You are on page 1of 19

PENGELOLAAN KERJASAMA SEKOLAH

DENGAN DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI


(STUDI SITUS SMK NEGERI 2 KENDAL)

*Yulianto dan ** Budi Sutrisno


* Guru SMK Negeri I Kendal, ** Dosen FKIP – UMS

ABSTRACT
he purpose of the study was to describe ( 1 ) the empowerment potential of school
T support cooperation with Du / Di , ( 2 ) implementation of SMK Negeri 2 Kendal
cooperation with Du / Di .This research is qualitative, withEthnographic research
design. The research was conducted at SMK Negeri 2 Kendal . Resource persons / Principal
research informants , HumasbinWaka , Waka Curriculum / WakaSarpras / WMM , Kakom /
WG Prakerin / BKK / UP / Head of section / teacher , student / alumni. Data collection
techniques using in-depth interviews , observation and documentation . Analysis of the data
using a model of interactive analysis , data reduction , data model and conclusion /
verification carried along with the data collection process through a cyclic process . Test the
validity of the data using techniques degree of confidence ( Credibility ) .

The results of this study are( 1 ). Empowerment potential of supporting cooperation


with schools Du / Di : a) HR teacher earning potential , on the up grade each year through on
the job training ( OJT ) to industry . b ) There are still people who do not understand the
school in the implementation of QMS ISO in school . c ) Some students lack the motivation
to work . d ) Empowerment of alumni has not been well organized and e ) Empowerment of
potential schools managed by Swot analysis , strategies and actions to support the
empowerment of cooperation with Du / Di is done through the implementation of the work
program of the school and the field of public relations programs . ( 2 ) Implementation of
SMK Negeri 2 Kendal cooperation with Du / Di : a) Implementation of cooperation
embodied in the MoU , chosen Du / The quality meets industry standards nationally /
internationally b ) Validation and synchronization curriculum along with Du / Di / stake-
holders every year . c ) Periodically once a year to bring Du / Di / alumni of becoming a
teacher . d ) Students carry prakerin in Du / Di for 4 months . Monitoring and evaluation
conducted by the school counselor once a month .e ) Du / Di be the examiner / assessor in the
vocational practice exams ( UPK ) is currently the national exam ( UN ) annually .f) Each
year a minimum of 2 teachers in each - sent follow each competency skills on the job training
(OJT) in the industry. g ) Production Unit of the school is still not optimal and h ) Schools
facilitate / bring together graduates / alumni of the user ( corporate headhunter ) through a
special job fair ( BKK ) .

Keywords: management , collaboration , Du / Di , empowerment

PENDAHULUAN

19
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
Tujuan Pendidikan Menengah perguruan tinggi, sekolah yang setara serta
Kejuruan terdapat pada Peraturan Dunia usaha/Dunia industri (Du/Di) di
Pemerintah RI Nomor 19/2005 Ps 26 (3). ling-kungannya, sekolah harus mengem-
Isinya meningkatkan kecerdasan, penge- bangkan kerjasama dan kemitraan dengan
tahuan, kepribadian, akhlak mulia serta masyarakat, Du/Di, alumni dan satuan
ketrampilan untuk hidup mandiri dan pendidikan lainnya di dalam maupun di
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai luar negeri.
dengan kejuruannya (Sudrajat, Akhmad.
files.wordpress.com/2009/04). Pendidikan system ganda (PSG)
atau link and match (keterkaitan dan
Orientasi tujuan pendidikan kesepadanan) menjadi salah satu bentuk
menengah kejuruan tersebut untuk penyelenggaraan pendidikan di SMK,
mendukung 3 Pilar Kebijakan Pendidikan dimana penyelenggaraan pendidikan
Nasional (Kartono.2010), yaitu: (1) dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu jalur
Membekali ketrampilan dan penguasaan pendidikan sekolah dan jalur pendidikan
kompetensi tamatan sesuai dengan luar sekolah. SMK dapat memilih pola
kebutuhan pasar kerja. Tujuannya untuk penyelenggaraan pengajaran menggunakan
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di- unit produksi sekolah yang beroperasi
tingkat lokal, regional, nasional maupun secara profesional sebagai wahana pe-
global. (2) Membekali ketrampilan dan latihan kejuruan, melaksanakan sebagian
penguasaan kompetensi serta kemampuan kelompok mata pelajaran keahlian
berwirausaha untuk menjadi tenaga kerja kejuruan disekolah dan sebagian lainnya di
mandiri, menciptakan lapangan kerja dan Du/Di, melaksanakan kelompok mata
wirausaha unggul (enterpreneur). (3) pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
Membekali ketrampilan dan penguasaan Du/Di.
kompetensi serta kemampuan akademis
untuk menyiapkan tamatan melanjutkan Output produk tamatan SMK agar
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. diterima di pasar kerja haruslah lebih
berbasis kepada keunggulan kompetitif
Dalam juknis pengembangan (competitive advantage) (Abuzar.H. 2011).
kerjasama dan kemitraan satuan Dengan demikian Faktor yang menentukan
pendidikan, Dirjen pembinaan SMA.2010 keunggulan kompetitif SMK, harus diper-
:Pengelolaan satuan pendidikan pada hatikan dan dikelola secara baik dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah professional. Faktor tersebut adalah SDM,
menerapkan manajemen berbasis sekolah pengaturan kebijakan sekolah dan sekolah
yang ditunjukkan dengan kemandirian, itu sendiri. Pembinaan / pemberdayaan
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan SDM, perlu diarahkan kepada profesio-
akuntabilitas ( PP no. 19/2005 tentang nalisme kompetensi sesuai bidangnya dan
standard nasional pendidikan pasal 49 ayat menerapkan nilai-nilai iptek dalam men-
1). dukung kelancaran tugasnya.
Pemberdayaan kebijakan sekolah
Lampiran Permendiknas no.19/ diarahkan pada tersedianya perangkat
2007 tentang standar pengelolaan sistim prosedur, aturan kerja, tumbuhnya
pendidikan menyatakan bahwa setiap se- kreativitas dan daya cipta (inovasi), serta
kolah menjalin kemitraan dengan lembaga konsistensi kebijakan yang menjamin rasa
lain yang relevan, berkaitan dengan input, keadilan. pemberdayaan sekolah diarahkan
proses, output dan outcome. Kemitraan kepada terbentuknya struktur dan
sekolah dapat dilakukan dengan lembaga kewenangan sekolah yang bersifat luwes,
pemerintah maupun non pemerintah seperti fleksibel, kejelasan dalam pembagian

20
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
tugas, ramping, serta memperbanyak PSG Bangunan (Jurnal Berkala Jurusan
tenaga-tenaga ahli fungsional. Teknik Sipil UM), Vol 4, No 1 dengan
Kondisi objektif yang dapat kita hasil penelitian Partisipasi Du/Di masih
amati tentang sistem pendidikan kejuruan dirasakan kurang dan akan terus di-
di negara kita selama ini, banyak yang tingkatkan dalam pelaksanaan PSG. Tanpa
hanya mengejar target kelulusan 100 % peran serta dari Du/Di, PSG tidak akan
dan cenderung melupakan Du/Di sebagai berjalan dan kualitas pelaksanaannya
salah satu “user” tamatan SMK. Dunia sangat tergantung dari derajat partisipasi
pendidikan kejuruan belum berpikir serta kualitas Du/Di. Untuk mengupayakan
apakah tamatan SMK dapat bekerja sesuai optimalisasi partisipasi Du/Di dalam PSG,
dengan kebutuhan Industri serta dapat disarankan adanya kerjasama antara
mengembangkan diri sesuai dengan sekolah dengan Du/Di yang berprinsip
akselerasi perkembangan ilmu penge- saling menguntungkan.
tahuan dan teknologi ? sebaliknya, seba-
gian dari Du/Di masih menganggap Deal (2006), hasil penelitian
pelatihan kerja bagi siswa SMK menyatakan pembelajaran secara ber-
merupakan beban. Du/Di menganggap tahap memungkinkan siswa dapat me-
tamatan SMK belum siap kerja (baru siap mahami apa yang diajarkan oleh
latih), padahal kalau penempatan siswa guru. Dengan mempraktekkan apa yang
SMK prakerin di Du/Di secara konseptual dijelaskan dalam kelas mendukung siswa
dilakukan perencanaan dan tanggung untuk lebih memahami dan menimbulkan
jawab bersama antara SMK dan Du/Di, kesan yang dalam dari apa yang diker-
siswa akan dapat bekerja pada lini jakan, sehingga dengan melakukan
produksi (production line), Du/Di praktek siswa memiliki kecenderungan
mendapatkan tenaga kerja yang murah dan lebih memahami apa yang diajarkan oleh
siswa mendapatkan pengalaman kerja guru. Partisipasi guru dalam kegiatan
langsung tidak lagi bersifat simulasi. belajar meningkatkan kepercayaan siswa
Disamping itu, beberpa penelitian terhadap guru.
relevan yang dapat dijadikan acuan
Bybee (2006), hasil penelitian
penelitian ini seperti: Penelitian yang
menyimpulkan pendidikan teknologi harus
dilakukan oleh Anik Dhian Ekawati (2012)
dilihat sebagai bagian pokok menuju
dengan judul Hubungan kerja sekolah
keberhasilan kemampuan kekuatan
dengan Du/Di (Studi Situs SMK Negeri
pekerja, terutama ketika kemampuan
Donorojo Kabupaten Pacitan) dengan hasil
yang dituntut meliputi pemikiran kritis,
penelitian : 1) Peran Du/Di dalam me-
pemecahan permasalahan semi terstruktur,
nunjang keberhasilan proses pendidikan
dan memberi alasan.
sekolah berupa bantuan pengembangan
kurikulum sekolah yang berorientasi Furtwengler (2008), hasil pe-
pada pasar kerja, 2) Du/Di membantu nelitian dalam manajemen sekolah sangat
sekolah dalam membentuk etos kerja yang ditekankan pada keterlibatan guru pada
baik bagi siswa melalui prakerin. 3) Peran tiga hal penting dalam pengelolaan se-
Du/Di dalam penempatan lulusan kolah yaitu pasar, biaya, dan kualitas
SMK, Du/Di ikut melatih siswa untuk kepercayaan konsumen. Dalam mana-
berkomunikasi/berinteraksi secara profe- jemen sekolah ditekankan pada hasil
sional di dunia kerja yang sebenarnya. pendidikan yang diinginkan oleh publik
Penelitian yang dilakukan oleh sehingga dalam penerapan strategi
Paryono (1997), dengan judul Optimalisasi manajemen banyak meninggalkan aturan
Partisipasi Pihak Du/Di dalam Pelaksanaan

21
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
yang telah ditetapkan demi meme- kualitas hasil kerja yang baik sesuai
nuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. standard pelayanan minimal (SPM)”.
Dari paparan di atas, maka Potensi sekolah, merupakan
dindang perlu adanya penelitian tentang kekuatan sekolah yang mencakup aspek
pengelolaan kerjasama antara sekolah SDM dan Sarpras. SDM sekolah SMK
dengan Du/Di dalam rangka peningkatan memerlukan pengelolaan dan pengem-
mutu tamatan agar lulusan SMK memiliki bangan yang baik dalam upaya
jaminan keterserserapan di pasar kerja. meningkatkan kinerja mereka agar dapat
Penelitian ini difokuskan pada pengelo- memberi sumbangan bagi pencapaian
laan kerjasama sekolah dengan Du/Di tujuan. Meningkatnya kinerja SDM akan
seperti uraian tersebut diatas yang tersusun berdampak pada semakin baiknya kinerja
dalam program kerja sekolah bidang sekolah dalam menjalankan perannya di
kehumasan dan kemitraan, dengan judul : masyarakat. Menurut Barney (Bagasatwa,
Pengelolaan Kerjasama Sekolah Dengan ed. 2006:12) :
Dunia Usaha / Dunia Industri ( Studi Situs “Sistem SDM dapat mendukung
SMK Negeri 2 Kendal ). keunggulan kompetitif secara terus
menerus melalui pengembangan kom-
Pemberdayaan berasal dari kata petensi SDM dalam organisasi.
daya, mendapat awalan ber menjadi kata Pengelolaan SDM merupakan suatu
berdaya yang artinya memiliki/mempunyai pengakuan terhadap pentingnya unsur
daya. Daya artinya kekuatan, berdaya manusia sebagai sumber daya yang cukup
berarti memiliki kekuatan. Pemberdayaan potensial dan sangat menentukan dalam
(empowerment)artinya membuat sesuatu suatu organisasi, dan perlu terus
menjadi berdaya/ memiliki kekuatan. dikembangkan sehingga mampu mem-
Pengertian pemberdayaan menurut berikan kontribusi yang maksimal bagi
Parsons,et al. 1994 sebagaimana dikutip organisasi maupun bagi pengembangan
dalam artikel di http:// Suniscome. dirinya”.
50webs.com adalah
“Sebuah proses dengan mana orang SDM sekolah yang ada meliputi
menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi peserta didik, pendidik, tenaga
dalam berbagai pengontrolan atas, dan kependidikan dan alumni. Potensi sekolah
mempengaruhi terhadap, kejadian – disamping SDM adalah fasilitas/sarana
kejadian serta lembaga – lembaga yang prasarana yang dimiliki yang terdiri dari
mempengaruhi kehidupannya. Pember- Ruang Pembelajaran Umum (RPU), Ruang
dayaan menekankan bahwa orang penunjang (RP) dan Ruang pembelajaran
memperoleh ketrampilan, pengetahuan dan khusus (RPK) dilengkapi dengan peralatan
kekuasaan yang cukup untuk mem- praktek kompetensi keahlian (Permen-
pengaruhi kehidupannya dan kehidu-pan diknas No. 48/2007). RPU meliputi ruang
orang lain yang menjadi perhatiannya” kelas, ruang perpustakaan, ruang
Sedangkan Mandalora. 2008 dalam artikel laboratorium fisika / kimia / IPA, ruang
berjudul pelatihan dan pemberdayaan laboratorium komputer, ruang labora-
SDM menyatakan : torium bahasa dan ruang praktik gambar
“Pemberdayaan adalah strategi dan upaya teknik. RP meliputi ruang pimpinan, ruang
yang dilakukan suatu organisasi agar guru, ruang tata usaha, tempat ibadah,
mampu berkembang sesuai kemampuan ruang konseling, ruang UKS, ruang
dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan organisasi kesiswaan, jamban, gudang,
pelayanan yang prima demi mencapai ruang sirkulasi dan tempat

22
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
bermain/berolahraga. RPK meliputi ruang yang paling utama adalah disiplin agar
yang harus dipenuhi sesuai kompetensi dapat secara terus menerus bertahan,
keahlian yang dibuka. Semakin lengkap misalnya hal kecil mengindikasikan bahwa
fasilitas/sarana prasarana yang dimiliki mutu telah mulai bersemi di sekolah adalah
sekolah dapat meningkatkan kualitas komitmen terhadap disiplin waktu dan
pembelajaran dan kompetensi tamatan. belajar, etos kerja, budaya berkompetisi
Guna mengoptimakan pengunaan dan berprestasi. d) Lebih mudah
potensi yang ada dalam rangka mencapai mendesain kurikulum yang berbasis
tuuan sekolah, diperlukan suatu strategi. kompetensi karena langsung memenuhi
Strategi pemberdayaan potensi sekolah tuntutan dunia usaha. e) Pola rekrutmen
mendukung kerjasama dengan Du/Di tenaga kerja tidak akan sulit lagi. Artinya,
dilakukan melalui penyusunan program stakeholders SMK dapat mereko-
kerja sekolah dan implementasi mendasikan siapa-siapa siswa yang
pelaksanaan kurikulum yang berorientasi berprestasi untuk jadi tenaga kerja. Hal ini
pada dunia kerja. sehingga proses tidak memerlukan biaya lagi dalam
pembelajaran berlangsung efektif untuk rekrutmen tenaga kerja oleh dunia usaha”.
menyiapkan siswa yang unggul. Dengan
adanya proses pembelajaran yang efektif, Pelaksanaan kerjasama SMK
lulusan diarahkan agar memiliki semangat dengan Du/Di yang baik dan saling
kewirausahaan sehingga dapat diserap di menguntungkan sangat penting untuk
pasar kerja bahkan memungkinkannya menunjang tercapainya program sekolah
untuk membuka lapangan kerja sendiri. khususnya dalam bidang kehumasan dan
Potensi sekolah yang terdiri dari kemitraan. pengembangan sekolah akan
SDM yang dimiliki (peserta didik, tenaga lebih optimal bila kerjasama dengan
pendidik dan tenaga kependidikan) serta Instansi terkait /Du/Di yang relevan
fasilitas sarana prasarana yang ada dengan kompetensi keahlian tertuang
dioptimalkan sedemikian rupa didukung dalam MOU/kesepahaman/naskah perjan-
dengan struktur kurikulum yang jian kerjasama.
melibatkan Du/Di diharapkan kegiatan Pelaksanaan kerjasama dengan
belajar mengajar mengarah pada penguatan Du/Di antara lain dapat berupa (1) Validasi
kompetensi yang dibutuhkan Du/Di. Kurikulum. Hal ini dilakukan agar materi
Beberapa keuntungan yang diperoleh kegiatan pembelajaran yang tercakup
dalam rangka meningkatkan kualitas dalam struktur kurikulum sesuai dengan
lulusan SMK melalui kerjasama sekolah kebutuhan dunia kerja. Tujuannya sekolah
dengan Du/Di menurut Abuzar.H. 2011 dapat menyiapkan perangkat kurikulum
dalam artikel membangun sinergi SMK pada kompetensi keahlian yang dibuka
dengan dunia usaha melalui link and match untuk divalidasi industri, sekolah dapat
sebagai pola kemitraan : “a) Siswa secara menyerap masukan Du/Di untuk
langsung dapat melihat bagaimana peranan diterapkan dalam bentuk kurikulum
teknologi dalam dunia usaha sehingga implementatif /kurikulum industri. (2)
setelah lulus kelak tidak canggung lagi Kunjungan Industri (KI),dilakukan untuk
berinteraksi dengan proses teknologi dalam memberikan wawasan mengenai dunia
dunia usaha. b) Memotivasi siswa SMK kerja yang akan dihadapi oleh siswa
untuk berkreasi lebih bagus lagi, dalam sebelum mengikuti program Prakerin. (3)
artian mereka bisa menemukan inovasi- Guru Tamu, bertujuan untuk menerapkan
inovasi baru karena sudah melihat secara proses pembelajaran di sekolah sesuai
langsung. c) Mampu meningkatkan mutu kebutuhan industri dengan mendapat
lulusan SMK karena dalam dunia usaha itu materi pembelajaran langsung dari Du/Di.

23
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
Efektivitas kerjasama tersebut diharapkan berupa makna dari fenomena
dilakukan dalam bentuk (1) Praktek Kerja yang diamati. (Andi Prastowo, 2012: 24).
Industri (Prakerin), yangtujuannya : a)
Desain penelitian ini adalah
Siswa dapat menguasai kompetensi sesuai etnografi; melalui penelitian etnografi
dengan bidang keahlian yang disyaratkan
perbedaan – perbedaan budaya dijelaskan,
Du/Di dan mendapatkan pengalaman
dibandingkan dan dibedakan(described,
teknis secara langsung di lini Produksi, b)
compared and contrasted) untuk me-
Siswa dapat memiliki etos kerja yang nambah pemahaman atas dampak budaya
sesuai dengan nilai – nilai yang ada di
pada perilaku atau kesehatan manusia
Du/Di, c) Du/Di dapat memberdayakan
(Danim, Sudarwan. 2002: 53).Dampak
siswa untuk meningkatkan produktifitas
budaya pada perilaku yang dijadikan
yang bernilai ekonomis. (2) Uji Kom- penelitian dalam hal ini adalah lembaga
petensi Kejuruan (UKK), tujuannya untuk
pendidikan SMK mengenai pengelolaan
mengetahui kemampuan/kompetensi guru
kerjasama SMK Negeri 2 Kendal dengan
dan siswa sesuai standard kompetensi di
Du/Di. Etnografi pada dasarnya merupakan
Du/Di. (3) On The Job Trainning (OJT)
bidang yang sangat luas dengan variasi
Guru, tujuannya guru dapat menambah yang sangat besar dari praktisi dan metode.
kompetensi yang diperoleh di industri
Bagaimanapun, pendekatan etnografi
untuk diterapkan dalam pembelajaran di secara umum adalah pengamatan, berperan
sekolah. (4) Bantuan peralatan praktek dan
serta sebagai bagian dari penelitian
beasiswa dari industry;Perusahaan
lapangan. Etnografer menjadi tertarik
umumnya memiliki program berupa secara mendalam dalam suatu budaya
pemberian sebagian keuntungannya untuk
sebagai bagian dari peran sertanya dan
kepentingan sosial yang salah satunya mencatat secara serius data yang
untuk membantu dunia pendidikan, yang
diperolehnya dengan memanfaatkan
disebut program corporate social
catatan lapangan (Moleong, 2012: 26).
responsibility ( CSR ).(5) Unit Produksi
(UP),untuk menghasilkan tenaga – tenaga Penelitian ini dilaksanakan di
profesional yang mempunyai kemampuan SMK Negeri 2 Kendal. Motivasi utama
teknis yang tinggi didukung oleh daya peneliti memilih lokasi penelitian di SMK
analitis yang memadai agar dapat Negeri 2 Kendal: (1) SMK Negeri 2
melaksanakan proses produksi mengikuti Kendal adalah salah satu sekolah kejuruan
kaidah – kaidah produktifitas, efisiensi dan di Kabupaten Kendal, menjadi sekolah
kualitas yang tinggi. (6) Recrutment/ unggulan dan telah melaksanakan sistem
Penempatan Tamatan, bursa kerja khusus manajemen mutu ISO 9001 – 2008. (2)
(BKK) sekolah berkewajiban memfasili- Adanya kerjasama antara SMK Negeri 2
tasi/mempertemukan pencari kerja (tama- Kendal dengan Du/Di di berbagai bidang
tan/alumni) dengan user (perusahaan diantaranya pelaksanaan prakerin dan
pencari tenaga kerja). keterserapan tamatan yang diterima
bekerja di industri yang dikelola secara
profesional dan berkelanjutan. (3) Adanya
METODE PENELITIAN berbagai bantuan yang diberikan Du/Di ke
Penelitian ini merupakan SMK Negeri 2 Kendal yang dimanfaatkan
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif untuk peningkatan pembelajaran. (4)
merupakan penelitian yang sistematis Merupakan SMK kelompok teknologi
untuk mengkaji/meneliti suatu objek pada industri yang paling tua se Kabupaten
latar alamiah tanpa ada manipulasi Kendal, guru dan karyawannya memiliki
didalamnya, hasil penelitian yang semangat kerja yang sangat tinggi. (5)

24
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
Sekolah tersebut telah ditunjuk sebagai Dalam model analisis ini, tiga komponen
Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk analisisnya, yaitu reduksi data, model data
kompetensi keahlian teknik mekanik dan penarikan kesimpulan/verifikasi
otomotif, teknik pendingin dan teknik dilaksanakan bersama dengan proses
perkayuan. pengumpulan data dalam bentuk interaktif
melalui proses siklus.
Data dalam penelitian ini berupa
keberadaan potensi sekolah berupa SDM ( Agar terjamin akurasi data, dalam
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta penelitian ini menggunakan validasi
didik ), sarpras, program kerja, strategi dengan teknik derajat kepercayaan
yang dilakukan, kerjasama dengan Du/Di (Credibility) dengan alasan lebih obyektif,
dan implementasi SMM ISO di SMKN 2 kebenaran hasil penelitian lebih terjamin
Kendal. dan lebih akurat serta dapat diper-
tanggungjawabkan dengan baik.
Sumber data dalam penelitian ini
ialah kata-kata dan tindakan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh dari hasil observasi, wawancara
dan dokumen sekolah dengan harapan 1. Pemberdayaan potensi sekolah
dapat memberikan informasi dan mendukung kerjasama dengan
keterangan yang memadai mengenai Du/Di
pengelolaan kerjasama SMK Negeri 2 Potensi yang dimiliki
Kendal dengan Du/Di. Adapun sebagai SMKN 2 Kendal adalah: a)
nara sumber: kepala sekolah yang Implementasi SMM ISO, b)
memiliki banyak informasi tentang Kualitas tamatan, c) Attitude, d)
sekolahan dan isinya secara menyeluruh; Sarana prasarana yang represen-
wakil kepala sekolah bidang humasbin, tative, dan e) SDM (tenaga
dan Waka Kurikulum/Waka Sarpras/Wakil pendidik dan tenaga kependidikan)
Manajemen Mutu, Sebagai nara yang berkualitas. SDM di up grade
sumber/informan pendukung informan tiap tahun melalui program OJT ke
kunci terkait dengan bidang kerjasama industri, dalam rangka mengetahui
sekolah dengan Du/Di; Kakom/Pokja perkembangan industri untuk
Prakerin/BKK/UP/Kepala bagian/guru, diterapkan pada KBM. Banyaknya
untuk mengetahui pelaksanaan kerjasama SDM yang berpendidikan S 2,
sekolah dengan Du/Di; Siswa/alumni, SMKN 2 Kendal menjadi Pem-
digunakan sebagai nara sumber/informan bimbing ISO di berbagai sekolah di
tambahan guna lebih melengkapi data – kabupaten Kendal yang akan
data yang memang diperlukan oleh menerapkan system manajemen
peneliti. mutu ISO, Banyak guru yang
menjadi figure di organisasi
Teknik pengumpulan data dalam kemasyarakatan diluar sekolah.
penelitian ini menggunakan gabungan dari
wawancara mendalam, observasi, dan Analisis SWOT dalam
dokumentasi mengenai pengelolaan penerapan straegi sekolah,
kerjasama SMK Negeri 2 Kendal dengan dipaparkan dalam table 1.
Du/Di.
Data yang berhasil dikumpulkan,
dianalisis dengan menggunakan model
analisis interkatif (Emzir, 2010 : 134).
Tabel 1 :

25
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
Analisis SWOT pemberdayaan potensi sekolah untuk mendukung kerjasama dengan
Du/Di di SMKN 2 Kendal

IFAS Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknesses)

Faktor Internal a) Implementasi SMM ISO a) Keterbatasan kesibukan


untuk memudahkan personil di sekolah dalam
kerjasama membangun kerjasama
b) Kualitastamatan dengan Du/Di secara
c) Attitude intensif
d) Saranaprasarana yang b) Penyesuaian waktu antara
representative sekolah dengan Du/Di
e) SDM sekolah yang bagus c) Kesibukan Du/Di yang
f) Hampir semua guru sudah padat dan sulit
OJT di industri menyesuaikan jadwal
g) SDM nya banyak yang kegiatan sekolah
berpendidikan S 2 d) Kurangnya koordinasi
h) Banyak guru yang menjadi pihak terkait dalam
figure di organisasi penerapan kelas industri
kemasyarakatan diluar e) Kurikulumseringberubah
sekolah – ubah
f) Masih ada warga sekolah
yang belum memahami
dalam penerapan SMM
ISO
EFAS g) Rendahnya motivasi kerja
sebagian siswa
Faktor Eksternal
h) Keberadaan alumni
belum diberdayakan
secara maksimal

Opportunities / Peluang Strategi SO Strategi WO

26
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
a) Menyusun program kerja
untuk mencapai visi misi dan
a) Du/Di yang bekerjasama tujuan sekolah a)Memanfaatkan peran –
dengan sekolah dipilih yang b) KBM pada struktur kurikulum peran tertentu Du/Di
memperhatikan SDM yang melibatkan Du/Di sebagai guru tamu, tempat
b) Du/Di yang bekerjasama mengarah pada penguatan prakerin dan outsourching
dituangkan dalam bentuk kompetensi yang dibutuhkan ke industri
MoU sesuai bidang kerja yang Du/Di.
disepakati c) Aktif mengikuti kegiatan b)Penerapan transfer
yang berkaitan dengan teknologi dari Du/Di ke
pameran/promosi sekolah kegiatan pembelajaran di
d) Guru dikirim ke Du/Di untuk sekolah
OJT c)Penerapan sikap dan
e) Membuat ketentuan aturan di budaya kerja di industri
instruksi kerja (IK) yang terbiasa dilakukan di
berkaitan dengan kegiatan sekolah
yang melibatkan Du/Di pada
system manajemen mutu ISO d)Pemahaman SDM sejalan
antar generasi

Threats / Ancaman Strategi ST Strategi WT

a)Mengikuti program yang


ditawarkan Du/Di
a) Banyaknya Du/Di yang a) Sekolah pro aktif menjalin
sudah berpasangan komunikasi dengan Du/Di b) Ke dalam SDM (guru)
dengan sekolah lain harus mau menyesuaikan
b) Kerjasama dengan Du/Di b) Sekolah mengajukan perkembangan di industri
dilakukan tidak secara penawaran proposal
kontinyu penempatan tamatan dan c) Setiap rapat manajemen
c) Adanya pergantian kerjasama lain ke industri informasi kegiatan
personil di industri yang sekolah termasuk adanya
menangani kerjasama kerjasama sekolah dengan
d) Du/Di sulitdiajakMoU Du/Di disosialisasikan
e) Menggali industri baru : sehingga seluruh bagian
Industri masih tahu
membatasi diri
d) Pemberdayaan alumni
perlu dimaksimalkan

e) Motivasi anak disiapkan


di produktif dan di sela-
sela KBM

Keterangan :
Str. SO = Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Str. WO = Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Str. ST = Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Str. WT = Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman

Pemberdayaan potensi sekolah


dikelola dengan analisis SWOT menyusun

27
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
dan menerapkan strategi menggunakan dilakukan melalui pelaksanaan program
kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan kerja sekolah dan program bidang
mengatasi ancaman serta meminimalkan kehumasan. Di program Humas terdapat
kelemahan untuk memanfaatkan peluang program pengembangan kewirausahaan :
dan menghindari ancaman untuk mencapai siswa diberi pembekalan dan pelatihan
visi misi dan tujuan sekolah. Hal ini sesuai kewirausahaan, siswa yang akan
dengan pendapat Barney (Bagasatwa, ed. berwirausaha diberi pinjaman modal (di
2006:12) sistem SDM dapat mendukung fasilitasi sekolah), realisasi yang sudah
keunggulan kompetitif secara terus wirausaha 1,17 %. Didalam struktur
menerus melalui pengembangan kurikulum disebutkan kegiatan pembe-
kompetensi SDM dalam organisasi. lajaran di Du/Di terkait pelaksanaan
Pengelolaan SDM merupakan suatu prakerin selama 4 bulan di semester 5.
pengakuan terhadap pentingnya unsur Potensi sekolah yang ada dioptimalkan
manusia sebagai sumber daya yang cukup sedemikian rupa didukung dengan struktur
potensial dan sangat menentukan dalam kurikulum yang melibatkan Du/Di,
suatu organisasi, dan perlu terus melalui kegiatan unit produksi KBM
dikembangkan sehingga mampu diarahkan pada penguasaan kompetensi,
memberikan kontribusi yang maksimal sikap dan budaya kerja yang mengarah
bagi organisasi maupun bagi pengem- pada penguatan kompetensi yang
bangan dirinya. dibutuhkan Du/Di, penerapan transfer
teknologi dari Du/Di ke kegiatan
Pendapat yang sama juga pembelajaran di sekolah, penerapan sikap
disampaikan (Mandalora. 2008), Pember- dan budaya kerja di industri terbiasa
dayaan : strategi dan upaya yang dilakukan dilakukan di sekolah, serta kesamaan pola
suatu organisasi agar mampu berkembang pikir/main set terhadap etos kerja/
sesuai kemampuan dan kekuatan sendiri kepedulian dan tanggung jawab untuk
untuk mewujudkan pelayanan yang prima mendidik anak bangsa semaksimal
demi mencapai kualitas hasil kerja yang mungkin (pemahaman SDM sejalan antar
baik sesuai standard pelayanan minimal generasi). Setiap rapat manajemen
(SPM). informasi kegiatan sekolah termasuk
adanya kerjasama sekolah dengan Du/Di
Strategi yang dilakukan untuk
disosialisasikan sehingga seluruh bagian
memberdayakan potensi sekolah dalam
tahu. Pemberdayaan alumni belum
mendukung kerjasama dengan Du/Di : a)
terorganisir secara baik meskipun sudah
Sekolah pro aktif menjalin komunikasi
ada ikatan alumni, diperlukan pengem-
dengan Du/Di, b) Sekolah mengajukan
bangan komuni-kasi alumni dengan
penawaran proposal ke industri terkait
sekolah terkait dengan sudah bekerja/
potensi sekolah (penempatan tamatan, OJT
belum (difasilitasi sekolah), Sementara itu
guru), c) Sekolah aktif mengikuti kegiatan
motivasi siswa agar siap di dunia kerja
– kegiatan yang berkaitan dengan
disiapkan di produktif dan di sela-sela
pameran/promosi sekolah, d) Meman-
KBM. Hal ini sesuai dengan pendapat
faatkan peran – peran tertentu Du/Di
(Abuzar.H. 2011) : salah satu keuntungan
sebagai guru tamu, tempat prakerin dan
yang diperoleh dalam rangka mening-
outsourching ke industri, e) Du/Di yang
katkan kualitas lulusan SMK me-lalui
bekerjasama dituangkan dalam bentuk
kerjasama sekolah dengan Du/Di adalah
MoU.
Mampu meningkatkan mutu lulusan SMK
Tindakan pemberdayaan sekolah karena dalam dunia usaha itu yang paling
yang mendukung kerjasama dengan Du/Di utama adalah disiplin agar dapat secara

28
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
terus menerus bertahan, misalnya hal kecil dan di sela- sela KBM agar siap di dunia
mengindikasikan bahwa mutu telah mulai kerja.
bersemi di sekolah adalah komitmen
terhadap disiplin waktu dan belajar, etos 2. ..............................................................................
kerja, budaya berkompetisi dan berprestasi. arakteristik pelaksanaan kerjasama
SMK Negeri 2 Kendal dengan Du/Di
Kesamaan dengan peneliti-an Peran Du/Di dalam bekerjasama
terdahulu adalah dalam hal pembentukan dengan SMK Negeri 2 Kendal antara lain :
etos kerja, dan kemampuan berkomuni- Sebagai tempat pengembangan SDM lewat
kasi/berinteraksi secara pro-fesional di OJT, sebagai penyedia peralatan melalui
dunia kerja bagi siswa yang dilakukan kegiatan outsourching & prakerin, untuk
oleh Anik Dhian Ekawati (2012) dengan memperoleh bantuan sarana pembelajaran,
judul Hubungan kerja sekolah dengan untuk transfer ilmu dan teknologi melalui
Du/Di dan penelitian yang dilakukan oleh kegiatan guru tamu, tempat penyaluran
Deal (2006) yang menekankan pada tamatan/-rekrutmen, tempat anak
partisipasi guru dalam kegiatan belajar mendapat-kan pengalaman di industri.
mengajar yang dilakukan siswa dan siswa Kerjasama dengan Du/Di adalah suatu
memiliki kecende-rungan melaku-kan keharusan, untuk mensinkronkan alat
praktek lebih me-mahami apa yang praktek yang dimiliki sekolah dengan
diajarkan oleh guru Sedangkan pada peralatan yang ada di industri, pelaksanaan
penelitian ini menekankan pada penerapan KBM di sekolah dapat menyesuaikan
sikap dan budaya kerja di industri terbiasa perkembangan industri, memastikan pen-
dilakukan di sekolah dan kesamaan pola capaian kompetensi yang harus dikuasai
pikir/main set terhadap etos kerja/ siswa dan industri yang dituju untuk
kepedulian dan tanggung jawab untuk diajak bekerjasama dapat dipastikan.
mendidik anak bangsa semaksimal Disamping itu siswa dapat mengetahui
mungkin (pemahaman SDM sejalan antar suka duka usaha, keluhan konsumen dan
generasi). pentingnya pelayanan prima. Dengan
adanya kerjasama sekolah dengan Du/Di
Perbedaan dengan penelitian dapat meningkatkan kualitas KBM,
terdahulu adalah bahwa penelitian terutama pengaruh budaya industri.
terdahulu menekankan pada keterlibatan Menjelang pembelajaran produktif di-
guru pada tiga hal penting dalam budayakan presensi, 5 S, pentingnya
pengelolaan sekolah yaitu: pasar, biaya, pelayanan terhadap costumer, kemudian
dan kualitas kepercayaan konsumen dan diterapkan saat melaksanakan prakerin.
hasil pendidikan yang diinginkan oleh Kriteria yang harus dipenuhi Du/Di
publik (Furtwengler .2008). Sedangkan yang bekerjasama dengan SMKN 2 Kendal
pada penelitian ini mengulas potensi yang : a) Du/Di minimal berskala nasional, b)
dimiliki sekolah, pengelolaan pember- Industrinya mau kerjasama, dan c) Bidang
dayaan potensi sekolah melalui analisis kerja sesuai kompetensi yang dibuka di
Swot, strategi yang dilakukan untuk sekolah.
memberdayakan potensi sekolah, tindakan Bagi siswa Keberadaan Du/Di di
pemberdayaan yang mendukung kerjasama SMK Negeri 2 Kendal dapat membentuk
dengan Du/Di melalui pelaksanaan pro- sikap, disiplin waktu agar sinkron dengan
gram kerja sekolah dan program bidang kebutuhan industri dan sebagai transfer
kehumasan, pengembangan komunikasi ilmu & wawasan dunia kerja. Dengan
alumni dengan sekolah terkait dengan adanya kerjasama sekolah dengan Du/Di
sudah bekerja/ belum (difasilitasi sekolah) dapat meningkatkan mutu tamatan,
dan motivasi siswa disiapkan di produktif

29
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
Tamatan bisa bersaing. Bekal di sekolah didatangkan sebagai guru tamu
cukup untuk mempersiapkan/ mendapatkan adalah Hartono Elektrik dengan
peluang kerja. materi elektromagnetik, Tunggul
Pelaksanaan kerjasama SMKN 2 sakti mengisi materi system injeksi/
Kendal dengan Du/Di dibuatkan MOU starter, PT. ADM pemberian materi
secara terperinci ditandatangani oleh terkait program pintar bersama PT.
pimpinan kedua belah pihak, termasuk ADM. Selain dari Du/Di, alumni
didalamnya pentingnya transfer teknologi juga bisa didatangkan dijadikan
dari Du/Di kedalam lingkungan sebagai nara sumber menjadi guru
pendidikan. Bentuk/ bidang kerjasama tamu , alumni yang bekerja/sedang
antara SMKN 2 Kendal dengan Du/Di kuliah di Undip/UGM/UMS/
adalah : Polines, materi yang disampaikan
a. Validasi Kurikulum , Validasi dan yang dibutuhkan di industri (yang
sinkronisasi kurikulum dipilih di sekolah tidak ada
industri yang bagus/kualifaid kompetensinya).
memenuhi standard industri secara d. Praktek Kerja Industri
nasional/internasional yaitu PT. (Prakerin), Siswa melaksanakan
ADM, Hartono Elektrik, PT. Sharp. prakerin di Du/Di selama 4 bulan
Masing – masing kompetensi bisa 1 x / 2 x, bila dilaksankan 1x
keahlian pada struktur kurikulum pada bulan Juli – Oktober , setelah
ada materi tambahan dari Du/Di, terima raport dan dinyatakan naik
Teknik Furniture : Auto cad, TGB : kelas XII.Bila dilaksankan 2x pada
Survey dan Manajemen Proyek, semester 4 (Januari – Juni) dan
untuk TKR ada tambahan semester 5 (Juli – Oktober).
kurikulum dari industri (PT. Astra Diharapkan siswa mengetahui dan
Daihatsu Motor). merasakan iklim kerja di industri
b. Kunjungan Industri (KI), Untuk secara langsung. Dalam
memberi wawasan anak sedini pelaksanaannya siswa boleh
mungkin dan mendapat-kan memilih/menentukan tempat
gambaran lingkungan dunia kerja industri, untuk industri baru dapat
sebelum anak melaksana-kan dilakukan dengan melakukan MOU
prakerin. Pelaksanaan Kunjungan terlebih dahulu atau dilakukan
Industri melalui program peninjauan dulu oleh sekolah untuk
kehumasan untuk siswa kelas XI, mengetahui kelayakan industri
kompetensi keahlian dapat tersebut sebagai tempat prakerin.
melakukan outsourching di industri Pola pemilihan Du/Di untuk tempat
lokal untuk kelas X , industri yang prakerin : 1) Relevan &
didatangi harus relevansi dengan representatif Du/Di terhadap
kompetensi keahlian. kompetensi keahlian, 2) me-
c. Guru Tamu, Sekolah (kompetensi menuhi standard pekerjaan yang
keahlian) secara berkala dilaksanakan, jam kerja & bisa
mendatangkan Du/Di untuk dilaksanakan dan 3) Du/Di peduli
memberi pelajaran selaku guru terhadap siswa yang me-
tamu dilakukan 1 tahun 1 kali. laksanakanprakerin. Pembekalan
Materi yang disampaikan guru terhadap peserta prakerin dilakukan
tamu untuk guru, siswa atau guru sebelum dan pasca prakerin.
dan siswa disesuaikan dengan Selama siswa melaksanakan
kebutuhan sekolah. Du/Di yang prakerin kegiatan pembelajaran

30
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
tetap berjalan, guru memberikan (TUK) untuk kompetensi keahlian
materi kepada siswa dengan cara teknik mekanik otomotif, teknik
pemberian tugas atau dalam bentuk pendingin dan teknik perkayuan
modul. Untuk mengetahui tetapi karena biayanya cukup besar,
perkembangan siswa selama berada belum bisa diselenggarakan setiap
di industry monitoring dan evaluasi tahunnya.
oleh pembimbing sekolah f. On The Job Trainning (OJT)
dilakukan sebulan sekali. Guru, Untuk meningkatkan
e. Uji Kompetensi Kejuruan kompetensi guru produktif agar
(UKK), Sekolah menyelenggara- tidak ketinggalan dengan
kan Uji Kom-petensi Kejuruan perkembangan teknologi yang
(UKK) yang melibatkan Du/Di, dikembangkan dunia kerja guru
terutama Du/Di yang sudah dikirim mengiikuti OJT di industri
bekerjasama dengan sekolah. Ada 2 sesuai dengan kompetensi ketika ia
jenis uji kompetensi yaitu uji mengajar agar dapat diterapkan di
kompetensi untuk ujian praktek KBM. Masing – masing
kejuruan (UPK) dan uji kompetensi kompetensi keahlian minimal 2
yang diselenggarakan oleh lembaga orang dikirim mengikuti OJT tiap
sertifikasi profesi (LSP). UPK tahunnya, yang lainnya diikutkan
diselenggarakan setiap tahun untuk pelatihan di VEDC Malang, BP
menguji siswa saat ujian nasional Dikjur Semarang dan P4TK
(UN), soal UPK berasal dari pusat Bandung.
(Kementrian Pendidikan) terdiri g. Bantuan peralatan praktek dan
dari beberapa paket pilihan. Oleh beasiswa dari industri, Program
sekolah paket soal tersebut corporate social responsibility
dimodifikasi dengan tingkat (CSR) dari Du/Di merupakan
kesulitan yang lebih tinggi sesuai peluang bagi sekolah untuk
kebutuhan industri bersama dengan memperoleh bantuan yang dapat
Du/Di yang ditunjuk sebagai meningkatkankualitassaranaprasara
penguji /assessor di masing – na yang dimiliki untuk kegiatan
masing kompetensi keahlian. Hasil pembelajaran. Bantuan dari Du/Di
uji kompetensi yang berhasil/ antara lain berupa bantuan
kompeten memperoleh sertifikat peralatan praktek, bantuan buku
dari Du/Di, yang gagal/belum dan pemberian beasiswa.
kompeten diharuskan untuk h. Unit Produksi (UP), Kegiatan Unit
mengulang. Du/Di yang dilibatkan Produksi di sekolah menjadi sarana
dalam pelaksanaan UKK bagi siswa/guru beradap-tasi
diantaranya adalah Hartono dengan jenis pekerjaan yang
Elektrik, Sarana Kencana Mulia dilakukan industri, bisa dilakukan
dan PT. ADM. Dari LSP ITO dengan melakukan kerjasama
(Ikatan Teknik Otomotif) Uji pemanfaat-an alat praktek,
kompetensi pernah diselenggarakan pemberian order kerja (pihak
di SMKN 2 Kendal diikuti oleh sekolah sebagai marketing), service
beberapa orang siswa pilihan yang dan penjualan oli serta pembuatan
dinilai kompeten melalui uji trainer pendidikan. Kecuali
kompetensi internal sekolah. menyediakan tempat, rencana di
Sebenarnya sekolah telah ditunjuk tepi jalan akan dijadikan bisnis
sebagai Tempat Uji Kompetensi center sekolah. Dalam kegiatannya

31
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
Unit Produksi sekolah melibatkan di dunia kerja per 29 Juni 2013 71,
siswa, melibatkan guru (ada yang 43 %, dengan perincian 59,98 %
menangani sesuai SK dari Kepala bekerja, sisanya melanjutkan
Sekolah) bila melibatkan Du/Di sekolah/ berwirausaha.
banyak menemui kendala, terutama Persamaan dengan peneliti-
kurang percaya SDM dari siswa. an terdahulu yang dilakukan oleh
Dengan adanya Unit Produksi Bybee (2006) menyimpulkan
sekolah dapat meningkatkan pendidikan teknologi harus dilihat
kualitas SDM karena anak lebih sebagai bagian pokok menuju
percaya diri dan tambah pengala- keberhasilan kemampuan kekuatan
man, dapat meningkatkan kualitas pekerja, terutama ketika ke-
mutu tamatan khususnya siswa mampuan yang dituntut meliputi
yang terpilih , standard kompetensi pemikiran kritis, pemecahan
tamatan mengarah sesuai kebutuh- permasalahan semi terstruktur, dan
an industri dan dapat menjadi salah memberi alasan dan peran Du/Di
satu sumber peningkatan kesejah- dalam menunjang keberhasilan
teraan guru/ karyawan jika dikelola proses pendidikan sekolah berupa
dengan lebih total. Omzet yang bantuan pengembangan kuri-
diperoleh bervariasi untuk masing – kulum sekolah yang berorientasi
masing kompetensi keahlian. pada pasar kerja (Anik Dhian
Kendala yang dihadapi dalam Ekawati. 2012). Pada penelitian ini
pelaksanaan kegiatan Unit Produksi peran Du/Di dalam bekerjasama
sekolah adalah kerjasama dengan dengan SMK Negeri 2 Kendal
Du/Di dan Order, tenaga antara lain : sebagai tempat
manajemen tidak ada , mengganggu pengembangan SDM lewat OJT,
KBM dan belum ada tempat sebagai penyedia peralatan melalui
khusus. Dalam pelaksanaannya kegiatan outsourching dan prakerin,
Unit Produksi semestinya harus untuk memperoleh bantuan sarana
dilaksanakan secara professional pembelajaran, untuk transfer ilmu
agar tidak terkesan membebani dan teknologi melalui kegiatan guru
tugas guru. tamu, tempat penyaluran tamatan/
i. Recrutment/Penempatan rekrutmen, tempat anak mendapat-
Tamatan, Tamatan SMKN 2 kan pengalaman di industri. Bagi
Kendal diharapkan dapat menjadi siswa keberadaan Du/Di dapat
BMW yaitu bekerja, melanjutkan membentuk sikap, disiplin waktu
ke perguruan tinggi atau agar sinkron dengan kebutuhan
berwirausaha. Melalui proses yang industri dan sebagai transfer ilmu
baik dalam KBM, diharap-kan dan wawasan dunia kerja.
output mutu tamatan berkualitas, Disamping itu siswa dapat me-
sehingga keterserapan tamatan / ngetahui suka duka usaha, keluhan
permintaan Du/Di untuk meng- konsumen dan pentingnya pe-
gunakan tamatan meningkat. Bursa layanan prima.
kerja khusus (BKK) sekolah
berkewajiban memfasilitasi/mem- Perbedaan dengan penelitian
pertemukan pencari kerja terdahulu adalah bahwa untuk
(tamatan/alumni) dengan user mengupayakan optimalisasi parti-
(perusahaan pencari tenaga kerja). sipasi Du/Di dalam PSG,
Keterserapan tamatan yang diterima disarankan adanya kerjasama antara

32
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
sekolah dengan Du/Di yang b. Strategi dan tindakan
berprinsip saling menguntungkan pemberdayaan untuk men-
(Paryono. 1997), sedangkan pada dukung kerjasama dengan Du/Di
penelitian ini kerjasama dengan dilakukan melalui pelaksanaan
Du/Di adalah suatu keharusan, program kerja sekolah dan
untuk mensinkronkan alat praktek program bidang kehumasan.
yang dimiliki sekolah dengan
peralatan yang ada di industri, 2. Pelaksanaan kerjasama SMKN 2
pelaksanaan KBM di sekolah dapat Kendal dengan Du/Di
menyesuaikan perkembangan in- a. Pelaksanaan kerjasama
dustri, memastikan pencapaian dibuatkan MoU, isinya sesuai
kompetensi yang harus dikuasai bidang kerjasama yang
siswa dan industri yang dituju disepakati antara lain validasi
untuk diajak bekerjasama dapat kurikulum, kunjungan industri,
dipastikan. Kriteria yang harus guru tamu, prakerin, uji
dipenuhi Du/Di yang bekerjasama kompetensi kejuruan (UKK),
: Du/Di minimal berskala nasional, OJT guru, bantuan peralatan
industrinya mau kerjasama dan praktek dan beasiswa dari
bidang kerja sesuai kompetensi industri, unit produksi dan
yang dibuka di sekolah. recrutment/penempatan
Pelaksanaan kerjasama dibuatkan tamatan.
MoU, isinya sesuai bidang b. Unit Produksi sekolah sudah
kerjasama yang disepakati antara berjalan di masing – masing
lain validasi kurikulum, kunjungan kompetensi keahlian, tapi
industri, guru tamu, prakerin, uji belum maksimal.
kompetensi kejuruan (UKK), OJT
guru, bantuan peralatan praktek Saran
dan beasiswa dari industri, unit
Berdasarkan dari kesimpulan
produksi dan recrutment/
hasil penelitian tersebut, maka penulis
penempatan tamatan.
menyampaikan saran- saran sebagai
SIMPULAN DAN SARAN berikut :

Simpulan 1. KepalaSekolah
a. Pemberdayaan alumni hendak-
1. Pemberdayaan potensi sekolah nya dapat dikelola semaksimal
dalm mendukung kerjasama mungkin, hal ini mengingat
dengan Du/Di keberadaan SMKN 2 Kendal
a. Pemberdayaan potensi sekolah sudah lama sehingga banyak
berupa guru, siswa dan alumni alumni yang sukses merintis
belum optimal, masih ada warga karier diberbagai bidang peker-
sekolah yang belum memahami jaan di instansi pemerintah, di
dalam implementasi SMM ISO, lembaga pendidikan, di peru-
sebagian siswa kurang motivasi- sahaan atau berwiraswasta
nya untuk bekerja dan terpantau. Sekolah melakukan
alumninya belum terorganisir penelusuran alumni khususnya
dengan baik. yang memegang jabatan strate-
gis tersebut, memfasilitasi
pertemuan secara berkala untuk

33
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
meminta sumbang saran alumni pelaksanaan praktek produktif di
demi kemajuan sekolah (ikatan kompetensi keahlian hendaknya
alumni yang sudah ada lebih ditingkatkan sehingga
dikembangkan lagi). motivasi kerja siswa yang me-
b. Unit Produksi sekolah perlu laksanakan prakerin dan
dikelola secara professional agar kesiapan siswa menuju dunia
omzet yang diperoleh kerja meningkat.
meningkat. Rencana membuat b. MoU antara sekolah dengan
bisnis center sekolah di tepi Du/Di sesuai bidang yang
jalan perlu dipersiapkan secara disepakati pelaksanaannya
serius untuk segera diwujudkan, banyak bersinggungan dengan
sehingga potensi peralatan kompetensi keahlian, Kakom
praktek yang dimiliki sekolah perlu tahu butir – butir isi MoU
dapat lebih dioptimalkan. tersebut (arsip di humas di foto
2. BidangKehumasan fopy untuk dokumen kompetensi
a. Rendahnya motivasi kerja keahlian) sehingga implementasi
sebagian siswa selama MoU dapat dilaksanakan sampai
melaksanakan prakerin /bekerja ke tingkat yang paling bawah.
perlu dicari akar per- 4. Pendidik dan Tenaga Kepen-
masalahannya. Semua pendidik didikan
dan tenaga kependidik-an Semua pendidik dan tenaga
berkewajiban memotivasi semua kependidikan berkewajiban me-
siswa agar terbiasa dengan motivasi siswa agar terbiasa dengan
budaya kerja yang ada di budaya kerja yang ada di industri.
industri. Motivasi juga perlu Penanaman soft skill, attitude dan
disampaikan kepada orang tua wawasan kedepan harus selalu
siswa dengan mengundang diberikan di sela – sela KBM agar
Du/Di ke sekolah agar orang tua siswa memiliki gambaran kemana
siswa mensupport anaknya dan mau apa setelah lulus nanti.
memanfaatkan peluang kerja
yang ada. 5. Bertolak dari pola diatas, khusus
b. Agar motivasi siswa meningkat, untuk Kabupaten Kendal yang
sekolah memperluas jalinan terletak di daerah pantura dengan
kerjasama dengan Du/Di khu- kultur daerah pesisir yang lebih
susnya dalam hal penempatan bernuansa global sebaiknya
tamatan yang sesuai dengan menggunakan pola pemberdayaan
bidang kerja/kompetensi keahli- yang menerapkan etos kerja dan
an yang dibuka sehingga budaya kerja agar siap bersaing
keberterimaan di dunia kerja memperebutkan peluang kerja
dapat dipastikan. dimanapun berada. Peluang kerja
3. Kepala Program keahlian/Kakom keluar negeri di sektor formal
a. Penerapan etos kerja dan budaya dengan kualifikasi skill/semi skill
kerja siswa pada saat perlu lebih dikembangkan.

34
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
DAFTAR PUSTAKA

Aedi, Nur dan Rosalin, Elin.2011. Manajemen Pendidikan : Kerjasama Sekolah dan
Masyarakat

Anwaruhamka. 2010. Peran dunia usaha dan dunia industri ( Du / Di ) dalam dunia
pendidikan

Bodan R.C & Biklen,S.K. 1982. Qualitative researce for education : An introduction toTeory
and Methods, Allyn and Bacon, Inc Boston

Brown,L.B.1998. Applyng Constructivism in Vocational and Career Education. Columbus:


ERIC
Bybee,Rodger W; Starkweather, Kendall N.2006.The Twenty-First Century Workforce: A
Contemporary Challenge For Technology Education. The Technology
Teacher. Reston: May/Jun 2006. Vol. 65, Iss. 8; pg. 27, 6 pgs.
http://proquest.umi.com.
Danim, Sudarwan.2002. Menjadi Peneliti Kualitatif : Ancangan Metodologi, Presentasi dan
Publikasi. Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu –
Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora. Bandung : Pustaka Setia
Deal, Debby; C Stephen White. 2006. Voices From The Classroom: Literacy Beliefs and
Practices of Two Novice Elementary Teachers. Journal of Research in Childhood
Education. Olney.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan


Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Pola Pengembangan Unit
Produksi di STM dan BLPT.Pola II

Dhian Ekawati, Anik. 2012. Hubungan kerja sekolah dengan Du/Di .Studi Situs SMK Negeri
Donorojo Kabupaten Pacitan
Dirjen pembinaan SMA.2010. Juknis pengembangan kerjasama dan kemitraan satuan
pendidikan
Djojonegoro,Wardiman. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melalui Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Jayakarta Agung
Emzir. 2010. Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Fox, Bob. 2007. Teaching Through Technology Changing Practices in Two
Universities. International Journal on Elearning. Norfolk.
Furtwengler, Carol B., 2008, Heads Up! The EMOs Are Coming, Educational Leadership,
Academic Research Library

35
Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha ……... (Yulianto dkk.)
H.Abuzar. 2011. Membangun sinergi SMK dengan dunia usaha melalui link and match
sebagai pola kemitraan
Kartono.2010. Pembangunan dan pengembangan SMK Jawa Tengah.
Mandalora, Richard. 2008. Pelatihan dan Pemberdayaan SDM
Maryono.2009. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000 di SMK Negeri 2
Kendal
Moleong, Lexy. 2012. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Murniati,A.R. 2005. Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan Melalui Manajemen
Stratejik (Studi tentang penyelenggaraan SMKN untuk menyiapkan lulusan sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja di Banda Aceh Nangroe Aceh Darussalam):
Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Musnandar, Aries. 2011.Dunia Industri dan Pendidikan. UIN Maliki Malang

Pardjono.2011. Peran industri dalam pengembangan SMK. di SMKN 2 Kasihan Bantul

Paryono.1997.Optimalisasi Partisipasi Pihak Dunia Usaha/Industri dalam Pelaksanaan


Pendidikan Sistem GandaBangunan (Jurnal Berkala Jurusan Teknik Sipil
UM), Vol 4, No 1

Pengertian Pemberdayaan. Diunduh pada tanggal 20 Juli 2013 pukul 11.00 WIB dari http://
Suniscome.50webs.com/32%20Konsep%20Pemberdayaan%20Partisipasi%20Kele
mbagaan.pdf
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Sudrajat, Akhmad.files.wordpress.com/2009/04).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Prasarana
Prastowo,Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif : Dalam Perspektif Rancangan Penelitian.
Jogyakarta : Ar-Ruzz Media
Purwanto,Djandji. Manajemen Kerjasama Antar Sekolah Menengah Kejuruan Dengan
Industri (Studi Kasus di SMKN 1 Program Keahlian Alat Berat Singosari
Malang)
Raelin,J.A.2008.Work-Based Learning: Bridging knowledge and action in the worksplace.
San Francisco: Jossey-Bass.
Rahardjo, Mudjia. 2010. DesaindanContoh Proses PenelitianKualitatif
Rassuli, Ali; John P. Manzer. 2005. Teach Us to Learn: Multivariate Analysis of Perception
of Success in Team Learning. Journal of Education for Business. Washington.

36
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 1, Juni 2014
Riban.2011. Implementasi ISO 9001-2000 Pada Pembelajaran Produktif Bidang Keahlian
Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Multi Situs di SMK N 2 Kendal
dan SMKN 7 Semarang)
Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
Sambasalim.2009. Partisipasi Dunia Usaha Dunia Industri http://sambasalim.com/
pendidikan/partisipasi dunia-usaha dunia-industri.html

Sri Utami. 2010. Kemitraan sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha dan dunia
industri melalui praktik kerja industri studi multisitus di SMK Negeri 3 Malang
dan SMK Cor Jesu Malang

Stein, D. 1998. Situated Learning and Adult Education. ERIC Digest No. 195. Columbus:
ERIC Clearinghouse on Adult,Career,and Vocational Education,Center on
Education and Training for Employment, the Ohio State University: ERIC No.
EJ.461 126.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

37

You might also like