You are on page 1of 70
Kumpulan Catatan Singkat Seputar ot Elektrokardiografi (EKG) Praktis dan Mudah Dimengerti S KG Notes Make It Easy Only With Medical Mini Notes DR. ERZEDD © Daftar Isi EKG Notes Anatomi dan Fisiologi Jantung Anatomi Pembuluh Darah Koroner Sirkulasi Arteri dan Vena - Sistem Konduksi Listrik Jantung Elektrofisiologi jantung EKG 12 Sandapan _ Komponen EKG Aksis Jantung ‘Pembesaran Atrium Jantung _ Pembesaran Venirikel jantung Blok Gabang Berkas _ Hemiblok =e = Iskemia dan Infark Miokard Interpretasi EKG Perubahan EKG lainnya ia wal = = Penatalaksanaan Infark Miokard Akut 48 Penatalaksanaan Fibrilasi ventrikel 49 Penatalaksanaan Takikardi Ventrikel 50 Penatalaksanaan Atrium Fibrilasi 50 Penatalaksanaan Bradiaritmia 51 Penatalaksanaan Asistol 52 © MMN Production 2014 Info Seputar Medical Mini Notes - Edisi EKG @ Mini Note adalah buku saku yang berisi ringkasan materi praktis yang kami rangkum dari berbagai textbook dan bahan kuliah dengan tujuan mempermudah teman - feman sejawat dalam proses pembelajaran. @ Mini Note ini hanya berupa ringkasan, bukan pengganti textbook atau bahan kuliah, oleh karena itu kami sangat menyarankan rekan - rekan agar membaca buku lainnya. @ Semoga Mini Note ini dapat membantu mempermudah rekan - rekan sejawat dalam memahami EKG. Terima Kasih dan Selamat Belajar !! DR. ERZEDD Jantung terletak dalam ruang mediastinum rongga dada, yaitu di antara paru-paru. Perikardium yang meliputi jantung terdiri atas dua lapisan yaitu perikardium visceralis dan perikardium parietalis. Perikardium parietalis melekat ke depan pada sternum, ke belakang pada kolumna vertebralis, ke bawah pada diafragma. Perlekatan ini menyebabkan jantung terletak stabil di tempatnya. Perikardium visceralis melekat secara langsung pada permukaan jantung. Pulmonary semilunar valve Medical Mini Notes - EKG Edition 1 DR. Jantung memiliki 4 buah katup. Keempat katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Terdapat dua jenis katup: katup atrioventrikularis (katup mitral dan katup trikuspid), yang memisahkan atrium dengan ventrikel, dan katup semilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis) yang memisahkan arteri pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Kepala dan Ekstremitas Atas Aorta Arteri Pulmonalis Vena Cava: Superior Atrium Kanan. Katup Pulmonal Pulmonalis Atrium Kiri Katup Trikuspid Katup Mitral Ventrikel Kanan. Katup Aorta Vena Cava: Ventrikel Kiri Inferior Tubuh dan Ekstremitas Bawah Jantung memiliki 4 ruangan yaitu: 1, Atrium Kanan Atrium kanan berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah, dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inferior, dan sinus koronarius. 2. Ventrikel Kanan Darah dari atrium kanan mengalir menuju ke venirikel kanan melalui katup trikuspid. Ventrikel kanan menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darcah ke {__dalam arteri pulmonalis. Medical Mini Notes - EKG Edition 2 DR. ERZEDD 3. Atrium Kiri Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru melalui vena pulmonalis. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitral. 4, Ventrikel Kiri Ventirikel kiri memompa darah menuju ke sistemik. Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup_ tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi_sitemik. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi daripada tekanan ventrikel kanan. Pembuluh Darah Koroner 22 Left Main Artery (LM) Aorta Left Circumflex (Lex) Right Soreneny, Left Anterior fery (RCA) y } a % Descendens (AD) ‘Arteri koronaria dibagi menjadi cabang kanan dan cabang kiri. Keduanya keluar dari pangkal aorta. Cabang kiri utama disebut Leff Main (LM) mempercabangkan Left Anterior Descendens (LAD) dan Left 'Circumflex (LCx) memperdarahi bagian jantung anterior dan lateral. ‘Cabang kanan disebut Right. Coronary Artery (RCA) memperdarahi jantung bagian kanan, posterior, dan inferior. Medical Mini Notes - EKG Edition 3 Sirkulasi Arteri 2 : fy Maxillary Occipital . Facial Internal carotid ES External carotid Vertebral 4 Common carotid Brachiocephalic Subclavian Aortic arch Celiac Left gastric Hepatic Splenic Superior mesenteric Abdominal aorta Right common iliac Internal iliac External iliac Inferior mesenteric ~ Radial Ulnar Deep palmar arch Superficial palmar arch Deep femoral Femoral Popliteal Anterior tibial Posterior tibial Semva arteri (kecuali arteri pulmonalis) membawa darah yang mengandung oksigen Medical Mini Notes - EKG Edition 4 Sirkulasi Vena 2 ‘Superior sagittal sinus Inferior sagittal sinus Straight sinus Transverse sinus Vertebral External jugular Internal jugular Subelavian Brachiocephalic Pulmonary Hepatic Anterior facial Superior vena cava Axillary Cephalic Hemiazygos Intercostal Hepatic portal Inferior vena cava Left gastric Brachial oat Basilic ‘ Gonadal coe Superior Inferior mesenteric mesenteric Common iliac Internal iliac External iliac Dorsal arch Volar digital ‘Femoral ‘Great saphenous Popliteal ‘Small saphenous Anterior tibial Dorsal arch Semvua vena (kecuali vena pulmonalis) membawa darah yang miskin oksigen dan kaya akan karbon dioksida. Medical Mini Notes - EKG Edition 5 Sistem Konduksi Listrik Jantung2 SA node Internodal pathways AV Node Bundle of His Right bundle branch Struktur Fungsi dan Lokasi Merupakan pacemaker dominan dari jantung, wee Nesey a: terletak pada bagian atas dari atrium kanan. Laju intrinsik adalah _60 — 100 kali/menit Internodal Sees Pathways Impuls listrik langsung antara nodus SA dan AV Bagian dari jaringan junctional AV. Konduksi Atrioventricular yang lambat menyebabkan penundaan (AV) node singkat sebelum impuls mencapai ventrikel. Laju intrinsik 40-60 kali/menit. Mentransmisikan impuls menuju ke cabang Bundie iol His berkas. Berlokasi di bawah nodus AV (Cabang berkas kiri) poll Bundle Branch Menghantarkan impuls menuju ke ventrikel kiri (Cabang berkas kanan) Right Bundle Menghantarkan impuls menuju ke venirikel Branch 5 kanan Serat yang menyebarkan impuls secara cepat - Purkinje system menuju ke seluruh dinding ventrikel terletak pada ujung dari cabang berkas. Laju intrinsik 20-40 x/menit. Medical Mini Notes - EKG Edition 6 Elektrofisiologi Jantung Depolarisasi adalah — suatu keadaan dimana terjadi perubchan potensial membran sel jantung dari nilai negatif menuju ke arah yang lebih positif. Depolarisasi dapat — terjadi Ventricular Ventricular apabila sel-sel jantung dirangsang oleh listrik, tekanan, suhu panas, K* atau obat-obat yang menghambat aktivitas pompa natrium sehingga muatan negatif di permukaan dalam membran sel-sel jantung dapat berkurang (menuju ke nilai yang lebih positif). Repolarisasi adalah — suatu keadaan yang terjadi setelah fase depolarisasi berlalu. Pada fase ini terjadi redistribusi ion- jon dalam membran sel jantung kembali ke stadium istirahat. Pada fase ini bagian sel yang pertama_ kali ~=mengadakan depolarisasi akan terlebih dahulu mengalami repolarisasi. Setiap sel otot jantung yang mengadakan depolarisasi akan memproduksi sebuah potensial aksi yang monofasik. Gabungan semua monofasik potensial aksi dari sel-sel otot jantung inilah yang membentuk kompleks EKG yang juga mewakili sebuah denyut jantung. Depolarisasi dan repolarisasi merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus agar jantung tetap berdenyut. Kedua proses ini saling bergantung satu sama lain. Depolarisasi hanya dapat timbul setelah sel dalam keadaan repolarisasi, sebaliknya repolarisasi baru terjadi setelah sel berdepolarisasi. Medical Mini Notes - EKG Edition t Sandapan Eksfremitas Standar2 & Elemen dari Sandapan ekstremitas standar: Sandapan | Elektroda Positif |_Elektroda Negatif View | LA RA Lateral IL Lt RA Inferior UL ( LA Inferior Elemen dari Sandapan ekstremitas diperkuat / augmented: Sandapan Elektroda Positif View avr RA = | VL LA Lateral VF Lt Inferior Keterangan: aVR (Augmented Voltage Right Arm), aVL (Augmented Voltage Left Arm), aVF (Augmented Voltage Left Foot, Medical Mini Notes - EKG Edition EKG 12 Sandapan EKG 12 Sandapan terdiri dari Sandapan Ekstremitas dan 6 Sandapan Prekordial SANDAPAN PREKORDIAL Midclavicular line Anterior axillary line Midaxillary line Elemen dari Sandapan prekordial Sandapan Lokasi Penempatan Elektroda Positif View, vl Sisi Kanan sternum di selaiga keempat | Septum V2 Sisi kiri sternum di sela iga keempat Septum. v3 Antara V2 dan V4 Anterior V4 Garis midklavikular kiri di sela iga kelima |_Anterior V5 Garis aksilaris anterior kiri setinggi V4 Lateral V6 Garis midaksilaris kiri setinggi V4 Lateral Catatan: EKG 12 Sandapan merupakan EKG yang rutin digunakan. Medical Mini Notes - EKG Edition EK Midclavicular 2 line Anterior axillary line Midaxillary x line Ph Dy ¢ Bertujuan untuk mengetahui aktivitas bioelektrik jantung di sebelah kanan, misalnya jika dicurigai adanya infark miokard ventrikel kanan, hipertrofi ventrikel kanan, atau dekstrokardia. * Penempatan sandapan ekstremitas sama dengan EKG 12 sandapan biasa * Penempatan sandapan_ prekordial dipasang terbalik / berlawanan dengan elektroda sisi kiri. : Elemen dari sandapan prekordial sisi kanan (terbalik) L Sandapan Lokasi Penempatan Elektroda Positif VIR Sisi kiri sternum di sela iga keempat V2R Sisi kanan sternum di sela iga keempat V3R Antara V2R dan V4R V4R Garis midklavikular kanan di sela iga kelima V5R Garis aksilaris anterior kanan setinggi V4 VéR Garis midaksilaris kanan setinggi V4 Medical Mini Notes - EKG Eciifion 10 eine —, V6 Ve Vo ¢ Terdapat beberapa area yang tidak mampu diperlihatkan oleh EKG 12 sandapan seperti dinding ventrikel kanan dan dinding posterior dari ventrikel kiri. Penilaian EKG 15 sandapan ini sangat membantu dalam pencitraan adanya kelainan (misalnya infark miokard) ventrikel kanan. * EKG 15 sandapan terdiri dari EKG 12 sandapan ditambah dengan sandapan VAR, V8, dan V9 Untuk merekam aktivitas bioelektrik dinding posterior jantung: Dapat dipasang 3 sandapan posterior tambahan yaitu: V7, V8, dan V9 Sandapan | Lokasi Penempatan Elektroda Positif View Garis midklavikular kanan di sela iga Z V4R kelima Ventrikel Kanan ‘ oe i ; P; Dinding posterior W7 Garis aksilaris posterior setinggi V4 ventrikel kiri va Garis midskapular kiri_ (posterior) Dinding posterior pada sela iga kelima ventrikel kiri Antara V8 dan kolumna spinalis Dinding posterior v9 - * % : oa L pada sela iga kelima (posterior) ventrikel kiri Medical Mini Notes - EKG Edition u Gambaran EKG2 Constant speed of 25 mm/sec Large box: 0.5 mv | Aksis horizontal mewakili kurun waktu. « Kecepatan mencatat ekg adalah 25 mm/detik, jadi setiap 1 mm garis horizontal mewakili 0,04 detik dan 5 mm garis horizontal mewakili 0,20 | detik. e Cara menghitung laju jantung: 300 dibagi jumiah kotak besar diantara 2 gelombang R atau 1500 dibagi jumlah kotak kecil diantara 2 gelombang R Jumlah kotak Jumiah kote besar cecil 1 300 EES [eee 750. 2 150 [sees ag Rasna | e500: 3 100 Se er 4 75 Rae SRoREE| 5 60 [sirear 6 eae Pees 2. 6 7 8 9 Loju/menit aju / meni 50 Aa 7 SES [SADA 43 RE 9 Bara | ee 8. 38 [eee eeeas| 167 | 33 nee. 0 sates | Walesa 150) Z 10 30. zeae | ERS SRE 36 EL | u 27 SSeS | 2 Seas | AREA 2 i 12 25 eeeseee 3 amass | SERINE 153 1g eae 23." ee 4 S| 07 / 14 21 Ea I 20 7 eed Medical Mini Notes - EKG Edition 12 Metode terbaik untuk menghitung Iajt intung yang ir guler dengan interval R-R yang bervariasi adalah dengan cara menghitung jumiah gelombang R setiap 6 detik dan kalikan dengan 10. Ini merupakan nilai rata-rata dari laju jantung per menit. Pada gambor terdapat 7 buch gelombang sehingga laju jantung rata- tata adalah 7x10 = 70 kali / menit. Info Klinis: Jika laju jantung sangat ireguler (ekstrim), maka metode yang digunakan adalah menghitung jumiah interval R-R selama 60 detik (1 menit). Komponen EKG 2 interval THE ee t t Merupakan gelombang pertama. So Eee Berukuran bulat kecil, mengarah ke atas (positif), dan menunjukkan depolarisasi atrium. Jarak mulai dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS. Mengukur waktu yang diperlukan gelombang depolarisasi untuk bergerak dari atrium ke ventrikel. Interval QRS__Tiga__defleksi_ yang __mengikuti__gelombang_P__yang Interval PR Medical Mini Notes - EKG Edition 13 menunjukkan depolarisasi ventrikel. Gelombang Q: Defleksi negatif pertama > depolarisasi septum interventrkel. Gelombang R: Defleksi positif pertama. Gelombang S: Defleksi negatif setelah gelombang R. ey Ces Catatan: Untuk defleksi > 5 mm dipakai huruf besar (Q,R,S) & untuk defleksi <5mm dipakai huruf kecil (q.r.s) Jarak antara gelombang S$ dan awal dari gelombang T. Segmen ST Mengukur waktu antara depolarisasi ventrikel dan permulaagn repolarisasi. Gelombang yang mengarah ke atas (positif) setelah GelombangT kompleks QRS. Menunjukkan repolarisasi ventrikel. Mengukur awal dari QRS hingga akhir gelombang T. Menunjukkan aktivitas total dari ventrikel. Berukuran kecil, mengarah ke atas, tampak setelah Gelombang gelombang T. Mudah terlihat pada pasien yang memiliki U laju jantung lambat. Menunjukkan repolarisasi dari serat purkin' lj elcsyeon a Ce Interval QT Komponen Karakteristik Irama Irama Sinus adalah irama dimana setiap gelombang P diikuti oleh kompleks QRS (irama berasal dari nodus SA) Laju Normal: 60 - 100 x/menit Takikardi: >100 x/menit Bradikardi: < 60 x/menit Regularitas = Ukur interval R-R dan P-P Reguler: Jika interval konstan (sama) Ireguler: Jika interval tidak sama Gelombang Normal: P - Gelombang P mengarah ke atas & bentuknya seragam. - Lembut dan tidak tajam. - Lebar / durasi kurang dari 2,5 mm (bervariasi antara 0,08 - 0,11 detik) -_Tingginya < 2,5 mm. DR. Medical Mini Notes - EKG Edition 14 Abnormal: ‘ | P Pulmonal: Tinggi gelombang P >2,5mm. ¢ P Mitral: Lebar gelombang P >2,5 mm. « Gelombang P berbentuk aneh atau terbalik >) ekstrasistol atrium, ritmik nodus. | * Tidak terdapat gelombang P > sinus arrest, junctional | takikardia, takikardia supraventrikular. Interval PR = Normal: 0,12- 0,20 detik (3-5 kotak kecil) & interval sama Abnormal: ¢ Interval PR memanjang > AV block ¢ Interval PR memendek > WPW dengan deliawave | Interval PR berubah-ubah > Wandering pacemaker, | AV dissociation Kompleks — Kompleks QRS dikatakan melebar jika >0.12 detik. QRS « Gelombang Q patologis: Jika lebar >0.04 detik, dan dalamnya melebihi 1/3 dari tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama disertai gelombang T terbalik. > menandakan infark miokard lama * Poor R wave progression: Gelombang R dari sandapan V1 menuju sandapan V6 tidak semakin membesar. | ¢ Rotasi jantung (deviasi aksis) « Low voltage: Amplitudo < 5mm pada sandapan | ekstremitas, & < 10 mm pada sandapan prekordial. Interval QRS Durasi Normal: 0,06- 0,10 detik* Abnormal: Melebar 2 0,12 detik (3 kotak kecil) Interval QRS melebar pada gangguan konduksi intraventrikular (bundle branch block, escape ryhtm yang | letaknya dibawah nodus, atau aritmia ventrikular) | *Menurut beberapa kepustakaan lain durasi QRS normal: | 0,06-0,11 detikkepustekaon 3) > 0,07 - 0,10 detik (kepustokoan 6) Segmen ST Normal: Terletak sejajar garis isoelektris Abnormal: * $T depresi: >1mm dari garis isoeklektris + ST elevasi: >Imm pada sandapan ekstremitas tou >2mm pada sandapan prekordial. Interval QT = Mulai dari awal gelombang R hingga akhir dari gelombang T Bervariasi sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan denyut | jantung. Rata-rata <0,38 detik. | Medical Mini Notes - EKG Edition 15 Formula Bazett untuk menghitung interval QT corrected — (QIc): | QT interval (detik) VR— R(detik) Interval QTe memanjang: >0,44 detik ___Interval QTc memendek: < 0,30 detik GelombangT Normal: « Sandapan ekstremitas: Tinggi adanya iskemia miokard « _Tsangat tinggi > hiperkalemia dan hiperkalsemia Aksis tung 2.3.4.5 a | | -90° QT corrected = 4 ONE 1 al aVR aVL ¢ -150° -30' 180° | o° 0° a 120°" aVF 60° ave I 90° ave ae Aksis jantung ditentukan dengan menghitung jumlah resulfan defleksi positif dan negatif kompleks QRS rata-rata di sadapan | sebagai sumbu X dan sadapan aVF sebagai sumbu Y. Aksis normal berkisar antara -30° sampai +1109. DR, Medical Mini Notes - EKG Edition 16 Aksis Sudut lo is fa ‘Aksis normal | -30° sampai +90° * + + Deviasi aksis ke kiri -30° _sampai -90° + - Deviasi aksis ke kanan. +110© sampai +180° + Deviasi aksis ekstrim ke -90°© sampai +180° (No kanan ‘Man's Land) *terdapat beberapa sumber lain juga menyatakan bahwa aksis normal berada diantara sudut -30 hingga + 110° Deviasi aksis ke: Deviasi aksis ke kanan : Negatif pada lead I dan Positif pada lead aVF Left anterior hemiblock (penyebab utama) Diafragma letak tinggi Ascites Emfisema * Tumor abdominal || _Jantung normal (kadang-kadang) Medical Mini Notes - EKG Edition Hipertrofi ventrikel kanan (penyebab utama) Left posterior hemiblock RBBB WPW syndrome lrama ektopik ventrikular Jantung normal atau dekstrokardia saran Atri hat Gelombang P di sandapan II dan V1) Pembesaran atrium kanan ditandai oleh: © Amplitudo bagian pertama gelombang P yang meningkat >2.5 mm (P pulmonal). o Gelombang P bifasik di sadapan V1 dan dominan defieksi positif. © Tidak ada perubahan pada durasi gelombang P. o Kemungkinan deviasi aksis gelombang P ke kanan. leod ‘ lead V, lead it lead V, Cooeree HEE 7 oN EEL t eet Ht q Tt Pot A r At SAE f “Ht 1B. o a: Gambor A; Sandapan Il & V1 Normal Gambor B: Sandapan II & V1 pada pembesaran atrium kanan Pembesaran atrium kiri ditandai oleh: © Selalu terdapat peningkatan durasi gelombang P > 0,11 detik (P mitral). © Gelombang P bifasik di sadapan V1 dengan bagian inversi yang lebih dominan. © Tidak ada deviasi aksis yang bermakna. leod V, lead it im B. Gambar A; Sandapan II & V1 Normal Gambor B: Sandapan II & V1 pada pembesaran atrium kiri Pembesaran Ventrikel 345 | Pembesaran Ventrikel kanan ditandai oleh: | Adanya deviasi aksis ke kanan. | ¢ Gelombang R lebih tinggi dari gelombang $ pada sandapan V1, c sedangkan gelombang S lebih tinggi dari gelombang R pada Medical Mini Notes - EKG Edition 18 sandapan V6. * Pada V1 rasio R:S >1 * Gelombang S$ menetap di sandapan V5 dan V6 (S persistent) Vs Ve Vs Keterangan: Pada sandapan V1, Gelombang R lebih tinggi daripada gelombang S. Pada sandapan Vé gelombang S$ lebih tinggi daripada | Jelombang R Pembesaran Ventrikel kiri ditandai oleh banyak kriteria. Makin banyak kriteria yang ditemukan, makin besar kemungkinan terdapatnya hipertrofi ventrikel kiri. Kriteria prekordial: + Amplitudo gelombang R pada sandapan V5 atau Vé difambah dengan amplitudo gelombang S$ pada sandapan V1 atau V2 >35 mm (Kriteria Sokolow + Lyon) + Amplitudo gelombang R pada sandapan V5 > 26mm + Amplitudo gelombang R pada sandapan V6 > 18mm. + Depresi segmen ST dan inversi gelombang T asimetris di V5. dan) V6 (ventricular strain) Kriteria sandapan ekstremitas: « Amplitudo gelombang R di aVL >13 mm « Amplitudo gelombang R di aVF >21 mm + Amplitudo gelombang R disadapan!>14mm___ Medical Mini Notes - EKG Edition 9 e Amplitudo gelombang R di sadapan | dijumlahkan dengan amplitudo gelombang § di sadapan lil >25mm Kriteria Cornel: Jumliah tinggi gelombang R di aVL dengan dalamnya gelombang S pada V3 > 28mm (laki-laki) dan > 20 mm (perempuan) 5 eepetey SPO P CET ES PaRTET s Keterangan: Hipertrofi venirikel kiri. Amplitudo Gelombang R pada V5 ditambah Gelombang S$ pada V1 >35mm, Amplitudo Gel R pada Vé 218mm. Ingat Selalu!!! Prinsip Menilai Irama Jantung: i, Apakah terdapat gelombang P normal? 2. Apakah kompleks QRS sempit atau lebar? 3. Bagaimana hubungan antara gelombang P & kompleks QRS? 4. Apakah irama teratur atau tidak? Menentukan Irama : Sinus / Bukan Sinus. Loju QRS: 2. . Regularitas: Reguler / Ireguler |._Interval PR: memanjang / memendek / tidak dapat dinilai _ Aksis: Normal/ Deviasi aksis . Morfologi « Gelombang P * Kompleks QRS * Segmen ST « Gelombang T 7._Interpretasi 8. Diagnosis olan leo |e Medical Mini Notes - EKG Edition 20 DR. ERZ KRITERIA BLOK CABANG BERKAS KANAN: Deviasi aksis kanan Z + Komples QRS melebar > 0,12 detik. + RSR’ pada sandapan V1 dan V2 (felinga kelinci) = disertai_ depresi segmen ST dan_ inversi gelombang T. + Perubahan resiprokal pada sandapan V5, V6, 1, dan aVL. HT Info klinis: Pasien kemungkinan memiliki penyakit jantung yang mendasari seperti hipertrofi ventrikel kanan, edema paru, kardiomiopati, penyakit jantung kongenital, atau penyakit jantung rematik Medical Mini Notes - EKG Edition i KRITERIA BLO! BAI RKAS KIRI: + Kompleks QRS melebar > 0,12 detik. + Gelombang R lebar dan bertakik dengan | gerakan menarik ke atas yang semakin memanjang pada sandapan V5, V6, |, dan \, . AVL disertai depresi segmen ST dan inversi gelombang T. \ « Perubahan resiprokal pada V1 dan V2. « Dapat ditemukan deviasi aksis ke kiri. “Info. klinis: Pasien kemungkinan memiliki penyakit jantung yang. mendosari seperti penyakit jantung — koroner, hipertensi, | kardiomiopati, dan iskernia. i t Medical Mini Notes - EKG Edition 2 Hemiblok*> Hemiblokade anterior kiri: + Durasi QRS normal dan tidak ada perubahan segmen ST atau gelombang T. + Deviasi aksis ke kiri lebih besar dari -30°. + Tidak ditemukan penyebab deviasi aksis ke kiri yang lain. Hemiblokade posterior kiri : + Durasi QRS normal dan tidak ada perubahan segmen ST atau gelombang T. + Deviasi aksis ke kanan. + Tidak ditemukan penyebab deviasi aksis ke kanan yang lain. Medical Mini Notes - EKG Edition . 23 Iskemia dan Infark Miokard 2% Anterior wall Septal wall Inferior wall Anterior view Posterior view: Tabel hubungan antara lokasi infark dengan elevasi segmen ST. j ” Perubahan Lokasi Infark Elevasi segmen ST _ Resiprokal | A.koroner — Antero-septal Vi. V2, V3, V4 V7. V8, V9 Bo. || Anterior V3 dan V4 __V7,V8,V9_| AD ij Septum Vi dan V2 V7N8N9 | Lateral V5 dan Vé IL ll, AVE ie 1] | Anterolateral | 1, aVL, V3, V4, V5, ve ig chr VE, V7,| LAD, [CX i aes v9 | Anterior - Ekstensif |, VL, VI-Vé U1 Il, OVE LAD, LCX i (High tateral =i, oVL, V5, Vb Ill, aVE uCx Posterior V7—V9 om V2, V3 UCX PL | “inferior SL ave a avi, axa Va PDA i Right Ventrikel V2R—V4R J ee RCA__}f lombang R yang finggi dan depres segmen St Gi Vi dan V2 sebagai milvor image dori perubahan sondapan V7-V9 { © LAD: Leff Anterior Descending artery | © CX: Left Circumflex | © RCA: Right Coronary Artery | PL: Posterior Left Ventricular Artery PDA: Posterior Descending Artery “Konsep Resiprokal: Pada sandapan dengan arch berlawanan dari daeran’ jury menunjukkan depresi segmen ST dan disebut perubahan resiprokal || | | (mirror image). Perubahan ini dijumpai pada dinding jantung beriawanan | dengan lokasi infark (75% dijumpai pada infark inferior dan 30% pada infark anterior). Perubahan ini ferjadi hanya sebentar di awal infark dan jika ada berarfi dugaan kuat suatu infark okut. Medical Mini Notes - EKG Edition 24 ST Segmen Elevasi & Depre Segmen ST sejajar garis isoelektris Elevasi Segmen ST | Depresi Segmen ST yebab Primer Dari Elevasi Segmen ST: | Elevasi Segmen ST > Imm pada sandapan ekstremitas dan} >2 mm pada sandapan prekordial menunjukkan terjadinya| | _ infark miokard akut. | | Beberapa penyebab primer lainnya: | | « Early repolarization (variasi normal pada dewasa muda) | Perikarditis | Aneurisma ventrikular | Emboli paru Pendarahan intrakranial Penyebab Primer D: Iskemia miokard TIPE DEPRESI SEGMEN ST Hipertrofi ventrikel kiri i pts Defek konduksi intraventrikular 4 Obat-obatan (misalnya digitalis) E Perubahan _resiprokal pada ib sandapan yang berlawanan fFogonral letaknya dari daerah infark / injury. presi Segmen ST: Upsioping] [Downsioping] | Medical Mini Notes - EKG Edition 25 Sindrom Pee Akut _Sindrom koroner akut adalah sekumpulan keluhan dan fanda kl | yang sesuai dengan iskemia miokardium akut. Sindrom koroner akut | dapat berupa Angina Pektoris Tidak Stabil, Infark Miokard dengan | | Non ST Elevasi, Infark Miokard dengan ST Elevasi atau Kematian | | jantung mendadak. nyeri Deskripsi nyeri: pasien mengeluh rasa berat seperti dihimpit, ditekan, atau diremas. Perlu diwaspadai juga bila pasien mengeluh nyeri epigastrik, sinkop, sesak napas. Penjalaran nyeri: menjalar ke lengan kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik, atau rahang bawah (rasa ngilu), kadang penjalaran ke lengan kanan atau kedua lengan. e Lama nyeri: nyeri pada sindrom koroner akut >20 menit ¢ Gejala sistemik: disertai keluhan mual, muntah, atau keringat | dingin. | Pemeriksaan Fisik: e Umumnya normal e Terkadang pasien terlihat cemas, keringat dingin e Tanda komplikasi: takipneu, takikardi - bradikardi, $3 gallop, | ronkhi basah halus di paru, bising jantung | Gambaran EKG: Berdasarkan gambaran EKG, pasien Sindrom koroner akut dapat sae dalam 3 kelompok: . Elevasi segmen ST atau LBBB {left bundle branch block) yan g) | dianggap baru. Didapatkan gambaran elevasi segmen sT| | minimal di dua sandapan yang berhubungan. | | | 2. Depresi segmen ST atau inversi gelémbang T yang dinamis pada saat pasien mengeluh nyeri dada | 3. EKG non diagnostik baik normal ataupun hanya ada perubahan | minimal Medical Mini Notes - EKG Edition 26 Progresivitas Infark Miokard Akut 2 Sebuah infark miokard akut merupakan suatu proses berkelanjutan yang meluas dari keadaan normal hingga infark total. e Iskemik: Kurangnya oksigen pada sel jantung, ditandai dengan depresi segmen ST, inversi gelombang T, atau keduanya. | ¢ Injury: Terdapat sumbatan arteri disertai iskemi, ditandai dengan | elevasi segmen ST. | ¢ Infark: Kematian jaringan, ditandai dengan adanya gelombang | Q patologis Normal Ischemia Injury Te Infarction Info Klinis: ketika serangan infark miokard akut berakhir, segmen ST akan kembali ke garis isoelektris, dan gelombang T menjadi positif, namun gelombang Q tetap abnormal akibat adanya | _pembentukan jaringan parut. Medical Mini Notes - EKG Edition 27 EKG Jantung Normal ‘Info Klinis: Hasil EKG yang normal belum tentu berarti tidak _terdapat sindroma koroner akut. Medical Mini Notes - EKG Edition 2B fark Miokard Terdapat oklusi pada arteri koronaria sinistra - cabang LAD (Left Anterior Descending) Perubahan EKG: Elevasi segmen ST dengan gelombang T tinggi dan gelombang R yang lebih tinggi dari normal pada sandapan V3 dan V4 | | Info Klinis: infark miokard anterior sering mengenai area yang ‘luas dari miokardium dan dapat memberikan gambaran syok | kardiogenik, AV blok derajat 2 tipe Il, atau AV blok derajat 3. Medical Mini Notes - EKG Edition 2 Infark Miokard Inf ois | : Terdapat oklusi pada arteri koronaria dextra - cabang Posterior | | Descending . Perubahan EKG: Elevasi segmen ST pada sandapan II, Ill, aVF Info Klinis: waspada adanya sinus bradikardi, blok AV, hipotensi, ‘dan hipoperfusi. | Medical Mini Notes - EKG Edition 30 okard Latera ‘ark | Terdapat oklusi pada arteri koronaria sinistra - cabang Circumflex | + Perubahan EKG: Elevasi segmen ST pada sandapan |, aVL, V5, dan Vé | Info Klinis: infark miokard lateral sering berkaitan dengan infark pada dinding anterior atau inferior. Waspada terhadap perubahan | yang mungkin menunjukkan adanya syok kardiogenik atau sega!) Ljantung kongestif (CHF). Medical Mini Notes - EKG Edition 31 Tali Miokard Septal2 je. Terdapat oklusi pada arteri koronaria sinistra - cabang LAD (Left | Anterior Descending. \» Perubahan EKG: Gelombang Q@ patologis (pada old myocardial | infarction), elevasi segmen ST, dan tidak paeaere gelombang R_ pada sandapan V1 dan V2. | & Hines te eee Info Klinis: infark miokard septal sering berkaitan dengan infark miokard dinding anterior. Medical Mini Notes - EKG Edition 32 Infark Miokard Posterior? + Terdapat oklusi pada arteri koronaria dextra - cabang aaa Descending atau pada arteri circumflex sinistra. « Gelombang R yang tinggi dan depresi segmen ST munakin tampak pada sandapan V1, V2, V3, dan V4. | + Elevasi segmen ST pada sandapan posterior V8 dan V9. Info Klinis: Diagnosis memerlukan EKG 15 sandapan karena EKG) 12 sandapan standar tidak dapat melihat dinding posterior jantung | secara langsung. Medical Mini Notes - EKG Edition 3 INTERPRETASI EKG?3567 Laju : Normal (60 - 100 kali /menif) lrama :Reguler | Gelombang P : Normal | Interval PR jormal (0,12-0,2 detik) rasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) ae Catatan: Seluruh gambaran EKG ini direkam pada sandapan II selama 6 detik. ARITMIA Aritmia adalah gangguan urutan irama, atau gangguan kecepatan dari proses depolarisasi, repolarisasi, atau kedua-dudnya pada jantung. Penyebab aritmia antara lain: hipoksia, iskemia miokard, rangsangan susunan saraf otonom, obat-obatan, gangguan keseimbangan elektrolit dan gas darah, regangan dinding otot jantung, kelainan struktur sistem konduksi. Mekanisme dasar terjadinya aritmia adalah: « Gangguan pembentukan impuls « Gangguan konduksi EL Leu Medical Mini Notes - EKG Edition 34 Laju : Lambat (<60 x /menit) rama :Reguler Gelombang P : Normal Interval PR : Normal (0,12- 0,2 detik) Durasi QRS Normal (0,07-0,10 detik) Manifestasi Klinis: e Umumnya tidak menimbulkan gejala (asimptomatis) pada saat beristirahat * Dengan peningkatan aktivitas dapat menyebabkan timbulnya gejala berupa mudah lelah, napas fersengal-sengal, pening, atau pusing, sinkop, hipotensi. Etiologi: « Dapat normal pada orang dengan kondisi baik e Kejadian vasovagal, seperti muntah, manuver valsava, stimuli rektal, tekanan kurang hati-hati pada sinus karotis e Sindrom koroner akut yang mempengaruhi sirkulasi ke nodus SA, IMA inferior ¢ Efek samping obat: Beta bloker, CCB, Digoksin, Kuinidin. SEL 2} Laju : Cepat (>100 x /menit) rama :Reguler GelombangP =: Normal Interval PR : Normal (0,12-0,2 detik) Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Manifestasi Klinis : tidak spesifik, gejala akan timbul akibat penyebab tokikardia (demam , hipovolemia} | Etiologi: aktivitas fisik, demam, hipovolemia, kecemasan, hipertiroidisme J SINUS ARITMIA - Nodus SA melepaskan impuls tidak reguler. -_Jarak antara R-R ireguler. Medical Mini Notes - EKG Edition 35 Laju ‘Biasanya_ normal (60-100x/menit); biasanya meningkat dengan inspirasi dan menurun dengan ekspirasi Irama : Ireguler; bervariasi fergantung pemapasan Gelombang P : Normal Interval PR : Normal (0,12-0,2 detik) Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) ARITMIA SUPRAVENTRIKULAR Aritmia Supraventrikular merupakan aritmia yang berasal dari atrium atau nodus AV. = LE Laju : 150-250 x/menit Irama : Reguler Gelombang P_ :Normal tetapi bentuknya berbeda dengan gelombang P sinus Interval PR : Memendek (<0,12 detik) Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Catatan: * Takikardi atrium terjadi melalui mekanisme automatisasi dan reenti dalam atrium tanpa berhubungan dengan nodus SA dan AV, sehingga tidak sensitif terhadap rangsangan vagus. * Biasanya timbul pada pasien dengan penyakit paru menahun gon | memberti respon terhadap obat antiaritmia kelas 1a. Medical Mini Notes - EKG Edition he [Laju : Normal (60-100x/menif) | | lrama : Ireguler | | Gelombang P ‘Setidaknya paling sedikit terdapat 3 bentuk | gelombang P, ditentukan oleh fokus di atrium — | | Interval PR : Bervariasi, ditentukan oleh fokus | [QRS : Normal (0,06-0,10 detik) | MULTIFOKAL ATRIAL TAKIKARDIA (MAT) | - Suatu keadaan WAP dengan respon ventrikular > 100x/menit | - MAT biasanya sulit dibedakan dengan atrium fibrilasi. Untuk) membedakan harus dilihat pada gelombang P. Pada MAT, gelombang P dapat dilihat sedangkan pada atrium fibrilasi gelombang P tidak terlihat. | Laju > Cepat (>100x/menit) | rama : Ireguler | Gelombang P_: Setidaknya paling sedikit terdapat 3 bentuk gelombang P, | ditentukan oleh fokus di atrium Interval PR : Bervariasi, ditentukan oleh fokus | Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) KOMPLEKS ATRIAL PREMATUR (PAC) - Satu kompleks tunggal muncul lebih awal dari kompleks sinus yang seharusnya. - Setelah PAC, sinus ritme biasanya berlanjut. Medical Mini Notes - EKG Edition 37 Laju : Tergantung irama yang mendosari lrama : Ireguler ketika PAC muncul Gelombang P : Gelombang P ada, tetapi pada PAC, gelombang P memiliki bentuk yang berbeda Interval PR : Bervariasi pada PAC, biasanya normal (0,12-0,2 detik) Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik)_ ONE e eal eS ela) Pada AF, depolarisasi muncul di banyak tempat di atrium, menyebabkan depolarisasi yang tidak terkoordinasi dengan frekuensi tinggi. Laju : Atrial : 350 x/menit atau lebih cepat: ventrikular : cepat atau lambat rama : Ireguler Gelombang P__ : Tidak ada gelombang P yang sesungguhnya Interval PR : Tidak ada Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Catatan : « Atrium fibrilasi adalah aritmia yang bersifat kronik yang berhubungan dengan penyakit jantung yang mendasari. Tanda dan gejala bergantung pada respon ventrikular. © Efiologi: sindrom koroner akut, gagal jantung koroner, penyakit katup mitral atau trikuspid, hipoksia, emboli paru akut, obat-obatan. hipertensi, hipertiroidisme e Manifestasi klinis: palpitasi dan dispnea Terapi AF: « AF dengan hemodinamik stabil > Medikamentosa e AF dengan hemodinamik tidak stabil > Kardioversi Medical Mini Notes - EKG Edition xB Terapi medikamentosa pada AF: 1. Mengembalikan irama AF ke irama sinus: « Amiodaron; dosis 600 mg/hari.selama 1-2 minggu pertama dan 400 mg/hari selama 1-2 minggu kedua, kemudian diikuti dosis pemeliharaan 200 mg/hari 2. Mengontrol laju ventrikel * Menurunkan laju ventrikel; digoksin atau amiodaron * Mempertahankan laju ventrikel yang optimal ; digoksin, beta blocker, CCB non-dihidropiridin 3._Mencegah tromboemboili : Antikoagulan oral atau parenteral ATRIAL FLUTTER Laju : Atrial : 250-350 x/menit; ventrikular : gepat atau lambat | rama : Biasanya regular tetapi dapat bervariasi Gelombang P :Gelombang flutter menyerupai saw-toothed appearance Interval PR : Bervariasi Durasi QRS : Biasanya normal (0,06-0,10 detik) Catatan : Atrial flutter biasanya merupakan pertanda awal dari penyakit jantung. Tanda dan gejala bergantung pada respon ventrikular. «_Prinsip penanganan sama seperti AF Medical Mini Notes - EKG Edition 39 Laju 1 150-250 x/menit irama : Reguler Gelombang P _ : Tidak terlihat karena tertutupi oleh gelombang T Interval PR : Sulit dievaluasi Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Catatan =: SVT biasanya berhubungan dengan konsumsi kafein, konsumsi _ nikotin, stres, atau cemas pada dewasa muda. Penanganan: @ Hemodinamik stabil: manuver valsava, carotid sinus massage, gagging, atau merendam muka dalam air dingin. @ Jika tidak berhasil dilanjutkan dengan injeksi adenosin. (linat alur takikadi dengan nadi) @ Hemodinamik tidak stabil | lakukan kardioversi. Info Penting: sebelum melakukan carotid sinus massage / manuver vagal, perlu kita melakukan auskultasi pada daerah karotis untuk mendengaér ada bruit pada karotis atau tidak. Jika terdengar bruit, jangan lakukan manuver vagal. PAROXYSMAL SUPRAVENTRIK TAKIKARDIA (PSVT) + PSVT juga kadang disebut dengan Paroksismal Atrial Takikardia (PAT). - PSVT adalah irama yang cepat yang timbul & berhenti secara tiba-tiba. 4 FEsaepenieeas Ha ieee E imams | pe i E E es ERE fad ace ce Laju 2 150-250 x/menit : rama : Reguler . | Gelombang P : Tidak terlihat karena tertutupi gelombang T | Interval PR : Sulit dieveluasi | Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Medical Mini Notes - EKG Edition 2 Catatan : * PSVT merupakan aritmia maligna yang disebabkan oleh karena mekanisme re-entri pada nodus AV. * Gejala Kinis bergantung dari tingginya laju jantung dan lamanya serangan. Serangan ringan berupa palpitasi atau serangan angina. Serangan berat berupa sinkop atau syok. »_Prinsip penanganan PSVT sama dengan SVT. ARITMIA VENTRIKULAR Aritmia ventrikular merupakan gangguan irama yang berasal dari bawah nodus AV. Laju : Tergantung irama yang mendasari lrama : Ireguler ketika PVC muncul Gelombang P : Tidak tampak pada PVC Interval PR : Tidak tampak pada PVC Durasi QRS : Memanjang (>0,12 detik), bentuk aneh Catatan : PVC biasa juga disebut sebagai Ventrikular Ekstrasistol (VES). VES dapat bersifat uniform atau multiform, bigeminy atau frigeminy atau quadrigeminy, couplet. PVC Occasional: hanya satu PVC yang terdapat dalam satu lead EKG. PVC Uniform (bentuk dari satu PVC sama dengan PVC lainnya) Medical Mini Notes - EKG Edition 4) PVC Mi (bentuk dari PVC bervariasi) - Medical Mini Notes - EKG Edition 42 Info Tambahan: Kapan PVC harus diwaspadai? . PVC yang sering 2. PVC yang muncul berurutan, terutama tiga atau lebih berturut-turut 3. PVC multiformis yang mempunyai tempat asal dan gambaran yang bervariasi 4. PVC yang jatuh pada gelombang T denyut sebelumnya disebut fenomena “R-on-I". Gelombang T merupakan satu masa yang rentan pada siklus jantung, sehingga PVC yang jatuh pada gelombang T kemungkinan besar akan mencetuskan terjadinya takikardi ventrikel Setiap PVC yang terjadi pada infark miokard akut Lea et ee eh ale Kompleks QRS > 0,10 detik. Tidak terdapat gelombang P, jika terdapat a P —_ tidak memiliki a gengan kompteks QRS | iN i We zi eee Laju : 20-40 x/menit | lrama : Reguler Gelombang P_ : Tidak ada Interval PR : Tidak ada Durasi QRS :Memanjang(>0,12 detik), bentuk aneh SSE eM ee ee eh ales aa EE Laju 141-100 x/menit rama : Reguler Gelombang P_ : Tidak ada Interval PR : Tidak ada Durasi QRS : Memanjang (>0,10 detik), bentuk aneh Medical Mini Notes - EKG Edition 43 aa R TAKIKARDI (VT) (MONOMORFIK) Kompleks QRS pada VT monomorfik memiliki bentuk & amplitudo yang sama | Laju : 100-250 x/menit lrama : Reguler Gelombang P : Tidak ada ‘ Interval PR : Tidak ada | Durasi QRS : Memanjang (>0,12 detik), bentuk aneh | Manifestasi Klinis: | Gejala penurunan curah’ jantung (ortostasis, hipotensi, sinkop, keterbatasan aktivitas, dan lain-lain). « VT monomorfik dapat bersifat asimptomatik walauypun pada umumnya VT yang berkepanjangan selalu menunjukkan gejala. « VT yang tidak ditangani dan berkepanjangan akan memburuk menjadi VT yang tidak stabil, seringkali menjadi VF. Catatan: Merupakan hal penting mengetahui VT dengan atau tanpa nadi untuk mengetahui perfusi ke jaringan masih bagus atau tidak. vil dapat beralih ke VF atau VT tidak stabil jika tidak ditangani. | Penanganan VF atau VT tanpa nadi lihat lampiran penanganan | Cardiac Arrest. Medical Mini Notes - EKG Edition “4 VENTRIKULAR TAKIKARDI (VT) (POLIMORFIK) |Bentuk kompleks QRS pada VT polimorfik memiliki bentuk dan | amplitudo yang bervariasi, interval QT normal atau memanjang. tE frosts Baier deapeaeeay Tapas eeeeee Sst f aE] seeeereerere ae sa: Pebsbeeet Laju : 100-250 x/menit | rama : Reguler atau ireguler | Gelombang P : Tidak ada 2 | Interval PR : Tidak ada Durasi QRS Memanjang (>0,12 detik), bentuk aneh Manifestasi Klini Secara khas akan cepat memburuk menjadi VT tanpa nadi atau VF ¢ Terjadi gejala penurunan curah jantung (ortostasis, hipotensi, perfusi yang buruk, sinkop, dll) « Jarang terjadi VT yang berkepanjangan. Catatan: « Merupakan hal penting mengetahui VT dengan atau tanpa nadi untuk mengetahui perfusi ke jaringan masih bagus atau tidak dan untuk menentukan findakan selanjutnya yang peru dilakukan. ¢ Strategi penanganan ventrikel takikardi tanpa nadi lihat lampiran nanganan Cardiac Arrest. |Irama ini merupakan bentuk yang tidak biasa dari VT polimorfik ‘dengan kompleks QRS berubah-ubah dan membentuk forsa | (kumparan) Laju : 200-250 x/menit rama : Ireguler Gelombang P __ : Tidak ada Interval PR : Tidak ada Durasi QRS : Memanjang (>0,12 detik), bentuk aneh Manifestasi Klinis: * Cenderung memburuk secara tiba-tiba menjadi VF atau asistol * Gejala yang khas penurunan curah jantung (ortostasis, hipotensi, sinkop, tanda-tanda perfusi yang buruk, dil) Catatan : Penyebab tersering adalah obat yang menyebabkan interval QT memanjang dan_ kelainan elektrolit seperti hipomagnesemia a Aktivitas listrik yang kacau terjadi tanpa adanya depolarisasi ventrikel atau koniraksi. Laju : Tidak dapat ditentukan lrama : Kacau Gelombang P idak ada Interval PR : Tidak ada Durasi QRS :Tidak ada Manifestasi Klinis: « Denyut nadi menghilang dengan dimulainya VF ¢ Jatuh pingsan, tidak dapat memberi respon « Megap-megap, sangat sulit bernapas, lalu berhenti bernapas ¢ Mulai terjadi kematian yang ireversibel Catatan : ¢ Tidak terdapat nadi atau cardiac output. Penanganan harus segera dilakukan. Strategi penanganan lihat lampiran penanganan Cardiac Arrest Medical Mini Notes - EKG Edition 46 PULS _- PEA juga disebut electromechanical dissociation (EMD) _- Pada monitor tampak aktivitas listrik namun nadi tidak dapat teraba _-_ Umumnya tidak seteratur irama sinus normal | _ Manifestasi Klinis: « Jatuh pingsan, tidak dapat memberi respon | Tidak ada denyut jantung yang dapat dinilai melalui palpasi | Catatan : Penyebab PEA >5H(Hipovolemia, Hipoksia, Hidrogen ion | (asidosis), Hipokalemia/Hiperkalemia, dan Hipotermi) dan 5T (Toksin, | Tension Pneumothorax, Tamponade jantung, Thrombosis Koroner, | Thrombosis paru} __Strategi penanganan lihat lampiran penatalaksanaan Cardiac Arrest. | | | Laju : Tidak ada | Irama Tidak ada | Gelombang P : Tidak ada | Interval PR : Tidak ada Durasi QRS idak ada | Manifestasi Klinis : tidak memberi respon | | Etiologi: akhir dari kehidupan, iskemia akibat banyak penyebab, gagal napas akut, kematian karena listrik, dan dapat menunjukkan pingsan jantung segera setelah defibrilasi sebelum dimulainya irama) spontan. | Catatan: e Alur penanganan lihat lampiran penatalaksanaan Cardiac Arrest ¢ Pastikan asistol yang tampak pada monitor merupakan True Asisfol. _(periksa apakah elektroda terpasang dengan baik atau tidak) Medical Mini Notes - EKG Edition 47 IRAMA JUNCTIONAL Daerah antara nodus AV sampai ke sebelum percabangan berkas his disebut atrioventrikular junction. Irama yang berasal dari AV Junction disebut irama junctional. Laju : 40-60 x/menit rama :Reguler Gelombang P_ : Tidak ada, ferbalik, tertanam, atau retrograde | Interval PR : Tidak ada, memendek, atau retrograde | | Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) | Laju : 61-100 x/menit rama :Reguler Gelombang P_ : Tidak ada, terbalik, tertanam, atau retrograde Interval PR : Tidak ada, memendek, atau retrograde Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Medical Mini Notes - EKG Edition 4B - Irama ini terjadi pada sel pacu jantung di berkas his. Jika laju >100x/menit disebut takikardia junctional. Jika laju jantung 61- 100x/menit disebut dengan irama junctional akselerasi. Jika laju | jantung <é0x/menit disebut dengan irama junctional. Laju : 101-180 x/menit rama :Reguler : Tidak ada, terbalik, tertanam, atau retrograde | Gelombang P Interval PR idak ada, memendek, atau retrograde Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Ee _ kompleks sinus yang diharapkan. Irama ini terjadi karena pengambilalihan fungsi pacu jantung (escape _ pacemaker) oleh AV junction akibat kegagalan nodal SA membentuk impuls. Pada irama ini, suatu kompleks muncul lebih lambat dibandingkan Laju : Tergantung irama yang mendasari lrama : Ireguler ketika irama escape beat muncul Gelombang P : Tidak ada, terbalik, tertanam, atau retrograde dalam escape beat Interval PR : Tidak ada, memendek, atau retrograde Durasi QRS Normal (0,06-0,10 detik) Medical Mini Notes - EKG Edition 49 PREMATURE NCTIONAL C TRACTION (PJC Laju : Tergantung irama yang mendasari a rama : Ireguler ketika PJC muncul | Gelombang P_ : Tidak ada, terbalik, tertanam, atau retrograde dalam PJC Interval PR : Tidak ada, memendek, atau retrograde | Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Gangguan Konduksi SINUS PA’ (ARREST) Nodus SA gagal untuk mencetuskan impuls beberapa saat dan kemudian lanjut mencetuskan impuls | Laju : Normal hingga lambat, ditentukan oleh durasi aa] frekuensi sinus pause/arrest) rama : Ireguler,terjadi ketika impuls berhenti/ arrest. Gelombang P : Normal kecuali pada daerah pause (arrest) Interval PR : Normal (0,12-0,2 detik) Durasi QRS Normal (0,06-0,10 detik) Catatan: Cardiac output mungkin berkurang sehingga menyebabkan sinkop atau pusing Medical Mini Notes - EKG Edition 2 ESE Laju "Normal atau lambat, ditentukan oleh durasi dan frekuensi blok SA irama \reguler ketika blok SA terjadi Gelombang P_ : Normal kecuali pada daerah blok SA Interval PR : Normal (0,12-0,2 detik) | Durasi QRS Normal (0,06-0.10 detik} Catatan: Cardiac output mungkin berkurang sehingga menyebabkan sinkop atau pusing BLOK ATRIOVENTRIKULAR DERAJAT 1 PE ES Loju : Tergantung irama yang mendasati lrama :Reguler GelombangP = Normal Interval PR: Memanjang (>0,2 detik) Durasi QRS : Normal (0,06-0,10 detik) Manifestasi Klinis: sanya asimptomatik Efiologi: obat-obatan ( Beta bloker, CCB non dihidropiridine, digoksin), refleks vasovagal, IMA inferior. Catatan: Biasanya blok AV bersifat jinak, tetapi jika disertai infark miokard akut, dapat mengarah ke defek pada atrioventrikular yang lebih lanjut, BLOK AV DERAJAT 2 TIPE | (MOBITZ !) Interval PR semakin lama semakin memanjang secara progresif hingga gelombang P terblok dan kompleks QRS hilang. Setelah beberapa saat, siklus ini terulang kembali. | | Medical Mini Notes - EKG Edition 51 a aa see : Laju : Tergantung irama yang mendasari irama :Ireguler P Normal Interval PR : Memanjang secara progresif hingga satu gelombang P terblok dan kompleks QRS hilang Durasi QRS Normal (0,06-0,10 detik} Manifestasi klinis timbul al bradikardia: * Sering asimptomatik © Gejala: nyeri dada, napas tersengal-sengal, penurunan kesadaran Tanda: hipotensi, syok, kongesti paru, gagal jantung kongestif, angina Catatan : Blok AV derajat Il mungkin disebabkan obat-obatan seperti beta bloker, digoksin, dan calcium channel blocker. BLOK AV DERAJAT 2 TIPE Il (MOBITZ I!) - Rasio konduksi gelombang P dibandingkan kompleks ars umumnya 31, atau 4:1 - Kompleks QRS biasanya memanjang karena blok ini melibatkan kedua bundle branch ae ae Loju ‘Atrial (biasanya 60-100 x/menit), lebih cepat dan ventrikular rama. : Atrial reguler dan ventrikular ireguler GelombangP : Normal, lebih banyak gelombang P dibandingken kompleks QRS Interval PR : Normal atau memanjang tetapi konstan Durasi QRS : Biasanya memanjang (>0,12 detik) Manifestasi klinis timbul akibat bradikardia: * Gejala: nyeri dada, napas tersengal-sengal, penurunan kesadaran « Tanda: hipotensi, syok, kongesti paru, gagal jantung kongestif. angina. Etiologi: Sindrom koroner akut yang melibatkan cabang-cabang pembuluh darah koroner kiri. Medical Mini Notes - EKG Edition 52 peste i feasts peapseietsp atta Laju : Atrial 60-100 x/menit, ventrikular 40-60 x/menit jika fokus junctional, <40x/menit jika fokus ventrikular rama : Biasanya reguler tetapi atrium dan ventrikel berkontraksi masing-masing tidak saling berhubungan satu sama lain GelombangP : Normal, dapat saling tumpang tindin dengan kompleks QRS atau gelombang T Interval PR : Bervariasi . Durasi QRS : Normal jika fokus junctional; lebar jika fokus ventrikular | Manifestasi Klinis, timbul akibat bradikardia: '¢ Gejala: nyeri dada, napas tersengal-sengal, penurunan kesadaran * Tanda: hipotensi, syok, kongesti paru, gagal jantung kongestif. angina *_Penanganan AV blok derajat 3 > pemasangan alat pacu jantung BLOK CABANG BERKAS (BBB) ae E = f i PepedeccissE _Laju : Tergantung irama yang mendasari lrama : Reguler Gelombang P_ : Normal Interval PR : Normal (0,12-0,2 detik) Kompleks QRS: Biasanya lebar (>0,12 detik) dengan tanda RSR’ Aritmia Pada Kondisi Lain Sindrom Sinus ick sinus syndrome) Sindrom sinus sakit merupakan kumpulan beberapa_ kondisi yang} menyebabkan gangguan fisiologis laju atrial. Penyebab utama sindrom ras sakit adalah fibrosis di_nodus SA sehingga nodus SA gagal mencetuskan Medical Mini Notes - EKG Edition 53 impuls secara normal. Biasanya kelainan ini sering dijumpai pada orang tua. Karakteristik: Mencakup sinus bradikardia, episode bradikardia, dan atrial takikardi, sinus arrest dan blok SA node. Sindrom Brugada Merupakan kelainan bawaan pada sistem elektrofisiologi jantung yang menyebabkan peningkatan fisiko pingsan dan mati mendadak. Penyebabnya adalah mutasi gen terutama gen SCN5A yang mengatur saluran No*. ui vs = ve Karakteristik: ‘© Elevasi segmen ST di sandapan V1 dan V2 (dapat juga di V3) yang menyebabkan kompleks QRS di sandapan tersebut menyerugai RBBB. je Elevasi segmen ST membentuk caved dan menurun sampai membentuk gelombang T terbalik. e__Meninggal mendadak disebabkan oleh VT polimorfik dan VF. Sindrom Long QT Merupakan kelainan kongenifal yang ditandai dengan pemanjangan interval QT |pada EKG. Kelainan ini dapat menyebabkan pingsan, henti jantung, atau meninggal mendadak akibat VT polimorfik / Torsades de Pointes atau VF, biasa dijumpai pada anak dan dewasa muda. Karakteristik: Pemanjangan Interval QT pada EKG yang diperoleh dengan cara menghitung interval QT corrected. Interval QTc memanjang jika >0,44 detik. | Merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan pemendekan QT |pada EKG. Kelainan ini dapat menyebabkan jantung berdebar - debar, pingsan, dan meninggal mendadak akibat VF. Karakteristik: Pemendekan Interval QT pada EKG yang diperoleh aman cara menghitung interval QT corrected. Interval Qic memendek jika< 0, 30 | detik. Medical Mini Notes - EKG Edition 54 Gambaran EKG lainnya See i Catatan: Pace maker spike merupakan penanda yang muncul pada EKG fen yang memilliki diat bantu pacu jantung [pace maker) Medical Mini Notes - EKG Edition 55 erubahan EKG yan ‘olit ¢ Hiperkalemia: Evolusi gelombang T hiperakut, pemanjangan interval PR dan pendataran gelombang P, serta pelebaran kompleks QRS. Pada akhimya, kompleks QRS dan gelombang T bersatu membentuk gelombang sinus, dan dapat terjadi fibrilasi ventrikel ¢ Hipokalemia: Depresi segmen ST,pendataran gelombang T.gelombang U ¢ Hipokalsemia: Pemanjangan interval QT e _Hiperkalsemia: Pemendekan interval QT Hipotermia * Gelombang Osborne, pemanjangan interval, sinus bradikardia, filbrilasi | atrium lambat; hati-hati terhadap artefak tremor otot Qbat-obatan: ¢ Digitalis: Kadar terapeutik menyebabkan perubahan segmen ST dan gelombang T pada sandapan dengan gelombang R tinggi; kadar toksik menyebabkan takiaritmia dan blokade konduksi; yang paling khas adalah PAT disertai blokade * Sotalol, kuinidin, prokainamid, amiodaron, antidepresan _ trisiklik? eritromisin, kuinolon, fenotiazin, berbagai obat anti jamur, beberapa antihistamin: Pemanjangan interval QT, gelombang U Penyakit Jantung yang lain ¢ Perikarditis: Perubahan segmen ST dan gelombang T yang difus. Efusi dalam jumiah banyak dapat menurunkan volfase dan menimbulkan electrical alternans. « _Miokarditis: blokade konduksi Gangguan paru ¢ PPOK: Voltase rendah, deviasi aksis ke kanan, peningkatan gelombang R yang buruk. Kor pulmonale kronik dapat menghasilkan P pulmonal dan hipertrofi ventrikel kanan disertai kelainan repolarisasi | '¢ Emboli paru akut: Hipertrofi ventrikel kanan disertai kelainan repolarisasi, blokade cabang berkas kanan. Sinus takikardia dan fibrilasi atrium merupakan takiaritmia yang paling sering ditemui Penyakit SSP « Inversi gelombang T yang difus dengan gelombang T yang selalu lebar dan dalam, gelombang U al Jantung Atlet | * Sinus bradikardia, perubahan segmen ST dan gelombang T yang} nonspesifik, hipertrofi venirikel kiri dan kanan, blokade cabang berkas kanan yang tidak lengkap, blokade AV derajat 1 atau Wenckebach, dan kadang-kadang aritmia supraventrikular Medical Mini Notes - EKG Edition 56 Bradikardia® 1D Bradikardia diartikan sebagai denyut jantung kurang dari 60 x/menit. O Seringkali bradikardi ringan dan tanpa gejala sehingga pada keadaan ini pasien tidak memerlukan terapi. Bradikardi merupakan suatu masalah bila telah menimbulkan gejala dan tanda akibat denyut jantung yang terialu lambat. Umumnya tanda dan geiale timbul pada denyut jantung <50 x/menift. O Geijala yang mungkin timbul: sesak napas, nyeri dada, pusing, kesadaran menurun, lemah, pingsan. Tanda _yang dapat teriadi: hipotensi atau syok, udem paru, akral dingin dengan penurunan produksi urin. Niloi kesesuaian dengan kondisi klinis, Heart Rate biasanya <50x/menit jika bradiaritmia Identifikasi dan atasi penyebab § Pertahankan patensi jalan napas, bantu napas jika periu 1 Oksigen (ka hipoksemia) IN identifikasi rama: monitor tekanan darah dan oksimetri BW Akses IV EKG 12 sandapan: jangan menunda terapi = Yao Apakah Bradiaritmia menyebabkan: Monitor 8 Tdok __ Hipotensiz = Penurunan kesadaran? observasi - Tanda syok?@ ——_- Nyeri dada iskemik? Dosis: ~ Gagaljantung akut? + Atropin IV: aes Dosis pertama: 0,5 mg Jika atropin tidak efekiif: Pacu jantung bolus, Ulangj setiap 3-5 franskutan,atau Dopamin drips, atau Epinefrin menit. Maksimum 3 mg drips Dopamin IV drip: 2-10 } mcg/kgBB/menit Perkembangan: Epinefrin IV drip: 2-10 0 Konsultasi ahii meg/menit 0 Pacu Jantung Transvena Medical Mini Notes - EKG Edition S7 Takikardia merupakan aritmia ean denyut janitor lebih dari 100 x/menit. Takikardi biasanya menimbulkan gejala klinis pada kondisi yang ekstrim dan sering kali pada aritmia dengan denyut jantung lebih atau sama dengan 150 kali per menit. Klasifikasi Takiaritmia: Takikardi dengan kompleks QRS Takikardi dengan kompleks QRS sempit (< 0 ,12 detik) lebar (> 0 ,12 detik) Sinus takikardia Takikardi venirikel (VT) Fibrilasi atrium Fibrilasi ventrikular (VF) Flutter atrium Takikardia pre-eksitasi (WPW | Re-entri nodus AV syndrome) Supraventrikular Takikardi Irama pacu ventrikel Takikardi atrium | Takikardi dimediasi jalur aksesoris Multifocal atrial tachycardia Junctional tachycardia Ke ingan Pada Bagan Algoritme Takil ngan nadi O Keterangan Kotak 4: Adenosin dapat diberikan sebagai terapi pada kotak 4 jika penderita | dengan denyut nadi < 150 serta tidak ada disfungsi ventrikel kiri, tidak | ada hipoiensi sambil mempersiapkan kardioversi. | O Keterangan kotak 6: | Pemberian adenosin pada kotak 6 dilakukan hampir menyerupai terapi | pada PSVT, yaitu 6 mg bolus, dan dapat dilanjutkan dengan 12 mg. Dalam memberikan terapi adenosin pada takikardi dengan kompleks | QRS lebar, sebaiknya sudah tersedia defibrilator. | Keterangan dosis obat: | Obat-obatan infus anti aritmia yang dapat diberikan adalah: | ™@ Procainamide dengan dosis 20-50 mg/menit sampai aritmia terhenii. terjadi hipotensi, durasi QRS bertambah panjang >50%, atau dosis | maksimum 17 mg/kgBB sudah diberikan. Dosis rumatan diberikan | sebanyak 1-4 mg/menit. Procainamide jangan diberikan jika terdapat gagal jantung kongestif atau interval QT memanjang. @ Amiodaron dengan dosis pertama 150 mg diberikan dalam waktu 10 menit, dosis rumatan sebesar 1 mg/menit selama 6 jam. ™@ Sotalol diberikan 100 mg (1,5 mg/kgBB) dalam 5 menit, jangan diberikan jika terdapat interval QT yang memanjang. Medical Mini Notes - EKG Edition 3 ALGORITME TAKIKARDI DENGAN NADI¢ Nilai kesesuaian dengan kondisi Klinis Heart 4 Rate biasanya > 150x/menit jika takiaritmia Identifikasi dan atasi penyebab: Jaga patensi jalan napas; bantu napas jika diperlukan 0 Oksigen (jika hipoksemia) 0 Identifikasi irama, monitor tekanan darah dan oksimetri — Apakah Takiaritmia Synchronized cardioversion eo 0 Perlimbangkan sedasi Hipotensi? Ya O Jika kompleks QRS sernpit Penurunan kesadaran? dan reguler, per- Tanda-tanda syok? fimbangkan adenosin Nyeri dada iskemik? Gagal jantung akut? gooo0o0q0 0 Akses IV dan EKG 12 sandapan Tidak jika tersedia 0 Pertimbangkan adenosin. a Hanya jika kompleks QRS reguler QRS lebar Ya dan monomorfik >0,12detik © ———~ O Pertimbangkan _infus _obat = ontioritmia 0 Pertimbangkan konsulfasi ahii | Tidak Akses IV dan EKG 12 sandapan jika tersedia % Manuver Vagal Adenosin (jika kompleks QRS teratur) Beta bloker atau CCB Pertimbangkan konsultasi ahii oooag Medical Mini Notes - EKG Edition 59 Tne - Circulation =» menilai denyut nadi =» denyut tidak ada == mulai | kompresi dada. - Airway == membuka & mempertahankan jalan napas untuk membantu ventilasi dan memperbaiki oksigenasi tubuh.< head tilt, chin lift, atau jaw thrust pada pasien dengan trauma servikal. - Breathing == membantu mempertahankan oksigenasi yang adekuat. Simplified Adult BLS Medical Mini Notes - EKG Edition ro) Ringkasan Umum Bantuan Hidup Dasar’” i] Rekomendasi = | Dewasa Anak Bayi iE Tidak Sadarkan Diri | Tidak ada | napas atau Pengenalan | oe na Tidak bernapas atau gasping Awal i (misainya gasping) Tidak teraba nadi dalam 10 detik (hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan) Urutan BHD CAB (Circulation — Airway — Breathing) _ Frekuensi Kompresi minimal 100 kali per menit Minimal 1/3 diameter | Minimal 1/3 diameter i anteroposterior anteroposterior pics en dinding dada dinding dada (sekitar 5 cm /2 (sekitar 4 cm/ 1,5 inch) inch) Recoil Recoil sempurna dinding dada setelah setiap kompresi. Dinding Untuk penolong terlatih, pergantian posisi Rompresor setiap 2 Dada menit Interupsi Interupsi kompresi seminimal mungkin Kompresi Interupsi terhadap kompresi tidak lebih dari 10 detik Head filt, chin liff Jalan Napas Jaw thrust pada kecurigaan trauma leher — hanya oleh tenaga kesehatan Kompresi 30:2 (1 atau 2 30:2 (1 penolong) 30:2 (1 penolong) penolong) 15:2 (2 penolong) 15:2 (2 penolong) Jika penolong tidak terlatih, kompresi saja Pada penolong terlatih tanpa alat bantu napas lanjutan berikan 2 kali napas buatan setelah 30 kompresi. Bila Ventilasi | terpasang alat bantu napas lanjutan berikan napas setiap 6- . 8 detik (8-10 x per menit) Penderita ROSC, napas diberikan setiap 5-6 detik (10-12 kali per meni) Pasang dan tempelkan AED sesegera mungkin Defibriasi Interupsi kompresi minimal, baik sebelum atau sesudah kejut listrik. Lanjutkan RJP, diawali dengan kompresi segera setelah l kejut listrik. Medical Mini Notes - EKG Edition 61 Henti Jantung adalah suatu keadaan dimana sirkulasi darah berhenti akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara | efektif. Secara Klinis, henti jantung ditandai dengan tidak adanya nadi dan tanda-tanda sirkulasi lainnya. Henti jantung dapat disebabkan oleh 4 irama: - Fibrilasi ventrikel - Takikardi ventrikel tanpa nadi - PEA (Pulseless electrical activity) | - Asistol Tindakan Defibrilasi Pada Henti Jantung - Pasien dewasa dengan VF atau VT tanpa nadi diberikan energi kejutan 360 Joule pada defibrilator monofasik, atau 200 Joule pada defibrilator bifasik. - Pada anak, energi kejut diberikan dengan dosis 2-4 joule/kgBB dan tidak melebihi energi yang diberikan kepada penderita dewasa. - Penggunaan defibrilator untuk tindakan kejut listrik tidak diindikasikan pada pasien dengan asistol atau PEA. | Obat-obatan Pada Henti Jantung: | - Epinefrin lV / 10: dosis 1 mg diulang setiap 3 hingga 5 menit. | - Vasopressin IV/IO: dosis 40 unit. Vasopressin hanya diberikan | satu kali saja sampai RJP selesai. - Amiodaron IV/IO: dosis awal 300 mg/bolus, dosis kedua = mg. - Lidokain dapat digunakan bila amiodaron tidak ada, dosis | awal lidokain 1-1,5 mg/kgBB IV/IO, diikuti 0,5 —0,75 ma/ko88 | sampai dosis maksimal 3 mg/kgBB. | Keterangan: = Intra vena 10 = Intra osseus Medical Mini Notes - EKG Edition 62 ALGORITME HENT! JANTUNGS ~ - Pasang akses IV / 10. - Epinefrin fiap 3-5 menit - Pertimbangkan alat bantu jalan napas lanjut - Perfimbangkan olat | Atasi penyebab yang reversibel i ka tidak ada tanda-tanda kembaiinya sirkulasi spontan (ROSC), ke kotak 10 atau 11. Jika = ROSC, ke ee Pasca Henti Jantung Medical Mini Notes - EKG Edition 63 Kembalinya sirkulasi spontan Retum of Spontaneous Circulation (ROSC) alia + “ Optimalkan ventilasi dan oksigenasi - Pertahankan saturasi O2 94% - Pertimbangkan penggunaan alat bantu jalan napas lanjut dan capnography -Jangan hiperventilasi + Atasi fapetenl @ Sistolik < 90 Sante) = Bolus IV /1O - Infus vasopressor } -Caripenyebab - EKG 12 sandapan ALGORITME PERAWATAN PASCA HENTI JANTUNG” ts Pertimbangkan Tidak ‘Mengikutl instruksi? | hipotemia * a Ya renee, R jeperiast! en ae Ya STEMI atau kecurigaan besar IMA Sa [Tidak Advanced critical care Dosis / Penjelasan: | 1. Ventilasi / Oksigenasi - Hindari frekuensi berlebihan (10-12 x per menit) - Target SpO2 > 94%, Pet CO2 35-40% 2. Cairan IV bolus - 1-2 liter NaCl 0,9% atau RL, untuk mencetuskan hipotermia dapat diberikan dengan suhu 4°C 3. Pemberian inotropik - Epinefrin (0,1 - 0,5 mcg/kgBB/menit) - Dopamin (5-10 meg/kgBB/menit) - Norepinefrin (0,1-0,5 meg/kgBB/menit) 4. \dentifikasi faktor pencetus terjadinya henti jantung (5H dan 51) Medical Mini Notes - EKG Edition “ Algoritme Tata Laksana Hipotensi, Syok, dan Edema Paru Akut* Tindakan pertama Serer) Bradikardi O2dan intubasi | | Berkan: atau Takikardi, Jka periu 1 Cairan ‘ihat algoritme Nitrat SL © teres bersangkutan Furosemid 1V0.5-| | m Cairan spesik 1 mg/kgBB : Morfin IV 2-4mg | | Pettimbangkan: Tentukan tek. 1D<70mmHg || 1D 70-100 mmHg TD 70 - 100 mmHg darah, lanjut Tanda/gejala || Tanda/gejala syok || Tanda/gejala syok ke tindakan lini © kedua Tindakan Lini Kedua 1 Nitrogiiserin / nitrat bila TD > 100 mmHg @ Dopamin bila TD 70-100 mmHg dengan tanda syok §_Dobutamin bila TD 70-100 mmHa tanpa tanda syok Pertimbangkan diagnostik dan terapi lanjut: - Temukan penyebab lain - Tambahan prosedur diagnostik - Kateterisasia. puimonal - Angiografi dan intervensi koroner - Tambahan obat-obatan - intraaortic ballon pump Bedah Medical Mini Notes - EKG Edition ‘ 65 sPIPEUUe4U! / YOPUD! OMI5) V/ IWalSN / 166uy ons wn (iwais) IW 184918 1s yysouBnIp uoU | BuDquioje6 / joys! ;odop19} YABUNW JOBUDS ‘sWDUIP {polio} UP|BuNW jOBubS :uDg gaa uewBes 1s UDYEgnied nEYD |DUION 1 Bupquio}e6 isieaut Noy !sexdop 1s BUND NDJD NUDG NOJD |SCABL’ LS updppups Z1 Oya oy (yueW OE>) a]QDHOd ADI-x Js9YO DSAHOd F wasyGo.iu [SDINBOOY 'F {1J01)49J0 “OHIOU DOIPID OS{NOd upBuep Bubinyieq YOPI} OP!HP HEAU D>}f AI UIHOW {SOIPUIDIJUOY HDD !4yHOULCY sIP}9 doy6U07 Abids nyo jonBuyqns UYOsIBO1}IN YOUD19} 8 OASIS BUA Jd UDP SISEULUOUY . 1 d (swa uDxYEqip WN}eq oxI{) Buu ¢ze-09 | UUIdsy AI $0840 Buosbg . . . }OWU/y UOBISIO HDIS 9646>20 IBDINIOS OE HA DPUD} 19D U96)54o |sPAN|Ds |SDNJDAS :pieBes gq WaWp DUDSY/O}DL, (quew 01 >) p1e6es a3 upjoyUs AINJOUUAY SIPIES SAVE “JO}ASOY OIA sISJOUUAY UDANYD| UAB OIC IWALS UDJOMOJEd YNYUN DADP JOquUNS IsDSIGOWeLU sfuDY NInyIp BUDA jrIOs YOWINY, sIpaw Wy UBBUEP DWDLed }1]U0¥ UP JOSUO NOM JOD {P15 YOUN UDY!SOUUOJUT| |SDA9B LS OPO OIF :UOdOpubS Z| 93 BuDsod ‘opp D4 UIJOW UDP ‘UUEsOy!U ‘U@BIsxo UDG UDYXNHEdIP Of UDP UyIcso UDANEg ISOIUQYEP UOP dry UEANAP|EW ANIUN UIP UDYADIs ‘Ogv UOAND| “4O4UOW, {PIS YOUN UEdDIsIed UP sSWa UDUDSYD} DID} UDP UDID|IUEd U_JU] NYO DJWas} OPPdey yous Wo;dUN|S {ND J9UOIOH WOIPUIS DUDS}D7] DO] SwuyWOb|y Medical Mini Notes - EKG Edition da mowjoy upBuep up){6upjnd|p jodop >104u} NDI w99}5] 1piINg BPH OPH OAT (unD4s) sonqiyu) eso49NPe1 VOD OWH Hh gay /s0y1q1UUI IOV JsopUI 1DASOs UID] {db194 upp ‘upodey ‘uyjdso UDynfuD] ‘Onis SAyDIS IOUN “‘soyuounseg Gunns Ip joMDY {1DULLOUGD jISDy poquiow s{GojoIsy nD4o jJsoAuy YoU sISoUBDIP UDDIIISUEd UDDS|HOUIEd uluodoy, uDjpxDuIUEd O DIWO Ys) upBuap Jonses BUDA aquIDUIp Oya UDYOgNIed 166uy, osu sjuyy UDIOQuUIDg {uo Og > (s1syOUNY) ‘2uUy) 2!290U Of 100p oBIDL (19d) @tuy UOoHog of 100p 406101 DIll/ AGS suoyxBuquied JeiBopido|a :upx6ubquiljied m [DIC J0HO|g JO :UDABUOQuIeg . . yoBiny (HMW1 NEI H4N) UEdeH upesyBOyIN “4eJU@d UDP UElsod, ju UDEpEe UD_PHEY UOAN|UEYP 1doJ9} UU UIq2] ADJ NyDS yodDp19), {{SD>{]PUI |>S@s UBYDQuID} {D104 !O]|NW asnpedes |6oy04s yisbauy ou sysouBoIp so} uDxSuDquied 1 6unjup{jo606 opupy-ppury mw NUNUOY 1s UoWBes NODIS AOPI, ALUDUIPOWOH Buyojuow / Oya 16u0IN_O AA Ipoh, Euinf 71> woyduns josuE_ (uluodoy, ynsouns9, ) joes dojouew / Buojnieq Is se Jex10W 9D/pIDD UDSHNoWed O J8}0101 [POP LOAN {Ub 4Ny_] 'B JONES BUDA >If [UIP JSDAUL 1snpedes ppuny unBuor ubjOMbIed joduey / yun Ud 16ayoys UDyxBUDquIeg ||66uy Or)s) ‘ysp>IpUL 48049 0 [SUP UDYBUDquyyod ua!sod npyp yoxGujuow ujuodosy Ionses UDYDqUIDy DUDSDIDID} IDIAW 7 dition EKG Ei Medical Mini Notes ghitung dosis obat dengan menggunakan Syringe Sediaan vial dopamin 200mg / 5cc setara dengan 200.000 meg / Scc. 1 mg = 1000 meg (dosis syringe pump adalah mcg) 1 vial dopamin Sec ditambah dengan 45cc D5% hingga menjadi 50 cc. Sekarang konsenirasi tiap cc adalah 200.000/5 = 4000 meg /-cc. Rumus: Dosis Dopamin x BB x 60 menit Konsentrasi tiap cc Misalnya: BB pasien 40 kg, membutuhkan dopamin 10 mcg/menit. Maka: 10 x 40x 60 = 6 cc/jam 1. Price, Sylvia A. 2006. Anatomi dan Fisiologi Jantung dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses penyakit edisi 6. Jakarta: EGC 2. Jones, Shirley A. 2005. ECG Notes Interpretation and Management Guide. Philadelphia: F.A Davis Company. 3. Prof. Dr. Peter Kabo PhD, Sp,JP, MD. 2011. Bagaimana menggunakan obat-obat kardiovaskuler secara rasional. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 4. Malcolm S, Thaler. 2007. The Only One EKG Book You'll ever need. Fifth edition. Lippincott William & Wilkins 5. Dr. Surya Dharma, Sp.JP, FIHA. 2009. Pedoman Praktis sistematika Interpretasi EKG. Jakarta: EGC Perhimpunan Dokter Spesialis kardiovaskular Indonesia. Bantuan Hidup Jantung Lanjut ACLS Indonesia Edisi 2013. Jakarta: PERK! : Perhimpunan Dokter Spesialis kardiovaskular Indonesia. Bantuan Hidup Jantung Dasar BCLS Indonesia Edisi 2013. Jakarta: PERKI Ka nm Medical Mini Notes - EKG Edition 6B

You might also like