You are on page 1of 7

Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan...

(Tinuk, Harbandinah, Kunsinah)

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Aborsi


Di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.

Tinuk Istiarti *), Harbandinah Pietojo *), Kunsianah **)


*)
Bagian PKIP FKM Undip dan Program Magister Promosi Kesehatan PPs Undip.
**)
Akademi Kebidanan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kendal.

ABSTRACT

Background : Women are faced unique reproductive health threats, one of which is the
unsafe abortion. Abortion remains a controversial having been in existence since the
history of mankind was written. At the Central Java PKBI (Indonesian Family Planning
Association) clinic, There are average of 50 to 70 abortion cases every month. The
objective of this research is to find out the factors that influence abortion practices among
women in Pegandon sub-district, Kendal regency.
Method : The recearch itself is of the explanatory type using crossseectional approach.
The population of the research are 6,344 women of the reproductive age in Pegandon sub-
district, Kendal District. 32 women have taken as samples. Simple random sampling is
done to obtain the quantitative data. The recearch is conducted through questionaires. To
obtain the qualitative data, interviews with 5 respondents are thoroughly carried out. For
data validation, interviews with 5 village midwives – who provide services for the
respondents – are also thoroughly conducted. The data is then analyzed using SPSS
software for Windows, version 10.0 as well as univariate, and multivariate methods.
Result : The results of the analysis show that there is no correlation between the age, the
level of education, the occupation, the marital status, the term of the pregnancy, the
knowledge and attitude on the one side, and the abortion practice on the other. (p > 0,05).
A significant correlation between the number of children and the abortion practice is
found in this research (p < 0,05). A multivariate analysis with logistic regression shows
that the number of children variable is the main variable influencing the abortion practice
in Pegandon sub-district in Kendal regency, (p<0,04)

Keywords : Women of reproductive age, Abortion, Public Health.

53
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 1 / No. 1 / Januari 2006

PENDAHULUAN isu bahwa legalitas aborsi bisa diatur, itu


Aborsi tetap menjadi masalah kotro- juga menunjukkan bukti bahwa aborsi
versi yang sudah ada sejak sejarah ditulis sudah menjadi “kebutuhan” bagi sekelom-
orang. Aborsi adalah tindakan penghentian pok komunitas (Anonim, 2004).
kehamilan dengan cara tertentu sebelum
janin dapat hidup di luar rahim ibunya yaitu METODE PENELITIAN
pada usia janin kurang dari 20 minggu dan Penelitian ini dirancang dengan me-
berat badan janin kurang dari 500 gram tode Cross Sectional dengan pendekatan
(Mohammad, 1998). Tidak dapat dipungkiri kuantitatif dan kualitatif pada beberapa
bahwa sekalipun aborsi di Indonesia jelas- faktor yang dianggap penting. Penelitian ini
jelas dianggap tabu, dan dilarang oleh dilakukan dengan menggunakan metode
undang-undang, namun dalam praktiknya explanatory atau confirmatory reseach
jumlah kasus aborsi cenderung meningkat (penelitian penjelasan), merupakan metode
dari waktu-kewaktu. Insiden aborsi di yang bersifat untuk menjelaskan variabel-
Indonesia tergolong sangat tinggi, diper- variabel penelitian yang dicari dan mela-
kirakan sekitar 2 juta perempuan Indonesia kukan pengujian hipotesa (Sugiono, 1993).
mengakhiri kehamilannya dengan aborsi Dalam penelitian ini akan dilakukan peng-
dan sebagian besar diantaranya adalah identifikasian terhadap umur, usia keha-
aborsi yang tidak aman (Dwiyanto, 1990) milan, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
Persoalannya adalah, bahwa hukum julah anak dan status perkawinan, penge-
tidak memberi tempat bagi pelayanan aborsi tahuan dan sikap merupakan faktor-faktor
yang aman, maka para perempuan yang yang berhubungan terhadap praktik aborsi.
mengalami kehamilan tidak dikehendaki, Lokasi penelitian meliputi wilayah
dan oleh alasan tertentu tidak ingin Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal,
melanjutkan kehamilannya, terpaksa harus Jawa Tengah. Populasi adalah para wanita
pergi ke penolong aborsi yang tidak usia subur yang maksimal satu tahun yang
memiliki kompetensi untuk memberi perto- lalu pernah melakukan aborsi dan hingga
longan secara aman, misalnya ke dukun penelitian ini berlangsung berada dalam
aborsi, dengan resiko mengalami komplikasi wilayah Kecamatan Pegandon. Populasi
kesehatan dan bahkan kematian (BKKBN, didapat dari informasi/laporan Bidan desa se
2000). Seperti diketahui bahwa angka Kecamatan Pegandon tahun 2004 tercatat
kematian maternal di Indonesia masih 32 kasus aborsi. Pengambilan sampel tidak
tinggi, bahkan tertinggi di Asia dan kurang didasarkan dengan rumus sampel melainkan
lebih 11%, diantaranya terjadi karena menggunakan sampel total populasi.
pertolongan aborsi yang tidak aman. Data Sedangkan untuk data kualitatif
1995 menunjukkan bahwa 600.000 perem- sampel diambil sebanyak 5 orang yang
puan mati karena kehamilan dan persalinan pernah melakukan aborsi secara random
(SKRT 1995). Dari angka tersebut 66.000 dari sampel kuantitatif yang berjumlah 32
mati karena aborsi (Fatorrahman, 1999). orang. Sebagai cross check terhadap apa
Data statistik di Perkumpulan yang sudah dilakukan responden dalam
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa melakukan aborsi juga dilakukan wawan-
Tengah menunjukkan 95% yang datang cara mendalam terhadap Bidan desa ditem-
konseling adalah untuk konsultasi soal pat responden melakukan aborsi.
aborsi. Ini menunjukkan bahwa konseling
remaja tak akan bisa lepas dari tingginya HASIL PENELITIAN
persoalan aborsi. Kalau kemudian beredar A. Karakteristik responden

54
Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan... (Tinuk, Harbandinah, Kunsinah)

Karakteristik responden yang diba- Sedikit (< 3) 6 18,8


has meliputi Umur, pendidikan, status pe- Cukup (> 3) 18 56,3
kerjaan, status perkawinan, usia kehamilan
dan jumlah anak diuraikan pada tabel 1. B. Pengetahuan Responden mengenai
Umur responden pada kelompok umur Arbosi
dewasa sebesar 75% ,lebih besar dari Pengetahuan yang dimaksud dalam
kelompok umur muda yang hanya sebesar penelitian adalah kemampuan responden
25%. Tingkat pendidikan responden pada dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan
kelompok pendidikan dasar sebesar 81,3%, dengan arbosi, 56,3% responden mempu-
lebih besar dari kelompok pendidikan nyai pengetahuan baik sedangkan yang
lanjutan yang hanya sebesar 18,8%. Status berpengetahuan kurang baik sebesar 43,8%
pekerjaan responden pada kelompok tidak (Tabel 2).
bekerja sebesar 62,5%, lebih besar dari
kelompok bekerja yang hanya sebesar Tabel 2. Pengetahuan responden mengenai
37,5%. Status perkawinan responden pada aborsi
kelompok kawin sebesar 78,1%, lebih besar
dari kelompok tidak kawin yang hanya No Kategori Jumlah %
sebesar 21,9%. Usia kehamilan responden 1 Baik 18 56,3
pada kelompok trisemester pertama sebesar 2 Kurang baik 14 43,8
81,3%, lebih besar dari kelompok trisemes- Total 32 100,0
ter dua yang hanya sebesar 18,8%. Jumlah
anak responden pada kelompok cukup Adapun kajian pengetahuan lebih rinci yang
sebesar 56,3% ternyata lebih besar dari didapat melalui wawancara mendalam,
kelompok sedikit yaitu sebesar 18,8% diungkapkan oleh beberapa informan pada
kotak 1 sebagai berikut :
Tabel.1. Karakteristik responden
Fre- Kotak.1
No Kakteristik %
kuensi Menurut saya yang dimaksud dengan
1 Umur : menggugurkan kandungan adalah :
Muda 8 25 - Ya Pokoknya bayi lahir sendiri (SGH,30
Dewasa 24 75 Th)
2 Pendidikan : - Tahu-tahu mengeluarkan darah banyak
Dasar (< 6 th) 26 81,3 dan bayinya keluar sendiri (KND,40
Lanjutan (> 6 th) 6 18,8 Th)
3 Status - Waktu hamil mengeluarkan darah dan
pekerjaan : 20 62,5 bayinya ikut keluar (NH,27 Th).
Tidak bekerja 12 37,5
Bekerja C. Sikap responden terhadap aborsi
4 Status Sikap responden yang dimaksud
Perkawinan : 25 78,1 dalam penelitian adalah tanggapan
Kawin 7 21,9 responden dalam menjawab pertanyaan
Tidak kawin yang berkaitan dengan arbosi, 59,4%
5 Usia kehamilan : responden mempunyai sikap mendukung
< 12 minggu 26 81,3 sebesar 59,4%, sedangkan yang mempunyai
> 12 minggu 6 18,8 sikap tidak mendukung sebesar 40,6%
6 Jumlah anak : (Tabel 3).

55
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 1 / No. 1 / Januari 2006

Tabel 3. Sikap responden terhadap aborsi Dari hasil wawancara mendalam


didapatkan hasil praktik aborsi, dapat
No Kategori Jumlah % dilihat pada kotak 3 sebagai berikut :
1 Mendukung 19 59,4
2 Tidak 13 40,6 Kotak 3.
mendukung - Merasa tidak haids, saya bingung..lalu
Total 32 100,0 saya usaha...minum Pil M capsul 20
Cap, ngak keluar, minum ninary 40
Dari beberapa responden tersebut diatas tablet, ngak keluar juga , minum jamu
menunjukan bahwa mereka setuju cap wayang 2 kali 2 bungkus, belum
menggugurkan kandungan dengan alasan keluar juga , saya bingung... lalu diajak
yang berbeda-beda, ada yang merasa malu teman keJakarta duikuret langsung
karena tidak punya suami, ada yang karena pulang, kemudian periksa ke Bu Bidan
anaknya sudah banyak dan ada yang malu agar ngg semak semaput (SNT, 32
sama tetangga Tahun).
Dari hasil wawancara mendalam - Saya telat, periksa bu Bidan katanya
didapatkan tanggapan sebagai berikut pada hamil, langsung saya pijet kedukun tiga
kotak 2 : kali tak berhasil, minum jamu peluntur
tak berhasil, minum jamu cap becak
Kotak 2. tiga bungkus sekali minum , wah...
Menurut Pendapat saya : rasanya panas nggak karuan terus perut
- Saya setuju digugurkan saja, karena sakit sekali, mules dan mengeluarkan
anak saya sudah banyak ,takut tidak darah banyak, kemudian saya ke bu
mampu membesarkan nantinya Bidan periksa (SGH,35 Th)
(KND,40 TH)
- Ya,sebaiknya digugurkan sajakarena Sedangkan hasil wawancara dengan
malu, ngak punya suami(SNT,32Th). bidan desa yang pernah memeriksa
- Setuju digugurkan, karena malu dengan responden ketika paska menggugurkan
tetangga (SGH,35 th) kandungan, dikemukan pada kotak 4
- Terpaksa menggugurkan, karena ngak sebagai berikut :
punya suami (NH,27 TH)
Kotak 4.
D. Praktik responden dalam aborsi Menurut keterangan klien baru saja
59,4% Praktik responden dalam menggugurkan kandungan di Jakarta
tindakan arbosi menunjukan kategori perutnya masih mules dan merasa
kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4. lemas (KRH, 30 Th)

Tabel 4. Praktik responden dalam tindakan


aborsi Jawaban Bidan tersebut menunjukan bahwa
responden benar-benar melakukan aborsi
No Kategori Jumlah % dan minta pertolongan agar supaya tidak
1 Baik 13 40,6 terjadi gangguan kesehatan.
2 Kurang baik 19 59,4
Total 32 100,0 E. Hubungan antara umur responden
dengan praktik aborsi

56
Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan... (Tinuk, Harbandinah, Kunsinah)

Hubungan antara umur responden sehingga tidak ada hubungan antara status
dengan praktik aborsi cukup signifikan pekerjaan responden dengan praktik aborsi.
pada kelompok umur muda yaitu sebesar
50%, lebih besar dari kelomok dewasa yang I. Hubungan antara status perkawinan
hanya sebesar 37,5%. Hasil uji analisis responden dengan praktik aborsi
hubungan dengan uji X2 diperoleh hasil Hubungan antara status perkawinan
p=0,53 atau berarti p>0,05, yang berarti responden dengan praktik aborsi cukup
tidak ada hubungan antara umur responden signifikan pada kelompok tidak kawin
dengan praktik aborsi. sebesar 57,1%, lebih besar dari kelompok
kawin yang hanya sebesar 36%. Hasil uji
F. Hubungan antara jumlah anak analisis hubungan dengan uji X2 diperoleh
responden dengan praktik aborsi hasil bahwa p=0,31 (p>0,05) sehingga tidak
Hubungan antara jumlah anak ada hubungan antara status perkawinan
responden dengan praktik aborsi cukup responden dengan praktik aborsi.
signifikan pada kelompok jumlah anak
cukup sebesar 44,4%, lebih besar dari J. Hubungan antara sikap responden
kelompok jumlah anak sedikit yang hanya dengan praktik aborsi
0%. Hasil uji analisis hubungan dengan uji Hubungan antara sikap responden
X2 diperoleh hasil bahwa p=0,04 (p<0,05) dengan praktik aborsi cukup signifikan
yang berarti ada hubungan antara jumlah pada kelompok responden yang mempu-
anak responden dengan praktik aborsi. nyai sikap baik sebesar 42,1%, lebih besar
dari kelompok sikap tidak baik yang hanya
G. Hubungan pendidikan responden sebesar 38,5%. Hasil uji analisis hubungan
dengan praktik aborsi dengan uji X2 diperoleh hasil bahwa p=0,83
Hubungan antara pendidikan (p>0,05) sehingga tidak ada hubungan yang
responden dengan praktik aborsi cukup signifikan antara sikap responden dengan
signifikan pada kelompok berpendidikan praktik aborsi.
kurang dari 6 tahun sebesar 42,3%, lebih Berdasarkan delapan variabel bebas
besar dari kelompok yang sama atau diatas yaitu; umur, umur kehamilan, pendidikan,
6 tahun yang hanya sebesar 33,3%. Hasil status pekerjaan, jumlah anak, status
uji analisis hubungan dengan uji X2 perkawinan, pengetahuan dan sikap, hanya
diperoleh hasil bahwa p=0,68 (p>0,05) ada 1 (satu) variabel yang terbukti memiliki
sehingga tidak ada hubungan yang hubungan dengan variabel terikat yaitu:
signifikan antara pendidikan responden variable jumlah anak dengan nilai p < 0,05
dengan praktik aborsi. yaitu p=0,046.

H. Hubungan antara status pekerjan K. Hubungan antara pengetahuan dan


responden dengan praktik aborsi usia kehamilan dengan praktik
Hubungan antara status pekerjaan aborsi
responden dengan praktik aborsi cukup Untuk mengetahui hubungan vari-
signifikan pada kelompok bekerja sebesar able bebas yaitu karakteristik responden
41,7%, lebih besar dari kelompok yang (umur, pendidikan, pekerjaan, status
tidak bekerja yang hanya sebesar 40%. perkawinan, usia kehamilan dan jumlah
Hasil uji analisis hubungan dengan uji X2 anak), pengetahuan dan sikap terhadap
diperoleh hasil bahwa p=0,92 (p>0,05) variable terikat yaitu praktik aborsi
dilakukan uji multivariat logistic Regre-

57
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 1 / No. 1 / Januari 2006

Tabel 5. Rangkuman uji X2 antara variable bebas dengan variable terikat


No Variabel Bebas Variabel Terikat X2 Nilai p
1 Umur Praktik Aborsi 0,39 0,53
2 Jumlah anak Praktik Aborsi 4,00 0,04
3 Usia Kehamilan Praktik Aborsi 1,76 0,18
4 Status Pekerjaan Praktik Aborsi 0,09 0,93
5 Status Perkawinan Praktik Aborsi 1,01 0,31
6 Pendidikan Praktik Aborsi 0,16 0,69
7 Pengetahuan Praktik Aborsi 3,80 0,05
8 Sikap Praktik Aborsi 0,04 0,84

ssion dengan menggunakan metode maka didapatkan hasil perhitungan :


Backward Stepwise (Siegel, 1997) diper- 1
oleh hasil bahwa dari 8 variabel bebas P(x) = ––––––––––––––––––––––––––––
tersebut secara bersama-sama, apabila diuji 1 + 2,7182818 – { -3,697 + -2,708 + 2,398 }
dengan menggunakan metode regresi
logistik diperoleh satu variable yang mem- dengan keterangan bahwa :
perlihatkan hubungan terhadap variaberl P(x) = probabilitas untuk terjadinya
terikat yaitu pengetahuan, dimana tingkat praktik aborsi dengan kategori
kemaknaan dari variable ini adalah p=0,010 baik/kurang baik.
yang berarti p<0,05. Oleh karena itu 1 = simbol untuk terjadinya praktik
variable bebas (pengetahuan) tersebut Ho baik.
ditolak, berarti ada hubungan antara 0 = simbol untuk terjadinya praktik
variable pengetahuan dengan praktik aborsi. kurang baik.
Dari beberapa hal tersebut diatas dapat Bila angka tersebut di atas dimasukan
disimpulkan bahwa variabel tersebut kedalam persamaan regresi logistik dengan
mempunyai hubungan terhadap praktik kondisi usia kehamilan dan pengetahuan
aborsi. Bila angka tersebut dimasukan ke baik (1). Didapatkan probabilitas kejadian
dalam persamaan regresi logistik dengan praktik aborsi pada wanita usia subur di
kondisi pengetahuan baik didapatkan hasil Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal
probabilitas praktik aborsi adalah sebagai sebagai berikut:
berikut: 1
Hasil perhitungan regresi logistic, P(x)= ––––––––––––––––––––––––––––––
dengan rumus : 1 + 2,7182818 – { -3,697 + -2,708 + 2,398 }

1 = 0,0182 (0,02 %)
P(x)= –––––––––––––––––––––––
1 + e – { + 1 + 2} Dengan hasil seperti tersebut di atas, maka
Keterangan: probabilitas untuk terjadinya berpraktik
1
= Usia Kehamilan aborsi baik pada wanita usia subur di
2
= Pengetahuan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal
adalah sebesar 0,02%. secara bersama-sama
dua variabel usia kehamilan dan penge-
tahuan

58
Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan... (Tinuk, Harbandinah, Kunsinah)

SIMPULAN KEPUSTAKAAN
1. Karakteristik respoden terbanyak pada
kelompok umur dewasa yaitu sebesar Anonim. 1995. Survei Kesehatan Rumah
75%, tingkat pendidikan dasar sebesar Tangga. Jakarta.
81,3%, tidak bekerja sebesar 62,5%, Anonim. 2001. Laporan Akhir Tahun
kawin sebesar 78,1%, kehamilan < 12 Perkumpulan Keluarga Berencana
minggu sebanyak 65,6% dan jumlah Indonesia (PKBI). Jakarta.
anak cukup sebanyak 56%. Dari enam BKKBN. 2000. Reproduksi Kesehatan
variabel tersebut ada satu variabel yang Sejahtera Remaja. Materi panduan bagi
mempuyai hubungan bermakna dengan fasilitator. Jakarta.
praktik aborsi yaitu jumlah anak. Dwiyanto Agus dan Munajir Darwin. 1990.
2. Pengetahuan responden terbanyak ber- Seksualitas, Kesehatan Reproduksi dan
pengetahuan cukup signifikan yaitu Ketimpangan Gender. Pustaka Sinar
sebesar 56,3%. Dan terbukti ada hubu- Harapan bekerjasama dengan Pusat
ngan yang bermakna dengan praktik Penelitian Kependudukan UGM dan
aborsi. The Ford Fundation. Jakarta.
3. Sikap responden terbanyak bersikap Djarwanto Ps. 2002. Mengenal Beberapa
baik yaitu sebesar 59,4%. Dan terbukti Uji Statistik dalam Penelitian.
tidak ada hubungan yang bermakna Yogyakarta.
dengan praktik aborsi. Fatorrahman Ahmad. 1999. Seksualitas
4. Praktik responden terbanyak berpraktik Remaja. Penerbit Pustaka Sinar
kurang yaitu sebesar 59,4%. Harapan, Seri Kesehatan reproduksi
5. Faktor yang paling dominan berhubu- Kebudayaan dan Masyarakat. Jakarta.
ngan pada praktik aborsi (menggu- Kartono Mohammad. 1998. Kontradiksi
gurkan kandungan) adalah pengetahuan. dalam Kesehatan Reproduksi . Jakarta.
(p=0,010) Sugiono. 1993. Metode Penelitian
Administrasi. Alfabeta Bandung.
Siegel S. 1997. Statistik Nonparametrik
untuk Ilmu-Ilmu Sosial. PT. Gramedia.
Jakarta.

59

You might also like