You are on page 1of 14

Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 19 No.

2, Desember 2016: 109-122


ISSN: 1410-8291 | e-ISSN: 2460-0172 | www.jpk.bppkibandung.id

KEMAMPUAN PRESENTASI DALAM MEMASARKAN


PRODUK USAHA

Yusuf Hamdan1, Anne Ratnasari2


1,2
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1, Telp. (022) 4264070, Bandung 40116
No. Telp./HP: 108122340215, 2081224506506
E-mail: yusuf.hamdan@gmail.com,2anneratnasari10@gmail.com
1

Naskah diterima tanggal 5 Oktober 2016, direvisi tanggal 4 November 2016, disetujui tanggal 17
November 2016

PRESENTATION SKILLS IN MARKETING BUSINESS PRODUCT

Abstract. One aspect of supporting the advancement of the business including the ability of
employers to present products or services offered, as potential consumers to feel confident to
buy or use the product or service. This study aimed to analyze the preparation of the
presentation, the presentation of the message presentation and supporting elements
presentations to market the business. Qualitative research methods used in this study with data
analysis techniques in the form of case studies. The informants were women entrepreneurs
officials Indonesian Business Women Association (IWAPI), West Java. This study found the
presenter presenting business products through the preparation, presentation of the message,
and the presentation of the supporting elements. Preparation presentation presenter recovered
had to prepare a presentation in writing or spontaneously, to make headlines. At the
presentation of the message consists of an introductory presentation, content, and conclusions.
Presenter maintains visual contact with the audience, using the motion of the body (face and
hands), in addition to the process of presenting the message presentation using word
articulation orderly and clear. Meanwhile, at the close of the presentation, the presenter
concluded overview presentation and encouraged the audience to buy or use the product
business has to offer. In the presentation supporting elements, the study found the presenter
using the product or service demonstrations, customer testimonials and involves the use of
video and images in the presentation.
Keywords: business presentation, women entrepreneurs, markets, products, and services.

Abstrak. Salah satu aspek pendukung dalam kemajuan bisnis antara lain kemampuan
pengusaha mempresentasikan produk atau jasa yang ditawarkan, sebagai calon konsumen
merasa yakin membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis persiapan presentasi, penyajian pesan presentasi, dan unsur pendukung
presentasi untuk memasarkan produk usaha. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam
penelitian ini dengan teknik analisis data berupa studi kasus. Informan penelitian adalah wanita
pengusaha pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Barat. Penelitian ini
menemukan presenter mempresentasikan produk usaha melalui persiapan, penyajian pesan,
dan unsur pendukung presentasi. Persiapan presentasi di dalamnya ditemukan presenter
menyiapkan materi presentasi secara tertulis atau spontan, membuat headline. Pada penyajian
pesan presentasi terdiri dari pengantar, isi, dan simpulan. Presenter memelihara kontak visual
dengan audiens, menggunakan gerakan tubuh (wajah dan tangan), selain itu pada proses
penyajian pesan presentasi menggunakan artikulasi kata yang teratur dan jelas. Sedangkan

DOI: 10.20422/jpk.v19i2.92
109
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

pada penutupan presentasi, presenter menyimpulkan ikhtisar presentasi dan mendorong


audiens untuk membeli atau menggunakan produk usaha yang ditawarkan. Pada unsur
pendukung presentasi, peneliti menemukan presenter menggunakan demonstrasi produk atau
jasa, melibatkan kesaksian pelanggan dan penggunaan video serta foto dalam presentasi.
Kata kunci: presentasi bisnis, wanita pengusaha, memasarkan, produk, dan jasa.

data IWAPI Jawa Barat tahun 2013, wanita


PENDAHULUAN pengusaha yang tergabung dalam IWAPI
pada umumnya masuk dalam golongan
Wanita pengusaha turut berperan usaha kecil, karena itu sangatlah perlu
dalam memajukan masyarakat, karena dukungan berbagai pihak untuk
aktivitas mereka dapat membantu wanita meningkatkan skala usahanya menjadi
berpenghasilan dalam keluarga. Seperti lebih tinggi (Ikatan Wanita Pengusaha DPD
yang dijelaskan oleh Yohana Yambise Jawa Barat, n.d.).
sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan Penelitian ini bertujuan untuk
dan Perlindungan Anak RI, bahwa wanita menganalisis persiapan presentasi,
Indonesia mampu mengurangi angka penyajian pesan presentasi, dan unsur
pengangguran dan tanpa harus pendukung presentasi. Selain itu penelitian
meninggalkan rumah, mereka bisa ini memiliki kepentingan lebih mendalam
berproduksi (Sukiswanti, 2014b). Di Jawa yaitu agar upaya-upaya peningkatan wanita
Barat, wanita pengusaha yang tergabung pengusaha dari berbagai pihak (pemerintah,
dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia lembaga usaha, dan pihak yang
sekitar 1.200 orang. Mayoritas anggotanya berkepentingan) akan semakin tepat
memiliki skala usaha mikro (85%), sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh para
pengusaha menengah (12%), dan wanita pengusaha. Dengan demikian
pengusaha besar (3%) (Sukiswanti, 2014a). wanita pengusaha yang memiliki
Beragam jenis usaha dikembangkan keterampilan presentasi bisnis diharapkan
mereka, baik di bidang produk dan jasa dapat mempromosikan bisnisnya dengan
(Ikatan Wanita Pengusaha DPD Jawa baik, sehingga dapat meningkatkan volume
Barat, n.d.). penjualan produk usaha.
Duarte dalam (Gallo, 2010) Dalam menjalankan usaha, wanita
menjelaskan, kesuksesan bisnis sangat pengusaha tersebut terkendala berbagai
besar didukung oleh keterampilan aspek, seperti permodalan, pemasaran, dan
presentasi bisnis, karena itu sangatlah perlu pengemasan. Khusus dalam bidang
dukungan berbagai pihak untuk pemasaran, wanita pengusaha diharapkan
meningkatkan bisnisnya. Untuk dapat memanfaatkan peluang usaha,
mencapainya memerlukan berbagai upaya sehingga bisnisnya maju dan berkembang.
pendukung, salah satu di antaranya melalui Untuk menempati hal itu tidaklah mudah,
presentasi bisnis, karena memberi diperlukan berbagai aspek pendukung, di
kesempatan untuk menjelaskan konsep antara kemampuan memresentasikan bisnis
usaha, keunggulan barang atau jasa yang kepada calon konsumen untuk memasarkan
ditawarkan, serta membangun brand produk dan jasa terbaik. Melalui presentasi,
awareness (Pratiwi, 2013). Berdasarkan pengusaha dapat membuka kesempatan
pengalaman ahli presentasi membuktikan, menjelaskan konsep usaha, keunggulan
kesuksesan bisnis sangat besar didukung produk atau jasa, dan membangun brand
oleh keterampilan presentasi bisnis (Gallo, awareness (Pratiwi, 2013).
2010). Artikel ini merupakan hasil penelitian
Keterampilan presentasi bisnis mengenai presentasi yang dilakukan oleh
paralel dengan misi pemerintah dalam wanita pengusaha mencakup penyusunan
mengarusutamakan gender. Berdasarkan dan penyampaian presentasi. Presentasi

110
Jurnal Penlitian Komunikasi Vol 19 No.2, Desember 2016: 109-122

yang disampaikan wanita pengusaha Industrial Marketing, Vol. 27, 2012 (Cicala
diharapkan dapat mengembangkan bisnis et al., 2012). Penelitian eksploratif ini
dengan baik, sehingga dapat meningkatkan bertujuan menguji persamaan dan
volume penjualan produk dan jasanya. perbedaan pembeli dan penjual dalam
Penelitian ini mengkaji kemampuan memahami dan mengarakterisasi presentasi
presentasi wanita pengusaha dalam penjualan dalam menyajikan tema yang
memasarkan produk usaha. Adapun membantu memulai dialog presentasi
perumusan masalah penelitian yakni penjualan efektif mencakup pengetahuan,
bagaimana kemampuan presentasi wanita kemampuan beradaptasi, dan kepercayaan.
pengusaha dalam memasarkan produk Keterampilan pembicara dalam presentasi
usaha? (Studi kasus wanita pengusaha pada bisnis perlu diupayakan dengan maksimal,
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia seperti latihan, penguasaan topik bahasan,
(IWAPI) Jawa Barat. Pendekatan kualitatif kemampuan menyesuaikan diri dengan
digunakan pada penelitian ini, dengan studi lingkungan, dan kedapatdipercayaan
kasus tunggal. Keunikan pemilihan studi pembicara, sehingga khalayak memiliki
kasus karena melalui presentasi bisnis keyakinan bahwa topik bahasan dari
wanita pengusaha dapat menyampaikan pembicara dapat dipercaya. Dari penelitian
informasi produk usaha, menjelaskan tersebut diharapkan dapat memperluas dan
keunggulannya, dan memromosikan memperdalam pemahaman berdasarkan
produk usaha sehingga dapat terwujud riset yang dilakukan berkaitan dengan
menjadi penjualan. Selain itu melalui presentasi bisnis.
presentasi bisnis yang berhasil memajukan Penelitian yang dilakukan tim
usaha, wanita pengusaha dapat mandiri peneliti tentang “Karakteristik Khotbah
secara ekonomi. Jumat Di Masjid Kampus” (Studi
Deskriptif mengenai Profil Khotib dan
Tanggapan Jamaah tentang Khotbah Jumat,
LANDASAN KONSEP di Masjid Al-Asy’ari Universitas Islam
Bandung, Perspektif Teknik Presentasi),
Penelitian Terdahulu diteliti oleh Yusuf Hamdan dan Anne
Mark Johlke meneliti tentang Ratnasari. Penelitian ini menganalisis
“Keterampilan Presentasi Penjualan dan khotbah Jumat mencakup penguasaan
Kinerja Tenaga Penjualan”, dimuat dalam khotib terhadap materi, dan penyajian
Journal of Business and Industrial materi khotbah. Sampel penelitian adalah
Marketing, Vol. 21, 2006. Temuan khotib, dan jamaah salat Jumat. Hasil
penelitian menunjukkan pengalaman penelitian menunjukkan profil khotib
tenaga penjualan, dan pelatihan tingkat Jumat tidak berusia muda, menjalankan
yang lebih rendah, mendasari kemampuan profesi sebagai dosen, memiliki latar
presentasi penjualan. Keterampilan tenaga belakang pendidikan ganda (jalur
penjualan dalam menggunakan teknik pendidikan formal sekolah dan pendidikan
penjualan adaptif dan penutupan terkait pondok pesantren). Khotib menguasai cara
dengan peningkatan kinerja. Pengalaman berdakwah dan materi khotbah, juga
tenaga penjual dan pelatihan untuk mampu membaca AlQuran dengan fasih,
mengembangkan keterampilan banyak khotib menyampaikan khotbah
berkontribusi terhadap kinerja penjualan. Jumat yang tidak ringkas. Tanggapan
(Johlke, 2006) jamaah terhadap topik khotbah Jumat
Penelitian John E. Cicala, Rachel K. cukup positif, baik mengenai relevansi
Smith, dan Alan J. Bush mengenai “Apa tema, maupun daya tariknya. Cukup
yang membuat presentasi penjualan yang banyak responden yang menyatakan topik
efektif - perspektif pembeli - penjual” kurang aktual dan khotib berbicara
dimuat dalam Journal of Business &

111
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

mengenai tema yang abstrak. (Hamdan, Persiapan sebelum memulai


2007) presentasi, perlu dilakukan pembicara,
Kedua, penelitian “Analisis karena persiapan yang matang menjadi
Komunikasi Nonverbal dalam Presentasi landasan utama dalam presentasi. Landasan
Bisnis” (Studi Deskriptif terhadap lainnya tujuan yang akan dicapai dari
Pengusaha Kecil di Kota Bandung), diteliti presentasi tersebut, dan perilaku apa yang
oleh Anne Ratnasari (Ratnasari, 2009). diharapkan dari khalayak (Rakhmat, 2008).
Penelitian ini menganalisis ekspresi wajah, Tujuan presentasi penting ditetapkan
kontak mata, gerakan tangan, gerakan pembicara sebelum memulai presentasinya,
tubuh, dan penampilan busana para tujuan presentasi antara lain memberi
pengusaha dalam menyajikan presentasi informasi tentang suatu hal, atau bertujuan
bisnis. Hasil penelitian menunjukkan membujuk, atau menghibur (Hapsari,
ekspresi wajah, kontak mata, gerakan 2013).
tangan, dan gerakan tubuh para pembicara Presentasi terdiri dari tiga bagian
perlu dilatih sehingga mereka dapat yaitu introduksi, inti, dan simpulan.
menggunakannya secara optimal dalam Introduksi harus menjawab empat
presentasi bisnis, sedangkan penampilan pertanyaan, antara lain (1) mengapa saya
busana yang dipakai mendukung presentasi harus mendengarkan presentasi; (2)
bisnisnya. mengapa saya berkeinginan untuk
mempelajari topik yang disajikan; (3) apa
Presentasi Bisnis yang akan saya dengarkan; (4) apa yang
Dalam proses presentasi, terjadi akan saya dapatkan dan manfaatkan dari
interaksi antara presenter dengan calon presentasi. Dalam introduksi, penyaji
konsumen dan sebaliknya. Dilihat dari diharapkan dapat menghubungkan antara
perspektif komunikasi pemasaran, topik dan pendengar, dapat memberikan
presentasi masuk pada penjualan tatap sekilas ulasan sebagai pengantar untuk
muka (personal selling), yaitu presentasi masuk ke dalam inti topik.
lisan berbentuk percakapan di hadapan satu Hal lainnya yang perlu diperhatikan
atau beberapa calon pembeli dengan pembicara adalah menetapkan elemen
maksud untuk menjual (Shimp, 2014). presentasi. Jobs dalam Gallo (2010)
Waringin (2008) menjelaskan menjelaskan, sebuah presentasi yang baik
penjualan tatap muka berlangsung dalam mengandung elemen antara lain headline,
jaringan sosial pergaulan antarmanusia. pesan kunci, analogi, demonstrasi, partner,
Melalui penjualan tatap muka, pengusaha kesaksian dari pelanggan, dan klip video.
memberikan penjelasan yang terperinci dan Headline berisi gambaran kasar gagasan
mendemonstrasikan produk. Melalui yang dituangkan pada kertas atau
presentasi, pengusaha diharapkan dapat whiteboard. Ide pada headline berisi 140
mendukung mengembangkan bisnisnya. karakter atau kurang, mudah diingat, dan
Presentasi dimaksudkan untuk ditulis dengan urutan subjek-predikat-
menjelaskan dan mendemonstrasikan objek (Gallo, 2010).
produk atau jasa, pesan komunikasi dapat Menurut Jobs dalam Gallo (2010),
bervariasi sesuai calon pembeli, pesan yang disampaikan kepada pendengar
komunikasi dapat diarahkan kepada calon berisi pesan yang telah diatur, yaitu
pelanggan khusus, biaya dapat presenter membuat pesan kunci yang berisi
dikendalikan dengan menyesuaikan jumlah tiga pesan yang diinginkan agar diterima
tenaga penjual, dan sangat efektif dalam audiens. Pesan ini harus mudah diingat
menghasilkan penjualan serta tanpa harus melihat catatan lagi. Setiap
menumbuhkan kepuasan pembeli pesan kunci akan diikuti oleh poin-poin
(Waringin, 2008). pendukung. Selain itu pembicara yang
pandai dalam memilih kata-kata, akan

112
Jurnal Penlitian Komunikasi Vol 19 No.2, Desember 2016: 109-122

mendapat nilai baik dari pendengar. Presentasi yang di dalamnya


Pemberian pernyataan yang sama oleh memasukkan klip video, presentasinya
presenter dapat menimbulkan kesan yang akan berbeda dengan yang lain. Penyaji
berbeda, karena perbedaan kata untuk dapat menampilkan iklan, testimoni
mengungkapkannya. Ahli bahasa karyawan, adegan dari produk itu, atau
mengingatkan, keampuhan bahasa adalah orang-orang yang memakai produk itu, dan
untuk memeroleh asosiasi mental bahkan rekomendasi dari para pelanggan
(Abernathy and Reardon, 2001). (Gallo, 2010).
Presenter dalam memilih kata-kata Teknik memulai suatu presentasi
dalam presentasi harus jelas, tepat, dan antara lain menghubungkan langsung
menarik. Kata-kata yang jelas antara lain antara sasaran dengan topik, menggunakan
menggunakan istilah spesifik, sederhana, contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan kata dengan hemat, dan atau yang sesuai dengan pendengar. Inti
mengulang gagasan sama dengan kata yang topik berisi materi utama yang dibuat
berbeda (Rakhmat, 2008). Mengapa secara sistematik, singkat, menarik, dan
pemilihan kata demikian penting, karena lengkap. Untuk membantu kelancaran
pemilihan kata tersebut memiliki dampak presentasi, presenter dapat merancang
baik kepada diri sendiri, maupun kepada suatu kerangka presentasi yang berisikan
orang lain. Hal ini sesuai pendapat Chase topik dan sub-sub topik serta gambar, tabel,
dalam Urban (2007) menjelaskan “kata- atau pun kutipan.
kata memiliki dampak, kepada orang lain Simpulan, merupakan kesan akhir
maupun diri sendiri”. dari pendengar. Simpulan yang terencana
Analogi adalah perbandingan antara harus memberikan kesan akhir yang baik
dua hal yang berbeda untuk menyoroti dan dapat menciptakan suasana puas pada
bidang-bidang yang sama. Analogi pendengar. Dalam simpulan presenter
membantu seseorang memahami konsep membuat ikhtisar dari keseluruhan
yang asing baginya (Gallo, 2010). presentasi, meninjau kembali sasaran
Demonstrasi mengambil bagian yang presentasi dan dapat mengundang
besar dalam presentasi, karena audiens pendengar untuk mengambil tindakan lebih
ingin melihat, meraba, dan mendapatkan lanjut.
pengalaman dari produk atau jasa anda. Sumber informasi yang dapat
Buatlah ia nyata. Jobs berbagi panggung digunakan yaitu pengetahuan sendiri,
dengan para partner kunci dan dengan berdasarkan pengalaman, pengamatan atau
produk-produknya. Jobs sering membagi penelitian; pengetahuan dari bahan bacaan
panggungnya dengan orang-orang yang seperti koran, majalah, jurnal, peraturan
berkontribusi pada kesuksesan Apple pemerintah dan perusahaan, dan dokumen
(Gallo, 2010). lain (Ruslan, 2003).
Menawarkan bukti dari pelanggan Presentasi yang berhasil perlu
atau kesaksian adalah bagian penting dari persiapan yang tepat, seperti product
siklus penjualan. Para pelanggan ingin knowledge bisnis yang dimiliki. Selain itu
mendengar kisah sukses. Memasukkan beberapa hal yang harus dilakukan sebelum
sebuah kutipan, misalnya, merupakan presentasi bisnis agar terkoneksi dengan
langkah sederhana (Gallo, 2010). Selain itu pendengar, antara lain: (1) Praktik; latihan
menggunakan kata-kata yang menyentuh memberikan perasaan nyaman dengan
diri khalayak, dan kata-kata tindak materi yang akan disampaikan. (2) Kenali
(Rakhmat, 2008). Sebagai contoh, Situasi Sekitar; penyaji harus membaca
pembicara dapat membagikan kata-kata situasi, tempat dan acara presentasi
tertentu, seperti kata mutiara untuk dilakukan. Jika penyaji menggabungkan
menggugah pendengar ingin tahu lebih aspek audio visual ke dalam presentasi,
banyak (Kasali, 2001). bangun koneksi dengan audiens. (3) Kenali

113
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

audiens Anda; poin ini paling penting, dengan baik, khalayak akan merasa bahwa
tujuan kesempatan berbicara di depan pembicara berusaha mendekatkan diri,
umum adalah untuk benar-benar terhubung bersahabat, dan peduli kepada mereka (Lee,
dengan audiens. (4) Menyesuaikan konten; 2013).
pembicara menggunakan kesempatan Gerak tubuh sebagai pesan
berbicara untuk menarik perhatian audiens nonverbal, yaitu penciptaan dan pertukaran
pada bisnis yang ditekuninya (Pratiwi, pesan dengan tidak menggunakan kata-
2013). kata, tetapi melalui kontak mata, ekspresi
Presenter perlu memperhatikan muka, kedekatan jarak, dan sentuhan.
sistematika pembukaan dan penutupan Rakhmat (2008), mengemukakan alasan
presentasi. Pembukaan yang baik akan pentingnya bahasa tubuh dalam
menumbuhkan suasana komunikasi yang komunikasi, pertama menentukan makna
positif. Hal itu dapat terwujud dengan dalam komunikasi antarpribadi.
langsung menyebutkan pokok persoalan, Menurut Birdwhistell 30%-35%
menghubungkan dengan peristiwa yang makna sosial percakapan atau interaksi
tengah diperingati, menghubungkan dilakukan dengan kata-kata, dan sisanya
dengan suasana emosi khalayak, dilakukan dengan pesan nonverbal. Kedua,
memberikan pujian kepada pendengar, perasaan lebih cermat disampaikan lewat
memulai dengan pernyataan, pertanyaan, pesan nonverbal (bahasa tubuh). Menurut
dan menyatakan kutipan, menceritakan Mahrabian, hanya 7% perasaan kasih
pengalaman pribadi, mengisahkan cerita sayang dapat dikomunikasikan dengan
faktual (Rakhmat, 2008). kata-kata. Selebihnya, 38%
Salah satu contoh, presentasi yang dikomunikasikan lewat suara, dan 55%
menyentuh emosi khalayak adalah dikomunikasikan melalui ungkapan wajah
presentasi inspirasional, pembicara (senyum, kontak mata, dan sebagainya)
membagikan pengalaman yang sangat (Rakhmat, 2008).
memengaruhinya, pembicara menunjukkan Ketiga, bahasa tubuh memperteguh,
emosinya. Bila ada kegembiraan, dia harus melengkapi, dan menggantikan bahasa
tunjukkan kegembiraannya dalam verbal (Mulyana, 2001). Presentasi sebagai
presentasinya (Daley and Daley-Caravella, bagian penting dalam bisnis, tatapan mata,
2005). gerakan alis yang berlebihan harus dibatasi.
Selain faktor bakat, yang sangat Gerakan alis misalnya memberi sinyal,
berpengaruh dalam presentasi adalah terdapat pertanyaan atau keraguan dari
latihan, latihan, dan latihan, demikian audiens.
pernyataan Jobs yang disebut sebagai Aspek penting yang perlu diketahui
seorang pembicara memukau membagi pembicara bukan hanya materi presentasi,
kiat-kiat presentasinya (Hapsari, 2013). melainkan “siap dalam melafalkannya,
Setiap orang mempunyai potensi dengan memperhatikan kata-kata yang
menjadi pembicara yang baik, cara yang sedikit sulit dan pengucapannya benar”
dapat ditempuh antara lain, memelihara (Nahusuly, Natanael, 2014).
kontak visual dan kontak mental dengan Dengan demikian (Gallo, 2010)
khalayak, menggunakan lambang-lambang menegaskan dalam membuat halaman
auditif agar suaranya memberikan makna presentasi berwarna, dalam satu slide
yang lebih kaya, dan berbicara dengan hanya ada tiga poin penting, beri variasi
seluruh kepribadiannya, dan dengan gerak antar slide jika yang pertama berupa
tubuh (wajah, tangan, dan sebagainya) tulisan, yang kedua dapat berupa gambar,
(Rakhmat, 2006). Gerak tubuh (gesture) dan ketiga berbentuk video, dalam setiap 10
adalah tindakan yang dapat memiliki menit sekali, tampilkan video lucu dalam
makna (Littlejohn and Foss, 2009). Seperti presentasi.
contoh, kontak mata yang dilakukan

114
Jurnal Penlitian Komunikasi Vol 19 No.2, Desember 2016: 109-122

Interaksionisme Simbolik presentasi bisnis diharapkan dapat


Blumer menjelaskan interaksionisme memasarkan usahanya dengan baik.
simbolik menganalisis suatu aktivitas yang
merupakan ciri khas manusia, yakni
komunikasi atau pertukaran simbol yang METODE PENELITIAN
diberi maknanya (Mulyana, 2002).
Interaksi simbolik menganalisis berbagai Penelitian ini menggunakan metode
hal mengenai simbol yang ada di dalam penelitian kualitatif. Metode penelitian
suatu interaksi. Isyarat nonverbal dan pesan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang
verbal yang dimaknai berdasarkan menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kesepakatan oleh pihak-pihak yang terlibat kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
dalam suatu interaksi, merupakan satu perilaku yang dapat diamati (Moleong,
bentuk simbol yang memunyai arti yang 2010).
penting. Inti studi kasus adalah menjelaskan
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh keputusan mengapa studi tersebut dipilih,
simbol yang diberikan oleh orang lain, bagaimana mengimplementasikannya, dan
demikian pula perilaku orang tersebut apa hasilnya. Keunggulan studi kasus,
melalui pemberian isyarat berupa simbol. menurut (Yin, 2002) antara lain memberi
Manusia merespons tidak hanya tindakan peluang kepada peneliti untuk menelaah
orang lain, melainkan juga makna, motif, secara mendalam, detail, intensif, dan
dan maksud tindakan tersebut (Mulyana, menyeluruh terhadap unit sosial yang
2002). diteliti.
Tindakan manusia dalam teori ini Komponen penting dalam desain
didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu studi kasus yaitu, pertanyaan penelitian,
yang dihadapinya lewat proses self- proposisi jika diperlukan, unit analisis,
indication, yaitu proses komunikasi pada logika yang mengaitkan data dengan
diri individu yang dimulai dari mengetahui proposisi, serta kriteria untuk
sesuatu, menilai, memberinya makna, dan menginterpretasi temuan (Yin, 2002). Data
memutuskan untuk bertindak berdasarkan dalam penelitian ini berupa kata-kata, dan
makna tersebut (Mulyana, 2002). Karena gambar. Berdasarkan penjelasan tersebut
itu interaksionisme simbolik memusatkan desain studi kasus yang digunakan pada
perhatian pada tindakan dan interaksi penelitian ini adalah desain kasus tunggal
manusia, bukan pada proses mental yang holistik, karena menyajikan suatu kasus
terisolasi. unik. Dengan demikian metode penelitian
Dalam interaksionisme simbolik ini adalah studi kasus tunggal di mana
proses komunikasi berupa informasi dari peneliti mengamati dan menganalisis
seseorang kepada orang lain sebagai hasil kemampuan presentasi dalam memasarkan
pemaknaan simbol melalui perspektif produk dan jasa.
sendiri kepada orang lain. Orang tersebut Informan penelitian adalah wanita
sebagai penerima informasi akan memiliki pengusaha sebagai pengurus pada Ikatan
perspektif khas dalam memaknai informasi Wanita pengusaha Indonesia (IWAPI)
yang disampaikan aktor pertama. Di antara Jawa Barat. Teknik penentuan sampel
mereka terlibat dalam proses saling secara purposif. Berdasarkan informasi dari
memengaruhi tindakan sosial. Pimpinan dan Pengurus IWAPI Jawa Barat,
Berdasarkan perspektif ditetapkan pengusaha yang memenuhi
interaksionisme simbolik, wanita kriteria untuk mewakili wanita pengusaha
pengusaha berinteraksi dengan calon IWAPI Jawa Barat. Adapun kriteria yang
konsumen, konsumen, atau pihak lain digunakan unutuk menentukan informan
melalui makna dan simbol yang mendasari adalah satu, informan memiliki skala usaha
tindakan di antara mereka, dan dengan kecil dan menengah. Kedua, perusahaan

115
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

informan telah berdiri minimal selama 10 Data penelitian mengenai pendidikan


tahun. Ketiga, informan bersedia menjadi wanita pengusaha memperlihatkan wanita
sumber data penelitian. Wanita pengusaha pengusaha memiliki pendidikan yang
yang terpilih adalah mereka yang mewakili cukup tinggi, dengan pendidikan tersebut
pengurus IWAPI Jawa Barat, DPC Kota cukup mendukung dalam kelancaran
Bandung, Kabupaten Bandung, Garut, usahanya, karena wanita pengusaha yang
Tasikmayala, Cianjur, Indramayu, dan berpendidikan tinggi memiliki pemikiran
Cirebon. yang cukup teruji. Sedangkan mereka yang
berpendidikan menengah, sudah
berkecimpung dalam bisnis sedari remaja,
HASIL PENELITIAN DAN di mana mereka membantu bisnis
PEMBAHASAN orangtuanya. Pertimbangan mereka dipilih
sebagai informan, antara lain karena
Data Informan Penelitian mereka memiliki skala usaha menengah,
Data penelitian mengenai telah memimpin perusahaan masing-
“Kemampuan Presentasi dalam masing cukup lama, sehingga telah
Memasarkan Produk Usaha” diperoleh memiliki pengalaman dalam mengelola
melalui wawancara mendalam. Hasil usahanya.
penelitian terhadap profil wanita pengusaha
sebagai pengusaha DPD IWAPI Jawa Barat
dijelaskan dalam Tabel 1.
.
Tabel 1
Profil Informan Penelitian
No Usia (tahun) Pendidikan Jabatan Jenis Usaha
1 42 S2 Pemilik Usaha Biro Jasa Travel
2 61 S1 Pemilik Usaha Konveksi Pakaian Seragam Upacara
3 46 S1 Pemilik Usaha Busana Muslim dan Alat Perikanan
4 52 D1 Pemilik Usaha Catering
5 50 SMA Pemilik Usaha Catering
6 58 D3 Pemilik Usaha Catering
7 45 D3 Pemilik Usaha Pakaian (Celana Legging)
8 62 D1 Pemilik Usaha Rumah Makan
9 65 S1 Koordinator Station Radio
10 36 S1 Pemilik Usaha Catering
11 53 S1 Pemilik Usaha Jaket Kulit

Sumber: Data Peneliti

Persiapan Presentasi
Untuk mengetahui persiapan yaitu presenter menyusun pesan presentasi
presentasi kepada wanita pengusaha dengan cara membandingkan dua hal yang
ditanyakan sejumlah pertanyaan mengenai berbeda untuk menyoroti bidang yang sama
persiapan presentasi dalam memasarkan (Gallo, 2010).
produk usaha, antara lain membuat materi Peneliti menemukan sebagian
presentasi secara tertulis atau spontan informan menyiapkan materi presentasi
(Rakhmat, 2008). Headline yang berisi secara tertulis dan sebagian lagi tidak
gambaran besar gagasan yang dituangkan menyiapkan presentasi secara tertulis,
pada kertas atau whiteboard. Jobs karena presentasi disampaikan secara
menjelaskan pesan kunci dalam presentasi spontan. Salah seorang informan, sebagai
berisi tentang poin utama yang penting wanita pengusaha di bidang biro perjalanan
untuk dibahas dalam presentasi. Analogi yang melakukan persiapan presentasi.

116
Jurnal Penlitian Komunikasi Vol 19 No.2, Desember 2016: 109-122

Persiapan yang dilakukan antara lain poin-poin penting yang akan disampaikan
menyiapkan powerpoint, video, atau foto pada audiens sebagai bahan pelengkap
demonstrasi biro perjalanan, mempelajari presentasi tersebut, informan membawa
karakter siapa yang akan menjadi kliennya, brosur.
dan kerapihan diri presenter. Dalam menyusun pesan presentasi
Persiapan presentasi tertulis secara spontan mengandung isi, tujuan, dan
dilakukan informan antara lain menyiapkan mood. Isi pesan spontan, dalam hal ini
naskah yang akan disampaikan, membuat pesan direkam secara tersusun, tujuannya
contoh dan ilustrasi. Informan dalam untuk menekankan pada hal-hal penting
menyiapkan pesan presentasi berupa bagi audiens secara singkat. Presenter juga
catatan singkat yang akan disampaikan meletakkan mood audiens sebagai hal yang
kepada audiens misalnya, dalam membuat turut mendukung kesuksesan presentasi
powerpoint di dalamnya diberi ilustrasi dengan cara memilih kata-kata yang penuh
gambar, film, dan audio yang relevan. semangat, singkat, dan membangun
Tujuan yang ingin dicapai dalam presentasi hubungan yang akrab dengan audiens.
secara tertulis antara lain agar audiens Hasil penelitian menemukan
mengetahui keunggulan produk atau jasa sebagian besar informan membuat
yang dipresentasikan, tertarik, dan bersedia pertanyaan yang isinya penuh semangat
untuk membeli atau menggunakan produk yang disampaikan pada audiens, salah satu
atau jasa yang ditawarkan. Selain itu aspek informan yang memiliki bisnis jaket kulit
lainnya yang dipersiapkan presenter adalah juga mengatakan bahwa dengan
fokus pada closing atau penutupan, ketika menyampaikan kata-kata yang penuh
presenter menyiapkan pesan yang dengan semangat juga akan terlihat
disampaikan kepada calon konsumen keseriusan calon konsumen dalam
dengan meminta kesediaan mereka untuk meminati barang yang ditawarkan, apalagi
menggunakan produk atau jasa tersebut jika calon konsumen memiliki pertanyaan
dengan memberi sampel gratis, diskon, dan mengenai barang tersebut, itu merupakan
member card dengan fasilitas khusus. Hal peluang untuk menjelaskan lebih lanjut
itu sebagai penunjang aktivitas presenter mengenai barang yang akan dijual.
dalam mengedukasi calon konsumen Informan biasanya menyusun
mengenai keunggulan produk atau jasa, presentasi dimulai dari pembukaan, isi, dan
kemudian cara penggunaan, perawatan, penutup. Informan juga memberikan
juga keuntungan lainnya dilihat dari penekanan pada hal-hal yang penting bagi
kualitas dan harga. audiens, di mana informan membuat slide
Berdasarkan hasil penelitian sebagian khusus yang hurufnya lebih besar dan
informan yang tidak menyiapkan presentasi berwarna. Sebagai contoh, dalam
secara tertulis atau presentasi yang akan pembukaan presentasi bisnis
disampaikan secara spontan, informan menumbuhkan suasana komunikasi positif
menyiapkan garis besar presentasi, dengan menyebut pokok persoalan,
informan tersebut menyesuaikan pesan menghubungkan dengan peristiwa yang
presentasi dengan tujuan yang ingin dicapai tengah diperingati, misalnya pada
dalam presentasi tersebut, misalnya peringatan hari Ibu. Selain itu juga
persiapan presentasi lisan informan menghubungkan dengan suasana emosi
membawa company profile sebagai (mood) audiens dengan membuat ice
pelengkap informan yang akan breaking, memberi pujian kepada audiens,
disampaikan pada calon konsumen. memberi reward berupa souvenir kecil,
Temuan penelitian lainnya dalam menceritakan pengalaman pribadi,
presentasi yang disampaikan secara mengisahkan cerita faktual, misalnya
spontan, informan hanya membawa catatan dengan menceritakan success story seorang
singkat yang berfungsi sebagai pedoman teman atau pengusaha, atau bentuk

117
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

penyampaian lainnya, seperti memulai bahan, harga, dan pengerjaannya.


dengan memutar film pendek. Berdasarkan temuan tersebut informan
Penelitian menemukan, sebagian membandingkan produk yang
besar informan juga membuat headline. dihasilkannya dengan produk lain, di mana
Salah satu informan yang memiliki bisnis produknya lebih unggul dilihat dari bahan
penjahit pakaian upacara menjelaskan, pengerjaan, dan harga.
dalam whiteboard sebagai sarana
presentasi, dikemukakan contoh Penyajian Pesan
pembuatan pakaian seragam yang Untuk mengetahui penyajian pesan
digambarkan dalam pola pembuatannya. presentasi kepada wanita pengusaha
Informan lainnya membuat headline ditanyakan beberapa pertanyaan penelitian
berupa kata-kata yang ditulis pada kertas mengenai penyajian pesan presentasi. Pada
yang berisi inti-inti pembicaraan dalam proses menyampaikan presentasi bisnis,
presentasi sebagai contoh, informan yang informan memelihara kontak visual dengan
memiliki bisnis travel menjelaskan bahwa audiens (misalnya, presenter mendekatkan
beliau menulis data sebagai pelengkap diri, peduli kepada audiens, dan
presentasi. Data tersebut berupa, jumlah sebagainya). Selain itu informan
jamaah umrah yang telah berangkat pada 5 menggunakan gerak tubuh (wajah, tangan,
(lima) tahun terakhir dijabarkan jumlahnya dan sebagainya). Sebagai pelengkap pesan
per tahun. Data jamaah yang berangkat yang disampaikan dalam presentasi.
umrah yang diperoleh melalui website, Informan juga memperhatikan sikap
instagram, dan facebook. audiens (misalnya ekspresi muka, kontak
Temuan penelitian mengenai pesan mata, dan sebagainya).
kunci dalam presentasi yang digunakan Pada proses menyampaikan
informan adalah pesan yang isinya jelas, presentasi bisnis. Informan menggunakan
sederhana, dan kata-kata digunakan dengan artikulasi kata, di mana informan berusaha
hemat. Misalnya, informan yang memiliki berbicara dengan teratur dan jelas.
travel umrah menulis pesan kunci dalam Informan kadang-kadang menggunakan
presentasinya “100% jamaah keragaman nada dan hentian vokal. Selain
diberangkatkan”. Mayoritas informan itu informan menggunakan ritme (tekanan)
mengatakan bahwa mereka membuat pesan bunyi kata, atau kalimat, di samping itu
kunci dalam presentasi, salah seorang informan juga memilih kalimat inspiratif
informan mengatakan bahwa dirinya lebih (misalnya, mengutip kata mutiara, dan
mendetail dalam mengemukakan inti sebagainya).
pesan, misalnya mengenai bahan, Dalam penutupan presentasi bisnis,
bagaimana prosesnya dengan bahan yang informan menyimpulkan ikhtisar
ada jadi bagus. Lalu mempersilakan presentasi. Informan kadang-kadang
menghubungi kami bagi yang kurang atau menyatakan kembali gagasan utama. Hal
tidak puas. Hal ini antara lain untuk lainnya, informan mendorong audiens
menjaga kualitas produk usaha. untuk bertindak, misalnya menggunakan
Temuan penelitian tentang atau membeli produk dan jasa yang
penggunaan analogi dalam presentasi, ditawarkan, misalnya membawa produk
informan membandingkan dua hal yang yang akan dijual.
berbeda untuk menyoroti topik yang sama. Pada saat presentasi spontan, di mana
Hal itu dimaksudkan untuk meyakinkan informan hanya menyiapkan catatan
audiens. Sebagai contoh, informan singkat, informan menghafal kata demi
menjelaskan kelebihan produk dari sisi kata, diingat, untuk melancarkan kalau
bahan, kekuatan, cara pengerjaan, dan terjadi tanya jawab. Misalnya, menulis
desain. Informan mencari informasi lebih menu makanan, harga, hiasan, atau variasi.
dahulu mengenai produk lain dinilai dari Tujuan yang ingin dicapai dalam presentasi

118
Jurnal Penlitian Komunikasi Vol 19 No.2, Desember 2016: 109-122

lisan tersebut agar calon klien mengetahui Saat presentasi tersebut, menurut
tentang pelayanan jasa catering yang informan menggunakan Bahasa Indonesia
informan tawarkan. Adapun calon klien yang di dalamnya memberi fakta.
yang informan hubungi antara lain ibu-ibu Presentasi yang ada humornya bergantung
pengajian, kumpulan ibu-ibu arisan. situasi, bila konsumen menyukai informan
Penelitian menemukan pada menyisipkan humor sedikit, tapi kalau
informan menyajikan presentasi tidak konsumennya serius, informan
terpatok pada bahan yang sudah ditulis menyesuaikan dengan keadaan konsumen.
pada powerpoint saja, namun informan Saat pembukaan presentasi bisnis
juga menjalankan presentasi secara informan berusaha menumbuhkan suasana
spontan. Dalam penyajian presentasi komunikasi positif dengan menyebut
spontan, informan memilih tema yang pokok persoalan, misalnya, mengaitkan
disajikan sesuai dengan latar belakang dengan isu aktual terkini agar konsumen
pengetahuannya, misalnya informan yang tertarik terus. Selain itu menghubungkan
bergerak di bidang tata boga, dari IWAPI dengan peristiwa yang tengah diperingati,
DPC Cirebon, selalu mengaitkan tema contohnya bertepatan dengan hari-hari
presentasinya dengan kursus yang pernah bersejarah, seperti hari Ibu, HUT
dijalaninya yang pernah diikuti di Cirebon Kemerdekaan RI, 1 Muharram dengan
pada tahun 1983, dan di Bandung seperti memberi diskon spesial. Juga
Ny. Liem pada tahun 2002. Apa yang menghubungkan dengan suasana emosi
disampaikannya, berusaha untuk menarik (mood) audiens. Contohnya saat perayaan
perhatian. Contoh pada brosur dan leaflet pernikahan, ini hari milik konsumen.
memuat lengkap spesifikasi menu Konsumen sukanya apa silakan,
makanan, sehingga calon konsumen selalu perusahaannya akan melayani dengan
bertanya dan meminta penjelasan. sebaik-baiknya, bahkan sesuai budget.
Informan juga berusaha menyesuaikan Informan juga memberi pujian kepada
pembicaraanya dengan tingkat konsumen contohnya, “wah Ibu bajunya
pengetahuan mereka. Contohnya, trend bagus sekali”, atau “tampilannya cantik
hidangan khas Cirebon pada periode sekali”.
tertentu, informan berusaha menyesuaikan Hal lainnya yang penting
dengan keinginan dan animo masyarakat diperhatikan adalah menceritakan
mengenai hidangan populer di Cirebon. Itu pengalaman pribadi, hal itu semata-mata
semua juga disesuaikan dengan kondisi disampaikan untuk meyakinkan konsumen,
calon klien, misalnya pendanaan, bukan menonjolkan diri sendiri. Informan
lingkungan, dan sebagainya. juga kadang-kadang menyampaikan kisah
Informan juga saat menjelaskan cerita faktual dalam presentasi spontan,
pelayanan produk jasa catering kepada misalnya, fakta di lapangan tentang
calon klien, disampaikan secara singkat dan kepuasan konsumen diceritakan pula, atau
padat. Menurut informan, calon klien lebih bentuk lainnya seperti bicara tentang
suka to the point, informan menyampaikan keluarga, rekreasi, semata-mata untuk
presentasi spontan secara tertib, yang membuat akrab dan suasana cair.
penting-penting bagi calon klien informan. Pada proses menyampaikan
Misalnya infroman menyiapkan rencana presentasi bisnis secara spontan, informan
presentasi secara lengkap, namun pada memelihara kontak visual dengan calon
pelaksanaannya bergantung konsumen, konsumen, karena ini penting untuk
kalau perhatian konsumen besar dan ingin membangun jaringan. Sebagai contoh
detil, kami menyampaikan detil juga, dengan konsumen mengadakan pengajian,
seperti menu makanan paket A, B, C; harga dan arisan. Informan juga menggunakan
standar, menengah, dan tinggi. gerak tubuh (wajah dan tangan) sebagai
pelengkap pesan yang disampaikan dalam

119
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

presentasi, gerakan tersebut mengikuti unsur pendukung antara lain: demonstrasi,


irama ketika informan berbicara di depan partner, kesaksian dari pelanggan, video,
konsumen. Selain itu informan mengikuti dan foto.
keinginan klien, agar tidak terjadi Temuan penelitian mengenai
kesalahpahaman. Karena itu sikap calon penggunaan demonstrasi dalam presentasi,
konsumen sangat kami perhatikan, informan menjelaskan bahwa demonstrasi
misalnya, ekspresi muka, kontak mata. untuk memperjelas presentasi yang
Ekspresi wajah, kontak mata calon disampaikannya. Mereka berpendapat,
konsumen menjadi penyemangat dalam demonstrasi bergantung pada situasi dan
memperkirakan penerimaan klien atas kepentingan. Para pemesan dengan jumlah
presentasi yang disampaikan. banyak atau partai besar, biasanya meminta
Dalam penutupan presentasi spontan, presentasi dan demo (memetakan).
informan menyimpulkan ikhtisar Pemesan dalam jumlah kecil, presentasinya
presentasi, secara singkat untuk sederhana seperti percakapan antarpribadi.
mengingatkan, dan mengulang kata atau Sebagai contoh demonstrasi yang
kalimat yang telah disampaikan. Kadang- dilakukan oleh pengusaha jasa jahit pakaian
kadang menyatakan kembali gagasan upacara tentang letak kancing, pemasangan
utama, dan mendorong calon klien untuk pangkat (untuk seragam militer), dan model
bertindak, misalnya menggunakan atau seragam yang sudah jadi selalu informan
membeli produk dan jasa yang ditawarkan. bawa. Tipe demonstrasi yang dilakukan
Karena itu informan membagi brosur, melalui penayangan video selama
dibarengi pula dengan pendekatan personal perjalanan umrah, dalam video tersebut
agar konsumen jadi menggunakan jasa diperlihatkan bagaimana proses perjalanan
catering yang ditawarkan. hingga keadaan selama menjalani ibadah
Informan menganggap, powerpoint umrah.
sebagai pegangan aspek-aspek apa saja Mengenai partner kerja, sebagian
yang akan disampaikan kepada calon klien. informan mengajak pihak lain sebagai
Dalam presentasi tersebut, informan partner yang turut menjelaskan kinerja
menyelipkan beberapa kata yang dapat produk atau jasa dalam presentasi. Partner
menjadi motivasi bagi calon klien. ini biasanya pemesan yang telah menaruh
Misalnya, informan yang memiliki bisnis kepercayaan kepadanya, juga menyuplai
travel menggunakan tagline biro perjalanan bahan yang juga informan percayai.
seperti “Sahabat Anda Menuju Baitullah”. Dihadirkannya partner memiliki tujuan
Selain itu informan juga mengaku selalu antara lain untuk berbagi panggung dengan
menekankan mengenai visi dan misi dari orang yang berkontribusi, orang yang
biro perjalanan yang dipimpinnya tersebut. memberi bukti dari pelanggan dan
rekomendasi dari pihak ketiga. Seperti
Unsur Pendukung Presentasi salah satu informan pemilik bisnis telur
Untuk mengetahui unsur pendukung asin yang mengaku, ada konsumen setianya
presentasi, kepada wanita pengusaha yang juga membantu menjelaskan dan
ditanyakan sejumlah pertanyaan mengenai meyakinkan produk terhadap calon
presentasi untuk memasarkan usaha, antara konsumen. Namun selain partner dari
lain penggunaan demonstrasi produk atau pihak eksternal, ada juga yang melibatkan
jasa, mengajak orang lain sebagai partner pihak internal seperti pegawai yang sudah
yang turut menjelaskan kinerja produk atau menguasai produk yang akan ditawarkan
jasa, melibatkan kesaksian pelanggan, dan untuk membantu menjelaskan dan
penggunaan video serta foto dalam meyakinkan calon konsumen.
presentasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hasil penelitian mengenai kesaksian
Jobs dalam (Gallo, 2010) menjelaskan pelanggan dalam presentasi, sebagian
sebuah presentasi yang baik mengandung informan melibatkan kesaksian pelanggan

120
Jurnal Penlitian Komunikasi Vol 19 No.2, Desember 2016: 109-122

sebagai pengguna produk atau jasa dapat dilihat dari respon matanya yang
perusahaannya. Pelanggan tersebut suatu berbinar.
saat diajaknya untuk ikut memerkuat
produknya. Selain melibatkan kesaksian
pelanggan secara langsung, ada informan PENUTUP
yang menggunakan media sosial untuk
menjadi media kesaksian pelanggannya,
Simpulan
hal itu dilakukan oleh informan pemiliki
jasa travel umrah yang mengunggah video Wanita pengusaha memiliki
kesaksian atau testimonial dari pelanggan kemampuan presentasi dalam memasarkan
mengenai kesan selama melakukan produk usaha. Presentasi tersebut terdiri
perjalanan dengan travel tersebut (Rabbani dari: menyiapkan materi presentasi tertulis,
Tour dan Travel, 2016). spontan, dan membuat headline.
Penggunaan video dan foto, menurut Penyajian pesan presentasi terdiri
sebagian informan dalam presentasi dari: pengantar, isi, dan simpulan. Presenter
menggunakan media komunikasi untuk juga harus memiliki kemampuan dalam
mendukung presentasi produk atau jasa menyampaikan presentasi dengan artikulasi
yang disampaikan pada calon konsumen. kata yang teratur serta jelas.
Informan yang memiliki bisnis jahitan, Unsur pendukung presentasi,
berpendapat media komunikasi tersebut presenter menggunakan demonstrasi
disesuaikan dengan kebutuhan, dan produk atau jasa yang melibatkan kesaksian
bergantung pada audiens atau calon pelanggan dan penggunaan video serta
pelanggan. Audiens yang serius ingin foto.
presentasi tentu peralatan yang dibawa Wanita pengusaha mengelola bahasa
lebih lengkap. Media yang digunakan tubuh yang digunakan untuk melengkapi
informan untuk mempresentasikan materi presentasi antara lain dengan kontak visual,
kepada audiens di antaranya adalah video ekspresi wajah, dan gerakan tubuh (wajah
dan foto. dan tangan).

Pengelolaan Bahasa Tubuh Saran


Untuk mengetahui pengelolaan Presenter diharapkan dapat
bahasa tubuh dalam presentasi, kepada menyiapkan dan menyajikan presentasinya
wanita pengusaha ditanyakan sejumlah dengan baik melalui persiapan presentasi
pertanyaan mengenai kontak visual, secara tertulis maupun spontan. Penyajian
ekspresi wajah, dan gerakan tangan ketika pesan presentasi tersebut dapat berjalan
melakukan presentasi bisnis. Hal ini sesuai lancar apabila presenter melakukan latihan
dengan pendapat (Rakhmat, 2008), setiap yang terus-menerus, menyajikan presentasi
orang memunyai potensi menjadi dengan mempelajari isi materi dan teknik
pembicara yang baik, cara yang dapat penyampaiannya sebagai presenter dapat
ditempuh antara lain, memelihara kontak menyampaikan materi presentasi untuk
visual, dan gerakan tubuh (wajah dan membangun brand awareness produk
tangan). usaha.
Temuan penelitian mengenai kontak
visual, informan mengaku saat presentasi
sering melakukan kontak visual. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
bertujuan untuk mengetahui respon audiens
Abernathy, R. and Reardon, M. (2001). 25 Kiat
terhadap presentasi yang disampaikan.
Dahsyat Menjadi Pembicara Hebat.
Sebagai contoh informan pemilik usaha Bandung: Mizan Pustaka.
catering asal Kota Kuningan berpendapat Cicala, J. E., Smith, R. K. and Bush, A. J.
bahwa melihat respon klien yang puas (2012). What makes sales presentations

121
Kemampuan Presentasi Dalam Memasarkan Produk Usaha
Yusuf Hamdan dan Anne Ratnasari

effective – a buyer‐seller perspective. Nahusuly, A. N. (2014). Tips Membuat Orang


Journal of Business & Industrial Tertarik Dengan Presentasi Anda.
Marketing, 27 (2), p.78–88. [Online]. [Online]. Available at: http://intisari-
Available at: online.com/Career/Tips-Membuat-
doi:10.1108/08858621211196958. Orang-Tertarik-Dengar-Presentasi-
Daley, K. and Daley-Caravella, L. (2005). Anda.
Speaking Mastering: Strategi Menguasai Pratiwi, H. (2013). 5 Tips Presentasi untuk
Presentasi yang Efektif. Jakarta: PT. Pebisnis Pemula. [Online]. Available at:
Bhuana Ilmu Populer. http://tekno.kompas.com/read/2013/01/2
Gallo, C. (2010). Rahasia Presentasi Steve 2/21001190/5.tips.presentasi.untuk.pebi
Jobs: Bagaimana Tampil Luar Biasa snis.pemula [Accessed: 22 January
Hebat di Depan Setiap Audiens. Jakarta: 2016].
Erlangga. Rabbani Tour dan Travel. (2016). Testimonial
Hamdan, Y. (2007). Karakteristik Khutbah dari Pelanggan Bandung. [Online].
Jumat di Mesjid Kampus: Perspektif Available at:
Komunikasi. MediaTor (Jurnal https://rabbanitour.com/category/testim
Komunikasi), 8 (2), p.353–368. oni-umroh/ [Accessed: 9 August 2016].
Hapsari, E. (2013). 6 Tips Presentasi Dahsyat Rakhmat, J. (2006). Psikologi Komunikasi.
Ala Steve Jobs. [Online]. Available at: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
http://www.republika.co.id/berita/humai Rakhmat, J. (2008). Retorika Modern:
ra/sana-sini/13/10/30/mvh0rk-6-tips- Pendekatan Praktis. Bandung: PT
presentasi-dahsyat-ala-steve-jobs Remaja Rosdakarya.
[Accessed: 11 October 2016]. Ratnasari, A. (2009). Analisis Komunikasi
Ikatan Wanita Pengusaha DPD Jawa Barat. Nonverbal dalam Presentasi Bisnis.
(n.d.). Data Wanita Pengusaha IWAPI Riset Tidak Dipublikasikan. Bandung.
Jawa Barat 2013. [Online]. Available at: Ruslan, R. (2003). Metode Penelitian Public
http://iwapijawabarat.com/ [Accessed: Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT.
20 April 2016]. Raja Grafindo Persada.
Johlke, M. C. (2006). Sales presentation skills Shimp, T. A. (2014). Periklanan Promosi.
and salesperson job performance. Jakarta: Erlangga.
Journal of Business & Industrial Sukiswanti, P. (2014a). Anggota Iwapi 60%
Marketing, 21 (5), p.311–319. [Online]. Pengusaha Kecil Menengah. [Online].
Available at: Available at:
doi:10.1108/08858620610681614. http://ekbis.sindonews.com/read/928215
Kasali, R. (2001). Sukses Melakukan /34/anggota-iwapi-60-pengusaha-kecil-
Presentasi. Jakarta: PT. Gramedia menengah-1416804176.
Pustaka Utama. Sukiswanti, P. (2014b). Jelang MEA, Iwapi
Lee, C. (2013). Presenter Handbook: Dalam Minta Pemerintah Beri Pelatihan.
Pembuatan, Persiapan, Sampai [Online]. Available at:
Presentasi. Jakarta: PT. Elex Media http://ekbis.sindonews.com/read/928405
Komputindo. /34/jelang-mea-iwapi-minta-
Littlejohn, S. W. and Foss, K. A. (2009). Teori pemerintah-beri-pelatihan-1416819219.
Komunikasi. Jakarta: Salemba Urban, H. (2007). Positive Words, Powerful
Humanika. Results. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Populer.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Karya. Waringin, T. D. (2008). Marketing Revolution.
Mulyana, D. (2001). Pengantar Ilmu Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Yin, R. K. (2002). Studi Kasus (Desain dan
Karya. Metode). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Mulyana, D. (2002). Metode Penelitian Persada.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Karya.

122

You might also like