You are on page 1of 6

HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F2 PADA

TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.)

HERITABILITY AND GENETIC GAINS OF F2 POPULATION IN CHILLI


(Capsicum annuum L.)

Zuri Widyawati*), Izmi Yulianah dan Respatijarti


*)
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, Mlang 65145 Jawa Timur, Indonesia
E-mail : z.widyawati@yahoo.com

ABSTRAK ABSTRACT

Peningkatan produksi cabai besar dapat Increased production of chilli can be done
dilakukan dengan perbaikan bahan tanam with improved planting material through
melalui program pemuliaan tanaman. plant breeding programs. Plant breeding
Kegiatan pemuliaan tanaman pada activities in chilli begins by increasing
tanaman cabai besar diawali dengan genetic diversity. In addition to the genetic
meningkatkan keragaman genetiknya. diversity necessary also known as
Selain keragaman genetik perlu juga heritability and genetic gains. The research
diketahui parameter genetik seperti purposed were to knew the genetic
heritabilitas dan estimasi kemajuan genetik variance, heritability values and genetic
yang akan dicapai. Tujuan penelitian adalah gains values in F2 population of chilli. This
untuk mengetahui keragaman genetik, research was conducted at Pandesari
pendugaan nilai heritabilitas dan kemajuan village, Pujon sub-district, Malang on March
genetik harapan pada populasi F2 tanaman – August 2013. The research used a single
cabai besar. Penelitian dilaksanakan di plant method with used F2 populations and
Desa Pandesari, Kec. Pujon, Malang pada F1 population. Number of plant in each F2
bulan Maret – Agustus 2013. Percobaan populations were 200 plants, whereas in F1
menggunakan metode pengamatan single populations were 20 palnts. The results
plant dengan menanam dua populasi F2 dan showed that there are genetic variance in all
dua populasi F1. Jumlah tanaman pada quantitative characters that observed except
masing-masing populasi F2 sebanyak 200 fruit stalk length character, fruit diameter
tanaman, sedangkan pada populasi F1 character and flesh thickness character,
sebanyak 20 tanaman. Hasil penelitian heritability value was high in all quantitative
menunjukkan bahwa terdapat keragaman character that observed except flowering
genetik pada semua karakter kuantitatif time, fruit weight per plant and harvesting
yang diamati kecuali karakter panjang time. Quantitative characters that have high
tangkai buah,diameter buah dan tebal heritability and genetic gains values can be
daging buah, nilai duga heritabilitas tinggi selection character.
pada semua karakter kuantitatif yang
diamati kecuali karakter umur berbunga, Keywords: chilli, F2 populations, heritability,
bobot buah total dan umur panen, genetic gains
sedangkan nilai duga kemajuan genetik
harapan tinggi pada semua karakter PENDAHULUAN
kuantitatif yang diamati kecuali karakter
umur panen. Karakter kuantitatif yang Cabai besar (Capsicum annuum L.)
memiliki nilai heritabilitas dan kemajuan adalah salah satu komoditas hortikultura
genetik tinggi dapat dijadikan karakter yang tingkat konsumsinya tinggi di
seleksi. masyarakat. Prajnanta (2007) menyatakan
bahwa cabai mengandung protein, lemak,
Kata kunci : cabai besar, populasi F2, karbohidrat, Kalsium (Ca), Fosfor (P), zat
heritabilitas, kemajuan genetik harapan besi (Fe), vitamin-vitamin dan mengandung
248

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 247-252

senyawa-senyawa alkaloid. Direktorat karakter yang dapat digunakan sebagai


Jenderal Hortikultura (2013) mencatat pada dasar seleksi.
tahun 2007 sampai dengan 2011 terjadi
penurunan tingkat produktivitas tanaman BAHAN DAN METODE
cabai besar yaitu secara berturut-turut 7.6,
6.14, 5.28, 5.15 dan 5.02 ton ha-1. Penelitian dilaksanakan di Desa
Penurunan produktivitas disebabkan Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang pada
beberapa kendala, salah satunya adalah ketinggian tempat ± 1.100 m dpl. Penelitian
varietas cabai berdaya hasil tinggi yang sulit dilaksanakan pada bulan Maret – Agustus
diperoleh. Salah satu cara yang dilakukan 2013. Percobaan ini menggunakan metode
untuk meningkatkan produksi cabai adalah pengamatan single plant yaitu dengan
dengan perbaikan bahan tanam melalui menanam semua tanaman di lingkungan
program pemuliaan tanaman. pertanaman yang sama tanpa ulangan. Alat
Benih unggul diperoleh melalui yang digunakan adalah rak tray untuk
kegiatan pemuliaan tanaman yang semai, plastik semai, knapsack, hand
bertujuan untuk mengembangkan varietas sprayer, meteran, timbangan analitik, alat
yang lebih unggul dari varietas yang telah tulis, jangka sorong dan mulsa. Bahan yang
ada dari karakter daya hasil. Kegiatan digunakan adalah dua populasi F2 (yaitu
pemuliaan tanaman pada tanaman cabai varietas Prada dan Fantastic) dan dua
besar diawali dengan meningkatkan populasi F1 dari dua varietas tersebut.
keragaman genetiknya. Selain keragaman Pestisida dan pupuk NPK Mutiara 16:16:16.
genetik perlu juga diketahui parameter Jumlah individu yang ditanam pada masing-
genetik seperti heritabilitas dan estimasi masing populasi F2 sebanyak 200 tanaman,
kemajuan genetik yang akan dicapai sedangkan jumlah individu yang ditanam
(Barmawi et al., 2013). Keragaman genetik pada masing-masing populasi F1 sebanyak
dapat diperluas dengan cara hibridisasi. 20 tanaman. Pengamatan yang dilakukan
Persilangan digunakan untuk memperoleh pada karakter kuantitatif yaitu umur
karakter yang diinginkan oleh peneliti berbunga (HST), umur panen (HST),
dengan cara menggabungkan beberapa diameter buah (cm), panjang buah (cm),
sifat pada dua tetua atau lebih. tebal daging buah (mm), panjang tangkai
Keragaman terluas akan dicapai buah (cm), bobot per buah (g), bobot buah
pada generasi F2 baik pada tanaman total (g) dan jumlah buah total. Karakter
menyerbuk sendiri maupun tanaman kualitatif yaitu habitus tanaman, warna
menyerbuk silang karena adanya segregasi. mahkota bunga, warna benangsari, warna
Tetua tanaman cabai yang masih putik, warna buah mentah, warna buah
heterozigot akan menghasilkan turunan F1 masak, bentuk ujung buah, dan bentuk
yang beragam (bersegregasi), sedangkan buah. Prosedur pengamatan mengacu pada
tetua yang telah homozigot menghasilkan Descriptor for Capsicum (IPGRI, 1995).
turunan F1 yang seragam dan segregasi Data hasil pengamatan kuantitatif dianalisis
akan muncul pada generasi F2. dengan melakukan pendugaan nilai
Tujuan dari penelitian ini adalah heritabilitas arti luas, keragaman genetik
untuk mengetahui keragaman genetik, dan Kemajuan Genetik Harapan (KGH).
menduga nilai heritabilitas dan kemajuan Heritabilitas dalam arti luas (hbs2)
genetik harapan karakter kuantitatif pada dihitung menurut rumus:
populasi F2 cabai besar serta bertujuan
untuk mendapatkan karakter-karakter yang
dapat digunakan sebagai dasar seleksi.
Hipotesis yang diajukan adalah terdapat Keterangan:
keragaman genetik yang luas pada populasi h2 = nilai heritabilitas arti luas
2
F2 cabai besar, terdapat karakter kuantitatif σ F1 = nilai keragaman pada populasi F1
2
pada tanaman cabai besar yang memiliki σ F2 = nilai keragaman pada populasi F2
nilai heritabilitas dan kemajuan genetik
harapan yang tinggi serta terdapat karakter-
249

Widyawati, dkk, Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan ...

Menurut Standfield (1991) nilai karakter tersebut mudah diwariskan. Hal ini
heritabilitas dikelaskan sebagai berikut: sesuai dengan pernyataan Lestari (2006),
2
Rendah = h bs < 0.2 jika nilai duga heritabilitas tinggi maka
Sedang = 0.2 < h2 bs ≤ 0.5 seleksi dilakukan pada generasi awal
Tinggi = h2 bs > 0.5 karena karakter dari suatu genotip mudah
Kemajuan genetik diduga dengan diwariskan ke keturunannya, tetapi
menggunakan: sebaliknya jika nilai duga heritabilitas
rendah maka seleksi dilakukan pada
KGH = i. h2. σp generasi lanjut karena sulit diwariskan pada
generasi selanjutnya. Nilai heritabilitas yang
Keterangan: tinggi dari karakter-karakter yang diamati
KGH = Kemajuan genetik harapan mengindikasikan bahwa seleksi dapat
i = Intensitas seleksi, 10% = 1.76 diterapkan secara efisien pada karakter
h2 = Heritabilitas tersebut (Barmawi, 2013). Karakter umur
σp = Simpangan baku fenotip berbunga memiliki nilai heritabilitas sedang.
= Nilai rata-rata Nilai heritabilitas berkisar 33.8% sampai
83.2%.
Kriteria kemajuan genetik harapan yaitu:
Nilai duga kemajuan genetik harapan
0 < KGH < 3.3% = rendah
pada populasi F2 Prada adalah tinggi pada
3.3% < KGH < 6.6% = agak rendah
semua karakter, hal ini disebabkan karena
6.6 % < KGH < 10% = cukup tinggi
hampir semua karakter kuantitatif yang diuji
KGH > 10% = tinggi
juga memiliki nilai heritabilitas yang tinggi.
Nilai duga kemajuan genetik harapan
HASIL DAN PEMBAHASAN
berkisar 10.4% sampai 80.5%. Berdasarkan
perhitungan heritabilitas dan kemajuan
Karakter Kuantitatif
genetik harapan didapatkan semua karakter
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
pada populasi F2 Prada dapat dijadikan
bahwa semua karakter kuantitatif memiliki
kriteria seleksi kecuali karakter umur
keragaman yang luas kecuali karakter
berbunga karena meskipun memiliki
panjang tangkai buah dan karakter tebal
keragaman genetik yang luas tetapi nilai
daging buah yang memiliki keragaman
heritabilitas dari karakter tersebut sedang.
genetik sempit. Seleksi akan efektif jika
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
dilakukan pada karakter yang memiliki
bahwa sebagian besar karakter kuantitatif
keragaman genetik luas. Keragaman
yang diamati pada populasi F2 Fantastic
genetik yang luas dapat meningkatkan
memiliki kriteria keragaman genetik yang
keefektifan program seleksi terhadap
luas kecuali karakter panjang tangkai buah,
karakter-karakter yang akan diseleksi.
diameter buah dan tebal daging buah yaitu
Keefektifan seleksi akan semakin efisien
memiliki keragaman genetik yang sempit.
jika nilai duga heritabilitas suatu karakter
Dengan kata lain ketiga karakter kuantitatif
tinggi seperti yang dinyatakan oleh
tersebut relatif seragam dalam populasi,
Moedjiono dan Mejaya (1994). Semua
sehingga seleksi untuk perbaikan sifat pada
karakter kuantitatif yang diamati pada
karakter tersebut menjadi kurang efektif.
populasi F2 Prada memiliki nilai heritabilitas
Variabilitas genetik suatu populasi
tinggi, hal ini menujukkan bahwa
tergantung pada apakah populasi tersebut
keragaman yang ada pada karakter
merupakan generasi bersegregasi dari
tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor
suatu persilangan, pada generasi ke
genetik daripada faktor lingkungan. Oleh
berapa, dan bagaimana latar belakang
karena itu, karakter yang memiliki nilai
genetiknya (Pinaria, 1996).
heritabilitas tinggi menggambarkan bahwa
250

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 247-252

Tabel 1 Keragaman Genetik, Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan populasi Prada
2 Kriteria % Kriteria
No. Parameter σ²g 2σg KG hbs
hbs2 KGH KGH
1 Bobot Per Buah 8.61 5.87 Luas 0.83 Tinggi 47.70 Tinggi
2 Panjang Buah 4.82 4.39 Luas 0.82 Tinggi 30.50 Tinggi
3 Panjang Tangkai Buah 0.93 1.93 Sempit 0.78 Tinggi 37.80 Tinggi
4 Diameter Buah 4.21 4.1 Luas 0.82 Tinggi 28.00 Tinggi
5 Tebal Daging Buah 0.08 0.58 Sempit 0.72 Tinggi 32.10 Tinggi
6 Jumlah Buah Total 75.01 17.32 Luas 0.62 Tinggi 68.40 Tinggi
7 Bobot Buah Total 7370.01 171.69 Luas 0.68 Tinggi 80.50 Tinggi
8 Umur Berbunga 20.00 8.94 Luas 0.33 Sedang 10.40 Tinggi
9 Umur Panen 129.57 22.76 Luas 0.75 Tinggi 14.50 Tinggi
Keterangan :Keragaman luas (σ2g > 2 σ g)
Keragaman sempit (σ2g < 2 σ g)
KG: Keragaman Genetik

Tabel 2 Keragaman Genetik, Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan populasi Fantastic
2 Kriteria % Kriteria
No. Parameter σ²g 2σg KG hbs
h2 KGH KGH
1 Bobot Per Buah 7.44 5.45 Luas 0.87 Tinggi 42.50 Tinggi
2 Panjang Buah 5.79 4.81 Luas 0.93 Tinggi 32.40 Tinggi
3 Panjang Tangkai Buah 0.30 1.09 Sempit 0.80 Tinggi 22.40 Tinggi
4 Diameter Buah 2.74 3.31 Sempit 0.63 Tinggi 18.40 Tinggi
5 Tebal Daging Buah 0.12 0.69 Sempit 0.94 Tinggi 38.10 Tinggi
6 Jumlah Buah Total 106.78 20.67 Luas 0.61 Tinggi 64.80 Tinggi
7 Bobot Buah Total 5088.44 142.67 Luas 0.47 Sedang 51.10 Tinggi
8 Umur Berbunga 25.75 10.15 Luas 0.67 Tinggi 17.70 Tinggi
9 Umur Panen 9.77 6.25 Luas 0.20 Sedang 2.20 Rendah
Keterangan :Keragaman luas (σ2g > 2 σ g)
2
Keragaman sempit (σ g < 2 σ g)
KG: Keragaman Genetik

Sebagian karakter kuantitatif yang heritabilitas tinggi dapat dilakukan pada


diamati memiliki nilai heritabilitas tinggi generasi awal, sedangkan bila nilai
kecuali karakter bobot buah total dan umur heritabilitasnya rendah seleksi dapat
panen yaitu memiliki nilai heritabilitas dilaksanakan pada generasi akhir. Nilai
sedang. Karuniawan (1991) mengatakan heritabilitas pada populasi F2 Fantastic
bahwa nilai heritabilitas suatu sifat berkisar antara 19.8% sampai 93.5%.
dipengaruhi oleh metode dan populasi yang Semua karakter kuantitatif yang
digunakan. Nilai duga heritabilitas diamati pada populasi F2 Fantastic memiliki
menunjukkan apakah sesuatu karakter nilai duga kemajuan genetik harapan yang
dikendalikan oleh faktor genetik atau faktor tinggi kecuali karakter umur panen yang
lingkungan, sehingga dapat diketahui memiliki nilai duga kemajuan genetik
sejauh mana karakter tersebut dapat harapan yang rendah. Hal ini berarti tidak
diturunkan ke keturunan selanjutnya terjadi peningkatan karakter yang diinginkan
(Lestari, 2006). Pada nilai heritabilitas tinggi dalam populasi yang ditangani. Jika nilai
yang didapatkan dari analisa pada heritabilitas tinggi, sebagian besar variasi
penelitian ini memungkinkan untuk fenotip disebabkan oleh variasi genetik,
dilakukan seleksi. Wicaksana (2001) maka seleksi akan memperoleh kemajuan
menyatakan bahwa untuk mempelajari genetik (Suprapto, 2007). Nilai duga
suatu karakter selain dilihat dari keragaman kemajuan genetik harapan pada populasi F2
genetik, diperlukan parameter genetik lain Fantastic berkisar antara 2.2% sampai
seperti heritabilitas. Menurut Zen (1995), 64,8%.
seleksi terhadap sifat yang mempunyai nilai
251

Widyawati, dkk, Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan ...

Tabel 3 Karakter Kualitatif dan Persentase Dua Populasi F2 Tanaman Cabai Besar
Populasi F2 Populasi F2
No. Karakter
Prada % Fantastic %
1 Warna mahkota Putih 100 Putih 100
Ungu 62 Biru 72.5
2 Warna benangsari Biru 25 Ungu 27
Biru muda 13
Kuning-hijau 35 Kuning 82
3 Warna putik
Kuning 15 Kuning-hijau 18
Kompak 60.5 Tegak 52.5
4 Tipe pertumbuhan
Tegak 32.5 Kompak 47.5
Hijau tua 81 Hijau tua 52
5
Warna buah mentah Hijau 8 Hijau 48
Hijau muda 7.5
Merah 90.5 Merah 89
6 Warna buah masak
Merah-orange 6 Merah-orange 11
Runcing 91.5 Runcing 95.5
7 Bentuk ujung buah
Tumpul 5 Tumpul 4.5
8 Bentuk buah Memanjang 100 Memanjang 100

Seleksi dapat dilakukan pada semua pada populasi F2 Prada yang memiliki
karakter kecuali karakter bobot buah total bentuk ujung buah runcing dan 5% individu
dan karakter umur panen karena memiliki memiliki bentuk ujung buah tumpul. Bentuk
nilai heritabilitas sedang. buah individu pada populasi F2 Prada
adalah memanjang. Pada populasi F2
Karakter Kualitatif Fantastic semua individu memiliki warna
Karakter kualitatif adalah karakter mahkota putih. Warna benangsari sebagian
yang dikendalikan oleh gen sederhana dan besar individu pada populasi F2 Fantastic
sedikit dipengaruhi oleh lingkungan. Pada adalah biru yaitu sebanyak 72,5% individu
Tabel 3 pada populasi F2 Prada semua dan 27,5% individu lainnya memiliki warna
individu memiliki warna mahkota putih, benangsari ungu.
Sebagian besar individu pada populasi F2 Sebanyak 82% individu pada
Prada memiliki warna benangsari ungu populasi F2 Fantastic memiliki warna putik
yaitu sebanyak 62% individu, sedangkan kuning dan 18% individu lainnya memiliki
25% individu memiliki warna benangsari warna putik kuning hijau. Tipe pertumbuhan
biru dan 13% individu lainnya memiliki pada populasi F2 Fantastic sebagian besar
warna biru pucat. Sebanyak 35% individu adalah tegak yaitu sebanyak 52,5%
pada populasi F2 Prada memiliki warna putik individu, sedangkan 47,5% individu lainnya
kuning hijau dan 15% individu lainnya memiliki tipe pertumbuhan kompak.
memiliki warna putik kuning. Pada populasi Terdapat 52% individu pada populasi
F2 Prada terdapat 60,5% individu yang F2 Fantastic memiliki warna buah mentah
memiliki tipe pertumbuhan kompak dan hijau tua dan 48% individu lainnya memiliki
32,5% individu lainnya memiliki tipe warna buah mentah hijau. Pada populasi F2
pertumbuhan tegak. Fantastic terdapat 89% individu memiliki
Sebagian besar warna buah mentah warna buah masak merah dan 11% individu
pada populasi F2 Prada adalah hijau tua lainnya memiliki warna buah masak merah
yaitu sebanyak 81% individu, sedangkan orange. Pada populasi F2 Fantastic terdapat
8% individu memiliki warna buah mentah 95,5% individu yang memiliki bentuk ujung
hijau dan 7,5% individu lainnya memiliki buah runcing dan 4,5% individu memiliki
warna buah mentah hijau muda. Sebanyak bentuk ujung buah tumpul. Semua individu
90,5% individu pada populasi F2 Prada pada populasi F2 Fantastic memiliki bentuk
memiliki warna buah masak merah dan 6% buah buah memanjang.
individu lainnya memiliki warna buah masak
merah orange. Terdapat 91,5% individu
252

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 3, April 2014, hlm. 247-252

KESIMPULAN di Indonesia. http : / / database .


deptan.go id (9 Januari 2013).
Keragaman genetik beberapa IPGRI. 1995. Descriptor for Capsicum
karakter kuantitatif pada populasi yang (Capsicum spp.). http : / / www .
diamati adalah luas, kecuali karakter ipgri.cgiar. org . / publication. (12
panjang tangkai buah, tebal daging buah, September 2013).
panjang buah (populasi F2 Prada F2 Karuniawan, A., R. Setiamihardja, N.
Fantastic) dan diameter buah (populasi F2 Hermiati dan A. Baihaki. 1991. Nilai
Fantastic). Nilai heritabilitas beberapa heritabilitas lima komponen hasil
karakter kuantitatif yang diamati adalah kedelai dengan tiga metode
tinggi, kecuali karakter umur berbunga pendugaan. Zuriat 2(2):64-68.
(populasi F2 Prada), bobot buah total dan Lestari. A. D., W. Dewi., W.A Qosim., M.
umur panen (populasi F2 Fantastic) yaitu Rahardja., N. Rostini dan R.
sedang. Nilai kemajuan genetik harapan Setiamihardja. 2006. Variabilitas
beberapa karakter kuantitatif yang diamati Genetik Dan Heritabilitas Karakter
adalah tinggi kecuali karakter umur panen Komponen Hasil Dan Hasil Lima
pada populasi F2 Fantastic yang memiliki Belas Genotip Cabai Merah. Zuriat 17
nilai rendah. Pada karakter kualitatif, (1):97-98.
keragaman terdapat pada semua karakter Moedjiono, M. J. Mejaya. 1994. Variabilitas
yang diamati kecuali warna mahkota bunga genetik beberapa karakter plasma
pada dan bentuk buah. Semua karakter nutfah jagung koleksi Balittas Malang.
kuantitatif yang diamati dapat dijadikan Zuriat 5(2):27-32.
sebagai karakter seleksi kecuali karakter Pinaria. A., A. Baihaki., R. Setiamihardja,
umur berbunga (populasi F2 Prada) dan dan A. A. Daradjat. 1996.
karakter bobot buah total serta umur panen Variabilitas Genetik dan Heritabilitas
(populasi F2 Fantastic). Karakter-katakter Biomassa 53
Genotip Kedelai. Zuriat. 6 (2):88-92.
DAFTAR PUSTAKA Suprapto dan N. Kairudin. 2007. Variasi
Genetik, Heritabilitas, Tindak Gen
Barmawi, M., N. Sa’diyah dan E. dan Kemajuan Genetik Kedelai
Yantama. 2013. Kemajuan Genetik (Glysine max Merrill) pada Ultisol.
dan Heritabilitas Karakter Agronomi ISSN 1411-0067. Jurnal Ilmu-ilmu
Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) Pertanian Indonesia. 9(2):183-190.
Generasi F2 Persilangan Wilis dan Wicaksana, N. 2001. Penampilan fenotipik
Mlg2521. Prosiding Semirata FMIPA dan beberapa parameter genetik 16
Universitas Lampung. genotip kentang pada lahan sawah di
Direktorat Jenderal Bina Produksi dataran medium. Zuriat 12(1):15-21.
Hortikultura. 2013. Luas Panen, Zen, S. 1995. Heritabilitas, korelasi
Produksi dan Produktivitas Sayuran genotipik dan fenotipik karakter padi
gogo. Zuriat. 6(1):25-32.

You might also like