You are on page 1of 10
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK STANDAR JASA TERKAIT (“SJT”) 4400 stitut Akuntan Publik Indonesia th Floor Unit 121-12 al Business District (SCBD) Lot 26 In. Jend. Sudirman Kav.52-53 enopati Raya, Jakarta 12190 jpla © 2016 Institut Akunten Publik Indonesia if INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA. Indonesian tnsthute of Certified Public Accountants a 6 10 11 12 13 14 19 20 21 22 Perikatan Untuk Melaksenaken Prosedur Yang Disepakati Atas Informasi Keusngan INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA DEWAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK 2013 - 2017 Handri Tiendra Ketua Kusumaningsih Angkawidjaja Anggota Danie! Kohar Anggota Dedy Sukrisnadi Godang Paruiian Panjaitan Andy Eldes Theodorus Bambang Dwi K.A. Renie Feriana Jamaludin Iskak Anggota Fitrany Adeyar Agi Anggota Florus Daeli Anggota Perikatan Untuk Melaksenaken Prosedur Yang Disepakati Atas Informasi Keusngan 1 STANDAR JASA TERKAIT 4400 2 PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI 3 ATAS INFORMASI KEUANGAN 4 (Berlaku efektif untuk laporan praktisi bertanggal 1 Juli 2017 atau setelahnya. 5 Penerapan dini diperkenankan\ e 7 Daftar Isi 8 g 10 Pendahuluan: 11 Tujuan Perikatan Prosedur yang Disepakati 12 Prinsip Umum Perikatan Prosedur yang Disepakatt 13 Penetapan Syaratsyerat Perkalan. 14 Perencanaan 15 Dokumentasi 16 Prosedur dan Bukil 17 Pelaporan 18 19 Lampiran 1: tlustras’ Surat Perikatan 20 Lampiran 2: llustras’ Leporan Pro 21 Usaha 22 23° Standar Jasa Terkai 24 Disepakati atas Informa 25 Standar Pengendalian 26 menetepken penerapan d§ Bksanakan Prosedur yang ma dengan *Pengantar atas ain, dan Jasa Terkait,” yang 28 28 30 31 32 33 34 36 Perikatan Untuk Melaksenaken Prosedur Yang Disepakati Atas Informasi Keusngan Pendahuluan 3 1. Tujuan Stender Jasa Terkait ("SJT') adalah untuk menetapkan stander yang 4 memberiken panduan tentang tanggung jawab orofesional prektis’ kelika melaksanakan 5 suatu perikatan prosedur yang disepakati atas informasi kevangan serla memberkan 6 panduen tentang bentuk dan isi laporan yang citerbitkan oleh praktis| berkaitan dengan ? perikatan tersebut 8 9 2. SJT diujukan untuk perkatan yang berkaitlan dengan informas! keuangan. Namun, 10 standar ini dapat memberlken panduan yang berguna untuk perikatan yang berkeitan 1 dengan informasi non-keuangan, dengan syarat prektisi memilki pengetanuan memadai 12 tentang hel pokok yang bersangkutan dan terdapat kriteria yang masuk akal yang 13 menjadi dasar untuk mendepatkan temuan. Panduangdglam Standar Audit mungkin 14 berguna bagi praktisi dalam menerapkan SJT ini 15 16 3. Suetu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang dise} ungkin mengheruskan 2 praktisi untuk melaksanakan prosedur tertentu tentang uns idual dari suetu data 18 keuangan (sebagai contoh, hutang usaha, 19 dan penjualan serta laba’ suatu segmay ngan (sebagai 2 contoh, laporan posisi keuangan) atau, Nn, 24 4, Tujuan suatu prosedur yang disep adsta 25 prosedur yang bersifat audit yang telal gakati aleh praktisi dan entitas serta 26 pihak kotiga yang topat, dan agar prakti kan tomuan faktualnys. Prosedur yang Disepakati ao al Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh 42 Indonesia (“Kode Etik”). Prinsip etka yang mengatur 43 tanggung jawad profesional prakiisi untuk jenis perikatan ini adalah: aa (@) Integrita 45 (©) Objekivitas; 46 () Kompatensi serta kecarmatan dan kehati-hatian profesional; 7 (d) Kerahasiaan: 48 (e) Perilaku profesional; dan ag ©) Standar teknis. 50 Independensi bukan suatu persyeraten_untuk perikatan prosedur yeng disepakati; SI namun, syarat atau tujuan suati perikatan atau slandar profesi_ kemungkinan 52 mensyaratkan praktisi untuk mematuhi persyaratan independansi Kode Etk. Jike 53 prektisi tidak indapenden, sualu pernyatzan tentang dampak yang mungkin terjadi Perikatan Untuk Melaksenaken Prosedur Yang Disepakati Atas Informasi Keusngan 1 karena praktisi tidak independen harus dimasukkan dalam laporan prosedur yang 2 disepakati 3 8. Pral harus_ melaksanakan suatu perikatan prasedur yang disepakati 4 berdasarkan SJT dan kondisi perikatan. 5 ® Penentuan Kondisi Porikatan 8 9. Praktisi harus memastikan dengan pihak yang mewakili entitas dan pada 9 umumnya, pihak lain yang disebutkan yang akan menerima salinan laporan 10 prosedur yang disepakati, bahwa terdapat suatu pemahaman yang jelas tentang 1 prosedur yang disepakati dan kondisi perikatan. Hal-hal yang disepekati mencekup 12 sebagai berikut: 13 * Sifet perikatan termasuk fakta bahwa prosecur yang dif@ksanakan bukan merupakan 14 suatu audit atau reviu dan oleh karena itu praktisi 15 © Tujuan perkatan 16 * Identifikasi informasi keuengen yang akan diterepken 2 disepakati 18 * Sifet, saat dan luas prosedur spesifik ya 19 * Benluk laporan prosedur yang diseg enyatakan keyakinan. Ww * Pembatasen terhadap distribu; ti. Bile 21 pembatasan ini bertentangan d ktisi tidak 22 diperkenankan untuk menerig 23 24 Brosedur telah disepakati oleh badan 25 akuntan, praktisi mungkin tidak dapat 26 ak yeng akan menerima laporan 27 empertimbangkan. sebagai 28 tersebut dengan wakil yang 29 3 densi yang relevan dari pihak- BO ekan ditarbitkan kepada mereka. 31 32 fentasikan syaret-syarat panting dari 33 jan kien maupun praktisi, Suatu surat 34 alas penunjukan tersebut dan membantu 35 fang hal-hal seperti tujuan dan ruang lingkup periketan, 36 bantuk laporan yang kan diterbitkan. 37 38 dalam surat perikatan mencakup sebagai berikut: 39 * Sustu daftar @ harus dilaksanakan yeng disepakati di antara berbagai 40 pihak. al * Suatu peryataanlBahwa pendistribusian laporan prosedur yang disepakati kan a2 dibatas keoada @fak-pihak yang disebutkan yang telah menyepakat prosedur yang 43 harus cilaksanakan tersebut. a4 Di samping itu, praktisi dapat mempertimbangkan untuk melempikan dalam surat 45 perikatan tersebut suatu draft jenis laporan prosedur yang disepakati yang ekan 46 diterbitkan. Contoh surat perikatan dicantumkan dalam Lampiran 1 SJT in 48 Perencanaan Ag 5013. Praktisi harus merencanakan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga perikatan St dapat dilaksanakan secara efektif. 52 53 15 20 26 2 28 28 30 31 32 33, 34 35 36 37 3B 39 ag at 42 a3 as 46 4B ag 50 51 52 53 Perikatan Untuk Melaksenaken Prosedur Yang Disepakati Atas Informasi Keusngan Dokumentasi 14. Praktisi harus mendakumentasikan hal-hal penting yang menjadi bukti yang mendukung laporan prosedur yang disepakati, dan bukti bahwa perikatan tersebut telah dilaksanakan berdasarkan SJT ini serta kondisi perikatan. Prosedur dan Bukti 19. Praktisi harus melaksanakan prosedur yang disepakati dan menggunakan bukti yang diperoleh sebagai dasar untuk melaporkan temugft faktual. 16. Prosedur yang diterapkan dalam suatu perkatan disepakati dapat mencakup sebagai derikut: * Pemnintaan keterangan dan analisis. Perhitungan ulang, perbandingan, dan pe Obsenasi Inspeksi, Pemerolehan konfrmasi Lampiran 2 SJT Ini adalah cont 3 far prosedur yang dapat digunekan sebagai s: laksenakan prosedur yang Pelaporan 17.Laporan tentang p prosedur yang dise pembaca memahemi menjelaskan tujuan dan ep inci yang memungkinkan anakan -asedur yang disepakati); ceuangan atau non-keuangan yang dijadikan objek ‘yang ditetapkan oleh IAPI yang berlaku untuk perikatan prosedur yang flisepakati; (f) Bila relevan, pernyataan bahwa praktisi tidak independen terhadap entitas; (9) Identifikasi tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan prosedur yang disepakati tersebut; (h) Suatu daftar prosedur spesifik yang dilaksanakan (daftar tersebut dapat disajikan sebagai lampiran dari laporan prosedur yang disepakat); (i) Suatu deskripsi temuan faktual praktisi termasuk rincian yang memadai tentang kesalahan dan penyimpangan yang ditemukan (deskripsi temuan tersebut dapat disajikan sebagai lampiran dari laporan prosedur yang disepakatt); () Pornyatsan bahwa prosedur yang dilaksanskan bukan morupakan suatu audit maupun reviu dan, oleh karena itu, praktisi tidak menyatakan keyakinan. (k) Suatu pernyataan bahwa jika praktisi melaksanakan prosedur tambahan, suatu audit atau reviu, hal-hal lain mungkin dapat diketahui dan dilaporkan; 19 20 21 22 23 24 25 26 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 ag Perikatan Untuk Melaksenaken Prosedur Yang Disepakati Atas Informasi Keusngan () Suatu pernyataan bahwa laporan tersebut dibatasi kepada pihak-pihak yang telah menyepakati prosedur yang herus dilaksanakan; (m) Suatu pernyataan (bila relevan) bahwa laporan tersebut hanya berkaitan dengan unsur, akun, pos, atau informasi keuangan atau non-keuangan yang disebutkan dan laporan tersebut tidak mencakup laporan keuangan secara keseluruhan; (n) Tanggal laporan; (a) Alamat praktisi; dan (p) Tanda tangan praktisi (tanda tangan dilakukan oleh praktisi yang telah memiliki Nomor Registrasi Akuntan Puolik, selain itu laporan juga harus mencanturkan nama KAP, nama praktisi yang menandatangani iaporen, Nomor Registrasi Akuntan Publik, Nomor Izin Usaha KAP jika tidak teggantum dalam kop surat KAP, dan alamat KAP ka tidak tercantum dalam kop sur@

You might also like