You are on page 1of 9
Glob Volume 10 Na. Juni 2008-60-68 KAITAN ANTARA ASPEK PENENTUAN POSISI, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMAS! GEOGRAFIS SERTA PERMASALAHANNYA DENGAN SUPLEMEN ELEMEN- ELEMEN SISTEM KOORDINAT (STUDI KASUS: PEMODELAN EROS! DI DAS CITARUM) (Positioning Aspect, Mapping and Geographic Information System and the Problems in Supplement to Coordinate System Elements - Case Study: Erosion Model of Citarum Watershed) Olehiby R. Dance Soeryamihardja’, Pipien M. Sedayu’,Meiriska Yusfania’, dan Miga M™. Julian® “Stat PSJSDS BAKOSURTANAL. ®Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika-ITS ABSTRAK Penentuan posisi, pemetaan dan Sistem Informasi Goografis (SIG) merupakan keping- keping mosaik pada'suatu permasalah geodesi dan geomatika. Antara keping satu dan lainnya pesti saling berkaitan. Masalahnya tidak semua orang menganggap antara keping fersobut sebagai Kesatuan, Sebagai seorang geodet harus dapat memardang sebuah permasaleh geodesi dan geomatixa sebagal sualu aspek penenivan posisi, pemetaan, dan SiG sebagai mosaik yang saling mendukung. Pada makala ini disajikan sebuah stuai kasus tentang pemodelan erosi, sehingga terlnat jelas hubungan dan peran antara ketiga aspek Tersebut. Selgin itu, dari Ketidakseragaman data masukan dalam penentuan erosi depat dikaji pula mengenai variasi sister Koordinat setiap data seria proses penyeragamannya ‘guna keberhasilan proses selanjutnya, ABSTRACT Positioning, mapping and Geographic Information Systems (GIS) are mosaic pieces on a problem of Geodesy and Geomatics. One and the other pieces must be interrelated. The problem is that not all people think of these pieces as a whole. Geodetists should look at a problem in Geodesy and Geomatics as an aspect of positioning, mapping, and GIS as 2 ‘mosaic of mutually supportive. This paper will present a caso study on madeting of erosion, ‘30 that relationship and role of the three aspects become apparent. In addition, diferent input data for determination of erosion can be used fo assess the variation of coordinate system for every data set Kata Kune! : Posisioning, Pemetaan, SIG, Model, Erosi Keyword: Positioning, Mapping, GIS, Model, Erotion |. PENDAHULUAN bumi, Geodes! berkaitan erat_dengan proses pemetzan unsur-unsur geogratis di 1.1, Latar Bolakang Geodes! adalah imu yang mempelajari ‘mengenal penentuan bentuk dan ukuran 0 permukaan bumi (laut dan darat) sedang- kan Geomatika sendiri adalah cabang ilmu dari Geodesi, Geodes! Informatika meru- pakan iimu yang berkaltan dengan penya- ta THUEGGTES 21a spasial bumi dalam bentuk yang ‘sformatif_menggunakan teknolot ‘er (digital). Sesuai dengan salah bidang kajian utama dari imu Geedes! tu sendin, untuk monontukan ‘Seek dan ukuran bumi maka dilakukan ‘seostzn penentuan posisi. Penentuan posisi adalah salah satu poses perealisasian titctitk koordinat di pecukaan bumi dalam domain waktu Feceniuan posisi dilakuken secara hori etal maupun vertikal dalam ruang ling- ‘sep terrestris (darat) dan ekstra-teresiis. Penontuan posisi itu sendiri sebenar- sm adalah salah satu kegiatan yang perlu Ssakan dalam proses pemetaan. Peme- ‘sen perlu memparhat-ikan rvang ingkup- ya yatu yang berkaitan dengan sistem sslerensi, proyeksi peta, dan aspek karto ‘galls. Pometaan dapat cilakukan dalam Serbagal metode misalnya teknik fotogra- ‘err, remote sensing (biasanya digunakan sebagai pelongkap peta dasar rupabumi eruk tujuan pembuatan pela tematik), aupun secara kanvensional. erkembangan teknologi dari waktu ke waktu berimbas pada maunya_teknik enyalian (visualisasi) peta. Saat ini suatu Sislem_ yang sangat berkembang dalam ‘senyalian peta adalah Sistem Informasi Geogratis (SIG), SIG merupakan sistom informasi berbasis geospatial reference, Dereferensi torhadap sistem koordinat tertentu di permukaan dum. SIG tu sencit ‘erdii dari proses pengumpulan data, Pengolahan data, _penyimpanan data, penyajian, dan penganalisisan data spasial secara digital (menggunakan komputer). SIG merupakan salah satu tools yang Informatit dalam menyajkan informasi real world yang ber-geospatial —referenc keterangan obyek spasialnya Pembangunan atau perancangan SIG dilakukan sesuai dengan kebutuhan’ koperiuan pengguna. Oieh karena itu, SIG st memiliki boragam tema. Dapst dipanami bahwa SIG berkaktan erat dengan pengelolaan basis data untuk ‘obyek spasial yang up to date, elekti, dan efisien, schingga dikemudian hari kemia- ‘mete oreara Aspok Penentuan Pose, Pemetan dan Sistem ifomasi Geogr... (Soeniharfa, D.o. juannya sangat pesat dan telah banyak digunakan sebagai ala untuk menye- lesaikan masalah dan mendukung sistem ppengambllan keputusan. 4.2. Tujuan Petkembangan iimu Gecdesi dan Geomatka saat ini sangat pesat, terutama dalam penentuan posisi yang berkaitan dengan proses pemetaan. Hasiinya dapat digunakan sebagai aplkas' dalam pong- ambilan keputusan, salah satu contoh ‘migalnya untuk penentuan daerah rawan ‘erosi yang terjadi di suatu DAS (Daerah Aliran Sungai) Pada makalah ini, kelompok kami membahas_mengenai pemodslan erosi Uniuk menentukan Daerah Rawan Erosi di DAS Citarum (Gambar 1) dltinjau dari perspektif kaitan antara aspek penentuan posis!, pametaan, dan SIG berikut perma- salahan/persoalan yang sering terjadi da- Jam perealisasiannya. SIG digunakan sebagai sarana/media untuk menyajikan informasi mengenai erosi yang terjadi oi DAS Citarum. Untuk membangun SIG dilakukan pengumpulan data terkait. Jenis-jonis data yang iperlukan antara tain sobagai_berkut: Tutupan Lahan, Jenis Tanah, Curah Hujan ddan Topograti Gamibar 1. Daerah Aliran Sungai (OAS) CCitarum (Rallyant, 2007) o {Glebs Votre 10 Net Jeni 2008 60-8 4.3, Mantaat Berdasarkan tyjuan yang ingin sicapai, sebagai seorang geodet dinarapkan harus apat_memandang sebuah permasalah geodesi dan geomatka sebagai suatu ‘aspek penentuan posisi, pemetaan, dan SIG sebagai aspek yang saling men- dukung. Keberagaman sistem koordinat setiap data penentu erosi_ akan menambah mantaat tersendic. Dengan mengetahui variasi sistem koordinat, _Kornpetensi ‘mengenai sistem koordinat tentu saja akan meningkat, Selain ity, proses penyera- gaman sistem koordinat perlu didukung ‘len pengetahuan mengenai sistem dan ‘ransformasi Koordinat, Daerah Rawan Erosi_yang_ telah dikotahui dari Penentuan Daerah Rawan Erosi di DAS Citarum menggunakan data yang dielaskan di atas selanjutnya dipakal sebagai sistem pendukung keputusan Untuk melakukan pembangunan lau kebiiakan wilayah tersebut, IL TEORI DAN PEMBAHASAN 21.Sistem Koordinat dan Sistem Proyeksi Sistem Koordinat adalah satuan unit yang memilki acuan hitungan (besaran, parameter, bentuk dasar hitungan) dan acuan sisiem untuk menyatakan’mende- finisikan posisi sualu obyek di permukaan burn jatem Koordinat dldefinisikan dengan ‘menepesifkasian tiga parameter berikut, yaitu: lokasi tik asal (tik nol) dari sistem koordinat orientasi dari sumbu-sumbu koordinat + besaran yang digunaken untuk mendefinisikan posisi suatu tik dalam sistem koordinat tersebut. Kiasifikasi sistem Koordinat berdasarkan parametemya dapat dijelaskan sebagai orkut Lokasi Titk Nol : Geosentik (di pusat bum), Topesenttik (i permukaan bum) = Otlentasi Sumbu : Terikat bumi (22% fixed), terkat langit (space-fxed) + Besaran Koordinat © darak (Kartesian X, Y, Z) 2 Sudut dan Jarak (Geodelk @, br Karena sposifikasi parameter berbecs, maka dikenal beberapa jenis sisie~ koordinat. Secara garis besar sistem koordinst dapat cikategorikan sebagai berkut Sistem Koordinat 2D a,Sistem Koordinat Kartesian merupakan suatu sistem yans menyatakan posisi tik oi parmuk: bumi dengan sumbu mendatar (x ddan sumbu tegak (Y) b. Sister Koordinat Geodes! merupakan sistem koordinat siku-siku permukaan (elipsoida), dimana posis Sinyatakan dengan L.(Lintang), dan & (oyun). ‘© Sistem Koordinat 30, a.Sistem Koordinat Goosontrik (X.¥,2) ott nolnya berada di puset lingkaran ekuator sumbu X, Y terletak pada bidang ekuator osumbu Z tegak lurus bidang ‘okuator dh tit nol b. Sistem Koordinat Toposentrik (NE,h) tik nolnya dapat berada salah satu tk di permukaan burt e-umbu N_ (posi) menyinggung ‘merigian di titk nol ke arah ulara fo sumbu E (posi) menyinggung ‘meridian di tik nol ke arah timur cc sumbu h (positf) merupakan gavis yang sejaiar dan berimpit dengan sgaris gaya berat Sistem koordinat referensi koordinat dijelaskan sebagai berkut a. CIS (Conventional Inertial System) Sistem CIS umumnya digunakan untuk mendefinsikan posisi dan pergerakan satel, CIS adalah geosentrk dan terikat langit. Sistom koordina ini tidak berotasi dengan bumi, tetapi _ikut berevolus! bersama bumi mengeliing! matahari, Karakteristk dasar CIS: tisk nl adalah pusat bum Por bait yait me set wih din refi sis bor Sis so ftom ' nat » betuk kan fidak ‘hut Fingi ata amare Aspek Panantvan Poss, Pometaan can Sito inemas! Seora sumbu X mengarah ke tik semi (Vernal equinox) dan terletak pada bidang ekuator bumi sumbu Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan 2, dan_membeniuk sistem koorcinattangan kenan. = sumbu Z mengarah ke CEP. CEP (Conventional Ephemeris Pole) ada- lah posisi bebas di langit dari sumbu rotasi bum, '. CTS(ConventionalTerrestria! System) CTS merupakan sistem koordinat relerensi terkat bumi, biasa digunakan Untuk pendeskripsian posisi dan ergerakan ttktik di permukaan burt Sistem koordinat ini berotasi dengan bumi, dan juga berevolusi bersama bumi ——mengeliingi —_-matahar Karektoritk dasar CTS: tik no! adalah pusat bumi + sumbu X berada dalam bidang ‘meridian Greenwich (merician nol) ddan terletak dalam bidang ekuator bum + sumbu Y tegak lurus sumbu X dan Z dan membentuk sistem koordinat tangan kanan sumbu Z mengarah ke CTP (Conventional Terrestrial Pole). CTP adalah kutub menengah bola langit engganti CIO” (Conventional International Origin), CIO adalah osisi ralarrata sumbu rotasi bumi dar tahun 1900 sarmpai 1905, . Ellipsoid Permukaan bumi dapat didekati secara baik dengan svatu ellipsoid putaran yaitu lips meredian yang —diputar ‘mengeliingisumbu pendeknya, Oleh sebab itu, secara geomotrik koordinat tikettie dl permukaanbumi dapat inyatakan koordinatnya dalam sistem Feterensi ellipsoid. Soperti halnya sistem CTS, sistem raferensi ellipsoid berotasi dan berevolusi bersama bum mengeliingi matahari. Karakteristik Sistem referensi elipsoid adalah sebagai borikut : ‘ik no! adalah pusat ellipsoid (Sooryaniharia, 0. a) + sumbu X berada dalam bidang meredian nol dan teretak pada bidang ekuator ellipsoid sumbu Z_berimpit dengan sumbu endek ellipsoid = sumbu Y tegak lurus sumbu X dan Z. dan _membentuk sistem koordinat tangan kanan Sistem proyeksi peta, secara prinsipnya dapat dibagiatas bebderapa _bentuk, berdasarkan tinjauan (Soedomo & Sudarman, 2004). Tinjauan proyeksi peta yang dimaksus agate: dang proyeksi yang digunakan = Tinjauan kedudukan bidangproyeks terhadap elipsoid ~ Distorsi (kesalahan yang diperhitungkan) Sistem proyeks! Universal Transverse -Mercalor (UTM), merupakan perkembang- an dar sistem Transverse Mercator (TM) yaltuberawal dari proyeks! Mercator ‘dengan garis karaktoristk tabung tabung tegak lurus gars karaktoristkelipsoi, apat 2.2. Akuilsisi Ds Pada permasalah ini _yaitu memodekan perlaku erosi di Daerah Aran Sungai Citarum, — Keterkaitan ‘mesalah ini dengan penertuan posisi yatu akuisisi data spasial sebagal parameter enentu parilaku erosi. Parameter yang digunakan dalam pemodelan erosi yaitu: 1. Topograti Data topograti yang digunakan dalam pemodelan ini yaitu Shuttle Radar Topographic Mission (SATM). STM diproduksi oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) (Rodriguez, 2006). Akvisisi deta atau lebih khususnya Penentuan posisi SRTM dlakukan dengan teknologi_intererometrik radar oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL). SATM ‘memifkiresolusl spasial 80 m, Sistem koordinat referensi yang digunakan saat akuisisi data yaitu CIS, Sister ini digunakan untuk pendeskripsian a (lobs Votume 10 No.t Jun 2008 60-68 posisi dan pergerakan dari wahana radar. itis nol yang digunakan wahana radar ‘adalah pusat_bumi dengan sumbu-x mengarah pada tik semi (vernal equinox), sumbu-2 mengarah pada sumbu rotasi bumi, dan sumbu-y tegak lurus sumbu-x ddan y dengan sistem tangan kanan. Dalam rmisi akuisisi data SRTM, terdapat bagian verifkasi dengan data ‘ketinggian_ yang dlukur langsung i permukaan bumi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh nila akurasi yang bisa dlandalkan. Verifkasi

You might also like