You are on page 1of 7
ural Pendidikan Teknik Mesin Vol LM, Ne Iu 2044 (18-24) JPTM Nigdjouratumes set KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF DI LEMBAGA PENDIDIKAN PENCETAK CALON GURU TEKNIK OTOMOTIF (THE NEED OF AUTOMOTIVE ELECTRICAL LEARNING MEDIA AT TEACHER TRAINING INSTITUTION MAJORING AUTOMOTIVE ENGINEERING) Dwi Widjanarko Semarang e-mail: dwi2_ot Herminarto Sofyan Universitas Negeri Yogyakarta; hermin@uny-acid Herman Dwi Surjono Universitas Negeri Yogyakarta; e-mal: hermansurjono@unyacid J@yahoo.com stra, Tujuan peneitan int adalah untuk mengdentiitas!kebutuhan media pembeljaran kelstetan otometf 4 lembaga pendidian pencetak clon guru tek otomott Peneliian il adalah peneliian expose facta dengan populat adalah mahasiewa Pendidn Takai Otol di Universtas Negert Semarang dan Universitas Negeri Voryalarta yang sudah mengatol mata lah haltikan olomotfsebanyak 148 mafasiswa, Hal penelan enunjuan bahwa media pembelajarankesirian otemot peri dikenbangan uneuk menunjang penbeljran Telstra olomotf tera untuk menjelaskan kera sistem Helse, pinsip dasa, nama Komponen, dan 14S automotive tracker Waning students The result showed thal automotive electrical instructional media was necessary to be developed t support sutomative lei! learning expect explain the operation, Base pin ‘Keywords learsing media, automotive electrical earning atomotivn engineering teacher traning nsittion PENDAHULUAN Perkembangan alat transportasi terjadi sangat pesat seiring dengan kebutuhan mobilitas manusia yang tinggi. Hal ini ditandai dengan makin ‘banyaknya jumlah kendaraan baik roda empat ‘maupun roda dua dengan teknologi yang semakin. tinggi. Perkembangan teknologi ini terutama ter- jadi pada sistem kelistrikan karena hampir semua sistem pada kendaraan saat ini sudah dilengkapi dan dikontrol secara elektik atau elektronik. Berdasarkan survel terhadap para pengajar kelistrikan otomotif yang dilakukan di Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri Yogyakarta sebagai Lembaga Pendidikan ‘Tenaga Kependidikan (LPTK), terungkap bahwa keelistrikan otomotif merupakan salah satu bidang dalam teknik otomotif yang banyak menyulitkan mahasiswa untuk menguasai otomotif dibanding: kkan untuk menguasai sistem engine, chasis, atau- pun pemindah daya yang secara fisik komponen ddan operasi sistemnya dapat diamati secara lang- sung, Kendala penguasaan kelisirikan otomotif adalah rumitnya sistem kelistrikan untuk dipelajari terutama untuk memahami —bagian-bagian rangkaian dan bagaimana rangkaian bekerja. Seha- rusnya, pemahaman tentang kerja sistem Keelistrikan merupakan pengetahuan dasar yang hharus dikuasal_ mahasiswa (Widjanarko, 2007: 97), Satu studi mengenai Kompetensi_ maha: siswa ealon guru otomotif dalam menjelaskan dan ‘menganalisa kerja sistem kelistrikan otomotif yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasilnya tid: ak memuaskan karena mahasiswa calon guru oto ‘motif kurang bisa menjelaskan dan menganalisa kerja sistem kelistrikan otomotif,rata-rata tingkat penguasaannya kurang dari $0% (Widjanarko & Abdurrahman, 2006), Idealnya,tingkat penguasaan calon guru tersebut mencapai minimal 70%. Salah satu. faktor yang dapat mempengaruhi hassil belajar adalzh media pem- belajaran. Media pembelajaran-mempengarubi sensasi yang berbeda dan berlaku sebagai suatu bagian integral proses pembelajaran, serta mem- bantu memberikan pengalaman yang bermakna (eth, 2009; 13). Media didefinisikan sebagai semua “peralatan komunikas" apapun bentuknya rmulai dari bahan cetak, gambar, animasi, suara, dan gambar gerak. Untuk memanfaatkan media dalam pembelajaran, maka diperlukan teknologt Teknologi didefinisikan sebagai suatu alat atau proses yang dapat digunakan untuk merfaslitasi ‘media, Yang termasuk teknologi misalnya buku, film, televisi, dan internet. Dalam pendidikan, me- dia merupakan sistem simbol dimana guru dan teknik otomotif siswa menggunakannya untuk mewalili_penge tahuan, dan telnologi merupakan alat_ yang memungkinkan pengetahvan tersebut disebarkan kepada orang lan (Reeves,1998: 1) Menurut Alobo et ai (2010:108) media pembelajaran mencakup apa saja yang digurakan guru untuk melibatkan indra penglihatan, per: dengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa saat rmenyajikan pelajaran. Media pembelajaran adalah sesuatu yang bertujuan untuk membanta gura da- lam mengajar yang lebih efektif dan agar siswa menjadi lebih siap belajar. Media juga sebagai pembawa informasi untuk memenuhi_cujuan- tujuan pembelajaran Pembel dengan memanfsatkan media dalam proses pem belajaran. Menurut Seth (2009: 23) media pem: belajaran yang berbeda menghasilkan kemampuan pebelajar yang berbeda pula. Apakah untuk keper tuan dilhat, didengar, atau dilhat sambil didengar, media pembelajaran’bertujuan untuk membawa pemahaman dan pembelajaran yang bermakna Beberapa macam media yang dapat digunakan da- lam pembelajaran (stceddepart.weebly.com) mis salnya benda nyata dan model; teks tereetak (bu: ku, handout, lembar kerja; visual tercetak (gam- bar, foto, diagram, grafik}, papan displai (kaput, bletin, papan muliguna); whiteboard interactive; transparansi; slide dan filmstrip; audio (tape, piringan, suara); video dan film (tape, piringan); televisi, perangkat lunak Komputer; dan web atau internet. Beberapa macam media dalam pemabelaja ran menarut Alobo etal (2010; 108) secara mum dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaita alat bantu visual, alat bantu audio visual, alat bantu audio, dan sumber daya lain (manusia dan bahan- bbahan). Jadi, berbagaimacam media yang digunakan dalam pembelajaran seperti dijetaskan datas pada intinya adalah agar semua indra penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa dapat terlibat dalam pembelajaran se- hingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menghasilkan pengalaman dalam belsjar. Eleksya adalah pengetahian yang disampalkan dapat diterima oleh siswa dengan lebih mudah, Keberadaan media pembelajaran_ dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan agar dapat memfasltast pembelajaran untule mening: katkan pemahaman materi yang disajkan (Seth 2009: 22). Media pembelajaran yang digunakan di dalam Kelas memiliki peranan untuk menarik dan rmenjaga perhatian, meningkatkan minat, mengatur suasana pembelajaran, dan menailkan daya serap. Jacl peranan media dalam proses belajar mengajar sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran ‘an akan menjadi lebih efektif Beberpa keuntungan penting penggunaan ‘media dalam proses belajar mengajar adalah (Seth, 2009: 27): (1) ada penyampaian informasi yang baku; (2) perhatian akan terfokus; (3) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan melalui peng: gabungan antara gambar dan kata-kata; (4) pem: belajaran dapat ditingkatkan Karena mengurangi pengulangan informasi; (5) pembelajaran menjadi ‘menarik; (6) memperluas cakupan pengalaman; (7) membantu memberikan suatu basis nyata un. tuk berfikir konseptual sambil meningkatkan minat siswa; (8) meningkatkan ingatan dan transfer pengetahuan dan mendukung pembelajaran me- Ialui contoh-contoh dan elaborasi visual; (9) kon- ten baru, pengalaman dan harapan juga dapat dlisafikan melalui penggunaan media pembelajaran; (10) dengan media seperti LCD proyektor, penge- tahuan dan informasi dapat dicapai orang secara dersamaan; (11) dapat memfokuskan perbatian pebelajar; dan (12) media dapat berperan sebagai alat mengekspresikan dimensi psikologis dari ke: hhidupan Dengan demikian dapat disimpulkan bah: wa media pembelajaran merupakan alat_ kor nikasi dalam bentuk cetak, gambar, animasi, suara dan gambar gerak yang digunakan guru agar semua indra penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa dapat terlibat dalam pembela- jaran sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan informasi yang dibawanya dapat me: ‘menuhi tujuan-tujuan pembelajaran. Terkait de- nngan masih rendahnya penguasaan_kelistrikan ‘otomotif pada mahasiswa calon guru teknik otomo- ‘uf, maka dalam penelitian ini akan dibahas kebu- tuhan media pembelajaran kelistrikan otomotif agar _permasalahan kesulitan mempelajari kelistrikan otomotif dapat dipecahkan, METODE Penelitian ini adalah penelitian expose facto. Penelitian Ini merupakan penelitian yang dimulal dengan suatu fenomena dan mengungkap faktor- faktor penyebabnya, Fenomena yang terjadi dalam penelitian ini adalah sulitnya —menguasai kelistrikan otomotif, schingga penelitian ini dil- aksanakan untuk mengetahul penyebabnya_khu- susnya ditinjau dari sisi_media pembelajaran kelistrikan otomotif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif di Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri Yogyakarta yang sudah mengambil mata keuliah Kelistrikan otomotif sebanyak 145 maha- siswa dan selurubnya digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket yang sudah divalidasi oleh empat orang pakar dalam bidang pengembangan instrumen dan bidang teknik oto- Issn ui2-t247 motif, Secara garis besar, instrumen berisi pertan- yaan untuk mengungkap kesulitan-kesulitan pem- belajaran kelistrikan otomotif, termasuk ketersedt- aan media pembelajaran kelistrikan otomotif. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kebutuhan media pembelajaran kelistrikan otomotif HASIL PENELITIAN Kesulitan dalam pembelajaran kelistrikan ‘otomotif di lapangan dijaring melalul instrumen. Beberapa materi Kelistrikan otomotif yang tersulit untuk dipelajari digambarkan pada tabel 1. TTabel 1. Materi kelistrikan otomotf tersul dipelajari menurut mahasiswa Sten peng eke ompu Seton ster reds an Siem pengsankonvensonal 89 Berdasarxan tabel 1, tampak bahwa maha siswa mengalami Kesulitan dalam mempelajari klistrikan otomotif. Lima materi tersulit secara Derurutan adalah sistem pengisian elektronik, sis- tem pengapian terkontrol komputer, sistem starter rreduksi, sistem starter planetari, dan sistem pen- gapian elektronik Untuk mendukung pembelaja- ran kelistrikan otomotif, buku-buku atau sumber belajar diperlukan sebagai bahan referensi, Ken: yataan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa ‘materi Kelistrikan otomotif sulit didapatkan, Be- berapa referensi yang sulit didapat untuk menun- jang pembelajaran kelistrikan otomotif ditunjuk- ssn 1412-124 ural Pendidikan Tekik Mesin Vol, No Juni2014 (18-28) Tabel 2. Referensi yang sulit didapat menurat mahasiswa ie ond Referens yang Sulit i Sistem pengaplan terkontrol Kom puter 1038 Sistem starter planetari 9.68 Sistem pengisin elektronik 932 Power window 497 Sistem starter redukst 880 Sistem pengapianelekeroni a4 Sistem pengisian brushless alterna- tor 27 Wiper 809 Dasarlistrik dan elektronia 704 Sistem penerangan 633 Sistem starter konvensional 5:10 Bateral 387 Sistem pengisian konvensional 369 Sistem pengapian konvensional 194 Total 100% ‘Tabel 3. Media kelistrikan otomotif yang kurang ‘menurut mahasiswa Media yang Kurang ee Bateral 14,0 Sistem pengisian brushless alter- nator, 1143 Sistem pengapian terkontrol komputer 1105 Sistem starter planetari 10,67 Sistem pengisian elektronik 1067 Sistem starter reduksl 914 Sistem pengapian elektronik 648 Dasarlistrik dan elektronika 610 Sistem pengisian konvensional 4,57 Power window 437 Wiper 3at Sistem penerangan 343 Sistem pengapian konvensional 2,28 Sistem starter konvensional 19 Total 100% Lima materi yang referensinya sulit didapat menurut mahasiswa secara berurutan ada lab sistem pengapian terkontrol komputer, sistem starter planetar, sistem pengisian elektronik, sis ‘tem power window, dan sistem starter reduksi, Selain referensi, media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang penting. Beberapa media pembelajaran Kelistrikan otomotit vyang masih kurang menurut mahasiswa ditunjuk- kan pada tabel 3, Meskipun dosen kelistrikan otomotif su dah menggunakan media dalam menyampaikan materi kelistrikan otomotif, namun beberapa ma teri yang medianya dirasa kurang menurut maha: siswa (label 3) adalah media mengenai baterai, sistem pengisian brushless alternator, sistem pet gapian terontrol komputer, sistem starter plane tari dan sistem penngisian elektronik, Media yang menurut mahasiswa sudah banyak dan dapat membantu dalam pembelajaran kelistrikan otomo: tif diuraikan dalam tabel 4 Tabel 4. Media kelistrikan otomotif yang sudah banyak digunakan di lapangan ‘Tabel S, Media kelistrikan otomotif yang belum dapat membantu Media yang Belum Dapat Mem- Ye Re bantu sponden Media yang Sudah Banyak oe Sistem starter konvensional 943 Sistem pengapian konvensional 9.09 Sistem pengisian Konvensional a2 Sistem penerangan a2 Wiper a2 Dasarlistrkedan elektronika 8,00 Power window 746 Sistem pengapian elektroni 126 Sistem pengisan elektronik 678 Baterai om Sistem starter reduks| 631 Sistem starter planetari 515 Sistem pengapian komputer 461 Sistem pengisian brushless alter- nator 0 ql 100% Meskipun media Kelistrikan otomotif su- dah banyak digunakan dalam pembelajaran kelistrikan otomotif di lapangan, ada beberapa me- ia yang menurut mahasiswa belum dapat mem- bantu dalam mempelajari kelistrikan otomotit. Be- berapa media yang dirasa belum dapat membantu adalah ditunjuickan pada tabel 5. Tot Dasar listik dan elektronika 10,76 Sistem pengisian elektronik 24 Sistem starter reduksi 7.69 Sistem pengisian konvensional 7,69 Sistem starter konvensional 714 Sistem pengapian terkontrol komputer 7.03 Baterat 692 Sistem penerangan 6a Sistem starter planetari 670 Sistem pengapian elektronike 648 Sistem pengisian brushless alter nator 637 Wiper 626 Power window 604 Sistem pengapian konvenstonal 582 Total 100% Berdasarkan data pada tabel 1 sampai 5 di atas, beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa dalam —pembelajaranKelistrikan otomotif| dirangkum dalam tabel 6 PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 6, ada beberapa materi yang dirasa sulit untuk dipelajari oleh mahasiswa, Lima materi tersulit pada mata kuliah Kelistrikan otomotif secara berurut adalah sistem pengisian elektronik (11,53% respon), sistem pengapian ter- kontrol Komputer (9,619 respon), sistem starter tipe reduksi (8,77% respon), sistem starter tipe planetari (8,65% respon), dan sistem pengapian elektronik (8,53% respon). Kesulitan yang dihada- pi__mahasiswa untuk semua metari sistem kelistrikan terutama dalam penguasaan kerja sis tem kelistrikan, prinsip dasar, nama kemponen, ddan fungsi Komponen sistem kelistrikan. Mengacu pada data tersebut, maka diperlukan media pem- belajaran yang dapat mengakomodasi pembelaja- ran kelistrikan otomotif yang meliputi kerja sistem kelistrikan, prinsip dasar, nama komponen, dan fungsi komponen sistem Kelistrikan sehingga kesu- litan dalam belajar dapat diatasi Kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa salah satunya juga disebabkan oleh sulitnya mem- peroleh buku-buku referensi untuk mempelajari Issn ui2-t247 ural Pendidikan Tekik Mesin Vol, No Juni2014 (18-28) Tabel 6. Masalah dalam pembelajaran kelistrikan otomotif Referens! yang Materi yang Su- Media yang kw Medavang Be No Materi Tersulit litdengan lum Dapat Mem Sulit Didapat Mente rang eet 7 Sistem pengis’ Sistem pengaplan Sistem pengis- Sistem penglsian — Sistem pengisian lanelektronik —terkontrol kom: lanelektronik —_brushlessalter- _elektronik puter nator 2 Sistem pengapi- Sistem starter __Dasarlistrikedan Sistem pengapi- Sistem starter anterkontrol—tipe planetari_—_elektronika anterkontrol_tipe reduksi komputer komputer 3 Sistemstarter Sistem pengisian Sistem pengis-Sistemstarter_Sistem pengisian tipereduksi __elektronike jan brushless Upeplanetari_—_—konvensional alternator 4° Sistemstarter Power window tipe planetari Sistem pengapl- aan terkontrol Sistem starter tipe konvensional Sistem pengisian elektronile komputer 5 Sistem pengapi- Sistem starter Sistem pengapi- Sistem starter Sistem pengapian anelektronik tipe reduksi anelektronik —tipe reduksi terkontrol kom puter kelistrikan otomotif. Dari beberapa materi Berdasarkan penelitian di lapangan, ada Keelistrikan otomotif, lima referensi yang sulit didapat untuk mempelajari kelistrikan otomotif adalah sistem pengapian terkontrol komputer (20,38% respon), sistem starter tipe planetari (9.68% respon), sistem pengisian elektronile (9.32% respon), power window (8,97% respon), dan sistem starter tipe reduksi (8,80% respon). Kesulitan referensi ini dapat menghambat maha- siswa untuk menguasai_ kelistrikan otomotif. Mengacu pada data tersebut, maka diperlukan me- dia pembelajaran yang dapat -mengakomodasi pembelajaran Kelistrikan otomotif yang dapat ‘memberikan informasi yang mendalam masalah kelistrikan otomotif, Kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa salah satunya juga disebabkan oleh sulitnya mem- peroleh buku-buku referensi untuk mempelajari keolistrikan otomatif. Dari beberapa materi Keelistrikan otomotif, lima referensi yang sulit didapat untuk mempelajari kelistrikan otomoti adalah sistem pengapian terkontrol_ komputer (20,38% respon), sistem starter tipe planetari (9,68% respon), sistem pengisian elektronikx (9.32% respon), power window (8,97% respon), dan sistem starter tipe reduksl (8,80% respon). Kesulitan referensi int dapat menghambat maha- siswa untuk menguasai_ kelistrikan _otomotif. Mengacu pada data tersebut, maka diperlukan me- dia pembelajaran yang dapat_mengakomodasi pembelajaran Kelistrikan otomotif yang dapat ‘memberikan informasi yang mendalam masalah kelistrikan otomotif Ketersediaan sumber-sumber bacsan uns tuk mendukung pembelajaran kelistrikan otomotif tidak serta_merta dapat membantu:mahasiswa ‘mempelajari kelistrikan otomotif dengan muda. ssn 1412-124 beberapa materi yang sulit jika dipelajari hanya dengan membaca. Dari beberapa materi kelistrikan otomotif, lima materi tersulitjika dipelajari dengan ‘membaca adalah sistem pengisian elektronik (11,52% respon), dasar listrik’ dan elektronika (8.87% respon), sistem pengisian brushless alter: ator (8,50% respon), sistem pengapian terkontral komputer (8,50% respon), dan sistem pengapian elektronik (8,23% respon). Kelistrikan otomotif sulit dipelajari dengan membaca karena operasi sistem tersebut bersifat abstrak sehingga gambar dalam buku yang menggambarkan operast sistem sulit dipahami. Mengacu pada data tersebut, maka diperlukan media kelistrikan yang dapat memvisu- alkan atau menganimasikan Kerja sistem kelistrikan, prinsip dasar, nama Komponen, dan fungsi komponen sistem Kelistrikan sehingga kesu. litan membaca dapat dibantu dengan media yang lengkap. Hasil_penelitian lapangan juga men berikan informasi media pembelajaran kelistrikan otomotif yang menurut mahasiswa masih kurang. Dari beberapa materi Kelistrikan otomotif, Tima ‘materi yang medianya dianggap kurang adalah sis- tem pengisian brushless alternator (14,10% re- spon), sistem pengapian terkontrol komputer (11,43% respon), sistem starter tipe planetari (11,05% respon), sistem pengisian elektronik (40.67% respon), dan sistem starter tipe reduks! (10,67% respon). Kurangnya media akan ‘mempengaruhi pembelajaran kelistrikan otomotif sehingga akan menghambat pemahaman maha: siswa dalam belajar. Mengacu pada hal tersebut, ‘maka diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu memenubi kebutuhan pembelajaran kelistrikan otomotif. Hasil penelitian Tapangan juga mem- berikan informasi bahwa media yang telah ada dapat membantu pembelajaran, namun beberapa media yang belum dapat membantu pembelajaran keelistrikan otomotif menurut mahasiswa adalah sistem pengapian elektronik (10,76% respon), sis tem starter tipe reduksi (8,24% respon), sistem Pengisian konvensional (7,69% respon), sistem starter tipe konvensional (7.69% respon), dan sis- tem pengapian terkontrol komputer (7,14% re- spon). Mengacu pada hal tersebut, maka diper lukan media pembelajaran yang dapat menunjang ‘kebutuban media pembelajaran kelistrikan otomo- te Media pembelajaran khususnya untuk keelistrikan otomotif sangat mendesak untuk dikembangkan sebagai salah satu solusl_ untuk mengatasikebutuhan dalam pembelajaran kkelistrikan otomotif. Beberpa keuntungan penting Penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah (Seth, 2009:27): (1) ada penyampaian in- formast yang baku; (2) perhatian akan terfolus; (3) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan melalui enggabungan antara gambar dan kata-kata; (#) pembelajaran dapat ditingkatkan karena mengu- Fangi pengulangan informasi; (5) pembelajaran ‘menjadi menarik; (6) memperluas cakupan pen: galaman; (7) membantu memberikan suatu basis nyata untuk berfikir konseptual sambil meningkat- kan minat siswa; (8) meningkatkan ingatan dan transfer pengetahuan dan mendukung pembelaja- ran melalul contoh-contoh dan elaborasi visual; (9) konten baru, pengalaman dan harapan juga dapat disajikan melalui penggunaan media pembelajaran; (10) dengan media seperti LCD proyektor, penge- tahuan dan informasi dapat dicapai orang secara bersamaan; (11) dapat memfokuskan perhatian pebelajar; dan (12) media dapat berperan sebagai alat mengekspresikan dimensi psikologis dari ke- hidupan, Beberapa peran penting lain dari media dalam mendukung kegiatan pembelajaran adalah (stceddepartweebly.com): (1) memfokuskan per: hhatian, (2) mengingat kembali materi sebelumnya, (3) menyajikan tujuan-tujuan ke siswa, (4) menyajikan materi baru, (5) mendukung pembela- jaran melalui contoh-contoh dan elaborasi visual, (6) mendapatkan respon siswa, (7) memberlkan ‘umpan balik, (8) meningkatkan ingatan dan trans- fer pengetahuan, dan (9) menilai unjuk kerja, Menurut Naz. & Akbar (2007:39) pembela jaran dengan memanfaatkan media menyebabkan pembelajaran menjadi efektif karena media: (1) membantu siswa mencapai pengetahuan yang lebih tinggt dan daya ingat yang lebih panjang; (2) ‘memotivasi siswa karena melibatkan berbagat in era sehingga pembelajaran menjadi lebih produk- uf; (3) menjadikan pembelajaran lebih berbasis fimiah dan memungkinkan guru mentransfer pengetahuan dengan cara terorganisir dan siste rmatik; (#) menjadi alat pembelajaran yang mem- bantu guru menarik perhatian siswa; (5) mening: katkan keterampilan, pemahaman dan Kejelasan omunikas; (6) membantu menggabungkan hal- hhal yang imajinatif, proses berpttir, dan daya pikir siswa; (7) membantu guru menghemat waktu dan fenergi Karena materi yang efektif dapat memper: Jelas konsep dengan mudah; (8) menjadi alat ideal ‘untuk me-review luaran pembelajaran dan untuk mengevaluasi ketuntasan. pembelajaran tertentu; dan (9) membuka cakupan yang lebih Iuas untuk pembelajaran interaktif dan memberikan kesemn: patan pembelajaran individu. Berdasarkan beberapa kajian di atas, maka peranan media dalam pembelajaran sangat penting Jarena dapat membantu guru dalam_menyam paikan materi pembelajaran, dan membantu siswa memudahkan dalam memahami materi yang disampaikan guru. Media dapat memfasilitasl ma terimateri yang sulle dijelaskan secara verbal se: hhingga pesan-pesan dalam materi pembelajaran ‘menjadi mudah dimengerti dan meningkatkan mo- tivasi. Motivasi merupakan konsepsi teoritis yang digunakan untuke menjelaskan keinginan, arah, in tensitas, ketekunan, dan kualitas perilaku, leu susnya perilaku yang mengarah kepada tujuan. Motif merupakan konsepsi hipotetis yang digunakan untuk menjelaskan mengapa orang rmengerjakan apa yang mereka lakukan (Brophy, 2004:3:4) Penggunaan media dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dalam belajar, juga’ dapat meningkatkan hasil belajar_peserta didik, Hal senada disampailan oleh Afolabi et al ( 2012:6) bahwa peningkatan prestasi_ akademik juga dapat dijamin melalui penggunaan media pembelajaran, Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran harus diprioritaskan. Selain itu me: dia pembelajaran berbasis komputer berkontribusi positif terhadap belajar siswa (Deniz & Cakir 2006:2) sehingga prestasi akademiknya dapat ‘meningkat SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disim: pulkan bahwa materi kelistrikan otomotif sulit un- tuk dipelajari arena beberapa materi dari kelistrikan otomotif referensinya atau sumber bacaannya sulit didapat. Materi kelistrikan otomo: Luf sulit dipelajari hanya dengan membaca buku atau sumber bacaan lainaya. Media untuk mem bantu mempelajari Kelistrikan otomotif di lapan. gan masih dirasa kurang oleh mahasiswa dan Issn ui2-t247 bahkan meskipun media sudah ada, namun sebagl- an media belum dapat membantu dalam memper- ‘mudah pemahaman kelistrikan otomotif. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu dikembangkan media pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan media yang juga dapat berfungsi sebagai sumber bacaan, sumber belajar, dan dapat digunakan untuk belajar manditi bagi mahasiswa yang mencakup fungsi sistem, Komponen dan fungsi komponen, rrangkaian, dan cara kerja sistem kelistrikan otomo- tif, Media perlu dilengkapi dengan gambar, teks, suara, dan animasi untuk semua materi kelistrikan ‘otomotif mulai dari yang paling dasar sampai pal- ing kompleks agar kelistrikan notomotif dapat di pelajari dengan lebih mudah oleh mahasiswa DAFTAR PUSTAKA Afolabi, AK, Abidoye, LA, & Afolabi, AF. 2012. Effect of instructional media on the aca- demic achievement of students in social studies in junior secondary schools. PNLA Quarterly, 77, 1-7 Brophy, J. 2004. Motivating students to learn (2=4 Ed). London: Lawrence Erlbaum Associ- ates Publishers Deni, H, & Cakir, H. 2006, Design principles for Ccomputer-assisted instruction in histology ssn 1412-124 ural Pendidikan Tekik Mesin Vol, No Juni2014 (18-28) ‘education: An Exploratory Study. Journal of Science Education and Technology. 10.1007/s10956-006-9031-5, 1-10 Naz, A.A, & Akbar, R.A, 2007, Use of media for ef fective instruction its importance: some consideration. Journal of Elementary Educ, 18, 35-40, Reeves, T.C. 1998. The Impact of Media and Tech: nology in Schools. A Research Report. Georgia: The University of Georgia Seth, O.K. (2009). Instructional media as @ tool for ‘ensuring quality teaching and learning for pupils in the junior high schools (selected schools in the kumasi metropolis). Master thesis, published, Kwame Nkrumah Unt versity of Science and Technology, Kumasi dspace knustedu.gh:8080 /jspui/bitstrea Diambil pada tanggal 6 Juli 2011, dari dspace knustedu.gh:8080 /jspui bitstrea ‘Widjanarko, Dwi dan Abdurrahman. 2006. Pening. katan kemampuan menganalisis kerja sis tem kelistrikan mobil dengan tugas model uraian terbatas, Jurnal Pendidikan Teknike Mesin, 6, 59-64 ‘Widjanarko, Dwi. 2007. Problem centered group in improving students’ competency in de- scribing automotive electrical system op- eration. International Journal of Education, 2,97-104,

You might also like