You are on page 1of 9

A.

SINOPSIS CERITA

HIKAYAT SI MISKIN

Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Oleh sebab itu ia dikenal sebagai si Miskin.

Setiap hari mereka berkeliling mencari rezeki di Negeri Antah Berantah di bawah pimpinan
Maharaja Indera Dewa. Ke manapun mereka pergi selalu diusir penduduk dengan disertai
penganiayaan.

Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan buah mangga yang ada di
taman raja. Tapi Si Miskin hanya membelikan buah mangga dari pasar sehingga ditolak oleh
isterinya. Pada akhirnya dengan rasa takut dan terpaksa ia menghadap raja dan memohon
mempelam. Dan ia mendapatkannya.

Setelah tiba saatnya, lahirlah anak laki-laki pertama mereka yang diberi nama
Marakarmah (anak di dalam kesukaran)

Pada suatu hari ketika sedang menggali tanah si Miskin mendapat tajau yang penuh berisi
emas yang tidak akan habis sampai ke anak cucunya. Kemudian Si Miskin mengganti namanya
menjadi Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Dan
negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anak kedua mereka bernama
Nila Kesuma.

Maharaja Indera Dewa menjadi iri hati atas kemasyhuran Negeri Puspa Sari dan kebaikan
hati Raja Indera Angkasa. Ketika Maharaja Indera Angkasa mencari ahli nujum untuk
meramalkan nasib putera-puterinya, Maharaja Indera Dewa memanfaatkan hal tersebut untuk
menghancurkan Negeri Puspa Sari. Atas bujukan jahat Maharaja Indera Dewa, para ahli nujum
mengatakan bahwa kelak Marakarmah dan Nila Kesuma akan mendatangkan celaka bagi
orangtuanya.

Maharaja Indera Angkasa percaya pada ramalan palsu tersebut dan dengan berat hati ia
memerintahkan kedua puteranya pergi selama-lamanya. Sepeninggal putera-puterinya, Negeri
Puspa Sari musnah terbakar dan Maharaja Indera Angkasa menjadi miskin kembali.

Sesampainya di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon
beringin dan mereka menangkap seekor burung untuk dimakan. Ketika Marakarmah mencari api
ke kempung, ia disangka seorang pencuri dan ia dipukuli orang banyak, kemudian dibuang ke
laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota Palinggam Cahaya, yang
pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.

Nasib Marakarmah dilautan ia terus hanyut dan terdampar di pangkalan raksasa. Di sana
ia bertemu dengan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang ditawan oleh raksasa. Mereka berdua
mencoba melarikan diri dari pulau itu dengan menumpang sebuah kapal. Nahkoda kapal
menginginkan cahaya Chairani sehingga ia mendorong Marakarmah kelaut, kemudian ia ditelan
oleh ikan nun yang pada akhirnya terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan. Atas petunjuk
burung rajawali, Nenek Kebayan mengeluarkan Marakarmah dari perut ikan nun itu. Kemudian
Marakarmah dijadikan anak angkat Nenek Kebayan.

Setiap hari Marakarmah membantu Nenek Kebayan menjual bunga yang akhirnya
membuat ia bertemu kembali dengan iaterinya Cahaya Chairani. Karena cerita dari Nenek
Kebayan tentang Raja Mangindera Sari, tahulah Marakarmah bahwa puteri yang ditemulan Raja
Mangindera Sari itu adalah adiknya sendiri, kemudian ia menemui adiknya itu. Lalu ia
membunuh nahkoda kapal yang jahat itu.

Selanjutnya Marakarmah mencari ayah bundanya, dan dengan kesaktiannya ia


menciptakan kembali kerajaan Puspa Sari seperti dahulu kala. Kemudian ia mengalahkan Negeri
Antah Berantah, yang kemudian dipimpin oleh raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani).

Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya Mercu Indera dan menggantikan


mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam cahaya.

B. ANALISIS UNSUR INTRINSIK

1. Tema : Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup seseorang yang mengalami
banyak rintangan dan cobaan.

2. Alur : Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal
permasalahan sampai akhir permasalahan.

 Tahapan Alur:

a. Pengenalan :

Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang
dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal
sebagai si Miskin.(Pada paragraph 1)

b. Muncul Konflik :

 Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan
Puspa Sari dan menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah
Berantah.(Pada paragraph 7)

c. Ketegangan :

 Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-
putrinya itu.(Paragraf 9)
 Tidak lama kemudian sepeninggal putra-putrinya itu, Negeri Puspa Sari musnah
terbakar.(Paragraf 10)

 Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon
beringin. Ditangkapnya seekor burung untuk dimakan. Waktu mencari api ke kampung,
karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli orang banyak, kemudian dilemparkan
ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari
Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama
Mayang Mengurai.(Paragraf 11)

d. Penyelesaian :

 Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali.
Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala
perlengkapannya seperti dahulu kala.

Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja
Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (Paragraf 15)

 Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai


Kisna di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera
Sari menjadi raja di Palinggam Cahaya. (Paragraf 16)

3. Perwatakan :

a. Maharaja Indera Angkasa (Si Miskin) : Sabar, adil, pemurah, mudah terpengaruh.

 Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyhurkan kerajaan
Puspa Sari….(Paragraf 7)

 Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)

b. Tuan Puteri Ratna Dewi : Baik, penyayang, agak egois.

 Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di
taman raja. (Paragraf 3)

 Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan makanan-makanan yang


lain. Setelah ditolak oleh isterinya….(Paragraf 4)

 Setelah genap bulannya kandunga itu, lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama
Marakarmah (=anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih saying.
c. Maharaja Indera Dewa (raja Antah Berantah) : Iri hati, jahat.

 Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan Puspa
Sari dan menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.(Pada
paragraph 7)

 Atas bujukan jahat dari raja Antah Berantah, oleh para ahli nujum itu dikatakan bahwa
Marakarmah dan Nila Kesuma itu kelak hanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi
orangtuanya. (Paragraf 8)

d. Nila Kesuma : Menurut pada orangtua

 Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)

e. Marakarmah : Menurut pada orangtua, bijaksana.

 Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)

 Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali.
Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala
perlengkapannya seperti dahulu kala.

Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja
Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (Paragraf 15)

f. Cahaya Chairani : Baik hati

 Waktu Cahaya Chairani berjalan –jalan di tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam
keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan diajaknya pulang. (Paragraf 12)

g. Raja Mengindera Sari : Baik hati, penyayang.

 Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya,
yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.

h. Nenek Kebayan : Baik hati, penolong, penyayang.

 Kemudian, ikan nun terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan yang kemudian terus
membelah perut ikan nun itu dengan daun padi karena mendapat petunjuk dari burung
Rajawali, sampai Marakarmah dapat keluar dengan tak bercela. (Paragraf 12)
Kemudian, Marakarmah menjadi anak angkat Nenek Kebayan yang kehidupannya berjual
bunga. (Paragraf 13)

i. Nahkoda kapal :

 Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya Marakarmah
ke laut…. (Paragraf 12)

4. Setting/ Latar :

a. Setting Tempat :

 Negeri Antah Berantah,

 Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari
rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera
Dewa. (Paragraf 2)

 Di hutan,

 Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon
beringin. (Paragraf 11)

 Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki.(Paragraf 2)

 Di Pasar,

 Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan makanan-makanan yang


lain. (Paragraf 4)

 Negeri Puspa Sari,

Dengan takdir Allah terdirilah di situ sebuah kerajaan yang komplet perlengkapannya. Si
Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri
Ratna Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya
yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma. (Paragraf 6)

 Di lautan,

 Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya
Marakarmah ke laut…. (Paragraf 12)

 Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan akhirnya terdampar di
pangkalan raksasa yang menawan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang setelah gemuk
akan dimakan. (Paragraf 12)
 Di tepi pantai pulau raksasa,

Waktu Cahaya Chairani berjalan –jalan di tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam
keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan diajaknya pulang. (Paragraf 12)

 Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan akhirnya terdampar di
pangkalan raksasa yang menawan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang setelah gemuk
akan dimakan. (Paragraf 12)

 Di kapal,

 Marakarmah dan Cahaya Chairani berusaha lari dari tempat raksasa dengan menumpang
sebuah kapal. Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya
Marakarmah ke laut….(Paragraf 12)

 Negeri Palinggam Cahaya,

 Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna
di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi
raja di Palinggam Cahaya. (Paragraf 16)

b. Setting Suasana :

 Tegang, mencekam dan ketakutan,

 Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai
dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya.
(Paragraf 2)

 Setelah ditolak oleh isterinya, dengan hati yang sebal dan penuh ketakutan, pergilah si
Miskin menghadap raja memohon mempelam.(Paragraf 4)

Waktu mencari api ke kampung, karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli orang
banyak, kemudian dilemparkan ke laut.(Paragraf 11)

 Bahagia,

 Setelah genap bulannya kandunga itu, lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama
Marakarmah (=anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih saying.
(Paragraf 5)

Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak sebagai tempat tinggal,
didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis untuk berbelanja
sampai kepada anak cucunya. Dengan takdir Allah terdirilah di situ sebuah kerajaan yang
komplet perlengkapannya. Si Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan
isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama
kemudian, lahirlah anaknya yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma.(Paragraf 6)

 Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya,
yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
(Paragraf 11)

 Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali.
Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala
perlengkapannya seperti dahulu kala.

Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja
Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (Paragraf 15)

 Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna
di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi
raja di Palinggam Cahaya. (Paragraf 16)

 Menyedihkan,

 Sepanjang perjalanan menangislah si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan
dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. (Paragraf 2)

 Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)

 Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya
Marakarmah ke laut, yang seterusnya ditelan oleh ikan nun yang membuntuti kapal itu
menuju ke Palinggam Cahaya. (Paragraf 12)

 Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang
dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai
si Miskin.(Pada paragraph 1)

5. Sudut Pandang Pengarang : Menggunagan sudut pandang orang ketiga, karena pengarang
hanya berperan sebagai pengantar cerita.

 Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si
Miskin.(Pada paragraph 1)
 Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di taman
raja. Si Miskin menyatakan keberatannya untuk menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istri
itu makin menjadi-jadi menangisnya.(Paragraf 3)

6. Amanat :

 Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan pemurah.

 Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oran lain.

 Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati.

 Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya.

 Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.

 Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.

Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di tanan Tuhan, manusia hanya
dapat menjalani takdir yang telah ditentukan.

C. NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA

1. Nilai Moral

 Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.

 Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.

Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan
tanpa rasa pamrih.

 Jangan mudah iri kepada orang lain, karena hal tersebut dapat mendorong kita untuk berbuat
hal yang tidak baik.

2. Nilai Budaya

 Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua.

 Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua.

 Seorang anak hendaknya dapat membahagiakan orangtuanya.

3. Nilai Sosial
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan
tanpa rasa pamrih.

 Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.

 Seorang pemimpin harus memiliki sikap adil dan pemurah kepada rakyatnya.

4. Nilai Relligius

 Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.

 Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.

Hendaknya kita selalu berdoa dan mendekat pada Tuhan di dalam segala hal yang kita alami
dalam hidup kita.

5. Nilai Pendidikan

 Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan
tanpa rasa pamrih.

 Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.

 Sebagai seorang anak ktia harus menghormati dan berbakti pada orangtua dan dapat
membahagikan orangtua kita.

You might also like