar 4,3 kali

< 20 kali standar industri. Tahun 2010 Rasio Perputaran Persediaan

(Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 5,9 kali < 20 kali standar

industri dengan pertumbuhan sebesar 36,22%. Tahun 2011 Rasio Perputaran

Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 6,7 kali < 20

kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar 13,06%. Tahun 2012 Rasio

Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar

6,3 kali < 20 kali standar industri dengan pertubuhan turun sebesar 4,94%.

Tahun 2013 Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar

TOP, Tbk sebesar 6,4 kali < 20 kali standar industri dengan pertumbuhan

sebesar 1,03%. Tahun 2014 Rasio Perputaran Persediaan (Inventory


60

Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 7,3 kali < 20 kali standar industri

dengan pertumbuhan sebesar 13,66%. Tahun 2015 Rasio Perputaran

Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 8,4 kali < 20

kali standar industri dengan pertumbuhan sebesar 14,73%. Tahun 2016 Rasio

Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar

9,1 kali < 20 kali standar industri dengan pertumbuhan turun sebesar 8,63%.

Tahun 2017 Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar

TOP, Tbk sebesar 9,8 kali < 20 kali standar industri dengan pertumbuhan

sebesar 7,40%. Tahun 2018 Rasio Perputaran Persediaan (Inventory

Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk sebesar 9,2 kali < 20 kali standar industri

dengan pertumbuhan turun sebesar 5,39%.

Berdasarkan analisis Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

PT. Siantar TOP, Tbk diketahui bahwa untuk perode tahun 2009-2018 rasio

Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) PT. Siantar TOP, Tbk < 20 kali

Standar Industri yang berarti bahwa peruhahaan tidak bekerja secara efisien

atau tidak produktif.

4.3 Analisis Data dan Pembahasan

4.3.1. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel indivendent atau bariabel bebas terhadap variabel devendent atau

variabel terikan. Uji analisis regresi linier berganda dilakukan oleh peneliti

dengan bantuan komputer program SPSS 23.00. Hasil analisa disajikan dalam

tabel dibawah ini.


61

Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Sumber: Hasil Analisis dengan SPSS 23.00

Profitabilitas (Return on Equity) = α + β1 Perputaran Kas (Cash

Turnover) + β2 Perputaran Piutang (Recievables Turnover) + β3 Perputaran

Persediaan (Inventori Turnover) э apabila nilai pada tabel 4.6 diatas

disubsitusikan maka akan diperoleh nilai sebagai berikut:

Profitabilitas (Return on Equity) (Y) = .785 + .260 X1 + -2.498 X2 +

.087 X3

α = .785 merupakan nilai konstanta yang artinya Perputaran Kas (Cash

Turnover), Perputaran Piutang (Recievables Turnover, Perputaran

Persediaan (Inventory Turnover), bernilai nilai nol maka Nilai

Profitabilitas (Return on Equity) 0.785.

β1 = Koefisien Regresi X1 Perputaran Kas (Cash Turnover) sebesar .260

artinya setiap kenaikan satu satuan variabel Nilai Perputaran Kas

(Cash Turnover) akan menaikan nilai Profitabilitas (Return on Equity)

sebesar 0.260 dengan anggapan bahwa X2 dan X3 konstan.

β2 = Koefisien Regresi X2 Perputaran Piutang (Recievables Turnover)

sebesar -2,498 artinya setiap kenaikan satu satuan Nilai Perputaran


62

Piutang (Recievables Turnover) akan menurunkan Profitabilitas

(Return on Equity) sebesar 2,498 dengan anggapan bahwa X1 dan X3

konstan.

β3 = Koefisiensi Regresi X3 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

sebesar .087 artinya setiap kenaikan satu satuan nilai variabel

Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) akan meningkatkan Nilai

Profitabilitas (Return on Equity) sebesar 0.087 dengan anggapan

bahwa X1 dan X2 konstan.

4.3.2. Koefesiensi Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menjelaskan seberapa besar pengaruh

variasi variabel (X1) Perputaran Kas (Cash Turnover), (X2) Perputaran

Piutang (Recievables Turnover, (X3) Perputaran Persediaan (Inventory

Turnover), terhadap (Y) profitabilitas (Return on Equity). Hasil uji

Koefisiensi Determinasi disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi

Model Summary
Model R Adjusted R Std. Error of the
R Square Square Estimate
a
1 .860 .739 .609 .07015
a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Kas ,
Perputaran Piutang

Hasil Analisis dengan SPSS 23.00

Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui nilai R Square sebesar .739

yang jika dipersentasikan maka menjadi 73,90%. Hal tersebut berarti bahwa

variabel (X1) Perputaran Kas (Cash Turnover), (X2) Perputaran Piutang


63

(Recievables Turnover, (X3) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover),

memberi pengaruh terhadap (Y) profitabilitas (Return on Equity) sebesar

73,90%. Sedangkan sisanya 100%-73,90% = 26,10% dipengaruhi oleh

variabel yang tidak diteliti.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1. Uji-t

Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan sebelumnya maka

dilakukan pengujian hipotesis berdasarkan hasil analisis regresi linier

berganda dengan melihat hasil Uji-t atau nilai t yang disajikan dalam tabel

dibawah.

Tabel 4.7
Hasil Uji –T

Sumber: Hasil Analisis dengan SPSS 23.00

Berdasarkan tabel coefficient 4.7 diatas diketahui:

a. Pengaruh Perputaran Kas / Cash Turnover (X1) Terhadap profitabilitas /

Return on Equity (Y)

Diketahui: t hitung 2,400 > 1,943 t tabel disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh secara signifikan Perputaran Kas / Cash Turnover

terhadap terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk

tahun 2009-2018 yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak.


64

b. Pengaruh Perputaran Piutang / Recievables Turnover (X2) terhadap

terhadap profitabilitas / Return on Equity (Y)

Diketahui: t hitung -2,357 < 1,943 t tabel disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh secara signifikan Perputaran Piutang / Recievables

Turnover terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk

tahun 2009-2018, yang berarti H2 diterima dan H0 ditolak.

c. Pengaruh Perputaran Persediaan/Inventory Turnover (X3) terhadap

profitabilitas / Return on Equity (Y)

Diketahui: t hitung 2,251 > 1,943 t tabel disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh secara signifikan Perputaran Persediaan/Inventory

Turnover terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk

tahun 2009-2018, yang berarti H3 diterima dan H0 ditolak.

4.4.2. Uji-F

Uji signifikansi F untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama

variabel Independent terhadap variabel dependen. hasil uji F dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8
Hasil Simultan / Uji-F

Sumber: Hasil Analisis dengan SPSS 23.00


65

Hasil uji Simultan/ uji F pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa F

hitung 5,666 > F tabel 3,48 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh secara simultan variabel (X1) Perputaran Kas (Cash Turnover),

(X2) Perputaran Piutang (Recievables Turnover, (X3) Perputaran Persediaan

(Inventory Turnover), terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar

TOP, tbk tahun 2009-2018.

Dengan demikian hipotesis Ha yang berbunyi Diduga secara simulan

terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas, terhadap

profitabilitas pada perusahaan sub sektor food and bevarages tahun 2009 –

2018 diterima.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan analisa data diketahui bahwa bahwa terdapat pengaruh secara

signifikan Perputaran Kas / Cash Turnover terhadap terhadap profitabilitas /

Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk tahun 2009-2018 hal tersebut senada

dengan teori yang disampaikan oleh Kasmir (2009:141) perputaran kas ikut

mempengaruhi profit karena perputarankan di gunakan untuk mengetahui sejauh

mana perusahaan mampu mengelola kas untuk menghasilkan keuntungan atau

profit perusahaan.

Lebih lanjut, hasil analisis Pengaruh Perputaran Piutang / Recievables

Turnover (X2) terhadap terhadap profitabilitas / Return on Equity (Y)

menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan Perputaran

Piutang / Recievables Turnover terhadap profitabilitas / Return on Equity PT.

Siantar TOP, tbk tahun 2009-2018. Hal tersebut bisa jadi disebabkan perusahaan
66

yang over investment pada piutang (Kasmir, 2009:151)

Hasil analisa pengaruh Perputaran Persediaan/Inventory Turnover (X3 )

terhadap profitabilitas / Return on Equity (Y) menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh secara signifikan Perputaran Persediaan/Inventory Turnover terhadap

profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar TOP, tbk tahun 2009-2018. Hasil

tersebut hal tersebut senada dengan teori yang dikemukakan oleh Kasmir

(2010:181) perputaran persediaan yang cepat akan mempengaruhi perputaran

modal kerja dalam menghasilkan pendapatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa

seca tidak langsung perputaran persediaan turut mempengaruhi profitabilitas

perusahaan.

Hasil uji Simultan/ uji F menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

secara simultan variabel (X1) Perputaran Kas (Cash Turnover), (X2)

Perputaran Piutang (Recievables Turnover, (X3) Perputaran Persediaan

(Inventory Turnover), terhadap profitabilitas / Return on Equity PT. Siantar

TOP, tbk tahun 2009-2018. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel

(X1) Perputaran Kas (Cash Turnover), (X2) Perputaran Piutang (Recievables

Turnover, (X3) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), memberi

pengaruh terhadap (Y) profitabilitas (Return on Equity) sebesar 69,50%.

Sedangkan sisanya 100%-73,90% = 26,10% dipengaruhi oleh variabel yang

tidak diteliti.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari bab-bab terdahulu maka dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas Perusahaan sub

sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018.

2. Tidak terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas

Perusahaan sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-

2018.

3. Terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas Perusahaan

sub sektor food and beverages PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018.

4. Terdapat pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran

persediaan terhadap profitabilitas Perusahaan sub sektor food and beverages

PT. Siantar TOP Tbk tahun 2009-2018

5. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel (X1) Perputaran Kas (Cash

Turnover), (X2) Perputaran Piutang (Recievables Turnover, (X3) Perputaran

Persediaan (Inventory Turnover), memberi pengaruh terhadap (Y)

profitabilitas (Return on Equity) sebesar 69,50%. Sedangkan sisanya 100%-

69,50% = 30,50% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang di dapat, maka saran

yang dapat diberikan oleh peneliti pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

68
69

1. Kepada perusahaan agar dapat mempertimbangkan Perputaran Kas (Cash

Turnover), Perputaran Piutang (Recievables Turnover, Perputaran Persediaan

(Inventory Turnover), sebelum membuat suatu kebijakan karena bisa saja

salah satu variabel tersebut memberi pengaruh terhadap profitabilitas

perusahaan.

2. Kepada investor agar terlebih dahulu melakukan analisa Perputaran Kas

(Cash Turnover), Perputaran Piutang (Recievables Turnover, dan Perputaran

Persediaan (Inventory Turnover), pada perusahaan sebelum melakukan

investasi.
70

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Abdullah. 2019. Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah.


Jakarta: Grasindo.

Atmini, Sari. 2005. Manfaat Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi
Financial Distress Pada Perusahaan Textile Mill Products and Apparel
and Other Textile Products yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Simposium Nasional Akuntan VIII Solo, 15-16 September 2005.

Canizo. 2017. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran


Persediaan Terhadap Profitabilitas di Supermarket di Timor Leste. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Univeristas Udayana 6.10 (2017): 3527-3548,
ISSN:2337-3067.

Dimyati, Johni. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Fahmi. 2016. Variabel Deviden Dalam Sektor Makanan dan Minuman. Jakarta:
Kabays.

Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan.


Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Harahap, Sofyan Syafri. 2012. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Harjito, Agus dan Martono. 2005. Manajemen Keuangan Edisi Keempat.


Yogyakarta: EKONISIA.

Hery. 2019. Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Husnan dan Putjiastuti .2006. Rahasia Cepat Menguasai Laporan Keuangan.


Jakarta: Lembar Pustaka Indonesia.

Istjanto. 2014. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran Cara Praktis Meneliti


Konsumen dan Pesaing. Jakarta: PT. Gramedia Pustak.

Juliandi, Azuar. Irfan. Manurung, Saprinal. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis


Konsep dan Aplikasi. Medan: UMSU Press.

Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Kasmir. 2010. Analisis Laporran Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers


71

Kaswadi. 2008. Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam Panduan


untuk Memahami Kondisi Kesehatan Keuangan dan Menggunakannya
Sebagai Alat Bantu dalam Mengelola Perusahaan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Kayo, Edison Sutan. 2020. 9 Sektor BEI Beserta Daftar Sub Sektornya.
https://saahamok.com/emiten/sektor-bei, di akses pada tanggal 30 Mai 2020.

Lee, Cristopher. 2012. Menyusun Laporan Keuangan dan Uditing di Exel.


Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Naim, Muh Rezky. 2003. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana.

Noor, Faizal Henry. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan bisnis dan


Pengembangan Ekonomi Masyarakat. PT. Indeks, Jakarta.

Nurafika, dkk. 2018. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran


Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Semen. Jurnal Akuntansi
dan Bisnis, Vol 4 (1) Bulai Mai 2018 p-OSSN:2243-3071 e- ISSN:2503-
0337.

Pracoyo, Tri Kunawangsih. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana.

Prawironegoro. 2014. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wicana Media.

Prihadi. 2009. Investasi Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan.


Jakarta: PPM.

Ridwan, S. Sundjaja dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Edisi


Keempat. Jakarta: Prenhalindo.

Sartono. 2010. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten. Jurnal


Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 No. 1 (3)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitin Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumiati. 2006. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: UB Press.

Surya dkk. 2017. Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan


Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 10 (2), Oktober
2017 P-ISSN:1979-858X; E-ISSN:2461-1190 Page 313-132.
72

Susilowibowo, dkk. 2014. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang,


Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur.
Jurnal Manajemen Volume 2 Nomor 4 Oktober 2014.
73

Lampiran 1

IKHTISAN KEUANGAN
(Dilampirkan dalam skripsi sebagai bukti otentik)
74

Lampiran 2

Profitabilitas (Return on Equity)

Laba Bersih Setelah


Total Modal Sendiri ROE %
Perusahaan Tahun Pajak
(Rp) (Rp)
PT. Siantar TOP, 2008 4,816,495,973 363,436,877,436 0.0133 1.33
Tbk 2009 41,072,367,353 404,509,244,789 0.1015 10.15
2010 42,630,759,100 447,140,003,889 0.0953 9.53
2011 42,675,154,847 490,065,156,836 0.0871 8.71
2012 74,626,183,474 579,691,340,310 0.1287 12.87
2013 115,824,193,258 689,570,428,167 0.1680 16.80
2014 125,940,441,093 815,510,869,260 0.1544 15.44
2015 183,516,218,337 1,008,809,438,257 0.1819 18.19
2016 170,805,302,545 1,168,512,137,670 0.1462 14.62
2017 215,838,898,689 1,384,772,068,360 0.1559 15.59
2018 258,245,878,592 1,646,387,946,952 0.1569 15.69

STANDAR INSDUSTRI 40%

Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.


75

Lampiran 3

Perputaran Kas (Cash Turnover)

Rata-Rata Kas:

Penjualan Bersih Kas Cash Turnover


Perusahaan Tahun (Rp) (Rp) (Rp) (Kali)
PT. Siantar TOP, 2008 5,138,189,047 - -
Tbk 2009 627,114,839,010 7,678,078,340 6,408,133,694 98
2010 762,612,830,093 8,309,035,550 7,993,556,945 95
2011 1,027,683,999,319 6,350,975,923 7,330,005,737 140
2012 1,283,736,251,902 8,304,591,431 7,327,783,677 175
2013 1,694,935,468,814 10,333,359,198 9,318,975,315 182
2014 2,170,464,194,350 9,165,691,827 9,749,525,513 223
2015 2,544,277,844,656 9,815,172,239 9,490,432,033 268
2016 2,629,107,367,897 24,759,150,419 17,287,161,329 152
2017 2,825,409,180,889 69,954,867,440 47,357,008,930 60
2018 2,826,957,323,397 64,106,808,475 67,030,837,958 42

STANDAR INDUSTRI 10 kali

Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.


76

Lampiran 4

Perputaran Piutang (Recievables Turnover)

Rata-Rata Piutang

Perusahaan Tahun

Penjualan Piutang Recievables Turnover


(Rp) (Rp) (Rp) (Kali)
PT. Siantar TOP, 2008 - 73,625,613,315 -
Tbk 2009 627,114,839,010 61,749,014,026 67,687,313,671 9.3
2010 762,612,830,093 112,881,407,246 87,315,210,636 8.7
2011 1,027,683,999,319 114,660,125,166 113,770,766,206 9.0
2012 1,283,736,251,902 200,754,478,696 157,707,301,931 8.1
2013 1,694,935,468,814 235,749,453,769 218,251,966,233 7.8
2014 2,170,464,194,350 281,859,325,792 258,804,389,781 8.4
2015 2,544,277,844,656 315,401,170,065 298,630,247,929 8.5
2016 2,629,107,367,897 371,016,979,533 343,209,074,799 7.7
2017 2,825,409,180,889 388,863,916,359 379,940,447,946 7.4
2018 2,826,957,323,397 422,375,898,115 405,619,907,237 7.0

Standar Industri 15 kali


77

Lampiran 5

Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Rata-Rata Persediaan

Perusahaan Tahun
Inventory
Penjualan Bersih Persediaan Turnover
(Rp) (Rp) (Rp) (kali)
PT. Siantar TOP, 2008 - 177,038,920,787 - -
Tbk
2009 627,114,839,010 112,157,066,768 144,597,993,778 4.3
2010 762,612,830,093 146,012,968,638 129,085,017,703 5.9
2011 1,027,683,999,319 161,699,916,410 153,856,442,524 6.7
2012 1,283,736,251,902 242,653,601,169 202,176,758,790 6.3
2013 1,694,935,468,814 285,793,392,774 264,223,496,972 6.4
2014 2,170,464,194,350 309,595,185,554 297,694,289,164 7.3
2015 2,544,277,844,656 298,729,619,637 304,162,402,596 8.4
2016 2,629,107,367,897 279,955,459,843 289,342,539,740 9.1
2017 2,825,409,180,889 299,078,174,645 289,516,817,244 9.8
2018 2,826,957,323,397 313,291,338,820 306,184,756,733 9.2

STANDAR INDUSTRI 20 kali

Sumber Data: Dianalisa dengan Ms. Excell 2020.


78

Lampiran 6

Hasil Log Data X1, X2, X3 dan Y

Perputaran Perputaran
Perputaran Profitabilitas
Piutang Persediaan
Kas (Cash Log Log Log / Return on Log
Tahun (Recievables (Inventory
Turnover) Equity (%)
Turnover) Turnover)

X1 X1 X2 X2 X3 X3 Y Y
2009 98 1.990615513 9.3 0.966839799 4.3 0.63718481 0.10 -0.993378716
2010 95 1.979564034 8.7 0.941214201 5.9 0.77142827 0.10 -1.02072046
2011 140 2.14675528 9.0 0.955828912 6.7 0.82474391 0.09 -1.06007872
2012 175 2.243503166 8.1 0.910624004 6.3 0.80274458 0.13 -0.890305581
2013 182 2.259785007 7.8 0.890195003 6.4 0.80718173 0.17 -0.774779345
2014 223 2.347569146 8.4 0.923580987 7.3 0.86278212 0.15 -0.811264544
2015 268 2.428278553 8.5 0.930430741 8.4 0.92245901 0.18 -0.740134685
2016 152 2.182084637 7.7 0.88424956 9.1 0.95839603 0.15 -0.835131879
2017 60 1.775697088 7.4 0.871365822 9.8 0.98940756 0.16 -0.807248579
2018 42 1.625044604 7.0 0.843199991 9.2 0.96533569 0.16 -0.804498779

78
79

Lampiran 7

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removedb
Model Variables Variables
Entered Removed Method
1 Perputaran . Enter
Persediaan,
Perputaran Kas,
Perputaran
Piutanga
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Profitabilitas

Model Summary
Model Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate

dimensi on0
1 .860a .739 .609 .07015
a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Kas ,
Perputaran Piutang

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .084 3 .028 5.666 .035a
Residual .030 6 .005
Total .113 9
a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Kas , Perputaran Piutang
b. Dependent Variable: Profitabilitas
80

Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .785 1.122 .700 .510
Perputaran Kas .260 .108 .588 2.400 .053
Perputaran Piutang -2.498 1.060 -.875 -2.357 .057
Perputaran Persediaan .087 .347 .084 2.251 .810
a. Dependent Variable: Profitabilitas
81

Lampiran 8

Tabel Distribusi T df 1 – 40

Catatan:
Cara menentukan nilai t-tabel = Jumlah Sampel – Jumlah Variabel Penelitian
82

Lampiran 8

Titik Persentase Distribusi F dengan N 1 – 45, Probabilitas 0,05

Catatan:
N2= untuk jumlah responden
Df = jumlah variabel dalam penelitian

You might also like