You are on page 1of 11

P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203

e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jpifalbiruni.v4i2.92


Oktober 2015

ANALISIS SPEKTRUM ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG


POTENSIAL NON-CENTRAL MENGGUNAKAN
SUPERSIMETRI MEKANIKA KUANTUM

Antomi Saregar
Pendidikan Fisika IAIN Raden Intan Lampung, E-mail: antomisaregar@radenintan.ac.id

Diterima: 12 Agustus 2015 Disetujui: 13 Oktober 2015. Dipublikasikan: Oktober 2015

Abstract: The objectives of this study were: 1) to describe the results of wave and energy function of the
Non-central potential system of potential combinations of trigonometric Poschl-Teller plus Rosen Morse,
Coloumb and OH 3D potential, and Rosen Morse trigonometric potential plus Pochl-Teller analyzed using
Supersymmetry quantum mechanics (SUSY QM); 2) to know the visualization of wave function and energy
level at point 1. This study is a literature study conducted from July 2013 to December 2015. Non-central
potential of potential combinations of trigonometric Poschl-Teller potency plus Rosen Morse, Coloumb
and OH 3D potential and potential Rosen Morse trigonometry plus Pochl-Teller is a potential that has a
shape invariance properties. Recent developments, the SUSY method has been successfully used to create
complete and precise mathematical analysis of the resolution of some non-central potentials in a closed
system. By applying a lowering operator to a basic level wave function, a basic level wave function is
obtained, while a top-level wave function is obtained by using a rising operator operated at a ground-level
wave function and so on. While the value of energy in a closed system obtained by using the nature of the
invariant shape.

Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan hasil fungsi gelombang dan energi dari sistem
potensial Non sentral hasil kombinasi potensial Poschl-Teller trigonometri plus potensial Rosen Morse,
Coloumb, dan OH 3D, serta potensial Rosen Morse trigonometri plus Pochl-Teller yang dianalisis
menggunakan metode Supersymmetry mekanika kuantum (SUSY QM); 2) mengetahui visualisasidari
fungsi gelombangdan tingkat energy pada poin 1. Penelitian ini merupakan studi literatur yang dilakukan
mulai bulan Juli 2013 s.d. Desember 2015. Potensial non sentral hasil kombinasi potensial Poschl-Teller
trigonometri plus potensial Rosen Morse, Coloumb, dan OH 3D serta potensial Rosen Morse trigonometri
plus Pochl-Teller merupakan potensial yang mempunyai sifat shape invariance.Perkembangan terakhir,
metode SUSY telah berhasil digunakan untuk membuat analisis matematis secara lengkap dan tepat
penyelesaian beberapa potensial non sentral dalam sistem tertutup. Dengan mengaplikasikan operator
penurun pada fungsi gelombang tingkat dasar diperoleh fungsi gelombang tingkat dasar, sedangkan fungsi
gelombang tingkat atas satu diperoleh dengan menggunakan operator penaik yang dioperasikan pada
fungsi gelombang tingkat dasar dan seterusnya. Sedangkan nilai energinya dalam sistem tertutup diperoleh
dengan menggunakan sifat shape invariant.

Kata Kunci: coulomb, metode supersymmetry, OH 3D, poschl-teller trigonometri, potensial non-sentral.

tradisional adalah mustahil untuk sistem


PENDAHULUAN fisika yang real, kecuali kasus-kasus
tertentu seperti sistem atom hidrogen dan
Salah satu tugas penting dari
osilator harmonik (Gonul.B & Zorba,
mekanika kuantum adalah menemukan
2000 at all.). Dengan demikian, tidak
solusi yang tepat dan akurat dari
dapat dihindari penggunaan metode baru
persamaan Schrödinger untuk potensial
untuk membantu kita memecahkan
tertentu (Ballentine, 1999) (Gonul &
sistem fisika yang real. Di antara kasus-
Kocak, 2005). Hal ini jelas bahwa
kasus di mana kita harus menolak metode
mencari solusi yang tepat dari persamaan
biasa dan mencari metode baru, yakni
Schrödinger dengan metode biasa dan
dalam penyelesaian persamaan
194 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203

Schrödinger dengan potensial non Pochl-Teller yang dianalisis


sentral. Adapun, metode yang berbeda menggunakan metode Supersimetri
yang digunakan untuk memecahkan mekanika kuantum (SUSY). Poschl-
persamaan Schrödinger dengan potensial Tellertrigonometri digunakan untuk
non sentral antara lain, metode menggambarkan getaran molekul,
faktorisasi, metode NU (Salehi, 2011), sedangkan Rosen-Morse trigonometri
supersimetri (SUSY QM) (Ikhdair & potensial digunakan untuk
Sever, 2007), dan Romanovsky menggambarkan esensi dari QCD quark-
Polinomials (Suparmi at all, 2012). gluon dinamis, dalamderajat kebebasan
Supersymmetri, definisinya (Ranabir asymptot dari quark (Salehi, 2011).
Dutt, 1988), adalah simetri antara Fungsi gelombang sudut yang
fermion dan boson. Secara teori, divisualisasikan menggunakan Maple 12.
supersimetri terdiri dari satu set bidang
kuantum dan lagrangian,yang METODE PENELITIAN
menunjukkan sifat simetri. Lagrangian Tinjauan persamaan metode
ditentukan, melalui prinsip aksi supersimetri mekanika kuantum
persamaan gerak dan perilaku dinamis
dari partikel. Teori supersimetri Witten telah mendefiniskan SUSY
menggambarkan model partikel, dibuat mekanika kuantum sebagai suatu
dari medanvakum, dan interaksi antar operator supermuatan 𝑄𝑖 yang komut
partikel. Supersimetri memanifestasikan dengan SUSY Hamiltonian (𝐻𝑠𝑠 ) dan
dirinya dalam spektrum partikel dan operator supermuatan tersebut
dalam hubungan antara proses interaksi merupakan penyusun dari Hamiltonian
yang berbeda bahkan jika ini melibatkan (Mustafa & Kais, 2009), yaitu:
partikel spin yang berbeda dan statistik [𝑄𝑖 , 𝐻𝑠𝑠 ] = 0 dimana i = 1, 2, 3, …N (1)
yang berbeda. Akhir-akhir ini, beberapa dan hubungan anti komut memenuhi
penulis telah menyelidiki pemecahan {𝑄𝑖 , 𝑄𝑗 } = 𝛿𝑖𝑗 𝐻𝑠𝑠 , dimana 𝐻𝑠𝑠 adalah
persamaan Schrödinger dengan beberapa SUSY Hamiltonian, dan N adalah
potensial, diantaranya potensial Poschl- bilangan pembangkit.
Teller (Chen, 2001),potensial Non- Operator super muatan 𝑄1dan𝑄2 dapat
central (Yasuk at all, 2005; Saregar at all, dihubungkan dengan spin = ½ partikel
2013; Cari at all, 2014; Saregar, 2015), yang bergerak pada satu garis (Suparmi,
Potensial Hulthén plus Manning-Rosen 2011). Terutama pada sistem ini, 𝑄𝑖
(Meyur & Debnath, 2009), potensial dapat didefinisikan sebagai,
Rosen-Morse trigonometri plus Scarf 1 𝑝
(Meyur & Debnath, 2010), potensial 𝑄1 = (𝜎1 +
√2 √2𝑚
Eckart menggunakan metode NU 1 𝑝
𝜎2 ϕ(𝑥))dan𝑄2 = (𝜎2 −
(Gaudarzi, & Vahidi, 2011) dan potensial √2 √2𝑚
Poschl-Teller trigonometri plus Rosen 𝜎1 𝜙(𝑥)) (2)
Morse dengan menggunakan polinomial
Romanovsky (Gangopadhyaya, & Dengan 𝜎𝑖 merupakan matrik spin Pauli,
𝜕
Sukhatme, 1996). Dalam makalah ini, dan 𝑝 = −𝑖ħ 𝜕𝑥 merupakan operator
kami menyelidiki nilai eigen energi dan momentum linear. Sebagai contoh
fungsi gelombang dari sistem potensial komponen 𝐻𝑠𝑠 ditulis sebagai 𝐻± .
Non sentral hasil kombinasi potensial Dengan menggunakan persamaan (1) dan
Poschl-Teller trigonometri plus potensial (2) diperoleh:
Rosen Morse, dan Coloumb, serta
potensial Rosen Morse trigonometri plus
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203 195

 2 d 2  d ( x) 
    2 ( x) 0  sistem kuantum yang terkait dikatakan
H ss   
2m dx 2 2m dx
2 d 2  d ( x)  sebagai shape invariant potential system
 0     2 ( x) 
 2m dx 2 2m dx 
H 0 
(Suparmi, 2011; Ballentine, 1999).
  
 0 H   Pada bagian berikut ini akan kita
......(3) lihat bagaimana eigenspectra dan
dengan, eigenstate (eigenfunction) dari
ℏ2 𝑑 2 sekelompok Hamiltonian satu dimensi
𝐻− = − 2𝑚 𝑑𝑥 2 + 𝑉− (𝑥), dengan
ћ
(atau sistem kuantum yang mempunyai
𝑉− (𝑥) = 𝜙 2 (𝑥) − 𝜙 ′ (𝑥) (4a) dimensi lebih tinggi yang dapat di
√2𝑚
dan, reduksi ke sistem satu dimensi) dapat
ℏ2 𝑑 2 dijabarkan secara aljabar dengan
𝐻+ = − 2𝑚 𝑑𝑥 2 + 𝑉+ (𝑥), dengan
menggunakan ide shapeinvariance dan
ћ
𝑉+ (𝑥) = 𝜙 2 (𝑥) + 𝜙 ′ (𝑥) (4b) terkait dengan metode faktorisasi.
√2𝑚
Dengan 𝐻− dan 𝐻+ didefinisikan sebagai Hamiltonian dari suatu sistem dengan
pasangan Hamiltonian Penurun dan spectrum diskrit dinyatakan sebagai
Hamiltonian Penaik, sedangkan𝑉− (𝑥) dan 𝑉+ (𝑥; 𝑎𝑗 ) = 𝑉− (𝑥; 𝑎𝑗+1 ) + 𝑅(𝑎𝑗+1 ) (7)
𝑉+ (𝑥) merupakan pasangan potensial dengan,𝑉+ (𝑥; 𝑎𝑗 ) = 𝜙 2 (𝑥, 𝑎𝑗 ) +
ħ
supersimetri. 𝜙 ′ (𝑥, 𝑎𝑗 )
√2𝑚
Berdasarkan pers.(4a) dan (4b) ħ
𝑉− (𝑥; 𝑎𝑗 ) = 𝜙 2 (𝑥, 𝑎𝑗 ) − 𝜙 ′ (𝑥, 𝑎𝑗 )
(8b)
persamaan Hamiltonian dapat √2𝑚

difaktorkan menjadi, denganj = 0,1,2,.., sedangkan parameter


𝐻− = 𝐴+ 𝐴 , dan 𝐻+ = 𝐴𝐴+ (5) a ditentukan secara rekursif (berturutan),
ћ 𝑑 𝑎𝑗+1 = 𝑓(𝑎𝑗 ) dan 𝑅(𝑎𝑗 ) adalah konstanta
dengan, 𝐴+ = − + 𝜙(𝑥)dan
𝑑𝑥 √2𝑚 yang tidak bergantung dengan x.
ћ 𝑑
𝐴= + 𝜙(𝑥) (6) Hubungan antara Hamiltonian
√2𝑚 𝑑𝑥
Dengan, 𝐴+ disebut operator penaik Standar dan Hamiltonian SUSY
(raising operator), dan 𝐴 sebagai dinyatakan sebagai,
ħ2 𝑑2
operator penurun (lowering operator). 𝐻 = 𝐻− + 𝐸0 = − 2𝑚 𝑑𝑥 2 +
𝑉− (𝑥; 𝑎0 ) + 𝐸0 (9)
Berdasarkan pers.(9) diperoleh
Potensial Shape Invariance hubungan antara 𝑉(𝑥) dan 𝑉− (𝑥) sebagai
Sepasang potensial supersimetri berikut,
(SUSY), yaitu 𝑉− (𝑥) dan 𝑉+ (𝑥) dapat 𝑉(𝑥) = 𝑉− (𝑥; 𝑎0 ) + 𝐸0 =
Dari model teori potensial yang ħ
diusulkan Witten bahwa Hamiltonian 𝜙 2 (𝑥, 𝑎0 ) − 𝜙 ′ (𝑥, 𝑎0 ) + 𝐸0 (10)
√2𝑚
didefinisikan sebagai kuadrat dari dimana𝑉(𝑥) sering dinyatakan sebagai
operator supermuatan yang kemudian Potensial Efektif (𝑉𝑒𝑓𝑓 ). Sedangkan 𝜙(𝑥)
dikembangkan sebagai hasil kali operator ditentukan dengan dugaan secara
penaik dan penurun sehingga diperoleh intelektual berdasarkan bentuk potensial
Hamiltonian supersimetrik yang efektif sistem terkait.
merupakan sepasang Hamiltonian H+ dan Dengan mengulang prosedur sifat
H-. Sebagai akibatnya, masing-masing shape invariance, diperoleh generalisasi
Hamiltonian terkait dengan potensial V+ persamaan Hamiltonian sebagai berikut,
dan V- dan ditunjukkan bahwa grafik dari ħ2 𝑑2
𝐻𝑘 = − 2𝑚 𝑑𝑥 2 + 𝑉− (𝑥; 𝑎𝑘 ) +
kedua potensial tersebut mempunyai
bentuk yang sama walaupun tidak ∑𝑘𝑖=1 𝑅(𝑎𝑖 ) , dengan k = 0, 1, 2,… (11)
berimpit. Karena kedua potensial Dengan membandingkan pers.(8) dan
(−)
mempunyai bentuk yang sama maka (9), diketahui bahwa 𝐸0 = ∑𝑘𝑖=1 𝑅(𝑎𝑖 ).
196 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203

Sehingga spektrum energi eigen nilai dari Sentral diselesaikan dengan metode
𝐻− dapat digeneralisasi menjadi, SUSY.
(−)
𝐸𝑛 = ∑𝑛𝑘=1 𝑅(𝑎𝑘 ) (12) Potensial non central dimodifikasi
Maka berdasarkan persamaan eigen nilai menjadi PS menggunakan koordinat
diperoleh, bola.Setelah PS terbentuk, dengan
(−) menggunakan pemisahan variabel
𝐸𝑛 = 𝐸𝑛 + 𝐸0 (13)
diperoleh persamaan radial, polar dan
dengan𝐸0 merupakan energi tingkat dasar
azimuth.Persamaan radial dan polar yang
pada pasangan hamiltonian penurun.
diperoleh diselesaikan dengan metode
Berdasarkan sifat operator penurun,
SUSY, sedangkan persamaan azimuth
maka persamaan fungsi gelombang
diselesaikan dengan persamaan
tingkat dasar dapat diperoleh dari
diferensial orde dua.Dari fungsi radial
persamaan,
(−) yang diselesaikan dengan metode SUSY,
𝐴𝜓0 = 0 (14) diperoleh fungsi gelombang radial dan
Sedangkan untuk fungsi gelombang tingkat energi, dari fungsi polar diperoleh
tingkat atasnya satu dan seterusnya fungsi gelombang polar.Fungsi
(𝜓𝑛− (𝑥; 𝑎0 )) dapat ditentukankan dengan gelombang polar dan azimuth disatukan,
menggunakan operasi berantai operator menjadi fungsi gelombang sudut.
penaik terhadap fungsi gelombang
keadaan dasar 𝜓0− (𝑥; 𝑎0 ). Secara umum
persamaan fungsi gelombang ini dapat
dituliskan, HASIL DAN PEMBAHASAN
− (𝑥;
𝜓𝑛− (𝑥; 𝑎0 ) ~𝐴† (𝑥; 𝑎0 )𝜓𝑛−1 𝑎1 ) (15) a. Penyelesaian Persamaan Schrodinger
Potensial yang kami gunakan dalam Potensial Non-Sentral Kombinasi
penelitian ini adalah potensial non sentral Potensial Rosen Morse Plus Potensial
hasil kombinasi potensial Poschl-Teller Poschl-Teller trigonometri dengan
trigonometri plus potensial Rosen Morse, Menggunakan Metode Supersimetri
Coloumb, dan OH 3D, serta potensial
Rosen Morse trigonometri plus Pochl- Bentuk persamaan Schrodinger untuk
Teller. Bentuk potensial non-sentral Potensial Rosen-Morse plus Poschl-
tersebut secara berurutan, ditunjukkan Teller trigonometri dinyatakan,
oleh persamaan,
ћ2 𝜈(𝜈+1) ћ2 1 𝜕 𝜕𝜓
𝑉(𝑟,𝜃) = 2𝑚𝛼2 ( 𝑟 − − 2𝑚 [𝑟 2 𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟 ) +
sin2 ( )
𝛼
𝑟 ħ2 𝑎(𝑎−1) 𝑏(𝑏−1) 1 𝜕 𝜕𝜓 1 𝜕2 𝜓
2𝜇 cot(𝛼)) + 2𝑚𝑟 2 ( 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 + ) (sin 𝜃 𝜕𝜃 ) + 𝑟 2 sin2𝜃 𝜕𝜑2 ] +
𝑐𝑜𝑠2 𝜃 𝑟 2 sin 𝜃 𝜕𝜃
ћ2 𝜈(𝜈+1) 𝑟
[ 𝑟 − 2𝜇 cot(𝛼)] 𝜓 +
2𝑚𝛼2 sin2 ( )
...(16) 𝛼
𝑒2 ħ2 𝑎(𝑎−1) 𝑏(𝑏−1) ћ2 𝑎(𝑎−1) 𝑏(𝑏−1)
𝑉(𝑟,𝜃) = −𝑟 + 2𝑚𝑟2 ( 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 + 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 )...(17) [ 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 + ] 𝜓 = 𝐸𝜓 ..(20)
2𝑚𝑟 2 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
ħ2 𝑎(𝑎−1)
𝑉(𝑟,𝜃) = 1/2𝑚𝜔2 𝑟 2 + ( +
2𝑚𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 Dari pers.(20) diperoleh persamaan
𝑏(𝑏−1)
𝑐𝑜𝑠2 𝜃
) ...(18) Schrodinger bagian fungsi bagian radial dan
ћ2 𝑎(𝑎−1) 𝑏(𝑏−1) sudut dan adzimut, secara berurutan dalam
𝑉(𝑟,𝜃) = 2𝑚𝛼2 ( 𝑟 + 𝑟 )+ bentuk,
𝑠𝑖𝑛2 ( ) 𝑐𝑜𝑠2 ( )
𝛼 𝛼
ћ2 1 𝜕 𝜕 𝜒 1 𝜈(𝜈+1)
𝜈(𝜈+1)
( sin2𝜃 − 2𝜇 cot 𝜃) ....(19) 𝑟 3 𝜕𝑟
(𝑟 2 𝜕𝑟 ( 𝑟 ) ) − 𝑟𝛼2 [ 2 𝑟 −
sin ( )
2𝑚𝑟 2 𝛼
Dalam penelitian ini fungsi gelombang, 𝑟 𝑙(𝑙+1) 2𝑚
2𝜇 cot(𝛼)] 𝜒 − 𝑟3
𝜒 + 𝑟ћ2
𝐸𝜒 =0 .(21)
dan spektrum energi potensialNon-
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203 197

1
ћ2 𝑑 2 𝐻 ћ2 𝑎(𝑎−1)+𝑚2 − 𝑏(𝑏−1) dapat ditulis kembali solusi energi
4
− 2𝑚 𝑑𝜃2 + 2𝑚 ( + )𝐻 =
𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 persamaan Schrodinger untuk potensial
ћ2 1 non sentral Rosen Morse plus Poschl-
(𝑙(𝑙 + 1) + )……(22)
2𝑚 4 Teller sebagai
1 imφ
=√ e ......(23)

ћ2
Kemudian kita selesaikan persamaan bagian 𝐸𝑛𝑟 = 2𝑚𝛼2 [(√𝜈(𝜈 + 1) + 𝑙(𝑙 + 1) + 14 +
radial terlebih dahulu. Dari pers.(21)
diperoleh potensial efektif dalam bentuk, 1
2
ћ2 𝜈′(𝑣′+1) 𝑟 𝑛𝑟 + ) + 𝑙(𝑙 + 1)𝑑0 −
𝑉𝑒𝑓𝑓 = [ 𝑟 − 2𝜇 cot( )] + 2
2𝑚𝛼 2 sin2 ( ) 𝛼
𝛼
ћ2 𝜇2
2𝑚𝛼 2
𝑙(𝑙 + 1)𝑑0 ....(24) 2 ] (30)
1
1 (√𝜈(𝜈+1)+𝑙(𝑙+1)+14+𝑛𝑟 +2)
dengan𝜈 ′ = √𝜈(𝜈 + 1) + 𝑙(𝑙 + 1) + 14 − 2
Dengan memasukkan potensial efektif pada
Dari pers.(30), diperoleh grafik tingkat
pers (24) kedalam pers (2.14) diperoleh,
ħ ћ2 𝜈′(𝜈′+1)
energi untuk potensial non-sentral
𝜙02 (𝑥) − 𝜙 ′ (𝑥) = [ 𝑟 − Poschl-Teller trigonometri plus Rosen
(2𝑚)1/2 0 2𝑚𝛼 2 sin2 ( )
𝛼
𝑟 ћ2 Morse, dalam bentuk,
2𝜇 cot( )] + 𝑙(𝑙 + 1)𝑑0 − 𝐸0 ..(25)
𝛼 2𝑚𝛼 2 8000
7000
dengan menggunakan dugaan yang tajam 6000
(yang telah terlatih), maka dimisalkan 5000
En(eV)

superpotensial dari pers (24) adalah, 4000


𝑟 𝐵
𝜙(𝑥) = 𝐴 cot ( ) − (26) 3000 En
𝛼 𝐴
Dengan menggunakan pers. (2.9) dan (25) 2000 En'
diperoleh 1000
ℏ 𝑑
𝐴† = − 2𝑚 𝑑𝑟 + 𝜙(𝑟) = 0

0 2 4 6
ℏ 𝑑 ħ

2𝑚 𝑑𝑟
− 1 ((𝑣 ′ + nr
√ 𝛼(2𝑚)2
𝑟 𝜇 Gambar 1.Grafik Tingkat Energi Potensial Non
1) cot ( ) − (𝑣 ′ ) ...(27a)
𝛼 +1) Sentral Poschl Teller Trigonometri
Dan plus Rosen Morse , dengan m =1,
ℏ 𝑑 ℏ 𝑑 𝑛𝑙 = 1, μ =1, 𝑣 =2, dan 𝑛𝑟 =
𝐴= + 𝜙(𝑟) = − 0,1,2,3,4, 5.
√2𝑚 𝑑𝑟 √2𝑚 𝑑𝑟
ħ 𝑟 𝜇
1 ((𝑣 ′ + 1) cot (𝛼) − (𝑣 ′ +1))
𝛼(2𝑚)2 Gambar 1 menunjukan bahwa harga
...(27b) bilangan kuantum orbital dipengaruhi
Sehingga diperoleh fungsi oleh nilai 𝑙, dengan m, 𝑛𝑙 , μ dan 𝑣
gelombang tingkat dasarnya ditulis, konstan. Basarnya nilai 𝑙 menentukan
(−) kapasitas gangguan dari potensial Poschl
𝜓0 =
𝑟 (𝑣 ′ +1) 𝜇𝑟
Teller, dalam hal ini, semakin besar
𝐶 (sin (𝛼)) exp (− 𝛼(𝑣′ +1))…..(28) harga 𝑙, potensial Rosen Morse akan
dengan menggunakan persamaan (2.19) mengalami gangguan yang semakin besar
kita peroleh fungsi gelombang sistem dari potensial Poschl Teller.
yang tereksitasi tingkat pertama yaitu Untuk mempermudah penyelesaian
persamaan Schrodinger bagian sudut,
dimisalkan,
𝜓1 (−) (𝑥; 𝑎0 )~𝐴† (𝑥; 𝑎0 )𝜓0− (𝑥; 𝑎1 )(29)
198 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203

ћ2 1 Tabel 1. Hasil perhitungan fungsi gelombang


(𝑙(𝑙 + 1) + 4) 𝐻 = 𝐸𝐻 (31)
2𝑚 polar potensial non sentral Poschl
Potensial effektif dari potensial Teller plus Rosen Morse
Resen Morse plus Potensial Poschl-Teller
bagian sudut dituliskan sebagai No 𝑃𝑛𝑙,𝑚,𝑎,𝑏n m a B a’  n (  ) ( ; a n )
P
ћ2 𝑎(𝑎−1)+𝑚2 −
1
4 𝑏(𝑏−1)
l
sin 
𝑉𝑒𝑓𝑓 = 2𝑚 (( 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
+ 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
) (32)
1 𝑃1000 1 0 0 0 0,5
Berdasarkan bentuk persamaan (sin  ) 2
 2(cos ) 2 
potensial efektif tersebut, maka
persamaan superpotensial untuk Potensial
Rosen morse plus Potensial Poschl-Teller
bagian sudut dapat dimisalkan sebagai,
𝜙(𝜃) = 𝐴 tan 𝜃 + 𝐵 cot 𝜃 (33)
Sehingga diperoleh spektrum energi
untuk sistem Poschl-Teller yaitu,
ℏ2
𝐸𝑛 = 2𝑚 (𝑏 + 𝑎′+2𝑛)2 (34) ......(4.44)
1
dengan 𝑎′ = √𝑎(𝑎 − 1) + 𝑚2 + 2
2 𝑃1024 1 0 2 4 1,91
Dengan menggunakan parameter berorde 9.(sin  ) 2
 (4,83)(cos ) 2 
energi yang sama dengan eigen nilai dari (cos ) (sin  )
4 1, 41

kuadrat momentum sudut seperti yang


dinyatakan pada pers. (34) maka
diperoleh bilangan kuantum sudut yang
dinyatakan sebagai,
1 1
(𝑙(𝑙 + 1) + 4) = (√𝑎(𝑎 − 1) + 𝑚2 + 2 +
𝑏+2𝑛)2
Maka 𝑙 = √𝑎(𝑎 − 1) + 𝑚2 + 𝑏 + 2𝑛 (35)
Selanjutnya, dengan menggunakan
operator penurun ditentukan fungsi
gelombang tingkat dasar untuk potensial
non-sentral Rosen Morse plus Poschl-
Teller bagian sudut, yang bentuknya Tabel 1. menunjukkan bentuk fungsi
𝜓0 (−) = 𝐶(cosθ)𝑏 (𝑠𝑖𝑛𝜃)𝑎′ = gelombang polar berkaitan dengan arah
2 1 momentum sudut spin elektron serta
(cosθ)𝑏 (𝑠𝑖𝑛𝜃)√𝑎(𝑎−1)+𝑚 +2 (36) melukiskan ketergantungan rapat
Sedangkan untuk fungsi gelombang probabilitas pada sudut. Secara umum
tereksitasi bisa dicari menggunakan definisi fungsi gelombang polar sama
operator penaik. dengan fungsi gelombang radial yaitu
menyatakan probabilitas ditemukan
elektron, namun keduanya memiliki
perbedaannya pada pergerakannya jika
fungsi gelombang radial berkaitan
dengan menjauh atau mendekatnya
elektron dari inti, maka fungsi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203 199

gelombang polar berkaitan dengan


putaran elektron terhadap inti. 0
0 2 4 6
b. Penyelesaian Persamaan Schrodinger -1
Potensial Non-Sentral Kombinasi -2
Potensial Coulomb Plus Potensial
-3

En (eV)
Poschl-Teller trigonometri dengan En
Menggunakan Metode Supersimetri -4
En'
Mengikuti prosedur pada poin a, -5
diperoleh persamaan Schrodinger bagian
-6
radial, sudut, dan adzimut, secara
berurutan ditulis, -7
ћ2 𝜕2 𝜒 ћ2 𝑙(𝑙+1) 𝑒2 nr
− 2𝑚 𝜕𝑟 2 + 2𝑚 𝜒− 𝜒 = 𝐸𝜒 (37)
𝑟2 𝑟
1
ћ2 𝑑2 𝐻 ћ2 𝑎(𝑎−1)+𝑚2 − Gambar 2. Grafik Tingkat Energi Potensial Non
4
− 2𝑚 𝑑𝜃2 + 2𝑚 ( + Sentral Poschl Teller Trigonometri
𝑠𝑖𝑛2 𝜃
plus Coulomb, dengan m =1,𝑛𝑙 =
𝑏(𝑏−1) ћ2 1 1,dan 𝑛𝑟 = 0,1,2,3,4, 5.
) 𝐻 = 2𝑚 (𝑙(𝑙 + 1) + 4) 𝐻 (38)
𝑐𝑜𝑠2 𝜃

1
Gambar 2. menunjukkan bahwa
 = √2π eimφ (39) harga bilangan kuantum orbital
Penyelesaian bagian radial pada poin b, dipengaruhi oleh nilai 𝑙, dengan m dan 𝑛𝑙
sehingga diperoleh potensial effektif, konstan. Basarnya nilai 𝑙 menentukan
ћ2 𝑙(𝑙+1) 𝑒2 kapasitas gangguan dari potensial Poschl
𝑉𝑒𝑓𝑓 = 2𝑚 𝑟 2 − 𝑟 (40) Teller, dalam hal ini, semakin besar
Dengan permisalan harga 𝑙, potensial Coulomb akan
superpotensialnya, mengalami gangguan yang semakin besar
𝐵
𝜙(𝑥) = 𝐴 + 𝑟 (41) dari potensial Poschl Teller.
sehingga diperoleh fungsi gelombang Sedangkan penyelesaian persamaan
tingkat dasar, dengan bentuk, schrodinger potensial Coulomb plus
𝑚𝑟 Poschl-Teller trigonometri bagian sudut
𝜓0 (−) = 𝐶𝑟 (𝑙+1) 𝑒𝑥𝑝 (− ћ2 (𝑙+1) 𝑒 2 ) (42) hasilnya sama dengan penyelesaian
dan fungsi gelombang tereksitasi tingkat bagian sudut potensial Poschl Teller
pertama, dengan bentuk, trigonometri pada poin a, sehingga tidak
𝜓1 (−) (𝑥; 𝑎0 ) = perlu dijabarkan kembali pada bahasan
ℏ (𝑙+2) 𝑚 𝑚
− 2𝑚 {( 𝑟 ) − ћ2 (𝑙+2) 𝑒 2 − ћ2 (𝑙+1) 𝑒 2 + ini.

(𝑙+1) 𝑚𝑟
𝑟
} {𝐶𝑟 (𝑙+2) 𝑒𝑥𝑝 (− ћ2 (𝑙+2) 𝑒 2 )} c. Penyelesaian Persamaan Schrodinger
Potensial Non-Sentral Kombinasi
(43) Potensial OH 3D Plus Potensial
dan dengan proses yang sama pada poin Poschl-Teller trigonometri dengan
a, maka diperoleh spektrum energi untuk Menggunakan Metode Supersimetri
sistem Coulomb,
𝑚 Mengikuti prosedur pada poin a,
𝐸𝑛𝑟 = − 2ћ2 (𝑙+𝑛 +1)2 𝑒 4 (44) diperoleh persamaan Schrodinger bagian
𝑟
dari pers.(44), diperoleh grafik tingkat radial, sudut, dan adzimut, secara
energi untuk potensial non-sentral berurutan ditulis,
Poschl-Teller trigonometri plus
Coulomb, dalam bentuk,
200 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203

ћ2 𝜕 2 𝜒 1 ћ2 𝑙(𝑙+1)
− 2𝑚 𝜕𝑟2 + 2 𝑚𝜔2 𝑟 2 𝜒 + 2𝑚 𝑟2
𝜒 = 𝐸𝜒 30
(45) 25
2 1
ћ2 𝑑 2 𝐻 ћ2 𝑎(𝑎−1)+𝑚 −4 𝑏(𝑏−1) 20
− + ( + )𝐻 =

En (eV)
2𝑚 𝑑𝜃2 2𝑚 2
𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
ћ2 1
15
(𝑙(𝑙 + 1) + 4) 𝐻 (46) En
2𝑚
10
1 En'
 = √2π eimφ (47)
5

Penyelesaian bagian radial pada poin c, 0


sehingga diperoleh potensial effektif, 0 2 4 6
1 ћ2 𝑙(𝑙+1) nr
𝑉𝑒𝑓𝑓 = 2 𝑚𝜔2 𝑟 2 + 2𝑚 𝑟2
(48)
Gambar 3. Grafik Tingkat Energi Potensial Non
Dengan permisalan superpotensialnya, Sentral Poschl Teller Trigonometri
𝐵 plus OH 3D, dengan m =1, 𝑛𝑙 = 1,
𝜙(𝑥) = 𝐴𝑟 + 𝑟 (49)
dan 𝑛𝑟 = 0,1,2,3,4, 5.
Sehingga diperoleh fungsi gelombang
tingkat dasar, dengan bentuk, Gambar 3, menunjukkan bahwa
(−) (𝑙+1) 1 𝑚𝜔𝑟 2
𝜓0 = 𝐶𝑟 𝑒𝑥𝑝 (− 2 ħ ) (50) harga bilangan kuantum orbital
dipengaruhi oleh nilai 𝑙, dengan m dan 𝑛𝑙
Dan fungsi gelombang tereksitasi tingkat konstan. Basarnya nilai 𝑙 menentukan
pertama, dengan bentuk, kapasitas gangguan dari potensial Poschl
2ℏ 𝑚𝜔𝑟 2 Teller, dalam hal ini, semakin besar
𝜓1 (−) (𝑥; 𝑎0 ) = { − (𝑙 +
ħ
3
√2𝑚
1 𝑚𝜔𝑟 2
harga 𝑙, potensial OH 3D akan
)} {𝐶𝑟 (𝑙+1) 𝑒𝑥𝑝 (− )} mengalami gangguan yang semakin besar
2 2 ħ
(51) dari potensial Poschl Teller.

dan dengan proses yang sama pada poin d. Penyelesaian Persamaan Schrodinger
a, maka diperoleh spektrum energi untuk Potensial Non-Sentral Kombinasi
sistem Coulomb yaitu, Potensial Rosen Morse trigonometri
3
𝐸𝑛𝑟 = ħ𝜔 (2𝑛𝑟 + 𝑙 + 2) (52) Plus Potensial Poschl-Teller dengan
Menggunakan Metode Supersimetri
dari pers.(52), diperoleh grafik tingkat
Mengikuti prosedur pada poin a,
energi untuk potensial non-sentral
diperoleh persamaan Schrodinger bagian
Poschl-Teller trigonometri plus OH 3D,
radial, sudut, dan adzimut, secara
dalam bentuk
berurutan ditulis,
ћ2 𝜕 2 𝜒 ћ2 𝑎(𝑎−1)
− 2𝑚 𝜕𝑟 2 + 2𝑚𝛼2 ( 𝑟 +
𝑠𝑖𝑛2 ( )
𝛼
𝑏(𝑏−1) ћ2
𝑟 ) 𝜒 + 2𝑚𝛼2 𝑙(𝑙 + 1)𝑑0 𝜒 =
𝑐𝑜𝑠2 ( )
𝛼
ћ2
− 2𝑚 𝜖 2 𝜒 (53)
1
ћ2
𝑑2𝐻 ћ2 𝜈(𝜈+1)+𝑚2 −4
− + ( − 2𝜇 cot 𝜃) 𝐻 =
2𝑚 𝑑𝜃 2 2𝑚 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
ћ2 1
(𝑙(𝑙 + 1) + ) 𝐻 (54)
2𝑚 4
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203 201

1 10000
 = √ eimφ (55)

Penyelesaian bagian radial pada poin d, 8000
sehingga diperoleh potensial effektif,

En (eV)
6000
ћ2 𝑎(𝑎−1)+𝑙(𝑙+1) 𝑏(𝑏−1)
𝑉𝑒𝑓𝑓 = ( 𝑟 + 𝑟 )+ 4000 En
2𝑚𝛼 2 𝑠𝑖𝑛2 ( ) 𝑐𝑜𝑠 2 ( )
𝛼 𝛼
2
ћ
𝑙(𝑙 + 1)𝑑0 (56) 2000 En'
2𝑚𝛼 2

0
dengan permisalan superpotensialnya, 0 2 4 6
𝑟 𝑟
𝜙(𝑥) = 𝐴 tan (𝛼) + 𝐵 cot(𝛼) (57)
nr

Sehingga diperoleh fungsi gelombang Gambar 4.Grafik tingkat energi potensial non
tingkat dasar, dengan bentuk, sentral Rosen Morse trigonometri
𝜓0 (−) = plus Poschl Teller, dengan 𝑣 =
1 0, 1,2,3, … m =0, 𝑛𝑙 = 0,1,2,3 …, dan
𝑏 √𝑎(𝑎−1)+𝑙(𝑙+1)+1
4+
𝑟 𝑟 2 𝑛𝑟 = 0,1,2,3,4, 5.
𝐶 (cos ( )) (𝑠𝑖𝑛 ( )) (58)
𝛼 𝛼

Gambar 4, menunjukkan bahwa


dan fungsi gelombang tereksitasi tingkat harga bilangan kuantum orbital
pertama, dengan bentuk, dipengaruhi oleh nilai 𝑙, dengan En
2
ℏ 𝑟
𝜓1 (−) (𝑥; 𝑎0 ) =
𝛼√2𝑚
{[(2𝑏 + 1) (𝑠𝑖𝑛 ( )) −
𝛼
adalah energi tidak terganggu dan En’
2 adalah energi terganggu. Nilai 𝑙
𝑟
(2𝑎′ + 1) (cos ( )) ]} menentukan kapasitas gangguan dari
𝛼
1
potensial Rosen Morse, dalam hal ini,
𝑏 √𝑎(𝑎−1)+𝑙(𝑙+1)+1
4+
𝑟
{𝐶 (cos ( )) (𝑠𝑖𝑛 ( ))
𝑟 2
} (59) semakin besar harga 𝑙, potensial Poschl
𝛼 𝛼
Teller akan mengalami gangguan yang
semakin besar dari potensial Rosen
Dan dengan proses yang sama pada poin Morse.
a, maka diperoleh spektrum energi untuk
sistem Coulomb yaitu, SIMPULAN DAN SARAN
ћ2 Berdasarkan pembahasan, dapat
𝐸𝑛𝑟 = 2𝑚𝛼2 (√𝑎(𝑎 − 1) + 𝑙(𝑙 + 1) + 14 + disimpulkan bahwa:
2 1. Potensial non sentral kombinasi dari
1 ћ2
𝑏 + 2𝑛𝑟 + 2) + 2𝑚𝛼2 𝑙(𝑙 + 1)𝑑0 (60) potensial Poschl Teller Trigonometri
plus potensial Rosen Morse, Coulomb,
dari pers.(60), diperoleh grafik tingkat dan Osilator Harmonik 3D, serta
energi untuk potensial non-sentral kombinasi potensial Rosen Morse plus
Poschl-Teller plus Rosen morse Poschl Teller untuk kelompok
trigonometri, dalam bentuk potensial shape invariance dapat
diselesaikan dengan metode SUSY.
2. Hasil penyelesaian secara analitik dari
Potensial non-sentral pada poin 1,
dapat divisualisasikan dengan simulasi
komputasi menggunakan software
Maple 12.
202 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203

Berdasarkan simpulan dan implikasi El Kinani, A. H., & Daoud, M. (2001).


sebelumnya, dapat dikemukakan Coherent states à la Klauder–
beberapa saran sebagai berikut: Perelomov for the Pöschl–Teller
1. mengkaji bentuk potensial lain dan potentials. Physics Letters
menyimpulkan potensial mana yang A, 283(5), 291-299.
menghasilkan tingkatan energi yang Goudarzi, H., & Vahidi, V. (2011).
lebih tinggi. Supersymmetric Approach for
2. Pengkajian lebih mendalam hasil teori Eckart Potential Using the NU
terhadap Fisika terapan, misalnya Method. Adv. Studies Theor.
material. Phys, 5(10), 469-476.
Gönül, B., & Zorba, İ. (2000).
Supersymmetric solutions of non-
DAFTAR PUSTAKA central potentials. Physics Letters
Ballentine, L. E. (2014). Quantum A, 269(2), 83-88.
mechanics: a modern Gönül, B., & Kocak, M. (2005).
development. World Scientific Systematic search of exactly
Publishing Co Inc. solvable non-central
Cari, C., Suparmi, S., & Saregar, A. potentials. Modern Physics
(2016). Solution of the Letters A, 20(05), 355-361.
Schrödinger Equation for Ikhdair, S. M., & Sever, R. (2007).
Trigonometric Scarf Plus Poschl- Polynomial solution of non-
Teller Non-Central Potential central potentials. International
Using Supersymmetry Quantum Journal of Theoretical
Mechanics. INDONESIAN Physics, 46(10), 2384-2395.
JOURNAL OF APPLIED Aktas, M. (2007). Exact solutions to a
PHYSICS, 4(01), 1-13. new generalized non-central
Chen, C. Y., & Dong, S. H. (2005). potential in three
Exactly complete solutions of the dimensions. arXiv preprint quant-
Coulomb potential plus a new ph/0701063.
ring-shaped potential. Physics Meyur, S., & Debnath, S. (2009).
Letters A, 335(5), 374-382. Solution of the Schrödinger
Chen, G. (2005). Solution of the Klein– equation with Hulthén plus
Gordon for exponential scalar and Manning-Rosen potential. Lat.
vector potentials. Physics Letters Am. J. Phys. Educ, 3(2), 300-306.
A, 339(3), 300-303. Meyur, S., & Debnath, S. (2010). Eigen
Combescure, M., Gieres, F., & Kibler, spectra for Woods-Saxon plus
M. (2004). Are N= 1 and N= 2 Rosen-Morse potential. Lat. Am.
supersymmetric quantum J. Phys. Educ. Vol, 4(3), 587.
mechanics equivalent?. Journal of Mustafa, M., & Kais, S. (2009). A Venn
Physics A: Mathematical and diagram for supersymmetric,
General, 37(43), 10385. exactly solvable, shape invariant,
Dutt, R., Gangopadhyaya, A., & and Infeld-Hull factorizable
Sukhatme, U. P. (1997). potentials. arXiv preprint
Noncentral potentials and arXiv:0911.4206.
spherical harmonics using Xian-Quan, H., Guang, L., Zhi-Min, W.,
supersymmetry and shape Lian-Bin, N., & Yan, M. (2010).
invariance. American Journal of Solving Dirac equation with new
Physics, 65(5), 400-403. ring-shaped non-spherical
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 04 (2) (2015) 193-203 203

harmonic oscillator Approach. RESEARCH


potential. Communications in INVENTY: International Journal
Theoretical Physics, 53(2), 242. Of Engineering And Science, 2(3),
Dutt, R., Khare, A., & Sukhatme, U. P. 14-26.
(1988). Supersymmetry, shape Saregar, A. (2015). Solution Of
invariance, and exactly solvable Schrödinger Equation For Poschl-
potentials. American Journal of Teller Plus Scarf Non-Central
Physics, 56(2), 163-168. Potential Using Supersymmetry
Salehi, H. (2011). Determine the eigen Quantum Mechanics
function of Schrodinger equation Aproach. Jurnal Ilmiah
with non-central potential by Pendidikan Fisika Al-Biruni, 4(1),
using NU method. Applied 25-35.
Mathematics, 2(08), 999. Sohnius, M. F. (1985). Introducing
Salehi, H. (2011). Determine the eigen Supersymmetry (Cambridge CB3
function of Schrodinger equation 9EW. NHC: England.
with non-central potential by Suparmi, A., Cari, C., Handhika, J.,
using NU method. Applied Yanuarief, C., & Marini, H.
Mathematics, 2(08), 999. (2012). Approximate Solution of
Sadeghi.J and Pourhassan. B, 2008, Schrodinger Equation for
Sadeghia, J., & Pourhassan, B. Modified Poschl-Teller plus
(2008). Exact Solution of The Trigonometric Rosen-Morse Non-
Non-Central Modified Kratzer Central Potentials in Terms of
Potential Plus a Ring-Shaped Like Finite Romanovski
Potential By The Factorization Polynomials. IOSR Journal of
Method. Electronic Journal of Applied Physics (IOSR-
Theoretical Physics, 5(17). JAP), 2(2), 43-51.
Saregar, A., Suparmi, A., Cari, C., & Suparmi, A. (1992). Desertation,
Yuliani, H. (2013). Analysis of Semiclassical SUSY approace in
Energy Spectra and Wave Quantum Mechanics, Department
Function of Trigonometric of Physics, Suny at Albany.
Poschl-Teller plus Rosen-Morse Yasuk. F., Berkdemir C., Berkdemir A.
Non-Central Potential Using (2005). Phys. A: Math. Gen, 38,
Supersymmetric Quantum 6579-6586.
Mechanics

You might also like