PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
DINAS KESEHATAN
Jalan Widana Abdulah Darma Wijaya Komplek Perkantoran Pemda Way Kanan KM.02,
Telp : (0723) 461021/ Fax (0723) 461021 Email/website: dinkes@waykanankab.zo.id GERMAS:
BLAMBANGAN UMPU 34764
Blambangan Umpu, 15 Juli 2020
800/601 /1V.02-WK/VII/2020 Kepada Yth.
1 Berkas. Kepala Puskesmas
Perihal : Persiapan Proses Pembelajaran Tatap ‘se - Kabupaten Way Kanan
Muka Pada Satuan Pendidikan
SMA/SMK/SLB Kabupaten Way Kanan ‘Tempat
Sebagai tindak lanjut Surat Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah IV, Nomor: 800/067/V.01/DP.10A/2020, Tanggal 14 Juli 2020, Perihal
Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 dan akan dilaksanakannya
pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan SMA/SMK/SLB Kabupaten
Way Kanan tanggal 10 Agustus 2020.
Dalam rangka mempersiapkan proses pembelajaran tatap muka di
Kabupaten Way Kanan, maka diharapkan Saudara untuk dapat melakukan
pendampingan, bimbingan dan arahan tentang protokol kesehatan di era Covid-
19 pada satuan pendidikan SMA/SMK/SLB Kabupaten Way Kanan (Protokol
Keschatan Terlampir).
Demikian untuk menjadi perhatian dan diucapkan terima kasih.
KEPALA DINAS KESEHATAN
‘Tembusan : Kepada ¥th.
1, Bupati Way Kanan (sebagai laporan);
2. Wakil Bupati Way Kanan (sebagai laporan);
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Way Kanan (sebagai laporan).
Scanned with CamScannerLampiran Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan
Nomor —: 800/601/1V.02-WK/VU1/2020
‘Tangeal : 15 Juli 2020
PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
ADA TAHUN AJARAN 2020/2021 DAN TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DI MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
KABUPATEN WAY KANAN
——
1. Satuan pendidikan yang berada di daerah ZONA KUNING, ORANYE, DAN MERAH, dilarang
melakukan proses pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan
BDR sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal_ Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19), Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang
Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah, Surat Bdaran Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Nomor 657 Tahun 2020 tentang Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di
Lingkungan Perguruan Tinggi Keagaamaan Islam,
Il, Kepala satuan pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan
dasar dan pendidikan menengah pada SEMUA ZONA wajib mengisi daftar periksa pada
laman Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Education Management/ Information System (EMIS) Kementerian Agama untuk menentukan
kesiapan satuan pendidikan.
TM, Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
sesuai dengan kewenangannya pada SEMUA ZONA:
‘A. wajib memastikan seluruh kepala satuan pendidikan mengisi daftar periksa pada
Jaman DAPODIK atau EMIS untuk menentukan kesiapan satuan pendidikan; dan
B, tidak memperbolchkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan bagi:
1. Satuan pendidikan yang belum memenuhi semua dafar periksa; atau
2. Satuan pendidikan yang sudah memenuhi semua daftar periksa namun kepala
satuan pendidikan menyatakan belum siap.
IV. Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
sesuai dengan kewenangannya pada ZONA HIJAU dapat melakukan pembelajaran tatap
muka di satuan pendidikan secara bertahap selama masa transisi bagi satuan pendidikan
yang sudah memenuhi semua daftar periksa dan merasa siap.
V. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan pada ZONA HIJAU dilakukan dengan
penentuan prioritas berdasarkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi terlebih dabulu dan
mempertimbangkan kemampuan peserta didik untuk menerapkan protokol kesehatan dan
‘menjaga jarak (physical distancing) dengan ketentuan:
‘A. Sckolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah
Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Menengah Teknologi
Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK), Paket C, Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Paket B melaksanakan
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan terlebih dahulu.
B, Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Paket A dan Sckolah Luar Biasa
(SLB) paling cepat 2 (dua) bulan setclah SMA, SMK, MA, MAK, SMTK, SMAK, Paket
¢, SMP, MTs, dan Paket B melaksanakan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan,
C. PAUD formal (Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), dan TK Luar Biasa)
dan nonformal paling cepat 2 (dua) Dulan setelah SD, MI, Paket A dan SLB
melaksanakan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
VI. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan yang berada di dacrah ZONA HIJAU
dilaksanakan melalui dua fase sebagai berikut:
‘A. Masa Transisi
1. Berlangsung sclama 2 (dua) bulan sejak dimulainya pembelajaran tatap muka
di satuan pendidikan.
2. Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu dan jumlah jam
belajar sctiap hari dilakukan dengan pembagian rombongan belajar (shift) yang
Scanned with CamScannerva.
vu.
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi
kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan
B. Masa Kebiasaan Baru
Setelah masa transisi selesai, apabila dacrahnya tetap dikategorikan sebagai dacrah
ZONA HIJAU maka satuan pendidikan masuk dalam masa kebiasan baru.
‘Sckolah dan madrasah berasrama yang berada di daerah ZONA HIJAU dilarang membuka
asrama dan melakukan pembelajaran tatap maka di satuan pendidikan selama masa
transisi Pembukaan asrama dan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan
dilakukan secara bertahap pada masa kebiasaan baru dengan ketentuan sebagai berikut:
Kapasitas Asrama | Masa Transisi ‘Masa Kebiasaan Bara
+ 100 peserta Bulan 1: 50%
didik Bulan II: 100%
oo a Bulan 1: 25%
> 100 peserta diperbolehkan Bulan Il: 50%
didike Bulan Ill: 75%
Bulan IV: 100%
Bagi satuan pendidikan yang sudah memulai pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan yang berada di daerah ZONA HIJAU, orang tua/wali peserta didik tetap dapat
‘memilih untuk melanjutkan BDR bagi anaknya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
sesuai dengan kewenangannya pada ZONA HIJAU wajib menutup Kembali pembelajaran
tatap muka di satuan pendidikan dan melakukan BDR apabila terindikasi dalam kondisi
tidak aman atau tingkat risiko daerahnya berubah.
Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan yang berada di daerah ZONA HIJAU
harus dilakukan dengan protokol Kesehatan yang ketat dan termonitor dengan
membudayakan pola hidup bersih dan sehat dalam rangka pencegahan dan pengendalian
COVID-19 dengan menggunakan prosedur sebagaimana berikut:
A. Prosedur Pembelajaran Tatap Muka di Satuan Pendidikan yang Berada di Daerah
ZONA HIJAU:
Perihal Masa Transisi Masa Kebiasaan Baru
Walktu mulai T. Pendidikan menengah 1. Pendidikan menengah paling
paling cepat paling cepat dilaksanakan | ~ cepat dilaksanakan pada
pada bulan Juli 2020dan | — bulan September 2020.
pelaksanaannya sesuai | 2. Pedidikan dasar dan SLB
dengan kesiapan masing- paling cepat dilaksanakan
masing satuan pendidikan. | pada bulan November 2020,
2. Pendidikan dasar dan SLB | 3. PAUD paling cepat
paling cepat dilaksanakan | dilaksanakan pada bulan
pada bulan September 2020 Januari 2021.
dan pelaksanaannya sesuai
dengan kesiapan masing-
masing satuan pendidikan
|3. PAUD paling cepat
dilaksanakan pada bulan
November 2020 dan
pelaksanaannya sesuai
dengan kesiapan masing-
masing satuan pendidikan.
Kondisi Kelas 1. SMA, SMK, MA, MAK, SMP, | T. SMA, SMK, MA, MAK, SMP,
MTs, SD, MI, dan program’ | "MTs, SD, MI, dan program
kesetaraan: jaga jarak kesetaraan: jaga jarak
minimal 1,5 (satu koma minimal 1,s (satu koma lima)
lima) meter dan maksimal | — meter dan maksimal 18
18 (delapan belas) peserta (delapan belas) peserta didik
didik per kelas. per kelas.
2. SDLB, MILB, S MPLB, 2. SDLB, MILB, SMPLB, MTSLB
MTSLB dan SMLB, MALB: dan SMLB, MALB: jaga jarak
Scanned with CamScannerPerihal
‘Masa Transisi
‘Masa Kebiasaan Baru
Jaga jarak minimal 1,5 (satu
koma lima) meter dan
maksimal 5 (lima) peserta
didik per kelas.
3.PAUD: jaga jarak minimal
1,5 {satu koma lima) meter
dan maksimal 5 (lima)
peserta didik per kelas.
Tminimal 1,5 meter (satu
koma lima) dan maksimal 5
(lima) peserta didi per kela
PAUD: jaga jarak minimal 1,5|
(satu koma lima) dan
‘maksimal 5 (lima) peserta
didik per kelas.
Jumlah hari dan
jam pembelajaran
‘Tatap Muka
dengan pembagian
rombongan belajar
(shift)
Ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan tetap
mengutamakan Kesehatan dan|
keselamatan warga satuan
pendidikan.
Ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan tetap
mengutamakan kesehatan dan
keselamatan warga satuan
pendidikan,
Perilaku Wajib di
seluruh lingkungan|
satuan pendidikan
1. Menggunakan masker kain
3 (tiga) lapis atau 2 (dua)
lapis yang di dalamnya diisi
tisu dengan baik seria
diganti setelah digunakan
selama 4 (empat)
jam/lembab.
. Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) dengan air mengalir
atau eairan pembersih
tangan (hand sanitizer),
Menjaga jarak minimal 1,5
(satu koma lima) meter dan
tidak melakukan Kontak
ik seperti bersalaman dan|
cium tangan,
Mencrapkan etika
batuk/bersin
T. Menggunakan masker kain 3
(tiga) lapis atau 2 (dua) lapis
yang di dalamnya diisi tisu
dengan baik serta diganti
setelah digunakan selama 4
{empat) jam/lembab.
. Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) dengan air mengalir
atau cairan pembersih tangan|
(hand sanitizer).
. Menjaga jarak minimal 1,5
(satu koma lima) meter dan
tidak melakukan kontak fisik
seperti bersalaman dan cium
tangan.
- Menerapkan etika
batuk/bersin
Kondisi medis
warga satuan
1. Sehat dan jika mengidap
penyakit penyerta
T. Schat dan jika mengidap
penyakit penyerta (comorbid)
Pendidikan (comorbid) dan harus dalam| dan harus dalam kondisi
kondisi terkontrol. terkontrol.
i2. Tidak memiliki gejala 2, Tidak memiliki gejala COVID-
COVID-19 termasuk pada_| "19 termasuk pada orang yang!
orang yang serumah dengan) serumah dengan warga
warga sattian pendidikan. satuan pendidikan,
Kantin Tidak diperbolehkan. Boleh beroperasi dengan tetap
Warga satuan pendidikan menjaga protokol kesehatan,
disarankan membawa
makanan/minuman dengan
‘menu gizi seimbang,
Kegiatan Tidak diperbolehkan di Diperbolehikan, kecuali
Olahraga dan satuan pendidikan, namun | kegiatan dengan adanya
Ekstrakurikuler | disarankan tetap melakukan | penggunaan alat/ fasilitas yang
aktivitas fisik di rumah harus dipegang oleh banyak
orang secara bergantian dalam
waktu yang singkat dan/atau
tidak memungkinkan
penerapan jaga jarak minimal
1,5 (satu koma lima) meter,
misalnya: basket dan voli.alat/
fasilitas
Kegiatan Selain | Tidak diperbolehkan ada Diperbolehikan dengan tetap
Pembelajaran kegiatan selain pembelajaran, | menjaga protokol keschatan,
seperti orangtua menunggu
peserta didik di satuan
pendidikan, istirahat di luar
Scanned with CamScannerPerihal ‘Masa Transisi Masa Kebiasaan Baru
elas, pertemuan orangtua-
peserta didi, pengenalan
lingkungan satuan
pendidikan, dan
sebagainya,
Ketentuan Khusus :
1. Peserta didik yang tinggal di daerah ZONA KUNING, ORANYE, atau MERAH
dan/atau dalam perjalanannya ke dan dari satuan pendidikan harus melalui ZONA
KUNING, ORANYE, dan/atau MERAH tetap melanjutkan BDR.
2. Peserta didik yang berasal dari daerah ZONA KUNING, ORANYE, atau MERAH dan
kemucian pindah ke ZONA HIJAU tempat satuan pendidikan berada harus
melakukan isolasi_mandiri selama 14 (empat belas) hari setelah kepindahan dan
sebelum melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan
1B. Tugas dan Tanggung Jawab
1, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan, dan Kepala Kantor Kementerian
‘Agama Kabupaten.
Dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan, Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan, dan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten sestiai kewenangannya bertanggung jawab untuk :
‘a. memastikan kesiapan sattian pendidikan untuk pembelajaran_tatap_muka
dengan aman termasuk melakukan evaluasi terhadap pengisian daftar periksa di
DAPODIK atau EMIS;
b. menentukan pembukaan satuan pendidikan berdasarkan hasil evaluasi daftar
periksa kesiapan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam huraf a;
¢. menugaskan pendidik dari satu satuan pendidikan ke satuan pendidikan yang
Jain jika diperlukan;
@. berkoordinasi dengan gugus tugas _percepatan penanganan COVID-19
dan/atau dinas kesehatan setempat, terkait:
1) Pendataan kondisi warga satuan pendidikan yang terdampak COVID-19
(orang tanpa gejala, orang dengan pemantau dan, pasien dalam pengawasan,
atau terkonfirmasi positis
2) Informasi tingkat risiko COVID-19 di daerabnya; dan
3) Informasi status pembukaan kembali satwan pendidikan,
. -memberikan peningkatan kapasitas Kepada pengawas sekolah, kepala satuan
pendidikan, dan pendidik mengenai penerapan protokol kesehatan, dukungan
psikososial, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran, mekanisme
pembelajaran jarak jauh, dan mekanisme pelaporan, dengan tetap mencrapkan
protokol kesehatan.
Pada saat satuan pendidikan sudah dibuka, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau
Kabupaten, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten sesuai kewenangannya bertanggung jawab untuk:
‘a, melaporkan perkembangan pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan
kepada kepala daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) atau Kementerian Agama sesuai
Kewenangan;
. bersama dengan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 setempat
melakukan evaluasi pembukaan satuan pendidikan; dan
. wajib .menutup Kembali satuan pendidikan yang sudah dibuka apabila
terindikasi dalam kondisi tidak aman,
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
‘a, memastikan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat melakukan
pengawasan dan pembinaan mengenai pencegahan dan pengendalian COVID-19
‘kepada satuan pendidikan di wilayah kerjanya;
b. menginformasikan kepada gugus tugas percepatan penanganan COVID-19
Kabupaten dan Puskesmas setempat jika ada warga satuan pendidikan di
wilayah kerjanya terkonfirmasi positif COVID- 1
c, memastikan Puskesmas bersama dengan satuan pendidikan proaktif melakukan
pengecekan kondisi kesehatan warga satuan pendidikan;
4. memberi rekomendasi kepada gugus tugas percepatan penanganan COVID-19
setempat terkait satuan pendidikan yang layak melaksanakan pembelajaran
Scanned with CamScannertalap muka di satuan pendidikan atau yang harus dilakukan penutupan apabila
, selalu menggunakan — asker dan menjaga
jarak jika harus mengantri.
"Tempat Ibadah @ melakukan CTPS sebelum dan setelah|
beribadah;
b. selalu menggunakan masker dan melakukan
Jaga jarak;
cc. menggunakan peralatan ibadah milik pribadi;
. hindari menggunakan —peralatan ibadah
bersama, misalnya sajadah, sarung, mukena,
kkitab suci, dan lain-lain;
e. hindari Kebiasaan bersentuhan, bersalaman,
bercium pipi, dan cium tangan,
3. [Tanga dan ‘@. berjalan sendiri-sendiri mengikuti arah jalur|
Lorong yang ditentukan;
1b, dilarang berkerumun di tangga dan lorong
satuan pendidikan.
6, | Lapangan Sela menggunakan masker dan menjaga jaral
minimal 1,5 (satu koma lima) meter dalam kegiata:
kebersamaan yang dilakukan di lapangan, misalnya]
Scanned with CamScannerNo. Lokasi Aktivitas:
upacara, olahraga, pramuka, aktivitas pembelajaran|
dan lain“lain,
7. | RuangSerbaGuna | a. melakukan CTPS sebelum dan setelah
dan Ruang Olah Raga | menggunakan ruangan atau berolah raga;
b._ selalt' menggunakan masker dan melakukan jagal
jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
. blah raga dengan menggunakan masker hanya,
difakukan dengan intensitas ringan sampai
dengan sedang dengan indikator saat
berolahraga masih dapat berbicara;
4. gunakan perlengkapan —olahraga __pribadij
misalnya baju olabraga, raket, dan lain-lain ;
e. dilarang pinjam meminjam ‘perlengkapan ‘ola
raga.
‘Asrama (Kamar, ‘melakukan CTPS sebelum dan setelah memasuki
Ruang Makan, Kamar | asrama;
Mandi, Tempat b. menggunakan masker dan tetap menjaga jarak
Thadah, Ruang, Jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
Belajar, membersihkan kamar dan lingkungany¢
ce
Perpustakaan, dan | d. melakukan disinfeksi ruangan dan lingkungan
Jain-lain) asrama sebelum digunakan;
c. membersihkan dengan disinfektan pada gagang
pintu, tombol/saklar lampu, dan permukaan
benda yang sering disentuh;
memastikan sirkulasi udara di asrama bail
membersihkan kamar mandi setiap hari;
dilarang pinjam —meminjarn —_perlengkapan
pribadi, misalnya alat mandi, pakaian, selimut,
peralatan ibadah, alat makan, dan peralatan
Jainnya.
Re
Scanned with CamScanner