You are on page 1of 33
MoouUL 2 -dasar Klasifikasi dan Penerapan Dasar Tatanama Hewan Bayu Rosadi, S.Pt., MA.Si. Drs. Hurip Pratomo, M.Si. =< PENDAHULUAN odul 2 terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: Teori Klasifikasi, Kegiatan Belajar 2: Pelaksanaan Klasifikasi, dan Kegiatan Belajar 3: Kaidah-kaidah dan Penerapan Tatanama Hewan, Secara umum Modul 2 menjelaskan mengenai teori-teori klasifikasi, tujuan klasifikasi, berbagai ciri taksonomi, pelaksanaan klasifikasi, tatanama dalam taksonomi hewan, kaidah- kaidah tatanama, dan penerapan tatanama pada berbagai jenjang taksa. ‘Aspek paling menarik dari kehidupan hewan adalah _keanekaragaman dan keunikan komponen-komponennya. Klasifikasi merupakan suatu upaya untuk mempermudah mempelajari hewan-hewan yang sangat beranekaragam tersebut. Klasifikasi zoologi adalah penyusunan hewan-hewan ke dalam beragam kelompok atas dasar hubungan kekerabatan yang ditunjukkan oleh persamaan ciri-ciri unik (ciri taksonomi) yang dimilikinya. Di dalam klasifikasi dilakukan penyusunan populasi atau kelompok populasi pada semua tingkatan dengan prosedur induktif, yaitu pengambilan kesimpulan umum dari hal-hal yang bersifat khusus. Teori klasifikasi sampai saat ini ada lima yang masing-masing dapat berdiri sendiri atau bergabung satu sama lain, yaitu: esensialisme, nominalisme, empirisme, cladisme, dan klasifikasi evolusioner. Para ahli zoologi menangani begitu banyak objek, dalam hal ini setiap spesies, genus, dan takson yang lebih tinggi merupakan sesuatu yang berbeda. Pemberian nama yang berbeda sangat diperlukan untuk menunjukkan suatu objek dengan tepat. Nama yang diberikan kepada setiap takson mengikuti aturan disebut nomenclature (tatanama). Istilah tatanama (nomenclature) berasal dari Soin (nomen artinya nama; calare artinya menyebut) secara harfiah lab i “menyebut nama”. Kegunaan tatanama tersebut adalah untuk memberi Loe Dada semua takson dari’ berbagai jenjang sehingga memudahkan Dipindai dengan CamScanner komunikasi antarahli. Aturan yang valid dari tatanama zoologi termaktub dalam dokumen yang memiliki otoritas, yaitu International Code of Zoologica, Nomenclature. Sifat paling penting dari nama-nama takson yang perly dipertimbangkan dalam pemberian nama takson adalah keunikan, universalitas, dan stabilitas. Setelah mempelajari Modul 2 ini, Anda diharapkan dapat: 1. menerangkan perbedaan klasifikasi dan identifikasi menyangkut pengertian, tujuan, dan pendekatan yang digunakan; mencrangkan 5 (lima) macam teori klasifikasi yang dikenal hingga saat ini; 3. menjelaskan perbedaan antara satu teori klasifikasi dengan teori klasifikasi lainnya termasuk filosofi yang mendasarinya; 4. menjelaskan ciri-ciri dan sifat taksonomi dari kelompok besar, yaitu: morfologi, fisiologi, biokimiawi, ekologi, dan geografi; menjelaskan makna tatanama secara harfiah dan tatanama dalam taksonomi hewan; 6. menjelaskan kaidah umum tatanama hewan yang diakui secara internasional; 7. menjelaskan tentang cara pemberian nama-nama takson mulai jenjang kategori subspesies, spesies dan seterusnya sampai Kategori tertinggi; v aw Ssh 8. menyebuikan sedikitnya 5 (lima) contoh nama takson dari berbagai jenjang pada kelompok hewan yang berbeda. Dipindai dengan CamScanner KEGIATAN BELAJAR 1 Teori Klasifikasi asifikasi adalah kegiatan untuk mengelompokkan beragam hewan berdasarkan atas ciri-ciri yang © menggambarkan — hubungan kekerabatannya. Lima teori klasifikasi telah berkembang hingga saat ini dan dapat digunakan sebagai acuan dalam Klasifikasi hewan. Dalam penggunaannya i-teori itu dapat berdiri sendiri atau berupa gabungan. Sebelum membicarakan teori Klasifikasi lebih jauh, perlu dipahami dahulu perbedaan klasifikasi dan identifikasi. Klasifikasi menggunakan pendekatan induktif (pengambilan kesimpulan umum dari hal yang khusus), Identifikasi adalah penentuan identitas taksonomi dari individu hewan, pendekatan yang dilakukan adalah deduktif (pengambilan kesimpulan khusus dari hal yang umum). Klasifikasi berawal dari populasi atau kumpulan populasi, sedangkan identifikasi bermula dari individu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Klasifikasi mengelompokkan hewan sesuai kriteria yang telah ditentukan sedangkan identifikasi memungkinkan penempatan satu individu dalam salah satu kelompok hewan tersebut. Sebagian besar perkembangan taksonomi mengarah kepada pemisahan yang semakin jelas antara kedua kegiatan itu. Teori-teori klasifikasi yang telah digunakan sebagai acuan dalam praktek ahli taksonomi adalah sebagai berikut. teo 1, Esensialisme Esensialisme adalah konsep spesies tipologi (menurut ‘konsep ini keanekaragaman yang tampak di alam semesta mencerminkan keberadaan tipus- tipus dalam jumlah yang terbatas; akan diterangkan pada bagian berikutnya dari modul ini). Konsep ini mengacu pada pemikiran bahwa semua anggota suatu takson mencerminkan ciri esensial yang sama sesuai dengan tipenya. Kelemahan teori ini adalah tidak adanya cara tertentu untuk menentukan ciri- ciri esensial mana yang dimiliki organisme, dan mengapa itu yang dipilih, bukan ciri-ciri yang lain, 2. Nominalisme Menurut pengikut paham ini, dunia hanya terditi atas individu-individu yang ada di alam, semua kelompok dan semua yang bersifat universal hanya _ Merupakan ‘buah ‘pikiran manusia. Filosofi ini mengabaikan fakta yane Dipindai dengan CamScanner tara pengklasifikasian benda tak hidup (termasy, je dan benda hidup (organisme). Pandangan ini tidak sesuai dengan pe -. bahwa banyak kelompok organisme diduga mempunyai moyang yang sama merupakan satu kesatuan yang, Socata bersamacsama, mewarist Ben, yaity Seq yang menyebabkan kemiripan ciri, dan tidak dijumpai ekivalensinyg benda-benda tak hidup. Menurut paham nominalisme, anggota-an dikelompokkan ke dalam suatu takson karena mereka mirip, tetapi menu pandangan Jain anggota-anggota suatu takson saling mirip karena mereka memiliki faktor keturunan yang sama. sebenamya berbeda ani 3, Empirisme Menurut faham empirisme, teori klasifikasi tidak diperlukan bila ciri-cig yang tersedia mencukupi untuk dievaluasi secara cerdas sehingga sistem alam itu akan muncul dengan sendirinya. Ahli taksonomi bekerja atas dasar empiris (bukti-bukti nyata). Walaupun demikian, para ahli merasa hasil klasifikasinya secara biologis tidak mempunyai makna jika tidak diberi dasar teori. : Teori esensialisme, nominalisme, dan empirisme dikemukakan pada era sebelum Darwin. Dua teori baru tentang klasifikasi diusulkan setelah tahun 1858, yaitu: cladisme dan klasifikasi evolusioner. 4, Cladisme Cladisme diambil dari bahasa Yunani (cladis artinya cabang, ranting) adalah teori klasifikasi yang mengelompokkan organisme secara ckslusif menurut asal yang sama. Kedudukan kategori (tingkatan takson) menurut teori ini-tergantung pada tempat-tempat percabangan pohon filogenetik. Cladisme tidak melihat hubungan dalam arti evolusioner yang ditetapkan oleh dua proses filogenetik, yaitu: percabangan dan divergensi. Pengertian hubungan itu sendiri mempunyai dua arti, hubungan genelis dan hubungan geneologis (silsilah). Di dalam filogenetis terlihat ribuan bahkan Jutaan keadaan di mana terjadi perubahan frekuensi gen karena terjadi mutasi Tekombinasi, dan seleksi, sehingga tidak mungkin lagi untuk menyataka? adanya hubungan geneologis. Besarnya kemiripan genetis sekarang mena! Pertimbangan terpenting bagi ahli biologi. Bila suatu garis mengalami sels! yang hebat sehingga mengakibatkan terjadinya divergensi keluarga geneologt ese Srcara genets dapat sangat berbeda sehingga akan aa x Contohnya, Sovade san ck meayebutian eebagal Fela i . sSecara kladistik terletak berdekatan dengan aves, KA®" Dipindai dengan CamScanner abaya perasal dari pseudosuchia. Dari segi komposisi total gen, crocodilia ap lebih dekat dengan kebanyakan reptil yang Jain. Perubahan komposisi ees itu terjadi diduga sebagai akibat adaptasi mereka terhadap kehidupan eae Walaupun demikian, perlu digarisbawahi bahwa kemajuan ilmu genetika modem menunjukkan divergensi yang ekstrem seperti contoh-contoh djatas tidak mungkin terjadi. Kompleksitas dan keteraturan yang rumit dari gen- gensetiap spesies menyebabkan penyimpangan sekecil apapun pada tingkat gen terbukti bersifat merusak bahkan mematikan. 5, Klasifikasi Evolusioner Klasifikasi ini didasarkan atas kenyataan sederhana bahwa kelompok- kelompok hewan ada di alam dengan kata lain di alam hewan hidup dengan kelompok-kelompoknya. Klasifikasi ini menghendaki keterangan mengenai keberadaan kelompok tersebut, di mana keterangan atau jawabannya akan digunakan untuk memperbaiki klasifikasi. Menurut teori evolusi kelompok- kelompok hewan yang berbeda memiliki nenek moyang sama. Asal yang sama tersebut, diduga merupakan satu-satunya sebab yang diketahui dari kemiripan banyak organisme. Pendapat yang pada mulanya dikemukakan oleh Darwin (1858) ini, bertolak belakang dengan pendapat yang diusung para ahli yang, tebih meyakini kebenaran teori perancangan cerdas (paparannya pada Modul !). Menurut teori perancangan cerdas, keberadaan hewan-hewan yang beranekaragam bukan berasal dari nenek moyang yang sama tetapi merupakan sesuatu yang sudah dirancang atau diciptakan sebelumnya. Para pendukung teori ini sebagian besar mendasarkan pendapatnya pada penafsiran ilmu genetika modern. Menurut teori evolusi asal-usul, menunjukkan adanya hubungan tersembunyi dari berbagai tingkat modifikasi, dan diperlihatkan sebagian oleh Kdasifikasi itu. Darwin mengubah selarvh dasar klasifikasi dengan meiemukan sebab keberadaan kelompok-kelompok alamiah. Menurut Darwin, abli taksonomi tidak lagi membuat takson ietapi menjadi penemu kelompok- kelompok yang teriadi dari evolusi. Ahli taksonomi mengklasifikasilan organisme dan bukan eirt-ciri, sedangkan ciri-ciri digunakan sebagai bukti bagi sesuatu yang diperlukan para ahli biologi. Berdasarkan hal ini, takson boleh 'didefinisikan secara filetik. Ketidakpahaman terhadap kenyataan bahwa Kita mengklasifikasikan takson dan bukan ciri-ciri disebabkan terlalu dihng beh genius dan takson yang lebih tinggi seperti famili dan ordo. Dalam pe a ‘Suatu jenis hewan memiliki satu ciri yang berbeda dengan semua citi paca) Dipindai dengan CamScanner kup menjadikannya sebagai suatu aia atau fami bersangkutan mirip dengan genus-genus lain dalam sem, an klasifikasi takson berarti melihat pada totalitas cir. k pada ciri-ciri yang terpisah. klasifikasi populasi bukan individu atau pheng jah, bukan merupakan agregat yang busy sekehendak hati, tetapi merupakan populasi reproduktivitas yang saling terkait oleh reaksi perkawinan dan terpisah dari kesatuan yang lain. Jadi bukan dengan keputusan sekehendak hati pembuat klasifikasi, melainkan dengan mekanisme isolasi yang telah ditetapkan secara genetis di dalam organisme. Takson yang gi dengan cara yang sama oleh pemilikan bersama komponen. tersebut, tidaklah cul baru, jika genus yanB ciri yang lain. Mengadak: } ciri sebagai satu kesatuan tidal Ahli biologi mengadakan Takson-takson tingkat rend lebih ting komponen suatu program genetik nenek moyang. Suatu organisme memiliki ciri lain yang unik yang membedakannya dari benda-benda tak hidup, mereka memiliki fenotipus dan genotipus. Klasifikasi benda-benda tak hidup sudah tuntas bila fenotipusnya sudah diklasifikasikan, tetapi klasifikasi organisme atas dasar fenotipus baru merupakan langkah awal, Langkah selanjutnya adalah berusaha menduga atau menyimpulkan tentang genotipusnya. Hal ini merupakan perkembangan program genetik yang memiliki keterangan dan niiai prediktif yang lebih jauh daripada fenoti Fenotipus mudah berubah-ubah dan hanya merupakan kesimpulan analisis genotipus yang memungkinkan kita menentukan kemiripan, apakah itu kerniripan fenotipus, yaitu disebabkan konvergensi, atau kemiripan lain yang merupakan suatu ekspresi genotipus nenek moyang. Makna biologis dai diskontinuitas antartakson merupakan perbedaan lain antara organisme dengan beuda tak hidup. Radiasi adaptif, kepunahan, dan banyak fenomena-fenomen@ biologis muni yang mcrupakan konsekuensi terhadap adanya ketidaksamaan di dalam perbedaan antara spesies, antara kelompok-kelompok — spesies. Pengelompokan spesies dapat dijadikan dasar berbagai klasifikasi yang tidak bertemtangan dengan kenyataan bahwa spesies di alam berkelompok dan didug# ada perbedaan antara takson pada tiap periode waktu (geologis). oe vane diambil dari teori ini diperlemah dengan aia sialon? Rentay ‘a e ane link (rantai yang hilang) pasti terjadi pada sual aahaniehin ada a a } ang adalah spesies-spesies hidup atau fosil : ~ dati nenek moyang den pie ruang fllogenetik sebagai bentuk-bentuk ak ity terdapat kenyataan wlan tae tetapi belum pernah ditemukan. on menghubungkan taksa tin ya beberapa spesies dan kelompok spésies y % * ee! yang besar (misalnya filum dan kelas): » Dipindai dengan CamScanner ke TUJUAN KLASIFIKASI pendapat tentang tujuan klasifikasi_ bermacam-macam, Beberapa ahli taksonomi menganggap bahwa tujuan Klasifikasi adalah untuk parent sua sistem yang dapat dipercaya dan mudah dipakai untuk mengatasi keanekaragaman alam yang membingungkan. Sebagian ahli taksonomi terdahulu dan juga pada zaman sekarang mengatakan bahwa tujuan klasifikasi adalah membentuk sistem identifikasi., Pernyataan ini tidak tepat, Klasifikasi adalah suatu teori ilmiah. Sebagai teori, klasifikasi memiliki beberapa arti penting: |, Memiliki nilai penjelasan, yaitu menjclaskan tentang alasan-alasan, kemudian ciri-ciri yang sama dari takson-takson, juga mengenai perbedaan- perbedaan yang memisahkan takson dari hierarki kategori. 2. Mempunyai nilai prediktif yang tinggi, program genetik yang Khas bagi anggota-anggota suatu takson alamiah. Klasifikasi menjamin adanya suatu probabilitas yang tinggi bahwa semua anggota dari takson ini mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama. Suatu klasifikasi yang baik akan meramalkan pengalaman masa depan yang tepat bagi seorang ahli taksonomi. 3.. Memiliki aspek heuristik yang kuat. 4, Seperti halnya teori-teori lain, klasifikasi adalah provisional (bersifat sementara), Penemuan spesies baru dan adanya kompleksitas ciri baru memberi jalan untuk memodifikasi teori yang merupakan perbaikan Klasifikasi. Nilai prediktif klasifikasi tergantung pada homogenitas genetis kelompok- kelompok. Pengelompokan yang kurang tepat memiliki kapasitas prediktif yang sangat rendah. Klasifikasi pada tingkat spesies adalah sangat penting karena hasilnya penting bagi para pakar biologi dalam bidang fisiologi, ekologi, dan etnologi, Sebaliknya klasifikasi kelas dan filum adalah penting bagi mereka yang menanyakan tentang filogenetik baik yang mengenai makromolekul Maupun sistem organ. -B. -CIRE-CIRI TAKSONOMI Klasifikasi biologis terdiri atas penyusunan organisme ke dalam kelompok- lompok yang mirip dan berasal dari sumber yang sama. Salah satu MESS atau: _ Ksiatan utama dari taksonomi ialah penentuan kemiripan yang khas ini. Hal. Dipindai dengan CamScanner n cara yang tidak dan dapat menimbulkan kontroversi. Seorang ah ; vane telah berpengalaman membandingkan 2 macam Organism takgonon Ye amatan dan menggabungkan sejumlah besar atribut ke dalam, pa nana wh ri-ciri yang dibandingkan ini disebut ciri taksonomi, cj, cea adalah tanda atau atribut suatu takson yang membedakannya dari takson lain. : - Mendefinisikan ciri taksonomi sebagai atribut suatu organisme adalah tidak benar. Ciri-ciri perbedaan antarindividu dalam suatu populasi, seperti Perbedaan jenis kelamin dan umur adalah bukan ciri-ciri taksonomi. Bagaimanapun bila populasi-populasi (takson) berbeda satu sama lain dengan ada atau tidaknya dimorfisme seksual, perbedaan seks atau umur, maka perbedaan itu merupakan suatu ciri taksonomi. Ciri-ciri taksonomi adalah ciri-ciri populasi. Perbandingan antarpopulasi dan antartakson merupakan metode baku untuk mempelajari ciri-ciri taksonomi, dan atribut apa saja yang dianggap memenuhi syarat apabila ia tampak berbeda setelah dibandingkan. Ciri taksonomi berarti perbedaan taksonomi yang nyata atau potensial. Pengertian ciri taksonomi yang dapat digunakan untuk membedakan dua takson telah lama diterima secara universal sekitar 200 tahun yang lalu. Ciri-ciri taksonomi memiliki fungsi ganda: 1, Mempunyai aspek diagnostik yang merupakan kekhususan suatu takson, serta ditekankan pada perbedaan ciri takson. Hal ini terutama berlaku pada takson-takson kategori rendah, misalnya spesies dan subspesies. . Sebagai indikator-indikator hubungan (kekerabatan), terutama berguna bagi studi takson kategori tinggi, misalnya filum, kelas, dan ordo. ini merupakal Macam-macam Ciri Taksonomi Hampir setiap atribut organisme berguna sebagai ciri taksonomi, bila berbeda secara nyata dari anggota-anggota takson yang lain. Pengklasifikasian akan lebih tepat bila bahan-bahan yang, diperlukan tersedia dan mencukup! untuk diperbandingkan. Museum merupakan tempat yang dapat menyediaka? Keperluan ini. Dengan alasan ini, abli-ahli taksonomi memilih ciri-cit yang dapat diamati dengan mudah Pada spesies yang diawetkan, yaitu cir ein morfologi. Dalam setiap kelompok organisme terdapat ciri-ciri taksonomi._ S Ciri-ciri taksonomi dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok besat yaitu vortalegs fisiologi, biokimiawi, ekologi, dan Beografi. Tiap-tiap kelompot lersebut dapat dibagi lagi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Dipindai dengan CamScanner Ciri-ciri morfologi Keadaan luar hewan-hewan sangat beragam tergantung dari macamnya, misalnya rambut-rambut pada mamalia, bulu-bulu pada burung, sisik-sisik pada kan dan reptil. Aspek anatomi juga merupakan sumber ciri taksonomi yang penting, terutama pada kelompok-kelompok hewan tingkat tinggi, misalnya t engkorak mamalia beserta gigi-giginya, struktur anatomi alat-alat tubuh ikan, amfibi, dan reptil. Secara keseluruhan aspek anatomi lebih sering digunakan sebagai ciri untuk klasifikasi takson pada tingkat yang lebih tinggi daripada spesies. Sebaliknya pada anggota avertebrata rendah, analisis mikroskopik baru merupakan sumber ciri taksonomi. Untuk menunjukkan perbedaan penting dalam taksonomi sering digunakan organ-organ baru dengan struktur khas, misalnya spermatozoon bagi kebanyakan takson karena spermatozoon memiliki bentuk spesifik yang sangat berguna sebagai indikator hubungan kekerabatan. Bagian-bagian tubuh yang, khas misalnya cangkang merupakan ciri penting dalam klasifikasi avertebrata, Penemuan taksa dinosaurus banyak didasarkan atas bentuk telapak kaki fosil. Ragam warna dan pola warna merupakan ciri paling mudah untuk dikenali pada kelompok hewan tertentu misalnya burung. Setiap spesies burung dapat dikenal melalui warna-warnanya, kecuali beberapa genus dengan spesies sibling, misal Collocalia dan Empidona. Hal yang sama juga dapat diterapkan pada kelompok ikan, terumbu karang, dan kupu-kupu, Perlu dicatat bahwa kualitas warna tidak mudah dilukiskan dengan kata-kata, sehingga deskripsi warna oleh seseorang dapat menimbulkan salah arti bagi orang lain, Mengingat hal itu, revisi didasarkan bukan dengan mempercayai deskripsi awal, melainkan berdasarkan keputusan seseorang dalam membandingkan spesimen, bila semuanya memungkinkan. Di kalangan vertebrata, alat kelamin tidak terlalu berperan, tetapi gonopodium pada beberapa ikan, hemipenis ular, dan bakulum mamalia merzpakan bagian yang berperan daiam: | Kajian tentang kromosom primata merupakan kegiaian lain yang dilakukan lebih aktif dan menghasilkan informasi tentang adanya hubungan kekerabatan. Kajian kromosom mempunyai dua keguaaan, yaitu pertama, merupakan alat Pembandizg bazi spesics-spesies berdvkatan, termasuk spesies sibling, yang, dalam perbedaan ciri kromosomnya lebih nyata daripada perbedaan morfologi. Kedua, pada sisi yang Jain pola dan susunan kromosom merupakan hal yang Sangat ‘penting dalam pembuatan garis filetik. Sebagian besar perubahan kromosom merupakan-peristiwa yang unik dan dipandang sebagai ciri pada semua keturunan dari suatu populasi moyang di mana pola baru ini pertama kali @. Dipindai dengan CamScanner Jam penentuan jenis kelamin, da] dkemukaan, Pema osomATOMOSOT dan sentromer, inet Tr aba dan translokasi dalam akuisisi supernumerasi juga digmaka sa gah terjadinya kesalahpahaman bagi penentuan hubung ankekena ; Meskipun kromosom merupakan material genetik, tetapi tidak benar ba . jumlah kromosom yang berubah menggambarkan jumlah perubahan on b. Ciri-ciri fisiologi Kelompok ciri ini sulit untuk didefinisikan. Semua struktur merupakar ha proses pertumbuhan, yaitu proses fisiologi, jadi merupakan cir fisiologi terakhir, Semua proses fisiologi diatur oleh enzim-enzim dan molekul yang lain, dan tidak terpisah dari ciri-ciri biokimiawi. Perbedaan-perbedaan antara spesies sangat banyak dipandang dari ciri-ciri ini. Ciri ini tidak terdapat pada bahan. bahan yang diawetkan, dan biasanya memerlukan alat dan metode khusus untuk mempelajarinya sehingga jarang digunakan oleh para ahli taksonomi. ce. Ciri-ciri biokimiawi Penemuan moleku! besar dilakukan pada organisme-organisme hidup yang paling awal. Organisme prokariotik yang paling primitif sekalipun memiliki makromolekul dan proses metabolik yang sama yang didapatkan pada hewan atau tumbuhan tinggi. Ciri-ciri biokimiawi kemudian dieksploitasi oleh para ahli taksonomi. Salah satu substansi biokimia yang dipakai adalah protein. Proses serologis diperlukan dalam metode pembandingan protein. Metode ini didasarkan atas prinsip bahwa protein dari suatu organisme akan bereaksi lebih kuat dengan antibodi organisme yang berdekatan daripada terhadap organise yang lebih jauh. Kajian tentang gen-gen kelompok darah memperjelas bagaimana hubungan antara spesies-spesies seperti dilakukan padamerpati da? primata. : Penelitian-penelitian tentang makromolekul dan -komponen-kompone? Peas oo bidang taksonomi banyak dilakukan. Kromatograf oe a o'eh para ahli untuk membandingkan komposisi kimia bagi Spee Pe yang berdekatan terutama terhadap asam amino-asam amino jl re Kee ee dapat menunjukkan komposisimlekalmo 5 100 spesies buhng Hae (1960) menganalisis protein ograen kekerabatan dari ober nya menunjukkan dengan jelas adany® ean ts ‘apa kasus yang. sebelumnya masih mera : Dipindai dengan CamScanner : Selanjutnya elektroforesis banyak digunakan dalam pengkajian terhadap amfibi, yeptil, serangs@, dan lain-lain. ; } Perilaku merupakan sumber yang sangat penting sebagai ciri taksonomi. Ciri-ciri perilaku bahkan sering merupakan hal yang lebih penting daripada ciri morfologi dalam pengkajian terhadap spesies-spesies yang berdekatan terutama spesies sibling. Sayangnya perilaku tidak dapat dibagi ke dalam bahan-bahan yang diawetkan, bahkan dalam hewan sekalipun ciri-ciri it putus. Suatu teknik yang dikembangkan dalam kaitannya dengan perilaku misalnyaalat perekam suara atau sonografis yang dapat merubah suara menjadi pola-pola grafik. Lebih dari 40 spesies jangkrik di Amerika Utara telah gitentukan berdasarkan analisis suaranya. Di Indonesia, metode serupa telah diterapkan dalam menganalisis suara burung tekukur (Streptopelia chinensis), purung puter (Streptopeloa risoria) dan keturunan hasil persilangannya. Disamping perilaku kawin dan bersuara, bermacam-macam pola perilaku lain juga memiliki nilai taksonomi misalnya pola konstruksi jaring laba-laba, kutu, dan ulat. a. Ciri-ciri ekologi Jung sendiri-sendiri di alam. Antara spesies- Setiap spesies memiliki rel spesies yang paling berdekatan terdapat perbedaan dalam hal kesukaan atau pemilihan terhadap macam makanan, musim kawin, toleransi terhadap faktor fisik, dan ketahanan terhadap predator maupun pesaing atau terhadap patogen. Jika dua spesies yang berkerabat dekat hidup bersama dalam suatu habitat, mereka menghindari terjadinya persaingan yang fatal dalam karakteristik suatu relung spesies-spesifik. Sejumlah spesies-sibling ditemukan sebagai hasil ketidaksamaan dalam pemilihan bahan makanan ataupun pemilihan macam habitat. Banyak aspek dalam daur hidup seperti lamanya hidup, kesuburan, lama musim kawin, dan berbeda bagi spesies yang sangat berkerabat. Kespesifikan relung sangat menonjol pada spesies burung, mamalia, atau moluska yang tidak memiliki substrat khas. Bagi hewan-hewan yang memiliki substrat khas kekhususan relung ini merupakan hal penting, misalnya bagi Serangga pemakan tumbuhan sebagai inang khas, maupun parasit-parasit yang Memiliki inang Khas. ee tee pendukung teori evolusi, parasit menyumbang pengetahuan e sas me kekerabatan bagi takson-takson. tinggi. Parasit berevolusi inahgiya' He bahkan dalam beberapa kasus lebih konservatif daripada ponies ia dan simpanse lebih menunjukkan kesamaan endoparasit dan Dipindai dengan CamScanner it daripada antara simpanse dan orangutan, para evolusionis Menduga adenya “hubungan” yang lebih dekat antara manusia dan simpanse daripady antara simpanse dan orangutan. 2. Ciri-ciri geografi Ciri-ciri geografi merupakan alat yang bermanfaat untuk menjelaskan gambaran taksonomi yang masih belum jelas dan untuk menguji hipotesis taksonomi. Kiasifikasi yang logis menunjukkan beberapa korelasi den; keadaan geografis. ; Ahli taksonomi terutama tertarik pada 2 macam ciri geografis: i) pola biogeografis umum yang terutama sangat berguna dalam pengaturan dan interpretasi takson-takson tinggi seperti filum dan kelas; 2) babungan alopatrik-simpatrik yang paling membantu di dalam penentuan apakah 2 populasi konspesifik atau tidak. Bagi evolusionis, distribusi geografis wmempunyai niiai taksonomis karena dapat memberikan gambaran tentang evolusi. Tiap takson diduga berasa! dari nenck moyang yang sama. Dengan kata Jain sangat dimmungkinkan babwa Spesies-spesies yang berdekatan serta hidup pada suatu area berasal dari nenek saoyang bersama dan sebagian besar harus tidak ada spesies lain dalam kelompok ini, tetapi berada pada tempat berjauhan. Sebagai contoh, reptilia dat Asia mungkin tidak berkerabat dengan reptilia dari Amerika. : Dipindai dengan CamScanner 1) 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! nkan bahwa tidak diperlukan adanya teori Kasay rsedia mencukupi untuk dievaluasi schingga sistem dirinya adalah .. Teori yang meneka jika ciri-ciri yang te alam akan muncul dengan sen A. empirisme B. kladisme C. nominalisme D._ esensialisme Pemyataan yang berbunyi bahwa ahli-ahli taksonomi tidak membuat takson, tetapi menemukan takson-takson di alam, dikemukakan oleh ,,., A. Linnaeus B. Darwin C, Aristoteles D. Lamarck Kegiatan klasifikasi menghasilkan .... f° J A. populasi 4) 5) B. spesies C._ kategori D,_ takson-takson Klasifikasi dapat menjamin adanya probabilitas yang tinggi bahwa semua anggota takson mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama karena klasifikasi mempunyai nilai .... A. provisional B. heuristik C. prediktif D. .induktif Met i i je Protein untuk menilai hubungan kekerabala? gree iri taksonomi, yaitu ciri .... ui Be fisiologi C.” biokimiawi D. ekologi Dipindai dengan CamScanner KEGIATAN BELAUaR 2 Pelaksanaan Klasifikas; tan untuk mengelompokkan_ semua hewan ciri-ciri. yang menggamibarkan hubungy kekerabatann) mpok hewan yang terjadi dari kegiatan jy disebut takson. Ketentuan umum klasifikasi adalah: 1. item-irem yang akan diklasifikasikan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas sehomogen mungkin; m individu dimasukkan ke dalam kelas dengan anggota yang paling lasifikasi adalah kt berdasarkan alas ya. Kelompok-kelo we . satu ite memiliki ciri sama; satu kelas terpisah dibentuk untuk setiap item yang terlalu berbeda untuk dimasukkan ke kelas sebelumnya; 4, derajat perbedaan di antara kelas diekspresikan pengaturan kelas-kelas datam satu hierarki kelompok tersarang. we Banyak takson yang, terbentuk dari kegiatan klasifikasi. Olch karena itu, takson-takson tersebut diberi nama untuk mengenal atau membedakan satu sama Jain. Pemberian nama takson-takson tersebut mempertimbangkan kedudukanny@ yang sekaligus menggambarkan keluasan cakupannya. Untuk menunjukkan tinggi rendahnya, kedudukan takson-takson itu, maka dinyatakan dalam pe aoe ‘eninesh dalam klasifikasi hewan adalah regnum atv subspecies terday Far o heat ‘erendéh adalah subspecies. Antal re * Mastinan ae ategori, jadi keseluruhan kategori itu berjumlah 2 : iit clair yang umum dipakai hanya sekitar 7 kategors yaitu: ide pik eae oe 0, familia, genus, species, dan subspecies. Dari 7 kates" Gio ot a eee ee 3 kelompok, yaitu: kategori spesiess 5 | ategori di atas spesies. 4 genus. Beberapa semis an menjadi kelompok yang lebih Dest! ce $ ei i fienlla yang. serine ae serupa dikelompokkan menjadi famil i ee = kelompokkan menjadi ordo. Demikian selanjutty™ fegnuin sping subs sg paee besar disebut regnum, Urutan kedudukan Dalam Heide kaise akan menggambarkan hierarki Kategori. we - Fegnum, phylum, subj egori yang lengkap kita mengenal 21 kat@eorr Jo, g » Subphylum, superclassis, classis, subelassis, infr#° assis Dipindai dengan CamScanner hort, superordo, Ordo, subordo, infty stu, (ribus, subtribas, genus, sugtonn teauttrti, Sail; Gobenarnya kategori-kategori di atas adalah eptaan fan hae alam hal-hal semacam itu tidak ada, yang ada hanyalah individu, ‘ae sisana 2 jadi, apakah sesuatu kelompok hewan akan disebut dengan nama te nee spesies ntaupun yang, Jain, hanyalah masalah keputusan diadirian alas haa dj terhadap spesimen-spesimen yang dipelajari. Sa Dari sekian banyak kategori itu sebenarnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu: kategori spesies, kategori di bawah spesies, dan kategori di atas spesies. Ketiga macam kelompok kategori itu akan dibahas lebih lanjut. stu KATEGORI SPESIES Kategori spesics adalah kategori terpenting, karena merupakan unit dasar dalam klasifikasi. Makna spesies berkembang dari makna yang sederhana sampai yang bersifat filosofis. Dalam biologi kategori spesies diberi makna oleh John Ray (abad ke-17) sebagai sekelompok individu yang diduga mempunyai moyang sama, sedangkan menurut Linnaeus (abad ke-18), spesies adalah sekelompok organisme yang memperlihatkan tipe ideal. Dalam perkembangan sclanjutnya timbullah konsep-konsep spesies. 1. Konsep-konsep Spesies Sangat banyak konsep spesies didapatkan dari berbagai pustaka , tetapi berdasarkan filosofinya ternyata dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Dua yang pertama telah ditinggalkan, tetapi masih tetap diikuti oleh sebagian penulis kontemporer. 2. Konsep spesies tipologis Menurut Konsep ini keanekaragaman yang tampak di alam. set oe keberadaan tipus-tipus dalam jumlah yang terbatas. Banyak ae tidak menunjukkan hubungan khusus antara: satu dengan. Jainnya, a a hanya memperlihatkan adanya tipus yang sama. Anggota- satu spesics an entuk satu kelas, Variasi hanya merupakan manifestasi tak sempuma dari Plate 'an tetsembunyi dalam setiap spesies. Konsep spesies ini mengikuti filsafat Karena _Merupakan ‘konsep. spesi¢s Linnaeus dan pengikut-pengikumya. : tradisi flosofi ini-mengacu pada esensialisme, maka konsep in! mesta Dipindai dengan CamScanner sep spesies esensialis. Dalam Penerapany definisikan spesies secara Dumerik ‘ a, ay: Metig postulat yang diterima oleh sebagian abli taksonoy I, terkadang juga disebut kon: berbagai upaya dilakukan untuk men : matematis, Dalam konsep ini derajat perbedaan morfologis adalah ri status spesies. Konsep ini memiliki4 yaitu: 1) spesies terdiri dari in sama; 2) setiap spesies dipisa nyata; 3) sctiap spesies bersifal 4) terdapat batasan-batasan yang tegas terhada satu spesics. dividu-individu serupa yang mempunyai esensj Yang hkan dari yang lain oleh ketidaksinambungan Yang 1 tetap sepanjang masa; ip variasi yang mungkin dalam Konsep ini sekarang banyak ditolak karena 2 alasan praktis: individu-individu di alam sering konspesifik dengan individu lain, moskipun terdapat perbedaan nyata dalam hal dimorfisme seksual, umup polimorfisme, dan peatuk-bentuk variasi individual lainnya; adanya spesies di alam yang sangat berbeda pada semua aspek morfologi retapi merupakan spesies bioleg! yang baik (spesies sibling), Derajat perbedaan bukan merupakan penentu dalam memastikan suaty takson sebagui spesies, b. Kansep spesies nominalistik Para pengikut konsep ini menolak adanya keanekaragaman spesies yang nyata, Mereka hanya mengenal individu-individu yang ada di alam ini, sedangkan spesies adalah abstraksi buatan manusia. Bila mereka harus bekerja dengan suatu spesies, mereka menanganinya sebagai suatu individu. Konsep ini sangat terkenal di Perancis pada abad ke-18 dan masih berpengaruh sampai sekarang. Menurut Bessey (1908), alam membuat individu- individu, tidak lebih dari itu, spesies sebenarnya tidak ada secara nyata di alam, ia tidak lebih hanya sebagai konsep mental. Spesies hanya ditemukan sebagai © kumpulan individu-individu dalam jumlah lebih besar. ¢. Konsep spesies biologis Konsep spesies baru, mulai muncul sekitar tahun 1750, berdasarkan atas pernyataan Buffon, Merrem, Voigt, Walsh (1864), dan lain-lain pada abad Dipindai dengan CamScanner ke-19. K. Jordan (1905) adalah orang pertama yang merumuskan konsep ini dengan segala konsekuensinya, Ia menggabungkan unsur-unsur dari konsep tipologis dan konsep nominalistik dengan menyatakan bahwa spesics memiliki realitas yang bebas. Konsep ini berbeda dengan dua konsep terdahulu yang menekankan pada aspek populasi dan pertalian genetik suatu spesies, serta ditunjukkan bahwa mercka memperoleh kenyataan dari sejarab’ evolusi, dan memiliki informasi bersama dalam plasma nutfahnya. Berdasarkan konsep ini anggota-anggota spesies membentuk: 1) komunitas reproduktif, artinya individu-individu dari suatu spesics hewan mengenal satu sama lain sebagai teman-leman yang potensial dan saling mencari satu sama lain untuk keperluan reproduksi; 2) spesies juga merupakan kesatuan ekologis yang tidak memperhatikan komposisi individual dalam interaksinya sebagai suatu unit dengan 5] sies lain, dan bersama-sama berada dalam lingkungan yang sama; 3) spesies adalah kesatuan genetis yang terdiri alas plasma nutfah besar yang mengadakan interkoneksi, scmentara individu-individu hanyalah alat angkut sementara yang membawa sebagian kecil isi plasma nutfah dalam waktu relatif pendek. Deiinisi spesies yang dihasilkan olch konsep spesies teoritis adalah kelompok-kelompok populasi alam yang mampu berkembang biak tetapi mengalami isolasi reproduktif dari kelompok lain. Dengan definisi ini suatu spesies berarti: 1) plasma nutfah yang terlindungi; 2), suatu populasi Mendel yang memiliki alatnya sendiri (mekanisme isolasi) dengan kehidupan yang berasal dari aliran gen sederhana dari plasma nutfah Tainnya; 3) gen-gen yang berasal dari plasma nutfah yang memiliki kombinasi secara harmonis karena mereka telah teradaptasikan bersama oleh seleksi alam; 4) pencampuran gen-gen dari 2 spesies yang berlainan menyebabkan terjadinya kombinasi secara disharmonis. d._ Konsep spesies evolusioner Beberapa ahli palacontologi merasa tidak puas dengan konsep-konsep spesies biologis karena penerapannya terbatas pada situasi nondimensional. Mereka memilih definisi yang melibatkan kriteria evolusioner, seperti yang dikatakan Simpson (1961) spesies evolusioner adalah suatu keturunan Dipindai dengan CamScanner moyang dan keturunan) yang dig jari yang, lain, mengikuti Kecenderungan dan Pera, . " nya sendiri. Definisi ini dinnggap Sebagai defini evolusioner ead sebagai definisi spesics. Definisi ini lemah kar j keturunan eile wnat spesies dengan memusatkan perhatian pada Ua mengabaikan nn tasi takson spesies dalam dimensi waktu. untuk tidak membat arlep spesies seperti yang telah diuraikan Sebelumniy, Se genta yang, berkaitan dengan spesies itu, yaity: masih ada beberapa Pa suatu spesies yang morfologinya Praktis sama 1) Spesies sibling mn lain, tetapi antara kedua spesies itu tidak dapay jadi ada isolasi reproduktif, Mungkin dengan spesies y 1a spesies itu sebenarnya terdapat perbedaan tetapi tidak ara (menggambarkan hubungan ant berevolusi secara terpisah di mengadakan perkawinan silang, diantara kedu ihat oleh peneliti. . ue Sees erat, yaitu apabila dua spesies atau lebih hidup bersama Pada suatu daerah. Bila dua spesies atau lebih tidak hidup bersama Pada daerah yang sama maka spesies itu disebut spesies allopatric. Sebenamya seliap spesies terdiri atas banyak populasi tempatan, beberapa di antaranya memperlihatkan perbedaan antara satu dengan yang Jain. Apabila pakar taksonomi menjumpai populasi yang menurut pandangannya berbeda dar populasi tipe Ickal asli suatu spesies, populasi itu disebut subspesies. Suaty spesies yang mengandung 2 atau lebih subspesies disebut spesies yang politipus, tetapi spesies yang tidak dibagi ke dalam subspesies disebut spesies yang monotipus. Pengenalan tentang adanya kenyataan bahwa banyak spesies, terutama yang penyebarannya luas adalah spesies yang politipus merupakan perkembangan penting dalam taksonomi. Masalah tipus ini akan dibahas berikut ini. 2 2. Metode Tipus Dalam praktek taksonomi perdebatan sering muncul mengenai identitas taksa dan penamaannya. Untuk spesies, deskripsi sering kali tidak cukup untuk memantapkan identitas terutama deskripsi singkat dari peneliti terdahulu. Kadangkala suatu deskripsi dapat diterapkan terhadap beberapa spesies beberapa spesies yang ditemukan belakangan karena karakter-karakter diagnostik yang spesifik spesies tidak disebutkan dalam deskripsi awal. Dalam kasus taksa yang lebih tinggi identitas menjadi kabur karena kandungan taksa berubah dan Spesies-spesies tambahan ditemukan. Jika takson yang lebih tinggi dipecah, sulit ditentukan Komponen mana yang tetap memakai nama sebelumnya. Mengingat Dipindai dengan CamScanner hal itu, diperlukan suaty standar reforensi yang aman yang, dibutuhkan untuk melekatkan hamasnania taksonomi pada taksa secara pasti dan dapat dikenal gsecara objekti {. ‘Tipus merupakan suatu spesimen yang dapat digunakan sebagai standar, Tipus adalah objek zoologi, bukan merupakan nama, ‘Tipus oot adalah spesies, dan tipus fumili adalah genus, : Beborapa istilah yang terkait dengan tipus yang harus dipahami adalah: a. Holotipus adalah spesimen tungeal yang dimaksudkan atau diindikasikan sebagai tipus oleh peneliti asal pada saat publikasi deskripsi pertama suatu spesies. b. Paratipus merupakan satu spesimen yang bukan holotipus sebelum peneliti asal mempersiapkan deskripsi dan dimaksudkan atau diindikasikan oleh peneliti tersebut sebagai tipus, ¢. Allotipus adalah satu paratipus dengan jenis kelamin berbeda dari holotipus, d, Sintipus adalah sctiap spesimen pada suatu seri tipus dimana tidak ada holotipus. ¢. Lektotipus merupakan satu dari seri sintipus diJakukan belakangan setelah publikasi desk sal kemudian diseleksi dan ditetapkan sebagai tipus melalui publikasi. f. Neotipus adalah suatu spesimen yang diseleksi sebagai tipus dilakukan belakangan setelah deskripsi pertama dianulir oleh Komisi Internasional Tatanama Zoologi. g. Topotipus merupakan satu spesimen yang dikoleksi pada lokalitas (lokasi tempat populasi spesimen) tipus. h. Metatipus, adalah spesimen yang dibandingkan dengan holotipus oleh yang menetapkan holotipus itu. i, Homotipus, merupakan suatu spesimen yang dibandingkan dengan holotipus oleh yang bukan menetapkan holotipus itu. Metode tipus dapat digunakan secara luas. Bila spesies dapat didasarkan atas tipus spesimen, serta genus didasarkan atas tipus spesies, maka famili, ordo dan kelas juga dapat didasarkan atas tipus-tipus kategori di bawahnya. Tetapi untuk kategori-kategori di atas spesies, tipus tidak berupa suatu spesimen. Tipus untuk suatu genus berupa suatu spesies tertentu yang tercakup dalam genus itu. Tipus untuk suatu famili adalah suatu genus dari famili itu; demikian seterusnya. Para ahli biologi-yang akan mendeskripsikan suatu spesies baru, perlu memiliki satu spesimen dari spesies-spesies yang ada untuk ditetapkan sebagai Dipindai dengan CamScanner alam deskripsi yang diterbitkan perlu disebutkan dj mana tj a museum merupakan tempat yang paling baik tie lang atau rusaknya suatu tipus akan Menimbulka n tipus-spesies. D itu disimpan. Umumny: penyimpanan tipus. Hi 4 masalah bagi ahli-abli biologi. Berikut ini akan dibahas ten spesies yang berkaitan dengan metode ti tang kategori-kategori di bawah maupun qj atas pus itu. , Kategori di bawah spesies (kategori infra spesifik) ‘Subspesies Kategori ini untuk membedakan populasi-populasi dalam spesies, Kategori subspesies didefinisikan sebagai suatu kelompok individu atau populasi dj suatu daerah yang secara geografis terpisah dari kelompok lain dalam spesiesnya, serta memiliki perbedaan taksonomis dengan kelompok itu. Suatu subspesies dari spesies yang politipus hanya dapat berkembang biak pada suatu daerah tertentu. Dengan kata lain, di suatu tempat dengan kondisi perkembangan tertentu hanya satu spesies saja yang dapat berkembang bdiak di situ. a 1) Genus Genus adalah kutegori terendah dalam urutan kategori tinggi. Genus didefinisikan sebagai kategori taksonomi yang mencakup suatu spesies atau sekelompok spesies yang moncfiletik (diduge berasat dari movang yang sama), terpisah dari takson lain pada tingkatan yang sama (genus lain), oleh suatu pemisah yang ditentukan. Genus ditetapkan oleh spesies yang dipakai sebagai tipus, sedangkan spesies yang dipakai sebagai tipus ditetapkan oleh spesimen yang, dipakai: sebagai tipus untuk spesies. Metode tipus ini dapat membantu datam mencari batas- batas genus. Semua spesies dalam satu genus harus lebih menyerupai tipus genus ini daripada tipus yang lain. 2) Pamili Famili adalah kategori tertinggi yang ditetapkan berdasarkan tipus. Tipus famili adalah suatu genus tertentu. Suatu famili dapat didefinisikan sebagai suatu kategori taksonomi yang meliputi satu Bens atau sekelompok genus yang asalnya sama dan dipisahkan dar famili lain oleh-perbedaan yang ditentukan. Seperti halnya genus Dipindai dengan CamScanner Wi ¥ a NK w famili dapat juga dikenat dari c irinya yang, bersifat adaptif serta sesuai dengan suatu relung tertentu, tetapi lebih luas. Distribusi suatu famili biasanya meliputi scluruh dunia, Pada klasifikasi Linnaeus, kategori famili tidak ada tetapi kebanyakan genusnya telah dinaikkan menjadi famili, yang pengertiannya tidak bertentangan dengan pengertian famili pada masa sekarang, Spesics, genus, dan famili yang telah diberi_ nama dan masing-masing telah ditetapkan dari tipusnya disebut spesies-nominal, genus nominal, dan famili nominal. Ordo, Klas, dan Filum Kategori-kategori ini tidak didasarkan atas tipus genus atau tipus spesies dan merupakan kategori yang, paling stabil. Kategori-kategori tinggi merupakan cabang-cabang utama dari pohon filegenetik, dan mempunyai ciri yang merupakan pola struktur dasar yang pertama terjadi, kemudian banyak mengalami modifikasi adaptif. Kategori tinggi adalah kategori kolektif. Fungsinya tidak hanya mengelompokkan taksen-takson di bawahnya yang mirip, tetapi juga sebagai nara kelompok itu, Untuk mencapai kesepakatan bersama antar para ahli adalah tidak mungkin karena kategori tinggi bersifat subjektif. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi yang telah diuraikan, kerjakanlah latihan berikut! 1) Jelaskan perbedaan antara kategori dan takson! 2) Dikatakan bahwa kategori bersifat abstrak, sedangkan takson adalah nyata. 3 Jelaskan! Jelaskan manakah diantara kelima istilah tersebut di bawah ini dapat dikatakan sebagai takson? a) b) ¢) qd) } animalia. Bos indicus. subspesies. genus. vertebrata. Dipindai dengan CamScanner @Z 5 FORMATIF 2 4) pow> Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! Kategori yang kedudukannya paling rendah adalah .... A. subspesies B. spesies c. famili D. genus Di dalam sistem tipus, nama genus ditentukan berdasarkan nama salah satu... A. famili B. subspesies C. spesimen D. spesies Spesies merupakan unit dasar klasifikasi. Ciri khas spesies adalah .... perbedaan morfologi isolasi reproduktif perbedaan celung ekologi perbedaan periiaku vow Apabila suatu spesies memiliki lebih dari satu subspesies maka spesies tersebut dikatakan sebagai spesies .... A. monotipus B. politipus C. paratipus D. topotipus Konsep yang menolak adanya keanekaragaman spesies yang nyata dan spesies merupakan abstraksi buatan manusia adalah konsep .... spesies tipologis spesies biologis spesies nominalistik spesies evolusioner Dipindai dengan CamScanner KEGIATAN BELAuAR 3 Kaidah-kaidah dan Penerapan Tatanama Hewan eberadaan hewan yang sangat beranekaragam menyulitkan para ahli K untuk mengenalinya satu persatu. Mengingat hal tersebut, diperlukan suatu sistem yang dapat diakui oleh mayoritas ahli dalam memberi nama hewan, maka lahirlah sistem nomenklatur (tatanama). Tatanama ini berguna untuk memberi label kepada semua takson dari berbagai kategori sehingga memudahkan komunikasi antarahli, Nama-nama ilmiah spesies organisme maupun takson-takson yang lebih tinggi seperti genus dan ordo merupakan bahasa komunikasi yang memenuhi persyaratan dasar seperti bahasa-bahasa lain. Hal yan ig kurang menguntungkan adalah adanya ali taksonomi yang lebih besar perhatiannya terhadap nama- nama daripada hewannya sendiri, Sebenamya nama-nama hewan telah diberikan scjak manusia mengena! makhluk itu, tetapi nama diberikan dalam bahasa mereka sendiri. Nama-nama ini dikenal sebagai nama daerah yaitu nama sehari- hari yang diberikan oleh orang-orang di suatu daerah kepada suatu kelompok hewan. Nama daerah tidak praktis karena setiap daerah memberi nama berbeda kepada kelompok hewan yang sama. Sclain nama daerah ada lagi nama deskriptif yang didasarkan atas sebagian besar ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan tersebut. Nama ini juga tidak praktis karena terlalu panjang. Sekarang nama deskriptif masih dipakai namun bentuknya telah disesuaikan dengan sistem binomial contoh: Rattus argentiventer (Ratus berarti tikus; argentum berarti perak; venter berarti ventral, perut) artinya_seekor tikus yang sisi ventralnya berwarna putih. Sejak zaman Linnaeus, yang menjadi masalah ialah bagaimana cara pemberian nama-nama hewan itu, dan bagaimana orang dapat menentukan dengan tepat nama spesies dan takson-takson tinggi. Hal yang sangat penting di dalam pemberian nama-nama takson adalah nama harus unik, sedangkan Klasifikasi dapat diibaratkan suatu sistem pengarsipan. Nama seekor hewan ibarat nomor sebuah arsip, yang mengandung informasi tentang takson yang bersangkutan, Setiap nama harus unik, karena ia merupakan kunci bagi takson itu sendiri. Selain unik, nama harus bersifat universal. Komunikasi ilmiah akan sangat sulit bila hanya ada nama daerah hewan-hewan, sehingga para spesialis Dipindai dengan CamScanner erbagai bahas; sari nama-nama tkson dalam ic oe "Mt harus “‘mempelajari eS yatu populasi diberi nama Bos indi i jane ee i indicus,. dalam konteks ini indicus adalah A. spesies B. Latin c. ilmiah D._ spesifik Suatu spesies diberi nama Axis axis. Hal ini berarti dalam tatanama zoologi dibenarkan penggunaan 2 nama yang sama yang disebut neh homonim i sinonim tautonim hiponim vop> Dipindai dengan CamScanner

You might also like