bkkbn ¢
‘awa Tengah
‘Semarang, 9 [September 2020
Nomor (YOH4/KB.07/3.3/2020
Lampiran 1 (satu) berkas
Perihal Pelaksanaan Survei Indeks Kualitas Pelayanan KB
Kepada Yth
Kepala OPD KB Kabupaten/Kota
Se-
Jawa Tengah
Dengan hormat,
Menindakianjuti surat Deputi Bidang KB dan KR BKKBN.Nomor : 1657/1/KB.07/E2/2020 Tanggal 15
September 2020 Perihal seperti pada pokok surat, maka bersama ini kami sampaikan akan
dilaksanakan Survei Indeks Kualitas Pelayanan KB (SIKP KB) akan berlangsung selama kurang lebih 2
(dua) minggu terhitung mulai dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal_: Kamis, 17 September sd Sabtu, 3 Oktober 2020
Tempat : Puskesmas dan Praktik Mandiri Bidan yang melayani KB
per Kabupaten/Kota sebagaimana terlampir dan per Faskes 33 responden
Untuk itu, dimohon menugaskan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di wilayah Puskesmas dan
Praktik Mandiri Bidan yang ditunjuk oleh Kabupaten/Kota untuk menjadi enumerator/pengumpul
data dengen melakukan wawancara secara exit interview kepada akseptor yang baru saja
mendapatkan pelayanan KB di Fasiitas Kesehatan dengan menggunakan kuisioner yang ada pada
link survei melalui https://tinyurl.com/ikpjateng. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi via
WA Helpdesk IKP KB di nomor 0822-9897-9077.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Tembusan Yth
1. Kepala DP3AP2K8 Provinsi Jawa Tengah
2. Ketua !PeKB Provinsi Jawa Tengah
3. Sekretaris dan Koordinator di Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah
Perwakilan BKKBN Provins! Jawa Tengah
Dipindai dengan CamScannerLampiran 1
Tabel 1.Target Sampling
PMB (Praktik Mandiri
Bidan)
ateng
Jateng
Keterangan :
lama Provinsi
4. Provinsi
2. Kab/Kota : Nama Kab/Kota yang masuk sebagai Sampling
3. n faskes : Jumlah faskes yang dibutuhkan untuk Sampling
4, Target Klien : Jumiah akseptor yang dibutuhkan untuk
‘Sampling per faskes
‘Target per faskes adalah 33 akseptor
Dipindai dengan CamScannerSam
Provinsi Kabikota feces | Tet
cy tien
Lampiran 2 7 -_ 2 4 42TH
Tateng amegara 39
Tabel =o 4 3
a Bata se
2Target i to aa
Sampling ateng Boyolall aE)
aten Brebes o_o
Puskesmas aot Giacap z aE
[aan “Bema [99
Jateng Grobogan 4 [3
Jateng Jepara 33
Jateng Karanganyar 7] 66
Jateng Rebumen 4 [i
Jateng Kendal 3 Ed
Jateng Kiaten a_i
Jateng Kota a 1 3
Jateng Kota Pekalongan: 266
Jateng Kota Salatiga 73
Jateng maran [ot
Tateng Kota Surakarta 2 | 76
ateng Kudus 2 |
ateng Wagelang 2 | 66
Jateng Pati 3
Jateng Pekalongan, 76
Jateng femal 2]
aken Purbalingga 3%
ig Purwore)o a BE)
Jateng Rembany 2 | 16
[—“‘ateng marang 38
3
1s
38
2 [6
3_[ te
2_ [6
Jateny
“aa Sakoke
Keterangan :
41. Provinsl: Nama Provins!
2. Kab/Kota : Nama Kab/Kota yang masuk sebagal Sampling
3. n faskes : Jumiah faskes yang dibutuhkan untuk Sampling.
Dipindai dengan CamScannerLampiran
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
‘SURVE! INDEKS KUALITAS PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
1 Latar Belakang
Berdasarkan UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 78 ayat (2) disebutkan bahwa
Pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat
dan obat dalam memberikan pelayanan keluarga berencana yang aman, bermutu, dan
terjangkau oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan yang tertuang dalam Rencana
Strategis (Renstra) 2020 - 2024 BKKBN bahwa tujuan dari Kedeputian Bidang KB dan KR
adalah Terwujudnya Peningkatan akses dan kualitas penyelenggaraan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi, salah satu cara dalam mengukur kualitas penyelenggaraan
pelayanan KB yaitu melalui pengukuran Indeks Kualitas Pelayanan KB. Berdasarkan sumber
referensi dari studi pada A user’s guide for monitoring quality of care in family planning
(USAID dan MEASURE, 2001) serta artikel Judith Bruce (1990) dengan judul Fundamental
Elements of the Quality : A Simple Framework, terdapat 6 (enam) elemen atau variabel
pelayanan KB yang berkualitas,yaitu:
1) Pemberian informasi pilihan metode kontrasepsi
2) Hubungan provider dengan klien (interpersonal)
3) Informasi efek samping
4) Kompetensi provider
5) Mekanisme agar klien selalu menggunakan kontrasepsi
6) Pelayanan ekstra kepada klien (pemeriksaan kespro, dll)
Dalam penyusunan Indeks Kualitas Pelayanan KB, Direktorat Bina Kualitas Pelayanan KB
didukung oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan KB dan KS (PUSNA). Kegiatan
merupakan tidak lanjut dari penelitian tentang Studi Pelayanan Kontrasepsi Modern di
Fasilitas Kesehatan oleh peneliti PUSNA Bapak Mario Ekoriano yang dilakukan pada 4
provinsi yaitu: Jawa Timur, Sumatera Barat, NTT dan Maluku.
W. Tujuan
Tujuan Umum:
Menentukan kebijakan terkait kualitas pelayanan KB pada fasilitas kesehatan, sehingga
dapat menentukan strategi agar pelayanan kontrasepsi dapat dilakukan secara berkualitas
dan menyeluruh baik di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta.
Dipindai dengan CamScannerw
Tujuan Khusus:
41) Mendapatkan angka indeks Kualtas pelayanan KB pada skala 0-100 ditingkat nasional
dan provinsi
2) Menentukan intervensi pada 6 variabel/ indikator pada tingkat nasional dan provinsi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini mencakup survei pada provinsi, kabupaten dan Fa:
Kesehatan yaitu Puskesmas dan Praktik Mandiri Bidan berdasarkan sampling terpilih terkait
kualitas pelayanan KB.
Hasil yang diharapkan
adalah:
Hasil yang diharapkan dari kegiatan
1) Mengetahui indeks Kualitas pelayanan KB pada variabel Pemberian informasi pilihan
metode kontrasepsi
2) Mengetahui Indeks Kualitas pelayanan KB pada variabel Hubungan provider dengan
klien (interpersonal)
3) Mengetahui indeks Kualitas pelayanan KB pada variabel Informasi efek samping
4) Mengetahui Indeks Kualitas pelayanan KB pada variabel Kompetensi provider
5) Mengetahui Indeks Kualitas pelayanan KB pada variabel Mekanisme agar klien selalu
menggunakan kontrasepsi
6) Mengetahui Indeks Kualitas pelayanan KB pada variabel Pelayanan ekstra kepada klien
(pemeriksaan kespro, dl).
Metodologi
1) Metode pengumpulan data menggunakan aplikasi pengumpulan data : link survei
Question Pro
2) Kegiatan Identifikasi menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara/
exit interview kepada akseptor yang baru saja mendapatkan pelayanan KB di fasilitas
kesehatan KB.
3) Terdapat 28 pertanyaan yang perlu dijawab oleh akseptor dengan jenis pertanyaan
tertutup.
Dipindai dengan CamScannerVi. Tenaga Pengumpul Data
Pada kegiatan pengukuran Indeks Kus
ltas Pelayanan KB, dibutuhkan petugas yang memil
peran untuk metakukan wawancara pada Klien dan mengumpulkan data dari kuesioner yang
tersedia melalui aplikasi pengumpul data.
Berdasarkan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional No 19
‘Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh KB, tertuang
Tugs Jabatan, Uraian Tugas Jabatan, hasil kerja, Standar Kualitas Hasil Kerja & Tugas
Tambahan, diharapkan peran Penyuluh KB (PKB) dan Petugas Lapangan KB (PLKB)
‘memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pengukuran Indeks Kualitas Pelayanan KB.
VIL. Desain Sampling
1. Target PUS akseptor KB [exit interview] Nasional adalah 46.035 akseptor (Detail Jumlah
‘Sampling per Kabupaten/Kota terlam
260/1/KB,07/€2/2020 perihal Penyampaian Sampling untuk SIKP KB).
mengacu pada surat Deputi KB dan KR Nomor :
2. Survei di desain dengan estimasi pada level Provinsi dan Nasional
3. Target Populasi merupakan PUS yang menggunakan alat Kontrasepsi Modern [15-49]
tahun
4. Merupakan akseptor yang baru saja mendapatkan pelayanan KB [exit interview] di
Faskes [Puskesmas/PMB]
5, Sampling di bangun dengan srata fasiltas kesehatan [puskesmas/PMB].
6. Jumlah faskes minimal ditentukan berdasarkan ukuran sampling error 3-5 persen.
7. Rancangan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan tekrik
pengambilan sampel secora probability proportional to size (PPS) kemudian memilih
‘faskes dan akseptor sebanyak 33 PUS pada setiap faskes,
Dipindai dengan CamScanner