You are on page 1of 8

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN

PRESTASI KERJA
(Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang)
Cindi Ismi Januari
Hamidah Nayati Utami
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: cindi_ismi@yahoo.com

ABSTRACT

The aim of this study is to explain the description of performance appraisal, job satisfaction and job
performance, to identify and analyze the influence of performance appraisal significantly toward job satisfaction,
to identify and analyze the influence of job satisfaction significantly toward job performance, to identify the
influence of performance appraisal significantly toward job performance. The type used in this study is
explanatory research with quantitative approach. This study used proportional random sampling technique with
63 respondents to collect the sample. Based on the result using path analysis, can be known that variable of
performance appraisal affect the variable of job satisfaction significantly with 0,885 or 88,5% Beta value while
the rest is 11,5% affected by another variables that do not count in this study. The variables of job satisfaction
affects to variable of job performance significantly with 0,479 or 47,9% Beta value while the rest is 52,1% affected
by another variables that do not count in this study. The variables of performance appraisal affects the variable
of job performance significantly with 0,443 or 44,3% Beta value while the rest is 55,7% affected by another
variables that do not count in this study.

Keywords: performance appraisal, job satisfaction, and job performance.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penilaian kinerja, kepuasan kerja dan prestasi kerja,
mengetahui dan menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja secara signifikan,
mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja secara signifikan,
mengidentifikasi pengaruh penilaian kinerja terhadap prestasi kerja secara signifikan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada
penelitian ini adalah 63 responden menggunakan teknik propotionale random sampling. Berdasarkan hasil
analisis jalur, dapat diketahui bahwa variabel penilaian kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
kepuasan kerja dengan nilai Beta 0.885 atau 88,5% sedangkan sisanya 11,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Variabel kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel prestasi kerja dengan nilai Beta 0.479 atau 47,9% sedangkan sisanya adalah 52,1% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Variabel penilaian kinerja berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel prestasi kerja dengan nilai Beta 0.443 atau 44,3% sedangkan sisanya adalah 55.7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dihitung dalam penelitian ini.

Kata kunci: penilaian kinerja, kepuasan kerja, dan prestasi kerja.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
Sumber Daya Manusia merupakan kunci pokok adalah mengetahui dan menjelaskan gambaran
dan mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan penilaian kinerja, kepuasan kerja, dan prestasi kerja,
perusahaan. Sebagai kunci pokok, sumber daya untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
manusia yang berkualitas akan menentukan penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja,
keberhasilan perusahaan dalam menyusun rencana, mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh
melaksanakan kegiatan operasional dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja, dan
mengendalikan jalannya perusahaan guna mencapai mengidentifikasi pengaruh penilaian kinerja
tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini berkaitan terhadap prestasi kerja.
dengan cara pemeliharaan perusahaan terhadap
prestasi kerja karyawan untuk mengoptimalkan TINJAUAN PUSTAKA
karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung Penilaian Kinerja
jawab yang telah diberikan, agar proses tersebut Menurut Rivai dan Basri (2004:18) penilaian
berjalan lancar dan seimbang maka diperlukan suatu kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi
penilaian kinerja untuk menilai kepuasan kerja kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal
karyawan yang menjadi salah satu faktor pendorong yang dikaitkan dengan standar kinerja yang yang
meningkatnya prestasi kerja karyawan. telah ditentukan oleh perusahaan. Dessler (2003:321)
Penilaian kinerja merupakan bagian penting dari berpendapat bahwa penilaian kinerja adalah
seluruh proses kegiatan pegawai yang bersangkutan. mengevaluasi dari seorang karyawan baik saat ini
Penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah maupun dimasa lalu dihubungkan dengan standar
suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan kinerja dari karyawan tersebut. Hasil penilaian
megetahui sejauh mana seorang karyawan telah kinerja dapat menunjukkan apakah SDM telah
melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan. memenuhi tuntutan yang dikehendaki perusahaan,
Penilaian Kinerja bertujuan untuk memberikan baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas.
feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
tampilan kerja, meningkatkan produktivitas, dan proses penilaian kinerja, yaitu :
sebagai dasar pengambilan berbagai kebijakan a. Indikator penilaian kinerja
terhadap pegawai. Penilaian kinerja menjadi suatu Kriteria kinerja menurut Schuker dan
pedoman dalam bidang personalia yang diharapkan Jackson dalam Mulyana (2011:44) adalah,
dapat menunjukkan kepuasan kerja para karyawan kriteria berdasarkan sifat, kriteria
secara rutin dan teratur. berdasarkan perilaku, dan kriteria
Kepuasan kerja menurut Martoyo (2006:142) berdasarkan hasil
adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi b. Metode penilaian kinerja
ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa Menurut Casio dalm Soeprihanto (2009:9)
karyawan dari perusahaan dengan tingkat nilai balas metode penilaian kinerja harus mencakup
jasa yang memang diinginkan karyawan yang lima hal, yaitu relevance (kesesuain hasil dan
bersangkutan. Kepuasan kerja menjadi salah satu tujuan), acceptability (dapat diterima),
factor pendorong prestasi kerja karyawan. Prestasi reliability (dapat dipercaya), sensitivity
kerja menurut Hasibuan (2002:94) adalah suatu hasil (dapat membedakan hasil kerja), dan
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan practically (meningkatkan produktivitas).
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang c. Penilai
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan Menurut Hasibuan (2005:91) penetapan
kesungguhan serta waktu. Dengan kepuasan kerja penilai sangat erat hubungannya dengan
yang diperoleh, diharapkan kinerja karyawan yang persoalan apakah hasil penilaian obyektif
tinggi dapat dicapai para karyawan. Sehingga dapat atau tidak.
diketahui bahwa tidak hanya kemampuan karyawan d. Pelaksanaan Penilaian Kinerja
saja yang diperlukan dalam bekerja tetapi juga Hasibuan (2005:88) berpendapat bahwa
tingkat kepuasan dalam bekerjapun sangat pelaksanaan penilaian kinerja harus
mempengaruhi karyawan untuk kinerja yang lebih mencakup dua hal, yaitu: waktu pelaksanaan
baik. dan konteks penilaian.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kepuasan Kerja satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah
Kepuasan kerja merupakan salah satu dari tujuan siklus kegiatan yang diselesaikan.
akhir yang ingin dicapai oleh karyawan. Handoko c. Ketepatan waktu ( Timeliness ) merupakan di
(2001:193) mengemukakan bahwa kepuasan kerja mana kegiatan tersebut dapat diselesaikan,
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau atau suatu hasil produksi dapat dicapai.
tidak menyenangkan dengan mana para karyawan d. Kerjasama (interpersonal impact)
memandang pekerjaan mereka, hal ini nampak dalam merupakan tingkatan di mana seorang
sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala karyawan mampu untuk mengembangkan
sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. kerjasama dengan atasan dan rekan kerja.
Luthans (2005:243) menyebutkan ada 5 dimensi
kepuasan kerja, yaitu: Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan
a. The work itself, karyawan cenderung lebih Kerja
menyukai pekerjaan-pekerjaan yang Penilaian Kinerja adalah salah satu metode yang
menarik, kesempatan untuk belajar, dan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui
kesempatan untuk menerima tanggung jawab dan menilai seberapa besar kepuasan kerja karyawan
yang lebih besar. akan pekerjaannya dan lingkungan kerjanya. Alasan
b. Supervision, supervisi yang adil, terbuka dan penilaian dilakukan adalah untuk meningkatkan
mau bekerjasama dengan bawahan akan tingkat kepuasan kerja para karyawan dengan
mempengaruhi karyawan dalam bekerja. memberikan pengakuan terhadap hasil kerja mereka
c. Coworkers, rekan kerja atau tim yang (Hasibuan, 2003:88). Penilaian kepuasan kerja
kooperatif merupakan sumber kepuasan karyawan akan dapat dipahami melalui sikap
kerja, tim yang “kuat” menjadi sumber individu terhadap pekerjaan yang dilakukan,
dukungan, kenyamanan, nasihat dan semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai
bantuanbagi karyawan. dengan keinginan individu maka semakin tinggi
d. Pay, sistem pemberian upah yang didasarkan tingkat kepuasan yang dirasakan.
pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan
individu, dan standar pengupahan akan Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Prestasi
menciptakan kepuasan kerja. Kerja
e. Opportunity of promotion, kesempatan Melalui mekanisme penilaian kinerja akan dapat
promosi yang adil dan didasarkan pada diketahui bagaimana tugas dan tanggung jawab dari
kinerja dan senioritas (lama bekerja) akan seorang karyawan dilaksanakan dan seberapa jauh
meningkatkan kepuasan kerja. hasilnya dalam memenuhi standar yang telah
ditentukan. Amstrong dalam Ratna (2005:43)
Prestasi Kerja menyatakan bahwa, “Pengelolaan prestasi kerja
Prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya berdasarkan dari informasi yang diperoleh dari
adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode penilaian prestasi kerja, oleh karena itu tujuan dari
tertentu dibandingkan dengan standar, target/sasaran penilaian kinerja adalah membantu untuk
atau kriteria yang telah ditentukan. Menurut memperbaiki prestasi kerja dengan mengetahui
Hasibuan (2002:94) prestasi kerja adalah suatu hasil kekuatan dan kelemahan serta melakukan hal-hal
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan yang mengembangkan kekuatan dan mengatasi
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang kelemahan.”
didasarkan kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi
Menurut Bernardin & Russel (2003) untuk Kerja
mengukur prestasi kerja karyawan dapat digunakan Salah satu cara untuk dapat meningkatkan dan
beberapa kriteria, yaitu: mengembangkan kemampuan karyawan adalah
a. Kualitas (Quality) merupakan tingkatan di dengan menciptakan kepuasan kerja. Handoko
mana proses atau hasil dari penyelesaian (2000:196) mengemukakan bahwa “karyawan yang
suatu kegiatan mendekati sempurna. mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai
b. Kuantitas (Quantity) merupakan produksi catatan kehadiran dan peraturan lebih baik, tetapi
yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
biasanya berprestasi lebih baik dibandingkan teknik propotionale random sampling didapatkan
karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja”. sampel sebanyak 63 orang.
Apabila seorang karyawan merasa puas dengan
pekerjaannya dan lingkungan pekerjaannya maka Metode Pengumpulan Data
akan lebih bersemangat dan memiliki motivasi untuk Metode pengumpulan data pada penelitian ini
bisa bekerja lebih keras agar dapat mencapai sasaran adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi
yang telah ditentukan. pernyataan- pernyataan yang disebarkan kepada
karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Model Hipotesis Wilayah Malang. Teknik pengumpulan data tidak
langsung didapatkan dari dokumen-dokumen yang
H3
berisi informasi tentang perusahaan untuk
menunjang penelitian ini.
H1 H2

Penilaia Kepuasan Prestas Metode Analisis Data


n Kerja i Kerja 1. Analisis Deskriptif
Kinerja (Y1) (Y2) Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan
(X)
variabel Penilaian Kinerja, Kepuasan Kerja dan
Prestasi Kerja dengan jalan mendistribusikan item-
Gambar 1. Model Hipotesis item dari masing-masing variabel. Setelah
Berdasarkan pada model hipotesis tersebut, maka keseluruhan data terkumpul, maka kegiatan
rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah: selanjutnya adalah mengolah data dan
H1 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari mentabulasikan ke dalam tabel distribusi frekuensi
variabel Penilaian Kinerja (X) terhadap variabel kemudian membahas data yang diolah tersebut
Kepuasan Kerja (Y1) pada PT. Telekomunikasi secara deskriptif.
Indonesia, Tbk Wilayah Malang. 2. Analisis Jalur (Path Anlysis)
H2 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari Menurut Ridwan dan Kuncoro, (2008:116),
variabel Kepuasan Kerja (Y1) terhadap variabel “model path analysis digunakan untuk menganalisis
Prestasi Kerja (Y2) PT. Telekomunikasi Indonesia, pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
Tbk Wilayah Malang. mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
H3 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)
variabel Penilaian Kinerja (X) terhadap variabel terhadap variabel terikat (endogen)”.
Prestasi Kerja (Y2) PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Wilayah Malang. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Statistik Deskriptif
METODE PENELITIAN Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini
Jenis dan Lokasi Penelitian bertujuan untuk mendukung analisis kuantitatif dan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian memberikan gambaran mengenai variabel-variabel
ini adalah explanatory research dengan pendekatan yang digunakan, antara lain Penilaian Kinerja (X1),
kuantitatif, yaitu menguji hipotesis yang telah Kepuasan Kerja (Y2) dan Prestasi Kerja (Y2).
dirumuskan untuk mengetahui adanya pengaruh a) Penilaian Kinerja (X)
antar variabel yang hendak diteliti. Penelitian ini Distribusi frekuensi untuk item variabel
dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Penilaian kinerja disajikan pada tabel berikut:
Wilayah Malang yang beralamatkan di Jl. Ahmad
Yani No. 11 Malang, Jawa Timur.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak
172 orang, yang merupakan karyawan tetap PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang.
Berdasarkan hasil pengambilan sampel dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Item Variabel c) Prestasi Kerja (Y2)
Penilaian Kinerja (X) Distribusi frekuensi untuk item variabel prestasi
Item/ Indikator/ Variabel Rata-rata kerja disajikan pada tabel berikut:
Item Penetapan Standar Penilaian 3.746
Item Standar berdasarkan Tabel 3. Tabel Distribusi Frekuensi Item Variabel
3.857
kerjasama Prestasi Kerja (Y2)
Item Standar berdasarkan waktu 3.65 Item/ Indikator/ Variabel Rata-rata
Item Relevance 3.683 Item Integritas Kerja 3.968
Item Acceptability 3.698 Item Mutu Hasil kerja 3.937
Item Reliability 3.698 Item Jumlah Hasil Kerja 3.683
Item Sensitivity 3.667 Item Kesesuaian hasil dengan target 3.778
Item Practically 3.841 Item Ketepatan Waktu Bekerja 3.809
Item Obyektifitas Penilai 3.65 Item Ketepatan penyelesaian tugas
3.778
Item Kompetensi Penilai 3.9 dengan target
Item Prinsip Partisipasi 3.619 Item Kemampuan bekerjasama
3.984
Item Ketepatan Waktu 3.65 dengan rekan kerja
Item Kemampuan bekerjasama
Item Konteks Penilaian 3.65 3.889
dengan atasan
Indikator Penilaian Kinerja 3.751
Indikator Kualitas Kerja 3.952
Indikator Metode Penilaian 3.717
Indikator Kuantitas Kerja 3.730
Kinerja
Indikator Ketepatan Waktu 3.793
Indikator Penilai 3.723
Indikator Kemampuan Bekerjasama 3.936
Indikator Pelaksanaan Kinerja 3.65
Variabel Prestasi Kerja 3.853
Variabel Penilaian Kinerja 3.716
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
2. Analisis Jalur (Path Analysis)
b) Kepuasan Kerja (Y1)
Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung
Distribusi frekuensi untuk item variabel
besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel
Kepuasan kerja disajikan pada tabel berikut:
intervening serta variabel terikat.
Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi Item Variabel
Kepuasan Kerja (Y1)
Item/ Indikator/ Variabel Rata-rata a) Pengaruh variabel Penilaian Kinerja (X)
Item Tugas Yang Menarik 3.92 terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y1)
Item Kesempatan menerima Hasil pengelolaan path analysis untuk
3.984 mengetahui pengaruh variabel Penilaian Kinerja
tanggung jawab
Item Dukungan Perilaku 3.809 terhadap variabel Kepuasan Kerja PT.
Item Dukungan Teknis 3.889 Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang
Item Interaksi Sosial 3.794 dapat dilihat pada tabel berikut:
Item Kerjasama dalam pekerjaan 3.889
Item Tuntutan Pekerjaan 3.73 Tabel 4. Pengaruh Variabel Penilaian Kinerja
Item Tingkat Ketrampilan 3.778 terhadap Kepuasan Kerja
Variabel Variabel Beta t Sig. Pengaruh
Item Standar Upah 3.651
dependen bebas
Item Promosi berdasarkan Y1 X 0.885 2.028 0.000 Signifikan
3.539
senioritas
Item Promosi berdasarkan kinerja 3.667 R: 0.885 Adjusted R2 : 0.780
Indikator Pekerjaan Itu Sendiri 3.952 2
R : 0 .784 Sig F : 0.000
Indikator Supervisi 3.849
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Indikator Rekan Kerja 3.841
Indikator Gaji 3.719
Indikator Kesempatan Promosi 3.603
Variabel Kepuasan Kerja 3.786
Sumber: Data Primer Diolah, 2015

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b) Pengaruh Variabel Penilaian Kinerja (X) dan diperlukan adanya perbaikan dalam ketepatan waktu
Variabel Kepuasan Kerja (Y1) terhadap dan konteks penilaian kinerja karyawan.
Prestasi Kerja (Y2)
Berdasarkan hasil dari pengelolaan data b) Kepuasan Kerja (Y1)
penelitian, pengaruh variabel Penilaian Kinerja (X) Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif,
dan variabel Kepuasan Kerja (Y1) terhadap variabel indikator Pekerjaan itu sendiri memiliki nilai rata-
Prestasi Kerja (Y2) pada PT. Telekomunikasi rata sebesar 3,952, indikator supervisor memiliki
Indonesia, Tbk Wilayah Malang dapat dilihat pada nilai rata-rata 3,849, indikator rekan kerja memiliki
tabel berikut: nilai rata-rata sebesar 3,841, indikator kesempatan
promosi memiliki rata-rata sebesar 3,603. Sehingga
Tabel 5. Pengaruh Penilaian Kinerja dan Kepuasan didapatkan nilai total rata-rata variabel Kepuasan
Kerja terhadap Prestasi Kerja Kerja adalah sebesar 3,782.
Variabel Variabel
dependen Independen
Beta t Sig. Pengaruh Indikator pekerjaan itu sendiri memiliki nilai
rata-rata tertinggi, yaitu 3,952. Hal ini membuktikan
0.443 3.582 0.001
bahwa PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah
Prestasi Penilaian Signifikan
Kerja (Y2) Kinerja (X) Malang telah memberikan pekerjaan-pekerjaan yang
menarik, kesempatan untuk belajar dan kesempatan
menerima tanggung jawab yang lebih besar kepada
Kepuasan 0.479 3.867 0.000 Signifikan karyawannya sehingga menciptakan kepuasan yang
Kerja (Y1) tinggi. Sedangkan indikator kesempatan promosi
memiliki nilai rata-rata yang paling rendah, yaitu
R: 0.895 Adjusted R2 : 0.794 sebesar 3,603. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem
R2: 0 .801 Sig F : 0.000 promosi yang berdasarkan lama bekerja (senioritas)
Sumber: Data Primer Diolah, 2015 dan kinerja yang ada pada PT. Telkomunikasi
Indonesia, Tbk Wilayah Malang kurang memuaskan
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN karyawan, sehingga diperlukan adanya perbaikan
1. Analisis Statistik Deskriptif Penilaian dan peningkatan terhadap kesempatan promosi yang
Kinerja, Kepuasan Kerja, dan Prestasi Kerja diberikan pada karyawan.
di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk c) Prestasi Kerja
Wilayah Malang Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif,
a) Penilaian Kinerja (X) indikator kualitas kerja memiliki rata-rata sebesar
Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif dilihat 3,952, rata-rata indikator kuantitas kerja 3,730, rata-
dari indikator penilaian kinerja memiliki rata-rata rata indikator ketepatan waktu sebesar 3,793, rata-
sebesar 3,751, rata-rata indikator metode penilaian rata indikator kemampuan bekerjasama sebesar
kinerja 3,717, rata-rata indikator penilai sebesar 3,936 Dari rata-rata indikator tersebut diperoleh nilai
3,723, rata-rata indikator pelaksanaan penilaian total rata-rata variabel prestasi kerja yaitu sebesar
kinerja sebesar 3,65. Berdasarkan hasil nilai rata-rata 3,853.
indikator-indikator tersebut didapatkan nilai total Indikator kualitas kerja memiliki nilai mean
rata-rata variabel Penilaian Kinerja yaitu sebesar tertinggi, yaitu sebesar 3,952. Hal ini membuktikan
3,716. bahwa responden pada PT. Telkomunikasi
Indikator penilaian kinerja memiliki nilai mean Indonesia, Tbk Wilayah Malang memiliki integritas
tertinggi, yaitu 3,751. Hal ini menunjukkan bahwa dan mutu hasil kerja yang tinggi dan perlu
penetapan indikator penilaian pada PT. dipertahankan. Sedangkan indikator kuantitas kerja
Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang memiliki nilai rata-rata terendah, yaitu 3,730. Hal ini
sudah baik dan tepat dalam menilai kinerja menunjukkan bahwa jumlah hasil kerja responden
karyawan. Sedangkan indikator pelaksanaan PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang
penilaian kinerja memiliki rata-rata terendah, yaitu cukup rendah sehingga tidak mencapai target kerja
3,65. Hal ini berarti responden kurang setuju yang telah ditentukan. Dengan demikian, diperlukan
terhadap ketepatan waktu pelaksanaan penilaian dan adanya dorongan dan perbaikan untuk peningkatan
konteks penilaian yang ditetapkan oleh PT. jumlah hasil kerja karyawan sehingga akan
Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang tercapainya target kerja yang ditentukan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Pembahasan Pengaruh Antar Variabel Artinya apabila karyawan puas dan senang dengan
Penilaian Kinerja, Kepuasan Kerja, dan pekerjaannya akan berdampak pada peningkatan
Prestasi Kerja pada PT. Telkomunikasi kinerja. Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan
Indonesia, Tbk Wilayah Malang meningkatkan kinerja karyawan. Tanpa adanya
a) Pengaruh Penilaian Kinerja (X) terhadap kepuasan kerja, karyawan akan bekerja tidak seperti
Kepuasan Kerja (Y1) yang diharapkan oleh perusahaan, maka akibatnya
Berdasarkan hasil dari Uji t antara Penilaian kinerja karyawan menjadi rendah sehingga tujuan
Kinerja dengan Kepuasan Kerja menunjukkan t perusahaan tidak akan tercapai.
hitung > t tabel yaitu 14.859 >1,68595 dengan nilai c) Pengaruh Penilaian Kinerja (X) terhadap
signifikan 0,000 ≤ 0,005 maka pengaruh Penilaian Prestasi Kerja (Y2)
Kinerja terhadap Kepuasan Kerja adalah signifikan. Berdasarkan hasil t test antara Penilaian Kinerja
Sedangkan hasil pengelolaan data menghasilkan dengan Prestasi Kerja t hitung > t tabel yaitu
koefisien Beta sebesar 0,885 dengan nilai signifikan 3.852>1.68595 atau nilai sig t (0,001) < α = 0.05
sebesar 0,000 ≤ 0,005. Sehingga dapat disimpulkan maka pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Prestasi
bahwa Kepuasan Kerja pada PT. Telekomunikasi Kerja adalah signifikan. Hasil pengelolaan data
Indonesia, Tbk Wialayh Malang dipengaruhi oleh koefisien Beta sebesar 0,443 dengan nilai signifikan
Penilaian Kinerja sebesar 88,5%, sedangkan sisanya sebesar 0,001 ≤ 0,000. Sehingga dapat disimpulkan
yaitu sebesar 11,5% dipengaruhi oleh variabel lain bahwa Prestasi Kerja dipengaruhi oleh Penilaian
yang tidak diperhitungkan pada penelitian ini. Kinerja sebesar 44,3% sedangkan sisanya yaitu
Hasil penelitian ini didukung dengan pendapat 54,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Hasibuan (2003:88) bahwa alasan untuk melakukan diperhitungkan dalam penelitian ini.
penilaian kinerja adalah untuk meningkatkan tingkat Hasil ini sesuai dengan pendapat Simanjuntak
kepuasan kerja karyawan dengan memberikan (2005:109) bahwa Penilaian Kinerja memiliki
pengakuan terhadap hasil kerja mereka. Selain itu, manfaat untuk meningkatkan Prestasi Kerja
hal ini juga dibuktikan oleh hasil penelitian yang karyawan, terutama apabila hasil penilaian kinerja
dilakukan oleh Dewi Maria et all, yaitu dengan seseorang rendah atau dibawah standar yang telah
adanya penerapan sistem penilaian kinerja yang ditetapkan, maka orang yang bersangkutan dan
efektif diharapkan akan meningkatkan kepuasan atasan akan segera membuat segala upaya untuk
kerja karyawan yang secara langsung berpengaruh meningkatkan prestasi kerja tersebut. Hasil dari
terhadap kinerja perusahaan maupun pengembangan penilaian kinerja dapat dijadikan feedback bagi
karir karyawan. karyawan yang bersangkutan. Dengan melihat hasil
b) Pengaruh Kepuasan Kerja (Y1) terhadap penilaian kinerja diharapkan mereka mengetahui apa
Prestasi Kerja (Y2) saja kelebihan yang dapat ditingkatkan dan
Berdasarkan hasil Uji t yang antara Kepuasan kelemahan yang perlu diperbaiki.
Kerja dengan Prestasi Kerja menunjukkan t hitung >
t tabel yaitu 3.867 >1.68595 atau nilai sig t (0,000) < KESIMPULAN DAN SARAN
α = 0.05 maka pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kesimpulan
Prestasi Kerja adalah signifikan. Hasil pengelolaan Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat ditarik
data menghasilkan nilai Beta 0,479 (47,9%) dengan kesimpulan sebagai berikut:
nilai signifikan sebesar 0,000≤ 0,005. Sehingga 1. Penilaian kinerja berpengaruh secara signifikan
dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 0,885 (88,5%).
mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan sebesar Karena koefisien path bertanda positif (0,885),
47,9 % sedangkan sisanya 52,1% dipengaruhi oleh maka dapat dikatakan bahwa semakin baik
variabel lain yang tidak diperhitungkan pada pelaksanaan penilaian kinerja maka semakin
penelitian ini. tinggi pula kepuasan kerja.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat 2. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan
pengaruh dari Kepuasan Kerja terhadap Prestasi terhadap prestasi kerja sebesar 0,479 atau 47,9 %.
Kerja Karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Karena koefisien path bertanda positif, maka
Gibson dalam Wibowo (2011:509) bahwa kepuasan dapat dikatakan semakin tinggi kepuasan kerja
kerja menyebabkan peningkatan prestasi kerja maka semakin tinggi pula prestasi kerja.
sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Penilaian kinerja berpengaruh secara signifikan agar prestasi kerja karyawan juga terjaga dan
terhadap prestasi kerja sebesar 0,443 atau 44,3 %. meningkat demi tercapainya tujuan perusahaan.
Karena nilai koefisien path adalah positif, maka 3. Diperlukan adanya perbaikan untuk indikator
semakin baik pelaksanaan penilaian kinerja maka pelaksanaan penilaian kinerja agar tercapainya
semakin tinggi pula prestasi kerja. mutu dan tujuan dari penilaian kinerja pada PT.
Saran Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang.
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti 4. Diperlukan adanya perbaikan dalam syarat-
berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan syarat untuk mendapatkan kesempatan promosi
analisis data yang telah dilakukan, yang mungkin pada PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah
dapat bermanfaat bagi PT. Telkomunikasi Indonesia, Malang khususnya berdasarkan kinerja dan
Tbk Wilayah Malang. senioritas agar terciptanya kepuasan kerja
1. PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah karyawan yang tinggi.
Malang diharapkan tetap menjaga kualitas dan 5. Diperlukan adanya dorongan dan perbaikan
konsistensi program Penilaian Kinerja. untuk meningkatkan jumlah hasil kerja karyawan
2. Diharapkan PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk sehingga dapat mencapai target yang telah
Wilayah Malang berupaya untuk menjaga dan ditetapkan.
meningkatkan kepuasan kerja para karyawan

DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber


Bernardin dan Russel, 2003, Human Resources Daya Manusia, Edisi revisi, Jakarta : Bumi
Management, McGraw Hill, Aksara
New York. Soeprihanto, Jhon. 2009. Penilaian Kinerja dan
Luthans. 2005. Perilaku Organisasi. Edisi Pengembangan Karyawan.Yogyakarta :
kesepuluh. Yogyakarta: ANDI. BPFE.
Handoko, T. Tani. 2004. Manajemen Personalia dan Martoyo, Susilo. 2006. Manajemen Sumber Daya
Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, Cetakan Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Keempat Belas, Yogyakarta : BPFE.
Mulyana, Dedy. 2011. Manajemen Sumber Daya Riduwan dan Kuncoro A. Engkos. 2008. Cara
Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Remaja Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur
Rosdakarya. (Path Analysis). Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2009. Jurnal


Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Triastuti, Yuli, dan Sri Winarso. 2009. Pengaruh
Persada Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Robbins, Stephen P. 2006. Teori Organisasi: Direktorat Jendral Multilateral Departemen
Struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan. Luar Negeri RI. Jurnal Pengembangan
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Wiraswasta. 11(3):
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
192

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 2 Juli 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like