LAPORAN KASUS
PREPARASI MINIMAL PADA PEMBUATAN GIGI TIRUAN
CEKAT DENGAN FIBER REINFORCED COMPOSITE
(FRC)
Dalam praitek sering kali dotter gigi inadapkan pada pasien yang kenilangan gigi anterior dan ingin segera cituatkan
ig truan karera alasan esteik. Gig truan yang dbuat tisa borupa gigi trvan sebagian lepasan (GTSL) atau gil titan cekat
(GTC), Pada GTSL. adanya plat pads palatum meryebabkan rasa lidaknyaman, solain ly pesion setiap kali harus Duka pasang
‘ig tian kembali sehingga cukup merepotian. Oleh Karena itu pada umumnye pasien ingin dibuatkan GTC dan hal ini memang
‘sesuai dengan incikasi GTC. Hal yang menjadi pertmbancan pada pemouatan GTC adalah pengasahan permukaan gigisecare
eselurunan Diz akan dibuat desain ful crown.
Pade perkembangan desain GTC ada desain yang disebut resin bonded bridge atau adhesive bridge yaitu GTC yang
create hl crown desion
ln Foxed Partial Dentures design's development. there is design called resin bonded bridge / adhesive bridge tat is: Fixed
Partial Dentures made in abument which are the preparation orly palatal part and attached micromechanicaly between metal
eng retain ant preparation tooth
‘A 22-year-old femal palient who came to the cinic Prostodonsia RSG Prot. Soedomo UGM lost her upper left central
incieve. In this case sho got faed prathesis made with maierial fer reinlorced composites.
The mating of ondge based on FAC materal can De mace airecly ancinairedty. In this paper tne making of FRC ondge
will be made indirectly by using artical composite as ponte.
Good aesthetic for the female patient above appeared in the result. After 2.month control / checking by dentist it showed
ro discoloration and the patient was satisfid by her performance. Gingival tissue sorraunding is noxmal. Maj Ked Gi; Juri 2010;
171): 15.48
Key words: resi bonded bridge, ibe reinforced composie anterior tooh
PENDAHULUAN hanya melibatkan gig) terdekat dari area kehilangan
9'g| Sehingga penghilangan plak mudah cilakukan-*
Jiu gigi tiruan cekat adalah iimu penge- ‘Ada berbagai ipe ggi truan cekat (bridge),
tehuan dan ketrampilan untuk menggantiken satu
atau lebih gigi hilang dengan suatu gigi tiruan yang
Giiekatkan secara tetap pada gigi asli yang masih
ada." Keuntungan utama dari pembuatan gigi tiruan
ccekat adalah merupakan suatu bagian cekat dari git
geligi yang tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien
deri rongga mulut. Fembuatan protesa ini biasanya
12
i antaranya resin bonded prosthesis yaitu gigitiruan
‘cekat untuk menggantikan satu atau dua gigi yang
hilang dengan mengandalkan ikatan resin dengan
reparas’ gigi yang minimal. Metode ini pertama kali
ikenalkan oleh Rochette untuk melakukan fiksasi
igi yang goyah karena keleinan periodontal dengan
‘menggunakan logam yang disementasikan padaMaj Ked Gi Juni 2010; 17(1): 15-18
permukaan palatal?
Metode Rochette hampir sama dengan Mary-
land Bridge yang diterapkan pada gigi anterior de-
‘agan bagian logam yang berfungsi sebagai retainer
@iberi baberapa lubang, sedangkan Maryland bridge
agian sayap merupakan logam dapat digunakan
‘pada gigi posterior maupun anterior.*
Resin bonded prosthesis mempunyai keun-
‘tungan lebih efisien, menggunakan teknik etse asam
dan mudah memasangnya. Indikasi pada pasion
resin bonded prosthesis adalah kondisi gigi normal,
tidak perlu dipreparasi terialu luas, pasien dengan
igitan ringan, misainya gigi depan’ open bite, edge
to edge. Indikasi yang paling spesifik adalah bagian
‘email sebagai retainer masin dapat dietsa seningge
retensi yang diperoleh cukup kuat. Kontra indikasi-
nya adalah pasion yang mempunyai kebiasaan kero!
(oruxism), pada pasien ini banyak gorakan horizontal
can lateral karena resin bonded prosthesis mempu:
ryai resistensi yang lemah terhadap gerakan terse-
but.
Keuntungan resin bonded prosthesis meng:
gunaken restorasi iketan resin adalah pengurangan
‘igi yang dipreparesi minimal tanpa menggangou
centin dan pulpa, tidak diperluken anastesi dan tan-
pa retraksi gusi, seria mengurangi biaya.®
Selain itu preparasi hanya melitatkan permu-
kaan palatal atau lingual saja, sedangkan estetis gigi
bagian bukal atau lebial tidak terpengaruh.> Hal yang
perlu ciperhaiikan adalah resin bonded prosthesis
anya digunakan untuk daerah tanpa cici yang tidak
terlalu lebar, maksimum dua gigi yang hilang, gigi
depan sebaiknya menggunakan dua sayap supaya
protesa gigi stabil”
Metode dan bahan material uniuk menggan-
‘skan gigi yarg hilang selarang ini banyak dan ber-
variasi di antaranya fiber reinforced composite.* Ma-
jal ini terdii dari dua jenis bahan kompost yaitu
komposit fiber untuk membentuk kerangka dasar
dan komposit hybrid atau microfil untuk membentuk
permukaan lapisan luar. FRC merupakan kombinasi
antara fiber dan matriks resin.
Bahan dan material ini memiiki kekuatan
yang tinggi can wana yang dapat disesuaikan de-
gan gigi, proses pembuatannye cukup mudzh serta
waktu yang dperlukan lebh singkat dibandingkan de-
gan penggunaan logam. Fiber reinforced composite
merupakan salah satu jeris bahan yang menggune-
kan fiber untuk memperkuat komposit. Selain tu fiber
ipergunakan untuk memperkuat bahan resin akriik,
Plastik, atau polycarbonate. Adhesi antara glass f-
berdan polimer diperkuat dengan silane sebagai be-
han pengikat. Fiber reinforced composite merupaken
salah satu bahan relative baru dalam kedokteran isi.
Dalam perkembangannya di kedoktoran gigh
taatkan sebagai mahkota gigi (crown), inlay dan on-
lay, serta post core endodontik*
Kerugian perawaten gigi menggunakan resin
ISSN: 1978-0208
bonded prosthesis logam diantararya adalah: kon-
binasi material yang ‘erlalu kontres antara logam
dengan porcelain, kekuatan bonding rendah dan
ketzhanan selama pemakaian kurang baik.” Fiber
reinforced composite memiliki beberapa keuntungan
Gibendingkan dengan menggunakan loam, yaitu
preparasi gigi lebin sedethana, cukup dipreparasi ti-
is pada permukaan email yang akan dietsa. Pada
tipe menggunakan logam ciperlukan bentuk pre-
parasi yang lebih rumit, misalnya dengan diberialur
sandaran oklusal atau vertical stop."
LAPORAN KASUS
Seorang pasien wanita usia 22 tahun daiang
ke Klinik Prostodonsia RSGM Prof Soedomo UGM
Karena kehilangan gigi insisivus sentral kiri atas
yang dicebut 1 tahun yang lalu akibat kecelakaan
kerja. Kelunan utama, pasien merasa malu dengan
penampilannya sehingga ingin dibuatkan gigi tivan
cekat yang bague dengan waktu peravatan yang
singkat (gambar 1).
Pada kuniungan pertama dllakukan pemerike
saen subyektif dan obyekti, penentuan warna serta
pemeriksaan rontgen foto terhadap pasien. Dilaku
kan Scaling dan polishing serta DHE (Dental Health
Education), kemudian dilakukan pencetakan model
studi / medol diagnostik menggunakan sendok cetak
no 2.
Model studi dipakei untuk _mempelajari
keadaan gigi pasien, menertukan desain preparasi
igi penyangga dan mempelajari Kontak oklusi dari
pasien. Selanjutnya membuat gigi artfisial dari kom-
posit (gambar 2). Gigi artifsial yang tolah dibuat dan
Sipersiapkan sebagai pontik. dipasang dan difksasi
pada model diagnostic dengan mempemnatixan ok-
lusi ternadap gigi antagonisnya. Selanjuinya dbuat
gambar garis pada bagian palatal pontic dan gigi
abutment untuk merencanakan bentuk preparasi
yang akan dibuat (gambar 3), kemudian dilakukan
pencetakan dengan putty pada bagian palatal dan
insisal pontik dan gigi abutment, Pencetakan dengan
putty ini dipakai sebagal indeks (gambar 4).
Pada Kunjungan kedua dilakukan preparasi
elas Ill dan pembuaten groove paca gigi abutment ai
agian mesial dan permukaan palatal pontik dengan
kedalaman 2 mm dan lobar 2 mm tanpa molibatkan
dinding labial. Gigi artisial kompost yang dipakai se-
bbagai pontik dipreparasi berbentuk slot dengan keda-
laman dan lebar 2 mm (sesuai dengan desain yang
Girencanakan pada siudi model). Kemudian diaku-
kan aplikasi etsa dengan asam fosfat gel 37% pada
permukaan email yang dipreparasi setelah 15 detik
Gibilas dengan air, lal dikeringkan. Pada gigi abut-
ment aplikasi bonding pada daerah tersebut dengan
penyinaran selma 20 detik, Bahan bonding ini akan
memibentuk perlekatan secera mekanis dan kimiawi
3Aditya AS. dkk: Reparasi Minimal Pada Pembuatan Gigi Tiruan
antara permukaan gigi dengan FRC. Gi artisial &-
letakkan pada index putty yang telah dibuat lalu dipo-
sisian dalam mulut, flowable kompost dinjeksiken
pada daerah interproksimal dan disinar, hal ini untuk
mengurci letak / posisi pont. Setelah index puty
lepas, flowable Komposit dinjexskan pada caeran
interpecksimal dan disnar, hal ii untuk mengunci le-
tok stau posis! ponti. Setslah incoke putty Slepas,
fowable komeost dinjeksixan ke dalam kavites
palatal Aber yang telah dlumuri bonding dan kom
posit dictakian dan ditekan dalam groove tambaf-
kan komposit sehingga mengisi sluruh groove dan
Gambar 1: Kondisi awal pasien
Gambar 3: Perouatan garis preparasi pada
‘model diagnostik
ISSN: 1978-0206
dilakukan penyinaran menyeluruh, dilakukan koreksi
dan penghalusan dengan menggunakan composite
finishing bur.
Kontrol setelah 2 bulan pemesangen, di-
lakukan pengamatan Kiinis. Hasil pengamatan Kiinis
menunjuckan bahwa resin Donded prosmess de-
gan bahan FRC masin melekat pada gigi-agi p=
nyengga cukup kuat dan estetis masih tetap beik
Resin bonded prosthesis dengan bahan FRC memi-
Wiki warna yang sesuai dengan warna gigi sehingga
Pasien merasa lebin percaya dil karena igi tiruan-
nya terinat seperti gigi ast (gambar 5),
Gambar 4: Pembuatan indeks putty
‘Gampar 5: Hasil akhir
“Maj Ked Gi. Juni 2010: 17(1): 18-18
PEMBAHASAN
Pembuatan gigi tiuan pada kasue kehila-
fagan gigi anterior, lebih mementingkan estetk, hal
ini disebabkan karena gigi anterior merupakan un-
ssur yang paling dominan ketika tersenyum sehingga
kehilangan dan kelainan gigi anterior seperti adanya
skolorsasi, maiposisi, bentuk gigi yang abnormal
menyetabkan sesecrang menjadi rendah iri.”
Rosin bonded prosthesis yaitu gigi tiuan
‘cekat untuk menggantikan satu atau dua gigi yang
hilang dengan mengandaken ikatan resin dengan
preparasi gigi yang minimal. Konsep preparasi mini-
‘mal teniunya tidak mengurangi retensi dan kekuatan
restorasi telapi dapat meryelamatkan gigi yang se~
hat terutama dengan keadaan igi-gigt penyangga
yang masih bagus anatominya.
Pada kasus kehilangan gigi incisivus central
aias dibuat bridge dengan bahan fiber reinforced
composite (FRC) dengan mempertimbangkan be-
berapa sifat dari FRC antara lain: jidak korostt, estetis,
agus, lebih huat, translusen, dan mudah direpara:
's. Seain itu menurut Wijen keuntungan pemakai-
an FRC dibandingken dengan logam yaitu preparasi
gi minimal, cukup hanya permukaan emai yang
akan dietsa, sedangkan preparasi pada tipe logam
perlu oven alur, sandaran oklusal atau vertical stop.
ini juga sesual dengan pendapat Dharmé
jika gigi yang akan diproparasi hanya momerlukan
sedikit modifikasi, maka preparesi dilekukan semi-
imal mungkin hanya pada permukaan email yang
‘akan diveri resin komposit, Keuntungan lain jeringan
Gigi yang di preparasi minimal, yaitu memungkinkan
Waktu pengeraan lebin singkat, dan rasa sakit alau
ngilu ringan.”* Resin komposit mempunyai kexuatan
‘cukup taik dan permukaannya dapat dipoles sampai
alus sehingga dapat digunakan sebagai restoras|
Gigi anterior dan posterior.
Pembuatan bridge (resin bonded prethesis)
dengan bahan FAC dapat dilakukan secara langsung
yall mulai dari pembuatan pontik sampai pemase
Agannya dilakukan langsung dalam mulut pasien
an secara tidak langsung yaitu menggunakan gig!
artfisial komposit sebagai pontik. Pengerjaan secare
tidak langsung dengan gigi artifisial mempermudah
serta menyingkat waktu pemasangan GTC.
-00_
ISSN: 1978-0206
KESIMPULAN
+. Konsep preparasi minimal dengan behan FRC.
tidak menjacikan retensi berkurang dan me-
lemahkan kekuatan restorasi, tetapi dapat me-
nyelamatkan jaringan gigi yang sehat.
2. Pembuatan gigi tiruan cekat dengan bahan FRC
merupakan ellematit perawatan dengan waktu
yang singkat serta hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Martanto P: lInu Mahkota dan Jembtan, lid 1, Eaisi
ko-2, Penerbit Alumni, Bandung, 1965.
2. Zhang F: Bridge, htip/ipke nmu.edu.colcoursepauts:
uiflashi4-1-2d sy Google, 31 Desember 2008.
3. Valittu PK: Resin-Bonded, Glass FiberReinfowed
Composite Fixed Parial Dentures: 2 Clinical Study, J
Prosthet. Dent, 2000; 84 (4):419-418
4. Comspan AD: Bond Sirenghtof Maxilary Anterior Base
Metal Resin Bonding Retainers wih Different Thick
ness, J Prosthet. Dent, 1994; 78: 281-286.
Hadijoro BS: Attormati Perawatan Kehilangan Gigi
Gengan Resin Bonded Prostnesis, Kumpuian matalah
limish FKG Ul, 2001: 1-6,
6. Wood MW, Thomson VP, Rombere, & Morisson GV:
Resin Bonded Fixed Partial Denture |. Proposed Sian-
darcized Critetia for Evaluation, J, Prosthet Dont, 1996:
79: 363-367.
7. Pegoraro LF & Barrack G: A Comparison of Bonding
Strenght of Achesive Cast Restoraton Using Different
Bonding Agent and Luting Resins, J. Prosthet. Dent,
1987: 67: 139-138.
@ Shuman IE: Replacement o! a toon with Fiber-Rein-
loroed Direct Bonded Restoration, Gen. Dent, 2000: 48
ig: siesi8,
8. Garoushi $ & Vall P: Fiber Reinforced Composites in
Fixed Partial Dentures, Libyan J. Med, 2008: 1 (1): 73
82,
40. Giordano R: Fiber Reinforced Composite Resin Sys
tems, Gon, Dent, 2000; 48 (3) 244049.
111. Wilen P: A Macttied Technique for Direct, Fiber-Rein-
‘orced, Fesin-Bonded Bridges: Clincal Case Reports,
J. Gan Dent 4s80c, 2000; 66: 367-371
12, Dharma RH: Veneer, PT. Dental Litas Meditama. Ja
‘aria, 2000.
19. Frelich MA, Meiers JC, Duncan JP. & Golcberd Al: FE:
ber Reinforced Composites in Clinical Dentistry. Quin-
essence Publahing Co, Ilincis, 2000
14, Freudenthaler JW: Bond Strenght of Fiber Reinforced
Composite Bars for Orthadontic Attachment, Am J Or-
thog Dentofacal Ortop. 2001; 120: 648-603.
18