You are on page 1of 52
Menimbang Mengingat 10 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: KEP/ {42 /M.PAN/11/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENERBANGAN DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, bahwa dengan berlakunya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dipandang perlu meninjau kembali Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 100/MENPAN/1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Teknisi Penerbangan; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, dipandang perlu menetapkan Kembali ketentuan tentang jabatan fungsional Teknisi Penerbangan dan angka kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Peraturan Femerintah Nomor 11 Tahun 2003; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4, Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai_ Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 10. ‘Memperhatikan : 1. Menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terkahir dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2004; Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fangsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002. Usul Menteri Pethubungan dengan surat Nomor AU/5.542/ Um-Peg.2.132/08 tanggal 29 Desember 2003; . Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-30/V.95-8/87 tanggal 25 Oktober 2004, MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENERBANGAN DAN ANGKA KREDITNYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Teknisi Penerbangan, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang, berwenang untuk melakukan tugas/ kegiatan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas angkutan udara; 2 Personil penerbangan, adalah personil pesawat udara dan personil Pelayanan Keamanan dan keselamatan penerbangan yang tugasnya secara langsung mempengaruhi keamanan dan keselamatan pesawat udara; 10, nL Pemanduan alu lintas penerbangan, adalah kegiatan _ personill penerbangan di bidang pemanduan lalu lintas udara dalam pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; Pemanduan komunikasi penerbangan, adalah kegiatan _personil penerbangan di bidang bantuan operasi penerbangan dalam pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; . Pelayanan informasi aeronautika, adalah kegiatan personil penerbangan di bidang informasi aeronautika dalam pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; Pelaksanaan teknis elektronika penerbangan, adalah kegitan personil penerbangan di bidang pengoperasian dan perawatan fasilitas elektronika bandar udara dalam pelayanan keamanan dan keselamatan Penerbangan serta kelancaran lalu liritas penerbangan; Pelaksanaan teknis listik penerbangan, adalah kegiatan personil penerbangan di bidang pengoperasian dan perawatan fasilitas listrik dalam pelayanan keamanan dan kesclamatan penerbangan_ serta kelancaran lalu lintas penerbangan; . Pendayagunaan dan perawatan fasilitas bidang landasan, adalah egiatan personil penerbangan di bidang pendayagunaan dan perawatan fasilitas Iandasan dalam pelayanan keamanan dan keselamatan enerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; . Pengoperasian dan perawatan penerbangan kalibrasi, adalah kegiatan personil penerbangan melaksanakan kegiatan penerbangan kalibrasi, engujian dan peneraan alat bantu navigasi udara, alat bantu pendaratan, Komunikasi penerbangan dan laboratorium kalibrasi serta perawatan esawat udara kalibrasi dalam pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta Kelancaran lalu lintas penerbangan; Tim Penilai Jabatan Fungsicnal Teknisi Pene:bangan, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas ‘menilai prestasi kerja Teknisi Penerbangan; Angka kredit, adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Teknisi Penerbangan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/ pangkat. BABIL RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK Pasal 2 (1) Jabatan fungsional Teknisi Penerbangan termasuk dalam Rumpun Teknisi dan Pengontrol Kapal dan Pesawat; (2) Instansi Pembina Jabatan Teknisi Penerbangan adalah Departemen Pethubungan. Pasal 3 (1) Teknisi Penerbangan, adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dalam melakukan kegiatan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas angkutan udara pada Departemen Perhubungan; (2) Jabatan Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Tugas pokok Teknisi Penerbangan, adalah palayanan keamanan dan keselamatan penerbangan yang meliputi pemanduan alu lintas Penerbangan, pemanduan komunikasi penerbangan, pelayanan informasi aeronautika, pelaksanaan teknis elektronika penerbangan, pelaksanaan teknis listrik penerbangan, pendayagunaan dan perawatan fasilitas bidang Jandasan, serta pengoperasian dan perawatan penerbangan kalibrasi. BABII UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur Kegiatan Teknisi Penerbangan yang dapat dinilai angka kreditnya, adalah : 1. Pendidikan, meliputi a. Pendidikan sekolah dan memperoleh jazah/ gelar; . Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan keanianan dan keselamatan penerbangan seta kelancaran Jali lintas penerbangan, dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP); ©. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan serta memperoleh sertifikat. 2 Pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran {alu lintas penerbangan, meliputi: a. Pemanduan lalu lintas penerbangan; b, Pemanduan komunikasi penerbangan; ¢. Pelayanan informasi aeronautika; d, Pelaksanaan teknis elektronika penerbangan; e. Pelaksanaan teknis listrik penerbangan; £, Pendayagunaan dan perawatan fasilitas bidang landasan; 8; Pengoperasian dan perawatan penerbangan kalibrasi h. Pelaksanaan tugas jaga. 3. Pengembangan profesi Teknisi Penerbangan, meliputi a. Mendapat/ mempertahankan lisensi; b. Mendapat/ mempertahankan rating: © Pembuatan karya tulis dan atau karya tus ilmiah di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; 4. Penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; © Penyusunan pedoman petunjuk teknis di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; £. Pemberian konsultasi pelayanan keamanan dan keselamatan enerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan. 4. Penunjang tugas Teknisi Penerbangan, meliputi : a, Mengajar dan atau melatih di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; b. Peran serta dalam seminar/ lokakarya/ konferensi; c. Keanggotaan dalam organisasi profesi/ilmiah di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan; d. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan Teknisi Penerbangan; e. Perolehan penghargaan/ tanda jasa; f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 (2) Jenjang jabatan Teknisi Penerbangan dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, adalah : a. Teknisi Penerbangan Pelaksana; b. Teknisi Penerbangan Pelaksana Lanjutan; ©. Teknisi Penerbangan Penyelia, (2) _Jenjang pangkat Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan jenjang jabatan, adalah: a, Teknisi Penerbangan Pelaksana : 1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II / b; 2. Pengatur, golongan ruang U/c; 3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang Il / d. b. Teknisi Penerbangan Pelaksana Lanjutan : 1. Penata Muda, golongan ruang III / a; 2. Penata Muda Tingkat |, golongan ruang UI / b. ¢. Teknisi Penerbangan Penyelia : 1. Penata, golongan ruang III / ¢; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III / d. @ Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing- masing jenjang jabatan; Penetapan jenjang jabatan Teknisi_Penerbangan untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit schingga dimungkinkan Pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud ayat (2). BAB V RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAL Pasal 7 Rincian kegiatan Teknisi Penerbangan sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut : a. Teknisi Penerbangan Pelaksana : 1. Menerima, menyiapkan dan memberikan data cuaca dan data lalu lintas penerbangan; 2. Melaksanakan tugas sebagai asisten atau melaksanakan pemanduan lalu lintas penerbangan; 3. Mengolah data operasi penerbangan pada unit pemanduan Jalu lintas penerbangan yang menggunakan sistem automasi (ATC Automation); 4. Melaksanakan performance check dalam —_rangka erpanjangan sertifikat kecakapan (Lisensi dan Rating); 5. Ikut serta dalam kegiatan SAR secara nasional atau internasional; 6. Menyiapkan data komunikasi radio dinas tetap pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; 7. Melaksanakan komunikasi radio dinas tetap pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; 8 Menyiapkan data komunikasi radio dinas bergerak/ informasi penerbangan (AFIS) pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; 10 n 2. 2B. 14. 16. 16. v, 19, 20. a. Melaksanakan komunikasi radio dinas bergerak/ informasi penerbangan (APIS) pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Menyiapkan data komunikasi radio dinas tetap yang mempergunakan landline teletype (Telex) pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Melaksanakan komunikasi radio dinas tetap yang mempergunakan landline teletype (Telex) pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Mencatat, menginventarisasi dan memperbaharui dokumen, annex dan referensi data informasi aeronautika; Menerima, memeriksa serta mengirim berita rencana penerbangan, _kedatangan, —_keberangkatan —_serta perubahannya pada unit pelayanan informasi aeronautika; ‘Memutakhirkan data informasi buku AIP Indonesia dan luar negeri serta dokumen penunjang lainnya pada unit pelayanan informasi aeronautika; ‘Memutakhirkan NOTAM pada NOTAM display board pada unit pelayanan informasi aeronautika; Mencatat dan membuat laporan tugas pada log book pada unit pelayanan informasi aeronautika; Mengumpulkan, memilah, mengedit NOTAM untuk pembuatan Monthly NOTAM sumunaries/ printed plain language summaries (PPLS) pada unit pelayanan informasi aeronautika; . Mengumpulkan, memilah, megedit NOTAM untuk pembuatan pre flight information bulletin (PIB) pada unit pelayanan informasi aeronautika; Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan elektronika penerbangan kategori A; Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan elektronika penerbangan kategori B; Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan elektronika penerbangan kategori C; . Melaksanakan pemeliharaan tingkat I peralatan elektronika penerbangan kategori A; 8 23, 24. 2, 26. 27, 29, 30, 31. 32, 37. Melaksanakan pemeliharaan tingkat I peralatan elektronika penerbangan kategori B; Melaksanakan pemeliharaan tingkat I peralatan elektronika penerbangan kategori C; Melaksanakan pemeliharaan tingkat Hl peralatan elektronika penerbangan kategori C; Melaksanakan —pemeliharaan tingkat II]_peralatan elektronika penerbangan kategori C; Melaksanakan Kegiatan performance check _peralatan elektronika penerbangan kategori C; Menggambar teknis instalasi_ pemasangan _fasilitas elektronika penerbangan; Melaksanakan pemeliharaan tingkat II'peralatan elektronika penerbangan kategori A; Melaksanakan pemeliharaan tingkat II peralatan elektronika penerbangan kategori B; Melaksanakan pemeliharaan tingkat IV _peralatan elektronika penerbangan kategori C; Menyiapkan pelaksanaan flight kalibrasi dan flight fasilitas elektronika penerbangan; . Menganalisis kebutuhan suku cadang peralatan elektronika penerbangan kategori C; Menyusun petunjuk teknis instalasi peralatan elektronika penerbangan kategori C; . Menyusun petunjuk teknis pengoperasian dan pemeliharaan peralatan elektronika penerbangan kategori C; . Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan _listrik penerbangan kategori A; Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan _listrik penerbangan kategori B; . Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan _listrik penerbangan kategori C; 39, 40, a 42, 7, 48, 49. 51. 82, Melaksanakan pemeliharaan tingkat I peralatan_listrik penerbangan kategori A; Melaksanakan pemeliharaan tingkat I peralatan listrik penerbangan kategori B; Melaksanakan pemeliharaan tingkat 1 peralatan listrik penerbangan kategori C; Melaksanakan pemeliharaan tingkat Il peralatan listrik penerbangan kategori C; . Melaksanakan pemeliharaan tingkat Ill peralatan listrik penerbangan kategori C; |. Melaksanakan kegiatan performance check peralatan listrik penerbangan kategori C; . Menggambar teknis instalasi pemasangan fasilitas listrik penerbangan; . Melaksanakan pemeliharaan tingkat II peralatan listrik penerbangan kategori A; Melaksanakan pemeliharaan tingkat II peralatan listrik penerbangan kategori B; Melaksanakan pemeliharaan tingkat IV pefalatan listrik penerbangan kategori C; Menyiapkan pelaksanaan flight kalibrasi dan flight fasilitas listrik penerbangan; . Menganilisis_kebutuhan suku cadang peralatan listrik penerbangan kategori C; Menyusun petunjuk teknis instalasi peralatan listrik penerbangan kategori C; Menyusun petunjuk teknis pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik penerbangan kategori C; . Memeriksa kondisi dan fungsi fasilitas sisi udara Bandar udara meliputi landasan pacu, taxway dan apron serta fasilitas penunjangnya, dan lain-lain; . Memeriksa kondisi dan fungsi peralatan fasilitas bandara seperti traktor, mower, runway sweeper, dll; 10 56. 97. 58, 59. 60. 61 62, Membuat gambar teknik terinci fasilitas infrastruktur bandara; Menyiapkan dan mengoperasikan peralatan _fasilitas bandara; Melaksanakan pengolahan dan pemutakhiran data fasilitas infrastruktur bandara; Mengolah dan memutakhirkan data peralatan_fasilitas bandara; Menyiapkan bahan pengujian kekuatan landasan, taxiway dan apron bandara; Mengawasi pelaksanaan pemotongan objek-objek yang diidentifikasikan obstacle di sekitar bandara; Mengawasi pekerjaan penyiapanlahan__renicana pembangunan bandar udara; Mengukur profil fasilitas sisi udara untuk pembuatan desain profil; 63. Menggambar desain profil fasilitasi sisi udara bandar udara; 64. Menyiapkan tool, ground support equipment (GSE) dan & buku pedoman; Melaksanakan kegiatan pekerjaan SB,ADSI; 66. Melepas dan mengganti komponen; 67. 69, 70. 74. Menginspeksi rangka pesawat (airframe); }. Menginspeksi mesin pesawat udara; Melaksanakan swing compass pesawat udara; Melaksanakan weight and balance (penimbangan) pesawat udara; |. Melaksanakan trouble shooting rangka pesawat (airframe); . Melaksanakan trouble shooting mesin pesawat udara; . Melaksanakan uji operasional sistem pesawat (run-up) dan membuat laporan hasil ujinya; Melaksanakan overhoul komponen pesawat udara; n 76. 7. 2. 7. 80, 81. 26, 87, Melaksanakan tugas sebagai onboard mechanic; Melakukan pembaruan (up-date) data teknik pesawat udara seperti components status, aircraft status, pencatatan log book revisi maintenance manual dll; Menyusun pedoman/ —petunjuk —teknis __perawatan, modifikasi dan perbaikan terhadap fasilitas uji kalibrasi; Melaksanakan perbaikan-perbaikan dan kalibrasi terhadap peralatan fasilitas uji kalibrasi dan perlengkapannya; Memeriksa peralatan pengujian dan peneraan serta console dengan mencocokkan parameter-parameter standar yang ditetapkan; Menyiapkan penerbangan kalibrasi dari segi kelengkapan peralatan pengujian dan peneraan/ console serta alat bantunya; Melaksznakan function check peralatan pengujian dan peneraan sebagai standar kalibrasi alat bantu navigasi penerbangan; . Mencatat unjuk kerja peralatan pengujian dan peneraan fasilitas Keselamatan penerbangan berdasarkan data/ informasi sebagaimana adanya; Melaksanakan ramp test peralatan fasilitas uji kalibrasi sesuai standar yang ditentukan; Menyiapkan data/ informasi fasilitas keselamatan Penerbangan yang akan ditera/ dikalibrasi beserta form pengisian data-data parameter; . Mengisi form pengisian data-data parameter; Menyiapkan peralatan groundtrak/ theodolite ke lokasi/ stasiun fasilitas keselamatan penerbangan dengan cepat, cermat dan akurat; Menuntun pesawat dara kalibrasi agar terbang pada jalur/ sudut azimuth dan elevasi yang benar dan tepat; . Menguji dan menera terhadap peralatan _fasilitas keselamatan penerbangan sesuai standar operasional yang tercantum dalam OA P. 8200.1 IFIM (Indonesian Flight Inspection Manual); 12 89. Memberikan event mark untuk membantu panel operator melakukan interpolasi/perhitungan hasil teraan; 90. Mengoperasikan semua alat bantu groundtrak guna membantu pekerjaan operator console dan PIC saat melakukan pengujian dan peneraan terhadap_fasilitas keselamatan penerbangan; 91, Mecatat parameter/ data-data optimum dari hasil peneraan dalam konsep form laporan - fasilitas keselamatan penerbangan; 92. Memeriksa kelengkapan peralatan pengujian dan peneraan, dokumen kalibrasi untuk dikembalikan kepada petugas laboratorium darat; 98. Merawat laboratorium darat dan udara; 94. Mengkalibrasi : a) Peralatan groundtrack; b) Peralatan theodolite; ©) Peralatan signal generator. 95. Mencatat kordinat GPS lokasi atau daerah pada saat misi kalibrasi; 96. Mengecek prosedur penerbangan; 97, Perawatan ground support equipment (GSE); 98. Melaksanakan tugas jaga. b, Teknisi Penerbangan Pelaksana Lanjutan : 1. Melaksanakan performance check dalam —_rangka perpanjangan sertifikat kecakapan (lisensi dan rating); 2. Menyiapkan, mengolahdata yang terkait dengan alokasi SSR Mode A, C, ; 3. Ikut serta dalam kegiatan SAR secara nasional atau internasional; 4. Merancang, mengevaluasi prosedur pelayanan pemanduan alu lintas penerbangan; 13 10. n. 12, 13. 15. 16. 17. Memandu lalu lintas penerbangan menggunakan prosedur ADS/ CPDLC/ RNP/ RVSM; ‘Melaksanakan supervisi keselamatan penerbangan; Melaksanakan koordinasi dengan instasi lain atau unit pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan (nasional/ internasional); Melaksanakan investigasi/ evaluasi_-keluhan _pihak Pengguna jasa pelayanan pemanduan alu lintas, penerbangan (incident/ accident); Mengavwasi tugas operasional (PTO) pemanduan lalu lintas penerbangan; Mengawasi tugas operasional (PTO) menggunakan prosedur ADS/ CPDLC/ RNP/ RVSM; Menyiapkan data informasi penerbangan domestik yang mempergunakan RDARA pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Memandu komunikasi komunikasi kepada pesawat udara diluar control airspace pada jalur penerbangan domestik dengan mempergunakan RDARA pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Menyiapkan data informasi penerbangan_internasional dengan menggunakan MWARA pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Memandu komunikasi kepada pesawat udara diluar control airspace pada jalur penerbangan intemasional dengan mempergu-nakan MWARA pada unit stasiun radio penerbangan di bandara; Memutakhirkan data informasi (hand amandemend) pada eta-peta pererbangan pada unit pelayanan informasi aeronautika; Membuat draft peta-peta penerbangan, pada unit pelayanan informasi zeronautika; Mengumpulkan, memasukkan NOTAM serta informasi aeronautika lainnya untuk kegiatan self briefing dan telepon briefing, pada unit pelayar.2~ informasi aeronautika; 4 18. 19, 20, a. 23. 24. 26. 27. 29, Membuat NOTAM yang menyangkut penetapan, kondisi atau perubahan fasilitas, pelayanan, prosedur fasilitas penerbangan serta kondisi bahaya, pada unit pelayanan informasi aeronautika; Mengumpulkan, menyusun data informasi NOTAM serta sumber lain untuk bahan pembuatan konsep AIP supplement, pada unit pelayanan informasi aeronautika; Mengumpulkan, menyusun data _informasi, AIP supplement, NOTAM permanen serta sumber lain untuk bahan usulan/ masukan pembuatan-pembuatan konsep AIP amandement atau hand amandement buku aeronautical information publication (AIP) pelayanan__informasi aeronautika; Mengumpulkan, menyusun data informasi aeronautika untuk bahan usulan/ masukan sumber pembuatan aeronautical information circulair (AIC) pada unit pelayanan informasi aeronautika; Melaksanakan pertukaran informasi dengan unit pelayanan anformasi aeronautika; Melayani pelaksanaan flight kalibrasi dan flight fasilitas elektronika penerbangan; Melaksanakan pemeliharaan tingkat Il yaitu perbaikan kerusakan sedang peralatan elektronika _penerbangan Kategori B; Melaksanakan kegiatan performance check _peralatan elektronika penerbangan kategori B; Melaksanakan ground check —_fasilitas _elektronika penerbangan; Menganalisis kebutuhan suku cadang peralatan elektronika penerbangan kategori B; Mengoreksi gambar teknis instalasi pemasangan fasilitas elektronika penerbangan; Melaksanakan pemeliharaan tingkat IV _peralatan elektronika penerbangan kategori B; Membuat rekapitulasi kerusakan dan perbaikan fasilitas elektronika penerbangan; 15 32. 33, 34, 36. 37. 38, 39. Menganalisis kerusakan dan membuat langkah-langkah perbaikan fasilitas elektronika__penerbangan dari pemeliharaan tingkat Il dan III; Memberikan teori teknis peralatan kepada _teknisi elektronika penerbangan untuk mendapatkan_ sertifikat kecakapan terampil dan rating peralatan kategeri C; Memberikan praktek pengoperasian, pemelinaraan, trouble shooting, penggunaan alat ukur, analisis peralatan kepada teknisi elektronika penerbangan untuk mendapatkan rating terampil peralatan kategori C bagi pemegang sertifikat kecakapan terampil; Menganalisis kebutuhan suku cadang peralatan elektronika penerbangan kategori A; Mengevaluasi dan menganalisis _kinerja_peralatan elektronika penerbangan kategori C dan kelengkapannya; Merencanakan kebutuhan alat ukur untuk pemeliharaan peralatan sistim fasilitas elektronika penerbangan; Menyiapkan spesifikasi teknis kegiatan pengadaan dan pemasangan fasilitas elektronika penerbangan; Melayani pelaksanaan flight kalibrasi dan flight fasilitas listrik penerbangan; Melaksanakan pemeliharaan tingkat III peralatan listrik penerbangan kategori ‘Melaksanakan performance check peralatan _listrik penerbangan kategori B; ._ Melaksanakan ground check fasilitas listrik penerbangen; . Menganalisis kebutuhan suku cadang peralatan listrik penerbangan kategori B; Mengoreksi gambar teknis instalasi pemasangan fasilitas listrik penerbangan; Melaksanakan pemeliharaan tingkat IV peralatan listrik penerbangan kategori B; Membuat rekapitulasi kerusakan dan perbaikan fasilitas listrik penerbangan; 16 46. 47. 48, 49. 51. 52. 56. 57. 58. 59, 61, Menganalisis kerusakan dan membuat langkah-langkah perbaikan fasilitas listrik penerbangan dari pemeliharaan tingkat I dan 111; Memberikan teori teknis peralatan kepada teknisi listrik penerbangan untuk mendapatkan sertifikat kecakapan terampil dan rating peralatan kategori C; Memberikan praktek pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting, penggunaan alat ukur, analisis peralatan kepada teknisi listrik penerbangan untuk mendapatkan rating terampil peralatan Kategori C bagi pemegang sertifikat kecakapan terampil; Menganalisis kebutuhan suku cadang peralatan listrik penerbangan kategori A; Mengevaluasi dan menganalisis kinerja peralatan listrik penerbangan kategori C dan kelengkapannya; Merencanakan kebutuhan alat ukur untuk pemeliharaan peralatan sistim fasilitas listrik penerbangan; Menyiapkan spesifikasi teknis kegiatan pengadaan dan Pemasangan fasilitas listrik penerbangan; Menilai kondisi dan fungsi infrastruktur bandar udara; Menilai kondisi dan fungsi peralatan fasilitas bandar udara; . Memeiihara fasilitas infrastruktur bandar udara; Memelihara peralatan fasilitas bandar udara; Memeriksa gambar teknik terinci fasilitas infrastruktur bandar udara; Mengamati ketinggian bangunan, bukit dan benda tumbuh disekitar bandar udara; Mengamati pemberian tanda dan pemasangan lampu pendirian obyek-obyek yang diidentifikasi obstacle; Melakukan inventarisasi status lahan bandar udara dan menghitung kebutuhan Jahan bandar udara; Menghitung hasil pengukuran profil fasilitas sisi udara bandar udara; 7 62. 63. 67. 69. 70. 22. 74, B. Membuat rencana perawatan pesawat udara dan peralatan pendukung; Membuat work order, referensi dan petunjuk pelaksanaan kegiatan; Membuat maintenance release pesawat udara; Menginspeksi a) Rangka pesawat (airframe); b) Mesin pesawat udara; ©) Sistem IERA (Instrument, Electronic, Radio and Avionics); ‘Melaksanakan swing compass pesawat udara; Melaksanakan weight and balance (penimbangan) pesawat udara; Melaksanakan trouble shooting : a) Rangka pesawat (airframe); 'b) Mesin pesawat udara; ©) Sistem IERA (Instrument, Electronic, Radio and Avionics); Melaksanakan overhoul komponen pesawat udara; Melaksanakan uji terbang; Membuat laporan service difficulty report (SDR); Melaksanakan tugas sebagai onboard mechanic; Melaksanakan sosialisasi. manual/ pedoman/ prosedur perawatan pesawat udara dan peraiatan pendukung pada maintenance dan CASR; Melakukan pembaharuan (up-date) dokumentesi pesawat ‘dara seperti C of A, C of R, STKM, Radio Permit, dil; Menyusun pedoman/ petunjuk teknis_perawatan, ‘modifikasi dan perbaikan terhadap fasilitas uji kalibrasi; 18 76. 7. 28. 79. 81. 82. 84, 87. Melaksanakan modifikasi terhadap peralatan fasilitas ji kalibrasi; Mengawasi persiapan misi penerbangan kalibrasi dari segi Kelengkapan peralatan pengujian dan penetaan/ concole serta dokumen indonesia flight inspection manual; Memantau performance (unjuk kerja) peralatan pengujian dan peneraan/ concole fasilitas keselamatan penerbangan sepanjang rute penerbangan; Memantau dan mengawasi__persiapan__peralatan groundtrak/ theodolite di lokasi/ stasiun _fasilitas keselamatan penerbangan; Memantau dan memeriksa unjuk kerja alat penerima signal dari pada fasilitas keselamatan penerbangan serta mencoba pada recorder; Memandu pesawat terbang dalam pengujian dan peneraan fasilitas keselamatan penerbangan sesuai dengan cheklist dan standar operasional yang tercantum dalam AO.P8200.1.IFIM (Indonesia Flight Inspection); Menguji dan menera terhadap fasilitas keselamatan enerbangan sesuai standar operasional yang tercantum dalam OAP.8200.IFIM (Indonesia Flight Inspektion Manual); Memberitahukan kepada Teknisi didarat untuk melakukan adjustment/ penyetelen/ reseting peralatan fasilitas ‘keselamatan penerbangan sesuai dengan toleransi; Menganalisis dan mengolah laporan hasil kalibrasi fasilitas keselamatan penerbangan secara lebih detail didata base computer laboratorium darat dan dituangkan dalam bentuk final report untuk ditandatangani oleh PIC dan fasilitas keselamatan penerbangen; Melakukan studi banding regional tentang flight inspection; ‘Merawat laboratorium darat dan udara; Mengkalibrasi: a) Peralatan airtrak; b) Peralatan blackbox; 19 88. 89, 90. Mengadakan pengecekan surveylance bandara tentang flight safety; Mencek prosedu penerbangan; Melaksanakan tugas jaga. . Teknisi Penerbangan Penyelia 1 10. n. Melaksanakan performance check dalam rangka Perpanjangan sertifikat kecakapan (lisensi dan rating); Tkut serta dalam kegiatan SAR secara nasional atau internasional; Merancang pembaharuan, unjuk kerja piranti_ lunak (software), piranti keras (hardware), environment (lingkungan); Menyiapkan perumusan —_pengelolaan_pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan; Merencanakan pengembangan dan peningkatan sistim pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan yang efektif secara lokal, nasional, sesuai ATC master plan; Menyiapkan data komunikasi radio dinas tetap yang mempergunakan “landline teletype” (AMSC dan MSC) pada unit stasiun radio penerbangan di bandar udara; Melaksanakan komunikasi radio dinas tetap yang mempergunakan landline teletype (AMSC atau MSC) pada unit stasiun radio penerbangan di bandar udara; Melaksanakan koordinasi berita penerbangan dengan ATS ‘unit terkait di bandar udara; Melaksanakan performance check rating yang diperol bandara sesuai dengan lisensi yang dimiliki; di Menerima dan menyampaikan laporan berita-berita post flight information/ briefing kepada pimpinan untuk Klarifikasi pada unit pelayanan informasi aeronautika; Mengesahkan pengisian rencana_penerbangan (FPL) berjadwal maupun tidak berjadwal termasuk pengesahan repetite flight plan (RFP) pada unit pelayanan informasi aeronautika; 20 12, 14. 15. 16. 17. 18. 19. 2, Memasukkan dan menyampaikan data rencana penerbangan (FPL) berjadwal maupun tidak berjadwal termasuk RPL kedalam komputer/ unit terkait pada unit pelayanan informasi acronautika; Menyiapkan laporan bulanan kegiatan dan kondisi operasional pada unit pelayanan informasi aeronautika; Melaksanakan pemeliharaantingkat Ill peralatan elektronika penerbangan kategori A; Melaksanakan pemeliharaan tingkat IV _peralatan elektronika penerbangan kategori A; Menganalisis kerusakan dan membuat langkah-langkah perbaikan fasilitas_elektronikapenerbangan dari pemeliharaan tingkat 1V; Melaksanakan supervisi_kinerja_“teknisi_elektronika Penerbangan di suatu bandara/ balai elektronika/ subdit/ subdin udara; Memberikan teori_teknis peralatan kepada _teknisi elektronika penerbangan untuk mendapatkan sertifikat kkecakapan ahli dan rating peralatan kategori C; Memberikan teoriteknis peralatan kepada _teknisi elektronika penerbangan untuk mendapatkan. sertifikat kecakapan terampil dan rating peralatan kategori Memberikan praktek pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting, penggunaan alat ukur, analisis peralatan kepada teknisi elektronika penerbangan untuk mendapatkan rating ahi peralatan Kategori C bagi pemegang sertifikat kkecakapan ahi; Memberikan praktek pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting, penggunaan alat ukur, analisis peralatan kepada teknisi elektronika penerbangan untuk mendapatkan rating terampil peralatan Kategori B bagi pemegang sertifikat kecakapan terampil; Melaksanakan performance check peralatan elektronika penerbangan Kategori A; Merencanakan kebutuhan mock up untuk pemeliharaan peralatan sistim fasilitas elektronika penerbangan; a 24, 26. 27. 31. 32, Menyusun spesifikasi teknis kegiatan pengadaan dan pemasangan fasilitas elektronika penerbangan; Mengawasi pemeliharaan/ pembangunan fasilitas peralatan dan kelengkapannya serta pemasangan peralatan; Menyiapkan format inspeksi dan komisioning fasilitas peralatan dan kelengkapannya; Melaksanakan pemeliharaan tingkat Il] peralatan_listrik penerbangan kategori A; Melaksanakan pemeliharaan tingkat IV peralatan listrik penerbangan kategori A; Menganalisis kerusakan dan membuat langkah-langkah perbaikan fasilitas listrik penerbangan dari pemeliharaan tingkat IV; Melaksanakan supervisi kinerja teknisi listrik Penerbangan di suatu bandara/ balai elektronika/ subdit/ subdin udara; Memberikan teori teknis peralatan kepada teknisi listrik penerbangan untuk mendapatkan sertifikat kecakapan ahli dan rating peralatan kategori C; Memberikan teori teknis peralatan kepada teknisi listrik penerbangan untuk mendapatkan sertifikat kecakapan terampil dan rating peralatan kategori B; Memberikan praktek pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting, penggunaan alat ukur, analisis peralatan kepada telisi listrik penerbangan untuk mendapatkan rating ahli peralatan Kategori C bagi pemegang sertifikat kecakapan ahli; Memberikan praktek pengoperasian, pemeliharaan, trouble shooting, penggunaan alat ukur, analisis peralatan kepada teknisi listrik penerbangan untuk mendapatkan rating abli peralatan kategori B bagi pemegang sertifikat kecakapan terampil; Melaksanakan performance check peralatan _listrik penerbangan Kategori A; Merencanakan kebutuhan mock up untuk pemeliharaan peralatan sistim fasilitas listrik penerbangan; 22 37. 39, 40. 41. 42, 43, 45. 46. 47. 49, 51. 52. 53. 54, Menyusun spesifikasi teknis kegiatan pengadaan dan pemasangan fasilitas listrik penerbangan; Mingawasi pemeliharaan/ pemba-ngunan fasilitas peralatan dan kelengkapannya serta pemasangan peralatan; Menyiapkan format inspeksi dan komisioning fasilitas peralatan dan kelengkapannya; Menilai hasil pemeliharaan fasilitas infrastruktur bandar udara; ‘Menilai hasil pemeliharaan peralatan fasilitas bandar udara; Mengawasi pelaksanaan pembangunan _fasilitas infrastruktur bandar udara; Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan fasilitas infrastruktur bandar udara; Mengawasi pengadaan fasilitas infrastruktur bandar udara; Mengawasi pengoperasian/ pemeliharaan peralatan fasilitas bandar udara; Memeriksa dan menilai material konstruksi untuk kegiatan pembangunan fasilitas infrastruktur bandar udara; Mengoreksi terhadap gambar disain profil fasilitas sisi udara bandar udara; Membuat rencana perawatan pesawat udara dan peralatan pendukung; Melaksanakan RII (Requirement Inspection Item); Memodifikasi sistem komponen pesawat atau peralatan pendukung perawatan pesawat udara yang telah direncanakan; Memodifikasi pesawat udara dan membuat laporan hasil modifikasinya; Memodifikasi terhadap peralatan fasilitas uji kalibrasi; Menyusun pedoman/ petunjuk teknis pengujian dan Peneraan/ kalibrasi alat bantu navigasi penerbangan; Melaksanakan flight calibration engineering: 2B 55. Menguji penerimaan signal dari peralatan fasilitas navigasi keselamatan penerbangan; 56. Menganalisis dan mengolah laporan hasil kalibrasi fasilitas keselamatan penerbangan secara lebih detail di data base computer laboratorium darat dan ditungkan dalam bentuk final report untuk ditandatangani olch PIC dan fasilitas keselamatan penerbangan; 57. Profeciency check panel operator dan theodolite operator; 58. Melaksanakan sosialisasi manual / pedoman prosedur Pengujian dan peneraan alat bantu navigasi penerbangan dan fasilitas keselamatan penerbangan; 59. Mencek surveylance bandara tentang flight safety; 60. Melaksanakan tugas jaga. (2) Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud ayat (1) yang melaksanakan Kegiatan pengembangan profesi dan _penunjang tugas Teknisi Penerbangan diberikan nilai_angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Pasal 8 Apabila pada suatu unit Kerja tidak terdapat jenjang jabatan Teknisi Penerbangan yang melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) , Teknisi Penerbangan yang satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatan dapat melakukan tugas tersebut berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Pasal 9 Penilaian angka kredit Teknisi Penerbangan yang melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud. dalam Pasal 7 ayat (1), ditetapkan sebagai berikut : 1. Teknisi Penerbangan yang melaksanakan tugas di-atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1; 2. Teknisi Penerbangan yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1. 24 Pasal 10 ¢ Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit, terdiri dari a. Unsur utama; b. Unsur penunjang. (2) Unsur utama tesdiri dari a. Pendidikan; b. Pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan_ serta kelancaran lalu lintas penerbangan; ¢. Pengembangan profesi Teknisi Penerbangan. @) Unsur penunjang, adalah pendukung kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4; (4) Rincian kegiatan Teknisi Penerbangan dan angka kredit dari masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I. Pasal 11 (1) Jumlah angka Kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/ pangkat Teknisi Penerbangan adalah sebagaimana te:cantum dalam Lampiran II, dengan ketentuan: a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; b. Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang, 2) Teknisi Penerbangan yang memiliki angka kredit melebihi angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat berikutnya; (3) Teknisi Penerbangan yang memperoleh angka kredit untuk kenaikan jabatan/ pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan/ pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/ 5 6) © @ @ Pangkat setingkat lebih tinggi berasal dari kegiatan keselamatan penerbangan dan kelancaran lalu lintas penerbangan dan/ atau pengembangan profesi Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud ayat (2) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua fingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka Teknisi Penerbangan yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan : a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan; b. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Teknisi Penerbangan yang naik jabatan sebagaimana dimaksud ayat (4) setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk Kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan unsur utama; Teknisi Penerbangan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan Tuang Ill/d, setiap tahun sejak menduduki jabatan/ pangkatnya Wajib_mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan keselamatan penerbangan dan kelancaran lalu lintas penerbangan dan/ atau pengembangan profesi. Pasal 12 Teknisi Penerbangan yang secara bersama-sama membuat karya tulis/ karya ilmiah di bidang Keselamatan penerbangan dan kelancaran Ialu lintas penerbangan, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut: @. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama; 'b. 40% (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu. Jumlah penutis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hurufb adalah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. 26 BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT. Pasal 13 (2) Untuk Kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Teknisi Penerbangan wajib mencatat atau menginventarisir seluruh kegiatan yang dilakukan; (2) Apabila hasil catatan atau inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat, secara hirarkhi Teknisi Penerbangan dapat mengajukan usul penilaian dan penetapan angka kredit; 3) Penilaian dan penetapan angka Kredit Teknisi Penerbangan dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu setiap 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Pasal 14 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara atau pejabat eselon Il yang membidangi pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran Jalu lintas penerbangan bagi Teknisi Penerbangan Pelaksana sampai dengan Teknisi Penerbangan Penyelia; (2) Dalam menjalankan tugas, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dibantu oleh Tim Penilai Angka Kredit Teknisi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara atau pejabat eselon II yang membidangi pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Dizektorat Jenderal. Pasal 15 (1) Anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penerbangan, adalah Teknisi Penerbangan dengan susunan sebagai berikut : a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; ¢. Seorang Sekretaris merangkap anggota; d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. a7 (2) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai Teknisi Penerbangan, adalah a. Jabatan/ pangkat serendah-rendahnya sama dengan jabatan/ pangkat Teknisi Penerbangan yang dinilai; b. Memiliki keablian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Teknisi Penerbangan; dan ¢. Dapat aktif melakukan penilaian. (3) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat dipenuhi dari Teknisi Penerbangan, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Teknisi Penerbangan; (4) Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Penilai Direktorat Jenderal, ditetapkan oleh Menteri Pethubungan; (5) Masa jabatan Tim Penilai, adalah 3 (tiga) tahun. Pasal 16 @) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan; 2) Apabila terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai Pengganti. Pasal 17 Tata Kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Teknisi Penerbangan ditetapkan oleh Menteri Perhubungan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Teknisi Penerbangan. Fasai 18 Usul Penetapan angka kredit diajukan oleh Pimpinan Unit Kerja Teknisi Penerbangan yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya eselon II) kepada Direktur Jenderal Perhubungen Udara atau pejabat eselon Il yang membidangi pelayanan keamanan dan keselamatan Penerbangan serta Kelancaran lalu lintas penerbangan sepanjang mengenai angka kredit Teknisi Penerbangan Penyelia di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 28 Pasal 19 (1) Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Teknisi Penerbangan sesuai dengan peraturan__perundang- undangan yang berlaku; (2) Terhadap Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, tidak dapat diajukan keberatan oleh Teknisi Penerbangan yang bersangkutan. BAB VII PENGANGKATAN DALAM JABATAN, TEKNISI PENERBANGAN Pasal 20 Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Teknisi Penerbangan adalah Menteri Perhubungan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan Teknisi Penerbangan, adalah a. Berijazah D.lI dari Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan {ATKP) atau D.ll dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI); b, Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat golongan ruang Il/b; ¢. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; (2) Bagi PNS Julusan D.lI di luar ATKP/ STPI sebagaimana dimksud ayat (1) harus lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan. Pasal 22 Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 21, pengangkatan dalam jabatan Teknisi Penerbangan, harus pula : 29 a. Berdasarkan formasi jabatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara berdasarkan usulan Menteri Per ‘hubungan, setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN; dan b. Memenuhi jumlah angka Kredit minimal yang ditetapkan untuk jenjang jabatan/ pangkatnya qa 2) Fengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Pasal 23, jabatan Teknisi Penerbangan dapat dipertimbangkan dengan ke a cetentuan sebagai berikut : Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 atau Pasal 22; b. Memiliki pengalaman di bidang keselamatan penerbangan dan kelancaran lalu lintas penerbangan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; dan ©. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia B pensiun berdasarkan jabatan terakhir yang didudukinya. agi PNS yang berijazah SMU/ SMK dan telah lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan keamanan dan k di perpindahan jabatan, apabila : ceselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan lapat diangkat dalam jabatan Teknisi Penerbangan melalui Sekurang-kurangnya telah menduduki pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang I/b; Memiliki pengalaman di bidang pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencpai usia pensiun berdasarkan jabatan terakhir yang didudukinya; dan Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bermilai beik dalam 1 (satn) tahun terakhir. @) Pendidikan SMU/ SMK sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan any igka kredit sebesar 25 (dua puluh lima) dan sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan keamanan dan ke selamatan penerbangan .c-'a kelancaran lalu lintas penerbangan diberikan angka kredit sesuai Lampiran I. 30 (4) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), adalah sama dengan Pangkat yang dimiliki, dan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. BAB VIII PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 24 (1) Teknisi Penerbangan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Teknisi Penerbangan Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang Ill/c, dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jabatan/ pangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Teknisi Penerbangan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki jabatan/ pangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan keselamatan penerbangan dan kelancaran lalu lintas penerbangan dan/ atau pengembangan profesi @) Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2), Teknisi Penerbangan juga dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila : a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat; b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; © Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Teknisi Penerbangan; dd. Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau €. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pasal 25 (1) Teknisi Penerbangan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dapat diangkat kembali dalam jabatan Teknisi Penerbangan, 31 (2) Pengangkatan Kembali dalam jabatan Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dari prestasi di bidang pelayanan kcamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Teknisi Penerbangan. Pasal 26 Teknisi Penerbangan diberhentikan dari jabatannya, apabila 1. Dalam jangka waktw 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi; 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau 3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat. Pasal 27 Pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dari jabatan Teknisi Penerbangan sebagaimana dimaksud Pasal 24, Pasal 25 dan Pasal 26 ditetapkan oleh Menteri Perhubungan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. GAB IX PENYESUAIAN NAMA DAN JENJANG JABATAN Pasal 28 (1) Dengan berlakunya Keputusan ini, maka nama dan jenjang jabatan Teknisi Penerbangan yang ditetapkan dalam Kepufusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Nomor 100/MENPAN/1988 disesuaikan dengan nama dan jenjang jabatan menurut Keputusan ini; 2) Penyesuaian jenjang jabatan menurut Keputusan ini didasarkan kepada hasil penetapan angka kredit terakhir yang dimiliki. 32 BABX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 Untuk kepentingan dinas dan/ atau dalam rangka menambah pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan karier, Teknisi Penerbangan dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lain, sepanjang memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan, BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 30 Keputusan pejabat_ yang berwenang mengangkat, memindahkan, membebaskan sementara, dan memberhentikan dalam dan dari jabatan Teknisi Penerbangan yang ditetapkan sebelum Keputusan ini ditetapkan, dinyatakan tetap berlaku. Pasal 31 Prestasi kerja Teknisi Penerbangan yang telah dilakukan sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Keputusan ini, masih dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 100/MENPAN/1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan ‘Teknisi Penerbangan. BAB XI PENUTUP Pasal 32 Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjat cleh Menteri Perhubungan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 33 Apabila ada perubahan mendasar dalam pelaksanaan tugas pokok Teknisi Penerbangan sehingga ketentuan dalam Keputusan ini tidak sesuai lagi, maka Keputusan ini dapat ditinjau kembali, 33, Pasal 34 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 100/MENPAN/1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Teknisi Penerbangan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 35 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Ditetapkandi: Jakarta ida tanggal: J _Nopember 2004 Menteri aratur Negara, / = ‘Taufiq Effendi 34 se SOT On USS tp Tee aT ERD aRON Te] (ise up soe vdeo nye urbatd eC unep Hap eure ween (vaewory oy! eure uns ureuttuau fel vetueguny sr eer wanna un ere edged ace ney webie oon! sa ejurputund vere nee wes eee ste vereeeeen| eSoevecaT ean uepieuat vn FR toe] redo np wep ec ony weaqueu ep Urn en evn oe weet vp verge rlarer eer] ston gear lone 95 eh] wer cry nu] logo yo ex ese} unos ep eeu] edn ewrtg 01 mmc 7 nvtwoaetine “VANLIGRO YON NYO NVONVEUSN3d ISIN TNOISONNd NVLVBVE NVIVIOSN NYIONR Tm rponeu ese yrs wet unp neta) 9 7 ndash ‘etuogming ope wisn un ee (ogre osn ote estans 1000 mv cvea _Pouertntun Bek dom sp ope are ep Ue or pan wba Ope HAS Wn eT Da) OBO] enna 109 eq put uermtnaueu tek dem stup ops senuny weer name ‘Erp urbrag ope MEAS TERE UTA) oa eal peng 100 omy even eg fm unrest de eup ope spony ep US uae ‘Erba ebony apy ST eS sooo | _savisen we oranda renting tt0 ope vena] Le ‘we ga Tora eee TS TTL 00 enboroed eg sxterymd sauyuneeteg stp ape enn a weRsnn weal po 1000 sem cy Sone ues in sped se aes execs wee 2 geen ae cape ptcopmy sewn] 1000 ess eusaen py ens eed Com seu ase meee 1 sroseuna | 700] WR ener] rasa tend et Lanna ent as Taal Seve URLS. RNR wt Rem SL Tne jp wea BHATIA Ur] 00 sede ‘hp ref ete eed Ue ANN esa LRLEEROR| ‘Rue ead 1000 sneer _sruod wel wn a um pur atu eopony vee Ch mR se Runes ony exes ys uel vatuogad sey nn ovo eveeny ey sewed veins uns vreriaod wp ebqusbiet eee Zh aba sora esa 4 su ne uepveund veveined venue vesnand ween 5 00 Tend ae eet vu ere REM UL Tei waco oro ebay ss Yammy ye na ee nn veneynqued reaen awa ‘ooo ig cen veosey (easosay nossa wren edit si opera os00 pas de, Seu ym rpg meted peta seneatuou Rene) can ye 00 ea reasrums cee a Tenney] eae mri eveeg en ebay uy eteny nn pe diegeet ade vp auon Tesuopieuy rev a Ue on pe amd venrreweresa | eo | av dey ec ed ont pu vpmue pegs mp epAUE| ermuy arn tele eid NE eI ened dt ron een iy sig urergwed wn LON tebe mus verano] arson uc TRG RN Te eon ‘ruung sete wi ess oveOuNS RYLON ANA] nested at on mend pn AVON Sam" Ynumu vnduntue wea ereooay Pa sre tt vest evedemg i peo fy tp str veteran ep ENA een enevny a ee een dt on 1h un eet ean ae KYLON #Fe HVLON Sep ueyNer| grey SR ela ewspueuy ‘pe eae tuted ueumop eve bu um emcpa veyed dt avon, pa eH wep eEAUER| oreaaay Ral ebengnins orf nn eps hang une uneyunney vate coo at woe, steerer mepanine omns on2 enrewaey TeReaR RENAE) | rl ere dt epg fe. say sep ae mare mnpsunu vp sarsatun won mete ~ a et erp fang ea st bape 9 nes nt rey oo ups ETP SEP oR RAS wens evn wrentoten bap juseus vtuegmnd el ent eeeied a ev sem _si oy teveg arp en ened ep sen ee Tec —eeea py ntoping ope g une Tan eed VN woe ener evesreea a ebumgeuns 0 hedumu utp nceumi baron! ew tn LeEeHuON| SEF RNR OY RIS ws 20 re vaya vemniocumu utp seunpvetiegmaet sl enter meses at eva erimi0y etry aang pepe ened eet ey spe R98 ayo png uebueeny opey ures wn wes evo, enor esd at exbcouoiny 0 orate ue msmucn amg! eu ap Leen ‘h i org ‘on SE EW HS eatag dt ug uerong op etiognind ey aeupony vee 6 ‘expo stig at wu adosn ‘ntoegming Ofer Pe (as me OSH! eine pe vemtncu tek Gra rep ope eexunany vee senda ae weswad dt mnnoe une! eesactinw ep wont ‘ay aad on wane ured ey senteba ep vee] vines eueneed dt mene unmet veyeentinw up ue “ennniay inert Sewn Leeteng wt neon weeyoRd enmrMR| ea a moe ting at ‘0 puns pny wp uray weve ede veto ‘eR PL Le He Set tung eruoy amen oy etwm pele ep Udo pape} (a) ret ere emp syetueluou ie um ey TRS eatag fal Mes asad vest seam mpeg compe cout eseuu vested uenschon| 9h pene Hewes Kn ed ewe Na! pe otoy, ue by nme Mag mma mre LevedueL ap PLN) uneasy pew oninestty voeagny vreau Romy unermee| venti ewsiendal omen enya yn mum mtn ina seer rae ev Yen eenquetnenqu stripe yoann emo eek eeering a sues ay eM Ep Unis wey th enw ews4 meee puny vee yet Bek LON ene veel meer dL Tare eveiema io ep toyovg vos, Leper as erewooe et Bs HYLON veaeaNd eur ee Vana] asd mere nee en eomud ULES] 12 or ean sis vetveseud see avy qe tA 22 ‘Dr ete! Funes vneed Supe rps unpey SameSmN 12 ave eryovn! ryan una uepe> ms nna SMB isan PRR FRE RO RROD EIEN Eh tama eae soe Ny ep EY HEH UEtESEd Lee fue ‘ote meet ean rest om coupes Urea Ure Zs | tue! peamop ued ba vemyeuRd vee 3b ‘Sinton wiageadonanen wend feepa vrei ero ek to) eemyoued HERE Sh vito] \eenoved rane ue i eur ueyua! ree PL abe Letiepeun! ewe URAC 1 etun ueeoURd VERE Ci vinta \ctieyao ouoane vemos iis nem nero 2 | settee my tn oe meron ov Tae ea exoemva | ooo evs enon ett ene vt eta — aa ve evi cheyenne wk eS 2 ote seme pp ee se “ewenma ero ge ere eter |__| covery ce tomas a en ted eae ee tose en ea nee sos sew eel in eatcone need soit secant ‘ome oe eran sat mea re 7a trom cay ae on set ssingas [ovo | _natenramn cerns eaves to tn ee sre 3a sen creas oe eo moon mass ear estas | ovo | nmetonracn hegre nea et a Geclbeisac amilacesaeacea exe | ein mr \sinnnienere en sats re a 7 oe vet hones enema epee mete a ES So texan nia tte aromas _ sensennce een tnpe ooo | emton nn ‘ora oa semaine nen Teen see sees an ta ores one ence \tansnseescne nea are Te aR a Tog a rein send teens ee ey a aan Sao ore ect nro ein ns ap rim eat 2 Sa] a rnin cca manning eee rene 5 Sasa a aan | tend nce nen ita wenger ; ; weer a one ae OES aN Ra ATOR] ewes wenkereuseeg at = eH ep eye Wy ueeneeS ese or | ed west cue iy ured ep Noayed vey Une 5 om were dl gcd un 68 Siem ERONOR UM! PN YOUN REREAD en esas er un 08 extanivad ya ened 9 6 veypund eRe] ‘pata evened dd ete un vevenooe! as] uted iiyfun eee yRund ee] ‘abe en wmweniuned | ebanaves a8] unRad eun eee und veRRE| Vinten eset eed net srbaqaves 0] ee! {1b wecyuEd ERATE ~ ata es a ewe nd tiger! ist etd veyed up vee} ot abe) tenes rad wruroeved any ened uersentnéo ve uereiien! Z| weercau Vn] ened dt seed un \ongund nn) ured eysedatou vp Uren + | Tadeo epieg at ewes ey sro are See Baan ep ed A yA] o Hf ‘ie ceeround wat ease eyelan t weed ie ep nnd we werdunqundueeeyoud east] ‘ey Barons emo Fal yang as ea wee, deereunt vp untpebot ufo suy ens enon ar vetienued rene Fe] venir smeeg ot ey were, eburseund vp vegeta voy nu de menor) 2 or Teal enone wae] ering dt veo oie uted veyeued yun dpa vera ROM] 9 ene oad ea a] ewer esnimeg a veo Luin eed vemanaed Yn pe UopRO UA eer a Op verte ete sein, vo nro ae uth ap een ooo Vite ertieg at vest ebaneued ORR Len py: eumuoon unmae| z z ze a tee Be untrn ne tue Bury venedepunw yas veep guna ‘ar 1 pedo ued ae ny ye vette woo ed deuce, ‘ems wer rea! weston! yore uu 82 meoIE org] uc + tiny wp ue, vee pe veneepa roterevenyena an | ce00 ed duet veternouna an UL PR URNS EE om UREN BE ‘Ae eeeGnund vp ee! ae ee] ey voter eee eure rue vp Ley sas Wins wera otemywund wep banana an ae] on00 yeuy vende veyed vee efur enqunu vp ures soeaton| 2 epee] eo oye vender wt ee eyed ve usr eouserogan 52 jeoetp Gk aster ems wn yoo! tl URE 8 ucemaued nym ‘Reamer oem oro | _ seen a ong yt vine ja wre youod Lee CZ xaueg arse were ee equ OM Zz Sa oRST oe esa nants vem Oreos ME tuo acoA ~ ‘ea weedy sda yas nen apa ne vaeRe Soetn m7 al ead a ye POD MORAN Tae ete were, ‘se ine nu pen Ay ELE Ne 5 Papen Taam 00 eon weurgeon! im uted pap LeU eee UReREERA arose bart 3inbe| ues 00 vere w crvas 78 vee hy ue ves RST Sh Teveip Be a6] ela ese 00 ened une euro rm eens bu reo! ure St ‘yeond ier Ybor] etna at cov re a Soave! 61 weed eg ERLE! NRE Hh eta Bek ‘abe send dt 00 eromedinnd Leto! am vemed a etun eeewwon! paren] C5 Teng Bur teste weeneed dt wo a seborsnns a8) women min aeeUmue! eat 2h : = o ey ite eo met mar tn een ven asym yom] edits ep vepetind ey ay nya nan ieepoled waa Se peu ue sue eyes weeny eaxyaund wae see ws ened ure! yun en yaneey eyeraa| eat a Seo red uty yr I YRRGE REI OF eae PO Ha bumceved nin] une ay sametiow ump eeation| 6 vinta ueiegeund 19) oreo oso veunodRUEReA Do ced ra rrreteoemantet ete ra oad i i i H tH een Gsry up foun vse es uegmoRpn niatoring ae Re epee ed yo eA TE I, ul mt eg Sumy ue ey vey ens epson 9 eee ol/E EE etary a i i 3 : ‘ 3 i ovens nay weber ep sur end uRbion| ena Aver argent ep rg ewEveg Bin peut 1s Ee np ea Spe Sas el muRD RRR a [Wad up eG ST NO PBN 01 a _runforqund ees eee vdeind eeoyed ranuon 6 EVE VAMUSIAAA [EIB VAAIE IE |B ‘ERDF 5 or Ura] feet toe utanoaed weve ovat 2 z g a “ean apa ‘rd wp Jeno veep uremer vtued ae ae 2 al | evened dt i |e lagi “saad ve nc np ame Tod ueep ype | 751 warn se seas ay We epwOKeRUON| r oy (nn Fe ae Dey Kaa VERT cad ‘een yay 6/8 i ainenrid a ete e, HT (waa ena eey O| ume oonan weer 25 SENT ee ‘EE eats eanguncd ose LE HEA LEE ib ebb rer] ‘eepieneod seduce Bons uneven Ob Thy ae iro RauTNoA Yaar By HG) a) als lian ‘Ramey iy ‘ea etuagdt ‘eae apn Leone sens Wael ueep ou peut On| He Tepe pS oh wurden oer nun opty mn eeu UR eeMmUeR| $209 este, ear tere vee aan “Tew ens nonce oy ae oe er erred ne ep et etueym! eon 12 ‘whee er azo = een np untied soy hedemucped neon se i Oa a TROT oa a wn stp von et weed pun’ ued eran wrwiseneega | aa al wate eas 50 ar wert eye tse vores crag reppouN Ye aR "Toes er oa 00 en 00 Teer zi9 rN ‘000 ener, eared oa aa 200 vente wo veer cz a) oo =a on worn oa eae ry oy cor caren fon we rou Le eGn Rated eeSOUM ‘Som weer ontario a a 7 ened dt wae Taher eeeneea a -s324e! varweptay sry urea! depeye ne vp Hon| Zr ene eed Te orien tay unsauep)ta c0e gO wD UN a evode puns up veep rsa uotrgound rmueetey BE tienda eney sey med ap mi venue on ee eee dt "Sree eI eas tian UR Sense vp et unsure ee An em eueu vp RUN ele ener at eves dt Coen evs dt POPPE eure dt H rid | 4) SMVBNAT a) aay ToRDI Helis FEE Ey | i 3 i i [Beate reed yea 5 Sa UDOT RAT Ee 3 3 5 2 ils ! a 5 a ! a ' il az a : | f ! ‘Hl ! i He | ‘eset yy uesmp re eri erg yun spelen» “veo {ek ur yo re Get nspaverion weg umRg | Re 0 ne veld vind nena ey naw 2 vemeg ak Jere rep Buk we eeu rg wD oa ener veep up Urn eK na rR URED | ener es veld vena! 5 uu py ey ee dee ie nerve evened uae verry omen wenden (url ee ste seer Saat mane wea ae meas ae] Seal my ie es ok) esto Tot arate atta pala vate 0 coy ane tas > ‘aval enang Terdeneg PRUNTURRESRURTORMFOH —@ alan ies oo we touts muerte tiga! vase emus end BR EMF RRR ALA yen] veto stun cnn watauga sep onsen oat fees esto fp pn pape ee oman data eu es wn etenad 2 estemes ey see) 4 ura nu vere tzu 9 tier eee emu cxtamd se Saeenet pe eit mam rt en cre mn] 2 | Eten wnanee Beacons wen ‘uted sen ya ez Be tungaed eiened 9A 9 su eran ip vince need mention mpc uncp enon| | vba unepn vere surat en ern Lene me bet eu eeu yaaa cxtapast ot TS OE veneer es vatpeu Sosa +8 \everepimvemaen Set org cueeg «| | unum tp vane eneenarip brite vena son secuem eas union emaneen inp caee| emumezveiavep nee netendtara peur eherren ipa erpriet exes] | cenetuiiequaineg| Red aT mene mp veseany en ope 9 oun | rete ‘ere esa vows enemy] vpuey3 byrey mara t wal T coy a a ureter ep uneead| fared | his bey eau hs ese epeyentntue vue erdncoong 9 mosting vem payee poy un gettin etn i n Ipuoys bynes zs “exoBey imesedy Oi aquoy oot ove ost oo oe o ‘noo HYaWAr 0g or oe 02 Ts a a woes vebveqioued : sstoja1 vejeiBoy ueevesyeieg Gunynpueg ONYrNANEE) “th Isajoig vebUeqUIEOUaA | veBueqiouad sejuy nel vezeoue 3} 298 ueBuegioved ueiewe| ove, 09 ozt r) 9 ey ze %08z 0804 vep ueueweoy ueverleag vewrpuag ywwin D Pil om wv hve uatuegeveg uye)| Pe) ened euesyejag uebuegiaveg ye) 3SVIN3S0Ud unsnn ON LG3YH VHONY FONYNY NYONOTOO INVIVEVE ONVINET™ NVONVENaNad ISINWSL ALVHONVEINVLVEYE NYDIVNEY NYG NVLVHONYONSd NAINA TWHININ SLY INN LIOSYM WIONY HY 002 U3EW3ON G : TWOONVL YOWON POOZIFLINYE I TB day ‘YeYORN UNLVUVEW NVYNNOVAVONSE EBLNSWN NYSfuLNd3H 1 NveIgWT

You might also like