You are on page 1of 136
Se eee eee ee ae ea am ee EY 1 Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali A Heal < x Ne s EEO, Ni NSN TT ENTE Al- Hilali, Abu Usamah Salim bin ‘Ted Syarah riadhush shalihin / penulis, Abu Usamah Salim bin ‘led Al-Hilali; penerjemah, M. Abdul Ghoffar ; pengedit, Mubarak BM Bamuallim, Abu Azzam. ~ Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005. 5 jil. ; 28 cm. Judul asli : Bahjatun naazhiriin syarh riyaadhish shaalihin. ISBN 979-3536-02-0 (ao. Jil. lengkap) ISBN 979-3536-01-2 Gil. 1) ISBN 979-3536-2658 Gil. 2) ISBN 979-3536-27-6 (j ISBN 979-3536-28-4 ISBN 979-3536-69-7 1, Hadis ~Kumpulan, 1, Judul. II, Ghoffar, M. Abdul, IIL. Bamuallim, Mubarak BM. IV. Azzam, Abu. 297.130 8 SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN Je Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang | BAB 39 HAK TETANGGA DAN WASIAT UNTUK SELALU BERBUAT BAIK KEPADANYA Islam mempererat hubungan masyarakat dengan sistem Rabbani yang mengarah kepada persatuan, kasils sayang, dan rasa tolong-menolong, sehinggy sistem kehidupan, baile di dunia maupun di alchirat benar-benar lurus, hususnya tetangga jika rumah saling berdempetan dan berdekatan. Allah 36 berfirman: at an are ate 1S 2S VG 1 LET © fon "Beribadablah leepuda Allah dan jangantah kane mempenreketukan-Nya dengan seswat pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tia (ibre dan bapak), Bab 39 — Mak Tetangga dan Wasiat untuk Selalu Berbuat Baik kepadanya SYARAH RIYADHUSH SHALIH karih kerabat, anak-anak yatim, orang-anang miskin, tetangga yang dekat dar tecanega yam ja, ternan soiewat, rv sabil dan harnboa sabayamnse (QS. An-Nisaa's 36) Allah Tabaarake wa Ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya agar hanya menyembah-Nya semata, tidak ada seluew bagi-Nya, Dia adalah Pencipta, Pemberi sizki, dan Pelimpah kenikmatan dan anugerah kepada sera makhluk- Nya dalam segala keadaan, Oleh karena itu, mereka berkewajiban untuk mengesakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pua dari makbluk-malhiuk ciptaan-Nya. Kemudian Dia menasihati agar berbuat bail kepada kedua orang tua, karena Dia telah menjadiken keduanya sebagai jalan kelaliranmu dari ke- tiadaan menjadi ada. Dan seringkali Allah 38 menyandinglan antara perintah untuk beribadah kepada-Nya dengan perintah untuls berbuat bail kepada kedua orang tua. Selanjutnya, Allah 3 menyambung perintah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan perintah untuk berbuat baik kepada kaum kerabat, baik laki-laki maupun perempuan. Kemudian, (_%)%) "Anale-anak yatim.” Yang demikian itu karena mereka telah kehilangan orang yang mengurus kepentingan mereka dan memberi nafkah, sehingga Allah 38 memerintahkan untuk berbuat baik kepada mereka serta menyayangi mereka. Lalu Dia berfirman: (/SG2h§y"Onang-orang miskin.” Mereka adalah orang-orang yang sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan yang tidak mendapatkan orang yang mau mencukupi kebutubanaya. Oleh karena itu, Allah swt memerintahkan untuk membantu mereka schingge dapat men- cukupi kebutuhan mereka dan menghilangkan kesengsaraan mereka, Setelah itu, Dia berfirmans 2h) Joly goth 3 rslisy "Teeangea yang deksat dan tetangga yang jawh,” Yakni, ancara dirim dan mereka terdapat hubungan kekerabatan, Sedangkan tetangga jauh adalah vetangga yang tidak memiliki hubungan kekerabatan antara dirimu dan mereka. Kemudian Dia berfirman: (255-43) "Teman sejawat."” Yakni, temanmu di tempat (tidale dalam perjalanan) maupun dalam perjalanaa. Selanjutnya, Dia berfirman: (4! 213) Ubnue sabil. "Yakni, yang singgah sejenak ditempatnau dalam perjalanan(aya). Lalu Dia berfirman: (Si S&L W3y "Dan hambe saheyamu, "Dan berbuat baik kepada para budak, karena budalc adalah orang lemah yang menjadi tawanan orang lain. [Bab 39 — Hak Tetangga dan Wariat untuk Selalu Berbuat Baik kepadanya Demikianlah Islam mengatur hubungan masyarakat dengan perbedaan tingkatan yang ada di antara mereka, yakni dengan sistem Rabbani yang menyatukan dan menghimpun anggota masyarakatnya dalam satu kalimat yang sama, maka alangkah indahnya agama ini seandainya ja memiliki para pelaksananya. HADITS NO. 303 ANI SIG AG BO TLE ei gejr-y Bate PEGI Shot LAR ISL y 2 ce sin ¢ Bip Sl 303. Dari Tbnu ‘Umar dan *Aisyah 4 , keduanya menceritakan, Rasulullah @ bersabda: “Malaikat Jibril senantiasa berpesan kepadaku (untuk selalu berbuat baik) kepada tetangga sehingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mewarisinya.”” (Muttafaq “alsih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/461 -Farsh) dan Muslim (2624 dan 2625). Kosa kata asing: Sub: Aku meyakini. Kandungan hadits: ‘Tetangga mempunyai hak yang besar dan harus sclalu dipelihara oleh cetangga lain. Cara memeliharanya adalah dengan melakukan berbagai macam kebaikan kepadanya sesuai dengan kemampuan serta mencegah bahaya dari mereka. © Diperbolebkan tamak kepada anugerah jika berbagai kenilanatan melimpah. Diperbolehkan membicarakan berbagai hal baik yang terbersit di dalam jiwa. HADITS NO. 304 ve AG»: waNs 06 Soe Bab 39 = Hak Tetangga dan Wasiat untuk Selalu Bechuat Baik kepadanya 3 can (EBM ney SK Sly 5 2G pet G geqoenen ly: geil cet tials sli § ey “ ah 304. Dari Abu Drarr & , dia berkata: Rasulullah & bersabda: “Wabai Abu Dzarr, jika englau memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah kuahaya dan perhatikanlah tetanggamv.” (HR. Muslim) Dan juga dalam riwayat Muslim, dari Abu Dzarr, dia berkata: “Se- sungguhnya kekasihku @% telah berpesan kepadaku: Jka engkau memasak masikan berkuab, maka perbanyaklah aimnya, kemudian lihatlah anggova eluarga dari tetanggamu, maka kirimkanlah kepada mereka dengan cara yang, bik.” Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (2625) (142). Dan riwayat yang kedua juga milik Muslis (2625) (143). Kosa kata asing: Masakan sayur daging atau ayam dan yang laindainnya yang berkuah. ss Perhatikanlab. wisi : Kirimkan kepada mereka, Kandungan hadits: Disunnahkan untuk menasihati orang-orang yang dicintai dan sahabat dekat dengan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat. Disunnabkan untuk saling memberi badiah antar tetangga, karena yang, demikian itu dapat menumbuhkan rasa cinta kasih, bahkan menambah kecintaan. ‘Tidak boleh meremebkan kebaikan apapun jenis dan macamnya, karena semuanya itu adalah baik. Bab 39 — Hak Tetangga dan Wasiat untuk Selalu Berbuat Baik kepadanya ‘ ss desab 4 oe. cael a oe 4 pls is 305. Dari Abu Hurairah 2, bahwa Nabi @ bersabda: “Demi Allah, dia tidak beriman. Demi Alla, dia tidak beriman. Demi Allah, dia tidak beriman.” Ditanyakan: “Siapakah dia wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.” (Muttafaq ‘alaib) Dalam riwayat Muslim disebutkan; “Tidak akan masuk Surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.” Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/443 -Fat-4) dan Muslim (46). Kandungan hadits: ‘Menghindarkan gangguan dari tetangga termasuk kesempurnaan iman. Penekanan techadap hak tetangga. Hal itu terlibat pada sumpah yang di- ucapkan oleh Rasulullah @ dan pengulangan sumpah itu sampai tiga kali. HADITS NO. 306 By, Lg Gy: a abl ps I ES ac te eee ZA ote a pet ot SB os Gilad 6 oN OLIEN (ade pata) 306, Juga dari Abu Hurairah, dia berkata: “Rasulullah @@ bersabda: “Wahai wanitawanita muslimah, janganlah scorang tetangga merasa hina terhadap ‘Bab 39 = Hak Tetangga dan Wasiat untuk Selafu Berbuat Baik kepadanya 3 tetangganya yang lain meskipun hanya (dengan memberi) kikil kambing.” (Muttafag ‘alaih) Pengesahan dan penjelasan hadits ini telah diuraikan sebelumnya pada hadits nomor 124 dalam bab Penjelasan Tentang Banyakaya Jalan Menuju Kebaikan. HADITS NO. 307 Bee 2254) OG Bai) S555) 4 55 eV e veto deed Gin to2) Be 578 AN SBE (older S Shs eal ie : ey Nai: epttuas ty ba) alee vas 307, Juga dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah @% bersabda: “Janganlaly scorang tetangga menolak tetangganya yang akan menancapkan kayu pada temboknya.” Kemudian Abu Hurairah berkata: “Mengapa aku melihat kalian mengabaikan hal ini? Demi Allah, aku akan menancapkannya di antara kalian.” (Muttafag ‘alaih) Ucapan Abu Hurairah: “Mengapa aku masih melihat kalian mengabaikan hal ini,” yakni, mengabaikan Sunnah tersebut. Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (V/110 Fat) dan Muslim (1609), Kosa Kata Asing 9 : Memikulkan. eet Antara kalian. Kandungan hadits: Saling tolong-menclong dan bertoleransi antar tetangga merupakan satu hak bertetangga dan salah satu penampilan keluwesan masyarakat Islami. Jika ada situ termbok milik sescorang, lalu dia mempunyai tetangga, kemudian tetangganya itu headak menancapkan sesuatu pada tembok tersebut, maka dia boleh melakukan hal tersebus, baile pemilik embok itu membolehkan maupun tidak, dengan syarat hal it tidals menimbulkan bahaya pada rembol, 6 Bab 39 ~ Hak Tetangga dan Wasiat untuk Sefalu Berbuat Baik kepadanya karena Islam telah menetapkan dalam kaidah wmumnya: “Tidak boleh menimbulkan bahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.” Diboleblean mengingkari orang yang meninggalkan hal yang bersifat syar'i, dengan memperhatikan apakah sesuai pada tempatny ‘Tidak dibolehkan meninggalkan hukum syari’at karena ketidaktabuan ‘orang-orang verhadapnya, atau penolakan mereka terhadapnysa, tetapi ada keharusan untuk tetap berpegang teguh padanya schingga orang-orang mempebjarinya dan mau menerimanya, HADITS NO. 308 zor Bree cy: J ti d5 3 Aine y (de oie 308. Juga dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah @ pernah bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia tidak menyakiti tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam.” (Muttafag ‘alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/445 ~Far-b) dan Muslim (47). Kandungan hadits: Mencelakakan tetangga, bails dalam bentuk ucapan maupun perbuatan me- rupakan perbuatan yang jelas bertentangan dengan kesempurnaan iman serta berrolak belakang dengan sifat-sifat hamba Allah Yang Mahapemurah. “Tamu ita mempunyai hak, oleh karena itu seorang muslim harus benar- benar menghormati (menjamu) tamunya, menampakkan wajah yang ber- Bab 39 = Hak Tetangga dan Wasiat untuk Selatu Berbuat Baik kepadanya SC. SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN seriseri, dan memberi sambutan yang menyenangkan (menyiapkan makan, minum dan tempat baginya) Ucapan itu bisa baik dan bisa juga buruk. Oleh arena itu, barangsiapa yang mengetahui Iebsikan, maka hendaklals dia mengatakanaya setelah berfikir dan mencermatinya. Diam itu lebih baik daripada berbicara yang tidak bermanfaat. Seorang hamba harus senantiasa memperhatikan lidahnya, karena tidaklah seseorang itu diseret dengan wajal tertelungkup ke tanah melainkan karena hasil (ucapan) dari lidah mereka. HADITS NO. 309 SE a i 5) Bes ye 1358) bee ah ae (eae GR Spy ah he yp SS i A> 309. Dari Abu Syuraih al-Khuza'i 2 , bahwa Nabi € bersabda: “Barang- siapa beriman kepada Allah dan hari Akkhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hati Akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Alhir, maka hendaklah dia mengatakan kebaikkan atau diam.” (Diri- wayatkan oleh Muslim dengan lafazh ini, Dan sebagian lain diriwayatkan oleh al-Bukhari) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/445 ~Fet-8) dan Muslim (48). Kandungan hadits: Pengersian hadits ini dan kandungannya telah diberikan pada pembahasan hadits sebelumanya a Bab 39 ~ Hak Tetangga dan Wasiat untuik Selalu Berbuat Baik kepadanya 310. Dari ‘Aisyah ie, dia bercerita: “Aku pernah bertanya: *Wahai Rasu- Tullah, sesunggubnya aku mempunyai dua orang tetangga, lalu kepada tetangga yang mana aku harus memberi?” Belitu menjawab: ‘Kepada tetangga yang pintunya paling dekat denganmu di antara keduanya.”* (HR. Muslim) Pengesahan hai Diriwayatkan oleh al-Bukhari (V/219-220 -Fut-). Kandungan hadits: Sepatuinya menjaga perasaan tetangga yang lebih dekat, karena dia lebih banyak tahu tentang apa yang masuk ke rumah retangganya berupa hadiah dan lain-lain daripada tetangga yang lebih jauh, Perlu Anda ketahui bahwa tetangga yang lebih dekat itu lebih cepat berbuatjilsa ada suatu hal yang peating, apalagi pada saat-saat lengah. Setiap kali tetangga lebih dekat, maka bertambah pula haknya. Kedekatan yang menjadi vkuran adalah kedekatan pintu, Dari hadits tersebuc dapat diambil kesimpulan, yaira untuk mendahulukan ilmu daripada amal. Oleh kazena itu, ‘Aisyah i: menanyakan tentang hukum suatu masalah sebelum dia berbuat. HADITS NO. 311 ao Jp Lainie bi WS 3E50)) wan BS Js ge Baha sy: ae BS JLS5 abl he lehedl BES els) rch rs Z Bab 39 = Hak Tetangga dan Wasiat untuk Selalu Berbuat Baik kepadanya 9 311. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar , dia berkata: “Rasululla @ bersabda: ‘Sebaik-bails sahabat yang paling baik menurut Allah adalah yang paling baik terhadap temannya, Dan sebaik-baik tetangga menurut Allah swt adalah yang paling baik terhadap tetangganya.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan dia mengata-kan: “Hadits hasan”) Pengesahan hadits: Hadits shahih, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (1944), Ahmad (11/168), dan Jain-lain dengan sanad yang shahih. Kandungan hadits: * Perintah untuk mengagungkan dan menghormati persahabatan yang di- dasarkan pada keimanan. © Perintah untuls melindungi tetangea dan berbuat baik kepada mereka, * Keinginan keras Islam untuk memperkuat cali cinta kasih di antara kaum muslimit, 10 ‘Bab 39 ~ Hak Tetangga dan Wasiat untuk Selalu Berbuat Baik kepadanya [GEETASASESE SSS ( SYARAH RIVADHUSH SHALIHIN )206¢ BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI Allah $@ berfirman: Qs “Beribadablah kepada Allah dan janganlab kamu memperselestukan-Nya dengan sesuatu pun, Dan berbuat baiklab kepada kedua orang tua (ibu dan bapak), karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jaub, zeman sjawat, ibnu sabil dan hamba ‘sahayamu...” (QS. An-Nisaa': 36) Penafsiran ayat ini telah diberikan pada pembahasan bab sebelumaya. Dan Allah $¢ juga berfirman: Bab 40 — Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi " “Dan bertakwalsh kepada Allah yang dengan (mempergunakan) Nama: Nya kamu saling meminta sate sama lain, dan (pelibaralah) bubumgan silaturalyni...” (QS. AnsNisax': 1) Allah $¢_berfirman seraya memerintahkan hamba-hamba-Nya agar bertakwa kepada-Nya, dan Dia adalah Rabb Mahasuci yang dengan menyebut ‘Nama-Nya sebagian hamba meminta kepada sebagian lainnya, di mana salah seorang dari mereka berkata: "Dengan menyebut Nama Allah, aku memohon kepadamu." Selanjunya, Dia memerintahkan kepada mereka untuk tidak memutus kan bubungan silaturahmi, tetapi mereka harus senantiasa menjaga keutuhan dan menyambungnya. Dia juga berfirman: y- Setol ee ot alt "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-ap yang Allab perintabkean suparya dibubungkan...” (QS. Ar-Ra'd: 21), ‘Ayat ini adalah bagian dari ayat-ayat yang dengannya Allah 38 mem- beritahukan tentang orang-orang yang bersifat dengan sifat-sifat terpuii ini, bahwa mereka akan mendapatkan akibat yang baik, yaitu keberuntungan dan pertolongan di dunia dan di akhirat. Di antaranya, mereka menyambungkan apaapa yang diperintahkan oleh Alla untuk dihubuagkan, misalaya silaturahmi dan berbuat baik kepada kaum kerabat dan juga kepada kaum fakir miskin serta orangorang yang membutubkaa, dan mencurahkan amal kebaikan, Dan Allah 3¢ juga berfirman: “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tina (iba dan bapak).” (QS, Al! Ankabuut 8). Allah 38 berfirman seraya memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk selalu berbuat baik kepada kedua orang tua setelah sebelumnya Dia memuerintah- kan untuk tetap bertauhid mengesakan-Nya, Karena keduanya merupakan sarana yang menyebabkan manusia ini ada, dan mereka pula yang menjadi sasaran kebaikan di mana bapak yang memberikan nafkah, sedangkan ibu yang mencurahkan kasi sayang. Allah 3% juga berfirman: ” ‘Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi tee Ate ae Sige eae wp sips has eek tee el esas Felt 33 sh Joy CAE rues ney soi yd cts nite tL) “Dan Rabb-mu telab memerintabkan supaya kamu jangan beribadah epada selain-Nya dan bendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakn dengan sebuik-bailenya. Juha salah worang di antara keduanye atau hedutanya sampai berumur lanjut dalam pemelibaveanm, make seleali-alijanganlaly kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kanew membeneak mereka dan ucapkanlal kepada meveka perkataan yang mulia. Dan sendabkanlah divin terbedap mereka berdua dengan penuh ke- sayangan, dan ucapkanlah: 'Wahai Rabb-ku, kasihilab mereka berdua, sebigaimana heduanye telab mendidik au di-waktu kecil."" (QS. Ablsraa’: 23-24). Allah 32 berfirman seraya memerintahkan agar selalu beribadah kepads- Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya. Kemudian Dia memerintahkan untuk y berbuat baik kepada kedua orang tua, baik dalam bentuk ueapan maupun perbuatan. Jadi, tidak diperbolehkan bagi seseorang untuk memperdengarkan \ kata-kata buruk sekecil apapun kepada keduanya, yalni katakata semacam “ah.” Dan tidak pula diperbolehkan mengarahkan jari telunjuk (menunjuk) ke > wajah keduanya, yang ia merupakan tingktan pecbuatan keji yang paling rendah, Sebagaimana Dia melarang berkata-kata burwk dan bertindak tidal: terpuji, Dia Id juga memerintahkan untuk berkata-kata dan berbuat baik kepada keduanya, yakni ueapan yang lembut, pelan, dan disertai dengan adab (sopan santun), f penghormatan, pengagungan, dan tawadhu'. Jika Anda melakukan hal iru, maka 4 hendaklah Anda ingat, bahwva keduanys telah terlebih dahulu berlemah:-lembut ketika Anda masih kecil, juga mereka tidak tidur sepanjang malam untuk menjaga Anda, dan siap menahan lapar dan haus schingea Anda kenyang, bY Saya pemlis)katakan, baka dalam ayat datas terdapat point penting, } Ihususnya firman Nya, ( (se ig GF was) U5 1 y "Dare ncaphanitahs Wha ‘ Rabb-ku, kasibilah mereka keduanya,sebagaimana keduanya telab mendidik aku Bab 40 - Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi EEC saanmanasisinunn Je ctiakew kecil, babwa keinginan keras untuk mendidik anak ketika kecil akan mendatangkan manfaat, kebajikan dan kebaikan terhadap kedua orang tua pada saat mereka tua kelak. Wadlaaby a'lam. Dan Allah $6 juga berfirman: A iraery HN LS Cally Aol te) | | = SLUy5 BES ge gas “Dan Kami perintabkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tua (ibu bapak)nya; ibunya tela mengandungnya dalam keadaan lemab yang bertambab-tambab, dan menyapitya dalam dua abun, Bersyetkuerlah kepadaKu dan kepada kediwa orang twa (ibu bepak)- rita." (QS. Lugman: 14) Allah 3g memberitahukan bahwa Dia telah memerintahkan ummat ‘manusia untuk berbuat bails kepada kedua orang twa, karena ibunya yang telah mengandung dengan susah payah, lalu mendidik dan menyusuinya selama dua tahun setelah dia dilahirkan, Allah g& mengingatkan bahwa pendidikan, pe- agasuhan dan kepayahan sang ibu pada siang dan malam hari dimaksudkan untuk mengingatkan anak akan kebaikan ibu kepadanya, schingga diharapkan kedua orang tua akan mendapatkan balasan yang sama dengan kebailan yang telah diberikan itu, karena balasan kebaikan itu tidak lain adalah kebailan yang serupa. Manfaat: Setelah memberikan penjelasan, ab Allamah Ibnu Katsir mengungkap- Dari sini, Inu ‘Abbas dan Imam lainnya menyimpulkan bahwa masa ‘kehamilan paling sedikit 6 bulan, karena pada ayat lain Allah 3% berfirman: wpe yd Aled ASS... «..Dan mengandungnya sampai menyapibnys adalah tigapulb bulen...” (QS. Al-Ahqaaf: 15). Peringatan: (Orang yang senantiasa memilirkan/mencermati Kitab Allah 38, ia akan mendapati bahwa Allah 3 seringkali menyandingkan antara peribadahan Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi dan pengesaan terhadap-Nya dengan berbuat baik kepada kedua orang tua. Hal itu disebabkan oleh beberapa point, di antaranya: 1, Allah $8 adalah Mahapencipta dan Pemberi rizki, schingga hanya Dia saja yang berhak untuk diibadahi, sedangkan kedua orang tua hanya menjadi sarana keberadaan Anda di dunia ini, sehingga keduanya berhake mendapatkan kebaikan, Allah $2, Diadah Pemberi kenikmatan dan anugerah kepada hambs- hamba-Nya dengan kenikmatan yang melimpah serta kebaikan yang, tidak terhingga, sebingga Dia berhak mendapatlean ungkapan rasa syukur, Demilkian juga kedua orang tua, karena kedua orang tua telah berusaha keras memenuhi apa yang Anda butubkan, baik itu berupa makanan, minuman dan pakaian, sehingga keduanya berhak mendapatkan ucapan terima kasih. ‘Allah 3 adalah Rabb scluruh manusia, yang telah mendidik manusia dengan manhaj-Nya, sehingga Dia berhak mendapatkan pengagungan dan kecintaan. Demikian juga kedua orang ta, di mana keduanya tela mendidik Anda di waketu kecil, schingga keduanya berhak mendapatkan sikap tawadbu’', penghormatan, sikap santun dan lemah lembut, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Wallaahn alam. HADITS NO. 312 hae a 2 ES jp pal he ei ake e Ue as Sh SNS ec Slee — i ret 312. Dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin Mas’ud 2s, dia bercerita: “Aku permah bertanya kepada Nabi ¢, “Amal apa yang paling dicintai oleh Allah Ta‘ala?’ Beliau menjawab: ‘Shalat pada waktunya.” ‘Lalu apa lagi,” tanyaku. Beliau pun menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ ‘Kemudian apa lagi,’ tanyaku lebih lanjut, Maka beliau menjawab: ‘Jihad di jalan Allah.” (Muttafag ‘alaih) Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturabmni 15 Sara SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN Soe Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukkhari (11/9-Far-4) dan Muslim (83). Kandungan hadits: Scutama-utama hak Allah yang wajib setclah tauhid adalah shalat. Segera mengerjakan shalat di awal waktu lebih utama daripada mengakhir- kannya, Karena disyaratkan dalam shalat, sebingga menjadi amal yang i Allah adalah dilaksanakan pada waktunya, yakni di awal Hak hamba yang paling utama adalah hak kedua orang tua, di mana hak mereka menempati urutan kedua setelah hak Allah, sebagaimana yang ) tersebut pada ayat-ayat terdahulu. Jihad di jalan Allah merupakan pengorbanan yang paling utama. Amal kebajikan itu mempunyai tingkatan keutamaan yang berbeda, tidak dalam satu tingkatan yang sama. Diperbolehkan menanyakan berbagai macam hal pada satu waktu yang bersamaan. Hendaklah berlemah-lembut dan tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada pengajar, Karena dikhawatirkan akan menimbulkan kejenuban. HADITS NO. 313 : oe A325 08 Ue 25 5 Fish AES. ry gee 4 4# 2 oe BR ayo Lees NY 5a gy ; tan ans 313. Dari Abu Hurairah dia berkata: “Rasulullah @ bersabda: ‘Seong. anak tidak dapat membalas budi orang tua, kecuali jika dia mendapatinya ! \ menjadi budak, lalu dia membelinya dan kemudian memerdekakannya."” (HR. i M4 Muslim) \ Pengesahan hadits: 4] Diriwayatkan oleh Muslim (1510). ») Kosa kata asing: * shi: Membalas. 16 Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahené PET saarmansrsnnn emcee Kandungan hadits: ® Agungnys hak kedua orang tua di dalam Islam. Scorang anak tidak diperbolehkan memperbudak kedua orang tuanya. Jika hal ini terjadi, maka yang demikian itu merupakan salah satu tanda datang- nya hari Kiamat serta bukti perubahan zaman, sebagaimana yang telah diuraikan pada pembahasan tentang hadits Jibril. Pemerdekaan seorang ayah yang menjadi budak dengan pembelian sang anak akan ayahnya, Karena pembelian itu merupakan salah satu sarana pemerdelsan. HADITS NO. 314 oe 274) Ay): Ue Bh i isd rit aig 314, Juga dari Abu Hurairah ¢, bahwa Rasulullah @ bersabda: “Barang- siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia menyambung tali silaturahmi, Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hhari alchir, maka hendaklah dia mengatakan kebaikan atau diam.” (Muttalag ‘alaih).. Pengesahan dan penjelasan mengenai hadits ini telah disampatkan pada hadits nomor (308) sebelumnya. HADITS NO. 315 Yea Bab 40 — Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi 7 a a. all, By pol 2182 1 LS bas eas he oe Je al B75 6) & M5 I6S ( AWS JE 255 slit Selene BLS yay nical bas Qiao xu fatty 25ST eae {TTT tet} aT Lisl LSs 35 JUS II yg Gi las 7ae « 48 ak gis 355 2c 315, Dari Abu Hurairah, dia berkata: "Rasulullah 4% bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Taala telah meneiptakan makthluk, dan ketika selesai maka bangkitlah rabim (tali persaudaraan) di antara mereka dan berkata: "Inilah kedudukan orang yang berlindung kepada-Mu dati pemutusan silaturahimi” Allah berficman: "Ya. Apaltah engkau tidak ridha kalau Aku beluin menyambung hubungan dengan orang yang menyambungmu dan memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskanmu2’ Rahim itu menjawab: 'Benar.’ Maka Allah pun ber- firmman: ‘Demikianlah ketentuan untukmu.” Kemudian Rasulullah & bersabda: "Jika Kalian menghendaki, bacalah: Make apakah kiranya ja kamu berkuass, kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan bubungan kekeluargaan, Mereka itulah orang-orang yang di-laknat Allab dan ditulékan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.' (QS. Muhammad: 22- 23)." (Muttafag ‘alaih) Dan dalam riwayat al Bukhari disebutkan: "Maka Allah Ta'ala berficman: "Barangsiapa yang menyambungmu, maka Aku akan menyambungaya. Dan barangsiapa yang memutuskanmu, maka Aku pun akan memutuskannya.™ Bab 40 — Borbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi : Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/417-Za-b) dan juga Muslim (2554), f Kosa kata asing: s ys Goad 325 vr er rene IG LB Si 4) 25s. Ae Gules oad) coke 5 jy ba gia “f sor Gael 544) of 4) SU a5 : A ok wea (S55 (8 ge 324. Dari Ummul Mukminin Maimunah binti al-Harits #, bahwasanya dia telah memerdekakan seorang budak perempuan dan tidak meminta izin kepada Nabi &. Ketika hari giliran beliau atas Maimunah tiba, dia berkata: *Wabai Rasulullah, apakah engkau mengetahui bahwa aku telah memerdekakan budok perempuanksw2” Beliau balils bertanya: "Apakah kamu sudah melakulcan- nys” Dia menjawab: "Sudah,” Beliau bersabda: "Ketahuilsh seandainya kamu berikan kepada bibimu aiscaya akan mendapatkan pahala yang lebih besar." (Muttafag ‘alsih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (V/217-Fat-b) dan Muslim (999). : Budak perempuan. Kandungan hadits: * Diperbolehkan bagi isteri untuk membelanjakan harta pribadi suaminya. Seorang suami menggilir isterinya pada hari-hari yang disepakati, dan men dengarkan beberapa hal khusus yang dibagikan bagi mereka. Di antara sarana memperkuat ikatan suami isteri adalah dengan kelegaan hati iseri untuk memberitahu suaminya mengenai apa yang telah dilakukan atau yang diinginkannya, Sedekah yang diberikan kepada kaum kerabat Iebib utama daa lebih agung, karena hal itu merupakan sedekah sekaligus penyambungan silacurahim. Scorang muslim selayaknya meminta pertimbangan kepada para ulama schingga dia melctaklan sesuaru pada tempatnya atau bisa sampai pada ke- baikan yang banyak, HADITS NO. 325 Be 2 fet Be ois roe 16 cel (ode ier) aod 325. Dari Asma' binti Abu Bakar ash-Shiddiq #2 , dia bercerita, buku yang masih musyrik pada masa Rasulullah @ pernah datang kepadaku, alu aku meminta petunjuk kepada Rasulullah @ , scraya kukatakan: "Ibuku datang, dengan berharap agar aku bisa berhubungan bails, apakah aku boleh menyam- bung hubungan dengan beliau?" Maka beliau menjawabs "Ya, sambunglah hubungan dengan ibemu." (Murtafaq ‘alsib) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bulshari (V/233-Fat-), dan juga Muslim (1003) (50), 30 Bab 40 — Berbalti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi Kosa kata asing: 4 325 o of e@ ; Perjanjiannya dengan kaum musyrik dari suku Quraisy pada perang Hudaibiyah. Kandungan hadits: Diperbolehkan berbakti kepada orang tua yang masih musyrik selama mereka tidak memerangi. Kewajiban bertanya kepada orang yang berilmu jika si penanya itu tidak mengetahui. Oleh Karena itu, Asma’ menanyakan dalam masalah agamanya, dan hal itu: menunjukkan juga bahwa ilmu itu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Mengadakan perdamaian dengan orang-orang yang berhak diperangi, serta bermu'amalah dengan mereka pada saat-saat damai. HADITS NO. 326 aon ete pho gall eT RE AS 325.01 By bt 506 256 cabal 3) E58, EI «SL 5 35 Bae 437 be 2 ol Gy A> 7 4g a6 a6) ae ay ea - A they ob di d3555 Gis pe Is Se i. WIIG MG eed (ine GS 8 gy dil S345 He aii SFiS Zaha Li ee nets 1B Gale got & Bab 40 - Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi a 21s SL ile 2755 5 LG gle 24s wale sell 8h sb, & AS5215 Keates | Ae he a sai .3 SE AEG Cy ht Be ne 5S we NS jes 2 Lally. Apa SE a ye NSS; Ces ai A yy: ae al ja 5S LE gf, ete att Jp oy SS Asie ie mG weve ( BLENZET; 5 ana cola 326. Dari Zainab ats-Tsaqafiyyah, isteri ‘Abdullah bin Mas’ ade aE ee, dia bercerita: “Rasulullah & bersabda; “Wahai kaum wanita, bershadaqahlah kalian meski dari perhiasan kalian.” Zainab berkata: “Lalu aku pulang menemui ‘Abdullah bin Mas'ud dan kukatakan kepadanya: ‘Sesungguhnya engkau adalah orang yang tidak mampu (miskin) dan bahwasanya Rasulullah & telah meme- rintah kami untuk bershadagah. Oleh karena itu, cobalah engkau datang dan tanyakan kepada beliau, jika mencukupi (dengan bershadaqah kepadamu,*) aku akan bersedekah kepadamu dan jika tidak boleh maka aku akan memberi- kannya kepada orang selain dirimu,’ Maka ‘Abdullah pun berkata: Engkau saja_yang berangkat kepada beliau.’ Kemudian aku pun berangkat ke tempat Rasulullah dan di sana ada seorang wanita Anshar yang berada di pintu beliau, keperluanku dan keperluannya sama. Sementara Rasulullah && adalah seorang ‘yang sangat berwibawa. Maka keluarlah Bilal untuk menemui kami dan kami berkata kepadanya: ‘Sampaikan kepada Rasulullah @ bahwasanya dua orang wanita berada di depan yang akan bertanya kepada beliau; apakah boleh shadagah itu diberikan kepada suami dan anak-anak yatim yang diasulnnya? Tetapi jangan engkau beritahukan kepada beliau siapa kami int.’ Kemudian Bilal masuk (menemui) dan menanyakan hal itu kepada Rasulullah &, lantas a2 Bab 40 - Berbalti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN beliau bertanya: ‘Siapakah mereka berdua?’ Bilal menjawab: ‘Seorang wanita Anshar dan Zainab.’ Maka beliau bertanya: “Zainab yang mana?’ Bilal menjawab: ‘Isteri ‘Abdullah (bin Mas'ud).’ Maka Rasulullah a, bersabda: ‘Bagi keduanya dua pahala, yaitu pahala membantu kerabat dan pahala shadaqah.”” (Muttafaq “alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bulchari (U1/328-Fat-b), dan Muslim (1000). Kosa kata asing: i edikit hartanya atau dengan kata lain, miskin. Egdl: Kewibawaan dan pengagungan Udy yhb 1a + Dalam pengasuhan mereka berdua Kandungan hadits: Dibolehkan menyalurkan shadagah meskipun zakat wajib kepada suami dan anak-anak, yang pemberian nafkah mereka bukan merupakan kewajiban bagi pemberi zakat, misalnya isteri. Dibolehkannya bagi seorang wanita keluar rumah karena suatu keperluan dan bertanya tentang masalah agamanya. Menuntut ilmu ita wajib bagi kaum Muslimin dan Muslimat. Kewajiban bertanya kepada ulama jika penanya tidak tahu. Diperbolehikan bagi seorang wanita untuk memiliki harta tanpa sepengetahuan suami meski suaminya itu seorang yang miskin dan membutuhkan. Bershadaqah kepada kaum kerabat mendapat dua pahala, yaitu pahala me- nyambung hubungan silaturahim dan pahala shadagah. Pemberi fatwa boleh menanyakan nama penanya serta mengetahui orangnya. Barangsiapa merasa malu bertanya maka dia boleh memberitahukan kepada seseorang untuk selanjutnya orang itu menyampaikan apa yang hendake ditanyakan itu kepada ulama yang dimaksud, kemudian mengambil jawaban yang diberikan. HADITS NO. 327 Bab 40 — Resbakti kepada Kedua Orang Tus daa Menyambung Tali Silatarahmi n § OS ae 5B 5s tity ey ALG iS GEE eh BY sag aiNbiie| »: 3a 2 Lozi; 35 IK) Opes le 1 ly ee sn Lass SG Gall SLEIL D 327, Dari Abu Sufyan Shakhr bin Harb g dalam hadits panjang mengenai kisah Heraclius, bahwasanya Heraclius pernah berkata kepada Abu Sufyan: “Lalu apa yang dia perintahkan kepada kralian?” Yakni Nabi @. Lalu Abu Sufyan berkata: “Maka kukatakan, beliau bersabda: ‘Beribadahlah hanya kepada Allab semata, dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan tinggalkanlah apa yang menjadi kepercayaan nenek moyang kalian, Beliau juga memerimahkan kepada kami untuk mengerjakan shalat, shadaqah, menjaga kkesucian diri dan silaturahmi.”” (Muttafaq ‘alaih) Pengesahan dan penjelasan tentang hadits ini telah diberikan sebelumnya pada hadits nomor 56 pada bab Kejujuran, HADITS NO, 328 Ky: 28 4h) 525 0G 6.8 253 eA Ve5vs coal Ge J Us) gS BEB OBI BSS 5 #3 BID. (% gobs Zp Liga 2 3s lS Usd 51158 y: Bly Bs «hes Bay IBN (es ty Qss Gai (eles 34 Bab 40 - Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi DEE sac anapass anny Joe 328. Dari Abu Dearregs, dia berkata: “Rasulullah @ bersabda: ‘Sesungguhaya kalian akan menaklukkan suatu negeri yang disebut-sebuc disana al-Qirath,™ Dalam satu riwayat disebutkan: “Kalian akan menaklukkan Mesir, yaitu suatu wwilayah yang di dalamnya disebut dengan al-Qirath. Oleh karena itu, sampaikanlah pesan kebaikan kepada penduduknya, Karena di antara mereka terdapat orang-orang yang harus dilindungi dan termasuk sanak kerabat.” Dalam rivayat lain diseburkan: “Jika kalian telah berhasil menakluk- Kannya maka berbuat baiklah kepada penduduknya karena di antara mereka ada yang harus dilindungi dan termasuk sanak kerabar.” Asau beliau bersabda: “Ada yang harus dilindungi dan vermasuk mercua.” (HR, Muslim) Para ulama mengatakan: “Ar-Rahim (hubungan kekerabatan) yang ada pada mereka arena Hajar, Ibu Nabi Isma’il berasal dari merelsa, dan yang dimaksud dengan “ash-Shihru” yaitu Mariyah, Ibu Ibrahim purera Rasulullah e Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (2543). Riwayat kedua juga ada pada Muslim (2543) (227). Kosa kata asing: * [f+ Banyak disebut-sebut * bri: Setengah daniq, dan satu daniq sama dengan seperenam dirham. * 3 Hak dan kehormatan. © ljpe: Keluarga isteri. Kandungan hadits: Mukjizat Nabi’, di mana beliau memberitahukan bahwa ummatnya akan menaklukkan Mesir. Seorang imam atau pemimpin harus berpesan kepada bala tentaranya untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dan tidak membuat kerusakan di muka bumi. Demikian pula yang dilakukan para Khulafa-ur Rasyidin setelah Rasulullah & Islam datang untuk orang-orang shalih sebagai rahmat agar mereka hanya beribadah kepada Allah semata. Dan itulah Rasulullah & yang telah ber- pesan kepada bala tentara koum Muslimin untuk berbuat baik kepada penduduk: Mesir Disunnabkan berbuat baik kepada kaum kerabat, saudara kandung dan juga mertua meskipun mereka musyrik, sclama mereka tidak memerangi Allah dan Rasul-Nya. Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi 5 * Pengertian rahim lebih luas daripada kerabat yang dekat. Dan yang dimaksud dengan rahim di sini adalah Hajar Ummu Isma’il 1, SL ale. ‘* Masuknya kerabat dari pihak ibu dalam pengertian rahim. HADITS NO. 329 % 244 shin ens ee piles a, 6 Ny. Petigigl geese sll 8 os 5 yl pai wa ah Ho ting, Rb has 3 ab Gig SOL 36 en en Gi Gui tas 329, Dari Abu Hurairah gs, dia berkata: “Ketika turun aya "Dare berilah peringatan kepada kerabat-kerabatnare yang terdekat." (QS. Asy-Syu'araa’: 214), Rasulullah @ bersecu kepada orang-orang Quraisy, lay mercka pun berkumpul baik umum maupun khusus, lulu beliaw bersabda: “Wahai Bani ‘Abdi Syams, ‘Wahai Bani Ka'ab bin Lu-ayy, selamackanlah diri kalian dari api Neraka. Wahai Bani Murrah bin Katab, selamatkan diri kalian dari api Neraka, Wahai Bani “Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari api Neraka. Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari api Neraka, Wahai Bani ‘Abdil Murhthalib, 36 Bab 40 — Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturabmi selamatkanlah diri kalian dari api Neraka. Wahai Fathimah, selamatkanlah dirimu dari api Neraka, karena sesunggubnya ak tidak mempunyai kekuasaan apapun untuk menolong kalian dari siksa Allah, hanya saja aku mempunyai hhubungan kerabat dengan kalian sehingga aku akan mengialin hubungan dengan sebaik-baiknya.”” Sabda beliau: “Bébilaalha.” Kata af-bifaal berarti air. Dan makna kata. inu dalam hadits di atas adalah aku akan menyambungnya. Beliau mengumpama- kan pemutusan hubungan silaturahmi dengan panas yang bisa didinginkan dengan air, Dan pemutusan silavurahmi ini akan menjadi dingin dengan pe- ayambuagan hubungan, Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (204). Kosa kata asing: 1 Kaum kerabatmu yang terdekar. Gai#: Kabilah Rasulullah @%, mereka adalah anak Nashr bin Kinanah. 55 433: Rasulullah menyeru mereka secara keseluruhan, lalu menyebut sebagian mereka secara khusus. Kandungan hadits: Balasan di akhirat didasarkan pada keimanan dan amal shalih, sehingga kekerabatan dan hubungan nasab tidak bermanfaat. Kewajiban menyambung silaturahim dengan kaum kerabat, memberi perhatian terhadap mereka, berusaha memperbaiki keadaan mereka dan mengarahkan mereka kepada kebaikan Pemutusan silaturahmi hanya akan mengobarkan api kedengkian, iri, dan kebencian di dunia serta adzab yang pedih di akhirat. Oleh karena itu, harus dipadamkan dengan eara menyambung silaturahim yang dapat memadamkan kobaran api dan menjauhkan segala bencana. Yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang da’i adalah memberi pe- ringatan kepada kelvarganya dan kemudian kaum kerabatnya secara kese- luruban, karena mereka lebih berhak mendapatkan kebaikan daripada yang lainnya, baru kemudiaa orang-orang yang menempati posisi berikutaya schingga kebaikan menyebar di tengah-tengah manusia secara merata, Penjelasan bahwa kerabat seseorang adalah penduduk negerinya dan kaum- Barangsiapa yang hendak memberi peringatan kepada suatu kaum, maka hendaklah menyeru mereka secara umum, lalu menyeru mereka secara Kchusus dengan menyebut nama mereka masing-masing, Sebab, penyebutan nama itu lebih menyentuh hati/jiwa. Scorang yang berdakwah di jalan Allah harus memperlihatkan kepada manusia akan kecintaan dirinya yang sangat kepada mercka, serta kesung- guhannya mengajak mereka dan kekhawatiranaya akan tempat kembali mereka kelak. HADITS NO. 330 Ju eo) Atl go pb al SS Ah 3E5 - rr. diay: S385 KE Spay SAB ah J525 2 hi? Higesdi gis pasl wags (oJ Bay abe gle ((, Sa, Gui J Eis 330, Dari Abu ‘Abdillah ‘Amr bin al-'Ash @, dia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah & secara jelas dan lantang bersabda: ‘Sesungguhnya Keeluarga Abi Fulan bukan merupakan penolonglu, akan tetapi penolongka adalah Allah dan orang-orang mukmin yang shalih, Tetapi bagi mezeka ada hubungan kerabat, maka aku akan menjalin hubungan dengan sebaik-baik- aya.” (Murtafag ‘alaih dan lafazh di atas adalah milik al-Bukhari) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/419-Fat-A), dan Muslim (215). ‘Ucapan penulis: “Lafazh di atas milik al-Bukhari” mengandung peringatan. bahwa Muslim tidak meriwayatkan kalimat: “Tetapi bagi mereka ada hubungan kerabat maka aku akan menjalin hubungan dengan sebaik-baiknya.” Dan al- Bukhari menambahkan kalimat tersebut secara ta’lig pada akhir hadits, dan dia menyambungnya pada kitab al-Birr. Kosa kata asing: + Aj berarti penolongkw yang kepadanya aku serahkan semua urusanku Kandungan hadits: * ‘Tidak ada perwalian antara orang muslim dan orang kafir, meskipun diboleh- ran melakukan penyambungan hubungan kekerabatan dengan orang musyrik yang tidak memerangi. 38 Bab 40 — Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi * Persaudaraan berdasarkan agama dan ikatan Islam lebih agung daripada ikatan darah, nasab, dan kemaslahatan. + Sebagian kaum muslimin adalah pemimpin bagi sebagian lainaya. * Rahim yang diperintabkan untuk menyambungnya dan diancam karena memutuskannya adalah yang disyari'atkan oleh Allah. Adapun orang yang diperintahkan oleh Allah untuk memutuskannya karena alasan agama adalah, pengecualian dari itu dan dia tidak mendapat ancaman. HADITS NO. 331 BBE yA AIS ONG ope 5 4 A Bo iN p28) BX ENE ES y Bs 2 ) E ey 331. Dari Abu Ayyub Khalid bin Zaid al-Anshari ¢, bahwasanya ada se- seorang yang berkata: “Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku amalan yang dapat memasukkan ku ke Surga serta menjauhkan diriku dari Neralsa” Maka Nabi # bersabda: “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahim.” (Muttafag ‘alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari ([11/261), dan Muslim (13). Kandungan hadits: ‘Tauhid kepada Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menyambung, silaturahim merupakan sebab-sebab yang mengharuskan sescorang masuk Surga dan jauh dari api Neraka, Pengetahuan tentang kebaikan dapat diperoleh melalui belajar. Iimu pengetahuan tidak akan didapat kecuali dengan mencarinya, dan yang pertama kali adalah dengan mengajukan pertanyaan. Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua rang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi 39 pe a[RBSE( SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN | 236%([eSa © Tujuan seorang muslim setelah (mendapat) keridhaan Allah 3 adalah masuk Surga dan terhindar dari api Neraka. | HADITS NO. 332 Big Net dept pe 595M 325 ver a6 pe he pans pels nes 25175415), JG ; CHE iL 5 2a W816 Su Gee i 63 AE; UGS gis) es BLANy JG; oer tivity (ee) BLS gles ed 332, Dari Salman bin ‘Amir 2, dari Nabi @, beliau bersabda: “Jika salala seorang di antara kalian berbuka puasa maka hendaldah dia berbulca dengan buah kurma, karena ia mengandung berkah, Dan jika tidak mendaparkan bualt kurma maka hendaklah dia meminum air, karena sesungguhnya air itu suct (mensucikan).” Dan beliau juga bersabda: “Shadagah kepada seorang miskin \ adalah shadaqah, dan bila kepada kaum kerabat akan memperoleh dua pahala, i yaitu pahala sedekah dan pahala silaturahim.” (Diriwayackan oleh a-Tirmidea dan dia mengatakan: “adits hasan”). i Pengesahan hadits: d Hadits ini dha'if, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (658) secara keseluruhan, id dan lafazh di atas adalah miliknya. Juga Abu Dawud (2355) serta Ibnu Majah i) (1699) pada setengah pertama, Dari jalan ‘Ashim al-Ahwal dari Hafshah binti Sirin, dari ar-Rabab, dari 4 pamannya, Salman bin ‘Amir yang disampaikan kepada Nabi a. y \ Penulis berkata: “Sanad hadits di atas dha'if, karena porosnya pada ar-Rabab MY binti Shalit, sedang dia seorang yang tidak dikenal, dan tidak seorang pun me- siwayatkan darinya kecuali Hafshah binti Sirin.” Dan bagian akhir hadits ini diriwayatkan oleh an-Nasa-i (V/92), dan Ibnu by P Majah (1844), porosnya pada ar-Rabab, tetapi diperkuat oleh hadits Zainab 4 ¢| ¢ y 49 Bab 40 ~ Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi ats-Tsagafiyyah, isteri ‘Abdullah bin Mas'ud (er 4 ,+,, dan haditsnya telah disampaikan sebelumnya pada nomor 326. Kosa kata asing ‘Tambahan dan banyakaya kebaikan. uci dan menyucikan. Kandungan hadits: Disuanahkan unvuk berbuka dengan memakan kurma, Bagi yang tidak mendapatkannya, maka hendaklah berbuka dengan air. Dan hal itu shahih dari tindakan Rasulullah 4 meskipun tidak shahih dari ucapan beliau. Bershadaqah dan berbuat baik kepada kaum kerabat mendapatkan pahala yang berlipat, sebab di dalamnya terdapat shadaqah sekaligus silaturahmni, HADITS NO. 333 Hot g #5 4.36 BOsak pl oes. rrr eerd JUS Gages xe Neos hel Ls BB oe G5 4b “ < i 2c, ian. GLE y inst 25s si (pee coe kn 1g ep glo 333. Dari Tbnu ‘Umar i, dia berkata: "Aku mempunyai seorang isteri yang sangat aku cintai, tetapi ‘Umar tidak menyukainya. Maka dia (Umar) berkata kepadaku: ‘Ceraikan isterimu itu.’ Dan aku enggan (untuk menceraikannya). Kemudian ‘Umar mendatangi Nabi 4 dan menceritakan perihal tersebut kepada beliau, maka Nabi &@ bersabda: ‘Ceraikanlah dia.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan shahih). Pengesahan hadits: Hadits hasan, diriwayatkan Abu Dawud (6138), at-Tirmidzi (1189), Ibou Majah (2088) melalui jalan Ibnu Abi Dzi’b, pamankku, al-Harits memberitahuku dari Hamzah bin ‘Abdillah bin ‘Umar dari ayahnya. Bab 40 ~ Berbalti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturalmi 4a Saya (penulis) katakan: “Sanad hadits ini hasan. Sebab, mengenai al-Harits bin ‘Abdirrahman, paman Ibnu Abi Dzi’-b, dua orang Imam, yakni Imam Ahmad dan Imam an-Nasui mengatakan: "Laise bibi b1's” (tidale ada masalah dengannya). Sedangkan bau Ma'in mengemukakan: “Diriwayatkan darinya, sedang dia adalah seorang yang masyhurr dan ditsigabican oleh Tou Hibban.” Dan yang mengatakan “majbul” hanya Ibaul Madini, karena dia tidak merivayatkan darinya kecuali dari putera saudara perempuanniya (yang bernama) Muhammad bin ‘Abdirrahman bin Abi Dzi’-b. Dia dibela/ditolong karena termasule dari tingkeatan para Tabi‘in, dan pernah ikuut berperang bersama sekelompok Sahabat. Oleh karena itu, dalam hal rersebut tidak ada seorang pun yang mengikuti Ibnul Madini. Adz-Dzahabi dan Ibnu Hajar mengatakan: "Dia berstatus shai.” Oleh sebab itu sanad hadits tersebut hasan, dan penshabiban at-Tirmidzi atasaya tidak dianggap dan tidak juga terkecoh olch penshabihan al-Hakim ‘yang mengatakan: “Sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim,” dan bahwa- sanya al-Bulchari dan Muslim tidak pernah meriwayathan satu pun dari hadits al-Harits. Kandungan hadits: Kewajiban mentaati orang tua dalam segala hal yang diwajibkan oleh Islam. Dibolehkan membenci seorang muslim atau muslimah karena adanya satu hal yang tidak disukai darinya, dengan syarat kebencian itu tidak boleh melampaui sifat yang dibenci itu. Dibolehkan untuk menceraikan isteri yang tidak mau membantu suaminya dalam urusan agamanya. HADITS NO. 334 i OG ANSE Teas 15H ol Se “ES ure 4 oti - 2 as SSS Sey a as waste 2 « 5 yi St; spay. es 55 2 Bab 40 - Berbalti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi 334. Dari Abud Darda’ 2, bahwasanya ada seseorang yang mendatanginya seraya berkata: “Sesungguhnya alsa mempunyai scorang isteri, dan sesungguhnya jbundaku menyurubku untuk menceraikannya.” Maka Abud Darda’ berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah @ bersabda: ‘Orang tua itu adalah pinta Surga_yang paling baik. Jika engkau mau, siasiakan saja pintu itu atau engkau akan menjaganya.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan dia mengatakan: “Hadits ini hasan shahih”). Pengesahan hadits: Hadits shahih, diriwayatkan oleh a-Tirmidzi (1900), Ibnu Majah (2089), dan laindain melalui beberapa jalan dari ‘Atha’ bin as-$a-ib al-Hujaimi dari Abu ‘Abdirrahman as Sulami dari Abud Darda’. Saya katakan: “Sanad hadits ini shahih, dan tidak dibabayakan oleh pikua- aya ‘Atha’, Karena di antara yang meriwayarkan hadits ini darinya adalah Hammad bin Zaid dan Syw’bah serea Sufyan, yang mana semuanya mendengar dariaya sebelum ia pikun.” Di dalam kitab asb-Shabiihah (914), Syaiksh kami telah berpeadapat bakwa kkalimat terakhir dari ucapan Abud Darda’ tidak marfiv’, sebagaimana yang tampak pada lahiriyah siyag (redaksi), ia merupakan peringatan yang sangat halus (yang tidak semua orang mengetahuinya,”).. Sebelumnya, yang berpendapat demikian itu adalah Tbnu ‘Allan dalam kitab, Datiilul Faalibiin (111/227), di mana dia mengatakan bahwa kalimat: “Jika engkau mau,” adalah perkataan yang masuk pada akhir hadits dari ucapan Abud Darda’. Kosa kata asing: ii syigil days Sebaik-baik pintu, Jika dikatakan: "Filan min ausath qau- mibi” berarti dia merupakan orang yang terbaik di antara mereka. Demikian itulah yang dinukil oleh al-Baghawi dalam kitab Syarbus Sunnah (XIL/11) dari al-Qusyairi. Kandungan hadits: Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan sebab masuknya Surga dan dibukakan pintu-pintunya. Keridhaan kedua orang tua lebih didahulukan daripada keridhaan isteri. Jika dia menyukai sesuatu, lalu salah satu atau kedua orang tuanya meminta- nya untuk meninggalkan sesuatu yang dicintainya itu sehingga dia bersedih atasnya, maka hal terbaik yang mesti dia kerjakan adalah meminta pertim- bangan dan usulan kepada para ulama. EEK samananinn eee eras Bab 40 — Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi 2 i) HADITS NO, 335 i 4 B ot 1B ye Vall oes. re 1G ° 4 (one ge ee HB Sea ang. Al aps, GE) JG 535, Dari lara’ bin ‘Ab 9, dari Nabi bli bersabdar “Bibi lar pihak ibu) itu sama kedudukannya dengan ibu.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan dia mengatakan: “Hadits ini hasan shahih.”) Pengesahan hadits: \ Shahih, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (1904), Dia mengatakan bahwa dalam hadits tersebut terdapat cerita yang panjang, dan ini adalah hadits shahih. Saya katakant: "Cerita panjang tersebut telah diriwayatkan oleh al-Bukhari (V/ 303:304)-Fat), di dalamnya diceritakan tentang persclisihan antara ‘Ali, , Ja'far dua putera Abu Thalib dan Zaid bin Haritsah mengenai pengasuhan ‘ puteri Hamzah, maka Rasulullah 4 menetapkan pengasuhan itu untuk Ki Ja'far, karena bibinya ada di bawah tanggungannya (menjadi isterinya) ) Kosa kata asing: jai: Tingkatan dan kedudukan Kandungan hadits: Bibi itu seperti ibu dalam mencurahktan kasih sayang terhadap anak-anale saudara perempuannya (keponakan), dan ia juga (sama) seperti itu dalam pengasuhan mereka. Kewajiban berbakti dan berbuat baik kepada bibi sama seperti seseorang K berbuat baik kepada ibunya, 4 Dalam hal pengasuhan, bibi dari pihak ibu lebih didahulukan atas bibi dari pihak bapak. © Jika seorang pengasuh wanita menikah dengan keluarga dekat yang diasuh- \ nya, maka hak pengasuhannya tidak gugur, tetapi hak pengasuhannya itu he akan gugur jika dia menileah dengan lakilaki lain yang bukan keluarganya. Wallaabr a'lara. Hiadits ini khusus berkenaan dengan pengasuhaa, dan tidak ada hujjah di dalamnya bagi orang yang beranggapan bahwa bibi dari pihak ibu dapat menerima warisan karena ibu juga dapat menerima warisan. ORI SP RI IDI DS RS PP RP PIRES PRR RI RSS IRIS 44 (Gab 40 ~ Berbahti hepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi Bab 40 ~ Berbal Dalam bab ini terdapat banyak hadits di dalam kitab ash-Shabiib yang masyhur, diantaranya adalah hadits asbhaabul ghaar (penghuni gua) dan juga hadits Juraij yang telah disampaikan sebelumnya. Pengesahan dan penjelasan haditsnya telah diberilsan pada hadits nomor (12) dalam bab “Ikhlas dan Menghadirkan Niat.” Juga hadits nomor (259) dalam bab “Keutamaan Kaum Lemah dan Para Fakir Miskin dari Kalangan Kaum Muslimin.” Dan beberapa hadits masyhur di dalam kitab ash-Shabiih saya hilangkan dengan maksud diringkas. Yang terpenting di antaranya adalah hadits “Ame bin “Abasah yang panjang, memuat kaidah-Ieaidah dan adab-adab Islam yang sangat banyak, dan akan penulis sebutkan secara lengkapnya, insya Allab pada bab “ar-Raja’ (harapan).” Di dalamnya dia mengatakan: “Aku penal masuk menemui Nabi @2+di Makkah -yakni pada awal kenabian- lalu kukatakan kepadanya: “Siapa engkau?” Beliau menjawab: ‘Seorang Nabi.’ ‘Apa Nabi itu?” tanyaku, Beliau menjawab: ‘Allah Ta’ala mengutusku.’ Kemudian kukatakan: ‘Dengan apa Dia mengutusmu?’ Beliau menjawabs ‘Dia mengutusku dengan misi menyambung tali persaudaraan, menghancurkan patung-patung, dan mengesakan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatw apapun.’” Lalu dia menyebutkan hadits tersebut secara lengkap. Wallaahe a'lam. Pengesahan dan penjelasan hadits ini insya Allab akan diberikan selanjutnya pada hadits nomor 438 dalam bab “ar-Raja’.” spada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silalurahmi LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN MEMUTUSKAN TALI PERSAUDARAAN Durhaka kepada kedua orang tua termasuk perbuatan dosa besar. Yang dimaksud durhaka adalah mempergauli (memperlakukan) mereka dengan tindakan-tindakan menyakitkan yang memang bertolak belakang dengan syari’at, atau tidak memberi bakti kepada keduanya. Pemutusan tali persaudaraan adalah Jawan dari penyambungan tali persaudaraan, yaitu dengan tidak berbuat baik kepada kerabat yang mem- punyai hubuagan rahim, tidak memperhatikan keadaan mereka atau tidak juga menanyakan kondisi mereka meski hanya dengan menyampaikan salam, Allah 3% berfirman: abet 5 2g Wy yl E15 oes 3 Fe Joes of west a Oi Call zy Bow Becsl a “Maka apakech kiranya jika karan berkvuasa kamu akan membuat kerusekan dimuka bumi dan memutuskan bubungan Rekeluargaan? Mercka ivdlah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan- Nya penglihatan mereka," (QS, Muhammad: 22-23). a6 Bab 41 ~ Larangan Durhaka kepada Kedua Orang Tun... Allah 3$ memberitahukan bahwa barangsiapa yang berpaling dari janji Allah yang berupa taf syari'at (beban-beban syan’at) dan hukwum-hulsum Islam, maka dia akan kembali kepada kebiasaan lama mereka pada masa ke- jahiliyyahan orang-orang bodoh, berupa melakukan penumpahan darah dan pemutusan tali persaudaraan, yaitu tidak berbuat baik kepada kaum kerabat baik dalam ucapan, perbuatan, atau pemberian harta, Oleh karena itu, Dia melarang berbuat kerusakan di muka bumi ini secara umum dan pemutusan tali persaudaraan secara khusus. Allah 3% berfirman; Sythe oat A IGE Gy Bs al it eee ane ALENT orks Pest ol ay ST ey Kite? othe Cl ep ad "Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan aparapa yang Allah perintabkan supaya dibubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orangorang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jlahannam)." (QS. ArRa'd: 25) ‘Demikian lah keadaan orang-orang yang hidup sengsara dan sifaesifat mereka, Discburkan pula apa yang akan mereisa alami kelak di akhirat dan tempat kembali merelsa kepada apa yang sebaliknya dari tempat yang dituju oleh orang-orang mukmin, scbagaimana mereka juga menyifati diri dengan sifatsifac yang bukan sifat orang-orang mukmin, di mana mereka memutuskan apa yang oleh Allah diperintahkan untuk disambung dan membuat kerusakan dimuka bumi. Maka tempat kembali mereka kelak adalah Neraka. Dan Dia juga berfirman: U3 8 etn 05 DIGG fis sousis ial gel 4 7 ri * . foe eae be ed gree ae uaitly Gy Gre Yb fy aes YG Bab 41 — Larangan Durhaka kepada Kedua Orang Tua... a7, rd US WSS is egies Wee gtd) “Dan Rabb-mu telah memerintabkan supaya kamu jangan beribadab kepada selain Dia dan hendaklab kama berbvat baik kepada ilu bapakmz dengan sebaik-baiknya, Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua- duanya sampai berumur lanjutt dalam pemeliharaanmu, maka sekali- ali janganlah kamu mengatakan kepada kecvarya perkataan ‘ah dan janganlah kamu membencak mereka dan ucapkantab kepada mereka perkataan yang mulia, Dan rendabkarlab dirimte terhadap mereka ber- dua dengan penuh kesayangan dan ucapkeanlals Wahai Rabb-kis Rasibilals mereka keiuaraya, sebegaimana mereka berdua telah menutidik aku wakin Recil, (QS, Absraa’: 23-24) Penafsiran ayat ini telah diberikan sebelumnya pada bab “Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menyambung Tali Silaturahmi.” HADITS NO. 336 e ls: is ee « a8 é Lake! mn Kes si G55) Jai yi » oy ERE Ms Bs 336. Dari Abu Bakrah Nufai’ bin al-Harits g, dia berkata: “Rasulullah & bersabda: ‘Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa besar yang paling besar?” -diucapkean tiga kali- Kami menjawab: ‘Mau, ya Rasubullah,’ Beliau menjawab: “Menyekutukan Allah dan berbuat durhaka kepada kedua orang tua.’ Dan Bab 41 ~ Larangan Durhaka kepada Kedlua Orang Tua... belumaya beliau duduke bersandar, lalu beliau duduk, selanjutaya bersabda: “Ketabuilah, termasuk juga sumpah palsa dan kesaksian palsu.’ Dan beliaw terus mengulangnya sehingga kami mengatakan: ‘Seandainya (mudah-mudakan) beliau segera diam.” (Muttafaq ‘alaih). Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (V/261-Ft-}) Dan Muslim (87). Kandungan hadits: Dosa itu bertingkat-tingkat dalam hal besar dan kecilnya, tergantung pada tingkat kerusakan yang ditimbulkannya. Ancaman yang keras terhadap perbuatan durhaka kepada kedua orang tua dan sumpah palsu, Kecintaan para Sahabat tz kepada Nabi @. Pada diri mereka ada (Gikap) rasa takuc seorang murid kepada gurunya jika dia melihar gurunya tidak berkenan dan dia berharap agar gurunya itu tidak marah, Disunnahkan untuk mengulang-ulang ucapan dan nasihat sampai tiga Kali agar dapat difahami. Disunnahkan untuk bersikap serius bagi para pemberi nasihat dalam me- nyampaikan nasihatnya atau penceramah dalam menyampaikan ceramahnya agar hal itu bisa lebih menyenvuh kesadaran dan tepat untuk mencegah perbuatan yang dilarang, Rasulullah e sendirijika berlshutbah menganghat suaranya dan wajahnya memerah seakan-akan beliau sedang member se- mangat kepada pasukan tentara, Sedangkan nasihat yang disampaikan dengan sidak semangat hanya akan mengundang rasa kantuk dan perbuatan main- main, Dalam hadits tersebut terdapat dalil yang menunjukkan pembagian dosa menjadi dosa besar dan dosa kecil. Dan ketahuilah bahwa menghindari dosa besar berarti menghapuskan dosa kecil, sebagaimana yang difirmankan Allah 4g: a PSG AS So ASS Geta ele ty ‘ikea kamu menjaubi dosa-dosa besar di antara dosadosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalaban mu (dosa-dosamit yang kecil)." (QS. An-Nisaa': 31). Dibolehkan bagi seorang guru atau pengajar untuk memulai mengajukan pertanyaan kepada anak didiknya. Bab 41 ~ Larangan Durhaka kepada Kedua Orang Tatu 48 HADITS NO. 337 BD el 35 he pl pe 35 ry 7 bpGe5 iL ar 28) 265) y JU Big CH 4132). (( nl Chelly hd “65; gpd ! ig 337. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-'Ash % , dari Nabi @, beliau ber- sabda: “Dosa-dosa besar itu adalah menyekutukan Allah, durhaka kepada ‘kedua orang tua, membunuh jiwa, dan sumpah palsu.” (HR. Al-Bukhari). “Sumpah palsu” yang penuh kebohongan dan kesengajaan disebut juga “Sumpah yang mendtangkan bencana,’ karena ia memasulean atau membenam- kan pelakuaya ke dalam dosa, Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bulkhari (X1/555-Fat-b). Kandungan hadits: Sebagai tambahan bagi sebelumnya, hadits di atas menerangkan pengharaman pembunuhan jiva tanpa alasan yang dibenarkan syari*at, Dosa-dosa besar itu lebih banyak dari yang diseburkan, tetapi kondisi me- nuntut hal tersebut. Lalu Rasulullah @ menyebutkan yang paling serius dan berbahaya. Penjelasan bahwa sumpah itu terbagi beberapa bagian, di antaranya adalah sumpah palsu, ia tidak lain adalah kesaksian palsu, dan juga sumpah yang dilakukan melalui proses yang benar, dan sumpah yang tidak bermaksud apaapa. HADITS NO, 338 es OK Sey: OE Be ait O55 VALS G ren AE is ai Je SL NSLS (15 < ‘4 £253 2ig8 JAG 2s 1245 5 pea yy OE 8 S 50 Bale 41 ~ Larangan Durhaka kepada Kedua Orang Tuto. LAM jah I lit ASN 5 yy 8s Dasa SS wih 6 css £255 ah 255 Jeong: 2243) dU 817 seheane set co) ah a) 338. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al"Ash , juga bahwa Rasulullah bersabda: “Di antara dosa besar adalah makian sescorang kepada kedua orang tuanya.” Para Shabat bertanya: “Wahai Rasulullah, adakah seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada, dia memaki ayah orang Jain sehingga orang itupun memaki ayahnya, dan dia memaki ibu orang lain, sehingga orang itupun memali ibunya.” (Muttafaq ‘alaih) Dalam riwayat lain disebutkan: “Sesungguhnya di antara dosa besar ‘yang paling besar adalah sescorang melaknat kedua orang tuanya.” Lalu ditany:- kan: “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang itu melaknat kedua orang tuanya?” Beliaw menjawab: “Dia memaki ayah orang lain sehingga orang itupun memaki ayahnya sendiri, dan dia memaki ibu orang lain sehingga orang itupun memaki ibunya.” Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (X/403-Far-b), dan juga Muslim (90). Kandungan hadits: . Diharamkan memaki kedua orang tua dan penjelasan tentang besarnya hak kedua orang tua, Di antara bencuk kedurhakaan kepada kedua orang twa adalah dengan mem- posisikan keduanya pada posisi dimaki dan dihinakan, atau hal-hal yang menjadi penyebab kedua orang tuanya dimaki, Hadits tersebut merupakan dali] bagi kaidah dar-al mafaasid (pencegahan kerusakan). Dan dared mafaasid ini didahulukan atas jalbul mashaalih (peng ambilan kebailan). Dan kaidah seddudz dzaraaé (menutup pintu/jalan yang mengarah kepada kerusakan) merupakan kaidah yang agung dalam agama, di mana pengabaian terhadapnya dapat menyebabkan kerusakan di muka bumi. . Bab 441 - Larangan Durhaka kepada Kedua Orang Tua... 3 Pengamalan/penerapan kaidah saddudz dzaraa-i? dan jalbul mashaalib ini diterapkan dengan melihat mayoritasnya, karena orang yang memaki ayah orang lain, bisa saja orang lain itupun memaki ayahnya atau bisa juga dia tidak melakukannya, akan tetapi yang sering terjadi, seseorang lebih cende- rung untuk membalas dengan ungkapan yang sama, Karena saat itu adalah saat yang lengah di mana syaitan bisa menguasai diri manusia, kecuali orang. orang yang diberi rahmat oleh Allah. Barangsiapa yang menyebablean orang lain melakukan sesuatu, maka baginya sama seperti yang dilakukan oleh pelakunya, bail itu tindakan kebaikan amaupun keburukan Dibolehkan bagi anak didik untuk bermrajaah (kembali bertanya) kepada gurunya mengenai hal-hal yang tidak difahaminya. HADITS NO. 339 Ji Bs a op ak he libs. rra IGE JG (EE BENE, JE AB a) (se ge Is 555 20 ite $2153 339. Dari Abu Muhammad Jubair bin Muth'im gs, bahwasanya Rasulullah 4 bersabda: “Tidak akan masuk Surga orang yang.” Dalam riwayatnya, Sufyan mengemukakan: “Yakni, orang yang memutuskan tali silaturabim.” (Muttafaq ‘alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bulhari (X/415-Farb), dan Muslim (2556). Kandungan hadits: Peringatan keras bagi orang yang memutuskan tai silaturahim, dan pe- mutusan silaturahim itu merupakan sebab ditimpakannya adzab yang keras yang menjadi penghalang antara seseorang dengan masuk ia ke Surga pada permulaannya. Barangsiapa menghalalkaan pemutusan tali silaturshim padahal dia mengetalnui haramaya tindakan tersebut, maka dia tidak akan pernah masuk Surga. Bab 41 ~ Larangan Durhaka kepada Kedua Orang Ta HADITS NO. 340 A ees aThe pie Kale is 21) y 8 aoe eae, a (oy cushy ga Lang rie oe se (( Ju BLS) JTS Pera) 340. Dari Abu ‘Isa al-Mughirah bin Syu'bah ge, dari Nabi a, beliau ber- sabda: “Sesungguhnya Allah Ta'ala mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada iburibu kalian, mun ‘en wa baat (menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan haknya), mengubur hidup-hidup anak perempuan. Dan ‘Allsh membenci kalian membicarakan segala yang didengar (tanpa mengetahui kebenaranaya), banyak bertanya, dan menyianyiakan harta.” (Muttafag ‘alaih). Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari ((1/340-Fat-b), dan Muslim (1715) (12). Kandungan hadits: Diharamkannya berbuat durhaka kepada ibu, demikian juga dengan bapak. Disebutkannya ibu secara khusus dalam hadits di atas karena kelemahan dan keadaan mereka yang membutuhkan bantuan, juga karena berbuat baik kepada mereka itu harus didahulukan daripada berbuat baik kepada bapak. Diharamkan menghalang-halangi hak orang lain. Diharamkan mengambil sesuatu yang bukan hak (mu). Dibaramkannya perdebatan dan pertengkaran serta tanya jawab yang tidak mendatangkan manfaat, atau tidak akan mendatangkan kebaikan atau tidak mencegah mudharat. Larangan berbuat mubadzir (pemborosan) dan menyia-nyiakan harta, Hadits ini sudah sepantasnya disatukan dengan hadits-hadits yang menjadi poros Islam dan menjadi tiang berbagai hukum, karena hadits ini memberi« kan pemeliharaan (melindungi) beberapa hal penting bagi manusia, yaitu agama, jiwa, harta, akal dan kehormatan. Pemeliharaan agama dan akal bisa diwujudkan dengan tidak banyak bertanya dan atau mengulang-ulang halal yang sebenarnya tidak dibutubkan, Bab 44 — Larangan Duthaka kepada Kedua Orang Tua... 33 PBEET SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN karena hal itu dapat membuka pintu syubhat/keraguan, Bagi siapa yang mem- buka pintu tersebut, berarti dia telah menyodorkan agamanya untuk diombang- ambingkan oleh fitnah. Adapun pemeliharaan jiwa adalah dengan diharamkannya pembunuhan jiwwa tanpa alasan yang dibenarkan, di antara contohnya adalah penguburan anak perempuan hidup-hidup yang dahulu pernah dilakukan di kalangan kaum Jahiliyyah. Adapun pemeliharaan kehormatan adalah dengan pemeliharaan terhadap hal-hak kedua orang tua dan berbakti kepada keduanya serta tidale menempat- kan mereka pada posisi untuk disakiti atau mengarahkan pada hal tersebut, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Sedangkan pemeliharaan harta adalah dengan diharamkannya sikap mubadzir (boros) dan pembelanjaan harta tidak pada bidang yang diizinkan menurut syari'at. Demikianlah pemahaman terhadap Kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya yang telah dikaruniakan kepada saya ketika berfikir dan merenung, Segala puji hanya milik-Nya. Dalam bab ini terdapat banyak hadits yang telah kami sebutkan pada bab sebelumnya, misalnya hadits: “Dan Aku akan memutuskan bubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu.” Dan hadits ini telah diberi pengesahan dan penjelasannya pada hadits nomor (313). Juga hadits: “Barangsiapa memutuskan hubungan denganku, maka Allab akan memutuskan hubungan dengannya.” Hadits ini pun telah diberi pengesahan dan penjelasannya pada pembabasan hadits nomor (323). Ca __BAB 42 KEUTAMAAN BERBUAT BAIK KEPADA TEMAN-TEMAN KEDUA ORANG TUA, JUGA KAUM KERABAT, ISTERI DAN ORANG-ORANG YANG PANTAS DIHORMATI Dj antara kesempurnaan bakti kepada kedua orang tua adalah menyam- bung tali persaudaraan dengan sahabar-sahabat mereka, karena hal itu dapat memasukkan kebahagiaan dalam diri keduanya, di mana keduanya dapat me- lihat anak mereka yang ia merupakan usaha mereka berdua yang paling baik, yang kebailan dan kebajikannya meliputi seluruh sahabat dan kawan-kawannya dan kasih sayang mezeka berdua yang tidak mungkin terwujud kecuali melalui keduanya. Oleh karena itu, barangsiapa menanam kebaikan, maka dia akan ‘merasa bahagia ketika melihat orang-orang di sekitarnya ikut memetik buahnya seraya mengambil manfaat darinya. Dengan demikian, dia telah menanam tanaman dan memberikan manfaat serta melihat kebaikannya telah merata kepada semua orang, Analogikan (samakan) hal tersebut kepada kaum kerabat, isteri, dan semua orang yang pantas dihormati, baik itu guru, sahabat, tetangga dan pemimpin yang adil. HADITS NO. 341 Bab 42 ~ Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat..... 55 a) 3 J 25 es 3h wl 341. Dari Ibnu ‘Umar @, bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya sebaik- baik kebajikan adalah seseorang yang menyambung tali pecsaudaraan dengan orang-orang yang dicintai ayahnya.” HADITS NO, 342 os nee oye de eee Sal AE SE Bao all ae 385 - rey SEBS $253) @ LS ee le 4 Fie Si aul GE i La, sob ES =a ea Shp NN G5) \AoLeh LS. L455 4 hg, we ass IB pskyseanes ies ls EEE ANS Ee A Sl 55 tLe alt 5 sil»: 3585 BB od 45 oF eh 3s ale 24 Le She ye ae vam a “hte; dette 23654 1) 36 Bab 42 ~ Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat.... Gere EEL canons onan eel i es SS) eed Ws Je Us ga Es i dion get SNe SS us See ue iis aces. JES Steet XG 4 4 3 sa eal ans SUG sip SA e ‘i 7535 ee NS Shes) a (i z 4 NS ach Le ties gle a as AY »): Seeaends be: i SiN ls ars gag Shel 9 3 ai ja) Sas (HWS Curia) 25 sae tS Kl 342. Dan dari ‘Abdullah bin Dinar, dari ‘Abdullah bin ‘Umar , bahwae i sanya ada seorang Badui yang dia temui di sebuah jalan di Makkah, lalu i» “Abdullah bin ‘Umar memberi salam kepadanya dan mengajaknya untuk naik S| ke atas keledai yang dikendarainya serta memberikan sorban yang dipakai di ( kepalanya kepada laki-laki tersebut. Ibnu Dinar bercerita: “Maka kami katakan M4 kepada Ibnu ‘Umar: ‘Mudah-mudahan Allah senantiasa memperbaiki keadaan- D mu, sesungguhnya orang itu adalah orang Badui dan orang Badui itu senang qd sekali jika diberi sesuatu meskipun hanya sediksit,”” Maka ‘Abdullah bin ‘Umar i berkata: “Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat bails ‘Umar bin al- P| Khaththab 2, dan sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah 4 ber- iS sabda: 'Sesunggubnya scbaik-baik bentuk kebajikan (terhadap orang tua) adalah penyambungan tali persaudaraan dengan sahabat baik ayahnya.” ( Dan dalam riwayat lain dari Tbnu Dinar dari Ibnu ‘Umar, bahwasanya jika ki Tbnu ‘Unuar pergi ke Makkah selalu membawa keledai yang ditunggangi berganti- " an jika dia merasa bosan naik unta. Dan dia biasa memakai sorban di kepalanya. ,) Pada suatu hari ketika dia pergi ke Makkah dengan naik keledai, tiba-tiba ada seorang Badui melintas, maka Ibnu ‘Umar pun bertanya: “Bukankah engkau ibau. Fulan putera Fulan?” “Benar,” jawab orang itu, Kemudian ‘Umar memberinya Bab 42 — Keutamaan Berbuat Batk Kepada Para Sahabat.... 37 keledai seraya berkata: “Naikilah keledai ini.” Selain itu, Ibnu ‘Umar juga m berinya sorban kepala seraya berkata: “Tutuplah kepalamu dengan sorban i Kemudian sebagian Sahabat Ibnu ‘Umar berkata: “Mudah-mudahan Allah memberikan ampunan kepadamu, engkau telah memberilkan kepada orang Badui ini seekor keledai yang biasa engkau gunakan untuk menunggangi secara gantian dan sebuah sorban yang biasa englau pakai di kepalanau?” Maka Ibau ‘Umar menjawab: "Sesunggubnya aku pernah mendengar Rasulullal & bersabda: ‘Sesungguhnya sebaik-baik kebajilan adalah tindakan seseorang yang menyambung tali persaudaraan dengan Sahabat baik ayahnya sepeninggal ayahnya.” Dan sesunggubnya ayah orang ini adalals Sahabat ‘Umar gs.” (Gemua riwayat di atas adalah riwayat Muslim). Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (2552) (12 dan 13). Kosa kata asing: + i fsKebsjilean yang paling lengkap dan sempurna, na dan persahabatan, . ell Adalah jamak dari kata A’rabi yang berarti penduduk badui. £354 : Beristirahat padanya. jenuh dan bosan. © JRO 4s: Secelah meninggal dunia, Kandungan hadits: . Di antara benwwk bakti kepada kedua orang tua adalah menyambung tali persaudaraan dengan para sahabat dan teman-teman mereka sepeninggal mereka, meski hanya dengan pemberian yang sedikit. Barangsiapa yang tidak mendapatkannya, maka culsup dengan berkunjung atau menyampai- Kan kata-kara baik. Mengajarkan etika berdo'a dalam ucapan mereka: “Mudah-mudahan Allah memberikan ampunan kepadamu” dan “mudah-mudahan Allah memaperbaiki keadaanmu,” Di antara kesempurnaan kebajikan dan silaturahmi adalah memberikan, arta yang khusus dan apa yang dia sukai kepada para sahabat kedua orang, nna, Banyaknya keutamaan ‘Abdullah bin “Umar #2, di antaranya adalah tinggi- nya komitmen dirinya untuk menepati janji dan kecintaannya kepada ayahandanya, juga menyambung tali persaudaraan dengan orang-orang kecintaan ayahnya sepeninggalnya, serta kesegeraannya memenuhi seruan Sunnah Rasulullah @, tindakannya menginfakkan harta yang paling di- sintainya, dan sikapnya yang suka mendahulukan orang lain atas Bab 42 ~ Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat.... sendiri, Dan alangkah banyak kelebihan dan keutamaan kaum Salaf ketika kita menghitungaya. Kita memohon kepada Allab, mudah-mudahan Dia menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengikuti mereka serta berjalan aii atas jalan mereka, baik dalam bentuk ueapan, perbuatan, maupun tingkah Taku. Dalam pensifatan yang diberikan olch para sahabat Ibu ‘Umar tentang orang Badui di atas, di mana dia merasa senang dan puas dengan pemberian yang sedikit, terdapat dalil yang menunjukkkan keterpengaruhan sescorang ‘leh lingkungannya. Dalam hal itu, orang Arab Badui adalah orang yang mampu menahan diri untuk tidak meminta-minta, oleh karena itu mereka merasa puas dengan pemberian yang sedikit. HADITS NO. 343 = SN B55 BN glng CN I GES rer LAS SG Bs Sac Lay gf we > 5 kK ses > vee ih os Lee i pike Sale 2 Ae gn gh aS: Ren kegle Ss 2 SAN aby DUE Legs Ge Legend ati oe ance ; eS Gis Le SG LNIs tas ‘Lag Sl Los 292 shay (( yds 343. Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah as-Sa’idi ¢#, dia bercerita: “Ketika Kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah @ , tiba-tiba beliau didatangi sescorang dari Bani Salamah dan berkata: Ya Rasulullah, masih adakah kebaikan yang bisa aku kerjakan untuk berbakt kepada kedua orang tuaku setelah mereka ‘meninggal dunia? Beliau menjawab: “Masih, yaivu (mendo'akan untuk) ke- duaaya, memohonkan ampunan untuk keduanya, melaksanakan janji-janji Bab 42 - Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat.. BEC sacrmannarcnunn Ja keduanya setelah keduanya meninggal dunia, serta meayambung tali per- saudaraan yang tidak sempat disambung kecuali dengan keduanya, serta me- smuliakan sahabat meseka.” (HR. Abu Dawud). Pengesahan hadits: Dhi'if (lemah), diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab al-Adabul Mufrad (35), Abu Dawud (5142), Ibnu Maja (3664), Abmad (L/497 dan 498), Ibau Hibban (413), dan lain-lain melalui jalan ‘Abdurrahman bin Sulaiman, dari Usaid bin ‘Ali bin ‘Ubaid as-Sa'idi, dari ayahnya Penulis katakan: "Sanadaya lemah, karena ‘Ali bin ‘Ubaid as-Sa'idi majbul (tidak dikenal), sedangkan perawi lsinnya adalah tsigah (terpereaya).” Kosa kata asing: tagle §5UHN berarti mendoakan keduanya. Kandungan hadits: Memanfaatkan kesempatan untuk senantiasa berbakti kepada orang tua ketilaa keduanya atau salah satu dari keduanya masih ada. Di antara bentuk bakti seseorang kepada kedua orang tuanya adalab: 1, Mendo'akan keduanya. 2. Memohonkan ampunan untuk keduanya. Memelihara keadaan kedua orang tua semasa hidupnya dan sepeninggal mereka, Adapun semasa hidupnya adalah dengan menjaga dan mengurus seluruh kepentingannya. Sedangkan sepeninggal mereka adalah dengan: 1. Melaksanakan wasiat keduanya yang sesuai dengan syari'st. 2. Menyambung tali persaudaraan dengan kaum kerabat mereka. 3. Memuliakan teman dan sahabat-sahabat merelea. Berkeinginan keras mendidik anak dengan pendidikan yang baik akan membawa manfaat bagi kedua orang tua, baik semasa hidup maupun setelah meninggal dunia, Adapun semasa hidup adalah dengan berbakti kepada Keduanya, dan setelah kematiannya adalah dengan mendo'akan keduanya, Sebab, do’a seorang anak bagi kedua orang tuanya itu terkabulkan, sebagai- mana sabda Rasulullah @% dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim: ~,.atau anak shalih yang mendo'akannya.” Kegigihan para Sahabat untuk berbuat baik dan tidak memutuskannya. Keharusan menyampaikan ilmu setelah mendengarnya atau setelah meng- hadiri majelis ilmu. Barangsiapa tidak mengctahui suatu ilmu, maka dia harus bertanya kepada orang-orang yang berilmu. 60 Bab 42 ~ Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat SYARAH RIYADHUSH SHALIHI ss ; * Poros semua ibadah adalah trexiqgu/ (diam dan tidak mengada-ada), sehingea tidak ada ibadah kecuali yang sesuai dengan apa yang disyari’atkan oleh (i Allah 38 melalui lisan Rasulullah & HADITS NO. 344 ati Ne Seu G58 as tle be - Yee | I | ! Gj ato tyd Je Se G ae So, So KEE jes at 53 Glee 3chs BE GLY possi as ae aa me (ois eile ttle JOS HE; LE Gi) yes die coe sa (205 Gs bees SN SIE ys xo BES Gn Gs iLoiy Bp CANNER Ss BS Ea wl IG ah; 5 ob, UG ity. 25u: sys “ oT att GIR 555 3 5 ABD al Ss ps Me aS ES CDR SII IDA AD Sea aaa) Bab 42 ~ Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat... aot ah 344. Dari ‘Aisyahsékc, dia bercerita: “Aku tidak merasa cembura terhadap salah seorang dari ister-isteri Nabi seperti kecemburuanku kepada Khadijah «de, padahal aku sama sekali belum pernah melihatnya secara langsung, terapi Nabi seringkali menyebut-nyebutnya, dan seringkali beliau menyembelih kambing kemudian memotongnya menjadi beberapa bagian uatuk selanjutnya dikirimkan kepada sahabat-sahabat baik Khadijah, schingga aku sering berksata kepada beliau: ‘Sepertinya di dunia ini tidak ada wanita lain selain Khadijah,’ Maka beliau pun mengatakan: ‘Sesungguhnya Khadijah itu begini dan begitu, dan dengannya aku dikaruniai anak,” (Muttafaq ‘alsib) Dan dalam sebuah riwayat disebutkan: “Jika beliau menyembelih kambing, maka beliau memberikan kepada teman-teman dekat Khadijah se- culsup mereka.” Dalam riwayst lain disebutkan: “Jilsa beliau menyembih kambing maka beliau bersabda: ‘Kirimlah kepada teman-teman dekat Khadijah.” Dalam riwayat yang lain ‘Aisyah berkata: "Halah binti Khuwailid, saudara perempuan Khadijah, pernah meminta izin kepada Rasulullah & , saka beliau teringat cara Khadijah meminta izin, maka beliau pun terharu dan bersabda: "Ya Allah, ini adalah Halah binti Khuwailid.'” Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al: Bukhari (VII/133-Fat-#), dan Muslim (2435) (56). Riwayat kedua terdapat dalam Shabib al-Bukhari, (VII/133 dan X/435-Fats). Serta Muslim (2435). Riwayat ketiga juga terdapat dalam Shabih al-Buklari, (VII/133- Fat-b) dan juga Muslim (2435) (75). Sedangkan riwayat yang keempat terdapat dalam Shabib Muslim (2437). Kosa kata asing: Aku tidak merasa cemburu. + Adalah jamak dari kata shadigah yang berarti teman. asulullah @ memuji semua tindakan Khadijah. 58: Anak-anak beliau, yang semuanya berasal dari Khadijah kecuali Ibrahim saja, di mana Ibrahim adalah anak beliau hasil pernikahan beliau dengan Mariyah. Sia Sitti esi; Beliau ingat ketika Khadijah meminta izin kepada beliau, karena suaranya mirip dengan suara Khadijah a. : H yi Bab 42 ~ Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat..« EEC samannsonuin ee 30: Berseri wajahnya olch kedatangannya seraya merasa gembira, Karena sempat membuat beliau ingat pada Khadijah dan hari-hari beliau bersamanya, schingga hal itu memuncullean kenangan di beak beliau. Kandungan hadits: Dalam hadits tersebut terdapat penjelasan mengenai keutamaan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, di mana dia telah membenarkan beliaus 4, membantu beliau dengan segenap harta kekayaannya, sera mendorong beliau untuk selalu teguh, dan dia termasuk salah seorang dari asseabiguunal awwalun (orang-orang yang terdabulu lagi yang pertamactama masuk Islam). Kesetiaan Rasulullah dalam mengingat isteri pertama nya yang dahula pernah menolong beliau dan menghormati beliau, Di antara kriteria yang sangat dicintai pada disi wanita shalihah adalah penuls cinta kasih dan banyak memberikan keturunan. Oleh karena itu, Rasulullaky @ telah memerintahkan ummatnya untuk menikah dengan wanita-wanita tersebut. Adanya rasa cemburu, Rasa cemburu bukan suatu hal yang tidak terelakkan dari wanita-wanita pilihan lagi utama. Dan itulah 'Aisyah de yang sempat dicemburui olch isteri-isteri Rasulullah 48 yang lain, ternyata dia juga sempat cemburu kepada Khadijahe. Banyak mengingat dan mengenang menunjukkan besarnya rasa cinta. Oleh karena itu menjadi syi’ar bagi orang-orang yang cinta kepada Allah, Rabb seru sekalian alam, dan mereka itulah orang-orang yang banyak mengingat- Nya. (Orang muslim sepatutnya selalu memelihara janji isteri, sahabat, dan teman+ teman bergaulnya serta mempertahankan rasa cintanya, baik yang masih, hidup maupun yang sudah meninggal dengan selalu mengingat dan memuji semua kebaikan yang dahulu pernah dilakukannya dan memuliakan orang- orang yang dikenalnya, HADITS NO. 345 Bab 42 - Keutamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabit.... 63 SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN J Be SS ae i Jit esa BEB Ge ET CSI 5 345. Dari Anas bin Malikess, dia bercerita: “Aku pernah pergi bersama Jarir bin ‘Abdillab al-Bajali dalam satu perjalanan, di mana dia selalu me- Jayaniku, maka aku berkata kepadanya: “Jangan lakukan itu.’ Maka Jarir ber- kata: ‘Sesungguhnya aku melihat Sahabat Anshar selalu membantu Rasulullah @ dalam melakukan sesuatu, dan aku bersumpah pada diriku untuk tidak bersahabat dengan seorang sahabat Anshar melainkan aku harus melayaniny2.”” (Muctafag ‘alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (V1/83-Fat-b) dan Muslim (2513) dan lafazh diatas adalah miliknya. Kosa kata asing: a7: Aku bersumpah. 4: Suatu hal besar yang tidak bisa diungkapkan perinciannya dengan Katarkata dan yang tidak dapat digapai oleh keinginan, di mana hal itu menjadi petunjuk bagi kami menuju ke jalannya. Kandungan adits: Sikap tawadhu’ para Sahabat Rasulullah 4 dan keutamaan mereka sts. Memuliakan_ orang yang berbuat baik kepada Nabi & meskipun orang itu lebih muda darinya, Menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua. Beberapa keutamaan kaum Anshar dan pengabdian mereka kepada Rasulullah, &. Bab 42 ~ Kettamaan Berbuat Baik Kepada Para Sahabat... ———————— BIC caniamanasrsaann Sea ——_—_—_—_—_—_——_—sXXx—n————— Se, BAB 43 MEMULIAKAN AHLUL BAIT RASULULLAH 4% DAN PENJELASAN KEUTAMAAN MEREKA Yang dimaksud dengan “ablul bait” Rasulullah adalah orang.orang ‘yang mempunyai ikatan nasab kepada Bani Hasyim dan ‘Abdul Muththalib baik laki-laki maupun perempuan, serta beriman kepada Rasulullah dan smeninggal dunia dalam keadaan seperti itu. ‘Yang juga termasuk ahlul bait beliau adalah isteriisteri beliau (Umma hatul Mukminin) 2 3 2). Sekelompok ulama berpendapat bahwa “alu Muhammad” (keluarga Muhammad) adalah para ulama yang bertakwa dari kalangan ummatnya, tetapi pendapat itu tertolak dengan disebutnya kata “ahfud aie” atau “aalte Muhammad ®.” secara mutlak. ‘Allah 4g berfirman: 5 ug ne hl “Sesunggubnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dasa darims, Jaa ablud bait dan membersilskanmu scbersib-bersibnya.” (QS, A-Abzaab: 33). Ayat di atas merupakan nash yang menetapkan masultnya isteri-isteri ‘ke dalam “ahlul bait”, karena mereka merupakan sebab turunnya ayat ini, dan sebab turunnya ayat masuk ke dalamnya tanpa diperselisihlean, Bab 43 ~ Memuliakan Ahlul Bait Rasulullsh #2 dan Penjelasan Keutamaan Mereka 6. baik dia sendirian menurut satu pendapat maupun bersama yang lainnya -me- nurut pendapat yang benar-, Allah 3% berfirman: "Dan barangsiapa mengagungkan syi'arsyi'ar Allab, maka sesunggulnya itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj: 32). Penafsiran ayat ini telah diberikan sebelumnya dalam pembahasan bab ‘Menjunjung Kehormatan Kaum Muslimin. HADITS NO. 346 SUIS ig ctr bene Pe EI OSD ve 2s. ase Was VAAL 6S 1. 4 2525 te S585 ge ft i LG 15 5 CUBE NE BE 5 SANG SE AR i S325 5 2 44 we he te to hbo #) FN peas oa 9 Gg BARS «ue Khe Are j2er 6 oe vty ote GUG5 WS EIS LS AB abl RS age AB ail 5 AG UTE 5S re 66 Bab 43 —Memuliakan Ahlul Gait Rasulullah @ dan Penjolasan Keutamaan Mereka At BE ee, Gee Gi SG 52a; Bey ale 35 abl ES of dys 200 42 dae 54 SECC AEN EIS: 5G) ath ee dech als giissels jee 33 85 gl at “eke tA sae jets Ss sepals sobs StH gs Lily IGE i 285 ul Par wot ek 3c Ses Lal 33 SS pes La 3a) wohl tg Cas Lal gay Ses IS 55 Jah ls Jag 5. oss 9 Bag 8 55 Jas ee we Oy 5 bis hae 5 geiia “ shel aE Jes diy, 2 aie. 5G 28s oh i i 36 g5Sy, Bins a £8 s < (Gree te Bab 43 - Memuliakan Ahlul Bait Rasulullah 4% dan Penjelasan Keutamaan Mereka SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN 346. Dari Yazid bin Hayyan, dia bercerita: “Aku dan Hushain bin Sabralt serta ‘Amr bin Muslim pernah pergi ke tempat Zaid bin Aram as. Setelah kami duduk di dekatnya, Hushain berkata kepadanyas ‘Wahai Zaid, sesungguh- aya engkau telah memperoleh kebaikan yang sangat banyak, di mana engkau sempat bertemu dengan Rasulullah@®, mendengar ucapan beliau juga berperang bersama beliau, daa mengerjakan shalat di belakang beliau. Sunggeh engkaw telah mendapatkan kebailan yang melimpah, wahai Zaid. Beritahukan kepada kami wahai Zaid, apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah €.” Maka Zaid pun berkata: ‘Wahai putera saudarak (keponakanku), demi Allah, usialas ini sudah Lanjut serta telah lama ditingeal oleh beliau dan aku telah lupa se- bagian dari apa yang telah kuperoleh dari Rasulullah &, Oleh karena itu, apa yang akan kusampaikan kepada kalian, terimalah dengan baik, dan apa yang tidak bisa kusampailan, janganlah kalian menututnya dariku.’ Selanjutaya, Zaid mengungkapkan: ‘Pada suatu hari, Rasulullah @ berdiri di tengah-tengah kami di tempat yang dikenal dengan sebutan Khumm, yang berada di antara ‘Makkah dan Madinah, untuk menyampaikan kbutbah di mana beliau me- ayampaikan pujian dan sanjungan kepada Allah serta memberikan nasihat dan peringatan, Setelah itu, beliau bersabda: ‘Amma ba’du (Selanjutnya). Ke- tahuilah wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku ini hanyalah seorang, manusia biasa yang barangkali urusan Rabb-ku (Malaikat maut)) hampir datang dan aku harus menerimanya. Aku tinggalkan untuk kalian dua hal yang berat, Periama, Kitabullah (@-Qur-an) yang di dalamnya penuh dengan petunjuk dan cahaya, maka ambil dan peganglah dengan teguh Kitabullah itu,’ Beliau meme- rintahkaa untuk selalu berpegang teguh kepada Kitabullah dan menganjurkan untuk memahaminya, lalu beliau bersabda: ‘Dan ahlul baitku (keluargaku). Aku mengingatkan kalian akan Allah tentang ablul baitku, alu ingarkan kalian akan Allah tentang ablul baitku.’ Hushain bertanya kepada Zaid: *Wahai Zaid, siapakah abli bait beliau? Bukankah isteri-isteri beliau termasuk ahlul bait beliau2” Zaid menjawab: 'Isteri-isteri beliau termasuk ahlul baitnya, tetapi ablul bait yang dimaksudkaa adalah orang yang diharamkean menerinsa shadaqah (cakst) sesudah beliau wafat’ ‘Siapakah mereka itu?” tanya Hushain lebih lanjut. Zaid menjawab: ‘Mereka adalah keluarga ‘Ali, keluarga ‘Aqil, keluarga Ja'far, dan keluarga ‘Abbas.’ Hushain bertanya: ‘Merelza semua itu diharamkean me- snerima shadaqah?' Zaid pun menjawab: "Ya." (HR. Muslims). Dalam sebuah riwayat disebutkan: "Ketahuilah, sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua hal yang berat, salah satunya adalah Kitabullah, yang ia merupakan tali Allah. Barangsiapa mengikutinya, berarti dia berada dalam petunjuk, dan barangsiapa meninggalkannya berarti dia berada dalam kesesatan.” * Peringatan! Para Ulama berkata: “Tidak ada riwayat yang shahih dalam masalah nama Malsikar maut yang dikenal dengan lara" oe Bab 43 —Memuliskan Ablul Bail Rasulullah @@ dan Penjelasan Keutamaan Mereka EEC samninanasrsnnn See Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (2408), dan riwayat kedua juga miliknya (2408) (37). Kosa kata asing: & Aku hafal. 7206: Tempat yang terletak antara Makkah dan Madinah, yang di sana terdapat anak sungai yang sangat terkenal. 25 gibt Stay: Sudah dekat saat darangnya Malaikat maut yang meng- om untuk bertemu dengan Allah. it: Segala sesuntu yang sangat berbahaya dan berharga, Kedua hal (Ritabullah ddan Abli bait Rasulullah) cisebut demikian scbagai penghormatan terhadap hak-haknya sekaligus pemuliaan terhadap posisinya, Sebagai tambahan, lihat juga buku saya yang berjudul Majma ‘al Bahrain (fii Takbriiji Abaaditsil Wabyain, yang di dalamnnya terdapat tambahan. Kandungan hadits: Disunnahkan memberi pujian kepada orang yang berilmu dengan sifacsifat yang sesuai, serta mendo’akannya sebelum menuntut ilmu darinya. Oleh Karena itu, tidak disunnahkan untuk memberi pujian secara berlebihan (basa-basi) kecuali dalam menuntt ilmu. Para Sahabat Rasulullah & termasuk orang-orang yang mempunyai ke- utamaan dan kebaikan yang melimpah. Scorang yang berilmu boleh mengemukakan beberapa alasan sebelum mem- beritahukan kepada mereka kesalahan yang telah dilakukannya. Kesombongan menjadi sumber Iupa dan lemahnya kekuatan menghafal. Seorang yang berilmu tidak boleh menyampaikan pengetahuan kecuali apa yang diketahuinya, dan tidak boleh juga menyampaikan suatu pembahasan tanpa didasari pengetahuan. Pencari ilmu tidak boleh melukai gurunya, serta tidak membebaninya dengan. jawaban di luar kemampuanaya jika dia melihat gurunya sudah merasa cukup dengan jawaban yang diberikan. Seorang pengajar harus benar-benar memanfaatkan waktu yang sesuai untuk memberi pelajaran dan peringatan kepada sahabat-sahabatnya. Bagi pengajar harus memberi pesan kepada para pengikutnya dengan hal- hal yang baik untuk mereka. Rasulullah adalah manusia biasa yang didatangi oleh Malaikat maut, sebagaimana manusia lain ath Panty Bab 43 - Memuliakan Ablul Bait Rasulullah 4% dan Penjelasan Keutamaan Mereka o "Scsunggubnya kamu akan mati dan sesunggubnya mereka akan mati (pula)." (QS. Az-Lumnar: 30). Kewajiban berpegang teguh kepada Kitab Allah, karena ia merupakan tali ‘Allah yang sangat kuat dan jalan yang lurus. Barangsiapa mengikutinya maka dia akan mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa meninggalkannya maka dia akam tersesat. Wasiat agar senantiasa memperhatikan keluarga Nabi dan kondisi/perihal mercka ‘Para isteri Nabi & termasuk ahlul bait beliau. Diharamkan memberi shadaqah (2aksat) kepada ahlul bait, dan yang dihalal- kan bagi mereka hanya seperlima hewan kurban dan barea rampasan, HADITS NO. 347 vos Shall CE WD 52 Al Ej rey 3B 22 | | 2545) SG J 68) whe oy as Gd al). (( ae a) 347. Dari Ibu “Umar @ , dari Abu Bakar ash-Shiddiq ga secera manguf ‘alaih?, bahwasanya dia berkata: "Peliharalah kehormatan Muhammad @ dengan memuliakan ahlul baitnya." (HR. Al-Bukhari). Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (VI/78 ~Fat-). Kandungan hadits: * Hendaklah mengagunglsan ahlul bait Nabi @ memuliakan, dan berwala’ (loyal) rerhadap mereka, © Pengetahuan para Sahabat terhadap hak-hak ahlul bait, dan khususnya dua syailch Abu Bakar dan ‘Umar @. dari Abu Bakar & bukan marfi” (dari ucapan Rasulullah, 70 Bab 43 -Memuliakan Ahlul Bait Rasufullah &@ dan Penjelasan Keutamaan Mereka MENGHORMATI PARA ULAMA, ORANG TUA, ORANG-ORANG TERHORMAT, MENDAHULUKAN MEREKA ATAS YANG LAINNYA, MENJUNJUNG TINGGI MAJELIS MEREKA, SERTA MEMPERLIHATKAN KEDUDUKAN MEREKA Sepatutnya (bagi kita) untuk menghormati para ulama dan orang- orang yang menjunjung tinggi al-Qur-an dan as Sunnah, yang menempul jalan kaum Salaf dalam pemahaman, keyakinan, tingkah laku dan ibadab dengan menyingkirkan para pengikut hawa nafsu dan bid’ah, Dan diharuskan juga meaghormati orang-orang tua sexta memuliakan orang-orang muslim yang telah lanjut usia, Demikian juga dengan orang-orang dermawan, ber- perangei mulia dan mem-punyai keberanian yang mengajarkan akhlak mulia ‘kepada manusia dengan perbuatan mereka, Ada yang mengstakan: “Keutamaan iu tidak dikerahui ada pada dici orang-orang mulia kecuali oleh orang yang mempunyai kewtamaan.” Allah 3& berfirman: oA ae 44 4 fen epee en F2 nw ole ah Vad gaa T Gnd SyalRe Gall ns Ufa Bab 44 ~ Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat... 7” == SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN | 28e¢{ “Kataksenlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetabui dengan orang: orang yang tidak mengetabui?' Sesunggubnya orang yang berakallab yang he dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9) Allah 3g memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya, bahwa kedudukan orang-orang berilmu dan mengamalkan ilmunya yang sesuai dengan alQur-an maupun as-Sunnah tidak sama dengan kedudukan orang-orang yang tidak \ berilmu dan tidak mengamalkan ilmunya, baik karena sikap menggampangkan, p menolak, atau meremehkannya, Dalam menetapkan keutamaan ilmu dan mengangkat derajat para pemiliknya, perbedaan tersebut sangat mendalam, Sesungguhnya sesuatu ita d tidak diketahui kecuali dengan lawanaya, dan dengan lawannya itu berbagai hal dapat diketahui perbedaannya, Dan perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya hanya diketahui oleh orang-orang yang memiliki akal fikiran, berpengetahuan dan mempunyai kepandaian. Q HADITS NO. 348 ees ees 4s renter 4%. ena Cag SG (Chey IIS yy 2S 315635 (GIL) y 3! Bab 44 — Mengharmati Para Ulama, Orang Tus, Orang-Orang Terhormat... 348. Dari Abu Mas'ud *Uqbah bin ‘Amr al-Badri al-Anshari gu, dia berkata: “Rasulullah & bersabda: "Yang menjadi imam bagi segolongan orang adalah yang paling banyak bacaan al-Que-annya di antara mereka. Jika mereka mem- punyai tingkatan yang sama dalam hal bacaan, maka orang yang paling mengerti Sunnah Nabi-lah yang menjadi imam. Dan jika mereka satu tingkatan dalam hal Sunnah, maka yang menjadi imam adalah orang yang paling dahulu berhijrah. Dan jika mereka satu tingkatan dalam hijrah, maka orang yang paling tua di antara mereka. Dan janganlah seseorang menjadi imam di tempat kekuasaan orang lain dan janganlah seseorang duduk di tempat kehormatan orang lain Kecuali atas izinaya.” (HR. Muslim) Dan dalam sebuah riwayat disebutkan: “Maka yang menjadi imam adalah yang paling dulu keislamannya,” sebagai ganti “Sinan (tua),” atau “Isham.” Dalam riwayat lain juga disebutkan: “Yang menjadi imam bagi segolo- ngan orang adalah yang paling banyak bacaan alQur-annya, dan yang paling dulu bacaannya, Dan jika mereka sama dalam hal bacaan, maka yang menjadi imam adalah yang paling dulu berhijrah. Dan jika mereka sama dalam hijrah, maka hendaklah orang yang paling tua di antara mereka yang menjadi imam.” Pengesahan hadite: Diriwayatkan oleh Muslim (673), dan riwayat kedua juga milik Muslim. (673) (291). Kandungan hadits * (Hendaklah) mendahulukan orang yang paling banyak ilmunya untuk menjadi imam, yakni paling mengerti Kitabullah (a-Quran) dan paling baik bacaannya, lalu yang paling memahami axSunnah, kemudian yang paling dulu hijrahnya atau yang lebih dulu memeluk Islam, baru kemudian orang, yang paling tua usianya. Dan itulah figih Nabawi tentang orang yang paling berhak menjadi imam shalat. Adapun yang disebuckan dalam kitab-kitab madzhab yang berisi berbagai macam pendapat, seperti Maranqil Falaah, Bab 44—Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormal... 3 di mana di dalamnya dinyatalcan seperti misalnya yang paling besar kepalanya, yang paling kecil tubuhnya, dan yang paling cantik isterinya, maka semua itu merupakan kebathilan-kebathilan yang harus dibersihkan dari fiqih Islam yang murni. Ilmu yang paling agung adalah pengetahuan tentang Kitabullah® baik dalam hal bacaan, pengajaran, dan hafalan. Darinya, ilmu pengetahuan tentang Sunnah Nabawi menjadi bercabang, baik yang bersifat riwayat, dirayah, maupun pemeliharaan. Lebih dahulu (seseorang) memeluk Islam termasuk sesuatu yang diper- hitungkan Pemegang kekuasaan, shbibul bait (tuan rumah), yang memiliki pekerjaan, dan imam masjid lebih berhak menjadi imam dzsipada selainnya -meskipun dia lebih mengetahui- selama belum ada izin untukaya Pemilik majelis (tempat duduk) lebih berhak atas majelisnya daripada selainnya. Seorang wanita tidak berhale mengimami laki-laki, Karena kata *kawmn” hanya khusus ditujukan bagi laki-laki, tidak kepada wanita: J Ob 33 ot BS VIE coal Gites fee ge € acest - EES 0 J ae Ld tS SHA “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-waniea (meng- olok-olok) wanita lain (Rarena) boleh jadi wanita-wanita (yang diolok- olokkan) lebily baik dari wanita (yang mengolok-olok)...” (QS. Al-Hujuraat: 11). HADITS NO. 349 a B an Sp ts gle> GUS Lae 2E5 ATLA EEG Waly? 5855 SEN gies, 74 Bab 44 —Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat... SSI ees ei eee gals Sah j 175° eels Sasi a 349, Darinya (Abu Mas‘ud ‘Uqbah bin ‘Amr al-Badri al-Anshari) dia berkata: “Rasulullah & pernah meratakan bahu-bahu kami menjelang shalat seraya bersabda: “Samakan dan luruskan serta janganlah kalian membeda-bedakan yang akanmengakibatkan hati kalian pun akan berbeda-beda. Hendaklah yang, dekat (berdiri dibelakangku ketika shalat,*) adalah orang-orang dewasa dan pandai, lalu orang-orang yang di bawah mereka, baru kemudian yang bawah, mereka.” (HR. Muslim). Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (432). Kosa kata asing: Ces: Jamak dari kata mankibue yang berarti bahu. Menempati posisi yang dekat denganku dalam shalat. Kandungan hadits: Kewajiban meluruskan, menyamakan serta meraparkan barisan, menyama- Kan bahu dan kaki dalam shalat, Scorang imam harus benar-benar memeriksa barisan jama’ah shalat sebelum mulai mengerjakan shalat, * Perbedaan dan perselisihan menjadi sebab kerusakan hati. Hal yang bersifat lahir mempunyai pengaruh dalam pembentukan bagian bathin. Mondahulukan yang lebih utama untuk menjadi imam, dan yang dimaksud dengan keutamaan di siai adalah orang yang berilmu dan orang dewasa. Sepatutnya orang yang berilmu dan orang-orang dewasa langsung menempati posisi di belakang imam agar bisa mengingatkan imam jika dia lupa atau menggantikan posisinya jika terjadi sesuatu atau karena adanya kejadian yang datang secara tibs-tiba. Bab 44 ~ Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Tethormat... c 350. Dari ‘Abdullah bin Mas'ud 2s, dia berkata: “Rasulullah 8 bersabda: ‘Hendaklah orang-orang dewasa dan yang pandai menempati posisi setelahku, kemudian orang-orang di bawah mereka,’ beliau mengatakan hal itu tiga kali, dan ‘janganlah kalian bercampur baur seperti orang-orang di pasar.'" (HR. Muslim) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh Muslim (432) (123). Kosa kata asing: itp Sui : Bercampur baur, berselisih, bertengkar, dan mengangkat suara. Kandungan hadits: Sebagai tambahan atas penjelasan hadits sebelumnya: ‘Larangan bagi orang-orang yang mengerjakan shalat untuk memunculkan fitnah di dalam masjid berupa pertengkaran, perselisihan, dan mengeraskan suara, karena hal iva dapat menghilangkan kekhusyu'an, Masjid memiliki kemuliaan tersendiri, dan karenanya tidak dibolehkan berjual beli serta mengumumlkan barang hilang atau mengumandangkan sya'ir di dalamnya. Kewajiban membedalkan barisan jama'ah shalat, di mana barisan laki-laki dipisahkan dari barisan wanita, dan mereka tidak dibolehkan bercampur- baur seperti berbaurnya orang-orang di pasar. HADITS NO. 351 ee 7 Bab 44 — Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Tethormat.. wes, ent ees yo pea Ai SE 3S: jas “ds jek 55 A, LS ce a, ce 2e% Peon ode ational ol F399. (( Specs G 351. Dari Abu Yahya, dan ada yang mengatakan, Abu Muhammad Sabl bin Abi Hatsmah al-Anshati 2, dia berkata: ‘Abdullah bin Sabl dan Muhayyishah bin Mas’ud pergi ke Khaibar, pada waktu itu adalah masa damai lalu mereka berpisah, Kemudian Muhayyishah datang ke tempat ‘Abdullah bin Sahl yang berlumuran darah karena terbunuh, maka Muhayyishah langsung menguburkan- nya. Kemudian dia pergi ke Madinah, lalu ‘Abdurrahman bin Sahl, Muhayyishah, dan Huwayyishah, yang keduanya adalah putera Mas’ud datang kepada Nabi @. ‘Abdurrahman mulai membuka pembicaraan, maka beliau bersabda: “Yang tua, yang tua dulu yang berbicara,” pada saat itu ‘Abdurrahman adalah orang, yang paling muda, maka dia pun diam. Selanjutnya Muhayyishah dan Huway- yishah berbicara, maka Rasulullah & pun bersabda: “Apakah kalian mau bersumpah dan menuntut hak kepads orang yang membunuhnys?” Kemudian ia menyebutlan kelengkapan hadits ini. (Muttafaq ‘alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (VI/275~Fac-), dan juga Muslim (1669) (6). Bab 44 — Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Tethormat... 77 Kosa kata asing: Setelah pembebasan kota itu dan penetapan Nabi € penduduk yang tinggal di sana dalam keadaan damai. 4443; Berlumuran darah, opis ba! : Orang yang paling muda. Kandungan hadits: Dibolehkan melakukan perdamaian dengan musuh karena suatu kepentingan mendesak, di mana perdamaian itu baik bagi Islam. Adapun jika Islam menang, atas kaum kafir tetapi tidak tampak kemaslahacan dalam perdamaian jva, maka tidak perlu ada perdamaian. Tidak ada hak bagi individuindivide dari kaum muslimin untuk bertindak sendiri-sendiri menghadapi musub jika pengarah dan akibat tindakan mereka itu akan berdampalt buruk bagi Kaum muslimin secara keseluruhan tanpa adanya izin dari imam atau pemimpin. Hendakaya mendahulukan orang yang lebih tua dalam berbicara. Bersumpah dalam dakwaan bagi ahli waris orang yang dibunuh. Al-Qasaamah adalah lima puluh sumpah yang dilakukan oleh ahli waris si verbunuh jika mereka menuntut darah, atau oleh si tertuduh jika mereka mengingkarinya. HADITS NO, 352 BORE Ie & UNF os Les. 2p jt a AB 5) 53, lta yas ji a ch Ei, soi sngelll $ Egg 352. Dari Jabir g bahwasanya Nabi @ mengumpulkan dua orang yang mati terbuauh dalam perang Uhud, yakni di dalam satu kuburan, kemudian beliau bersabda: “Mana di antara kedua orang ini yang lebih banyak memahami aQuran?” Lalu ada seseorang yang menunjuk kepada salah seorang di antara mereka, maka beliau mendahulukan orang yang lebih banyak memahami al- Quran itu ke dalam lahad (liang kubus). (HR, Al-Bulshari) Bab 44 ~ Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat. rs Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhari ((I/211-Far-b). Kosa kata asing: ‘gui: Liang lahad, yaitu dinding bagian bawah kubur, di mana jenazah di tempatkan. Kandungan hadits: Dibolehkan adanya alJehd (ceruk/liang) dan asysyaqg (relung/cekungan) di dalam kubur karena hal tersebut telah berlaku pada masa Nabi @, tecapi ceruk (al-labd) lebih baik, Telah divetapkan dalam hedits hasan dari Anas &, yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibmu Majah, di mana dia berkata: “Ketika Nabi wafat, maka adh sescorang yang membuat cera (iang lahad) di Madinah, sedangkan yang lainnya menggali asy-syaqq, maka mereka berkata: ‘Kita perhs beristisharah kepada Rabb kita dan mengirimkan wrusan kepada keduanya, siapa dari keduanya yang lebih dabulu, maka yang ke- tinggalan akan kisa biarkan,’ Kemudian mereka mengirimkan utusan kepada keduanya, dan ternyata yang lebih dulu adalah pembuat ceruky, lalu beliaw ditempatkan di liang lahad versebut.” * Dibolehkan mengubur dua atau tiga orang dalam satu kuburan jika sangat mendesak atau dalam keadaan darurat, * Mendahulukan orang berilmu dan mulia diwakru hidup dan mati mereka. HADITS NO. 353 BST oe Cs sata J4%3 7 SBN i521 2) ve pay (ag Eg eSyes 2335 55 353. Dari Ibnu ‘Umar gg , bahwa Nabi @ pernah bersabda: “Aku bermimpi seakan-alcan aku bersugi (menyikat gigi) dengan menggunakan kayu siwak, Bab 44 — Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat.. 79 En QUT 2: lalu ada dua orang yang datang kepadaku, salah satunya lebih tua daripada yang lainnya. Kemudian kayu siwak itu aka berikan kepada orang yang lebih, muda, lantas ada orang yang berkata kepadaku: “Berikan kepada yang lebih tua,” maka aku berikan siwak itu kepada orang yang lebih tua di antara keduanya.” (Diriwayatkan oleh Muslim dengan musnad dan al-Bulchari dengan ta'lig). Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh alBukhari (1/356-Fat-4) dengan ta'lig dan Muslim (2271). Kandungan hadits: Disuanahkan menggunakan siwak, karena hal itu termasuk Sunnah Nabi yang ditckankan (mu-akkadah), Siwak ini dapat membersihkan mulut dan memperoleh keridhaan Rabb 3% , khususnya pada saat berwudhu', shalat, dan membaca a-Qur-an, Hendakaya mendabulukan orang yang lebih tua dalam masalah siwak dan berbicara saja, baik pada sekelompok kaum yang duduk teratur maupun tidak. Sedangkan dalam hal-hal lainnya, maka yang didahulukan adalah yang paling kanan. Dibolehkan memakai siwak orang lain dengan seizin mereka. Mimpi para Nabi itu benar, karena mimpinya merupakan wahyu yang ma'sbum (verpelihara). Oleh karena itu, apa yang terjadi dalam mimpi mereka itu masuk dalam syari’at. Rasulullah € dibolehkan berijtihad, tetapi tidak pernah salah, babkan di- benarkan secara langsung. HADITS NO. 354 ch Kin pide) Jal ee 422 BlSN; aie juices, ce aenyere com (Hal hal 2 gs 223 354. Dari Abu Musa gis, dia berkata: “Rasulullah # bersabda: ‘Sesungguh- nya di antara bentuk pengagungan Allah Ta’ala adalah memuliakan orang Muslim. yang sudah tua, memulialian orang yang membaca (menghalal)al-Qur-an 90 Bab 44 ~ Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat... dengan tidak merasa sombong karenanya dan tidal pula mengabsikannya, dan memuliakan penguasa yang adil.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud). Pengesahan hadits: Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud (4843) dengan sanad yang, hasan, sebagaimana dikatakan oleh dua orang Hafizh, alTraqi dan Ibnu Hajar. Kosa kata asing: agit g3: Yang telah memutih rambutnya tetapi muda dalam pemelukan Islam dan keimanan, oth we : Orang yang membacanya (menghafal), Disebut baarnil, karena dalam menghafal, mendalami, dan memahaminya, dia merasakan suatu yang sangat berar. © Yul: Yang melampaui batas. Gul. Yang tidak mengamalkan dan enggan membacanya. 4h Yang adil. Kandungan hadits: Disunnahkan memuliakan orang muslim yang sudah beruban dan orang yang sudah tua dalam Islam serta menghormatinya dalam berbagai majelis, dengan mengakui keutamaan dan ketusannya, serta mengasihani dan me- nyayanginya, Juga memuliakan orang yang pandai membaca al-Qur-an, memahami, dan mengamalkan dan tidak melampaui batasan-batasannya, membacanya pada tengah malam dan siang hari, serta menghormati pemimpin yang adil. Berlebih-lebihan dalam sesuatu dapat mengakibatkan kehancuran dan me- mutuskan amal shalih. ‘Tidak membaca dan memahami al-Qur-an merupakan salah satu bentuk Kemaksiatan yang pelakunya perlu bertaubat. ‘Agama Allah ini wasath (pertengahan) antara sikap berlebih-lebihan dan sikap serba kekurangan (meremehkan). Memuliakan hambachamba Allah yang shalih dan melakukan perbaikan akan memberikan kemuliaan dan kewibawaan bagi para pelakunya. HADITS NO. 355 sees Bye LEG-Ve° were hae oot BEL ANE Bab 44 — Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Tethormat... G@=uaTaATeS SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN 2B en SS): & oN 5356.56 wee 2 ash ayy ge cut) o(( Cre KEG; (GALS few oe ee gh Wy heals ce ZB be eae Face ge AC brs a>) ‘3519 el Dl Bs 355. Dari ‘Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kkakeknya ts , dia berkata: “Rasulullah @ bersabda: ‘Bukan dari golongan kami orang yang tidak mengasihi anak kecil dan tidak menghargai kehormatan orang yang lebih tua dari kami.’” (Hadits shabih, diriwayatkan olch Abu Dawud dan at-Tirmidei, Dan at-Tirmidei mengatakan: “Hadits hasan shahih”). Dan dalam riwayat Abu Dawud disebutkan: “Hak orang yang lebih twa di antara kami.” Pengesahan hadits: Hadits shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab alsAdabud Mufrad (954), Abu Dawud (4943), at-Tirmidzi (1920), Ahmad (1/185 dan 207), melalui beberapa jalan darinya yang ia adalah shabib. Dan masih dalam bab tersebut (diriwayatkan pula oleh) dari Anas, Ibmu “Abbas, ‘Ubadah bin ash-Shamit, Abu Hurairah, Abu Umamah, Watsilah bin al-Asqa’, dan Jabir bin ‘Abdillah ate. Kosa kata asing: AcTirmidzi mengatakan: "Sebagian ulama mengatakan, sabda Nabi @: 5, iw berarti bukan dari Sunnah kami, dan bukan dari adab kami. ‘Ali bin al-Madini menceritakan, Yahya bin Sa’id mengatakan, Sufyan ats Teausi mengingkari penfsirantersebuts 2-3,” di mana cia mengemuleskan, Spied (bukan vermasuk dalam agama Kami)” “Peoulis katakan, barangsiapa yang meyakini halalaya kemaksatan ini, maka dia bukan termasuk pemeluk agama kami, dan barangsiapa melakukannya dengan tidak menghalalkannya, berarti dia tidak menghiasi diri dengan adab Islam, Wallach a'lam. “a 82 Bab 44 - Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terharmat... Kandungan hadits: Disunnabkan mengasihi orang yang lebih muda dan berlemah lembut serta berbuat baik kepada mereka. Disunnahkan menghormati dan memuliakan orang lebih tua. Masyarakat Islam merupakan bangunan yang kokob, yang mengasihi anak. kecil dan menghormati orang yang lebih 1a, karena masing-masing dari keduanya mempunyai kedudukan tersendiri dalam dinding bangunan ter- sebut yang bangunanaya telah disempurnakan oleh Rasulullah €. Diharuskan mengetahui hak para ulama dan kemudian menghormati mereka. Dalam hadits ‘Ubadah bin ash-Shamit yang diriwayatkan oleh Ahmad (V/323) terdapat tambahan dengan sanad yang hasan: "Wee ya ‘fic diaaliminaa (dan mengetabui hak orang yang pandai di antara kami).” HADITS NO. 356 aire rer fs oe Sails = aie Pos oFs- -Tou de kbyisipe Bib Gs BS 3G Sis JE ils abs BES LENDS: Be M558 Gt By d Dpee IG Shays ghalys) 356. Dari Maimun bin Abi Syabib ¢w bahwa penah ada seorang peminta- minta melintasi ‘Aisyahse, lalu ’Aisyah memberinya sepotong roti. Dan melintas pula seseorang yang berpakaian bagus dan berpenampilan menarik, alu *Aisyah mempersilahkan orang ita dudule dan makan. Kemudian ada yang menaayakan kepada *Aisyah mengenai tindakanaya itu, malea ‘Aisyah pun menjawab: “Rasulullah 4 pernah bersabda: 'Perlakukanlah orang-orang sesuai dengan kedudulean mereka.”” (Diriwayathan oleh Abu Dawud, cetapi dia mengatakan: “Maimun tidak peraah bertemu langsung dengan ‘Aisyah”). Imam Muslim di awal kitabnya Shabib Muslim menyebutkan hadits tersebut secara mu'‘llag, di mana dia mengatakan: “Diseburkan dari ‘Aisyahd, Sawaw ae IIS Tare ae Tae dia bercerita, ‘Rasulullah 2 telah memerintahkan kami untuk menempatkan orang-orang scsuai dengan kedudukan mereka.” Dan al-Hakim Abu ‘Abdillah di dalam kitabnya; Ma‘réfacu ‘Uleemdél Hadiits, dia mengatakan; “Ia adalah hadits shahih.* Pengesahan hadits: Hidits ini dhu'if, diriwayatkan oleh Abu Dawud (4842) dengan menyebutlan ‘illanya yang pertama, yaitu al-ingitha' (ceterputusan) antara Maimun dan ‘Aisyah. Di dalamnya juga terdapat Habib bin Abi Tsabit, yang dianggap sebagai madallis (pemalsu), dan dia telah meriwayatkan hadits ini dengan lafazh "5" (dari... Imam Muslim juga menyebutkannya dalam pendabuluan kitabaya, Shabih Muslim (V/6), dengan ta'lig, dan syarataya dalam hadits tersebut tidak seperti syaratnya dalam hadits shahih. Dan hal itu telah dijelasican dalam kitab saya yang berjudul “an-Nukat ‘laa Muugaddimati Shahib Muslion.” Al-Hakim menyebutkannya di dalam kitab Ma'rifatu ‘Ubimil Hadiits, hal. 49 dengan ca'liq, dan hadits ini vidak seperti yang dia katakan, di mana di dalamnya terdapat ingidha' dan eadlis, Kosa kata asing: # ELS: Sepotong roti. Keadaan yang baik. a : Tingkatan-tingkatan mereka, Kandungan hadits: Perintah untuk memperhatikan tingkatan dan kedudukan manusia, dan memberikan hak kepada masing-masing sesuai porsinya. Dengan kata lain, memuliakan orang mulia dan menghormati orang terhormat, seria disebuitkan kepada orang-orang yang memiliki kedudukan tentang ketergelineiran mereka. Diperbolehkan bershadaqah dengan sesuatu yang berjumlah sedikit. HADITS NO. 357 Boe 5G & GE Hl gB5-rev SES td i SSI el ool Je 1588 poe Bab 44 — Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orans-Orang Tethormat... TE Biola. $5 Jb yet AOI SES SS gl ict IE LEI ere eg i sigue asi ye 4s Ue tls ile JEG ae Vib Lis ie5 Sees: JG JE C1 Bs pee" isls Sake G disci Gilg spUa5S) “wt bag loaaabe NE Lats Jail JUS Yas Ng) fe siltal BSS IGS poopshasit gh ait bys Ba 44 SGU Gals Gilalodl GLb 54 abel pies ie GU; te ale U8 Gin cd eg ietitay SE ab) 357. Dari Ibnu ‘Abbas ig, dia bercerita, ‘Uyainah bin Hishn pernah datang ddan singgah ke tempat keponakannya, alHurr bin Qais, Al-Hurr itu termasuk orang-orang yang dekat dengan ‘Umar ¢ karena memang ‘Umar menjadikan orang-orang yang pandai al-Qur-an itu sebagai kawan duduk dan kawan bermusyawarah baik mereka itu tua maupun muda, Maka ‘Uyainah berkata kepada al-Hurr: “Wahai keponakanku, engkau orang yang delat dengan Amirul Mukminin (‘Umaz), karenanya mintakanlah izin untukku agar bisa bertemu denganaya.” Maka al-Hurr memintakan izin dan ‘Umar pun meng- izinkannya. Lalu “Uyainah masuk dan berkata: “Wahai putera al-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami dengan pemberian yang banyak dan tidak memperlakukan kami dengan adil.” Maka ‘Umar pun marah sehingga x Bab 44 - Menghormati Para Ulama, Orang Tus, Orang-Orang Tethormat.. a3. SYARAH RIYADHUSH SHALIHIN hampir memukulnya. Selanjutnya, al-Hucr berkata: *Wahai Amirul Mukminin, 4 sesungguhnya Allah $2 telah berfirman: Jadilah englan pemaaf dan surublab K orang mengerjakan yang baik serta berpalinglab dari ovang-orang boob). ‘Dan sesungguhnya orang ini termasuk orang-orang yang bodoh.” Demi Allah, “Umar <2 tidak melanggar ayat tersebut ketika mendengarnya dibacakan dan “Umar adalah seorang yang senantiasa patuh kepada Kitab Allah 3%. (HR. Al-Bukhari). Pengesahan dan penjelasan hadits ini telah diberikan pada pembahasan hadits nomor (50) dalam bab kesabaran, HADITS NO. 358 : 33 JG BILLS AT As hed gl GE5-10n bE ew diysiae ee GIN a A555 ALE Ate 2j \ ‘ hen gad Sal, 358. Dari Abu Sa'id Samurah bin Jundub , dia berkata: “Pada masa Rasulullah @ aku masih remaja, tetapi aku banyak menghafal hadits yang | beliau sampaikan. Oleh karena itu tidak ada yang menghalangiku untuk ber- bicara melainkan karena di sini terdapat banyak orang yang lebih tua dariku.” K (Muttafag “alaih) Pengesahan hadits: Diriwayatkan oleh al-Bukhati (1/429 -Fat-#) dan Muslim (964) (88). Kosa kata asing: bel: Lebih tua dari diriku. Kandungan hadits: Dimakrubkan menyampaikan Sunnah jilea di tempat yang sama terdapat orang yang lebih ahli di bidang tersebut, karena Kelebihan ilmu yang di- milikinya atau hafalannya yang lebih banyak atau lebih tua darinya. Dibolehkan bagi anak-anak untuk menghadiri majelis-majelis orang dewasa dan juga majelis-majelis ilmu. Anak muda mengemban ilmu pada waktu kecilnya. 86 Bab 44 — Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat... 5 QS TEND nn EEL Keharusan memuliakan dan menghormati orang yang lebih tua. Adanya pengetahuan para Sahabat Rasulullah 2 terhadap kemuliaan orang orang tua di antara mercka. Dan mereka mengetahui bahwa mereka akan senantiasa bail selama ilmu mendatangi mereka dari orang-orang yang sudah tua di antara mereka, HADITS NO. 359 woes a Sate SB ge N elas) soe es 359. Dari Anas 24, dia berkata: "Rasulullah & betsabda: "Tidaklah seseorang yang masih muda memuliakan orang tua karena usianya, melainkan kelak Allah akan menakdirkan baginya orang-orang yang akan memuliakannya ketika dia telah tua.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia mengatakan: “Hadits gharib”). Pengesahan hadits: Hadits ini dha'if, diriwayatkan oleh aTirmidzi (2022). At-Tirmidzi men- dha’ifkan hadits ini melalui ungkapannya bahwa hadits tersebut gharib, dan derajat hadits ini sebagaimana yang dikatakannya. Di dalam hadits tersebut terdapat rawi bernama Yazid bin Bayan al-Mu’allim alUqaili yang telah di- Jemahkan oleh ad-Daraquthni. Sedangkan alBukbari mengatakan: “Orang ini perlu ditelit,” Dan syailehnya adalah “Abu Ribal. Abu Hatim mengatakan: “Hadits ini tidak kuat dan termasuk hadits munkar. Lebih lanjut, al-Bukhari mengungkapkan: “Orang ini mempunyai riwayat-riwayat yang janggal.” Kosa kata asing: Gd: Dia menetapkan, Kandungan hadits: Dianjurkan memuliakan kaum muslimin yang sudah tua karena usia mereka. Balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan, maka sebagaimana engkau ber- buat seperti itu pula engkau diberi balasan. Kebaikan itu tidak akan hilang di sisi Allah 33. Bab 44 ~ Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang-Orang Terhormat.. 97 BAB 45 BERKUNJUNG, BERGAUL, DAN BETEMAN DENGAN ORANG. ORANG BAIK DAN MEMINTA MEREKA AGAR BERKUNJUNG DAN MENDO’AKANNYA SERTA MENGUNJUNGI TEMPAT-TEMPAT YANG UTAMA Dianjurkan mengunjungi orang orang berilmy, orang-orang yang memiliki kebaikan, dan orang-orang yang penuh dengan keutamaan karena rindu untuk melihat mereka serta membekali diri dengan apa yang mereka miliki, Mereka itulah orang-orang yang teman-teman duduk mereka tidak akan celaka, Barangsiapa melaksanakan hal tersebut, maka dia telah menyerupai mereka, Dan barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka. Yang demikian itu merupa- kan salah satu tanda keberuntungan. Dan sesungguhnya menyerupai orang-orang yang memiliki kemuliaan itu merupakan keberuntungan. Ketahuilah bahwa mencintai mereka merupakan suatu hal yang wajib, karena kecintaan itu merupakan syarat kesempurnaan iman serta jalan untuk merasakan manisnya. Allah € berfirman: sii askin Fie as A yet nivews EE Bab 45 — Berkunjung, Bergaul, dan Berteman dengan Orang-Orang Baik... “Dan (ingatlah) ketikea Musa berkata kepada (onuridnya): ‘Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sempai ke pertemuan dua buah Lautan atau akst akan berjalan sampai bertabso-tabun.’ Maka tathala mereka sampai ke perternuan diss bral laut ite, mereka lalai akan ikannya, lal ikan itu lompat mengambil jalannya ke laut itt. Maka tatkeale mereka berjalan lebib jars, berkatalah Musa kepaela mmuridnya, Bawalah ke mari makanan kita, sesunggubnya kita telah merasa etih kavena pesjalanan kita ini.’ Muvédnya menjewab: Tabukab kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tad, maka sesienggubnyat akat lupa (mencevitakan tentang) ean itu dan tidak ada yang melupakankievoatak menceritakanaya Rectali syaitan, dan ikan itu mengembil jalannya ke Laut dengan cava yang aneh seleali.’ Musa Berkata: Tulah (tempus) yang kita can’ Lalu Reduanya kemnbali: mongikutd jcitk mereka emul. Lalu mereka bertenna dengan scorang hamba di antara hambachamba Kami yang telah Kami berikan hepadlanya rabmat davé sisi Kami, dan yang telab Kami ajarkan Bab 45 ~ Berkunjung, Bergaul, dan Berteman dengan Orang-Orang Bath.. 89 Kepadanya ilneu dari sisi Kami. Musa berkata kepadanya (Khidbr), ‘Bolehkah aku mengikutiou supaya kamu mengajarkan kepaclalie ilu yang benar di ancara ilmvilmaw yang telah diajarkan kepada mud (QS. Al-Kahfi: 60-66). Yang menyebabkan hal tersebut bahwa Musa telah diberitahu oleh Allah 2 bahwasanya ada salah seorang hamba-Nya yang bertempat tinggal di pertemuan antara dua lautan, ia memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh Musa. Kemudian Musa pun mencari ilmu tersebut, serta berkeinginan keras untuk bertemu dengan orang tersebut meski mem- butubkan waktu yang lama. Dan dalam kisah Musa dan Khidhir 92% terdapat faidah yang tidak sedikit, jika Anda meaghitungnya niscay a akan lebih dari seratus point. Di antara faidah yang terdapat dalam ayat di atas adalah: . Perjalanan dengan tujuan meneari ilmu. . mu itu diperoleh dengan belajar, dan berusaha menambab ilmunya merupakan salah satu tanda kebaikan. . Sabar dalam menuntut ilmu dan tidak bersikap lemah dan tergesa-gesa. . Tidak. mengaku diri telah menguasai ilmu. Musa pernah berdiri untule berbicara kepada Bani Israil. Kemudian dia ditanya, "Siapakah orang yang paling pandai?" Dia menjawab: "Aku." Maka Allah mencelanya, ksarena Dia belum memberikan ilmu kepadanya... sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukkhari. . Mencari orang-orang yang mempunyai banyak ilma dan konsisten mengamalkannya untuk menimba ilmu dari mereka, Sebab, iman itu berupa ucapan dan perbuatan, Allah 3g besfirman: ast, eo aes jst we 5 ot &. Aes ire ie i "Dan bersabarlah kamu bersama dengan orangorang yang menyers Rablenrya di pagi dan senja hari dengan mengharap: Nitin” (QS. Al-Kahfi: 28) Allah 3% memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad @ untuk duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah, bertablil, bertahmid, bertasbih serta memohon kepada-Nya diwakeu pagi dan petang hari, baik mereka itu orang miskin maupun kaya, yang lemah maupun kuat, 90 Bab 45 ~ Berkunjung, Bergaul, dan Berleman dengan Orang-Orang Baik. HADITS NO. 360 09S Jl 5 as wl es. rhe ) 2 8 S555 le 4535 FAS os agen Cote Hikes ie 185 sic 6 E5LES a hl Ls ints name eS ee Las ists KEI le EELS +(e ly) 360. Dati Anas 2, dia berkata: “Abu Bakar pernah berkata kepada “Umar ug sepeninggal Rasulullah eg: ‘Mari kita berkunjung ke tempat Umm Aiman 3", sebagaimana Rasulullah & dahulu sering berkunjung ke sana.’ Ketika keduanya sampai di tempatnya, Ummu Aiman menangis, maka keduanya pun bertanya kepadanya: “Apa yang membuatmu me- nangis? Bukankah engkau mengetahui bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi Rasulullah @& 2” Ummu Aiman menjawab: “Aku menangis bukan karena hal tersebut, aku tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah ag itu lebih baik bagi Rasulullah é@, tetapi aku menangis karena wahyu dari langit telah erpurus.” Maka ucapan Ummu Aiman itu membuat keduanya terdorong untuk menangis, sehingga mereka pun menangis bersamanya.” (HR. Muslim). * Ummu Aiman adalal budak perempuan Rasulullah € sekaligus pengesuh dan pelayan beliau pada masa kana-kanak, Bab 4S ~ Berkunjung, Bergaul, dan Berteman dengan Orang-Orang B: Pengesahan hadits: Diriwayatkan olch Muslim (2454). Dalam hadits ini terdapat saru kesalahan, barangkali pena pengarang, ais yang salah menulis pada dua judull yang disebutkan dalam hadits ini, yaitu di nomor ini dan di nomor (452), yakni: (EY 31509 Sy Sesung- gubnya aks tidak menangis karena aku benar-benar tela rcngetabui) Dan yang benar adalah: (HE OST Y of LSU ty (Akn menangis bukan karena hal tersebut, aket tabu). Dan inilah manfaat yang ditekankan oleh Syaikh kita (al-Albani) ate dalam mugaddimahnya untuk kitab Riyaadbush Shaalihiin, Dan dia mengulanginya dalam catatan kaki kitab al-Mauthinain al-Madzkurain, tetapi anehnya ungkapan itu tidak benar dalam matan. Kosa kata asing: il; Budak perempuan Rasulullah @ sekaligus pengasuh elayan beliau pada masa kana-kanak beliau. J; Membuat keduanya menangis. Kandungan hadits: Para Sahabat fs, selalu meneladani Rasulullah 2 dalam segala hal. Dibolehkan menangis sedih karena berpisah dengan orang-orang shalih dan terputusnya kebaikan yang turua bersama wabyu. Dan pada saat terputusnya wabyy, itulah saat munculaya berbagai macam faham hawa nafsu hingga timbul berbagai perselisihan, akhimya muncul banyak fitnah, bencana dan cobaan. Dan kita memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah. Dibolehkan mengunjungi orang yang kedudukannya lebih rendah darinya. Keutamaan Ummu Aiman es. HADITS NO. 361 3 7% I: @ oye BB pe gl LES. 2 25 ee 2b Ls Ls usp Basics 4 AGES S85 GG gle ICIS ks gapis Ne gus Bab 45 — Berkunjung, Bergaul, dan Berteman dengan Orang-Orang Baik...

You might also like