You are on page 1of 5
“ARTIKEL PENCEMARAN ASBES PADA PEKERJA DI TEMPAT KERJA Oleh: Sriana Azis Puslitbang Farmasi Pendahuluan encemaran di ruangan kerja dapat menimbulkan kanker. Hal ini dinyatakan oleh National Cancer Institute and National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) USA — September tahun 1978" Peryataan tersebut di atas didasarkan pada hasil studi 1. Pencemaran yang sangat kecil dalam tempat kerja industri kimia dapat menimbulkan kanker pada para pekerja (misalnya asbes, debu oven, dan diklorobenzidin 2. Kanker itu disebabkan oleh beberapa cemaran penyebab kanker, misalnya : asbes, rokok, dan benzidin 3. Studi dilakukan pada pekerja berumur 30, 40 dan 50 tahun, Lewat hasil studi dinyatakan bakwa pekerja yang terserang kanker sekitar 1-5% The National Institute of Health (NIH) USA memperkirakan pada waktu yang akan datang penderita kanker yang meninggal (+ 2 juta) 13~ 18% discbabkan karena asbes dari tempat kerja "” Dari hasil Studi Prince & Nicholson (1985) di penambangan asbes, pada pekerja tekstil, Kertas, re! kereta api dan kontruksi diperkirakan pada tahun 1985-2009 akan tej Kematian 125.000 orang Karena kanker dari asbes ” Pencemaran asbes di tempat kerja industri kimia, bila terhisap dalam waktu lama dapat menimbulkan radang (inflamasi) dan penyakit fibrogenik part erkelanjutan menjadi kanker paru atau kanker lainnya, Pengawasan 1, Pengawasan Peralatan dan Ruang Kerja yang Mengeluarkan serat Asbes Meningkatnya pencemaran zat penyebab kanker di ruangan kerja harus diperhatikan, Bila menghisap cemaran dalam waktu lama dapat menimbulkan kanker Zat karsinogenik dapat langsung bereaksi atau. secara tidak langsung misalnya diaktifkan dalam metabolisme atau faktor lainnya. Berbagai karsinogen berefek sinergis ‘misalnya asbes, alkohol dan rokok "” Pengawasan teknik diperiukan untuk zat karsinogenik yang tidak dapat dihindarkan misalnya cemaran_udara berupa debu, serat, asap, kabut, gas dan uap; kontak dengan kulit; absorpsi dan termakan. Harus diatur pembangunan pabrik dan ataalat yang digunakan untuk ‘meminimumkan cemaran dan pengaturan nilai ambang batas cemaran dan pengaturan nilai ambang batas cemaran harus mendekati nol '” Pengaturan perundangan higiene industri di Amerika ‘mempunyai persyaratan teknik khusus untuk industri yang mengeluarkan cemaran serat asbes. Peraturan pengawasan meliputi © Clra basah untuk mengendapkan debu ! ) Basahi papan, pipa asbes atau tutup dengan selismut sebelum dipotong, b) Basahi atap sebelum dipindahkan. ©) Beri air bila akan memotong atau mengebor asbes. 4) Lantai siram dengan air bila mau membersihkan debu asbes. ) Basahi puing-puing sebelum dibuang, ) Tambahan surfaktan asbes. Pekerja dalam tingkungan kerja dengan pencemaran asbes pada kadar tertentu —harus ‘menggunakan alat bantu pemafasan tipe C" © —Membersihkan Di Dalam industri a) bila may membersihkan debu asbes harus dlibasahi teriebih dul by secarik, keping, puing, debu asbes harus dibasahi dan segera dibersihkan ©) sebelum asbes atau semua asbes yang dapat mencemari harus dibasahi dan masukkan ke Jantong dan jangan terlalu penuh. ‘Media Libengkos VoL VT No, 071008 B “ARTIKEL @) Cara pengawasan operasional basah berdasar-kan - memotong dan membentuk papan dan pipa, bahan harus membahasahi setiap sampah asbes dan segera _ilembabkan atau dibasahi. Bila memungkinkan gunakan ddikumpulkan, ventilasi dengan pengisap debu lokal dan peralatan lain ©) lantai dan tempat kerja harus dibersihkan sewaktu yang harus digunakan untuk debu 25 ~ 100% lebih orang makan dan setiap penggantian pekerja. besar dari biasanya. Produk jadi harus dihisap debunya sebelum dikemas dalam wadah tertutup, © Proses_produksi_dipagari Proses produksi_ harus — a dipagari dengan plastik agar serat dan debu hanya ‘Kategors Aitivitas yang harus dla: ada di ruangan tersebut © Isolasi Bila_pembuka penyekat tidak dapat of TE vu dilengkapipengisap debu lokal dan_pembasahan tons Digests setap 3 han tidak dapat mencukupi, maka _pekerja -harus 16-20 Segera diisi Kembali, ‘menggunakan lat bantu pemafasan dan bila “Tindakan ebih dart 20. | 1. Lepaskan penyekat memungkinkan isolasi pekerja dengan tirai plastik, a ru deat semprotan, tetesan air dan lainnya Path cmalan sa © Pembuangan sampah, Semua _sampah _asbes Samosa don huang (potongan, kantong semen, dan lainlain) harus 2. Lapa Asbes dengan dibasahi dan harvs dikumpulkan dalam kantong yang plastic dapat ditutyp, diberi penandaan dan sebaiknya 3. Tutup ashes dengan cat ditanam, Sampah asbes tidak boleh dibakar, © Tekstil Asbes ” pezandaan berisi cara pembuangan sampah asbes * Industri mengandung centaran asbes : mempunyai Persiapan pembuatan serat, tertutup dan ventitasi persyaratan operasional bangunan dan pembong- betukuran tidak kurang dari 150 cmf/t di bagian yang Karan tertentu, misalnya’? terbuka, selama pencampuran asbes dengan serat lainnya (Kapas, rayon) juga harus dilemibabkan a. Motor penggergaji dan piringan pemotong penggosok | dan mesin tangan kayu dan Seintain, persyaraian ‘© Mesin Tenun dan mesin tekstil lainnya ruangan kerjanya sebagai berikut : 1). Pengisip vakum (kecepatan tinggi, volume Kecil) Temutup dan ventlasi pada 100 emf ke dalam dan mempunyai nilai isap 150 cfm/S inci + 50 Semuut bagian tertuka ”” dan tain-lain, Setiap alat yang cmf, ‘menggunakan asbes atau yang mengolah _asbes, . at any: mempunyai standar tertenty untuk meminimumkan 2) RENEE Lajum erst hanya bekerja pada Conaranserat ashes di ruangan Kerja, lingkungan, 3) Bila pengisap ypakum Kurang baik, gunakan Penggunaan baju pelindung dan bila perlu alat bantu pula penyemprot tetesan air. pernafasan, b. Pembongksiran (atap asbes) " 2. Serat Ashes 1) Pekerja pembongkar atap harus menggunakan Serat asbes adalah cemaran karsinogenik yang alat bantu pemafasan. Asbes bongkaran dibasahi dapat (ersebar sangat luas. Asbes mengandung krisotil, dan dipotong oleh satu-dua orang dan masukkan amfibol, amosit, talk, krosidolit, tremolit dan antofilit '7 dalam kantong, Cemaran asbes akan terhisap atau termakan, masz 2) Seharusnya pekerjaan memotong dan -—_laten 15-50 tahun dan menjadi sinergis dengan perokok memasukkan puing-puing ke kantong dilakukan yang tercemar serat asbes '” Serat asbes dalam tikus, di tempat yang terisolasi hamster dan kelinci dapat menimbulkan asbestosis kanker © Debu serat asbes dalam bangunan deagan penyekat Pau dan mesotelioma ” Dan pada manusia menimbulkan asbes mempunyai 5 kategori dan 5 aktivitas yang __Kanker saluran cema dan paru ee a Pencemaran berlebihan krisolit diperkirakan dapat ‘menimbulkan kanker usus dan anus” © Pembuatan Papan dan Pipa Asbes ”” Cemaran serat asbes di ruangan kerja terutama pada industri asbes, pemintalan, pertenunan, tambang Sebelum —mencampur, memproses, mencetak, x ‘oa Litbangkes Vol. Vi We O78 “ARTIKEL batu, permata, perkapalan, pemerasan anggur dan minyak, penggilingan. pencampur. pemotong penekan. pembuatan pecah belah. penyemenan. Pencemaran juga terdapat pada pembuatan baju, seprei, selimut, tikar sepatu rem. tali, benang, salju buatan. penyaringan karet, plastik dan penyalutan atap, kertas, kayu buatan. genting. sirap. karton, kawat tistrik, pembangunan dan lain-lain, > Tanda dan gejala gangguan fungsi garu. ising, sesak nafas, sianosis. batuk ering dan jan berkumpul (finger scubbing). Diagnosa lanjutar pleura membengkak. kanker paru primer dan metastase Serat asbes menstimulasi viol makrofag menimbulkan pembengkakan dan mediator fibrogenik. tumor nekrosis faktor alfa CTNF-) dan hal ini dapat ‘mengembangkan pembengkakan saluran udara dan fibrosis pant” Pemeriksaan Kesehatan dilakukan setiap tahun, Pemeriksaan Kesehatan meliputi fungsi paru, fungsi jantung, saluran cera, rontgen dada. sputum sitologi ” Serat asbes dinyatakan paten menimbulkan kanker oleh karena itu ketaatan pekerja menggunakan peralatan pelindung sewaktu bekerja dan industriawan harus menvadan perlunya pemeriksaan Kesehatan setiap tahun para karyawannya 3. Epidemiologi Keracunsan Ashes di Beberapa Industri Epidemiologi Aeracunan serat_asbes dapat menimbulkan kanker paru telalt banyak dibuktikan oleh para peneliti. Penelitian tersebut telah dilakukan pada hewan percobaan dan terjadinya epidemi keracunan di tempat kerja pabrik tertentu Di bawah ini dipaparkan beberapa hasil penelitian tersebut Albin dan kawan kawan (1994) telah mengadakan Penelitian terhadap 75 pekerja pabrik semen yang ‘meninggal . Dari hasil autopsi hanya 69 meninggal arena asbestosis. umur rata rata 67 tahun, 5 orang wanita dan tahun kematian pertengahan tahun 1972. Lamanya tercemar 20-32 tahun dan konsentrasi krisotil 13 jutz serat (fig) sewaktu kematian * Dari hasil penelitian Lanza S, Welch (1993) dan ‘kawan kawan pada pekerja industri logam, umur rata rata 57 tahun bekerja rata rata selama 32,8 tahun dinyatakan, bahwa 31% dari pekerja industri logam dan bekerja lebih dari 20 tahun menghasitkan foto radiologi dada tidak normal Karena pencemaran asbes. Bagi pekerja yang merokok prevalensinya lebih tinggi °” Dari hasil enelitian Martin Dossing (1994) tentang keracunan asbes pada pekerja industri permata asbes digunakan pada penyekat alat patri dalam industri permata meayatokan bahw2 « konsentrasi cermaransasbes « sedang ada 4 kasus asbestosis pada pekerja Danish Jewelry Davis P. Brown dan kawan kawan (1994) melakukan penelitian selama 15 tahun pada pekerja wanita ( kulit putih ) dan Jaki aki ( hitam/putih ) di pabrik tekstil, Jumlah pekerja 3.022 orang yang terdiri dari 1.229 wanita putih (363 meninggal) 1.247 pria putih (607 ‘meninggal), dan 546 pria hitam (289 meninggal). Tabel 1 menjelaskan data penyebab kematian dari pekerja tersebut di atas ‘Tabel 1. Tabel Kemstian dan penyebab kematian 3.022 peherje di Pabrik Tekstil Carolina Utara No | Ket Pacapuan | Pra] Pria Putin Putin | titan Tidup Toa fase | aT 1% Meningeal wow | anm | 329 mur rata rata 40% 35% | 35% Asbestosis 1390 | 2t¢0e | 63or Diabet, jantang lator | 3160r | 149.0 serebro vascular Pengakitlain dan | 77 o | 67 or | 171 yang tidak dketabui Penyakit ain dan | 3630 | 6070 | 2890 yang diketai Sumber : David P. Brow, Joumal of Occupational Mecine Vol 36, no. 5.19947 or= orang Dari hasil penclitian tersebut di atas dapat disimputkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara penderita asbestosis pada pekerja_kulit putih perempuan dan laki aki. Hal ini mungkin disebabkan kecenderungan laki taki merokok febih besar dari perempuan, sedangkan untuk asbestosis pada pekerja berkulit hitam sukar dijelaskan arena d/v penderita asbestosis. terlalu. kecil. Setiap golongan_mempunyai faktor risiko yang berbeda dan perlu diteliti lagi pengaruh tempat mereka bekerja selama ini sebagai tambahan hipotesa. ”” Hasil _penelitian Jaochim A. Roster dan kawan Kawan (1994) tentang angka kematian pekerja wanita Karena asbestosis , jumlah yang diteliti 616 pekerja perempuan di Jerman, kematian yang diteliti mulai tahun 1997 sd. 1998. Pada akhir pengamatan (31 Desember 1998) dihasilkan data $48 hidup dan 64 meninggal. Kematiannya 95,3% disebabkan oleh mesotetioma pleura dan peritonium (sebstosis) . * Dari hasil penelitian tersebut di atas dapat diambil Kesimpulan bahwa serat asbes dapat _menimbulkan Kematian Karena kanker pada pekerja tambang, pabrik kertas, pabrik tekstil, semen dan lair-lain. Oteh karena itu eraturan perundangan persyaratan nilai ambang batas ‘Media Liberighes VoL Vil No. 171908 3 “ARTIKEL cemaran serat asbes di ruangan kerja harus ditetapkan dan persyaratan teknik di ruangan kerja _mengandung cemardn asbes harus. distandarisasi Penggunaan baju pelindung dan alat bantu harus distandarisasi dari setiap jenis industri. 4. Pecaturan Perundang-undangan Dalam —perputaran kehidupan manusia yang. Kompleks berkeinginan untuk menghindari cemaran penyebab kanker. Tetapi hal ini sangat sukar _terutama bagi pekerja yang bekerja_ di pabrik. Peralatan mengurangi cemaran asbes di ruangan kerja sangat mahal, apabila tidak diatur dan distandarisasi oleh Pemerintah, pengusaha akan segan— untuk menggunakannya Sehingga akan banyak — pekerja kkeracunan dan menimbulkan Kertatian Di Amerika Serikat peraturan perundang undangan dan standar dalam disain. proses. bangunan. peralatan dan ventilasi pengisap debu ditetapkan oleh Federal Occupational Safety and Health Administration (OSHA) untuk setiap jenis industri yang mengandung cemaran penyebab kanker. Peraturan-perundangan berisi antara lain 1. Penandaan —bahan/alat__—mengandung ashes, distandarisasikan tahun 1972 di Amerika, Penandaan berbunyi Hati hati Jangan sampai mengeluarkan debu menghisap debu asbes sangat membahayakan kesehatan ‘Tanda peringatan di Inggris berbunyi '” ASBES Rawatlah Perhatian ‘Menghisap debu asbes Dapat merusak kesehatan Peraturan Perundang-undangan International tentang asbes dikeluarkan Juli th. 1978 2. .Peraturan perundang-undangan dan standarisasi desain bbangunan, proses, peralatan dan ventilasi pengisap debu di ruangan kerja setiap jenis industri ‘Nilai ambang batas cemaran di ruangan kerja Manajemen cara pembuangan sampah Penggunaan baju pelindung dan bila mungkin alat ‘bantu pernapasan 6, Peraturan ganti rugi untuk pekerja . Para pekerja ‘mempunyai asuransi untuk kecelakaan, keschatan dan kematian. Dipelopori oleh Jerman (1939) memberikan asuransi kematian karena kanker pany (asbestosis) Biasanya Kematian terjadi setelah berhenti bekerja, bila setelah diautopsi temyata karena asbestosis, maka asuransi akan membayar ganti rugi tersebut. Setiap tahunnya kasus kanker para (asbestosis) pekerja di Amerika sekitar 100 - 200 orang dengan ganti rugi perawatan dalam jangka panjang_ sckitar 50,000 dolar ertahun dan untuk perawatan Kesehatan 15,000 dolar’ 7. Sanksi hukum bagi industri dan perusahaan yang dapat_menimbulkan kanker pada pekerja atau penduduk di sekitamya, 8. Ekspor bahan berbahaya dewas? ini semakin meningkat, Negara yang sedang berkembang menjadi buengan produk dan industri berbahaya. Misalnya pestisida vang sudah tidak dipakai lagi di negara maju dikirim ke negara yang sedang berkembang. sebagai bantwan atau mendirikan industri hulu bahan kimia berbahaya. Hal tersechut dapat menimbulkan epidemi keracunan seperti di Bhopal India, pabrik tekstil asbes di Amerika dipindah ke Meksiko. pabrik benzidin di Inggris dipindah ke Perancis dan tain-lain’” Kesimpulan Cemaran asbes dalam mangan kerja dan lingkungan dapat senimbulkan kanker paru (asbestosis) oleh karena itu pengawasannya harus diatur dan ditetapkan oleh pemerintah Pembuatan peraturan tentang cemaran penyebab kankeg, (termasuk asbes) harus dilakukan bersama sama ahli teknikdan para cendekiawan yang akan menstandarisasikan desain pabrik, proses. ventilasi, penghisap debu, cara pembuangan sampah dan tain lain untuk setiap jenis bahan, agar cemaran yang keluar tidak lebih dari nilai ambang batas. Dalam pajanan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa serat asbes dapat menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan berupa kanker Oleh Karena itu harus dilengkapi peraturan lainnya yang dapat melindungi keschatan pekerja dan biaya perawatannya. Saran 1, Perlu ditetapkan peraturan dan standarisasi tentang, cemaran asbes di ruang kerja dan lingkungan setiap |jenis industri dan penandaannya, 2. Pencegahan terjadinya cemaran asbes di rumah tangea maka dilakukan hal sebagai berikut a) Atap rumah harus i cat setiap tahun agar serat asbes tidak mericemari rumah, ») Bila ada atap rumah atau genting asbes yang pecah, diganti dahulu kemudian basahi dan ‘Media Ubanghes Vol. Vit Wo, O17988 “ARTIKEL kumpulkan puingnya di dalam kantong, ditanam di dalam tanah dan jangan dibakar. ©) Gunakan alat bantu pemnapasan bifa menggunakan alat yang mempunyai penandaan mengandung asbes. Dat Posts Saw (1981) Cancer Causing Chemical, Van Nostrand Reinhold Comp, ‘New York, ha 1400, 291-292, 2 Lyungman ACG. dan Kawa, (1994) Asbestos Fibres and Manmade Mineral ‘bres Inducson ave Relate of Tumour Necross Facto from rat copay Macrophage, Ozcypaonal end Environmental Medicine, vol Steno 11,1) Pub Group Londen 3 Poor 8 Huphes, (1979) Cehmeal Hocard of the workplace, 13 Lippinct camp, Phladelpiva al 112113 4 Albin M. Kawan, (1999, Retontion Pater of Absstoe Fibre i Lang Themes among Aabesion Cement Worker, Occupational ané Enon Medicine ool 51, No 3, Bd Publ Group, Landon 5) Wesh Lara'S. Kaan, (198) The National Shet Metal Worker Asbemos Deseae Screening Program, Americ lous of tna Med, ve 25, No 5, Wiley-Liss, Oho 6 Deming. Matin & Kanan (1994) dsbesloe Indice Zang Dry Among Danish Jenelany Workers, AmencanJoural of Industal Mee, vl 26 6, Wiley-Liss ne 7 Brown and Kawan. (1994) Mortatty Ratrne mong Female and Male Chao Asbestas Teale iorer, ums! of Osupaonal Meine vo Seno 8. Colomba Uaverty 8 Joachim Kesler kawan (1994) Momabiy Raes n a Female Cohort ollowingasbesios Exposure German, ourva of Gcepational Meine, Sambungan dari hal dilakukan pula kerja sima dengan berbagai pihak seperti dengan PT Bio Farma, PATH, IVI (Intemational Vaccine Institute) dan sebagainya. Seat ini, Sumarjati Arjoso ditugasi_ untuk mengkoordinasikan beberapa_penelitian HIV/AIDS dari proyek Bank Dunia dan Riset Operasional ICDC (Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular) dari ADB. Di samping kegiatan di Kantor, Sumarjati_ Arjoso masih meneruskan kegiatan dalam rangka mencerdaskan Kehidupan masyarakat di bidang kesehatan, memberikan penyuluhan kesehatan melalui tulisan pada majalah Kartini, Dian Tantri (Yayasan Kanker Indonesia), Bina Medika (buletin Pusdiklat untuk dokter PTT di daerah terpencil), Harian AB, mengasuh rubrik “pro dokter” di RRI pro 2 FM, dan memberi ceramah/pembicara iberbagai kesempatan sesuai permintaan, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bermanfaat untuk ‘menjaga agar pengetahwan keschatavkedokteran tetap segar. Karena memaksa harus membaca untuk bahan smenulis dan berbicara. Semestinya setiap peneliti berusaha untuk meningkatkan wawasannya dengan ‘membaca dan mendapatkan pula kesempatan untuk ‘mengikuti berbagai pertemuan ilmiah baik di dalam ‘maupun di luar negeri. Sayangnya, sebagian penclt! masih kurang termotivasi untuk membaca dan dana untuk menghadiri pertemuan ilmiah masih sangat terbatas, ‘Sebenamya, (kata Sumarjati). dalam kondisi krismon™ di mana dana penelitian terbatas, para peneliti dapat ‘memanfaatkannya dengan membaca, menganalisis data, alu menuliskannya dengan lebih tajam, Sumarjati berharap pada suasana krismon ini penggunaan (utilisasi) Perpustakaan akan lebih meningkat dan bukannya semua egiatan menjadi lumpuh,, Sumarjati bersyukur bahwa saat ini perhatian Kabadan Lisbang Kesehatan terhadap peningkatan kualitas SDM peneliti begitu besar, termasuk dengan program “in house training”. yang meningkatkan motivasi belajar para peneliti. Pada program ini ada 3 orang peneliti dari Puslit Penyakit Menular yang ‘mengikuti pendidikan untuk S2 ‘Namun Sumarjati Arjoso masih merasa banyak menghadapi Kendala dalam upaya meningkatkan disiplin dan kualitas SDM — dilingkungannya, “Kualitas menyangkut pula motivasi, dedikasi dan keszjahteraan’” + Tuntutan disiplin dan dedikasi tanpa dukungan kesejalteraan, tentu Kurang manusiawi, Namun tanpa disiplin, motivasi, dan dedikasi, kualitas kerja pasti tidak tercapai. Karena itu, impiaanya semoga Indonesia akan Jaya, dapat memberikan gaji yang cukup bagi para peneliti untuk mendukung kesejahteraannya, schingga mutu penelitian akan meningkat, sejajar dengan hasil penelitian negara-negara maju di dunia, Dan memiliki andil dalam mensejahterakan bangsa Indonesia Semoga impian itu suatu ketika menjadi kenyataan, (4, EidhieSulaksono) Media Litbangkes Vol. Vil Wo. 017988

You might also like