Professional Documents
Culture Documents
Contoh Khutbah Saat Idul Fitri
Contoh Khutbah Saat Idul Fitri
َ صلَّى هّللا ُ َعلَ ْي ِه َوآلِ ِه َو َسلَّ َم َو َش َّر اأْل ُ ُموْ ِر ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة
ضالَلةَ ٌَو ُك َّل ِ فَإِ َّن َخي َْر ْال َكالَ ِم َكالَ ُم هّللا ِ َوخَ ي َْر ْالهَ ْد
َ ي هُدَي ُم َح َّم ٍد
ِ َّضالَل ٍة فِي الن
ار َ .
﴾ ) آل عمران102﴿ َق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ َّن إِالَّ َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمون
َّ وا هّللا َ َح
ْ ُوا اتَّق
ْ ُ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن.
ِ ﴾ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َمن يُ ِط ْع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع70﴿ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا
) ﴾71﴿ َظي ًما
األحزاب.
َوهّللا ُ أَ ْكبَ ُر هّللَا ُ أَ ْكبَ ُر َوهّلِل ِ ْال َح ْم ُد،ُ هّللَا ُ أَ ْكبَ ُر هّللَا ُ أَ ْكبَ ُر الَ إِلهَ إِالَّ هّللا،ُهّللَا ُ أَ ْكبَر
َُرهَ ْالكَافِرُونَ اَل إلَهَ إاَّل هَّللا ُ َوحْ َده ِ ِصياًل هَّللا ُ أَ ْكبَ ُر َواَل نَ ْعبُ ُد إاَّل هَّللا َ ُم ْخل
ِ صينَ له ال َّد ْينَ َولَوْ ك ِ َهَّللا ُ أَ ْكبَ ُر َكبِيرًا َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َكثِيرًا َو ُس ْبحَانَ هَّللا ِ بُ ْك َرةً َوأ
ْ َ هَّللَا
ُ َو ُ أكبَ ُر هَّللا اَّل اب َوحْ َدهُ اَل إلَهَ إ َ ََص َر َع ْب َدهُ َوهَ َز َم اأْل َحْ ز َ ق َو ْع َدهُ َون َ ص َد َ
Perjalanan Ramadhan mengajarkan kepada kita bahwa sebuah ketakwaan, sebuah kemenangan,
haruslah melewati berbagai rintangan. Pada saat puasa, seluruh balasan dan pahala yang Allah janjikan,
haruslah dilalui dengan rasa lapar, dahaga, capek , dan berbagai jenis pengorbanan lainnya.
Bercertita mengenai ujian dan kesuksesan, ada baiknya kita merenungi kisah Nabi Yusuf as. yang
diberikan banyak ujian selama hidupnya sampai Beliau diangkat derajatnya oleh Allah.
Syaikh Abdul Azis Ath-Tharifi mengatakan bahwa rangkaian ujian adalah tangga menuju
kemenangan, jalan menuju tamkin. Imam Syafii ditanya, kondisi mana yang lebih baik, bersabar,
menerima ujian atau tamkin. Beliau berkata, “Tamkin adalah derjatnya para nabi, tamkin itu tidak akan
terwujud, kecuali setelah adanya serangkaian ujian, jika mendapat ujian maka bersabar, jika bersabar
maka Allah akan anugerahkan tamkin (kemenangan).”
Kaum Muslimin jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Sangat menyedihkan, rangkaian perang terhadap umat Islam juga dilakukan oleh mereka yang
megaku beragama Islam, namun mereka menjalankan program-program musuh Islam, mereka
membuat aturan-aturan yang mengkriminalkan ajaran Islam, mereka mengkampanyekan hal-hal buruk
terhadap simbol-simbol Islam, memberikan stigma-stigma negatif terhadap syariat Islam. Mereka
lakukan itu semua agar mendapatkan pujian, kenaikan pangkat dan gelontoran dana dari musuh-musuh
Islam
Orang yang mendakwahkan Islam menjadi aneh, orang yang memperjuangkan Islam mendapat
celaan, cibiran dari umat Islam sendiri, orang yang melawan musuh-musuh Islam dianggap radikal dan
intoleran. Mereka yang menyuarakan kebenaran ditangkap dengan berbagai dalih dan alasan, para
pembawa panji-panji kebenaran diusir dan para pengusung dakwah Islam dikriminilisasi. Sebuah kondisi
yang sempurna untuk mengingat sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya, “Dari hadits Abu Hurairoh –radhiyallahu anhu- berkata, “Rasulullah SAW bersabda,
“Celakalah bangsa Arab karena keburukan telah mendekat. Akan datang fitnah seperti potongan
malam yang gelap gulita, di pagi harinya seseorang dalam kondisi beriman dan di sore harinya dalam
kondisi kafir, mereka menukar agamanya dengan dunia yang sedikit. Pada saat itu orang yang berpegang
teguh kepada agamanya bagaikan orang yang memegang bara api atau duri.” (HR Ahmad)
Rasulullah SAW menggambarkan orang-orang yang berpegang teguh kepada agamanya seperti
orang yang menggenggam bara api. Islam laksana bara api, jika kita pegang, maka kita akan terbakar,
perih dan merintih luar biasa, namun jika kita lepaskan, dikhawatirkan di akhirat kelak kita bertemu
dengan Allah dalam keadaan merugi.
Maka di zaman fitnah ini kita dihadapkan kepada dua pilihan, menjadi seorang mukmin yang
mempertahankan agamanya yang dengannya kita mendapat ujian atau menjadi munafiq yang menjual
agamanya dan membantu musuh-musuh Islam dalam memerangi kaum muslimin.
Karena kesabaran dan keberanian Nabi Ibrahim, yang teguh dan tanpa kenal lelah
mendakwahkan tauhid, mengajak kaumnya meninggalkan segala bentuk peribadatan kepada selain
Allah, maka Allah memuliakan Ibrahim. Meskipun pada akhirnya Nabi Ibrahim harus dihukum dan
dibakar hidup-hidup oleh penguasa kala itu. Hal tersebut sama sekali tidak membuat Nabi Ibrahim loyo
dan putus asa dalam menyuarakan kebenaran. Beliau juga tidak merubah materi-materi dakwah beliau
agar lembut dan disukai penguasa, namun beliau tegas dan teguh dalam menyampaikan pesan tauhid,
pesan kebenaran.
Kesabaran dan keteguhan pula mesti kita pelajari dari Nabi Musa. Keteguhannya menentang
kezaliman Firaun, keteguhannya dalam menyuarakan kebenaran, keteguhan dan kesabaran yang
mengundang pertolongan dari Allah SWT. Mari kita bayangkan seberapa kuatnya Nabi Musa melawan
rasa takut. Bayangkan, Musa hanya berdua ditemani oleh Harun, datang ke istana Firaun yang terkenal
zalim, yang terkenal tak kenal belas kasihan, tangannya berlumur darah bayi-bayi Bani Israil, dan
memiliki bala tentara yang maha dahsyat kala itu.
Ujian, kezaliman, intimidasi, cobaan, gangguan, penjara, pengusiran bahkan pembunuhan adalah
jalan yang harus dilalui oleh orang-orang Sholih. Allah SWT berfirman :
Artinya, “Alif Laam Mim. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata kami
beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah
mengetahui mana orang-orang yang jujur (dengan keimannya) dan mana mereka yang dusta (dengan
keimanannya). (QS Al-Ankabut 1-3)
Dengan berbagai ujian yang datang silih berganti, maka lahirlah sebuah generasi yang mampu dan
sanggup memikul beban perjuangan, karena sejatinya beban perjuangan ini cukuplah berat.
Sebuah kejujuran iman, sebuah pembuktian dan ungkapan kesatria dari sahabat Anshor yang
diwakili oleh Saad bin Muadz. Pasukan Badar adalah pasukan pilihan Allah, pasukan yang sudah
melewati berbagai ujian keimanan, Rasulullah SAW memberikan sebuah garansi kepada mereka dengan
berkata, “Apapun yang dilakukan pasukan Badr setelah ini, tidak akan membahayakan keimanan
mereka, karena Allah telah mengapuni mereka.”
Maka bisa jadi, serangkaian ujian yang menimpa kaum muslimin di Suriah hari ini, mereka
kehilangan tempat tinggal, kehilangan sanak famili, kehilangan pekerjaan, kesulitan mendapat makan,
kedinginan ketika salju datang, bom-bom yang berjatuhan adalah dalam rangka Allah mempersiapkan
sebuah generasi yang mampu teguh dan sabar dalam menjalani perjuangan yang menuntut kesabaran
tingkat tinggi. Karena Rasulullah mengatakan bahwa iman itu di Syam ketika terjadi fitnah.
Dan semoga rangkaian ujian dan cobaan yang menimpa kaum muslimin hari ini, di manapun dan
kapanpun adalah bagian dari skenario Allah untuk mempersiapkan sebuah generasi yang tangguh, sabar
dan istiqomah dalam menegakkan kebenaran.
Kaum Muslimin jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Ujian keimanan adalah keniscayaan yang dilalui oleh orang-orang yang jujur keimanan, emas yang
murni adalah hasil dari pengolahan yang cukup lama, disaring, dibakar hingga kemudian menghasilkan
kilauan emas. Begiltu juga keimanan. Kilau keimanan akan terlihat dan nampak setelah ujian demi ujian
dilewati. Entah itu dizalimi, didiskriminasi, dikriminalisasi, dipenjara, diusir bahkan dibunuh sekalipun.
Semua itu juga pernah dialami oleh Rasulullah SAW.
Imam Malik pernah berkata : "Janganlah kamu kagum terhadap seseorang yang belum pernah
ditimpa ujian dalam agamanya.”
Sebuah potret keteguhan pun telah digambarkan oleh Rasulullah SAW. meskipun dibujuk dengan
dunia seisinya, meskipun diberikan kepada beliau matahari, meskipun dijanjikan segala kenikmatan
hidup, beliau tidak akan pernah meninggalkan mendakwahkan Islam, hingga Allah memenangkannya
atau beliau terbunuh karena memperjuangkannya. Sebuah gambaran yang kongrit tentang makna hidup
mulia dan mati syahid.
Janji Allah pasti, pada akhirnya kemenangan adalah milik orang-orang beriman. Setiap makar
musuh akan kembali kepada mereka, mereka berusaha memadamkan cahaya Allah tapi Allah tetap akan
memenangkan dan menyempurnakan cahayanya. Maka yang dituntut dari kita adalah untuk terus
istiqomah dan teguh di atas jalan iman hingga Allah wafatkan kita dalam keadaan beriman atau Allah
menangkan Islamdan kita menjadi bagian dari kemenangan itu. Allahu akbar
َ ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َعلَى ُخلَفَائِ ِه الرَّا ِش ِد ْينَ ْال َم ْه ِديِّ ْينَ َوأَصْ َحابِ ِه أَجْ َم ِع ْينَ َو َم ْن َس
ار َعلَى نَ ْه ِج ِه ْم َوطَ ِر ْيقَتِ ِه ْم إِلَى ِ َصلِّ َو َسلِّ ْم َوب َ الَّلهُ َّم
يَوْ ِم ال ِّدي ِْن.
َوأَصْ لِحْ لَنَا آ ِخ َرتَنَا الَّتِي فِ ْيهَا َم َعا ُدنَا َواجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِي ُك ِّلzاَلَّلهُ َّم أَصْ لِحْ لَنَا ِد ْينَنَا الَّ ِذي ه َُو ِعصْ َمةُ أَ ْم ِرنَا َوأَصْ لِحْ لَنا َ ُد ْنيَانَا الَّتِي فِ ْيهَا َم َعا ُشنَا
ٍّ َخي ٍْر َواجْ َع ِل ْال َموْ تَ َرا َحةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل َشر.
ت ِرضْ َوانَكَ َو ْال َجنَّةَ .اللَّهُ َّم أَحْ يِنَا ُم ْؤ ِمنِ ْينَ طَائِ ِع ْينَ َوتَ َوفَّنَا ُم ْسلِ ِم ْينَ تَائِبِ ْينَ .اللَّهُ َّم إِنَّا ت َشهَا َدةً َوبَ ْع َد ْال َموْ ِ
ت تَوْ يَةً َو ِع ْن َد ْال َموْ ِالَّلهُ َّم ارْ ُز ْقنَا قَب َْل ْالَ ْمو ِ
ك َو َع َزائِ َم َم ْغفِ َرتِكَ َوال َّساَل َمةَ ِم ْن ُكلِّ إِث ٍمْ نَسْأّلُكَ ُموْ ِجبَا ِ
ت َرحْ َمتِ َ
َربَّنَا الَ تَجْ َع ْلنَا فِ ْتنَةً للذين كفروا واغفر لنا ربنا إنك أنت العزيز الحكيم
َربَّنَا الَ تَجْ َع ْلنَا فِ ْتنَةً لِ ْلقَوْ ِم الظَّالِ ِمينَ ونجنا برحمتك من القوم الكافرين
ؤَاخ ْذنَآ إِن نَّ ِسينَآ أَوْ أَ ْخطَأْنَا َربَّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَآ إِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِنَا َربَّنَا َوالَ تُ َح ِّم ْلنَا َما الَ طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنَّا
َربَّنَا الَ تُ ِ
َ .وا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَآ أَنتَ َموْ الَنَا فَانصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْالكَافِ ِرينَ
َربَّنَا ظَلَ ْمنَا أَ ْنفُ َسنَا َوإِ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِرينَ
ضانا َوارْ بِ ْ
ط بَ ْينَ قُلُوبِنَا الظ ْل َم َو ُّ
الط ْغيَان ،الله ّم ارْ َح ْم َموْ تَانا وتَقَبَّلْ ُشهَدَائَنا ،الله ّم ا ْش ِ
ف َمرْ َ الله ّم ا ْنصُر اإلسْاَل َم وال ُم ْسلِ ِمينَ ،وارْ فَ ْع عَنا َّ ُّ
الطغَا ِة الظَلَ َمة ،الله ّم ز َْل ِزلْ ُعرُوْ َشهُم َم ْن تَحْ تَ أَ ْقدَا ِم ِهم ،الله ّم ُخ ْذهُ ْم أَ ْخ َذ
ك بِ ُّ الله ّم ارْ َح ْمنا بِ َرحْ َمتِكَ يَا َم ْن َو ِس َع ْz
ت َرحْ َمتُهُ ُك َّل ش ْ
َي ٍء ،الله ّم َعلَي َ
ُ َزي ٍْز ُم ْقتَ ِدر ،الله ّم ا ْنتَقِ ْم ِم ْنهُ ْم َوأَ ِرنَا فِ ْي ِهم يوما َع َج َ
ائب ق ْدرتِك ً ع ِ