Professional Documents
Culture Documents
SUmber GEo
Penulis: Dra. Romenah
Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Si.
Penyunting Media: Dra. Umi Budiastuti
Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi, sedangkan orang yang ahli di bidang perpetaan
disebut kartograf. Menjadi kartograf butuh persyaratan tertentu. Erwin Raisz mengatakan ada
empat bekal pengetahuan yang harus dimiliki seorang kartograf.
1 . 50% memiliki pengetahuan tentang geografi.
2 . 30% mempunyai bakat seni.
3 . 10% mengetahui ilmu pasti.
4 . 10% mengetahui ilmu-ilmu lain.
Menurut Erwin Raisz, peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil
dengan berbagai kenampakan dan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.
Pengertian peta secara umum, mengartikan peta sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah
permukaan bumi dengan berbagai kenampakan pada suatu bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu.
Berbeda dengan pengertian umum, Organisasi Katografi Internasional (International
Cartographic Association [ICA]), mendefinisikan peta sebagai suatu gambaran atau representasi
unsur-unsur kenampakan abstrak permukaan Bumi dan benda-benda angkasa. Satu hal yang
berbeda, definisi dari ICA, melepaskan definisi peta yang terikat pada gambaran muka Bumi,
dan meluaskannya pada penggambaran objek-objek di ruang angkasa. Hal ini dibutuhkan karena
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains, telah membentangkan sayapnya hingga
ke tempat-tempat lain di luar Bumi. Jadi, peta pun digunakan dalam ilmu astronomi untuk
memetakan daerah eksplorasi baru di jagat raya. Tentu saja, tanpa melepaskan karakteristik
esensialnya yaitu penggambaran dalam bentuk dua dimensi dengan menggunakan skala dan
simbol.
Untuk mendapatkan data geografi dari hasil pengindraan jauh harus dilakukan beberapa langkah
terlebih dahulu.
1. Deteksi
Deteksi adalah upaya mengetahui benda dan gejala di sekitar
lingkungan kita, dengan menggunakan alat pengindera (sensor). Dengan adanya data dari
pengindraan jauh, untuk mendeteksi benda dan gejala di sekitar kita, pengindraan tidak perlu
secara langsung ke tempat sebenarnya, cukup melalui foto udara.
2. Identifikasi
Objek yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor.
Terdapat tiga ciri-ciri utama yang dapat dikenali, yaitu spektral, spasial, dan temporal. Spektral
adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan objek yang
dinyatakan dengan rona dan warna. Ciri spatial meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, situs,
dan asosiasi. Ciri temporal terkait dengan kondisi benda pada saat perekaman.
3. Pengenalan
Pengenalan adalah proses klasifikasi terhadap objek secara langsung yang tampak didasarkan
pengetahuan lokal atau pengetahuan tertentu.
4. Analisis
Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai citra yang sama dengan
identitas objek.
5. Deduksi
Deduksi adalah pemrosesan berdasarkan pada bukti yang mengarah kearah yang lebih khusus.
Bukti ini diperoleh dari objek yang tampak langsung.
6. Klasifikasi
Klasifikasi meliputi deskripsi dari kenampakan yang dibatasi. Hal ini merupakan interpretasi
citra karena pada tahap inilah kesimpulan dan hipotesis dapat diambil.
7. Idealisasi
Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra kedalam
bentuk peta yang siap pakai.
2. Citra Non-Foto
Citra non-foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor bukan kamera.
Citra non-foto juga dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber sensor, dan
sistem wahana yang digunakan.
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
1 ) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat berdasarkan spektrum inframerah termal.
2 ) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan sistem gelombang
mikro.
b. Berdasarkan Sumber Sensor
1 ) Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya lebar.
2 ) Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak yang salurannya sempit.
c. Berdasarkan Wahana
1 ) Citra dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara.
2 ) Citra satelit, yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar.