I. PERSIAPAN 1. Memberikan penjelasan dan izin tindakan 2. Menetapkan indikasi embriotomi 3. Mempersiapkan ibu dalam posisi litotomi 4. Mengosongkan kandung kemih II. Teknik tindakan embriotomi 1. Melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai posisi, pembukaan dan penurunan bagian terendah janin serta ada hal-hal lain 2. Cara melakukan kraniotomi Memasukkan tangan kiri untuk melindungi kandung kemih dan ureter Seorang asisten menahan kepala janin dari luar Dibuat lubang pada ubun-ubun besar, atau sutura sagitalis dengan scalpel Memasukkan perforator Naegele secara horizontal dengan bagian lengkung menghadap ke atas dan dalam keadaan tertutup Arah perforator harus tegak lurus dengan permukaan kepala janin Lubang perforasi diperlebar dengan cara membuka-menutup ujung perforator beberapa kali dalam arah tegak lurus 90° hingga lubang perforasi berbentuk irisan silang Perforator dikeluarkan dengan lindungan tangan kiri Ekstraksi kepala dengan cunam Muzeaux 2 buah atau kranioklas Braun Jepit kulit kepala dengan 2 cunam Muzeaux Tarikan searah sumbu panggul sambil mengikuti putaran paksi dalam. Setelah kepala lahir, badan janin dilahirkan ssebagai mana biasanya. Pada letak sungsang, kraniotomi dibuat pada foramen magnum yang dapat dikerjakan dari arah belakang atau dari arah muka di bawah mulut. 3. Cara melakukan dekapitasi: Janin letak lintang disertai dengan tangan membumbung, maka tangan yang membumbung ini diikat dengan tali lebih dahulu dan ditarik ke arah bokong oleh seorang asisten Masukkan tangan yang dekat dengan leher janin ke dalam jalan lahir dan langsung mencekam leher. Ibu jari berada di depan leher dan jari lain berada di belakangnya. Tangan yang lain memasukkan pengait braun ke dalam jalan lahir dengan ujungnya menghadap ke bawah. Pengait ini dimasukkan dengan cara menelusuri tangan dan ibu jari penolong yang berada di leher dan pengait dikaitkan pada leher. Leher janin mula-mula diarik kuat ke bawah dan diputar ke arah kepala janin, sehingga tulang leher patah. Saat yang bersamaan seorang asisten menekan kepala. Putuskan jaringan lunak dengan gunting Siebold. Badan janin dilahirkan lebih dahulu dengan menarik tangan janin. Kepala janin dilahirkan secara Mauriceau. 4. Cara melakukan Kleidotomi Masukkan satu tangan ke dalam jalan lahir dan langsung memegang klavikula terendah (klavikula posterior) Tangan lain memotong klavikula dengan gunting Siebold hingga patah, bersamaan dengan itu kepala janin ditekan dengan kuat oleh seorang asisten. 5. Cara melakukan Eviserasi, Ekstenterasi Memasukkan satu tangan ke dalam jalan lahir Ambil tangan janin dan dibawa keluar vagina. Lengan janin ditarik ke bawah menjauhi perut janin. Pasang speculum pada dinding vagina bawah. Gunting dinding thoraks atau dinding abdomen hingga menembus rongga thoraks atau abdomen. Dengan cunam abortus, melalui lubang tembus dikeluarkan organ-organ visera. Pada letak lintang, badan janin dilahirkan dengan versi ekstraksi. 6. Cara melakukan spondilotomi Masukkan salah satu tangan ke dalam jalan lahir. Pasang speculum pada vagina Dengan gunting siebold dan dengan lindungan tangan yang di dalam, ruas-ruas tulang belakang langsung dipotong hingga terputus Potong bagian perut janin dengan memakai gunting siebold, sehingga seluruh badan terpisah 2. Lahirkan bagian bawah badan janin lebih dahulu dengan menarik kedua kaki. Lahirkan bagian tubuh atas janin. 7. Cara melakukan pungsi hidrosefalus: Pada pembukaan lebih dari 4 cm, pasang speculum Jepit kulit kepala dengan cunam Willet/cunam Muzeaux. Tusukkan jarum pungsi spinal dengan ukuran 16/18 yang disambung pada alat suntik pada sutura/ubun-ubun kepala janin. Lakukan aspirasi sedikit untuk membuktikan benar atau tidaknya cairan otak yang keluar. Kemudian alat suntik dilepas dari jarum pungsi sehingga cairan otak mengalir ke luar. III. Dekontaminasi IV. Cuci tangan pasca tindakan V. Perawatan pasca tindakan Periksa kembali tanda vital pasien. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan dibuat laporan tindakan di dalam kolom yang tersedia pada catatan medic pasien. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal- hal penting yang memerlukan pemantauan ketat. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan dan pasien masih memerlukan perawatan.